analisis pengaruh non performing financing npf...
Post on 12-Aug-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN
FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PERSENTASE
RETURN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH MUTLAQAH
PADA BANK MUAMALAT INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh:
UMAIRA ARIFA
NIM : 104046101700
K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I ’ A H
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1429 H/ 2008 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ciputat, 7 Dzulqaidah 1429 H
5 November 2008 M
Umaira Arifa
ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN
FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PERSENTASE
RETURN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH MUTLAQAH
PADA BANK MUAMALAT INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh:
UMAIRA ARIFA
NIM : 104046101700
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido, MA
Pembimbing II
Indoyama Nasarudin, SE, MM
K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I ’ A H
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1429 H/ 2008 M
Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan untuk Ibu dan Apak tercinta yang telah
membesarkan dan mendidik Ananda dengan penuh cinta kasih dan
kesabaran, yang telah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang
terbaik bagi keluarga dan teruntuk saudara-saudariku Uda, Uni, dan
Adik-adikku yang kusayangi
ا� ا����� ا�����
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya setiap saaat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap
Persentase Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah pada Bank
Muamalat Indonesia” sebagai bagian dari tugas akademis di Program Studi Muamalat
Konsentrasi Perbankan Syari’ah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menjadi suri tauladan terbaik bagi umat manusia, kepada keluarga, para
sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman nanti.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan yang tidak
terlukiskan, izinkanlah penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih yang tak
terhinngga kepada:
1. Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MA,MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mencurahkan
baktinya kepada kami, selaku Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Euis Amalia, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalat dan Ah. Azharudin Latief,
M. Ag, MH selaku Sekretaris Jurusan Muamalat yang telah memberikan pengarahan
dan membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
3. Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido, MA dan Indoyama Nasaruddin, SE, MM selaku
pembimbing skripsi yang selalu dapat meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, pengarahan dan nasehat kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmunya kepada penulis
selama di bangku kuliah.
5. Pihak Bank Muamalat dan Muamalat Institut khususnya Mba Narti dan Mas Rahim
yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi yang
penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan falsilitas untuk mengadakan studi
kepustakaan.
7. Rasa Ta’zim dan Terima Kasih yang tidak terhingga kepada Ibu dan Apak tercinta
yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang terbaik,
perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah habis. Setiap untaian do’a
yang beliau panjatkan merupakan sumber kekuatan bagi ananda untuk menjalani
hidup dan mencapai masa depan.
8. Keluargaku tercinta dan tersayang, Da Mikira dan Ni Rat, Ni Suzi dan Akhi
Abdullah, Ni Meri dan Bang Ohan, Ni Yuria dan Da Yal, Da M. Benra dan Ni Dina,
Da Irum dan Ni Rita, Ni Naili dan Akhi Ibrahim, Ni Fani dan Mustafa, Ni Rahmah,
adikku Siddiqa, Thesa, dan Isra. Keponakan-keponakan ku yang imut dan lucu, serta
keluarga besar di Batuhampar yang selalu memberikan motivasi dan menghiasi hari-
hari penulis dengan keceriaan, canda dan tawa.
9. Teman-teman Mahasiswa Perbankan Syariah 2004 terutama kelas D si “bocah
rusuh”, Neng, Nuri, Ita, Iza, Eva, Syemi, Desi, Phita, Isyah, Yana, Amin, Atep,
Danil, Didi, Fajar, Gilang, Jihad, Hakim, Audi, Yusuf, Rian, Oji, Iwenk, Selamet dan
Zidni yang selalu memberikan kebersamaan. Sahabat-sahabat terbaikku Syarah,
Rhaniez dan Lidia yang selalu berbagi dalam suka dan duka, selalu setia
mendengarkan keluh kesah penulis dan membantu penulis ketika dalam kesulitan.
Terima kasih atas do’a dan semangat yang diberikan kepada penulis.
10. Kak Harun, Teman-teman KMM Boy, Da Romi dan K Desmi, Ni Ira, Ni Ayu, Vicy,
Da Mizan, Hafiz, Daus, Da Rizki, Ulya, Adik-adik KMM, Uda-uda KMM, dan
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
semangat dan do’anya.
Semoga amal dan jasanya dapat diterima di sisi Allah SWT dan dibalas-Nya
dengan pahala yang melimpah. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Ciputat, 18 Ramadhan 1429 H
8 September 2008 M
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7
D. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep 9
E. Hipotesis 13
F. Metodologi Penelitian 14
G. Sistematika Penulisan 21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 22
BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA DAN
MEMBANGUN MODEL ANALISIS REGRESI
A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia 30
1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia 30
2. Visi, Misi dan Strategi Bank Muamalat Indonesia 31
3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia 31
4. Aspek Operasional Bank Muamalat Indonesia 34
5. Perkembangan Bank Muamalat Indonesia 40
6. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan
Bank Muamalat Indonesia 43
B. Membangun Model Analisis Regresi 44
1. Sumber dan Penggunaan Dana Bank Syari’ah 44
2. Non Performing Financing (NPF) 48
3. Financing to Deposit Ratio (FDR) 49
4. Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah 50
BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA
A. Analisa Deskriptif 59
B. Uji Asumsi Klasik 65
C. Uji Hipotesis 71
D. Analisa Regresi serta Pengujian Signifikansi Konstanta
dan Koefisien 73
E. Simulasi Hubungan NPF dan FDR terhadap RBH 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 92
B. Saran 93
DAFTAR PUSTAKA 95
LAMPIRAN – LAMPIRAN 97
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Pembimbing
Lampiran 2 Surat Permohonan Data / Wawancara
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 4 Hasil Analisa Deskriptif
Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis dan Uji Signifikan
Lampiran 7 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Bank Muamalat
Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Asset Bank Syari’ah di Indonesia 1
Gambar 1.2 Perkembangan DPK Bank Syari’ah di Indonesia 2
Gambar 1.3 Perkembangan FDR Bank Syari’ah di Indonesia 4
Gambar 1.4 Perkembangan FDR Bank Syari’ah di Indonesia 5
Gambar 3.1 Organization Chart of PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk 32
Gambar 3.2 Perkembangan Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia 41
Gambar 3.3 Perkembangan DPK Bank Muamalat Indonesia 41
Gambar 3.4 Perkembangan Asset Bank Muamalat Indonesia 42
Gambar 3.5 Sumber Dana Bank Syari’ah 45
Gambar 4.1 Grafik NPF Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007 61
Gambar 4.2 Grafik FDR Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007 63
Gambar 4.3 Grafik RBH Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007 65
Gambar 4.4 Scatterplot 67
Gambar 4.5 Normal Q-Q Plot of Non Performing Financing 69
Gambar 4.6 Normal Q-Q Plot of Financing to Deposit Ratio 70
Gambar 4.7 Normal Q-Q Plot of Return Bagi Hasil 71
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Struktur Kepengurusan Bank Muamalat Indonesia 33
Tabel 3.2 Perhitungan HI-1000 dan Ekiv. Rate 43
Tabel 3.3 Perhitungan Bagi Hasil 44
Tabel 3.4 Penghitungan Tingkat Bagi dengan Saldo Akhir Bulan 56
Tabel 3.5 Penghitungan Tingkat Bagi Hasil dengan Saldo Rata-Rata Harian 58
Tabel 4.1 Data NPF Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007 60
Tabel 4.2 Data FDR Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007 62
Tabel 4.3 Data RBH Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007 64
Tabel 4.4 Coefficients(a) 66
Tabel 4.5 Model Summary 66
Tabel 4.6 Correlations 72
Tabel 4.7 Coefficients(a) 74
Tabel 4.8 Model Summary 75
Tabel 4.9 ANOVA 76
Tabel 4.10 Coefficients(a) 79
Tabel 4.11 Model Summary 79
Tabel 4.12 ANOVA 81
Tabel 4.13 Coefficients(a) 83
Tabel 4.14 Model Summary 84
Tabel 4.15 ANOVA 85
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank Syariah di Indonesia berkembang pesat sejak dikeluarkannya Undang-
Undang Nomor 10 tahun 1998. Berdasarkan data statistik Direktorat Perbankan
Syariah BI sampai akhir Juni 2008 ada 3 Bank Umum Syariah, 28 Unit Usaha
Syariah dan 124 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Perkembangan
perbankan syariah ini didukung oleh kinerja bank syariah yang semakin membaik.
Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan asetnya yang terus bertambah dari tahun ke
tahun hingga mencapai Rp. 42,981 milyar pada akhir Juni 2008. Pertumbuhan aset
tersebut dapat dilihat dari grafik di bawah ini:
Gambar 1.1
Pertumbuhan bank syariah ini didukung dan dipengaruhi oleh perkembangan
kemampuannya dalam menghimpun dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga
(DPK), baik dalam skala kecil maupun skala besar yang tergambar pada gambar 1.2
di bawah ini:
Gambar 1.2
ma
r '04
jun '04
sept '04
dec '04
ma
r '05
jun '05
sept '05
dec '05
ma
r '06
jun '06
sept '06
dec '06
ma
r '07
jun '07
sept '07
dec '07
ma
r '08
jun '08
Bulan
5000000.00
10000000.00
15000000.00
20000000.00
25000000.00
30000000.00
35000000.00
Val
ue
DP
KPerkembangan DPK Bank Syari'ah di Indonesia
Di samping karena kinerja bank syariah yang mengesankan, perkembangan
perbankan syariah juga didukung oleh sistem bagi hasil yang ditawarkan lebih stabil
terhadap gejolak ekonomi makro. Nasabah akan memperoleh return sesuai dengan
dananya yang ditempatkan di bank. Produk yang akan memperoleh return bagi hasil
adalah produk yang menggunakan prinsip mudharabah, yaitu tabungan mudharabah
dan deposito mudharabah. Untuk produk ini nasabah akan memperoleh return
berupa bagi hasil yang diperoleh dari pendapatan bank atas penyaluran dana nasabah
bersangkutan.
Pada perkembangannya ada indikasi bahwa dalam penetapan return bagi
hasil yang diterima nasabah deposan tersebut mengacu pada tingkat suku bunga
konvensional. Padahal tingginya tingkat bagi hasil yang ditawarkan perbankan
syariah tidak terlepas dari besarnya tingkat pembiayaannya dan kualitas aset bank
yang dapat dilihat dari tingkat Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non
Performing Financing/NPF perbankan syariah. Sebagai produk tabungan berjangka,
pada umumnya nisbah bagi hasil deposito akan lebih besar dari produk tabungan
biasa. Bagi hasil dapat dilakukan secara tunai, atau secara otomatis dikreditkan ke
rekening tabugan atau giro, atau ditambahkan ke pokok deposito.1
Financing to Deposit Rasio (FDR) atau rasio pembiayaan terhadap dana
pihak ketiga yang menggambarkan sejauh mana simpanan digunakan untuk
pemberian pembiayaan bisa digunakan untuk mengukur likuiditas perbankan
syariah2. Sejak 2002 hingga 2008, FDR perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan
rasio penyaluran kredit terhadap DPK perbankan konvensional. FDR perbankan
syariah berada pada kisaran 100% jauh melampaui Loan to Deposit Rasio (LDR)
perbankan konvensional yang sekitar 40%.3 Keadaan FDR bank syariah tersebut
dapat dilihat dari gambar 1.3 berikut:
Gambar 1.3
1 M. Nadratuzzaman Hosen & Sunarwin Kartika Setiati, Tuntunan Praktis Menggunakan Jasa
Perbankan Syariah, (Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, 2007), h. 26.
2 Muhammad, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta:
Graha Ilmu), h. 85.
3 Republika, “Bank Syariah Lebih Efisien Dibanding Konvensional”, artikel diakses pada 20 Juni
2008 dari http://www.sebi.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=357
ma
r '04
jun '04
sept '04
dec '04
ma
r '05
jun '05
sept '05
dec '05
ma
r '06
jun '06
sept '06
dec '06
ma
r '07
jun '07
sept '07
dec '07
ma
r '08
jun '08
Bulan
90.00
95.00
100.00
105.00
110.00
115.00
Valu
e F
DR
Perkembangan FDR Bank Syari'ah di Indonesia
Apabila tingkat FDR perbankan syariah terus meningkat dan melebihi
ketentuan BI, maksimal 110 %, maka bank akan meningkatkan target perolehan
dananya. dalam jangka pendek bank akan menaikkan return bagi hasil untuk
menarik nasabah baru yang akan menginvestasikan dananya di bank syariah. Namun
bank syariah juga harus memperhatikan tingkat NPFnya agar tetap sekecil mungkin,
karena semakin besar NPF membuat bank syariah harus mencatatkan provisi dan
pencadangan yang semakin besar dan dikhawatirkan akan mempengaruhi nisbah dan
porsi bagi hasil bagi masyarakat penyimpan dana.4
Non Performing Financing/NPF perbankan syariah adalah jumlah
pembiayaan yang tergolong non lancar dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan
macet5. Porsi terbesar yang menyumbang kredit dan pembiayaan bermasalah ini baik
4 Fahmi Achmad, “NPF syariah sulit capai 5%”, artikel diakses pada 20 Juni 2008 dari
http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/keuangan/1id35641.html
di perbankan syariah (NPF) maupun konvensional (NPL/Non Performing Loan)
berasal dari pinjaman jenis penggunaan modal kerja dan konsumer. Hal ini
disebabkan terutama karena kualitas debitor yang dibiayai kurang andal. Debitor
yang dibiayai bank syariah umumnya merupakan debitor yang tidak mendapat
pembiayaan dari bank konvensional. Pada tahun 2004 sampai dengan 2008 NPF
bank syariah berkisar antara 2% sampai dengan 6%, di mana tahun 2006 NPF bank
syariah meningkat tajam menjadi 6%. Namun pada triwulan IV 2007 mulai menurun
hingga mencapai level 4,05 persen.6 Perkembangannya dapat dilihat dari gambar 1.3
di bawah ini:
Gambar 1.3
mar '0
4
jun '0
4
sept '0
4
de
c '04
mar '0
5
jun '0
5
sept '0
5
dec '0
5
mar '0
6
jun '0
6
sept '0
6
de
c '06
mar '0
7
jun '0
7
sept '0
7
dec '0
7
mar '0
8
jun '0
8
Bulan
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
Va
lue
NP
F
Perkembangan NPF Bank Syari'ah di Indonesia
5 Muhammad, Bank Syariah, h. 87. 6 Diakses pada 20 Juni 2008 dari http://www/sebi.ac.id/index.php?option=com_
content&task=view&id=418&Itemid=46
Bank Muamalat Indonesia memberikan return bagi hasil yang kompetitif
dalam menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Return bagi hasil yang
diberikan kepada nasabah untuk deposito mudharabah berkisar antara 7% sampai
dengan 9%. Imbal hasil untuk deposan ini dipengaruhi oleh meningkatnya nisbah
bagi hasil yang diterima Bank Muamalat Indonesia dari penempatan dananya. Hal ini
tidak terlepas dari kualitas aktiva produktif Bank Muamalat Indonesia yang bagus
yaitu earning asset yang tercermin dari tingkat FDR dan NPF-nya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Non
Performing Financing dan Financing to Deposit Rasio terhadap Persentase
Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah pada Bank Muamalat
Indonesia”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi persentase return bagi hasil pada
bank syariah. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang beberapa
faktor internal yang mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah
mutlaqah jangka waktu 6 bulan pada Bank Muamalat Indonesia periode Januari
2003 sampai dengan Desember 2007, yaitu Financing to Deposit Rasio/FDR dan
Non Performing Financing/ NPF dengan menggunakan data laporan keuangan
bulanan perusahaan.
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
a. Apakah Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing Financing
(NPF) berpengaruh secara simultan terhadap persentase return bagi hasil
deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia?
b. Apakah Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing Financing
(NPF) berpengaruh secara parsial terhadap persentase return bagi hasil
deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia?
c. Variabel apakah yang paling berpengaruh terhadap persentase return bagi
hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia?
d. Seberapa besar kemampuan variabel Financing to Deposit Rasio (FDR) dan
Non Performing Financing (NPF) menjelaskan variabel persentase return
bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui seberapa besar Financing to Deposit Rasio (FDR)
mempengaruhi persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah
pada Bank Muamalat Indonesia
b. Mengetahui seberapa besar Non Performing Financing (NPF) mempengaruhi
persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank
Muamalat Indonesia.
c. Mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap persentase return
bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan penulis tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi persentase return bagi hasil bank syariah
b. Bagi akademis, memperkaya konsep dan teori yang menyokong tentang
persentase return bagi hasil di dunia perbankan syariah.
c. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukan yang selama ini belum memahami konsep bagi hasil deposito
mudharabah, dan bagi bank dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
penyusunan strategi lebih lanjut dalam rangka menghadapi persaingan.
D. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori
Prinsip bagi hasil merupakan core product bagi lembaga keuangan
syariah. Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat
dilakukan dengan empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-mudharabah, al-
muzara’ah dan al-musaqah. Walaupun demikian, prinsip yang paling banyak
dipakai adalah al-musyarakah dan al-mudharabah.
Mudharabah terbagi menjadi dua jenis, yaitu Mudharabah Mutlaqah dan
Mudharabah Muqayyadah. Mudharabah Mutlaqah atau Unrestricted Investment
Account (URIA) adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib
yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha.
Sedangkan Mudharabah Muqayyadah atau Restricted Investment Account (RIA)
adalah kerjasama antara shahibul maal dan mudharib dimana mudharib dibatasi
dengan batasan jenis usaha, waktu dan tempat usaha.7
Perhitungan bagi hasil dari akad-akad di atas didasarkan pada keuntungan
usaha yang dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.
Besarnya hak nasabah terhadap banknya dalam perhitungan keuntungan tersebut,
di tetapkan dengan sebuah angka rasio atau besaran bagian yang disebut nisbah
bagi hasil.
Return bagi hasil deposito, yaitu tingkat kembalian atas investasi nasabah
bank syariah dalam bentuk deposito8 diperoleh atas penyaluran dana pembiayaan
oleh bank. Sebagai produk tabungan berjangka, pada umumnya nisbah bagi hasil
deposito akan lebih besar dari produk tabungan biasa. Bagi hasil dapat dilakukan
7 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, h. 97. 8 Nasrah Mawardi, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah Mutlaqah: Studi Kasus Unit Usaha Syariah Bank X”, Eksis Vo. IV no 1 (Januari-Maret
2008), h. 63.
secara tunai, atau secara otomatis dikreditkan ke rekening tabugan atau giro, atau
ditambahkan ke pokok deposito.9
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Return bagi hasil yang diterima
deposan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internalnya seperti
Financing to Deposit Rasio (FDR), Non Performing Financing (NPF) dan
effective rate pendapatan bank, sedangkan yang eksternal seperti tingkat bunga
deposito bank konvensional dan equivalent rate bank syariah lainnya.
Tingginya tingkat bagi hasil yang ditawarkan perbankan syariah tidak
terlepas dari besarnya tingkat pembiayaan syariah (earning assets). Dalam hal ini
dapat dilihat dari tingkat FDR bank. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh
mana dana pinjaman yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) disalurkan
untuk pembiayaan. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas
bank tersebut, sehingga semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, berarti
digambarkan sebagai bank yang kurang likuid dibandingkan dengan bank yang
mempunyai rasio DPK yang kecil.10
Apabila bank mengalami tingkat FDR yang melebihi batas ketentuan BI
dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 yaitu
maksimal 110% dari DPK, maka bank akan berusaha untuk meningkatkan
9 M. Nadratuzzaman Hosen, Tuntunan Praktis, h. 26. 10 Muhammad, Manajemen Pembiayaan, h. 55.
perolehan dananya. Untuk menarik deposan, maka bank akan menawarkan
return bagi hasil yang kompetitif. 11
Selain itu, bank juga harus memperhatikan NPF-nya. Risiko pembiayaan
mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah, ketika tingkat jumlah
pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) menjadi besar, semakin
besar pula jumlah kebutuhan biaya penyisihan penghapusan pembiayaan yang
berpengaruh terhadap kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan. Bila
NPF bank cukup tinggi, maka kemampuan bank untuk menghasilkan pendapatan
menjadi menurun dan akibatnya return bagi hasil yang diberikan menjadi lebih
kecil.
Besarnya nisbah bagi hasil yang diterima nasabah ditentukan sesuai
dengan tarif nisbah yang berlaku dan berdasarkan akad dan besarnya ditentukan
berdasarkan fluktuasi keuntungan yang diperoleh bank secara keseluruhan.12
Bank syariah menyalurkan dana simpanannya ke produk pembiayaan yang
nantinya akan memberikan keuntungan bagi bank.
Pendapatan-pendapatan yang dihasilkan dari kontrak pembiayaan, setelah
dikurangi dengan biaya-biaya operasional kemudian dibagikan kepada para
nasabah penyimpan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sumber-sumber
11 Ibid., h. 60 12 M. Nadratuzzaman Hosen,Tuntunan Praktis, h 29-30.
pendapatan yang diperoleh bank syariah, 13
yaitu berupa bagi hasil usaha dari
pembiayaan musyarakah dan mudharabah, berupa mark-up dan sewa dari
pembiayaan pengadaan barang dan fee dari biaya administrasi dan penggunaan
fasilitas.14
Bank syariah tidak akan menjamin pembayaran nilai nominal dari
investasi mudharabah dan juga tidak menjamin keuntungan atas investasi
mudharabah. Mekanisme pengaturan pembagian keuntungan final atas investasi
mudharabah tergantung pada kinerja bank. Semakin besar keuntungan yang
diperoleh nasabah pembiayaan, akan semakin besar pula jumlah bagi hasil yang
akan diterima penyimpan dana. Sebaliknya semakin banyak nasabah yang tidak
memenuhi kewajibannya, akan semakin kecil pula jumlah bagi hasil yang akan
diterima penyimpan dana.15
2. Kerangka Konsep
13 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonusia, 2005), h. 61. 14 M. Syafi’i Antonio & Karnaen Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta:
PT Dana Bhakti Prima Jasa, 1999), h.43.
15 Ibid., h. 45
Rincian Variabel di atas:
� Variabel Dependen (Y) : Persentase Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah mutlaqah
� Variabel Independen (X), terdiri dari:
X1 : Non Performing Financing / NPF yaitu pembiayaan yang bermasalah
X2 : Financing to Deposit Rasio / FDR yaitu tingkat pembiayaan syariah
terhadap DPK
E. HIPOTESIS
Hipotesis penelitian atas permasalahan ini adalah :
1. 0,: 210 =bbH ; Variabel Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara simultan
terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah
Non Performing
Financing
(X1)
Persentase Return Bagi
Hasil Deposito Mudharabah
mutlaqah
(Y)
Financing to
Deposit Rasio
(X2)
2. 0:0 =ibH ; Variabel Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial
terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
Penulis memakai metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian
yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data,16
serta penampilan hasilnya. Kemudian membuat gambaran mengenai
situasi atau kejadian, menerangkan hubungan-hubungan, menguji hipotesis-
hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu
masalah yang ingin dipecahkan.
2. Objek Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Bank Muamalat Indonesia dengan
melihat laporan keuangan bulanan periode Januari 2003 sampai dengan
Desember 2007.
3. Teknik Penulisan
16 Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, cet. XIII
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 12.
Teknik penulisan yang digunakan penulis berpedoman pada buku “Buku
Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data penelitian ini terdiri dari data sekunder yang bersumber dari
dokumen-dokumen dan kajian kepustakaan.
5. Teknik Pengumpuan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Studi lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan bulanan perusahaan.
b. Studi kepustakaan (Library Research) yaitu metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan menganalisa data-data dari literatur yang berkenaan
dengan masalah yang diteliti baik berupa buku, jurnal, majalah, artikel, dan
lain-lain.
6. Teknik Analisa Data
a. Uji Asumsi Statistik
Dilakukan untuk menguji apakah model persamaan yang digunakan
bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau tidak. Oleh karena itu,
maka dilakukan pengujian:
1) Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).17
Ada
atau tidaknya multikolinieritas dalam model persamaan yang terbentuk
dengan diuji menggunakan indikator Condition Index (CI) dan Varians
Inflation Factor (VIF).
2) Uji Heteroskedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari satu pengamatan lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas.
Untuk mendeteksinya dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
(SRESID).18
3) Uji Autokorelasi, bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam
model regresi linier antara variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi.19
Untuk mendeteksi ada
tidaknya autokorelasi, dilakukan uji Durbin-Watson (DW test).
17 Ghozali, Prof. Dr. H. Imam, M. Com, Akt, Aplikassi Analisis Multivariat dengan Program
SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 20077), h. 91.
18 Ibid., h. 105. 19 Ibid., h. 95.
4) Uji Normalitas, dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.20
Adapun
uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit).
Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara
distribusi nilai sampel dengan distribusi nilai teoritis tertentu (normal,
uniform, eksponensial atau poisson).
b. Uji Hipotesis
Analisa statistik untuk menguji hipotesis pada penelitian ini
menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Hal itu karena
data penelitian ini memenuhi asumsi statistik dan data-datanya berupa rasio
sehingga menggunakan uji statistik parametrik. Dalam penghitungannya,
peneliti menggunakan program SPSS versi 12.0.
Korelasi Product Moment dari Pearson bertujuan untuk mengukur
kuat atau tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu Variabel Y dengan X1
dan Variabel Y dengan X2. Adapun rumus Product Moment dari Pearson
yang digunakan yaitu:
xyr =
∑ ∑
∑)(
22yx
xy
xyr = Korelasi antara x dengan y
x = ( )xx −
20 Ibid., h. 110
y = ( )yy −
x = rata-rata nilai x
y = rata-rata nilai y
Kemudian varian yang terjadi pada variabel dependent (Y) dijelaskan
melalui varian yang terjadi pada variabel independent (X) dengan
menggunakan Koefisien Determinasi (R2).
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel-variabel yang diteliti, baik secara parsial maupun secara
simultan. Variabel independen mana yang paling kuat pengaruhnya (NPF
atau FDR) terhadap variabel dependen (persentase return bagi hasil
mudharabah mutlaqah) dan variabel mana yang mempunyai pengaruh sangat
signifikan secara parsial.
Adapun rumus yang digunakan adalah:
2211 xbxbay ++=
Untuk mencari nilai 21 ,, bba menggunakan persamaan berikut:
∑ ∑∑ ++= 2211 xbxbany
2
221112 ∑ ∑∑∑ ++= xbxbxayx
∑ ∑∑∑ ++= 2121111 xxbxbxayx
y = RBH (return bagi hasil)
1x = NPF (Non Performing Financing)
2x = FDR (Financing to Deposit Rasio)
a = nilai konstanta
1b = koefisien arah regresi NPF
2b = koefisien arah regresi FDR
n = jumlah sampel
d. Uji Signifikan
1) Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis Nol yang hendak diuji
adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau tidak.
)1()1(
2
2
−−−
=
knr
kr
Fh
Keterangan:
Fh = F hitung
k = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
r = Koefisien korelasi product moment
Apabila F hitung > F tabel, berartio
H ditolak dan a
H diterima,
artinya secara bersama-sama variabel NPF dan FDR berpengaruh secara
signifikan terhadap persentase return bagi hasil mudharabah mutlaqah.
Sebaliknya apabila F hitung < F tabel, berarti o
H diterima dana
H
ditolak, artinya secara bersama-sama variabel NPF dan FDR tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap persentase return bagi hasil
deposito mudharabah mutlaqah.
2) Uji t- tes (t-student)
Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing-masing
penduga parameter secara parsial, apakah koefisien yang diperoleh
tersebut mempunyai pengaruh secara parsial atau tidak.. Adapun rumus
yang digunakan adalah:
21
2
r
nrt
−
−=
Keterangan:
n = jumlah sampel
r = Koefisien korelasi product moment
Apabila t hitung > t tabel, berartio
H ditolak dan a
H diterima, artinya
koefisien a dan b signifikan. Sebaliknya apabila t hitung < t tabel, berarti
oH diterima, artinya koefisien a dan b tidak signifikan.
G. Sistematika Penulisan
Agar lebih tersusun dan terarah penulis menyusun penelitian ini ke dalam
lima bab dengan sub judul masing-masing sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Manfaat dan Tujuan Penelitian, Kajian Pustaka,
Kerangka Teori dan Kerangka Konsep, Hipotesis, dan Metodologi
Penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia dan Membangun Model
Analisis Regresi, terdiri dari Sejarah Berdirin; Visi, Misi dan Strategi;
Struktur Organisasi; Aspek Operasional; Perkembangan; dan
Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Bank Muamalat Indonesia; Sumber
dan Penggunaan Dana Bank Syariah; Non Performing Financing;
Financing to Deposit Ratio; dan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah
BAB IV Presentasi dan Analisa Data, terdiri dari Analisa Deskriptif, Uji Asumsi
Klasik, Uji Hipotesis dan Analisis Regresi serta Pengujian Signifikansi
Konstanta dan Koefisien
BAB V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melakukan penelitian ada beberapa penelitian yang dijadikan peneliti
sebagai yang kajian terdahulu yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
persentase return bagi hasil, diantaranya adalah:
Pertama, tesis yang ditulis oleh Nasrah Mawardi (2005) dengan judul “Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Mutlaqah, Studi pada Unit Usaha Syari’ah Bank X”
Dalam tesis ini diteliti faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
penetapan return bagi hasil yaitu tingkat bunga deposito bank konvensional, FDR, NPF,
dan effective rate pendapatan dari pembiayaan. Mawardi menjadikan pendapatan sebagai
acuan utama untuk menetapkan return bagi hasil.
Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, maka akan semakin tinggi return
bagi hasilnya. Faktor yang menjadi sumber pendapatan adalah asset produktif (earning
assets). Semakin banyak dana yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berarti semakin
tinggi earning assets, artinya dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat
disalurkan kepada pembiayaan yang produktif (tidak banyak aset yang menganggur).
Hal ini tercermin dari tingkat FDR bank. Disamping itu, bila rasio FDR semakin tinggi
dan melebihi ketentuan, maka bank akan berusaha meningkatkan perolehan dananya
dengan memberikan return bagi hasil yang menarik bagi investor atau nasabah. Selain
itu, faktor kualitas earning asset yang dicerminkan oleh tinggi rendahnya tingkat NPF
bank akan mempengaruhi bagi hasil yang akan diberikan.
Penelitian ini dibatasi hanya pada variabel-variabel tingkat bagi hasil deposito
mudharabah, tingkat FDR, tingkat NPF dan tingkat efektif return pendapatan dari
pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank X serta tingkat bunga bank konvennsional
periode Juli 2002 hingga Desember 2004. Adapun perusahaan yang menjadi objek
penelitian adalah Unit Usaha Syariah PT Bank X.
Proses pengolahan data pada penelitian ini mengikuti proses sebagai berikut:
a. Pengumpulan data laporan keuangan bulanan serta rekapan jumlah pengumpulan dan
penyaluran dana bulanan.
b. Pengolahan data untuk FDR dan NPF dengan cara menggunakan data bulan
sebelumnya untuk data bulan bersangkutan. Untuk mendapatkan efektif return
pendapatan dari pembiayaan dilakukan dengan membagi pendapatan bulan berjalan
dengan rata-rata total pembiayaan (termasuk penempatan pada bank lain) dikalikan
dengan 12 bulan, sehingga diperoleh return efektif tahunan. Data ini kemudian
diolah dengan program excel.
c. Menganalisis variabel-variabel yang ada dengan analisis faktor menggunakan
metode Kaiser Meyer Oklin (KMO) dan pengukuran Measure of Sampling
Adequency (MSA).
d. Melakukan analisis korelasi Pearson untuk melihat hubungan antara masing-masing
variabel bebas dengan variabel terikat.
e. Menganalis data yang ada dengan menggunakan multiple regression analysis, untuk
mengetahui pengaruh tingkat bunga, tingkat FDR, tingkat NPF, efective rate
pendapatan terhadap penetapan tingkat bagi hasil dengan model persamaan sebagai
berikut:
f. Untuk menguji apakah model persamaan bersifat BLUE (Best linear Unbiased
Estimator), maka dilakukan pengujian:
a. Multikolinearitas dengan menggunakan indikator Condition Index (CI) dan
Variance Inflation Factor (VIF).
b. Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Golfeld-Quandt.
c. Autokorelasi dengan pengujian Durbin Watsn uji DW).
Hasil penelitian ini adalah:
a. Analisa Korelasi
Dari hasil olahan diketahui bahwa terjadi korelasi di antara variabel-variabel
yang digunakan. Korelasi tersebut ada yang positif dan ada yang negatif. Korelasi
antara tingkat FDR dengan penetapan return bagi hasil adalah sebesar 0,522.
Korelasi tingkat NPF dengan penetapan return bagi hasil sebesar -0,399, korelasi
antara efective rate pendapatan dengan tingkat bagi hasil adalah 0,426, sedangkan
korelasi antara tingkat bunga konvensional dengan penetapan tingkat bagi hasil
adalah korelasi yang paling besar yaitu 0,872.
b. Analisis regresi
Dengan analisis faktor, maka variabel yang diregresikan adalah return bagi
hasil, FDR, NPF dan effective rate pendatan. Hasil regresi pada penelitian ini
menghasilkan model persamaan sebagai berikut
RBH = 4,722 + 0,592 Bunga + 0,001 FDR – 0,055 NPF + 0,045 Eff rate
t (2,605) (5,745) (0,809) (-0,068) (0,567)
SE 1,813 0,103 0,002 0,821 0,079
Dari persamaa regresi dilakukan uji signifikan, yaitu:
a. uji t
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen dengan
variabel dependennya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya satu variabel
independen saja yang signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen
(penetapan return bagi hasil) yaitu tingkat bunga konvensional. Sedangkan tiga
variabel lainnya yaitu FDR, NPF dan effective rate tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependennya.
b. Uji determinasi
Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,732. Hal ini
berarti variabel independen pada penelitian ini dapat menerangkan variabel
dependennya sebesar 73,2%, sedangkan sisanya 26,8 % dapat diterangkan oleh
variabel lain yang tidak diterangkan dalam penelitian ini.
c. Uji F
Nilai signifikan F = 0,000, α = 0,05. Hal ini berarti secara bersama-sama
variabel independen yaitu tingkat bunga konvensinal, FDR, NPF, dan effevtive
rate pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu
return bagi hasil.
Kedua, skripsi yang ditulis oleh Fadli Rahmatullah (2006) dengan judul
”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil Depostio Mudharabah
Mutlaqah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia)”
Pada skripsi ini peneliti melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi penetapan return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah, diantaranya
adalah suku bunga, FDR (Faniancing to Depoait Ratio), NPF (Non Performing
Financing) dan Effective rate pendapatan. Data yang diteliti berupa data bulanan Bank
Muamalat Indonesia periode Januari 2002 sampai dengan Januari 2005. Data yang
digunakan adalah data deposito bulanan yang dihimpun Bank Muamalat Indonesia.
Untuk pengolahan data peneliti melakukan beberapa tahap analisis, yaitu:
1. Pengujian analisis faktor
Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara faktor-faktor
yang dijadikan sebagai faktor analisis, yaitu:
a. Uji Kaiser Mayer Oklin dan Barlettes’s Tes
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut valid
atau tidak. Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai Kaiser Mayer Oklin
Measure of Sampling Adequency didapatkan seebesar 0,571 dan nilai Barlettes’s
Tes sebesar 20,192 dengan signifikan sebesar 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa
faktor pembentuk variabel sudah baik dan dapat dianalisis lebih lanjut.
b. Anti Image-Matrics
Untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang dijadkan sebagai faktor
analisis mempunyai korelasi yang kuat atau tidak dengan nilai ≥ 0,5. Nilai
korelasi Anti-Image yang diperoleh untuk semua faktor adalah ≥ 0,5, maka
semua faktor pembentuk variabel tersebut telah valid dan tidak ada faktor yang
direduksi.
c. Total Variance Explained
Total Variance Explained ini menjelaskan tentang besarnya varian yang
dapat dijelaskan oleh faktor yang akan dianalisis yang dilihat dari total Initial
Egeinvalue. Hasil penelitian yang diperoleh adalah hanya ada dua faktor yang
dapat menjelaskan variabel.
d. Uji Asumsi Klasik
Dari hasi uji asumsi klasik diketahui bahwa tidak terjadi autokorelasi, tida
ada gejala multikolinearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan bersifat BLUE dan dapat
dilakukan penelitian lebih lanjut.
2. Analisis Regresi
Berdasarkan analisis faktor, maka model regresi yang akan diestimasi adalah:
Persamaan regresi yang diperoleh adalah:
RBH = -4,,753 + 0,323 bunga + 0,018 FDR + 1,464 NPF + 0,459 effective rate
a. Hasil analisis model summary diperoleh nilai R2 adalah 0,764. Hal ini
menunjukkan tingkat bunga, FDR, NPF dan effective rate pendapatan secara
bersama-sama mampu menerangkan perubahann return bagi hasil sebesar 76,4%
sedangkan sisanya 23,6% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel yang
digunakan dalam model.
b. Hasil uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 34,744 (Fhitung > Ftabel), maka dapat
disimpulkan variabel indepeden secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
c. Dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara parsial hanya tingkat FDR yang
tidak berpengaruh signifikan terhadap return bagi hasil, sedangkan variabel lain
berpengaruh signifikan dengan nilai thitung > ttabel.
d. Koeefisien korelasi menunjukkan hubungan yang positif antara variabel
independen dengan variabel dependen dengan nilai korelasi terbesarnya tingkat
bunga dan nilai korelasi terkecil adalah FDR,
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Jaenudin Kurniawan (2007) dengan judul
“Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Penetapan Nisbah bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk”.
Dalam skripsinya, Jaenudin membatasi penelitiannya yaitu pembagian nisbah
yang ada di Bank Muamalat Indonesia dan bagaimana korelasi atas penetapan SBI
terhadap penetapan nisbah serta pengaruhnya terhadap nasabah yang sudah ada pada
bank syariah yang selama ini menginvestasikan dananya pada produk deposito
mudharabah.
Dalam mengolah data peneliti menggunakan beberapa analisis, yaitu:
1. Analisa regresi sederhana untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel
SBI dengan variabel bagi hasil. Persamaan yang digunakan adalah:
2. Analisa korelasi untuk menentukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada
seberapa besar kekuatan hubungan itu.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa bagi hasil
merupakan salah satu prinsip yang dapat digunakan perbankan sebagai pengganti bunga
dalam memberi dan menerima imbalan atas jasa perbankan yang dilakukan. Penentuan
bagi hasil yang diterima oleh nasabah dipengaruhi oleh pendapatan yang diperoleh dari
bagi hasil dengan nasabah pembiayaan, yaitu target perolehan dana bank. Hal ini
diindikasikan dengan tingkat FDR dan tingkat bagi hasil kompetitor.
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA
DAN MEMBANGUN MODEL ANALISIS REGRESI
A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia
1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, kemudian
memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari
eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa
pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan
masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84
miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank
Muamalat berhasil meraih predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin
memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di
Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.
Akhir tahun 90-an, Indonesia mengalami krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor
perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank
Muamalat pun terimbas dampak krisis. Namun hingga akhir tahun 2007, Bank
Muamalat tetap merupakan bank syariah terkemuka di Indonesia dengan jumlah
aktiva sebesar Rp 10,617 triliun, serta perolehan laba bersih sebesar Rp 221,71
miliar.21
2. Visi, Misi dan Strategi Bank Muamalat Indonesia
a. Visi
Visi Bank Muamalat adalah menjadi bank syariah utama di Indonesia,
dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional.
b. Misi
Misi Bank Muamalat adalah menjadi Role Model Lembaga Keuangan
Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan
manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan
nilai bagi stakeholder.22
3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia
Dalam struktur organisasi di Bank Muamalat Indonesia pemegang saham
bertindak sebagai pemilik modal yang terdiri dari umat Islam yang telah
berpartisipasi dalam saham. Struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.123
21 Diakses pada 20 Agustus 2008 dari http:// www.muamalat-institut.com 22 Ibid 23 Ibid
Tabel 3.124
24 Ibid
Struktur Kepengurusan Bank Muamalat Indonesia
INTERNAL AUDIT GROUP
- Resident Auditor
- Administration and Information Technology
System
- Data Control
- Financing and Treasury
- Monitoring and Audit Analysis
CORPORATE SUPPORT
- Corporate Secretary
- Communication and Public Relation
- Corporate Legal and Investor Relation
- Protocolair and Internal Relation
- Corporate Planning
ADMINISTRATION
- MIS and Tax
- Personnel Administration and Logistic
- Information and Technology
- Technical Support and Data Center
- Operation Supervision and SOP
FINANCING & SETTLEMENT
- Financing Supervision & SOP
- F.I and Sharia Financial Institution
- Financing Product Development
BUSINESS UNITS
- Operational Head Office
- Coordinating Branches and Branches Office
- DPLK
BUSINESS INNOVATION
- System Development and SOP
- Product Development and Maintenance
- Treasury
- Network Alliance (POS, Da'i Muamalat,
Pegadaian)
- Shar-E and Gerai Optimizing
- Virtual Banking Operations (Call Center and Card
Center)
4. Aspek Operasional Bank Muamalat Indonesia
a. Produk Penghimpunan Dana
1) Shar-E
Shar-e adalah tabungan instan investasi syari'ah yang memadukan
kemudahan akses ATM, debit dan phone banking dalam satu kartu dan
dapat dibeli di kantor pos seluruh Indonesia.
2) fulPROTEK
Kartu investasi bergaransi yang dikelola secara murni syari’ah dengan
bagi hasil menguntungkan, bekerja sama dengan Asuransi Takaful
Keluarga.
3) Sharia Mega Covers
Merupakan kartu tabungan multiguna bberasuransi yang dikelola
murni secara syari’ah dengan bagi hasil menguntungkan, bekerja sama
dengan Mega Life dan Mega Inssurance Syariah.
4) Ta’awun Card
Sebuah inovasi baru dari Bank Muuamalat Indonesia, bekerja sama
dengan Asuransi Bintang Syariah dan Panin Life Syariah.
5) Kas Kilat
Layanan pengiriman uang cepat, mudah, murah, dan aman dari
Malaysia ke keluarga di tanah air melalui rekening tabungan Shar-E,
bekerja sama dengan Bank Muamalat Malaysia Berhad.
6) Tabungan Ummat
Merupakan investasi tabungan dengan akad mudharabah di Counter
Muamalat di seluruh Indonesia maupun di Gerai Muamalat yang
penarikannnya dapat dilakukan di seluruh Counter Bank Muamalat,
jaringan ATM BCA/Prima dan jaringan ATM Bersama
7) Tabungan Arafah
Merupakan tabungan yang dimaksudkan untuk mewujudkan niat
nasabah untuk menunaikan ibadah haji. Dengan fasilitas asuransi jiwa
sehingga pelaksanaan ibadah haji tetap terjamin.
8) Deposito Mudharabah
Merupakan investasi bagi nasbah perorangan dan badan hukum
dengan bagi hasil yang menarik. Simpanan dana masyarakat akan
dikelola melalui pembiayaan kepada sektor rill yang halal dan baik saja,
sehingga memberikan bagi hasil yang halal. Tersedia dalam jangka waktu
1, 3, 6, 12 bulan.
9) Deposito Fulinves
Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan
dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan dan nilai nominal minimal
Rp.2.000.000,- atau senilai USD 500 dengan fasilitas asuransi jiwa yang
dapat diperpanjang secara otomatiss dan dapat digunakan sebagai
jaminan pembiayaan atau untuk refenrensi Bank Muamalat.
10) Giro Wadiah
Merupakan dana titipan pihak ketiga berupa simpanan giro yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet, giri, dan pemindahbukuan. Diperuntukkan bagi nasabah pribadi
maupun perusahaan untuk mendukung aktivitas usaha.
11) Dana Pensiunan Muamalat
Dana pensiunan Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang berusia
minimal 18 tahun. Peserta dapat mengikuti program wasiat ummat,
dimana masa kepesertaan peserta akan dilindungi asuransi jiwa sebesar
nilai tertentu dengan jaminan premi tertentu.
b. Produk Penanaman Dana
1) Murabahah
Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan
yang disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian.
Konsep ini untuk penanaman modal kerja, investasi dan konsumtif.
2) Salam
Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dimana
pembayaran dilakukan di muka secara tunai.
3) Istishna’
Adalah jual beli diamana produsen ditugaskan untuk membuat suatu
barang (pesanan) dari pemesan. Pembayaran dapat dilakukan di awal, di
tengah, maupun di akhir pesanan. Untuk pembiayaan pembangunan
gedung (penyediaan barang yang memiliki kriteria-kriteria).
4) Musyarakah
Adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
(amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
5) Mudharabah
Adalah kerjasama antara bank dengan mudharib (nasabah) yang
mepunyai keahlian atau keterampilan untuk mengelola usaha. Dalam hal
ini pemilik modal (shahibul mâl) menyerahkan modalnya kepada pekerja
(mudharib) untuk dikelola. Musyarakah dan mudharabah banyak
digunakan untuk membiayai proyek atau usaha-usaha yang mudah dalam
penentuan pendapatan dan biaya usaha.
6) Ijarah
Adalah perjanjian antara bank (mu’ajjir) dengan nasabah (musta’jir)
sebagai penyewa suatu barang milik bank dan bank mendapat imbalan
jasa atas barang yang disewakannya. Ijarah dan IMBT digunakan untuk
pembiayaan alat-alat berat.
7) Ijarah Muntahia bit-Tamlik
Perjanjian bank sebagai lessor (yang menyewakan suatu barang)
dengan nasabah sebagai penyewanya (lesse). Penyewa setuju akan
membayar uang sewa selama masa sewa yang diperjanjikan dan bila sewa
berakhir penyewa memiliki opsi untuk memindahkan kepemilikan obyek
sewa tersebut.
8) Wakalah
Akad pemberian wewenang/kuasa dari lembaga/seseorang (sebagai
pemberi mandat) kepada pihak lain (sebagai wakil) untuk melaksanakan
urusan dengan batas kewenangan dan waktu tertentu.
9) Kafalah
Kafalah berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin
dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.
10) Hawalah
Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang
lain yang menanggungnya. Merupakan pemindahan beban hutang dari
muhil (orang yang berhutang) menjadi tanggngan muha ‘alaih atau orang
yang berkewajiban membayar hutang.
11) Rahn
Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan
atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki
nilai ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan
untuk dapat mengambil seluruh atau sebagian piutangnya.
12) Qord
Adalah pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang
dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan
kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif.
c. Jasa Layanan
1) ATM
Layanan ATM 24 jam yang memudahkan nasabah melakukan
transaksi penarikan dana tunai, pemindahbukuan antar rekening,
pemeriksaan saldo, pembayaran saldo, pembayaran ZIS, pembayaran
tagihan telepon, perubahan pin atas kartu ATM dan masih banyak lagi
kemudahan yang didapatkan..
2) Sala Muamalat
Merupakan layanan phone banking 24 jam dan call centre melalui
(021) 2511616, 0807 1 Muamalat atau 0807 11 Share yang memberikan
kemudahan kepada nasabah, setiap saat dan di manapun nasabah berada
untuk memperoleh informasi mengenai produk dan informasi transaksi,
transfer antar rekening, serta mengubah PIN
3) Pembayaran Zakat, Infak, Sedekah (ZIS)
Jasa yang memudahkan nasabah dalam membayar ZIS, baik ke
lembaga pengelola ZIS Bank Muamalat maupun ke lembaga-lembaga
ZIS lainnya yang bekerja sama dengan Bank Muamalat melalui phone
banking dan ATM Muamalat di seluruh cabang Bank Muamalat.
4) Jasa-jasa lainnya
Bank Muamalat juga menyediakan jasa-jasa perbankan lainnya
kepada masyarakat luas, seperti transfer, collection, standing instruction,
bank draft, referensi bank penyetoran pajak, dan lainnya.25
5. Perkembangan Bank Muamalat Indonesia
Memasuki tahun 2007, Bank Muamalat Indonesia mencoba menjawab himbauan Bank Indonesia
yang mentargetkan pangsa pasar bank syariah sebesar lima persen dari total perbankan nasional pada akhir
tahun 2008 ini. Namun, perkembangan pasar yang sedikit kurang menguntungkan di tahun 2007, disamping
pertimbangan prinsip kehati-hatian, memaksa Bank Muamalat untuk melakukan penyesuaian atas Rencana
Anggaran Kerja dan Pendapatan Perseroan, dengan menurunkan target pembiayaan dan DPK, disesuaikan
dengan kondisi realitas pasar yang berkembang pada tahun tersebut. Alhasil, Bank Muamalat mencatat
pertumbuhan pembiayaan maupun DPK masing-masing sebesar 30,0% and 27,1% menjadi Rp8.618,1 miliar
dan Rp8.691,3 miliar per akhir tahun 2007.26
Perkembangan Pembiayaan dan DPK Bank Muamalat
Indonesia dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Gambar 3.1
25 Bank Muamalat, Laporan Tahunan 2007, h. 102-107. 26 Ibid
Jan
'04
Ma
r'04
Jun
'04
Se
pt'0
4
De
c'04
Ma
r'05
Jun
'05
Se
pt'0
5
De
c'05
Ma
r'06
Jun
'06
Se
pt'0
6
De
c'06
Ma
r'07
Jun
'07
Se
pt'0
7
De
c'07
Ma
r'08
Bulan
2000000.00
3000000.00
4000000.00
5000000.00
6000000.00
7000000.00
8000000.00
9000000.00
Va
lue P
em
bia
yaa
n
Perkembangan Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia
Gambar 3.2 Ja
n'0
4
Mar'0
4
Jun'0
4
Se
pt'0
4
Dec'0
4
Mar'0
5
Jun'0
5
Se
pt'0
5
Dec'0
5
Mar'0
6
Jun'0
6
Se
pt'0
6
Dec'0
6
Mar'0
7
Jun'0
7
Se
pt'0
7
Dec'0
7
Mar'0
8
Bulan
2000000.00
4000000.00
6000000.00
8000000.00
10000000.00
12000000.00
Va
lue
DP
K
Perkembangan DPK Bank Muamalat Indonesia
Dari kedua gambar di atas dapat dilihat perkembangan Pembiayaan dan
DPK Bank Muamalat Indonesia yang dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan.
Adapun pencapaian laba bersih Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 mencapai
Rp145,3 miliar, meningkat sebesar 34,1% dari Rp108,4 miliar tahun 2006. Namun demikian, tingkat
pertumbuhan yang berhasil diraih Bank Muamalat tersebut masih berada di atas pertumbuhan rata-rata
perbankan syariah nasional secara agregat di tahun 2007. Aset Bank Muamalat tahun 2007 mencapai Rp.
10.617 miliar rupiah. Perkembangan asetnya dapat dilihat dari gambar 3.3 di bawah ini, dimana dari tahun
ke tahun aset Bank Muamalat Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Gambar 3.3
Jan
'04
Ma
r'04
Ju
n'0
4
Se
pt'0
4
De
c'04
Ma
r'05
Jun
'05
Se
pt'0
5
De
c'05
Ma
r'06
Jun
'06
Se
pt'0
6
De
c'06
Ma
r'07
Jun
'07
Se
pt'0
7
De
c'07
Ma
r'08
Bulan
4000000.00
6000000.00
8000000.00
10000000.00
12000000.00
Va
lue
As
se
t
Perkembangan Aset Bank Muamalat Indonesia
6. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Bank Muamalat Indonesia27
Contoh perhitungan bagi hasil adalah:
Tabel 3.2
Perhitungan HI-1000 dan Ekiv. Rate
Aktiva (Rp) yg disalurkan 7,077,949,036,323.54
Passiva (Rp) yg disalurkan 7,053,140,763,610.87
Pemby Rp tidak hanya didanai dari
Rp
Pendapatan (Rp)
Pembiayaan 51,063,665,811.77
27 Laporan Profit Distribution Rupiah-Valas Bank Muamalat Indonesia
Secondary Reserve 2,253,673,996.83
Pendapatan SWAP 0.00
Transfer Pendapatan 0.00
Koreksi Pendapatan 22,177,406,702
Total Pendapatan Rupiah 75,494,746,510.60
DPKM 5,413,468,222,060.63
GWM (5 % * DPKM) 270,673,411,103.03
DPKM - 5 % GWM) 5,142,794,810,957.60
Earning Asset
Pembiayaan 5,571,122,386,311.57
Seconadry Reserve 647,517,538,546.67
Total Investasi (Rp) 6,218,639,924,858.24
Jumlah Hari Kalender 31 hari
HI-1000 (Rp) 11.53
Ekiv Rate (Rp) 0.14
HI-1000 = {(DPKM-GWM/Tot Investasi) * Total Pndapatan} /
Tot DPKM
Ekiv Rate = (HI-1000/1000) * (365/Jumlah Hari Kalender)
Tabel 3.3
Perhitungan Bagi Hasil
Jenis Rata2 Sebulan Nisbah Bagi Hasil Bghs Pe
mil
Ekv.Rate
(%)
1 2 3 4 = (2 * 3/100) / HI-1000
5 = HI-1000
*(3/100)
6 = Ekiv. Rate * (3 /
100)
Dep. 1 bln
Rp 52:48
1,440,602,929,493.10 58.00 9,363,453,118.09 6.69 7.88
Dep. 3 bln
Rp 55:45
877,440,264,055.65 60.00 6,072,747,960.09 6.92 8.15
Dep. 6 bln
Rp 53:47
642,561,326,588.05 59.00 4,372,315,784.94 6.8 8.01
Dep. 12 bln
Rp 54:46
730,881,166,679.90 60.00 5,057,582,167.87 6.92 8.15
Total 3,691,485,686,818.70
B. Membangun Model Analisis Regresi
1. Sumber dan Penggunaan Dana Bank Syari’ah
a. Sumber Dana Bank Syari’ah
Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang salah satu fungsinya
adalah menghimpun dana dari masyarakat (pooling of fund) harus memiliki
suatu sumber untuk menghimpun dana sebelum disalurkan ke masyarakat
kembali. Untuk mempraktekkan kaidah perbankan yang Islami, kita perlu
terlebih dahulu memahami sumber dana dari masyarakat dan transaksi-
transaksinya yang tidak bertentangan dengan syari’at Islam.
Adapun sumber dana bank syari’ah terdiri dari:
1) Modal inti (core capital);
2) Kuasi equitas (Mudharabah account) dan;
3) Titipan (wadi’ah) atau simpanan tanpa imbalan (non renumerated
deposit)
Tiga sumber dana ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.128
Sumber Dana Bank Syari’ah
28 Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah BI, Bank Syari’ah; Konsep, Produk, dan Implementasi
Operasional (Jakarta: Djambatan, 2003), h. 57.
Bank Syari’ah
Modal Inti
Titipan/Wadi’ah
Investasi/Mudharabah
1) Modal inti (core capital)
Modal inti adalah dana modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari
para pemeganng saham bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari:
a) Modal yang disetor oleh para pemegang saham
b) Cadangan
c) Laba ditahan29
2) Kuasi equitas (Mudharabah account)
Berdasarkan prinsip ini, dalam kedudukannya sebagai Mudharib, bank
menyediakan jasa bagi para investor berupa:
- Rekening investasi umum
- Rekening investasi khusus,
- Rekening tabungan Mudharabah
29 Drs. Zainul Arifin Yusuf, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta:
Pustaka Alvabet, 2005), h. 47-48.
3) Titipan (wadi’ah) atau simpanan tanpa imbalan (non renumerated
deposit)
Dana titipan wadi’ah dikembangkan dalam bentuk rekening giro
wadi’ah dan rekening tabungan wadi’ah.
- Rekening giro wadi’ah
- Rekening tabungan wadi’ah
b. Penggunaan Dana Bank Syari’ah
Setelah dana pihak ketiga (DPK) dikumpulkan oleh bank, maka
sesuai dengan fungsi intermediarinya (lending of fund), maka bank
berkewajiban menyalurkan dana tersebut untuk pembiayaan. Dalam hal ini
bank harus mempersiapkan strategi penggunaan dana yang dihimpunnya
sesuai dengan rencana alokasi berdasarkan kebijakan yang digariskan.
Alokasi penggunaan dana bank syari’ah pada dasarnya dapat dibagi dalam
dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu:
1) Earning Assets
Earning Assets adalah asset bank yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan. Asset ini disalurkan dalam bentuk investasi yang terdiri dari:
a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah)
b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah)
c) Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (ba’i)
d) Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (ijarah dan ijarah muntahiah bi
tamlik)
e) Surat-surat berharga syari’ah dan investasi lainnya
2) Non Earning Assets
Non Earning Assets adalah asset yang tergolong tidak memberikan
penghasilan. Asset ini terdiri dari:
a) Aktiva dalam bentuk tunai (cash assets)
b) Pinjaman (qard)
c) Penanaman dana dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris30
2. Non Performing Financing
a. Pengertian
Pembiayaan atau kredit bermasalah disebut juga Non Performing
Financing pada bank syari’ah atau Non Performing Loan di bank
konvensional menggambarkan situasi di mana persetujuan pengembalian
kredit mengalami risiko kegagalan, bahkan menunjukkan kepada bank akan
mengalami risiko kegagalan.31
b. Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan
Kelancaran nasabah membayar angsuran pokok maupun bagi
hasil/profit margin pembiayaan menyebabkan adanya kolektabilitas
30 Ibid., h. 55.
31 Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M. B. A, Credit Management Handbook (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada), h. 476.
pembiayaan. Secara umum kolektabilitas pembiyaan dikategorikan menjadi
lima macam, yaitu:
1) Lancar atau kolektabilitas 1
2) Kurang lancar atau kolektabilitas 2
3) Diragukan atau kolektabilitas 3
4) Perhatian khusus atau kolektabilitas 4
5) Macet atau kolektabilitas 532
3. Financing to Deposit Ratio
Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loan to Deposit Ratio (LDR)
adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana
pihak ketiga (DPK) yang berhasil dikerahkan oleh bank. Berdasarkan ketentuan
yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia No 26/5/BPPP tanggal 29 Mei
1993, besarnya FDR atau LDR ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh
melebihi 110% (seratus sepuluh persen). Dengan ketentuan ini berarti bank boleh
memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga asalkan
tidak melebihi 110%.33
32 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: AMPYKPN, 2005), h. 165.
33 Ibid., h. 55.
Ditetapkannya batas maksimum pemberian kredit (pembiayaan) dan FDR
yang harus diperhatikan oleh bank syari’ah, maka bank syari’ah tidak dapat
begitu saja serampangan melakukan ekspansi pembiayaan dengan hanya
bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya atau untuk secepatnya
dapat membesarkan jumlah assetnya. Karena hal itu akan membahayakan
kelangsungan hidup bank tersebut dan lebih lanjut sudah barang tentu akan
membahayakan dana simpanan para nasabah penyimpan dana dari bank itu.34
Semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, maka bank tersebut akan
berusaha untuk meningkatkan perolehan danaya,salah satunya dari sisi deposito.
untuk menarik investor menginvestasikan dananya di bank syari’ah, maka
diberikanlah tiingkat bagi hasil yang menarik, sehingga peningkatan FDR akan
meningkatkan persentase return bagi hasil deposito mudharabah.
4. Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah
a. Deposito Mudharabah
1) Deposito
Pengertian deposito menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.35
34 Sutan Remy Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama, 2007), h. 177. 35 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
Ed.1, Cet.3, h.93.
Menurut Karnaen Perwataatmadja, deposito adalah simpanan dari
pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan
dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan
bank yang bersangkutan36
. Biasanya jangka waktu penetapan deposito
telah ditetapkan oleh bank, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan
seterusnya.
Deposito yang dikembangkan oleh perbankan syari’ah dan juga
lembaga keuangan syari’ah adalah Deposito Mudharabah.
2) Mudharabah
Menurut Adiwarman Karim, Mudharabah adalah salah satu bentuk
produk perbankan syrai’ah yang terdiri dari kerja sama antar dua pihak
atau lebih di mana pemilik modal (shahibul mâl) mempercayakan
sejumlah uang kepada penegelola (Mudharib) dengan suatu perjanjian
keuntungan.37
Deposito Mudharabah adalah dana investasi yang sifatnya sesuai
dengan syari’at Islam dari nasabah yang penarikannya dilakukan pada
waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Pemilik rekening deposito
disebut deposan yang berasal dari perorangan atau badan.38
36 M. Syafi’i Antonio & Karnaen Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Jasa, 1999), h. 21.
37 Adiwarman A Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh Dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004), h.91.
b. Landasan Hukum Deposito Mudharabah
Landasan hukum deposito Mudharabah adalah fatwa Dewan Syari’ah
Nasional No:03/DSN-MUI/IV/2000 tentang deposito. Berdasarkan fatwa
tersebut, deposito adalah simpanan dana berjangka yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah
penyimpan dengan bank.
Deposito ada 2 jenis:
1) Deposito yang tidak dibenarkan oleh syariah, yaitu deposito yang
berdasarkan perhitungan bunga.
2) Deposito yang dibenarkan yaitu deposito yang berdasarkan prinsip
Mudharabah.39
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah
1) Faktor Langsung dan Faktor Tidak Langsung
Diantara faktor-faktor langsung (direct faktors) yang mempengaruhi
perhitungan bagi hasil adalah investment rate, jumlah dana yang tersedia,
dan nisbah bagi hasil.
a) Investment rate merupakan persentase aktual dana yang
diinvestasikan dari total dana.
38 Tim Instruktur Lab. Bank Mini, Konsep dan Mekanisme Bank Syari’ah,
(Jakarta: Fak. Syari’ah dan Hukum, 2005), h. 34. 39 DSN MUI&BI, Himpunan fatwa Dewan Syari’ah Nasional, cet. III (Ciputat: CV
Gaung Persada, 2006), h. 18-19.
b) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah
dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan.
Investment rate dikalikan jumlah dana yang tersedia untuk
diinvestasikan akan menghasilkan dana aktual yang diindikasikan
oleh tingkat Financing to Deposit Ratio (FDR) bank syari’ah
c) Nisbah (profit sharing ratio)
Faktor tidak langsung yang mempengaruhi return bagi hasil adalah:
a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya Mudharabah
b) Kebijakan akunting (prinsip dan metode akunting)40
2) Faktor internal dan eksternal
Faktor internal yang mempengaruhi persentase return bagi hasil
deposito Mudharabah adalah seperti Financing to Deposit Ratio (FDR),
Non Performing Financing (NPF) dan effective rate pendapatan bank,
sedangkan faktor eksternalnya seperti tingkat bunga deposito bank
konvensional dan equivalent rate bank syari’ah lainnya.
Dalam penetapan bagi hasil logikanya yang menjadi acuan utama
adalah pendapatan, semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, maka akan
semakin tinggi return bagi hasilnya. Faktor yang menjadi sumber
pendapatan adalah asset produktif (earning assets). Semakin banyak dana
yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berarti semakin tinggi earning
40 Ibid., h. 140
assets, artinya dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat disalurkan
kepada pembiayaan yang produktif (tidak banyak aset yang menganggur).
Hal ini tercermin dari tingkat FDR bank. Disamping itu, bila rasio FDR
semakin tinggi dan melebihi ketentuan, maka akan berusaha
meningkatkan perolehan dananya dengan memberikan return bagi hasil
yang menarik bagi investor atau nasabah. Selain itu, faktor kualitas
earning asset yang dicerminkan oleh tinggi rendahnya tingkat NPF bank
akan mempengaruhi bagi hasil yang akan diberikan.41
d. Penetapan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah
Return bagi hasil Mudharabah adalah tingkat kembalian atas investasi
nasabah bank dalam bentuk dana deposito. Return yang diperoleh tergantung
berapa besar nisbah yang disepakati antara nasabah dengan bank. Nisbah
bagi hasil nasabah dan nisbah bagi hasil bank bukanlah tingkat laba yang
dinikmati nasabah deposan dan bank, tetapi merupakan rasio atau persentase
bagian di mana para nasabah yang mendapatkan hak atas laba yang
disisihkan untuk deposito masing-masing nasabah digunakan bank untuk
pembiayaan yang menguntungkan. Sementara nisbah bagi hasil bank adalah
nisbah di mana bank mendapatkan hak atas laba yang disisihkan pengusaha
atas dana-dana Mudharabah yang digunakan untuk pembiayaan.
41 Nasrah Mawardi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi
Hasil, h. 63.
Ada dua dasar yang digunakan dalam metode perhitungan bagi hasil
yaitu: metode profit and loss sharing (bagi untung dan resiko) dan metode
revenue sharing (bagi hasil). Perbedaan antara keduanya terletak pada faktor
pendapatan yang akan dibagikan (profit distribution). Profit distribution jenis
profit and loss sharing adalah besarnya pendapatan yang akan dibagikan
dikurangi biaya-biaya yang terkait dengan pengelolaan dana terlebih dahulu.
Sementara profit distribution jenis revenue sharing, tidak akan mengurangi
biaya-biaya, artinya selutuh pendapatan yang diperoleh atas pengelolaan dana
dibagikan kepada pemilik dana.42
Untuk perhitungan bagi hasil, bank melakukan perhitungan dengan
saldo akhir bulan dan dengan saldo rata-rata harian.
1) Perhitungan dengan saldo akhir bulan
Keseluruhan dana yang dikelola oleh bank akan dikelompokkan
berdasarkan jenisnya, misalnya menjadi giro, tabungan, deposito 1 bulan,
3 bulan, dan 6 bulan, dan 12 bulan. Maka bank dapat menggunakan tabel
2.1 sebagai alat bantu.
Kolom 1 adalah saldo akhir bulan masing-masing jenis dana. Namun
tidak seluruh dana ini dapat disalurkan oleh bank, karena bank harus
menyimpan minimum 5% dari dana ini di Bank Indonesia dalam bentuk
42 Nasrah Mawardi, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi
Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah: Studi Kasus Unit Usaha Syari’ah Bank X”, Eksis Vo. IV no 1 (Januari-Maret 2008), h. 62.
Giro Wajib Minimum (GWM), dan biasanya bank juga memperhitungkan
adanya kelebihan cadangan yang disimpannya di atas kewajibannya yang
5% tersebut, juga memperhitungkan dana-dana yang ditarik-setor oleh
nasabah investor (floating).
Ketiga komponen ini menjadi basis pengurang dalam penghitungan
bobot di kolom 2. Kolom 3 adalah saldo yang benar-benar dapat
diinvestasikan oleh bank. Kolom 4 adalah pendistribusiann pendapatan
yang diperoleh oleh bank ke dalam masing-masing jenis dana. Kolom 5
adalah nisbah nasabah investor. Dengan mengalikan kolom 4 dan kolom
5, maka didapat bagian pendapatan nasabah untuk masing-masing jenis
dana. Untuk memudahkan bank untuk menghitung bagi hasil kepada tiap-
tiap investor, maka bank menghitung pendapatan nasabah pada kolom 6
tersebut dalam bentuk persentase, yaitu pada kolom 7. 43
Tabel 3.4
Penghitungan Tingkat Bagi dengan Saldo Akhir Bulan
Jenis
Saldo
Akhir
Bulan
Bobot* Saldo**
Tertimbang
Distrribusi
Pendapatan
Per Jenis
Nisbah
Nasabah
Bagian
Pendapatan
Nasabah
Rata (%)
Pendapatan
Nasabah
1 2 3 4 5 6 = 4 x 5
7 = 6/1x12x100%
Giro Tabungan Dep. 1 Dep. 3
Dep. 6 Dep. 12 Total
1
2
3
4
5
6
7
43 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh Dan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004), h. 322-323.
Catatan:
* Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating) ** Dalam Bank Konvensional, saldo tertimbangsdikenal sebagai loanable funds
2) Perhitungan dengan saldo rata-rata harian
Bank dapat pula melakukan penghitungan berdasarkan saldo rata-rata
harian berdasarkan tabel 2.2 Kolom 1 adalah saldo rata-rata harian
bulanan bersangkutan masing-masing jenis dana. Namun tidak seluruh
dana ini dapat disalurkan oleh bank, karena bank harus menyimpan
minimum 5% dari dana ini di Bank Indonesia dalam bentuk Giro Wajib
Minimum (GWM). Karena penghitungannya telah menggunakan saldo
rata-rata harian, nilai ini telah merefleksikan saldo yang mengendap di
bank yang dapat digunakan oleh bank untuk melakukan investasi. Jadi
hanya komponen GWM saja yang menjadi faktor pengurang dalam
penghitungan bobot di kolom 2. Kolom 3 adalah saldo yang benar-benar
dapat diinvestasikan oleh bank. Kolom 4 adalah pendistribusiann
pendapatan yang diperoleh oleh bank ke dalam masing-masing jenis dana.
Kolom 5 adalah nisbah nasabah investor. Dengan mengalikan kolom 4
dan kolom 5, maka didapat bagian pendapatan nasabah untuk masing-
masing jenis dana. Untuk memudahkan bank untuk menghitung bagi hasil
kepada tiap-tiap investor, maka bank menghitung pendpatan nasabah pada
kolom 6 tersebut dalam bentuk persentase, yaitu pada kolom 7.44
Tabel 3.5
Penghitungan Tingkat Bagi Hasil dengan Saldo Rata-Rata Harian
Jenis
Saldo Rata-rata
Haria Bulanan
Bobot* Saldo**
Tertimbang
Distrribusi
Pendapatan
Per Jenis
Nisbah
Nasaba
Bagian
Pendapatan
Nasabah
Rata (%)
Pendapatan
Nasabah
1 2 3 4 5 6 = 4 x 5
7 = 6/1x12x100%
Giro Tabungan Dep. 1 Dep. 3 Dep. 6 Dep. 12
Total
1
2
3
4
5
6
7
Catatan: * Bobot = 1 - GWM ** Karena digunakan saldo rata-rata harian, maka nilai ini telah menggambarkan saldo yang mengendap. Bobot
dihitung hanya dengan GWM sebagai faktor pengurang
44 Ibid., h. 327-328
BAB IV
PRESENTASI DAN ANALISA DATA
A. Analisa Deskriptif
Data-data yang diperlukan dalam analisa ini diperoleh dari Laporan Bulanan
Profit Distribution / Distribusi Bagi Hasil dan Financial Highlight Bank Muamalat
periode Januari 2003 sampai Desember 2007. Dari hasil olah data penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12.0 diperoleh gambaran variabel
sebagai berikut:
1. Non Performing Financing (NPF)
Adalah rasio antara jumlah pembiayaan yang tidak tertagih atau tergolong
non lancar dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Dari Tabel dan
Gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa NPF Bank Muamalat Indonesia pada
periode penelitian sangat fluktuatif. Nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan Juli
dan September 2007, yaitu sebesar 4,96% dan nilai NPF terendah yaitu pada
bulan Desember 2004, yaitu sebesar 1,53%.
Tabel 4.1
Data NPF Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007
Bulan NPF Bulan NPF
Jan'03 1.81 Jul'05 2.96
Feb'03 1.79 Aug'05 2.70
Mar'03 1.69 Sept'05 2.62
Apr'03 1.68 Oct'05 2.54
Mei'03 1.83 Nov'05 2.61
Jun'03 1.62 Dec'05 2.00
Jul'03 1.71 Jan'06 1.92
Aug'03 1.49 Feb'06 1.94
Sept'03 1.73 Mar'06 2.01
Oct'03 2.61 Apr'06 2.30
Nov'03 1.93 Mei'06 1.63
Dec'03 1.80 Jun'06 2.99
Jan'04 2.59 Jul'06 3.84
Feb'04 2.53 Aug'06 3.09
Mar'04 2.20 Sept'06 3.50
Apr'04 1.75 Oct'06 2.92
Mei'04 1.68 Nov'06 2.84
Jun'04 1.68 Dec'06 4.84
Jul'04 2.12 Jan'07 2.74
Aug'04 2.27 Feb'07 3.06
Sept'04 2.21 Mar'07 2.70
Oct'04 2.14 Apr'07 3.82
Nov'04 1.99 Mei'07 3.87
Dec'04 1.53 Jun'07 3.93
Jan'05 1.99 Jul'07 4.96
Feb'05 2.15 Aug'07 4.00
Mar'05 1.65 Sept'07 4.96
Apr'05 2.72 Oct'07 4.65
Mei'05 2.60 Nov'07 4.56
Jun'05 2.25 Dec'07 1.92
Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia, data diolah
Gambar 4.1
Grafik NPF Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember
2007
Jan'0
3
Apr'0
3
Jul'0
3
Oct'0
3
Jan'0
4
Apr'0
4
Jul'0
4
Oct'0
4
Jan'0
5
Apr'0
5
Jul'0
5
Oct'0
5
Jan'0
6
Apr'0
6
Jul'0
6
Oct'0
6
Jan'0
7
Apr'0
7
Jul'0
7
Oct'0
7
Bulan
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Valu
e N
PF
2. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Adalah rasio antara dana yang ditempatkan pada pembiayaan
dibandingkan dengan dana yang dapat dihimpun dari masyarakat (dana pihak
ketiga/DPK) selama periode penelitian. Dari Tabel dan Gambar di bawah dapat
dilihat bahwa FDR Bank Muamalat cenderung fluktuatif. Nilai FDR tertinggi
diperoleh pada bulan Agustus 2007, yaitu sebesar 104,39% dan nilai NPF
terendah pada bulan Desember 2003, yaitu sebesar 74,24%.
Tabel 4.2
Data FDR Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007
Bulan FDR Bulan FDR
Jan'03 81.59 Jul'05 88.65
Feb'03 83.56 Aug'05 90.58
Mar'03 84.87 Sept'05 92.29
Apr'03 84.32 Oct'05 90.96
Mei'03 90.61 Nov'05 90.58
Jun'03 85.71 Dec'05 89.08
Jul'03 77.41 Jan'06 86.74
Aug'03 77.09 Feb'06 90.20
Sept'03 78.02 Mar'06 92.00
Oct'03 80.91 Apr'06 90.49
Nov'03 79.79 Mei'06 87.08
Dec'03 74.24 Jun'06 91.24
Jan'04 72.65 Jul'06 89.78
Feb'04 75.08 Aug'06 88.31
Mar'04 77.92 Sept'06 87.29
Apr'04 86.57 Oct'06 83.10
Mei'04 87.40 Nov'06 82.96
Jun'04 93.18 Dec'06 83.60
Jul'04 103.43 Jan'07 79.32
Aug'04 101.17 Feb'07 95.05
Sept'04 103.51 Mar'07 90.51
Oct'04 101.97 Apr'07 95.11
Nov'04 102.29 Mei'07 95.38
Dec'04 86.03 Jun'07 97.06
Jan'05 93.82 Jul'07 98.61
Feb'05 96.42 Aug'07 104.39
Mar'05 87.33 Sept'07 102.87
Apr'05 84.17 Oct'07 99.70
Mei'05 87.33 Nov'07 102.27
Jun'05 87.73 Dec'07 98.71
Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia, data diolah
Gambar 4.2
Grafik FDR Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007
Jan'0
3
Apr'0
3
Jul'0
3
Oct'0
3
Jan'0
4
Apr'0
4
Jul'0
4
Oct'0
4
Jan'0
5
Apr'0
5
Jul'0
5
Oct'0
5
Jan'0
6
Apr'0
6
Jul'0
6
Oct'0
6
Jan'0
7
Apr'0
7
Jul'0
7
Oct'0
7
Bulan
70.00
80.00
90.00
100.00
Valu
e F
DR
3. Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah
Adalah tingkat return atau kembalian yang diperoleh deposan atas
investasinya dalam bentuk deposito yang ditempatkan pada Bank Muamalat
berbentuk mudharabah mutlaqah jangka waktu 6 bulan. Dari Tabel dan Gambar
di bawah ini dapat dilihat bahwa Return Bagi Hasil (RBH) deposito mudharabah
mutlaqah Bank Muamalat Indonesia pada periode penelitian cukup fluktuatif.
Nilai RBH tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2006, yaitu sebesar 9,94%
dan nilai NPF terendah yaitu pada bulan Oktober 2007, yaitu sebesar 7,14%.
Tabel 4.3
Data Statistik RBH Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007
Bulan Ekv. RBH Bulan Ekv. RBH
Jan'03 10.55 Jul'05 7.54
Feb'03 11.48 Aug'05 7.72
Mar'03 10.88 Sept'05 8.13
Apr'03 11.69 Oct'05 7.44
Mei'03 12.61 Nov'05 9.33
Jun'03 11.47 Dec'05 9.16
Jul'03 9.83 Jan'06 8.15
Aug'03 11.05 Feb'06 9.42
Sept'03 8.75 Mar'06 8.76
Oct'03 9.65 Apr'06 9.06
Nov'03 13.19 Mei'06 9.40
Dec'03 6.14 Jun'06 9.44
Jan'04 7.58 Jul'06 8.31
Feb'04 8.03 Aug'06 8.89
Mar'04 7.64 Sept'06 9.45
Apr'04 6.78 Oct'06 9.58
Mei'04 7.57 Nov'06 9.31
Jun'04 8.82 Dec'06 9.94
Jul'04 7.81 Jan'07 8.87
Aug'04 8.02 Feb'07 9.66
Sept'04 8.19 Mar'07 7.33
Oct'04 8.29 Apr'07 7.41
Nov'04 8.47 Mei'07 7.92
Dec'04 8.21 Jun'07 7.74
Jan'05 7.18 Jul'07 7.24
Feb'05 9.32 Aug'07 7.06
Mar'05 7.31 Sept'07 7.62
Apr'05 7.62 Oct'07 7.14
Mei'05 7.92 Nov'07 7.29
Jun'05 8.20 Dec'07 8.54
Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia, data diolah
Gambar 4.3
Grafik RBH Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007
Jan'0
3
Apr'0
3
Jul'0
3
Oct'0
3
Jan'0
4
Apr'0
4
Jul'0
4
Oct'0
4
Jan'0
5
Apr'0
5
Jul'0
5
Oct'0
5
Jan'0
6
Apr'0
6
Jul'0
6
Oct'0
6
Jan'0
7
Apr'0
7
Jul'0
7
Oct'0
7
Bulan
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
Valu
e R
BH
B. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model persamaan yang
digunakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Uji yang dilakukan
adalah:
a. Uji Multikolinieritas
Untuk melihat apakah ada gejala multikol atau tidak pada variabel
penelitian dilihat pada tabel 4.4 di bawah. Hasil perhitungan nilai Tolerance
menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance
kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang
nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflationary Factor
(VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satupun variabel independen
yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat diartikan bahwa tidak ada
multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
Tabel 4.4
Coefficientsa
12.294 1.938 6.345 .000
-.025 .023 -.140 -1.062 .293 .847 1.181
-.502 .200 -.331 -2.514 .015 .847 1.181
(Constant)
FDR
NPF
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: RBHa.
b. Uji Autokorelasi
Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi digunakan angka Durbin-
Watson (DW). Hipotesis yang akan diuji adalah
H0 : tidak ada auto korelasi (r = 0)
Tabel 4.5
Model Summaryb
.406a .165 .136 1.32728 1.282
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), NPF, FDRa.
Dependent Variable: RBHb.
Pada tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai DW = 1,282, maka dapat
disimpulkan bahwa dapat H0 diterima yang berarti tidak terdapat autokorelasi
pada model yang digunakan, karena nilai D-W nya terletak diantara batas atas
dan batas bawah atau terletak diantara angka -2 sampai +2 (-2 < DW < +2)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot
antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID.
Gambar 4.4
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Re
gre
ssio
n S
tud
en
tize
d R
esid
ual
Dependent Variable: RBH
Scatterplot
Dari grafik scatterplots di atas dapat disimpulkan bahwa titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai untun memprediksi return bagi
hasil berdasarkan variabel non performing financing dan financing to deposit
ratio.
d. Uji Normalitas Data
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam hal
ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel
dengan distribusi nilai teoritis tertentu (normal, uniform, eksponensial atau
poisson). Berikut adalah hipotesisnya:
0H : populasi berdistribusi normal
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05
Jika probabilitas > 0,05, maka 0H diterima
a. Uji Normalitas Non Performing Financing (NPF)
Dengan pengujian nilai probabilitas, berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov diperoleh nilai K-S NPF sebesar 1,131 dengan probabilitas
signifikan 0,154 dan nilainya jauh di atas 0,05, maka 0H diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data NPF berdistribusi normal. Berikut ini adalah
gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0.
Gambar 4.5
0 1 2 3 4 5
Observed Value
0
1
2
3
4
5
Exp
ecte
d N
orm
al V
alu
e
Normal Q-Q Plot of NPF
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel NPF
berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan atas.
Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
b. Uji Normalitas Financing to Deposit Ratio (FDR)
Dengan pengujian nilai probabilitas, berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov diperoleh nilai K-S FDR sebesar 0,570 dengan probabilitas
signifikan 0,901 dan nilainya jauh di atas 0,05, maka 0H diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data FDR berdistribusi normal. Berikut ini adalah
gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0.
.
Gambar 4.6
70 80 90 100 110
Observed Value
70
80
90
100
110
Exp
ecte
d N
orm
al V
alu
e
Normal Q-Q Plot of FDR
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel FDR
berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan atas.
Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
c. Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Multaqah (RBH)
Dengan pengujian nilai probabilitas, berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov diperoleh nilai K-S RBH sebesar 0,832 dengan probabilitas
signifikan 0,493 dan nilainya jauh di atas 0,05, maka 0H diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data RBH berdistribusi normal. Berikut ini adalah
gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0.
Gambar 4.7
6 8 10 12 14
Observed Value
6
8
10
12
Exp
ecte
d N
orm
al V
alu
e
Normal Q-Q Plot of RBH
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel RBH
berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan atas.
Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
Dari uji asumsi klasik di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian
tersebut tidak multikoliniearitas, ada autokorelasi, homoskedastisitas dan normal.
Hal ini berarti model regresi yang digunakan belum memenuhi kriteria BLUE (Best
Linear Unbiased Estimator).
C. Uji Hipotesis
Analisa statistik untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan
rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Hal itu karena data penelitian ini
memenuhi asumsi statistik dan data-datanya berupa data rasio sehingga uji statistik
parametrik. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan program SPSS versi
12.0. Untuk pengujiannya, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
0H : tidak ada hubungan yang signifikan
Pengujian berdasarkan uji probabilitas:
Jika probabilitas > 0,05, maka 0H diterima
Korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen tersebut dapat
dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.6
Correlations
1.000 -.269 -.385
-.269 1.000 .392
-.385 .392 1.000
. .019 .001
.019 . .001
.001 .001 .
60 60 60
60 60 60
60 60 60
RBH
FDR
NPF
RBH
FDR
NPF
RBH
FDR
NPF
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
RBH FDR NPF
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa nilai korelasi (r pearson
product moment) hitung antara NPF dengan RBH sebesar -0,385 sementara itu r
table (N=60 ; α = 5%) adalah sebesar -0,250 dan nilai signifikannya (Sig. (1-tailed))
adalah 0,001. Oleh karena r hitung < r table (-0,385 < -0,250) dan nilai signifikan
kurang dari 0.05 (0,001 < 0,05), maka 0H ditolak dan a
H diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa ada korelasi (hubungan) yang signifikan antara NPF dengan
RBH.
Nilai korelasi (r pearson product moment) hitung antara Financing to Deposit
Ratio (FDR) dengan Return Bagi Hasil (RBH) sebesar -0,269. Sementara itu r table (N
= 48 ; α = 5%) adalah sebesar -0,250 dan nilai signifikannya (Sig. (1-tailed)) adalah
0,284. Oleh karena r hitung < r table (-0,084 < -0,269) dan nilai signifikan lebih dari
0.05 (0,019 > 0,05) maka 0H ditolak dan a
H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat korelasi (hubungan) yang signifikan antara FDR dengan RBH.
Angka koefisien korelasi yang tandanya negatif (-) menunjukkan adanya
hubungan negatif atau berbanding terbalik antara variabel independen (NPF dan
FDR) dengan variabel dependen (RBH). Artinya peningkatan NPF dan FDR akan
diikuti dengan penurunan variabel RBH, sehingga semakin tinggi tingkat NPF dan
FDR, maka semakin rendah tingkat RBH.
D. Analisa Regresi serta Pengujian Signifikansi Konstanta dan Koefisien
1. Persamaan Regresi Linear Berganda
Penulis menggunakan metode regresi berganda (multiple regression)
untuk analisa hubungan variabel independen apa saja yang memiliki hubungan
signifikan terhadap variabel dependen. Persamaan regresi berganda yang
digunakan adalah:
21 bxbxay ++=
y = RBH (return bagi hasil)
1x = NPF (Non Performing Financing)
2x = FDR (Financing to Deposit Ratio)
a = nilai konstanta
1b = koefisien arah regresi NPF
2b = koefisien arah regresi FDR
n = jumlah sampel
Untuk pengolahan datanya, penulis menggunakan program SPSS versi
12.0. Konstanta dan Kooefisien untuk persamaan regresinya dapat diketahui dari
tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Coefficientsa
12.294 1.938 6.345 .000
-.025 .023 -.140 -1.062 .293 .847 1.181
-.502 .200 -.331 -2.514 .015 .847 1.181
(Constant)
FDR
NPF
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: RBHa.
Dari tabel 4.7 di atas, hasil regresi pada penelitian ini menghasilkan
model persamaan regresi sebagai berikut:
RBH = 12,294 – 0,502 NPF – 0,025FDR
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Untuk
mengetahuinya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.8
Model Summaryb
.406a .165 .136 1.32728 1.282
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), NPF, FDRa.
Dependent Variable: RBHb.
Pada tabel 4.8 di atas diketahui satu model regresi dengan koefisien
korelasi (R) sebesar 0,406 dan nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,165
(16,5%). Ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen (NPF dan FDR)
memiliki pengaruh terhadap perubahan dependen (RBH) sebesar 16,5%, dan
selebihnya 83,5% dipengaruhi oleh variabel independen yang lain.
Nilai adjusted R Square sebesar 0,136 (13,6 %) menunjukkan bahwa
di lapangan pengaruh dari NPF dan FDR terhadap RBH hanya sebesar 13,6
%, berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 2,9 %. Selain
NPF dan FDR ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi return bagi hasil
deposito mudharabah.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel NPF
dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai
RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel. Hipotesis yang diajukan adalah:
0,: 210 =bbH ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara
simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah
mutlaqah
Untuk nilai F hitung diperoleh dari pengolahan data dengan program
SPSS versi 12.0 dapat dilihat dari tabel 8 di bawah ini:
Tabel 4.9
ANOVAb
19.855 2 9.928 5.635 .006a
100.416 57 1.762
120.271 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), NPF, FDRa.
Dependent Variable: RBHb.
Pada tabel analisis variabel (Anova) di atas ditampilkan hasil uji yang
dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi variabel NPF dan FDR
terhadap variabel RBH. Nilai F hitung diperoleh sebesar 5,635. Dengan tingkat
signifikan 5% (α = 0,05) dan df1 = 2 dan df2 = 58 didapat nilai Ftabel sebesar
3,170. Karena nilai Fhitung > Ftabel (5,635 > 3,170)), maka 0H diterima dan
aH ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (FDR
dan NPF) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (RBH).
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel NPF
dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai
RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan nilai koefisisen variabel
NPF dan FDR dengan uji t yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan
nilai probabilitas.
Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
0:0 =i
bH ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial
terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah
1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel
Jika | t hitung | > t tabel, maka 0H ditolak dana
H diterima
Dari tabel 4.7 diketahui nilai t hitung untuk koefisien NPF adalah -
2,514 sedangkan t tabel dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah -2,000. Oleh
karena | t hitung | > ttabel (2,514 > 2,000), maka 0H ditolak dana
H diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa NPF secara signifikan berpengaruh
terhadap nilai RBH.
Nilai t hitung untuk koefisien FDR adalah -1,062 sedangkan t tabel
dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah 2,000. Oleh karena | t hitung | > ttabel
(1,062 < 2,000), maka 0H diterima dana
H ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
RBH.
2) Berdasarkan nilai probabilitas α = 0,05
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka 0H diterima
Nilai probabilitas NPF pada kolom Sig adalah 0,015 atau probabilitas
di bawah 0,05 (0,015 < 0,05), maka 0H ditolak sehingga mempunyai
kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu NPF berpengaruh signifikan
terhadap RBH.
Sedangkan nilai probabilitas FDR pada kolom Sig adalah 0,293 atau
probabilitas di bawah 0,05 (0,293 > 0,05) maka 0H diterima sehingga
kesimpulannya juga sama dengan hasil uji t yaitu FDR tidak berpengaruh
signifikan terhadap RBH.
2. Persamaan Regresi Log Linear Model
Log Linear Model atau disebut juga dengan model log-log terbentuk
melalui transformasi logaritma. Model persamaan yang akan diuji adalah:
FDRbNPFbaRBH loglogloglog 21 ++=
Konstanta dan Kooefisien untuk persamaan regresinya dapat diketahui
dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.10
Coefficientsa
1.348 .423 3.190 .002
-.171 .061 -.367 -2.820 .007 .858 1.166
-.176 .221 -.103 -.796 .429 .858 1.166
(Constant)
LOGNPF
LOGFDR
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: LOGRBHa.
Dari tabel 4.10 di atas, hasil regresi pada penelitian ini menghasilkan
model persamaan regresi sebagai berikut:
logRBH = 1,348 – 0,171 logNPF – 0,176 logFDR
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Untuk
mengetahuinya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.11
Model Summaryb
.417a .174 .145 .06215 1.315
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), LOGFDR, LOGNPFa.
Dependent Variable: LOGRBHb.
Pada tabel 4.11 di atas diketahui satu model regresi dengan koefisien
korelasi (R) sebesar 0,174 dan nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,174
(17,4%). Ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen (NPF dan FDR)
memiliki pengaruh terhadap perubahan dependen (RBH) sebesar 17,4%, dan
selebihnya 82,6% dipengaruhi oleh variabel independen yang lain.
Nilai adjusted R Square sebesar 0,145 (14,5 %) menunjukkan bahwa
di lapangan pengaruh dari NPF dan FDR terhadap RBH hanya sebesar 14,5
%, berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 2,9 %. Selain
NPF dan FDR ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi return bagi hasil
deposito mudharabah.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel NPF
dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai
RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel. Hipotesis yang diajukan adalah:
0,: 210 =bbH ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara
simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah
mutlaqah
Untuk nilai F hitung diperoleh dari pengolahan data dengan program
SPSS versi 12.0 dapat dilihat dari tabel 8 di bawah ini:
Tabel 4.12
ANOVAb
.046 2 .023 5.993 .004a
.220 57 .004
.266 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), LOGFDR, LOGNPFa.
Dependent Variable: LOGRBHb.
Pada tabel analisis variabel (Anova) di atas ditampilkan hasil uji yang
dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi variabel NPF dan FDR
terhadap variabel RBH. Nilai F hitung diperoleh sebesar 5,993. Dengan tingkat
signifikan 5% (α = 0,05) dan df1 = 2 dan df2 = 58 didapat nilai Ftabel sebesar
3,170. Karena nilai Fhitung > Ftabel (5,993 > 3,170) dan Nilai Sig adalah 0,004
(0,004 < 0,05) maka 0H ditolaka dan a
H diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independen (FDR dan NPF) secara simultan atau
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (RBH).
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel NPF
dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai
RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan nilai koefisisen variabel
NPF dan FDR dengan uji t yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan
nilai probabilitas.
Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
0:0 =i
bH ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial
terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah
1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel
Jika | t hitung | > t tabel, maka 0H ditolak dana
H diterima
Dari tabel 4.10 diketahui nilai t hitung untuk koefisien NPF adalah -
2,820 sedangkan t tabel dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah -2,000. Oleh
karena | t hitung | > ttabel (2,820 > 2,000), maka 0H ditolak dana
H diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa NPF secara signifikan berpengaruh
terhadap nilai RBH.
Nilai t hitung untuk koefisien FDR adalah -0,796 sedangkan t tabel
dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah 2,000. Oleh karena | t hitung | > ttabel
(0,796 < 2,000), maka 0H diterima dana
H ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
RBH.
2) Berdasarkan nilai probabilitas α = 0,05
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka 0H diterima
Nilai probabilitas NPF pada kolom Sig adalah 0,007 atau probabilitas
di bawah 0,05 (0,007 < 0,05), maka 0H ditolak sehingga mempunyai
kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu NPF berpengaruh signifikan
terhadap RBH.
Sedangkan nilai probabilitas FDR pada kolom Sig adalah 0,429 atau
probabilitas di bawah 0,05 (0,429 > 0,05) maka 0H diterima sehingga
kesimpulannya juga sama dengan hasil uji t yaitu FDR tidak berpengaruh
signifikan terhadap RBH.
3. Persamaan Regresi Lin-Log Model
Persamaan Lin-Log Model persamaan yang akan diuji adalah:
FDRbNPFbaRBH lnloglnln 21 ++=
Konstanta dan Kooefisien untuk persamaan regresinya dapat diketahui
dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.13
Coefficientsa
2.331 .053 44.053 .000
-.189 .056 -.406 -3.380 .001
(Constant)
LNFDR
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: LNRBHa.
Dari tabel 4.13 di atas, hasil regresi pada penelitian ini menghasilkan
model persamaan regresi sebagai berikut:
lnRBH = 2,331 – 0,00logNPF – 0,189 lnFDR
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Untuk
mengetahuinya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.14
Model Summaryb
.406a .165 .150 .14265
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), LNFDRa.
Dependent Variable: LNRBHb.
Pada tabel 4.14 di atas diketahui satu model regresi dengan koefisien
korelasi (R) sebesar 0,165 dan nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,165
(16,5%). Ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen (NPF dan FDR)
memiliki pengaruh terhadap perubahan dependen (RBH) sebesar 16,5%, dan
selebihnya 83,5% dipengaruhi oleh variabel independen yang lain.
Nilai adjusted R Square sebesar 0,150 (15 %) menunjukkan bahwa di
lapangan pengaruh dari NPF dan FDR terhadap RBH hanya sebesar 15 %,
berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 1,5 %. Selain
NPF dan FDR ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi return bagi hasil
deposito mudharabah.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel NPF
dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai
RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel. Hipotesis yang diajukan adalah:
0,: 210 =bbH ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara
simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah
mutlaqah
Untuk nilai F hitung diperoleh dari pengolahan data dengan program
SPSS versi 12.0 dapat dilihat dari tabel 8 di bawah ini:
Tabel 4.15
ANOVAb
.232 1 .232 11.424 .001a
1.180 58 .020
1.413 59
Regression
Residual
Total
Model1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), LNFDRa.
Dependent Variable: LNRBHb.
Pada tabel analisis variabel (Anova) di atas ditampilkan hasil uji yang
dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi variabel NPF dan FDR
terhadap variabel RBH. Nilai F hitung diperoleh sebesar 11,424. Dengan
tingkat signifikan 5% (α = 0,05) dan df1 = 2 dan df2 = 58 didapat nilai Ftabel
sebesar 3,170. Karena nilai Fhitung > Ftabel (11,424 > 3,170) dan Nilai Sig
adalah 0,001 (0,001 < 0,05) maka 0H ditolaka dan a
H diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel independen (FDR dan NPF) secara
simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (RBH).
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel NPF
dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai
RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan nilai koefisisen variabel
NPF dan FDR dengan uji t yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan
nilai probabilitas.
Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
0:0 =i
bH ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial
terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah
1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel
Jika | t hitung | > t tabel, maka 0H ditolak dana
H diterima
Dari tabel 4.10 diketahui nilai t hitung untuk FDR adalah -3,380
sedangkan t tabel dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah -2,000. Oleh karena |
t hitung | > ttabel (3,380 > 2,000), maka 0H ditolak dana
H diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa FDR secara signifikan berpengaruh terhadap
nilai RBH.
2) Berdasarkan nilai probabilitas α = 0,05
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka 0H diterima
Nilai probabilitas FDR pada kolom Sig adalah 0,001 atau probabilitas
di bawah 0,05 (0,001 < 0,05), maka 0H ditolak sehingga mempunyai
kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu FDR berpengaruh signifikan
terhadap RBH.
Dari persamaan regresi model linear, Model Log-Linear dan Model Lin-Log,
dapat dijabarkarkan sebagai berikut:
1. Persamaan Regresi Linear Berganda
a. Nilai a (konstanta) adalah sebesar 12,294, hal ini menyatakan bahwa jika
nilai Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio
(FDR) tidak ada, maka Return Bagi Hasil (RBH) deposito mudharabah
mutlaqah nasabah sebesar 12,294.
b. NPF mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RBH deposito
mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. NPF berpengaruh
negatif terhadap RBH. Peningkatan NPF sebesar satu satuan, maka akan
menyebabkan penurunan RBH sebesar 0,502. Hal ini sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa jika kualitas asset yang dicerminkan oleh NPF
semakin meningkat, maka efektif pendapatan bank syariah dari earning
assets akan semakin berkurang sehingga akan menurunkan return bagi hasil
yang dibagikan kepada nasabah deposan.
c. FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap RBH deposito
mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. Tanda negatif pada
koefisien FDR menunjukkan variabel FDR memberikan pengaruh yang
negatif terhadap RBH. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa semakin banyak dana yang disalurkan dalam pembiayaan, berarti
semakin tinggi earning asset, artinya dana yang dihimpun dari masyarakat
dapat disalurkan kepada pembiayaan yang produktif (tidak banyak aset yang
menganggur). Bila rasio FDR semakin tinggi dan melebihi ketentuan, maka
bank akan berusaha meningkatkan perolehan dananya dengan memberikan
return bagi hasil yang menarik untuk investor. namun hal ini tidak trjadi di
Bank Muamalat Indonesia, peningkatan FDR akan menyebabkan
menurunnya RBH. hal ini bisa saja terjadi karena tingkat FDRnya cenderung
normal dan cenderung fluktuatif. peningkatannya pun tidak pernah melebihi
ketentuan BI yaitu maksimal 110%.
2. Persamaan Log-Linear Model
a. Nilai a (konstanta) adalah sebesar 1,348, hal ini menyatakan bahwa jika nilai
Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR)
tidak ada, maka Return Bagi Hasil (RBH) deposito mudharabah mutlaqah
nasabah sebesar 1,348.
b. NPF mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RBH deposito
mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. NPF berpengaruh
negatif terhadap RBH. Dengan kooefisien regresi logNPF sebesar 0,171,
maka peningkatan NPF sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan
penurunan RBH sebesar 0,171.
3. Persamaan Lin-Log Model
a. Nilai a (konstanta) adalah sebesar 2,331, hal ini menyatakan bahwa jika nilai
Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR)
tidak ada, maka Return Bagi Hasil (RBH) deposito mudharabah mutlaqah
nasabah sebesar 2,331.
b. FDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RBH deposito
mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. FDF berpengaruh
negatif terhadap RBH. Dengan kooefisien regresi logFDR sebesar 0,189,
maka peningkatan FDR sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan
penurunan RBH sebesar 0,189.
c. NPF merupakan variable independen, namun tidak dimasukkan dalam model
persamaan Lin-Log Model.
4. Pengaruh variabel independen (NPF dan FDR) terhadap RBH antara model
persamaan yang satu dengan yang lainnya tidak terlalu jauh perbedaannya.
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah 16,5% pada
persamaan regresi berganda biasa. Pada persamaan regresi dengan model log-log
pengaruhnya hanya meningkat sedikit, yaitu sebesar 17,4%..
E. Simulasi Hubungan NPF dan FDR terhadap RBH
Untuk memberikan gambaran umum berkaitan dengan hubungan NPF dan
FDR terhadap RBH, maka penulis membuat hubungan tersebut dalam bentuk grafik.
1. Hubungan NPF dan RBH
Simulasi tersebut dapat dilihat dari gambar di bawah ini:
1.4
9
1.6
2
1.6
5
1.6
9
1.7
3
1.7
9
1.8
1
1.9
2
1.9
4
2.0
0
2.1
2
2.1
5
2.2
1
2.2
7
2.5
3
2.5
9
2.6
1
2.7
0
2.7
4
2.9
2
2.9
9
3.0
9
3.8
2
3.8
7
4.0
0
4.6
5
4.9
6
NPF
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
Mean
RB
H
Hubungan NPF dengan RBH
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dengan peningkatan NPF RBH
juga mengalami penurunan. Walaupun pada awalny terjadi peningkatan RBH,
namun peningkatan NPF di atas angka 2% menurunkan RBH menjadi di bawah
10%.
2. Hubungan FDR dan RBH
72.6
5
75
.08
77.4
1
78
.02
79
.79
81
.59
83
.10
83
.60
84
.32
85
.71
86
.57
87
.08
87
.33
87
.73
88
.65
89
.78
90
.49
90
.58
90
.96
92
.00
93
.18
95
.05
95
.38
97
.06
98
.71
101
.17
10
2.2
7
10
2.8
7
10
3.5
1
FDR
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
Me
an
RB
HHubungan FDR dengan RBH
Dari hasil uji regresi diketahui bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan
terhadap RBH, namun FDR mempunyai hubungan yang negatif dengan RBH. Dari
grafik di atas dapat dilihat peningkatan FDR mencapai 100% ke atas menurunkan
RBH.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan:
1. Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF)
secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah (RBH) pada
Bank Muamalat Indonesia setelah dilakukan uji F dengan tingkat signifikan
5% baik menggunakan persamaan regresi berganda biasa, persamaan regresi
Log-Linear Model maupun dengan persamaan regresi Lin-Log Model..
2. Dari pengujian secara parsial dengan uji t, variabel independen yang
berpengaruh signifikan terhadap RBH adalah variabel NPF pada tingkat
signifikan 5%, sedangkan variabel FDR tidak berpengaruh signifikan
terhadap RBH karena nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel.
3. Variabel yang paling berpengaruh terhadap RBH adalah variabel Non
Performing Financing dimana t hitung lebih besar dari pada t table , yaitu 2,514
> 2,000 untuk regresi linear berganda, 2,820 > 2,000 untuk regresi Log-
Linear Model. Namun dengan persamaan Lin-Log Model variabel yang
berpengaruh signifikan adalah LNFDR dengan t hitung lebih besar dari pada t
table 3,380 > 2,000.
4. Variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependennya adalah
variabel Non Performing Financing (NPF), dimana jika NPF naik sebesar
satu satuan, maka karena bertanda negative (-) Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah akan turun sebesar 0,502 pada model regresi linear berganda
dan 0,171 pada regresi Log-Linear Model. Sedangkan variabel Financoing to
Deposit Ratio bisa menjelaskan variabel return bagi hasil deposito
mudharabah mutlaqah pada regresi Lin-Log Model, dimana peningkatan
FDR sebesar satu satuan akan menurunkan RBH sebesar 0,189.
B. Saran
Dari penelitian ini, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Nasabah deposan perlu mengetahui tingkat Return Bagi Hasil beserta faktor-
faktor yang mempengaruhinya sebelum menginvestasikan dananya pada
bank syari’ah.
2. Disarankan kepada nasabah deposan yang ingin menempatkan dananya pada
Bank Muamalat Indonesia untuk memperhatikan tingkat FDR dan NPF nya
sebelum menempatkan dananya dalam bentuk deposito mudharabah
mutlaqah, karena tingkat FDR berpengaruh negatif terhadap return bagi hasil
deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi return bagi
hasil deposito mudharabah, tidak hanya deposito mudharabah mutlaqah,
namun juga deposito mudharabah muqayyadah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Gaoud, Latifa M & Mervyn K Lewis, Perbankan Syari’ah, Prinsip, Praktik, Prospek,
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003.
Antonio, M Syafi’i, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Pers,
2001.
, Bank Syari’ah: Suatu Pengantar Umum, Jakarta: Tazkia Institut, 2000.
Antonio, M. Syafi’i & Karnaen Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam,
Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Jasa, 1999.
DSN MUI&BI, Himpunan fatwa Dewan Syari’ah Nasional, cet. III Ciputat: CV Gaung
Persada, 2006.
Ghozali, Prof. Dr. H. Imam, M.Com, Akt, Aplikasi Analisis Multivariat dengan
Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007.
Hosen, M. Nadratuzzaman & Sunarwin Kartika Setiati, Tuntunan Praktis Menggunakan
Jasa Perbankan Syari’ah, Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syari’ah, 2007.
Karim, Adiwarman A, Bank Islam: Analisis Fiqh Dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers, 2002.
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Mannan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti
Wakaf, 1997.
Mauludi, Ali AC, MA, Statistika I, Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, Jakarta: PT.
Prima Heza Lestari, 2006.
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.
,Manajemen Dana Bank Syari’ah, Yogyakarta: Ekonusia, 2005.
,Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.
Siddiqi, M. Nejatullah, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam, Jakarta:
Dana Bhakti Prima Yasa, 1996
Sjahdeni, Sutan Remy, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Huku
Perbankan Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama, 2007.
Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah BI, Bank Syari’ah; Konsep, Produk, dan
Implementasi Operasional, Jakarta: Djambatan, 2003.
Tim Instruktur Lab. Bank Mini, Konsep dan Mekanisme Bank Syari’ah, Jakarta: Fak.
Syari’ah dan Hukum, 2005.
Trihendradi, Cornelius, Step by Step SPSS 13, Analisis Data Statistik, Yogyakarta: AND,
2005
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M. B. A, Credit Management Handbook, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2006
Wiroso, Penghimpunan Dana & Distribusi Bagi Hasil Usaha Bank Syari’ah, Jakarta:
Grasindo, 2005.
Yunaldi, Wendra, Potret Perbankan Syariah di Indonesia, Jakarta: Centralis, 2007.
Yusuf, Drs. Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka
Alvabet,2005.
Fahmi Achmad, “NPF syariah sulit capai 5%”, artikel diakses pada 20 Juni 2008 dari
http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/keuangan/1id35641.html
Republika, “Bank Syariah Lebih Efisien Dibanding Konvensional”, artikel diakses pada
20 Juni 2008 dari
http://www.sebi.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=357
Adiwarman Karim,“Mission (Im) Possible Perbankan Syariah” artikel diakses pada 20
Juni 2008 dari http://www.sebi.ac.id/index.php?option=
com_content&task=view&id=340&Itemid=33
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 4
Hasil Analisa Deskriptif
Data NPF, FDR dan RBH Bank Muamalat Indonesia
Periode Januari 2003 – Desember 2007
Bulan NPF FDR Ekv. RBH Bulan NPF FDR Ekv. RBH
Jan'03 1.81 81.59 10.55 Jul'05 2.96 88.65 7.54
Feb'03 1.79 83.56 11.48 Aug'05 2.70 90.58 7.72
Mar'03 1.69 84.87 10.88 Sept'05 2.62 92.29 8.13
Apr'03 1.68 84.32 11.69 Oct'05 2.54 90.96 7.44
Mei'03 1.83 90.61 12.61 Nov'05 2.61 90.58 9.33
Jun'03 1.62 85.71 11.47 Dec'05 2.00 89.08 9.16
Jul'03 1.71 77.41 9.83 Jan'06 1.92 86.74 8.15
Aug'03 1.49 77.09 11.05 Feb'06 1.94 90.20 9.42
Sept'03 1.73 78.02 8.75 Mar'06 2.01 92.00 8.76
Oct'03 2.61 80.91 9.65 Apr'06 2.30 90.49 9.06
Nov'03 1.93 79.79 13.19 Mei'06 1.63 87.08 9.40
Dec'03 1.8 74.24 6.14 Jun'06 2.99 91.24 9.44
Jan'04 2.59 72.65 7.58 Jul'06 3.84 89.78 8.31
Feb'04 2.53 75.08 8.03 Aug'06 3.09 88.31 8.89
Mar'04 2.20 77.92 7.64 Sept'06 3.50 87.29 9.45
Apr'04 1.75 86.57 6.78 Oct'06 2.92 83.10 9.58
Mei'04 1.68 87.40 7.57 Nov'06 2.84 82.96 9.31
Jun'04 1.68 93.18 8.82 Dec'06 4.84 83.60 9.94
Jul'04 2.12 103.43 7.81 Jan'07 2.74 79.32 8.87
Aug'04 2.27 101.17 8.02 Feb'07 3.06 95.05 9.66
Sept'04 2.21 103.51 8.19 Mar'07 2.70 90.51 7.33
Oct'04 2.14 101.97 8.29 Apr'07 3.82 95.11 7.41
Nov'04 1.99 102.29 8.47 Mei'07 3.87 95.38 7.92
Dec'04 1.53 86.03 8.21 Jun'07 3.93 97.06 7.74
Jan'05 1.99 93.82 7.18 Jul'07 4.96 98.61 7.24
Feb'05 2.15 96.42 9.32 Aug'07 4.00 104.39 7.06
Mar'05 1.65 87.33 7.31 Sept'07 4.96 102.87 7.62
Apr'05 2.72 84.17 7.62 Oct'07 4.65 99.70 7.14
Mei'05 2.60 87.33 7.92 Nov'07 4.56 102.27 7.29
Jun'05 2.25 87.73 8.20 Dec'07 1.92 98.71 8.54
Lampiran 5
Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
12.294 1.938 6.345 .000
-.025 .023 -.140 -1.062 .293 .847 1.181
-.502 .200 -.331 -2.514 .015 .847 1.181
(Constant)
FDR
NPF
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: RBHa.
Coefficient Correlationsa
1.000 -.392
-.392 1.000
.040 -.002
-.002 .001
NPF
FDR
NPF
FDR
Correlations
Covariances
Model
1
NPF FDR
Dependent Variable: RBHa.
2. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
.406a .165 .136 1.32728 1.282
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), NPF, FDRa.
Dependent Variable: RBHb.
3. Uji Heteroskedastisitas
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Re
gre
ssio
n S
tud
en
tize
d R
esid
ual
Dependent Variable: RBH
Scatterplot
4. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
60 60 60
2.5693 89.3338 8.8025
.94017 8.09577 1.42776
.146 .074 .107
.146 .074 .107
-.125 -.061 -.094
1.131 .570 .832
.154 .901 .493
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
NPF FDR RBH
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
5
10
15
20
Fre
qu
en
cy
Mean = -1.47E-16Std. Dev. = 0.983N = 60
Dependent Variable: RBH
Histogram
Lampiran 6
Hasil Uji Hipotesis dan Uji signifikan
1. Hasil Uji Hipotesis
Descriptive Statistics
8.8025 1.42776 60
89.3338 8.09577 60
2.5693 .94017 60
RBH
FDR
NPF
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 -.269 -.385
-.269 1.000 .392
-.385 .392 1.000
. .019 .001
.019 . .001
.001 .001 .
60 60 60
60 60 60
60 60 60
RBH
FDR
NPF
RBH
FDR
NPF
RBH
FDR
NPF
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
RBH FDR NPF
2. Uji Signifikan pada Persamaan Regresi Berganda
ANOVAb
19.855 2 9.928 5.635 .006a
100.416 57 1.762
120.271 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), NPF, FDRa.
Dependent Variable: RBHb.
Coefficientsa
12.294 1.938 6.345 .000
-.025 .023 -.140 -1.062 .293 .847 1.181
-.502 .200 -.331 -2.514 .015 .847 1.181
(Constant)
FDR
NPF
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: RBHa.
3. Uji Signifikan pada Persamaan Regresi Log-Linear Model
Model Summaryb
.417a .174 .145 .06215 1.315
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), LOGFDR, LOGNPFa.
Dependent Variable: LOGRBHb.
ANOVAb
.046 2 .023 5.993 .004a
.220 57 .004
.266 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), LOGFDR, LOGNPFa.
Dependent Variable: LOGRBHb.
Coefficientsa
1.348 .423 3.190 .002
-.171 .061 -.367 -2.820 .007 .858 1.166
-.176 .221 -.103 -.796 .429 .858 1.166
(Constant)
LOGNPF
LOGFDR
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: LOGRBHa.
4. Uji Signifikan pada Persamaan Regresi Lin-Log Model
Model Summaryb
.406a .165 .150 .14265
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), LNFDRa.
Dependent Variable: LNRBHb.
ANOVAb
.232 1 .232 11.424 .001a
1.180 58 .020
1.413 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), LNFDRa.
Dependent Variable: LNRBHb.
Coefficientsa
2.331 .053 44.053 .000
-.189 .056 -.406 -3.380 .001
(Constant)
LNFDR
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: LNRBHa.
Lampiran 7
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia 1. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia
Bulan Aset DPK NPF Pembiayaan FDR
Giro Tabungan Deposito Total (%)
mar '04 9,498,793 632,145 2,329,311 4,061,352 7,022,808 2.60 6,415,940
jun '04 11,023,317 1,062,701 2,531,194 4,721,955 8,315,850 2.35 8,356,180 100.48
sept '04 12,719,603 1,227,080 2,856,718 5,591,939 9,675,737 2.75 10,131,051 104.71
dec '04 15,325,997 1,620,115 3,263,759 6,978,243 11,862,117 2.35 11,489,933
mar '05 16,359,409 1,722,808 3,467,220 7,068,775 12,258,803 2.77 12,959,341 105.71
jun '05 17,743,050 1,754,418 3,753,840 7,849,166 13,357,424 2.85 14,270,381 106.83
sept '05 18,454,192 1,568,159 3,908,920 7,889,894 13,366,973 4.72 14,753,299 110.37
dec '05 20,879,849 2,045,333 4,370,568 9,166,428 15,582,329 2.82 15,231,942
mar '06 20,454,192 2,257,372 4,501,201 8,197,133 14,955,706 4.27 15,996,948 106.96
jun '06 22,700,820 2,656,588 4,971,785 8,803,355 16,431,728 4.23 18,162,126 110.53
sept '06 24,313,155 2,747,786 5,604,591 9,623,131 17,975,508 5.13 19,662,542 109.39
dec '06 26,722,303 3,415,747 6,430,355 10,226,079 20,072,181 4.70 20,444,907 101.86
mar '07 28,447,352 3,615,077 6,740,443 11,527,413 21,882,933 5.73 20,820,064
jun '07 29,208,812 3,187,509 7,187,821 12,338,926 22,714,256 6.20 22,969,103 101.12
sept '07 31,802,773 3,366,363 7,693,895 12,248,321 23,308,579 6.26 24,637,850 105.70
dec '07 36,537,637 3,750,376 8,479,723 14,807,234 27,037,333 4.05 27,944,311 103.35
mar '08 38,343,742 3,635,419 9,454,060 13,253,303 26,342,782 4.17 29,629,456 112.48
jun '08 42,981,116 5,045,965 10,857,860 17,144,708 33,048,533 4.23 34,099,667 103.18
2. Perkembangan Aset Bank Muamalat Indonesia
Bulan Tahun Asset DPK Pembiayaan
Jan'04 2004 3417516 2594761 2388461
Mar'04 2004 3471632 2637293 2600530
Jun'04 2004 3752244 2895512 3348846
Sept'04 2004 4279149 4279149 3750599
Dec'04 2004 5209804 5209804 4182224
Mar'05 2005 5495568 5495568 4373279
Jun'05 2005 6136155 6136155 5051541
Sept'05 2005 6748962 6748962 5651092
Dec'05 2005 7427047 7427047 5887736
Mar'06 2006 7004686 7004686 6061176
Jun'06 2006 7636618 7636618 6320057
Sept'06 2006 8070740 8070740 6510072
Dec'06 2006 8370595 8370595 6628087
Mar'07 2007 8702725 8702725 6628087
Jun'07 2007 9238544 9238544 7302083
Sept'07 2007 9722752 9722752 8209610
Dec'07 2007 10617204 10617204 8579562
Mar'08 2008 11130233 9134345 8644861
top related