analisis pengaruh kompetensi sumber daya manusia, …
Post on 05-Oct-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
MODAL SOSIAL DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
KINERJA USAHA UKM TENANT PUSAT INKUBATOR
BISNIS DAN TEKNOLOGI CIKAL USU
TESIS
OLEH :
AFRINAL LADFIAN
NIM : 157019006/IM
MAGISTER ILMU MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
MODAL SOSIAL DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
KINERJA USAHA UKM TENANT PUSAT INKUBATOR
BISNIS DAN TEKNOLOGI CIKAL USU
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Manajemen Pada
Sekolah Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara
OLEH :
AFRINAL LADFIAN
NIM : 157019006/IM
MAGISTER ILMU MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER
DAYA MANUSIA, MODAL SOSIAL DAN JIWA
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA
UKM TENANT PUSAT INKUBATOR BISNIS DAN
TEKNOLOGI CIKAL USU
Nama Mahasiswa : AFRINAL LADFIAN
NIM : 157019006/IM
Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si Dr. Yeni Absah, SE, M.Si
Ketua Program Studi Dekan
Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si Prof. Dr. Ramli, SE, MS
Tanggal Lulus : 21 Agustus 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Telah diuji pada
Tanggal : 21 Agustus 2017
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si
Anggota : 1. Dr. Yeni Absah, SE, M.Si
2. Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS
3. Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si
4. Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakn dengan sesungguhnya bahwa
tesis saya yang berjudul: “ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER
DAYA MANUSIA, MODAL SOSIAL DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP KINERJA USAHA UKM TENANT PUSAT INKUBATOR
BISNIS DAN TEKNOLOGI CIKAL USU” adalah benar hasil karya saya
sendiri dan belum dipubilikasikan oleh siapapun sebelumnya.
Semua kutipan maupun rujukan dalam penulisan tesis ini telah saya cantumkan
sumbernya dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika dikemudian
hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis
atau plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Agustus 2017
Afrinal Ladfian
157019006/IM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
MODAL SOSIAL DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
KINERJA USAHA UKM TENANT PUSAT INKUBATOR
BISNIS DAN TEKNOLOGI CIKAL USU
ABSTRAK
Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan usaha yang memiliki andil
paling besar dalam perekonomian Negara, baik itu secara Nasional maupun
Global. Sektor UKM merupakan pondasi yang tangguh bagi pereknomian dalam
menghadapi berbagai macam kondisi dalam perekonomian. Dengan peningkatan
kinerja dari sektor UKM, maka akan dapat mempengaruhi peningkatan
pertumbuhan ekonomi negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat
mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi sumber daya manusia, modal
sosial, jiwa kewirausahaan terhadap kinerja usaha UKM. Jenis dari penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat dari penelitian ini adalah explanatory.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis
dan Teknologi CIKAL USU yang telah menyelesaikan masa inkubasi pada
periode 2014-2016 sebanyak 117 UKM Tenant. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah simpel random sampling dengan total sampel sebanyak 54
UKM Tenant. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan daftar
pertanyaan, wawancara dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang
dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kompetensi sumber daya manusia dan jiwa kewirausahaan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja usaha, dan modal sosial
memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha.
Kata Kunci : Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial, Jiwa
Kewirausahaan, Kinerja Usaha
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
AN ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF HUMAN RESOURCES
COMPETENCE, SOCIAL CAPITAL AND THE SPIRIT OF
ENTREPRENEURSHIP ON TENANT UKM BUSINESS
PERFORMANCE OF BUSINESS AND TECHNOLOGY
INCUBATOR CENTER CIKAL USU
ABSTRACT
Small and Medium Enterprises (SME) sector is a business that has the greatest
share in the economy of the State, both nationally and globally. The SME sector is
a solid foundation for the economy in the face of various conditions in the
economy. By improving the performance of the SME sector, it will affect the
growth of the country's economic growth. The purpose of this study is to be able
to know and analyze the influence of competence of human resources, social
capital, entrepreneurship spirit on the performance of SMEs business. The type of
this research is descriptive quantitative, and the nature of this research is
explanatory. Population in this research is all of SME Tenant Cubal Business and
Technology Incubator Center USU which have completed incubation period in
period 2014-2016 as 117 SME Tenant. The sampling technique used is simple
random sampling with a total sample of 54 SMEs Tenant. The data collection
method used is with questionnaires, interviews and documentation studies.
Methods of data analysis performed with multiple linear regression analysis. The
results showed that the competence of human resources and entrepreneurship
spirit have a positive and significant influence on business performance, and
social capital has a positive and insignificant effect on business performance.
Keywords : Human Resources Competence, Social Capital, Spirit of
Entrepreneur, Business Performance
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
KATA PENGANTAR
Peneliti mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peniliti dapat menyelesaikan tesis
ini dengan Judul “ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA
MANUSIA, MODAL SOSIAL DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP KINERJA USAHA UKM TENANT PUSAT INKUBATOR
BISNIS DAN TEKNOLOGI CIKAL USU”. Dalam penelitian tesis, peneliti
telah berusaha dengan segala kemampuan yang ada, namun peneliti menyadari
dalam pelaksanaan penelitian ini banyak pihak yang telah membantu. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ramli, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Sumatea Utara.
4. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Sumatea Utara. Serta
sekaligus selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak membantu
dan mengarahkan peneliti dalam pelaksanaan penelitian tesis ini.
5. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Komisi Pembimbing
yang telah banyak membantu dan mengarahkan peneliti dalam pelaksanaan
penelitian tesis ini. Serta Kepala Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi
CIKAL USU yang telah memfasilitasi peneliti dalam pelaksanaan penelitian
ini.
6. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS selaku Ketua Komisi Pembanding yang
telah banyak memberikan masukan dalam perbaikan tesis ini.
7. Bapak Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Sukaria
Sinulingga, M.Eng selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak
memberikan masukan dalam perbaikan tesis ini.
8. Seluruh staff pengajar serta staff administrasi Program Studi Magister Ilmu
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Sumatea Utara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
9. Orang tua saya, Ayahanda Alm. Yasri dan Ibunda Syuhada, atas semua kasih
sayang, dukungan serta semangat yang telah diberikan dalam penyelesaian
tesis ini.
10. Abangku M. Abrar dan Adik-adikku Liza Andani, Sifa Fausiah dan Reskia
Adinda atas doa dan dukungan yang telah diberikan.
11. Rekan-rekan yang ada pada Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL
USU atas dukungan, doa serta bantuan yang telah diberikan dalam
penyelesaian tesis ini.
12. Rekan-rekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajeman angakatan Tahun 2015
Semester Ganjil, atas dukungan dan bantuannya dalam peneyelesaian tesis ini.
Semoga ALLAH SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada
peneliti. Peneliti menyadari bahwa penulisan tesis ini masihlah belum sempurna,
namun diharapkan akan dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi
pengembangan serta penelitian dalam bidang sumber daya manusia.
Medan, Agustus 2017
Peneliti
Afrinal Ladfian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
v
RIWAYAT HIDUP
Afrinal Ladfian lahir di Ujung Gading Kec. Lembah Melintang, Kab.
Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada tanggal 16 April 1991, dari pasangan Alm.
Yasri dan Syuhada. Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 04 Nusantara Barat Kec.
Lembah Melintang dan tamat pada tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan
Sekolah Menengah Pertama di SMP N 1 Lembah Melintang dan tamat pada tahun
2007. Selanjutnya pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Lembah
Melintang dan tamat pada tahun 2010. Melanjutkan studi Strata 1 di Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada Jurusan Manajemen dan tamat tahun
2014, kemudian melanjutkan di Program Studi Magister Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
pada Tahun 2015.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 12
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 12
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 1
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................... 15
2.2 Landasan Teori ................................................................ 20
2.2.1 Kinerja Usaha ...................................................... 20
2.2.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia .................... 26
2.2.3 Modal Sosial ........................................................ 29
2.2.4 Jiwa Kewirausahaan ............................................ 32
2.2.5 Usaha Kecil dan Menengah................................. 35
2.3 Kerangka Konseptual ...................................................... 38
2.3.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Kinerja Usaha ...................................... 38
2.3.2 Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kinerja
Usaha ................................................................... 39
2.3.3 Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja
Usaha ................................................................... 39
2.4 Hipotesis.......................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 41
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian .................... 41
3.2 Jenis dan Sifat ................................................................. 41
3.2.1 Jenis Penelitian .................................................... 41
3.2.2 Sifat Penelitian .................................................... 41
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 42
3.3.1 Populasi Penelitian .............................................. 42
3.3.2 Sampel Penelitian ................................................ 42
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................. 43
3.5 Jenis dan Sumber Data .................................................... 44
3.6 Skala dan Pengukuran Variabel ...................................... 45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vii
3.7 Defenisi Operasional Variabel ........................................ 45
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Data .................................. 49
3.8.1 Uji Validitas ........................................................ 49
3.8.1.1 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi
Sumber Daya Manusia .......................... 49
3.8.1.2 Hasil Uji Validitas Variabel Modal
Sosial ..................................................... 52
3.8.1.3 Hasil Uji Validitas Variabel Jiwa
Kewirausahaan ...................................... 53
3.8.1.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
Usaha ..................................................... 55
3.8.2 Uji Reliabilitas..................................................... 58
3.8.2.1 Hasil Uji Realibilitas Instrumen
Penelitian ............................................... 58
3.9 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 59
3.9.1 Uji Multikolinieritas ............................................ 59
3.9.2 Uji Heterokedastisitas ......................................... 59
3.9.3 Uji Normalitas ..................................................... 60
3.10 Metode Analisis Data ...................................................... 60
3.10.1 Statistik Deskriptif............................................... 61
3.10.2 Analsis Regresi Berganda ................................... 62
3.10.3 Goodnes of fit ...................................................... 62
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... 65 4.1 Hasil Penelitian ............................................................... 65
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................. 65
4.1.1.1 Gambaran Umum Pusat Inkubator
Bisnis dan Teknologi CIKAL USU ...... 65
4.1.1.2 Visi dan Misi Pusat Inkubator Bisnis
Dan Teknologi CIKAL USU ................ 70
4.1.1.3 Struktur Organisasi Pusat Inkubator
Bisnis dan Teknologi CIKAL USU ...... 71
4.1.2 Karakteristik Responden ..................................... 71
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin ........................................ 72
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia ....................................................... 72
4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan ............................................. 73
4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan
Status ..................................................... 74
4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan
Lama Usaha........................................... 75
4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif ................................ 75
4.1.3.1 Penjelasan Responden Atas Variabel
Kompetensi SDM .................................. 76
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
viii
4.1.3.2 Penjelasan Responden Atas Variabel
Modal Sosial ......................................... 82
4.1.3.3 Penjelasan Responden Atas Variabel
Jiwa Kewirausahaan .............................. 85
4.1.3.4 Penjelasan Responden Atas Variabel
Kinerja Usaha ........................................ 89
4.1.4 Pengujian Asumsi Klasik .................................... 94
4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda ....................... 100
4.1.6 Uji Hipotesis ........................................................ 102
4.2 Pembahasan ............................................................... 106
4.2.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
terhadap Kinerja Usaha ...................................... 106
4.2.2 Pengaruh Modal Sosial terhadap Kinerja Usaha . 110
4.2.3 Pengaruh iwa Kewirausahaan terhadap
Kinerja Usaha ...................................................... 112
4.2.4 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Modal Sosial, Jiwa Kewirausahaan
terhadap Kinerja Usaha ....................................... 115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 117
5.1 Kesimpulan ............................................................... 117
5.2 Saran ............................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 120
LAMPIRAN .................................................................................. 124
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ix
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Judul Halaman
1.1 Data UKM Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi
CIKAL USU ...................................................................................... 5
1.2 Data UKM Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi
CIKAL USU Masuk dan Lulus Inkubasi ........................................... 6
2.1 Ciri dan Watak Kewirausahaan ......................................................... 33
3.1 Data UKM Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi
CIKAL USU ...................................................................................... 42
3.2 Instrumen Skala Likert ....................................................................... 45
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................. 46
3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Sumber Daya
Manusia .............................................................................................. 50
3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Sumber Daya
Manusia (Pengujian Ulang) ............................................................... 51
3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Modal Sosial ....................... 52
3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Jiwa Kewirausahaan............ 53
3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Jiwa Kewirausahaan
(Pengujian Ulang) .............................................................................. 54
3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Usaha...................... 55
3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Usaha
(Pengujian Ulang) .............................................................................. 57
3.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian ......................... 58
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 72
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia....................................... 72
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................ 74
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status .................................... 74
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha .......................... 75
4.6 Pedoman Pembobotan Variabel Penelitian ........................................ 76
4.7 Penjelasan Responden Atas Variabel Kompetensi SDM................... 78
4.8 Penjelasan Responden Atas Variabel Modal Sosial .......................... 82
4.9 Penjelasan Responden Atas Variabel Jiwa Kewirausahaan............... 85
4.10 Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja Usaha ......................... 90
4.11 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 97
4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 98
4.13 Hasil Uj Heterokedastisitas ................................................................ 100
4.14 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 101
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinan......................................................... 102
4.16 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ............................................. 104
4.17 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t).................................................. 105
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
x
DAFTAR GAMBAR
No.
Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 40
4.1 Struktur Organisasi Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi
CIKAL USU ............................................................................... 71
4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas ............................................... 95
4.3 Scatterplot Uji Normalitas .......................................................... 96
4.4 Scatterplot Uji Heterokedastisitas .............................................. 99
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ................................................................. 124
2 Tabulasi Uji Validitas ............................................................... 131
3 Hasil Tabulasi Jawaban Responden ......................................... 132
4 Hasil Olah Data Penelitian ....................................................... 134
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan usaha yang memiliki
andil paling besar dalam perekonomian Negara, baik itu secara Nasional maupun
Global. Sektor UKM merupakan pondasi yang tangguh bagi pereknomian dalam
menghadapi berbagai macam kondisi dalam perekonomian. Seperti saat Indonesia
mengalami masalah krisis Ekonomi pada tahun 1998, begitu banyak perusahaan
besar yang harus gulung tikar karena tidak memiliki kemampuan untuk
menghadapi krisis yang lagi terjadi. Perusahaan besar ini juga mengalami
kehancuran keuangan (Kompas, akses tanggal 12 Desember 2016).Dan, tidak lagi
mampu membayar kredit dan disisi lain Perbankan Nasional juga mengalami
kekacauan akibat dari krisis tersebut. Namun pada kondisi seperti ini UKM masih
mampu berdiri dengan tegar, serta UKM lah yang menjadi penyelamat
perekonomian Nasional terutama dalam hal penyerapan Tenaga Kerja serta
menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi pekerja yang mengalami PHK akibat
dari krisis yang terjadi.
UKM merupakan salah satu penggerak pertumbuhan perekonomian pada
suatu negara. UKM dapat memberikan kontribusi dalam pengurangan
pengangguran, menurunkan angka kemiskinan dan pemerataan pendapatan.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005-2025, pemberdayaan sektor UKM akan dikembangkan untuk dapat menjadi
pelaku ekonomi yang memiliki keunggulan yang kompetitif dengan memperkuat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
Jiwa Kewirausahaan serta peningkatan produktivitas yang didukung dengan
kemampuan adaptasi terhadap pasar, pemanfaatan hasil inovasi, serta penerapan
teknologi.
Pengembangan sektor UKM ini terus diarahkan kepada pelaku ekonomi
yang berbasis Iptek serta berdaya saing dengan produk yang dihasilkan layak
untuk impor. Khususnya dalam menghasilkan barang dan jasa sehingga mampu
memberikan kontribusi yang signifikan dalam perubahan struktural serta
memperkuat perekenomian negara.
UKM memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian nasional,
terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja baru.
Menurut data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik tercatat bahwa pada
Tahun 2012 di Indonesia ada sebanyak 56.534.592 unit UKM dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 2,41% dibanding dengan tahun sebelumnya. Pada waktu
yang sama penyerapan tenaga kerja juga mengalami peningkatan menjadi
sebanyak 107.657.509 orang atau mengalami peningkatan sebesar 5,83%
dibanding dengan tahun sebelumnya. UKM juga memiliki kontribusi yang cukup
besar terhadap sumbangan PDB Nasional, adapunsumbangan UKM pada PDB
Nasional Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.504.928,20 (Milyar), meningkat
sebesar 9,90% dari tahun sebelumnya. Di Sumatera Utara sendiri sektor UKM
yang merupakan salah satu faktor penggerak ekonomi masyarakat masih termasuk
kategori kecil, yakni hanya sebesar 30% (Bank Indonesia, 2015).
Akan tetapi peran UKM masih kurang memadai untuk mampu mendorong
angka pertumbuhan ekonomi serta peningkatan pendapatan masyarakat. UKM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
masih memiliki kendala dalam hal yang berkaitan dengan rendahnya kualitas
sumber daya. Masalah utama yang dihadapi oleh para pelaku UKM adalah lemah
atau kurangnya peningkatan dalam hal kinerja dari UKM. Hal ini dapat terlihat
berdasarkan hasil penelitian Asean Working Group, memperoleh nilai indeks
UKM indonesia dengan nilai 4,1. Nilai ini lebih tinggi dari rata-rata nilai pada
negara Asena lainnya sebesar 3,7. Akan tetapi lebih rendah bila dibanding dengan
Singapura (5,4) dan Malaysia (4,7). Hal ini, sejalan dengan data yang berasal dari
Kementerian Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang
menunjukkan sangat rendahnya Kinerja UKM di Indonesia dibanding dengan
negara tetangga dengan skor daya saing sekitar 3,5 dari skor 1-10.
Kinerja UKM Indonesia juga terdapat kelemahan dalam hal pertumbuhan
sektor penghasil barang (tradable) yang masih rendah apabila dibandingkan
dengan sektor jasa (nontradble). Padahal, idealnya sektor penghasil barang harus
lebih tinggi apabila dibanding dengan sektor jasa karena sektor penghasil barang
dapat dijadikan sebagai salah satu komponen ekspor Nasional.
Mengingat pentingnya peran UKM dalam perekonomian Nasoinal, hal yang
telah diuraikan sebelumnya harus dapat segera diperbaiki mengingat dinamika
pasar serta perekonomian yang semakin tinggi. Jika UKM di Indonesia tidak
dengan segera dibenahi dengan lebih baik serta berinovasi, maka tidak menutup
kemungkinan UKM Indonesia akan tenggelam pada persaingan global. Pada era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tidak ada lagi istilah tawar-menawar dalam
hal peningkatan kinerja dari UKM. Dengan peningkatan kinerja dari UKM, maka
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
dengan sendirinya daya saing UKM Indonesia juga akan dapat meningkat dan
mampu bersaing secara global.
Rendahnya kinerja dari UKM di Indonesia juga dipengaruhi oleh beberapa
hal baik itu yang merupakan faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal
dapat meliputi bagian personalia, Keuangan, Aspek Teknis Produksi serta
Pemasaran. Sedangkan Faktor Eksternal dapat terdiri dari Kebijakan Pemerintah,
aspek sosial dan budaya serta peranan dari lembaga yang terkait dengan
perkembangan UKM, seperti Inkubator bisnis yang berada dibawah perguruan
tinggi.
Inkubator merupakan suatu lembaga yang melakukan kegiatan proses
inkubasi terhadap peserta inkubasi. Dalam pelaksanaan kegiatan ini ada yang
disebut dengan inkubasi dan peserta inkubasi (tenant). Inkubasi adalah suatu
proses pembinaan, pendampingan dan pengembangan yang diberikan oleh
inkubator dalam upaya peningkatan atau pertumbuhan dari usaha yang dimiliki
oleh tenant, sedangkan yang dimaksud dengan peserta inkubasi (tenant) adalah
star up atau calon wirausaha yang mengikuti program inkubasi (Perpres RI No. 23
Tahun 2013).
Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi Cikal Universitas Sumatera Utara
merupakan perpanjangan tangan dari Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat
(LPPM). Pusat Inkubator Binis dan Teknologi Cikal USU ingin mewujudkan
pelayanan yang mudah, cepat, mandiri dan propesional. Membantu untuk dapat
mempercepat dan pengembangan UKM Tenant. Meningkatkan peran serta UKM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Pada akhirnya mewujudkan UKM
yang kreatif dan handal.
Untuk mencapai tujuan ini Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi Cikal USU
memberikan Pelatihan dan pendampingan kepada UKM untuk dapat mencapai
tujuan UKM yang kreatif dan handal serta memiliki daya saing yang kuat. Pusat
Inkubator Bisnis dan Teknologi Cikal USU juga memfasilitasi pengembangan
UKM untuk dapat meningkatkan peran serta UKM dalam pengembangan
ekonomi masyarakat. Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi Cikal USU juga
mendorong UKM Tenant untuk dapat menggunakan teknologi tepat guna dalam
menjalankan usaha yang dilakukan oleh UKM.
Pada setiap tahunnya Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
selalu melakukan rekrutmen bagi UKM yang akan menjadi binaan atau Tenant.
Kegiatan rekrutmen terus menambah jumlah UKM yang tergabung pada Pusat
Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU. Data UKM yang tergabung di
Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU dalam 3 (tiga) tahun terakhir
dapat terlihat seperti Tabel 1.1 :
Tabel 1.1
Data UKM Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
2014-2016
No Tahun Masuk Jumlah UKM
1. 2014 120
2. 2015 40
3. 2016 40
Total 200 Sumber : Pusat Inkubator Binis dan Teknologi CIKAL USU, 2016
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat terlihat peningkatan jumlah UKM yang
menjadi Tenant pada Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU. Pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
Tabel 1.1 terlihat kondisi UKM yang bergabung semakin sedikit setiap tahunnya.
Angka penerimaan UKM yang mengalami penurunan ini tidak terlepas dari
rendahnya jumlah UKM yang berhasil lulus dari masa inkubasi di tahun pertama,
oleh karena itu ada beberapa UKM yang harus kembali melanjutkan masa
inkubasi di tahun selanjutnya. UKM yang mampu lulus dari masa inkubasi pada
setiap angkatannya adalah rata-rata per tahun sebesar56% dari UKM yang masuk
pada setiap tahunnya. UKM yang tidak dapat lulus dari masa inkubasi ini adalah
UKM yang berdasarkan penelian masih belum mampu mandiri secara
pengelolaan manajemen usaha serta masih harus mendapatkan perhatian dari para
pendamping. Serta, sebagian dari pelaku UKM yang tidak dapat menyelesaikan
masa inkubasi ada yang mundur dengan sendirinya, sehingga secara otomatis
pelaku UKM yang termasuk pada bagian ini akan dikeluarkan dari masa inkubasi.
Pada Tabel 1.2 dapat dilihat keadaan UKM masuk dan selesai masa inkubasi dari
Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU.
Tabel 1.2
Data UKM Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
Masuk dan Selesai InkubasiTahun 2014-2016
No Tahun
Masuk
Jumlah
UKM
Lulus
Inkubasi
Persentase
(%)
Tidak Lulus
Inkubasi
Persentase
(%)
1. 2014 120 75 63 45 37
2. 2015 40 17 43 23 77
3. 2016 40 25 63 15 37
Total 200 117 𝑿 = 56 83 𝑿 = 44 Sumber : Pusat Inkubator Binis dan Teknologi CIKAL USU, 2016
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat terlihat persentase UKM yang masuk serta
selesai dari masa inkubasi pada Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL
USU. Dimana, pada setiap tahunnya UKM yang lulus Inkubasi adalah sebesar
56%. UKM yang tidak dapat selesai dari masa inkubasi adalah UKM yang dinilai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
masih memiliki kinerja yang rendah, atau masih belum dapat melaksanakan
secara maksimal perencanaan bisnis yang telah disusun diawal pendirian usaha.
Dengan memperhatikan data yang telah disajikan dapat terlihat bahwa kinerja
UKM yang ada pada Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU masih
berada pada golongan yang rendah, hal ini terlihat pada jumlah rata-rata UKM
yang dapat menyelesaikan masa inkubasi pada setiap angkatannya. Adapun
masalah lainnya berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan para pelaku usaha
takut untuk keluar dari zona nyaman yang dimiliki, para pelaku usaha ini tidak
berani untuk melakukan inovasi atau perubahan terhadap suatu hal yang baru
dikarenakan tidak berani untuk mengambil resiko kemungkinan gagal. Pernyataan
ini didukung dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap para
responden dan berdasarkan hasil tersebut diperoleh hasil bahwa 37% responden
menyatakan setuju terhadap permasalahan diatas.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi merupakan syarat
yang harus dimiliki dalam mencapai suatu tujuan. Hal ini juga dapat berlaku pada
UKM dalam peningkatan kinerjanya, harus ditunjang dengan keberadaan SDM
yang memiliki kompetensi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi atau UKM. Dengan UKM yang memiliki SDM kompeten, maka pelaku
usaha akan selalu dapat berinovasi secara terus-menerus serta beradaptasi dengan
keadaan pasar yang selalu dinamis. SDM yang berkompeten akan menjadi
penggerak bagi perkembangang UKM. Dapat melihat dan meraih semua peluang
yang ada dalam mencapai tujuan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
Kompetensi SDM secara langsung maupun tidak langsung akan dapat
menjadi motor penggerak pertumbuhan sektor UKM. Akan dibawa kemana suatu
usaha serta sejeli apa pelaku usaha dalam melihat peluang bisnis yang ada
ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Pergeseran pandangan telah
terjadi pada akhir-akhir ini, pada masa yang lalu kesuksesan kinerja dari suatu
bisnis masih diminan disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat fisik namun
seiring dengan perjalanan waktu pemikiran tersebut semakin bergeser dan pada
saat ini kesuksesan kinerja usaha justru dapat dipengaruhi oleh faktor non fisik,
yaitu kualitas dari SDM yang dimiliki.
Rendahnya kinerja usaha yang dihasilkan oleh UKM dapat dipengaruhi oleh
kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh pelaku atau
pemilik dari usaha. Hal ini terjadi karena kualitas dari Sumber Daya Manusia
yang dimiliki oleh suatu usaha meruapakan suatu faktor penentu dari peningkatan
kinerja dari usaha. Sebab dengan memiliki Kompetensi Sumber Daya Manusia
yang memadai, maka akan dapat memberikan pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap peningkatan Kinerja yang dihasilkan oleh Usaha dari UKM
Rapih (2015).
Kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh tenant inkubator
masih dalam kategori kurang baik, sehingga menyebabkan kesulitan dalam
beradaptasi pada dinamika yang terjadi dipasar. Para pelaku usaha masih belum
memiliki fokus yang jelas terhadap produk yang dihasilkan dan masih mudah
untuk mencoba-coba produk baru, padahal produk yang sebelumnya saja masih
belum dapat memberikan kontribusi yang bagus terhadap usaha. Dalam hal ini,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
para pelaku usaha masih belum tahu mau dibawa kemana usaha yang dimiliki
serta masih kurang jeli dalam melihat peluang yang ada. Hal ini disebabkan
karena masih kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh
pelaku usaha.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja dari UKM yaitu Modal Sosial.
Modal sosial merupakan salah satu kunci sukses dalam peningkatan Kinerja dari
UKM. Modal Sosial dapat merupakan suatu kumpulan dari sumber daya yang
dibutuhkan oleh pelaku usaha dalam membangun hubungan institusional yang
lebih kuat serta saling menghargai dan mengakui. Dalam menjalankan suatu
bisnis, pelaku usaha mau tidak mau harus bisa membangun jaringan bersama
dengan pelaku bisnis lainnya. Hubungan yang seperti inilah yang selama ini
kurang diperhitungkan oleh para pelaku usaha, sehingga dapat mempengaruhi
kinerja dari suatu UKM.
Masyarakat Indonesia yang masih mengedepankan hubungan kekeluargaan
serta masih memegang teguh kebudayaan yang ada di daerah masing-masing. Hal
ini merupakan salah satu faktor yang membuat hubungan sosial memiliki
kontribusi yang cukup besar dalam penentuan kemajuan dari UKM. Faktor
tersebut tentunya telah terbenam pada jiwa pengusaha, sehingga penguatan
jejaring sosial yang berdasarkan kepada latar belakang budaya serta kearifan lokal
merupakan sebuah keniscayaan dalam dunis usaha. Kewirausahaan sosial yang
berdasarkan kepada kearifan lokal dari masyarakat memiliki dampak yang positif
dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat ditengah ketidakstabilan
ekonomi.Dengan berdasarkan uraian tersebut membuat Variabel Modal Sosial
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
merupakan salah satu faktor kunci dalam menentukan Peningkatan Kinerja Usaha
UKM.
Permasalahan utama pada modal sosial yang dimiliki oleh pelaku usaha
adalah masih terdapat jarak yang cukup jauh antara pelaku usaha dengan
masyarakat sekitar. Adanya hubungan kurang baik yang dimiliki oleh pelaku atau
pemilik dari usaha dengan kehidupan sosial atau masyarakat disekitar tempat
usaha. Hal ini dapat menjadi pemici hubungan yang buruk antara masyarakat
sekitar dengan pemilik usaha, sehingga akan dapat menjadi faktor pemicu
buruknya kinerja yang dihasilkan oleh usaha. Hubungan baik dengan masyarakat
merupakan hal yang perlu dijaga, sebab modal sosial merupakan salah satu faktor
yang dapat menentukan kinerja usaha. Permasalahan ini juga dialami oleh UKM
tenant berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, berdasarkan hasil tersebut
53% responden mengalami permasalah tersebut. Berdasarkan penelitian Rapih
(2015) modal sosial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
peningkatan kinerja usaha.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kinerja UKM adalah jiwa
kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan merupakan etos yang mengarah kepada
adanya keyakinan yang kuat akan harga diri atau nilai dari sesuatu yang menjadi
bidang kegiatan usaha.Faktor ini dapat menjadi penentu berjalannya kinerja usaha
dengan baik ataupun tidak. Karakteristik personal yang melekat pada masing-
masing individu juga dapat menjadi penentu terhadap kemajuan usaha yang
dijalankan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah motivasi
serta kemampuan dalam mengambil resiko. Walaupun pelaku usaha memiliki
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
beragam motivasi dalam menjalankan usahanya, akan tetap pada kenyataanya
masih ada usaha yang dikelola dengan kurang baik. Faktor selanjutnya yang dapat
menyebabkan suatu usaha tidak berkembang adalah pelaku usaha tidak berani
dalam mengambil resiko, baik dalam hal membuat inovasi baru pada produk
maupun dalam perluasan pasar. Padahal kemampuan dalam menghadapi resiko
merupakan salah satu hal penting dalam unsur kewirausahaan. Faktor lain yang
juga tidak kalah pentingnya dalam hal ini adalah rasa percaya diri dari pelaku
usaha. Dengan memiliki rasa percaya ini, pelaku akan percaya terhadap
kemampuan dan konsep bisnis yang dimiliki. Serta faktor yang tidak kalah
penting dalam pengembangan usaha adalah inovasi. Dalam menjalankan usaha,
inovasi merupakan hal yang wajib dilakanasanakan karena permintaan dan
keinginan konsumen yang terus meningkat serta persaingan usaha yang terus
mengalami perkembangan.
Jiwa Kewirausahaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
peningkatan kinerja usaha, faktor yang diperhatikan dalam hal ini adalah
kemampuan memotivasi serta mengambil resiko. Motivasi memberikan pengaruh
pada semangat menjalankan usaha, keberanian dalam mengambil resiko akan
dapat mendorong berkembangnya usaha. Rasa percaya diri dalam menjalankan
usaha dapat menjadi penentu dalam pengembangan suatu usaha. Oleh sebab itu,
Jiwa Kewirausahaan yang dimiliki dapat memberikan pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap peningkatan kinerja usaha. Sihombing (2012).
Kondisi jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh pelaku usaha yang menjadi
tenant pada inkubator sudah tergolong baik. Para pelaku usaha telah memiliki rasa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
percaya diri yang tinggi dalam menjalankan usaha yang dimiliki serta dapat
memberikan motivasi kepada untuk dapat meraih keberhasilan. Akan tetapi, para
pelaku usaha tersebut sering salah memperhitungkan risiko yang mungkin dapat
muncul pada usaha yang dijalankan. Sehingga dapat menyebabkan kegagalan
dalam menjalankan usaha.
Melihat persoalan yang telah dikemukan dan kaitan dengan Kinerja UKM di
Kota Medan pada Umumnya dan Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL
USU pada khususnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial
Dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha UKM Tenant Pusat
Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKALUSU”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah yang dapat
dikemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara Kompetensi Sumber Daya
Manusia terhadap Kinerja Usaha UKM?
2. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara Modal Sosial terhadap
Kinerja Usaha UKM?
3. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara Jiwa Kewirausahaan
terhadap Kinerja Usaha UKM?
4. Apakah Komptensi Sumber Daya Manusia meningkatkan Pengaruh
Modal Sosial dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha UKM?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk dapat mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh signifikan
antara Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Usaha
UKM.
2. Untuk dapat mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh signifikan
antara Modal Sosial terhadap Kinerja Usaha UKM.
3. Untuk dapat mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh signifikan
antara Jiwa Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha UKM.
4. Untuk dapat mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh Komptensi
Sumber Daya Manusia meningkatkan Pengaruh Modal Sosial dan Jiwa
Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha UKM.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun dari hasil pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan masukan
serta ide baru bagi instansi dalam mengelola UKM Tenant yang
dimiliki, terutama mengenai Pengaruh Kempetensi Sumber Daya
Manusia, Modal Sosial, Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha
UKM.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alat untuk mempraktekkan
teori-teori yang telah penulis peroleh selama masa perkuliahan dan
dipadukan dengan realita pekerjaan penulis sehingga pada akhirnya akan
dapat meningkatkan atau menambah pengetahuan, pemahaman serta
pengalaman mengenai Pengaruh Kempetensi Sumber Daya Manusia,
Modal Sosial, Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha UKM.
3. Bagi Universitas (Program Studi Magister Ilmu Manajemen)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa Univerisitas
Sumatera Utara merupakan tempat belajar yang memiliki kompetensi
serta dapat memberikan pelajaran bagi penulis untuk mempraktekkan
dalam kehidupan nyata serta menjadi tambahan kekeyaan penelitian
dalam studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ide atau
pemahaman serta sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Modal Sosial dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha UKM telah
pernah dilakukan sebelumnya. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Rapih (2014) yang berjudul Penelitian tentang Analisis Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Modal Sosial dan Modal Finansial Terhadap Kinerja
UMKM bidang Garmen di Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif serta dalam analisis data menggunakan Structural Equation
Model (SEM) dan menggunakan AMOS 22. Populasi dalam penelitian ini adalah
pelaku UMKM bidang Garmen di Kabupatan Klaten. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 160 UMKM bidang Garmen di Kabupaten Klaten yang terbagi ke
dalam 5 klaster. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa : (1) pada
variabel kompetensi SDM memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel
Kinerja UMKM, (2) pada variabel modal sosial memiliki pengaruh positif
signifikan variabel terhadap kinerja UMKM, (3) pada variabel modal finansial
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja UMKM, (4) pada
variabel kompetensi SDM memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel
modal finansial, (5) pada variabel modal sosial memiliki pengaruh postif
signifikan terhadap variabel modal finansial.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
Penelitian Sumantri (2013) yang berjudul Pengaruh Jiwa Kewirausahaan
Terhadap Kinerja Usaha Wanita Pada Industri Pangan Rumahan di Bogor.
Peneltian ini bertujuan untuk dapat 1) menganalisis pengaruh karakteristik
personal dan lingkungan eksternal-internal usaha terhadap jiwa kewirausahaan
wirausaha wanita pada industri pangan rumahan dan 2) menganalisis pengaruh
jiwa kewirausahaan, karakteristik personal, dan lingkungan eksternal-internal
usaha terhadap kinerja usaha wirausaha wanita pada industri pangan rumahan.
Penelitian ini dilaksanakan di Bogor, pemilihian wilayah ini karena Bogor
merupakan daerah dimana penduduknya memiliki usaha sendiri yang terbesar di
Jawa Barat pada Agustus 2012. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 100 orang
wirausaha wanita, diaman 47 orang berasal dari Kota Bogor dan 53 dari
Kabupaten Bogor. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif dan kauntitatif dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM)
dan menggunakan LISREL 8.3. hasil dari analisis data pada penelitian ini
diperoleh bahwa karakteristik personal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap jiwa kewirausahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan
pendidikan, pelatihan, usia, pengalaman bisnis, asal etnis tertentu, dan latar
belakang keluarga yang menjadi wirausaha akan meningkatkan jiwa
kewirausahaan wirausaha wanita. Lingkungan internal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap jiwa kewirausahaan.
Harumy (2013), melakasanakan Penelitian yan berjudul Analisis Pengaruh
Modal Sosial Terhadap Peningkatan Nilai Tambah Produk UMKM dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Langkat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji Pengaruh Modal Sosial Terhadap Nilai tambah Produk UMKM dan
Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Langkat. Pelaksanaan penelitian ini
menggunakan Pendekatan Model Perasamaa Struktural (SEM), serta dalam
pengolaha data menggunakan Program AMOS 18 yang merupakan analisis
multivariate dengan banyak variabel. Lokasi penelitian ini ada di 23 Kecamatan
yang ada di Kabupaten Langkat dengan jumlah Sampel 130 UMKM yang
memproduksi produk bernilai tambah, seperti Tahu, Tempe, Nata de Coco dan
lain-lain. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modal Sosial, Nilai
Tambah Produk UMKM dan Kesejahteraan Masyarakat. Hasil dari Penelitian
adalah Memperlihatkan bahwa Modal Sosial berpengaruh terhadap Nilai Tambah
Produk UMKM. Nilai Tambah berpengaruh positif signifikan terhadap
Kesejahteraan Masyarakat. Modal Sosial berpengaruh terhadap Kesejahteraan
Masyarakat, dan Modal Sosial berpengaruh terhadap Kesejahteraan Masyarakat
melalui Nilai Tambah Produk UMKM. Pengaruh yang paling tinggi adalah nilai
tambah terhadap kesejahteraan masyarakat.
Stam et al (2013) melakukan penelitian dengan judul Social Capital of
Entrepreneurs and small firm performance: A Meta-Analysis of Contextual and
methdological moderators. Melakukan penelitian dengan teknik meta analisis
untuk mengetahui pengaruh modal sosial terhadap kinerja UKM. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahawa modal sosial memiliki peran yang
siginifikan terhadap kinerja UKM.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
Sihombing (2012) melakukan penelitian dengan Judul Pengaruh Jiwa
Kewirausahaan dan Motivasi Terhadap Kinerja Usaha Para Pengarajin Sentra
Industri Rajut Binong Jati Bandung. Penelitian ini bertujuan adalah untuk
mengetahui Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Terhadap Kinerja Usaha
Para Pengarajin Sentra Industri Rajut Binong Jati Bandung. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif serta menggunakan alat
bantu SPSS. Populasi penelitian adalah seluruh yang terdaftar pada Koperasi
Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung yang tercatat sebanyak 200 unit
usaha serta sampel dalam penelitian berjumlah 67 responden dengan
menggunakan random sampling. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa
secara parsial Jiwa Kewirausahaan memberikan pengaruh signifikan terhadap
Kinerja Usaha. Dan, secara parsial Motivasi memberikan pengaruh signifikan
terhadap Kinerja Usaha. Secara Simultan Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi
meberikan pengaruh signifikan terhadap Kinerja Usaha.
Fatoki (2011) melakukan penelitian dengan Judul The Impact Of Human,
Social and Financial Capital on the Performance of Small and Medium-Sized
Entreprise (SMEs) in South Afrika. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah
untuk dapat mengungkap pengaruh dari Modal Manusia, Sosial dan Keuangan
terhadap Kinerja UKM di Afrika Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan
pengumpulan data melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian berjumlah 694
UKM dan jumlah populasi yang digunakan berjumlah 332. Hasil dari penelitian
ini memperlihatkan bahwa Variabel Modal Manusia memiliki pangaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja UKM, Modal Sosial menunjukkan pengaruh yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
positif dan signifikan terhadap Kinerja UKM, Keuangan memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap Kinerja UKM.
Ardiana et al (2010) melakukan penelitian dengan Judul Kompetensi SDM
UKM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya. Tujuan pelaksanaan
dari penelitian adalah untuk mengetahui seberapa pengaruh antara Kualitas
Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja UKM di Surabaya. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan
keadaan Kompetensi Populasi atau fakta empiris yang dideskripsikan pada
penelitian ini. Populasi pada penelitian ini meliputi semua pelaku atau SDM UKM
di Surabaya yang usahanya masih aktif pada tahun 2007. Penentuan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik Non Random Sampling secara Puposive
sehingga diperoleh sampel sebanyak 150 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan diperoleh bahwa korelasi menunjukkan kompetensi SDM UKM
memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja UKM. Dari hasil analisa
data diketemukan bahwa kompetensi yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan
dan kemampuan masing-masing memiliki pengaruh yang signifikan kecuali
variabel pengetahuan yang tidak signifikan. Namun demikian jika diuji lebih
lanjut secara bersama-sama ketiga variabel diatas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja UKM di Kota Surabaya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Kinerja Usaha
a. Definisi Kinerja
Kinerja dapat diartikan sebagai capaian yang diraih oleh seseorang maupun
perusahaan dalam meraih tujuan. Harapan yang paling utama dari suatu bisnis
adalah hasil kinerja yang maksimal dalam menjalankan usaha serta meraih tujuan
yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan keberhasilan seorang, tim ataupun suatu
unit dalam meraih sasaran strategik yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
perilaku yang diharapkan (Mulyadi 2007:337). Kinerja merupakan hasil kerja
yang diraih seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta
waktu (Hasibuan 2010). Menurut Asad (2004) Kinerja seseorang merupakan
ukuran sejauh mana keberhasilan yang telah diraih dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan pendapat Robbins (2006) Mengemukakan istilah lain dari
Kinerja yang merupakan human output yang diukur melalui produktivitas,
absensi, turnover, citizenship, dan statisfaction. Kinerja juga sering dikemukakan
sebagai performance atau result yang diartikan dengan apa yang telah dihasilkan
oleh individu pegawai, Menurut Thoyib (2005:10). Berdasarkan Brahmasari
(2008) Kinerja merupakan pencapaian atas tujuan dari organisasi yang berbentuk
output kuantitatif maupun kualitatif, kreativitas, fleksibelitas dan dapat
dihandalkan atau hal lain yang diinginkan oleh organisasi.
Kinerja merupakan suatu gambaran atau kondisi mengenai pencapaian
pelaksanaan dari suatu kegiatan atau program dalam mencapai tujuan, sasaran,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
visi dan misi dari organisasi (Bastian, 2006:274). Amstrong dalam teorinya
mengemukakan bahwa Kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan
yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, serta
memberikan kontribusi ekonomi. Rivai (2008:14) menyatakan bahwa Kinerja
adalah hasil atau tingkat keberhasilan dari seseorang secara keseluruhan selama
peride tertentu dalam malaksanakan tugas dibanding dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target ataupun sasaran serta kriteria yang
telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakti secara bersama. Kinerja dari
UKM baru dapat dikatakan baik apabila telah sesuai dengan tujuan dari usaha.
Kinerja dapat diketahui jika pelaku usaha telah memiliki kriteria keberhasilan
yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa sasaran strategis ataupun
target yang hendak dicapai oleh perusahaan. Tanpa memiliki sasaran strategis
ataupun target, kinerja dari organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak
memiliki tolak ukur (Mashun, 2006:25).
Dilihat dari beberapa pengertian Kinerja yang telah dikemukan diatas,
kinerja yang baik, maksimal dan optimal merupakan tujuan dari UKM. Kinerja
yang baik di semua sektor, baik itu di sektor keuangan, produksi maupun
pemasaran merupakan kriteria mutlak yang harus dimiliki oleh UKM untuk dapat
terus bertahan. Dengan kinerja yang baik, UKM diharapkan dapat menjadi motor
penggerak pertumbuhan ekonomi baik itu secara kedaerahan maupun Nasional.
b. Indikator Kinerja UKM
Dalam melaksanakan pengukuran kinerja, maka sangatlah dibutuhkan suatu
standar pengukuruan yang akan digunakan untuk dapat mengetahui tingkat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
keberhasilan atau tingkat capaian yang telah berhasil diraih oleh usaha. Salah satu
ukuran yang selalu digunakan dalam pengukuran tingkat kinerja adalah Indikator
Kinerja Utama/Key Performance Indicator (KPI) yang dimana hal ini merupakan
indikator pengkuruan yang digunakan untuk dapat mengetahu seberapa jauh
capaian yang telah diraih oleh perusahaan yang sesuai dengan sasaran strategis
yang telah ditetapkan (Moeheriono 2012:47). Ada beberapa indikator kunci yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi Key Performance Indicator
(KPI) yang dikemukakan oleh Moeheriono (2012:50), yaitu :
1) Memiliki proses bisnis yang kontinue;
2) Tujuan yang jelas dalam perjalanan pelaksanaan bisnis;
3) Ada pengukuran kunatitatif serta kualitatif dari hasil dan dapat
dibandingkan dengan tujuan bisnis;
4) Investigasi unsur-unsur yang dapat mempengaruhi tujuan bisnis.
Berdasarkan yang dikemukakan oleh Minzu (2010:36) indikator yang dapat
digunakan untuk dapat mengetahui tingkat kinerja sebuag UKM adalah sebagai
berikut:
1) Pertumbuhan penjualan yang terus meningkat;
2) Pertumbuhan modal yang terus meningkat;
3) Pertumbuhan tenaga kerja;
4) Pertumbuhan pasar dan pemasaran yang semakin baik;
5) Pertumbuhan keuntungan/laba yang semakin meningkat setiap
periodenya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
Sedangkan menurut pendapat yang dikemukakan oleh Ardiana et al
(2010:37) bahwa beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan untuk
mengetahui pemanfaatan sumber daya manusia dalam mengukur kinerja UKM
adalah sebagai berikut :
1) Knowlage (pengetahuan)
2) Skills (keahlian)
3) Ability (kemampuan)
Menurut Subagyo (2010:37) indikator yang dapat digunakan dalam
mengukur kualitas SDM adalah sebagai berikut :
1) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan proses jangka panjang yan menggunakan
prosedur sistematis dan terorganisir. Dalam hal ini, semakin tinggi tingkat
pendidikan, maka akan semakin tinggi kometensi yang dimiliki.
2) Pengalaman
Pengalaman dapat diartikan sebagai memori episodic, yaitu memori yang
menyimpan peristiwa yang terjadi atau yang dialami pada waktu dan tempat
tertentu. Dengan pengalaman yang semakin banyak, maka seseorang akan
memiliki kompetensi yang lebih baik.
3) Komepensi mengatur keuangan
Kompetensi ini merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
mengelola aset finansial secara baik serta sesuai dengan kaidah manajemen
keuangan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
4) Kompetensi dalam pemasaran
Kompetensi ini merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
mengatur sistem pemasaran dalam bisnis yang dikelolanya.
5) Kompetensi manajerial secara umum
Kompetensi ini merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola
perusahaan secara menyeluruh. Termasuk pada kemampuan dalam mengambil
suatu keputusan.
c. Pengukuran Kinerja Usaha
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Rivai (2008:19) bahwa beberapa
syarat yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja usaha adalah sebagai
berikut :
1. Input
Input merupakan sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan kebijakan,
program serta aktifitas. Input yang dimaksud sebagai syarat pengukuran
kinerja yang berkualitas dapat diperoleh dengan menjawab pertanyaan sebagai
berikut :
a. Siapa yang dinilai dan melakukan penilaian
Siapa saja pihak yang harus dinilai serta siapa yang berhak untuk
melakukan penilaian.
b. Apa objek yang dinilai
Mancakup pada hal yang berhubungan dengan objek yang dinilai, yang
antara lain meliputi hasil kerja, kemampuan sikap, dan motivasi kerja.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
Selain itu, pertanyaan ini juga mencakup pada dimensi waktu yang
menunjukkan kinerja yang dicapai pada saat itu.
c. Kenapa dilakukan pengukuran
Menjelaskan tujuan dari pengukuran kinerja yang dilakukan, yang
berdasarkan pada : 1) memelihara potensi diri; 2) menentukan kebutuhan
pelatihan; 3) dasar untuk pengembangan karir; 4) dasar dalam promosi.
d. Kapan dilaksanakan pengukuran
Kapan waktu pelaksanaan dari pengukuran kinerja. Wakut pengukuran
kinerja dapat dilakukan secara periodik atau dapat juga dilakukan pada
setiap hari kerja.
e. Dimana dilakukan pengkuruan
Dimana akan dilakukan pengukuran kinerja. Pelaksanaan pengukuran
kinerja pada dasarnya dapat dilakukan pada tempat kerja atau ditempat
usaha atau dapat diluar tempat usaha dengan menggunakan jasa konsultan.
f. Metode apa yang digunakan
Metode apa yang akan digunakan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja.
g. Process (pelaksanaan)
Pada saat pelaksanaan perlu dilakukan konsultasi bersama individu
sebanyak mungkin atau kelompok dalam menjamin bahwa seluruh aspek
dari pengukuran telah berjalan dengan baik.
2. Output
Output atau yang merupakan hasil capaian dari suatu program, aktivitas serta
kebijakan. Agar pelaksanaan pengukuran kinerja yang dilakukan berkualitas,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
maka selanjutnya syarat yang harus dipenuhi adalah mengenai output dari
pengukuran kinerja itu sendiri, antara lain yaitu kejelasan hasil penilaian dan
keberhasilan pengukuran kinerja sebagai peningkat kualitas kinerja.
2.2.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kompetensi yang ditetapkan pada oraganisasi merupakan basis dari
berbagai aspek pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki, serta
dikondisikan sebagai pendukung dalam pencapaian kinerja organisasi, dengan
keunggulan dari kinerja merupakan modal penting untuk mengantar organisasi
mencapai tingkat daya saing yang optimal serta efisien.
a. Defenisi Kompetensi Sumber Daya Manusia
Secara harfiah, Kompetensi berasal dari kata competence yang bermakna
kecakapan, kemampuan serta wewenang (Scale dan Sutrisno 2011:202). Serta
Wibowo (2012:324) mengemukan pendapatnya tentang Kompetensi bahwa
kompetensi merupakan kemampuan dalam melaksanakan ataupun melakukan
suatu tugas yang dilandasi atas keterampilan serta pengetahuan yang didukung
oleh sikap kerja dan dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi merupakan
sekumpulan luas pengetahuan, keterampilan, sifat serta perilaku yang bersifat
teknis, serta berkaitan dengan keterampilan pribadi atau berorintasi pada bisnis
(Mondy 2008:261). Serta, menurut pendapat yang dikemukan oleh Robbins
(2007:38) kompetensi merupakan “kemampuan” atau kapasitas dari seseorang
dalam mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan
yang dimiliki ditentukan oleh 2 (dua) faktor yaitu kemampuan intelektual dan
kemampuan fisik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
Menurut pengertian dari ilmu ekonomi, kompetensi yang dimiliki oleh
manusia merupakan stok dari kemampuan (skill) dan berpengetahuan produktif
(productive knowledge) yang terdapat pada masyarakat. Sesuai dengan yang telah
dikemukakan oleh pakar “human capital theory” bahwa upaya meningkatkan
pendidikan dan latihan merupakan karakteristik dari investasi kepada modal
sumber daya manusia.
Kompetensi Sumber Daya Manusia mencerminkan kapasitas produktif
sumber daya manusia, termasuk didalamnya keterampilan (literasi, numerasi,
kognitif dan analitikal) (Son 2010:30). Kompetensi sumber daya manusia
merupakan suatu hal yang diperoleh dengan cara mengasah kemampuan serta
potensi yang dimiliki. Kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki cenderung
berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga
kompetensi sumber daya manusia dapat dijadikan sebagai nilai lebih dari manusia
itu. Seperti yang dikemukan oleh Khalique et al (2013:78) bahwa kompetensi
sumber daya manusia atau (human capital) sangat dipertimbangkan sebagai urat
nadi dari organisasi serta human capital merupakan sumber daya manusia yang
sangat krusial untuk berinovasi dan mengembangkan organisasi.
Kompetensi sumber daya manusia dapat menjadi aset yang sangat bernilai
serta merupakan goodwill yang sangat penting dalam perjalanan suatu bisnis.
Kompetensi sumber daya manusia dapat diartikan sebagai nilai ekonomis dari
sumber daya manusia yang terkait pada kemampuan, pengetahuan, ide-ide,
inovasi serta komitmen. Nafukho et al (2004) dalam bukunya mengemukana
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
beberapa defenisi pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia,
yaitu :
1) Bentuk investasi seseorang dalam pendidikan yang menghasilkan return dalam
penghasilan ekstra yang setara dengan biaya yang telah dikeluarkan;
2) Investasi dalam bidang pendidikan dan latihan formal maupun informal yang
dapat meningkatkan produktivitas melalui penyedian pengetahuan,
keterampilan, sikap serta motivasi yang dibutuhkan dalam pembangunan
ekonomi.
3) Investasi dalam pendidikan serta pelatihan yang memiliki return pribadi.
b. Aspek-aspek Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kompetensi sumber daya manusia meliputi beberapa kemampuan atau skill
yang dimiliki oleh seseorang. Dimana kemampuan tersebut merupakan suatu nilai
lebih yang dimiliki oleh manusia, kemampuan inilah yang dapat memberikan
perbedaan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Kemampuan tersebut
merupakan suatu hal yang didapat dengan cara mengasah, melatih kemampuan
serta potensi yang dimiliki.
Menurut Hessels (2008) kompetensi sumber daya manusia merujuk pada
pengetahuan personal, kemampuan serta pengalaman yang terkait pada aktifitas
bisnsi yang dijalani. Sedangkan menurut pendapat dari Fitz-Enz (2000:145)
bahawa kompetensi sumber daya manusia merupakan kombinasi dari tiga faktor,
yaitu :
1) Karakter atau sifat yang dibawa pada pekerjaan, misalnya intelegensi, engergi,
sikap positif, keandalan serta komitmen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
2) Kemampuan seseorang dalam belajar, yaitu kecerdasan, imajinasi, kreatifitas
serta bakat.
3) Motivasi dalam berbagi informasi dan pengetahuan, yaitu semangat tim serta
orientasi pada tujuan.
2.2.3 Modal Sosial
a. Defenisi Modal Sosial
Sudah menjadi suatu ketetapan bahwa manusia merupakan makhluk sosial.
Oleh karena itu, dalam menjalankan kehidupannya senantiasa akan menjalin
hubungan dengan manusia lainnya dalam berbagai keperluan. Dalam menjalin
hubungan tersebut, keterikatan serta rasa saling percaya yang kuat dengan
berdasarkan kepada rasa kesamaan yang juga merupakan faktor perekat utama
yang juga disebut sebagai modal sosial. Berdasarkan hal diatas modal sosial dapat
diartikan sebagai kekuatan yang tertanam dalam sebuah kelompok masyarakat.
Modal sosial adalah kekuatan sosial yang dimiliki masyarakat yang tumbuh
dan berkembang dari keadaan sosial masyarakat disuatu tempat dengan
mengedepankan asas kekeluargaan dalam mencapai tujuan. Menurut Coleman
(1999) Modal sosial merupakan kemampuan masyarakat dalam bekerjasama demi
mencapai tujuan bersama di dalam kelompok atau organisasi. Modal sosial akan
dapat lebih berkembang ketika teknologi mengalami perkembangan, organisasi
dengan struktur hirarki semakin merata, serta hirarki dari sistem digantikan oleh
jaringan (Fukuyama, 2005).
Modal sosial juga dapat dirumuskan pada ciri-ciri organisasi sosial yang
berbentuk jaringan horisontal yang didalamnya terdapat norma-norma yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
memfasilitasi koordinasi, kerjasama serta saling mengendalikan yang manfaatnya
dapat dirasakan secara bersama anggota organisasi (Putnam dalam Budi,
2005:70). Sedangkan berdasarkan pendapat dari Cohen dan Prusak L (2001)
Modal sosial dapat diartikan sebagai setiap hubungan-hubungan yang terjadi dan
dikumpulkan oleh rasa kepercayaan, saling percaya serta nilai-nilai kebersamaan
yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama
secara efektif dan efisien.
Modal sosial adalah segala sesuatu dalam masyarakat bergerak secara
bersama menuju kepada kemajuan serta perubahan yang pada dasarnya didukung
oleh rasa kepercayaan (Hasbullah, 2006:8). Dalam konteks bisnis yang
berorientasi kepada profit (laba), modal sosial dari suatu usaha mengacu pada
hubungan dengan pelanggan serta stakeholder terkait. Pada akhirnya hubungan ini
akan menjadi kekuatan utama dalam pertumbuhan ekonomi serta aspek eksistensi
sosial lainnya dan dapat meningkatkan modal.
b. Indikator Modal Sosial
Modal sosial dapat dilihat dengan menggunakan dua ketegori, yaitu
fenomena struktural dan kognitif (Soetomo, 2006:53). Kategori struktural
merupakan modal sosial yang terkait kepada beberapa bentuk organisasi sosial
khusus peranan, aturan serta prosedur yang dapat membentuk jaringan yang luas
bagi kerjasama dalam bentuk tindakan yang akan memberikan keuntungan
bersama. Sedangkan menurut Cohen dan Prusak L (2001) mengemukakan bahwa
modal sosial tersusun oleh :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
1) Kepercayaan;
2) Saling pengertian;
3) Nilai-nilai kebersamaan yang mengikat anggota kelompok untuk membuat
kemungkinan aksi bersama yang dilakukan secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pendapat yang dikemukan oleh Muin (2013:65) bahwa ada
beberapa indikator untuk mengetahui sebuah UKM telah mengoptimalkan potensi
dari modal sosial yang ada, antara lain :
1) Kemampuan dalam menghimpun sumber daya
2) Kemampuan dalam membangun kerjasama
3) Kemampuan dalam membangun kepercayaan
4) Kemampuan dalam membangun rasa hormat
5) Kemampuan dalam membangun reputasi
Sedangkat berdasarkan kepada pendapat yang dikemukan oleh Muchtar (2009:78)
bahwa beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai sejauh mana
modal sosial sudah dimanfaatkan oleh usaha, antara lain :
1) Kemampuan dalam membangun kerjasama
Kemampuan dalam menjalin hubungan kerjasama dengan sesama pelaku
usaha untuk dapat memberikan nilai tawar yang lebih serta saling memberikan
masukkan demi kemajuan bersama dimasa yang akan datang.
2) Kemampuan membangun kepercayaan
Kemampuan dalam membangun kepercayaan yang baik kepada sesama pelaku
usaha ataupun kepada pelanggan yang dimiliki.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
3) Partisipasi dalam masyarakat lokal
Kemampuan membangun kerjasama dengan masyarakat sekitar lokasi usaha
dengan berbagai bantuk kegiatan yang saling menguntungkan.
2.2.4 Jiwa Kewirausahaan
a. Defenisi Jiwa Kewirausahaan
Jiwa dapat didefenisikan sebagai sesuatu hal yang abstrak, yang dipelajari
hanya dibatasi pada hal-hal yang kelihatan dengan tubuh, atau yang merupakan
suatu gejala yang kelihatan sebagai gerak-gerik, sehingga jiwa dapat diartikan
sebagai roh dimana setiap manusia memiliki sifat serta gejala abstrak, seperti
perasaan, pikiran, keinginan serta lainnya (Hartanti, 2008:24). Sedangkan menurut
pendapat yang dikemukakan oleh Sujanto (2012:1) jiwa merupakan suatu hal
yang abstrak yang dapat menerima perangsang dari luar, mampu melahirkan
segala hal yang terkandung didalamnya.
Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
suatu nilai, kemampuan (ability), dan perilaku dari seseorang dalam mengahadapi
tantangan hidup serta cara mendapatkan peluang dan berbagi resiko yang
mungkin akan dihadapi (Suryana, 2013:2). Menurut pendapat Hendro (2011:29)
kewirausahaan merupakan gabungan kata entrepreneurship dalam bahasa Inggris,
unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia dikenal dengan istilah kewirausahaan. Maka,
kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam mengelola sesuatu yang tersedia
di dalam diri untuk dapat dimanfaatkan serta ditingkatkan agar dapat lebih
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
optimal sehinggan dapat meningkatkan taraf hidup di masa yang akan datang
(Hendro, 2011:30).
Jiwa kewirahusahaan menurut Madjid (2002:3) adalah merupakan etos yang
mengarah kepada adanya keyakinan yang kuat akan harga atau nilai dari sesuatu
yang menjadi bidang kegiatan usaha atau bisnis.
b. Karakteristik Kewirausahaan
Meredith dalam Suryana (2013:22) mengemukakan bahwa ada enam ciri
atau watak kewirausahaan, seperti yang dijelaskan pada Tabel 2.1 :
Tabel 2.1
Ciri dan Watak Kewirausahaan
Karakteristik Watak
1. Percaya diri dan optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidakbergantungan terhadap orang lain dan
individualitas.
2. Berorientasi pada tugas dan
hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, mempunyai dorongan kuat, tekun dan
tabah, bertekad kerja keras serta inisiatif, dan
memiliki bisnis plan atau perencanaan.
3. Berani mengambil resiko
dan menyukai tantangan Mampu mengambil resiko yang wajar.
4. Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran
dan kritik.
5. Keorisinalitasan Inovatif, kreatif, dan fleksibel.
6. Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan. Sumber : Suryana (2013:22)
Menurut Scarborough dan Zimmerer (Suryana, 2013:23), terdapat delapan
karakteristik kewirausahaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
1. Rasa tanggung jawab (desire for responsibility), yaitu memiliki rasa tanggung
jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa
tanggung jawab akan selalu berkomitmen dan wawas diri.
2. Memilih resiko yang moderat (preference for moderate risk), yaitu lebih
memilih resiko yang moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang
terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
3. Percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri (confidance in their ability to
succses), yaitu memiliki kepercayaan diri atas kemampuan yang dimilikinya
untuk memperoleh kesuksesan.
4. Menghendaki umpan balik segera (desire for immediate feedback), yaitu
selalu menghendaki adanya umpan balik dengan segera, ingin cepat berhasil.
5. Semangat dan kerja keras (high level of energy), yaitu memiliki semangat dan
kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih
baik.
6. Berorientasi ke dapan (future orientation), yaitu berorientasi masa depan dan
memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7. Memiliki keterampilan berorganisasi (skill at organizing), yaitu memiliki
keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptak nilai
tambah.
8. Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu lebih
menghargai prestasi daripada uang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
2.2.5 Usaha Kecil dan Menengah
a. Defenisi Usaha Kecil dan Menengah
Usaha Kecil dan Menengah ini memiliki banyak pengertian. Antara satu
lembaga dan lembaga lainnya bisa memiliki persepsi masing-masing mengenai
UKM yang sesuai dengan kebutuhan ataupun kepentingan dari masing-masing
lembaga. Namun menurut Wikipedia pengertian dari UKM adalah suatu istilah
yang mangacu pada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000 diluar tanah dan bangunan tempat usaha
(https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah, akses tanggal 9
Novemver 2016 Jam 18.26 WIB).
Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Pengertian UKM adalah sebagai berikut :
1) Usaha Kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, serta
dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang merupakan anak atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ini.
2) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
Masih berdasarkan kepada UU No. 20 Tahun 2008, UKM memiliki kriteria
berdasarkan aset yang dimiliki, seperti berikut ini :
1) Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai aset minimal antara Rp. 50 Juta –
Rp. 500 Juta dan omset tahunan maksimal antara Rp. 300 Juta-Rp. 2,5 Milliar.
2) Usaha menengahadalah usaha yang mempunyai aset minimal antara Rp. 500
jt- Rp. 10 Milliar dan mempunyai omzet tahunan sebesar maksimal antara Rp.
2,5 Milliar – Rp. 50 Milliar.
Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) mendefenisikan UKM sebagai
perusahaan atau industri dengan jumlah pekerja 5-19 orang. Bank Indonesia (BI)
mendefenisikan UKM sebagai perusahaan atau industri dengan karakteristik
modal dan omset, seperti :
1) Modal yang kurang dari 20 Juta;
2) Pada satu putaran dari usaha, hanya membutuhkan dana 5 Juta;
3) Memiliki aset maksimum Rp. 600 Juta di luar tanah dan bangunan serta omset
tahunan ≤ Rp 1 Miliar.
Beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat terlihat bahwa UKM
merupakan unit usaha yang memiliki defenisi berbeda disetia lembaga. Defenisi
ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang antara lain jumlah aset, jumlah omset
serta jumlah tenaga kerja. Dengan kondisi seperti ini serta segala kelebihan dan
kekurangan, sampai pada saat ini UKM masih merupakan sektor usaha yang
berperan penting dalam perekonomian Nasional.
b. Ciri-Ciri Usaha Kecil
Ciri-ciri yang dimiliki oleh usaha kecil adalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
1. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap dan tidak
gampang berubah.
2. Lokasi/tempat usaha umumya sudah menetap tidak berpindah-pindah.
3. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan
keluarga.
4. Sudah memiliki izin usaha dan persayaratan legalitas lainnya temasuk NPWP.
5. Sebagaian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti
rencana bisnis.
2.2.6 Ciri-Ciri Usaha Menengah
Ciri-ciri yang dimiliki oleh menengah adalah sebagai berikut :
1. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,
lebih tertatur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara
lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.
2. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akutansi
dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auiditing dan penilain atau
pemeriksaaan termasuk oleh perbankan.
3. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada
Jamsostek, pemeliharan kesehatan dan lain-lain.
4. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin
usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dan lain-lain.
5. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
6. Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan
terdidik.
2.3 Kerangka Konseptual
2.3.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Usaha
Sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam
menopang pembangunan ekonomi di suatu negara. Oleh karena itu, sangat krusial
menjadikan pembangunan sumber daya manusia merupakan agenda pokok pada
Negara yang sedang berkembang untuk dapat bergerak cepat menjadi Negara
maju. Fatoki (2011) berpendapat bahwa human capital memiliki peran yang
sangat besar dalam penentuan kinerja suatu unit bisnis. Samahal nya dengan
pendapat dari Ngugi et al (2012) yang menyatakan bahwa beberapa kemampuan
sumber daya manusia sangat menentukan kemajuan tingkat perekonomian dari
usaha.
Rapih (2014) menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini sejalan
dengan dengan hasil yang diperoleh Ardiana et al (2010) bahwa kompetensi
sumber daya manusia mempunyia pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja UKMK di Kota Surabaya. Serta didukung juga dari pernyataan Chidi dan
Shadare (2011) yang melakukan penelitian di Nigeria diperoleh hasil bahwa
kompetensi sumber daya manusia berpengaruh cukup efektif terhadap kinerja
UMKM di Negeria.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
2.3.2 Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kinerja Usaha
Dalam pembahasan faktor unsur sosial merupakan salah satu faktor yang
menentukan dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Dalam budaya
Indonesia, gotong royong serta semangat kebersamaan merupakan suatu warisan
dari leluhur yang sangat berharga. Semangat kebersamaan untuk menuju
kemajuan disebut modal sosial.
Pada kemajuan sektor UKM, modal sosial merupakan faktor penentu
kemajuan dari kinerja dari UKM. Penelitian Rapih (2014) yang menyatakan
bahwa modal sosial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja UMKM. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Stam et al (2013)
yang juga menyatakan bahwa modal sosial memiliki peran yang signifikan
terhadap kinerja UMKM. Serta penelitian yang dilakukan Kushnirovich (2010)
yang menyatakan bahwa modal sosial memiliki pengaruh terhadap kinerja
keuangan pada perusahaan di Israel.
2.3.3 Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha
Menurut Zimmer, Scarborough, & Wilson, (2008:4) seorang wirausahwan
(entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan
mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan
menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber
daya itu bisa dikapitalisasikan.
Sihombing (2012) menyatakan bahwa Jiwa Kewirausahaan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini
dapat dijelaskan seperti pada Gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara
Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Usaha.
H2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara
Modal Sosial terhadap Kinerja Usaha.
H3 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara Jiwa
Kewirausahan terhadap Kinerja Usaha.
H4 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial dan Jiwa
Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha.
Kompetensi SDM
Modal Sosial
Jiwa Kewirausahaan
Kinerja Usaha
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL
USU, yang beralamat di Jl. Dr. Mansur No. 9B Kampus USU, Padang Bulan,
Medan. Penelitian ini akan dilaksanakan dari Bulan Februari s/d Bulan Mei 2017.
3.2 Jenis dan Sifat Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan jenis masalah yang diteliti pada penelitian ini, maka jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuntitatif. Menurut Kuncoro (2003)
penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang meliputi pengumpulan data
untuk dapat menguji hipotesis atau menjawab perntanyaan mengenai status
terakhir. Sedangkan menurut Wibisono (2003) Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang mempunyai tujuan utama untuk menggambarkan karakteristik
sebuah populasi, atau sebuag fenomena yang sedang terjadi. penelitian deskriptif
bertujuan untuk memperoleh gambaran hubungan antara karakteristik yang
merupakan subjek penelitian.
3.2.2 Sifat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian yang bersifat explanatory
research. Menurut Sugiyono (2008:10) menyatakan bahwa penelitian explanatory
adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan dari variabel-variabel
yang diteliti serta hubungannya antara satu variabel dengan variabel yang lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
Penelitian explanatory adalah penelitian yang menjelaskan atau menyoroti
hubungan antar dua variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelaku UKM yang terdaftar pada
Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU dan telah menyelesaikan masa
inkubasi atau telah lulus inkubasi yang mulai dari angkatan Tahun 2014 sampai
dengan Tahun 2016 yang berjumlah 117 Pelaku UKM. Peneliti mengambil
Populasi dari UKM yang telah selesai inkubasi karena peneliti ingin melihat
bagaimana perkembangan Kinerja setelah dianggap selesai dari masa inkubasi.
Tabel 3.1
Data UKM Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
Selesai Inkubasi Tahun 2014-2016
No Tahun Masuk Jumlah UKM
1. 2014 75
2. 2015 17
3. 2016 25
Total 117 Sumber : Pusat Inkubator Binis dan Teknologi CIKAL USU.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah suatu bagian dari penelitian yang akan dilaksanakan dan
dianggap akan mampu menggambarkan populasinya (Ginting dan Situmorang,
2008:151). Menurut Sugiyono (2012:116) Sampel merupakan bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penentuan sampel pada penelitian ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43
adalah dengan menggunakan Rumus Slovin (Umar, 2004:78) yaitu teknik
pengambilan sampel dimana peneliti menggunakan sampel dari populasi dengan
rumus:
n = 𝑁
1+𝑁𝑒2
Dimana:
n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Taraf Kesalahan
Sehingga jumlah sampel menjadi:
n =117
1+117(0,1)2
n = 53,91 dibulatkan 54
Dengan total populasi berjumlah 117 Pelaku UKM dan asumsi taraf
kesalahan (e) adalah sebesar 10%, maka diperoleh jumlah sampel (n) yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 53,91 atau dibulatkan menjadi 54
Pelaku UKM. Selanjutnya akan digunakan teknik pengambilan sampel, yaitu
dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling, teknik penentuan sampel
ini sering juga disebut unrestricted probability sampling, dimana setiap elemen
dari populasi memiliki kesempaatan atau peluang yang sama untuk dapat
dijadikan sebagai anggota dari sampel (Sinulingga, 2015:193).
3.4 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan observasi, kuesioner, serta studi dokumentasi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44
a. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada
objek yang diteliti, atau dapat dirumuskan sebagai proses pencacatan pola
perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian sistematik tanpa adanya
pertanyaan atau komunikasi dengan invidu yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk dapat memperoleh
data dengan cara meninjau, mencoba dan mempelajari dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
c. Kuesioner
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang digunakan dengan cara menyebarkan daftar perntanyaan
kepada responden yang ada pada penelitian. Setiap jawaban perntanyaan
diberikan skor yang sesuai dengan masing-masing skala pengukuran.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan wawancara
(interview) serta dengan menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner yang
diberikan secara langsung kepada responden penelitian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
b. Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh melalui kegiatan studi
dokumentasi, seperti jumlah tenaga kerja yang telah pernah mendapatkan
pelatihan serta data lain yang relevan dengan penelitian ini.
3.6 Skala Pengukuran Variable
Penelitian ini dalam pelaksanaanya akan menggunakan skala likert sebagai
alat ukur.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat serta persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan
Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan indikator variabel
(Sugiyono, 2012:132). Untuk keperluan analisis kuantitatif maka akan diberi lima
alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan
menggunakan skala 1 sampai 5, adapun skor yang diberikan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Skala Likert Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu (R) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012:132)
3.7 Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel adalah definisi praktis operasional tentang
variabel atau istilah lain dalam penelitian yang dipandang penting. Adapun
variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
1. Variabel Dependen (dependent variable) atau variabel terikat.
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:59). Dalam penelitian yang
merupakan variabel dependen (terikat) adalah varibel Kinerja Usaha
2. Variabel Independen (independent variable)atau variabel bebas.
Varibel bebas merupakan variabel yang memberikan pengaruh atau menjadi
sebab perubahaan atau timbulnya variabel dependen (bebas) (Sugiyono,
2012:59). Dalam penelitian yang merupakan variabel independen (bebas)
adalah sebagai berikut :
1) Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)
2) Variabel Modal Sosial (X2)
3) Variabel Jiwa Kewirausahaan (X3)
Untuk dapat lebih memperjelas operasionalisasi variabel yang dipergunakan
dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 3.3 :
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
1. Kinerja Usaha
(Y)
Kinerja usaha
adalah hasil kerja
yang dicapai oleh
pelaku usaha
a. Terbangunnya
citra baik
1. Kepercayaan
pelanggan
2. Dikenalnya
usaha
Likert
b. Pertumbuhan
Keuntungan
1. Mengevaluasi
laba usaha
2. Meningkatkan
modal usaha
Likert
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
47
Lanjutan Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
c. Pertumbuhan
Jumlah
Pelanggan
1. Menjaga kualitas
produk
2. Menerima
keluhan
pelanggan
3. Mengevaluasi
target
peningkatan
jumlah
pelanggan
Likert
d. Pertumbuhan
Jumlah
Penjualan
1. Memperluas
jangkauan pasar
2. Meningkatkan
kapasistas
produksi
Likert
e. Pertumbuhan
Aset
1. Penambahan
peralatan
produksi
2. Periode
penambahan
aset usaha
Likert
2. Kompetensi
SDM (X1)
Kompetensi SDM
merupakan
kemampuan yang
dimiliki oleh
Pelaku usaha
dalam
menjalankan
usaha dan
mencapai target
yang telah
ditetapkan diawal
a. Pengetahun
1. Pengetahuan
tentang usaha
2. Pendidikan
3. Pengalaman
Bisnis
Likert
b. Keterampilan
1. Terampil dalam
berbisnis
2. Mampu
berkomunikasi
3. Mampu
mencapai target
4. Terampil dalam
mengelola
keuangan
Likert
c. Sikap
1. Berorientasi
kepada
pelanggan
2. Memiliki
kepedulian
Likert
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
48
Lanjutan Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
3. Modal Sosial
(X2)
Modal sosial
merupakan
kemampuan UKM
dalam
berhubungan
dengan
masyarakat
sekitar,
pemerintah
ataupun lembaga
yang terkait
dengan
perkembangannya.
a. Kepercayaan
Masyarakat
1. Menjaga
kepuasan
2. Memperhatikan
kualitas produk
3. Reputasi usaha
Likert
b. Partisipasi
dalam
masyarakat
1. Membangun
kerjasama
2. Mempekerjakan
masyarakt lokal
3. Mengembangkan
potensi lokal
Likert
4.
Jiwa
Kewirausahaan
(X3)
Jiwa
kewirausahaan
adalah
kemampuan yang
dimiliki oleh
pelaku usaha
dalam
menjalankan
usahanya
a. Percaya diri
1. Keyakinan
2. Memiliki
komitmen
3. Bertanggung
jawab
Likert
b. Kepemimpinan
1. Dapat menerima
kritik
2. Cepat dalam
bertindak
3. Bijaksana
Likert
c. Risiko
1. Penuh
perhitungan
2. Tidak takut akan
gagal
Likert
d. Keoriginalitasan
1. Inovatif
2. Kreatif
3. Fleksibel
Likert
e. Berorientasi ke
depan
1. Memiliki visi
yang bagus
2. Memiliki
perspektif ke
depan
Likert
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Sitomorang dan Lutfi (2012:76) validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti
ingin mengukur kueisioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka
kueisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah
kueisioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu
data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r
tabel. Jika nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif maka pertanyaan tersebut
dikatakan valid (Ghozali,2009).
Uji validitas dilaksanakan dengan menyebar kuesioner kepada 30 orang
responden yang berasal dari luar sampel penelitian, akan tetapi memiliki
karakteristik yang sama dengan responden yang digunakan dalam penelitian.
Responden yang digunakan dalam ujivaliditas adalah UKM Tenant Pusat
Inkubator Bisnsi dan Teknologi CIKAL USU.
3.8.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Sumber Daya
Manusia
Uji validitas yang dilakukan terhadap instrumen variabel kompetensi
sumber daya manusia memperlihatkan hasil sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
50
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia
No. Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1. Saya memiliki pengetahuan cukup dalam
menjalankan usaha 0,524 0,361 Valid
2. Saya memiliki akses terhadap lembaga
keuangan 0,474 0,361 Valid
3.
Pengetahuan bisnis yang Saya miliki
dapat mendorong kepada kesuksesan
usaha
0,505 0,361 Valid
4.
Latar belakang pendidikan dapat
mempengaruhi usaha yang Saya
dijalankan
0,574 0,361 Valid
5. Saya memiliki pengalaman yang cukup
untuk menjalankan usaha 0,510 0,361 Valid
6. Saya memiliki keterampilan yang baik
dalam menjalankan usaha 0,374 0,361 Valid
7. Saya tarampil dalam menentukan tujuan
usaha 0,527 0,361 Valid
8. Saya mampu berkomunikasi dengan baik
kepada pelanggan 0,516 0,361 Valid
9. Saya mampu berkomunikasi dengan baik
kepada karyawan 0,470 0,361 Valid
10. Saya dapat membuat laporan keuangan
usaha 0,608 0,361 Valid
11. Saya dapat membuat usaha mencapai
target 0,048 0,361 Tidak Valid
12. Saya dapat memaksimalkan keuntungan
usaha 0,515 0,361 Valid
13. Saya menempatkan pelanggan pada
posisi yang penting 0,484 0,361 Valid
14. Saya dapat menerima saran dari
pelanggan 0,426 0,361 Valid
15. Saya peduli terhadap pelanggan 0,481 0,361 Valid
16. Saya peduli terhadap karyawan 0,702 0,361 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa terdapat satu item pernyataan
yang belum memenuhi kategori sebagai pernyataan yang valid, dimana nilai rhitung
< rtabel (0,361). Oleh karena itu, pernyataan tersebut akan dikeluarkan dari
instrumen penelitian serta akan dilakukan pengujian validitas kembali. Hasil yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51
diperoleh setelah mengeluarkan item yang belum valid dan melakukan pengujian
kembali dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (Pengujian Ulang)
No. Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1. Saya memiliki pengetahuan cukup dalam
menjalankan usaha 0,524 0,361 Valid
2. Saya memiliki akses terhadap lembaga
keuangan 0,474 0,361 Valid
3.
Pengetahuan bisnis yang Saya miliki
dapat mendorong kepada kesuksesan
usaha
0,505 0,361 Valid
4.
Latar belakang pendidikan dapat
mempengaruhi usaha yang Saya
dijalankan
0,574 0,361 Valid
5. Saya memiliki pengalaman yang cukup
untuk menjalankan usaha 0,510 0,361 Valid
6. Saya memiliki keterampilan yang baik
dalam menjalankan usaha 0,374 0,361 Valid
7. Saya tarampil dalam menentukan tujuan
usaha 0,527 0,361 Valid
8. Saya mampu berkomunikasi dengan baik
kepada pelanggan 0,516 0,361 Valid
9. Saya mampu berkomunikasi dengan baik
kepada karyawan 0,470 0,361 Valid
10. Saya dapat membuat laporan keuangan
usaha 0,608 0,361 Valid
12. Saya dapat memaksimalkan keuntungan
usaha 0,515 0,361 Valid
13. Saya menempatkan pelanggan pada
posisi yang penting 0,484 0,361 Valid
14. Saya dapat menerima saran dari
pelanggan 0,426 0,361 Valid
15. Saya peduli terhadap pelanggan 0,481 0,361 Valid
16. Saya peduli terhadap karyawan 0,702 0,361 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat terlihat bahwa hasil pengujian yang dilakukan
kembali terhadap instrumen variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia memiliki
nilai r-hitung > r-tabel (0,361). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
52
instrumen pernyataan yang digunakan pada varibel Komepetensi Sumber Daya
Manusia adalah valid, sehingga dapat dipergunakan dalam kegiatan penelitian.
3.8.1.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Modal Sosial
Uji validitas yang dilakukan terhadap instrumen variabel modal sosial
memperlihatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Modal Sosial
No. Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1. Saya dapat menjaga kepuasan pelanggan 0,542 0,361 Valid
2. Saya selalu memperhatikan kualitas
produk yang dihasilkan 0,488 0,361 Valid
3. Pelanggan telah percaya terhadap usaha
yang Saya miliki 0,380 0,361 Valid
4. Saya dapat membangun hubungan
kerjasama dengan mitra usaha 0,713 0,361 Valid
5. Saya telah mempekerjakan masyarakat
sekitar 0,522 0,361 Valid
6. Dalam berusaha, Saya telah
mengembangkan potensi lokal daerah 0,663 0,361 Valid
7. Saya telah mempekerjakan masyarakat
sekitar 0,437 0,361 Valid
8. Dalam berusaha, Saya telah mencoba
mengembangkan potensi lokal daerah 0,737 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.6 diatas dapat terlihat bahwa hasil pengujian terhadap
instrumen variabel Modal Sosial memiliki nilai r-hitung > r-tabel(0,361). Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan yang digunakan pada
varibel Modal Sosoal adalah valid, sehingga dapat dipergunakan dalam kegiatan
penelitian.
3.8.1.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Jiwa Kewirausahaan
Uji validitas yang dilakukan terhadap instrumen variabel jiwa
kewirausahaan memperlihatkan hasil sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
53
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Jiwa Kewirausahaan
No. Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1. Saya yakin bahwa saya dapat meraih
kesuksesan dalam usaha 0,300 0,361 Tidak Valid
2. Saya yakin terhadap keputusan
pengembangan usaha 0,366 0,361 Valid
3. Saya memiliki komitmen yang kuat dalam
menjalankan usaha 0,531 0,361 Valid
4. Saya bertanggungjawab penuh terhadap
perkembangan usaha 0,432 0,361 Valid
5. Dengan komitmen dalam menjalankan
usaha, Saya akan dapat meraih keberhasilan 0,358 0,361 Tidak Valid
6. Saya dapat meneriman kritik dari pelanggan 0,523 0,361 Valid
7. Saya selalu mempertimbangkan kritik yang
saya terima dalam menjalankan usaha 0,449 0,361 Valid
8. Saya dapat membuat keputusan yang tepat
disaat dibutuhkan 0,586 0,361 Valid
9. Saya selalu berusaha menjadi pemimpin
yang bijaksana 0,577 0,361 Valid
10. Saya berani mengambil risiko dalam
menjalankan usaha 0,630 0,361 Valid
11. Dalam mengambil keputusan, Saya tidak
merasa takut akan gagal 0,728 0,361 Valid
12. Saya terus melakukan inovasi dalam
menjalankan usaha 0,662 0,361 Valid
13. Saya memiliki kreatifitas dalam
menjalankan usaha 0,620 0,361 Valid
14. Saya akan terus mengikuti perkembangan
selera konsumen 0,530 0,361 Valid
15. Usaha saya akan tetap berjalan, meski
terjadi perubahan pada organisasi usaha 0,417 0,361 Valid
16. Saya memiliki visi yang jauh kedepan dalam
pengembangan usaha 0,661 0,361 Valid
17. Visi telah Saya tetapkan, memiliki peran
pada kelangsung usaha kedepan 0,429 0,361 Valid
18. Saya melihat gambaran keberhasilan yang
akan dapat diraih 0,309 0,361 Tidak Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa terdapat tiga item pernyataan
yang belum memenuhi kategori sebagai pernyataan yang valid, dimana nilai rhitung
< rtabel (0,361). Oleh karena itu, pernyataan tersebut akan dikeluarkan dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
54
instrumen penelitian serta akan dilakukan pengujian validitas kembali. Hasil yang
diperoleh setelah mengeluarkan item yang belum valid dan melakukan pengujian
kembali dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Jiwa Kewirausahaan (Pengujian Ulang)
No. Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
2. Saya yakin terhadap keputusan pengembangan
usaha 0,366 0,361 Valid
3. Saya memiliki komitmen yang kuat dalam
menjalankan usaha 0,531 0,361 Valid
4. Saya bertanggungjawab penuh terhadap
perkembangan usaha 0,432 0,361 Valid
6. Saya dapat meneriman kritik dari pelanggan 0,523 0,361 Valid
7. Saya selalu mempertimbangkan kritik yang saya
terima dalam menjalankan usaha 0,449 0,361 Valid
8. Saya dapat membuat keputusan yang tepat disaat
dibutuhkan 0,586 0,361 Valid
9. Saya selalu berusaha menjadi pemimpin yang
bijaksana 0,577 0,361 Valid
10. Saya berani mengambil risiko dalam menjalankan
usaha 0,630 0,361 Valid
11. Dalam mengambil keputusan, Saya tidak merasa
takut akan gagal 0,728 0,361 Valid
12. Saya terus melakukan inovasi dalam menjalankan
usaha 0,662 0,361 Valid
13. Saya memiliki kreatifitas dalam menjalankan usaha 0,620 0,361 Valid
14. Saya akan terus mengikuti perkembangan selera
konsumen 0,530 0,361 Valid
15. Usaha saya akan tetap berjalan, meski terjadi
perubahan pada organisasi usaha 0,417 0,361 Valid
16. Saya memiliki visi yang jauh kedepan dalam
pengembangan usaha 0,661 0,361 Valid
17. Visi telah Saya tetapkan, memiliki peran pada
kelangsung usaha kedepan 0,429 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.8 dapat terlihat bahwa hasil pengujian terhadap
instrumen variabel Jiwa Kewirausahaan memiliki nilai r-hitung > r-tabel(0,361). Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
55
digunakan pada varibel Jiwa Kewirausahaan adalah valid, sehingga dapat
dipergunakan dalam kegiatan penelitian.
3.8.1.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Usaha
Uji validitas yang dilakukan terhadap instrumen variabel kinerja usaha
memperlihatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Kinerja Usaha
No. Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1. Pelanggan percaya terhadap usaha Saya 0,391 0,361 Valid
2. Usaha Saya telah dikenal secara luas oleh
masyarakat 0,619 0,361 Valid
3. Usaha Saya mengalami peningkatan laba setiap
tahunnya 0,430 0,361 Valid
4. Nama usaha Saya telah akrab di telinga
pelanggan -0,095 0,361 Tidak Valid
5. Modal yang Saya gunakan meningkat setiap
tahun 0,446 0,361 Valid
6. Peningkatan laba usaha Saya mendorong
peningkatan modal yang digunakan 0,578 0,361 Valid
7. Usaha Saya mengalami peningkatan pelanggan
setiap tahun 0,417 0,361 Valid
8. Dengan peningkatan pelanggan Saya akan tetap
mempertahankan kualitas produk 0,534 0,361 Valid
9. Pertumbuhan pelanggan menjadi target utama
Saya 0,408 0,361 Valid
10. Target pertumbuhan yang Saya tetapkan setiap
tahun telah tercapai 0,464 0,361 Valid
11. Saya dapat menerima keluhan pelanggan
terhadap produk yang dihasilkan 0,355 0,361 Tidak Valid
12. Usaha Saya telah mengalami peningkatan
penjualan setiap periodenya 0,636 0,361 Valid
13. Saya dapat memperluas jangkauan pasar produk
yang dihasilkan 0,555 0,361 Valid
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
56
Lanutan Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Kinerja Usaha
No. Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
14. Kapasitas produksi usaha Saya mengalami
peningkatan setiap tahunnya 0,438 0,361 Valid
15. Peningkatan kapasitas produksi usaha Saya,
diiringi oleh peningkatan penjualan 0,704 0,361 Valid
16. Aset usaha yang Saya miliki mengalami
peningkatan setiap tahunnya 0,391 0,361 Valid
17. Peningkatan Aset Saya telah sesuai dengan
perencanaan 0,366 0,361 Valid
18. Penambahan peralatan produksi dapat
mempengaruhi pencapaian target usaha Saya 0,476 0,361 Valid
19. Saya memiliki jadwal peremajaan terhadap
perlatan produksi 0,524 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa terdapat tiga item pernyataan
yang belum memenuhi kategori sebagai pernyataan yang valid, dimana nilai rhitung
< rtabel (0,361). Oleh karena itu, pernyataan tersebut akan dikeluarkan dari
instrumen penelitian serta akan dilakukan pengujian validitas kembali. Hasil yang
diperoleh setelah mengeluarkan item yang belum valid dan melakukan pengujian
kembali dapat dilihat pada Tabel 3.10 :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
57
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Kinerja Usaha (Pengujian Ulang)
No. Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1. Pelanggan percaya terhadap usaha Saya 0,391 0,361 Valid
2. Usaha Saya telah dikenal secara luas oleh
masyarakat 0,619 0,361 Valid
3. Usaha Saya mengalami peningkatan laba
setiap tahunnya 0,430 0,361 Valid
5. Modal yang Saya gunakan meningkat
setiap tahun 0,446 0,361 Valid
6. Peningkatan laba usaha Saya mendorong
peningkatan modal yang digunakan 0,578 0,361 Valid
7. Usaha Saya mengalami peningkatan
pelanggan setiap tahun 0,417 0,361 Valid
8. Dengan peningkatan pelanggan Saya akan
tetap mempertahankan kualitas produk 0,534 0,361 Valid
9. Pertumbuhan pelanggan menjadi target
utama Saya 0,408 0,361 Valid
10. Target pertumbuhan yang Saya tetapkan
setiap tahun telah tercapai 0,464 0,361 Valid
12. Usaha Saya telah mengalami peningkatan
penjualan setiap periodenya 0,636 0,361 Valid
13. Saya dapat memperluas jangkauan pasar
produk yang dihasilkan 0,555 0,361 Valid
14. Kapasitas produksi usaha Saya mengalami
peningkatan setiap tahunnya 0,438 0,361 Valid
15. Peningkatan kapasitas produksi usaha
Saya, diiringi oleh peningkatan penjualan 0,704 0,361 Valid
16. Aset usaha yang Saya miliki mengalami
peningkatan setiap tahunnya 0,391 0,361 Valid
17. Peningkatan AsetSaya telah sesuai dengan
perencanaan 0,366 0,361 Valid
18.
Penambahan peralatan produksi dapat
mempengaruhi pencapaian target usaha
Saya
0,476 0,361 Valid
19. Saya memiliki jadwal peremajaan
terhadap perlatan produksi 0,524 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.10 diatas dapat terlihat bahwa hasil pengujian
terhadap instrumen variabel Kinerja Usaha memiliki nilai r-hitung > r-tabel(0,361).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
58
digunakan pada varibel Kinerja Usaha adalah valid, sehingga dapat dipergunakan
dalam kegiatan penelitian.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu kewaktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai (α) 0,60 (Ghozali,2009).
3.8.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen penelitian
memperlihatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kompetensi SDM 0,857 Reliabel
Modal Sosial 0,830 Reliabel
Jiwa Kewirausahaan 0,882 Reliabel
Kinerja Usaha 0,868 Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.11 diatas dapat terlihat bahwa hasil pengujian
seluruh instrumen variabel penelitian memiliki nilai Cronbach’s Alpha > (0,60).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan tentang
variabel penelitian seperti Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial, Jiwa
Kewirausahaan dan Kinerja Usaha adalah reliabel. Sehingga seluruh item layak
digunakan dalam pelaksanaan penelitian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
59
3.9 Uji Asumsi Klasik
3.9.1 Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas jika variabel bebas
berkorelasi maka variable-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas = 0.
Multikolineritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Menurut Ghozali (2009), cara mendeteksi terhadap adanya multikolineritas
dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1) Besarnya Variabel Inflation Factor VIF), pedoman suatu model regresi yang
bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10.
2) Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas
Multikoneritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1.
3.9.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain.
Jika variance dari residual pengamatan yang lain tetap, disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk
mendeteksi dengan cara melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel
terikat (ZPRED)dengan residual(SRESID). Dasar analisis:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
60
1) Jika ada pola tertentu,seper tititik-titik yang membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebut diatas dan dibawah
adalah angka nol pada sumbu Y, maka tidak ada heteroskedastisitas
(Ghozali,2009).
3.9.3 Uji Normalitas
Menurut (Ghozali,2009) cara normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal jika
distribusi normal data adalah normal maka garis menggambarkan data.
Sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
a) Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.10 Metode Analisis Data
Analisisdata merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana variabel yang mempengaruhi variabel lain agar data yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
61
dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka harus diolah atau dianalisis terlebih
dahulu sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3.10.1 Statistik Deskriptif
Menurut Sinulingga (2015:262) Statistik deskriptif merupakan suatu
teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
keadaan dari suatu objek penelitian apa adanya tanpa bermaksud mengambil
kesimpulan. Analisis data berdasarkan pendeketan statistik deskriptif
bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang situasi yang terjadi. Pada
umumnya objek dideskripsikan atau digambarkan dalam bentuk
tabel,grafik, diagram dan disertai dengan analisis statistik seperti frekuensi,
mean, median, ukuran persebaran.
Menurut Sugiyono (2012:206) statistik deskriptif digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul dengan tanpa maksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum. Dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data
melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, perhitungan modus, median, mean,
perhitungan prosentase.
3.10.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih
dari satu variabael bebas terhadap satu variabel terikat (Ghozali,2009). Metode ini
menghubungkan satu variabel dependen dengan banyak variabel independen.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabe lterikat adalah Kinerja Usaha,
sedangkan yang menjad variabel bebas adalah Kompetensi SDM, Modal Sosial,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
62
dan Jiwa Kewirausahaan. Model hubungan Kinerja Usaha dengan variabel-
variabel bebasnya tersebut disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y =Kinerja Usaha
a =Konstanta
X1 =Kompetensi Sumber Daya Manusia
X2 =Modal Sosial
X3 =Jiwa Kewirausahaan
b1, b2,b3 =KoefisienRegresi
e = StandardError
3.10.3 Goodness of Fit suatu model
Ketepatanregresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari
goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, dan nilai statistik F. Untuk uji statistik t digunakan menguji
seberap besar pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel
independennya. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
dimana Ho diterima (Ghozali,2009)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
63
1) KoefisienDeterminasi(R2)
Koefisiensideterminasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dans atu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali,2009).
2) Uji Signifikan siSimultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis
alternatif (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol.
Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali,2009). Dalam
penelitian ini menunjukkan apakah variabel independen yang terdiri dari
variabel Kompetensi SDM, Modal Sosial, dan Jiwa Kewirausahaan layak
untuk menjelaskan variabel dependennya, yaitu Kinerja Usaha. Adapun
kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:
i. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel
- Apa bila Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 diterima.
- Apa bila Fhitung < Ftabel, maka H0 ditolak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
64
ii. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi
- Apabila probabilitas signifikansi>0,05, maka Ha ditolak.
- Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ha diterima.
3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2009). Menurut Malhotra
(2006) ujit merupakan sebuah uji untuk menguji hipotesis rata-rata, uji t
dapat dilakukan atas dua rata-rata satu sampel atau dua sampel pengamatan.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas
(Kompetensi SDM, Modal Sosial, dan Jiwa Kewirausahaan) terhadap
variabel terikat (Kinerja Usaha) secara terpisah ataupun bersama-sama.
Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1, X2, dan X3 terhadap Y
secara terpisah maupun bersama-sama, maka digunakan uj it. Adapun
kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
i. Jika signifikansi <0,05 maka Ha diterima berarti ada pengaruh
signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen.
ii. Jika signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh
signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1.1 Gambaran Umum Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL
USU
Kehadiran Inkubator Bisnis di Sumatera Utara di mulai pada Februari 1997.
Lembaga ini disepakati bernama CIKAL yang merupakan akronim dari
“CIPTAKAN INDUSTRI KECIL ANDALAN”. Sedangkan untuk penulisan L
yang miring dianggap industri kecil yang membutuhkan pendampingaan agar
menjadi andal. Kehadirannya merupakan wujud kerjasama Universitas Sumatera
Utara dengan Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha
Kecil (Kanwil Depkop & PPK) Sumatera Utara. Inkubator Bisnis CIKAL
berlokasi di kampus USU tepatnya di Jalan Dr. Masyur No. 9 B Kampus USU
Medan yang diresmikan tanggal 24 Maret 1997. Peran “CIKAL” sebagai
Inkubator Bisnis tidak lain adalah melengkapi dan menyempurnakan usaha-usaha
pembinaan industri kecil yang telah pernah dilakukan oleh berbagai pihak lain.
Inkubator Bisnis CIKAL USU dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya,
mengacu pada Pedoman Pengembangan Usaha Kecil melalui Inkubator Bisnis
yang dikeluarkan Dirjen PPK dari Departemen Koperasi. Inkubator Bisnis
merupakan lembaga untuk mendampingi usaha kecil menengah dengan
menyediakan sarana fisik, bantuan keuangan, manajemen dan teknik dengan biaya
yang rendah/murah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
66
Kinerja Inkubator dalam kurun waktu yang dijalainya selama hampir 13
tahun ini telah menarik perhatian berbagai pihak, terbukti dengan banyaknya
manfaat yang diadakan oleh berbagai pihak ke Inkubator Bisnis „CIKAL‟, seperti
UMKM, Pemda, Swasta, LSM, NGO, dll.
Pada tanggal 9 Mei 1997 merupakan momen yang tak terlupakan bagi
Inkubator Bisnis CIKAL USU, karena pada saat itu Inkubator Bisnis CIKAL USU
disebutkan sebagai Inkubator terbaik di Indonesia meskipun pada usia yang masih
sangat muda sekali pada waktu itu, namun telah banyak yang boleh dilaksanakan
selama usianya tersebut. Hal ini tercetus pada saat Gelar kemitraan di Tiara
Convention Hall yang disampaikan langsung oleh Menteri Koperasi & PPK
Bapak Subyakto Tjakrawerdaya kepada manajer Inkubator Bisnis CIKAL USU
Bapak Ir Armyn Hakim Daulay,MBA.
Pada masa pemerintahan ORDE BARU, Rektor USU Prof. Chairuddin P.
Lubis, DTM&H, Sp.(A)K, serta manager CIKAL diundang ke Istana Bogor untuk
hadir bersama Presiden Republik Indonesia pada acara temu Nasional Kemitraan
Usaha 1997, sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya sebagai Inkubator
terbaik pada tanggal 15 Mei 1997. Universitas Sumatera Utara menjadi penerima
Piagam Klinik Konsultasi Bisnis mengatasnamakan 34 Perguruan Tinggi dan
lembaga. Keberhasilan awal ini bisa tercapai tentunya karena dukungan penuh
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada akhir tahun 1996, acara Tong-Tong Fair di Denhaag Belanda atas
nama Inkubator Bisnis CIKAL USU. Dalam mengikuti APEC Technomart II di
Taipeh, Taiwan Inkubator Bisnis CIKAL USU sebagai wakil dari Indonesia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
67
dipercayakan mengikuti kegiatan tersebut diatas pada awal Januari 1998. Pada
masa pemerintahan ini pula Rektor Universitas Sumatera Utara kembali
mendapatkan Penghargaan Bhakti koperasi dari Menteri Koperasi dan Pengusaha
Kecil Menengah Adi Sasono pada tanggal 17 Agustus 1998.
Pada masa Pemerintahan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie Inkubator
Bisnis „CIKAL‟ USU berhasil menyabet Juara II Tingkat Nasional pada Gelar
Teknologi Tepat Guna yang diadakan di Pasar minggu Jakarta Selatan pada
tanggal 10 s/d 14 Agustus 1999 Inkubator Bisnis „CIKAL‟ USU mewakili Pemda
TK I Sumatera Utara untuk mengikuti Gelar Teknologi Tepat Guna Memperingati
Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke IV yang bertema “Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna”, yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa (Ditjen
PMD) di halaman Kantor Ditjen PMD Jakarta, tanggal 10 – 14 Agustus 1999.
Gelar TTG ini bertujuan untuk mempromosikan, mengembangkan dan
menyebarluaskan teknologi yang dapat digunakan serta dimanfaatkan oleh
masyarakat luas, terutama mereka yang bergerak dibidang usaha kecil, baik itu
pertanian maupun industri rumah tangga, baik yang ada di pedesaan maupun
perkotaan, yang mana pada akhirnya dapat mendukung peningkatan dan
pengembangan ekonomi rakyat agar dapat menolong dan menunjang
perekonomian Indonesia.
Pada pameran ini Inkubator Bisnis „CIKAL‟ USU yang mewakili Pemda
TK I Sumatera Utara menggelar teknologi tepat guna seperti; alat penutup botol,
alat aqua cup sealer, alat pemotong kulit sepatu, alat pembuat pola sepatu,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
68
teknologi Ultra low Oxygen Storage (ULOS) yang merupakan teknologi gas
memperpanjang masa kesegaran buah-buahan dan sayuran, teknologi rumput
hijau penyegar buah-buahan dan sayuran. Pada gelar TTG yang dibuka secara
resmi oleh Presiden Kabinet Reformasi BJ Habibie, Pemda TK I Sumatera Utara
melalui Inkubator Bisnis & Teknologi USU „CIKAL‟ mendapat penghargaan
Juara II dari Menteri Dalam Negeri Kabinet Reformasi Syarwan Hamid.
Puncaknya pada tanggal 10 s/d 13 Agustus 2000, Inkubator Bisnis „CIKAL‟
USU kembali lagi berhasil menaikkan kemampuannya di bidang Teknologi Tepat
Guna dengan mengkoordinir temuan-temuan inovatif yang tepat guna dari daerah
Sumatera Utara dan berhasil menjadi Juara TK I Nasional sekaligus mendapatkan
Piala Presiden Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid dan Piagam
Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri pada Gelar/Pameran Teknologi Tepat
Guna Tingkat Nasional yang diadakan di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
Tahun 2002 Inkubator Bisnis „CIKAL‟ USU dipercaya Pemerintah Sumatera
Utara sebagai organizer pelaksana Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional
ke IV dan INOTEK 2002 yang secara resmi dibuka langsung oleh Presiden RI
Megawati Soekarno Putri. Kegiatan ini dilaksanakan di Asrama Haji Medan dari
mulai tanggal 24 s/d 28 September 2002 dan diikuti hampir seluruh provinsi di
Indonesia, kabupaten di Sumatera Utara, bahkan juga turut menjadi peserta dalam
Gelar kali ini adalah peserta dari luar negeri yakni dari negara Malaysia. Secara
umum kegiatan Gelar TTG dan INOTEK 2002 berjalan dengan sukses, baik dan
lancar, terutama berhasilnya terjaring berbagai inovasi-inovasi baru dalam hal
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
69
teknologi tepat guna yang secara umum dapat diaplikasikan secara langsung bagi
peningkatan serta pengembangan UKM di tanah air.
Prestasi ini memang sangat membanggakan, akan tetapi sekaligus menjadi
tanggung jawab yang besar bagi Universitas Sumatera Utara dan Inkubator Bisnis
“CIKAL” USU pada khususnya untuk dapat mempertahankan dan bahkan
meningkatkan kinerja sebagai salah satu Lembaga Pembinaan Pengusaha Kecil di
Sumatera Utara.
Inkubator Bisnis „CIKAL‟ USU mengalami kekosongan kegiatan pada
tahun 2006 hingga tahun 2010, di mana pada Bulan Desember 2011, Inkubator
USU „CIKAL‟, mengalami perubahan organisasi dan struktur sejalan dengan di
percayakannya Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Sebagai Kepala Pusat
Inkubator Bisnis „CIKAL‟ USU dengan SK pengangkatan Nomor :
2985A/H5.1.R/SK/SDM/2010 dan mewujudkan visi dari Universitas Sumatera
Utara yaitu „University of Industry‟.
Pada tanggal 29 Mei 2013 di Surakarta, Pusat Inkubator Bisnis „CIKAL‟
USU atas nama Universitas Sumatera Utara, menerima penghargaan sebagai
“Pelopor Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”. Pada Kategori
Perguruan Tinggi Pengembangan UMKM Terbaik di Indonesia.
Pada tahun 2014 Pusat Inkubator Bisnis „CIKAL‟ USU menerima
penghargaan The Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur Award
(ISMBEA) 2014 atas nama Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si. Dalam rangka
menggalakkan semangat kewirausahaan di kalangan UKM Indonesia, melakukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
70
pembinaan pada kebangkitan kewirausahaan di Kampus Universitas Sumatera
Utara. Penghargaan ini diberikan oleh Majalah Kewirausahaan & Keuangan.
Seiiring dengan bertambahnya masa jabatan Kepala Pusat Inkubator Bisnis
dan Teknologi CIKAL USU, Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
kembali menambahkan unsur teknologi pada kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini
dimulai dengan keikutsertaan Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
pada kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kelembagaan Inkubator Bisnis Teknologi
yang mana kegiatan ini difasilitasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
4.1.1.2 Visi dan Misi Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
a) Misi Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
“Menjadi Inkubator yang memiliki keunggulan inkubasi start up
agroteknologi sehingga menjadi barometer kemajuan start up pada pasar ASEAN
tahun 2021”
b) Misi Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
1. Mengembangkan kemampuan SDM CIKAL yang lebih kreatif, inovatif
dan profesional
2. Mengembangkan budaya bisnis yang tinggi
3. Meningkatkan kemampuan tenant dalam berwirausaha dan berdaya saing
4. Mengembangkan jejaring kepada pemangku kepentingan terkait.
5. Mengoptimalkan peran SDM Perguruan Tinggi dalam meningkatkan
dukungan inkubasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
71
4.1.1.3 Struktur Organisasi Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL
USU
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi
CIKAL USU
4.1.2 Karakteristik Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah UKM Tenant Pusat
Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU yang telah menyelesaikan masa
inkubasi atau telah lulus dari masa inkubasi. Karakteristik responden
dideskripsikan berdasarkan usia, status, jenis kelamin, pendidikan serta lama usaha
yang dimiliki.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
72
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada data
berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1. Laki-laki 17 31,5
2. Perempuan 37 68,5
Jumlah 54 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa responden paling banyak berasal
dari kelompok perempuan sebanyak 37 responden (68,5%), kemudian diikuti oleh
responden laki-laki sebanyak 17 responden (31,5%). Berdasarkan hal ini, dapat
disimpulkan bahwa sebagaian besar pemilik usaha yang menjadi UKM Tenant
Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU adalah berjenis kelamin perempuan.
Hal ini juga dapat mencerminkan bahwa saat ini banyak perempuan yang
menjalankan usaha pada sektor UKM, usaha yang dijalankan ini dimaksudkan
untuk dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada data berikut :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Frekuensi Persentase (%)
1. 23-27 Tahun 5 9,3
2. 28-32 Tahun 12 22,2
3. 33-37 Tahun 11 20,4
4. 38-42 Tahun 6 11,1
5. > 42 Tahun 20 37,0
Jumlah 54 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
73
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa responden yang terlibatt dalam
penelitian ini adalah responden yang berusia pada usia > 42 Tahun sebanyak 20
responden (37%), kemudian diikuti responden yang berusia 28-32 Tahun sebanyak
12 responden (22,2%), kemudian diikuti responden yang berusia 33-37 Tahun
sebanyak 11 responden (20,4%), kemudian diikuti responden yang berusia 38-42
Tahun sebanyak 6 responden (11,1%) dan responden yang berusia 23-27 Tahun
sebanyak 5 responden (9,3%). Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa
sebagaian besar UKM Tenant Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
berada pada usia >42 Tahun. Hal ini juga menceminkan bahwa UKM Tenant yang
dimiliki oleh inkubator adalah kaum ibu-ibu yang dulunya tidak memiliki kegiatan
yang bermanfaat, akan tetapi setelah mereka memiliki usaha kegiatan yang dimiliki
jadi lebih bermanfaat.
4.1.2.3 Karekteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada data
berikut :
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Usia Frekuensi Persentase (%)
1. SD/MI 1 1,9
2. SMP/MTs 3 5,6
3. SMA/MA 26 48,1
4. Diploma 5 9,3
5. Strata 1 (S1) 16 29,6
6. Strata 2 (S2) 3 5,6
Jumlah 54 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak
memiliki tingkat pendidikan pada level SMA/MA sebanyak 26 responden (48,1%),
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
74
yang diikuti oleh tingkat pendidikan Strata 1 sebanyak 16 responden (29,6%),
tingkat pendidikan diploma sebanyak 5 responden (9,3%), tingkat pendidikan
SMP/MTs sebanyak 3 responden (5,6%) tingkat pedidikan Strata 2 sebanyak 3
responden (5,6%), dan tingkat pendidikan SD/MI sebanyak 1 responden (1,9%).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, para UKM Tenant yang
dimiliki oleh Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU memiliki tingkat
pendidikan pada level SMA/MA sebanyak 26 responden (48,1%). Hal ini juga
dapat mencerminkan bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para UKM
Tenant ini cukup sebagai pemilik usaha.
4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Karakteristik responden berdasarkan status dapat dilihat pada data berikut :
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
No. Status Frekuensi Persentase (%)
1. Menikah 46 85,2
2. Belum Menikah 8 14,8
Jumlah 54 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat terlihat bahwa responden yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki status menikah sebanyak 46 responden (85,2%) dan
responden yang belum menikah sebanyak 8 responden (14,8%). Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengelola UKM Tenant Pusat
Inkubator Bisnis dan Teknologi telah menikah. Hal ini juga menjelaskan bahwa,
pelaku UKM ini menjalankan usahanya tetap sejalan dengan tugas mengurus
rumah tangga.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
75
4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Karakteristik responden berdasarkan lama usaha dapat dilihat pada data
berikut :
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1. 0-5 Tahun 19 35,2
2. 6-10 Tahun 27 50,0
3. 10-15 Tahun 6 11,1
4. > 15 Tahun 2 3,7
Jumlah 54 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat terlihat bahwa responden yang digunakan
dalam penelitian ini paling lama telah menjalankan usaha yang dimiliki adalah 6-
10 Tahun sebanyak 27 responden (50,0%), selanjutnya 0-5 Tahun sebanyak 19
responden (35,2%), selanjutnya 10-15 Tahun sebanyak 6 responden (11,1%), dan
selanjutnya sebanyak 2 responden (3,7%). Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa responden yang digunakan dalam penelitian ini telah
menjalankan usaha yang dimiliki selama 6-10 Tahun. Hal ini juga mencerminkan
bahwa para pelaku UKM ini telah memiliki pengalaman yang banyak dalam
menjalankan usaha yang dimiliki.
4.1.3 Analisis Statistik Deskripsi
Pada penelitian ini digunakan analisis statistik deskriptif yaitu untuk dapat
menggambarkan persepsi responden atas item-item pernyataan yang diajukan.
Angka jawaban responden dimulai dari angka 1 sampai 5 pada masing-masing
variabel. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
76
diamati adalah Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1), Modal Sosial (X2) dan
Jiwa Kewirausahaan (X3) sedangkan variabel terikat (dependent variable) yang
diamati adalah Kinerja Usaha (Y). Kuesioner penelitian ini diberikan kepada UKM
tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU. Skor pembobotan yang
digunaka dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6
Pedoman Pembobotan Variabel Penelitian
Rata-rata Deskripsi
1,00 – 1,80 Sangat Tidak Setuju
1,81 – 2,60 Tidak Setuju
2,61 – 3,40 Netral
3,41 – 4,20 Setuju
4,21 – 5,00 Sangat Setuju Sumber : Durianto et. al. (2001)
4.1.3.1 Penjelasan Responden Atas Variabel Kompetensi SDM (X1)
Pada pelaksanaan penelitian ini akan ditampilkan hasil olahan data primer
yang dapat menggambarkan jawaban responden terhadap instrumen penelitian
variabel kompetensi sumber daya manusia, seperti berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
77
Tabel 4.7
Penjelasan Responden Atas Variabel Kompetensi SDM
No. Butir Pernyataan
Frekuensi M
i
n
M
a
x
Me
an
M
o
d
u
s
Std
Dev Ket S
T
S
% TS % N % S % SS %
1. Saya memiliki ketertarikan untuk terus mempelajari hal yang terkait
dengan bisnis yang dijalankan
0 0 0 0 3 5,6 18 33,3 33 61,1 3 5 4,56 5 0,604 Sangat Setuju
2. Saya memiliki akses terhadap
lembaga keuangan 0 0 0 0 6 11,1 24 44,4 24 44,4 3 5 4,33 4 0,673 Sangat
Setuju
3.
Pengetahuan bisnis yang Saya
miliki dapat mendorong kepada
kesuksesan usaha
0 0 0 0 10 18,5 23 42,6 21 38,9 3 5 4,20 4 0,737 Setuju
4.
Latar belakang pendidikan dapat
mempengaruhi usaha yang Saya
dijalankan
1 1,9 0 0 1 1,9 22 40,7 30 55,6 1 5 4,48 5 0,720 Sangat
Setuju
5. Saya memiliki pengalaman yang
cukup untuk menjalankan usaha 3 5,6 2 3,7 2 3,7 25 46,3 22 40,7 1 5 4,13 4 1,047 Setuju
6. Saya memiliki keterampilan yang
baik dalam menjalankan usaha 1 1,9 2 3,7 1 1,9 18 33,3 32 59,3 1 5 4,44 5 0,861 Sangat
Setuju
7. Saya tarampil dalam menentukan
tujuan usaha 0 0 1 1,9 4 7,4 24 44,4 25 46,3 2 5 4,35 5 0,705 Sangat
Setuju
8. Saya mampu berkomunikasi
dengan baik kepada pelanggan 1 1,9 0 0 5 9,3 26 48,1 22 40,7 1 5 4,26 4 0,782 Sangat
Setuju
9. Saya mampu berkomunikasi
dengan baik kepada karyawan 0 0 1 1,9 3 5,6 24 44,4 26 48,1 2 5 4,39 5 0,685 Sangat
Setuju
10. Saya dapat membuat laporan
keuangan usaha 0 0 2 3,7 9 16,7 17 31,5 26 48,1 2 5 4,24 5 0,867 Sangat
Setuju
12. Saya dapat memaksimalkan
keuntungan usaha usaha 0 0 1 1,9 1 1,9 27 50,0 25 46,3 2 5 4,41 4 0,630 Sangat
Setuju
13. Saya menempatkan pelanggan
pada posisi yang penting 3 5,6 4 7,4 0 0 31 57,4 16 29,6 1 5 3,98 4 1,055 Setuju
14. Saya dapat menerima saran dari
pelanggan 0 0 2 3,7 1 1,9 19 35,2 32 59,3 2 5 4,50 5 0,720 Sangat
Setuju
15. Saya peduli terhadap pelanggan 0 0 0 0 7 13,0 20 37,0 27 50,0 3 5 4,37 5 0,708 Sangat
Setuju
16. Saya peduli terhadap karyawan 0 0 1 1,9 6 11,1 25 46,3 22 40,7 2 5 4,26 4 0,732 Sangat
Setuju
Total Mean 4,33 Sangat
Setuju
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas
responden menjawab sangat setuju terhadap pernyataan Saya memiliki ketertarikan
untuk terus mempelajari hal yang terkait dengan bisnis yang dijalankan. Hal ini
terlihat dari jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 33
responden (61,1%), setuju sebanyak 18 responden (33,3%) dan netral sebanyak 3
responden (5,6%). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa para pelaku
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
78
usaha menyadari bahwa dalam menjalankan suatu usaha haruslah dibekali dengan
pengetahuan yang cukup, terutama terkait pengelolaan suatu usaha.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju terhadap pernyataan dalam
menjalankan usaha Saya memiliki akses terhadap lembaga keuangan. Hal ini
terlihat dari jawaban responden sangat setuju sebanyak 24 responden (44,4%),
setuju sebanyak 24 responden (44,4%), dan netral sebanyak 6 responden (11,1%).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa para pelaku usaha mengetahui
bahwa kemampuan dalam mengakses lembaga keuangan sangat dibutuhkan dalam
pengembangan usaha.
Pengetahuan bisnis dapat mendorong kepada kesuksesan usaha mayoritas
responden menjawab setuju dan sangat setuju, terlihat dari jumlah jawaban
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 21 responden (38,9%), setuju 23
responden (42,6%), dan netral sebanyak 10 responden (18,5%). Hal ini
menunjukkan bahwa para pelaku usaha merasa pengetahuan bisnis yang dimiliki
selama menjalankan usaha, akan dapat membantu dalam meraih kesuksesan atau
keinginan.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju bahwa latar belakang
pendidikan dapat mempengaruhi usaha yang dijalankan, ini terlihati dari responden
yang menjawab sangat setuju sebanyak 30 responden (55,6%), setuju sebanyak 22
responden (40,7%), netral sebanyak 1 responden (1,9%), dan sangat tidak setuju
sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang
pendidikan yang dimiliki oleh pelaku usaha, dapat berpengaruh kepada usaha yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
79
dijalankan. Dengan tingkat pendidikan yang semakin baik, maka usaha yang
sangat besar kemungkinan usaha yang dijalankan akan semakin baik.
Pengalaman dalam menjalankan usaha dapat membantu pelaku usaha untuk
meraih tujuan usaha yang telah ditetapkan, ini terlihat dari jawabab responden
sangat setuju sebanyak 22 responden (46,3%), setuju sebanyak 25 responden
(46,3%), netral sebanyak 2 responden (3,7%), tidak setuju sebanyak 2 responden
(3,7%), dan sangat tidak setuju sebanyak 3 responden (5,6%). Hal ini
memperlihatkan bahwa pengalaman dalam menjalankan usaha dapat
mempengaruhi keberhasilan dalam berusaha.
Mayoritas reponden menjawab sangat setuju bahwa dibutuhkan keterampilan
yang baik dalam menjalankan usaha, ini terlihat dari jumlah jawaban sangat setuju
sebanyak 32 responden (59,3%), setuju sebanyak 18 responden (33,3%), netral
sebanyak 1 responden (1,9%), tidak setuju sebanyak 2 responden (3,7%) dan
sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini menjelaskan bahwa
keterampilan merupakan suatu hal yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu
usaha.
Saya terampil dalam menentukan tujuan usaha, terlihat dari jumlah jawaban
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 25 responden (46,3%), setuju
sebanyak 24 responden (44,4%), netral sebanyak 4 responden (7,4%), dan tidak
setuju sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini mejelaskan bahwa mayoritas
responden sudah merasa terampil dalam menentukan tujuan usaha yang ingin
diperoleh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
80
Saya mampu berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan, terlihat dari
jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 22 responden (40,7%), setuju
sebanyak 26 responden (48,1%), netral sebanyak 5 responden (9,3%), dan sangat
tidak setuju sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini memperlihatkan bahwa para
pelaku usaha mengetahui kemampuan berkomunikasi dengan pelanggan dapat
mempengaruhi usaha yang dimiliki.
Saya mampu berkomunikasi dengan baik kepada karyawan, terlihat dari
jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 26 responden (48,1%), setuju
sebanyak 24 responden (44,4%), netral sebanyak 3 responden (5,6%), dan tidak
setuju sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini memperlihatkan bahwa para pelaku
usaha mengetahui kemampuan berkomunikasi dengan karyawan dapat
mempengaruhi usaha yang dimiliki.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju terhadap pernyataan saya dapat
membuat laporan keuangan usaha, ini terlihat dari jumlah jawaban sangat setuju
sebanyak 26 responden (48,1%), setuju sebanyak 17 responden (31,5%), netral
sebanyak 9 responden (16,7%), dan tidak setuju sebanyak 2 responden (3,7%). Hal
ini memperlihatkan bahwa para pelaku usaha merasa telah memiliki kemampuan
dalam menyusun laporan keuangan usaha yang dimililki.
Saya dapat memaksimalkan keuangan yang dimiliki usaha, ini terlihat dari
jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 25 responden (46,3%), setuju 27
responden (50,0%), netral sebanyak 1 responden (1,9%), dan tidak setuju sebanyak
1 responden (1,9%). Hal ini memperlihatkan bahwa responden telah memiliki
kemampuan dalam mengelola keuangan usaha.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
81
Mayoritas responden setuju terhadap pernyataan saya menempatkan
pelanggan pada posisi yang penting, ini terlihat dari jumlah jawaban responden
mayoritas setuju yaitu sebanyak 31 responden (57,4%), sangat setuju sebanyak 16
responden (29,6%), tidak setuju sebanyak 4 responden (7,4%) dan sangat tidak
setuju sebanyak 3 responden (5,6%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha
masih belum menempatkan pelanggan pada posisi paling utama dalam perjalanan
usaha yang dimiliki.
Saya dapat menerima saran dari pelanggan, mayoritas responden menjawab
sangat setuju yang terlihat dari jumlah jawaban responen sangat setuju sebanyak 32
responden (59,3%), setuju sebanyak 19 responen (35,2%), netral sebanyak 1
responden (1,9%) dan tidak setuju sebanyak 2 responden (3,7%). Hal ini
menjelaskan bahwa pelaku usaha selalu ingin memperbaiki kinerja usaha yang
dimiliki dengan menerima saran yang diberikan oleh pelanggan.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju terhadap pernyataan saya
peduli terhadap pelanggan, terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju
sebanyak 27 responden (50,0%), setuju sebanyak 20 responden (37,0%) dan netral
sebanyak 7 responden (13,0%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha
memiliki kepedulian terhadap pelanggan yang dimiliki, sehingga pelaku usaha
akan terus menjaga kepercayaan pelanggan.
Mayoritas responden menjawab setuju terhadap pernyataan saya peduli
terhadap karyawan, terlihat dari jumlah jawaban responden setuju sebanyak 25
responden (46,3%), sangat setuju sebanyak 22 responden (40,7%), netral sebanyak
6 responden (11,1%) dan tidak setuju sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
82
memperlihatkan bahwa pelaku usaha memiliki kepedulian terhadap karyawan yang
dimiliki, sehingga pelaku usaha akan selalu memperhatikan kebutuhan pelanggan.
4.1.3.2 Penjelasan Responden Atas Variabel Modal Sosial (X2)
Hasil penelitian yang menggambarkan jawaban responden terhadap
instrumen penelitian variabel modal sosial, sebagai berikut :
Tabel 4.8
Penjelasan Responden Atas Variabel Modal Sosial
No. Butir Pernyataan
Frekuensi M
i
n
M
a
x
Me
an
M
o
d
u
s
Std
Dev Ket S
T
S
% TS % N % S % SS %
1. Saya dapat menjaga kepuasan pelanggan
1 1,9 7 13,0 18 33,3 19 35,2 9 16,7 1 5 3,52 4 0,986 Setuju
2. Saya selalu memperhatikan kualitas produk yang
dihasilkan
0 0 2 3,7 12 22,2 30 55,6 10 18,5 2 5 3,89 4 0,744 Setuju
3.
Pelanggan telah percaya
terhadap usaha yang Saya
miliki
0 0 0 0 5 9,3 42 77,8 7 13,0 3 5 4,04 4 0,474 Setuju
4.
Reputasi usaha yang baik,
akan dapat mendorong
kesuksesan usaha
0 0 1 1,9 10 18,5 31 57,4 12 22,2 2 5 4,00 4 0,700 Setuju
5.
Saya dapat membangun
hubungan kerjasama dengan mitra usaha
7 13,0 6 11,1 10 18,5 24 44,4 7 13,0 1 5 3,33 4 1,229 Netral
6. Saya dapat membangun hubungan kerjasama dengan
masyarakat sekitar
0 0 2 3,7 10 18,5 28 51,9 14 25,9 2 5 4,00 4 0,777 Setuju
7. Saya telah mempekerjakan
masyarakat sekitar 0 0 3 5,6 11 20,4 27 50,0 13 24,1 2 5 3,93 4 0,821 Setuju
8.
Dalam berusaha, Saya telah
mencoba mengembangkan
potensi lokal daerah
0 0 1 1,9 9 16,7 25 46,3 19 35,2 2 5 4,15 4 0,763 Setuju
Total Mean 3,86 Setuju
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pernyataan saya dapat menjaga kepuasan pelanggan,
terlihat dari jumlah jawaban responden setuju sebanyak 19 responden (35,2%),
netral sebanyak 18 responden (33,3%), sangat setuju sebanyak 9 responden
(16,7%), tidak setuju sebanyak 7 responden (13,0%), dan sangat tidak setuju
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
83
sebanyak 1 responden (1,9%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa respoden
merasa telah menjaga kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan.
Mayoritas responden menjawab setuju terhadap pernyataan saya selalu
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, terlihat dari jumlah jawaban
responden setuju sebanyak 30 responden (55,6%), sangat setuju sebanyak 10
responden (18,5%), netral sebanyak 12 responden (22,2%), dan tidak setuju
sebanyak 2 responden (3,7%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa respoden
merasa telah menjaga kualitas produk yang dihasilkan, sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh pelanggan.
Mayoritas responden menjawab setuju terhadap pernyataan pelanggan telah
percaya terhadap usaha yang saya miliki, terlihat dari jumlah jawaban responden
setuju sebanyak 42 responden (77,8%), sangat setuju sebanyak 7 responde (13,0),
dan netral sebanyak 5 responden (9,3). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku
usaha merasa bahwa pelanggan telah memiliki kepercayaan terhadap produk yang
dihasilkan.
Reputasi usaha yang baik, akan dapat mendorong kesuksesan usaha, terlihat
dari jumlah jawaban responden setuju sebanyak 31 responden (57,4%), sangat
setuju sebanyak 12 responden (22,2%), netral sebanyak 10 responden (18,5%), dan
tidak setuju sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku
usaha setuju dengan memiliki reputasi usaha yang baik, maka akan dapat
mendorong kesuksesan pada usaha yang dimiliki.
Saya dapat membangun hubungan kerjasama dengan mitra usaha, terlihat
dari jumlah jawaban responden setuju sebanyak 24 responden (44,4%), netral
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
84
sebanyak 10 responden (18,5%), sangat setuju sebanyak 7 responden (13,0%),
sangat tidak setuju sebanyak 7 responden (13,0%), dan tidak setuju sebanyak 6
responden (11,1%). Hal ini menjeleskan bahwa pelaku usaha masih memiliki
kemampuan yang kurang baik dalam menjalin hubungan kerjasama dengan mitra
usaha yang dapat membantu meningkatkan kinerja usaha.
Saya dapat membangun hubungan kerjasama dengan masyarakat sekitar,
terlihat dari jumlah jawaban responden setuju sebanyak 28 responden (51,9%),
sangat setuju sebanyak 13 responden (24,1%), netral sebanyak 11 responden
(20,4%), dan tidak setuju sebanyak 3 responden (5,6%). Hal ini menjeleskan
bahwa pelaku usaha masih memiliki kemampuan yang kurang baik dalam menjalin
hubungan kerjasama dengan masyarakat sekitar lokasi usaha berada.
Saya telah mempekerjakan masyarakat sekitar, terlihat dari jumlah jawaban
responden setuju sebanyak 27 responden (50,0%), sangat setuju sebanyak 13
responden (24,1%), netral sebanyak 11 responden (20,4%), dan tidak setuju
sebanyak 3 responden (5,6%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha masih
belum sepenuhnya dapat mempekerjakan masyarakat sekitar pada usaha yang
dimiliki, dimana yang menjadi pekerja lebih banyak berasal dari satu rumpun
keluarga.
Dalam berusaha saya telah mencoba mengenbangkan potensi lokal daerah,
ini terlihat dari jumlah jawaban responden setuju sebanyak 25 responden (46,3%),
sangat setuju sebanyak 19 responden (35,2%), netral sebanyak 9 responden
(16,7%), dan tidak setuju sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini memperlihatkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
85
bahwa pelaku usaha masih belum dapat secara maksimal mengembangkan potensi
lokal daerah yang dimiliki sebagai ciri khas atau keunggulan dari usaha.
4.1.3.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Jiwa Kewirausahaan (X3)
Hasil penelitian yang menggambarkan jawaban responden terhadap
instrumen penelitian variabel jiwa kewirausahaan, sebagai berikut :
Tabel 4.9
Penjelasan Responden Atas Variabel Jiwa Kewirausahaan
No. Butir Pernyataan
Frekuensi M
i
n
M
a
x
Me
an
M
o
d
u
s
Std
Dev Ket S
T
S
% TS % N % S % SS %
2. Saya yakin terhadap keputusan pengembangan
usaha
0 0 2 3,7 7 13,0 22 40,7 23 42,6 2 5 4,22 5 0,816 Sangat Setuju
3.
Saya memiliki komitmen
yang kuat dalam
menjalankan usaha
0 0 0 0 4 4,7 21 38,9 29 53,7 3 5 4,46 5 0,636 Sangat
Setuju
4.
Saya bertanggungjawab
penuh terhadap
perkembangan usaha
1 1,9 0 0 3 5,6 26 48,1 24 44,4 1 5 4,33 4 0,752 Sangat
Setuju
6. Saya dapat meneriman
kritik dari pelanggan 0 0 0 0 3 5,6 31 57,4 20 37,0 3 5 4,31 4 0,577 Sangat
Setuju
7.
Saya selalu
mempertimbangkan kritik yang saya terima dalam
menjalankan usaha
0 0 0 0 4 7,4 20 37,0 30 55,6 3 5 4,48 5 0,637 Sangat Setuju
8.
Saya dapat membuat
keputusan yang tepat disaat
dibutuhkan
2 3,7 1 1,9 1 1,9 26 48,1 24 44,4 1 5 4,28 4 0,899 Sangat
Setuju
9.
Saya selalu berusaha
menjadi pemimpin yang
bijaksana
0 0 2 3,7 2 3,7 28 51,9 22 40,7 2 5 4,30 4 0,717 Sangat
Setuju
10.
Saya berani mengambil
risiko dalam menjalankan usaha
0 0 2 3,7 3 5,6 22 40,7 27 50,0 2 5 4,37 5 0,760 Sangat Setuju
11.
Dalam mengambil
keputusan, Saya tidak
merasa takut akan gagal
0 0 2 3,7 10 18,5 24 44,4 18 33,3 2 5 4,07 4 0,821 Setuju
12.
Saya terus melakukan
inovasi dalam menjalankan
usaha
1 1,9 4 7,4 4 7,4 28 51,9 17 31,5 1 5 4,04 4 0,931 Setuju
13. Saya memiliki kreatifitas
dalam menjalankan usaha 0 0 1 1,9 9 16,7 20 37,0 24 4,44 2 5 4,24 5 0,799 Sangat
Setuju
14.
Saya akan terus mengikuti
perkembangan selera konsumen
0 0 3 5,6 1 1,9 20 37,0 30 55,6 2 5 4,43 5 0,792 Sangat
Setuju
15. Usaha saya akan tetap berjalan, meski terjadi
0 0 1 1,9 2 3,7 25 46,3 26 48,1 2 5 4,41 5 0,659 Sangat Setuju
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
86
perubahan pada organisasi
usaha
16.
Saya memiliki visi yang
jauh kedepan dalam
pengembangan usaha
0 0 0 0 4 4,7 28 51,9 22 40,7 3 5 4,33 4 0,614 Sangat
Setuju
17.
Visi yang telah Saya
tetapkan, memiliki peran
pada kelangsung usaha kedepan
0 0 0 0 2 3,7 20 37,0 32 59,3 3 5 4,56 5 0,572 Sangat
Setuju
Total Mean 4,32
Sangat Setuju
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa pernyataan saya yakin
terhadap keputusan pengembangan usaha, terlihat jumlah jawaban responden
sangat setuju sebanyak 23 responden (42,6%), setuju sebanyak 22 responden
(40,7%), netral sebanyak 7 responden (13,0%), dan tidak setuju sebanyak 2
responden (3,7%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha memiliki
keyakinan yang kuat terhadapt keputusan yang diambil terkait pengembangan
usaha.
Saya memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan usaha, terlihat
jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 29 responden (53,7%), setuju
sebnayak 21 responden (38,9%), netral sebanyak 4 responden (4,7%). Hal ini
memperlihatkan bahwa pelaku usaha memiliki komitmen yang kuat terhadap usaha
yang dimiliki serta akan terus menjalankan usaha tersebut.
Saya bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan usaha, terlihat
jawaban responden setuju sebesar 26 responden (48,1%), sangat setuju sebanyak
24 responden (44,4%), netral sebanyak 3 responden (5,6%), dan sanagt tidak setuju
sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha merasa
tanggung jawab dalam pengembangan usaha tidak sepenuhnya berada padanya,
melainkan ada pihak lain yang bertanggung jawab.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
87
Saya dapat menerima kritik dari pelanggan, terlihat jumlah jawaban
responden setuju sebanyak 31 responden (57,4%), sangat setuju sebanyak 20
responden (37,0%), dan netral sebanyak 3 responden (5,6%). Hal ini
memperlihatkan bahwa pemilik usaha dapat menerima kritik dari pelanggan akan
tetapi kurang memiliki kemampuan untuk dapat merespon kritik yang diterima.
Saya selalu mempertimbangkan kritik yang saya terima dalam menjalankan
usaha, terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 30 responden
(55,6%), setuju sebanyak 20 responden (36,0%) dan netral sebanyak 4 responden
(7,4%). Hal ini memperlihatkan bahwa pemilik usaha selalu menjadikan kritik dari
pelanggan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menjalankan usaha.
Saya dapat membuat keputusan yang tepat disaat dibutuhkan, terlihat dari
jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 24 responden (44,4%), setuju
sebanyak 26 responden (48,1%), netral sebanyak 1 responden (1,9%), tidak setuju
sebanyak 1 responden (1,9%), dan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden
(3,7%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha sudah memiliki kemampuan
yang cukup untuk membuat keputusan disaat yang dibutuhkan.
Saya selalu berusaha menjadi pemimpin yang bijaksana, terlihat jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 22 responden (40,7%), setuju sebanyak
28 responden (51,9%), netral sebanyak 2 responden (3,7%) dan tidak setuju
sebanyak 2 responden (3,7%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha cukup
berusaha menjadi pemimpin yang bijaksana.
Saya berani mengambil risiko dalam menjalankan usaha, terlihat jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 27 responden (50,0%), setuju sebanyak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
88
22 responden (40,7%), netral sebanyak 3 responden (5,6%) dan tidak setuju
sebanyak 2 responden (3,7%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha
merupakan pribadi yang berani mengambil risiko dalam menjalankan usaha.
Dalam mengambil keputusan, saya tidak merasa takut gagal, terlihat jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 18 responden (33,3%), setuju sebanyak
24 responden (44,4%), netral sebanyak 10 responden (18,5%), dan tidak setuju
sebanyak 2 responden (3,7). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha merasa
memiliki kepercayaan akan keputusan yang diambil dalam menjalankan usaha.
Saya terus melakukan inovasi dalam menjalankan usaha, terlihat dari jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 17 responden (31,5%), setuju sebanyak
28 responden (51,9%), netral sebanyak 4 responden (7,4%), tidak setuju sebanyak
4 responden (7,4%), dan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini
memperlihatkan pelaku usaha telah berusaha untuk terus melakukan inovasi dalam
menjalankan usaha.
Saya memiliki kreatifitas dalam menjalankan usaha, terlihat dari jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 24 responden (44,4%), setuju sebanyak
20 responden (37,0%), netral sebanyak 9 responden (16,7%), dan tidak setuju 1
responden (1,9%).
Saya akan terus mengikuti perkembangan selera konsumen, terlihat dari
jumlah responden menjawab sangat setuju sebanyak 30 responden (55,6%), setuju
sebanyak 20 responden (37,0%), netral sebanyak 1 responden (1,9%), dan tidak
setuju sebanyak 3 respoden (5,6%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha
selalu memperhatikan perubahan selera atau permintaan dari konsumen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
89
Usaha saya akan tetap berjalan meski terjadi perubahan pada organisasi
usaha, terlihat dari jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 26
responden (48,1%), setuju sebanyak 25 responden (46,3%), netral sebanyak 2
responden (3,7) dan tidak setuju sebanyak 1 responden (1,9%).
Saya memiliki visi yang jauh kedepan dalam pengembangan usaha, terlihat
dari jumlah responden sangat setuju sebanyak 22 responden (40,7%), setuju
sebanyak 28 responden (51,9%) dan netral sebanyak 4 responden (4,7%). Hal ini
memperlihatkan bahwa pelaku usaha telah memiliki rencana pengembangan usaha
yang jauh kedepan.
Visi yang telah saya tetapkan memiliki peran pada kelangsungan usaha
kedepan, terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 32
responden (59,3%), setuju sebanyak 20 responden (37,0%) dan netral sebanyak 2
responden (3,7%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha telah mengetahui
bahwa dalam kelangsungan suatu usaha haruslah memiliki visi atau tujuan yang
ingin dicapai.
4.1.3.4 Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja Usaha (Y)
Hasil penelitian yang menggambarkan jawaban responden terhadap
instrumen penelitian variabel kinerja usaha, sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
90
Tabel 4.10
Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja Usaha
No. Butir Pernyataan
Frekuensi M
i
n
M
a
x
Me
an
M
o
d
u
s
Std
Dev Ket S
T
S
% TS % N % S % SS %
1. Pelanggan percaya terhadap usaha Saya
0 0 5 9,3 7 13,0 19 35,2 23 42,6 2 5 4,11 5 0,965 Setuju
2. Usaha Saya telah dikenal secara luas oleh masyarakat
0 0 0 0 2 3,7 28 51,9 24 44,4 3 5 4,41 4 0,567 Sangat Setuju
3. Usaha Saya mengalami peningkatan laba setiap
tahunnya
0 0 0 0 3 5,6 22 40,7 29 53,7 3 5 4,48 5 0,606 Sangat Setuju
5. Modal yang Saya gunakan
meningkat setiap tahun 0 0 0 0 2 3,7 32 59,3 20 37,0 3 5 4,33 4 0,549 Sangat
Setuju
6. Peningkatan laba usaha Saya
mendorong peningkatan
modal yang digunakan
0 0 0 0 3 5,6 20 37,0 31 57,4 3 5 4,52 5 0,606 Sangat
Setuju
7. Usaha Saya mengalami
peningkatan pelanggan setiap
tahun
0 0 0 0 3 5,6 21 38,9 30 55,6 3 5 4,50 5 0,607 Sangat
Setuju
8.
Dengan peningkatan
pelanggan Saya akan tetap mempertahankan kualitas
produk
1 1,9 2 3,7 3 5,6 23 42,6 25 46,3 1 5 4,28 5 0,878 Sangat Setuju
9. Pertumbuhan pelanggan
menjadi target utama Saya 0 0 1 1,9 3 5,6 25 46,3 25 46,3 2 5 4,37 4 0,681 Sangat
Setuju
10. Target pertumbuhan yang
Saya tetapkan setiap tahun
telah tercapai
0 0 3 5,6 6 11,1 25 46,3 20 37,0 2 5 4,15 4 0,883 Setuju
12. Usaha Saya telah mengalami
peningkatan penjualan setiap
periodenya
1 1,9 2 3,7 2 3,7 28 51,9 21 38,9 1 5 4,22 4 0,839 Sangat
Setuju
13. Saya dapat memperluas
jangkauan pasar produk yang dihasilkan
0 0 2 3,7 3 5,6 26 48,1 23 42,6 2 5 4,30 4 0,743 Sangat Setuju
14. Kapasitas produksi usaha Saya mengalami peningkatan
setiap tahunnya
0 0 3 5,6 4 7,4 15 27,8 32 59,3 2 5 4,41 5 0,858 Sangat
Setuju
15. Peningkatan kapasitas
produksi usaha Saya, diiringi
oleh peningkatan penjualan
0 0 0 0 3 5,6 28 51,9 23 42,6 3 5 4,37 4 0,592 Sangat
Setuju
16. Aset usaha yang Saya miliki
mengalami peningkatan setiap
tahunnya
0 0 0 0 5 9,3 18 33,3 31 57,4 3 5 4,48 5 0,666 Sangat
Setuju
17. Peningkatan Aset Saya telah
sesuai dengan perencanaan 0 0 1 1,9 1 1,9 24 44,4 28 51,9 2 5 4,46 5 0,636 Sangat
Setuju
18. Penambahan peralatan
produksi dapat mempengaruhi pencapaian target usaha Saya
0 0 0 0 0 0 15 27,8 39 72,2 4 5 4,72 5 0,452 Sangat Setuju
19. Saya memiliki jadwal peremajaan terhadap perlatan
produksi
0 0 0 0 2 3,7 34 63,0 18 33,3 3 5 4,30 4 0,537 Sangat
Setuju
Total Mean 4,38
Sangat
Setuju
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
91
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pelanggan percaya terhadap
usaha saya yang terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 23
responden (42,6%), setuju sebanyak 19 responden (35,2%), netral sebanyak 7
responden (13,0%) dan tidak setuju sebanyak 5 responden (9,3%). Hal ini
memperlihatkan bahwa pelaku usaha telah memiliki keyakinan bahwa pelanggan
telah percaya terhadap usaha dijalankan.
Usaha saya telah dikenal secara luas oleh masyarakat, terlihat dari jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 24 responden (44,4%), setuju sebanyak
28 responden (51,9%), dan netral sebanyak 2 responde (3,7%). Hal ini
menunjukkan bahwa pelaku usaha merasa usaha yang dimiliki telah dikenal oleh
masyarakat.
Usaha saya mengalami peningkatan laba setiap tahunnya, terlihat dari jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 29 responden (53,7%), setuju sebanyak
22 responden (40,7%), dan netral sebanyak 3 responden (5,6%). Hal ini
memperlihatkan bahwa usaha yang dijalankan mengalami peningkatan setiap
tahunnya.
Modal yang saya gunakan meningkat setiap tahunnya, terlihat dari jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 20 responden (37,0%), setuju sebanyak
32 responden (59,3%) dan netral sebanyak 2 responden (3,7%). Hal ini
memperlihatkan bahwa pada setiap tahunnya modal yang digunakan terus
mengalami peningakatan.
Peningkatan laba usaha mendorong peningkatan modal yang digunakan,
terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 31 responden
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
92
(57,4%), setuju sebanyak 20 responden (37,0%) dan netral sebanyak 3 reponden
(5,6%). Hal ini memperlihatkan bahwa dengan terjadinya peningkatan laba, maka
akan diikuti dengan peningkatan modal usaha.
Usaha saya mengalami peningkatan pelanggan pada setiap tahunnya, terlihat
dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 30 responden (55,6%),
setuju sebanyak 21 responden (38,9%), dan netral sebanyak 3 responden (5,6%).
Hal ini memperlihatkan bahwa pelanggan yang dimiliki terus mengalami
peningkatan pada setiap tahunnya.
Dengan peningkatan pelanggan saya akan tetap mempertahankan kualitas
produk, terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 25
responden (46,3%), setuju sebanyak 23 responden (42,6%), netral sebanyak 3
responden (5,6%), tidak setuju sebanyak 2 responden (3,7%), dan sangat tidak
setuju sebanyak 1 responden (1,9%).
Pertumbuhan pelanggan menjadi target utama saya, terlihat dari jumlah
jawaban responden sangat setuju sebanyak 25 respoden (46,3%), setuju sebanyak
25 respoden (46,3%), netral sebanyak 3 responden (5,6%), dan tidak setuju
sebanyak 1 responden (1,9%). Hal ini memperlihatkan bahwa, apabila ingin
memingkatkan keberhasilan usaha maka pertumbuhan pelanggan merupakan hal
yang harus diperhatikan.
Target pertumbuhan yang saya tetapkan setiap tahunnya telah tercapai,
terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 20 responden
(37,0%), setuju sebanyak 25 respoden (46,3%), netral sebanyak 6 responden
(11,1%), dan tidak setuju sebanyak 3 responden (5,6%).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
93
Usaha telah mengalami peningkatan penjualan pada setiap periodenya,
terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 21 responden
(38,9%), setuju sebanyak 28 responden (51,9%), netral sebanyak 2 responden
(3,7%), tidak setuju sebanyak 2 responden (3,7%), dan sangat tidak setuju
sebanyak 1 responden (1,9%).
Saya dapat memperluas jangkauan pasar produk yang dihasilkan, terlihat dari
jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 23 responden (42,6%), setuju
sebanyak 26 responden (48,1%), netral sebanyak 3 responden (5,6%), dan tidak
setuju sebanyak 2 responden (3,7%). Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha
telah memiliki kemampuan yang cukup untuk memperluas jangkauan pasar dari
produk yang dihasilkan.
Kapasitas produksi usaha saya mengalami peningkatan setiap tahunnya,
terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 32 respoden
(59,3%), setuju sebanyak 15 responden (27,8%), netral sebanyak 4 responden
(7,4%), dan tidak setuju sebanyak 3 responden (5,6%).
Peningkatan kapasitas produksi saya, diiringi oleh peningkatan penjualan,
terlihat dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 23 responden
(42,6%), setuju sebanyak 28 responden (51,9%), dan netral sebanyak 3 responden
(5,6%). Hal ini memperlihatkan bahwa peningkatan kapasitas produksi telah
sejalan dengan penigkatan hasil penjualan.
Aset usaha yang saya miliki mengalami peningkatan setiap tahunnya, terlihat
dari jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 31 responden (57,4%),
setuju sebanyak 18 responden (33,3%), dan netral sebanyak 5 responden (9,3%).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
94
Hal ini meperlihatkan bahwa aset usaha yang dimiliki telah mengalami
peningkatan pada setiap tahunnya.
Penigkatan aset saya telah sesuai perencanaan, terlihat dari jumlah jawaban
responden sangat setuju sebanyak 28 responden (51,9%), setuju sebanyak 24
responden (44,4%), netral sebanyak 1 responden (1,9%) dan tidak setuju sebanyak
1 responden (1,9%).
Penambahan peralatan produksi dapat mempengaruhi pencapaian target
usaha saya, terlihat dari jumlah jawaban responde sangat setuju sebanyak 39
responden (72,2%), dan setuju sebanyak 15 responden (27,8%). Hal ini
memperlihatkan bahwa dengan melakukan penambahan peralatan produksi, maka
target yang telah ditetapkan akan dapat tercapai.
Saya memiliki jadwal peremajaan terhadap peralatan produksi, terlihat dari
jumlah jawaban responden sangat setuju sebanyak 18 responden (33,3%), setuju
sebanyak 34 responden (63,0%), dan netral sebanyak 2 responde (3,7%). Hal ini
memperlihatkan bahwa pelaku usaha telah memiliki jadwal peremajaan peralatan
produksi, akan tetapi masih belum terlaksana secara maksimal.
4.1.4 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya
asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan agar
data lebih relevan dalam menganalisis.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
95
1. Uji Normalitas
Ada dua cara untuk dapat mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak.
Adapun cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan seperti
berikut ini :
a. Pendekatan Grafik
Salah satu cara untuk dapat melihat normalitas adalah dengan melihat
grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
96
Gambar 4.3 Scatterplot Uji Normalitas Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar yang terlihat tidak meceng ke kiri ataupun
ke kanan. Sedangkan gambar 4.2 data juga berdistribusi normal ini dapat dilihat
pada scatterplot. Terlihat titik yang mengikuti sebaran data sepanjang garis
diagonal.
b. Penedekatan Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal
secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang
berdasarkan dengan uji statisktik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov untuk
memastikan apakah data benar-benar berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas
yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
97
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 54
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,18142139
Most Extreme Differences Absolute ,076
Positive ,055
Negative -,076
Kolmogorov-Smirnov Z ,561
Asymp. Sig. (2-tailed) ,911
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed),
yaitu sebesar 0,911 dimana nilai tersebut adalah lebih besar dari 0,05. Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat
nilai tolerance dan VIF. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi
dikatakan bebas dari multikolinearitas apabila nilai VIF ≤ 10, dan nilai tolerance ≥
0,1. Hasil uji multikolinearitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.12
berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
98
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15,290 6,222
Komepetensi SDm ,224 ,050 ,370 ,996 1,004
Modal Sosial ,155 ,096 ,133 ,997 1,003
Jiwa Kewirausahaa ,614 ,074 ,682 ,994 1,006
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat hasil perhitungan nilai dari tolerance
yang menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance yang
kurang dari 0,1, yang mana berarti bahwa tidak ada korelasi diantara variabel
independent. Hasil perhitugan dari VIF juga memperlihatkan hal yang sama, tidak
adanya variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa antara variabel satu dengan variabel yang lainnya tidak
saling berhimpitan sehingga data tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.
3. Uji Heterokedastisitas
Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah di dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika varians dari residual atau satu pengamatan lainnya tetap maka disebut
hemokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas,
yaitu :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
99
a. Metode Grafik
Dasar analisis ini adalah jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadinya
heterokedastisitas. Hasil output SPSS untuk uji heterokedastisitas dengan
metode grafik tampak pada Gambar 4.4 berikut:
Gambar 4.4 Scatterplot Uji Heterokedastisitas Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
b. Uji Glejser
Uji glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absut residual terhadap
variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.
Hasil dari output SPSS untuk uji heterokedastisitas dengan metode glejser
tampak pada Tabel 4.13 berikut:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
100
Tabel 4.13
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,946 3,493 1,702 ,095
Komepetensi SDm -,015 ,028 -,075 -,547 ,587
Modal Sosial ,010 ,054 ,025 ,184 ,854
Jiwa Kewirausahaa -,066 ,042 -,220 -1,595 ,117
a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat terlihat bahwa nilai signifikansi dari semua
variabel lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model
regresi dalam penelitian ini tidak terdapat masalah heterokedastisitas, sehingga
dapat dianalisis lebih lanjut.
4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Kompetensi Sumber Daya Manusia
(X1), Modal Sosial (X), dan Jiwa Kewirausahaan (X3) terhadap variabel terikat
Kinerja Usaha (Y).
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS yang telah dilakukan terlihat pada
Tabel 4.14 berikut ini :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
101
Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15,290 6,222 2,457 ,018
Komepetensi SDm ,224 ,050 ,370 4,495 ,000
Modal Sosial ,155 ,096 ,133 1,618 ,112
Jiwa Kewirausahaa ,614 ,074 ,682 8,275 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengolah data yang terlihat pada Tabel 4.14, maka dapat
diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda seperti berikut ini :
Y= 15,290 + 0,224 X1 + 0,155 X2 + 0,614 X3
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini :
a. Konstanta (a) = 15,290, hal ini dapat mencerminkan nilai konstan. Dimana,
jika variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial, dan Jiwa
Kewirausahaan = 0, maka variabel Kinerja Usaha = 12,290.
b. Koefisien X1 (b1) = 0,244, hal ini berarti bahwa variabel Kompetensi
Sumber Daya Manusia (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Usaha,
atau dengan kata lain jika variabel independen lainnya tetap, maka variabel
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1) mengalami kenaikan.
c. Koefisien X2 (b2) = 0,155, hal ini berarti bahwa variabel Modal Sosial (X2)
berpengaruh positif terhadap Kinerja Usaha, atau dengan kata lain jika
variabel independen lainnya tetap, maka variabel Modal Sosial (X2)
mengalami kenaikan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
102
d. Koefisien X3 (b3) = 0,614, hal ini berarti bahwa variabel Jiwa
Kewirausahaan (X3) berpengaruh positif terhadap Kinerja Usaha, atau
dengan kata lain jika variabel independen lainnya tetap, maka variabel Jiwa
Kewirausahaan (X3) mengalami kenaikan.
4.1.6 Uji Hipotesis
1) Pengujian Koefisien Determinan (R2)
Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur proporsi
atau presentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinan berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2 ≥ 1). Jika R
2 semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh bebas (X) adalah besar
terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap terikat dan demikian
sebaliknya.
Nilai koefisien determinan yang diperoleh pada penelitian dapat dilihat pada
Tabel 4.15 berikut ini :
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,814a ,662 ,642 1,216
a. Predictors: (Constant), Jiwa Kewirausahaa, Modal Sosial,
Komepetensi SDm
b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa nilai R = 0,814 berarti
hubungan variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial, dan Jiwa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
103
Kewirausahaan terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Usaha sebesar 81,4%. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa hubungan yang dimiliki antara variabel bebas
dan variabel terikat adalah erat.
R Square yang diperoleh sebesar 0,662. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa 66,2% variabel Kinerja Usaha dapat dijelaskan oleh variabel Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Modal Sosial, dan Jiwa Kewirausahaan. Sedangkan
sisanya 33,8% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk menjadi
variabel pada penelitian ini. Misalnya Motivasi dalam berusaha.
2) Uji Signifikansi Simultan (F)
Pengujan ini dilakukan untuk dapat melihat apakah semua variabel bebas
yang masuk pada model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan
terhadap variabel terikat. Untuk dapat menentukan nilai F, maka diperlukan adanya
derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut yang dapat diperoleh dengan
rumus berikut :
df (pembilang) = k-1
df (penyebut) = n-k
Keterangan :
n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 54 dan jumlah
keseluruhan variabel adalah 4, sehinggan diperoleh :
1. df (pembilang) = 4-1 =3
2. df (penyebut) = 54-4= 50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
104
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS for
windows, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%.
Nilai Fhitung yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat
pada Tabel 4.16 berikut ini :
Tabel 4.16
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 145,062 3 48,354 32,683 ,000a
Residual 73,975 50 1,480
Total 219,037 53
a. Predictors: (Constant), Jiwa Kewirausahaa, Modal Sosial, Komepetensi SDm
b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil peroleh Fhitung sebesar
32,683 dan Ftabel sebesar 2,79, dalam hal ini nilai dari Fhitung lebih besar dari pada
nilai Ftabel serta nilai signifikansi adalah 0,000 dimana lebih kecil dari nilai alpha
0,005. Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa variabel Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Modal Sosial dan Jiwa Kewirausahaan secara bersama-
sama atau simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kinerja
Usaha.
3) Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara parsial (individu) terhadap variasi variabel dependen.
Nilai thitung yang diperoleh pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut
ini:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
105
Tabel 4.17
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15,290 6,222 2,457 ,018
Komepetensi SDm ,224 ,050 ,370 4,495 ,000
Modal Sosial ,155 ,096 ,133 1,618 ,112
Jiwa Kewirausahaa ,614 ,074 ,682 8,275 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa :
1. Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)
Nilai thitung variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah sebesar
4,495 dan nilai ttabel 1,676. Maka, berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa nilai dari thitung lebih besar dari pada ttabel yang berarti bahwa variabel
Kompetensi Sumber Daya Manusia memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
secara parsial terhadap variabel Kinerja Usaha. Jika variabel Kompetensi Sumber
Daya Manusia ditingkatkan maka variabel Kinerja Usaha juga akan mengalami
peningkatan.
2. Variabel Modal Sosial (X2)
Nilai thitung variabel Modal Sosial adalah sebesar 1,618 dan nilai ttabel 1,676.
Maka, berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai dari thitung lebih
kecil dari pada ttabel yang berarti bahwa variabel Modal Sosial memiliki pengaruh
yang positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja Usaha.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
106
Jika variabel Modal Sosial ditingkatkan maka variabel Kinerja Usaha tidak akan
mengalami peningkatan.
3. Variabel Jiwa Kewirausahaan (X3)
Nilai thitung variabel Jiwa Kewirausahaan adalah sebesar 8,275 dan nilai ttabel
1,676. Maka, berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai dari thitung
lebih besar dari pada ttabel yang berarti bahwa variabel Jiwa Kewirausahaan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial terhadap variabel
Kinerja Usaha. Jika variabel Jiwa Kewirausahaan ditingkatkan maka variabel
Kinerja Usaha juga akan mengalami peningkatan.
4.2 Pembahasan
Setelah melakukan penilaian model secara keseluruhan dan menguji
hubungan kasualitas yang telah dihipotesiskan, maka tahap selanjutnya adalah
pembahasan hasil penelitian. Penelitian ini memiliki 4 hipotesis yang dijawab
dengan diuraikan pada hasil pengujian hipotesis berikut ini :
4.2.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Usaha
UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
Hasil dari penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa Kompetensi
Sumber Daya Manusia memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
Kinerja Usaha UKM. Dimana, berdasarkan analisis diperoleh nilai thitung untuk
variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (4,495) lebih besar bila dibandingkan
dengan ttabel (1,676) serta nilai sig (0,000) lebih kecil dari alpha (0,05). Hal ini
mencerminkan bahwa semakin baik Kompetensi Sumber Daya Manusia yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
107
dimiliki oleh pelaku usaha maka akan dapat memberikan dampak pada
meningkatnya kemampuan dalam mengelola suatu usaha, dimana didalamnya
termasuk kemampuan manajerial, kepemimpinan serta kemampuan dalam
pengambilan keputusan. Dengan memiliki kompetensi sumber daya manusia yang
memadai maka para pelaku usaha akan dapat terus mengembangkan serta
melakukan inovasi sehingga dunia usaha di Indonesia khususnya pada bidang
UKM akan dapat semakin berkembang dan berkualitas. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Rapih (2015), Ngugi et al
(2012), dan Adriana et al (2010).
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang kompetensi sumber daya
manusia seperti pada Tabel 4.7 persepsi responden terhadap kinerja usaha
menunjukkan bahwa mayoritas responden tentang kompetensi sumber daya
manusia pada butir-butir pernyataan menjawab sangat setuju, artinya kompetensi
sumber daya manusia memiliki peran penting dalam mempengaruhi kinerja usaha
UKM tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU. Responden rata-
rata menjawab sangat setuju bahwa pelaku usaha yang memiliki kompetensi yang
cukup akan dapat menjalankan serta mengembangkan usaha yang dimiliki.
Bila dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif pada variabel Komeptensi
Sumber Daya Manusia, pernyataan saya memiliki pengetahuan cukup dalam
menjalankan usaha, yaitu sebesar 4,56. Hal ini mencerminkan bahwa para pelaku
UKM merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam menjalankan usaha,
serta para pelaku usaha juga menyadari bahwa dalam menjalankan suatu usaha
haruslah memiliki pengetahuan yang cukup dalam pengelolaan usaha. Sehingga
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
108
dengan memiliki pengetahuan yang cukup dalam hal yang berkaitan dengan
pengelolaan usaha, maka keberhasilan dalam berusaha akan dapat diraih sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan jawaban responden yang rata-rata menjawab sangat setuju
bahwa akses terhadap lembaga keuangan dapat mempengaruhi kinerja usaha. Hal
ini dapat didasarkan karena pelaku usaha menyadari bahwa apabila ingin
meningkatkan kinerja usaha yang dimiliki, maka sebagai pelaku usaha harus
memiliki kemampuan yang dapat mengakses lembaga keuangang yang akan
menjadi mitra yang akan membantu pengembagan atau peningkatan kinerja usaha.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa
latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi kinerja usaha yang dijalankan.
Hal ini dapat didasakan karena pelaku usaha yang berhasil tentunya telah
memiliki pendidikan yang cukup, terutama dalam hal yang berkaitan dengan
pengelolaan usaha. Pendidikan yang dimiliki oleh pelaku usaha bukan hanya yang
diperoleh secara formal, akan tetapi dapat juga yang diperoleh secara informal
seperti pelatihan yang diberikan oleh suatu lembaga yang memiliki fokus pada
pengembangan kinerja usaha masyaratakat.
Berdasarkan jawaban respoden rata-rata menjawab setuju bahwa saya
memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan usaha. Hal ini dikarenakan
para responden menyadari bahwa pengalaman yang dimiliki dalam menjalankan
usaha masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Pernyataan
ini sesuai dengan hasil jawaban responden yang memberikan jawaban mengarah
ke tidak setuju.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
109
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa
saya dapat menerima saran dari pelanggan dapat mempengaruhi kinerja usaha.
Hal ini menjelaskan bahwa pelaku usaha selalu berusaha untuk tidak merasa lebih
pintar dari pelanggan, sehingga akan selalu dapat menerima saran yang diberikan
oleh pelanggan. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan terhadap produk yang
dihasilkan akan dapat diraih yang pada akhirnya akan dapat berpengaruh kepada
peningkatan kinerja usaha yang dijalankan.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa
saya peduli terhadap karyawan dapat mempengaruhi kinerja usaha. Hal ini
menjelaskan bahwa pelaku usaha memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
karyawan yang dimiliki, sehingga hal ini akan berdampak kepada terciptanya
kesetiaan pelanggan untuk terus bekerja. Oleh karena itu, pada akhirnya akan
dapat berdampak pada peningkatan kinerja usaha yang dimiliki.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa
saya dapat memaksimalkan keuntungan yang dimiliki usaha dapat mempengaruhi
kinerja usaha. Hal ini menjelaskan bahwa pelaku usaha memiliki kemampuan
dalam untuk memaksimalkan keuntungan yang dapat diperoleh usaha, sehingga
dengan keuntungan yang diperoleh pelaku usaha dapat kembali menginvestasikan
keuntungan tersebut untuk terus mengembangkan usaha tersebut. Dengan
terjadinya pengembangan usaha, maka akan dapat menyebabkan peningkatan
kinerja usaha secara menyeluruh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
110
4.2.2 Pengaruh Modal Sosial terhadap Kinerja Usaha UKM Tenant Pusat
Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
Hasil dari penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa Modal Sosial
memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Usaha
UKM. Dimana, berdasarkan analisis diperoleh thitung untuk variabel Modal Sosial
(1,618) lebih kecil bila dibandingkan dengan ttabel (1,676) serta nilai sig (0,112)
lebih kecil dari alpha (0,05). Hal ini mencerminkan bahwa semakin baik Modal
Sosial yang dimiliki oleh pelaku usaha maka tidak akan memberikan dampak
pada peningkatan kemampuan dalam mengelola suatu usaha. Pelaku usaha
diharapkan dapat meningkatkan penguatan pada Modal Sosial akan dapat
menambah kompetensi diri, membuka wawasan seluas-luasnya, memperkokoh
kerjasama antar pengusaha. Sehingga, kedepannya akan dapat memberikan
pengaruh pada peningkatan Kinerja Usaha UKM. Hasil dari penelitian ini
didukung olah hasil penelitian dari Fatoki (2011), Stam et all (2013), Miun
(2013), dan Haruny (2013).
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang modal sosial seperti pada Tabel
4.8 persepsi responden terhadap kinerja usaha menunjukkan bahwa mayoritas
responden pada butir-butir pernyataan menjawab setuju, artinya modal sosial
memiliki peran penting dalam mempengaruhi kinerja usaha UKM tenant Pusat
Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU. Berdasarkan jawaban responden
rata-rata menjawab setuju dapat menjaga kepuasan pelanggan dapat
mempengaruhi kinerja usaha. Hal ini dapat menjelaskan bahwa dengan menjaga
kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan, maka akan dapat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
111
menimbulkan kesetiaan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan. Oleh karena
itu dengan terciptanya kesetian pelanggan terhadap produk yang dihasilkan maka
akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja usaha. Akan tetapi,
responden menyadari bahwa belum mampu untuk selalu menjaga kepuasan
pelanggan, hal ini terlihat dari masih terdapatnya jawaban responden yang
mengarah kepada tidak setuju sebanyak 14,9%.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab setuju bahwa
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan dapat mempengaruhi kinerja
usaha. Hal ini menjelaskan bahwa dengan selalu memperhatikan kualitas produk
yang dihasilkan, maka akan dapat mempertahankan pelanggang yang telah diraih
selama usaha tersebut berjalan bahkan akan dapat memperoleh pelanggan baru
yang cukup potensial. Sehingga dengan selalu memperhatikan kualitas produk
yang dihasilkan akan dapat berpengaruh kepada kinerja usaha.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab setuju bahwa reputasi
usaha yang baik dapat mempengaruhi kinerja usaha. Hal ini menjelaskan bahwa
reputusai dari usaha yang dijalankan merupakan suatu hal yang harus dijaga dan
ditingkatkan oleh pelaku usaha. Karena dengan reputasi usaha yang baik, akan
dapat meningkatkan rasa percaya pelanggan untuk menggunakan produk yang
dihasilkan. Oleh kerna itu, dengan menjaga reputasi usaha akan dapat
berpengaruh terhadap kinerja dari usaha yang dimiliki.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab netral bahwa saya dapat
membangun hubungan kerjasama dengan mitra usaha. Hal ini dikarenakan bahwa
responden menyadari masih belum mampu secara maksimal untuk menjalin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
112
hubungan kerjasama yang baik dengan mitra usaha, sehingga menyebabkan
kesulitan dalam pengembangan usaha yang dimiliki. Hal ini diperkuat dengan
hasil jawaban responden yang mengarah kepada tidak setuju sebanyak 24,1% .
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab setuju bahwa
mempekerjakan masyarakat sekitar dapat mempengaruhi kinerja usaha. Hal ini
dikarenakan dengan mempekerjakan masyarakat sekitar pelaku usaha telah
terlibat dalam usaha memperbaiki tingkat perekonomian masyarakat sekitar usaha
serta akan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap usaha yang
dijalankan.
4.2.3 Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha UKM Tenant
Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU
Hasil dari penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa Jiwa
Kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja
Usaha UKM. Dimana, berdasarkan analisis diperoleh nilai thitung untuk variabel
Kompetensi Sumber Daya Manusia (8,275) lebih besar bila dibandingkan dengan
ttabel (1,676) serta nilai sig (0,000) lebih kecil dari alpha (0,05). Hal ini
mencerminkan bahwa semakin baik Jiwa Kewirausahaan yang dimiliki oleh
pelaku usaha maka akan dapat memberikan dampak pada meningkatnya rasa
percaya diri, sikapi kepimpinan, berani dalam mengambil resiko serta memiliki
visi yang baik untuk kedepan dalam menjalankan usaha yang dimiliki. Dengan
memiliki jiwa kewirausahaan yang baik maka para pelaku usaha akan dapat
menjalankan usaha yang dimiliki dengan baik, serta usaha akan terus mengalami
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
113
perkembangan sesuai dengan visi usaha yang telah ditetapkan. Hasi penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2012), Sumantri
(2013), dan Ladfian (2014).
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang jiwa kewirausahaan seperti pada
Tabel 4.9 persepsi responden terhadap kinerja usaha menunjukkan bahwa
mayoritas responden pada butir-butir pernyataan menjawab sangat setuju, artinya
jiwa kewirausahaan memiliki peran penting dalam mempengaruhi kinerja usaha
UKM tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU. Berdasarkan
rata-rata jawaban responden menjawab sangat setuju bahwa saya yakin terhadap
keputusan pengembanga usaha dapat mempengaruhi kinerja usaha. Hal ini
dikarenakan dengan memiliki keyakinan atau rasa percaya diri, maka pelaku
usaha akan dapat membuat keputusan yang baik terkait dengan perencanaan
pengembangan usaha yang dimiliki. Oleh karena itu, rasa yakin terhadap
keputusan yang akan diambil akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja usaha.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa
saya bertanggungjawab penuh terhadap perkembangan usaha dapat
mempengaruhi kinerja usaha. Hal ini dikarenakan dengan kesiapan pelaku usaha
untuk bertanggungjawab penuh terhadap perkembangan usaha, maka para
karyawan tidak akan merasa terbebani dengan tanggungjawab yang cukup berat
dan mereka cukup hanya bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan oleh
pemilik usaha.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
114
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa
saya selalu berusaha menjadi pemimpin yang bijaksana dapat mempengaruhi
kinerja usaha. Dengan sikap ini pemimpin tidak akan selalu merasa lebih pintar
dari karyawan yang dimiliki, sehingga sebagai pemilik usaha selalu berusaha
untuk menerima setiap saran ataupun masukan yang diberikan oleh karyawan.
Oleh karena itu, akan tercipta suasana kerja yang baik serta dapat berpengaruh
baik terhadap kinerja usaha.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa
saya terus melakukan inovasi dalam menjalankan usaha dapat mempengaruhi
kinerja usaha. Inovasi yang dilakukan tidak hanya pada produk yang dihasilkan,
akan tetapi juga dapat pada penerapan suasana kerja. Sehingga dengan penerapan
inovasi ini akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja usaha yang
dikarenakan pelanggan tidak pernah merasa bosan dengan produk yang dihasilkan
serta karyawan juga tidak akan merasa jenuh dalam melaksanakan pekerjaan.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju terus
mengikuti perkembangan selera konsumen dapat mempengaruhi kinerja usaha.
Dengan berusaha untuk terus menyesuaikan produk yang dihasilkan dengan selera
yang dimiliki oleh konsumen, maka akan dapat terus mempertahankan kesetiaan
konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, dengan selalu
berusaha untuk mengikuti perubahan selera konsumen akan dapat berpengaruh
kepada peningkatan kinerja usaha.
Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju visi yang
telah ditetapkan dapat mempengaruhi kinerja usaha. Dengan penerapan visi usaha
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
115
yang baik, terutama dalam visi tersebut terlihat kepedulian pemilik usaha terhadap
pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap usaha, seperti : pelanggan,
karyawan serta yang lainnya, maka peningkatan kinerja usaha akan dapat terjadi
sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan penetapan visi yang
tepat ini akan dapat berpengaruh terhadap kinerja usaha yang dijalankan.
4.2.4 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial dan Jiwa
Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha
Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa hipotesis keempat
diterima, dimana terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan
antara Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial, dan Jiwa Kewirausahaan
terhadap Kinerja Usaha UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi
CIKAL USU. Secara simultan ketiga variabel bebas memiliki pengaruh positif dan
signifikan dan pengaruh yang dimiliki lebih besar dari 50%, yaitu sebesar 66,2%
namun masih ada variabel lain yang dapat memberikan pengaruh kepada Kinerja
Usaha. Total dari variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini adalah
sebesar 33,8%.
Berdasarkan analisis data juga diperoleh variabel yang paling dominan
memberikan pengaruh kepada variabel Kinerja Usaha UKM. Dari dari hasil
penelitian menunjukkan nilai beta pada standardized coefficeints untuk variabel
Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah sebesar 0,370, nilai beta pada
standardized coefficeints untuk variabel Modal Sosial adalah sebesar 0,133, dan
nilai beta pada standardized coefficeints untuk variabel Jiwa Kewirausahaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
116
adalah sebesar 0,682. Hal ini menunjukkan bahwa Jiwa Kewirausahaan memiliki
pengaruh yang lebih dominan terhadap Kinerja Usaha bila dibandingkan dengan
variabel lainnya. Bardasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa para pelaku
usaha harus memberikan perhatian pada Jiwa Kewirausahaan yang dimiliki oleh
para pelaku usaha, sehingga peningkatan kinerja usaha akan dapat diperoleh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
117
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
panelitian ini, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan (Uji-F) dapat disimpulkan
bahwa variabel independent Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal Sosial
dan Jiwa Kewirausahaan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kinerja Usaha UKM Tenant Pusat Inkubator
Bisnis dan Teknologi CIKAL USU.
2. Kompetensi Sumber Daya Manusia secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Usaha UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan
Teknologi CIKAL USU.
3. Modal Sosial secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja Usaha UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL
USU.
4. Jiwa Kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Usaha UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi
CIKAL USU. Serta variabel Jiwa Kewirausahaan merupakan variabel yang
paling dominan memberikan pengaruh terhadap variabel Kinerja Usaha UKM
Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU.
5. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinan (R2) = 0,814 berarti hubungan
yang dimiliki antara variabel independent (Kompetensi Sumber Daya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
118
Manusia, Modal Sosial, dan Jiwa Kewirausahaan) terhadap Kinerja Usaha
UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU sebesar
81,4%, yang artinya memiliki hubungan yang erat. Sedangkan nilai dari R
Square yang diperoleh sebesar 0,662 berarti 66,2% variabel Kinerja Usaha
dapat dijelaskan oleh Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia, Modal
Sosial dan Jiwa Kewirausahaan. Sedangkan sisanya 33,8% dapat dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan suatu saran atau
masukan sebagai berikut:
1. Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Jiwa Kewirausahaan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan dalam meningkatkan Kinerja Usaha
UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU, sehingga
disarankan untuk dapat menjaga serta meningkatkannya. Hal ini dapat
dilakukan dengan terus memberikan pembinaan serta pendampingan terhadap
para pelaku usaha.
2. Modal Sosial memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja Usaha UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL
USU. Sehingga disarankan kepada pelaku usaha untuk dapat ditingkatkan agar
kedepannya dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan
Kinerja Usaha UKM. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan memberikan
perhatian khusus dengan memberikan pendamping yang lebih, terutama pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
119
hal-hal yang berkaitan langsung terhadap modal sosial yang dimiliki oleh
tenant.
3. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai mean paling rendah pada
pernyataan saya dapat membangun hubungan kerjasama dengan mitra usaha,
yaitu sebasar 3,33. Sehingga disarankan kepada Pusat Inkubator Bisnis dan
Teknologi sebagai pendamping untuk dapat meningkatkan kemampuan tenant
dalam membangun hubungan kerjasama dengan mitra usaha.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam hal yang
sama diharapkan untuk dapat terus mengembangkan penelitian ini. Sebaiknya
dapat menambahkan variabel lain yang memiliki pengaruh akan tetapi tidak
termasuk pada penelitian ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
120
DAFTAR PUSTAKA
Ardiana, I.D.K.R. Brahmayanti, I.A. dan Subaedi. (2010). Kompetensi SDM UKM
dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya. Jurnal Manajemen
Dan Kewirausahaan, VOL.12, NO. 1, hlm : 42-55.
Budi D. Sinulingga, (2005). Pembangunan Kota: Tinjauan Regional dan Lokal.
Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.
Chidi dan Shadare. (2011). Managing Human Capital Development In Small And
Medium-Sized Enterprises For Sustainable National Development In Nigeria.
International Journal of Management & Information Systems, Vol. 15, No.
2,hlm : 34-44.
Coleman, J. (1999). Social Capital in the Creation of Human Capital. Cambridge
Mass:Harvard University Press.
Cohen, S., dan Prusak L. (2001). In Good Company: How Social Capital Makes
Organization Work. London : Harvard Business Press.
Durianto, D. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Fatoki, Olawale Olufunso, (2011), The Impact Human, Social dan Financial Capital
on the Performance of Small and Medium-Sized Entreprises (SMEs) in South
Africa. J Sos Sci, 29(3) : 193-204.
Fitz-enz, J. (2000). The ROI of Human Capital: Measuring the Economic Value
Added of Employee Performance. New York : AMA-COM, American
ManagementAssociation.
Ghozali, Imam.(2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi Keempat. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Ginting, Paham dan Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Filsafal Ilmu dan Metode
Riset, USU press, Medan
Harumy, T. Henny Febriana. (2013). Analisis Pengaruh Modal Sosial Terhadap
Peningkatan Nilai Tambah Produk UMKM dan Kesejehateraan Masyarakat
di Kabupaten Langkat. Tesis. Medan. Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara
Hasbullah, J. (2006). Social Capital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia
Indonesia.Jakarta : MR-United Press.
Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan: Panduan bagi Mahasiswa untuk
Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Erlangga.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
121
Hessel J, Terjesen S. (2008). Entrepreneurial Carrier Capital, Innovation and New
Venture Export Orientation. New Jersey : Prentice Hall.
Khalique, Muhammad., Jamal Abdul Nassir bin Shaari., Abu Hassan bin Md Isa
danNoridah Binti Samad. (2013). Impact of Intellectual Capital on the
Organizational Performance of Islamic Banking Sector in Malaysia. Asian
Journal of Finance& Accounting, Vol. 5, No. 2.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan
Menulis Tesis. Jakarta: Penerbit Erlangga
Ladfian, Afrinal. (2014). Pengaruh Spirit Of Entrepreneur Terhadap Kinerja Usaha Para
Pelaku UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis CIKAL USU. Skripsi. Medan.
Universitas Sumatera Utara.
Malhotra, Naresh K. (2006). Riset Pemasaran: PendekatanTerapan.Jilid II
(kedua). Jakarta: PT. Indeks.
Mahsun, Mohamad, (2006). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE.
Moeheriono. (2012). Pengkuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid I Edisi 10.
Jakarta: Erlangga
Muin, Sri Adrianti. (2013). Kajian Kemampuan Usaha Dan Modal Sosial Serta
Implikasinya Terhadap Kinerja Usaha Kecil Sektor Industri Di Sulawesi
Selatan. Jurnal ASSETS, Vol. 3 No.1.
Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta :
Salemba Empat.
Munizu, Musran. (2010). Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan.
JurnalManajemen Dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 1, hlm : 33-41.
Nafukho F.M, Hariston N.R, Brooks K. (2004). Human Capital Theory : Implications
For Human Resources Development. Human Resource Development
International,Vol. 7, No.4, hlm : 545-551.
Rapih, Subroto. (2014). Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Modal Sosial dan Modal Financial Terhadap Kinerja UMKM Bidang
Garmen di Kabupaten Klaten. Tesis. Surakarta: Program Studi Magister
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
122
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas
Sebelas Maret.
Rivai, Veithzal. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sinulingga, Sukaria. (2015). Metode Penelitian. Edisi ke-3. Medan. USU Press
Sihombing, Tape Ria. (2012). Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Terhadap
Kinerja Usaha Para Pengrajin Sentra Industri Rajut Binong Jati Bandung.
Skripsi. Bandung. Universitas Komputer Indonesia.
Subagyo, Agung. (2010). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta :
RajawaliPress.
Soetomo. (2006). Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta :
PustakaPelajar.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke-16. Bandung: Alfabeta
Sumantri, Bayu. (2013). Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha
Wirausaha Wanita Pada Industri Pangan Rumahan di Bogor. Tesis. Bogor:
Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Suryana. 2008. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Cetakan
Keempat. Jakarta : Salemba Empat.
Son H.H. (2010). Human Capital Development. Asian development review, Vol. 27,
No.2, hlm : 29 - 56.
Zimmerer, Thomas W dan Norman M.Scarborough. 2008. Kewirausahaan
Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat.
Internet :
https://www.merdeka.com/uang/jumlah-umkm-indonesia-579-juta-terbanyak-
ibanding-negara-lain.html, di akses tanggal 3 Oktober 2016 Jam 10.52
Wib
http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm/, di akses
tanggal 3 Oktober 2016 Jam 10.52 Wib
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1322, di akses tanggal 3 Oktober
2016 Jam 10.52 Wib
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
123
http://www.jabbarsambudi.com/2016/01/usaha-mikro-kecil-dan-menengah-, di
akses tanggal 3 Oktober 2016 Jam 10.52 Wib umkm.html
http://possore.com/2015/02/06/di-asean-nilai-indeks-kebijakan-ukm-indonesia-di-
posisi-ketiga/, di akses tanggal 3 Oktober 2016 Jam 10.52 Wib
https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah, akses tanggal 9
Novemver 2016 Jam 18.26 WIB
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
124
Lampiran I : Kuesioner
Medan, Februari 2017
Kepada Yth;
Bapak/Ibu/Saudari/i
Responden
di
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian yang sedang saya laksanakan,
dalam hal ini terkait pada penyusunan tesis. Penyusunan tesis ini dilaksanakan
sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Magiter (S2) yang saya ikuti di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara pada Program Studi
Magister Ilmu Manajemen.
Berdasarkan hal tersebut, saya bermohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/i agar
berkenan membantu saya dengan mengisi keusioner yang terlampir bersama
permohonan ini. Kerahasian dari identitas Bapak/Ibu/Saudara/i dalam penelitian
ini dijamin dan hanya digunakan pada hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Demikian saya sampaikan permohonan ini. Atas perhatian, waktu serta
kesedian dari Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Peneliti,
Afrinal Ladfian
NIM: 157019006
No :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
125
KUESIONER
I. Identitas Responden
Nama Usaha :
Alamat Usaha :
Umur : a. 23-27 Tahun d. 38-42 Tahun
b. 28-32 Tahun e. > 42 Tahun
c. 33-37 Tahun
Status : a. Menikah b. Belum Menikah
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Pendidikan : a. SD/MI d. Diploma
b. SMP/MTs e. Strata 1 (S1)
c. SMA/MA f. Strata 2 (S2)
Lama Usaha : a. 0-5 Tahun c. 10-15 Tahun
b. 6-10 Tahun d. > 15 Tahun
Jumlah Tenaga Kerja :
Omset : per Bulan
Produk Unggulan :
II. Petunjuk Pengisian Keusioner
a. Jawablah pernyataan berikut ini dengan memberikan tanda (√) pada
tempat yang disediakan serta yang sesuai dengan pilihan Anda.
b. Makna dari pilihan yang dapat Anda pilih:
“1” = Sangat Tidak Setuju (STS)
Artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu sungguh tidak
sesuai dengan apa yang Anda rasakan
“2” = Tidak Setuju (TS)
Artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu lebih banyak
tidak sesuai dengan apa yang Anda rasakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
126
“3” = Netral (N)
Artinya jika Anda merasa ragu terhadap isi dari pernyataan
tersebut
“4” = Setuju (S)
Artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu sesuai dengan
keadaan yang Anda rasakan
“5” = Sangat Setuju (SS)
Artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu sangat sesuai
dengan yang Anda rasakan
Catatan khusus :
- Tidak ada penilaian jawaban benar dan salah, namun jawablah sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya menurut Anda.
- Atas perhatian dan tanggapannya diucapkan “Terima Kasih”
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
127
III. Kuesioner Penelitian
No. Uraian Tanggapan
STS TS N S SS
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)
Pengetahuan
1.
Saya memiliki ketertarikan untuk terus
mempelajari hal yang terkait dengan
bisnis yang dijalankan
2. Saya memiliki akses terhadap lembaga
keuangan
3.
Pengetahuan bisnis yang Saya miliki
dapat mendorong kepada kesuksesan
usaha
4.
Latar belakang pendidikan dapat
mempengaruhi usaha yang Saya
dijalankan
5. Saya memiliki pengalaman yang
cukup untuk menjalankan usaha
Keterampilan
6. Saya memiliki keterampilan yang baik
dalam menjalankan usaha
7. Saya tarampil dalam menentukan
tujuan usaha
8. Saya mampu berkomunikasi dengan
baik kepada pelanggan
9. Saya mampu berkomunikasi dengan
baik kepada karyawan
10. Saya dapat membuat laporan
keuangan usaha
12. Saya dapat memaksimalkan
keuntungan usaha
Sikap
13. Saya menempatkan pelanggan pada
posisi yang penting
14. Saya dapat menerima saran dari
pelanggan
15. Saya peduli terhadap pelanggan
16. Saya peduli terhadap karyawan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
128
No. Uraian Tanggapan
STS TS N S SS
Modal Sosial (X2)
Kepercayaan
1. Saya dapat menjaga kepuasan
pelanggan
2. Saya selalu memperhatikan kualitas
produk yang dihasilkan
3. Pelanggan telah percaya terhadap
usaha yang Saya miliki
4. Reputasi usaha yang baik, akan dapat
mendorong kesuksesan usaha
Partisipasi dalam Masyarakat
5. Saya dapat membangun hubungan
kerjasama dengan mitra usaha
6. Saya dapat membangun hubungan
kerjasama dengan masyarakat sekitar
7. Saya telah mempekerjakan masyarakat
sekitar
8. Dalam berusaha, Saya telah mencoba
mengembangkan potensi lokal daerah
No. Uraian Tanggapan
STS TS N S SS
Jiwa Kewirausahaan (X3)
Percaya Diri
2. Saya yakin terhadap keputusan
pengembangan usaha
3. Saya memiliki komitmen yang kuat
dalam menjalankan usaha
4. Saya bertanggungjawab penuh
terhadap perkembangan usaha
Kepemimpinan
6. Saya dapat meneriman kritik dari
pelanggan
7.
Saya selalu mempertimbangkan kritik
yang saya terima dalam menjalankan
usaha
8. Saya dapat membuat keputusan yang
tepat disaat dibutuhkan
9. Saya selalu berusaha menjadi
pemimpin yang bijaksana
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
129
Risiko
10. Saya berani mengambil risiko dalam
menjalankan usaha
11. Dalam mengambil keputusan, Saya
tidak merasa takut akan gagal
Keoriginalitasan
12. Saya terus melakukan inovasi dalam
menjalankan usaha
13. Saya memiliki kreatifitas dalam
menjalankan usaha
14. Saya akan terus mengikuti
perkembangan selera konsumen
15.
Usaha saya akan tetap berjalan, meski
terjadi perubahan pada organisasi
usaha
Berorintasi Kedepan
16. Saya memiliki visi yang jauh kedepan
dalam pengembangan usaha
17. Visi telah Saya tetapkan, memiliki
peran pada kelangsung usaha kedepan
No. Uraian Tanggapan
STS TS N S SS
Kinerja Usaha (Y)
Citra Baik
1. Pelanggan percaya terhadap usaha
Saya
2. Usaha Saya telah dikenal secara luas
oleh masyarakat
Pertumbuhan Keungtungan
3. Usaha Saya mengalami peningkatan
laba setiap tahunnya
5. Modal yang Saya gunakan meningkat
setiap tahun
6.
Peningkatan laba usaha Saya
mendorong peningkatan modal yang
digunakan
Pertumbuhan Jumlah Pelanggan
7. Usaha Saya mengalami peningkatan
pelanggan setiap tahun
8.
Dengan peningkatan pelanggan Saya
akan tetap mempertahankan kualitas
produk
9. Pertumbuhan pelanggan menjadi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
130
target utama Saya
10.
Target pertumbuhan yang Saya
tetapkan setiap tahun telah tercapai
Pertumbuhan Jumlah Penjualan
12.
Usaha Saya telah mengalami
peningkatan penjualan setiap
periodenya
13. Saya dapat memperluas jangkauan
pasar produk yang dihasilkan
14.
Kapasitas produksi usaha Saya
mengalami peningkatan setiap
tahunnya
15.
Peningkatan kapasitas produksi usaha
Saya, diiringi oleh peningkatan
penjualan
Pertumbuhan Aset
16.
Aset usaha yang Saya miliki
mengalami peningkatan setiap
tahunnya
17. Peningkatan AsetSaya telah sesuai
dengan perencanaan
18.
Penambahan peralatan produksi dapat
mempengaruhi pencapaian target
usaha Saya
19. Saya memiliki jadwal peremajaan
terhadap perlatan produksi
“Terima Kasih”
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 18 19
5 4 4 3 3 5 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3 3 5 3 3 3 2 5 5 5 4
2 4 3 1 1 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 2 4 5 1 1 4 2 4 4 4 4
4 3 3 3 4 5 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 4 4 4 4 4 5 2 3 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 5 4 5 3 2 5 3 4 2 3 4 4 5 2
4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 4 4 3 2 4 2 4 4 4 5 2 3 4 2 3 3 2 4 4 4 3
5 4 4 3 2 3 1 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 5 4 5 4 4 5 4 3 2 4 3 2 3 3 3
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 2
2 3 3 1 1 2 1 1 1 1 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 4 1 3 3 1 1 3 2 3 1 3 1 1 1 2 1 3 3 1 1
5 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 3 4 5 3 4 2 3 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 2 3 5 2
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 4 4 3 3 5 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 5 3 3 4 4 4
4 4 4 2 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 1 2 3 4 3 4 4 5 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 2 5 3 4 4 4 2
4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 1 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5 5 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 5 2
5 4 4 3 3 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3 2 4 3 3 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5
4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 5 3 4 4 5 4
4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2
5 5 5 3 3 5 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 2 4 2 2 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 3 3 4 3 5 4 4 5
4 4 4 2 4 5 1 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 2 4 5 3 2 3 4 2 4 4 2 4 5 5 4
4 5 5 4 4 5 4 3 3 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5
4 4 4 3 3 5 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 3 4 5 3 3 5 3 4 4 4 3
4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 2 2 3 4 4 3 4 5 3 2 2 5 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 2 5 5 5 3 4 2 5 3 4 5 2 4 5 4 4
4 4 4 4 5 5 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4
5 4 5 3 5 3 5 3 4 2 4 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 2 5 4 3 3 4 3 5 4 2 5 2 4 5 5 5 4 3 2 3 5 4 5 2 4 4 3 5 4 4 3 3 5 5
4 4 4 2 2 4 1 1 3 3 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 1 3 3 4 4 5 3 3 1 5 2 2 5 2 3 4 3 3
5 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4
5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 5 4 5 5 5 4
4 5 4 5 5 4 1 1 2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 1 1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 3 3 4 4 4 2
4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4
4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2
5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3
Lampiran 2 : Tabulasi Data Validitas
X1 X2 Y
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 X1 1 2 3 4 5 6 7 8 X2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 X3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Y
1 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 64 4 5 4 5 4 3 2 5 32 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 65 5 5 4 5 4 3 4 5 5 2 4 5 4 5 4 5 4 73
2 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 5 5 5 4 5 69 3 4 3 4 4 4 3 5 30 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3 5 5 5 4 65 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 74
3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 63 5 5 4 3 4 4 4 4 33 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 63 5 5 5 4 3 4 4 2 4 5 5 4 5 4 5 5 5 74
4 5 5 5 4 5 1 5 5 5 3 5 5 2 5 5 65 2 4 4 5 3 4 4 4 30 5 5 5 4 4 2 4 5 3 4 5 2 5 5 5 63 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 72
5 3 3 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 61 4 4 4 4 4 4 3 4 31 4 4 4 3 4 5 5 5 5 2 4 5 4 4 5 63 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 3 5 4 74
6 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 70 2 5 4 5 4 5 3 4 32 5 5 3 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 66 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 77
7 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 63 3 3 4 4 3 4 4 5 30 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 65 5 5 4 5 4 5 3 4 2 4 5 5 5 4 5 5 4 74
8 5 4 5 4 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 69 5 2 4 5 4 5 4 3 32 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 64 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 76
9 3 4 5 5 5 2 5 5 4 4 5 5 3 5 3 63 3 3 4 4 4 5 5 4 32 3 4 1 4 5 5 4 4 2 5 4 5 5 3 4 58 5 4 5 4 5 4 1 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 69
10 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 68 4 4 4 5 4 3 4 4 32 5 5 5 4 5 1 2 5 4 5 4 5 4 4 5 63 3 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 73
11 4 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2 62 2 3 4 5 1 5 4 4 28 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 2 2 4 5 59 4 4 4 5 5 5 4 5 4 1 2 4 5 4 5 4 3 68
12 4 5 4 5 4 5 2 4 4 3 4 4 5 5 4 62 4 4 5 4 2 4 5 4 32 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 67 2 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 74
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 3 5 68 4 4 4 4 4 4 3 4 31 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 65 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 75
14 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 63 3 3 4 4 4 3 4 4 29 5 5 4 5 4 4 4 2 4 4 5 4 5 5 4 64 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 75
15 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 67 4 4 4 4 2 5 4 5 32 2 4 5 4 5 1 4 5 4 4 5 5 5 4 5 62 3 4 5 4 5 5 5 4 3 2 4 4 5 4 5 5 4 71
16 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 68 5 5 4 4 3 2 3 4 30 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 66 4 4 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 4 5 4 76
17 5 5 3 4 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 67 1 3 4 3 4 4 4 4 27 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 5 5 3 4 5 67 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 5 3 4 5 5 76
18 5 5 5 4 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 70 4 4 4 4 1 4 3 5 29 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 66 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 78
19 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 65 5 5 5 4 3 4 4 5 35 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 66 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 76
20 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 63 4 4 5 4 3 3 2 5 30 4 5 4 5 4 4 4 5 3 1 5 4 5 4 5 62 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 74
21 5 5 4 5 2 5 3 5 5 5 5 1 5 5 3 63 3 3 4 3 4 4 5 5 31 5 5 5 4 5 5 5 5 4 2 4 5 4 5 4 67 2 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 75
22 5 3 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 61 4 4 4 3 4 3 4 4 30 3 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 64 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 73
23 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 70 2 3 4 4 5 4 3 4 29 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 66 2 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 76
24 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 1 5 4 5 65 4 4 4 4 3 4 4 3 30 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 63 4 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 5 4 5 4 5 5 73
25 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 61 4 4 4 3 4 2 4 3 28 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 64 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 2 3 3 5 5 5 74
26 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 61 4 4 4 3 3 4 3 5 30 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 67 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 74
27 5 3 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 67 3 3 4 4 5 4 5 4 32 3 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 64 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 2 4 5 4 5 5 74
28 3 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 5 5 5 5 68 3 4 4 4 1 5 4 5 30 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 68 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 75
29 4 4 3 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 65 5 5 4 5 2 3 4 3 31 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 3 4 4 4 5 65 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 75
30 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 64 4 4 4 3 4 4 5 3 31 5 5 4 4 5 4 2 4 5 4 5 4 5 4 5 65 3 4 5 4 5 5 5 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 72
31 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 70 3 4 5 5 4 3 4 4 32 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 64 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 77
32 5 5 5 4 2 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 64 5 5 5 4 1 4 5 3 32 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 4 5 67 5 5 4 3 5 5 2 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 75
33 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 2 4 3 4 61 4 4 4 4 4 4 3 4 31 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 3 67 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 75
34 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 63 3 4 4 3 4 4 3 5 30 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 2 5 4 5 4 67 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 3 75
35 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 62 3 3 4 4 3 5 5 4 31 4 3 4 5 4 5 4 3 3 4 5 5 5 4 5 63 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 74
36 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 2 4 4 60 4 4 4 4 4 3 4 5 32 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 67 2 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 75
37 5 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 62 3 4 3 4 5 5 4 5 33 4 4 5 5 5 4 3 2 4 5 5 4 5 4 5 64 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 76
38 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 64 2 4 4 4 4 5 4 5 32 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 67 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 77
39 5 5 4 4 1 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 61 3 4 4 5 1 5 4 5 31 4 4 5 5 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 5 65 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 75
40 5 4 3 4 4 5 4 5 5 3 4 2 5 3 4 60 4 3 4 4 2 4 5 4 30 3 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 65 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 72
41 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 62 3 3 4 3 4 5 5 4 31 4 4 4 5 5 5 4 4 3 2 3 5 4 3 4 59 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 2 4 5 5 5 4 5 70
42 5 4 3 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 4 62 4 4 3 4 4 4 3 5 31 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 68 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 76
43 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 67 4 4 3 4 1 5 4 5 30 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 65 2 4 3 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 74
44 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 65 2 4 4 5 5 4 5 2 31 2 5 4 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 66 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 75
45 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 67 3 4 4 2 1 4 5 4 27 3 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 2 4 4 5 62 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 74
46 5 5 5 4 1 5 5 4 4 4 4 2 5 5 4 62 5 5 4 4 3 3 4 3 31 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 67 5 5 5 4 4 3 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 4 76
47 5 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 69 3 2 4 4 4 4 5 4 30 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 63 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 73
48 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 4 69 5 5 4 5 4 5 5 4 37 5 5 5 4 5 4 5 4 3 2 4 5 5 4 5 65 5 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 77
Lampiran III : Hasil Tabulasi Jawaban Responden
No.Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia Variabel Modal Sosial Variabel Jiwa Kewirausahaan Variabel Kinerja Usaha
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49 5 5 5 1 5 5 5 3 4 5 5 1 5 5 4 63 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 66 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 2 4 4 73
50 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 62 3 3 4 5 5 4 2 3 29 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 66 5 5 4 4 4 5 2 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 74
51 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 67 3 5 5 4 2 4 4 5 32 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 5 5 4 68 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 78
52 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 3 4 3 4 5 3 4 3 29 4 4 3 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 66 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 77
53 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 63 2 4 5 4 3 4 4 4 30 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 68 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 3 5 5 4 74
54 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 71 5 4 4 3 2 5 4 5 32 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 64 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 76
## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## 64.9 ## 4 4 4 3 4 4 4 31 4.2 4.5 4.3 4.3 4.5 4.3 4.3 4.4 4.1 4 4.2 4.4 4.4 4.3 4.6 65 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 74
5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 64 4 4 4 4 4 4 4 4 31 4 5 4 4 5 4 4 4.5 4 4 4 5 4 4 5 65 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 75
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
134
Lampiran III: Hasil Olah Data Penelitian
1. Hasil Olah Uji Validitas dan Realibiltas Variabel Kompetensi Sumber Daya
Manusia
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,857 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1.1 50,17 49,868 ,524 ,848
P1.2 50,23 51,909 ,474 ,851
P1.3 50,37 51,137 ,505 ,850
P1.4 51,30 47,734 ,574 ,844
P1.5 51,00 47,103 ,510 ,849
P1.6 50,20 51,200 ,374 ,855
P1.7 51,60 46,179 ,527 ,848
P1.8 51,33 46,575 ,516 ,849
P1.9 51,03 48,792 ,470 ,850
P1.10 50,93 47,651 ,608 ,842
P1.12 50,63 48,240 ,515 ,848
P1.13 50,60 48,110 ,484 ,850
P1.14 50,60 51,628 ,426 ,852
P1.15 50,27 52,616 ,481 ,852
P1.16 50,40 49,834 ,702 ,843
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
135
2. Hasil Olah Uji Validitas dan Realibiltas Variabel Modal Sosial
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,821 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P2.1 25,00 19,379 ,542 ,806
P2.2 24,90 19,128 ,488 ,809
P2.3 24,93 19,237 ,380 ,821
P2.4 25,13 17,223 ,713 ,780
P2.5 25,40 18,248 ,522 ,804
P2.6 26,20 14,855 ,663 ,785
P2.7 25,13 17,085 ,437 ,824
P2.8 25,13 16,533 ,737 ,773
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
136
3. Hasil Olah Uji Validitas dan Realibiltas Variabel Jiwa Kewirausahaan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,882 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P3.2 52,33 54,368 ,380 ,881
P3.3 52,53 51,844 ,535 ,875
P3.4 52,43 52,599 ,426 ,879
P3.6 52,33 52,782 ,523 ,876
P3.7 52,47 52,326 ,438 ,879
P3.8 52,60 48,455 ,585 ,873
P3.9 53,13 48,257 ,587 ,873
P3.10 53,20 47,545 ,630 ,871
P3.11 52,53 49,568 ,725 ,868
P3.12 52,97 46,930 ,670 ,868
P3.13 52,90 48,921 ,622 ,871
P3.14 52,23 52,185 ,529 ,876
P3.15 52,37 52,102 ,411 ,880
P3.16 52,73 49,030 ,661 ,869
P3.17 52,83 51,523 ,430 ,880
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
137
4. Hasil Olah Uji Validitas dan Realibiltas Variabel Kinerja Usaha
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,869 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P4.1 60,40 67,628 ,378 ,866
P4.2 60,67 62,920 ,621 ,856
P4.3 60,13 65,016 ,436 ,865
P4.5 59,87 68,395 ,435 ,864
P4.6 59,80 65,890 ,569 ,859
P4.7 59,93 67,168 ,416 ,865
P4.8 60,77 64,461 ,542 ,859
P4.9 60,47 65,844 ,407 ,866
P4.10 59,90 64,645 ,472 ,863
P4.12 61,13 62,740 ,642 ,855
P4.13 60,83 62,213 ,558 ,859
P4.14 60,13 65,844 ,443 ,864
P4.15 61,13 62,326 ,706 ,852
P4.16 60,40 67,628 ,378 ,866
P4.17 60,13 68,533 ,406 ,865
P4.18 60,07 65,375 ,481 ,862
P4.19 60,90 62,300 ,523 ,861
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
138
5. Hasil Olah Regeresi Linear Berganda
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Jiwa
Kewirausahaa,
Modal Sosial,
Komepetensi
SDm
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,814a ,662 ,642 1,216
a. Predictors: (Constant), Jiwa Kewirausahaa, Modal Sosial,
Komepetensi SDm
b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 145,062 3 48,354 32,683 ,000a
Residual 73,975 50 1,480
Total 219,037 53
a. Predictors: (Constant), Jiwa Kewirausahaa, Modal Sosial, Komepetensi SDm
b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
139
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15,290 6,222 2,457 ,018
Komepetensi SDm ,224 ,050 ,370 4,495 ,000
Modal Sosial ,155 ,096 ,133 1,618 ,112
Jiwa Kewirausahaa ,614 ,074 ,682 8,275 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Usaha
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
140
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
141
6. Hasil Olah Data Uji Glejser
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,237a ,056 -,001 ,68280
a. Predictors: (Constant), Jiwa Kewirausahaa, Modal Sosial,
Komepetensi SDm
b. Dependent Variable: Absut
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,382 3 ,461 ,988 ,406a
Residual 23,311 50 ,466
Total 24,693 53
a. Predictors: (Constant), Jiwa Kewirausahaa, Modal Sosial, Komepetensi SDm
b. Dependent Variable: Absut
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,946 3,493 1,702 ,095
Komepetensi SDm -,015 ,028 -,075 -,547 ,587
Modal Sosial ,010 ,054 ,025 ,184 ,854
Jiwa Kewirausahaa -,066 ,042 -,220 -1,595 ,117
a. Dependent Variable: Absut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
142
7. Hasil Olah Data Uji Klomogorv-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 54
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,18142139
Most Extreme Differences Absolute ,076
Positive ,055
Negative -,076
Kolmogorov-Smirnov Z ,561
Asymp. Sig. (2-tailed) ,911
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
8. Hasil Olah Data Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15,290 6,222 2,457 ,018
Komepetensi
SDm
,224 ,050 ,370 4,495 ,000 ,996 1,004
Modal Sosial ,155 ,096 ,133 1,618 ,112 ,997 1,003
Jiwa
Kewirausahaa
,614 ,074 ,682 8,275 ,000 ,994 1,006
a. Dependent Variable: Kinerja Usaha
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
top related