analisis paten negara2 asean&oki 2018 - hki.umm.ac.idhki.umm.ac.id/files/file/presentasi...
Post on 14-Aug-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Analisis Paten Negara2 ASEAN&OKI 2018
Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual
Direkturat Jenderal Penguatan Risbang
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Sadjuga
JAKARTA, 9 Juni 2018
Industry 4.0
Big Data
Awan Komputer
KeamananCyber
Integrasi
RobotRealitasBuatan
Cetak3D
SimulasiKomputer
SerbaInternet
1. Interoperabilitas -> mesin-mesin, mesin-manusia
2. Transparansi Informasi -> mudah difahami oleh mesin dan manusia
3. Bantuan teknis -> memudahkan manusia mengambil keputusan
4. Otomatis -> otonomi pengambilan keputusan
Prinsip Utama Pendukung Industry 4.0
1. Otomatisasi,
2. Optimasi diri,
3. Konfigurasi diri,
4. Diagnosa diri,
5. Mesin berfikir cerdas.
Produksi Masal Lentur, Industry 4.0
Produksi Mobil Masal Jaman Dulu
“Anda dapat memesan mobil warna apa saja asalkan hitam”
Ford Model T warna semua sama; hitam.
1925
1. Internet of Things (IoT),
2. Artificial Intelligence,
3. Human–Machine Interface,
4. teknologi robotik dan sensor,
5. teknologi 3D Printing.
Teknologi Utama Pendukung Industry 4.0
Human Machine Interface
Pengoperasian mesin di pabrik yang rumitdikendalikan oleh manusia melalui sistemkontrol yang menjembatani antaramanusia dan mesin.
Mengapa Robot
1. Efesiensi
2. Keterbatasan tenaga kerja
3. Pekerjaan berbahaya
4. Misi luar angkasa
5. Cepat, Presisi, Kuat, Bosan,
Aditive Manufacturing (3D Printing)
Struktur sangat rumit
Produk komersial hasil 3D Printing
Mesin 3D Printing
Macam2 Literasi
• Pertanian• Komputer• Berfikir Kritis• Kebudayaan• Ekologi• Emosi• Finansial• Fungsional• Kesehatan• Informasi
33
• Media• Kesehatan Mental• Numerikal• Rasial• Baca dan Tulis• Scientifik• Statistik• Teknologi• Antar bidang• Visual
Sumber: Kate Mulcahy April 4, 2012
Peran Universitas
“Kebijakan strategis perlu dirumuskan dalamberbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidangstudi, kurikulum, sumber daya, sertapengembangan cyber university, risbang hinggainovasi. Saya berharap dalam Rakernas ini dapatdihasilkan rekomendasi pengembangan iptek diktidalam menghadapi revolusi industri 4.0. ,”
Peran Universitas Membangun SDM
Core Competence Soft Skill Critical Thingking, Creative, Comunicative, Collaborative Passionate
Peran Dosen:• Fasilitator• Motivator
Peran Universitas
1. Sistem pembelajaran inovatif -> Distance Learning2. Kebijakan kelembagaan PT -> transdisiplin ilmu3. Peremajaan SarPras dan infrastruktur PT4. Ekosistem riset dan pengembangan -> PT-Lemlit-Industri-Masyarakat.5. Sistem inovasi -> perusahaan pemula berbasis teknologi.
Pendidikan Tinggi dalam Industri 4.0
A. Pembelajaran1. Wearables (augmented reality, AR)2. Kursus masal on-line3. Mengembangkan Talenta Inovasi4. Pembelajaran terpadu
B. Riset1. Inovasi Terbuka (Open Innovation)2. Evolusi dan Revolusi Inovasi
C. Pelayanan1. Perguruan Tinggi Sebagai Basis Pelayanan2. Program Internasional
B. Xing, "Massive online open course assisted mechatronics learning_a hybrid approach," in Furthering Higher Education Possibilities through Massive Open Online Courses, Chapter 12, pp. 245-268, A. Mesquita and P. Peres, Eds., 701 E. Chocolate Avenue, Hershey PA, USA 17033: IGI Global, ISBN 978-1-4666-8279-5, 2015.
Peraturan Perundangan Untuk Riset
1 2 4
3 5
6
89
10
UU 13/2016 PATEN
PMK 86/2017 RISET BASIS OUTPUT
PERMEN 42/2016
TRL
PERMEN 69/2016 PedomanReviewer Penelitian
PMK 106Riset Berbasis
OUTPUT
PERPRES 16/2018R&D KHUSUS
PERPRES 38/2018RIRN
PERMEN 9/2018JURNAL
RUU SINAS IPTEK
-90-80-70-60-50-40-30-20-100
0
1
2
3
4
5
6
Mal
aysi
a
Sin
gap
ore
Thai
lan
d
Ind
on
esia
Vie
t N
am
Ph
ilip
pin
es
-90-80-70-60-50-40-30-20-100
0
10
20
30
40
50
60
Mal
aysi
a
Sin
gap
ore
Thai
lan
d
Ind
on
esia
Vie
t N
am
Ph
ilip
pin
es
Peringkat Index Inovasi Negara2 ASEAN
Sumber: Diolah dari Global Competitivenes Index WEF 2017, Global Innovation Index, WIPO 2017
Ranking Inovasi Indonesia menurut WEF 31 (inovasi dibeli di luar), menurut WIPO 87 (Kemampuan Internal).
Indeks Daya Saing Pilar Inovasi (WEF)(Kemampuan Negara Untuk Melakukan Inovasi)
Indeks Inovasi Global (WIPO)(Iklim Usaha di Negara Untuk Mewujudkan inovasi).
-120
-100
-80
-60
-40
-20
0
0
10
20
30
40
50
Iran
Turk
i
Mes
ir
Mal
aysi
a
Ind
on
esi
a
Pak
ista
n
Nig
eria
Ara
b E
rmir
at
Ara
b S
aud
i
Ban
glad
esh
Indeks Inovasi Global (WIPO)(Iklim Usaha Untuk Mewujudkan inovasi).
Nilai Ranking
-120
-100
-80
-60
-40
-20
0
0
1
2
3
4
5
Iran
Turk
i
Me
sir
Mal
aysi
a
Ind
on
esia
Pak
ista
n
Nig
eria
Ara
b E
rmir
at
Ara
b S
aud
i
Ban
glad
esh
Indeks Daya Saing Pilar Inovasi (WEF)(Kemampuan Untuk Melakukan Inovasi)
Nilai Ranking
Peringkat Index Inovasi Negara2 OKI
Sumber: Diolah dari Global Competitivenes Index WEF 2017, Global Innovation Index, WIPO 2017
Ranking Inovasi Indonesia menurut WEF 31 (inovasi dibeli di luar), menurut WIPO 87 (Kemampuan Internal).
Paten & Paten Sederhanadi Negara ASEAN & OKI
Sumber: WIPO 2018
Paten di ASEAN Paten di OKI
Paten Sederhana di ASEAN Paten Sederhana di OKI
Paten Luar NegeriPaten Dalam Negeri
Pertumbuhan Paten DN & LN di negara2 ASEAN (2014 – 2016)
Sumber:WIPO tahun 2018
-4%
-3%
-2%
-1%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
-300
-200
-100
0
100
200
300
400
500
Mal
aysi
a
Sin
gap
ura
Thai
lan
d
Ind
on
esia
Vie
tnam
Ph
ilip
pin
es
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
-100
-50
0
50
100
150
Mal
aysi
a
Sin
gap
ura
Thai
lan
d
Ind
on
esia
Vie
tnam
Ph
ilip
pin
es
Paten Luar Negeri (LN) Paten Dalam Negeri (DN)
Pertumbuhan paten DN Malaysia terendah, Indonesia tertinggi; LN Vietnam tertinggi, Malaysia terendah di ASEAN.
Pertumbuhan Paten DN & LN di negara2 OKI (2014 – 2016)
Sumber:WIPO tahun 2018
Paten Luar Negeri Paten Dalam Negeri
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
-200
-100
0
100
200
300
400
500
600
Iran
Turk
i
Me
sir
Mal
aysi
a
Ind
on
esi
a
Pak
ista
n
Nig
eria
Ara
b E
mir
at
Ara
b S
aud
i
Ban
glad
esh
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
-400
-200
0
200
400
600
800
Iran
Turk
i
Me
sir
Mal
aysi
a
Ind
on
esia
Pak
ista
n
Nig
eria
Ara
b E
mir
at
Ara
b S
aud
i
Ban
glad
esh
Pertumbuhan paten sederhana DN E Arab terendah, Indonesia tertinggi; LN Iran tertinggi, E Arab terendah di OKI.
Jumlah Publikasi Ilmiah yg Disitasi oleh Paten di Negara ASEAN dan OKI
Sumber: Scival 2018
ASEAN
ASEAN
OKI
OKI
49
Pilar Inovasi Ranking 31,Sub-pilar Kapasitas Inovasi Ranking 31,
Sub-pilar Belanja Teknologi Tinggi Pemerintah Ranking 12,Sub-pilar Paten Internasional Ranking 97.
Indonesia cukup inovatif, tapiInovasinya dibeli dari luar.
Global Competitiveness Index Indonesia Ranking 36.
Dominasi PATEN Asing di
Pendafaran di dirjen HKI didominasi oleh paten asing.
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Domestik 233 285 283 388 423 500 535 614 678 762 653 1471 2271
Asing 4181 4426 4921 4796 4173 5097 5357 6184 7021 7937 7452 7765 7527
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Jmlh
Sumber: Dikompilasi dari Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham
%tase Paten Domestik Indonesia Meningkat
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Domestik Asing
Sumber:Diolah dari DJKI 2005-2018
Total Paten Domestik Indonesia Terdaftar MeningkatTahun: 2005 – 2017
Sumber:Diolah dari DJKI 2005-2018
0
500
1000
1500
2000
2500
Ringkasan Analisis Paten ASEAN&OKI
• Jumlah Paten Dalam Negeri (DN) Indonesia meningkatsignifikan kurun tahun 2016-2017.
• 3 tahun terakhir (2014-2016), %tase pertumbuhanjumlah paten dan paten sederhana DN Indonesia tertinggi di antara negara2 ASEAN dan OKI.
• Pendaftaran Paten di negara2 ASEAN dan OKI didominasioleh paten luar negeri (LN), kecuali di Iran dan Turki.
• Di antara negara2 ASEAN, Publikasi ilmiah (penelitian) Indonesia paling rendah kaitannya dengan industri, Singapura paling tinggi. Di OKI, Indonesia, Nigeria dan Pakistan paling rendah, Arab Saudi paling tinggi.
53
Ringkasan Analisis Paten ASEAN&OKI
• Thailand paling banyak menghasilkan paten sederhana DN di ASEAN; Turki di OKI. Di OKI hanya Turki, Malaysia, Indonesia menghasilkan paten sederhana dalam negeri.
• Pilar Inovasi WEF Indonesia Peringkat 31 di Dunia, No. 2 di ASEAN, Global Innovation Index WIPO Indonesia Peringkat 87 terendah di ASEAN.
• Pilar Inovasi WEF Indonesia Peringkat 3 di OKI, Global Innovation Index WIPO Indonesia peringkat 6 di OKI.
• %tase paten DN Indonesia cenderung meningkat dari 5% (2007) -> 11% (2016).
• Total (paten+paten sederhana) DN/LN = 30% (2017).
• Iran dan Turki paling mandiri dalam hal teknologi ditandaidengan %tase paten dalam negeri yang tinggi, masing2 95-99% dan 74-79% (2007-2016).
54
Kesimpulan
• Program Kemenristekdikti tentang Uber KI dan Raih KI sertaPenguatan Sentra KI berhasil meningkatkan jumlah paten maupunpaten sederhana DN.
• Direkomendasikan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitaspelatihan penulisan dokumen paten dan meningkatkan insentifbagi penghasil paten. Pendaftaran PCT harus diutamakan karenaPCT Indonesia masih sangat rendah.
• Insentif angka kredit bagi Peneliti dan Dosen yang menghasilkanpaten harus dimulai sejak mereka mendaftarkan, granted dan komersialisasi Paten.
• Materi pelatihan penulisan dokumen Paten harus dimasukkan kedalam mata kuliah tingkat akhir dan pasca sarjana jurusan IPA dan Teknik.
55
top related