acara i · web viewdata tinggi tanaman kedelai varietas lokal dan varietas unggul lokal unggul 52...
Post on 08-Mar-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bahan KuliahTEKNIK ANALISIS DAN
RANCANGAN PERSILANGAN
Dr. Ir. Lestari Ujianto, M.Sc.Prof. Dr.Ir. I.G.P. Muliartha Aryana, MP.
Dr. Ir. I Wayan Sudika, MS.Dr.Ir. A.A.K. Sudarmawan, MP.
Fakultas Pertanian
Universitas Mataram
2018
1
KATA PENGANTAR
Buku Teknik Analisis dan Rancangan Persilangan ini disusun untuk bahan
acuan baik oleh mahasiswa maupun dosen atau peneliti pada bidang Pemuliaan
Tanaman. Buku ini berisikan tentang hal-hal yang terkait dengan program pemuliaan
tanaman khususnya bidang persilangan tanaman. Mahasiswa yang menempuh mata
kuliah Teknik Analisis dan Rancangan Persilangan ini diharapkan telah menempuh
mata kuliah Statatistika, Genetika, Ilmu Pemuliaan Tanaman dan Perancangan
percobaan karena materi pada mata kuliah ini merupakan gabungan dari keempat mata
kuliah tersebut.
Pada buku ini diuraikan tentang hal-hal yang terkait bidang pemuliaan tanaman
terutama yang terkait dengan persilangan tanaman dan teknis analisis data. Isi dari
buku ini adalah tentang kaidah-kaidah dasar ilmu statistika, penting Teknik Analisis
dan Rancangan Persilangan dalam program pemuliaan tanaman, heritabilitas,
rancangan persilangan North Carolina I, II, dan III, Analisis Dialel, indeks seleksi,
analisis korelasi genotipik, top cross dan analisis interaksi genotipik dan lingkungan.
Materi kuliah ini sangat penting dalam program pemuliaan konvensional melalui
persilangan tanaman dalam menghasilkan varietas unggul baru.
Penulis meyadari bahwa dalam penulisan buku ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan masukan agar dalam
penulisan edisi berkutnya menjadi lebih baik. Semoga penyusunan buku ini bermanfaat
bagi pembacanya.
Mataram, Maret 2018
Penulis
2
KONTRAK KULIAH
Mata Kuliah : Teknis Analisis dan Rancangan Persilangan
Semestr
Kredit
:
:
VI
2-1 SKS
Standar
Kompetensi
: Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa S1 Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Unram dapat menjelaskan berbagai macam
perancangan persilangan dan teknik analisis datanya, dapat
menyelesaikan perhitungan-perhingan yang berhubungan dengan
program perbaikan sifat tanaman secara benar baik secara manual
maupun menggunakan komputer, dan dapat menerapkan pada
persoalan yang berhubungan dengan program pemuliaan tanaman
Kegiatan Perkuliahan :
- Ceramah - Tugas
- Diskusi - Quiz
- Latihan - Praktikum
PENILAIAN : NA = ( 2*TEORI + 1*Praktikum)/3
POKOK BAHASAN
Pendahuluan
Dasar-dasar Statistika
Heritabilitas
Korelasi Genotipik
Rancangan Persilangan
Respon Seleksi
Analisis Dialel
Analisis Top Cross
Interaksi G x E (Uji multi lokasi)
3
DISKRIPSI MATA KULIAH
Nama Perguruan Tinggi : Universitas MataramFakultas : Pertanian
Jurusan / Program Studi : Budidaya Pertanian / Agroekoteknologi
Mata Kuliah : Teknis Analisis dan Rancangan Persilangan
Semester
Kredit
:
:
VI
2-1 SKS
Standar Kompetensi : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa S1
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unram dapat
menjelaskan berbagai macam perancangan persilangan
dan teknik analisis datanya, dapat menyelesaikan
perhitungan-perhingan yang berhubungan dengan
program perbaikan sifat tanaman secara benar baik
secara manual maupun menggunakan komputer, dan
dapat menerapkan pada persoalan yang berhubungan
dengan program pemuliaan tanaman
4
ACARA I
DASAR-DASAR STATISTIKA
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat menghitung dasar-dasar statistika dengan menggunakan komputer
secara benar.
Pengantar
Program pemuliaan merupakan suatu program yang besar, memerlukan biaya,
waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu setiap program pemuliaan perlu
perencanaan yang matang, pelaksanaan yang benar dan efisien, dan analisis data yang
tepat dan cepat. Program pemuliaan tanaman memerlukan kaidah-kaidah statistika
untuk menganalisis data hasil pengamatannya. Kaidah-kaidah statistika yang sering
digunakan untuk analisis hasil pengamatan yaitu rata-rata, keragaman, jarak
pengukuran, simpangan baku, koefisien keragaman, uji homogenitas, analisis
keragaman, korelasi, dan regresi. Berdasarkan kaidah statistika ini akan dikembangkan
sesuai dengan masalah pemuliaan tanaman.
Prosedur Perhitungan
1. Membuka program excel dengan cara mengarahkan pointer (tanda panah) ke icon
excel (tanda silang) kemudian klik pada icon tersebut dan tunggu hingga muncul
lembar kerja elektronik (preadsheet) yang berupa grid.
2. Tuliskan data berikut ini pada lembar kerja mulai pada kolom A baris 1 (A1)
Data tinggi tanaman kedelai varietas lokal dan varietas unggul
Lokal Unggul
45 52
42 51
43 56
54 58
48 63
44 57
37 47
5
3. Untuk menghitung nilai rata-rata varietas lokal, di sel A10 tulis: @average(a3:a9)
kemudian tekan tombol enter, sedangkan untuk menghitung rata-rata varietas
unggul, di sel B10 tulis: @average(b3:b9) kemudian tekan tombol enter.
4. Untuk menghitung nilai keragaman varietas lokal, di sel A11 tulis: @var(a3:a9)
kemudian tekan tombol enter, sedangkan untuk menghitung keragaman varietas
unggul, di sel B11 tulis: @average(b3:b9) kemudian tekan tombol enter.
5. Untuk menghitung nilai simpangan baku varietas lokal, di sel A12 tulis:
@stdev(a3:a9) kemudian tekan tombol enter, sedangkan untuk menghitung rata-
rata varietas unggul, di sel B12 tulis: @stdev(b3:b9) kemudian tekan tombol enter.
6. Untuk menghitung nilai maksimum varietas lokal, di sel A13 tulis: @max(a3:a9)
kemudian tekan tombol enter, sedangkan untuk menghitung rata-rata varietas
unggul, di sel B13 tulis: @max(b3:b9) kemudian tekan tombol enter
7. Untuk menghitung nilai minimum varietas lokal, di sel A14 tulis: @min(a3:a9)
kemudian tekan tombol enter, sedangkan untuk menghitung rata-rata varietas
unggul, di sel B14 tulis: @min(b3:b9) kemudian tekan tombol enter
8. Untuk menghitung nilai koefisien keragaman varietas lokal, di sel A15 tulis
=(A12/A10)*100 kemudian tekan tombol enter, sedangkan untuk menghitung
koefisien keragaman varietas unggul, di sel B15 tulis: =(B12/B10)*100 kemudian
tekan tombol enter
9. Perhitungan data tersebut (no. 3 – 8) untuk varietas lokal dapat juga dikerjakan
dengan cara sebagai berikut:
a. Pilih Data atau Tools menu, kemudian pilih Data Analysis, kemudian pilih
Descriptive Statistics.
b. Tentukan Input Range (daerah data yang akan dianalisis) yaitu A3:A9
c. Tentukan Output range (letak hasil analisis), misalnya di A17, kemudian pilih
SUMMARY STATISTICS dan kemudian pilih OK
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk varietas unggul.
10. Untuk uji homogenitas dua peubah dapat menggunakan Inv. fakultas-test dengan
cara sbb:
a. Pilih Data atau Tools menu, kemudian pilih Data Analysis, kemudian pilih
Ftest two samples for variances.
6
b. Tentukan range (daerah yang akan dianalisis) untuk peubah pertama (var.
lokal) yaitu A3:A9 dan B3:B9 untuk peubah kedua (var. unggul)
c. Tentukan daerah hasil, misal A35 kemudian pilih OK
11. Simpan lembar kerja anda dengan NIM saudara.
7
ACARA II
ANOVA DAN HERITABILITAS
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa mampu menghitung analisis keragaman dan heritabilitas dengan
menggunakan komputer secara benar.
Pengantar
Analisis keragaman (anova) digunakan untuk mengetahui keragaman suatu
populasi atau sampel akibat adanya perlakuan yang berbeda-beda. Dengan anova ini
kita bisa mengetahui apakah perlakuan yang diberikan pada populasi memberikan
pengaruh (respon) yang sama atau berbeda. Misalnya perlakuan berupa varietas yang
berbeda dan kajiannya adalah hasil per hektar, apabila dari hasil anova Fhitung lebih
besar dari Ftabel atau Fcritical berarti bahwa perbedaan varietas akan menyebabkan
perbedaan hasil per hektarnya.
Heritabilitas merupakan parameter untuk menduga keragaman fenotipik yaitu
keragaman yang dapat diukur yang disebabkan oleh faktor genetik. Heritabilitas juga
menunjukkan daya waris suatu individu atau populasi, artinya seberapa besar suatu
tanaman mampu mewariskan sifatnya kepada keturunannya. Untuk sifat kualitatif
umumnya memiliki nilai heritabilitas yang tinggi (lebih besar 0,5) yang berarti bahwa
sifat kualitatif seperti warna dan bentuk lebih ditentukan oleh faktor genetik dan
kurang dipengaruhi oleh perbedaan faktor lingkungan dalam kenampakannya.
Sebaliknya sifat kuantitatif seperti hasil maupun komponen hasil umumnya memiliki
nilai heritabilitas rendah (lebih kecil 0,20) atau sedang (antara 0,20 – 0,50), artinya
bahwa sifat kuantitatif peka terhadap perubahan lingkungan.
Rancangan Acak Lengkap
1. Tuliskan data berikut ini pada lembar kerja
Perlakuan Ulangan
1 2 3A 13 15 11B 16 17 13C 20 23 21D 11 14 12E 13 14 11F 16 17 19G 24 21 25
8
2. Pilih menu Data atau Data atau Tools kemudian pilih Data Analysis
3. Pilih Analysis of Variance, kemudian pilih Single Factor
4. Tentukan daerah data yang akan dianalisis (Input range), misalnya B2:D8
5. Pilihlah Row pada Grouped by, artinya bahwa data (perlakuan) dikelompokkan
atas dasar baris.
6. Tentukan daerah hasil atau letak dari hasil analisis (output range), misalnya A10
7. Tekan tombol Enter atau pilih Ok maka akan muncul hasilnya sbb:
Source of Variation SS DF MS F P-value Fcrit.
Between Groups 349.2381 6 58.2064 18.52 6.43E-06 2.848
Within Groups 44 14 3.1429
Total 393.2381 20
Keterangan:
Between groups = perlakuan; within groups = galat; SS = jumlah kuadrat
MS = kuadrat tengah, DF = derajat bebas
Karena nilai F lebih besar dari nilai Fcrit atau P-value lebih kecil dari 0,05 maka
perlakuan tersebut berbeda nyata, minimal ada dua rata-rata perlakuan yang berbeda.
RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP
Cara kerjanya hampir sama dengan Rancangan Acak Lengkap yaitu:
1. Tuliskan data di atas pada lembar kerja
2. Pilih menu Data atau Tools kemudian pilih Data Analysis
3. Pilih Analysis of Variance, kemudian pilih Two Factors Without Replication
4. Tentukan daerah data yang akan dianalisis (Input range), misalnya B2:D8
5. Tentukan daerah hasil atau letak dari hasil analisis (output range), misalnya A35
6. Tekan tombol Enter atau pilih Ok maka akan muncul hasilnya sbb:
Source of Variation SS DF MS F P-value Fcrit.
Rows 349.238 6 58.2064 18.854 1.84E-05 2.996
Columns 6.952 2 3.4762 1.126 0.0356 3.885
Error 37.048 12 3.0873
Total 393.238 20
Keterangan:
Rows = perlakuan; Columns = blok; Error = galat
9
Karena nilai F lebih besar dari nilai Fcrit atau P-value lebih kecil dari 0,05 maka
perlakuan tersebut berbeda nyata, minimal ada dua rata-rata perlakuan yang berbeda.
RANCANGAN PERSILANGAN II
1. Tuliskan data berikut ini pada lembar kerja
B1 B2 B3
A1 12 14 16
25 19 21
14 13 11
A2 15 14 15
23 27 24
23 21 22
A3 16 12 13
27 22 31
23 24 21
2. Pilih menu Data atau Tools kemudian pilih Data Analysis
3. Pilih Analysis of Variance, kemudian pilih two factors with replication
4. Tentukan daerah data yang akan dianalisis (Input range), termasuk daerah label
diikutkan, misalnya A1:A9
5. Tentukan banyaknya ulangan (row per sample) yaitu 3.
6. Tentukan daerah hasil atau letak dari hasil analisis (output range), misalnya A12
7. Tekan tombol Enter atau pilih Ok maka akan muncul hasilnya sbb:
Source of Variation SS DF MS F P-value Fcrit.
Sample 128.963 2 64.482 1.791 0.195 3.555
Columns 8.296 2 4.148 0.115 0.892 3.555
Interaction 8.815 4 2.204 0.061 0.993 2.928
Within 648 18 36
Total 794.074 26
Keterangan:
Sample = perlakuan A; Columns = perlakuan B; within = galat
10
Karena nilai F perlakuan A, B, maupun interaksinya lebih kecil dari nilai Fcrit atau P-
value lebih besar dari 0,05 maka perlakuan tersebut tidak berbeda nyata pada taraf
nyata 5%, artinya pada taraf kepercayaan 95%, respon dari perlakuan A, B, maupun
interaksinya belum menunjukkan perbedaan atau masih dianggap homogen
Untuk menghitung nilai heritabilitas arti luas untuk RAL maka harus dihitung lebih
dahulu keragaman genotipenya yaitu MS untuk between group dikurangi MS within
group dibagi dengan banyaknya ulangan.
Ragam genotipe = (58.206 – 3.143) / 3 = 18.3545
Ragam fenotipe = ragam genotipe + MS within group = 21.4974
Jadi nilai heritabilitas arti luasnya = 18.3545 / 21.4974 = 0.8538
Coba Saudara hitung nilai duga heritabilitas arti luas pada RAK dan RAL faktorial !
Heritabilitas arti sempit dapat diduga denganmenggunakan persilangan balik (back
cross). Saudara harus menghitung lebih dahulu ragam F2, BC1, dan ragam BC2, baru
saudara dapat menghitung nilai duga heritabilitas arti sempit dengan rumus:
(2*ragam F2 – ragam BC1 – ragam BC2) / ragam F2
Coba Saudara hitung heritabilitas arti sempit dari data berikut ini:
F2 BC1 BC2
15 13 11
12 12 15
13 15 14
14 14 12
10 11 12
16 15 15
18 10 16
11
ACARA III
RANCANGAN PERSILANGAN II DAN HERITABILITAS (ARTI SEMPIT)
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat menghitung analisis keragaman pada rancangan persilangan II dan
menduga nilai heritabilitas dengan menggunakan komputer secara benar.
Prosedur kerja:
* Tuliskan datanya pada lembar kerja, yaitu pada sel A1 hingga D10
* Pilih Data atau Tools menu, kemudian pilih Data Analysis pada Data atau Tools
menu tersebut
* Pilih Anova: Two Factor with Replication, kemudian pilih OK
* Tentukan daerah data yang akan dianalisis (input range), tulis A1:D10
* Tentukan banyaknya ulangan (Rows per sample), tulis 3
* Tentukan daerah hasil / letak dari hasil analisis (Output range), tulis A12 kemudian
pilih OK
M1 M2 M3
F1 24 18 14
25 19 15
23 19 14
F2 20 13 10
22 14 11
19 10 12
F3 27 21 13
27 22 15
28 20 18
Hasilnya sebagai berikut: (anovanya saja yang ditampilkan di hand out ini)
ANOVA
Source of Variation SS df MS F P-value F crit
12
Sample 207.407 2 103.704 54.902 2.2E-08 3.55456
Columns 492.074 2 246.037 130.255 2E-11 3.55456
Interaction 17.7037 4 4.42593 2.34314 0.09385 2.92775
Within 34 18 1.88889
Total 751.185 26
Sample = F = tetua betina; Columns = M= tetua jantan; SS= Jumlah Kuadrat;
MS = Kuadrat Tengah; Berbeda nyata apabila P-value < 0.05 sehingga tetua jantan dan
tetua betina berbeda nyata sedangkan interaksinya tidak berbeda nyata pada taraf nyata
5%.
Jika F atau koefisien inbreeding = 0
Varian jantan = Covarian HS jantan = 1/4 Varian Aditif
Varian betina = Covarian HS betina = 1/4 Varian Aditif
Varian jantan*betina = Cov FS - Cov HS jantan - Cov HS betina = 1/4 Varian
Dominan
Jika F = 1
Varian jantan = Cov HS jantan = 1/2 Varian Aditif
Varian betina = Covarian HS betina = 1/2 Varian Aditif
Varian jantan*betina = Cov FS - Cov HS jantan - Cov HS betina = Varian Dominan
Varian Jantan = (Kuadrat Tengah M - Kuadrat Tengah F*M) / r * f
Varian Betina = (Kuadrat Tengah F - Kuadrat Tengah F*M) / r * m
Varian Jantan*Betina = (Kuadrat Tengah FM - Kuadrat Tengah Error) / r
Varian jantan = (246.037 - 4.4259) / 3*3 = 26.8457
13
Varian betina = (103.7307-4.4259)/(3*3) = 11.0339
Untuk F = 0
Varian Dominan = 4 * Varian jantan*betina = (4*(4.4259-1.889))/3 =
3.38253
Jika Varian jantan dan betina berbeda berarti terdapat efek tetua betina atau maternal
effect, sehingga untuk menghitung Varian Aditif agar tidak bias sebaiknya
menggunakan Varian betina.
Jadi Varian Aditif = 4 * Varian betina = 4 * 11.03387 = 44.1355
Varian Error = Kuadrat Tengah Error = 1.889
Heritabilitas arti sempit = Varian Aditif / (Varian Aditif + Varian Dominan + Varian
Error) = 0.89331
Untuk F = 1
Varian Dominan = (4.4259 - 1.889)/3 = 0.84563
Varian Aditif = 2 * 11.03387 = 22.0677
Varian Error = Kuadrat Tengah Error = 1.889
Heritabilitas arti sempit = 22.06773/(22.06773+0.84563+1.8889) =
0.88975
ACARA IV
ANALISIS DIALEL
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat menghitung empat macam analisis keragaman pada analisis dialel
dengan menggunakan komputer secara benar.
Prosedur Kerja:
1. Pindah drive aktif ke folder TARP.
2. Buka program QBASIC
3. Tekan Esc (tombol pojok kiri atas)
4. Buka file dialel dengan cara tekan tombol Alt bersamaan tombol F kemudian tekan
O
5. Tulis nama file yang akan dibuka dengan menulis DIALEL kemudian tekan Enter.
14
6. Untuk menjalankan program tekan tombol F5 maka akan muncul 4 pilihan. Karena
data yang akan kita analisis merupakan hasil percobaan berulang hanya pada 1
lingkungan (1 lokasi dan 1 musim) maka tekan tombol 2 kemudian tekan Enter.
7. Tulis jumlah ulangannya yaitu 3 kemudian tekan Enter
8. Tulis judul percobaannya yaitu Analisis Dialel Metode Griffing kemudian tekan
Enter
9. Tekan n agar hasilnya tidak dicetak tetapi hanya ditampilkan di layar. Apabila
hasilnya ingin dicetak maka tekan y.
10. Tekan y apabila sudah betul dan tekan n apabila masih ada kesalahan. Di layar
akan muncul 4 menu metode Dialel.
11. Pilih 1 kemudian tekan Enter apabila ingin analisis dialel secara lengkap (metode
1) yaitu analisis yang mengikutkan tetua, F1 dan F1 resiproknya. Pilih 2 apabila
ingin analisis dialel yang mengikutkan F1 dan tetua saja (metode 2). Pilih 3 apabila
ingin analisis dialel yang hanya mengikutkan F1 saja. Pilih 4 apabila ingin analisis
dialel yang mengikutkan F1 dan F1 resiproknya.
12. Tulis jumlah tetuanya yaitu 4 kemudian tekan Enter
13. Tulis y apabila sudah betul dan tekan n apabila masih ada yang salah.
14. Tekan k kemudian tekan Enter.
15
15. Tulis nama filenya yaitu ACARA6.BAS kemudian tekan Enter
16. Tuliskan data berikut sesuai dengan urutannya yaitu 14, 10, 14, 9, 4, 11, 16 dan
seterusnya, dengan jalan ketik angka 14 kemudian tekan enter, dan seterusnya
sampai selesai. Jika terdapat angka atau data yang sama akan muncul Duplicate,
kemudian tekan tombol enter, kemudian tekan tombol anak panah ke bawah.
P1 P2 P3 P4
P1 14 9 16 19
10 4 20 10
14 11 9 12
P2 18 23 23 19
24 24 15 21
20 30 21 16
P3 23 24 19 5
19 21 13 14
15 22 25 22
P4 7 12 14 14
10 11 12 11
12 13 12 8
18. Tekan y kemudian tekan Enter apabila ingin memeriksa datanya dan isi jumlah
kolomnya 3 dan jumlah barisnya 16 masing-masing diikuti dengan tekan Enter.
19. Tekan n apabila tidak ingin membetulkan datanya dan tekan y apabila ingin
membetulkan data yang masih salah.
20. Tulis nama file untuk menyimpan rerata genotipenya yaitu rerata3 kemudian
tekan Enter, maka akan muncul anovanya dan catat hasilnya. Tekan Enter lagi
untuk melanjutkan hasil berikutnya.
16
Untuk menganalisis dengan metode yang lain (2, 3 atau 4) tekan Enter maka akan
muncul Apakah ingin menjalankan dialel lagi? Tekan y untuk melanjutkan pada
metode yang lain.
Ikuti prosedur 8 hingga 11 di atas.
Pada prosedur 12 pilih 2 untuk analisis dialel metode 2.
Ikuti prosedur 13 hingga 14
Pada prosedur 15 pilih f karena filenya sudah ada
Ikuti prosedur 16, 18, 19 dan 20.
Untuk metode 3 dan 4 prosedurnya sama, hanya berbeda pada prosedur 12 yaitu pilih 3
untuk metode 3 (F1 saja) dan pilih 4 untuk metode 4 (F1 dan F1 resiproknya).
Tugas.
Kerjakan secara manual untuk analisis dialel I dan dikumpulkan minggu
depan !
17
ACARA V
INDEK SELEKSI
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat menghitung dan menentukan bobot masing-masing parameter untuk
menduga besarnya indeks seleksi dengan menggunakan komputer secara benar.
Pengantar
Pada kebanyakan prosedur seleksi, pemulia tanaman umumya secara intensif
menerapkan indeks seleksi ini. Dengan cara ini seleksi thd beberapa sifat dilakukan
secara simultan dan pertimbangan pertimbangan yang dipakai oleh pemulia tanaman
hanya berdasar bobot nisbi yang mereka berikan thd masing-masing sifat. Ketajanman
visual dan pengalaman pemulia tanaman akan membantu dalam memeprtimbangkan
pilihan subjectivitas yang melekat pada proses seleksi, memungkinkan pemulia
tanaman menerapkan kemampuannya mengenal genotipe yang diinginkan. Dalam hal
dmk, pemulia tan dikatakan hanya berdasar seni dan tidak berdasar metode yang
ilmiah.
Evaluasi genotipe didasarkan atas pengamatan individu tanaman dan seleksi
berdasarkan fenotipe. Dengan cara dmk efisiensi seleksinya bergantung pada berapa
besar efisiensi pemulia tanaman dalam menerapkan bobot empiris masing-masing
sifat. Penggunaan indek seleksi secar optimum baru dimulai th 1936 oleh Smith yang
pertama kali pada tanaman dan diikuti oleh Hazel dan Luth (1942) pada ternak.
Penggunaan indeks seleksi akan meningkatkan efisiensi seleksi bila dibandingkan
dengan seleksi hanya thd suatu sifat. Jadi indek seleksi lebih baik dari pada seleksi
tandem maupun independent culling level.
Superioritas akan mencapai maksimum bila sifat yang dipilih sama pentingnya.
Kemajuan seleksi tiap sifat menurun dng makin banyak sifat yang akan dipilih. Oleh
karena itu dalam memilih sifat yang akan dimaksudkan dalam indeks seleksi harus
seobjektif mungkin. Penggunaan indek seleksi pada pemuliaan tan akan lebih sesuai
pada jenis jenis tanaman yang nialai nisbi masing-masing sifat telah ditentukan secara
ekonomi. \Nilai fenotipe individu untuk suatu sifat dapat digambarkan sebagai P = G +
E
18
Bila akan memeprtimbangkan beberapa sifat, maka hendaknya dipilih individu dng
kombinasi terbaik dari sifat-sifat ini. Dasar dari pemilihan ini adalah indeks seleksi
yaitu mempertimbangkan kombinasi sifat sesuai dengan bobot relatifnya. Jadi tiap
individu mempunyai indek nilai dan seleksinya didasarkan atas nilai indek ini. Dengan
demikian dimungkinkan individu yang hasilnya tinggi tidak selalu memperoleh nilai
indek yang tinggi. Dasar indek seleksi ini ialah berfungsi diskriminan sebagai dasar
untuk membedakan genotipe yang baik dan yang jelek (tidak disukai) atas dasar
peragaan fenotipe. Smith membuat batasan nilai genetik disimbulkan dengan H suatu
individu sbb:
Hj = a1G1j + a2G2j + ... + a1Gij + ... + anGnj
dimana Gij = nilai genotipe ke I pada individu ke-j
ai = bobot nisbi atau nilai ekonomi nisbi sifat ke-i
Selanjutnya Smith membuat batasan untuk nilai Indek seleksi (I)
Ij = b1P1j + b2P2j + ... + biPij + ... + bnPnj
dimana Pij = nilai fenotipe sifat ke I pada individu ke j
bi = bobot sifat ke I
Nilai bi ditaksir sedemikian rupa shg rHI, korelasi antara H dan I maksimum. Setelah
fungsi I diperoleh pemisahan genotipe yang baik dan yang jelek dilakukan berdasarkan
peragaan Pij secara langsung.
Untuk Indeks Seleksi perlu tiga program yaitu program tentang:
1. Pendugaan koefisien Indek seleksi optimum
2. Perhitungan dan rangking skor Indeks
3. Perhitungan Bobot masing-masing sifat.
Prosedur Kerja Pendugaan Indek Seleksi Optimum
1. Buka file dengan cara tekan tombol Alt bersamaan tombol F kemudian tekan O
2. Tulis nama file yang akan dibuka dengan menulis 10 INDEK.BAS kemudian tekan
Enter.
3. Untuk menjalankan program tekan tombol F5 maka akan muncul pertanyaan,
Berapa banyak variabel ? tulis 3 kemudian tekan Enter
4. Tulis nama file yang akan digunakan untuk analisis ACARA7.BAS kemudian
tekan Enter
19
5. Tulis nilai ekonomi relatif untuk masing-masing sifat, misalnya 3 tekan enter 1
tekan enter 2 tekan enter
6. Tulis besarnya koefisien indeks masing-masing sifat.
20
ACARA VI
INTERAKSI G x E
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat menghitung koefisien regresi, simpangan baku dan analisis Eberhart
dan Russell dalam rangka menentukan interaksi genotipe dan lingkungan untuk
menentukan apakah suatu varietas memiliki adaptasi sempit atau luas dengan
menggunakan komputer secara benar.
Prosedur kerja:
1. Buka program Window Explorer, kemudian pindahkan drive aktif ke folder TARP
2. Buka QBASIC dengan menekan file Qbasic dua kali secara beruntun, kemudian
tekan tombol OK., setelah muncul program Qbasic, tekan tombol Esc.
3. Tulis datanya mulai varietas 1 lokasi 1 kemudian tekan tombol Enter dilanjutkan
varietas 1 lokasi 2 kemudian tekan tombol Enter, dan seterusnya sampai varietas 10
lokasi 5 (ketik 36.4 kemudian 41.3; 51.7; 22.6; 39.4; dan seterusnya hingga 38.7).
Apabila ada data yang sama, maka di layar akan muncul tulisan Duplicate,
kemudian tekan tombol Enter dan tekan tombol anak panah ke bawah.
4. Simpan datanya dengan memilih menu File, kemudian Save As, kemudian ketik
acara7.bas
5. Buka program interaksi genotipe lingkungan (GE.bas) dengan jalan klik file
GE.bas
6. Untuk menjalankan program, tekan tombol F5, kemudian ikuti perintahnya (tekan
tombol Enter 2 kali).
7. Pilih nomor 1 untuk mengambil datanya, kemudian ketik letak dan nama file data
yang akan diproses (A:\acara7.bas), kemudian tekan tombol Enter, kemudian tulis
jumlah varietas 10, jumlah lokasi 5 dan jumlah ulangan (replikasi) 3
8. Pilih nomor 2 jika ingin menampilkan datanya, pilih nomor 3 jika ingin
menampilkan nilai rata-ratanya
9. Pilih 4 jika ingin memroses datanya, kemudian pilih 5 jika ingin melihat hasilnya,
dan pilih nomor 6 jika ingin selesai.
10. Tulis hasil yang nampak di monitor
21
DATA PANJANG TONGKOL (CM)
LI LII LIII LIV LV
Var RI RII RIII RI RII RIII RI RII RIII RI RII RIII RI RII RIII
V1 36 41 52 23 39 30 22 26 23 31 25 24 24 34 37
V2 40 39 37 43 28 30 27 28 18 20 30 24 28 30 30
V3 32 31 26 53 46 33 29 37 36 28 26 32 20 26 35
V4 34 40 47 20 29 30 26 22 33 21 34 35 32 28 28
V5 41 44 40 38 35 48 29 30 26 37 30 31 19 29 35
V6 28 36 36 39 37 40 25 32 29 41 27 28 28 40 42
V7 39 43 41 37 37 31 27 26 28 28 26 27 22 28 39
V8 39 30 29 32 21 30 25 17 25 21 25 24 31 28 15
V9 42 34 33 23 25 35 22 24 27 21 30 24 32 37 25
V10 23 35 33 33 28 36 32 24 30 21 18 15 26 32 39
22
ACARA VII
PENGGUNAAN PROGRAM BREEDER
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat menggunakan program Breeder dalam rangka memahami teknik-
teknik persilangan yang benar dengan menggunakan komputer secara benar.
Pengantar
Program Breeder adalah jenis program mainan yang digunakan untuk simulasi
seandainya seorang mahasiswa pemuliaan tanaman menjadi seorang pemulia (breeder)
Contoh tampilan permainan (games) Breeders yaitu suatu bentuk software permainan
bagi seorang pemulia tanaman. Pada permainan ini, pemakai diharapkan untuk
menciptakan varietas unggul baru terutama untuk tanaman hias. Pada permainan ini
hasilnya ditunjukkan oleh score jika dikerjakan dengan benar, semakin baik
penanganan bahan pemuliaan untuk mendapatkan varietas yang unggul baru, maka
scorenya akan semakin tinggi. Tanaman yang tinggi dan berwarna merah memiliki
nilai yang lebih tinggi (dominan) terhadap tanaman yang pendek dan berwarna hijau
(resesif).
Prosedur Kerja:
1. Buka program breeder dengan cara klik dua kali secara berurutan icon yang ada
tulisan Breeder, maka di layar akan muncul tulisan dan logo breeder seperti
pada gambar 1.
2. Untuk memulai program, klik kotak yang berisi tulisan START!, maka di layar
akan muncul kotak yang berisi perintah untuk menulis nama pemainnya,
tuliskan nama saudara kemudian klik OK (gambar 2.).
3. Pilih minimal dua tanaman yang saudara anggap paling unggul dengan cara
klik di lingkaran bawah gambar, seperti pada gambar 3., kemudian klik Next
Generation!
4. Ulangi kegiatan no3. di atas sebanyak dua kali untuk generasi inbreeding kedua
dan ketiga.
23
5. Pilih dua tanaman terbaik untuk menciptakan varietas hibrida ! (gambar 6),
kemudian klok kotak yang berisi tulisan producing variety ! maka akan muncul
hasilnya (gambar 7). Jika Saudara memilih tanaman dengan benar, maka
saudara akan dapat score (gambar 8), tetapi jika anda memilih tanaman yang
kurang tepat maka saudara tidak mendapatkan score.
Gambar 1. Gambaran Umum tentang Program Permainan ini.
Gambar 2. Kotak untuk Menuliskan Nama Pemain
24
Gambar 5. Generasi Ketiga Hasil Inbreeding
Gambar 6. Kotak Perintah untuk Memilih Dua tanaman Tetua untuk Menghasilkan Varietas Hibrida.
26
Gambar 7. Hasil dari Pembentukan Varietas Hibrida
Gambar 8: Informasi tentang Score Hasil Persilangan dengan Program Breeders.
27
ACARA VIII
ANALISIS KORELASI GENOTIPIK
Prosedur:
1. Buka program Excell, kemudian buka file korelasi genotipik2. Masukkan masing-masing datanya sesuai dengan kultivar dan bloknya, setelah
selesai maka hitung peragam (covarian) genotipe !3. Analisis masing-masing data dengan Anova dengan memilih menu Data atau
Tools, kemudian pilih data analisis, dan pilih Anova: Two factor without replication dan ikuti prosedur selanjutnya.
4. Hitung ragam genotipe masing-masing peubah !5. Hitung koefisien korelasi genotipiknya!6. Simpan filenya
Data rata-rata jumlah biji per polong kacang tanah lokal Bima
KULTIVAR BLOK I BLOK II BLOK IIIK1 2.2 2.1 2.6K2 2.0 2.0 2.5K3 2.1 2.2 2.0K4 2.3 2.6 2.8K5 3.0 2.5 3.4K6 2.1 2.6 2.7K7 2.0 2.0 2.1
Data rata-rata jumlah biji per polong kacang tanah lokal Bima
KULTIVAR BLOK I BLOK II BLOK IIIK1 17 18 19K2 14 17 16K3 14 14 16K4 15 13 15K5 15 14 18K6 20 22 22K7 13 14 10
28
CONTOH PERHITUNGAN
Tabel Data Pengamatan untuk Berat 100 Butir Biji (g)
Genotipe Blok Total1 2 3
1 4 3.8 3.9 11,72 3.6 3.6 3.7 10,93 4.6 4.6 4.7 13,94 4.4 4.2 4.3 12,95 4 4.2 4.1 12,36 4.5 4.3 4.5 13,37 4.3 4.2 4.3 12,88 4 4.3 4.1 12,4
33.4 33.2 33.6 100,2
Tabel Data Hasil Pengamatan Berat Biji Kering per Tan (g)
Genotipe Total1 2 3
1 84.3 77 76.5 237,82 106.5 89.8 108.7 3053 71.3 77.5 69.5 218,34 106.5 83.3 95.9 285,75 52.5 53 51 156,56 98.8 99.1 107.2 305,17 99.7 83.3 89.5 272,58 84.8 70 81.5 236,3
704.4 633 679.8 2710.5
Tabel . Anova untuk Berat 100 Butir Biji SK DB JK KT NHKTBlok 2 328,89 164,445Genotipe 7 5962,81 851,831 2
e + 3 2G
Error 14 533,36 38,097 2e
Total 23 6825,06
2G1 = (851,831 – 38,097 ) / 3 = 271,245
Tabel. Analisis Keragaman untuk Berat Biji Kering per Tanaman SK DB JK KT NHKTBlok 2 0,01 0,005Genotipe 7 2,03 0,290 2
e + 3 2G
Error 14 0,14 0,010 2e
Total 23 2,18
2G2 = (0,290 – 0,010) / 3 = 0,093
29
top related