8 di bawah ini beberapa tingkatan bahasa pemograman yaitu · 8 di bawah ini beberapa tingkatan...
Post on 05-Nov-2020
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Program
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis tidak lepas dari teori-teori yang
menjadi referensi dan memberikan kemudahan dalam mempelajari dan merancang
program aplikasi ini. Pab bab ini penulis akan menguraikan tentang beberapa teori dan
juga definisi dari para ahli mengenai program, bahasa pemograman, definisi basis data
yang berhubungan dengan pembuatan program yang akan penulis buat serta pennulis
juga akan membahas aplikasi basis data yang penulis gunakan,
A. Program
Menurut (Jando & Nani, 2018:7) “Program adalah kumpulan instruksi atau
perintah yang disusun sebagai satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah
untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemograman tertentu sehingga dapat dieksekusi oleh komputer”.
B. Bahasa Pemograman
Menurut (Jando & Nani, 2018:7) mengemukakan bahwa, “Bahasa pemograman
berfungsi sebagai media perantara yang menjembati antara programmer dan
komputer, dalam hal tugas yang harus dikerjakan, melalui teknik instruksi standar atau
perintah baku dari programmer kepada komputer”.
7
8
Di bawah ini beberapa tingkatan bahasa pemograman yaitu:
a. Bahasa tingkat tinggi (high level language)
Bahasa ini adalah bahasa computer yang lebih dekat ke bahasa manusia,
memakai instuksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, misalnya begin,
end, if, for, while, and, or, dan sebagainya.
b. Bahasa tingkat menengah (middle level language)
Bahasa tingkat menengah adalah bahasa computer yang memakai campuran
instruksi dalam kata-kata bahasa manusia dan instruksi yang bersifat simbolis,
contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, | |, dan sebagainya.
c. Bahasa tingkat rendah (low level language)
Dikenal dengan istilah bahasa rakitan atau assembler (bahasa inggris:
Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai
kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE,
JL, LOOP, dan sebagainya.
d. Bahasa Mesin (machine language)
Bahasa yang memberikan perintah kepada computer dengan memakai kode
bahasa biner, contohnya 01100101100110.
Dalam pembuatan program, penulis menggunakan bahasa pemograman Java
dengan menggunakan aplikasi Netbeans IDE versi 8.2.
Menurut (Jando & Nani, 2018:17) “Java adalah nama untuk membuat dan
menjalankan perangkat lunak pada computer standalone ataupun pada lingkungan
jaringan”.
Menurut (Haqi & Setiawan, 2019:4) mengemukakan bahwa “Netbeans adalah
Integrated Development Enviroment (IDE) berbasiskan Java dari Sun Microsystems
yang berjalan di atas Swing. Swing merupakan sebuah teknologi java untuk
9
pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan di berbagai macam platform,
seperti Windows, Linux, Mac OS X, and Solaris”.
C. Basis Data
Menurut Edhy Susanta dalam (Rusmawan, 2019:39) menyimpulkan bahwa:
Basis data dapat dipahami sebagai salah suatu kumpulan data terhubung
(internrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media,
tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun
ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan dan
terkontrol (controlled redundancy), data disimpan dengan dengan cara-cara
tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali, data dapat
digunakan satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal, data
disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan
menggunakannya, data disimpan dengan sedemikian rupa sehingga proses
penambahan, pengembalian, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah
dan terkontrol.
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015:43) menyimpulkan bahwa: Sistem
basis data adalah terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara
data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat
dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar
dapat diakses dengan mudah dan cepat. Basis data (database) yang penulis
gunakan dalam pembuatan program aplikasi klinik adalah dengan menggunakan
database MySQL.
Menurut (Rusmawan, 2019) mengemukakan bahwa “MySQL adalah sebuah
implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).
Menurut (Haqi & Setiawan, 2019:8) “MySQL adalah sebuah perangkat lunak
sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia”.
Dalam membuat database MySQL penulis menggunakan sebuah aplikasi yaitu
PhpMyadmin, aplikasi ini terdapat dalam sebuah paket installer yaitu namanya
XAMPP.
10
Menurut (Mandar, 2017: 17) “PhpMyAdmin merupakan salah satu dari tiga
aplikasi yang include pada satu paket software web server seperti Wampserver atau
Xampp”.
Menurut (Haqi & Setiawan, 2019:8) menyimpulkan bahwa: Xampp adalah perangkat lunak bebas (free software) yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi XAMPP
sendiri sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas beberapa program, antara lain: Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah
bahasa yang ditulis dengan bahsa pemrograman PHP dan Perl.
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015:28) menjelaskan bahwa : “Model SDLC air terjun (waterfall) sering disebut dengan model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air
terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap
pendukung (support)”.
Berikut adalah gambar model air terjun:
Sistem/ Rekayasa
Informasi
Analisis Desain Pengodean Pengujian
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2015:29)
Gambar II.1
Ilustrasi Model Waterfall
11
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasi
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
untuk didokumentasikan
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk sruktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain
agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini
adalah program computer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian focus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
12
5. Pendukung (support) atau pemeliharan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika
sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang
muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2. Tools Program
Dalam mendesain suatu model sistem informasi, maka diperlukan adanya
peralatan pendukung (tools program) untuk menggambarkan bentuk sistem secara
structural dan actual dengan menggunakan suatu pendekatan yaitu analisa terstruktur.
Tools program sangat berguna untuk mempermudah dalam pembuatan progam
aplikasi yang dibuat, misalnya dalam pembuatan logika dan algoritma program mulai
dari input sampai dengan pembuatan output.
A. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015:50) “Pemodelan awal basis data yang
paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD
digunalan untuk pemodelan basis data relasional”.
Menurut (Yanto, 2016:32) “ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan
desain konseptual dari model konseptual suatu basis data relasional. ERD juga
merupakan gambaran yang merelasikan antar objek yang satu dengan objek yang lain
dari objek di dunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas”.
13
Menurut (Ramanda, 2014) “Logical record structure (LRS), adalah representasi
dari structur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar
himpunan entitas”.
Menurut Tabrani dalam (Kesuma & Kholifah, 2019) “LRS adalah Logical
Record Structure dibentuk dengan nomor dari record”. Beberapa tipe record
digambarkan oleh persegi panjang dan dengan nama unik. Logical Record Structure
terdiri dari link-link diantara tipe record.
B. Pengkodean
Menurut (Kristanto, 2018:106) “Pengkodean adalah suatu tahap dari analisa
kebutuhan sistem dan desain sistem yang dituliskan dalam suatu bahasa pemograman
computer tertentu yang biasanya oleh pabrik komputer yang sudah ditentukan
spesifikasinya”.
Menurut (Hartono, 2014:384) mengungkapkan bahwa “Kode digunakan untuk
mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer dan untuk mengambil
bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya”.
Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan didalam sistem informasi,
diantaranya adalah kode mnemorik (mnemonic code), kode urut (sequential code),
kode blok (block code), kode grup (group code) dan kode decimal (decimal code).
Masing-msing tipe dari kode tersebut mempunyai kebaikan dan kelemaahannya
tersendiri. Dalam praktek, tipe-tipe kode yang ada dapat dikombinasikan.
1. Kode mnemorik
Kode mnemorik (mnemoric code) digunakan untuk tujuan supaya mudah
diingat. Kode mnemorik dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagai
karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini.
14
2. Kode urut
Kode urut (sequential code) disebut juga dengan kode seri (serial code)
merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.
3. Kode blok
Kode blok (block code) mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok
tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian
maksimum yang diharapkan.
4. Kode group
Kode group (group code) merupakan kode yang berdasarkan field-field dan
tiap-tiap field kode mempunyai arti. Kalaau anda mengamati buku-buku teks,
maka akan terlihat suatu kode yang disebut dengan ISBN (International
Standard Book Number) yang terdiri dari 10 digit terbagi dalam 4 field.
ISBN merupakan kode group yang masing-masing field mempunyai arti.
5. Kode Desimal
Kode decimal (decimal code) mengklasifikaasikan kode atas dasar 10 unit
angka decimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau 100
sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.
15
C. HIPO (Hierarky Input Proses Output)
1. Pengertian
Menurut (Falahah Suprapto, 2018:167) menyimpulkan bahwa: HIPO (Hierarchy, Input-Process-Output) merupakan teknik dan alat yang
digunakan untuk merancang dan mendokumentasikan program computer. Model
HIPO terdiri atas diagram hirarki yang menggambarkan struktur control program
dan sekumpulan diaram IPO (Input-Process-Output) yang menggambarkan input,
output dan proses untuk setiap model pada modul hirarki.
Menurut (Hartono, 2014:787) menyimpulkan bahwa: HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) merupakan metodologi yang
dikembangkan dan didukung oleh IBM. Hipo sebenernya adalah alat
dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, HIPO juga banyak digunakan
sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem.
HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan
oleh fungsi utamanya.
2. Tingkatan diagram HIPO
Fungsi-fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan. Untuk
masing-masing tingkatan digambarkan dalam bentuk diagram tersendiri. Dengan
demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram digunakan untuk masing-masing
tingkatannya, yaitu sebagai berikut ini.
a. Visual Table of Contents (VTOC)
Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi di sistem secara
berjenjang.
16
0 . 0
1 . 0 2 . 0 3 . 0
2.1 2.2
2.2.1 2.2.2
Sumber: (Hartono, 2014:788)
Gambar II.2
Visual Table of Content
b. Overview Diagrams
Overview diagrams menunjukkan secara garis besar hubungan dari input,
proses dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan
digunakan oleh bagian proses. Bagian proses berisi sejumlah langkah-langkah
yang menggambarkan kerja dari fungsi. Bagian output berisi dengan item-
item data yang dihasilkan atau dimodifikasi oleh langkah-langkah proses.
c. Detail Diagrams
Detail diagram merupakan diagram tingkatan yang paling rendah di diagram
HIPO. Diagram ini berisi dengan elemen-elemen dasar dari paket yang
menggambarkan secara rinci kerja dari fungsi.
17
D. Diagram Alir Program (Flowchart)
a. Pengertian
Menurut (Falahah Suprapto, 2018:167) “Flowchart merupakan model untuk
merepresentasikan pengolahan data informasi dan dokumen yang terjadi pada suatu
proses, baik proses bisnis maupun proses pada suatu program”.
Menurut (Jando & Nani, 2018:17) “Flowchart (bagan alir) merupakan urutan
langkah-langkah logis algoritma yang ditampilkan dalam berbagai bentuk makna
notasi visual atau grafik, sedangkan pseudocode merupakan urutan langkah-langkah
logis algoritma yang ditampilkan secara deskriptif (uraian teks).
Menurut (Hartono, 2014:795) “Bagan menunjukan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika”.
2. Bentuk Flowchart
a. Bagian alir sistem
Bagian alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-
urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
b. Program flowchart
Symbol-simbol yang menggambarkan proses secara rincian dan detail
antara instruksi yang satu dengan lainnya dalam suatu program komputer.
3. Teknik Pembuatan
a. General Way
Teknik pembuatan flowchart yang digunakan pada penyusunan logika
dalam suatu program pengulangan proses secara tidak langsung.
18
b. Iteration Way
Teknik pembuatan flowchart yang digunakan pada penyusunan logika
program yang cepat dan pengulangan proses yang terjadi bersifat langsung.
E. Implementasi dan Pengujian Unit
Menurut (Indrajani, 2018:11) mengemukakan bahwa “Implementation
(Implementasi) merupakan realisasi fisik dari basis data dan desain aplikasi”.
Menurut (Indrajani, 2018:12) “Testing (pengujian) dapat didefinisikan sebagai
suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan
dengan skenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya”.
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015:270) “Pengujian adalah satu set
aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi
kebenaran yang diinginkan”. Aktifitas pengujian terdiri dari satu set atau
sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain Kasus uji yang spesifik
dan metode pengujian. Secara umum pola pengujian pada perangkat lunak adalah
sebagai berikut:
1. Pengujian dimulai dari level komponen hingga integrase antar komponen
menjadi sebuah sistem.
2. Teknik pengujian berbeda-beda sesuai dengan berbagai sisi atau unit uji dalam
waktu yang berbeda-beda pula bergantung pada pengujian pada bagian mana
yang dibutuhkan.
3. Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, dan jika untuk proyek
besar, pengujian bisa dilakukan oleh tim uji yang tidak terkait dengan tim
pengembangan perangkat lunak (independent test group (ITG)).
4. Pengujian dan persekutuan (debugging) merupakan aktifitas yang berbeda, tapi
penirkutuan (debugging) harus diakomodasi pada berbagai strategi pengujian.
19
Pengujian lebih fokus untuk mencari adanya kesalahan (error) baik dari sudut
pandang orang secara umum atau dari sudut pandang pengembangan tanpa harus
menemukan lokasi kesalahan pada kode program. Penirkutuan (debugging) adalah
proses mencari lokasi kesalahan (error) pada kode program sehingga dapat segera
diperbaiki oleh pembuat program (programmer).
Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki
cakupan luas dan sering dikaitakan dengan verifikasi (verification) dan validasi
(validation) (V&V). Verifikasi mengacu pada sekumpulan aktifitas yang menjamin
bahwa perangkat lunak mengimplementasikan dengan benar sebuah fungsi yang
spesifik. Validasi mengacu pada sekumpulan aktifitas yang berbeda yang menjamin
bahwa perangkat lunak yang dibangun dapat ditelusuri sesuai dengan kebutuhan
pelanggan (customer).
Black-Box Testing (Pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari
segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam
dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan
memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus
uji yang dibuat untuk melakkan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus
benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat
adalah:
20
a. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)
yang benar.
b. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)
yang saah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebalikny,
atau keduanya salah.
top related