59748073 hot mix sand asphalt base
Post on 08-Jul-2015
108 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 1/12
Ringkasan Eksekutif
( Excecutive Summary )
I. LATAR BELAKANG
Pada daerah tertentu Kalimantan Tengah sulit mendapatkan bahan agregat
standar untuk digunakan sebagai bahan pondasi jalan, sehingga harus
mendatangkan dari daerah lain, seperti dari Serang Jawa Barat atau dari Palu
Sulawesi Tengah yang harga bahannya cukup mahal sehubungan dengan biaya
transportasi yang cukup tinggi. Disamping itu pada umumnya di Kalimantan
tengah banyak terdapat deposit pasir jenis kuarsa yang jumlahnya cukup besar.
Pemanfaatan pasir kuarsa di Kalimantan Tengah sebagai lapis pondasi jalan
pada daerah yang terutama tidak terdapat agregat standar yang biasadigunakan untuk bahan jalan adalah sangat potensial dengan penghematan
biaya pengadaan bahan jalan. Bahan agregat pasir kuarsa ini banyak ditemui
diberbagai pelosok daerah Kalimantan Tengah dan belum banyak dimanfaatkan
secara optimal. Pada penelitian yang dilaksanakan tahun 2006 telah
dilaksanakan jalan percobaan skala penuh di lapangan di Kalimantan Tengah
pada ruas jalan Bukit Liti – Bawan Sta. 2+500 s/d Sta. 5+553, sepanjang 3,150
km dengan lebar jalan 4,0 meter.
Teknologi pembuatan jalan dengan menggunakan pondasi pasir kuarsa dengan
pengikat aspal emulsi (sand base emulsion ) telah lama dikembangkan di
Venezuela, Amerika selatan (The Venezuelan Road Administrasion ), dimana
diatas tanah dasar diletakan lapisan pondasi pasir silicoaluminic tanpa plastisitas
dengan pengikat aspal emulsi.
Dalam upaya meningkatkan effesiensi dalam pengadaan di bidang prasarana
jalan, pemanfaatan bahan lokal pasir kuarsa tersebut perlu ditingkatkan yang
aplikasinya dapat disesuaikan dengan kinerja jalan yang diharapkan. Dengan
demikian biaya pembuatan jalan di Kalimantan Tengah dapat dihemat serendah
mungkin bila dibandingkan kalau digunakan pasir standar yang didatangkan dari
daerah lain diluar Kalimantan Tengah. Oleh karena itu hasil aplikasi uji coba
skala penuh yang telah dilaksanakan di Kalimantan tengah pada ruas jalan
iii
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 2/12
Bukit Liti – Bawan (Sta. 2+500 s/d Sta. 5+650) sepanjang 3,150 km, sangat
perlu dikaji dan monitoring (evaluasi) sampai mencapai umur pelayanan agar
dapat diketahui kinerja dari Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand Base ).
1.2 Perumusan Masalah
Pengkajian dan monitoring jalan percobaan skala penuh di Kalimantan Tengah
yang akan dilaksanakan adalah mengenai, kinerja jalan tersebut yang meliputi
penilaian kondisi, kerataan permukaan, kekesatan permukaan dan perubahan
rongga dalam campuran Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand Base) akibat
pemadatan skunder oleh lalu lintas. Pengamatan dan pengujian akan dilakukan
setiap priode tiga bulan
1.3 Tujuan
Mengkaji dan memonitoring kinerja jalan hasil percobaan skala penuh lapangan
di Kalimantan Tengah ruas jalan Bukit Liti – Bawan (Sta. 2+500 s/d 5+650) yang
menggunakan campuran Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand Base), akibat
pengaruh volume lalu lintas tinggi dan cuaca, sehingga dapat diketahui kinerja
jalan tersebut. Hasil dari pengkajian dan monitoring tersebut dapat dipergunakan
sebagai dasar untuk menentukan dapat tidaknya Lapis Pondasi Pasir Aspal
dimanfaatkan sebagai bahan jalan.
1.4 Sasaran
1) Menggunakan pasir kuarsa dengan pengikat aspal keras sebagai lapis
pondasi pasir campuran aspal panas (Hot Mix Sand Asphalt base ), pasir kuarsa
dari daerah Kalimantan Tengah.
2) Pengkajian dan monitoring hasil aplikasi skala penuh dilapangan padaperkerasan jalan dengan material pasir kuarsa Kalimantan Tengah.
1.5 Luaran
1) Laporan hasil pengkajian dan monitoring hasil aplikasi perkerasan jalan
Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand Base ) dengan material pasir kuarsa di
Kalimantan Tengah.
iv
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 3/12
2) Draf Standar Nasional Indonesia Pedoman lapis pondasi Pasir Aspal Sebagai
Bahan Lapis Pondasi Jalan.
1.6 Manfaat
1) Memanfaatkan pasir kuarsa bahan lokal untuk dipergunakan sebagai bahan jalan sehingga mampu mengurangi biaya bahan yang selama ini didatangkan
dari luar Kalimantan Tengah (penghematan).
2) Meningkatkan pengguna pasir kuarsa (bahan lokal) sehingga dapat
membantu ekonomi wilayah.
II. KAJIAN PUSTAKA
Jenis pasir kuarsa merupakan agregat yang memerlukan perhatian khususkarena mempunyai sifat pelekatan yang kurang baik terhadap aspal (stripping).
Teknologi buatan jalan dengan menggunakan pondasi pasir kuarsa dengan
pengikat aspal emulsi (sand base emulsion ) telah lama dikembangkan di
Veneuzuela oleh The Veneuzuela Road Administrasion, dimana diatas dasar
diletakan lapisan pondasi pasir kuarsa (silicoalluminic) tanpa plastisitas.
Pada tahun 2007 telah selesai dilaksanakan uji coba skala lapangan Lapis
Pondasi Pasir Aspal (sand base ) pada ruas jalan Bukit liti – Bawan (sta. 2+500
s/d 5+650) sepanjang 3,150 km dengan menggunakan jenis pasir kuarsa
setempat, peta lokasi aplikasi lapis pondasi pasir aspal sepeti ditunjukkan pada
Gambar 1. Sebagai lapisan pondasi LPPA (sand base) diletakan pada lapisan
kedua sebagai pengganti pondasi agregat klas A dan klas B. Dengan
perhitungan ITP yang direncanakan sebesar 5,56 dan nilai kekuatan relatip (a)
untuk LPPA sehingga tebal lapisan LPPA hasil perencanaan 15 cm, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2. Pada pelaksanaan dilapangan dilakukan dalam 3
(tiga) lapisan dan setiap lapisan dihampar dengan ketebalan 5 cm disesuaikan
dengan agregat maksimum ¾” (19 mm).
v
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 4/12
Kondisi jalan tanah dasar Kondisi jalan Lapisan LPPA
KETERANGAN :
BUKIT LITI - BAWAN
POROS TENGAH
Batu Putih
Kuala Kurun
Muara Laung
MUARA TEWEH
Ke Damai-
2
2
1
2
1
3
2
1
Sei Hanyu
Takara Patas
Tbg. Jutuh
s
Tbg. Talaken
Lampeong
Benangin
BUNTOK Ampah
Kandui
Dayu
Belawa
Timp
Bawan
Rahambang
t Bamba
Saripoi
Papar Punjung
Kalahien
Montalat
003
Buki
Tewah
005
007
008
020
022
PURUK CAHUTb. Lahung
033
007
007
034008
032 032
033 1
2
020 2
Ketapang
Tongka
Hayaping
Bentot
1
Bukit Rawi
Bukit Liti
032
Lahei
Kereng Bangkirai
1
Bukit Liti
Kasongan
001
006
013
014
009
Bts. Kaltim
ke
Tangkiling
PALANGKARAYA
1
Sp.Sei Asem
ke
k eB A N J A RMA S I N
Gambar 1, Peta lokasi Aplikasi perkerasan Lapis Pondasi Pasir Aspal.
TYPICAL PENANGANAN
CL
Exsisting Tanah Pilihan /Pasir Granit
HRS- WCTebal 3Cm
1,00m
Sand BaseTebal 15Cm
Agg.Klas B Tebal 10CmTimb. Pilihan Tebal 18Cm
5,00m
4,80m
4,50 m 1,00 m
Agg.BaseKls B Bahu10Cm
DETAIL PERKERASAN
Gambar 2, Tipikal tebal perkerasan lapis pondasi pasir aspal
Timb. Pilihan Tebal 18 Cm Agg. Base Kls B Bahu 10 Cm
HRS - WC Tebal 3 Cm
Exsisting Tanah Pilihan / Pasir Granit
Sand Base Tebal 15 Cm Agg. Klas B Tebal 10 Cm
Agregat Kelas C Bahu 10 cmTimbunan Pilihan 18 cm
vi
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 5/12
III. METOLOGI PENELITIAN
Melakukan kajian dan monitoring pada uji coba skala penuh jalan dengan
konstruksi perkerasan Lapis Pondasi Pasir Aspal pada jalan Bukit Liti – Bawan
(sta. 2+500 s/d 5+650), sepanjang 3,150 km. Metode yang dipergunakan untukmendapatkan parameter-parameter yang diinginkan, maka pengkajian dan
monitoring lapis pondasi pasir aspal dilapangan dimulai dengan survai
pendahuluan, kemudian dilakukan pengujian dilapangan dan pengujian
dilaboratorium setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi dan analisis data, seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.
Survai Pendahuluan
Penentuan lMetode pengujian
- Penilaian kondisi (PCS)
- Lendutan (BB)
- Ketidakrataan (NASRA)- Kekesatan (Pendulum)- Contoh inti (core drill)
Evaluasi dan Analisis Nara sumber
Pengujian awal dan observasiberkala pada jalan percobaan
Pelaksanaan Pengujian
Lapangan dan Laboratorium
Penentuan lokasiTitik pengujian
Laporan hasilPengkajian dan monitoring
Gambar 3 : Bagan alir rencana aplikasi lapis pondasi pasir
vii
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 6/12
VI. PELAKSANAAN PENELITIAN
4.1 Survai kondisi jalan
Pengamatan dan pengukuran kondisi perkerasan dilakukan setelah lapis
permukaan selesai dilaksanakan. Data kondisi jalan diperoleh melalui survai
kondisi yang pada dasarnya dilakukan secara visual sambil berjalan kaki. Pada
saat survai, pencatatan jenis-jenis kerusakan dilakukan untuk masing lajur lalu
lintas. Jenis kerusakan permukaan yang terjadi pada perkerasan lentur dapat
dikelompokan atas empat modus kejadian yaitu : retak, cacat permukaan,
deformasi dan cacat tepi perkerasan.
Untuk masing-masing lajur, pencatatan kerusakan dilakukan setiap interpal 10meter, sedangkan pencatatan alur dilakukan pada titik berjarak 10 meter pada
kedua jejak roda, dengan menggunakan mistar perata (straight egde) sepanjang
3 m. Pada saat pengamatan kondisi jalan Sta. 2+500 – 5+650 setelah umur
perkerasan 1 bulan, umur 4 bulan dan umur 12 bulan, tidak terlihat adanya
kerusakan dipermukaan jalan seperti retak-retak, lubang, deformasi dan
pelepasan butir. Pelaksanaan pemeriksaan kerataan permukaan jalan dan
penilaian kondisi jalan Bukit Liti – Bawan, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
.
a) Pemeriksaan keratan kanan jalan b) Pemeriksaan kerataan kiri jalan
Gambar 4, Pemeriksaan kerataan permukaan jalan LPPA umur 1 bulan
Hasil pemeriksaan kerataan permukaan dengan menggunakan mistar
permukaan tidak ada perbedaan antara kerataan perkerasan berumur 1 bulan,
viii
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 7/12
umur perkerasan 4 bulan sampai umur 12 bulan. Besarnya kedalaman alur
permukaan pada perkerasan umur 1 bulan pada arah Bawan OWT dan IWT
rata-rata sebesar 1,20 mm dan arah Bukit Liti OWT dan IWT rata-rata sebesar
1,45 mm. Besarnya kedalaman alur permukaan perkerasan pada umur 4 bulan,
arah Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,15 mm dan arah Bukit Liti OWT
dan IWT rata-rata sebesar 1,35 mm. Besarnya kedalaman alur permukaan
perkerasan umur 12 bulan, arah Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,25
mm dan arah Bukit Liti kedalaman alur OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,36
mm.
4.2 Survai Ketidakrataan
Survai ketidakrataan menggunakan alat NAASRA milik P2JJ Kalimantan Tengah
yang dilaksanakan dalam arah Bukit Liti – Bawan dan arah Bawan – Bukit Liti
sepanjang 3,650 km.
Sesuai dengan hasil kalibrasi yang telah dilakukan, persamaan yang digunakan
untuk mengkonversikan hasil pembacaan NAASRA-meter menjadi IRI adalah
IRI (m/km) = 0,0428 x NAASRA (count/km) + 1,390. Hasil perhitungan untuk
jalan arah Bukit Liti – Bawan dan arah Bawan – Bukit Liti, seperti ditunjukkan
pada Tabel 1.
Tabel 1, hasil perhitungan nilai IRI jalan Bukit liti - Bawan
Arah Nilai IRI (m/km)
Bukit Liti - Bawan 1,59
Bawan – Bukit Liti 1,57
Hasil pemengujian dengan alat NAASRA dengan nilai IRI arah Bukit Liti –
Bawan sebesar 1,59 m/km dan arah Bawan - Bukit Liti sebesar 1,57 m/km, lebih
kecil dari 4 m/km hal ini menunjukkan bahwa perkerasan masih menunjukkan
kondisi baik.
Hasil perhitungan nilai Indek Kemampuan Pelayanan (Present Servicebility Index
/PSI) yang merupakan fungsi dari kerataan (roughnees), panjang retak, luas
ix
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 8/12
tambalan dan alur rata-rata pada jalur roda luar dan dalam. PSI dihitung
menggunakan persyamaan PSI = 5,03 -1,9 log (1+Svr) - 0,01 (C + p)1/2 - 1,38
(RDr)2. Dari hasil penilaian kondisi perkerasan serta nilai ketidakrataan
perkerasan saat umur 12 bulan dapat diketahui katogori kinerja jalan
berdasarkan fungsinya, seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2, hasil perhitungan nilai PSI jalan Bukit liti - Bawan
Arah Nilai PSI Katagori
Bukit Liti - Bawan 3,53 Sedang - baik
Bawan – Bukit Liti 3,54 Sedang - baik
4.3 Pengujian Lendutan perkerasan
Pengujian Ledutan perkerasan dilakukan dengan menggunakan alat
Bengkelman Beam setiap titik berjarak 200 m pada saat umur perkerasan 4
bulan.
Dari nilai rata-rata dari lendutan didapat D Wakil = 0,40 mm, dengan
menggunakan persamaam: n = Log (2N + 2/R + 1) – Log (2/R +1)
Log (R+!)
Dapat diketahui umur sisa perkerasan (n) = 4,7 tahun
4.4 Pengujian Perkerasan Beraspal
a. Sifat-sifat aspal
Perkerasan beraspal AC-WC dan Lapis Perkerasan Pasir Aspal (LPPA)
pengambilan contoh lapangan dengan menggunakan core drill yang kemudian
contoh diekstraksi untuk mengetahui kadar aspal dan agregat di gradasi. Hasil
pengujian campuran beraspal HRS-WC dan LPPA seperti ditunjukkan pada
Tabel 3,
x
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 9/12
Tabel 3, Hasil pengujian campuran HRS-WC dan LPPA umur 4 bulan
No. Jenis Pengujian
JMF Contoh Lapangan JMF Satuan
Lapis 1 Lapis 2 Lapis 3
1 Kadar aspal 6.8 6,7 6.0 6.1 6.0 5.9 %
2 Penetrasi 65 31 65 29 31 31 0,1 mm
3 Titik Lembek 51.5 58,4 51.5 60.4 58.1 57.6o
C4 Daktilitas > 140 > 140 > 140 > 140 > 140 > 140 cm
Lapis AC-WC Lapisan LPPA
Contoh Lapangan
Dari hasil pengujian sifat-sifat aspal setelah perkerasan umur 4 bulan, terjadi
penurunan nilai penetrasi, nilai titik lembek meningkan dan daktilitas tetap tidak
mengalami perubahan.
b. Kepadatan lapangan
Dari hasil pengambilan contoh inti (core drill) dari hasil kualiti kontrol dilapangan
saat pelaksanaan kemudian pada saat perkerasan LPPA berumur 4 bulan dan
12 bulan. Peningkatan derajat kepadatan lapangan lapisan LPPA dan HRS-WC,
pada saat kualiti kontrol pelaksanaan, umur perkerasan LPPA 4 bulan dan 12
bulan. Derajat kepadatan lapangan makin meningkan sejalan dengan waktu dan
akibat dari beban lalu lintas. Peningkatan kepadatan lapangan pada umur
perkerasan 4 bulan untuk lapisan HRS-WC antara 0,80% sampai 1,50% dan
untuk lapisan LPPA antara 0,43% sampai 1,28%. Pada umur perkerasan 12
bulan peningkatan kepadatan untuk lapisan HRS-AC antara 1,40% sampai2,90% dan Untuk lapisan LPPA antara 1,13% sampai 2,25%.
c. Rongga Campuran
Penurunan rongga dalam campuran di lapangan pada lapisan LPPA dan HRS-
WC, pada saat kualiti kontrol pelaksanaan, umur perkerasan LPPA 4 bulan dan
12 bulan. Rongga dalam campuran semakin menurun sejalan dengan waktu
dan akibat dari beban lalu lintas. Penurunan rongga dalam campuran pada umur
perkerasan 4 bulan untuk lapisan HRS-WC antara 0,28% sampai 1,35% danuntuk lapisan LPPA antara 0,49% sampai 2,38%. Pada umur perkerasan 12
bulan penurunan rongga dalam campuran untuk lapisan HRS-AC antara 1,44%
sampai 2,38% dan Untuk lapisan LPPA antara 1,36% sampai 2,01%.
xi
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 10/12
a) Pengambilan contoh dengan alat core drill b) Contoh hasil core lapisan LPPA
Gambar 8, Pengambilan contoh perkerasan dengan alat core drill
V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan maksud dan tujuan dari kajian ini seperti yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Hasil penilaian kondisi permukaan sampai umur perkerasan 4 bulan tidak
ditemui adanya kerusakan seperti retak, deformasi. Hasil pemeriksaan
kerataan permukaan dengan menggunakan mistar permukaan tidak ada
perbedaan antara kerataan perkerasan berumur 1 bulan, umur perkerasan 4
bulan sampai umur 12 bulan. Besarnya kedalaman alur permukaan pada
perkerasan umur 1 bulan pada arah Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar
1,20 mm dan arah Bukit Liti OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,45 mm.
Besarnya kedalaman alur permukaan perkerasan pada umur 4 bulan, arah
Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,15 mm dan arah Bukit Liti OWT
dan IWT rata-rata sebesar 1,35 mm. Besarnya kedalaman alur permukaan
perkerasan umur 12 bulan, arah Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar
1,25 mm dan arah Bukit Liti kedalaman alur OWT dan IWT rata-rata sebesar
1,36 mm.
b. Hasil pemengujian dengan alat NAASRA dengan nilai IRI arah Bukit Liti –
Bawan sebesar 1,59 m/km dan arah Bawan - Bukit Liti sebesar 1,57 m/km,
xii
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 11/12
lebih kecil dari 4 m/km hal ini menunjukkan bahwa perkerasan masih
menunjukkan kondisi baik.
c. Dari hasil penilaian kondisi perkerasan serta nilai ketidakrataan perkerasan
saat umur 12 bulan dapat diketahui katogori kinerja jalan berdasarkanfungsinya dapat diketahui nilai Indek Kemampuan Pelayanan (Present
Servicebility Index /PSI) jalan, pada arah Bukit Liti – Bawan nilai PSI sebesar
3,53 dan pada arah Bawan – Bukit Liti sebesar 3,54 yang menunjukkan
katagori sedang – baik.
d. Hasil pengujian lendutan dengan menggunakan alat bengkelman Beam (BB)
umur perkerasan 4 bulan, lendutan rata-rata arah Bawan 0,400 mm dan arah
Bukit Liti 0,380
mm,
dari hasil perhitungan dapat diketahui umur sisapelayanan 4,7 tahun lagi.
e. Hasil pengujian kadar aspal LPPA JMF 6,0% dengan hasil pengambilan
contoh lapangan LPPA kadar aspal rata-rata 3 lapis 6,0% dan lapisan HRS-
WC JMF kadar aspal 6,8 dan kadar aspal lapangan 6,7%, hal ini
menunjukkan bahwa kadar aspal JMF dan contoh lapangan hampir tidak ada
perbedaan masih memenuhi persyaratan toleransi 0,3%. Hasil pengujian
sifat-sifat aspal pada umur perkerasan 4 bulan terjadi penurunan penetrasi
untuk lapisan HRS-WC dari 65 turun menjadi 31 begitu juga lapisan LPPA
pentrasi semula 65 turun menjadi 31. Titik lembek meningkat untuk lapisan
HRS-WC titik lembek semula 51,5 menjadi 58,4 beguitu juga dengan lapisan
LPPA titik lembek semula 51,5 menjadi 56,5. Daktilitas tidak mengalami
perubahan daktilitas tetap lebih besar 140. cm.
f. Secara umum perkerasan Lapis Perkerasan Pasir Aspal menggunakan jenis
pasir kuarsa sampai umur 12 bulan masih menunjukan kondisi jalan yang
masih baik.
g. Peningkatan kepadatan lapangan pada umur perkerasan 4 bulan untuk
lapisan HRS-WC antara 0,80% sampai 1,50% dan untuk lapisan LPPA antara
0,43% sampai 1,28%. Pada umur perkerasan 12 bulan peningkatan
xiii
5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 12/12
kepadatan untuk lapisan HRS-AC antara 1,40% sampai 2,90% dan Untuk
lapisan LPPA antara 1,13% sampai 2,25%.
h. Penurunan rongga dalam campuran pada umur perkerasan 4 bulan untuk
lapisan HRS-WC antara 0,28% sampai 1,35% dan untuk lapisan LPPA antara0,49% sampai 2,38%. Pada umur perkerasan 12 bulan penurunan rongga
dalam campuran untuk lapisan HRS-AC antara 1,44% sampai 2,38% dan
Untuk lapisan LPPA antara 1,36% sampai 2,01%.
5.2 Saran
Beberapa saran yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Masih diperlukan monitoring secara priodik terhadap jalan percobaan Lapis
Pondasi Pasir Aspal (sand base ) setiap priode 3 bulan untuk mengetahuikinerja perkerasan sampai umur perkerasan 2 tahun.
b. Menggunakan pasir kuarsa Kalteng perlu ditingkatkan terutama untuk jalan
kabupaten dimana daerahnya mempunyai kuari pasir kuarsa.
xiv
top related