4. pengolahan dan analisis data 4.1 proses produksi · 4.1 proses produksi proses produksi di area...
Post on 08-Nov-2020
24 Views
Preview:
TRANSCRIPT
23
Universitas Kristen Petra
4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Proses Produksi
Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat
dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing, punching, milling, drilling, sanding,
bending, coating, painting, dan raychem. Proses punching dapat dibagi menjadi
dua proses, yaitu punching megapress dan punching mubea.
Gambar 4.1. Aliran Proses Produksi Busbar
24
Universitas Kristen Petra
Proses coating dan painting tidak akan dibahas lebih lanjut dalam
makalah ini karena kedua proses tersebut merupakan proses yang disubkontrakkan
di luar area busbar PT Schneider Electric Indonesia. Sedangkan ketujuh proses
lainnya dikerjakan di area busbar dengan menggunakan satu mesin untuk setiap
prosesnya. Luas area produksi busbar adalah 900 m2 dan luas area gudang busbar
adalah 1200 m2. Proses produksinya dapat dijabarkan sub bab di bawah ini.
4.1.1 Stasiun Kerja Shearing
Proses produksi shearing dilakukan oleh seorang operator dengan
menggunakan mesin shearing, dimana mesin ini berfungsi untuk memotong
busbar yang panjang. Bahan baku yang digunakan adalah semua jenis busbar yang
memiliki panjang dan lebar bervariasi, sesuai dengan jenis part number yang
ingin dihasilkan.
Pada awalnya, operator akan membaca gambar desain busbar yang
dibuar oleh divisi drawing. Setelah mempelajari desain busbar, stopper yang
terdapat pada mesin shearing diatur letaknya sesuai dengan panjang busbar yang
ingin dipotong. Kemudian busbar diambil dari trolley busbar panjang dan
diletakkan di atas mesin shearing sampai batas stopper yang telah ditentukan.
Setelah itu, pedal diinjak sehingga mesin akan memotong busbar. Selanjutnya,
busbar diletakkan pada trolley yang memiliki panjang 120 cm, lebar 70 cm, dan
tinggi 75 cm. Busbar yang sudah dipotong dapat langsung diproses ke proses
punching, baik punching megapress atau punching mubea, tergantung dari
gambar desain busbar tersebut.
4.1.2 Stasiun Kerja Punching Megapress
Proses punching megapress ini dijalankan oleh seorang operator dengan
menggunakan mesin punching megapress. Mesin ini digunakan untuk
memberikan lubang pada tepi busbar. Bahan baku yang digunakan adalah busbar
hasil proses shearing.
Pada awalnya, operator membaca gambar desain busbar dari divisi
drawing. Selanjutnya, operator memasang tools punching megapress sesuai
dengan besar lubang yang diinginkan. Kemudian stopper diatur letaknya sehingga
25
Universitas Kristen Petra
posisi busbar nantinya tepat berada di bawah tools yang sudah disiapkan. Setelah
tools dan stopper selesai diatur, potongan busbar diletakkan di mesin punching
megapress. Setelah itu, pedal diinjak sehingga mesin akan melubangi busbar.
Selanjutnya, busbar diletakkan ke trolley kembali dan langsung diproses ke proses
punching mubea atau proses sanding sesuai dengan kebutuhan.
4.1.3 Stasiun Kerja Punching Mubea
Proses punching mubea berfungsi untuk melubangi busbar. Bedanya
dengan proses punching megapress adalah proses ini digunakan untuk melubangi
busbar di bagian tengah, sedangkan punching megapress hanya untuk melubangi
di bagian tepi busbar. Proses ini dikerjakan oleh seorang operator dengan
menggunakan mesin punching mubea dan peralatan-peralatan lainnya. Bahan
baku yang digunakan adalah busbar hasil proses shearing atau proses punching
megapress.
Proses ini diawali dengan membaca gambar desain busbar untuk
mengetahui posisi lubang yang diinginkan. Selanjutnya, operator memilih dan
memasang tools sesuai dengan ukuran lubang yang diinginkan. Kemudian atur
stopper untuk mengatur posisi lubang sesuai dengan gambar desain busbar.
Setelah mengatur tools dan stopper, tandai bagian busbar yang akan dilubangi
dengan bantuan meteran dan penitik. Setelah itu, buat sedikit lubang dengan
menggunakan palu dan logam untuk mempermudah proses punching mubea.
Setelah membuat sedikit lubang pada busbar, busbar diletakkan di atas
mesin punching mubea. Untuk mempermudah proses ini dapat digunakan bantuan
beberapa busbar kecil. Kemudian injak pedal untuk memulai melubangi busbar.
Setelah busbar selesai dilubangi, busbar diletakkan di atas trolley dan dapat
langsung diproses ke mesin milling atau langsung ke proses sanding tergantung
permintaan.
4.1.4 Stasiun Kerja Milling
Proses milling dilakukan oleh seorang operator dengan menggunakan
mesin milling. Mesin ini berfungsi untuk memotong bagian sudut busbar. Bahan
baku untuk proses ini adalah busbar hasil proses punching.
26
Universitas Kristen Petra
Pada awalnya, busbar dipasang pada ragum. Selanjutnya, sudut derajat
pisau milling diatur agar dapat membentuk sudut sesuai dengan gambar kerja.
Kemudian mesin dinyalakan dan kecepatan pergerakan meja diatur secara
otomatis sebelum memulai proses milling. Setelah mengatur pergerakan meja,
proses milling mulai dilakukan. Setelah itu, proses berlanjut dari proses milling ke
proses drilling.
4.1.5 Stasiun Kerja Drilling
Drilling merupakan proses di area busbar yang berfungsi untuk
melubangi busbar dengan ukuran yang kecil. Proses ini dikerjakan oleh seorang
operator dengan menggunakan mesin drilling. Bahan baku yang digunakan adalah
busbar hasil proses milling.
Proses diawali dengan menyalakan mesin drilling. Selanjutnya, busbar
dipasang pada ragum yang terdapat pada mesin. Kemudian busbar yang telah
terpasang pada ragum, diatur posisinya menggunakan tuas. Tuas pengendali ini
dapat menggerakkan busbar dan ragum baik ke depan, ke belakang, ke kiri,
maupun ke kanan. Kemudian ujung bor drilling diarahkan pada bagian busbar
yang ingin dibor sesuai dengan gambar kerja.
4.1.6 Stasiun Kerja Sanding
Proses sanding dilakukan oleh seorang operator dengan menggunakan
alat sanding dan ragum. Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan
busbar setelah melalui proses punching, milling, dan drilling. Bahan baku yang
digunakan adalah busbar hasil proses punching, milling, atau drilling. Pada proses
ini digunakan 5 jenis alat safety, yaitu safety mask, safety boots, safety glasses,
safety gloves, dan ear plug.
Pada awalnya, operator memasang alat sanding pada ragum. Selanjutnya,
alat sanding dinyalakan sehingga berputar dengan cepat. Kemudian busbar
digerinda secara perlahan sampai permukaan busbar menjadi halus. Setelah
busbar selesai digerinda, debu-debu logam hasil gerinda dibersihkan
menggunakan semprotan angin. Setelah itu, busbar diletakkan di atas trolley dan
dilanjutkan ke proses bending.
27
Universitas Kristen Petra
4.1.7 Stasiun Kerja Bending
Proses bending merupakan proses yang berfungsi untuk memberikan
tekukan pada busbar dengan sudut tekukan tertentu. Proses ini dikerjakan oleh
seorang operator dengan menggunakan mesin bending. Bahan baku yang
digunakan adalah busbar hasil proses sanding.
Pertama, saklar yang terletak di bagian bawah mesin ditekan dan tombol
emergency diputar, sehingga mesin akan menyala. Selanjutnya, operator menandai
bagian busbar yang akan ditekuk menggunakan bantuan penitik. Setelah busbar
ditandai dengan jarum penitik, stopper diatur sehingga sesuai dengan panjang
busbar yang akan diproses. Kemudian busbar diposisikan pada celah tool mesin
bending. Setelah itu operator mengatur sudut tekukan yang diinginkan sesuai
dengan desain gambar kerja. Selanjutnya tombol start ditekan sehingga proses
bending akan berjalan. Setelah proses bending selesai dilakukan, busbar
diletakkan di atas trolley dan dilanjutkan ke proses subkontrak, yaitu coating dan
painting.
4.1.8 Stasiun Kerja Raychem (Heat Shrink)
Proses raychem (heat shrink) merupakan proses pemberian isolator pada
busbar yang sudah siap dikirim ke lantai produksi. Tujuan pemberian isolator ini
adalah untuk menghindari terjadinya percikan ke antar fase, sehingga
menyebabkan aliran listrik tidak berjalan. Proses ini dikerjakan oleh dua orang
operator dengan menggunakan mesin oven untuk melekatkan raychem ke busbar.
Bahan baku yang digunakan adalah busbar dari proses painting yang
disubkontrakkan.
Pada awalnya, busbar yang akan diberi isolator diukur panjang dan
lebarnya. Kemudian potong raychem sesuai dengan ukuran busbar yang akan
diproses. Setelah itu, busbar dibungkus dengan raychem yang telah dipotong.
Selanjutnya, operator akan menggunakan dryer untuk melekatkan raychem jika
diperlukan.
Setelah semua busbar terbungkus dengan raychem, oven dibuka dan
busbar digantungkan di dalam oven dengan menggunakan bantuan pengait, lalu
28
Universitas Kristen Petra
oven ditutup kembali. Kemudian suhu dan waktu pengovenan diatur dan tekan
tombol on untuk menyalakan mesin oven.
Setelah alarm oven berbunyi dan lampu sirine menyala, oven dibuka.
Selanjutnya busbar dikeluarkan dari oven dan didinginkan selama kurang lebih 15
menit. Kemudian busbar siap dikirim ke lini produksi.
Tabel 4.1. Tabel Changeover di Busbar Fabrication
Changeover Time
change series
Changeover frequency
Estimate changeover
time/day
Priority for improvements
Products Process Yes No Average (minutes)
Average
(A) (B) (A)*(B)
Busbar (busbar fabrication)
Shearing Yes 3,41 15 51,15 3
Punching Megapress Yes 5,62 13 73,06 2
Punching Mubea Yes 7,24 12 86,88 1
Sanding Yes 1,08 4 4,32 6
Milling Yes 2,58 0,04 0,1032 7
Driling Yes 2,5 4 10 4
Bending Yes 2,87 3 8,61 5
Raychem No 0 0 0 8
Sumber: PT Schneider Electric Indonesia (2010)
29
Un
ivers
itas K
riste
n P
etra
30
Universitas Kristen Petra
4.2 Permasalahan yang Terjadi
Waktu pergantian tools pada Tabel 4.1 merupakan rata-rata waktu yang
dibutuhkan oleh seorang operator untuk melakukan setting maupun mengganti
tools selama bulan Januari 2010. Sedangkan changeover frequency merupakan
rata-rata operator melakukan time change series tiap harinya selama bulan Januari
2010. Tabel ini digunakan untuk mengetahui stasiun kerja mana yang
menghabiskan waktu paling banyak untuk melakukan changeover.
Perusahaan menginginkan untuk melakukan improvement pada tiga
stasiun kerja yang memiliki nilai estimate changeover time/day paling tinggi. Dari
tabel changeover di atas, dapat diketahui bahwa tiga proses yang memiliki waktu
changeover paling banyak adalah proses punching mubea, punching megapress,
dan shearing. Oleh sebab itu, saat ini perbaikan yang dilakukan hanya pada tiga
proses tersebut.
Berdasarkan data collection busbar mengenai permasalahan changeover
yang terjadi selama bulan Februari dan Maret (Tabel 4.2), dapat diketahui bahwa
masalah yang paling serius menurut perusahaan adalah stopper jig yang kurang
optimal, machine tools susah ditemukan, dan operator tidak melakukan proses
changeover dengan benar. Penentuan level pada tabel 4.2 mengikuti aturan yang
dapat dilihat pada lampiran 10.
Missing machine tools merupakan masalah krusial karena sering terjadi
dan jika terjadi dapat memberikan dampak negatif yang tinggi untuk
kelangsungan proses produksi. Stopper jig belum optimal juga merupakan
masalah yang krusial karena walaupun dampak negatif yang diberikan jika
masalah ini terjadi tidak begitu besar, namun masalah ini merupakan masalah
yang sering terjadi ketika melakukan changeover. Sedangkan untuk masalah
operator tidak melakukan proses dengan benar juga merupakan masalah yang
krusial dikarenakan dampak negatif yang diberikan besar walaupun tidak begitu
sering terjadi. Setelah mengetahui masalah-masalah krusial yang ada, berikut
dilakukan pencarian penyebab masalah yang terjadi.
31
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2. Tingkat Masalah Saat Changeover
Problem Stasion name Effect Intensity
Level
Critical Not
Urgent Can be Ignored
Missing Machine Tools
Punching Megapress, Punching Mubea,
Drilling High High
Missing Working Tools
Shearing, Punching Megapress, Punching
Mubea, Drilling High Low
Machine Down All Station, Except
Raychem High Low
Stopper Jig Not Optimal
Shearing, Punching Megapress, Punching
Mubea Medium High
Operator Get Scratch
Shearing, Punching Megapress, Punching
Mubea, Sanding, Milling, Drilling
Medium Medium
Operator Didn’t Do Changeover's
Process Correct All Station High Medium
Busbar's Waste Hit The Operator
Milling Medium Low
Sumber: PT Schneider Electric Indonesia (2010)
a. Penyebab Stopper Jig Tidak Optimal
Stopper jig tidak optimal disebabkan belum adanya tindakan yang
dilakukan pihak perusahaan berkaitan dengan continous improvement di area
busbar. Beberapa hal yang perlu diperbaiki pada stopper jig di area ini adalah
sebagai berikut:
Sambungan pada rel stopper di mesin shearing sehingga menyebabkan
operator harus melepaskan stopper dari rel terlebih dahulu ketika melakukan
proses changeover.
32
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.2. Gambar Sambungan Pada Rel Stopper Mesin Shearing
Pemasangan stopper pada rel stopper di mesin shearing dan punching
megapress masih menggunakan empat buah baut. Penggunaan empat buah
baut ini dirasa masih menyita waktu yang lama.
Gambar 4.3. Gambar Empat Baut Pada Stopper
Pengencangan stopper di mesin punching mubea menggunakan wrench.
Penggunaan wrench ini untuk mengencangkan beberapa stopper dirasa masih
menyita waktu yang lama.
33
Universitas Kristen Petra
b. Penyebab Machine Tools Susah Ditemukan
Berbagai penyebab machine tools susah ditemukan adalah sebagai
berikut:
Tidak adanya tempat penyimpanan khusus untuk machine tools di mesin
punching megapress dan punching mubea.
Kurangnya kesadaran operator untuk mengumpulkan machine tools yang ada
pada satu tempat, sehingga menyebabkan machine tools dapat berada di
berbagai tempat.
c. Penyebab Operator Tidak Melakukan proses Changeover Dengan Benar
Penyebab utama operator tidak melakukan proses changeover dengan
baik adalah tidak adanya standar kerja yang dapat membantu operator untuk
melakukan proses changeover dengan benar. Hal ini menyebabkan terkadang
operator melakukan tindakan yang seharusnya tidak perlu dilakukan, sehingga
waktu changeover semakin besar.
Setelah mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di area
fabrikasi busbar beserta penyebabnya, diberikan beberapa usulan kepada pihak
perusahaan dengan mengikuti langkah-langkah yang ada dalam metode SMED,
sesuai dengan yang terdapat pada SPS. Selanjutnya dipilih, usulan mana yang bisa
diimplementasikan dalam waktu dekat dan usulan mana yang belum bisa
diimplementasikan. Usulan dibagi menjadi dua, yaitu usulan jangka pendek dan
usulan jangka panjang.
4.3 Usulan Jangka Pendek
Usulan jangka pendek merupakan usulan yang dapat diterapkan selama
periode magang berlangsung, yaitu pada mesin punching megapress dan pada
mesin punching mubea. Setelah mengetahui permasalahan yang terjadi saat
changeover, langkah selanjutnya adalah melakukan 5 tahap implementasi SMED
pada area busbar.
34
Universitas Kristen Petra
4.3.1 Pengukuran Waktu Changeover
Proses dokumentasi dilakukan dengan mengamati secara langsung serta
menggunakan stopwatch untuk merekam aktivitas yang terjadi dan dibukukan ke
dalam worksheet untuk mencatat durasinya. Hasil pencatatan waktu changeover
dan hasil breakdown tiap aktivitas sebelum improve dapat dilihat pada lampiran 1
dan 3. Dalam pengukuran waktu changeover ini digunakan asumsi bahwa semua
proses yang terjadi saat melakukan changeover di area fabrikasi busbar selalu
sama untuk setiap pergantian jenis busbar.
Setelah mendapatkan data waktu untuk proses changeover punching
megapress dan punching mubea, langkah selanjutnya adalah melakukan uji
kenormalan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil sudah
normal. Pengujian data menggunakan bantuan software Minitab. Hasil pengujian
kenormalan untuk proses punching megapress dan punching mubea sebelum
usulan perbaikan diimplementasikan dapat dilihat pada lampiran 5. Setelah
dilakukan uji kenormalan, diketahui bahwa nilai mean dari waktu changeover
punching megapress dan punching mubea adalah 335,32 detik dan 443,99 detik.
4.3.2 Identifikasi Aktivitas Internal dan Aktivitas Eksternal
Setelah dilakukan proses dokumentasi, semua aktivitas elemen
diklasifikasikan menjadi aktivitas elemen internal atau eksternal. Aktivitas
internal adalah aktivitas yang hanya dapat dilakukan pada saat mesin berhenti,
sedangkan aktivitas eksternal dapat dilakukan pada saat mesin beroperasi.
Tabel 4.3. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Punching Megapress Sebelum
Improve
Activity Internal Eksternal
Reading work design I
Find and take the L tools I
Removing bolt 1 from helping busbar I
Removing bolt 2 from helping busbar I
Removing helping busbar I
Removing old die I
Find and take new die I
Install new die I
Install helping busbar I
Install bolt 1 on helping busbar I
35
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.3. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Punching Megapress Sebelum
Improve (sambungan)
Activity Internal Eksternal
Install bolt 2 on helping busbar I
Removing stopper's bolt 1 I
Removing stopper's bolt 2 I
Removing stopper's bolt 3 I
Removing stopper's bolt 4 I
Locating stopper to destination place I
Install stopper's bolt 1 I
Install stopper's bolt 2 I
Install stopper's bolt 3 I
Install stopper's bolt 4 I
Ensure the stopper was installed well on railway
I
Tightening stopper's bolt 1 I
Tightening stopper's bolt 2 I
Tightening stopper's bolt 3 I
Tightening stopper's bolt 4 I
Taking busbar to punching megapress machine I
Trial punching megapress process I
Checking the output I
Tabel 4.4. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Punching Mubea Sebelum
Improve
Activity Internal Eksternal
Reading work design I
Find and take the L tools I
Removing damper I
Find and take wrench 60" I
Removing die I
Find and take new die I
Install new die I
Install damper I
Making sure that die was precision I
Taking busbar from trolley I
Find and take pointer needle and roll meter I
Measuring and making sign the busbar I
Taking busbar to the punching mubea machine I
Find and take wrenc 13" I
Removing stopper 1 I
Locating stopper 1 to the destination place I
Tightening stopper 1 I
Removing stopper 2 I
Locating stopper 2 to the destination place I
Tightening stopper 2 I
36
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Punching Mubea Sebelum
Improve (sambungan)
Activity Internal Eksternal
Making sure that stopper and railway was
precision I
Trial punching mubea process I
Checking the output I
Berdasarkan hasil klasifikasi di atas (Tabel 4.3 dan Tabel 4.4), dapat
diketahui bahwa semua aktivitas yang ada saat ini merupakan aktivitas internal,
baik itu pada mesin punching megapress ataupun pada mesin punching mubea.
Hal ini menunjukkan bahwa semua aktivitas changeover yang terjadi saat ini
masih dilakukan pada saat mesin tidak beroperasi.
4.3.3 Penggantian Aktivitas Internal Menjadi Aktivitas Eksternal
Setelah melakukan wawancara dan pengamatan secara langsung terhadap
proses changeover yang terjadi, ternyata untuk saat ini tahap pengkonversian ini
tidak dapat dilakukan di PT Schneider Electric Indonesia. Hal ini disebabkan
selama mesin beroperasi masih membutuhkan bantuan operator untuk
mengoperasikannya, sehingga operator tersebut tidak dapat melakukan aktivitas
yang lain, seperti menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk changeover dan
sebagainya.
4.3.4 Pengurangan Elemen Internal
Aktivitas yang tersisa pada tahap ini merupakan aktivitas internal yang
tidak dapat dikonversi menjadi aktivitas eksternal. Pada tahap ini dilakukan
beberapa perbaikan untuk mengurangi elemen internal yang ada. Usulan
perbaikan ini merupakan usulan yang sudah didiskusikan dan disetujui oleh pihak
perusahaan. Beberapa usulan yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut:
Membuat rak yang berfungsi untuk menyimpan tools yang digunakan pada
mesin punching megapress dan mesin punching mubea. Dengan adanya rak
penyimpanan ini, diharapkan dapat mengurangi waktu untuk mencari dan
mengambil tools yang dibutuhkan. Tools yang dimaksud adalah dies dari
mesin dan peralatan kerja lainnya yang diperlukan operator selama proses
37
Universitas Kristen Petra
changeover. Pembuatan rak dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri dengan
memanfaatkan bahan-bahan bekas yang terdapat di dalam container
pernyimpanan.
Gambar 4.4. Before and After Rak Penyimpanan Tools
Melakukan modifikasi pada stopper jig punching mubea dengan
menambahkan handknob di atas setiap stopper yang ada. Dengan penambahan
handknob ini diharapkan dapat mengurangi waktu untuk melepas dan
mengencangkan stopper. Untuk modifikasi jig ini dilakukan oleh supplier
setelah berdiskusi dengan pihak perusahaan sebelumnya.
Gambar 4.5. Before and After Penerapan Handknobs
38
Universitas Kristen Petra
Menerapkan parallel changeover pada beberapa aktivitas yang ada saat
melakukan changeover. Hal ini berarti aktivitas yang tidak perlu menunggu
aktivitas lain selesai dikerjakan, dapat dilakukan bersamaan secara paralel.
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan secara pararel adalah aktivitas
mencari kunci L dan aktivitas mencari kunci pas 60”. Aktivitas lain yang juga
dapat dilakukan secara bersamaan adalah aktivitas mencari jarum penitik dan
meteran dengan aktivitas mencari wrench. Semua aktivitas tersebut terdapat
pada proses changeover punching mubea.
Melakukan perubahan cara melakukan changeover pada mesin punching
megapress, dimana sebelumnya operator harus melepas baut sebelum
menggeser stopper, menjadi operator cukup merenggangkan baut, kemudian
menggeser stopper dan mengencangkan baut kembali. Dengan melakukan
perubahan ini, diharapkan dapat mengurangi waktu untuk memindahkan
posisi stopper.
4.3.5 Standarisasi Prosedur Changeover yang Baru
Dengan menerapkan usulan perbaikan tersebut, tentu menyebabkan
adanya perubahan-perubahan terhadap prosedur changeover yang lama. Untuk
mengatasi hal itu, perlu dilakukan standarisasi prosedur changeover yang baru.
Proses standarisasi dilakukan dengan memperbaharui WI (work instruction) yang
ada dan membuat prosedur untuk pemakaian tools di dalam rak. Selain itu, leader
dari area busbar juga mengadakan briefing setiap harinya untuk mengingatkan
mengenai prosedur changeover yang baru. Untuk WI dan prosedur pemakaian
tools di dalam rak dapat dilihat pada lampiran 11 dan 13. Berikut merupakan
format WI yang dipakai oleh pihak perusahaan.
39
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.6. Format WI Halaman Depan
Gambar 4.7. Format WI Halaman Isi
40
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.8. Briefing di Area Fabrikasi Busbar
4.3.6 Hasil Implementasi
Pada tahap ini dilakukan pengukuran waktu changeover kembali seperti
yang dilakukan pada tahap pertama dalam implementasi SMED. Hal itu bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar penurunan yang terjadi akibat implementasi
usulan perbaikan yang dilakukan. Hasil dari pengukuran waktu yang dilakukan
sesudah usulan perbaikan selesai diimplementasikan dapat dilihat pada lampiran
2.
Setelah mendapatkan data waktu proses changeover punching megapress
dan punching mubea, langkah berikutnya adalah melakukan uji kenormalan untuk
mengetahui apakah data yang diambil sudah normal. Pengujian data dilakukan
dengan bantuan software Minitab, dengan signifikasi alpha sebesar 5%. Hasil
pengujian kenormalan untuk proses punching megapress dan punching mubea
sesudah usulan perbaikan diimplementasikan dapat dilihat pada lampiran 6.
Setelah dilakukan uji kenormalan, diketahui bahwa nilai mean dari waktu
changeover punching megapress dan punching mubea adalah 301,49 detik dan
349,00 detik.
Untuk mengetahui apakah terjadi penurunan waktu changeover yang
signifikan, maka dilakukan pengujian two sample t-test. Sebelum melakukan uji
41
Universitas Kristen Petra
tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji keindependenan data dan uji keragaman
varians. Pengujian dilakukan dengan menggunakan α sebesar 5%. Hasil pengujian
keindependenan, keragaman, dan two sample t-test untuk proses punching
megapress dan punching mubea dapat dilihat pada lampiran 7, 8, dan 9. Berikut
merupakan beberapa aktivitas yang mengalami penurunan rata-rata waktu
changeover maupun aktivitas yang dilakukan secara pararel akibat implementasi
usulan perbaikan.
Tabel 4.5. Penurunan Rata-Rata Waktu Changeover Punching Megapress
BEFORE (second) AFTER (second)
Find and take the L tools 10,06 Find and take the L tools 5,04
Find and take new die 20,52 Find and take new die 12,79
Removing stopper's bolt 1 14,64 Removing stopper's bolt 1 12,82
Removing stopper's bolt 2 14,85 Removing stopper's bolt 2 12,69
Removing stopper's bolt 3 14,80 Removing stopper's bolt 3 12,51
Removing stopper's bolt 4 14,63 Removing stopper's bolt 4 12,66
Install stopper's bolt 1 9,36 Install stopper's bolt 1 6,53
Install stopper's bolt 2 8,96 Install stopper's bolt 2 6,47
Install stopper's bolt 3 9,03 Install stopper's bolt 3 6,62
Install stopper's bolt 4 9,12 Install stopper's bolt 4 6,47
42
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.6. Penurunan Rata-Rata Waktu Changeover Punching Mubea
BEFORE (second) AFTER (second)
Find and take the L tools 11,99 Find and take the L tools
and wrench 60" 8,38
Find and take wrench 60" 20,64
Find and take new die 24,56 Find and take new die 12,39
Find and take pointer needle
and roll meter 20,81
Find and take pointer
needle and roll meter 8,61
Find and take wrenc 13" 12,83 Find and take wrenc 13" 0
Removing stopper 1 12,72 Removing stopper 1 4,96
Tightening stopper 1 17,64 Tightening stopper 1 4,49
Removing stopper 2 12,79 Removing stopper 2 5,07
Tightening stopper 2 17,45 Tightening stopper 2 4,41
4.3.7 Output Produksi (OA)
Setelah mendapatkan waktu changeover sebelum dan sesudah
implementasi usulan perbaikan, maka dapat dilakukan penghitungan estimasi
output produksi busbar yang baru untuk tahun 2010 dengan menggunakan nilai
mean dari waktu changeover tiap proses. Berikut merupakan penghitungan untuk
proses punching megapress dan punching mubea.
Punching megapress
OBh = x wt) x ws(wd
OBp
OBh = 6,67) x 2 x (250
143.780
OBh = 43,11 busbar per jam
OA = OBp + (60
OBt) x CTB)-((CTAOBh x )
OA = 143.780 + (60
7.524) x 5,02)-((5,59 x 43,11)
43
Universitas Kristen Petra
OA = 146.862 busbar
Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa output produksi
busbar yang baru untuk proses punching megapress adalah 146.862 busbar,
dengan kata lain terjadi peningkatan output produksi busbar sebesar 2%.
Punching mubea
OBh = x wt) x ws(wd
OBp
OBh = 6,67) x 2 x (250
121.088
OBh = 36,31 busbar per jam
OA = OBp + (60
OBt) x CTB)-((CTAOBh x )
OA = 121.088 + (60
7.138) x 5,82)-((7,40 x 36,31)
OA = 150.605 busbar
Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa output produksi
busbar yang baru untuk proses punching mubea adalah 150.605 busbar, dengan
kata lain terjadi peningkatan output produksi busbar sebesar 6%.
4.3.8 Total Saving Project (TSP)
Penghitungan saving digunakan untuk mengetahui penghematan yang
didapat oleh perusahaan selama tahun 2010 setelah implementasi dijalankan.
Penghematan yang dimaksud adalah dalam satuan mata uang. Asumsi nilai tukar
euro terhadap rupiah saat ini adalah Rp.13.200,00. Berikut merupakan
penghitungan saving untuk proses punching megapress dan punching mubea.
Punching megapress
TSP = 60
OBt) x CTB)-((CTA x mb
TSP = 60
7.524) x 5,02)-((5,59 x 1,8
TSP = 128,66 euro
44
Universitas Kristen Petra
TSP = Rp.1.698.317,00
Punching mubea
TSP = 60
OBt) x CTB)-((CTA x mb
TSP = 60
7.138) x 5,82)-((7,40 x 1,8
TSP = 338,34 euro
TSP = Rp.4.466.104,00
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, didapatkan saving untuk proses
changeover punching megapress adalah sebesar Rp.1.698.317,00 dan untuk
proses changeover punching mubea adalah sebesar Rp.4.466.104,00. Jadi, total
saving yang didapat oleh perusahaan setiap tahunnya setelah menerapkan usulan
perbaikan adalah sebesar 467 euro atau sebesar Rp.6.164.421,00.
4.4 Usulan Jangka Panjang
Usulan jangka panjang merupakan usulan yang belum dapat diterapkan
selama periode magang berlangsung, namun usulan ini sudah diketahui dan
didiskusikan dengan pihak perusahaan. Usulan ini ditujukan untuk mesin shearing
dan mesin punching megapress.
4.4.1 Pengukuran Waktu Changeover
Dalam tahap ini, data waktu yang digunakan sebagai data awal adalah
data akhir dari usulan jangka pendek, yaitu data sesudah implementasi usulan
perbaikan selama periode magang serta data waktu changeover proses shearing.
Hasil pencatatan data waktu changeover untuk proses shearing dapat dilhat pada
lampiran 1. Asumsi yang digunakan adalah semua proses yang terjadi saat
melakukan changeover di area fabrikasi busbar selalu sama dengan saat dilakukan
pengamatan.
Setelah mendapatkan data waktu proses changeover shearing, langkah
berikutnya adalah melakukan uji kenormalan untuk mengetahui apakah data yang
diambil sudah normal. Pengujian data dilakukan dengan bantuan software
Minitab, dengan signifikasi alpha sebesar 5%. Hasil pengujian kenormalan untuk
45
Universitas Kristen Petra
proses shearing dapat dilihat pada lampiran 5. Setelah dilakukan uji kenormalan,
diketahui bahwa nilai mean dari waktu changeover shearing adalah 236,15 detik.
4.4.2 Identifikasi Aktivitas Internal dan Aktivitas Eksternal
Setelah proses dokumentasi selesai dilakukan, semua aktivitas elemen
diklasifikasikan menjadi aktivitas elemen internal atau eksternal.
Tabel 4.7. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Shearing
Activity Internal Eksternal
Reading work design I Find and take the L tools I
Removing bolt 1 I
Removing bolt 2 I
Removing bolt 3 I
Removing bolt 4 I
Removing stopper from railway I
Locating stopper to destination place I Install stopper I
Install bolt 1 I
Install bolt 2 I
Install bolt 3 I
Install bolt 4 I
Ensure the stopper was installed well on railway
I
Tightening bolt 1 I
Tightening bolt 2 I
Tightening bolt 3 I Tightening bolt 4 I
Moving to busbar storage I
Taking busbar to shearing machine I
Trial shearing process I
Checking the output I
Berdasarkan hasil klasifikasi di atas (Tabel 4.7), dapat diketahui bahwa
semua aktivitas yang ada pada proses changeover shearing saat ini merupakan
aktivitas internal. Hal ini menunjukkan bahwa semua aktivitas changeover yang
terjadi saat ini masih dilakukan pada saat mesin tidak beroperasi.
4.4.3 Penggantian Aktivitas Internal Menjadi Aktivitas Eksternal
Sama seperti pada usulan jangka pendek, setelah melakukan wawancara
dan pengamatan secara langsung terhadap proses changeover yang terjadi,
46
Universitas Kristen Petra
ternyata untuk saat ini tahap pengkonversian ini tidak dapat dilakukan di PT
Schneider Electric Indonesia. Hal ini disebabkan mesin masih membutuhkan
bantuan operator untuk mengoperasikannya, sehingga operator tersebut tidak
dapat melakukan aktivitas yang lain selama mesin beroperasi.
4.4.4 Pengurangan Elemen Internal
Aktivitas yang tersisa pada tahap ini merupakan aktivitas internal yang
tidak dapat dikonversi menjadi aktivitas eksternal. Pada tahap ini dilakukan
beberapa perbaikan untuk mengurangi elemen internal yang ada. Usulan
perbaikan ini sudah didiskusikan dengan pihak perusahaan dan supplier. Beberapa
usulan tersebut adalah sebagai berikut:
Menghilangkan sambungan yang ada pada rel stopper mesin shearing.
Cara yang dilakukan adalah dengan membuat rel stopper yang baru
dengan panjang mencapai 130 cm. Dengan adanya rel stopper panjang
tanpa sambungan ini, diharapkan dapat mengurangi waktu untuk
menggeser stopper.
Gambar 4.9. Desain Rel Stopper Mesin Shearing
Merubah stopper untuk mesin shearing dan punching megapress, yang
semula harus menggunakan empat buah baut untuk mengencangkannya,
menjadi cukup menggunakan satu buah baut saja untuk
mengencangkannya. Dengan menerapkan usulan ini, diharapkan dapat
47
Universitas Kristen Petra
menghilangkan waktu untuk melepas dan mengencangkan tiga baut yang
lain.
Gambar 4.10. Desain Stopper Mesin Shearing dan Punching Megapress
4.4.5 Standarisasi Prosedur Changeover yang Baru
Sama halnya dengan usulan jangkan pendek, pada usulan jangka panjang
ini, setiap perubahan yang terjadi harus distandarkan dan disosialisasikan pada
setiap operator yang bersangkutan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan
mengadakan briefing setiap harinya dan melakukan update pada WI yang sudah
ada sebelumnya. Untuk contoh WI yang telah di-update dapat dilihat pada
lampiran 12.
4.4.6 Estimasi Hasil Usulan Jangka Panjang
Dengan melakukan improve atau usulan perbaikan yang sudah dijabarkan
di atas, diharapkan dapat menghilangkan beberapa elemen internal sehingga dapat
menghemat waktu untuk melakukan proses changeover. Berikut merupakan tabel
rata-rata waktu changeover untuk tiap aktivitas.
48
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.8. Tabel Rata-Rata Waktu Changeover untuk Tiap Aktivitas Proses
Shearing
Activity Time Before
Improve (second)
Time After Improve
(second)
Reading work design 12,34 12,34
Find and take the L tools 7,96 7,96
Removing bolt 1 13,83 13,83
Removing bolt 2 13,42 0
Removing bolt 3 14,32 0
Removing bolt 4 13,26 0
Removing stopper from railway 1,96 0
Locating stopper to destination place 6,14 6,14
Install stopper 5,05 0
Install bolt 1 9,91 9,91
Install bolt 2 10,45 0
Install bolt 3 9,96 0
Install bolt 4 10,11 0
Ensure the stopper was installed well on railway
18,36 18,36
Tightening bolt 1 8,90 8,90
Tightening bolt 2 8,95 8,95
Tightening bolt 3 8,99 8,99
Tightening bolt 4 9,10 9,10
Moving to busbar storage 11,01 11,01
Taking busbar to shearing machine 23,73 23,73
Trial shearing process 11,96 11,96
Checking the output 6,44 6,44
Total : 236,15 157,62
Berdasarkan tabel 4.8. di atas, dapat diketahui bahwa total rata-rata
waktu changeover tiap aktivitas untuk proses shearing sebelum usulan perbaikan
adalah 236,15 detik, sedangkan total rata-rata waktu changeover tiap aktivitas
untuk proses shearing setelah usulan perbaikan adalah 157,62 detik.
Tabel 4.9. Tabel Rata-Rata Waktu Changeover untuk Tiap Aktivitas Proses
Punching Megapress
Activity Time Before
Improve (second)
Time After Improve
(second)
Reading work design 9,98 9,98
Find and take the L tools 5,04 5,04
Removing bolt 1 from helping busbar 9,24 9,24
Removing bolt 2 from helping busbar 9,04 9,04
Removing helping busbar 4,02 4,02
Removing old die 14,64 14,64
Find and take new die 12,79 12,79
Install new die 18,15 18,15
49
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.9. Tabel Rata-Rata Waktu Changeover Untuk Tiap Aktivitas Proses
Punching Megapress (sambungan)
Activity Time Before
Improve (second)
Time After Improve
(second)
Install helping busbar 18,48 18,48
Install bolt 1 on helping busbar 17,73 17,73
Install bolt 2 on helping busbar 17,84 17,84
Loosing stopper's bolt 1 12,82 12,82
Loosing stopper's bolt 2 12,69 0
Loosing stopper's bolt 3 12,51 0
Loosing stopper's bolt 4 12,66 0
Locating stopper to destination place 3,52 3,52
Tightening stopper's bolt 1 6,53 6,53
Tightening stopper's bolt 2 6,47 0
Tightening stopper's bolt 3 6,62 0
Tightening stopper's bolt 4 6,47 0
Ensure the stopper was installed well on railway 17,38 17,38
Tightening stopper's bolt 1 5,58 5,58
Tightening stopper's bolt 2 5,72 5,72
Tightening stopper's bolt 3 5,64 5,64
Tightening stopper's bolt 4 5,61 5,61
Taking busbar to punching megapress machine 14,68 14,68
Trial punching megapress process 11,04 11,04
Checking the output 9,04 9,04
Carrying back the tools to the storage rack 9,57 9,57
Total : 301,49 244,08
Berdasarkan tabel 4.9. di atas, dapat dilihat bahwa total rata-rata waktu
changeover tiap aktivitas untuk proses punching megapress sebelum usulan
perbaikan adalah 301,49 detik, sedangkan total rata-rata waktu changeover tiap
aktivitas untuk proses punching megapress setelah usulan perbaikan adalah
244,08 detik.
4.4.7 Output Produksi
Setelah mendapatkan rata-rata waktu changeover sebelum dan setelah
usulan perbaikan, maka dapat dilakukan penghitungan estimasi output produksi
busbar yang baru untuk tahun berikutnya. Berikut merupakan penghitungan untuk
proses shearing dan punching megapress.
Shearing
OBh = x wt) x ws(wd
OBp
50
Universitas Kristen Petra
OBh = 6,67) x 2 x (250
264.868
OBh = 79,42 busbar per jam
OA = OBp + (60
OBt) x CTB)-((CTAOBh x )
OA = 264.868 + (60
9.482) x 2,62)-((3,94 x 79,42)
OA = 281.435 busbar
Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa output produksi
busbar yang baru untuk proses shearing adalah 281.435 busbar, dengan kata lain
terjadi peningkatan output produksi busbar sebesar 6%.
Punching megapress
OBh = x wt) x ws(wd
OBp
OBh = 6,67) x 2 x (250
146.862
OBh = 43,11 busbar per jam
OA = OBp + (60
OBt) x CTB)-((CTAOBh x )
OA = 146.862 + (60
7.524) x 4,07)-((5,02 x 43,11)
OA = 152.108 busbar
Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa output produksi
busbar yang baru untuk proses punching megapress adalah 152.108 busbar,
dengan kata lain terjadi peningkatan output produksi busbar sebesar 4%.
4.4.8 Total Saving Project
Penghitungan saving digunakan untuk mengetahui penghematan yang
didapat oleh perusahaan setelah usulan dijalankan. Penghematan yang dimaksud
adalah dalam satuan mata uang. Asumsi nilai tukar euro terhadap rupiah saat ini
51
Universitas Kristen Petra
adalah Rp.13.200,00. Berikut merupakan penghitungan saving untuk proses
shearing dan punching megapress.
Shearing
TSP = 60
OBt) x CTB)-((CTA x mb
TSP = 60
9.482) x 2,62)-((3,94 x 1,8
TSP = 375,49 euro
TSP = Rp.4.956.431,00
Punching megapress
TSP = 60
OBt) x CTB)-((CTA x mb
TSP = 60
7.524) x 4,27)-((5,02 x 1,8
TSP = 169,29 euro
TSP = Rp.2.830.259,00
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, didapatkan saving untuk proses
changeover shearing adalah sebesar Rp.4.956.431,00 dan untuk proses
changeover punching megapress adalah sebesar Rp.2.830.259,00. Jadi, total
saving yang didapat oleh perusahaan setiap tahunnya setelah menerapkan usulan
perbaikan adalah sebesar 467 euro atau sebesar Rp.7.786.690,00.
Tabel 4.10. Tabel Kebutuhan Busbar untuk Memenuhi Forecast
2010 LV Mcset SM6
Jumlah panel 1944 2545 1944
Kebutuhan busbar tiap panel
70 50 20
Jumlah busbar yang dibutuhkan untuk memenuhi
forecast
136.080 127.250 38.880
Setelah usulan jangka pendek diimplementasikan, berdasarkan
perhitungan didapatkan output produksi di produksi di area busbar adalah sebesar
297.467 busbar. Apabila usulan jangka panjang ini diimplementasikan, maka
52
Universitas Kristen Petra
berdasarkan perhitungan didapatkan output produksi di area busbar yang baru
adalah sebesar 302.713 busbar. Jumlah busbar yang dibutuhkan untuk memenuhi
forecast permintaan panel adalah 302.210 busbar. Jadi dapat disimpulkan, dengan
menerapkan usulan jangka panjang dapat memenuhi forecast permintaan
konsumen akan panel pada tahun 2010.
top related