146 · 2013. 3. 11. · daptasi dengan lingkumgan sekitarnya. pada perempatan jalan yang menuju...

Post on 06-Nov-2020

4 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

147

if . l . PERENCAN.AAN SITE.

k . 1 . 1 . KONDISI SITE ( l iha t gambar 5 ) .

o Site ter letak di daerah perumahan yang cukup s t ra tegis yaitu

di sekitar Jalan Manyar Sirtdharu - Jalan Manyar Kartika.

Keadaan liitgkumgani di sekitar s i t e :

Sebelah utara : daerah perumahan ( rencana )

Sebelah selatan : daerah perumahan

Sebelah timur : daerah f a s i l i t a s umum ( rencana )

Sebelah barat : daerah perumahan

o Luas s i t e +_ 2,9 ha ( Bab 3.10.3. ) dengan building coverage

25 % ( Bab 3.9.2. )

o Fentuk s i t e hampir bujur samgkar ( Bab 3. 10. k ) , dengan ukur_

am 1.60m x 1.85m

0 Keadaan tanah datar, bekas sawah dan ditumbuhi rumput l i a r ,C

tanah = -0,25 kg/cm2.

0 Letak geografis pada 7° - 7°3O' lintamg. selatan dan 112°30' -

113 bmjur timur.

0 Hidrologis dan. iklim

Hujan ra ta - ra ta dalam 1 tahun = 1,4H m

Bulan Januari ra ta - ra ta 26,9 C, bulan Jul i ra ta - ra ta 26,9°C

Kelembaban pada bulan. Januari ra ta - ra ta 68 %, bulan Ju l i rata

rata = Gk %

0 An girt

Musim kemarau jurusan angin tenggara kekuatan ra ta - ra ta = 10

knot / j a m

Musim hujan jurusan barat laut kekuatan rata-rata = 12 knot /

jam

1A8

149

4.1.2. ANAL1SA SITE.

^.1.2.1. uRIKNTASI.

o Terhadap matahari dan angin.

Tata letak bangurian sebaiknya disesuaikan dengan. kedudukan mata

hari dan arah angin yaag paling menguntunigkan, yaitu menghin.dar

i penyimaran secara langsung dan mengusahakan cross ventilation

pada bangmxan.

o Terhadap lingkungan dan jalan.

Dengan adanya rencana jalan, maka pengunjung dapat mencapai ke

site melalui arah utara, selatan, timur dan harat, sehingga konr

pleks site ini mempunyai sifat terbuka ,dapat berinteraksi / a~

daptasi dengan lingkumgan sekitarnya.

Pada perempatan jalan yang menuju arah utara / selatan dan arah

timur / barat diadakan peagolahan ( dibuat rotonde ),

^. 1.2.2. SlRKULASi .UAN1 PENCAPAlAN.

Sirkulasi dibedakan atas 2 bagian yaitu :

o airkulasi di luar site.

Sirkulasi di luar site pada perencanaan selanjutnya akan mempe-

ngaruhi penentuam main entrance dan perletakan massa dalam mem-

ben tuk ruaag luar.

Selain itu dipengaruhi pula intensitas kendaraan, sesuai dengan

lebar jalan yang telah direncanakan berdasarkan gagasan dari ta

ta kota Kota Madya Surabaya.

Adapum jalan menuju arah utara / selatan terusan jalan Manyar

Sindharu III merupakan jalan 2 jalur dengan lebar 20m.

Terusan jalan Manyar S&ndharu merupakan jalan 2 jalur dengan le_

bar 10m dan di tengah-tengah jalan tersebut ada sungai dengan

150

lebar 10m.

Jalan yang ketiga deagan lebar 10m.

o Sirkulasi di dalam s i t e .

Sirkulasi di dalam s i te dibedakan atas 2 bagian, yaitu :

. Sirkulasi kendaraan umum : mobil, sepeda motor

. Sirkulasi pejalan kaki ( pedestrian )

karena pairti asuhan yatim piatu in i hersifat terbuka bagi l ing-

kungan sekitarnya, maka harus dipisahkan antara sirkulasi kenda

raan dan sirkulasi pejalan kaki untuk menjamini keamanan bagi pe_

ngunjung dan penghuni panti asuhan.,

Agar lebih terjamin keamanan dan kebebasan bergerak anak-anak

tersebut, maka direncanakan daerah bebas kendaraan di dalam si te ,

4 .1 .2 .3 . PENKftTUAN KNTRaNCE.

Di dalam kompleks panti asuhan yatim piatu dibagi 2 macam entran.-

ce yaitu :

o Main entrance / entrance utama.

. Digunakan untuk umura

. iiarus mudah dicapai dan dil ihat

. Mempunyai kesan mengumdang / resmi

o Side entrance.

. Digunakan untuk service dan entrance masuk pegawai dan staff

. Mudah dicapai dan di l ihat

. 1'idak perlu adanya kesan resmi

Kriteria penentu main entrance ( l iha t gambar 5 ) .

. Mudah dicapai dan di l ihat

. Kemungkinan sirkulasi di dalam si te

. Keamanan terhadap lalu l in tas

. Tidak mengganggu sirkulasi sekitarnya.

157

o Massa bangunan hunian keluarga asuhan, merupakan massa yang

terbanyak di dalam site ini dan merupakan tempat dimana anak-a-

nak asuh tersebut dibina dalam suasana kehidupan keluarga biasa.

Maka pembentukan massa bangunan hunian keluarga asuhan ini meru-

pakan titik tolak dari pembentukan massa bangunan lainnya di da-

lam Panti Asuhan iatim Piatu ini.

o Massa dan ruang luar yang terbentuk, sesuai dengan sistim tipe

massa bangunan yang dipilih (sistim cluster and court yard type)

dan menurut hirarki sebagai berikut : pb = publik

SPb = Semi publik

SPr = semi private

Pr = private

o Secara garis besar, ruang luar (space) yang terbentuk di dalam

Panti Asuhan Yatim Piatu sesuai dengan fungsinya :

- Space private :o hubungan lebih dirasakan akrab

o jumlah pemakai tidak begitu besar

- Space semi private: hnbungan masih dirasakan akrab, walaupun

dirasakan dalam kelompok yang Lebih besar

- Space semi publik : o hubungan masih dirasakan akrab, walaupun

dirasakan dalam kelompok yang besar

o pemakai dalam jumlah yang besar

- Space publik : o hubungan langsung dengan publik/masyara

kat

o jumlah pemakai besar.

o Baik secara macro maupun secara micro pembentukan space (ruang)

di dalam Panti Asuhan Yatim Piatu ini menurut hirarki tersebut

158

At.l.if. aDttlWG / PENDAERAHAN.

Dalam membantu perencanaaa komrpleks secara keseluruhan ,

maka diperlukan pendaerahan ( zoning ) , sehingga memudahkan

dalam pengaturan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pe-

rencanaan selanjutnya.

Befeerapa k r i t e r i a yang dipakai dalam penentuan zoning ada -

Ian :

. Pengelompokam jen i s dan hubungan a k t i v i t a s dalam komplek.

• Karakter i s t ik dan hubungan ruang

. Potensi tapak

, S i rkulas i dan pencapaian

. i^emilihan konsep massa dam ruang luar

Berdasarkam k r i t e r i a - k r i t e r i a penerrtu, d ianal i sa beberapa

a l t e m a t i f yang pal ing memungkinkan.

Altermatif I :

Keteramgan :•

A: ffunian keluarga a_

suhan

B: hunian pimpinan

paati asuhan;

G: Hunian; wakil pira-

pinan

D: Kantor

1.E: poliklinik

F: Musholla

G: Ketrampilan

fcfc: Ruamg serba guna

1: Lapangan olah raga

159

J1: Hunian penjaga kom

pleks dan service

( garasi, gudang,

genset, gardu li^

trik )

IT: Parkir.

160

Analisa :

o Alternatif I :

Keuntungan :

. Memenuhi karakteristik dan hubungan ruang

. Sirkulasi dan pencapaian merata

. Pencapaian untuk berinteraksi sosial dengan lingkungan seki-

tarnya mudah

Kerugian :

. Pengelompokan jenis dan hubungan aktivitas kurang baik

. Hunian pimpinan dan wakil pimpinan kurang privacy

. Space penangkap kurang jelas

o Alternatif II :

Keumtungan :

. Memenuhi karakteristik dan hubungan ruang

. Hunian pimplnan dan wakil pimpinan lebih privacy

. Sirkulasi dan pencapaian merata

. Pencapaian urttuk berinteraksi sosial dengan lingkungan seki-

tarnya mudah

. Space penangkap jelas

Kerugian :

. Pengelompokan jenis dan hubungan aktivitas kurang baik, ruang

serba guraa dan lapangan olahraga agak jauh.

o Alternatif I II :

. Memenuhi karakteristik dan hubungan ruang

• Space penangkap jelas

. Sirkulasi dan peracapaian merata

. Hunian pimpinan dan wakil pimpinan lebih privacy

. Pencapaian untuk berinteraksi sosial dengan lingkungan seki-

tarnya mudah.

161

• Daerah service dekat dertgan kantor, yang mana membutuhkair

pengontrolan.

Kerugian :

. Pengelompokan jenis dan hubungan aktivitas kuransg baik, ru-

ang serba guna dan lapangan olah raga agak jauh.

Kesimpulan ;

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, dipilih alternatif

I I I .

4 .1 .5 . PiSKTAMAFAN.

Pertamanan merupakan unsur yang penting dalam penggarapan ruang

luar, sehingga tercipta bahwa alam dan manusia mempunyai kesatuan,

Umsur-unsur pertamanan berupa :

o Tanaman / pohon-pohon berfurrgsi sebagai :

. Pelindung terhadap sinar matahari

. Isolator bunyi

. Meaghisap debu dan kotoran.-kotoran kecil

. Elemen penghisap yang dapat memperindah / menciptakan suasana

yang diinginkan.

o Lampu berfuragsi sebagai :

Alat peaerangan dan pembentuk suasana pada s i t e ,

o 'A'empat-tempat duduk atau bak-bak bunga yang dapat dimanfaatkan

sebagai uasur-unsur estet ik pertamanan, juga sebagai tempat be£

kumpul antar keluarga asuhan, sehingga penyatuan antara alam &

manusia dapat terwujud.

162

criteria :

o Adanya kejelasan pola ( dalam ) penyebaran

o Fleksibilitas perletakan massa

o Perletakan massa dengan kemurtgkinan pembukaan maksimal

o Orientasi terhadap matahari dan angin ( penghawaan )

Amalisa :

Dalam s t u d i penentuan bentuk , diambil l u a s yang sama d a r i masing-

masing berttuk = 25 ( asumsi ) .

4.-2. PEKuas-CANAAN BANtiUWAN.

k.2.1. PENENTUAN B^Nl'uK uA^AR UNIT HUNiAN.

163

164

Keterangan:

Penilaian : 5 = mwmenuhi.

3 = kurang memenuhi.

1 = tidak memenuhi.

Kesimpulan: berdasarkan pertirabangan - pertimbangan diatas,^ di

pilih alternatif III : bentuk empat persegi panjang.

165

4.2.2. Penentuan modui.

Penentuan modul untuk menentukan ukuran standard daiam

.aernperoleh keseraganan perencanaan bangunan sehingga di~

pat menghemat bahan dan memuuahkan dalam pelaksanaan.

Skeraa penentuan modul,

Dalam perencanaan bangunan, penentuan modul dasar terdiri dari:

o Modul dasar horizontal,

o Modul dasar vertikal.

Karena mayoritas penghuni adalah anak- anak, maka penentuan mo-

dul bardasarkan ukuran- ukuran yang sesuai untuk raereka.

1. Modul dasar horizontal.

Faktor yang mempengaruhi:

o Faktor pemakaian bahan- bahan bangunan. ( gambar 6)

o Standard perabot yang dipal^ai dalam melakukan aktivitas^ gbr 7)

o Faktor ruang gerak/ akti vitas orang. (garnbar 8,9)

1S&

2. Modul dasar vertikal.

Faktor yang mempengaruhi:

o Tinggi elemen bangunan, pintu, anak tangga.

o Tinggi perabot.

Kesimpulan: ( lihat gasbar).

Dipakai modul dasar horizontal 30 cm.

Kodul dasar vertikal 15 cm.

Kodul perencahaan : 1.20m ( kulipatan 30 cm).

167

KETERANGAN :

1. PORSELEN2. PORSELEN3. TEG EL BADAK, WAFEL4 TEGEL5. TEGEL6. ETERNIT , ASBES SEMEN7. TRIPLEX8. PLYWOOD , TEAKWOOD , HARDBOARD, SOFTBOARD

DIPILIH MODUL DASAR 30 CM.

168

169

170

171

^.2.3- Penentuan struktur dan bahan.

if.2.3'1. Penentuan bahan struktur lantai <2an kolom.

Qata : o Bangunan bertingkat 1 untuk hunian dan berlantai.

1 untuk bangunan lainnya.

o Modul dasar 30 cm.

o Modul perencahaan 120 cm.

Kriteria:o' Mudah didapat.

o fcrga.

c Perneliharaan.

o Daya tanan.

o Daya dukung,

o Keawetan (tahan terhadap cuaca, api dqn se-

rangga}.

Analisa:

o Alternatif I : Beton.

- Mudah didapat di Surabaya.

- Biaya lebih murah dari bahan baja.

- Pemeliharaan mudah/ tidak perlu.

- Daya tahan tidak terbatas, rnakin lama

;.iakin kuat.

- Daya dukung maupu r::enahan be jar. berat.

- Tahan terhadap cuaca, api dan serang-

ga.

o Alternatif II : Baja.

- Mudah didapat di Surabaya.

- Eiaya lebih rnahal dari bahan beton.

- Pemeliharaan sukar/ perlu karena ba-

ia mudah berkarat.

172

- Daya tahan sampai 60 tahun.

- Daya dukung ( mampu rnenahan beban b«s»

rat). ...

- Keawetan terhadap cuaca : kurang ta-

han, bisa berkarat.

Terhadap api tidak tahan.

Terhadap serangga tahan.

o Alternatif III : Kayu.

- Kudah didapot.

- Biaya lebih xurah dari bahan beton

dan baja.

- gay a tahan maksimum 30 tahun.

- Daya dukung tidak raarapu menahan beban

berat.

- Tidak tahan terhadap cuaca, api dan

serangga.

KBterahgan :

Penilaian : 5 = memenuhi. Kesimpulan: diambil bahan be

3 = kurang memenuhi. ton.

1 = tidak memenuhi.

173

4.2.3.2. Penentuan sistim struktur kolom.

Kriteria : o Kemungkinan dibangun.

o Flexibilitas.

o Tuntutan fungsi dan bentuk ruang.

o Pembiayaan sistim struktur.

Batasan : Pemilihan bahan beton sebagai strukturnya.

Analisa :

o Alternatif I : Bearing wail.

- Pelaksanaannya mudah.

- Flexibilitas kurang.

- Kurang memenuhi fungsi dari ruang, memenuhi bentuk,

ruang.

- Pembiayaan sistim struktur akan menjadi lebih ;..ahal.

o- Alternatif:II: Skeleton ( rangka).

- Pelaksanaan mu;.;ah.

- Flexibilitas tinggi.

- Memenuhi fungsi dan bentuk ruang.

- Pembiayaan sistim struktur lebih ekonomis.

Keterangan :

Penilaian : 5 * memenuhi.

3 = kurang memenuhi.

1 = tidak memenuhi.

Kesimpulan : digunakan sistim struktur skeleton.

m

175

2.3.3 lenentuan "bahan stnuktur atap.

Sasaran : o Sffisiensi terhadap bentang.

o Pelaksanaan.

o Radiasi panas.

o Biaya.

Analisa :

o Alternatif I : Beton.

- Flexibel, jadi bisa dipakai untuk bentang kecil & be-

sar.

- Pelaksanaan sukar dan lama.

-. Radiasi panas: tergantung bentang dan bahan penutup-

nya.

- Biaya lebih mahal dari bahan kayu atau baja.

o Alternatif II : Baja.

- Effisiensi untuk bentang yang besar (V12 m).

- Pelaksanaan rnudah dan cepat.

- Radiasi panas : tergantung bentuk( fiexibel) dan ba-

han penutupnya.

- Biaya lebih mahal dari kayu.

o Alternatif III : Kayu.

- Efisiensi untuk bentang yang cukup (̂ 12 m).

- Pelaksanaan cukup mudah tetapi lama.

- Badiasi panas : tergantung bentuk dan bahan penutupnya.

- Biaya lebih murah dari baja.

176

Keterangan :

Jfendlaian : 5

3

1

memenuhi

kurang memenuhi

tidak memenuhi

Kesimpulan Digunakan bahan baja untuk bangunart kantor , musholla,

p o l i k l i n i k , r . ketrampilan dertgan. bentang 18m dan- r.-

serba guma dengan bentan-g 2ifm ( ) 12m ) .

Diguaakan bahan kayu umtuk bangurtan hunian dengan

bentang <12m.

o MODUL STRUKTUR.

Batasan : . Modul dasar ̂ Qcm

. Modul perencamaan 120cm

. St ruktur kolom dengan s ls t im skeleton ( bahan betort)

. Pemilihan bahan s t ruk tu r atap :

- Untuk hunian : bahan kayu

- Untuk kantor , musholla, p o l i k l i n i k , r . ketrampil

an, r . serba guna : bahan baja .

Berdasarkan study modul dan batasan te rsebut d i a t a s , maka diam

177

Ml :

. Modul struktur urttuk hunian : *+,80m

„ Modul struktur untuk kantor,. musholla, poliklinik, r . ketrampil

an, r . serba guna : 6.00m ( lebih ekonomis ) .

178

k.Z.h. Utilitas.

4.2.A.I. Air bersih ( fasilltas air minum dari P.A.M).

Ferkiraan kebutuhan air bersih:

Menurut buku standard perumahan di Indonesia:

Penghuni: 1 orang/ bari menbutuhkan 50 gulon = 50 x 3»78

liter = 189 liter.

Pe-jav/ai : 1 crang/ hari rnerabutuhkan c. galon air = 2 x3?78

liter =7,56 liter.

Jadi kebutuhan air bersih perhari:

391 orang x 189 liter = 60291 - liter.

hi Orang x 7,56 liter= 3̂ -9,96 liter. +

Jumlah = 6O6OO;96 liter = 60,6 v?

= 61 m3.

Untuk persediaan 1 hari = 1 x 61 nr = 61 m .

Jadi total keseluruhan kebutuhan air = 61 & .

Kapasitas nenara air diperhitungkan berdasarkan kecepatan dari

pompa yang dipakai untuk menaikkan air dari reservoir (bawah) se-

banyak kebutuhan pada suatu saat.

Fompa air bekorja secara otomatis dan bila dianggap kecepatan pon

pa untuk v. enaikkan air ke raenara bekerja penuh sebanyak 5 kali pe_

ngisian dalam sehari, maJca kapasitas menara air yang dibStuhkan/

disediakan aualah 61 \P/5 = 12,2m3= 12 nr5.

^_.2..k.Z. Air kotor dan kotoran.

Air kotor dan kotoran untuk setiap ke]o:r:rok bangunan di-

alirkan ke septic tank, kemudian disalurkan ke sumur pe-

resap.

179

4.2.4.3- Listrik.

Mengingat pada site yang ada, terdapat gardu induk P.L.N.

raaka pe'/iakaian gehset untuk menanggulangi pemadaman arus

listrik dari P.L.N. yang se?/aktu- waktu terjadi.

Penafsiran beban listrik berdasarkan persyaratan menurut

kebutuhannya:

1. Bangunan hunian keluarga asuhan + r. tamu/ pengunjung

= 5800,5m2 a 5 'V = 29.000,25 *

Bangunan hunian pimpinan Panti ASuhan

+ wakil = 3 5 9 K 2 a 5 W = 1.795 W

2. Bangunan pengelolaan = 378,3^ a 5 ^ = 1.891,5 W

3. R. Ketrampilan = 360,98m2 a io W = 3.609,8 W

4. Poliklinik = 86r/ a 10 \7 = 860 W

5. Kushola = 36m2 a 5 V/ = 430 rf

6. R. Serba guaa = 960m2 a 15 W = 14.400 W

7. Hunian penjaga kom- = 119,6ra a 5 w = 598 W

pleks

8. R,Genset/r. mekanikal,-

gardu

9. Gudang peralatan |= I62,5m2a 5 V/ = 812,5 W

10. Garasi

Jumlah = 53.397,05 W

Penerangan cadangan 1.000 W

Penerangan diluar bangunan .' =

2493,86 a 2,5 W = 6.234,65 W

Jumlah = 60.631,7 W

= 61 KVA

(1 KVA= 1000 W).

180

»2.»h*k' F e n c e g a h a n b a h a y a L e b a k a r a n .

- acnyedlakan fire hydrant.

- menyediakan portable fire protection untuk melayani keba

karan kecil.

- pemilihan bahan- bahan pengisi seperti batu bata,kaca

dengan maksud untuk membantu pencegahan menjalarnya api.

- Qienanfaatkan air sungai.

181

4.2.5. Cost bMlding.

1. Ilarga tanah= 29000 x Rp 45000.- = Rp: "1.305*000,000,«

2. Biaya konstruksi:

-hunian keluarga asuhan: ;

5440,5 x Rp 90000,- = Rp 489.645.000,-

- hunian pinpinan & v/k.pimpinan

panti asuhan: 149,5 x Rp 90000,-= Rp

-kantor pengelola:

370- x Rp 80000,-

-r.ketrampilan- :

360,98 x Rp 80000,-

-poliklinik: 86 s Rp 80000,-

-musholla : 86 x Rp 80000,-

-r. serbaguna :

960 x Rp 90000,-

-lapangan olah raga:

-hunian penjaga kompleks:

119,6 x Rp 65000,-

-service : 162,5 x Rp 65^00,-

Juralah = Rp 1.^86.238.900,-

3» Sarana :

Utilitas 30% x Rp 1.986.238.400 = Rp 595.871.670,-

Area parkir = 510 x Rp 6000,- = Rp 3.O6O.OOO,-

Taman = Rp 500.COO;~

0 , - = Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Tip

= RP

13.455.000,-

30.264.000,-

28.878.Q00,-

6.88O.OOO',-

6.880.000,-

86.400.000,-

500.000,-

7.774.000,-

10.562.500,-

Jumlah = Rp 2.585.67O.57O,-

4. Biaya tambahan:

• Fee Q% x Rp i.986.238.900,- = Rp 158.893.112,-

5. Biaya overhead 12% xRpl9862389OO= Rp 238.348.668,-

Jumlah = RP .'2.982.918.350,-

182

Jumlah = Rp 2.982.918.35C,-

Keuntungan + resiko :

x Rp 2.982.918.350,- = Rp 447.437.752,3

Jumlah = Rp 3.430.356.102,50

Pajak PPN ,5% =

2,5# - Rp 3.430.356.102,50 = Rp 35.758.902,55

MPO Z\'o x Rp 3.43.356.1C£,5O = Rp 68.607.182,04

Jumlah = :.;p "J>584.722.IS ,09

top related