137764035 93378815 referat penyembuhan luka
Post on 07-Jul-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 1/31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangLuka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan. Efek dari
timbulnya luka antara lain hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon
stress simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri, hingga
kematian sel. Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi
dan memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak,
pembersihan sel dan benda asing, serta perkembangan awal seluler, merupakan
bagian dari proses penyembuhan. Proses penyembuhan terjadi secara normal
tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk
mendukung proses penyembuhan. Akan tetapi, penyembuhan luka juga dapat
terhambat akibat banyak faktor, baik yang bersifat lokal maupun sistemik
(onaco and Lawrence, !""#$.
Penyembuhan luka yang normal memerlukan suatu rangkaian peristiwa
yang kompleks yang terjadi secara simultan pada jaringan epidermis, dermis dansubkutis, itu suatu yang mudah membedakan penyembuhan pada epidermis
dengan penyembuhan pada dermis dan perlu diingat bahwa peristiwa itu terjadi
pada saat yang bersamaan. Proses yang kemudian terjadi pada jaringan yang rusak
ini ialah penyembuhan luka yang dibagi dalam tiga fase yaitu fase inflamasi, fase
proliferasi dan fase remodelling jaringan yang bertujuan untuk menggabungkan
bagian luka dan mengembalikan fungsinya.
1.2 Tujuan%.emahami teori tentang proses penyembuhan luka
!.emahami jenis&jenis luka, fase&fase penyembuhan luka, gangguan&gangguan
selama proses penyembuhan luka, dan proses luka yang kronik
1.3 Manfaat%.'apat mengaplikasikan teori penyembuhan luka pada klinis
!.'apat melakukan manajemen luka dengan baik dan legeartis
%
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 2/31
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertan
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah
kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.
etika luka timbul, beberapa efek akan muncul )
*ilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
%. +espon stres simpatis
!. Perdarahan dan pembekuan darah
#. ontaminasi bakteri
. ematian sel
Luka memiliki beberapa karakter mekanik di antaranya)
%.Luka memiliki kekuatan yang kecil pada !&# minggu pertama
(fase inflamasi dan proliferasi$
!
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 3/31
!.Pada minggu ke&#, kekuatan luka meningkat karena adanya
remodelling
#.Luka memiliki -" kekuatannya pada saat / minggu, dan
sisanya dalam beberapa minggu setelahnya.ekuatan terus bertambah perlahan hingga /&%! bulan
-.ekuatan maksimal adalah 0- dari jaringan biasa (1udjatmiko,
!""0$
2.2 Jen! lukaLuka dapat diklasifikasi berdasarkan kategori tertentu )
!.!.% 2erdasarkan waktu penyembuhan luka
a. Luka akut, yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan proses
penyembuhan. b. Luka kronis, yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses
penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
!.!.! 2erdasarkan proses terjadinya
a. Luka insisi ( Incised wounds$, terjadi karena teriris oleh instrumen yang
tajam dan kerusakan sangat minimal. isal, yang terjadi akibat
pembedahan.
b. Luka memar (Contusion Wound $, terjadi akibat benturan oleh suatu
tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak,
perdarahan dan bengkak.
c. Luka lecet ( Abraded Wound $, terjadi akibat kulit bergesekan dengan
benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
d. Luka tusuk ( Punctured Wound $, terjadi akibat adanya benda seperti
peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang
kecil.
e. Luka gores ( Lacerated Wound $, terjadi jika kekuatan trauma melebihi
kekuatan regang jaringan.
f. Luka tembus ( Penetrating Wound $, yaitu luka yang menembus organ
tubuh. 2iasanya pada bagian awal masuk luka diameternya kecil,
tetapi pada bagian ujung luka biasanya akan melebar (1amper ,!""03
libby, !"%%$.
g. Luka gigitan (Vulnus Marsom$, yaitu luka yang ditimbulkan akibat
gigitan binatang seperti anjing, kucing, monyet, ular, serangga.
#
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 4/31
h. Luka 2akar (Combustio$, merupakan kerusakan kulit tubuh yang
disebabkan oleh api, atau penyebab lain seperti oleh air panas, radiasi,
listrik dan bahan kimia. erusakan dapat menyertakan jaringan bawah
kulit (4ulia, !"""3 1udjatmiko, !"%"$.
!.!.# 2erdasarkan 'erajat ontaminasi
a. Luka bersih (Clean Wounds$, yaitu luka tak terinfeksi, dimana tidak
terjadi proses peradangan (inflamasi$ dan infeksi, dan kulit disekitar
luka tampak bersih. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang
tertutup. emungkinan terjadinya infeksi luka sekitar % 5 -.
b. Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds$, merupakan
luka dalam kondisi terkontrol, tidak ada material kontamin dalam luka.
emungkinan timbulnya infeksi luka adalah # 5 %%.
c. Luka terkontaminasi (Contamined Wounds$, yaitu luka terbuka kurang
dari empat jam, dengan tanda inflamasi non&purulen. emungkinan
infeksi luka %" 5 %0.
d. Luka kotor atau infeksi ( Dirty or Infected Wounds$, yaitu luka terbuka
lebih dari empat jam dengan tanda infeksi di kulit sekitar luka, terlihat
pus dan jaringan nekrotik. emungkinan infeksi luka ".
2.3 Penutu"an lukaTujuan utama dari penutupan luka yaitu untuk mengembalikan integritas kulit
sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi, scar dan penurunan fungsi
(onaco and Lawrence, !""#$. Proses penutupan pada luka terbagi menjadi #
kategori, tergantung pada tipe jaringan yang terlibat dan keadaan serta perlakuan
pada luka ('a6id, !""$.
!.#.%.% Penutupan luka primer (7ntensi Primer$
Penyembuhan primer atau sanatio per primam intentionem terjadi bila luka
segera diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan. Luka dibuat secara
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 5/31
aseptik dengan kerusakan jaringan minimum, dan dilakukan penutupan dengan
baik seperti dengan penjahitan. etika luka sembuh melalui instensi pertama,
jaringan granulasi tidak tampak dan pembentukan jaringan parut minimal. Parutan
yang terjadi biasanya lebih halus dan kecil ('a6id, !""$.
!.#.%.! Penutupan luka sekunder (7ntensi 1ekunder$
Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan dari luar akan berjalan secara
alami. Luka akan terisi jaringan granulasi dan kemudian ditutup jaringan epitel.
Penyembuhan ini disebut penyembuhan sekunder atau sanatio per secundam
intentionem. 8ara ini biasanya memakan waktu cukup lama dan meninggalkan
parut yang kurang baik, terutama jika lukanya terbuka lebar (allefet and 'weck,!""9$.
!.#.%.# Penutupan luka primer tertunda (7ntensi Tersier$
Penjahitan luka tidak dapat langsung dilakukan pada luka yang
terkontaminasi berat atau tidak berbatas tegas. Luka yang tidak berbatas tegas
sering meninggalkan jaringan yang tidak dapat hidup yang pada pemeriksaan
pertama sukar dikenal. eadaan ini diperkirakan akan menyebabkan infeksi bila
luka langsung dijahit. Luka yang demikian akan dibersihkan dan dieksisi
(debridement$ dahulu, selanjutnya baru dijahit dan dibiarkan sembuh secara
primer. 8ara ini disebut penyembuhan primer tertunda.
1elain itu, jika luka baik yang belum dijahit, atau jahitan terlepas dan
kemudian dijahit kembali, dua permukaan granulasi yang berlawanan akan
tersambungkan. *al ini mengakibatkan jaringan parut yang lebih dalam dan luas
dibandingkan dengan penyembuhan primer ('iegelmann and E6ans, !""$.
-
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 6/31
#a$%ar 1. acam&macam proses penutupan luka
/
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 7/31
2.& 'a!e "en(e$%u)an luka1etiap proses penyembuhan luka akan melalui # tahapan yang dinamis,
saling terkait dan berkesinambungan, serta tergantung pada tipe:jenis dan derajat
luka. 1ehubungan dengan adanya perubahan morfologik, tahapan penyembuhan
luka terdiri dari)
%. ;ase *emostasis dan 7nflamasi (1chwart< and =eumeister, !""/$
;ase hemostasis dan inflamasi adalah adanya respons 6askuler dan seluler
yang terjadi akibat perlukaan pada jaringan lunak. Tujuannya adalah
menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel&sel
mati, dan bakteri, untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan.
Pada awal fase ini, kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya
platelet yang berfungsi hemostasis. Platelet akan menutupi 6askuler yang terbuka
(clot$ dan juga mengeluarkan substansi 6asokonstriktor yang mengakibatkan
pembuluh darah kapiler 6asokonstriksi, selanjutnya terjadi penempelan endotel
yang akan menutup pembuluh darah. Periode ini hanya berlangsung -&%" menit,
dan setelah itu akan terjadi 6asodilatasi kapiler karena stimulasi saraf sensoris
(local sensoris nerve ending $, local refle action, dan adanya substansi 6asodilator
) histamin, serotonin dan sitokin.
*istamin selain menyebabkan 6asodilatasi juga mengakibatkan meningkatnya
permeabilitas 6ena, sehingga cairan plasma darah keluar dari pembuluh darah dan
masuk ke daerah luka. 1ecara klinis terjadi edema jaringan dan keadaan lokal
lingkungan tersebut asidosis. Eksudasi ini juga mengakibatkan migrasi sel lekosit
(terutama netrofil$ ke ekstra 6askuler. ;ungsi netrofil adalah melakukan
fagositosis benda asing dan bakteri di daerah luka selama # hari dan kemudian
akan digantikan oleh sel makrofag yang berperan lebih besar jika dibanding
dengan netrofil pada proses penyembuhan luka. ;ungsi makrofag disamping
fagositosis adalah (acay and iller, !""#$)
a. 1intesa kolagen
b. embentuk jaringan granulasi bersama dengan fibroblast
c. emproduksi growth factor yang berperan pada re&epitelisasi
d. embentuk pembuluh kapiler baru atau angiogenesis
0
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 8/31
'engan berhasil dicapainya luka yang bersih, tidak terdapat infeksi serta
terbentuknya makrofag dan fibroblas, keadaan ini dapat dipakai sebagai
pedoman:parameter bahwa fase inflamasi ditandai dengan adanya eritema, hangat
pada kulit, edema, dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke&# atau hari ke&
.
#a$%ar 2. ;ase *emostasis dan 7nflamasi (allefet and 'weck, !""9$
!. ;ase Proliferasi (;ase ;ibroplasia$
;ase proliferasi disebut juga fase fibroplasia, karena yang menonjol adalah
proses proliferasi fibroblast. ;ase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai
kira&kira akhir minggu ketiga. ;ibroblast berasal dari sel mesenkim yang belum
berdiferensiasi, menghasilkan mukopolisakarida, asam aminoglisin, dan prolin
yang merupakan bahan dasar kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka
('iegelmann and E6ans, !""$.
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan
menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblast sangat
besar pada proses perbaikan, yaitu bertanggung jawab pada persiapan
menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses
rekonstruksi jaringan.
9
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 9/31
Pada jaringan lunak yang normal (tanpa perlukaan$, pemaparan sel fibroblas
sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. 1esudah
terjadi luka, fibroblast akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam
daerah luka, kemudian akan berkembang (proliferasi$ serta mengeluarkan
beberapa substansi (kolagen, elastin, asam hyaluronat, fibronectin dan
proteoglikans$ yang berperan dalam membangun jaringan baru (allefet and
'weck, !""9$.
;ungsi kolagen yang lebih spesifik adalah membentuk cikal bakal jaringan
baru (connective tissue matri$ dan dengan dikeluarkannnya subtrat oleh
fibroblast, memberikan tanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan juga
fibroblast sebagai satu kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka. 1ejumlah sel
dan pembuluh darah baru yang tertanam di dalam jaringan baru tersebut disebut
sebagai jaringan granulasi, sedangkan proses proliferasi fibroblast dengan aktifitas
sintetiknya disebut fibroplasia. +espons yang dilakukan fibroblast terhadap proses
fibroplasia adalah (acay and iller, !""#$)
a. Proliferasi
b. igrasi
c. 'eposit jaringan matriks
d. ontraksi luka
Angiogenesis, suatu proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka,
mempunyai arti penting pada tahap proleferasi proses penyembuhan luka.
egagalan 6askuler akibat penyakit (diabetes$, pengobatan (radiasi$ atau obat
(preparat steroid$ mengakibatkan lambatnya proses sembuh karena terbentuknya
ulkus yang kronis. 4aringan 6askuler yang melakukan in6asi kedalam luka
merupakan suatu respons untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang cukup didaerah luka, karena biasanya pada daerah luka terdapat keadaan hipoksik dan
turunnya tekanan oksigen. Pada fase ini fibroplasia dan angiogenesis merupakan
proses terintegrasi dan dipengaruhi oleh substansi yang dikeluarkan oleh platelet
dan makrofag ( growt! factors$.
>
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 10/31
Proses selanjutnya adalah epitelisasi, dimana fibroblast mengeluarkan
"eratinocyte growt! factor (?;$ yang berperan dalam stimulasi mitosis sel
epidermal. eratinisasi akan dimulai dari pinggir luka dan akhirnya membentuk
barrier yang menutupi permukaan luka. 'engan sintesa kolagen oleh fibroblast,
pembentukan lapisan dermis ini akan disempurnakan kualitasnya dengan
mengatur keseimbangan jaringan granulasi dan dermis. @ntuk membantu jaringan
baru tersebut menutup luka, fibroblas akan merubah strukturnya menjadi
myofibroblast yang mempunyai kapasitas melakukan kontraksi pada jaringan.
;ungsi kontraksi akan lebih menonjol pada luka dengan defek luas dibandingkan
dengan defek luka minimal ('a6id, !""3 onaco and Lawrence, !""#$.
#a$%ar 3. ;ase Proliferasi (allefet and 'weck, !""9$
#. ;ase +emodelling
;ase ini dimulai pada minggu ke&# setelah perlukaan dan berakhir sampai
kurang lebih %! bulan. Tujuan dari fase remodelling adalah menyempurnakan
terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan
berkualitas. ;ibroblast sudah mulai meninggalkan jaringan grunalasi, warna
kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi, dan
serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut.
ekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke&%"
setelah perlukaan. 1intesa kolagen yang telah dimulai sejak fase proliferasi akan
%"
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 11/31
dilanjutkan pada fase remodelling. 1elain pembentukan kolagen, juga akan terjadi
pemecahan kolagen oleh en<im kolagenase. olagen muda ( gelatinous collagen$
yang terbentuk pada fase proliferasi akan berubah menjadi kolagen yang lebih
matang, yaitu lebih kuat, dengan struktur yang lebih baik (proses re&modelling$.
@ntuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara
kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan. olagen yang berlebihan akan
terjadi penebalan jaringan parut atau !ypertrop!ic scar , sebaliknya produksi yang
berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.
Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan
kulit mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan akti6itas yang normal.
eskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap penderita, namun outcome
atau hasil yang dicapai sangat tergantung dari kondisi biologik masing&masing
indi6idu, lokasi, serta luasnya luka ('a6id, !""3 allefet and 'weck, !""93
1chwart< and =eumeister, !""/$.
#a$%ar &. ;ase +emodelling (allefet and 'weck, !""9$
%%
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 12/31
#a$%ar *. Tahapan penyembuhan luka. Pada indi6idu sehat, penyembuhan
berlangsung secara berurutan melalui tiga fase yang saling tumpang tindih) (%$
fase inflamasi, (!$ fase proliferatif, dan (#$ fase remodelling. 1tress dapat
mempengaruhi perkembangan melalui tahap&tahap melalui jalur kekebalan tubuh
dan beberapa neuroendokrin. +e6iew saat ini berfokus pada peran interaktif
glukokortikoid dan sitokin (misalnya 7L&9, 7L&%, 7L&%B, 7L&/, T=;&, dan 7L&%"$.
=amun, sitokin tambahan, kemokin, dan faktor pertumbuhan yang penting untuk
penyembuhan. 7ni termasuk kemokin 8C8 ligan % (8C8L%$, kemokin 88 ligan !
(88L!$, granulocyte¯ophage colony&stimulating factor (?&81;$, proteinchemotactic monosit&% (8P&%$, makrofag inflamasi protien&% alpha (7P &l$,
faktor pertumbuhan endotel 6askular (DE?;$, mengubah faktor pertumbuhan&B
(T=;&B$, faktor pertumbuhan keratinosit (?;$, faktor pertumbuhan platelet&
deri6ed (P'?;$, dan faktor pertumbuhan fibroblas dasar (b;?;$
2.* Pen(e$%u)an Luka + Jarngan Tertentu
%!
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 13/31
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 14/31
Proses penyembuhan tulang didahului oleh proses inflamasi dan
didominasi oleh fase pembentukan formasi tulang. 1elama fase penyembuhan,
kalus eksternal terbatas pada kapsula fibrosa yang tersusun oleh jaringan granulasi
yang tidak beraturan. ;ase inflamasi lebih lanjut ditandai in6asi in6asi sel
mesenkimal yang berdiferensiasi menjadi kondrosit untuk pembentukan tulang
rawan dan osteoblast untuk pembentukan tulang. 1el&sel debris inisial dan
hematoma selanjutnya akan digantikan oleh jaringan fibrosa. 4umlah kolagen tipe
7 akan meningkat sampai - hari setelah fraktur, tetapi kolagen tipe 777 adalah yang
dominan dalam menyusun jaringan.
;ase reparasi tulang dikaitkan dengan pertumbuhan formasi tulang
intramembran dari regio periosteal. ;ase ini ditandai dengan in6asi pembuluhdarah dan pertumbuhan kalus, dimana puncak pertumbuhannya biasa ditemukan
hari % setelah fraktur.
;ase remodelling ditandai terbentuknya formasi endochondral trabekular
yang dihubungkan dengan osteoblast dan T+AP&positi6e settlement pada rongga
sumsum tulang, penyatuan fragmen dan regenerasi celah sumsum tulang. *al ini
sesuai dengan data percobaan dari model percobaan fraktur pada kelinci yang
menunjukkan peningkatan jumlah tulang trabekular dengan penyusun
dominannya kolagen tipe 7, sedang kolagen tipe 777 dan tipe D tetap ditemukan
didaerah puasat dari trabekula. 1elanjutnya tulang menyembuh tanpa adanya scar
(8oulibaly et al# !"%"$.
2., #angguan Pen(e$%u)an Luka
Penyembuhan luka dapat terganggu oleh penyebab dari tubuh sendiri
(endogen$ dan oleh penyebab dari luar tubuh (eksogen$. Penyebab endogen
terpenting adalah gangguan koagulasi yang disebut koagulopati, dan gangguan
sistem imun. 1emua gangguan pembekuan darah akan menghambat penyembuhan
luka, sebab homeostatis merupakan titik tolak dan dasar fase inflamasi. ?angguan
%
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 15/31
sistem imun akan menghambat dan mengubah reaksi tubuh terhadap luka,
kematian jaringan dan kontaminasi.
Penyebab eksogen meliputi penyinaran sinar ionisasi yang akan
mengganggu mitosis dan merusak sel dengan akibat dini maupun lanjut.
Pemberian sitostatik, obat penekan imun misalnya setelah transplantasi organ, dan
kortikosteroid juga akan mempengaruhi penyembuhan luka. Pengaruh setempat
seperti infeksi, hematom, benda asing, serta jaringan mati seperti sekuester dan
nekrosis sangat menghambat penyembuhan luka (1jamsuhidajat and 4ong, %>>0$.
2.- Peraatan Luka
*asil penelitian tentang perawatan luka menunjukkan bahwa lingkungan luka
yang lembab lebih baik daripada lingkungan kering. Laju epitelisasi luka yang
ditutup poly&etylen dua kali lebih cepat daripada luka yang dibiarkan kering. *asil
penelitian ini menyimpulkan bahwa migrasi epidermal pada luka superficial lebih
cepat pada suasana lembab daripada kering. Perawatan luka lembab tidak
meningkatkan infeksi. Pada kenyataannya tingkat infeksi pada semua jenis
balutan lembab adalah !,- , lebih baik dibanding > pada balutan kering.
Lingkungan lembab meningkatkan migrasi sel epitel ke pusat luka dan
melapisinya sehingga luka lebih cepat sembuh. onsep penyembuhan luka
dengan teknik lembab ini merubah penatalaksanaan luka dan memberikan
rangsangan bagi perkembangan balutan lembab.
Penggantian balutan dilakukan sesuai kebutuhan, tidak berdasarkan kebiasaan
melainkan disesuaikan terlebih dahulu dengan tipe dan jenis luka. Penggunaan
antiseptik hanya untuk yang memerlukan saja, karena efek toksinnya terhadap sel
sehat. @ntuk membersihkan luka hanya diperlukan normal saline. 8itotoic agent
seperti po6idine iodine, dan asam asetat, seharusnya tidak secara sering digunakan
untuk membersihkan luka, karena dapat menghambat penyembuhan dan
mencegah reepitelisasi. Luka dengan sedikit debris dipermukaannya dapat
dibersihkan dengan kassa yang dibasahi dengan sodium klorida dengan tidak
terlalu banyak manipulasi gerakan. Tepi luka seharusnya bersih, berdekatan
dengan lapisan sepanjang tepi luka. Tepi luka ditandai dengan kemerahan dan
%-
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 16/31
sedikit bengkak dan hilang kira&kira satu minggu. ulit menjadi tertutup hingga
normal dan tepi luka menyatu.
Adapun tujuan dari perawatan luka antara lain ('udley, !"""3 4ulia, !"""$)
%. emberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka
!. Absorbsi drainase
#. enekan dan imobilisasi luka
. encegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis
-. encegah luka dari kontaminasi bakteri
/. eningkatkan hemostasis dengan menekan dressing
0. emberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien
2./ K0$"lka! Pen(e$%u)an Luka!.9.% Tetanus
Tetanus merupakan penyakit infeksi akut yang menunjukkan diri dengan
gangguan neuromuskular akut berupa trismus, kekakuan dan kejang otot
disebabkan oleh eksotosin spesifik dari kuman anaerob Clostridium tetani.
Tetanus dapat terjadi sebagai komplikasi luka, baik luka besar maupun kecil, luka
nyata maupun luka tersembunyi. 4enis luka yang mengundang tetanus adalah
luka&luka seperti Vulnus laceratum (luka robek$, Vulnus punctum (luka
tusuk$, combustion (luka bakar$, fraktur terbuka, otitis media, luka terkontaminasi,
luka tali pusat.
'iyakini bahwa Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani yaitu sejenis
kuman gram positif yang dalam keadaan biasa berada dalam bentuk spora dan
dalam suasana anaerob berubah menjadi bentuk 6egetatif yang memproduksi
eksotoksin antara lain neurotoksin tetanospasmin dan tetanolysmin. Toksin inilah
yang menimbulkan gejala 5 gejala penyakit tetanus.
7stilah F tetanus prone wound G yaitu luka yang cenderung menyebabkan
penyakit tetanus antara lain luka dengan patah tulang terbuka, luka tembus, luka
dengan berisi benda asing, terutama pecahan kayu, luka dengan infeksi pyogenic,
luka dengan kerusakan jaringan yang luas, luka bakar luas grade 77 dan 777, luka
superfisial yang nyata berkontaminasi dengan tanah atau pupuk kotoran binatang
di mana luka itu terlambat lebih dari jam baru mendapat topical desinfektansia
atau pembersihan secara bedah, abortus dengan septis, melahirkan dengan
%/
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 17/31
pertolongan persalinan yang tidak adekuat, pemotongan dan perawatan tali pusat
tidak adekuat, gigitan binatang dengan banyak jaringan nekrotik, ulserasi kulit
dengan jaringan nekrotik, segala macam tipe gangrena, operasi bedah pada
saluran cerna mulai dari mulut sampai anus, otitis media puralenta. asa
inkubasi penyakit tetanus tidak selalu sama tapi pada umumnya 9 5 %! hari, akan
tetapi dapat juga ! hari atau beberapa minggu bahkan beberapa bulan. 2ertambah
pendek masa inkubasi bertambah berat penyakit yang ditimbulkannya.
Penyakit tetanus tidak menimbulkan kekebalan pada orang yang telah
diserangnya. Angka kematian penderita tetanus sangat tinggi sekitar -" , angka
itu akan bertambah besar pada rumah sakit yang belum lengkap peralatan
perawatan intensifnya, mungkin lebih rendah pada rumah sakit dengan perawatan
intensif yang sudah lengkap.
Hleh sebab itu pencegahan penyakit ini sangat penting dan perlu mendapat
perhatian yang utama. @saha yang ditempuh mengatasi penyakit ini adalah )
a. emberikan kekebalan aktif kepada semua orang
b. elakukan tindakan profilaksis tetanus terhadap orang yang luka secara
benar dan tepat.
c. engobati penderita tetanus dengan perawatan intensif secara
multidisipliner.
A. Tanda 5 tanda dan gejala 5 gejala klinis
?ejala pertama biasanya rasa sakit pada luka, diikuti trismus (kaku rahang,
sukar membuka mulut lebar 5 lebar$, r!isus sardonicus (wajah setan$. emudiandiikuti kaku buduk, kaku otot perut, gaya berjalan khas seperti robot, sukar
menelan, dan laringospasme. Pada keadaan yang lebih berat terjadi epistothonus
(posisi cephalic tarsal$, di mana pada saat kejang badan penderita melengkung dan
bila ditelentangkan hanya kepada dan bagian tarsa kaki saja yang menyentuh
dasar tempat berbaring.
%0
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 18/31
'apat terjadi spasme diafragma dan otot 5 otot pernapasan lainnya. Pada
saat kejang penderita tetap dalam keadaan sadar. 1uhu tubuh normal hingga
subfebris. 1ekujur tubuh berkeringat.
2. 1tadium Tetanus
2erdasarkan gejala klinisnya maka stadium klinis tetanus dibagi menjadistadium klinis pada anak dan stadium klinis pada orang dewasa.
Stadium klinis pada anak $ Terdiri dari )
1tadium %, dengan gejala klinis berupa trisnus (# cm$ belum ada kejang rangsang,
dan belum ada kejang spontan.
1tadium !, dengan gejala klinis berupa trismus (# cm$, kejang rangsang, dan
belum ada kejang spontan.
%9
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 19/31
1tadium #, dengan gejala klinis berupa trismus (% cm$, kejang rangsang, dan
kejang spontan.
Stadium klinis pada orang dewasa. Terdiri dari )
1tadium % ) trisnus
1tadium ! ) opisthotonus
1tadium # ) kejang rangsang
1tadium ) kejang spontan
8. Prinsip 5 prinsip @mum Profilaksis
%.Pertimbangan indi6idual penderita.
Pada setiap penderita luka harus ditentukan apakah perlu tindakan profilaksis
terhadap tetanus dengan mempertimbangkan keadaan : jenis luka, dan riwayat
imunisasi.
!.'ebridemen.
Tanpa memperhatikan status imunisasi. Eksisi jaringan yang nekrotik dan benda
asing harus dikerjakan untuk semua jenis luka.
#.7munisasi aktif.
Tetanus toksoid (T;T I D1T I 6aksin serap tetanus$ diberikan dengan dosis
sebanyak ",- cc 7, diberikan % sebulan selama # bulan berturut 5 turut.
'PT ( Dep!teri Pertusis %etanus$ terutama diberikan pada anak. 'iberikan pada
usia ! 5 / bulan dengan dosis sebesar ",- cc 7, % sebulan selama # bulan
berturut 5 turut. 2ooster diberikan pada usia %! bulan, % ",- cc 7, dan antara
umur - 5 / tahun % ",- cc 7.
.Tetanus Toksoid.
7munisasi dasar dengan dosis ",- cc 7, yang diberikan % sebulan selama #
bulan berturut 5 turut. 2ooster (penguat$ diberikan %" tahun kemudian setelah
suntikan ketiga imunisasi dasar, selanjutnya setiap %" tahun setelah pmberian
booster di atas.
%>
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 20/31
1etiap penderita luka harus mendapat tetanus toksoid 7 pada saat cedera, baik
1ebagai imunisasi dasar maupun sebagai booster, kecuali bila penderita telah
mendapatkan booster atau menyelesaikan imunisasi dasar dalam - tahun, terakhir.
-.7munisasi Pasif.
AT1 ( Anti %etanus &erum$, dapat merupakan antitoksin bovine (asal lembu$
maupun antitoksin e'uine (asal kuda$. 'osis yang diberikan untuk orang dewasa
adalah %-"" 7@ per 7, dan untuk anak adalah 0-" 7@ per 7.
(uman %etanus Immunoglobuline )asal manusia*, terkenal di pasaran dengan
nama *ypertet. 'osis yang diberikan untuk orang dewasa adalah !-" 7@ per 7
(setara dengan %-"" 7@ AT1$, sedang untuk anak 5 anak adalah %!- 7@ per 7.
*ypertet diberikan bila penderita alergi terhadap AT1 yang diolah dari hewan.
erugian hypertet adalah harganya yang mahal, sedangkan keuntungannya
pemberiannya tanpa didahului tes sensiti6itas.
Pemberian imunisasi pasif tergantung dari sifat luka, kondisi penderita, dan status
imunisasi.Pasien yang belum pernah mendapat imunisasi aktif maupun pasif,
merupakan keharusan untuk diimunisasi. Pemberian imunisasi secara 7, jangan
sekali 5 kali secara 7D.
/.Tindakan profilaksis
Jen! Luka
Belu$ IA atau
!e%agan
Men+a"at IA (ang lengka"
1 *
ta)un * 1 ta)un 1 ta)un
+ingan, bersih ulai atau
melengkapi 7A
toks. ",- cc hingga
& Toks. ",- cc Toks. ",- cc
!"
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 21/31
lengkap
2erat, bersih,
atau cenderung
tetanus
AT1 %-"" 7@
Toks. ",- cc Toks. ",- cc Toks. ",- cc
AT1 %-"" 7@
Toks. ",- cc
8enderung
tetanus,
debrimen
terlambat,m
atau tidak
bersih
AT1 %-"" 7@
Toks. ",- cc
*ingga lengkap
A2T Toks. ",- cc
Toks. ",- cc
A2T
AT1 %-"" 7@
Toks. ",- cc
A2T
eterangan )
AT1 %-"" 7@ setara dengan *T7? ( (umane %etanus Immunoglobuline$ !-" 7@.
Pada anak 5 anak dosis AT1 I dosis dewasa
7A I 7munisasi aktif (dengan toksoid$
Toks I Toksoid (6aksin serap tetanus$
A2T I antibiotika dosis tinggi yang sesuai untuk 8lostridium tetani
'. Penatalaksanaan Tetanus
Terdiri atas )
%. Pemberian antitoksin tetanus
!. Penatalaksanaan luka
#. Pemberian antibiotika
. Penanggulangan kejang
-. Perawatan penunjang
/. Pencegahan komplikasi
!%
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 22/31
%. Pemberian antitoksin tetanus.
Antitoksin serum kuda (AT1$ diberikan bila human antitoksin tidak ada,
dosisnya untuk profilaksis %-"" 5 #""" unit bagi orang dewasa, anak 5 anak
sesuai umur.
Pemberian serum dalam dosis terapetik untuk AT1 bagi orang dewasa adalah
sebesar %".""" 5 !".""" 7@ 7 dan untuk anak 5 anak sebesar %".""" 7@ 7,
untuk hypertet bagi orang dewasa adalah sebesar #"" 7@ 5 /""" 7@ 7 dan bagi
anak 5 anak sebesar #""" 7@ 7. Pemberian antitoksin dosis terapetik selama ! 5
- hari berturut 5 turut.
!. Penatalaksanaan luka.
Eksisi dan debridemen luka yang dicurigai harus segera dikerjakan % jam
setelah terapi sera (pemberian antitoksin tetanus$. 4ika memungkinkan dicuci
dengan perhydrol. Luka dibiarkan terbuka untuk mencegah keadaan anaerob.
2ila perlu di sekitar luka dapat disuntikan AT1.
#. Pemberian antibiotika.
Hbat pilihannya adalah Penisilin, dosis yang diberikan untuk orang dewasa
adalah sebesar %,! juta 7@:9 jam 7, selama - hari, sedang untuk anak 5 anak
adalah sebesar -".""" 7@:kg 22:hari, dilanjutkan hingga # hari bebas panas.
2ila penderita alergi terhadap penisilin, dapat diberikan tetrasiklin. 'osis
pemberian tetrasiklin pada orang dewasa adalah -"" mg:hari, dibagi dalam
dosis.
Pengobatan dengan antibiotika ditujukan untuk bentuk
6egetatif clostridium tetani# jadi sebagai pengobatan radikal, yaitu untuk membunuh kuman tetanus yang masih ada dalam tubuh, sehingga tidak ada lagi
sumber eksotoksin.
AT1 atau *T7? ditujukan untuk mencegah eksotoksin berikatan dengan
susunan saraf pusat (eksotoksin yang berikatan dengan susunan saraf pusat akan
menyebabkan kejang, dan sekali melekat maka AT1 : *T7? tak dapat
!!
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 23/31
menetralkannya. @ntuk mencegah terbentuknya eksotoksin baru maka sumbernya
yaitu kuman clostridium tetani harus dilumpuhkan, dengan antibiotik.
. Penanggulangan ejang.
'ahulu dilakukan isolasi karena suara dan cahaya dapat menimbulkan
serangan kejang. 1aat ini prinsip isolasi sudah ditinggalkan, karena dengan
pemberian anti kejang yang memadai maka kejang dapat dicegah.
Jen! 4%at D0!! Anak anak D0!! 4rang Dea!a
;enobarbital(Luminal$
ula 5 mula /" 5 %"" mg 7,
kemudian / #" mg per oral.aksimum !"" mg:hari # %"" mg 7
lorproma<in
(Largactil$
5 / mg:kg 22:hari, mula 5 mula
7, kemudian per oral # !- mg 7
'ia<epam
(Dalium$
ula 5 mula ",- 5 % mg:kg 22
7, kemudian per oral %,- 5
mg:kg 22:hari, dibagi dalam /
dosis # %" mg 7
lorhidrat &
# -"" 5 %"" mg per
rectal
2ila kejang belum juga teratasi, dapat digunakan pelemas otot (muscle relaant $
ditambah alat bantu pernapasan (6entilator$. 8ara ini hanya dilakukan di ruang
perawatan khusus (78@ I Intesive Care +nit $ dan di bawah pengawasan seorang
ahli anestesi.
!.9.! eloid 'an 4aringan Parut *ipertropik
eloid dan jaringan parut hipertrofik timbul karena reaksi serat kolagen
yang berlebihan dalam proses penyembuhan luka. 1erat kolagen disini teranyam
teratur. eloid yang tumbuh berlebihan melampaui batas luka, sebelumnya
menimbulkan gatal dan cenderung kambuh bila dilakukan inter6ensi bedah.
!#
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 24/31
Parut hipertrofik hanya berupa parut luka yang menonjol, nodular, dan
kemerahan, yang menimbulkan rasa gatal dan kadang 5 kadang nyeri. Parut
hipertrofik akan menyusut pada fase akhir penyembuhan luka setelah sekitar satu
tahun, sedangkan keloid tidak.
eloid dapat ditemukan di seluruh permukaan tubuh. Tempat predileksi
merupakan kulit, toraks terutama di muka sternum, pinggang, daerah rahang
bawah, leher, wajah, telinga, dan dahi. eloid agak jarang dilihat di bagian sentral
wajah pada mata, cuping hidung, atau mulut.
Pengobatan keloid pada umumnya tidak memuaskan. 2iasanya dilakukan
penyuntikan kortikosteroid intrakeloid, bebat tekan, radiasi ringan dan salep
madekasol (! kali sehari selama #&/ bulan$. @ntuk mencegah terjadinya keloid,
sebaiknya pembedahan dilakukan secara halus, diberikan bebat tekan dan
dihindari kemungkinan timbulnya komplikasi pada proses penyembuhan luka
(1jamsuhidajat and 4ong, %>>0$.
2.5 Luka Kr0nk
!.>.% 'efinisiLuka kronik merupakan luka yang tidak menyembuh melalui tahapan
penyembuhan luka yang normal, dalam waktu kurang lebih # bulan (2roderick,
!"">$. Luka kronik dapat disebabkan oleh pengaruh intrinsik maupun ekstrinsik
serta dapat mengenai semua kelompok umur, baik pasien sehat maupun mereka
yang memiliki beberapa penyakit penyerta. 8ontoh luka kronik antara lain) ulkus
dekubitalis, ulkus diabetik, luka yang mengalami desikasi lama, ulkus stasis 6ena,
ulkus radiasi, luka traumatik, atau luka operasi lama. (1udjatmiko, !"%"$
!.>.! Patologi Luka ronik
Proses patologi dari luka kronik antara lain (2roderick, !"">$)
a. Pemanjangan fase inflamasi
b. Penuaan sel (sel tua yang kurang 6iabel$, dimana terjadi perubahan
kemampuan sel untuk berproliferasi.
c. ekurangan reseptor faktor pertumbuhan ( growt! factor $
d. Tidak terdapat perdarahan awal yang dapat memicu kaskade penyembuhan
luka
!
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 25/31
e. Peningkatan kadar protease (en<im yang memakan protein$.
!.>.#Penatalaksanaan
a. Perawatan 'asar
Perawatan yang baik dan penggunaan kasur anti dekubitus memiliki
peranan dalam mengurangi tekanan pada pasien dengan ulkus dekubitus.
'emikian pula debridemen kalus secara teratur, perawatan kuku, dan sepatu
khusus untuk mengurangi tekanan penting untuk perawatan kaki diabetik akibat
neuropati diabetik. Penggunaan 6erban kompresi dan stoking penting dan efektif
dalam mengobati ulkus 6ena. (*arding and orris, !""!$
b. 'ebridement yang adekuat
Luka kronik umumnya memiliki banyak jaringan parut, debris, dan
jaringan nekrotik yang menghambat penyembuhan. (1udjatmiko, !"%"$
c. Penanganan infeksi
Pada luka kronik harus dicurigai adanya infeksi. ultur jaringan dan
perhitungan kwantitatif sebaiknya dilakukan. (1udjatmiko, !"%"$
d. Penutupan luka yang baik
'esikasi merupakan faktor yang seringkali menyebabkan gangguan
penyembuhan luka dan epitelisasi pada luka kronik. (1udjatmiko, !"%"$ ;okus
utama dari perawatan luka kronis dalam beberapa tahun terakhir adalah
mengembangkan metode penutupan luka yang baik sehingga dapat menciptakan
lingkungan yang lembab untuk membantu penyembuhan luka. Jinter
menunjukkan pada model hewan bahwa proses reepitelialisasi luka akut berjalan
%,- kali lebih cepat jika luka ditutup. Penutupan luka belum menunjukkan efek
bermakna dalam studi klinis terhadap pasien dengan luka kronis, namun
penerapannya masih memiliki manfaat bagi pasien dengan mengurangi rasa sakit
dan dengan meningkatkan kenyamanan serta efekti6itas biaya. emajuan dalam
teknologi penutupan luka belum dapat menemukan <at yang dapat mengobati
kelainan pada kaskade penyembuhan luka, kecuali penutupan luka dengan bahan
yang mengandung asam hyaluronat, yang secara khusus membantu penyembuhan
luka. (*arding and orris, !""!$
e. Penggunaan faktor pertumbuhan topikal
!-
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 26/31
;ungsi normal faktor pertumbuhan adalah untuk menarik bermacam tipe
sel ke daerah luka, menstimulasi proliferasi selular, memacu angiogenesis, serta
mengatur sintesis dan degradasi matriks ekstraseluler. Penggunaan faktor
pertumbuhan secara topikal belum memiliki hasil dramatis seperti yang
diaharapkan sebelumnya. *al ini tidak mengejutkan mengingat proses
penyembuhan luka sangatlah kompleks. 1ampai saat ini hanya platelet derived
growt! factor yang telah diijinkan penggunaannya untuk mengobati ulkus kaki
yang tidak terinfeksi samai dengan ukuran - cm! pada penderita kaki diabetik
(becaplermin, +egrane$. Penelitian telah menunjukkan bahwa platelet derived
growt! factor juga memiliki manfaat dalam mengobati ulkus dekubitus. eski
belum berlisensi, granulocyte colony stimulating factor telah diteliti bermanfaat
dalam mengobati ulkus kaki yang terinfeksi pada pasien diabetes, mempercepat
penyembuhan selulitis serta menurunkan kebutuhan penggunaan antibiotik. 1elain
itu, fibroblast growt! factor dinilai dapat mengobati ulkus decubitus dan
epidermal growt! factor dapat digunakan pada ulkus 6ena di kaki. 'i masa yang
akan datang faktor pertumbuhan dapat diberikan secara bertahap, dalam
kombinasi, atau pada inter6al waktu tertentu agar semakin mendekati proses
penyembuhan luka yang normal. eragaman faktor pertumbuhan dan jenis luka
kronis menunjukkan bahwa faktor&faktor tersebut memiliki potensi sebagai
pengobatan baru jika kebutuhan indi6idual pasien dapat dikenali.
f. Penanganan faktor lokal dan sistemik yang dapat menghambat penyembuhan
luka
isalnya gangguan 6askular, edema, diabetes, malnutrisi, tekanan lokal,
dan gra6itasi.
g. Penggunaan Dacuum Assisted 8losure (DA8$DA8 adalah suatu pendekatan nonin6asi6e yang bertujuan membantu
penutupan luka melalui pemberian secara topical tekanan subatmosferik atau
tekanan negatif ke permukaan luka. ekanisme kerjanya adalah mengurangi
eksudat, merangsang angiogenesis, mengurangi kolonisasi bakteri dan
menngkatkan pembentukan jaringan granulasi. euntungan menggunakan DA8
!/
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 27/31
adalah kita dapat menutup luka dengan lebih cepat, bahkan pada luka yang kecil
dapat epitelisasi sendiri. (*arding and orris, !""!$
!0
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 28/31
BAB III
KESIMPULAN
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah
kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.
Luka dapat diklasifikasi berdasarkan waktu penyembuhan luka, proses terjadinya,
dan derajat kontaminasi. 1ementara itu proses penutupan pada luka terbagi
menjadi # kategori, tergantung pada tipe jaringan yang terlibat dan keadaan serta
perlakuan pada luka, yaitu primer, sekunder, dan tersier
1etiap proses penyembuhan luka akan melalui # tahapan yang dinamis,
saling terkait dan berkesinambungan, serta tergantung pada tipe:jenis dan derajat
luka. ;ase hemostasis dan inflamasi ditandai dengan adanya respons 6askuler dan
seluler yang terjadi akibat perlukaan pada jaringan lunak yang bertujuan
menghentikan perdarahan dan sterilisasi. 1elanjutnya pada fase proliferasi,
fibroblast berasal dari sel mesenkim yang belum berdiferensiasi, menghasilkan
mukopolisakarida, asam aminoglisin, dan prolin yang merupakan bahan dasar
kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka. 1elanjutnya fase remodelling
yang bertujuan menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan
penyembuhan yang kuat dan berkualitas.
Penyembuhan luka dapat terganggu oleh penyebab dari tubuh sendiri
(endogen$ dan oleh penyebab dari luar tubuh (eksogen$. Penyebab endogen
terpenting adalah gangguan koagulasi yang disebut koagulopati, dan gangguan
sistem imun. 1emua gangguan pembekuan darah akan menghambat penyembuhan
luka, sebab homeostatis merupakan titik tolak dan dasar fase inflamasi. ?angguan
sistem imun akan menghambat dan mengubah reaksi tubuh terhadap luka,
kematian jaringan dan kontaminasi. Perawatan luka sebaiknya dijaga pada kondisi
lingkungan yang lembab karena mempercepat epitelisasi. omplikasi
penyembuhan luka di antaranya keloid dan jaringan parut hipertrofik.
Luka kronik merupakan luka yang tidak menyembuh melalui tahapan
penyembuhan luka yang normal, dalam waktu kurang lebih # bulan (2roderick,
!9
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 29/31
!"">$ Luka kronik dapat disebabkan oleh pengaruh intrinsik maupun ekstrinsik
serta dapat mengenai semua kelompok umur, baik pasien sehat maupun mereka
yang memiliki beberapa penyakit penyerta. 8ontoh luka kronik antara lain) ulkus
dekubitalis, ulkus diabetik, luka yang mengalami desikasi lama, ulkus stasis 6ena,
ulkus radiasi, luka traumatik, atau luka operasi lama.
!>
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 30/31
DA'TA6 PUSTAKA
%. 2roderick, =ancy. @nderstanding 8hrinic Jound *ealing. Dol #, =o.%"3
!"">.
!. 'udley *A;, Eckersley 4+T, et al . Pedoman %inda"an Medi" dan ,eda!.
4akarta ) E?83 !""".
#. 'a6id L'. Wound Closure Manual . innesota) Ethicon inc. pp) /&93 !"".
. 'iegelmann +; and E6ans 8. Jound healing) an o6er6iew of acute, fibrotic
and delayed healing. ront in ,iosci. >)!9#&>3 !"".
-. *arding, ?3 orris, ? patel. 1cience, medicine, and the future *ealing
chronic wounds. 24 Dol #!3 !""!.
/. 4ulia 1. ?arner. .uideline or Prevention of &urgical Wound Infections (ospital Infections Program Centers for Infectious Diseases Center for
Disease Control 3 !""".
0. Libby 1wope Jiersema. List of &urgical Wound Classifications Last 3 !"%%.
9. acay ' and iller AL. =utritional support for wound healing. Alt med rev$
9($) #/"&%3 !""#.
>. allefet P and 'weck A.8. echanisms in6ol6ed in wound healing. ,iomed
&cient . /">&%-3 !""9.
%". angram A4, *oran T8, et al . .uideline for prevention of surgical site
infection. 7nfect 8ontrol *osp Epidemiol 3!")!0&9"3 %>>>.
%%. etcalfe, Anthony ' and ;erguson, ark J.4. Tissue engineering of
replacement skin) the crossroads of biomaterials, wound healing, embryonic
de6elopment, stemcells and regeneration. /$ 0$ &oc$ Interface 6ol , %#
!""0.
%!. onaco 4L and Lawrence JT. Acute wound healing) an o6er6iew. Clin
Plastic &urg . #") %&%!3 !""#.
%#. 1amper ?imene<. 1rbital Penetrating Wound ,y A ,ull (orn, Arch 1oc E1P
Hftamol3 9!) /-&/93 !""0.%. 1chwart< 2; and =eumeister . The mechanics of wound healing. 7n uture
Direction in &urgery. 1outhern 7llinois. pp) 09&>3 !""/.
%-. 1jamsuhidajat, + and 4ong, J '. ,u"u A2ar Ilmu ,eda!, Edisi +e6isi.
4akarta) E?8. #) 0!&9%3 %>>0.
#"
8/19/2019 137764035 93378815 Referat Penyembuhan Luka
http://slidepdf.com/reader/full/137764035-93378815-referat-penyembuhan-luka 31/31
%/. 1udjatmiko, ?entur. Petun2u" Pra"tis Ilmu ,eda! Plasti" 0e"onstru"si.
4akarta) Kayasan hasanah ebajikan3 !"%".
top related