amnesia pasca trauma

84
MILD COGNITIVE IMPAIRMENT (MCI) OLEH: MARDHOTILLAH CHILMY IMAS AYU ARJIANTI PUTRI PEMBIMBING: DR. EDDY ARIO K, SP.S

Upload: chilmy-setyorini

Post on 20-Oct-2015

118 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Amnesia Pasca Trauma

MILD COGNITIVE IMPAIRMENT

(MCI)

OLEH:MARDHOTILLAH CHILMY

IMAS AYU ARJIANTI PUTRI

PEMBIMBING:DR. EDDY ARIO K, SP.S

Page 2: Amnesia Pasca Trauma

DEFINISIMild Cognitive Impairment (MCI)

merupakan diagnosis klinis dimana terdapat defisit fungsi kognitif tetapi tidak cukup berat untuk didiagnosis demensia.

Kognitif:Mendapatkan dan memproses informasi tentang diri

sendiri dan dunianya

Page 3: Amnesia Pasca Trauma

• Fenomena MCI terutama dipergunakan sebagai “peringatan” bahwa penyandangnya mempunyai resiko tinggi untuk mengidap demensia Alzheimer dan merupakan fase transisi antara gangguan memori fisiologis dan patologis

Page 4: Amnesia Pasca Trauma

Prevalensi MCI

• 10 – 20 % orang pada usia >60 th menderita MCI

Page 5: Amnesia Pasca Trauma

SUBTIPE MCI

1. Bentuk amnestik Gangguan memori dominan, sering menjadi prekursor penyakit Alzheimer.

2. Bentuk non-amnestikFungsi luhur yang paling sering terganggu. Bentuk non-amnestik dapat dihubungkan dengan penyakit serebrovaskuler atau mungkin menjadi prekursor dari demensia.

Page 6: Amnesia Pasca Trauma

ETIOLOGISetiap gangguan somatik, neurologis maupun psikiatis yang

dapat mempengaruhi fungsi otak dapat menyebabkan MCI, seperti:

• Trauma otak• Infeksi otak• Stroke • Tumor intracerebral• Alzeimer’s disease• Depresi• Gangguan psikotik• Intoksikasi (alkohol, obat) dll

Page 7: Amnesia Pasca Trauma

PATOFISIOLOGI

Patofisiologi dari MCI adalah multifaktorial. Sebagian besar kasus bentuk MCI amnestik merupakan hasil dari perubahan patologis penyakit Alzheimer yang belum cukup parah untuk menyebabkan demensia klinis.

Page 8: Amnesia Pasca Trauma

TRANSISI MENJADI DEMENSIA ALZHEIMER

Saat ini dapat dipergunakan sebagai pemahaman perjalanan penyakit Alzheimer secara slow motion.

Tampak jelas bahwa perjalanan penyakit Alzheimer secara kronik melalui sebuah “continum” (rangkaian kesatuan) mulai dari Benign Senescent Forgetfulness (BSF) Mild Cognitive Impairment (MCI, Gangguan Kognitif Ringan) penyakit Alzheimer (AD).

Page 9: Amnesia Pasca Trauma

Mudah lupa (Forgetfulness)Mudah lupa merupakan fenomena yang paling

sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari warga usia lanjut. Adapun kriteria mudah lupa (Forgetfulness) adalah:

Mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya. Terdapat gangguan dalam mengingat kembali (recall). Terdapat gangguan dalam mengambil kembali informasi yang

telah tersimpan dalam memori (retrieval). Tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu apabila

diberi isyarat (clue) (recognition). Lebih sering menjabarkan fungsi atau bentuk daripada

menyebutkan namanya.

Page 10: Amnesia Pasca Trauma

Gangguan Kognitif Ringan (MCI)Pada umumnya diagnosis MCI dibuat apabila

pada seseorang ditemukan kriteria berikut ini: Ada gangguan memori. Fungsi memori abnormal untuk usia dan pendidikan. Aktivitas sehari-hari normal. Fungsi kognisi umum normal. Tidak ada demensia (kepikunan).

Penderita MCI terutama mengalami gangguan memori jangka pendek (recent memory). Mereka masih mampu berfungsi normal dalam kehidupan sehari-hari, mampu memperoleh kemampuan kognisi seperti berpikir, pemahaman dan membuat keputusan.

Page 11: Amnesia Pasca Trauma

• Demensia AlzheimerAdalah gangguan intelektual dan

kemampuan kognitif yang progresif dan cukup mengganggu performans sosial dan pekerjaan.

Gejala demensia pada penyakit Alzheimer adalah akibat proses degenerative yang menyebabkan kematian yang massif sel-sel neuron di korteks serebral.

Page 12: Amnesia Pasca Trauma
Page 13: Amnesia Pasca Trauma

Tanda-tanda klasik yang diidap oleh kebanyakan penderita pada stadium awal dan sebagai petujuk kebutuhan penilaian penyakit Alzheimer adalah:

• Short-term memory lossKemunduran fungsi memori merupakan tanda

yang paling awal.• Learning and retaining new information

Kesulitan untuk belajar hal yang baru. Akibatnya adalah mengulang-ulang sesuatu dan lupa pembicaraan dan janji.

• Reasoning and abstractive thoughtKesulitan untuk membaca kalender, memahami

lelucon, atau menetukan waktu. Mengalami kesukaran dalam menghitung balans buku cek, memasak atau tugas yang membutuhkan langkah berurutan.

Page 14: Amnesia Pasca Trauma

• Judgment and planningKesulitan mengantisipasi atau mempertimbangkan

akibat dari suatu peristiwa atau tindakan. Tidak mampu memecahkan masalah sehari-hari, seperti bagaimana harus bertindak apabila kompor menyala, kesulitan mengikuti arah atau menemukan jalan kembali.

• Language skillsSangat sulit menemukan kata yang benar dalam

mengungkapkan pikiran bahkan dalam mengikuti konversasi.

• Inhibition and impulse controlPenderita yang dahulu pasif menjadi lebih agresif

dan kadang-kadang berperilaku tidak wajar. Akan tampak jelas perilaku yang iritabel dan tidak percaya.

Page 15: Amnesia Pasca Trauma

TANDA & GEJALA KLINIS• Mengajukan pertanyaan yang sama berulang-

ulang• Menceritakan, cerita yang sama atau memberikan

informasi berulang kali• Kurang inisiatif pada awal atau menyelesaikan

aktivitas• Kesulitan dalam membayar pajak• Pada waktu melakukan percakapan dan aktivitas

kurang bermanfaat• Tidak mampu untuk mengikuti tugas yang rumit

Page 16: Amnesia Pasca Trauma

DIAGNOSIS

Diagnosis MCI dapat dibuat dengan kriteria menurut the Quality Standards Subcommittee of the American Academy of Neurology sebagai berikut:– Keluhan memori, terutama disampaikan oleh orang

lain– Gangguan memori obyektif– Fungsi kognitif umum normal– Aktivitas kehidupan sehari-hari intak– Tidak ada demensia

Page 17: Amnesia Pasca Trauma

PEMERIKSAANLaboratorium

Tidak ada penelitian laboratorium yang khusus untuk MCI. Kebanyakan praktisi melakukan pemeriksaan dasar untuk menemukan kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan demensia, seperti penyakit tiroid dan defisiensi cobalamin.

Neuroimaging Pencitraan otak dengan Computed Tomography

(CT) scanning atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) sering dilakukan pada pasien MCI. Namun, tidak ada parameter yang direkomendasikan dalam hal ini.

Page 18: Amnesia Pasca Trauma

PEMERIKSAAN

• Pemeriksaan LainPemeriksaan neuropsikologi sangat

diperlukan dalam kasus penurunan kognitif ringan untuk menunjukkan bahwa skor pasien berada di bawah tes memori standar (dan juga tes kognitif lain). Pemeriksaan serial dibutuhkan untuk menunjukkan apakah pasien membaik, tetap stabil, atau menuju ke demensia

Page 19: Amnesia Pasca Trauma

PENATALAKSANAANObat-obatan

Pengobatan farmakologi terhadap MCI akan dianggap berhasil jika dapat mencegah perkembangan defisit kognitif dan fungsional dan pengembangan menjadi demensia. Namun, sampai sekarang tidak ada pengobatan yang berhasil.

Page 20: Amnesia Pasca Trauma

• Perubahan Gaya HidupBukti dari studi epidemiologi longitudinal

menunjukkan bahwa latihan dan aktivitas fisik serta diet rendah lemak, terutama asam lemak jenuh dan kolesterol dikaitkan dengan rendahnya resiko menderita penurunan fungsi kognitif.

Page 21: Amnesia Pasca Trauma

• Donepezil ditemukan dalam percobaan klinis acak

memiliki efek pencegahan sementara selama 1 tahun, dengan efek yang lebih besar dan berkelanjutan. Tetapi bukti tersebut tidak cukup kuat untuk dijadikan sebuah rekomendasi untuk penggunaan rutin.

Page 22: Amnesia Pasca Trauma

VASCULAR COGNITIVE IMPAIRMENT

Page 23: Amnesia Pasca Trauma

Vascular Cognitive Impairment

VCI merupakan suatu keadaan dimana individu memiliki kesulitan kognitif yang signifikan yang muncul akibat cerebrovascular disease dan ischemic brain injury.

Page 24: Amnesia Pasca Trauma

Etiologi

• Patologi pada pembululuh darah besar maupun kecil

• Encelopaty post iskemic• Stroke

Page 25: Amnesia Pasca Trauma
Page 26: Amnesia Pasca Trauma

Vascular Cognitive Impairment• Gambar mekanisme patofisilogi

Page 27: Amnesia Pasca Trauma

Vascular Cognitive Impairment• Vascular Cognitive Impairment:a) Vascular Mild Cognitive Impairment (VMCI)

Ggn kognitif ringan yg disebabkan ggn vaskular & seperti kriteria MCI ditegakkan seperti :

1. Keluhan memeori yg dikeluhkan oleh penderita2. Aktivitas sehari-hari (ADL) normal-otonom masih dpt hidup sendiri3. Didapatkan Ggn. pd beberapa aktivias seharian yg komplek4. Fungsi kognitif global normal5. Ggn memori obyektif / ggn. pd salah satu fungsi kogntif6. CDR score = 0.5 & GDS score = 37. Tidak dijumpai dementia menurut kriteria DSM IV, NINCDS

Page 28: Amnesia Pasca Trauma

Vascular Mild Cognitive Impairment

b. Demensia Vaskular (DVa)Kriteria diagnosa DVa menurut DSM-IV : 1. Penurunan fungsi kognitif multiple (aphasia, apraksia,

agnosia serta ggn melaksanakan pekerjaannya)2. Penurunan fungsi kognitif berat shg menganggu pekerjaan /

hubungan sosial shg menggambarkan adanya penurunan fungsi yg sebelumnya masih baik

3. Tidak terdapat delirium meskipun demensia dpt terjadi bersamaan dgn delirium

4. Penyebab demensia dpt terkait dgn keadaan umum (panyalahgunaan bahan-bahan (toksin) / gabungan faktor-faktor tsb)

Page 29: Amnesia Pasca Trauma
Page 30: Amnesia Pasca Trauma

Pemeriksaan

• Anamnesis• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan penunjang– Neuroimaging – Lab

Page 31: Amnesia Pasca Trauma

Tatalaksana

• Simptomatik – Donepezil – Antidepresan

• Memperlambat progresi– Menurunkan faktor resiko

Page 32: Amnesia Pasca Trauma

ALZEIMER’S DISEASE

Page 33: Amnesia Pasca Trauma

Definisi

Alzeimer’s dementia adalah suatu gangguan neurodegenerative progresif dengan gejala klinis dan patologis yang khas.

Penemuan patologis khas adalah hilangnya neuron, adanya neurofibrilary tangles, neuritic plaques dan amyloid angiopati.

Dementia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.

Page 34: Amnesia Pasca Trauma

Etiologi

• Mutasi kromosom 21, 14 dan 1• Faktor-faktor yang diketahui : - genetik - vaskular - toksik - traumatik - inflamasi - lesi metabolik - infeksi - degenerasi malignan

Page 35: Amnesia Pasca Trauma

Kriteria Diagnosis

- Diagnosa didasarkan atas pemeriksaan klinik dan tes neuropsikologi ( algoritma penanganan demensia, MMSE,CDT, ADL,dll ).

- Defisit meliputi dua atau lebih araea kognisi terutama perburukan memoti yg disertai gangguan kognisis lain yg progresif

- Tidak terdapat gangguan kesadaran- Awitan antara usia 40 – 90 th,sering

setelah 65.- Tidak ditemukan gangguan sistemik

atau penyakit otak sebagai penyebabgangguan memori dan fungsi kognisi yang progresif tsb.

- Penyandang sindroma demensia tanpa gangguan neurologis, psikiatris dan gangguan sistemik lain yg dapat menyebabkab demensia.

- Awitan, presentasi atau perjalanan penyakit yg bervariasi dibanding demensia Alzheimer klasik

- Pasien demensia dg komorbiditas ( ggn sistemik / ggn otak sekunder ), tetapi bukan sebagai penyebab demensia

- Dapat dipergunakan untuk keperluan penelitian bila terdapat suatu defisit kognisi berat, progresif bertahap tanpa penyebab lain yg teridentifikasi.

Probable Demensia Alzheimer Possible Demensia Alzheimer

Page 36: Amnesia Pasca Trauma

Gambaran Klinis• Awitan penyakit perlahan-lahan• Perburukan progresif memori ( jangka pendek ) disertai gangguan

fungsi berbahasa ( afasia ), ketrampilan motorik ( apraksia ) dan persepsi ( agnosia ) dan perubahan perilaku penderita yang mengakibatkan gangguan aktivitas hidup sehari-hari.

• Bisa didapatkan riwayat keluarga dg penyakit yang serupa.• Kelainan neurologis lain pd tahap lanjut berupa gangguan motorik

( hipertonus, mioklonus, gangguan gait, atau bangkitan ( seizure ). • Gejala penyerta lain berupa depresi, insomnia, inkontinensia,

delusi, ilusi, halusinasi,pembicaraan katastrofik,gejolak emosional atau fisikal, gangguan seksual, dan penurunan berat badan.

Page 37: Amnesia Pasca Trauma

Pemeriksaan Penunjang

• CT Scan: atrofi serebri t.u temporal dan parietal• MRI : atrofi serebri dan atrofi hipokampus• SPECT : penurunan serebral blood flow t.u di

kedua kortek temporoparietal• Laboratorium ; • EEG : – stad.awal : normal / aspesifik – stad.lanjut : perlambatan difus dan kompleks periodik

• Patologi Anatomi : ditemukan neurofibrillary tangles dan senile plaque

Page 38: Amnesia Pasca Trauma

Penatalaksanaan

• Farmakologi : - Simtomatik :

- Donepezil HCl - Rivastigmin - Galantamin

- Gangguan perilaku : - antidepresan- neuroleptik

• Non Farmakologi- Program adaftif dan restoratif- Edukasi pengasuh- Intervensi lingkungan- Penanganan gangguan perilaku

Page 39: Amnesia Pasca Trauma

PICK’S DISEASE

Page 40: Amnesia Pasca Trauma

DEFINISI

• Merupakan suatu penyakit keturunan dimana terjadi kekurangan suatu enzim khusus yg mengakibatkan penimbunan sfingomielin ( hasil metabolisme lemak) atau terdapat penimbunan kolesterol yg abnormal.

Page 41: Amnesia Pasca Trauma

ETIOLOGI

• Gen yg bertanggung jawab bersifat resesif.• Harus memiliki 2 gen dari kedua orang tua.

Page 42: Amnesia Pasca Trauma

EPIDEMIOLOGI

• Ras adanya kelainan kromosom 17q berperan munculnya penyakit ini.

• Sexlaki-laki>wanita

• Usia sebelum usia 70 th, insidensi pd usia 55-56 th

Page 43: Amnesia Pasca Trauma

PATOFISIOLOGI

• Adanya afek pd lobus frontal dan / anterolateral

• Terdapat temuan patologi berupa atrofi, neuronal loss dan gliosis mirovacuolation ggn. Behavior, afasia

Page 44: Amnesia Pasca Trauma

MANIFESTASI KLINIS

• Juvenil Beratkelainan sistem saraf krn tdk dpt membentuk mielin

• Pertumbuhan lemak di bawah kulit• Daerah pigmentasi yg gelap• Pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening• Retardasi mental• Afasia • Anemia • Leukosit dan trombosit rendah

Page 45: Amnesia Pasca Trauma

DIAGNOSIS

• Pd janin vilus korion atau amniosintesis• Sesudah lahir biopsi hati

Page 46: Amnesia Pasca Trauma

TERAPI

• Medical care Stop obat2an yg menyebabkan ggn. memori (antikolinergik, sedatif drugs, benzodiazepine), dpt digunakan thiamin (100-300mgIV/IM) u/ simtomatis.

• Tidak ada terapi khusus

Page 47: Amnesia Pasca Trauma

PROGNOSA

• Sebagian besar meninggal akibat infeksi atau kelainan fungsi sistem ssp yg progresif

Page 48: Amnesia Pasca Trauma

TERIMA KASIH

Page 49: Amnesia Pasca Trauma

DEMENTIA

Page 50: Amnesia Pasca Trauma

Definisi

• Sindrom terdiri dari gejala gangguan kognitif global tanpa gangguan derajat kesadaran, namun bergandengan dengan perubahan tabiat yang dapat berkembang secara mendadak atau sedikit demi sedikit pada tiap orang dari semua golongan usia.

• Hilangnya fungsi intelektual (kognitif) meliputi:– Memori– Bahasa– Fungsi eksekutif– Kemampuan motorik kompleks (praxis)

Page 51: Amnesia Pasca Trauma

Definisi

• Gangguan perilaku (behavioral) timbul pd keadaan yg sudah berat & dapat berbentuk:– Kelainan perilaku– Menurunnya fungsi kemandirian– Depresi– Agitasi/agresivitas– “wondering” (mengembara)– Mengulang-ulang hal yg sama– BAK/BAB di tempat yg tdk lazim

Page 52: Amnesia Pasca Trauma

Etiologi

• R. Katzman, B. Lasker, dan N. Berstein (1986) mengelompokkan etiologi demensia:

A. Kelainan sebagai penyebab demensiaB. Keadaan/kelainan yg dapat menampilkan

demensia• Cumming (1995) menyebutkan 3 besar urutan

penyebab demensia: Demensia Alzheimer (DA), Demensia Vaskular (DV), dan depresi (pseudo-demensia)

Page 53: Amnesia Pasca Trauma

Etiologi

A. Kelainan sebagai penyebab demensia1. Penyakit degeneratif2. Penyakit serebrovaskuler3. Anoksia/cardiac arrest, gagal jantung, intoksikasi

CO4. Trauma otak (head injury)5. Infeksi (AIDS, prion disease, ensefalitis, lues)6. Normal pressure hydrocephallus

Page 54: Amnesia Pasca Trauma

Etiologi (Kelainan sebagai penyebab demensia)

7. Tumor primer/metastase8. Autoimun (SLE), vaskulitis9. Multiple sclerosis10.Toksik

Alkoholik demensiaIntoksikasi: Pb, Hg, Arsen, Mn, insktisida

11.Kelainan lainnyaEpilepsiHeat strokeWhipple disease

Page 55: Amnesia Pasca Trauma

Etiologi B. Keadaan/kelainan yg dapat menampilkan demensia1. Gangguan psikiatrik: depresi, asietas, psikosis2. Obat2an

– Psikofarmaka– Antiaritmia– Anti hipertensi– Anti konvulsan– Digitalis– Obat dg efek samping anti kolinergik

3. Gangguan nutrisi– Defisiensi B6 (pelagra)

– Defisiensi B1 (wernicke/korsakoff syndrom)– Defisiensi asam folat– Marchiava-Bignami disease

Page 56: Amnesia Pasca Trauma

Etiologi4. Gangguan metabolik (delirium yg sulit dibedakan dg demensia)

Hiper/hipotiroid Hiperkalsemia Hiper/hiponatremia Hipoglikemia Hiperlipidemia Hiperkapnia Gagal ginjal, gagal hati Cushing syndrome Addison’s disease Hipopituitarisme Efek remote penyakit kanker

Page 57: Amnesia Pasca Trauma

Pemeriksaan

• Dalam pemeriksaan harus tercakup seluruh defisit (gejala) dan kemampuan yg masih dimiliki (aset) penderita serta dampak dari penyakit terhadap anggota keluarga

• Langkah2 yg harus diikuti jika ditemukan gangguan memori:1. Apakah gangguan bersifat jinak, sesuai dg pertambahan

usia2. Adakah gangguan psikopatologi seperti depresi, manik,

ansietas, skizofrenia, dll3. Apakah gangguan bersifat akut? Apakah penyebabnya?

Delirium atau depresi atau demensia?

Page 58: Amnesia Pasca Trauma

Pemeriksaan (lanjutan..) 4. Jika gangguan bersifat menahun, adakah

gangguan fokal (sindrom lobus frontalis, sindrom lobus parietalis, atau disfasia)

5. Apabila gangguan berupa demensia, carilah penyebabnya apakah reversibel atau ireversibel

6. Identifikasi defisit yg terjadi: bahasa, praksis, kepribadian, fungsi eksekutif, dll

7. Adakah gangguan patologi fisik, sensorik, dan psikiatrik

8. Identifikasikan kemampuan penderita yg masih dimiliki (aset)

9. Eksplorasi dampak gangguan terhadap keluarga

Page 59: Amnesia Pasca Trauma

Prinsip penatalaksanaan

• Kualitas hidup penderita & caregiver (pengasuh)• Perlakukan penderita sebagai “individu”• Demensia tdk berarti tiba2 seluruh kemampuan hilang

total, tetapi kemampuan menurun sedikit demi sedikit sampai stadium akhir

• Ingatlah: selalu ada penderita ke-dua “yg tersembunyi” caregiver/pengasuh

• Penderita demensia rentan thd penyakit lain (infeksi, kecelakaan, abuse)

• Perlu kerjasama dg instansi pelayan lainnya• Perhatikan hal2 yg berhubungan dg mediko-legal

Page 60: Amnesia Pasca Trauma

Prinsip penatalaksanaan (lanjutan..)

• Kenikmatan & kesenangan tdk selalu memerlukan daya ingat

• Informasi yg terkahir cepat terlupakan (last in first out)• Lakukanlah stimulasi tinggi tp jgn berlebihan• Orang demensia tumbuh surut (grow down)• Sesuaikan lingkungan thd penderita, jgn sebaliknya• Ciptakan rasa diri mampu & penting (the sense of important

& mastery)• Sikap keluarga akan mempengaruhi kondisi penderita

demensia• Caregiver/pengasuh dapat berperan sebagai terapis

Page 61: Amnesia Pasca Trauma

Prinsip penatalaksanaan (lanjutan..)

• Untuk lebih memudahkan penatalaksanaan, perlu pemahaman tahap2 penurunan fungsi kognitif, defisit, aset, dan padanan usia. Hal ini dapat dilihat pada modifikasi dari B. Reisberg yg dikemukakan oleh Martina W. S. Nasrun (2002) yg terutama ditujukan utk DA sperti tercantum dalam tabel berikut:

Page 62: Amnesia Pasca Trauma

Tahapan GDS Stadium AD

Kesetaraan usia

perkembangan

Kemampuan Kebutuan tatalaksana

7: verbalisasi minim, ketrampilan psikomotor dasar hilang, ngompol

Berat 1-3 bulan2-4 bulan6-10 bulan1 tahun15 bulan

Angkat kepala, tersenyum, sit up, bangkit, berjalan, bicara 1 kata, bicara 5-6 kata

Perawatan terus-menerus

6: tidak tahu semua kejadian baru/pengalaman, sulit menghitung dan pergi sendirian, kepribadian dan emosi berubah, inkontinensia +/-

Sedang – berat

2-3 tahun2-4,5 tahun4 tahun5 tahun

Kontrol BAB, kontrol BAK, mandi, toileting tak sempurna, berpakaian sembarang/tidak rapi

Pengawasan full time

Page 63: Amnesia Pasca Trauma

Tahapan GDS Stadium AD Kesetaraan usia perkembangan

Kemampuan Kebutuan tatalaksana

5: disorientasi waktu, lupa semua (alamat, telepon, nama cucu, dsb), sulit mengurang angka dan berpakaian

Sedang 5-7 tahun Memilih pakaian yg pantas cocok

Bantuan part time agar pasien dapat hidup dlm masyarakat

4: defisit kognitif menjadi nyata, apraksia, denial, afek mendatar, withwdrawal

Ringan 8-12 tahun Mengelola keuangan sederhana

Pasien masih mampu hidup mandiri

Page 64: Amnesia Pasca Trauma

Tahapan GDS Stadium AD Kesetaraan usia perkembangan

Kemampuan Kebutuan tatalaksana

3: kinerja turun, terdeteksi oleh keluarga, sering tersesat, sulit cari kata/menyebut benda, lupa2, cemas, tes pemeriksaan +/-

Dini >12 tahun Melakukan tugas/pekerjaan tertentu (kerja sederhana)

Latihan •Klinik memori•Day care

2: tdk ada keluhan subyektif, tdk ada gejala obyektif dan penurunan fungsi

Normal Dewasa - Konsultasi

1: tdk ada keluhan Normal Dewasa - aktivitas

Page 65: Amnesia Pasca Trauma

Penatalaksanaan farmakoterapi

• Intervensi farmakoterapi berkaitan dg: Pencegahan neurodegenerasi Penurunan intelektual Gangguan behavioral/perilaku Gangguan tidur Penyulit medik Memburuknya secara mendadak keadaan

demensia

Page 66: Amnesia Pasca Trauma

Pencegahan neurodegenerasi

• Terbukti beberapa obat/bahan dpt memperlambat laju progresivitas dari neurodegenerasi, terutama DA

• Obat tersebut adalah:– Estrogen replacement therapy (ERT)– Vit E– NSAIDs

Page 67: Amnesia Pasca Trauma

ERT

• Dosis pasti & lama ERT blm diketahui• Punya pengaruh baik dlm mencegah penyakit

jantung & osteoporosis• Efek samping ringan kista mammae jinak, post

menopause vaginal bleeding)• Efek samping berat DVT, emboli paru, Ca

mammae, Ca uterin• Blm cukup data utk dberikan secara rutin sbg

profilaksis demensia

Page 68: Amnesia Pasca Trauma

Vitamin E

• Penelitin terakhir menyarankan 2000iu/hari utk memperlambat MRS penderita DA

• Perdarahan kecil (subkutan) adl efek samping tersering

• Mempunyai efek yg sama dg selegeline, akan tetapi tdk ada keuntungan tambahan kombinasi vit E dg selegeline

• Utk profilaksis bisa diberikan 1000iu/hari

Page 69: Amnesia Pasca Trauma

NSAIDs

• Mengurangi resiko awitan demensia & laju progresivitasnya

• Dosis obat yg spesifik blm jelas• Harus diingat resiko perdarahan GIT• Dosis rendah aman bagi penderita tanpa riwayat ulkus

peptikum, dapat diberikan ibuprofen/naproxen 200mg/hari (atau siklooksigenase 3 inhibitor) bersama makanan, akan tetapi dosis yg rendah ini bermanfaat atau tidak masih dipertanyakan

• Aspirin dosis rendah (81-325mg/hari) masih diperdebatkan

Page 70: Amnesia Pasca Trauma

Gingko biloba

• Banyak digunakan di Cina dan Jepang• Neuroprotektif sedang• Seberapa besar pengaruh neuroprotektif msh

dipertanyakan

Page 71: Amnesia Pasca Trauma

Penurunan intelegensi

• Pada DA yg merupakan penyebab utama ireversibel demensia, diakibatkan karena rendahnya kadar asetilkolin di otak. Upaya utk menanggulangi keadaan defisiensi kolinergik serebral adalah dengan memberikan asetilkolinesterase inhibitor (AChE-I) yg mempunyai aksi sentral, yg efektif utk memperbaiki ketrampilan intelektual seperti memori pd penderita DA.

Page 72: Amnesia Pasca Trauma

AChE-I• Pd otak normal, ACh yg dilepas dr neuron presinaptik akan

menyebrang sinaps guna mengaktivasi neuron post-sinaptik. ACh akan dihidrolisis & dimusnahkan oleh enzim AChE dg cepat di sinaps. Pada penderita DA karena adanya degenerasi neuron kolinergik maka jumlah Ach yg dilepas berkurang. Hal ini akan menyebabkan rangsangan atau aktivasi sel post sinaptik berkurang.

• Karena fungsi kolinergik tdk terbatas di otakk saja maka dibutuhkan AChE-I yg spesifik

• Saat ini dikenal 2 tipe kolinesterase– AChE: enzim yg menjadi target pengobatan DA, ditemukan di otak, otot

lurik, dan eritrosit– BChE (butirilcholinesterase): ditemukan terutama di otot2 jantung dan

otot polos, kulit, & sejumlah kelenjar

Page 73: Amnesia Pasca Trauma

AChE-I

• Obat AChE-I dpt dikelompokkan mjd 3 jenis:– Tipe reversibel: tacrine & donepenzil– Tipe ireversibel: metrifonat– Tipe pseudoreversibel: fisostigmin & rivastagmin

Page 74: Amnesia Pasca Trauma

AChE-I

• Syarat AchE-I ideal– Selektif thd otak (donepenzil, rivastigmin) lbh

baik yg regio selektif– Significant and sustained inhibition, not total

irrevesible inactivation– Toksisitas yg rendah dari metabolitnya– Obat AchE inh : tacrine, donezepil, rivastigmine

Page 75: Amnesia Pasca Trauma

Gangguan prilaku (Behavioral Disorders)

• Yg sering djumpai pd px demensia : psikosis, ansietas, depresi

• Px demensia sering mengalami komplikasi perilaku yg membuat dia harus menjalani rawat inap.

Page 76: Amnesia Pasca Trauma

Gangguan prilaku (Behavioral Disorders)

• Psikosis• Terutama waham paranoid & halusinasi visual• Keluhan psikotik berespons baik thd neuroleptik• 4 macam obat neuroleptik : 2 macam yg tipikal, 2

macam yg atipikal• 2 macam neuroleptik tipikal : Halloperidol &

risperidone• 2 macam neuroleptik atipikal : quentiapine, olanzepine

Page 77: Amnesia Pasca Trauma

Gangguan prilaku (Behavioral Disorders)

• Ansietas– Banyak px demensia yg mengalami kecemasan– Terapi :• Benzodiazepine• Buspirone (obat pilihan pertama)• Trazadone (bila anxietas menghebat)

Page 78: Amnesia Pasca Trauma

Gangguan prilaku (Behavioral Disorders)

• Depresi• Prinsip praktis farmakoterapi depresi pd

lansia :– Antidepresan trisklik sebaiknya dihindari pd px

demensia– Px demensia lansia lbh cocok dg selective

serotonin reuptake inhibitor (SSRI), ex : setraline, paroxetine

Page 79: Amnesia Pasca Trauma

Gangguan Tidur

• Gangguan tidur & siklus tidur yg terbalik• Obat short acting sedative hypnotic lbh disukai

daripada long acting agent• Terapi : Diphenhydramine, chloral hydrate,

zolpidem

Page 80: Amnesia Pasca Trauma

Penyulit medik

• Inkontinensia overflow & urge (penanganannya berbeda)– Tx : oxybutynin, tolterodine

• Parkinsonism adl masalah yg paling sering ditemui pd px demensia• Tx : menghentikan antagonis dopaminergik (neuroleptik)

atau mberikan agonis dopamin (levodopa/carbidopa)• Tx ini hanya jika diperlukan krn meningkatkan kadar

dopamin di otak dpt meningkatkan kebingungan/ memperburuk halusinasi

Page 81: Amnesia Pasca Trauma

Penyulit medik (lanjutan..)

• Nyeri pd px demensia menyebabkan deteriorasi prilaku & keluhan nyeri tdk khas & sulit di evaluasi• Tx : Acetaminofen, NSAID, bila perlu

propoxyphene• Disfagia merupakan masalah yg sering

dijumpai pd stadium akhir penyakit neurodegeneratif & umumnya muncul pd ggn yg mengenai fungsi motorik bahaya aspirasi

Page 82: Amnesia Pasca Trauma

Penurunan Keadaan yg Mendadak

• Intercurrent illness– infeksi (ISK, pneumonia)– SDH & penyakit Non-neurologik (emboli paru, infark miokard)

• Reaksi Katastrofik– Perubahan prilaku yg mendadak sering dicetuskan oleh stresor

psikososial spt lingkungan yg asing, lingkungan yg padat & konfrontasi dg orang lain

– Ggn siklus tidur dapat menyebabkan deteorisasi perilaku makin menghebat

– Kebingungan biasanya tjd waktu sore hari (sundowning) & apabila px sering terbangun pd malam hari, penderita akan makin bingung sepanjang hari

Page 83: Amnesia Pasca Trauma

Penurunan Keadaan yg Mendadak

• Nyeri– Px demensia berat tdk dapat mengutarakan

ketidaknyamanannya & dpt menunjukkan penurunan prilakunya dg agitasi & ‘mbandel’ sbg konsekuensi nyerinya

• Obat-obatan– Kesalahan pengobatan, efek samping obat &

interaksi obat dpt menyebabkan penurunan cepat dr prilaku

Page 84: Amnesia Pasca Trauma

Terima kasih