ambon syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

14
Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 0

Upload: syarifudin-amq

Post on 22-Jul-2015

41 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 0

Page 2: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 1

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM

PENGELOLAAN ZAKAT DI MALUKU

Oleh: Syarifudin

A. LATARBELAKANG

Rendahnya kesadaran berzakat dalam perspektif Antonio Syafi‟i dapat

membuka ruang rentang dengan konflik kemanusiaan, karena zakat adalah maaliyah

ijtima’iyyah (Ibadah yang berkaitan dengan ekonomi kemasyarakat) dan perlu

teknologi penunjang dalam menata regulasi Manajemen Sistem Informasi Zakat

(MSIZ).1 Karena ia berhubungan dengan kebutuhan masyarakat sehingga peran

teknologi informasi sebagai fasilitas pembantu sangat dibutuhkan untuk menata

mustahid menjadi muzakki.

Bagaimana dengan kondisi di Maluku saat ini? inilah yang penting dibicarakan

dalam makalah ini. Berdasarkan hasil survei tahun 2012 dari mahasiswa IAIN

Ambon memberikan informasi bahwa Maluku termasuk krisis ICT dalam

pengelolaan zakat sehingga kajian tentangnya masih urgent dibicarakan untuk

mendapatkan model penggunaan teknologi informasi yang efektif dalam penerimaan,

pengelolaan, dan penyaluran zakat di Maluku.

Provinsi Maluku baru 10 tahun terakhir ini menggunakan teknologi informasi

sebagai fasilitas dalam menata sistem administrasi yang dimanfaatkan di instansi

swasta dan pemerintah. Meskipun demikian pemanfaatan teknologi informasi ini

sebagai kekuatan baru dalam menata sistem pengelolaan zakat belum dimaksimalkan

secara baik.2 Misalnya belum adanya database UPZ secara digital, peta digital

muzakki, dokumen sistem pengelolaan ZIS digital, dan sistem perencanaan ZIS

Moderen yang dikemas dalam bentuk digital dalam melayani muzakki dan muztahid.

1Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen zakat di Indonesia (Cet. I; Malang: UIN Malang Press,

2008), h. 3.

2Syarifudin, Teknologi Informasi Dakwah: Mengungkap Pemnafaatan Teknologi Informasi

sebagai kekuatan pengelolaan zakat, infaq, dan Shadaqah di Maluku.

Page 3: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 2

Kondisi ini memberikan gambaran bahwa perlu teknologi informasi sebagai

fasilitas penunjang dalam pelayanan ZIS untuk menata sistem manajemen sistem

informasi zakat, infaq, dan shadaqah. Pentingnya UPZ memanfaatkan teknologi

informasi sebagai media penunjang yang dapat memudahkan pihak BASNAZ di

Maluku dalam pengumpulan, pengelolaan, dan penyaluran zakat yang efektif bagi

struktur masyarakat di Maluku.

Ketika sebuah bangsa atau masyarakat tidak mampu menggunakan teknologi

informasi sebagai fasilitas pembantu dalam menata manajemen sistem informasi

zakat, infaq, dan shadaq maka bangsa atau masyarakat itu dianggap masih

terbelakang dan berpotensi ruang konflik semakin tinggi. Begitupula dalam

pengelolaan zakat ketika belum ada standar teknologi zakat maka dapat dipastikan

regulasi pengelolaannya tidak sesuai dengan harapan Al-Quran dan Sunnah.

Sistem zakat secara digital maka UPZ, dan BAZNAS akan berwajah suram

karena problematika akan mengancam sistem administrasinya. Provinsi Maluku yang

jumlah penduduknya terus berkembang yang membutuhkan pelayanan sistem

administrasi ZIS yang professional dalam bentuk digital dengan bantuan software dan

hardware yang canggih yang berfungsi memudahkan pengelolah ZIS dalam

memberikan pelayanan prima sebagai sistem pengumpulan, pengelolaan, dan

penyaluran pada pihak yang berhak secara syari‟at Islam.

Ketika BAZNAS belum mampu menggunakan Teknologi Informasi Zakat

(TIZ) sebagai kekuatan dan alat bantu dalam menata sistem administrasi ZIS maka

dapat diprediksikan ZIS belum mampu menjadi regulasi ekonomi yang baik bagi

masyarakat. Tren teknologi informasi telah menjadi indicator kemajuan sebuah

bangsa semakin lemah fasilitas teknologinya yang digunakan semakin rendah daya

saing sebuah masyarakat tersebut.3

3Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen zakat di Indonesia (Cet. I; Malang: UIN Malang Press,

2008), h. 43.

Page 4: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 3

Dalam konteks zakat, infak, sedekah dan wakaf memiliki keterkaitan erat

dengan kondisi bangsa yang belum sepenuhnya bangkit dari keterpurukan akibat

lemahnya sistem teknologi zakat yang berdampak dalam krisis ekonomi yang

berkepanjangan. Zakat sebagai bagian dari ibadah dari tatanan ekonomi, sosial

dan politik umat Islam belum memiliki standar teknologi zakat yang sesuai amanat

UU pelayanan publik.

Keadaan inilah sehingga rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah

ini adalah; “Bagaimana Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pengelolaan

Zakat” batasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah teknologi

informasi zakat (dokumen digital) dalam aspek pengumpulan, pengelolaan, dan

penyaluran zakat pada masyarakat.

B. PEMBAHASAN

1. Teknologi Zakat Dalam lintasan sejarah

Istilah zakat ditemulan sebanyak 54 kali disebutkan dalam Al-Quran, menurut

informasi dalam Al-Quran bahwa Semua para Nabi dan Rasul memiliki ajaran zakat

sesuai respon sosial yang ada dimasanya, Perkembangan zakat sesuai dengan temuan-

temuan teknologi baru manusia dalam menata pola hidupnya.4 Teknologi zakat

sebagai upaya penyucian jiwa dan raga ditemukan konsepnya oleh Rasulullah saw

sebagai Nabi pencerah bumi dan pencerah batin manusia.

Terminology zakat dipopulerkan oleh Rasulullah pada masyarakat madina dan

mekah sebagai metode untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat yang

dicontohkan oleh Rasulullah saw. Zakat adalah isim masdar dari kata zaka, yazku,

zakah. Oleh karena kata Zakat adalah zaka artinya; berkah, tumbuh, baik, dan

bertambah. Dari makna zakat ini berarti dapat difahami bahwa orang yang keluarga

zakat diharapkan memiliki kecerdasan spiritual, syari‟ah, dan kecerdasan akhlaq. 1).

Teknologi zakat pada masa Nabi Musa as disebutkan dalam Al-Quran surah Al-„Araf

4TM. Hasbi Ash-Shiddiqy, Pedoman Zakat (Cet. I; Semarang: Pustaka Rezki Putra, 1996), h. 11.

Page 5: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 4

156-157. 2). Teknologi zakat pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ya‟qub disebutkan

dalam Al-Quran surah Al-Ambiya 156-157. 3). Teknologi zakat pada masa Nabi

Musa as disebutkan dalam Al-Quran surah Al-„Araf 156-157. Al-Quran sering

menggandengkan dengan zakat. Menurut Yusuf Qardawi Shalat Ibadah vertikkal

sedangkan Zakat ibadah horisontal. Berikut ini salah satu ayat yang menyuruh

keluarkan zakat dalam Al-Quran surah at-Taubah ayat 103.

Terjemahnya:‟

103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang

berlebih-lebihan kepada harta benda Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat

kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka. Teknologi

Zakat mulai diterapkan ketika pada tahun 632 masehi, pada masa inilah semua harta

ditentukan kadar zakatnya dan memberikan zakat kepada 7 asnab yang dipahami

dalam Al-Quran Surah at-taubah ayat 60 Allah berfirman;

Terjemahnya:

60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah

dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang Amat sengsara

hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2.

Page 6: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 5

orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan

kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan

membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan

orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan

budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang

kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang

bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang

untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,

walaupun ia mampu membayarnya.5 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk

keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang

berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum

seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang

dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam

perjalanannya.6

2. Teknologi Informasi Zakat

Zakat, Infaq, dan Shadaqah adalah Maaliyah Ijtima’iyyah (Ibadah yang

berkaitan dengan ekonomi dan kemasyarakatan). Karena ia melibatkan banyak orang

maka membutuhkan fasilitas teknologi Informasi sebagai alat bantu dalam

memudahkan pelayanan zakat yang lebih professional untuk menjaga regulasi

ekonomi di tengah masyarakat. Karena prinsip zakat itu sendiri berdimensi

transcendental dan horizontal. Karena ia terbukti menajdi aturan yang sifatnya dapat

mendidik manusia lebih baik maka pemerintah membuat UU zakat sebagai regulasi

dan paying hukum agar zakat dapat dikelolah secara professional.

Regulasi ini berdasaran Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat,7 dalam Pasal 1 bahwa

Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengkordinasian dalam

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Reformasi memberikan

kebebasan untuk menyampaikan aspirasi dan menata sistem administrasi secara

modern dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai media penunjang dalam

5M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Volume 5 (Cet.I; Jakarta: Lentera hati, 2007), h.630

6Abu al-Fida, Ismail Ibnu Katsir al-Dimasyiqi, Tafsir Ibnu Katsir (Jilid, I Dar al-Fikr), h. 234.

7Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Page 7: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 6

memudahkan pengelolaan zakat. Hal ini berdasarkan pada Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2011 menggantikan UU No 38 tahun 1999 yang sebelumnya telah menjadi

payung hukum pengelolaan zakat.8 Fasilitas teknologi informasi zakat sebagai alat

bantu menata sistem administrasi dan pelindung yang bertujuan menjaga, melindungi,

dan memberdayakan umat belum maksimal. Selain itu dokumen dalam bantuk digital

standar pengumpulan, pengelolaan, penyaluran, dan system teknologi informasi yang

digunakan belum maksimal memenuhi syarat UU Pelayanan public sebagaimana

dijelaskan dalam Keputusan MENPAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. 9

Dalam Diktum ke 4 PP No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Permen PAN No. 20 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik membutuhkan teknologi informasi

sebagai media untuk menyederhanakan persoalan administrasi yang sering terjadi

akibat lemahnya keterampilan memnafaatkan teknologi informasi.

Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah

lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Lembaga Amil Zakat

yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang

memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, pendayagunaan zakat

dibutuhkan fasilitas teknologi informasi dalam pengelolaan zakat.

Dalam pembahasan ini akan diperkenalkan fasilitas teknologi informasi sebagai

fasilitas penunjang untuk memudahkan pengelolaan zakat antara lain adalah; Al-

Quran Digital, computer, internet, IPed, Handphone Galaxi S5, TV, radio, Koran,

Majalah, dan Buku. Fasilitas lain adalah program aplikasi zakat yang dapat dikelolah

seperti Acces, Exel, dan aplikasi professional yang dapat diakses di internet. Selain

itu dapat menggunakan layanan social yang sifatnya gratis di internet seperti blogger,

8Forum Zakat, Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat, (Cet. I;

Jakarta : Forum Zakat, 2005), h.vi

9Kementerian Agama RI, Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam, Panduan Organisasi

pengelolaan zakat (Cet, I; Jakarta: 2012), h. 19

Page 8: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 7

FB, Twitter, BB sebagai media membangun Jaringan Zakat Digital Maluku

(JZDM).10

Walaupun demikian, dalam beberapa hal UPZ perlu menyediakan informasi

yang mempunyai pengaruh keuangan masa depan. UPZ memiliki tugas pokok:

1. Fasilitas Teknologi Informasi Zakat (TIZ) adalah jenis computer standar

dengan processor 2,0 GHZ sebagai bank data untuk Mengumpulkan; UPZ

bertugas mengumpulkan zakat dari muzakki dengan akad muthlaq dan atau

muqoyyad. OPZ dapat mengumpulkan infaq, shadaqah, hibah, wasiat,

waris, dan kafarat dengan akad muthlaq dan atau muqayyad. Dana yang

dikumpulkan dikelompokkan berdasarkan persamaan karakternya.

2. Fasilitas Teknologi Informasi Zakat adalah jenis computer standar dengan

processor 2,0 GHZ sebagai bank data untuk Mendistribusikan; OPZ bertugas

mendistribusikan dana yang berhasil dikumpulkan kepada mustahiq

dengan akad penyerahan muthlaq.11

3. Fasilitas Teknologi Informasi Zakat adalah jenis computer standar dengan

processor 2,0 GHZ sebagai bank data untuk Menyalurkan; OPZ bertugas

mendayagunakan dana yang berhasil dikumpulkan kepada mustahiq

dengan akad penyerahan muthlaqdan atau muqoyyad. Pendayagunaan

dilakukan melalui berbagai program/kegiatan yang produktif dan

berkesinambungan.12

4. Fasilitas Teknologi Informasi Zakat adalah jenis computer standar dengan

processor 2,0 GHZ sebagai bank data untuk Mendayagunakan; OPZ bertugas

mendayagunakan dana yang berhasil dikumpulkan kepada mustahiq

dengan akad penyerahan muthlaqdan atau muqoyyad. Pendayagunaan

10Syarifudin, Teknologi Informasi pengelolaan Zakat (Makalah dipresentasikan di depan Dosen

Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon 2013).

11Nonot Harsono, Telekomunikasi Untuk Kemakmuran Bangsa (Cet. II; Jakarta: PT. Pustaka

Sinar Harapan, 2013), h. 1

12Syarifudin, Manajemen Sistem Informasi Dakwah di masjid Nurul Iman (Cet. I; Makassar:

PT. Telkom, 2010), h. 89.

Page 9: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 8

dilakukan melalui berbagai program/kegiatan yang produktif dan

berkesinambungan.

Teknologi informasi zakat dalam bentuk software yang berfungsi untuk

Menghitung Zakat, terasa sedikit berbedakan dengan posting kali ini karena saya

membagikan software tapi bernuansa islami, tentu saja program ini berguna untuk

mempermudahkan kita untuk menentukan zakat, dijaman yang sudah modern seperti

ini bahkan software penghitung zakatpun sudah ada jadi kita tidak susah-susah untuk

menghitung zakat, tapi lebih baik biar orang yang sudah ahli dalam profesinya yang

menghhitungnya, agar tidak terjadi kesalahan, namun software ini bisa kita jadikan

sebagai refrensi tentang zakat.

Karena banyak ragam zakat maka program aplikasi sofwarenya juga perlu di

kembangkan karena prinsipnya kerja program zakat tidak semua dalam

perhitungannya. Misalnya Teknologi Informasi Zakat (TIZ), Teknologi Informasi

Infaq (TII), dan Teknologi Informasi Shadaqah (TISHA). Untuk itu software

penghitung zakat fitrah, mal yang didesain perlu disesuaikan dengan model zakat

yang akan dihitung untuk memudahkan penghitungan zakat mal.13

Dan untuk lebih memudahkan apabila anda mau menghitung berapa jumlah

zakat anda, berikut ini adalah kalkulator untuk menghitung zakat, silahkan klik pada

link berikut: Kalkulator Zakat Sekarang kita akan lanjut membahas bagaimana

perhitungan zakat. Berikut pembahasannya.

a) Rumus Perhitungan Zakat Fitrah

Zakat Fitrah Perorang = 3,5 x harga beras di pasaran perliter Contoh : Harga

beras atau makanan pokok lokal yang biasa kita makan dan layak konsumsi di pasar

rata-rata harganya Rp. 10.000,- maka zakat fitra yang harus dibayar setiap orang

13Syarifudin, Manajemen Sistem Informasi Dakwah di masjid Nurul Iman (Cet. I; Makassar:

PT. Telkom, 2010), h. 89.

Page 10: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 9

mampu adalah sebesar Rp. 35.000,- Kalau menghitung dari segi berat pengalinya

adalah 2,5 x harga beras atau bahan makanan pokok lokal perkilogram.

b) Rumus Perhitungan Zakat Profesi / Pekerjaan

Zakat Profesi = 2,5% x (Penghasilan Total - Pembayaran Hutang / Cicilan)

Menghitung Nisab Zakat Profesi = 520 x harga beras pasaran perkg Contoh

Perhitungan Dalam Zakat Profesi: Jika Bang Jarwo punya gaji 2 juta perbulan dan

penghasilan tambahan dari kios jualan pulsa dan perdana sebesar 8 juta perbulan

maka total penghasilan Bang Jarwo sebesar 10 juta tiap bulan. Bang Jarwo membayar

cicilan kredit apartemen tidak bersubsidi pemerintah sebesar 5 juta perbulan.

Harga beras sekilo yang biasa dikonsumsi yaitu sekitar Rp. 8.000,- per

kilogram, sehingga nisab zakatnya adalah Rp. 4.160.000,-. Karena Bang Jarwo

penghasilan bersihnya 5 juta dan ada di atas nisab, maka Bang Jarwo harus bayar

zakat profesi sebesar Rp. 5 juta x 2,5% = Rp. 125.000,- di bulan itu. Untuk bulan

selanjutnya dihitung kembali sesuai situasi dan kondisi yang ada.

Zakat profesi memang jadi perdebatan karena tidak ada dalil yang mengena. Di

kantor pemerintah umumnya setiap penghasilan otomatis dipotong 2,5% (penuh)

untuk zakat profesi. Dengan begitu institusi resmi (ulama) Agama Islam di Indonesia

berarti belum mengeluarkan fatwa haram untuk zakat profesi artinya bukan bid'ah.

Jika anda tidak sependapat maka sebaiknya ikhlaskan saja dan anggap itu sebagai

amal sodakoh anda atau tidak mengeluarkan zakat profesi tetapi membayar zakat mal.

c) Rumus Perhitungan Zakat Maal/Harta Kekayaan Zakat Maal

Menghitung Zakat Maal / Harta Kekayaan Zakat Maal = 2,5% x Jumlah Harta

Yang Tersimpan Selama 1 Tahun (tabungan dan investasi) Menghitung Nisab Zakat

Mal = 85 x harga emas pasaran per gram Contoh Perhitungan Dalam Zakat Maal

Harta: Nyonya Upit Marupit punya tabungan di Bank Napi 100 juta rupiah, deposito

sebesar 200 juta rupiah, rumah rumah kedua yang dikontrakkan senilai 500 juta

Page 11: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 10

rupiah dan emas perak senilai 200 juta. Total harta yakni 1 milyar rupiah. Semua

harta sudah dimiliki sejak satu tahun yang lalu.14

Jika harga 1 gram emas sebesar Rp. 250.000,- maka batas nisab zakat maal

adalah Rp. 21.250.000,-. Karena harta Nyonya Upit Marupit lebih dari limit nisab,

maka ia harus membayar zakat mall sebesar Rp. 1 milyar x 2,5% = 25 juta rupiah per

tahun. Harta yang wajib dibayarkan zakat mal/zakat harta: Emas, perak, uang

simpanan, hasil pertanian, binatang ternak, benda usaha (uang, barang dagangan, alat

usaha yang menghasilkan) dan harta temuan.15

Perhitungan untuk hasil pertanian, peternakan, dan harta temuan ada ketentuan

yang berbeda dalam hal nisab maupun besaran zakatnya. Ada juga buku yang

berpendapat nisab emas adalah 93,6 gram dan perak 672 gr. Untuk lebih mudah bisa

kita konversi ke rupiah dulu.

Perhitungan ini bias di hitung melalui program Exel dan Acces. Exel

digunakan untuk menghitung zakat, infak, dan shadaqah sebagai media untuk

mempercepat sebagai seorang UPZ melayani zakat sebagai ajaran agama untuk

menjaga kestabilan moneter dan regulasi ekonomi di tengah masyarakat. Untuk

menghitung ekonomi keluarga contoh penggunaan teknologi computer dalam

program exel cara mengolah zakat dengan gambar sebagai berikut;

14Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2003 tentang pelaksanaan Undang-Undang

nomor; 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat.

15Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen zakat di Indonesia (Cet. I; Malang: UIN Malang Press,

2008), h. 43.

Page 12: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 11

Dari aplikasi ini kita dapat menghitung zakat setiap zaat, lebih canggih lagi

hanphone dapat dimanfaatkan untuk membuat kalkulator zakat sebagai alat bantu

menghitung harta dan membersihkannya dengan mengeluarkan infaq dan shadaqah

sebagai pembersih jiwa dan raga manusia menjadi sehat dalam berpikir,

berkomunikasi, dan berprilaku. Hal ini Allah ajarkan dalam Al-Quran Surah Attaubah

ayat 103. Allah berfirman;

103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Page 13: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 12

Maksudnya: zakat itu membersihkan manusia dari sifat kekikiran dan cinta

yang berlebih-lebihan kepada harta benda Maksudnya zakat itu menyuburkan sifat-

sifat kebaikan, cinta berbagi kesejahteraan, menumbuhkan sifat dermawan dalam hati

dan memiliki kecerdasan menata harta benda mereka untuk mencapai sukses di dunia

dan sukses di akhirat.

C. PENUTUP

Teknologi informasi adalah media perpanjangan panca indra manusia untuk

memudahkan manusia dalam menata hidupnya sesuai dengan prinsip Al-Quran

sunnah. Teknologi computer, internet, dan media komunikasi adalah fasilitas

canggih untuk memudahkan pengumpulan, pengelolaan, dan pendistribusian.

Karena jumlah penduduk muslim di Maluku terus berkembang pesat tidak seiring

dengan kualitas AMIL zakat maka pemanfaatan teknologi informasi sebagai

penunjang perlu di aplikasikan dalam proses pengumpulan, pengelolaan, dan

penyalurannya dengan spirit teknologi informasi yang Islami. Zakat adalah

Maaliyah Ijtima’iyyah (Ibadah yang berkaitan dengan ekonomi dan

kemasyarakatan). Tujuan zakat sebagai pembersih jiwa dan raga manusia.

Page 14: ambon Syarifudin, pemanfaatan teknologi informasi kelolah zakat

Syarifudin, Zakat Sebagai media penyucian jiwa dan raga TIZ (Teknologi Informasi Zakat) 13

Bahan Bacaan

Abu al-Fida Ismail Ibnu Katsir al-Dimasyiqi, Tafsir Ibnu Katsir (Jilid, I Dar al-Fikr).

Abu al-Fida Ismail Ibnu Katsir al-Dimasyiqi, Tafsir Ibnu Katsir (Jilid, I Dar al-Fikr).

Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen zakat di Indonesia Cet. I; Malang: UIN Malang

Press, 2008..

Forum Zakat, Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat, Cet.

I; Jakarta : Forum Zakat, 2005.

Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2003 tentang pelaksanaan Undang-

Undang nomor; 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat.

Kementerian Agama RI, Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam, Panduan

Organisasi pengelolaan zakat (Cet, I; Jakarta: 2012.

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Volume 5, Cet.I; Jakarta: Lentera hati, 2007.

Nonot Harsono, Telekomunikasi Untuk Kemakmuran Bangsa Cet. II; Jakarta: PT.

Pustaka Sinar Harapan, 2013.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat

Syarifudin, Teknologi Informasi pengelolaan Zakat (Makalah dipresentasikan di

depan Dosen Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon) 2013.

Syarifudin, Manajemen Sistem Informasi Dakwah di masjid Nurul Iman Cet. I;

Makassar: PT. Telkom, 2010.

Syarifudin, Teknologi Informasi Dakwah: Mengungkap Pemnafaatan Teknologi

Informasi sebagai kekuatan pengelolaan zakat, infaq, dan Shadaqah di Maluku

Syarifudin, Manajemen Sistem Informasi Dakwah di masjid Nurul Iman Cet. I;

Makassar: PT. Telkom, 2010.