alat transportasi - tekbang

21
ALAT TRANSPORTASI VERTIKAL 1.TANGGA Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen. Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan: dua bidang horisontal pada bangunan lantai bangunan yang berbeda Tangga jenis ini terdiri dari anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tangga dapat berbentuk lurus, huruf "L", huruf "U" , memutar atau merupakan dari kombinasinya. Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman (tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade). Contoh dari penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal atau perkantoran, "tangga monyet", dsb. Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi, dan digunakan hanya pada waktu- waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan. Contoh dari tangga jenis ini misalnya tangga lipat. KONSTRUKSI TANGGA Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll. Statistik yang dikompilasi oleh Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar kendali mereka yang merancang dan membangun tangga. Namun, ada terlalu banyak kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi berharga terhadap

Upload: alief-nafthali

Post on 29-Sep-2015

86 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Teknik Bangunan, Desain Interior, Arsitektur

TRANSCRIPT

ALAT TRANSPORTASI VERTIKAL1. TANGGATangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinyaTangga dapat bersifat permanen maupun non permanen.Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan:dua bidang horisontal pada bangunanlantai bangunan yang berbedaTangga jenis ini terdiri dari anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tangga dapat berbentuk lurus, huruf "L", huruf "U" , memutar atau merupakan dari kombinasinya. Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman (tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade). Contoh dari penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal atau perkantoran, "tangga monyet", dsb.Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi, dan digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan. Contoh dari tangga jenis ini misalnya tangga lipat.KONSTRUKSI TANGGATangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll. Statistik yang dikompilasi oleh Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar kendali mereka yang merancang dan membangun tangga. Namun, ada terlalu banyak kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi berharga terhadap pencegahan kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan baik.Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah menyiapkan standar berikut sebagai saran untuk pembangun tangga untuk membantu menghilangkan beberapa penyebab yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan.1.Tangga harus bebas dari goncangan keras.2.Dimensi bordes harus sama dengan atau lebih besar dari lebar tangga antara pegangan tangan dengan dinding.3.Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama.4.Semua tangga harus dilengkapi dengan substansial dan 36 inci pegangan tangan di ketinggian dari pusat dari tapak yang permanen.5.Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus dan bebas dari serpihan.6.Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan tidak kurang dari dua puluh derajat.7.Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang menonjol.KONSTRUKSI TANGGA BERDASARKAN MATERIAL1. Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan : material kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya.Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus. Ukuran tebal adalah dari 3 - 4 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Umumnya konstruksi tangga baja memakai anak tangga dari papan kayu utuh tanpa sambungan.2. Konstruksi tangga baja, biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam akan mempercepat proses karat begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.3. Konstruksi tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua) atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah tinggal, pertokoan.Tangga dengan konstruksi cor beton mengekspose papan anak tangga hanya dari satu sisi saja. Fungsinya hanya membungkus beton supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua atau hanya bagian atas (bagian pijakan / steps) saja. Adapun ukuran tebal papan kayu adalah dari 1.5 - 2.5 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Tangga dengan konstruksi cor beton ini dapat memakai papan kayu baik dari papan kayu utuh maupun papan kayu sambungan.

Tulangan/pembesian : Ukuran penampang tulangan/pembesian didasari atas perhitungan/perencanaan dan pada umumnya untuk konstruksi tangga beton bertulang dipergunakan ; untuk pelat tangga : tulangan utama/pokok: 8, 10, 12, D.12 tulangan pembagi : 8, 10 untuk balok : tulangan utama : D.13, D.16, D.19 beugel/sengkang : 8, 10 untuk anak tangga : tulangan utama : 10, 12, D.12 tulangan pembagi : 8, 104. Konstruksi tangga batu/bata, konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan dalam bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya, dana sangat terbatas dalam penempatannya.5. Eskalator, Eskalator adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang mana menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.

BAGIAN-BAGIAN TANGGA

Ibu tangga :merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untuk membuat ibu tangga misalnya antara lain, beton bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, juga besi.Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya, beton bertulang di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari bahan baja, untuk ibu tangga menggunakan profil kanal untuk menopang anak tangga yang menggunakan pelat baja.Anak Tangga :Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting. Karena sering dilalui untuk naik turun pengguna, bahan permukaan anak tangga harus benar-benar aman, nyaman agar terhindar dari kemungkinan kecelakaan seperti terpeleset karna licin atau terlalu sempit. Anak tangga terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical (pijakan untuk langkah naik). Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertical langkah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian vertical mencapai 20 cm.Ukuran lebar tangga juga penting diperhatikan, untuk panjang atau lebar tangga pada hunian tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih kecil, yaitu 75 cm.

Railing :Merupakan pegangan dari tangga. Material yang bisa digunakan bermacam jenis nya. Misalnya menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering jumpai tangga yang tanpa railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak yang ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.Ukuran pegangan railing tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan ukuran yang bisa mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia.Untuk kenyamanan pegangan tangga, perlu diperhatikan juga jarak antara railing pegangan tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm saya rasa sudah cukup.Bordes :Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian dari tangga sebagai tempat beristirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebagai pengubah arah tangga. Umumnya, keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15. Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk lebarnya harus diusahakan sama dengan lebar tangga.Baluster :Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah vertical. Material baluster bisa terbuat dari kayu, besi, beton, juga baja. Terkadang juga saya pernah melihat material baluster menggunakan kaca. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak antar baluster tidak terlalu jauh, terutama untuk keamanan anak kecil.Untuk ukuran ketinggian baluster, standarnya kurang lebih antara 90-100 cm.

2. ELEVATOR/LIFTPENGERTIAN LIFT Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

PENGERTIAN LIFT Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

CARA KERJA ELEVATOR/LIFT Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.a)Mesin Lift Gearless Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai kabel bergerak (traveling cable).

b)Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor. c)Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik. d)Prototype of Double Front Side Elevator Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol. Elevator sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator double front side (lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan membutuhkan lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau rumah sakit atau bangunan lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side ini. Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain bangunan yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari bagunan di mana elevator itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan eelevator itu sendiri. Seperti halnya penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan pengunjung atau pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang diinginkannya atau dokter yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain bangunan dibuat sesuai dengan tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya dan saling berbeda tiap lantainyaSISTEMATIK CARA KERJA RANGKAIAN Car-lift akan bergerak naik atau turun apabila tombol Car-Call yaitu tombol yang terdapat pada panel di dalam car ditekan, atau Hall-Call yaitu tombol panggil car-lift yang terdapat di setiap lantai ditekan. PLC akan mengeksekusi perintah pemanggilan car-lift setelah mendapatkan sinyal dari tombol tersebut. Eksekusi ini berupa pergerakan motor utama untuk menarik car-lift naik-atau turun (motor utama akan berputar dengan arah putar searah jarum jam atau sebaliknya) dengan memperhatikan prioritas penyelesaian sekuensialnya. Di mana contohnya ketika lift sedang bergerak naik ke lantai 3 setelah melewati lantai 2, car-lift tidak akan bergerak turun, namun akan menuju lantai 3 untuk menyelesaikan sekuensialnya dan kemudian baru akan kembali ke lantai 2. Dengan adanya dua sisi muka pintu, maka aktifnya pintu mana yang akan membuka ditentukan oleh di sisi mana tombol ditekan di tiap lantai. Adapun kekhususan dari program PLC untuk aplikasi elevator ini adalah: a.Adanya lampu indicator kondisi Car-Lift saat bergerak ada di posisi lantai berapa b.Adanya sensor Infra Red untuk mendeteksi adanya objek yang menghalangi untuk pintu menutup dengan menggunakan laser. c.Adanya sensor berat untuk mendeteksi kelebihan beban yang diangkut, sehingga jika sensor ini aktif, maka elevator tidak akan bisa beroperasi sebelum beban dikurangi, sensor berat menggunakan 2 buah limit switch. d.Adanya limit switch pintu membuka minimal dan maksimal pada berfungsi untuk mendeteksi pintu dalam keadaan tertutup atau terbuka. e.Adanya tombol Emergency Stop untuk kondisi bahaya dan mematikan system secara keseluruhan.f.Adanya Car Gong yang berfungsi sebagai indicator kepada penumpang bahwa lift sudah sampai di lantai yang dituju.g.Adanya Lampu Car yang berfungsi sebagi penerangan di dalam lift.

TATA LETAK LIFT (UK) ATAU ELEVATOR (US)Secara umum (tidak mengikat) syarat dalam mendesain sistem transportasi lift adalah sebagai berikut:1.Minimal tersedia 1 buah lift untuk bangunan melebihi 3 tingkat.2.Minimal tersedia 1 buah lift untuk bangunan melebihi 1 tingkat jika ada pengguna manula dan atau difabel.3.Jarak jalan ke area lift maksimal 45 meter.4.Lobby lift cukup luas dan berdekatan dengan tangga.5.Sebuah lift hanya melayani maksimal 15 lantai agar waktu tunggu tidak terlalu lama. Tersedia express lift untuk bangunan melebihi 15 lantai (sistem zona lift). Express lift mem-bypass lantai-lantai bawah dan langsung berhenti di lantai 16, 17, 18, dst.6.Tersedia skylobby untuk setiap kelipatan 20-25 lantai. Skylobby adalah lantai lobby di mana orang turun dari lift express dan berpindah ke lift-lift lokal yang berhenti pada tiap lantai di atasnya. Dengan demikian kebutuhan ruang core/shaft lift bisa tetapPERALATAN PENGAMAN SAFETY DEVICE PADA LIFTa.Cirduit braker,berfungsi :Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).b.Governoor, berfungsi :Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya).Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.c.Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.d.Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.e.Emergency exit (manhole),berfungsi :Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.f.Emergency light (lampu mergency),berfungsi :Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.g.Safety gear/safety wedge,berfungsi :Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed.h.Limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.i.Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.j.Lubang kunci pintu luar,berfungsi : Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.k.Door lock switch,berfungsi :Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.l.Interphone,berfungsi :Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.m.Safety shoe,berfungsi :Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.n.Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.o.Apron, berfungsi :Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.p.Buffer, berfungsi :Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

3. ESKALATOR4. Eskalator adalah tangga berjalan yang terdiri dari pijakan-pijakanyang pasang pada sabuk yang beputar secara terus menerus. Eskalator atau tangga jalan adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Eskalator )Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang mana menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.Keuntungan dari eskalator cukup banyak seperti mempunyai kapasitas memindahkan sejumlah orang dalam jumlah besar dan tidak ada interval waktu tunggu terutama di jam-jam sibuk dan mengarahkan orang ke tempat tertentu seperti ke pintu keluar, pertemuan khusus, dll.

CARA KERJA ESKALATOR

Pendaratan/LandingFloor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates. Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah permukaan cleat. Landasan penopang/TrussLandasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja. LintasanSistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah comb plate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam landasan penopang.

1. 2. 3. 4. RAMP

RAMP: Alat transportasi bangunan untuk sirkulasi kendaraan/ alat angkut beroda yang tidakdapat menaiki tangga.JENIS RAMP ELEVASI ANTI SELIP Ramp Tinggi Lebih dari 1:12 Harus dilengkapi anti selip Ramp Sedang 1:16 sampai dgn 1:12 disarankan memakai Ramp Rendah Kurang dari 1:16 Tidak perlu dilengkapi

ALAT TRANSPORTASI HORIZONTAL1. KORIDOR

Koridor menurut Shadily (1987:149) kata koridor berasal dari bahasa Inggris corridor yang berarti gang, jalan beratap yang menghubungkan dua gedung.

2. TRAVELATOR

Travelator adalah sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung untuk memindahkan orang / barang dari satu lantai ke satu lantai yang berikutnya.Escalator diprioritaskan untuk transportasi orang dengan barang bawaan yang dijinjing sedangkan Travelator untuk transportasi orang dengan barang yang didalam trolley. Pemilihan Travelator ditentukan oleh besarnya kapasitas yang diinginkan karena kecepatannya sudah tertentu, sedangkan faktor lainnya yang juga harus dipertimbangkan adalah hal sebgai berikut :- Sudut kemiringan, lebih didasarkan pada keterbatasan perencanaan dan kenyamanan.- Tinggi antar lantai, lebih didasarkan pada keputusan perencanaan.- Sistem operasi, memungkinkan elevator bisa digerakan dengan arah keatas atau kebawah.PERALATAN UTAMA & FUNGSI1. Rangka Konstruksi : terbentuk dari batang-batang baja yang dicat tahan karat2. Exterior Panel : bagian bawah dan samping rangka tersebut ditutup dengan lembaran metal atau non metal mengikuti design interior3. Mesin Penggerak : diletakkan di bagian atas berupa motor listrik 3, transmission reducer dan rantai penggerak yang memutar tangga.4. Anak tangga : terbuat dari die cast aluminium alloy yang dibentuk dengan alur-alur khusus.5. Moving Handrails : terbuat dari campuran karet khusu 6. Balustrade : terbuat dari transparant tempered glass 7. Pengaman / Safety Current overload, hand rail & Step chain safety Switch Pengaman terhadap perbedaan kecepatan antara step & handrail yang melebihi 10% dari kecepatan nominal. Pengaman-pengaman lain sesuai standard pabrik.ALAT TRANSPORTASI PADA BANGUNANMata Kuliah : TEKNIK BANGUNAN

NAMA : ALIEF NAFTHALINRP : 31-2013-029KELAS : A

JURUSAN DESAIN INTERIORFAKULTAS SENI RUPA DAN DESAININSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG