aktualisasi ajaran islam

29

Click here to load reader

Upload: arie

Post on 12-Jun-2015

3.600 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

Tugas Aktualisasi Ajaran Islam (Mata Kuliah Agama II)

TRANSCRIPT

Page 1: Aktualisasi Ajaran Islam

B A B V I I I

AKTUALISASI AJARAN ISLAM

A. Prinsip Aktualisasi Ajaran

Ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur'an dan Sunnah

menuntut untuk d i laksanakan secara operas iona l da lam

kehidupan individu dan masyarakat. Sebab ajaran Islam pada dasarnya

harus nampak dalam perilaku, bukan hanya dalam rangkaian aturan

atau nilai saja atau berhenti pada konsep teoritik semata.

Aktualisasi ajaran Islam pada dasarnya adalah pelaksanaan amal saleh

yang menjadi tuntutan seseorang yang beriman, yaitu merealisasikan imannya

dalam bentuk perbuatan nyata.

Aktualisasi ajaran agama Islam dalam kehidupan dilakukan berdasarkan

prinsip-prinsip ajaran Islam itu sendiri, yaitu:

1. Prinsip keseimbangan atau harmoni

Ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur'an ditujukan kepada

manusia sesuai dengan fitrah dan kodrat manusia, karena sumber ajaran

dan pencipta manusia adalah satu, yaitu Allah.

Islam adalah satu-satunya agama yang meletakkan segala

sesuatu secara seimbang atau harmoni, karena Allah menciptakan segala

makhluknya secara seimbang.

Allah menjadikan makhluknya berpasangan, Siang dan malam,

laki- laki dan perempuan, daratan dan lautan dan sebagainya.

Berpasangan melambangkan keseimbangan atau harmoni kehidupan.

Keseimbangan itu pun menjadi prinsip ajaran Islam, sehingga ajaran

Islam disebut sebagai agama pertengahan, yang dimaksud disini

adalah agama yang berpihak kepada keseimbangan. Islam

mengajarkan kebahagiaan hidup di dunia, tetapi kehidupan dunia

saja t idak cukup, ia sekal igus pula mengajarkan kehidupan di akhirat.

Page 2: Aktualisasi Ajaran Islam

Islam mengajarkan tata cara kehidupan pribadi dan sekaligus tata cara

kehidupan masyarakat.

Agama Islam tidak berpihak kepada ekstrimitas dunia dan akhirat

saja, melainkan berpihak kepada keseimbangan yang ditata secara

harmonis. Manusia dituntut untuk menyerah secara total kepada Allah

dan bersamaan dengan itu diberikan kebebasan untuk memilih dalam

kehidupan dunia.

Demikian pula dalam aktual isasi ajaran Islam, Is lam

m e m i h a k k e p a d a k e s e i m b a n g a n , b a g a i m a n a m a n u s i a

mengembangkan daya p ik i rnya dan sekal igus bagaimana

mengembangkan daya zikirnya terhdap Allah. Karena itu Islam tidak

mengenal sekularisme atau sekularitas, ia merupakan ajaran yang

seimbang.

2. Prinsip integrasi

Islam menuntut hambanya untuk melaksanakan ajarannya

secara utuh dan integral, karena Islam bukan suatu ajaran yang bisa

dilakukan secara terpilah-pilah. la adalah ajaran yang utuh y a n g

m e n u n t u t m a n u s i a m e y a k i n i , m e l a k s a n a k a n d a n

menerapkannya dalam hidup secara utuh pula.

Menuntut kehidupan yang baik di dunia bukanlah sesuatu yang

terpisah dari tujuan kehidupan yang bahagia di akhirat, ia merupakan

suatu kesatuan yang integral . Seorang musl im melaksanakan shalat

secara khusyu, sekaligus dituntut untuk mengimplementasikan shalatnya

dengan cara berpihak kepada kebenaran dan menolak kemungkaran

dalam hidupnya di luar shalat.

l a a k a n t u n d u k d a n p a t u h k e p a d a A l l a h y a n g

diaktualisasikan pula dalam kehidupannya yang dinamis, kreatif,

semangat dan penuh dengan kerja keras.

Prinsip integralitas ini bagi aktualisasi ajaran agama Islam menjadi

Page 3: Aktualisasi Ajaran Islam

bagian yang penting dan mendasar. Islam mengarahkan ummatnya yang

sejahtera jasmani dan rohani, kaya harta dan amal saleh, rajin beribadat

dan hidup dinamis. Hal inilah yang menjadikan seorang muslim dapat

hidup dengan penuh makna, s e b a b i a a k a n b e k e r j a d a l a m

k e h i d u p a n n y a s e k a l i g u s melaksanakan ibadat. Apabila seorang

petani berangkat ke sawah, maka dengan niat yang tulus karena

Allah, ia memperoleh keuntungan material dan hasil panennya

sekaligus memperoleh keuntungan sebagai ibadah kepada Allah. Aktualisasi

seperti ini diisyaratkan dengan banyaknya ayat al-Qur'an yang

mengajarkan amaliah ditengah masyarakat dibandingkan dengan

ayat-ayat yang bermuatan ibadah ritual.

B. Hubungan dengan Allah

Aktualisasi ajaran Islam dalam hubungan manusia dengan Allah

adalah meletakkan penghambaan pada Allah sebagai titik tolak tindakan

atau perbuatan seorang muslim. Hubungan dengan Allah dilakukan dalam

bentuk konsistensi dalam peribadatan yang berimplementasi terhadap

kehidupan sosial. Konsisten dalam mendirikan shalat lima waktu menjadi

ciri utama seorang muslim. la menyerahkan hidupnya secara utuh

kepada Allah melalui shalat yang khusyu, sehingga shalat memiliki dampak yang

nyata dalam kehidupannya sehari-hari. Shalat akan memberi warna dalam

kehidupannya di luar shalat dalam bentuk p e m i h a k a n k e p a d a k e b e n a r a n ,

d a n p e n o l a k a n t e r h a d a p kemungkaran.

Seorang yang shalat l ima waktu sehari semalam akan

senantiasa menjalin hubungan dengan Allah, sehingga ia akan hidup

terkontrol dan terkondisi dengan baik. la akan hidup disiplin terhadap waktu,

tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya, seperti disiplinnya

melaksanakan shalat pada waktunya serta melakukan gerakan dan

bacaan shalat sebagaimana yang diwajibkan pada waktu shalat.

Page 4: Aktualisasi Ajaran Islam

D. Hubungan dengan diri sendiri

1. Memelihara kehormatan diri

Hubungan dengan diri sendiri dilakukan melalui upaya

menjaga dan memelihara kehormatan diri antara lain menjaga

kesucian diri dengan menghindari makanan dan minuman yang haram,

mencari kehidupan dengan jalan yang halal, menghindari dari perbuatan

yang haram, seperti mencuri, menipu, korupsi serta perbuatan lain yang

merugikan orang lain.

Hubungan dengan diri sendiri di lakukan pula dengan

memelihara faraj melalui pernikahan yang sah, menghindari dari perbuatan

zina atau hal-hal yang dapat mendekatkan diri kepada perbuatan zina.

Dalam hubungan dengan diri sendiri ini yang menjadi

penekanan adalah mengendalikan dorongan-dorongan nafsu yang

membawa manusia ke dalam suatu tindakan yang jelek.

Nafsu terdapat dalam diri setiap orang, karena itu orang y a n g

m a m p u m e n d i d i k d i r i n y a d e n g a n m e n g o l a h d a n

mengendalikan nafsu yang akan mampu menampilkan sosok

kepribadian seorang manusia yang memiliki kehormatan dirinya sebagai

makhluk Allah yang mulia.

2. Sabar

Sabar pada dasarnya adalah interaksi seseorang dengan

dirinya, ia merupakan sikap diri yang merupakan hasil proses

pendidikan dan penghayatan yang mendalam terhadap nilai-nilai yang

tersimpan dalam wahyu Allah dan kehidupan nyata melalui pengalaman

hidup.

Sabar merupakan sikap yang lahir dari penyerahan total kepada

Allah, karena itu sabar tidak pernah dapat dipisahkan dari keyakinan tentang

Page 5: Aktualisasi Ajaran Islam

kekuasaan Allah.

Sabar sebagai sikap diri berkaitan dengan perintah dan

larangan Allah serta sikap diri terhadap musibah yang menimpa. S a b a r

t e r h a d a p p e r i n t a h a d a l a h s i k a p m e n e r i m a menjalankan perintah

Allah tanpa reserve. Taat kepada perintah memerlukan sikap hati yang

terbuka dan menerima dengan ikhlas atau kesabaran. Tanya sikap sabar,

perintah tidak akan dijalankan atau kalaupun dilakukan merupakan

keterpaksaan yang demikian pekerjaan itu akan kehilangan makna.

Sabar terhadap larangan merupakan s ikap dir i untuk

menahan dorongan-dorongan keinginan dan kebebasan untuk

melakukan pekerjaan itu. Menahan dan mengendalikan keinginan

adalah bentuk kesabaran terhadap larangan Allah. Di sini sabar

berarti pengendalian dan pengorbanan diri terhadap keinginan d an

kebebasan.

Sabar terhadap musibah adalah menerima adanya musibah yang

menimpa sebagai ujian atau cobaan dari Allah. Karena itu musibah

t idak menjadikan kecewa atau putus asa, tetapi dikendalikan

kepada kekuasaan dan kasih sayang Allah serta menggali hikmah

sebanyak-banyaknya sebagai pelajaran dan pengalaman untuk masa

depan.

3. Syukur

Syukur merupakan aktualitas ajaran Islam terhadap diri

sendiri , yaitu menumbuhkan berterima kasih atas apa yang

diperolehnya dari Allah atau sesama manusia. Bersyukur kepada Al lah

adalah menyatakan ter ima kasih terhadap apa yang

dianugerahkan Allah. Pernyataan ini dapat dilakukan dengan ucapan

atau dengan perbuatan. Bersyukur dengan ucapan adalah mengucapkan

Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) setiap merasakan nikmat.

Page 6: Aktualisasi Ajaran Islam

Bersyukur yang paling tinggi nilainya adalah mensyukuri nikmat

Allah melalui perbuatan, yaitu menggunakan nikmat yang diberikan

Allah sesuai dengan keharusannya. Misalnya bersyukur karena diberi usia

yang panjang, maka bersyukurnya adalah menggunakan usia itu di jalan yang

diridhai Allah. Bersyukur atas kesempatan yang diberikan Allah menjadi

mahasiswa dilakukan dengan menggunakan kesempatan itu dengan

belajar bersungguhsungguh.

Bersyukur terhadap nikmat Allah dijamin mendapatkan

tambahan nikmat dari Allah, sebagaimana dijanjikan-Nya

'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat)

kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya

azab-Ku sangat pedih ".

B e r s y u k u r t e r h a d a p k e b a i k a n o r a n g l a i n a d a l a h

mengungkapkan terima kasih terhadap orang yang memberikan

kebaikan itu paling sedikit adalah mengucapkan terima kasih dan lebih

jauh lagi dianjurkan untuk membalas kebaikan itu dengan kebaikan

yang lain.

4. Istiqamah

Istiqamah adalah tegak berdiri di atas prinsip kebenaran yang

diyakininya. Istiqamah merupakan sikap hidup yang mampu berdiri di

atas prinsip tauhid dan mendorong dirinya untuk senantiasa

konsisten dengan prinsip itu dalam kondisi dan situasi apapun.

Istiqamah dapat melekat pada diri seorang muslim apabila ia

telah benar-benar beriman dan seluruh hidupnya dirujukkan kepada

keimanan semata-mata. Sehingga menafikan segala sesuatu selain

Page 7: Aktualisasi Ajaran Islam

iman kepada Allah. Karena itu dapatlah dikatakan bahwa istiqamah

merupakan implementasi dari keimanan kepada Allah yang melahirkan

penyerahan diri secara total kepada-Nya. Dengan demikian apapun

yang terjadi dan situasi apapun yang dihadapinya tidak akan merubah

prinsip hidup itu.

E. Hubungan dengan sesama manusia

1. Hubungan dengan keluarga

a. Berbakti kepada orang tua

Hubungan anak dengan orang tua merupakan hubungan

yang istimewa yang terkait erat dengan sebab perkawinan dan

pewarisan. Karena itu ajaran Islam memberikan penekanan

terhadap hubungan anak orang tua ini bukan hanya semata-mata

hubungan antar manusia, melainkan hubungan yang khas, yaitu

mengembangkan hubungan yang baik atau birrul walidain.

S e o r a n g a n a k d i l a h i r k a n d e n g a n p e r j u a n g a n d a n

pengorbanan yang berat dari ayah dan ibunya, karena itu anak

diwajibkan untuk berbuat baik kepada orang tuanya, sebagaimana

firman Allah :

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang ibu-bapaknya,, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan

lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu”

Page 8: Aktualisasi Ajaran Islam

Dalam hadits disebutkan :

“Abdulah bin mas’ud berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah saw.:

Apakah amal perbuatan yang lebih disukai oleh Allah? Jawab Nabi: shalat

pada waktunya. Aku bertanya: kemuadian apa? Jawab Nabi: Berbakti

kepada kedua orang tua. Kemudian apa? Jawab Beliau: Jihad dijalan Allah "

Berbuat baik kepada orang tua merupakan ungkapan terima

kasih kepada mereka, karena adanya orang tua menjadi sebab

adanya anak dan jasa ser ta pengorbanan mereka da lam

mengandung, melahirkan dan mendidik anak-anaknya. Karena itu

tidak heran apabila Islam menekankan kewajiban anak untuk

berbakti kepada orang tuanya.

Ibu yang sedang mengandung memikul beban yang sangat

berat, hari-harinya dilalui dengan berat, makan dan minum

terganggu oleh proses yang sedang terjadi dalam rahimnya,

sehingga makan dan minum tidak dinikmatinya dengan baik.

Kesulitan tersebut berlangsung selama sembilan bulan masa

kehamilan, waktu yang sangat panjang. Ketika melahirkan,

seorang ibu dihadapkan kepada proses yang menyakitkan, antara

hidup dan mati ia berjuang untuk melahirkan anaknya agar dapat

hidup.

Setelah bayi lahir, ibu harus menyusuinya dan merawatnya

Siang dan malam dengan penuh kasih dan sayang. Perawatan

anak memerlukan kesabaran, ketelatenan dan keuletan yang

hanya dapat dilakukan dengan dorongan keikhlasan semata-mata. Di

Page 9: Aktualisasi Ajaran Islam

sini ibu menampilkan sosok manusia yang tak pernah berhenti memberikan

apa yang dimilikinya untuk anaknya.

Demikian pula peranan bapak dalam membesarkan dan

mendidik anak sangat besar, karena bapaklah yang bertanggung

jawab memberikan sarana yang dibutuhkan untuk isteri dan

anaknya. Mencari kifayah untuk memenuhi kebutuhan anak -

anaknya adalah perjuangan yang berat dan dapat dikategorikan

sebagai jihad. Karena perawatan dan pendidikan hanya dapat

dilakukan dengan sarana yang tanggung jawab pengadaannya ada

pada bapak.

Demik ian per juangan seorang ibu dan bapak dalam

menyayangi anaknya, karena itu dalam ayat di atas Al lah

mewasiatkan tentang perlunya berbuat baik kepada ibu bapak.

Bahkan berbuat durhaka kepada keduanya dimasukkan sebagai dosa besar

yang siksanya tidak hanya dapat ditimpakan di akhirat, tetapi akan dapat

dirasakan sejak hidup di dunia. Sabda Nabi :

"Semua dosa itu azabnya ditunda oleh Allah swt samapai hari kiamat,

kecuali orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Sesungguhnya Allah akan

mempercepat azab kepadanya, Allah akan menambah umur seorang hamba jika

ia berbuat balk kepada ibu bapaknya, bahkan Allah akan menambah

kebaikaiinya kepada siap saja yang berbuat baik kepada ibu bapaknya serta

memberi nalkah kepada mereka jika diperlukan.

Page 10: Aktualisasi Ajaran Islam

Berbuat baik kepada ibu bapak adalah menaati perintah dan

menyenangkan mereka dan menghormati mereka dengan sungguh-

sungguh serta menyantuninya dan merawat mereka pada saat mereka

dalam keadaan sakit, lemah atau sudah tua. Bahkan berbuat baik

kepada mereka tidak hanya dilakukan selama mereka hidup, tetapi

juga terus dilakukan walaupun mereka telah meninggal dunia dengan cara

mendoakan dan meminta ampunan Allah untuk mereka, menepati

janj inya, memelihara dan meneruskan silaturrahminya serta

menghormati teman-temannya sewaktu mereka hidup, sebagaimana

disabdakan Nabi :

`Dari Abi Usaid katanya: Ketika kami sedang duduk di sini Rasulullah

saw. tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Salamah seraya bertanya:

Ya Rasulullah, apakah masih bisa saya berbuat baik kepada kedua ibu bapakku

sedang mereka telah meninggal dunia? Rasulullah menjawab: Ya, (yaitu dengan

jalan) mendoakan keduanya, meminta ampun bagi keduanya, menepati janji

keduanya, memelihara silaturahmi yang pernah dibuat keduanya dan

memuliakan teman-temannya. "

Mentaati perintah orang tua merupakan kewajiban dan bentuk

berbuat baik kepada orang tua sepanjang perintah mereka tidak

bertentangan dengan perintah Allah, tetapi apabila perintah mereka

bertentangan dengan perintah Allah, maka janganlah dituruti ,

tetapi hendaknya anak tetap menghormati dan mempergauli

Page 11: Aktualisasi Ajaran Islam

orang tuanya dengan baik sepanjang hidupnya. Penolakan terhadap

perintah yang bertentangan itu hendaknya dengan cara yang halus dan

bijaksana. Bahkan apabila orang tua berbeda agama, anak masih

diwajibkan untuk berbuat baik dan mempergauli mereka dengan

sebaik-baiknya, kendatipun aqidahnya berbeda.

b. Menyayangi keluarga

Menyayangi keluarga merupakan salah satu aktualisasi ajaran

Islam yang harus ditampilkan dalam perilaku seorang muslim.

Menyayangi keluarga ditampilkan dalam bentuk pemberian kasih

sayang kepada seluruh anggota keluarga.

Kasih sayang t idak selalu di lahirkan dalam bentuk

pemberian materi, tetapi yang lebih penting adalah memberikan perhatian

yang sungguh-sungguh, sehingga kasih sayang dapat dirasakan oleh

keluarga.

Dalam kondisi masyarakat modern ini, hubungan antar anggota

cenderung renggang, karena kesibukan pekerjaan yang menghabiskan

waktu mereka, sehingga akhlak Islam dalam keluarga tidak

ditampilkan. Akibatnya antar anggota keluarga tidak terjadi

komunikasi dan menjadi asing satu dengan yang lain. Dan kondisi ini dapat

muncul keluarga yang bermasalah, seperti perselingkuhan suami atau

isteri, anak-anak yang kurang perhatian sehingga menjadikan

broken home yang ditampilkan dalam bentuk kenakalan.

Islam mengajarkan umatnya untuk menjadikan keluarga

sebagai tempat yang penuh kedamaian (sakinah) melalui

pemupukan perhatian dan kasih sayang, sehingga seluruh anggota

keluarga, baik suami, isteri, maupun anak-anak tidak mencari

Page 12: Aktualisasi Ajaran Islam

perhatian dan kasih sayang di luar rumah.

Menyayangi keluarga dimulai dengan pengenalan terhadap seluruh

anggota keluarga serta menerima mereka apa adanya. Pemahaman

terhadap keluarga melahirkan komunikasi yang akrab antara

anggota keluarga, sehingga kasih sayang yang tercurah dari

masing-masing pihak dapat sampai dan dirasakan oleh pihak lainnya.

Kasih sayang bapak dapat dirasakan oleh ibu dan anak-anaknya,

demikian kasih sayang di antara mereka saling memberi dan menerima

serta saling merasakannya, sehingga dalam keluarga lahir suasana

yang dapat dirasakan bersama sebagai suasana yang sarat

dengan kasih sayang. Di sinilah keluarga menjelma menjadi surga

yang menyenangkan para penghuninya.

2. Hubungan dengan masyarakat

a. Menegakkan keadilan

Menegakkan keadilan merupakan bentuk aktualisasi ajaran Islam

dalam hubungan seorang muslim dengan masyarakat. Adil merupakan

kebutuhan asasi setiap orang dan setiap muslim senantiasa

menjaga asas ini dengan cara berpihak kepada keadilan dan

berusaha menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat.

Aktualisasi keadilan ini menjadi bagian yang sangat penting dalam

kehidupan bermasyarakat, sehingga kalimat-kalimat yang mewasiatkan

keadilan ini dibaca khatib setiap khutbah jum'at,

yaitu :

"Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah menyuruh kalian untuk

berbuat adil dan ihsan, memberikan kepada kerabat dekat, melarang

berbuat dosa dan kemungkaran besar. Dia mengajar kalian agar

Page 13: Aktualisasi Ajaran Islam

kalian ingat, dan hendaklah ingat kepada Allah yang maha besar."

b. Amar ma'ruf nahi munkar

Amar ma'ruf nahi munkar merupakan bentuk aktualisasi ajaran

Islam di tengah masyarakat dengan cara menegakkan kebenaran

dan membenci keburukan dan kemungkaran yang ada di tengah

masyarakat.

Amar ma'ruf adalah keberpihakan seorang muslim terhadap

kebenaran, kendatipun kebenaran itu dapat merugikan dirinya

(menurut pandangan orang). Demikian pula nahi munkar atau

melarang dan membenci kemungkaran harus selalu ditampilkan

kendatipun keburukan i tu akan menguntungkan dir inya

(pandangan orang).

Kedua hal tersebut pada dasarnya merupakan ciri yang ditampilkan

setiap umat Islam di tengah masyarakat.

b. Menyebarkan rahmat dan kasih sayang

Hubungan yang baik dengan sesama manusia adalah

mengembangkan silaturahmi, menjalin dan mengokohkan tali

persaudaraan atas dasar kasih sayang.

Hubungan yang baik atas dasar kasih sayang terhadap

sesama manusia ini menjadi ciri dari umat Islam, karena salah satu misi

yang dibawah oleh Nabi dan harus menjadi misi setiap muslim

adalah menyebarkan rahmat bagi sesama dan seluruh alam

(rahmatan lil alamin).

Dari kasih sayang karena Allah ini akan melahirkan banyak

Page 14: Aktualisasi Ajaran Islam

perbuatan yang baik, seperti keberpihakan dan kepedulian

terhadap orang lain, terutama orang-orang yang kurang beruntung (kaum

dhuafa), memberi maaf kepada orang lain yang bersalah, baik

diminta ataupun tidak dan memberikan manfaat yang sebanyak-

banyaknya kepada sesama manusia bahkan kepada seluruh alam.

Menyebarkan rahmat dan kas ih sayang dapat pu la

menghindarkan sifat-sifat buruk, seperti sombong, angkuh, fitnah,

prasangka buruk (suudzan), dan permusuhan. Sebab sifat-sifat

tercela tersebut lahir dari egoisme dan menyenangi kepuasan diri

sendiri yang berlebihan.

F. Hubungan dengan Alam

1. Mengelola dan memelihara alam

Manusia diciptakan Allah dan digelarkan di muka bumi untuk

mengelola isi bumi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya

sebagai makhluk Allah yang sempurna.

Kesempurnaan manusia dibandingkan dengan makhluk Al lah

lainnya, karena potensi yang diberikan Al lah untuk d igunakan

dalam rangka melaksanakan tugas sebagai hamba Allah. Allah telah

menciptakan segala sesuatu di alam raga untuk manusia, sesuatu

kenikmatan yang tiada taranya, firman-Nya QS. LuqmAn [31]: 20:

“Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk

(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan

untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang

Page 15: Aktualisasi Ajaran Islam

membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan

tanpa Kitab yang memberi penerangan”

QS Hud[11]:61:

“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata:

"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. dia

Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu

pemakmurnya[726], Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah

kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi

memperkenankan (doa hamba-Nya)."

Memakmurkan bumi adalah mengelola sumber daya yang

disediakan Allah, semuanya ditujukan untuk kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup manusia. Kebahagiaan ini harus dicari,

karena ia merupakan tujuan yang hendak dicapai, lihat QS. alMulk

[67]: 15:

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di

segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-

Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Page 16: Aktualisasi Ajaran Islam

QS. al-A'rAf [71]: 10:

“Sesungguhnya kami Telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan

kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. amat sedikitlah kamu

bersyukur”

Mencari kebahagiaan hidup merupakan kewajiban setiap

orang, hanya saja kebahagiaan hakikinya dapat diperoleh dengan

petunjuk dan bimbingan Allah, sebab kebahagiaan hakiki

mencakup keseluruhan hidup, yaitu hidup di dunia dan di akhirat, firman-

Nya QS. al-Qashash [28]: 77:

“Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana

Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di

(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

kerusakan”

Kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat dalam konsep Islam

tidak dapat dipisahkan. Orang akan bahagia di dunia jika ia mempersiapkan

bekal kebahagiaan akhirat dengan baik, demikian sebaliknya, persiapan

untuk mencapai kebahagiaan akhirat memerlukan sarana dan care

hidup yang baik di dunia.

Page 17: Aktualisasi Ajaran Islam

Kedua macam kebahagiaan itu memerlukan upaya yang sungguh-

sungguh, terpadu dan simultan, karena i tu dalam pembahasan

buku ini aspek dunia menyatu dengan aspek akhirat, hanya saja tidak

dibahas secara khusus hal-hal yang menyangkut "ibadah ritual".

Tidak terlepas dari tujuan itu make Allah memghendaki agar manusia

dapat mengelola isi alam untuk memenuhi hajat hidup manusia

sendiri. Untuk dapat mengelola alam ini dengan baik, diperlukan

adanya kemauan dan kemapuan pada diri setiap orang.

Kemauan lahir dari adanya kesadaran akan hak dan tanggung

jawab sebagai manusia, sedangkan kemampuan lahir dari

kesadaran akan pemilikan potensi dan semangat serta

kepercayaan diri untuk memiliki kemampuan itu.

Alam raga dengan segala potensi yang terkandung di

d a l a m n y a d i b e r i k a n k e p a d a m a n u s i a u n t u k d i o l a h d a n

dimanfaatkan. Mengelola dan memanfaatkannya memerlukan

usaha kerja keras, karena Allah tidak memberikan barang jadi,

m e l a i n k a n b a h a n m e n t a h y a n g m e s t i d i o l a h d e n g a n

menggunakan potensi yang telah diberikan Allah kepada manusia, yaitu

akal; lihat QS. Ibrahim [14]: 32-33:

32. Allah-lah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan

dari langit, Kemudian dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-

buahan menjadi rezki untukmu; dan dia Telah menundukkan bahtera bagimu

supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan dia Telah

Page 18: Aktualisasi Ajaran Islam

menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.

33. Dan dia Telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus

menerus beredar (dalam orbitnya); dan Telah menundukkan bagimu malam dan

siang.

Segala sesuatu di alam ciptaan Allah ini diperuntukkan bagi

manusia, tinggal manusia sendiri apakah man mengolahnya atau

membiarkannya, atau bahkan menghancurkannya. Islam

mendorong uma tnya un tuk mengo l ah , meme l iha r a dan

memanfaatkan alam sehingga dapat bermanfaat bagi manusia dan alam

itu sendiri, firman Allah QS. 'Abasa [80]: 26-32:

26. Kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, 27. Lalu

kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, 28. Anggur dan sayur-sayuran, 29.

Zaitun dan kurma, 30. Kebun-kebun (yang) lebat, 31. Dan buah-buahan

serta rumput-rumputan, 32. Untuk kesenanganmu dan untuk binatang-

binatang ternakmu.

Alam yang penuh dengan sumber daya ini mengharuskan

manusia untuk bekerja keras. Perlunya kerja keras dalam hidup,

telah digambarkan Allah dalam menandai kekuasaan-Nya yang

maha besar, yaitu gambaran simbolik dalam fenomena yang

tampak pada makhluk-Nya, jika kite pikirkan dan hayati dengan sungguh-

sungguh, misalnya bagaimana bagi yang baru saja dilahirkan

harus berjuang keras menyesuaikan diri dengan lingkungan

alam yang barn dimasukinya, disini (dunia) jika ia lapar, ia harus

berjuang untuk memenuhi keinginannya dengan carer menangis agar

sang ibu memberikan air susunya.

Page 19: Aktualisasi Ajaran Islam

Menangis bagi bagi merupakan usaha dan kerja keras untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Atau dalam hal in i Al lah

menggambarkan melalui ciptaan-Nya yang lain, seperti biji kacang

yang ditanam di dalam tanah, jika ia ingin hidup, tunasnya harus

m a m p u m e n e m u k a n u d a r a d i p e r m u k a a n t a n a h . D e n g a n

demikian ia harus berjuang menembus tanah, sehingga udara

dapat dihirupnya dan ia dapat tumbuh.

Gambaran di atas merupakan pelajaran dari Allah untuk

manusia, bahkan sebenarnya hidup ini adalah perjuangan yang

takkan pernah berhenti. Berhenti berjuang atau berusaha, maka

hilanglah makna hidup dan tamat puler riwayat kehidupannya.

2. Menjaga dan melestarikan alam

M a n u s i a a d a l a h m a k h l u k y a n g s e m p u r n a d e n g a n

kemampuan akal, qalbu, Berta nilai-nilai yang diberikan Allah yang dapat

membentuk akhlak yang balk yang diaktualisasikan dalam bentuk

hubungan yang harmonis dengan alam lingkungannya.

Manusia di tengah-tengah alam memiliki peran sebagai

subyek yang akan berpengaruh terhadap lingkungannya dan

hubungan manusia dengan alam lingkungannya itu merupakan

interaksi yang Baling berpengaruh. Sebagai makhluk Allah yang

diberi akal dan kepribadian, manusia dapat menentukan sikap

terhadap ekosistem di tempat di many ia hidup.

Al-Qur'an banyak memberikan dorongan untuk menjaga dan

memelihara alam dan lingkungan hidup, karena misi Islam pada

Page 20: Aktualisasi Ajaran Islam

dasarnya mencakup sikap terhadap -alam. Allah berfirman dalam QS.

al-AnbiA' [21]: 107:

"Dan hadoloh Kami mengutus kamu, miilainkan untuk (menjadi) rahmat

bagi semester alam. "

Member i rahmat pada a lam ada lah bag ian yang tak

terp isahkan dar i bentuk pelaksanaan a jaran I s lam secara

keseluruhan. Alain adalah anugerah Allah kepada manusia, sesuai

dengan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah, maka ia

dituntut untuk dapat menjaga dan memelihara alam di samping

menggunakan dan memanfaatkannya.

Banyak kerusakan dan malapetaka yang ditimbulkan oleh

perilaku manusia yang tidak memperhatikan hubungan dirinya

dengan alam lingkungannya. Kerusakan ekosistem lautan maupun

daratan disebabkan karena manusia tidak menyadari keharusan

hubungan yang harus terjalin secara seimbang antara dirinya

dengan alam lingkungannya.

Untuk ini Allah telah mengisyaratkan dalam QS. err-Rum [30]:

41:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan

tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”

QS. al-Qashash [28]: 77:

Page 21: Aktualisasi Ajaran Islam

“Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)

negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)

duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah

berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”

Kerusakan di daratan adalah ekosistem daratan (terrestrial ecosystem)

yang digunakan tanpa memperhitungkan akibat-akibat yang dapat

di t imbulkannya, misalnya pembabatan hutan mengakibatkan

malapetaka longsor, banjir, dan serangan hewan penghuni hutan

yang habitatnya terganggu oleh pemukiman penduduk di

sekitarnya. Laut yang tercemar oleh zat-zat kimia, perusakan terumbu

karang, eksploitasi kekayaan bawah air dan bawah tanah yang tidak

memperhitungkan akibat bagi lingkungan manusia merupakan awal dari

malapetaka manusia di muka bumi.

Kerusakan itu sebagai akibatulah mereka sendiri, terutama karena

ketamakan dan kerakusan mereka dalam mengambil keuntungan

material, tanpa memperhitungkan akibat dan masa depan alam dan

generasi berikutnya.