aktivitas produksi berita makanan tidak halal...
TRANSCRIPT
AKTIVITAS PRODUKSI BERITA MAKANAN TIDAK
HALAL DALAM REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi
(S.Kom.1)
Oleh:
MEKAR AYU LESTARI
109051100053
KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
F
KEPEIETIT{GAI{ EKT}HT}I}TI FOLITIK I}t TRAHS TV
{afia|,rsrs pRsl}uxsr sgstTa til{ffAlriaft TlI}aK Ear,$,L I}Ar.aM XEFORTASErFfi rESTrGASr rRAltS TV)
Skripsi
Diajukan Untsk Memenuhi Persyaratan Memperaleh Gelar Sarj*na Komunikasi (S.K*n.l)
Oleh:
Mekar Ayu Lestari
NIM:109051100053
, SS, M.Si
19830610 200912 2001
KONSENTRASI JTIRNALISTIK
FAKT]LTAS ILMU I}AI{WAE I}AN ILMT} K$MT]NIKASI
Ui\{IVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF IIII}AYATTILLAII
JAKARTA
1*34 rrJ?SlSM
Pembimbing:
ffiIIi
I
-It /
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "AKTIVITAS PRODUKSI BERITA MAKANAN TIDAK HALAL
DALAM REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV", telah diujikan dalam Sidang
Munaqasah di Fakultas Ilmu Dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
pada tanggal 27 Februari 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana program Strata 1 (S.1) pada jurusan Konsentrasi Jurnalistik.
Ciputat, 27 F ebnsari 2013
Sidang Munaqasah
Selaetaris sidang
A,h-Jt f , u t - w L
t / | ' P < ,
t \ ) 0Ade Rina Farida. M. SiNIP: 19770 513 200701 2 018
Anggota
NIP: 19720606 199803 I 003 NIP: 19771105 2001122 002
2 001
Ketua sidang
t99303
r9830610 200912
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dihari kemudian terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil
jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 27 Februari 2013
Mekar Ayu Lestari
i
Nama: Mekar Ayu Lestari
Nim: 109051100053
ABSTRAK
AKTIVITAS PRODUKSI BERITA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM REPORTASE
INVESTIGASI TRANS TV
Media massa berfungsi menyampaikan pesan kepada khalayak. Media massa yang
memiliki peranan paling besar dikehidupan masyarakat saat ini adalah televisi. Televisi telah
mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Berbagai tayangan hiburan dan berita
menjadi ketertarikan setiap orang untuk mempunyai televisi. Salah satu berita yang disajikan
Televisi adalah berita investigasi yang membongkar adanya kecurangan oknum terhadap produk
atau permasalahan yang sengaja ditutup-tutupi.
Berdasarkan konteks diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menjawab pertanyaan
bagaimanakah aktivitas produksi berita makanan tidak halal dalam reportase investigasi Trans
TV?
Aktivitas produksi program berita Reportase Investigasi sesuai denganStandard
Operasional Procedureyaitu pra produksi, produksi, pasca produksi. Pra produksi yang meliputi
pemilihan ide judul berita yang diambil dari tiga sumber informasi yakni data lapangan, vixser,
dan internet. Produksi meliputi persiapan tapping, narasumber dan presenter. Pasca produksi
yakni penyelesaian hasil tapping yang dibuat oleh editor hingga penayangan berita.
Paradigma dalam penelitian ini menggunakan positivisme dengan metode penelitian
kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.
Bahwa dalam menayangkan berita pada judul bakso babi dan boraks, Reportase
Investigasi menggunakan SOP Standard Operasional Procedureyang meliputi pra produksi,
produksi, dan pasca produksi. Proses pra produksi adalah menentukan judul apa yang akan
diberitakan dengan mengambil ide dari tiga sumber yakni data lapangan, vixser, dan internet.
Sementara produksi adalah proses shooting presenter dan narasumber, terakhir adalah pasca
produksi yang meliputi editing hingga melakukan preview untuk meneliti setiap segmen agar
berjalan dengan baik.
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis ucapkan syukur Alhamdulillahrabbil „aalamin, segala puji dan
syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi berjudul “Kepentingan
Ekonomi Politik di Trans TV (Analisis Produksi Berita Makanan Tidak Halal Dalam Reportase
Investigasi Trans TV)”. Shalawat serta salam juga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta para sahabat dan keluarganya.
Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis yang disusun guna melengkapi salah satu
syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata satu (S1) konsentrasi
jurnalistik fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi Universitas UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penyelesaian skripsi ini tentunya dibantu oleh banyak pihak. Oleh karena itu penulis
pelru menghanturkan terima kasih untuk para dosen, keluarga, dan teman-teman.
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Drs. Mahmud Jalal M.A. selaku pembantu Dekan Bidang Kepegawaian,
Drs. Studi Rizal, LK. M.A. selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan,
Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan Akademik.
2. Ibu Rubiyanah, M.A. selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan ibu Ade Rina Farida,
M.Si. selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang selalu mendukung.
3. Ibu Fita Fathurokhmah, SS, M.Si. selaku dosen pembimbing terbaik yang telah
memberikan arahan serta morilnya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
iii
4. Tidak lupa pula kepada bapak Hudri selaku penguji I dan ibu Bintan Humaira selaku
penguji II yang telah memberikan pelajaran dan motivasi kepada penulis
5. Kepada seluruh Dosen, serta para staf-staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Khusus
nya Dosen dan para staf fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis. Diantaranya, dosen Bapak Sunandar, Bapak
Helmi Hidayat, Bapak Nanang.
6. Tak lupa kepada kedua orang tua penulis papa dan mama terhebat yang selalu
mendoakan penulis dan berpuasa demi selesainya skripsi ini dengan cepat dan dengan
harapan nilai yang baik.
7. Untuk mami ibu Nur Hayati yang membiayai sekolah penulis hingga skripsi ini
selesai.
8. Untuk kakak dan adik-adik tercinta kak Yeni, kak Epi, kak Mila, bang Ayi, kak Cut,
kak Nurul, kak Ita, kak Maya, kak Santi, bang Yusuf, kak Popi.
9. Kepada seorang laki-laki baik yang senantiasa menghiasi hidup penulis dan
menyempatkan waktu dan kepeduliannya terhadap penulis Emrinko Safinka (Rico
ceper)
10. Untuk para sahabat jurnalistik A dan B, KPI, dan sahabat-sahabat Al-zaytun
international school.
11. Untuk para crew Trans TV Bapak Muhammad Ihwan dan Agus yang selalu
mempermudah observasi penulis demi menyelesaikan skripsi ini.
Ciputat, 27 Februari 2013
Mekar Ayu Lestari
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat penelitian .................................................................... 5
E. Metodologi Penelitian .............................................................. 6
1. Paradigma Penelitian .......................................................... 6
2. Metode Penelitian ............................................................... 6
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 7
4. Teknis Analisis Data .......................................................... 8
5. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 9
6. Subjek dan Objek Penelitian .............................................. 9
F. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 10
G. Sistematika Penulisan ............................................................... 10
BAB IILANDASAN TEORI
A . KERANGKA TEORI
1. Produksi Program Berita TV ............................................ 13
2. Tahapan Produksi Berita TV ............................................ 15
a. Pra Produksi ............................................................... 15
b. Pelaksanaan Produksi ................................................. 17
c. Pasca Produksi ........................................................... 17
3. Jurnalisme Investigasi (Investigative Reporting) ............. 19
a) Pengertian Jurnalisme Investigasi .............................. 19
v
b) Cara jurnalis investigasi menggali informasi dan
memberitakan dari data dan narasumber................... 21
4. Televisi dan Berita ............................................................ 28
5. Makanan halal dan tidak halal dalam Islam ..................... 52
BAB IIIGAMBARAN UMUM TRANS TV DAN BERITA REPORTASE
INVESTIGASI
A. TRANS TV
1. Sejarah Berdirinya .......................................................... 62
2. Visi, Misi, dan Tujuan .................................................... 64
3. Program .......................................................................... 65
4. Struktur Direksi Trans TV .............................................. 69
B. PROGRAM BERITA REPORTASE INVESTIGASI
1. Latar Belakang dan Profil ................................................ 76
2. Tujuan .............................................................................. 77
3. Sasaran Acara ................................................................... 77
4. Pengelola Acara ............................................................... 77
5. Struktur Organisasi .......................................................... 78
6. Data Informan .................................................................. 80
BAB IVTEMUAN DATA dan ANALISIS
A. Pra Produksi Berita Reportase Investigasi bakso babi dan boraks di
Trans Tv ................................................................................. 81
B. Pelaksanaan Produksi Reportase Investigasi bakso babi dan boraks di
Trans Tv ................................................................................. 87
C. Pasca Produksi Reportase Investigasi bakso babi dan boraks di Trans
Tv ........................................................................................... 90
vi
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 96
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Hasil Wawancara dengan Eksekutif Produser
LAMPIRAN II Hasil Wawancara dengan Asistent Produser
LAMPIRAN III Hasil Pengamatan/ Observasi
LAMPIRAN IV Surat Keterangan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media massa memiliki peran penting dalam komunikasi. Media massa itu
sendiri sebagai alat yang berfungsi menyampaikan pesan kepada khalayak. Media
massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran
informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula.1
Media massa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti surat kabar,
radio, televisi, internet atau cyber, yang berguna untuk memberikan informasi,
mendidik, menghibur, memengaruhi sesuai dengan fungsi komunikasi itu sendiri.
Harold D. Lasswel mengatakan fungsi komunikasi adalah sebagai pengawasan
lingkungan, menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakatnya
untuk menanggapi lingkungannya dan menurunkan warisan sosial dari generasi ke
generasi berikutnya.2
Salah satu kelebihan dari media massa pun diantaranya dengan
menggunakan media massa bahwa media massa menimbulkan keserempakan
artinya, suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif
banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif dapat
mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi. Media massa memiliki
karakteristik tersendiri yaitu bersifat melembaga, bersifat satu arah, meluas dan
1 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi( Jakarta: Kencana, 2008), h. 72.
2 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2007), h. 15-
16.
1
2
serempak, memakai peralatan teknis dan mekanis, dan bersifat terbuka pesannya
dapat diterima oleh siapa saja, dimana saja, tidak memperdulikan usia, jenis
kelamin, dan suku bangsa.3
Salah satu alat media massa misalnya televisi. Televisi sebagai media
massa elektronik dengan kelebihan audio dan visual menjadi juara bertahan
dibandingkan dengan media massa lainnya. Televisi memiliki kelebihan untuk
menyajikan informasi dalam bentuk audio dan visual yang dinilai sangat efektif
untuk menyampaikan materi pembelajaran, informasi, dan hiburan kepada
khalayak.
Dalam menyajikan informasi, televisi memiliki jangkauan yang luas. Apalagi
dalam menyajikan berita yang menarik dan hal-hal yang dianggap penting untuk
kehidupan masyarakat seperti halnya berita investigasi yang membahas masalah
kecurangan oknum-oknum dalam menyajikan produk makanan tidak halal
sehingga masyarakat menganggap penting untuk mengetahui seperti apa yang
baik, sehat dan halal berdasarkan perspektif ajaran agama Islam.
Berita investigasi merupakan produk jurnalisme investigasi
yangmengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dibalik peristiwa secara
komprehensif dan selalu berupaya mengungkap sesuatu yang dianggap tidak beres
atau ganjil bahkan dianggap merugikan masyarakat. Berita investigasi tidaklah
bertujuan menjebloskan seseorang ke dalam penjara, melainkan memicu kedalam
suatu perubahan, mengekspos ketidakadilan, menekan kezaliman, tetapi sekaligus
juga memberi pencerahan dan kejelasan atas duduk perkara suatu peristiwa
3 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007),
h. 126-127.
3
kepada masyarakat.4 Pengungkapan kasus makanan bakso yang mengandung
boraks dan daging babi menjadi salah satu ketertarikan penulis dalam melakukan
penelitian lebih lanjut dalam program Reportase Investigasi. Penulis melakukan
penelitian berita di Reportase Investigasi Trans TV dengan menggunakan
perspektif ajaran islam.
Islam adalah agama yang sempurna selalu mengajarkan agar manusia selalu
menyampaikan kebaikan pada sesama umat.Dalam hal ini, berita investigasi yang
disajikan oleh televisi seharusnya menyebarkan kebaikan dan berdakwah sehingga
kebaikan itu menyebar keseluruh umat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah
Al-imron/3: 104 sebagai berikut:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan,menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104).
Makna dari ayat diatas adalah tidak semua anggota masyarakat dapat
melaksanakan fungsi dakwah. Maka harus ada suatu kelompok yang menyeru
kebaikan agar mencegah banyak orang dari perbuatan yang munkar. Sehingga
semua berjalan pada jalan Illahi sesuai dengan peraturan yang benar.
Tidak hanya itu, Islam selalu mengajarkan untuk bermanfaat bagi orang
banyak sesuai perkataan Rasullullah SAW:
4 Atmakusumah, Maskun Iskandar, Warief Djajanto Basorie, Mengangkat Masalah
Lingkungan ke Media Massa (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1996), h. 45.
4
“Barangsiapa yang boleh memberi manfaat kepada saudaranya,
maka hendaklah ia melakukannya.”
Kecurangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang telah
dilakukan oleh segelintir masyarakat yang kurang memiliki tanggung jawab dan
kepedulian terhadap kesehatan orang lain dan ajaran agama Islam, sedikit demi
sedikit telah berhasil diungkap dari hasil kerja jurnalistik investigasi, yaitu Tim
Reportase Investigasi TransTV dan dipublikasikan dalam acara Reportase
Investigasi TransTV setiap sabtu dan minggu. Reportase Investigasi mengungkap
suatu kasus penyimpangan dari pelakunya langsung.Topik yang dipilih adalah
yang menjadi kepentingan masyarakat.Misalnya, tentang bakso yang mengandung
daging babi dan boraks.
Tentunya dalam hal ini, tim investigasi tidak mudah menyajikan berita
yang langsung dari sumbernya. Walaupun narasumber atau pelaku kecurangan
yang terkait dijaga kerahasiaannya, tetap saja produksi berita investigasi
dipersiapkan secara sungguh-sungguh mulai dari fakta, data pendukung, serta
analisis sampai ke sudut pandang yang dipilihnya.Penelitian ini mengenai
bagaimana Trans TV melakukan produksi Reportase Investigasi tentang makanan
bakso yang merugikan masyarakat yakni mengandung daging babi dan boraks
serta penulis menggunakan standarisasi ajaran agama Islam mengenai jenis
makanan sehat dan halal.
Berdasarkan inilah, penulis mengambil judul penelitian:
AKTIVITASPRODUKSI BERITA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM
REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV
5
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada analisis produksi Reportase Investigasi makanan
tidak halal (Bakso yang mengandung daging babi dan boraks) di Trans TV.
2.Rumusan Masalah
Proses produksi siaran dari program berita Reportase Investigasitentunya
memiliki tahapan produksi yang diterapkan, dimana setiap tahap ini merupakan
langkah sistematis dalam sebuah proses produksi, yakni tahap Pra-Produksi,
Produksi, dan Pasca-Produksi hingga ditayangkannya berita Reportase Investigasi
di Trans TV. Dari seluruh pemaparan diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah
penelitian sebagai berikut:
Bagaimana proses Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi siaran program berita
Reportase Investigasi makanan bakso daging babi dan boraks?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana proses perancangan produksi siaran program berita
Reportase Investigasi makanan bakso daging babi dan boraks di stasiun Televisi
Trans TV.
D. Manfaat Penelitian
a.Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan
masyarakat luas pada umumnya dalam mengkonsumsi dan memahami. Serta
kontribusi berita-berita yang disajikan oleh TV yang baik dan positif pada rekan-
rekan mahasiswa/mahasiswi dalam bidang komunikasi massa melalui media
6
elektronik yaitu televisi khususnya tentang penelitian analisis produksi berita atau
program dari hasil produk jurnalisme investigasi.
b.Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukan untuk menambah
wawasan. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan informasi pada
khalayak agar mengetahui hal-hal yang belum diketahui sebelumnya mengenai
praktik produksi siaran atau berita di televisi.Bagi praktisi jurnalis di dunia
kewartawanan dalam melakukan kerja jurnalistik hendaknya menggunakan aturan
kerja jurnalistik dengan baik dan tidak lupa memiliki tanggung jawab secara moril
kepada masyarakat atas kebenaran berita yang disajikan.
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma dalam penelitian ini menggunakan paradigma positivisme yang
menyatakan bahwa realitas ada (exist) dalam kenyataan yang berjalan sesuai
dengan hukum alam (natural laws).Upaya penelitian ini adalah untuk
mengungkapkan kebenaran realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut
senyatanya berjalan.5
2. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif. Penulis mengambil metode deskriptif ini karena menggunakan latar
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan metode wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen secara
5 Agus Salim, Teori Dan Paradigma Penelitian Sosial (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya,
2001), h. 39.
7
deskriptif.Bog dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik
tulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati oleh peneliti.Metode
kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam.Yaitu suatu data
yang mengandung makna.Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti
merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.
Pemilihan penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasari bahwa penulis
bermaksud mengkaji dan menggambarkan bagaimana proses produksi siaran dari
program berita Reportase Investigasi dimulai dari perencanaan produksi, proses
produksi dan pasca produksi.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan observasi dan wawancara
dimana data adalah sesuatu yang menjadi perasaan dan keinginan pihak yang
diteliti untuk menyatakannya dapat disebut juga penelitian langsung ke
lapangan.Untuk memperoleh data objektif, penulis melakukan observasi langsung
ke lokasi penelitian yaitu Trans TV. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan di
sekelilingnya, sehingga penulis memperoleh informasi mengenai proses syuting
program berita Reportase Investigasi.
Selain observasi, penulis menggunakan teknik wawancara juga untuk
memperoleh informasi mengenai proses produksi siaran dan pandangan tentang
acara. Wawancara dilakukan kepada yang dianggap informan yang menguasai
masalah penelitian untuk mendapatkan berbagai informasi. Penulis melakukan
8
wawancara dengan Produser Program Berita Reportase Investigasi, Manager
Produksi Pemberitaan, dan Editor Program. Teknik mengumpulkan data
selanjutnya adalah dengan dokumentasi yang merupakan bagian pendukung
dalam proses mengungkapkan dan mendeskripsikan hasil penelitian. Dokumentasi
yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari bahan-bahan tertulis, buku-
buku yang berhubungan dengan penelitian, internet dan lain sebagainya.Dalam
dokumentasi ini, penulis mengambil foto yang diambil saat melakukan observasi
di Trans TV.
4. Teknis Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknis dengan cara menganalisis proses produksi program berita reportase
investigasi. Tahapan produksi dalam sebuah program acara adalah SOP standard
operational procedure yakni pra produksi, produksi,pasca produksi. Dalam teknis
analisis data ini, penulis menggunakan model analisis data interaktif Miles dan
Huberman dengan melakukan analisis data dilapangan maupun sesudah meneliti
dilapangan. Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap,
yaitu: Pertama, pengumpulan Data yang diperoleh dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua
bagian yaitu deskriptif dan reflektif. Kedua, dibuat reduksi data, guna memilih
data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk
memecahkan masalah, untuk menjawab pertanyaan penelitian. Menggolongkan,
mengarahkan dan membuang yang tidak penting, serta mengorganisasikan data,
sehingga memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.
9
Reduksi Data
Ketiga, Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar,
grafik dan tabel.Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi
sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Keempat, Penarikan
Kesimpulan. Penarikan kesimpulandilakukan selama proses penelitian
berlangsung seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup
memadai maka selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-
benar lengkap maka diambil kesimpulan akhir6.
5. Tempat dan Waktu Penelitian
Penulis meneliti langsung ke Trans TV yang terletak di Jalan Kapten
Tendean kavling 12 -14A Jakarta Selatan 12790 dan waktu penelitian pada 5
November 2012- 14Januari 2013.
6. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah tim reportase investigasi Trans TV yakni
eksekutif produser dan assistant produser sedangkan yang menjadi objek
66
http/model-model kualitatif. html
10
penelitian ini adalah program Reportase Investigasi yaitu bakso yang dibuat dari
daging babi dan boraks.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka
guna pemetaan kepustakaan (literatur) yang berkaitan dengan topik diperpustakan
utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan di Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, perpustakaan IISIP Isntitut ilmu sosial dan politik Jakarta.
Beberapa skripsi yang penulis temukan tentang jurnalistik investigasi antara lain:
“Relasi Jurnalis Dengan Sumber Berita pada Komodifikasi Reportase
Investigasi” (Studi kasus ‘berita investigasi’ di trans tv) ringkasan tesis oleh
Irwan Siregar (npm: 2008810004), Analisis Produksi Acara Makna Kehidupan
di Trans Tv yang di tulis oleh Minarsih fitriasari mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2010, dan Pengaruh Tayangan Reportase
Investigasi Trans TV Terhadap Motivasi Belajar Jurnalisme Investigasi yang
ditulis oleh Ummu Rahmi mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang
angkatan 2005.
Dari beberapa skripsi tersebut maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
belum ada mahasiswa yang meneliti tentang AKTIVITAS PRODUKSI
BERITA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM REPORTASE
INVESTIGASI TRANS TV
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terbagi ke dalam lima bab yang memiliki pembahasan
masing-masing. Kelima bab itu adalah sebagai berikut;
11
BAB I: PENDAHULUAN
Penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan
BAB II: LANDASAN TEORI
Penulis menguraikan teori-teori yang menjadi landasan dalam
kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Berisi tentang
perkembangan televisi, desain program televisi, pelaksanaan
program televisi, dan evaluasi program televisi berikut juga konsep
berita, pengertian berita,nilai berita, komposisi berita, kategori
berita.
BAB III: GAMBARAN UMUM TRANS TV DAN PROGRAM BERITA
REPORTASE INVESTIGASI
Penulis menguraikan sejarah berdirinya TRANS TV, latar belakang
program berita reportase investigasi, desain program reportase
investigasi,komponen penunjang produksi program berita reportase
investigasi, dan struktur organisasi perusahaaan TRANS TV.
BAB IV: PRODUKSI PROGRAMBERITA REPORTASE INVESTIGASI
DI TRANS TV
Penulis menguraikan tentang pelaksanaan produksi program
Reportase Investigasi di produksi, produksi, dan pasca produksi.
12
BAB V: PENUTUP
Penulis memberikan kesimpulan dan saran terhadap apa yang telah diteliti
dalam skripsi ini, dan juga beberapa lampiran yang didapat.
13
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Produksi Berita
Aktivitas produksi berita adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu
produksi berita. Aktivitas produksi berita trans TV khusus nya dalam program
berita reportase investigasi sama hal nya seperti proses produksi stasiun TV
lainnya hanya saja dalam menggali informasi, reportase investigasi menggali
secara mendalam dan membongkar sesuatu yang dianggap terdapat unsur
kecurangan. Proses produksi program berita reportase investigasi sesuai dengan
standard operational procedure (SOP) yang meliputi tiga tahapan yaitu: pra
produksi, produksi, dan pasca produksi yang masing-masing saling berkaitan.
1. Produksi Program Berita TV
a. pengertian Analisis Produksi Berita TV
Analisis adalah sebagai sebuah proses menguraikan sebuah pokok masalah
atas berbagai bagiannya. Analisis sepadan dengan kata analisys, yaitu membuat
atau menganalisa perancangan alur, sehingga menjadi mudah dan gamblang untuk
dibuat maupun dibaca, dapat berarti juga analisa, pemisahan, pemeriksaan, yang
teliti.Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah penelitian guna
meneliti struktur kegiatan tersebut secara mendalam.Kata analisa atau analisis
dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan dilapangan untuk memeriksa seberapa
pengaruh kegiatan itu dilakukan.
13
14
Produksi adalah barang yang dihasilkan atau kegiatan yang menghasilkan suatu
barang atau jasa atau produksi (peliputan) adalah semua kegiatan liputan
(shooting) baik di studio dan dilapangan.Proses ini juga disebut taping.7Ketika
tahap perencanaan dan persiapan sudah selesai proses produksi dimulai.
Sutradara bekerjasama dengan para crew atau tim yang terkait mewujudkan apa
yang direncanakan.
Media massa khususnya televisi memiliki berbagai macam program untuk
ditayangkan kepada khalayak luas melalui berbagai proses agar tercipta sebuah
program yang utuh dan dapat dinikmati oleh masyarakat. Proses tersebut
dinamakan proses produksi yang terdiri dari rangkaian tindakan, perencanaan, dan
pengolahan terarah untuk menghasilkan sebuah program.
Dalam produksi program televisi diperlukan proses yang panjang untuk dapat
membuat acara yang akan ditayangkan termasuk sebuah acara program berita.
Dalam proses produksi berita, organisasi penyiaran bertindak sebagai tempat
pengolahan siaran yang tiap harinya menyelenggarakan program siaran. Sebelum
diproduksi, sebuah berita harus dicari, dikumpulkan, diseleksi, dan diolah.Setelah
itu produksi berita harus melalui tiga langkah, yakni pra produksi, produksi, dan
pasca produksi.
7 J.B Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1992). Cet ke 1, h. 75.
15
2. Tahapan Produksi Berita TV
Tahapan produksi program televisi terdiri dari tiga bagian yang lazim
ditemukan disebutstandard operation procedure (SOP), sebagai berikut:
a. Pra-Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan)
b. Produksi (pelaksanaan)
c. Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan)8
a.Pra Produksi
Tahap pra produksi meliputi tahap perencanaan ide dan persiapan yaitu
semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan
pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi
proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang
tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan
di atas kertas. Perencanaan di atas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan di
atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan apa yang direncanakan di
atas kertas itulah yang nantinya akan dibuatkan audiovisualnya sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan pra produksi
antara lain:
1. Penemuan ide
Penemuan ide dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau
gagasan dalam membuat riset dan menuliskan naskah lalu penulis naskah bertugas
mengembangkan gagasan menjadi naskah setelah riset.Semua acara televisi baik
8 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi(Yogyakarta:Pinas Book
Publisher,2007),h. 39.
16
dari bentuk yang paling sederhana, pasti didahului oleh timbulnya sebuah ide. Ide
merupakan buah pikiran setelah mendapatkan rangsangan dari masyarakat dan
ide timbulnya dari seorang produser, atau orang lain. Ide merupakan rencana
pesan yang akan disampaikan kepada para komunikan melalui televisi dengan
tujuan tertentu. Oleh karena itu, sewaktu akan menuangkan idenya dalam bentuk
naskah program siaran, produser harus memperhatikan faktor penonton, agar yang
disajikan memenuhi harapan mereka.9Ide peliputan juga muncul dalam sebuah
rapat redaksi.Rapat yang terdiri dari produser program, koordinator peliputan,
koordinator kamerawan, presenter dan produser eksekutif.
2. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja atau time schedule,
penyempurnaan naskah, pemilihan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya,
penyediaan biaya, waktu siaran, dan recana lainnya merupakan bagian dari
perencaan yang dibuat sangat teliti.
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan, latihan
penyiar, dan pembuatan setting suara, meneliti dan melengkapi semua peralatan
yang diperlukan.Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka
waktu yang sudah ditentukan.
9 Darwanto, S.S, Televisi Sebagai Media Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2007).Cet 1, h. 233.
17
b. Pelaksanaan Produksi
Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar baik di
studio maupun diluar studio.Proses ini disebut juga dengan taping.Ketika tahap
perencanaan dan persiapan sudah selesai, barulah pelaksanaan produksi dimulai.
Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa
yang direncanakan dalam kertas dan Shooting script menjadi susunan gambar
yang dapat bercerita. 10
Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan
pengambilan gambar selesai dilakukan.Jika terdapat kesalahan maka pengambilan
gambar dapat diulang kembali.
c. Pasca Produksi
Tahap pasca produksi adalah seluruh kegiatan setelah pengambilan
gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar
kembali.Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antara lainEditing. Dalam
hal ini, terdapat dua macam teknik editing, yaitu: pertama, yang disebut
Editingdengan teknik analog atau linear. Kedua,Editing dengan teknik digital atau
non linear dengan komputer, mixing (pencampuran gambar dan suara).
1. Editingoffline dengan teknik analog
Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yaitu mencatat
kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Di dalam
logging time codenomer kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam
dimunculkan dalam gambar dan hasil pengambilan setiap shoot dicatat. Kemudian
berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut
10
Morissan, Manejemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h.270-271.
18
Editing offline (dengan copy video VHS). Sesudah editing kasar ini jadi, hasilnya
akan dilihat dengan seksama dalam screening setelah dirasa memuaskan, barulah
dibuat editing script. Naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk
narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik dengan format
sama dengan skenario. Di dalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu,
tertulis jelas untuk memudahkan pekerja editor.Kemudian hasil shooting asli dan
naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing online.
2. Editingonline dengan teknik analog
Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli.
Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan dibuat tepat berdasarkan catatan
time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan
level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses
berlanjut dengan mixing.
3. Mixing (pencampuran gambar dan suara)
Narasi dan ilustrasi musik sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing
online sesuai dengan ketentuan yang tertulis dalam naskah editing.
Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi, dan musik harus dibuat
bagus agar tidak saling menggangu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing
selesai, secara menyeluruh produksi juga sudah selesai. Setelah produksi selesai
biasanya diadakan preview untuk melihat bagian-bagian mana yang masih
terdapat kesalahan. Preview dilakukan oleh produser. Jika tidak ada kesalahan
tidak ada lagi yang harus diperbaiki.Apabila semua sudah siap maka program ini
siap juga ditayangkan.
19
4. Editing offline dengan teknik digital atau non-linear
Editing non linear atau editing digital adalah editing yang menggunakan
komputer dengan peralatan khusus untuk editing.Dalam editing offline dengan
system digital, penyusunan tidak harus mengikuti urutan adegan seperti dalam
system analog.Sesudah tersusun baik baru diurutkan kemudian dipersatukan agar
shoot-shoot yang sudah disambung dapat dilihat secara utuh. Proses ini disebut
render. Setelah render dapat dilakukan screening. Apabila dalam screening masih
perlu dikoreksi, maka koreksi dapat dilakukan dengan menambah, mengurangi,
atau menyisispi shoot yang diperlukan. Setelah semua dikatakan memuaskan,
barulah dapat dikatakan proses editing offline selesai dan bahan offline dalam
komputer dibuat menjadi online.
5. Editingonline dengan teknik digital
Editingonline dengan teknik digital sebenarnya hanya penyempurnaan
hasil editingoffline dalam komputer sekaligus mixing dengan musik seperti
ilustrasi atau efek gambar misalnya perlu animasi atau wipe efek dan suara sound
effectyang harus dimasukkan.11
3. Jurnalisme Investigasi (Investigative Reporting)
a) Pengertian Jurnalisme Investigasi
Atmakusumah menyidiknya dari asal kata Latin Reporting berasal dari
kata reportare, yang berarti “membawa pulang sesuatu dari tempat lain”.Bila
dikaitkan ke dalam dunia jurnalisme, menjelaskan seorang wartawan yang
membawa laporan kejadian dari sebuah tempat dimana telah terjadi
11
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h. 41-43.
20
sesuatu.Sementara investigative berasal dari kata Latin Vestigum, yang berarti
“jejak kaki”.Pada sisi ini, menyiratkan berbagai bukti yang telah menjadi suatu
fakta, berbentuk data dan keterangan dari sebuah peristiwa. Dengan demikian bila
digabungkan reportase investigative secara harfiah diartikan membawa pulang
jejak kaki dari tempat lain. Dalam kegiatan pers atau jurnalis bisa
mengkonotasikan berbagai bukti yang dapat dijadikan fakta bagi upaya
menjelaskan adanya kesalahan atau pelanggaran atau kejahatan yang telah
dilakukan oleh seseorang atau pihak-pihak tertentu.
Reportase investigasi memang merupakan sebuah kegiatan peliputan yang
mencari, menemukan, dan menyampaikan fakta-fakta adanya pelanggaran,
kesalahan, atau kejahatan yang merugikan kepentingan umum atau
masyarakat.12
Pekerjaan jurnalisme investigasi menurut Chris White dari The
Parliament Magazine di Brussels adalah pertama, tertuju untuk mengungkapkan
dan mendapatkan sebuah kisah berita yang bagus.Kedua, menjaga masyarakat
untuk memiliki kecukupan informasi dan mengetahui adanya bahaya di tengah
kehidupan mereka.Ada sejumlah garis yang mesti dipatuhi tim investigasi.
Pertama, setiap anggota harus membeberkan secara transparan semua temuan
yang diperoleh di lapangan, termasuk informasi of the record.Kedua, menolak
segala bentuk iming-iming dari semua narasumber. Karakter reporter fighter dapat
diketahui dengan melihat file record dalam setahun terakhir. Indikasinya yaitu
berapa banyak rata-rata sumber yang berhasil ditembusnya selama sepekan, siapa
12
Septiawan Santana, Jurnalisme Investigasi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
h. 135.
21
saja sumber itu, berapa banyak berita dan sumber ekslusif yang pernah
ditembusnya.
Tim investigasi umumnya memiliki bakat tertentu dalam hal penyelidikan,
yakni gabungan antara jurnalis dan petualang mempunyai karakter tidak mudah
putus asa, selalu ingin tahu, dan yang terpenting ia adalah seorang
penyidik.Reportase tertuju pada penelusuran dan penemuan sesuatu yang
dianggap tertutup.Arah kerjanya liputannya menjadi arah kegiatan, bagaimana
para pencari info mendapatkan informasi yang dibutuhkan, bagaimana dan
dimana informasi dapat dievaluasi.Pada titik ini, kegiatan reportasenya terlibat
dengan upaya yang berbahaya, dikarenakan upaya menembus pengaturan yang
sengaja ditutup-tutupi.13
Jadi Jurnalisme investigasi bisa disebut juga sebagai
sebuah metode peliputan untuk menyibak kebenaran suatu kasus atau peristiwa.
Jurnalisme investigasi juga merupakan upaya mencari dan mengumpulkan data,
informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui kebenaran atau bahkan kesalahan
sebuah fakta.
b) Cara Jurnalis Investigasi Menggali Informasi dan Memberitakan dari
Data dan Narasumber.
Dalam membuat berita diperlukan kepandaian untuk menggali data
yang bisa diambil dari sumber berita.Untuk mendapatkan berita yang bagus, data
harus diperoleh dari bahan-bahan yang serba prima. Artinya, bahan berita yang
diperoleh harus dari kejadian atau peristiwa yang mempunyai nilai tinggi (news
value) jika bahan berita dihasilkan dari sumber yang rendah, hasilnya akan
melahirkan penyajian berita bermutu rendah.
13
Ibid, h. 136
22
Berita harus dibuat dalam bentuk sederhana, lugas, langsung, namun
kaya akan data Berita harus mendapatkan dukungan otentik, kejelasan dan segala
hal yang diperkuat “authority”. Misalnya, isu bisa dibuat berita, asal ada
“authority” yang menanggapinya.Contohnya, ada isu yang ditanggapi oleh bupati,
ulama, atau lembaga lainnya.Tetapi jangan sampai isu tersebut diracuni dengan
opini diri sendiri.
Berita-berita yang berdasarkan investigasi ini sering disebut dengan
istilah berita eksklusif.Artinya, berita tersebut jarang terjadi, tetapi kejadian itu
pada akhirnya diketahui orang banyak.Misalnya seorang pejabat memberikan
keterangan pers pada beberapa orang wartawan tentang kejadian yang jarang
terjadi. Ketika keterangan itu diberikan pada banyak orang dan semua surat kabar
memuatnya maka berita itu tidak disebut eksklusif. Hanya kejadian atau
peristiwanya yang memang eksklusif.Tetapi jika kemudian ada seorang wartawan
yang mengembangkan berita tersebut dengan melakukan penelitian sendiri untuk
melengkapi informasi dari pejabat itu, maka berita yang dihasilkan menjadi berita
yang eksklusif. Dalam menggali berita untuk mendapatkan sumber berita yang
valid data dapat diperoleh dengan cara menggali data dari berbagai pihak dengan
melakukan penelitian sendiri.14
Data juga bisa bersumber dari pembicaraan hangat
yang sedang dibicarakan masyarakat, internet, maupun riset.
Dalam proses kerja investigative reporting dipakai beberapa langkah dan
penekanan yang membedakannya dengan liputan regular. Secara umum ada
14
Drs Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2000), h. 52-53.
23
beberapa teknik yang biasanya dipakai seorang investigator dalam mengumpulkan
data yaitu:
1. Pertama ialah menangkap informasi awal. Biasanya diperoleh dari
jaringan yang memang sudah terbangun dan dibina. Dengan dokumen
informasi kita menemukan latar belakang masalah.
2. Kedua, mencari data sekunder, yakni data hasil riset tentang isu yang
sedang kita garap. Bisa melalui media yang pernah lebih dulu
menulisnya, atau dari sumber-sumber tak resmi.
3. Ketiga ialah mengontak sumber pendukung. Semakin banyak sumber
pendukung yang kita temui, semakin baik karena informasi awal bisa
teruji.
4. Keempat ialah riset literatur. Cara paling mudah dan efisien ialah dengan
mengakses internet. Riset literature sangat penting terutama untuk
mengetahui fenomena kasus serupa. Setelah permasalahan dipahami
barulah melakukan maping atau pemetaan persoalan. Hal ini untuk
melakukan evaluasi dan melengkapi informasi dari semua orang yang
ikut terlibat dalam tim investigasi. Pemetaan itu berisi mengenai pokok
persoalan, siapa saja yang terlibat, hubungan mereka satu sama lain, apa
yang sudah jelas dan apa yang masih kurang lengkap. Pemetaan harus
dilakukan serinci mungkin. Biasanya begitu peta digelar, muncullah hal-
hal baru yang saling terkait. Kita tinggal memutuskan bagian mana yang
akan diselidiki.
24
Dalam menggali data membutuhkan metodologi yang dipakai, diantaranya
mencakup penelitian survey, sampel acak (random sample), teknik-teknik
mewawancarai sesuatu yang sensitif, dan eksperimen lapangan.15
Data lain juga
bisa diambil dengan menggunakan metode kuantitatif seperti perhitungan statistik
mengukur opini khalayak melalui sebuah poling. Hal ini terkait dengan upaya
simplikasi pengukuran aspek sosial kemasyarakatan agar tidak bertele-tele dan
rumit melalui angka-angka dari hasil statistik.16
Dalam menggali data yang paling besar dan banyak dilakukan adalah
dengan melakukan riset. Riset dianggap penting karena mengenalkan reporter ke
dalam bahasa topik yang kompleks, memperkenalkan reporter pada orang-orang
yang telah menjadi sumber berita, membantu reporter membuat daftar
pertanyaan.Para reporter menjadi mengenali subjek yang yang hendak di
investigasi.Dengan memahaminya, reporter tidak sulit membuat daftar pertanyaan
untuk mengharapkan jawaban dari pelaku atau narasumbernya.Selain itu, riset
membantu seorang reporter untuk mendapatkan data dari berbagai bahan artikel
lain, yang memiliki kesamaan topik.Strentz membedakan dua sumber berita yang
biasa dilacak wartawan yaitu sumber berita konvensional dan sumber berita non
konvensional.
Sumber berita konvensional merupakan sumber informasi yang biasa di
dapat wartawan dari kantor-kantor berita, humas, lembaga sosial yang dihormati
masyarakat.Sementara sumber berita non konvensional adalah sumber berita yang
15
Herbert Strentz, Reportase dan Sumber Berita: persengkokolan dan mengemas dan
menyesatkan berita (Jakarta,1993 PT Gramedia Pustaka Utama), h. 151. 16
Septiawan Santana, Jurnalisme Investigasi (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2003),
h. 199.
25
di dapat dari sumber-sumber informasi dari berbagai kelompok minoritas, atau
kelompok tersembunyi.17
Keterkaitan investigative reporting dengan sumber berita
non konvensional terletak pada upaya menembus data informasi yang belum
terjelaskan.Sifat investigatif tertuju pada pencarian data atau sumber berita yang
terkait dengan soal-soal yang sengaja disembunyikan atau di tutup-tutupi oleh
pihak tertentu.
Didalam pencarian data untuk menjadi bahan pemberitaannya, wartawan
investigatif akan menelusurinya melalui berbagai sumber informasi. Sumber
informasi atau data wartawan adalah berbagai bahan atau tempat yang menjadi
rujukan wartawan dalam mengembangkan pemberitaan yang meliputi data dari
para petugas (officials), para pembicara, partisipan daris ebuah kejadian, berbagai
dokumen, catatan, rekaman tape, majalah, film dan buku.
Menurut Mencher dalam bukunya yang berjudul News Reporting and Writing,
sumber-sumber pemberitaan pers itu dibagi dalam dua tipe yaitu pertama, sumber
yang bersifat fisikal (physical source) seperti rekaman, dokumen,kertas kerja,
kliping koran. Tipe kedua adalah sumber berita yang bersifat human (human
source) seperti otoritas dan orang-orangyang terlibat dengan sebuah kejadian.
Sumber human memiliki nilai kurang reliable dibanding sumber physical,
dikarenakan oleh kemungkinan kepentingan untuk melindungi dan
menyimpangkan amatan serta sering pula menyampaikan sesuatu yang mereka
pikir dibutuhkan oleh wartawan (bukan materi yang terkait dengan subjek
permasalahan sehingga berkemungkinan untuk menghilangkan data yang amat
17
Ibid. h 217.
26
penting bagi keperluan investigatif). Maka itulah, dalam mempergunakan
sumbernya informasi yang bersifat human, para wartawan mesti mendapatkan
orang yang memiliki kualifikasi untuk berbicara, memiliki otoritas terhadap
subjek permasalahan, seorang saksi mata, para petugas yang terkait, dan
partisipan yang berhubungan erat dengan topik yang tengah diteliti18
.
Kemampuan yang harus dikuasai oleh reporter investigasi antara lain
teknik wawancara, observasi, undercover, dan cara memperoleh dokumen.
Investigator harus memiliki kemampuan multi terhadap semua hal itu. Kunci
wawancara yang baik adalah ketenangan dalam menguasai diri dan materi.Ada
sebuah teknik memperoleh informasi yang popular di kalangan intel,
yakni ellicting. Ini merupakan teknik mewawancarai seseorang dengan terlebih
dahulu berempati pada orang yang kita wawancara agar mereka merasa aman dan
mau memberikan informasi sejujurnya dengan begitu data dan sumber akan
mudah didapat.
Narasumber merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam investigative
reporting. Mereka adalah orang yang tidak akan mendapat resiko ketika
memberikan keterangan. Narasumber juga bisa sebagai pelaku dalam materi berita
investigatif.Narasumber sangat berkaitan dengan wawancara.Kegiatan wawancara
dalam jurnalisme investigasi menekankan pada upaya yang gigih dari
wartawannya untuk dapat menjaring fakta. Tertuju pada jawaban-jawaban yang
bersifat langsung memuat apa yang ditanyakan, dan terkait dengan motivasi
memuaskan kebutuhan sensasi khalayak umum. Kegiatan wawancara para ahli
18
Ibid, h. 222.
27
atau narasumber yang mempunyai informasi tergantung pada bentuk materi yang
akan disampaikan serta kebutuhan khalayak ramai atas pengkuan narasumber
tesebut.
Didalam kegiatan jurnalistik, wawancara memang merupakan salah satu
kegiatan kewartawanan yang sangat penting.Melalui wawancara, wartawan
mendapatkan keterangan. Untuk itu, menurut Roy Paul Nelson dalam bukunya
article and features, wawancara dinilai sebagai salah satu bagian dari kerja riset
jurnalistik (pencarian data dan keterangan) yang menuntut kerja keras.19
Bagi
dunia jurnalisme investigasi, setiap melakukan wawancara, wartawan
investigative memerlukan pendekatan dan penanganan yang berbeda pada tiap
kasusnya.Setiap individu narasumber yang diwawancara, memiliki segi-segi
personal, kepribadian, dan kejiwaan yang berbeda.Untuk itu, reporter harus bisa
menghadapi kriteria yang berbeda tersebut.Dari sumber berita, reporter atau
wartawan harus bisa memperhitungkan kemungkinan terjadinya manipulasi
keterangan yang disengaja maupun tidak disengaja disebabkan karena human
eror. Namun demikian setiap pelaporan wawancara mesti mempresentasikan
impresi-impresi dari apa yang dikemukakan narasumber, segala perkataan yang
dinyatakannya, dan segala pengertian yang dijelaskannya.
Dalam banyak hal, investigative reporting harus menekankan
keberadaan narasumber yang hendak diwawancara sebagai sumber informasi yang
sama tiap personalitasnya. Wartawan investigasi harus memberikan perhatian
yang sama pada setiap narasumbernya. Tidak boleh member kekhususan kepada
19
Ibid, h. 252-253.
28
narasumber disebabkan jabatannya. Kepada narasumber yang berkedudukan
sebagai khalayak umum pun, ia harus tetap menjaga penghargaan dan
penghormatannya.
3. Televisi dan Berita
Budaya menonton televisi memang sudah menjadi konsumsi masyarakat
kita. Tidak peduli di desa atau di kota, kalangan atas atau menengah dan bawah.
Kini mereka menjadikan televisi sebagai kebutuhan pokok.Dalam arti ritme
kehidupan masyarakat kita lama kelamaan terpengaruh tayangan televisi.Televisi
dengan tayangan beritanya sudah menjadi bagian dari kehidupan.Dengan sifatnya
yang immediaty, media televisi mampu mendekatkan peristiwa dan tempat
kejadian dengan penontonnya.Dewasa ini televisi boleh dikatakan telah
mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, televisi
adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak disertai dengan
bunyi (suara) melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya
(gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi
berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi dapat didengar, digunakan untuk
penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya. Meskipun percobaan awal pesawat
TV sebelumnya lebih banyak dilakukan di Eropa, namun peneliti lanjutan lebih
banyak dilakukan di Amerika, terutama setelah pesawat TV berhasil
didemonstrasikan dengan memakai broadcasting pada tahun 1923.
Penggunakan TV di Eropa baru bisa didemonstrasikan pada tahun 1935. Akan
tetapi, dengan pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1941, usaha untuk
mengembangkan penelitian televisi dihentikan. Hal ini disebabkan semua
29
laboratorium elektronik di Eropa dan Amerika Serikat diminta untuk
memproduksi senjata. Pada tahun 1950-an TV baru di produksi dan dipasarkan.
Sementara di Asia berhasil didemonstrasikan pemakaian pesawat televisi oleh
para mahasiswa Fakultas Teknik Featy Universitas di Manila pada tahun 1952.20
Di Indonesia, televisi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962,
ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta olahraga
Asian Games di Jakarta. Waktu itu jangkauan siaran TVRI baru mencakup Jakarta
dan Bogor serta daerah sekitarnya yang berada pada radius 80 km, sedangkan
waktu siaran baru 2 jam per hari. Tetapi dengan penambahan jaringan 200 km
dengan kapasitas transmitter 25 watt, maka liputan TVRI telah dapat diterima di
Bandung dan beberapa daerah lainnya di Jawa Barat. Tiga tahun sesudah
beroperasinya TVRI stasiun Jakarta, stasiun TVRI Yogyakarta diresmikan
pemakaiannya pada tahun 1965, menyusul pembangunan stasiun TVRI daerah
lainnya, seperti Medan (1970), Ujung Pandang (1972), Balikpapan (1973) dan
Palembang (1974).
Pemilik media TV di Indonesia menanjak sangat tajam.Sekarang ini
boleh dikata hampir semua rumah tangga yang memiliki aliran listrik pesawat
Televisi, bahkan ada yang mempunyai lebih dari satu pesawat televisi.21
Penemuan
baru dibidang teknologi komunikasi dan informasi telah mendorong terus
berkembangnya media elektronik.Berbagai kemajuan dan perubahan terjadi dalam
percepatan yang semakin meningkat.Sejak ditemukannya radio sampai televisi
20
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2007),
h. 142-143.
21
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2007),
h. 145.
30
hitam putih dibutuhkan waktu yang cukup lama.Tapi pada perkembangan
berikutnya, mulai dari TV berwarna sampai pada penemuan teknologi komunikasi
interaktif lewat internet, misalnya, perubahannya menjadi sangat
cepat.22
Membicarakan televisi maka sangat erat kaitannya dengan program siaran
televisi.Output setiap stasiun penyiaran adalah salah satu tanyangan di layar kaca
pesawat televisi yang tersusun rapi dalam urutan yang teratur.Disebut program
acara. Dampak yang ditimbulkan oleh tayangan program acara tersebut di
masyarakat pemirsa sangat luas, baik dampak positif maupun negative. Oleh
karena itu, para broadcaster atau pengelola stasiun penyiaran seyogyanya
memiliki secara moral satu tanggung jawab yang melekat sesuai aturan yang telah
dituangkan dalam kode etik penyiaran.Salah satunya ialah, siaran harus dapat
meningkatkan kehidupan keluarga yang harmonis, toleransi beragama, melahirkan
ide-ide alisme untuk meningkatkan nasionalisme, dan pengenalan budaya dalam
kerjasama internasional.23
Pembagian jenis program televisi umumnya dapat dikelompokkan dalam
tiga kelompok besar, yaitu hiburan, infomasi, dan berita. Tetapi dari ketiganya
dapat diperinci lagi menjadi jenis-jenis program yang lebih spesifik dan dengan
nama yang bervariasi seperti: talent show, kompetitif show. Pembagian jenis
program tersebut dibuat dengan cermat agar mudah di pahami oleh audiensi dan
professional penyiaran.
22
Asep Saiful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik (Jakarta, PT Logos
Wacana Ilmu, 1999), h.95. 23
Hidajanto Djamal & Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,
Operasional, dan Regulasi, (Jakarta:Kencana, 2011), h. 159.
31
Perkembangan kreativitas program televisi saat ini telah melahirkan bentuk
program TV yang sangat beragam. Keunikan program TV berjalan seiring dengan
tren gaya hidup masyarakat di sekitarnya yang saling memengaruhi. Sehingga
muncullah ide- ide yang menampilkan format baru pada program TV agar
memudahkan produser, sutradara, dan penulis naskah menghasilkan karya
spektakuler.
Insan televisi berusaha menempatkan program yang dapat disaksikan oleh
beberapa unsur audiensi yang ada.Setiap sutradara mengnginkan program yang
disaksikan banyak orang dan menyebabkan audiensi seolah-olah sebagai pelaku di
dalamnya, yaitu provokasi pola pikir dan mengimajinasikan audiensi.
Oleh sebab itu, siapapun yang ingin menghasilkan karya TV yang baik,
mereka harus bekerja sama dalam satu tim produksi. Mereka juga harus
memahami format TV apa yang akan dieksekusi. Setelah mengetahui dengan jelas
format yang ditentukan, maka akan dapat dihasilkan kenyamanan dalam bekerja
sama serta ketepatan waktu produksi yang efektif.
Menurut Naratama, kunci keberhasilan suatu program televisi ialah
penentuan format acara TV tersebut. Adapun definisi format acara TV menurut
Naratama adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara TV yang akan
menjadi landasan kreativitas dan desain produksi akan terbagi dalam berbagai
criteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.24
Format acara TV terdiri atas;
24
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta: 2004), h. 63.
32
Drama/fiksi(timeless dan imajinatif) seperti: tragedi, aksi, komedi,
cinta/romantisme,legenda, horror.
Nondrama (timeless dan faktual) seperti: musik, magazine show,
talk show,variety show, repackaging, game show, kuis, talent
show,competition show.
Berita/ news (aktual dan faktual) seperti: berita, current affairs
program, sport, magazine news, feature.
Berita berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa
Inggris disebut Write, arti sebenarnya ialah adalah ada atau terjadi. Sebagian ada
yang menyebut dengan Vritta dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi Berita
atau Warta. Menurut Kamus Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwodarminta,
“berita” berarti kabar atau warta, sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia
terbitan Balai Pustaka, arti berita di perjelas menjadi “laporan mengenai kejadian
atau peristiwa yang hangat”. Jadi, berita dapat dikaitkan dengan kejadian atau
peristiwa yang terjadi.
Berita terdiri dari beberapa bagian.Bagian terkecil dari berita adalah
data.Data berasal dari datum, sedangkan datum diambil dari semua kejadian atau
peristiwa.Untuk bisa jadi berita, data harus dibuat atau diolah lebih
dahulu.Seseorang yang kebetulan melihat suatu kejadian atau peristiwa, orang
tersebut tidak bisa dikatakan mendapat berita, tetapi disebut orang yang melihat
kejadian atau peristiwa. Jika orang tersebut menceritakan kejadian atau peristiwa
33
tersebut kepada orang lain secara lisan atau tertulis, orang itulah yang disebut
mendapat atau mendengarkan berita. 25
Pengertian berita menurut Dean M. Lyle spencer berita dapat didefinisikan
sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi
sejumlah besar pembaca, sedangkan menurut Mitchel V. Charnley dalam bukunya
reporting New York 1975 menyatakan bahwa berita adalah laporan yang tepat
waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau
kedua-duanya bagi masyarakat luas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta
dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun
penonton.26
Tujuan utama dalam penyajian berita adalah menginformasikan
peristiwa penting sebagai upaya untuk memberikan daya tarik agar orang mau
membaca, mendengar atau menonton sajian berita tersebut.
Secara sederhana dapat dikatakan informasi yang dapat kita pilih sebagai
berita harus memenuhi dua aspek yaitu aspek penting dan aspek menarik.Aspek
penting adalah dimana suatu informasi dapat dikatakan penting jika informasi itu
memberikan pengaruh atau memilki dampak kepada penonton.Semakin banyak
pemirsa yang terkena dampaknya maka semakin penting berita tersebut.Berita
terbaik biasanya adalah berita yang bersentuhan langsung dengan kehidupan
pemirsa.Seperti berita mengenai nyawa seseorang yang terancam.Peristiwa
semacam pemboman, bencana alam, atau kerusuhan massa. Aspek menarikadalah
25
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 46-47. 26
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 21-22.
34
dimana beberapa berita dipilih karena hal-hal tersebut akan menarik perhatian
sebagian atau seluruh pemirsa. Adapun yang dimaksud berita menarik adalah jika
informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/ humor
atau informasi mengenai pilihan hidup dan informasi mengenai sesuatu atau
seseorang yang bersifat unik dan aneh.27
Dalam berita televisi terdapat nilai dan kualitas berita yang dimana untuk
menguji apakah suatu informasi layak menjadi berita televisi.Mencher
membaginya dalam tujuh nilai berita televisi.
1. Timeless: event that are immediate recent.
Artinya, kesegaran waktu.Berita yang baru-baru ini terjadi atau aktual.
2. Impact: event that are likely to effect many people.
Artinya, suatu kejadian yang dapat memberikan dampak terhadap orang
banyak
3. Prominence: event involving well-know people or institutions.
Bahwa suatu kejadian yang mengandung nilai keagungan bagi seseorang
maupun lembaga.
4. Proximity: event geographically or emotionally close to the reader, viewer
or listener
Suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik secara
geografis maupun emosional.
27
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta: Kencana, 2010), h. 8-9.
35
5. Conflict: event that reflect clashes between people or institutions.
Suatu peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara
seseorang, masyarakat, lembaga.
6. The unusual: event that deviate sharply from the expected and the
experiences of every day life.
Artinya suatu kejadian atau peristiwa biasanya terjadi dan merupakan
pengecualian dari pengalaman sehari-hari.
7. The currency: that event and situations that are being talk about
Hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan orang banyak.
(Mencher, 1997)28
Sementara itu Charnley lebih menyoroti aspek kualitas beritatelevisi(the
qualities of news television). Menurutnya ada beberapa standar yang dipakai
untuk mengukur suatu kualitas berita televisi:
a. Accurate: all information is verified before is used.
Artinya, sebelum berita itu disebarluaskan harus dicek dulu
ketepatannya.
b. Properly attributed: the reporter indentifies his or her source of
information.
Semua saksi atau narasumber harus mempunyai kapabilitas untuk
memberikan kesaksian atau informasi tentang yang diberitakan.
c. Balanced and fair: all sides in a controversy are given.
Bahwa semua narasumber harus digali informasinya secara seimbang.
28
Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan praktek, h. 93.
36
d. Objective: the news writer does not inject his or her feeling or opinion.
Penulis berita harus objektif sesuia dengan informasi yang didapat dari
realitas, fakta, dan narasumber.
e. Brief dan focused: the news story gets to the point quickly.
Artinya, materi berita disusun secara ringkas, padat, dan langsung
sehingga mudah dipahami.
f. Well written: stories are clear, direct, interesting.
Kisah beritanya jelas, langsung dan menarik (Charnley, 1965).29
Tidak hanya membahas mengenai nilai dan kualitasnya, jenis- jenis
berita juga berbeda-beda. JB Wahyudi membagi jenis-jenis berita
televisi menjadi dua, yakni
a. Berita Terkini
Berita terkini adalah uraian peritiwa atau pendapat yang
mengandung nilai berita dan terjadi pada hari ini (news of the day).
Berita terkini bersifat time concern, yaitu penyajiannya sangat
terikat pada waktu. Makin cepat disajikan makin baik.Dengan
syarat, nilai beritanya harus kuat. Berita terkini disajikan dalam
dua bentuk yakni;
1. Berita langsung (straight news) atau berita kuat (hard/ spot/ soft
news)
29
Ibid, h. 95.
37
Yaitu uraian fakta yang mengandung inti-inti 5 W dan 1 H dan
cara uraiannya dimulai dari yang terpenting sampai yang kurang
penting.
2. Berita mendalam (Indepth news)
Yaitu uraian fakta atau pendapat yang mengandung nilai berita,
dengan menempatkan fakta dalam konteks permasalahan yang
lebih luas.Fakta atau pendapat itu dilihat dari banyak sudut atau
aspek sehingga bersifat multilinier. Ada beberapa bentuk berita
mendalam yaitu:
a. Berita komprehensif
b. Berita interpretatif
c. Berita investigative
Perbedaan khas antara ketiga bentuk berita tersebut adalah bahwa pada
berita komprehensif fakta yang diuraikan diletakkan pada suatu sistem sosial
tertentu, sedangkan berita interpretatif fakta yang diuraikan tidak ditempatkan
pada sistem sosial tertentu. Dengan kata lain, berita komprehensif merupakan
uraian terperinci yang selain memperhatikan segi konteks dan kaitan langsung
dengan fakta yang diuraikan juga dikaitan dengan nilai-nilai yang berlaku.
Sedangkan dalam berita interpretatif fakta yang diuraikan hanya dikaitan dengan
fakta yang berkaitan langsung.
Ciri khas berita investigatif terletak pada pencarian fakta tersembunyi
dengan cara menelusuri jejak dari peristiwa dan pendapat yang sudah diketahui.
38
Dengan demikian sifat uraiannya lebih banyak membandingkan antara fakta di
permukaan dan fakta tersembunyi yang berhasil ditemukan.
b. Berita Berkala
Termasuk dalam jajaran berita berkala adalah:
1. Laporan eksploratif, disini topik bahasan sudah ditentukan,
lalu digali berbagai permasalahan yang ada dengan cara terjun
langsung ke lapangan.
2. Laporan khas (feature), adalah uraian fakta yang bersifat khas
atau unik seperti membahas masalah pemulung, pengemis
dengan membahas apa yang dikerjakan pemulung, apa yang
dicari, dijual kemana sampah yang dipilih, berapa pendapatan
perhari, berapa jam bekerja setiap hari dan untuk apa
penghasilan itu.
3. Berita Analisis, adalah uraian fakta dan pendapat yang bersifat
analisis. Dengan kata lain uraian yang disusun setelah fakta
dan pendapat utama serta fakta dan pendapat yang timbul
sebagai akibat adanya fakta dan pendapat utama tersebut.
4. Human Interest, berita Human Interest adalah uraian fakta
yang dapat memberikan sentuhan rasa insani atau rasa
kemanusiaan. Fakta disini bisa apa saja, asalkan mengandung
nilai rasa yang mampu memberikan sentuhan rasa insani.
39
Majalah Udara (gabungan berbagai jenis dan bentuk berita) yang
dirangkai dalam satu wadah atau mata acara.Pada radio dan televisi disebut
majalah udara.30
Berita televisi terdiri atas gambar, naskah, audio/ suara.Gabungan ketiga unsur
itulah yang membedakan berita televisi dengan berita radio dan media cetak.
Beberapa unsure dalam berita televisi yaitu:
1. Gambar
Gambar merupakan unsur pertama dalam berita televisi.Gambar itulah yang
menjadi kekuatan berita televisi, karena gambar ikut berbicara, bahkan kadang
lebih berbicara dari pada naskah dan audio. Tetapi gambar berita televisi harus
memiliki sejumlah unsur agar menarik;
a. Aktualitas
Maksudnya gambar yang ditampilkan dalam berita televisi harus
aktual dan baru. Kalau bisa, gambar yang belum pernah diambil oleh
stasiun- stasiun televisi lain.
b. Sinkronisasi
Gambar berita televisi harus sinkron dengan peristiwa yang
diinformasikan agar sesuai antara naskah dengan gambarnya.
c. Simbolis
Gambar simbolis berarti bukan gambar yang sesungguhnya, tetapi
hanya menggambarkan kejadian yang diberitakan.Ini terjadi karena
gambar yang sesungguhnya sulit didapat, sedangkan kalau berita itu
30
Ibid, h. 96-98.
40
sangat penting, maka harus diusahakan untuk tayang, walaupun gambar
yang sinkron dan aktual tidak tersedia.Berita yang biasanya bernasib
seperti ini adalah berita ekonomi.
d. Ilustrasi
Ilustrasi ialah gambar berita yang dibuat atau direkayasa berdasarkan
suatu peristiwa yang memang terjadi\, tetapi gambarnya yang aktual,
sinkron dan simbolis tidak tersedia.Ilustrasi itu bisa berupa gambar
hidup, animasi atau grafik.
e. Dokumentasi
Dokumentasi gambar adakalanya diperlukan kalau peristiwa itu
sangat penting, sementara tidak tersedia gambar yang aktual, sinkron
dan simbolis.Ini juga menunjukkan bahwa berita yang sangat penting
harus tayang, walaupun tidak tersedia gambar yang aktual, sinkron dan
simbolis. Dokumentasi gambar berita televis ada beberapa macam;
1. Dokumentasi peristiwa, yaitu gambar dokumentasi dari suatu
peristiwa yang pernah ditayangkan dan hendak ditayangkan
kembali.
2. Dokumentasi simbolis, yaitu gambar dokumentasi yang bersifat
simbolis dari berita yang disampaikan.
3. Dokumentasi foto, yaitu berita yang menampilkan foto tidak
bergerak. Musalnya wartawan yang melaporkan peristiwa hanya
melalui telepon, gambarnya tidak live sehingga gambarnya yang
ditayangkan adalah foto yang sudah direkam sebelumnya.
41
4. Dokumentasi profil, yaitu dokumentasi gambar seseorang yang
tidak sesuai dengan kejadian yang dialami.
5. Estetika yaitu, Gambar berita televisi harus bersifat estetis supaya
enak dipandang mata. Estetika itu meliputi komposisi, fokus dan
warna. Tetapi, estetika gambar berita tidak mutlak. Dalam kondisi
darurat unsure estetika dapat diabaikan.
2.Naskah
Unsur kedua dalam berita televisi ialah naskah.naskah berita televisi sebagaimana
naskah berita pada umumnya yang juga harus memenuhi unsur berita 5 W + 1 H
(what, who, where, why, dan how).
3. Audio atau Suara
Unsur terakhir dalam berita televisi adalah audio.Audio tidak kalah pentingnya
dengan suara dan gambar.Walaupun suatu berita ada naskah dan gambarnya,
namun jika tidak ada bunyi (on), maka bisa jadi beita tersebut tidak jelas
maksudnya.Ada dua unsur audio dalam berita televis yaitu atmosfir yaitu suatu
suasana dari suatu peristiwa yang gambarnya diberitakan.Kedua, narasi.Narasi
audio adalah suara reporter, baik berdasarkan naskah yang dibaca maupun
melaporkan tanpa naskah dan suara narasumber yang diwawancarai.31
Sumber Berita TV pada sebuah stasiun TV tidak dapat hanya menunggu
berita yang datang.Stasiun TV harus mengejar berita dan untuk itu mereka harus
memiliki reporter TV.Namun, selain berita stasiun TV membutuhkan gambar dan
untuk itu diperlukan juru kamera (camera person). Kredibilitas stasiun TV yang
31
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, Ciputat: 2005, h.67-82.
42
dibangun susah payah akan turun drastis dalam semalam, jika tim peliputannya
gagal mendapatkan gambar suatu peristiwa penting. Pada bagian ini akan dibahas
mengenai sumber berita TV yang terdiri dari: Reporter, pelayanan darurat, kontak
pribadi, kontak publik, kantor berita, siaran pers, jumpa pers, pemirsa, saksi mata,
dan media lainnya.
a. Reporter merupakan sumber berita terpenting bagi stasiun TV reporter dan
juru kamera yang bertugas mencari informasi dan mengambil gambar
dilapangan. Beberapa stasiun televisi besar dengan skala international
mempunyai reporter dan juru kamera yang ditempatkan di berbagai negara
di seluruh dunia.
b. Pelayanan darurat yakni reporter harus selalu sigap dan proaktif terhadap
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Reporter tidak hanya menunggu
penugasan yang akan diberikan kepadanya namun ia juga harus mencari
informasi awal yang dapat menjadi petunjuk dari suatu berita penting. Untuk
itu, reporter harus mengembangkan jaringan dengan semua unit pelayanan
darurat seperti: polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit (gawat darurat),
pusat informasi cuaca; terutama saat musim hujan, badan SAR (search and
rescue), dan lain-lain.
c. Kontak publik adalah orang-orang atau narasumber yang dapat dihubungi
oleh semua orang (public) untuk dimintakan keterangan terkait dengan
organisasiatau profesi mereka. Narasumber ini dapat berasal dari organisasi
pemerintah, non pemerintah, serikat buruh, kelompok-kelompok oposisi
(penekan) atau pengamat, dan kalangan perguruan tinggi.
43
d. Kontak pribadi adalah milik berharga seorang reporter. Reporter biasanya
memiliki kontak pribadi dengan sumber-sumber berita yang terdiri atas para
pejabat, tokoh masyarakat, atau orang-orang yang bekerja pada berbagai
lembaga pemerintah dan non pemerintah. Orang-orang tersebut tidak harus
pejabat penting atau pemimpin dari suatu lembaga tetapi bisa juga orang
kedua, ketiga dan seterusnya, namun ia dapat dipercaya. Seorang reporter
biasanya dapat memiliki kontak pribadi dari hubungan yang cukup lama
dengan sumbernya sehingga mereka sudah saling mempercayai.
e. Kantor berita hampir seluruh stasiun televisi berlangganan kantor berita dan
bahkan kebanyakan stasiun televisi menjadikan kantor berita sebagai sumber
berita paling penting dan paling utama bagi program beritanya. Stasiun
televisi membeli berita dengan cara berlangganan dengan satu atau beberapa
kantor berita. Kantor berita terbesar di Indonesia adalah Kantor Berita Antara
yang memiliki reporter di seluruh Indonesia di mana stasiun TV mungkin
tidak mempunyai akses ke setiap provinsi.
f. Siaran pers(press release) adalah informasi atau pernyataan yang dikirmkan
ke media massa dengan tujuan untuk dapat dipublikasi. Siaran pers dapat
datang dari berbagai lembaga seperti: organisasi local dan internasional,
lembaga pemerintahan, pejabat pemerintah, kantor-kantor asing, lembaga non
pemerintah, dan lain0lain. Siaran pers yang dikirmkan terkadang juga
didampingi dengan kaset video yang berisi gambar penunjang. Meskipun
siaran pers dan kaset video itu merupakan sumber berita yang berguna, namun
suatu stasiun TV harus berhati-hati agar tidak terkesan menyajikan publisitas
44
atau promosi gratis bagi suatu perusahaan atau lembaga tertentu. Stasiun TV
harus berhati-hati untuk memisahkan antara fakta dan opini dalam suatu siaran
pers.
g. Jumpa pers sebagaimana siaran pers, jumpa pers atau konferensi pers
biasanya mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan yang akan
menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers tersebut. Stasiun TV
hendaknya selektif dalam memilih konferensi pers mana yang akan diliput.
h. Pemirsa yakni pemirsa televisi yang suka menghubungi stasiun televisi untuk
memberikan informasi mengenai suatu peristiwa. Informasi dari masyarakat
harus diperiksa ulang. Informasi dari pemirsa itu penting bagi stasiun TV
karena biasanya cepat disampaikan. Berdasarkan informasi dari pemirsa
reportase dan juru kamera dapat segera berada dilokasi secepat mungkin
sehingga tidak kehilangan peluang untuk mengambil gambar yang terbaik.
i. Saksi mata yakni para saksi mata dapat menjadi sumber informasi yang
sangat baik sebab saksi mata dapat memberikan keterangan dengan cepat
sehingga menambah kredibilitas berita yang dibuat. Namun, sering kali para
saksi mata ini masih berada dalam kondisi emosional atau terguncang dengan
peristiwa yang baru saja dialaminya sehingga reporter tidak bisa sepenuhnya
mengandalkan keterangan para saksi mata untuk mendapatkan keterangan
yang objektif.
j. Media lainnya merupakan siaran televisi dan radio dari berbagai pelosok
dunia dapat juga menjadi sumber berita bagi suatu stasiun TV. Untuk
keperluan ini, ruang berita (newsroom) perlu memiliki penerima siaran radio
yang baik. Monitoring siaran TV dan radio ini cukup penting artinya bagi
45
kelengkapan siaran berita televisi. Tim kerja bagian pemberitaan hendaknya
terus-menerus memonitor stasiun TV saingannya dalam mengambil berita
yang mungkin luput dari liputan. 32
Pada dasarnya penonton televisi yang
mengikuti suatu program berita ingin mnegikuti suatu program berita ingin
mengetahui tentang semua masalah yang berpengaruh pada hidup mereka.
Ada banyak kejadian di masyarakat yang dapat diberitakan selain masalah
politik, konflik social, kejahatan, korupsi, atau berita kontroversi. Jangan
beranggapan bahwa pemirsa hanya tertarik pada masalah politik, banyak yang
tidak. Penonton menginginkan suatu program berita dapat menyajikan menu
berita yang beragam, jadi harus ada pencampuran yang tepat antara berbagai
tipe atau jenis berita yang ingin ditayangkan. Terdapat beberapa tipe atau
jenis berita yang dapat disiarkan dalam suatu program berita:
a. Keadaan darurat. Berita berita seperti gempa bumi, perang,
kerusuhan merupakan berita yang termasuk dalam tipe atau jenis
berita keadaan darurat.
b. Pengadilan. Kejahatan besar akan berujung pada sidang yang
besar. Jika kejahatannya menarik, maka sidang pengadilannya pun
begitu. Seperti peristiwa bom Bali, kasus putra mantan presiden
Soeharto, Tommy Suharto.
c. Pemerintahan. Keputusan pemerintah yang dapat mempengaruhi
hidup masyarakat merupaka berita, namun harus dijelaskan kepada
pemirsa bagaimana tepatnya keputusan itu memengaruhi mereka.
Bila tidak ada pengaruhnya maka tidak ada berita. Ingatlah
32
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.10-16.
46
keputusan pemerintah adalah keputusan politisi yang sedang
berkuasa dan politisi ingin terpilih lagi di masa datang.
d. Ekonomi. Krisis ekonomi memberikan implikasi yang luas kepada
masyarakat, dari mulai kenaikan biaya hidup hingga susahnya
mencari lowongan pekerjaan. Berita seperti ini ingin diketahui
pemirsa dan jika keadaan membaik masyarakat juga ingin tahu.
e. Pendidikan. Sebagian besar masyarakat memilih anggota
masyarakat keluarga seperti anak, keponakan, atau cucu. Berita
apapun mengenai sekolah akan menyentuh sebagian besar pemirsa
televisi.
f. Tren dan Musim. Stasiun TV harus mencermati tren atau pola
perubahan yang terjadi pada masyarakat, ini dapat berupa angka
penganguran, tingkat kejahatan atau gaya hidup. Namun, stasiun TV
harus menjelaskan faktor-faktor yang menjadi latar belakang dari
timbulnya suatu tren atau pola perubahan tersebut.
g. Perayaan. Khusus seperti Idul Fitri, Natal, atau upacara keagamaan
dan kebudayaan lainnya sangat penting bagi komunitas masyarakat
tertentu dan harus ditampilkan dalam program berita televisi, juga
karena mereka merupakan sumber gambar yang bagus.
h. Cuaca. Musim hujan dapat menimbulkan perubahan besar yang
berisiko banjir atau badai. Cuaca dapat memengaruhi cara hidup
kita. Merupakan tugas stasiun TV untuk memperingatkan pemirsa
47
tentang cuaca yang akan terjadi dan apa akibatnya bagi kehidupan
mereka.
i. Kesehatan. Kesehatan merupakan masalah hidup dan mati dan
karena itu menari bagi semua pemirsa. Program berita TV harus
memperingatkan masyarakat bila timbul penyakit, bagaimana
menghindari penyakit tersebut dan bila terjangkit bagaimana
menyembuhkannya.
j. Lingkungan. Stasiun TV seharusnya mengangkat berita tenyang
polusi, kebakaraan hutan, pembungan limbah, konservasi sumber
alam dan lain-lain.
k. Olahraga. Berita olahraga pada umumnya telah memilki pemirsanya
sendiri dan sebagian besar stasiun TV telah membuat program
khusus berita olahraga. Namun demikian berita olahraga, tetap perlu
dimasukkan dalam program berita umum sehingga penonton tetap
akan dimasukkan dalam program berita umum sehingga penonton
tetap akan mendapatkan informasi terkahir tentang klub olahraga
favorit mereka.
l. Berita Ringan. Banyak program berita akhir dengan berita ringan
untuk membantu penonton pindah dari sesuatu yang serius ke
program hiburan yang biasanya mengikuti suatu program berita.
Berita ringan ini biasanya berupa sesuatu yang lucu dan aneh serta
juga dapat berupa kehidupan atau hasil yang telah dicapai orang
terkenal (selebriti).
48
Dalam program berita televisi dikenal beberapa format berita yaitu cara
bagaimana suatu berita itu ditampilkan atau disajikan. Format apa yang akan
dipilih tentunya tidak dapat dilakukan sesukanya saja. Terdapat sejumlah criteria
atau persyaratan untuk menentukan suatu format berita dalam suatu program
berita TV.Suatu format dipilih tentunya karena terdapat alasan untuk itu. Suatu
berita dapat disajikan dalam beberapa bentuk yaitu:
a. Reader (RDR) merupakan format berita singkat yang disampaikan
presenter tanpa didukung gambar (video). Format ini biasanya untuk
melaporkan peristiwa penting dan mendadak yang belum ada
videonya.
b. Voice Over (VO) format VO menyajikan video atau gambar pendek
(biasanya sekita satu menit) yang diiringi dengan kata-kata penyiar.
Format ini biasanya digunakan untuk menceritakan sebuah topik dalam
waktu singkat. Presenter tampil di depan kamera (on-cam) setelah itu
muncul gambar berita namun suara presenter tetap terdengar
mengiringi gambar. Istilah lain untuk VO ini adalah out of
vision(OOV) atau underly. Jika stasiun televisi telah menerima gambar
video dari suatu peristiwa maka cara tercepat untuk menyampaikan
gambar dan berita itu adalah dengan menggunakan format ini. VO
terkadang diakhiri dengan Tag (on cam presenter) mengenai perspektif
atau latar belakang berita tersebut. Lead VO minimal dua kalimat
pendek. Criteria penentuan VO:
Berita-berita yang sangat terbatas data dan videonya.
49
Berita yang diperoleh menjelang deadline karena sudah mendekati
waktu tayang.
Berita yang karena pertimbangan waktu yang tersedia terpaksa
dipotong durasinya sehingga berita itu hanya cukup untuk disajikan
dalam format VO.
Durasi VO antara 40 hingga 60 detik.
VO sebaiknya disertai dengan natural sound (Natsot).
c. Reader –Grafis. Format berita reader grafis (RDR-GRF) biasanya
digunakan jika sebuah berita baru saja terjadi dan stasiun televisi belum
mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan merekamnya dalam
kaset video. Untuk mengganti gambar video yang belum ada maka
digunakan ilustrasi beupa grafis. Pada banyak kasus terutama jenis
berita bencana maka grafis yang dibutuhkan adalah berupa peta yang
menunjukkan di mana lokasi bencana itu terjadi. Grafis dapat pula
muncul dalam bentuk foto seseorang, misalnya dalam menyampaikan
berita bahwa seseorang yang terkenal meninggal dunia atau
mengundurkan dari suatu jabatan.
Package (PKG) adalah laporan berita lengkap dengan narasi (voice over) yang
direkam ke dalam pita kaset.Narasi dalam paket dibacakan oleh seorang pengisi
suara atau dubber yang biasanya adalah reporter atau penulis berita.Dengan kata
lain, format berita paket (package) adalah format berita yang bersifat
komprehensif dengan intro dibacakan presenter sedangkan naskah paket
50
dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau pengisi suara.Jadi berbeda
dengan format VO di mana narasi dibacakan oleh presenter di studio.33
Stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak
begitu pula dalam struktur organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya bekerja
sebagai suatu tim. Pada kenyataanya memang dibutuhkan banyak orang untuk
menanyangkan suatu progam berita.Fungsi setiap orang itu seperti mata rantai
atau bagian dari mata rantai yang panjang. Struktur organisasi bagian
pemberitaan stasiun televisi, biasanya terdiri dari sejumlah jabatan seperti direktur
pemberitaan, eksekutif produser, produser, koordinator liputan, reporter, juru
kamera, dan lain-lain.
Direktur Pemberitaan terbaik adalah seseorang yang independen bahkan ia harus
independen dari pemilik stasiun TV itu sendiri. (Peter Herford, 2000).34
Karena
untuk melaporkan berita secara akurat dan adil, staf pemberitaan dan direktur
pemberitaan harus bebas dari tekanan politik dan ekonomi.
Produser Eksekutif bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang
suatu program secara keseluruhan. Bertugas memikirkan setting, dekor, latar
belakang atau tampilan suatu program informasi yang akan menjadi cirri khas
program itu. Misalnya gaya pembukaan dan penutupan program,, menentukan
siapa presenternya, dan detail lainnya. Produser bertanggung jawab terhadap suatu
program berita produser akan memutuskan berita apa saja yang akan disiarkan
pada program beritanya.
33
Ibid, h.32-37.
34
Ibid, h. 43.
51
Produser Acara bertanggung jawab untuk mempersiapkan penayangan suatu
program berita. Jika produser acara mengalami kesulitan dengan program yang
akan dijalankannya atau ia ragu-ragu dalam memutuskan berita yang harus
menjadi berita utama maka ia dapat berkonsultasi dengan produser eksekutif atau
direktur pemberitaan.
Produser Lapangan bertugas melakukan koordinasi pada saat peliputan dan
sesuai namanya, produser lapangan akan lebih banyak di lokasi.fungsi produser
lapangan menjadi penting, ketika stasiun TV melakukan liputan langsung (live).
Dia akan mengarahkan juru kamera dan reporter dilapangan, termasuk
mempersiapkan wawancara, memberikan masukan kepada reporter mengenai
materi wawancara, dan siapa nara sumber yang dapat diwawancarai.
Asisten produser adalah yang membantu produser. Bertugas membantu
reporter mempersiapkan paket berita jika reporter berada dalam keadaan
mendesak atau jika reporter tidak sempat menyelesaikan paket beritanya karena ia
harus berangkat lagi untuk melaksanakan tugas berikutnya. Asisten produser juga
bertugas mengumpulkan gambar yang dikirim oleh reporter dilapangan melalui
saluran satelit atau microwave. Kedudukan asisten produser berada di antara
produser acara dan penulis berita (writer)
Presenter atau pembawa acara, pembaca berita, atau sering disebut juga
anchor, menjadi citra dari suatu stasiun televisi. Salah satu alasan utama mengapa
orang lebih suka mengikuti program berita yang satu disbanding yang lain ialah
karena penyiarnya. Kredibilitas presenter dapat menjadi asset penting suatu
52
stasiun televisi. Di Negara maju, memilih penyiar berita sama pentingnya dengan
memilih acara yang akan diproduksi.
Reporter TV harus memiliki kegigihan dalam mengejar berita, mau bekerja
keras, bersedia masuk kantor pada hari libur dan siap berangkat setiap saat ke
lokasi liputan. Wartawan TV bekerja secara cepat mencari informasi menentukan
lead berita, menulis berita dan melaporkannya baik secara langsung atau direkam
dalam bentuk paket yang akan disiarkan kemudian. Seorang wartawan terkadang
meliput berita-berita criminal atau bencana dan harus mengunjungi lokasi
musibah atau tempat kejadian tindak kejahatan.Lokasi seperti ini, terkadang
dipenuhi dengan mayat yang berserakan dan darah yang berceceran di mana-
mana. Dalam hal ini wartawan TV harus memiliki emosi dan psikis yang stabil
sehingga ia dapat menghadapi semua itu dan dapat melaporkannya.
2. Makanan halal dan tidak halal dalam Islam
Makan adalah salah satu usaha manusia untuk mempertahankan hidup.
Halal adalah segala sesuatu yang dihalalkan Allah dan Rasul Nya dalam al-Qur‟an
maupun hadist baik dengan pernyataan tegas maupun dalam bentuk prinsip; yang
diperintahkan allah dan Rasul Nya, tidak dilarang, tidak membahayakan, atau
sesuatu yang didiamkan oleh Allah dan Rasul Nya. 35
Sesungguhnya pemberian
Allah kepada kita adalah bahwa Dia telah menentukan aturan bagi kita yang
memelihara kehidupan dan menjadikannya selalu dalam keadaan baik.Ketika
Allah menentukan kaidah-kaidah halal dan haram dipertimbangkan pula
35
Hasbi Indra, Halal Haram Dalam Makanan (Jakarta: Penamadani, 2004), h. 32.
53
kemampuan manusia dalam bersabar terhadap segala sesuatu.Dari itu, Allah tidak
menetukan udara misalnya, haram untuk kita.Melainkan untuk makanan dan
minuman ditentukan aturan halal dan haram. Hal tersebut, Allah telah
menerangkan kepada kita semua apa yang baik untuk kita dan untuk tubuh serta
baik untuk kehidupan itulah yang dimaksud dengan halal. Diantara makanan yang
diciptakan Allah adalah halal.Namun, manusia yang mengolahnya menjadi
haram.Sebagai contoh, buah kurma dan anggur yang pada awalnya halal namun
diolah oleh manusia menjadi khamr minuman yang dapat memabukkan dan
membuat manusia tidak sadar.36
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan memilki dua dimensi,
yaitu dimensi jasmani dan rohani.Masing-masing memilki kebutuhannya sendiri-
sendiri. Islam tidak memisahkan keduanya atau memprioritaskan yang satu diatas
yang lain. Kedua-duanya harus diperhatikan oleh manusia dan dicukupi
kebutuhannya.Kebutuhan rohani tidak mungkin dapat dipenuhi jika jasmani kita
dalam keadaan lemah atau lapar. Begitu pula kehidupan kita akan kering dan tak
bermakna jika hanya mengejar pemenuhan jasmani. Firman allah dalam surat Al-
A‟raf ayat 31 bahwasanya “makan dan minumah, tetapi jangan berlebihan,
sungguh, Allah tidak menyukai orang yang belebih-lebihan”. Dan juga pada
firmanNya surat Al- Maidah ayat 88 bahwasanya” Dan makanlah dari apa yang
telah diberikan allah kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada –Nya”.
36
Muhammad Mutawwali Sya‟rowi, Halal dan Haram ( Jakarta: pustaka Al-kautrsar,
1994), h. 77
54
Memperhatikan makanan berarti memastikan kehalalannya serta memilih
makanan yang mempunyai manfaat bagi tubuh.Bermanfaat bagi tubuh artinya
bergizi atau memiliki unsur-unsur yang baik bagi tubuh untuk beraktivitas. Oleh
karena itu sangat tepat sesuai sabda Nabi Muhammad SAW: “ Sesungguhnya
badanmu mempunyai hak atas dirimu” artinya seseorang berkewajiban untuk
memelihara kesehatan tubuh jasmaninya dan menghindarkan dari terserang
penyakit.37
Untuk itu berbicara mengenai makanan bergizi sangat berkaitan erat
dengan makanan bergizi dan halal. Al- Qur‟an menyebutkan jenis makanan yang
baik di makan oleh manusia adalah ikan, daging, macam-macam tumbuhan, dan
buah-buahan serta susu. Namun, tidak dimakan secara berlebih-lebihan.
Manusia adalah makhluk yang memiliki potensi hawaniyah
(kebinatangan).Manusia mempertahankan hidupnya dengan beradaptasi dengan
lingkungannya.Allah menciptakan alam semesta dan segala macam isinya untuk
kepentingan manusia. Kalau ia mampu memanfaatkannya, maka ia akan
mendapatkannya. Sebaliknya, barang siapa tidak dapat menggunakannya secara
baik, ia akan memperoleh kekecewaan dan kegagalan. Maka, misinya sebagai
khalifah di bumi pun akan menjadi hilang.
Manusia memerlukan makan sejak awal diciptakannya.Makanan yang halal
dan bergizi atau bisa dikatakn thayyib (baik) sangat penting untuk dikonsumsi
bagi manusia.Makanan itu berguna bagi kualitas kesehatan jasmani dan rohani.
Mereka yang mengkonsumsi makanan yang halal dan bergizi akanterhindar dari
37
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah Direktorat Jednderal
Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah
jum’at (Jakarta: 2007), h. 3.
55
berbagai penyakit yang bersarang di tubuhnya. Akal pikiran dan hati nuraninya
akan terjaga dari hal-hal yang merusak ibadahnya dengan Allah. Sebaliknnya,
makanan yang haram yang terdapat dalam perut akan merusak jaringan otak,
menimbulkan penyakit, dan melalaikan untuk mengingatkan diri kepada Allah
SWT. Bahan makanan yang menurut ilmu pengetahuan tergolong baik, belum
tentu termasuk halal bagi orang muslim. Dan juga sebaliknya, makanan yang
tergolong halal, belum tentu termasuk baik menurut ilmu pengetahuan pada
kondisi tertentu. Misalnya, otak hewan ternak adalah halal, tetapi tidak baik
dikonsumsi oleh orang yang menderita penyakit jantung, karena mengandung
kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jiwanya.Sedangkan persyaratan
makanan yang thayyib, menurut menurut ilmu gizi, ialah yang dapat memenuhi
kepuasan jiwa, yakni rasa kenyang, dan memberikan tenaga, mendukung
pembentukan sel-sel yang telah rusak,untuk pertumbuhan badan, keseimbangan
cairan dan dan asam basa serta berfungsi untuk ketahanan tubuh. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa ajaran islam tidak menganggap persoalan makan
hanya sebagai persoalan duniawi saja, tetapi juga sebagai ibadah.38
Kriteria halal dan haram konsep yang berkaitan dengan makanan halal
disebut dalam Al- Qur‟an sebanyak 22 kali, sedangkan thahyyib 26 kali. Halal
dengan qarinah thayyib disebutkan sebanyak delapan kali.Sedangkan halal
dengan qarinnah haram sebanyak enam kali. Banyaknya perkara makanan dalam
nash islam itu menunjukkan bahwa umat islam dituntut untuk amat sangat
memperhatikan makanannya. Persoalan halal dan haram adalah perkara qath’iy
38
Ibid, h. 21-25.
56
atau absolut. Perintah untuk memperhatikan halal dan haram dapat diketahui dari
dalil-dalil naqli ayat-ayat al-Qur‟an seperti surat Al-Baqarah ayat 2 yang artinya”
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi”. 39
Kriteria makanan halal adalah dilihat dari segi kategori halal pada segi
tumbuhan dan binatang, serta kategori halal bagi minuman. Kategori makanan
halal dari segi tumbuhan adalah semua tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia
seperti; sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, kecuali tumbuhan
berbahaya seperti beracun dan membuat sakit manusia seperti papaver, opium,
ganja.Kategori makanan halal dari segi binatang menurut syariat ialah yang
termasuk dalam pengertian babiimatul an‟aam yaitu jenis binatang apapun selain
binatang yang masuk dalam kategori haram.Menurut ulama kontemporer Mesir,
Sayyid Sabiq, pengertian babiimatul an’aam ialah unta, sapi, kerbau, dan
kambing liar atau dipelihara, ayam.40
Salah satu contoh makanan yang haram karena merusak kesehatan adalah
Boraks yang merupakan senyawa kimia dengan nama natriurn tetraborat,
berbentuk kristal lunak. Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi
natrium hidroksida serta asam borat. Baik boraks maupun asam borat memiliki
sifat antiseptik, dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat
misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci
mata. Secara lokal boraks dikenal sebagai 'bleng' (berbentuk larutan atau
padatan/kristal) dan ternyata digunakan sebagai pengawet misalnya pada
39
Hasbi Indra, “Halal Haram dalam Makanan”, h. 33.
40
Ibid, h.36.
57
pembuatan mie basah, lontong dan bakso.Dalam pengertian yang tidak berbeda
disebutkan bahwa boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di
berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu,
dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut
dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan
sebagai pengawet dan antiseptik kayu.Daya pengawet yang kuat dari boraks
berasal dari kandungan asam borat didalamnya.Asam borat sering digunakan
dalam dunia pengobatan dan kosmetika.Misalnya, larutan asam borat dalam air
digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga
digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil.Penggunaan
boraks ternyata telah disalahgunakan untuk pengawet makanan, antara lain
digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie.
Boraks dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme
toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di
dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat
dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam
hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi
tinggi. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan
timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak
kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan
menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya
telah mencapai 10 - 20 gram atau lebih.Selain itu bahaya lainnya nafsu makan
menurun, gangguan pencernaan dan timbulnya gangguan SSP yakni membuat
58
orang menjadi bingung dan bodoh. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat
dikatakan bahwa apabila boraks juga termasuk racun bagi tubuh.
Dalam hukum Islam terdapat satu kaidah fikih yang berbunyi :
األصل فى األشياء اإلباحة حتى يد ل الد ليل على التحريم
“Hukum asal segala sesuatu adalah boleh sampai adanya dalil (petunjuk,
argumentasi) yang menunjukkan adanya keharaman melakukan sesuatu
tersebut”
Apabila dikaitkan dengan formalin dan boraks, sebenarnya kedua bahan
ini boleh digunakan, namun kedua bahan ini akan menjadi haram digunakan
apabila adanya dalil atau petunjuk atau adanya argumentasi yang membuat
formalin dan boraks haram digunakan. Bolehnya menggunakan formalin dan
boraks adalah selama digunakan sesuai dengan fungsi aslinya, dan baru dikatakan
haram apabila kedua bahan tersebut disalahfungsikan. Penyalahgunaan formalin
dan boraks ini tentunya akan mendatangkan kemudaratan. Kemudaratan-
kemudaratan tersebut berupa bahaya pada tubuh manusia yang dapat membawa
kepada kematian.41
Allah menyuruh kita memakan makanan halal lagi baik tujuannya
untuk kebaikan manusia itu sendiri.Halal itulah yang membawa kebaikan.
Sedangkan sebaliknya, yaitu yang haram akan membawa keburukan. Makanan
dan minuman yang halal mengandung kebaikan yang bermacam-macam bagi
orang yang mengkonsumsinya. Pertama, makanan yang halal akan membawa
kepada kesehatan jasmani dan rohani. Sudah merupakan fakta yang diakui para
41
http://www.abdulhelim.com/2012/07/formalin-dan-boraks-dalam-perspektif.html.
59
ulama dan ahli ilmu bahwa makanan mempunyai pengaruh bagi tubuh
manusia.Makanan yang baik (bersih, bergizi) membuat tubuh menjadi
sehat.Tubuh yang sehat berpengaruh pada rohani yang sehat.Berfikit menjadi
lancar, dan bekerja pun jadi lebih mudah. Kedua, makanan yang halal membuat
doa mudah dikabulkan oleh Allah. Salah satu syarat dikabulkannya doa seseorang
adalah terhindarna dia dari barang yang haram. Serajin apapun dia memohon
kepada Allah, jika ada secuil saja barang haram dalam tubuhnya, maka doanya
akan tertahan tidak sampai ke Tuhan. Ketiga, makanan yang halal membawa
kepada keberkahan. Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik,
diantaranya dengan selalu mengkonsumsi makanan yang halal, maka Allah pun
akan menurunkan kebaikan kepada kita.42
Untuk menghindari kecurigaan terhadap
makanan yang dianggap halal atau telah diberi label halal sebaiknya diperhatikan
juga hal-hal seperti;
Bahan-bahan dasar yang digunakan adalah halal.
Komponen ramuan dan bahan tambahan adalah halal.
Proses produksi berdasarkan syariat Islam.
Seperti yang telah dibahas bahwa makanan memang sangat dibutuhkan
bagi manusia. Tidak halal atau haram adalah sesuatu yang dilarang atau
diharamkan Allah dan Rasul Nya dalam al-Qur‟an maupun hadist baik dengan
pernyataan tegas maupun dalam bentuk prinsip; yang dilarang Allah dan Rasul
42
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah Direktorat Jednderal
Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah
jum’at, h. 82-84.
60
Nya, tidak pernah dianjurkan, tidak pernah didiamkan oleh Allah dan Rasul
Nya.43
Allah SWT berfirman dalam al-Qur‟an surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah daging babi, dan (daging
hewan yang disembelih bukan atas nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas. Kecuali yang
sempat kamu sembelih.Dan diharamkan pula yang disembelih untuk
berhala”.Dalam ayat ini dijelaskan bahwa yang diharamkan oleh Allah itu ada
sepuluh macam. Sebenarnya bisa diringkas menjadi empat macam karena poin ke
lima dan ke sepuluh merupakan rincian dari poin pertama sampai ke empat.
Hewan yang mati karena tercekik, di pukul, jatuh, ditanduk, dan diterkam
binatang buas merupakan rincian dari pengertian bangkai. Sedangkan hewan yang
dipersembahkan untuk berhala merupakan penjelasan dari hewan yang disembelih
atas nama selain Allah. Darah dan daging babi tidak diberikan perincian lagi
karena sudah jelas.44
Di Indonesia kasus produk haram pernah terjadi.Satu merek bumbu masak
ternyata bisa membuat masalah nasional.Polisi sibuk menangkap pemimpin
pabrik dan menahan mereka di sel. PT Ajinomoto yang dipersoalkan adalah
porcine (enzim dari pancreas babi) yang digunakan dalam rangkaian produksinya.
Proses produksi diawali dengan pemakaina enzim porcine sebagai katalisator
(bahan perantara yang digunakannya memudahkan reaksi kimia) untuk
menghidrolisis protein kedelai menjadi bactosoytone (satu jenis protein pendek).
43
Hasbi Indra,Halal Haram dalam Makanan, h. 36. 44
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah Direktorat Jednderal
Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah
jum’at, h. 118.
61
Sebagai bahan perantara, tentu saja enzyme porcine tidak ikut menjadi bagian dari
bactosoytone yang dipakai sebagai nutrisi untuk mengembang biakkan mikroba.
Selanjutnya, mikroba dipakai dalam proses fermentasi tetes tebu menjadi sodium
glutamate (MSG). melalui proses pemurnian, di dapat bentuk kristal dan itulah
MSG yang dilempar ke pasar.45
contoh tersebut bisa menjadi pelajaran betapa
makanan yang awalnya diberikan Allah halal di olah oleh manusia menjadi haram
dan merusak kesehatan terlebih lagi saat ini sudah banyak oknum-oknum yang
menjual makanan haram atau yang di olah tidak sesuai syariat islam maupun
kesehatan.
Salah satu prinsip yang telah ditetapkan Islam adalah bahwa jika Islam
mengharamkan sesuatu, ia juga mengharamkan segala perantara yang mengarah
pada yang haram tersebut dan menutup jalan yang menuju kesana. Apabila Islam
mengharamkan zina umpamanya, Islam juga mengharamkan semua
pendahuluannya dan apa saja yang dapat mengajak ke perbuatan itu termasuk
dalam hal makanan.
45
Hasbi Indra, Halal Haram dalam Makanan, h. 22.
62
BAB III
GAMBARAN UMUM TRANS TV DAN BERITA REPORTASE
INVESTIGASI
A. Sejarah Trans TV
1. Profil Trans TV
PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang
dimilki Trans Corporation, juga merupakan pemilik dari Trans 7 yang
memperoleh siaran pada bulan Oktober 1998. Trans TV menyiarkan program
yang bertajuk TransTune-in, program ini dikemas dengan gaya radio untuk
memperkenalkan Trans TV pada masyarakat. Mulai 1 desember 2001, Trans
Tune-in berganti nama menjadi Transvaganza, seiring dengan bertambahnya jam
siaran Trans TV. Setelah ditayangkan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan
oleh tim antar departemen pemerintah, maka sejak 15 desember 2001, Trans TV
memulai siaran secara resmi. Penambahan jam tayang secara bertahap ini akan
memuncak pada tanggal 1 Maret 2002, saat Trans TV mulai siaran penuh yaitu 18
jam sehari pada hari senin hingga jum‟at. Pada bulan September Trans TV mulai
mengudara 20 jam setiap hari terkecuali hari sabtu 24 jam non stop.
Pada hari selasa, 12 Juli 2005 hingga 6 (enam) bulan kedepan, dikeluarkan
perautan Menteri Menkominfo No. 11/P/M. Kominfo/7/2005 dimana dalam
peraturan menteri tersebut diberlakukan pembatasan jam siar dari jam 01.00
sampai jam 05.00. Trans TV mulai diberlakukannya jam siaran tersebut
membatasi jam tayang dengan sing-off jam 02.00 dan sing-on kembali jam 04.00
62
63
dalam sehari mendapatkan libur 2 jam. Untuk jam tayang dihari sabtu dan minggu
terkadang tayang non stop 24 jam.
Pada dasarnya siaran Trans TV menganut konsep General entertainment,
sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non
drama, serta tayangan berita.Pada tahun pertama, 50% tayangan stasiun ini berasal
dari luar negeri dan 50% sisanya merupakan produk lokal. Pada tahun kedua,
proposi produk lokal menjadi 70% dan sisanya merupakan produk asing. Pada
tahun ke empat sudah lebih dari 75% merupakan produk lokal.
Trans TV dibangun dengan modal investasi Rp. 600 milyar. Dana sebesar ini
berasal dari para group sebesar Rp.300 milyar dan Rp.300 milyar sisanya berupa
dana pinjaman komersial dari Bank Madiri dibawah “Strategi Partnership” trans
TV dan TV 7. Pada awal Agustus 2006 telah ditanda tangani nota kesepakatan
antara Jakob Oetomo pemilik TV 7 dengan Chairul Tanjung pemilik Trans TV.
Berdasarkan kesepakatan itu, Trans TV memiliki 49% dari saham TV 7, sesuai
dengan batasan kepemilikan saham untuk tambahan stasiun televisi sebagaimana
ditetapkan undang-undang. Dengan jumlah saham sebesar itu Transcorps sebagai
pemilik Trans TV menjadi saham mayoritas karena itu diberi wewenang untuk
memimpin pengelolaan TV 7. Dalam konteks ini telah disepakati pada RUPS,
tanggal 4 Agustus 2006, bertepatan pada hari ulang tahun Trans TV ke-5 pada
tanggal 15 Desember 2006 diadakan relauch TV 7 menjadi Trans 7.
2. Visi, Misi, dan Tujuan
64
Logo Trans TV
Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan
keabadian.Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai
pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya
masyarakat Indonesia.Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi,
klasik, namun akrab dan mudah dikenali.
Visi Trans TV
Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil
usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program
berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat
diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam
meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
Misi Trans TV
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta
mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai
demokrasi.
Tujuan Trans TV
65
Meningkatkan kesejahteraan bangsa untuk menjadi sejahtera karena yang
hendak ditransformasikan adalah bangsa yang besar, bangsa yang kompleks dan
berkapasitas guna mengajak bangsa untuk berubah.
3. Program-program
Program-program di Trans TV terdiri dari series, movie, news, Informasi/
information, Religious/ program acara keagamaan, Reality show, entertainment.
Series Movie News Information Religious Reality
Show
Entertainment
Fringe2 Bioskop Trans
TV
Jelajah
Ceriwis Halal ?
Buah hati
Sketsa
Maters of
illusion
Bioskop
Indonesia
Reportase
Siang
Insert Pagi Islam Itu
Indah
86
Ripley‟s
believe or
not 1
Sinema dini
hari
Jelang Siang
Insert
Mozaik
Islam
Peppy The
Explorer
Charlies‟s
angel
Mr bean
Reportase
Pagi
Insert
Investigasi
The Best of
Ethnic
Runaway
Series Movie News Information Religious Reality
Show
Entertainment
Bioskop
Trans TV
special
Reportase
Sore
Gula Gula
Ranking 1
The best of
mr bean
Reportase
Malam
Koper Dan
Ransel
Gaul Bareng
Bule
66
Bioskop
indonesia
tombo ati
Benu Buloe
Ngulik
Nilai
Kehidupan
Sinema
Indonesia
pagi
Jika Aku
Menjadi
Ala Chef
Super Trap
Bosan Jadi
Pegawai
Celebrity On
Vacation
Comedy
Project
Harmoni
Alam
Griya Unik
Kakek-Kakek
Narsis
Show Imah
Bingkai
Berita
Wisata Kuliner
Magic
Comedy
Pengabdian
Digital Clip
iND!GO
Tahan Tawa
Reportase
Investigasi
Dia-Loe-Gue
Teater
Komedi
New Rival
Series Movie News Information Religious Reality
Show
Entertainment
Sexophone
Sang Juara
67
Canda Bule
Oh Ternyata
Makin Jail
New rangking1
Best of Super
Trap
Huru Harada
ID3NTIK
Gila Liga
Indonesia
Mencari Bakat
3
Soccer Fever
Moccachino
Series Movie News Information Religious Reality
Show
Entertainment
Cinta Cenat
Cenut 3
La Liga
2012/2013 -
Table
Klasemen
68
Lollylove
Yuni Rafi
Gengges
Cari Cinta
Parkir Pak Le
Ethnic
Runaway
Panic Kitchen
4. Struktur Direksi Trans TV
KOMISARIS UTAMA
Chairul Tanjung
69
KEPALA DIVISI
AcChievement yang pernah diperoleh Trans TV
Pada tahun 2012 mendapatkan
KOMISARIS
Chairal Tanjung
KOMISARIS
Ishadi S.K
DIREKTUR UTAMA
Atiek Nur Wahyuni
DIREKTUR SALES&
MARKETING
Atiek Nur Wahyuni
DIREKTURKEUANGAN
& CORP SERVICE
Warnedy
NEWS
Gatot Triyanto
CORPORATE
SERVICES
Latief Harnoko
FINANCE
Hannibal K. Pertama
PRODUKSI
Emil Syarif
PROGRAMMING
A.Feizqo Irwan
70
CORPORATE IMAGE (IMAC) AWARD 2012
Survei oleh Frontier Consulting Group
Kategori National Television „Excellence in Building and Managing
Corporate Image‟
Pada tahun 2011 mendapatkan
2011ANUGRAH PEWARTA WISATA INDONESIA 2011
oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
Pemenang Ketiga Kategori Media Televisi : Jelajah episode Legenda
Sang Raja “Komodo”
MARKETEERS AWARD : INDONESIA BRAND CHAMPION 2011
Indonesia‟s Most Favorite Netizen Brand 2011 : TRANS TV
DOMPET DHUAFA AWARD 2011
Kategori Media dengan Program Reality Show Inspiratif: John Pantau
CORPORATE IMAGE (IMAC) AWARD 2011
Survei oleh Frontier Consulting Group
Kategori National Television „Excellence in Building and Managing
Corporate Image‟
Penghargaan Nasional HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) 2011
TRANS TV sebagai media televisi yang memiliki program tayangan
dengan muatan pemberian informasi mengenai pelanggaran HKI:
Reportase Investigasi
71
KPI AWARD 2010
Program Anak-Anak Terbaik: Kado Istimewa episode “Merah Putih di
Tengah Kebun Teh”
*diberikan pada 24 Maret 2011*
Pada tahun mendapatkan 2010
CITRA PARIWARA 2010
"Gold Awards" Kategori Movie Promo: Spiderman Wayang
2010 PROMAX ASIA
Best Promo Not Using Programme Footage - Spider Puppet
ShowBioskop TRANS TV " Spiderman"
THE BEST CEO INDONESIA 2010
Survei oleh Majalah SWA Direktur Utama TRANS TV: Bpk.
Wishnutama
MARKETEERS AWARD: INDONESIA'S MOST FAVORITE
NETIZEN BRAND 2010"Brand Favorit" Kategori Television.
ANUGERAH PEDULI PENDIDIKANOleh Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia TRANSCORP: Perusahaan yang Peduli
Pendidikan
PANASONIC GOBEL AWARDS 2010
1. Program Feature Terfavorit: Griya Unik
2. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show
3. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra (Saatnya Kita Sahur)
72
Pada tahun 2009 mendapatkan
2009PANASONIC AWARD 2009
1. Program Reality Show Terfavorit: Termehek-Mehek
2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza
3. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show
4. Program News Magazine Terfavorit: KPK (Kumpulan Perkara Korupsi)
5. Presenter Infotainment Terfavorit: Cut Tary (Insert)
6. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra Presenter Reality Show Terfavorit
FESTIVAL FILM BANDUNG 2009
Sinetron Lepas Terpuji: Bioskop Indonesia “Baju Seragam Anak
Pemulung”
SWA Sembada
Word of Mouth Marketing Award (Most First Recommended Brand 2009)
TRANS TV: First Winner in Broadcast Television Category.
KPID JAWA BARAT
TRANS TV: Diversity of Content
LOMBA JURNALISTIK 2009 oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia
(IJTI)“Juara II” Kategori Jurnalis Televisi
Pada tahun 2008 mendapatkan
CITRA PARIWARA 2008
1. Best of 2008: TV Station for Inhouse Advertisement of The Year 2008
2. Gold Award: Promo Badminton “Juice is Deuce”
3. Silver Award: Promo Bioskop “Loket Sepi”
73
4. Silver Award: Promo Badminton “Single or Double?”
XY Kids
Program Anak Favorit: Akhirnya Datang Juga
Pada tahun 2007 mendapatkan
KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) AWARD 2007
Program Televisi Anak-Anak Terbaik: Surat Sahabat
WATER AND SANITATION PROGRAM (WORLD BANK)
Best Sanitation Reporting Award in East Asia Ministerial Conference on
Sanitation and Hygiene (EASAN) 2007 Media Competition: Cerita Anak
ANUGERAH PESONA WISATA INDONESIA 2007
“Terbaik I” Kategori Media Televisi: Jelajah
PANASONIC AWARD 2007
1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis
2. Program Komedi Terfavorit: Extravaganza
3. News Magazine Terfavorit: Jelang Siang
CAKRAM
Kategori Televisi Nasional Terbaik 2006
SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000
Broadcast System
1. Dept. Promo On Air
2. Unit Marketing PR
3. Dept. IT
4. Unit Corporate Legal
74
ISAS BC Pengakuan Standard Operating Procedures (SOP) untuk
“Integrated Broadcast System” pertama di dunia
PERTAMINA PRESS AWARD
Feature TV: Reportase
MARKETING MIX
1. 2nd Biggest Number of Audience: Extravaganza Roadshow
2. 2n Best in Coverage: Extravaganza Roadshow
3. 3rd Best in Interaction: Extravaganza Roadshow
Pada tahun 2006 mendapatkan
PANASONIC AWARD 2006
1. Program Current Affair Terfavorit: Kejamnya Dunia
2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza
3. Program Anak-Anak Terfavorit: Dapur Klok-Klok
PENGHARGAAN JAWA POS
Grup Lawak Terfavorit 2006: Variety Show Extravaganza
SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000
1. Unit Procurement
2. Divisi HC
3. Divisi GS
4. Divisi ProgramminG
Pada tahun 2005 mendapatkan
PANASONIC AWARD 2005
1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis
75
2. Presenter Talkshow Terfavorit: Indy Barends “Ceriwis”
ANUGERAH KEBUDAYAAN 2005; KEMENTERIAN
KEBUDAYAAN & PARIWISATA
1. Kategori Acara Anak: Surat Sahabat
2. Nominasi Kategori Features: Jelajah
THE ASIA PACIFIC BROADCASTING UNION (ABU) / CASBAA
UNICEF Child Rights Award 2005Anugerah Kebudayaan untuk Acara
Anak:Surat Sahabat episode “Daman Anak Dayak Ngaju”
SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000
1. Revenue Cycle
Divisi Sales & Marketing
Divisi Finance & Resource Development
2. Inhouse Production
Divisi Produksi
Divisi News
Divisi Production & Technical Services
Dept. Budget Management Accounting
Pada tahun 2004 mendapatkan
ASIAN TELEVISION AWARD 2004
1. Kategori Best Reality Program: Dunia Lain “Lawang Sewu”
2. Nominasi Best Music Program: Diva Dangdut Nirwana
FOR ALL NATION (FAN) CAMPUSKategori Media Elektronik Peduli
Narkoba
76
Pada tahun 2003 mendapatkan
CAKRAMKategori Televisi Nasional Terbaik 2002
Pada tahun 2002 mendapatkan
CAKRAM Kategori Media Pendatang Potensial.46
A. PROGRAM BERITA REPORTASE INVESTIGASI
1. Latar Belakang dan Profil
Pada awalnya, program berita reportase investigasi belum mempunyai
program sendiri.Artinya, masih bersamaan dengan program berita lainnya yang
dulu dinamakan “Berita Trans” pada tahun 2001. Pada tahun 2005 format dan
nama berita di Trans TV berubah menjadi Reportase. Reportase merupakan cirri
khas berita yang ada di Trans TV karena berita diambil secara reportase. Seiring
waktu berjalan, pada akhir tahun 2005 reportase investigasi tayang satu minggu
sekali dengan nama “Mini Magazine” semi investigasi dan masih dengan format
penelusuran. Karena mendapat performa yang baik, pada tahun 2006 diganti
dengan nama Reportase Investigasi yang dimana pencetusnya dalah pemred dan
redaktur utama. Durasi tayang hanya 7-10 menit dalam satu kali
seminggu.Peliputannya pun masih mengenai illegal logging dan penyeludupan
BBM. Pada tahun 2007 barulah reportase investigasi mempunyai program sendiri
yang terpisah dari program berita lain dan pada tahun 2011, reportase investigasi
tayang dua kali dalam seminggu.
46
Data Trans TV dan dibantu www. Trans TV. Com.
77
2. Tujuan Program Reportase Investigasi
Tujuan ReportseInvestigasi adalah selain mengangkat image perusahaan
sendiri juga ingin memberikan informasi tentang hal-hal yang sebenarnya
masyarakat ingin dibuat kritis. Kenapa berbeda seperti TV one dan metro TV,
reportase investigasi memilih investigasi yang memberitakan makanan karena
perolehan rating. Biasanya, membahas berita investigasi politik orang akan
cenderung bosan dan mungkin ada sebagian menganggap tidak penting.
Membahas produk-produk makanan mana yang baik dikosumsi secara agama dan
kesehatan, lebih membuat masyarakat tertarik karena makanan merupakan salah
satu kebutuhan yang paling penting bagi setiap individu masyarakat yang mau
kritis terhadap produk yang digunakannya.47
3. Sasaran Acara Reportase Investigasi
Dalam program Reportase Investigasi sasaran penontonnya adalah
family.Namun, ada beberapa episode berita ini boleh ditonton dengan bimbangan
orang tua untuk usia dibawah 17 tahun. Hal ini dikarenakan ada beberapa
tayangan yang mengharuskan orang tua untuk jelaskan pada anak-anak mereka
bahwa mana produk yang baik, mana yang tidak. Bahkan untuk beberapa judul
berita seperti “bebasnya pergaulan anak sekolah” atau “aborsi” orang tua harus
membimbing anak-anak mereka ketika menonton berita tersebut. Selebihnya,
aman di tonton karena tidak memberikan berita mengenai dunia malam.
4. Pengelola Acara
Pengelola acara reportase investigasi ini adalah tim reportase investigasi.
Ide yang bermula dari pemred dan redaktur utama, membentuk sebuah tim untuk
menjalankan tugas peliputan. Reporter dan cameramen yang berjumlah 16 orang
47
Agus Riyadi , Wawancara Pribadi
78
harus bisa menerima resiko apapun. Dalam masa penelitian, peniliti tidak boleh
mengetahui nama reporter dan kameramen bersangkutan sebab menjaga identitas
sebagai wartawan investigasi. Sampai pada episode yang membahas Bakso Babi,
reportase investigasi tidak dapat memberikan hasil peliputannya tentu dengan
sebab yang sama adalah menjaga nama pelaku atau narasumber.
5. Struktur Organisasi
Kepala DivisiNews
Gatot Triyanto
Kepala Departement
Santa Curanggana
Eksekutif Produser
Agus Riadi
Produser
Vitri Novianti
AsisstentProduser
Naskah
Muhammad Ihwan
AsisstentProduser
visual
Zulfikar
AsisstentProduser
Naskah
Muhammad Ihwan
Production Asisstent
Dewi Fatmawati
UPM (unit production
manager)
Tim Keuangan
Cameramen
Nama disamarkan
Reporter
Nama disamarkan
79
Keterangan:
1. Kepala divisi News adalah yang bertanggung jawab terhadap semua divisi
news.
2. Kepala Departement adalah bertanggung jawab terhadap semua program
berita,strategi dan kebijakan redaksi.
3. Executive Produser adalah bertanggung jawab terhadap pembuatan-
pembuatan ide baik itu yang bersifat program regular maupun khusus.
4. Produser: orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan suatu
program sesuia dengan tema yang telah ditentukan dan disepakati oleh
executive produser ataupun management.
5. Assistant Produser (PA): orang yang membantu produser dalam persiapan
pra produksi suatu program, membuat direktur produksi saat pelaksanaan
produksi, melakukan control editing pada saat post production. Dalam
program berita Reportase Investigasi, PA dibagi menjadi dua; PA visual yaitu
yang mengatur prosesgambar dan editing, PA naskah yang bertanggung jawab
terhadap content naskah dan materi peliputan.
6. Reporter: adalah orang yang bertugas menyampaikan atau melaporkan
kejadian dan peristiwa. Bisa diartikan juga sebagai orang yang
menyampaikan penjabaran pesan (up-date) atas pengembangan sebentuk
berita. Pada program berita reportase investigasi, nama reporter tidak boleh
diketahui pihak manapun demi menjaga kerahasiaan wartawan investigasi.
7. Cameramen: adalah yang bertugas mengambil shoot gambar yang diperlukan
oleh proses produksi. Ia juga bertugas berdasarkan perintah dan petunjuk
sutradara. Ia dapat melakukan negosiasi dengan sutradara apabila diperlukan
sebuah tindakan pengambilan gambar yang menurutnya lebih baik dan kreatif.
80
Sama dengan halnya reporter, cameramen reportase investigasi harus
merahasiakan identitasnya sebagai cameramen investigasi.
6. Data Informan
1. Nama: M. Agus Riadi
Tempat tanggal lahir: Palembang, 1976
Jabatan: Produser Eksekutif
Pendidikan: S2
Pengalaman Kerja: Trans TV
Acara yang pernah ditangani: produser eksekutif Reportase Investigasi,
Makna Kehidupan, Jelajah, Buka Mata.
2. Nama: Muhammad Ikhwan
Jabatan: Asisten Produser
Pendidikan: S2
Pengalaman kerja: Trans TV
Email: [email protected]
81
BAB IV
TEMUAN DATA DAN ANALISIS
Trans TV sebagai TV swasta di Indonesia menyajikan program berita
investigasi dalam program reportase investigasi yang umumnya membahas
kecurangan suatu oknum dalam membuat suatu produk.Suatu contoh kasus adalah
bakso yang dibuat dari daging babi dan boraks. Dalam menayangkan berita bakso
babi dan boraks tentu mempunyai kesulitan tersendiri dalam proses liputannya.
Proses liputan ini menggunakan Standart Operational Procedure yang terdiri dari
3 tahap yakni pra produksi, produksi dan pasca produksi.
A. Pra Produksi Berita Reportase Investigasi Trans TV
Tahap pra produksi berita reportase investigasi merupakan tahap dimana
yang meliputi seluruh persiapan sebelum sebuah produksi dimulai.Tahap pra
produksi tersebut harus dibuat sebaik mungkin.Makin baik sebuah perencanaan
makin baik pula hasil nya nanti. Meliputi dibuatnya suatu ide, perencanaan, dan
persiapan.
Proses dibuatnya suatu ide atau gagasan adalah penentuan topik apa yang
kita pilih. Sementara proses perencanaan pada tahap ini meliputi alokasi waktu,
tempat, penyempurnaan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan
biaya dan waktu siaran. Begitupula dengan proses akhir pada tahap pra produksi
yaitu proses persiapan seperti perizinan dan persiapan tempat yang dilakukan oleh
tim acara, latihan penyiar, dan pembuatan setting suara.
81
82
Proses pra produksi pada program berita Reportase Investigasi
memakan waktudua(2) minggu dan memiliki beberapa tahapan yaitu;
1. Ide atau gagasan yang sudah didapat
2. Melakukan riset untuk mencari narasumber atau pelaku
3. Pematangan konsep
1. Ide atau Gagasan Program Berita Reportase Investigasi
Ide atau gagasan adalah hal yang paling menarik sekaligus
membingungkan dalam menentukan berbagai macam konsep acara.48
Dalam
program berita Reportase Investigasi ide atau gagasan ini didapat daritiga(3)
sumber. Pertama, sumber yang didapat dari seorang reporter yang menemukan
hal-hal aneh pada suatu produk atau kasus yang didapat dari informasi atau situasi
dilapangan.Sebagai contoh kasus pada judul berita “Aqua suntik” reporter
mendapatkan informasi tersebut dari pembicaraan masyarakat.Dengan informasi
tersebut, reporter menelusuri dahulu sejauh mana kemungkinan
kebenarannya.Mulai dari pedagang pengecer, dan sumber belinya
dimana.Tentunya reporter masih menjaga kerahasiaan dirinya dengan mengaku
sebagai masyarakat biasa atau pedagang aqua tersebut. Setelah mengetahui
dimana pelaku, reporter mulai membuat langkah selanjutnya yaitu menentukan
reporting planning. Jika sudah disepakati saat rapat redaksi, kemungkinan untuk
peliputan lebih besar keberhasilannya, baru di eksekusi yang artinya langsung
melakukan riset dan peliputan.49
48
Sony Set, Menjadi Perancang Televisi Profesional (Yogyakarta, CV. Andi Offset,
2008), h. 10. 49
Muhammad Ihwan, Wawancara Pribadi
83
Kedua, ide diambil dari seorang vixser.Vixser ialah seorang informan yang
bertugas memberikan informasi kepada tim Reportase Investigasi yang tersebar
diberbagai daerah dan kota. Vixser memberikan kemudahan bagi reporter seperti
dimana narasumber atau pelaku dan titik-titik dimana kejahatan itu
berlangsung.Biasanya, informasi yang paling akurat didapat dari seorang vixser
ini karena, selain mempermudah pekerjaan reportase menggali data juga
keberhasilan peliputan lebih besar.vixser pun telah meminta pelaku atau
narasumber bersedia memberikan pengakuan dan kejelasan atau kejahatan yang ia
lakukan. Dari vixser ini, reporter tidak lagi menutupi identitas.Jika sudah
terplanning dengan baik, reporter mengajukannya ke rapat redaksi lalu baru
melakukan riset.
Ketiga, ide didapat dari para masyarakat yang mengajukan saran melalui
akun twitter. Namun, biasanya ide ini jarang diambil oleh tim reportase
investigasi karena sering kali tidak jelas informasi yang mereka berikan.
Selanjutnya ide yang pasti diambil dan sebagai data penunjang adalah internet.
Diantara ketiga ide yang diambil reportase investigasi paling banyak dari
vixser.Vikser sangat membantu dan mempermudah pekerjaan reporter.50
Reporter
harus dapatmelobi pelaku atau narasumber agar mau mengakui kejahatan yang
mereka lakukan tanpa mengharap iming-iming dari tim yang memerlukan
pengakuan mereka. Reportase investigasi tidak menjanjikan si pelaku aman,
melainkan menjamin untuk menjaga nama pelaku.
50
Muhammad Ihwan, Wawancara Pribadi
84
Pada judul “bukan bakso biasa” yang membahas bakso yang mengandung
daging babi, ide ini sebenarnya sudah pernah di liput sebelumnya.Namun, akhir-
akhir ini marak kembali akibat ditemukannya penjual daging di pasar Cipete,
Jakarta selatan yang menjual daging babi serta bakso dari daging babi pada 12
Desember 2012.Dari kasus tersebut, reportase mengulang liputannya yang
berjudul bukan bakso biasa.
2. Melakukan riset untuk mencari narasumber atau pelaku
Program berita Reportase Investigasi ingin membuat masyarakat Indonesia
lebih kritis dalam memilih produk baik itu makanan, kecantikan dan produk
lainnya demi melangsungkan hidup.Untuk itu, walaupun telah mendapatkan ide
yang ditemukan dari informasi reporter dilapangan, vixser, ataupun media internet
perlu adanya riset untuk menguatkan dan mengetahui lebih jelas lagi
narasumbernya.
Ide yang datang dari vixser, biasanya reporter tetap melakukan riset tetapi
tidak memakan waktu seperti berita yang didapat reporter dari masyarakat.
Reporter langsung menemui narasumber yang sudah diperkenalkan oleh vixser
sebelumnya, dan mulai meminta narasumber atau pelaku mau mengakui kejahatan
mereka dengan perjanjian bahwa tim reportase investigasi menjaga nama pelaku
tetapi tidak menjanjikan untuk menjaga keselamatan mereka dari pihak
kepolisian, karena bagaimanapun, polisi lebih pintar mengendus kejahatan.51
Sementara jika ide didapat dari reporter yang mendapatkan informasi
dilapangan, reporter lebih memakan waktu dengan mencari dimana narasumber
51
Agus Riyadi, Wawancara Pribadi
85
dan titik-titik produk tidak sehat itu didapat, setelah mendapatkannya, barulah
reporter melobi pelaku untuk mau mengakui kesalahan mereka dan tentunya
reporter harus bisa menjamin keselamatan dan kepercayaan dari pelaku. Sebelum
melakukan riset, repoter yang terus berkoordinasi dengan produser harus bisa
membuktikan bahwa barang atau produk yang sedang ditelusur memang
mengandung bahan yang tidak baik dengan cara membawa produk bersangkutan
ke laboratorium guna memastikan bahwa produk itu sesuia kecurigaan tim
reportase investigasi. Biasanya, menunggu hasil lab memakan waktu tujuh sampai
sembilan hari.
Pada edisi bakso yang mengandung daging babi dan boraks, bakso yang
menurut tim telah dicampurkan dengan daging babi dan boraks dibawa ke
laboratorium. Tim membeli setengah kilo bakso tersebut untuk uji sample apakah
benar pedagang bakso (pelaku) benar-benar menjual bakso daging babi dan
boraks. Untuk menunggu hasil lab memakan waktu lima (5) hari. Setelah
mengetahuinya, tim reportase investigasi mengeksekusi atau meliput berita
tersebut.
Dalam melobi narasumber atau pelaku, biasanya selalu ada hambatan.
Mulai dari ketidaksediaan dan ketakutan mereka pada media yang akan sampai
pada oknum polisi, ataupun keinginan si pelaku dibayar dengan harga tinggi.
Memang dalam hal ini, tim Reportase Investigasi menyediakan dana khusus bagi
si pelaku walaupun tidak banyak. Akan tetapi honor yang diberikan tidak sesuai,
sehingga pelaku atau narasumber enggan mengakui kesalahan mereka.52
Jika
52
Muhammad ihwan, Wawancara Pribadi
86
terjadi demikian, pemberitaan yang menyangkut judul berita, hanya menyediakan
penelusurannya saja tanpa ada narasumber atau pelaku yang terkait. Setelah riset
dikatakan selesai, reporter melakukan planning production yaitu menyiapkan
pertanyaan untuk wawancara, sampai akhirnya melakukan tapping yang disertai
penelusuran pelaku dalam memproduksi produk nya seperti, dimana saja sudah
tersebar, bagaimana cara membuat, alasan apa yang membuat si pelaku berbuat
demikian dan sebagianya. Pada judul berita “bukan bakso biasa” nama pelaku
disamarkan bernama Brutus. Brutus mau memberikan pengakuan sekaligus men
shootcara pembuatan bakso babi yang diolahnya.Alasan Brutus menjual bakso
babi karena faktor naiknya harga daging sapi dan murahnya harga daging babi.
3. Pematangan Konsep
Setelah ide dan riset yang termasuk mencari narasumber, maka langkah
berikutnya adalah pematangan konsep.Pematangan konsep ini harus dilakukan
sebelum produksi dimulai. Dalam program berita reportase investigasi,
pematangan konsep dilakukan oleh tim reporter dan kameramen yang bertugas
meliput dan meriset judul yang bersangkutan.
Tim dalam reportase investigasi berjumlahdelapan(8) tim. Satu tim terdiri
dari satu reporter dan satu kameramen. Setiap bulannya satu tim harus
mendapatkan satu berita. Dalam pematangan konsep diadakan rapat dengan
produser sebelum produksi dimulai guna mengetahui apakah berita reportase
investigasi dapat berjalan dengan lancar.Setelah semuanya dikatakan aman maka
produksi dapat terlaksana.
87
Dalam proses perencanaan reportase investigasi menetapkan jangka waktu
kerja selama 2 minggu. Proses kerja yang bukan sembarangan dan membutuhkan
kesungguhan serta ketelitian. Membicarakan estimasi dana, reportase investigasi
bisa menghabiskan kisaran 20-30 juta rupiah. Untuk satu kali peliputan, tim tidak
menjawab secara khusus berapa dana yang terpakai. Penyediaan dana yang
disediakan oleh divisi UPM (unit production manager ) yaitu divisi bagian
keuangan. Sebelum melaksanakan produksi, persiapan lainnya adalah meneliti
dan menyiapkan peralatan apa saja yang dibutuhkan.
B. Pelaksanaan Produksi Berita Reportase Investigasi Trans TV
Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar baik di
studio maupun diluar studio.Proses ini disebut juga dengan taping.Ketika tahap
perencanaan dan persiapan sudah selesai, barulah pelaksanaan produksi dimulai.
Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa
yang direncanakan dalam kertas dan tulisan Shooting script menjadi susunan
gambar yang dapat bercerita.53
Program berita Reportase Investigasi dalam proses produksinya memakan
waktutiga(3) hari. Dimulai dari hari rabu malam masuknya editing yang mana
editing ini hasil dari tapping peliputan sampai tapping presenter sampai dengan
batas waktu jumat malam. Sabtu dan minggu tinggal disiarkan.Tapping yang
dilakukan tim reportase dibagi menjadi dua. Pertama, tapping narasumber atau
pelaku.Tapping ini dilaksanakan sesuai dengan waktu si pelaku untuk siap
53
Morissan, Manejemen Media Penyiaran, strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h. 270-271.
88
melakukan syuting. Dalam edisi “bukan bakso biasa” yang membahas bakso babi
dan boraks, proses pendekatan narasumber hingga tapping dilaksanakan memakan
waktusembilan(9) hari. Proses pendekatan dan tapping pada edisi ini terbilang
mudah, karena narasumber atau pelaku adalah bos atau pimpinan dari produksi
bakso babi dan boraks itu sendiri yang merupakan keinginannya untuk
memberikan pengakuan dan proses pembuatan bakso babi. Kedua, adalah tapping
presenter. Pemilihan presenter di program reportase investigasi bukan presenter
yang ditetapkan oleh tim, melainkan divisi news yang mempunyai koordinator
untuk seluruh presenter ditiap program berita. Dalam program berita reportase
investigasi ada dua presenter yaitu Anie Rahmi dan Ivan Kurnia. Pada edisi bakso
babi dan boraks pun tapping presenter yang dibawakan oleh Anie Rahmi diambil
outdoor disebuah taman kecil.
1. Materi Produksi
Pada bagian materi produksi, hal ini berasal dari ide yang diubah menjadi
suatu berita dengan audio visual. Dari hal inilah, kemudian dibuat script atau
rundown yang merupakan segmen atau rangkaian berita yang akan ditayangkan.
Rundown pada program berita reportase investigasi terdiri dari tiga segmen yaitu;
Temuan fakta atau introduce topic ini merupakan tayangan yang
membahas mengenai bagaimana temuan fakta itu bisa menjadi sebuah
judul berita.
Penelusuran dan pembuktian merupakan sesi atau segmen yang membahas
mengenai fakta dan bukti-bukti dilapangan agar penonton atau khalayak
percaya akan judul berita yang dibuat.
89
Temuan lab, statementtim dan tips merupakan tahap peliputan hasil lab
yang juga membuktikan pada khalayak bahwa isu tersebut benar adanya.
Tidak lupa juga statement tim yang disini tidak membahas bahwa masih
ada diluar sana orang yang baik memproduksi barang yang tidak
merugikan orang lain menggunakannya. Terakhir adalah tips dimana hal
ini sangat berguna untuk memberitakan perbedaan mana produk yang baik
dan tidak baik untuk dikonsumsi. Setiap segmen berdurasi enam sampai
tujuh(6-7) menit dan totaldelapan belas (18) menit. Untuk durasi iklan dua
belas (12) menit karena setiap tahun semakin banyak iklannya. Jadi total
keseluruhan setengah jam atau tiga puluh(30) menit.
Sarana dan Prasarana
Sarana produksi sangat penting sebagai penunjang berhasilnya sebuah
berita untuk ditayangkan. Tentunya sarana dan prasarana harus memadai
dan memenuhi standart broadcast apalagi di jaman yang serba digital
akan semakin mudah untuk tim reportase investigasi melakukan tahap
produksi sampai pasca produksi. Sarana dan pra sarana tersebut yaitu;
a. Camera (alat pengambil gambar atau perekam gambar)
b. Switcher (alat pemandu gambar)
c. Audio mixser (alat pengatur suara)
d. VTR (video tape recorder) alat perekam gambar dan suara
e. Lighting (alat pencahayaan yang digunakan untuk tapping presenter
Anie Rahmi)
f. Character generator (alat tata aksara)
90
g. Kamera tersembunyi atau pengintai (kamera kecil yang
disembunyikan presenter saat melakukan penelusuran pelaku)
Prasarana yang meliputi;
a. Ruangcontrol room yang dilengkapi dengan AC atau penyejuk udara
b. Ruang visual editing/ penyunting gambar
c. Dua monitor televisi untuk melihat gambar dari player dan recorder
d. Sebuah alat pencampuran suara (sound mixer) untuk mengontrol suara
yang akan direkam.
C. Pasca Produksi Berita Reportase Investigasi
Tahap pasca produksi adalah seluruh kegiatan setelah pengambilan
gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar
kembali. Dalam proses pasca produksi reportase investigasi sama saja dengan
editing pada program berita lainnya di Trans TV hanya saja, program berita
reportase investigasi menggunakan software edius yang merupakan software
untuk merusak atau mem blur gambar dan suara. Hal ini bertujuan agar wajah
pelaku atau narasumber tidak diketahui penonton dengan meng off the record kan
wajah pelaku dan merusak suara pelaku. Proses pasca produksi reportase
investigasi meliputi;
1. Verbatim dan shotlist
Verbatim dan shootlist dilakukan oleh reporter dengan cara melihat ulang hasil
shooting dan memperhitungkan berapa durasinya pada masing-masing
segment. Seperti yang sudah diketahui, ada 3 segmen pada program reportase
91
investigasi yang masing-masing segmen berdurasi enam sampai tujuh(6-7)
menit.
2. Pembuatan Naskah
Pembuatan naskah dilakukan oleh reporter setelah melakukan verbatim dan
shootlist. Naskah dibuat sesuai dengan alur cerita berita yang akan dibuat.
Seorang reporter yang menulis naskah harus melihat dan memeriksa lagi setiap
gambar yang suda diambil agar tidak bertentangan dengan naskah.Naskah yang
sudah jadi diserahkan kepada produser atau assistant produser.Setelah produser
menyetujui naskah yang sudah dibuat barulah naskah di dubbing oleh VO
(voice offer).Untuk pembuatan naskah presenter, dibuat oleh produser.Setelah
naskah selesai, script boy atau girlmembuat loading.Loading adalah membuat
kembali semua hasil berdasarkan shooting dan gambar didalam loading time
code (nomer kode yang dibuat dan muncul pada gambar) setiap pengambilan
liputan dicatat. Kemudian produser akan membuat editing kasar.
3. Penyuntingan Gambar
Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung ke dalam pita VHS
inilah yang disebut editing kasar. Hasil editing ini dilihat dengan seksama
dalam screening, setelah editing off line dirasa sesuai dan memuaskan barulah
editing script, naskah editing script sudah dilengkapi dengan uraian untuk
narasi dan bagian-bagian yang diisi dengan ilustrasi musik. Kemudian hasil
shooting asli dan naskah editing diserahkan ke editor untuk dibuat editing
online.Kaset VHS diperlukan oleh editor sebagai pedoman dalam pembuatan
editing online. Berdasarkan naskah editing, editor akan mengedit hasil
92
shootingasli. Sambungan setiap shoot dan adegan dibuat tepat berdasarkan
kode waktu yang telah dibuat reporter sebelumnya, tidak lupa secara otomatis
editor akan memasukan terlebih dahulu gambar dan suara ke dalam software
yang disebut software edius untuk memburamkan wajah pelaku dan merubah
suara pelaku. Setelah editing online selesai, dilanjutkan dengan proses mixing.
Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang sudah direkam
dimasukkan kedalam pita hasil editing online sesuai dengan ketentuan yang
tertulis dalam naskah editing.Suara yang menggunakan software edius harus
dibuat sesuai agar terdengar jelas.Setelah tahap ini selesai, diadakan preview oleh
produser. Apabila ada kesalahan dalam editing, seperti wajah dan suara pelaku
masih belum tersamarkan, produser akan memberikan waktu untuk merubah
secepat mungkin.
Dalam proses editing, program berita reportase investigasi yang dimulai
dari rabu malam, kamis, dan jumat malam yang harus selesai sejauh ini berjalan
dengan lancar. Jika harus melakukan preview jumat malam sudah harus siap
karena berita itu sudah harus ditayangkan pada hari sabtu dan minggu. Jika tidak
ada preview, maka dapat dikatakan proses pasca produksi selesai dan direkam
kedalam kaset. Materi diprint ke kaset MOA, ME, LSF dan selanjutnya kaset
MOA di serahkan ke QC ditambah LSF dan diserahkan ke library. Program
reportase investigasi mempunyai library khusus untuk menyimpan datanya. Hal
ini karena reportase investigasi tidak akan meminjam kesembarang orang
walaupun yang meminjam kaset itu tim reportase investigasi terkecuali pihak
93
ketua divisi news bapak Gatot Triyanto mengizinkannya. Kaset ME digunakan
untuk dokumentasi. Setelah semua telah dilakukan maka siap untuk ditayangkan.
Pada program berita Reportase investigasi rapat redaksi dilakukan setiap
hari selasa. Dalam rapat dibahas berbagai macam hal termasuk proses rating.
Proses rating didapat dari sumber Ac Nielsen sebuah lembaga yang menghitung
proses rating dengan mengirimkannya melalui email. Dari sanalah, tim reportase
investigasi mengetahui tingkat kepuasan masyarakat akan tayangan berita yang
mereka sajikan dari tahun ke tahun. Tim reportase investigasi tetap menjaga nama
tim reporter dan kameramennya demi keselamatan tim dalam melakukan
penelusuran.Program ini sangat baik untuk kita selaku konsumen karena bukan
hanya membuat penonton untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan produk
khususnya bakso yang dibuat dengan daging babi, melainkan kita juga harus kritis
dalam memilih mana daging sapi dan daging babi.
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah selesai melakukan observasi, menganalisa data dan dalam rangka
menjawab rumusan pertanyaan dalam skripsi, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu
1. Program berita reportase investigasi merupakan program berita yang
membongkar kejahatan dan kecurangan oknum-oknum tertentu dalam
membuat suatu produk contohnya bakso yang dibuat dari daging babi dan
boraks. Dimana dalam ajaran agama islam, babi hukumnyan haram dikosumsi
dan boraks tidak sehat untuk dikosumsi. Program berita reportase investigasi
bertujuan untuk membuat kosumen kritis dalam menggunakan produk-produk
saat ini.
2. Proses produksi program berita reportase investigasi memiliki tahapan-
tahapan yang haris dilalui yaitu, pra produksi, produksi, pasca produksi.
Dalam tahapan memiliki keterkaitan yang berkesinambungan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya.
3. Sarana dan pra sarana produksi;
a. Camera (kamera)
b. Swircher (pemandu gambar)
c. Audio mixer (alat pengukur suara)
d. VTR (video Tape Recorder) alat perekam dan gambar suara
e. Lighting (alat pencahayaan yang digunakan dalam produksi berita ini
adalah pelaku, Ustad, dan ketua asisoasi mie dan bakso Indonesia)
94
95
4. Pasca produksi diantaranya
a. Verbatim dan pembuatan naskah
b. Memasukkan narasi dan dubbing yang menggunakan software
edius yang merupakan software untuk merusak atau mem blur
gambar dan suara lalu peyuntingan gambar
c. Siap tayang
B. Saran-saran
Adapun saran-saran peneliti adalah sebagai berikut;
1. Penonton sebaiknya lebih kritis dalam mengkonsumsi tayangan berita TV.
Misalnya penonton Tidak hanya menunggu pemberitaan investigasi
tentang makanan halal dan sehat melainkan selalu cerdas melihat dan
menggunakan produk.
2. Tim reportase investigasi harus lebih banyak menyajikan fakta
dilapangan, agar penonton lebih percaya dengan banyaknya fakta yang
ditayangkan.
3. Untuk para mahasiswa Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi agar diberikan
praktek menjadi wartawan di lapangan guna membentuk kualitas pribadi
yang cerdas dan peka terhadap apa yang terjadi di negara Indonesia
khususnya.
96
DAFTAR PUSTAKA
Atmakusumah, Maskun Iskandar, Warief Djajanto Basorie. Mengangkat Masalah
Lingkungan ke Media Massa. (Jakarta: yayasan obor Indonesia). 1996.
Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktek (Bandung: simbiosa rekatama
media). 2009.
Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi. (Jakarta: Kencana). 2008.
Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: PT Raja Grafiendo
Persada). 2007.
Darwanto, S.S, Televisi Sebagai Media Pendidikan.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar).
2007.
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya). 2008.
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Direktorat Jednderal
Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk
Halal serial khutbah jum’at (Jakarta). 2007.
DjurotoTotok, Managemen Penerbitan Pers. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
2004.
Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran; Sejarah,
Organisasi, Operasional, dan Regulasi . (Jakarta: Kencana). 2011.
Indra Hasbi, Halal Haram Dalam Makanan (Jakarta: Penamadani). 2004.
JB. Wahyudi, Dasar-Dasar Managemen Penyiaran. (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama). 1994.
JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama). 1992.
Moeleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Rosda). 2006.
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. (Jakarta: Kencana). 2010.
Morissan, Managemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
(Tangerang: Ramdina prakarsa). 2005.
Muhammad Mutawwali Sya’rowi, Halal dan Haram ( Jakarta: pustaka Al-
kautrsar). 1994.
Muhtadi Asep Saiful, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek. (Jakarta: PT
Logos Wacana Ilmu). 1990.
97
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi. (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia). 2004.
Nurudin, System Komunikasi Indonesia. (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada).2004.
Salim Agus , Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. (Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya). 2001.
Sony Set, Menjadi Perancang Televisi Profesional. (Yogyakarta, CV. Andi
Offset). 2008.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif , (Bandung: Alfabeta). 2010.
Tebba Sudirman, Jurnalistik Baru. (Ciputat: kalam Indonesia). 2005.
Wibowo Fred, Teknik Produksi Program Televisi. (Yogyakarta: Pinas Book
Publisher). 2007.
Http://www.abdulhelim.com/2012/07/formalin-dan-boraks-dalam-perspektif.html
Http://ww.model-model kualitatifskripsi.html
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
Daftar Wawancara
Bersama Muhammad Ihwanselaku assistant produser
Pada Tanggal 04 Desember 2012
Pukul 17.00 WIB Di kantor Trans TV lantai 3A Divisi Pemberitaan
1. Bagaimanakah latar belakang atau profil berdirinya program berita reportase
investigasi?
Jawaban: Pada tahun 2001 pada awalnya berita di Trans TV bernama “berita trans”.
Pada 2005 berubah format diganti dengan reportase sampai sekarang ini. Bukan sekedar
nama namun gaya pemberitaannya juga lain seperti reporter melakukan reportase
langsung. Itu gaya pemberitaan Trans TV sampai dengan sekarang. Si iring pada tahun
2006 dirasakan perlu untuk melakukan pemberitaan. Sebelumnya akhir 2005 memang
sudah ada. Namun formatnya penelusuran disebut “mini magazine” . Kita menyebutnya
semi investigasi yang tayang setiap hari sabtu. Pada 2006 karena bagus performanya,
dibuatlah reportase investigasi Cuma hari sabtu aja dengan durasi 7-10 itu pun masih
berjudul penyeludupan bbm, illegal logging belum produk-produk makanan dan
sebagainya seperti sekaranag ini. Lama kelamaankarena sambutan penonton bagus, jadi
program sendiri pada tahun 2007 dengan tayangan yang sama setiap akhir sabtu saja.
Pencetus pertama dari pemred dan redaktur senior. pemimpin pemrednya dulu adalah
iwan sudirwan. Sampai pada akhirnya, tahun 2011 jadi 2 kali dalam seminggu sampai
dengan saat ini.
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
2. Apakah tujuan dibuatnya program berita reportase investigasi?
Jawaban: Tujuan reportse investigasi adalah ingin mengangkat image perusahaan sendiri,
juga ingin memberikan informasi tentang hal-hal yang sebenarnya masyarakat ingin
dibuat kritis. Kenapa berbeda seperti tv one dan metro, kita memilih nvestigasi produk
makanan karena perolehan rating. Kalau politik orang akan cenderung bosan dan
mungkin ada sebagian yang tidak beranggapan penting. Jika produk makanan penonton
lebih membutuhkan dan pasti ingin tahu karena menyangkut produk yang mereka
konsumsi.
3. Apakah tujuan dari Reportase Investigasi menghadirkan kembali berita “bukan
bakso biasa” yang membahas bakso dari daging babi dan boraks?
Jawaban: Judul bukan bakso biasa dianggap penting bagi perusahaan Trans TV
diberitakan kembali karena saat itu aksi aparat yang menggrebek pasar Cipete 12
Desember lalu yang dapat kita lihat di TV bahwa berita yang kami sajikan benar adanya.
Namun, baru di grebek aparat sebagai bukti. Dulu awal mulanya kami curiga karena tim
reporter yang mencurigai pedagang bakso dengan harga murah, daging yang kenyal dan
berbeda dari daging bakso umumnya dari sanalah reportase mencoba untuk menelusuri,
vixser bekerja cepat sampai akhirnya diketahui lah bahwa bakso babi dicampur boraks itu
benar adanya. Namun, di lain hal, tim peliputan harus dapat memberikan kebenaran saat
rapat redaksi kepada eksekutif produser dan produser, jika berita itu bisa menaikan rating,
membawa kemudahan baik bagi masyarakat maupun perusahaan, benar adanya fakta
lapangan dan kemudahan serta keselamatan tim dalam meliput dikatakan aman, maka
produser meng acc judul berita tersebut. Selain hal tadi, kita tim reportase investigasi
mempunyai tujuan sesuai dengan kaidah jurnalistik yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
menyesuaikan industri. Industri ndonesia yang mayoritas beragama muslim pasti sangat
mendukung dan merasa penting serta perlu pemberitaan bakso babi dan boraks. Jika
reportase memberitakan berita bakso daging babi dan boraks di kalangan industri non
muslim atau sebagai contoh negara korea dan cina, tentu bakso dari daging babi bukan
masalah bagi mereka dan berita ini tidak ada kepentingan apapun.
4. Bagaimanakah proses berita program reportase investigasi mulai dari proses pra
produksi, produksi, pasca produksi?
Jawaban: pra produksi ide diambil dari 3 sumber; pertama dari informasi dilapangan,
kedua, vixser yang merupakan informasi yang tersebar diberbagai daerah dan kota.
Biasanya vixser lebih berperan dalam informasi di reportase ivestigasi, ketiga, data
internet sebagai penunjang informasi. Dalam kasus berita bakso daging babi dan boraks
tim peliputan reportase investigasi mendapatkan kecurigaan yang berawal dari seorang
reporter saat memakan bakso yang harga dan rasanya lebih enak. Selanjutnya, berita ini
kembali hadir setelah diketahui penggerebekan oleh aparat di pasar Cipete 12 Desember
lalu. Dari hal inilah, masyarakat akan lebih percaya karena adanya pembuktian. Setelah
ide di dapat dengan jangka waktu 3 hari termasuk meloby narasumber, tim melakukan uji
kebenaran dengan membawa sample ke laboratorium memakan waktu 9 hari dan meriset
kembali tempat yang dijadikan untuk proses tapping 2 hari total 2 minggu untuk proses
pra produksi.
Produksi 1 minggu, pengambilan gambar dengan tapping narsum, dan presenter.
Pengambilan gambar biasanya langsung ditempat pelaku namun, proses tapping ini
disesuaikan dengan kondisi pelaku kapan siap untuk melakukan tapping. Sementara
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
pengambilan tapping presenter Anie Rahmi pada kasus berita bakso babi dan boraks
diambil di sebuah taman kecil berdekatan dengan kantor Trans TV.
Pasca produksi berupa verbatim oleh reporter, shotlist oleh cameramen membuat
naskah oleh reporter naskah di edit oleh produser atau asisten produser naskah
yang telah selesai di edit, di dubbing oleh voice over ata vo semua materi seperti kaset
liputan dan kaset dubbing di capture ke komputer di edit kembali oleh editor dan
dimasukan software edius untuk mem blur atau meng off the record kan wajah dan
merusak suara pelaku agar terjaga keamanannya pada pihak berwajib atau institusi
pemerintah setelah selesai materi di print ke kaset MOA, ME, LSF kaset MOA
diserahkan ke QC, LSF diberikan ke library khusus yang dipunyai oleh tim pemberitaan
reportase investigasi, dan kaset ME untuk document program dan siap tayang.
Rapat redaksi dilakukan seminggu sekali guna berkoordinasi penuh pada pemberitaan
diluar itu, tim selalu solid untuk terus berkoordinasi.
5. Berapakah perkiraan Dana yang dihabiskan untuk satu kali program berita atau
penayangan?
Jawaban: Estimasi biaya tidak bisadipastika kalau sekitarannya 20-30 juta sesuai dengan
projeknya kalau susah ya banyak pengeluaran. Kita juga menyediakan dana khusus untuk
narasumber walaupun tidak banyak karena disini kita selalu menekankan bahwa
liputannya itu berhasil karena sitem yang baik dari reporter untuk meloby narasumbernya
walaupun, sering terjadi setelah pelaku mau bekerjasama dengan tim, sering meminta
uang yang ditentukan sendiri. Jelasnya, jika hal ini terjadi terpaksa kami menolak dan
hanya melakukan penelusuran secara diam-diam.Masalah keuangan di control oleh UPM
(unit production manager) untuk setiap tim yang melakukan peliputan. UPM mempunyai
standar dana tersendiri untuk setiap divisi pemberitaan.
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
6. Apakah kendala selama meliput berita?
Pernah ada kejadian mereka si pelaku tau kita dari tim reportase investigasi, mereka
tidak mau ngakudan bicara terpaksa kita ganti judul atau melakukan penelusuran tanpa
tahu narsum atau pelakunya. Pernah kasus jual bayi yang saat itu kita bongkar
keberadaannya, kita melakukan penelusuran saat itu karena system koordinasi kurang
baik, pelaku curiga dan tim cepat tanggap kecurigaan pelaku dan mengambil keputusan
untuk kabur. Hasilnya, walaupun tidak tuntas, tapi pemberitaan jual bayi tetap kita
siarkan karena kepentingan berita itu untuk para konsumen kita.
7. Apakah kriteria berita yang boleh di investigasikan untuk dijadikan program
tayangan berita?
Berita narkoba dan teroris sebab berita tersebut sudah ada di undang-undang yang
dimana tidak bisa kami jaga nama pelaku. Kriteria yang paling kami jadikan berita adalah
lebih banyak membahas kasus kecurangan penjual makanan, produk kecantikan, atau
aborsi terselubung, dan produk-produk yang dimana masyarakat harus dibuat kritis dalam
memilih.
8. Berapa segmen dalam tayangan berita reportase investigasi?
Terdiri dari 3 segmen. Pertama adalah lead in yaitu sedikit penelusuran serta fakta
dilapangan, dan pembukaan presenter, kedua isi berita yang masuk dalam proses
pembuatan oleh pelaku, pengakuan, dan sedikit penelusuran lanjutan, ketiga adalah lead
out yaitu tips, uji sample, narasumber pendukung seperti pendapat ulama, masyarakat
terkait. Dalam pemberitaan bakso daging babi dan boraks, presenter Anie Rahmi sebagai
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
lead in, penelusuran dan cara kerja Brutus dan Yoyo dalam mengelabui pembelinya juga
narasumber pendukung seperti ketua asosiasi makanan mie dan bakso, serta ulama.
9. Berapakah durasi untuk setiap segmen?
7 menit untuk setiap segmen total 18 menit dan durasi iklan 12 menit total 30 menit.
Durasi iklan semakin banyak setiap tahunnya karena proses rating yang diketahui dari
AGB Nielson.
10. Dalam pembuatan program berita ini menggunakan fomat video apa?
Format video berita, layar 3x4, kaset mini DV cam.
11. Apakah pesan dakwah yang disampaikan dalam program berita reportase
investigasi?
Berbicara Dakwah tentu reportase investigasi menjadi media yang menyampaikan
kebenaran dan kebaikan kepada masyarakat yang menjadi mayoritas Indonesia yakni
Islam. Trans TV menjadi media yang membawa manfaat bagi masyarakat yang
menontonnya. Dengan begitu, kebaikan dan kejujuran akan tersebar dan membawa
manfaat bagi kehidupan kita.
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
Daftar Wawancara
Bersama Agus Riadi selaku eksekutif produser
Pada Tanggal 05 Desember 2012
Pukul 17.00 WIB Di kantor Trans TV lantai 3A Divisi Pemberitaan
1. Bagaimanakah latar belakang atau profil berdirinya program berita reportase
investigasi?
Jawaban: Jadi di mulai pada awal tahun 2001berita di Trans TV bernama “berita trans”.
Pada 2005 berubah menjadi reportase sampai sekarang. Pada tahun 2006
formatpenelusuran berita kami berubah yang disebut “mini magazine” dan karena bagus
performanya, dibuatlah reportase investigasi yang tayang pada hari sabtu saja dengan
durasi 7-10 itupun belum membahas mengenai kecurangan produk-produk masih
membahas berita dengan judul penyeludupan bbm dan illegal logging. Lama
kelamaankarena sambutan penonton bagus, jadi program sendiri pada tahun 2007 dengan
tayangan yang sama setiap akhir sabtu saja. Pencetus pertama adalah dari pemred kita
dan redaktur senior yang dulu itu pemimpin pemrednya adalah iwan sudirwan. Akhirnya,
tahun 2011 jadi 2 kali dalam seminggu sampai dengan sekarang.
2. Apakah tujuan dibuatnya program berita reportase investigasi?
Jawaban: Kalau membicarakan tujuan reportse investigasi sendiri kita punya komitment
untuk mengangkat image perusahaan sendiri. Perusahaan kita yang semakin berkembang
dan bisa dikatan maju setiap tahunnya membuat kita para pekerja Trans TV membuktikan
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
berita-berita yang kami hadirkan berkualitasdan tentunya memberikan informasi tentang
hal-hal yang sebenarnya masyarakat ingin dibuat kritis. Kenapa berbeda seperti tv one
dan metro, kita memilih nvestigasi produk makanan karena perolehan rating. Kalau
politik orang akan cenderung bosan, yang hasil berita politiknya itu-itu saja seperti tidak
penting di mata sebagian masyarakatnya. Jika produk makanan, lebih menguntungkan
penonton atau masyarakat karena keingintahuan besar mereka menyangkut produk yang
mereka konsumsi.
3. Apakah tujuan dari Reportase Investigasi menghadirkan kembali berita “bukan
bakso biasa” yang membahas bakso dari daging babi dan boraks?
Jawaban: Awal mula itu karena saat itu aksi aparat yang menggrebek pasar Cipete pada
tanggal 12 Desember lalu menambah bukti kami untuk membuktikan bahwa daging babi
memang semakin marak. Dulu awal mulanya kami curiga karena tim reporter yang
mencurigai pedagang bakso dengan harga murah, daging yang kenyal dan berbeda dari
daging bakso umumnya dari sanalah reportase mencoba untuk menelusuri, vixser bekerja
cepat sampai akhirnya diketahui lah bahwa bakso babi dicampur boraks itu benar adanya.
Namun, di lain hal, tim peliputan harus dapat memberikan kebenaran saat rapat redaksi
kepada eksekutif produser dan produser, jika berita itu bisa menaikan rating, membawa
kemudahan baik bagi masyarakat maupun perusahaan, benar adanya fakta lapangan dan
kemudahan serta keselamatan tim dalam meliput dikatakan aman, maka produser meng
acc judul berita tersebut juga disesuaikan dengan industri indonesia yang mayoritas
beragama islam pasti sangat penting serta perlu akan adanya pemberitaan bakso babi dan
boraks. Ya, sama saja seperti apa yang dibilang mas ihwan kemarin, jika reportase
memberitakan berita bakso daging babi dan boraks di kalangan industri non muslim atau
sebagai contoh negara korea dan cina, tentu bakso dari daging babi bukan masalah bagi
mereka dan tidak membawa kepentingan apapun.
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
4. Bagaimanakah proses berita program reportase investigasi mulai dari proses pra
produksi, produksi, pasca produksi?
Jawaban: proses nya sama seperti dilapangan kemarin, pra produksi ide diambil dari 3
sumber; pertama dari informasi dilapangan, kedua, vixser tadi sudah dijelaskan peranan
vikser dalam berita bakso babi dan boraks yang merupakan informan yang kami sebar
diberbagai daerah dan kota. Biasanya vixser lebih berperan dalam informasi di reportase
ivestigasi, ketiga, data internet sebagai penunjang informasi. Dalam kasus berita bakso
daging babi dan boraks tim peliputan reportase investigasi mendapatkan kecurigaan yang
berawal dari seorang reporter saat memakan bakso yang harga dan rasanya lebih enak.
Selanjutnya, berita ini kembali hadir setelah diketahui penggerebekan oleh aparat di pasar
Cipete 12 Desember lalu. Dari hal inilah, masyarakat akan lebih percaya karena adanya
pembuktian. Setelah ide di dapat dengan jangka waktu 3 hari termasuk meloby
narasumber, tim melakukan uji kebenaran dengan membawa sample ke laboratorium
memakan waktu 9 hari dan meriset kembali tempat yang dijadikan untuk proses tapping
menghabiskan waktu 2 hari total 2 minggu untuk proses pra produksi produksi saja.
Produksi 1 minggu, pengambilan gambar dengan tapping narsum, dan presenter.
Pengambilan gambar biasanya langsung ditempat pelaku namun, proses tapping ini
disesuaikan dengan kondisi pelaku kapan siap untuk melakukan tapping. Sementara
pengambilan tapping presenter Anie Rahmi pada kasus berita bakso babi dan boraks
diambil di sebuah taman kecil berdekatan dengan kantor Trans TV.
Pasca produksi berupa verbatim oleh reporter, shotlist oleh cameramen membuat
naskah oleh reporter naskah di edit oleh produser atau asisten produser naskah
yang telah selesai di edit, di dubbing oleh voice over ata vo semua materi seperti kaset
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
liputan dan kaset dubbing di capture ke komputer di edit kembali oleh editor dan
dimasukan software edius untuk mem blur atau meng off the record kan wajah dan
merusak suara pelaku agar terjaga keamanannya pada pihak berwajib atau institusi
pemerintah setelah selesai materi di print ke kaset MOA, ME, LSF kaset MOA
diserahkan ke QC, LSF diberikan ke library khusus yang dipunyai oleh tim pemberitaan
reportase investigasi, dan kaset ME untuk document program dan siap tayang.
Rapat redaksi dilakukan seminggu sekali guna berkoordinasi penuh pada pemberitaan
diluar itu, tim selalu solid untuk terus berkoordinasi.
5. Berapakah perkiraan Dana yang dihabiskan untuk satu kali program berita atau
penayangan?
Jawaban: 20-30 juta sesuaidengan projeknya kalau susah lebih dari itu. Kita juga
menyediakan dana khusus untuk narasumber walaupun tidak banyak karena disini kita
selalu menekankan bahwa liputannya itu berhasil karena sistem yang baik dari reporter
untuk meloby narasumbernya walaupun, sering terjadi setelah pelaku mau bekerjasama
dengan tim, sering meminta uang yang ditentukan sendiri. Jelasnya, jika hal ini terjadi
terpaksa kami menolak dan hanya melakukan penelusuran secara diam-diam. Masalah
keuangan di control oleh UPM (unit production manager) untuk setiap tim yang
melakukan peliputan. UPM mempunyai standar dana tersendiri untuk setiap divisi
pemberitaan.
6. Apakah kendala selama meliput berita?
Jawaban: Pernah ada kejadian mereka si pelaku tau kita dari tim reportase investigasi,
mereka tidak mau ngakudan bicara terpaksa kita ganti judul atau melakukan penelusuran
tanpa tahu narsum atau pelakunya. Pernah kasus jual bayi yang saat itu kita bongkar
keberadaannya, kita melakukan penelusuran saat itu karena sistem koordinasi kurang
baik, pelaku curiga dan tim cepat tanggap kecurigaan pelaku dan mengambil keputusan
untuk kabur. Hasilnya, walaupun tidak tuntas, tapi pemberitaan jual bayi tetap kita
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
siarkan karena kepentingan berita itu untuk para konsumen kita. Kalau dalam berita
bakso babi dan boraks kita Alhamdulillah nya gak ada ya, karena si pelaku memang bos
nya dari pabrik bakso babi yang benar-benar ingin mengakui kejahatannya. Namun yang
harus digaris bawahi bahwa kita juga memikirkan tanggapan bagi mereka masyarakat
Indonesia yang tidak masalah mengkonsumsi bakso babi walaupun boraks yang
umumnya semua orang tau itu tidak baik buat kesehatan.
7. Apakah kriteria berita yang boleh di investigasikan untuk dijadikan program
tayangan berita?
Jawaban: Berita yang tidak boleh kami liput yaitu berita narkoba dan teroris sebab berita
tersebut sudah ada di undang-undang. Dalam kode etik kita pun kita gak punya hak untuk
menjaga nama pelaku harus serahkan siapa pelaku nya ke polisi. Kriteria yang paling
kami jadikan berita adalah lebih banyak membahas kasus kecurangan penjual makanan,
produk kecantikan, atau aborsi terselubung, dan produk-produk yang dimana masyarakat
harus dibuat kritis dalam memilih. Juga ada kecurangan oknum seperti penjualan bayi,
aborsi dikalangan remaja, atau kejahatan di ATM.
8. Berapa segmen dalam tayangan berita reportase investigasi?
Jawaban: Terdiri dari 3 segmen. Pertama adalah lead in yaitu sedikit penelusuran serta
fakta dilapangan, dan pembukaan presenter, kedua isi berita yang masuk dalam proses
pembuatan oleh pelaku, pengakuan, dan sedikit penelusuran lanjutan, ketiga adalah lead
out yaitu tips, uji sample, narasumber pendukung seperti pendapat ulama, masyarakat
terkait. Dalam pemberitaan bakso daging babi dan boraks, presenter Anie Rahmi sebagai
lead in, penelusuran dan cara kerja Brutus dan Yoyo dalam mengelabui pembelinya juga
narasumber pendukung seperti ketua asosiasi makanan mie dan bakso, serta ulama.
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Jl. TENDEAN KAV 12-14. JAKARTA 12790. INDONESIA. TELP: (62-61) 791 77000 ((HUNTING), FAX: (62-61) 799 2600. HOMEPAGE : WWW. TRANSTV.CO.ID
9. Berapakah durasi untuk setiap segmen?
Jawaban: 7 menit untuk setiap segmen total 18 menit dan durasi iklan 12 menit total 30
menit. Durasi iklan semakin banyak setiap tahunnya karena proses rating yang diketahui
dari AGB Nielson.
10. Dalam pembuatan program berita ini menggunakan fomat video apa?
Format video berita, layar 3x4, kaset mini DV cam.
11. Apakah pesan dakwah yang disampaikan dalam program berita reportase
investigasi?
Jawaban: Berbicara Dakwah itu kan menyebarkan mana yang baik dan tidak ya, media
kita Trans TV program berita reportase investigasi menjadi media yang menyampaikan
kebenaran dan kebaikan kepada masyarakat yang menjadi mayoritas Indonesia yakni
Islam. Trans TV menjadi media yang membawa manfaat bagi masyarakat yang
menontonnya. Dengan begitu, kebaikan dan kejujuran akan tersebar dan membawa
manfaat bagi kehidupan kita. Masyarakat dibuat kritis mana yang baim dan tidak untuk
dikonsumsi dan digunakan itu saja.
LEMBAR PENGAMATAN (OBSERVASI)
Hari/Tanggal: 5 November 2012- 14 Januari 2013
Lokasi: Jl. Tendeankav 12-14. Jakarta 12790 Trans TV
SOP
(Standard
Operational
Procedure)
ASPEK
YANG
DIAMATI
OBYEK TEMUAN KETERANGAN
Praproduksi Penentuan
ide
Rapatredak
si
Rapatredaksidilaku
kanoleheksekutifpr
oduseryaituAgusri
adi,
asistentproduseryai
tuIhwan,
produseryaituVitri
Novianti,
kameramendan
reporter yang
bertugas
(dirahasiakan)rapat
iniuntukmenetukan
ide. Ide
diambildari 3
sumber:
temuandilapangan
oleh reporter
(namadirahasiakan
) vixser,
(namadirahasiakan
) dan data internet.
Padajudulberitabakso yang
dibuatdaridagingbabidanbo
raks, ide di dapatdari data
lapangandanvixser.
Rapatdilakukan 1
minggusekalipadahariselas
amalam. Tim
terusberkomunikasidalamh
alpeliputan di lapangan
PraProduks
i
Penentuannar
asumber
Observasila
pangan
Narasumberdiambi
lsaatobservasidilap
anganberlangsung.
Ditemukan Brutus
dan yoyo
sebagaipelakupenj
ualBaksobabidanb
oraks
(namadisamarkan)
pendapatketuaasos
iasimiedan
Narasumberditemukansetel
ahvixsermelakukanobserva
silapangan.
SOP
(Standard
Operational
Procedure)
ASPEK
YANG
DIAMATI
OBYEK TEMUAN KETERANGAN
PraProduks
i
bakso Indonesia
bapakTrisetyobudi
man,
danulamabapakNa
dratuzzaman
PraProduks
i
Pendanaanpa
da episode
“baksobabida
nboraks”
Divisikeua
ngan yang
disebutden
ganUPM
(unit
production
manager)
UPMmeyediakand
anasesuaidenganan
ggarandivisipembe
ritaan. Untuksatu
episode,
reportaseinvestigas
imenghabiskandan
a 20-30 juta.
UPMmenyerahkandana
yang dibutuhkansaat
reporter
dankemaramenturunkelapa
ngan
PraProduks
i
Persiapanseb
elum proses
shooting
(saranadanpra
sarana)
Crew
reportasein
vestigasi
Crewreportaseinve
stigasiterbagidala
msebuahtim yang
disebuttimprasaran
adansarana.
Menyiapkanalat-
alatsebelum proses
shootingberlangsu
ng.
Tim
saranadanprasaranamenyia
pkanalat-
alatperlengkapansebelum
proses syutingdimulai.
Seperti:
Kamera,Swircher(pemandu
gambar), Audio
mixer(alatpengukursuara)V
TR (video Tape Recorder),
Lighting(alatpencahayaan),
SOP
(Standard
Operational
Procedure)
ASPEK
YANG
DIAMATI
OBYEK TEMUAN KETERANGAN
Produksi Shooting
presenter
AnieRahmi
Shooting
presenter
berlangsun
gdisebuahta
mankecil
Presenter
AnieRahmi
shooting
setelahsemuaberita
di dapatkan.
Shootingberlangsu
ngdikantor Trans
TV
padasebuahtamank
ecil
Naskahuntuk presenter
dibuatkhususolehproduser.
Produksi Shooting
pelakupenjual
baksobabidan
boraks
Proses
shootingpel
akupenjual
baksobabid
anborakste
patnya di
daerahCipe
te, Jakarta
Selatan
(dirahasiak
ankejelasan
tempatnya)
Selama proses
shooting
berlangsung,
Brutus dan Yoyo
menunjukkancarap
embuatanbakso
yang
merekajualsertate
mpatmembelidagin
gbabidanboraksdis
ebuahpasardaerah
Cipete. Shooting
iniberlangsung di
pabrikbaksobabi
yang
merekapunya.
Namun,
Brutus danYoyo
adalahpemilikdaripabrikba
ksodagingbabi. Reporter
dalammeliputberitainimem
butuhkanwaktu 2
mingguuntukmembuatpela
kupenjualbaksobabiinimau
mengakuicaramembuatdan
proses
menjualkepadatimreportas
einvestigasi.
namatempattidak
SOP
(Standard
Operational
Procedure)
ASPEK
YANG
DIAMATI
OBYEK TEMUAN KETERANGAN
Produksi bisadisebutkan
(dirahasiakan)
Produksi Shooting
ketuaasosiasi
miedanbakso
Indonesia
TrisetyoBudi
man
Shooting
ketuaasosia
simiedanba
kso
Indonesia
TrisetyoBu
diman
Proses shooting
dilakukan di
kantorSucofindo
Jakarta Selatan.
Proses
pengambilanshooti
ng
inidilakukansetela
h 2 minguproses
shooting
pelakupenjualbaks
odagingbabidanbor
aks
TrisetyoBudimanmenuturk
anakanmelakukanraziaulan
guntukparapenjualbaksona
kal yang
membuatrugipenjualbaksos
apilainnyakarenaketakutan
konsumenmengkosumsiba
ksosebagaimakananfavorit
masyarakatindonesia.
Produksi Shootingulam
a
Shooting
ulama yang
bernamausta
dNadratuzza
man i
Shootingulamausta
dNadratuzzamandi
lakukan di kantor
Trans TV
ruangdivisipember
itaanlantai 3A.
UstadNadratuzzamanmeny
ebutkanhukum haram
bagimuslim yang
memakandagingbabidanme
mberikankontekshukumbor
aksbukanuntukbahanmaka
nanmanusia yang
merusakkesehatan.
SOP
(Standard
Operational
Procedure)
ASPEK
YANG
DIAMATI
OBYEK TEMUAN KETERANGAN
Pascaprodu
ksi
Verbatim
danshootlist
Reporter
dankamera
men
Verbatim
danshootlistdilaku
kanolehreporter
dankameramenden
ganmelihathasil
shooting
danmenentukandur
asinya.Setelahdite
ntukandurasinya,
dibuatlahtayangant
ersebutmenjadi 3
segmen.
Barukemudianme
masukkannaskahse
suai
verbatimdanshootli
st.
3 segmenterdiridarilead in,
content berita, lead out.
Masing-masingberdurasi
6-7 menit
Pascaprodu
ksi
Narasidan
dubbing
Reporter
danVoice
over
Setelahnaskahdiset
ujuiolehproduser,
voice over
mulaimelakukan
dubbing.
Narasidimasukkan
barulahmelakukanl
Logging
dilakukanolehscript boy or
girlyaitutimseoranglaki-
lakidanperempuandengan
melihatkembalidanmenyes
uaikangambardannarasi
ogging
Pascaprodu
ksi
Editing
danmemasuk
kansofwareed
ius
editor Hasildisambungke
dalam pita VHS,
kemudiandiscreeni
ngataubiasadisebut
dengan editing off
linekemudianhasil
dicaptureke
computer oleh
editor
danmemasukkanm
enjadi editing
online
dilanjutkandengan
proses
Software
ediusdigunakanuntukmem
blurdanmerusaksuaradanw
ajahpelaku
SOP
(Standard
Operational
Procedure)
ASPEK
YANG
DIAMATI
OBYEK TEMUAN KETERANGAN
Mixing dan
software edius
Pascaprodu
ksi
Preview
Preview
dilakukanol
ehproduser
untukmelih
atulanghasi
lberita.
Dalamtayanganbak
sobabidanboraksti
mtidakmelakukan
preview
(sudahsesuaikeingi
naneksekutifprodu
ser)
Apabiladalampreview
terdapatkesalahantimhanya
mempunyaiwaktusehariunt
ukmembetulkanhasileditan
nya.
Pascaprodu
ksi
tayang
Materi di
kedalamkas
et MOA,
ME, LSF
tayang
Di print kedalam 3
kasettersebut
Kaset MOA
danLSFdiserahkanke QC
untukditayangkan,
selanjutkankaset ME
diserahkanke library
khususmilikreportaseinvest
igasi
Nt ! Tl ' ' it ,t .
@*TRAN$
W PT. TELEVISI TRANSFoRMASI INDONESIA
SURAT KETERANGANNO: KET
Dengan ini kami menerangkan bahwayangtercantum dibawah ini:
Nama : Mekar Ayu Lestari
Perguruan Tinggi : Univ. Islam Negeri Jakarta
Jurusan : Jurnalistik
NIM : 109051100053
Telah melaksanakan penelitian pada PT Televisi Transformasi Indonesia padatanggal 5 novemb er 2012 sampai dengan 14 Januari 2013. Sehubungan denganskripsinya yang berjudul
AKTIVITAS PRODUKSI BERTTA MAKANAN TIDAK HALAL DALAM
REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV
Demikian surat keterangan ini dikeluarkan untuk melengkapi syarat perkuliahan.
Jakarta, 24 Apil 2013
PT Televisi Transformasi Indonesia
Gatot TrivantoKepala Divisi News
Reviews & Highlights REPORTASE INVESTIGASI PERFORMANCE WEEK 1250 MINGGU 9 DESEMBER 2012 DAN SABTU 15 DESEMBER 2012
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA/ NEWS DIVISON/ RESEARCH CREATIVE & DEVELOPMENT/2012
• Reportase Investigasi week 1250 adalah sebesar 1.5/11.6 mengalami penurunan rating dan share sebesar -0.5/-1.3 jika dibandingkan dengan capaian pekan lalu.
• Penonton Reportase Investigasi adalah Adult 25-29 F, Adult 30-34 F, Mature 40-44 F, Mature 40-44 M dan Kid 10-14 F.
• By cities :
TVR TVS TVR TVS TVR TVS
All Market 1.5 11.6 2.0 12.9 -0.5 -1.3
Jakarta 1.3 10.1 1.8 11.1 -0.5 -1.0
Bandung 2.8 13.3 3.0 11.6 -0.2 1.7
Medan 1.1 9.4 1.1 9.1 0.0 0.3
Surabaya 1.5 13.3 2.6 20.8 -1.1 -7.5
Semarang 2.9 18.7 2.4 15.3 0.5 3.4
Makassar 0.7 4.7 0.7 4.4 0.0 0.3
Yogyakarta 2.1 18.8 2.1 17.6 0.0 1.2
Palembang 2.3 14.9 1.8 16.3 0.5 -1.4
Denpasar 2.2 13.5 1.7 11.4 0.5 2.1
Banjarmasin 2.9 15.3 2.4 11.1 0.5 4.2
CITYWEEK 1250 WEEK 1249 SELISIH
• Breakdown by minute :
REPORTASE INVESTIGASI : WASPADA BERAS BERPEMUTIH (1.4/9.7) Review : Tantangan utama Rep Investigasi adalah Bollywood Movie yang dibintangi Shah Rukh Khan di MNCTV dan PSPS VS PERSITA di ANTV. Topik yang diangkat adalah WASPADA BERAS BERPEMUTIH. Grafik performanya sendiri meningkat tapi tidak begitu signifikan peningkatannya. Peak share terjadi di segmen tiga saat TIPS MEMBEDAKAN. Break satu penonton bermigrasi ke RCTI, TRANS7 dan MNCTV. Break dua penonton bermigrasi ke MNCTV dan banyak melakukan TV OFF. REPORTASE INVESTIGASI : WASPADA BAKSO DAGING BABI (1.7/14.8) Review : Durasi Rep Investigasi hari ini cukup singkat dan diisi dengan dua segmen sehingga paketnya padat. Mengangkat tentang BAKSO DAGING BABI. Kasus bakso daging babi ini memang sedang naik lagi setelah ditemukannya pabrik bakso daging oplosan babi di Jakarta. Responnya cukup baik terutama dari penonton Surabaya dengan capaian share 17% (Jakarta 13.2% danBandung 15.1%). Segmen satu mendapat penonton dari RCTI, TV ON, channel lokal dan IVM. Memasuki Break penonton bermigrasi ke GTV, ANTV, TRANS7 dan TV OFF. Performa share melambung tinggi di segmen dua. Peaknya saat uji secara kimia; closing, mendapat banyak penonton dari TV ON.
SEMOGA BERMANFAAT DAN TETAP SEMANGAT
RCD- ers
RIZA ANNISA PUJARAMA
KRONOLOGI BERITA
BUKAN BAKSO BIASA
Bermula ketika aparat suku dinas peternakan perikanan Jakarta Selatan menemukan
lapak penggilingan daging. Hasilnya, 50 kg daging babi dtemukan sebagai bahan pembuatan
bakso babi di pasar Cipete 12 Desember 2012. Aksi ini dikarenakan naiknya harga daging sapi
dua bulan terakhir. Harga daging sapi perkilonya Rp 90.000 sedangkan harga daging babi Rp
40.000 perkilonya. Untuk menyiasati harga tersebut mereka pun mengoplosnya dengan daging
babi. Penjual yang disamarkan namanya menjadi S-H mengakui belum lama menjual bakso dari
daging babi dipasaran. Mencengangkan aksi pelaku terorganisir dengan rapi. Mereka memiliki
pabrik dengan sejumlah pegawai. Setelah digrebek, pabrik bakso yang menggunakan daging
babi ini berhenti beroperasi.
Kejadian ini berdampak negative bagi penjual bakso yang jujur menggunakan bahan dari
daging sapi. Ketua asosiasi mie dan bakso Indonesia Trisetyo Budiman mengungkapkan bahwa
penjualan bakso babi hanya dilakukan oleh segelintir orang. Pelaku yang disamarkan namanya
menjadi Brutus mengakui menjual bakso babi dikarenakan harga daging sapi yang mahal. Tidak
hanya menggunakan daging babi sebagai bahan baksonya, Brutus menggunakan boraks agar
bertahan lama dan tidak cepat basi. Bumbu lainnya pun dicampurkan minyak babi pada bumbu
kuah bakso dengan tujuan agar menghasilkan aroma dan lemak yang nikmat bagi para
pembelinya. Tidak hanya Brutus, Yoyo yang juga disamarkan namanya juga menjual bakso nya
dengan bahan daging babi dan boraks dan menjual nya dengan harga Rp 5.000.
Cara membuat bakso yang dilakukan Brutus dan Yoyo adalah dengan cara
mencampurkan daging babi dengan boraks, sagu, lada halus dan bawang putih, garam. Setelah
semua bahan diaduk rata barulah daging babi diolah menjadi bakso. Perbedaan daging babi dan
sapi memang jelas terlihat, daging sapi berwarna merah dan segar sementara daging babi
berwarna putih dan tampak pucat. Untuk mengelabui pembelinya, Brutus mencampurkannya
dengan daging babi dan nekat mencampurkannya dengan boraks agar bertahan lama. Brutus
sadar bahwa daging babi memang diharamkan dalam Islam dan boraks dapat merusak kesehatan.
Secara umum daging babi sulit dibedakan dengan daging sapi, yang membedakannya adalah
terlihat dari daging babi lebih kenyal dari daging sapi.
Seorang penjual bakso yang jujur menggunakan daging sapi mengakui kekecewaan yang
dilakukan pihak oknum-oknum nakal karena dengan begitu akan mengurai pelanggan mereka.
Salah seorang pembeli bakso Agus mengakui ada kekhawatiran ketika membeli bakso
dimanapun dan lebih berhati-hati dimana sebaiknya membeli bakso.
Perbedaan laiinya dapat dilakukan dengan uji sederhana seperti uji sampel pada seekor
kucing. Buatlah dua sample daging sapi dan babi, lihat apakah seekor kucing memakan sampel
yang mana patut dicurigai jika salah satu sample enggan di makan oleh seekor kucing tersebut
karena itulah daging babi. Berikutnya, dapat dilakukan dengan uji kimia yang sederhana.
Ambillah bakso yang dicurigai beri sedikit air, ulek hingga halus tuangkan cairan ini pada suatu
wadah dan campurkan 3 mili methanol. Methanol dapat diperoleh ditoko kimia terdekat,
kemudian bakar, jika api berwarna hijau berarti mengandung boraks. Pada sesi akhir
penayangan, presenter Anie Rahmi memberikan pesan kepada penonton yaitu Jadilah konsumen
cerdas saat mengkonsumsi makanan jangan tertipu dengan penampilan makanan apalagi dengan
harga yang murah.