aktivitas ion dan elektrokimia

Upload: deaalvicha

Post on 13-Jul-2015

467 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Aktivitas Ion

Jika potensial kimia univalen untuk M+ adalah Q+ dan anion X- adalah Q- maka total energi molar Gibbs ion-ion dalam ionlarutan elektrolit netral adalah jumlah keduanya.

G

ideal m

!Q

ideal

Q

ideal

Aktivitas Ion

Untuk larutan nyata dari M+ dan X- pada molalitas yang samaideal ideal m

Gm ! Q

Q

ideal

RT ln K RT ln K

Gm ! G

RT ln K K

Aktivitas Ion

Secara experimen, kation tidak dapat berada dalam larutan tanpa anion, sehingga koefisien aktivitas (K+K-) keduanya pun tidak (K dapat dipisahkan. Rata-ratanya menjadi: Rata-

K s ! K K

12

Aktivitas Ion

Potensial kimia masing-masing ion adalah: : masing-

Q ! Q Q ! Q

ideal

RT ln K s RT ln K s

ideal

Aktivitas Ion

Jika senyawa MpXq larut, maka akan terdapat sejumlah p kation dan q anion.

Gm ! pQ qQ Gm ! Gideal m

pRT ln K qRT ln K s! pq

K s ! K K ui ! u

p q 1s

ideal i

RT ln K s

Aktivitas IonGm ! pQ qQ ui ! uideal i

RT ln K s pRT ln K s qRT ln K s

Gm ! G

ideal m

Teori Debye-Hckel Debye

Penyimpangan keidealan larutan terutama disebabkan oleh interaksi coulomb antara ion positif dan negatif. Ion yang berlawanan akan salin tariktarikmenarik, akibatnya anion lebih mungkin ditemui disekitar kation dan sebaliknya.

Teori Debye-Hckel Debye-

Teori Debye-Hckel Debye

Walaupun secara keseluruhan muatan larutan adalah netral, tetapi di dekat ion tertentu akan kelebihan ion lawan. Pada kondisi ini, rata-rata ion lawan akan lebih ratabanyak dari pada ion tertentu tersebut daripada ion sejenisnya. Ion lawan ini akan membentuk semacam kabut mengelilingi ion tertentu (ion sentral) dengan muatan netto = ion sentral akan tetapi jenisnya berlawanan. Kabut ini yang disebut atmosfer ionik.

Teori Debye-Hckel Debye

Potensial kimia ion sentral menjadi turun akibat interaksi elektrostatiknya dengan atmosfir ionik. Penurunan potensial kimia ini tejadi karena aktivitas zat terlarut dan merupakan selisih energi bebas Gibbs larutan dengan nilai idealnya yang didefinisikan sebagai RTlnK. RTlnK

Teori Debye-Hckel Debye

Pada konsentrasi rendah, koefisien aktivitas dapat dihitung dari hukum pembatas DebyeDebye-Hckellog K s ! z z AI 1 2 A ! 0.509 for an aqueous solution at 25 zi ! charge number of an ion I ! ionic strength of the solutiono

C

Teori Debye-Hckel Debye

Ketika kekuatan ion terlalu tinggi (diluar hukum pembatas Debye-Hckel) maka Debyedigunakan hukum Debye-Hckel yang Debyediperluas (Debye-Hckel Extended Law) (DebyeLaw)

A z z I log K s ! CI 12 1 BI

12

Teori Debye-Hckel Debye-

ELEKTROKIMIAPERUBAHAN KIMIA DAN KERJA LISTRIK

Overview

Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas seharimulai dari pemanfaatan baterei untuk menjalankan hampir semua alat elektronik hingga pelapisan logam pada permukaan logam lain Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya. Ada 2 jenis sel elektrokimia: (1) Sel yang melakukan kerja dengan melepaskan energi dari reaksi spontan dan (2) sel yang melakukan kerja dengan menyerap energi dari sumber listrik untuk menggerakkan reaksi non spontan

Setengah Reaksi dan Sel Elektrokimia

Sel elektrokimia baik yang melepas atau menyerap energi selalu melibatkan perpindahan elektron-elektron dari satu senyawa ke elektronsenyawa yang lain dalam suatu reaksi oksidasi reduksi Oksidasi adalah hilangnya elektron sedangkan reduksi diperolehnya elektron Zat pengoksidasi adalah spesies yang melakukan oksidasi, mengambil elektron dari zat yang teroksidasi Zat pereduksi adalah spesies yang melakukan reduksi memberikan elektron kepada zat yang tereduksi Setelah reaksi zat teroksidasi memiliki bilangan oksidasi lebih tinggi sedangkan zat tereduksi memiliki bilangan oksidasi lebih rendah

Terminologi Redoks

Sel Elektrokimia

Sel Volta (sel galvani) memanfaatkan reaksi spontan (G < 0) untuk membangkitkan energi listrik, selisih energi reaktan (tinggi) dengan produk (rendah) diubah menjadi energi listrik. Sistem reaksi melakukan kerja terhadap lingkungan Sel Elektrolisa memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan reaksi non spontan (G > 0) lingkungan melakukan kerja terhadap sistem Kedua tipe sel menggunakan elektroda, yaitu zat yang menghantarkan listrik antara sel dan lingkungan dan dicelupkan dalam elektrolit (campuran ion) yang terlibat dalam reaksi atau yang membawa muatan

Elektroda

Elektroda terbagi menjadi dua jenis yaitu anoda dan katoda Setengah reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron diberikan oleh senyawa teroksidasi (zat pereduksi) dan meninggalkan sel melalui anoda Setengah reaksi reduksi terjadi di katoda. Elektron diambil oleh senyawa tereduksi (zat pengoksidasi) dan masuk sel melalui katoda

Sel Volta dan Sel Elektrolisa

Sel Volta

Konstruksi dan Operasi Sel Volta

Setengah sel oksidasi: anoda berupa batang logam Zn dicelupkan dalam ZnSO4 Setengah sel reduksi: katoda berupa batang logam Cu dicelupkan dalam CuSO4 Terbentuk muatan relatif pada kedua elektroda dimana anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan positif Kedua sel juga dihubungkan oleh jembatan garam yaitu tabung berbentuk U terbalik berisi pasta elektrolit yang tidak bereaksi dengan sel redoks gunanya untuk menyeimbangkan muatan ion (kation dan anion) Dimungkinkan menggunakan elektroda inaktif yang tidak ikut bereaksi dalam sel volta ini misalnya grafit dan platinum

Notasi Sel Volta

Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati (untuk sel Zn/Cu2+) Zn(s)|Zn2+(aq) Cu2+(aq)|Cu(s) Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah kiri bagian katoda Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda (aqueous vs solid) jika fasanya sama maka digunakan tanda koma Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung kanan

Sel Volta dengan Elektroda InaktifGrafit|I2(s)|I-(aq) H+(aq), MnO4-(aq), Mn2+(aq)|Grafit

Potensial Sel (Esel)

Sel volta menjadikan perubahan energi bebas reaksi spontan menjadi energi listrik Energi listrik ini berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua elektroda (voltase) atau disebut juga potensial sel (Esel) atau gaya electromotive (emf) Untuk proses spontan Esel > 0, semakin positif Esel semakin banyak kerja yang bisa dilakukan oleh sel Satuan yang dgunakan 1 V = 1 J/C Potensial sel sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi, oleh karena itu potensial sel standar diukur pada keadaan standar (298 K, 1 atm untuk gas, 1 M untuk larutan dan padatan murni untuk solid)

Potensial Elektroda Standar (Eosetengah-sel) setengah

Potensial elektroda standar adalah potensial yang terkait dengan setengah reaksi yang ada (wadah elektroda) Menurut kesepakatan potensial elektroda standar selalu ditulis dalam setengah reaksi reduksi Bentuk teroksidasi + ne bentuk tereduksi Eo1/2 sel Potensial elektroda standar seperti halnya besaran termodinamika dapat dibalik dengan mengubah tandanya Eosel = Eokatoda - Eoanoda

Elektroda Hidrogen Standar

Ilmuwan telah menyepakati untuk memilih setengah reaksi rujukan dengan nilai 0 untuk reaksi: 2H+(aq, 1 M) + 2e H2(g, 1 atm) Eorujukan = 0 H2(g, 1 atm) 2H+(aq, 1 M) + 2e Eorujukan = 0 Dengan nilai rujukan ini kita bisa menyusun sel volta yang menggunakan elektroda hidrogen standar sebagai salah satu elektrodanya dan mengukur potensial sel dengan alat ukur, kemudian kita dapat menentukan potensial elektroda standar banyak zat secara luas

Soal Latihan

Suatu sel volta memiliki reaksi antara larutan bromine dan logam Zn Br2(aq) + Zn(s) Zn2+(aq) + 2Br-(aq) Eosel = 1,83 V Hitung Eo untuk oksidasi Br-(aq) jika EoZn = -0,76 V Suatu sel volta memiliki Eosel = 1,39 V berdasarkan reaksi: Br2(aq) + 2V3+(aq) + 2H2O(l) 2VO2+(aq) + 4H+(aq) + 2Br-(aq) Berapa potensial elektroda standar reduksi VO2+ menjadi V3+ ?

Kekuatan Relatif Oksidator dan Reduktor

Semua nilai adalah relatif terhadap elektroda hidrogen standar (referensi) 2H+ (aq, 1 M) + 2e H2 (g, 1 atm) Menurut konvensi semua setengah reaksi ditulis sebagai reaksi reduksi artinya semua reaktan pengoksidasi dan semua produk pereduksi Nilai Eo yang diberikan adalah setengah reaksi tertulis, semakin positif nilainya semakin besar kecenderungan reaksi tersebut terjadi Nilai Eo memiliki nilai yang sama tetapi berbeda tanda jika reaksinya kita balik Berdasarkan tabel semakin keatas semakin oksidator dan semakin kebawah semakin reduktor

Reaksi Redoks Spontan

Setiap reaksi redoks adalah jumlah dari kedua setengah reaksi, sehingga akan ada reduktor dan oksidator ditiap-tiap sisi reaksi ditiapBerdasarkan tabel maka reaksi spontan (Eosel> 0) akan terjadi antara oksidator (sisi reaktan) dan reduktor (sisi produk) yang terletak dibawahnya Misal Cu2+ (kiri) dan Zn (kanan) bereaksi spontan dan Zn terletak dibawah Cu2+

Soal Latihan

Kombinasikan setengah reaksi berikut menjadi 3 buah reaksi redoks spontan, hitung Eosel untuk tiaptiap-tiap reaksi dan urutkan kenaikan sifat oksidator dan sifat reduktor senyawanya! Apakah reaksi berikut spontan 3Fe2+(aq) Fe(s) + 2Fe3+(aq) Jika tidak, tulis reaksi spontannya, hitung Eosel dan urutkan ketiga spesies besi berdasarkan penurunan kekuatan reduksinya!

Potensial Sel Standar dan Konstanta Kesetimbangan

0,0592V E ! log K n o nEsel log K ! 0,0592Vo sel

Soal Latihan

Timbal dapat menggantikan perak dari larutannya: Pb(s) + 2Ag+(aq) Pb2+(aq) + 2Ag(s) Hitung K dan Go pada 25oC untuk reaksi ini! Saat logam kadmium mereduksi Cu2+ dalam larutan, terbentuk ion Cd2+ dan logam Cu, jika Go = -143 kJ, hitung K pada 25oC dan berapa potensial sel sel volta yang menggunakan reaksi ini?

Pengaruh Konsentrasi terhadap Potensial Sel

Sejauh ini potensial sel standar diukur dari potensial setengah sel juga pada keadaan standar sementara kebanyakan sel volta tidak beroperasi pada keadaan standarnya Berdasarkan persamaan yang telah diketahui: G = Go + RT ln Q sedangkan G = -nFEsel juga Go = -nFEosel sehingga -nFEsel = -nFEosel + RT ln Q Esel = Eosel (RT/nF) ln Q

Aplikasi Persamaan Nernst

Saat Q < 1 sehingga [reaktan] > [produk] maka Esel > Eosel Saat Q = 1 sehingga [reaktan] = [produk] maka Esel = Eosel Saat Q > 1 sehingga [reaktan] < [produk] maka Esel < Eosel Jika kita memasukkan nilai R dan T pada 298 Esel = Eosel (0,0592 V/n) log Q (pada 25oC)

Soal Latihan

Seorang kimiawan menyusun sel volta yang terdiri dari elektroda Zn/Zn2+ dan H2/H+ pada kondisi [Zn2+] = 0,010 M, [H+] = 2,5 M dan Tekanan H2 = 0,30 atm Perhatikan sel berdasarkan reaksi berikut Fe(s) + Cu2+(aq) Fe2+(aq) + Cu(s) Jika [Cu2+] = 0,30 M berapa [Fe2+] diperlukan untuk meningkatkan Esel 0,25 V diatas Eosel pada 25oC?

Potensial Sel dan Hubungan antara Q dan KZn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s) Q = [Zn2+]/[Cu2+]

Sel Konsentrasi

UJIAN AKHIR SEMESTER

RABU 4 JANUARY 2012