akmen akmen 1

24
Pendahuluan AKUNTANSI MANAJEMEN DEDI GUMILAR, S.T,M.M

Upload: agung-sampurna

Post on 12-Jul-2016

45 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mantap

TRANSCRIPT

Page 1: Akmen akmen 1

Pendahuluan

AKUNTANSI MANAJEMENDEDI GUMILAR, S.T,M.M

Page 2: Akmen akmen 1

Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Secara garis besar akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe pokok; akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan menghasilkan informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan pihak luar, sedangkan akuntansi manajemen menghasilkan informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan para manajer dan berbagai jenjang organisasi.

Karena perbedaan karakteristik pemakai informasinya, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen mempunyai perbedaan karaketeristik. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan mencakup perusahaan secara keseluruhan, berorientasi pada masa lalu, mempunyai rentang waktu yang kurang fleksibel, dibatasi oleh prinsip akuntansi yang lazim, ringkas, teliti sama sekali tidak menyangkut aspek perilaku manusia dalam organisasi dan bersumber pada ilmu ekonomi.

04/28/20231-konsep akuntansi biaya

Page 3: Akmen akmen 1

Perbedaan Akuntansi Keuangandengan Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen Akuntansi KeuanganTujuan informasi Membantu manajer

mengambil keputusan untuk memenuhi tujuan organisasi

Mengomunikasikan posisi keuangan organisasi kepada para investor, bank, regulator, dan pihak-pihak luar lainnya

Pemakai utama Manajer organisasi Pemakai eksternalFokus dan penekanan Berorientasi masa depan

(anggaran untuk tahun 2006 disiapkan pada tahun 2005)

Berorientasi masa lalu (laporan mengenai kinerja tahun 2005 disiapkan pada tahun 2006)

Aturan pengukuran dan pelaporan

Pengukuran dan laporan internal tidak harus dibuat sesuai dengan GAAP tetapi didasarkan pada analisis biaya-manfaat

Laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan GAAP dan disahkan oleh auditor eksternal yang independen

04/28/2023

Page 4: Akmen akmen 1

Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan

Rentang waktu dan jenis laporan

Bervariasi, mulai dari informasi per jam hingga 15-20 tahun, berupa laporan keuangan dan laporan nonkeuangan mengenai produk, departemen, daerah, dan strategi

Laporan keuangan tahunan dan kuartalan, terutama mengenai perusahaan secara keseluruhan

Implikasi perilaku Dirancang untu mempengaruhi perilaku manajer dan karyawan lainnya

Terutama melaporkan kejadian-kejadian ekonomi tetapi juga memepengaruhi perilaku karena kompensasi manajer sering didasarkan pada hasil keuangan yang dilaporkan

Perbedaan Akuntansi Keuangandengan Akuntansi Manajemen

Sumber: Horngren (2008) 04/28/2023

Page 5: Akmen akmen 1

04/28/20231-konsep akuntansi biaya

SISTEMAKUNTANSI

AKUNTANSIMANAJEMEN

TEORIAKUNTANSI

AUDITING(SAK)

ANALISISLAP. KEU.

AKUNTANSIBIAYA

AKUNTANSIKEUANGAN

TRANSAKSI KEUANGAN(UMUM)

TRANSAKSIBIAYAPRODUKSI

INFORMASIKEUANGAN

PROSES

LAPORANBIAYAPRODUKSI

LAPORANKEUANGAN

PIHAKEKSTERNAL

PIHAKINTERNAL

Hubungan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, dan Akuntansi Biaya

Page 6: Akmen akmen 1

04/28/2023

= Tugas

= Proses Akuntansi

= Kepentingan

Keterangan :

Page 7: Akmen akmen 1

Akuntan yang terlibat dalam perencanaan, penganalisisan, dan pengambilan keputusan harus bekerja dengan biaya masa depan (future), penggantian (replacement), semu (imputed), deferensial atau biaya kesempatan (opportunity), yang tidak satupun tercatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan eksternal.

-Usry dan Hammer, 1995

Perbedaan konsep biaya dan laba antara akuntan dan ekonom

disebabkan karena perbedaan tujuan.

Akuntan bertujuan untuk menghitung biaya yang menurut mereka “seharusnya”

dikurangkan dari pendapatan agar dapat diperoleh laba yang “sebenarnya”.

Laporan akuntan pada pokoknya ditujukan untuk kantor pajak, sedangkan para akuntan manajerial dan ekonom manajerial

seringkali menggunakan konsep-konsep biaya serta laba yang berbeda untuk menjamin agar perusahaan dapat mengambil

keputusan terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk memaksimumkan kekayaan bersihnya

Konsep Biaya

Page 8: Akmen akmen 1

Klasifikasi Biaya

Secara luas biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi dalam satuan

moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat lagi dihindari, baik yang telah terjadi maupun

yang akan terjadi (Kholmi dan Yuningsih, 2004).

Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang

berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan.

Jika biaya telah dihabiskan dalam proses pendapatan, maka biaya

tersebut dinyatakan expired. Biaya yang telah expired tersebut disebut

dengan beban

.

Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsinya,

berdasarkan perilaku biaya, berdasarkan akuntansi pertanggung jawaban,

berdasarkan sifat penelusuran terhadap objek

biaya.

Page 9: Akmen akmen 1

a. Klasifikasi Biaya berdasarkan fungsi

1. Biaya Produksi

2. Biaya Non produksi

berkaitan dengan pembuatan barang dan

penyediaan jasa

berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan,

administrasi umum, pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan.

a. Biaya Bahan Baku

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

c. Biaya Overhead Pabrik

a. Biaya penjualan

b. Biaya administrasi

Page 10: Akmen akmen 1

a. Biaya Bahan Baku Bahan baku : berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk dan pemakainnya dapat diidentifikasi secara langsung. Biaya bahan baku : harga perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai dalam kegiatan pengolahan produk.

1. Biaya Produksi

b. Biaya Tenaga Kerja LangsungTenaga kerja langsung : tenaga kerja yang jasanya dapat diidentifikasi jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga kerja langsung : balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja langsung.

c. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Page 11: Akmen akmen 1

a. Biaya penjualan merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa serta melayani pelanggan. Contoh biaya penjualan meliputi gaji dan komisi tenaga penjual, biaya iklan, dan biaya pengiriman barang.

b. Biaya administrasi merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah biaya perancangan dan pengembangan produk baru, gaji eksekutif perusahaan, gaji pegawai bagian keuangan, dan biaya legal (hukum).

2. Biaya Non produksi

Page 12: Akmen akmen 1

b. Klasifikasi Biaya Sesuai dgn Perilaku

Biaya

1. Biaya tetap adalah suatu biaya yang jumlahnya tetap sama ketika output berubah. Secara total biaya tetap tidak berubah, tetapi biaya tetap per unit produk akan menjadi lebih kecil apabila jumlah aktivitas yang dilakukan dan jumlah produk yang dihasilkan semakin banyak. Contoh biaya tetap adalah biaya penyusutan, biaya sewa gedung dan biaya sewa mesin.

Perilaku biaya menggambarkan apakah

biaya berubah seiring dengan perubahan output

2. Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah total bervariasi secara proporsional terhadap perubahan output. Jadi total biaya variabel akan berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas tetapi biaya variabel per unit akan tetap konstan. Contoh biaya variabel ini adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

3. Biaya Campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variable. Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan atau mengevaluasi biaya pada tingkat aktivitas yang berbeda, biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan.

Page 13: Akmen akmen 1

c. Klasifikasi biaya berdasarkan akuntansi pertanggungjawaban

1. Biaya Terkendali (Controllable cost) Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dikendalikan dan dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu dalam jangka waktu tertentu. Misalnya biaya iklan dan komisi untuk jasa pemasaran yang menjadi tanggung jawab manajer marketing merupakan biaya yang dapat dikendalikan bagi manajer marketing.

2. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable cost) Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki dan dalam jangka waktu tertentu. Contoh biaya yang tidak dapat dikendalikan adalah gaji manajer puncak dan biaya tingkat korporasi seperti biaya penelitian dan pelatihan.

Page 14: Akmen akmen 1

d .Klasifikasi Biaya berdasarkan sifat penelusuran terhadap obyeknya.

1. Biaya Langsung (Direct Cost)Biaya langsung adalah biaya yang terjadi pada suatu segmen dan terjadinya karena adanya segmen tersebut. Biaya ini merupakan biaya yang dapat ditelusuri dengan jelas dan nyata ke bagian segmen tertentu yang akan dianalisa.

2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)Biaya tidak Langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berkaitan dengan segmen Contoh biaya tidak langsung adalah gaji dan eksekutif perusahaan.

Page 15: Akmen akmen 1

e. Klasifikasi Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan

1. Biaya Relevan Biaya relevan adalah biaya masa

depan yang berbeda pada berbagai macam alternatif. Biaya

relevan berpengaruh dalam pengambilan keputusan, sehingga

harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

2. Biaya Tidak Relevan Biaya tidak relevan adalah

biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan

keputusan.

Page 16: Akmen akmen 1

Konsep Biaya Relevan terhadap Pengambilan Keputusan

Semua bentuk pengambilan keputusan harus mempertimbangkan semua faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, salah satu factor tersebut adalah faktor biaya yang disebut dengan biaya relevan.

Biaya relevan meliputi semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan. Selain itu, biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif. Apabila biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting.

Pada saat penghitungan biaya yang akan digunakan untuk melengkapi formulir pajak pendapatan, para akuntan diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah yang aktual yang dikeluarkan untuk membeli tenaga kerja, bahan baku dan peralatan modal yang digunakan dalam produksi. Dan untuk tujuan-tujuan pembayaran pajak, pengeluaran rupiah historis adalah biaya relevan yang dimaksudkan di atas.

Page 17: Akmen akmen 1

Lanjutan. . .

Biaya relevan utk pengambilan keputusan didasarkan pada konsep “different analysis for different purposes”, yang berarti untuk tujuan yang berbeda diperlukan analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu:

Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) : penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif tertentu.

Biaya Treceabel (Treceable Cost) : yang dapat diakui jejaknya pada produk, pesanan, pusat biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu perusahaan.

Biaya Diferensial (Differntial Cost) : biaya yang berbeda pada berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk menentukan besarnya laba diferensial.

Biaya Incremental (Incremental Cost) : biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih untuk dilaksanakan.

Page 18: Akmen akmen 1

Langkah-langkah Analisis Biaya Relevan

1. Menghimpun seluruh biaya yang berkaitan dengan masing-masing alternatif yang dipertimbangkan.

2. Mengeliminasi sunk cost

3. Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan.

4. Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan biaya yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan.

Page 19: Akmen akmen 1

Penerapan Biaya Relevan untuk Pengambilan Keputusan

Make or Buy decisionsKeputusan dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen. Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh perusahaan, jika memang pemasok luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen tersebut.

Keep or drop decisionsDalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk, ada kalanya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya mengalami kerugian usaha yang diperkirakan akan berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian tersebut

Page 20: Akmen akmen 1

Special order decisionsUmumnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu memenuhi permintaan pasar tertinggi beberapa tahun yang akan datang. Jika perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekarang, hal ini akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik terus-menerus. Dengan demikian, perusahaan memiliki kapasitas yang menganggur, yang sering mendorong manajemen puncak untuk mempertimbangakan penetapan harga jual dibawah harga jual normal. Tentu penetapan harga jual demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus yang tidak berdampak terhadap penjualan reguler.

Decisions to sell process further Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan semacam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.

Page 21: Akmen akmen 1

Biaya Jangka Pendek Dan Jangka Panjang

• Kurva Biaya Jangka PendekBaik biaya tetap maupun biaya variabel akan mempengaruhi biaya jangka pendek perusahaan. Sebuah kurva biaya total jangka pendek ditunjukkan oleh gambar 5.1.(a). Biaya total (TC) pada setiap tingkat output adalah jumlah dari biaya tetap (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Karena biaya-biaya, apakah biaya rata-rata ataupun biaya marjinal, digunakan hampir utk semua tujuan-tujuan pembuatan keputusan operasional, maka akan sangat bermanfaat bagi kita untak menelaah biaya-biaya ini.

QTFC

QTFC

QTFC

dQdTC

QTC

Average Fixed Cost (AFC) =

Average Variabel Cost (AVC) =

Average Total Cost (AC) = AFC + AVC =

Marginal Cost =

Page 22: Akmen akmen 1

Output

Decreasing productivity of variable factorsIncreasing productivity of

variable factors

Q1 Q2 Q3

VC

FC

TVC

TC

0

Biaya total (Rp)

Output Q1 Q2 Q3

0

AVC

AC

MC

Biaya per unit (Rp)

Page 23: Akmen akmen 1

Kurva Biaya Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, suatu perusahaan tidak mempunyai input tetap, oleh karena itu semua biaya jangka panjang adalah variabel. Sebagaimana kurva biaya jangka pendek mengggunakan kombinasi input yang optimal (least cost combination) untuk memproduksi setiap tingkat output, maka kurva biaya jangka panjang juga dibuat dengan menggunakan asumsi bahwa sebuah pabrik yang optimal digunakan untuk memproduksi tingkat output tertentu.

Dengan harga input yang konstan dua kali lipat input akan menduakali lipatkan biaya totalnya yang menghasilkan sebuah fungsi biaya total JQ yang linear. Jika fungsi produksi sebuah perusahaan bersifat decreasing returns to scale, input harus lebih dari dua kali lipat untuk menghasilkan output dua kali lipat.

Selanjutnya dengan menganggap harga-harga input tidak bertambah (konstan), fungsi biaya yang berkaitan dengan suatu sistem produksi akan meningkat dengan tingkat kenaikan yang semakin besar, Fungsi produksi yang mula-mula menunjukkan increasing returns dan kemudian decreasing returns. Di sini proporsi kenaikan biaya lebih kecil dari proporsi kenaikan output pada kisaran decreasing returns to scale, tetapi lebih besar pada saat terjadi decreasing returns to scale.

Page 24: Akmen akmen 1

Semua hubungan langsung antara fungsi produksi dan fungsi biaya yang dijelaskan di atas didasarkan pada asumsi bahwa harga-harga input adalah konstan. Jika harga-harga input merupakan fungsi dari output, maka fungsi biaya tersebut akan menunjukkan kenyataan itu. Misalnya, fungsi biaya suatu prusahaan pada keadaan constant returns input yang dibeli, proporsi kenaikan biaya akan lebih besar dari proporsi kenaikan output.

Kemudian, tampak bahwa walupun biaya dan produksi berhubungan, sifat dari harga-harga input harus ditelaah lebih dahulu sebelum kita mencoba untuk menghubungkan sebuah fungsi biasa dengan fungsi produksi yang mendasarinya. Harga-harga input dan produktivitas secara bersama-sama menentukan fungsi biaya total tersebut.