air tanah (fatihatur r. silmi x-3)

52

Upload: dark-saoran

Post on 15-Jun-2015

1.828 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)
Page 2: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Air Permukaan

Air Tanah

Hidrosfer&Hidrologi Clik to view

Click to view

Click to view

Page 3: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Siklus Air / Hidrologi

Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senatiasa bergerak dalam satu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.

Gambar siklus hidroligi

Click to view

Page 4: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Akibat panas yang bersumber pada matahari,

maka terjadilah:•Evaporasi yaitu penguapan pada permukaan

air terbuka (open water) dan permukaan tanah.•Transpirasi yaitu penguapan dari permukaan

tanaman.

Gambar siklus hidroligi

Page 5: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Uap air hasil penguapan ini pada ketinggian

tertentu akan menjadi awan, kemudian beberapa sebab awan akan berkondensasi menjadi presipitasi (presipitasi = yang diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam bentuk salju, hujan es, hujan, dan embun. Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan oleh tajuk (ujung-ujung daun), oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan sebagainya. Hal ini diberi istilah intersepsi. Besarnya intersepsi pada tanaman, tergantung dari jenis tanaman, tingkat pertumbuhan, tetapi biasanya berkisar 1 mm pada hujan-hujan pertama. Kemudian sekitar 20% pada hujan-hujan berikutnya.

Air hujan yang mencapai tanah, sebagian berinfiltrasi (menembus permukaan tanah), sebagian lagi menjadi aliran air di atas permukaan (over land flor) kemudian terkumpul pada saluran. Aliran air ini disebut surface run off.

Page 6: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Hasil infiltrasi sebagian besar menjadi aliran air bawah permukaan (interflow/sub surface flor/through flor). Dan sebagian lagi akan mebasahi tanah. Air yang menjadi bagian dari tanah dan berada dalam pori-pori tanah disebut air soil.

Apabila kapasitas kebasahan tanah/soil moisture ini terlampaui, maka kelebihan airnya akan berperkolasi (mengalir vertical) mencapai air tanah. Aliran air tanah (ground water flow) akan menjadi sesuai dengan hukum-hukum fisika. Air yang mengalir itu pada suatu

situasi dan kondisi tertentu akan mencapai danau, sungai, laut menjadi depression storage (simpanan air yang disebabkan oleh kubangan/cekungan), saluran dan sebagainya, mencari tempat lebih rendah.

Page 7: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi.Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

(1) Evaporasi/transpirasi (2) Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah

Page 8: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Terdapat tiga macam siklus berdasarkan panjang / lama periode, yaitu :

1.Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut.

2.Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan angin membawa air, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan kelaut.

3.Siklus panjang, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es di atas laut, dibawa angin kedaratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gleytser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.

Page 9: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Selain air tanah dan air permukaan, juga terdapat air atmosfer, yakni air yang tedapat pada udara (atmosfer) dalam bentuk gas.

Sebanyak 97,2 % air berada di laut / samudra, 2.8 % air berada di darat, dan 0.001 % air berada di atmosfer.

Dan dalam kesempatan ini kita akan mengkaji sedikit tentang air tanah.

Page 10: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Air Tanaha.Pengertian Air Tanah

Menurut Herlambang (1996:5) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.

Clik to view

Contoh air berasal dari infiltrasi

Page 11: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Macam-macam akifer

Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990:41-42) bahwa macam-macam akifer sebagai berikut:

a.Akifer Bebas (Unconfined Aquifer) b.Akifer Tertekan (Confined Aquifer) c.Akifer Semi tertekan

(Semi Confined Aquifer) d.Akifer Semi Bebas

(Semi Unconfined Aquifer)

Page 12: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Bentuk lahan akiferTodd (1980) dalam Hartono (1999:7) menyatakan tidak semua

formasi litologi dan kondisi geomorfologi merupakan akifer yang baik. Berdasarkan pengamatan lapangan, akifer dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut:

1.Lintasan air (water course), materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap di sepanjang alur sungai sebagai bentuk lahan dataran banjir serta tanggul alam. Bahan aluvium itu biasanya berupa pasir dan

karikil. 2.Lembah yang terkubur (burried valley) atau lembah yang

ditinggalkan (abandoned valley), tersusun oleh materi lepas-lepas yang berupa pasir halus sampai kasar.

3.Dataran (plain), ialah bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan aluvium yang berasal dari berbagai bahan induk sehingga

merupakan akifer yang baik. 4.Lembah antar pegunungan (intermontane valley), yaitu lembah

yang berada diantara dua pegunungan, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan di sekitarnya.

5.Batu gamping (limestone), air tanah terperangkap dalam retakan-retakan atau diaklas-diaklas. Porositas batu gamping ini bersifat sekunder.

6.Batuan vulkanik, terutama yang bersifat basal. Sewaktu aliran basal ini mengalir , ia mengeluarkan gas-gas. Bekas-bekas gas keluar itulah yang merupakan lubang atau pori-pori dapat terisi air.

Page 13: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Air tanah di daerah iklim kering

Tolman (1937) dalam Wiwoho (1999:26) mengemukakan bahwa air tanah dangkal pada akifer dengan material yang belum termampatkan di daerah beriklim kering menunjukan konsentrasi unsur-unsur kimia yang tinggi terutama musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh adanya gerakan kapiler air tanah dan tingkat evaporasi yang cukup besar. Besar kecilnya material terlarut tergantung pada lamanya air kontak dengan batuan. Semakin lama air kontak dengan batuan semakin tinggi unsur-unsur yang terlarut di dalamnya. Disamping itu umur batuan juga mempengaruhi tingkat kegaraman air, sebab semakin tua umur batuan, maka semakin tinggi pula kadar garam-garam yang terlarut di dalamnya.

Page 14: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Gerakan Air TanahDisamping air tanah bergerak dari atas ke

bawah, air tanah juga bergerak dari bawah ke atas (gaya kapiler). Air bergerak horisontal pada dasarnya mengikuti hukum hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan gradien hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi �volume air tanah yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik dengan tebal lapisan (Utaya, 1990:35).

Clik to view

Gerakan air tanah dan jenis lainnya

Page 15: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Kondisi Air Tanah Dataran Alluvial

Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ketempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan.

Page 16: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Air Tanah di daerah Pantai

Daerah pantai terdapat cukup luas di pantai timur Pulau Sumatera, Pulau Jawa bagian Utara dan selatan, Pulau Kalimantan dan Irian Jaya bagian Selatan. Air tanah daerah dataran pantai selalu terdapat dalam sedimen kuarter dan resen yang batuannya terdiri dari pasir, kerikil, dan berinteraksi dengan lapisan lempung. Kondisi air tanah pada lapisan tersebut semuanya dalam keadaan tertekan , mempunyai potensi yang umumnya besar, namun masih bergantung pada luas dan penyebaran lapisan batuan dan selalu mendapat ancaman interusi air laut, apabila pengambilan air tanah berlebihan.

Page 17: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Bentuk lahan asal fluvial

Dataran antar gunung di pulau Jawa terdapat di Bandung, Garut, Madiun , Kediri, Nganjuk, dan Bondowoso, daerah ini sebagian besar dibatasi oleh kaki gunung api. Lapisan batuan terdiri atas bahan klastika hasil rombakan batuan gunung api sekitarnya. Pengertian susunan litologi dari butir kasar ke halus membentuk suatu kondisi air tanah tertekan, cekungan air tanah antar gunung mempunyai potensi yang cukup besar. Beberapa bentuk lahan asal fluvial adalah sebagai berikut:

1.Kipas Alluvial (Alluvial fan) 2.Crevasse-Splays 3.Tanggul alam (Natural lever) 4.Poin bar 5.Dataran banjir 6.Cekungan fluvial (Flood plain) 7.Teras Alluvial 8.Delta

Page 18: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Volume air tanah dalam dataran alluvial di tentukan

oleh tebal dan penyebaran permeabilitas dari akifer yang terbentuk dalam aluvium dan dilluvium yang mengendap dalam dataran. Apabila suatu daerah materi penyusunnya atas materi halus (liat/berdebu) umumnya permeabilitasnya kecil, sedangkan suatu daerah yang tersusun atas pasir dan kerikil permeabilitasnya besar. Air tanah yang mengendap di dataran banjir ditambah langsung dari peresapan air susupan. Permukaan air tanahnya dangkal sehingga pengambilan air dapat dengan sumur dangkal.

Dataran alluvial unsur-unsur yang dominan adalah unsur NO2, NO3, Ca, Mg, Si, dan Fe. Kelebihan Nitrit karena pengaruh zat buangan (urine), pembusukan organik dari hasil reduksi nitrat yang ada disekitar air tanah (Karmono dan Joko Cahyo, 1978:11). Hal ini selain dipengaruhi oleh faktor alam juga sebagai aktivitas manusia misalnya adanya lahan pertanian yang mengkonsumsi pupuk organik yang mengandung nitrat.

Page 19: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Pembentukan Air Tanah

Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.

Gerakan air tanah, Click to play the video

Page 20: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987). Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta manusia yang berada di permiukaan.

Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

Page 21: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Wadah Air Tanah Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk

menyimpan dan melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air � mata air disebut akuifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang dapat bertindak sebagai akuifer. Wadah air tanah yang disebut akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan daya meluluskan air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard. Lapisan yang sama dapat juga menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam akuifer tersebut di bawah tekanan (confined aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran yang menyadap air tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan tanpa membutuhkan pemompaan. Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di atasnya, air tanah di dalamnya tanpa tekanan (unconfined aquifer), sama dengan tekanan udara luar.

Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas menyimpan air tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun demikaian sebagai hasil dari keragaman geologinya, akuifer sangat beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan simpanan) dan volume tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya). Berdasarkan sifat-sifat tersebut akuifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat besar dengan sebaran yang luas hingga ribuan km2 atau sebaliknya.

Page 22: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Ditinjau dari kedudukannya terhadap permukaan,

air tanah dapat disebut (i) air tanah dangkal (phreatic), umumnya berasosiasi dengan akuifer tak tertekan, yakni yang tersimpan dalam akuifer dekat permukaan hingga kedalaman � tergantung kesepakatan � 15 sampai 40 m. (ii) air tanah dalam, umumnya berasosiasi dengan akuifer tertekan, yakni tersimpan dalam akuifer pada kedalaman lebih dari 40 m (apabila kesepakatan air tanah dangkal hingga kedalaman 40 m). Air tanah dangkal umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat (miskin) dengan membuat sumur gali, sementara air tanah dalam dimanfaatkan oleh kalangan industri dan masyarakat berpunya.

Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-batas kewenangan administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung satu akuifer atau lebih dengan penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.

Page 23: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Pengaliran dan Imbuhan Air Tanah

Air tanah dapat terbentuk atau mengalir (terutama secara horisontal), dari titik /daerah imbuh (recharge), seketika itu juga pada saat hujan turun, hingga membutuhkan waktu harian, mingguan, bulanan, tahunan, puluhan tahun, ratusan tahun, bahkan ribuan tahun,, tinggal di dalam akuifer sebelum muncul kembali secara alami di titik/daerah luah (discahrge), tergantung dari kedudukan zona jenuh air, topografi, kondisi iklim dan sifat-sifat hidrolika akuifer. Oleh sebab itu, kalau dibandingkan dalam kerangka waktu umur rata-rata manusia, air tanah sesungguhnya adalah salah satu sumber daya alam yang tak terbarukan.

Saat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya sudah sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Medan, muka air tanah dalam (piezometic head) umumnya sudah berada di bawah muka air tanah dangkal (phreatic head). Akibatnya terjadi perubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air tanah dalam memasok air tanah dangkal (karena piezometic head lebih tinggi dari phreatic head), saat ini justru sebaliknya air tanah dangkal memasok air tanah dalam.

Page 24: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem akuifer melampaui jumlah rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air tanah secara menerus serta pengurangan cadangan air tanah dalam akuifer. (Seperti halnya aliran uang tunai ke dalam tabungan, kalau pengeluaran melebihi pemasukan, maka saldo tabungan akan terus berkurang). Jika ini hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut pengambilan berlebih (over exploitation) , dan penambangan air tanah terjadi.

Page 25: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Mutu Air Tanah

Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis tanah/batuan yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, pembuangan libah, dll

Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari zat-zat pencemar dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat melemahkan zat-zat pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan akuifer, besaran dan jenis zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona takjenuh, serta batuan penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka air tanah dalam di daerah-daerah perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air tanah yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air (water born diseases).

Page 26: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Peta Air Tanah di Indonesia

Page 27: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Informasi Tambahan

• Rongga Antar Batuan• Bagai Mana Cara Memperolehnya• Pemanfaatan Air Tanah dan

Akibatnya• Mesin pompa pertama• Sistem pemantulan Air Tanah• MIsteri Bukit Pasir Abadi

Page 28: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

THX

Thank You For Your Attention

Page 29: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Akifer Bebas (Unconfined Aquifer)

yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

Page 30: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Akifer Tertekan (Confined Aquifer)

yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

Page 31: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)

yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.

Page 32: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)

yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.

Page 33: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

pengertian

Kondensasi adalah proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan

Page 34: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

pengertianPresipitasi adalah segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju.

Page 35: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

pengertianEvaporasi adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.

Page 36: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

(1) Evaporasi / Transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.

Page 37: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Gambar 2.3 Evaporasi

Page 38: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

(2) Infiltrasi / Perkolarisasi ke dalam tanah.- Air

bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

Gambar 2.4 Infiltrasi Air

Page 39: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

hidrosfer

Hidrologi

Click to view

Click to view

Page 40: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Jadi, hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi bulat.

Page 41: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

HidrologiPengertian Hidrologi

Studi tentang air dirasakan semakin penting, terutama di negara-negara berkembang yang masih masalah budaya dan teknologi dalam penelolaan air yang sesuai dengan lingkungannya. Cabang ilmu yang mempelajari tentang air (keberadaan, kualitas dan kuantitas) air di bumi tersebut adalah Hidrologi. Secara etimologi, berasal dari dua kata, yaitu hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secara umum hidrologi dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang air.

Konsep yang umum itu, kini telah berkembang sehingga cakupan obyek hidrologi menjadi lebih jelas. Berikut adalah beberapa pendapat tokoh mengenai Hidrologi :

1.Linsley et. al. (1975) 2.Marta dan Adidarma (1983)

Objek material hidrologi

Clik to view

Page 42: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Menurut Linsley et. al. (1975) menjelaskan

bahwa hirologi merupakan ilmu yang berurusan dengan air di muka bumi sorotan khusus pada sifat, fenomena, dan distribusi air di daratan.

Berdasarkan konsep tersebut Hidrologi dikategorikan secara khusus mempelajari kejadian air di daratan/ bumi, deskripsi pengaruh sifat daratan terhadap air, pengaruh fisik air terhadap daratan dan mempelajari hubungan air dengan kehidupan.

Page 43: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan.

Berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan yang luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi:

1.asal mula dan proses terjadinya air

2.pergerakan dan penyebaran air (Siklus Hidrologi)

3.sifat-sifat air

4.keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan

Click it before back

Page 44: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya.

Dalam hidrologi sendiri ada beberapa kategori dalam penerapan dan aplikasinya di lapangan yang antara lain: potamologi, yang khusus mempelajari aliran air permukaan dalam alur/sungai, limnologi, khusus mempelajari air permukaan yang relatif diam seperti air danau, geohidrologi, khusus mempelajari air di bawah permukaan tanah pada zone jenuh air, kriologi, khusus mempelajari es dan salju, dan hidrometerologi, yang khusus mempelajari masalah-masalah yang ada antara metereologi dan hidrologi.

Page 45: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Click to view

Gambar aliran air permukaan

Air dipermukaan bumi dikelompokkan menjadi 2, yaitu: Air Permukaan dan Air Tanah.

Air Permukaan adalah perairan yang terdapat di permukaan tanah. Air permukaan itu sendiri terdiri atas :

a. Perairan darat yang terdiri dari sungai, danau, rawa b. Perairan Laut

Page 46: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)

Air dipermukaan bumi dikelompokkan

menjadi 2, yaitu: Air Permukaan dan Air Tanah.

Air Tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah tediri dari :

a. Air tanah preatis, yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air (impermeable), tidak jauh dari permukaan tanah. b. Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua

lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air.

Click to view

Gambar aliran air tanah

Page 47: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)
Page 48: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)
Page 49: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)
Page 50: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)
Page 51: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)
Page 52: Air Tanah (Fatihatur R. SIlmi X-3)