agen pengental

24
Optimasi Formula Krim Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) dengan Variasi Konsentrasi Setil Alkohol sebagai Agen Pengental by K.d.p Utari Submission date: 09-Jul-2019 07:55PM (UTC+0700) Submission ID: 1150451170 File name: 45316-397-104213-3-10-20190415.pdf (329.34K) Word count: 2210 Character count: 12449

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agen Pengental

Optimasi Formula Krim EkstrakRimpang Kunyit (Curcumadomestica) dengan Variasi

Konsentrasi Setil Alkohol sebagaiAgen Pengental

by K.d.p Utari

Submission date: 09-Jul-2019 07:55PM (UTC+0700)Submission ID: 1150451170File name: 45316-397-104213-3-10-20190415.pdf (329.34K)Word count: 2210Character count: 12449

Page 2: Agen Pengental
Page 3: Agen Pengental
Page 4: Agen Pengental
Page 5: Agen Pengental
Page 6: Agen Pengental
Page 7: Agen Pengental

18%SIMILARITY INDEX

14%INTERNET SOURCES

5%PUBLICATIONS

10%STUDENT PAPERS

1 1%

2 1%

3 1%

4 1%

5 1%

6 1%

7 1%

8 1%

Optimasi Formula Krim Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcumadomestica) dengan Variasi Konsentrasi Setil Alkohol sebagaiAgen PengentalORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

Submitted to Newbury Park High SchoolStudent Paper

es.scribd.comInternet Source

journal.uad.ac.idInternet Source

Submitted to Universitas Islam IndonesiaStudent Paper

www.scribd.comInternet Source

jtpc.farmasi.unmul.ac.idInternet Source

hbillqis.blogspot.comInternet Source

fr.scribd.comInternet Source

Page 8: Agen Pengental

9 1%

10 1%

11 1%

12 1%

13 1%

14 1%

15 1%

16 1%

17

Submitted to University of MuhammadiyahMalangStudent Paper

ppjp.unlam.ac.idInternet Source

sejarahharirayahindu.blogspot.comInternet Source

eprints.umm.ac.idInternet Source

www.unhi.ac.idInternet Source

Puput Mirawati, Eva Susanty Simaremare,Rani Dewi Pratiwi. "Uji Efektivitas RepellentSediaan Lotion Kombinasi Minyak Atsiri DaunZodia (Evodia suaveolens Scheff) dan MinyakAtsiri Batang Serai (Cymbopogon citratus)Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L.",PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia(Pharmaceutical Journal of Indonesia), 2018Publicat ion

repository.ipb.ac.idInternet Source

jurnal.uajy.ac.idInternet Source

elib.pdii.lipi.go.id

Page 9: Agen Pengental

1%

18 1%

19 <1%

20 <1%

21 <1%

22 <1%

23 <1%

24 <1%

25 <1%

Internet Source

Submitted to Universitas IndonesiaStudent Paper

jurnal.umj.ac.idInternet Source

Submitted to Universitas AirlanggaStudent Paper

jurnal.stie-aas.ac.idInternet Source

Anasthasia Pujiastuti, Monica Kristiani."Formulasi dan Uji Stabilitas Mekanik Hand andBody Lotion Sari Buah Tomat (Licopersiconesculentum Mill.) sebagai Antioksidan", JurnalFarmasi Indonesia, 2019Publicat ion

thecomelfarmasis.blogspot.comInternet Source

repository.uinjkt.ac.idInternet Source

Effionora Anwar, Joshita Djajadisastra, ArryYanuar, Anton Bahtiar. "PEMANFAATANMALTODEKSTRIN PATI TERIGU SEBAGAIEKSIPIEN DALAM FORMULA SEDIAANTABLET DAN NIOSOM", Majalah Ilmu

Page 10: Agen Pengental

26 <1%

27 <1%

28 <1%

Exclude quotes Of f

Exclude bibliography Of f

Exclude matches Of f

Kefarmasian, 2004Publicat ion

Yahdian Rasyadi. "FORMULASI SEDIAANKUMUR DARI EKSTRAK DAUN SUKUNArtocarpus altilis (Parkinson ex F.A.Zorn)Fosberg", CHEMPUBLISH JOURNAL, 2018Publicat ion

pt.scribd.comInternet Source

Doddy Yumam Prasetyo, MuhammadMardiyono, Heni Kusuma. "Studi Kasus Uji PraKlinik Perawatan Ulkus Kaki Diabetic DenganTopikal Hidrokoloid Kunyit", Jurnal Kebidanandan Keperawatan Aisyiyah, 2018Publicat ion

Page 11: Agen Pengental

VOLUME VII, NOMOR 2, DESEMBER 2018

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME VII

NOMOR 2

HALAMAN 40-83

EDISI DESEMBER 2018

PENERBIT PROGRAM STUDI FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN - BALI

Page 12: Agen Pengental

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2018 Vol 7 No 2

i

JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS

DAFTAR ISI

Deskripsi

Pembaca

Editor

Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI

Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh PS

Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian

dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif, kreatif,

original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini

meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.

Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,

farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,

teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman

serta evaluasi klinik obat.

PEMBACA

Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi,

kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika

Pengarah : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si

Penanggung jawab : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si

Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si

Drs. I Wayan Santiyasa, M.Si

Dewa Ayu Swastini, S.Farm., M.Farm., Apt

Chief in Editor : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt

Editor Board : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt

A A Gede Rai Yadnya Putra S.Farm., M.Si., Apt

Putu Sanna Yustiantara, S.Farm., M.Si., Apt

Made Ary Sarasmita, S.Farm., M.Farm.Klin., Apt

Reviewer Mitra Bestari : Prof. Dr. I Ketut Adnyana Apt (ITB)

Muhammad Aswad, PhD, Apt (UNHAS)

I G N Jemmy Anton P., S.Farm., M.Si., Apt (UNUD)

Ni Putu Eka Leliqia S.Farm., M.Si., Apt (UNUD)

Dr.rer.nat I Md Agus Gelgel W. M.Si., Apt (UNUD)

Ketut Widyani Astuti S.Farm., M.Biomed., Apt (UNUD)

EMAIL

[email protected]

Page 13: Agen Pengental

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2018 Vol 7 No 2

ii

PETUNJUK PENULISAN

PENDAHULUAN

Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)

topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)

artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di

jurnal lain atau media publikasi yang lain.

Tipe artikel

Artikel hasil penelitian

Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),

pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,

daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai

kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan

1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus

diberi halaman 1.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN

Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi

pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun

sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung

maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan

Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,

konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau

sumber dana yang lain.

Verifikasi Artikel

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan

sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak

dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan

semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara

eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan

penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam

bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari

plagiarisme

Konstribusi

Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,

sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

Page 14: Agen Pengental

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2018 Vol 7 No 2

iii

Kepemilikan artikel

Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel

yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau

menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui

draf akhir yang akan dipublikasikan

Perubahan penulis

Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah

urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara

lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau

mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh

corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan

meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau

diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis

yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas

Bahasa

Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.

PERSIAPAN

Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli

menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu

kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.

Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran

Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok

bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.

Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.

Pendahuluan

Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci

atau kesimpulan dari hasil penelitian

Bahan dan metode

Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan

penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,

hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan

Hasil

Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas

Pembahasan

Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan

mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang

berlebihan dari penelitian sebelumnya

Page 15: Agen Pengental

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2018 Vol 7 No 2

iv

Kesimpulan

Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang

singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan

kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil

Appendik

Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.

Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan

seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;

Gambar. A.1

Informasi penting dalam struktur artikel

Judul

Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan

matematika dan singkatan

Nama penulis dan institusi

Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di

bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang

nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode

pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis

Alamat korespondensi

Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi

semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.

Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci

harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis

Alamat penulis

Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka

alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat

dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat

utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap

menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic

Abstrak

Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus

menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan

umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak

menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama

penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak

umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu

sendiri

Page 16: Agen Pengental

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2018 Vol 7 No 2

v

Gambar

Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat

menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran

gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi

dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5

x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word

Kata kunci

Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari

penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)

Singkatan

Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman

pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada

abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.

Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.

Ucapan terima kasih

Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel

sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,

sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang

berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain

sebagainya)

Unit

Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang

berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI

Tabel

Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel

dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data

yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain

dari artikel

Daftar pustaka

Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum

dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan

di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan

bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan

sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan

jurnal ini.

Aturan penulisan pustaka

Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat

lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,

maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.

Penulisan buku

Page 17: Agen Pengental

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2018 Vol 7 No 2

vi

Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.

(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

Contoh:

Buku dengan satu penulis

Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit

Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin

Buku dengan banyak penulis

Dua-enam penulis

Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit

Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards,

N.S.W.: Allen & Unwin

Lebih dari 6 penulis

Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk

Buku yang memiliki editor

Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan

Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:

Pluto Press

Buku yang memiliki penulis dan editor

Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard

Bab yang terdapat di dalam buku

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul

buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit

Artikel jurnal

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,

volume (issue), halaman

Skipsi/Tesis/Disertasi

Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.

Universitas, kota

Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html

List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php

CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html

Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir

sebelum artikel dikaji oleh editor.

Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

alamat email

kode pos

nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload

Page 18: Agen Pengental

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2018 Vol 7 No 2

vii

Kata kunci

Gambar

Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya

Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini

Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam teks

Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web)

SETELAH ARTIKEL DITERIMA

Perbaikan

Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada

corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh

untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan

penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan

gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama

dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk

dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami

akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga

diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat

penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati

hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.

Naskah yang dipublikasikan

Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui

email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal

dan disertai dengan cover jurnal.

Page 19: Agen Pengental

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2018 Vol 7 No 2

viii

DAFTAR ISI

hal Halaman Judul …………………………………………………………………………...........

Petunjuk Penulisan ..............................................................................................................

Daftar Isi ………………………………………………………………………….....………........

i

ii

viii

1 Optimasi Konsentrasi Setil Alkohol Sebagai Agen Pengental Pada Formula Krim Ekstrak

Rimpang Kunyit (Curcuma domestica)................................................................................................

40

2 Optimasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan Pengikat Tehadap Sifat Fisik

Tablet Ekstrak Etanol Rimpang Bangle (Zingiber cassumunar Roxb)..............................................

45

3 Isolasi Kafein Dengan Metode Sublimasi Dari Dengan Fraksi Etil Asetat Serbuk Daun Camelia

sinensis.....................................................................................................................................

53

4 Pengaruh Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum betaceum Cav.) Terhadap Kadar Gula

Darah Mencit Jantan Galur Balb/C yang Diinduksi Aloksan............................................................

63

5 Pemisahan, Isolasi, dan Identifikasi Senyawa Saponin Dari Herba Pegagan (Centella asiatica

L. Urban)..................................................................................................................................................

68

6 Perbandingan Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Rendemen Minyak Atsiri Kulit Jeruk

Manis (Citrus sinensis) dengan Destilasi Uap dan Identifikasi Linalool dengan KLT-

Spektrofotodensitometri........................................................................................................................

77

Page 20: Agen Pengental

Utari dkk.

40

pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607

Jurnal Farmasi Udayana, Vol 7, No 2, Tahun 2019, 40-44

Optimasi Formula Krim Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) dengan

Variasi Konsentrasi Setil Alkohol sebagai Agen Pengental

Utari, K.D.P.1, I.G.A.N.P. Unique1, N.W.G. Aryani1, C.I.S. Arisanti1, P.O. Samirana1

1 Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, Jalan Kampus Unud,

Jimbaran, 80364

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini betujuan untuk memformulasikan krim dari ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) untuk memperoleh sediaan yang stabil sebagai krim obat luka dengan variasi konsentrasi setil alkohol sebagai agen pengental. Dalam penelitian ini krim diformulasikan dengan variasi konsentrasi setil alkohol F I (4%), F II (7%), dan F III (10%). Evaluasi fisik sediaan krim yang dilakukan meliputi evaluasi organoleptis, homogenitas, daya lekat, daya sebar, pH, tipe krim, dan viskositas. Hasil uji menunjukkan ketiga formula menghasilkan krim berwarna warna kuning jingga kecoklatan, bau khas kunyit, dan sediaan dengan tekstur krim semisolid, memiliki homogenitas yang baik, kemampuan menyebar yang baik, pH sediaan yaitu 5,86; 5,66; 4,68 dan tipe emulsi M/A (Minyak dalam Air). Hasil uji viskositas menunjukkan FII dan FIII memiliki viskositas yang sesuai dengan persyaratan. Uji daya lekat menunjukkan bahwa ketiga formulasi krim belum memenuhi persyaratan daya lekat sediaan topikal yang baik. Kata kunci: krim, Curcuma domestica, setil alkohol, agen pengental, evaluasi

ABSTRACT

This study aims to formulation creams from turmeric extract (Curcuma domestica Val.) to obtain stable preparations as a wound healing cream in the variations concentration of cetyl alcohol as a stiffening agent. In this study, the cream was formulated with variations concentration of cetyl alcohol F 1 (4%), F II (7%), and F III (10%). The formulation were evaluated basen on several parameter, that are organoleptic evaluation, homogeneity, adhesion, dispersion, pH, cream type, and viscosity. The evaluation showed that the three formulas produced cream with a brownish-yellow color, a distinctive smell of turmeric, and preparations with a semisolid cream texture, had good homogeneity, good dispersing ability, pH of the preparation namely 5.86; 5.66; 4,68 and type M / A emulsions (Oil in Water). The results of the viscosity test showed that FII and FIII has viscosity that is suitable with the requirements. The sticky power test showed that all cream formulations does not suitable with the requirements of good topical preparations. Keywords: cream, Curcuma domestica, cetyl alcohol, stiffening agent, evaluation

Page 21: Agen Pengental

Utari dkk.

41

pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607

Jurnal Farmasi Udayana, Vol 7, No 2, Tahun 2019, 40-44

1. PENDAHULUAN Pengobatan tradisional adalah sebuah

sistem pengobatan yang memanfaatkan bahan alam seperti tanaman, hewan, dan mineral yang digunakan sebagai bahan obat dan yang didasarkan pengalaman secara turun-temurun (empiris). Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Bali tentang pengetahuan keanekaragaman jenis tumbuhan obat dan kebugaran yang tertulis pada daun lontar yang dikenal dengan istilah Usada. Kata Usada berasal dari kata ausadhi (bahasa Sansekerta) yang berarti tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat-obatan (Nugroho, 2006).

Luka pada kulit merupakan terdapatnya suatu kerusakan morfologi jaringan kulit atau jaringan yang lebih dalam. Penggunaan obat pada luka bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Salah satu tanaman yang secara tradisional paling banyak digunakan dalam penyembuhan luka adalah kunyit (Curcuma domestica Val.) (Winarsieh et al., 2012). Kunyit (Curcuma domestica Val.) adalah salah satu tumbuhan obat keluarga Zingiberaceae yang secara tradisional digunakan dalam pengobatan. Kunyit digunakan sebagai antiinflamasi, antiseptik, antioksidan, antiprotozoa, antibakteri, antiviral, antifungi, dan obat luka. Kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung senyawa kurkumin yang dapat mempercepat re – epitelisasi, proliferasi sel, dan sintesis kolagen (Winarsieh et al., 2012).

Kunyit dapat diformulasikan dalam berbagai macam sediaan, salah satu contohnya adalah sediaan krim. Krim memiliki keuntungan seperti penggunaannya yang mudah yaitu cukup dengan mengoleskan pada bagian tubuh yang sakit, mudah merata, bila dicuci tidak meninggalkan sisa pada kulit sehingga diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi pasien dalam penggunaanya (Yanhendri dan Yenny, 2012). Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi stabilitas fisik dari krim, salah satunya adalah viskositas atau kekentalam. Salah satu bahan yang memiliki fungsi sebagai pengental atau stiffening agent atau pengental adalah setil alkohol dengan konsentrasi 2-10% (Rowe et al., 2009).

Berdasarkan hal tersebut diatas, penelitian ini betujuan untuk memformulasikan krim dari ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) untuk memperoleh sediaan yang stabil sebagai krim obat luka dengan variasi konsentrasi setil alkohol sebagai stiffening agent dan pengaruhnya terhadap stabilitas fisik dalam sediaan krim.

2. METODE

Formulasi Krim Formula krim obat luka dari ekstrak

rimpang kunyit :

Tabel 1. Formula Krim Ekstrak Kunyit

Komposisi Konsentrasi % (b/b)

F1 F2 F3

Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit

10 10 10

Asam stearat 5 5 5 Setil alkohol 4 7 10 Adeps lanae 5 5 5

Gliserin 15 15 15 Parafin Cair 5 5 5

Span 80 4 4 4 Tween 80 4 4 4

Metil paraben 0,1 0,1 0,1 Propil paraben 0,05 0,05 0,05

Vitamin E 0,05 0,05 0,05 Akuades 48,8 45,8 42,8

Pembuatan Sediaan Krim

Proses pembuatan sediaan krim obat luka ekstrak rimpang kunyit dimulai dengan ditimbang semua bahan yang akan digunakan. Dibuat fase minyak dengan peleburan pada suhu 70°C di atas penangas air yang dimulai dari titik lebur paling tinggi, yakni Asam Stearat, Setil Alkohol, Adeps Lanae, Span®80, Parafin cair, diaduk hingga homogen dalam gelas beaker (Campuran I). Setelah itu dimasukkan Vitamin E dan propil paraben ke dalam Campuran I.

Dibuat fase air dengan peleburan pada suhu 70°C di atas penangas air yang dimulai dari titik lebur paling tinggi, yakni Tween®80, Gliserin dan akuades diaduk hingga homogen dalam gelas beaker (Campuran II). Kemudian, dimasukkan metil paraben ke dalam campuran II.

Page 22: Agen Pengental

Utari dkk.

42

pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607

Jurnal Farmasi Udayana, Vol 7, No 2, Tahun 2019, 40-44

Pada mortir panas dimasukkan sedikit demi sedikit Campuran I (fase minyak) ke dalam Campuran II (fase air) kemudian digerus hingga terbentuk massa krim. Kemudian dimasukkan ekstrak kental rimpang kunyit dan digerus hingga homogen. Sediaan yang telah jadi kemudian dimasukkan ke dalam pot krim dan dilakukan evaluasi.

Evaluasi Sediaan Krim a. Uji Organoleptis

Pengamatan dilakukan secara visual dengan mengamati bau, warna, bentuk, dan tekstur sediaan krim ekstrak rimpang kunyit

b. Uji Homogenitas Diambil 1 gram krim ekstrak rimpang

kunyit pada bagian atas, tengah dan bawah kemudian dioleskan pada kaca objek. Diamati apabila terjadi pemisahan fase. Syarat sediaan krim yaitu jika dioleskan pada sekeping kaca tidak adanya pemisahan antara komponen penyusun emulsi tersebut.

c. Uji pH Sebanyak 1 gram krim ekstrak kunyit dan

diencerkan dengan 10 mL aquades. Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sediaan yang baik dan tidak mengiritasi akan memiliki pH sesuai dengan rentang pH normal kulit yakni 4,5-6,5 (Azkiya dkk., 2017).

d. Uji Tipe Krim Dilakukan dengan melarutkan emulsi

dengan menggunakan aquadest, apabila sediaan tetap homogen maka sediaan termasuk tipe O/W, karena fase eksternal yang berupa fase air akan dapat terlarut dengan dirinya sendiri, yaitu air.

e. Uji Viskositas Sediaan krim dimasukkan ke dalam gelas

beaker, kemudian dipasang spindle no. 6 dan rotor dijalankan dengan kecepatan 100 rpm. Syarat viskositas yang baik menurut SNI 16-4399-1996 adalah 4000 cp - 40.000 cp.

f. Uji Daya Sebar Sebanyak 0,5 gram krim diletakkan di atas

kaca yang telah dilapisi kertas grafik, kemudian diletakkan sebuah kaca di atasnya dan dibiarkan

selama 1 menit, dihitung luas daerah yang diberikan sediaan. Selanjutnya diberi beban pada masing-masing sediaan berturut-turut sebesar 50, 100, dan 250 gram dibiarkan 60 detik selanjutnya dihitung luas sediaan yang dihasilkan. Syarat uji daya sebar yang baik untuk sediaan topikal pada rentang 5-7 cm.

g. Uji Daya Lekat Sebanyak 0,5 gram krim dioleskan di atas

gelas objek yang sudah diketahui luasnya. Diletakkan gelas objek yang lain pada krim tersebut kemudian ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Gelas objek tersebut dipasang pada alat uji kemudian diberi beban seberat 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terpisah. Syarat waktu uji daya lekat yang baik untuk sediaan topikal tidak kurang dari 4 detik.

3. HASIL Tabel 2. Hasil Evaluasi Krim Ekstrak Kunyit

No Uji Evaluasi

Hasil Evaluasi Formula

F I 4% F II 7% F III 10%

1 Uji Organo-

leptik

Warna kuning

kecoklatan, bau khas kunyit,

konsistensi agak encer

Warna kuning

kecoklatan, bau khas kunyit,

konsistensi kental

Warna kuning

kecoklatan, bau khas kunyit,

konsistensi kental

2 Uji Homo-genitas

Terdispersi merata

Terdispersi merata

Terdispersi merata

3 Uji pH 5,86 5,66 4,68

4 Uji Tipe Krim

M/A M/A M/A

5 Uji Viskosi-

tas

3570 6070 7270

6 Uji Daya Sebar

5,75 cm (tanpa

beban); 14 cm (50 g); 18,8 cm (100 g);

23,85 cm (250 g)

3 cm (tanpa beban); 9,3 cm (50 g); 12,54 cm

(100 g); 16 cm (250 g)

2,4 cm (tanpa

beban); 9,6 cm (50 g); 11,78 cm (100 g); 15,6 cm (250 g)

7 Uji Daya Lekat

1,35 detik; 1,41 detik; 1,29 detik

1,49 detik; 1,55 detik; 1,45 detik

1,87 detik; 2,02 detik; 1,95 detik

Page 23: Agen Pengental

Utari dkk.

43

pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607

Jurnal Farmasi Udayana, Vol 7, No 2, Tahun 2019, 40-44

4. PEMBAHASAN

Pembuatan krim ini menggunakan ektrak rimpang kunyit. Sebagai thickening agent digunakan Setil Alkohol. Thickening merupakan pengental yang berfungsi sebagai pengikat fasa minyak dan fasa air yang terkait dengan Hidrofil Lipofil Balance (HLB). Bahan pengental atau thickening agents digunakan untuk mengatur kekentalan produk sehingga sesuai dengan tujuan penggunaan kosmetik dan mempertahankan kestabilan dari produk tersebut. Umumnya water-soluble polymers digunakan sebagai bahan pengental (Mitsui, 1997).

Menurut Rowe et al. (2009), konsentrasi setil alkohol untuk sttifening agent berkisar antara 2-10%. Pada optimasi ini, dipilih konsentrasi setil alkohol 4% (F1), 7% (F2) dan 10% (F3). Setelah proses formulasi dilakukan proses evaluasi sediaan yang bertujuan untuk menjaga kualitas sediaan yang telah diproduksi. Dilakukan evaluasi secara fisika Pada uji homogenitas diperoleh hasil bahwa sediaan memiliki homogenitas yang baik karena tidak tampak adanya butiran-butiran partikel.

Lalu dilakukan uji daya sebar krim dan diperoleh sediaan krim yang dibuat memiliki kemampuan menyebar yang baik dimana luas sediaan uji sebanding dengan penambahan beban. Hal ini karena krim adalah sediaan kosmetika yang berupa emulsi yang mengandung air lebih banyak (Sularto dkk., 1995). Konsistensi yang berbentuk agak cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit (Lachman dkk., 1994).

Uji daya sebar bertujuan untuk menjamin ketepatan transfer dosis atau melepaskan obatnya, dan juga penting dalam proses penggunaannya. Pengujian daya lekat terhadap sediaan krim yang dihasilkan belum sesuai dengan persyaratan yaitu daya lekat yang baik untuk sediaan topikal tidak kurang dari 4 detik (Ulaen et al., 2012).

Uji tipe emulsi dilakukan dengan metode pengenceran, menggunakan pelarut air atau aquadest. Metode pengenceran dilakukan dengan melarutkan emulsi dengan menggunakan aquadest, apabila emulsi dapat larut maka

tergolong dalam emulsi tipe minyak dalam air (M/A), karena fase eksternal yang berupa fase air akan dapat terlarut dengan dirinya sendiri, yaitu air. Berdasarkan hasil percobaan, krim yang dibuat tergolong emulsi tipe minyak dalam air (M/A). Hal ini telah sesuai dengan pustaka yang menunjukkan bahwa nilai HLB berkisar antara 8-18 merupakan tipe emulsi minyak dalam air (M/A) (Anief, 2008). Penggunaan fase air yang lebih banyak mengakibatkan fase air lebih berperan sebagai fase pensdispersi atau fase eksternal.

Uji viskositas penting dalam menentukan tipe aliran dari sediaan. Uji viskositas dapat dilakukan dengan menggunakaan viskosimeter Brookfield dengan menggunakan spindle bernomor 6. Dimana persyaratan viskositas yang baik dalam rentang adalah 4.000- 40.000 cp, dan diperoleh hasil viskositas formula I, II, III, berturut-turut adalah 3570,6070,7270. Sehingga hanya formula II dan III yang memenuhi persyaratan.

Gambar 1. Sediaan Krim Ekstrak Kunyit (A= 4%, B= 7%, C= 10%).

5. KESIMPULAN

Formulasi krim dari ekstrak rimpang kunyit untuk memperoleh sediaan yang stabil sebagai krim obat luka adalah krim dengan formula 2 dan 3 ,dengan konsentrasi setil alkohol 7% dan 10 %. Berdasarkan evaluasi sediaan krim dari ekstrak rimpang kunyit sebagai obat luka didapatkan

Page 24: Agen Pengental

Utari dkk.

44

pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607

Jurnal Farmasi Udayana, Vol 7, No 2, Tahun 2019, 40-44

sediaan yang telah sesuai dengan persyaratan, namun hasil uji daya lekat belum sesuai dengan persyaratan.

6. UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana yang telah mendukung dan memfasilitasi penelitian ini.

7. DAFTAR PUSTAKA Anief, M. 2008. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Inventarisasi dan Eksploitasi Tumbuhan Usada Bali: 2 Kecamatan Bangli, Susut dan Kintamani Kabupaten Bangli. Laporan Teknik Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kebun Raya “Eka Karya”. Bali.

Lachman, L., Herbert A. L., Joseph L. K., 2008, Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi III. Jakarta: UI Press.

Mitsui, T. 1997. New Cosmetic and Science. Amsterdam: Elsevier Amsterdam.

Nugroho, Bramantyo T.A., I. W. Tapak dan I.B. Anom. 2006.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J. and Quinn, M. E. 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition, Pharmaceutical Press.

Ulaen, S. P.J., B. Y. Suatan, dan A. Ririn. 2012, Pembuatan Salep Anti Jerawat dari Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), Jurnal Ilmiah Farmasi 3(2): 45-49.

Winarsieh, W., Wientarsih, L., Sutardi, N.L. (2012). Aktivitas Salep Ekstrak Rimpang Kunyit dalam Proses Penyembuhan Luka pada Mencit yang Diinduksi Diabetes. Jurnal Veteriner 13 : 242 – 250.

Yanhendri dan S. W. Yenny. 2012. Berbagai Bentuk Sediaan Topical Dalam Dermatologi. CDK-194 39(60): 423-430.