acara i pengenalan alat newww(1)

33
BAB I. COVER DAN JUDUL

Upload: alfonsius-lie

Post on 08-Feb-2016

405 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

BAB I. COVER DAN JUDUL

Page 2: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

BAB II. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memperkenalkan mahasiswa pada peralatan utama yang diperlukan dalam

penelitian biologi molekuler

2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja alat-alat

tersebut.

3. Mempelajari dan memahami teknik dalam melakukan pipeting.

Page 3: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

BAB III. ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat adalah

mikropipet, tip, micro tube, gel doc, spektrofotometri, PCR, centrifuge

refrigerator, water bath sahker, micro centrifuge, microwave, vortex, oven,

freezer box, elektroforesis horizontal dan elektroforesis vertikal, mini micro

centrifuge, rak tip, wadah sumuran. Bahan-bahan yang digunakan dalam

praktikum pengenalan alat adalah green juice, aquabides, agarose, kertas film, dan

tissue.

Page 4: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

BAB IV. CARA KERJA

Alat dan bahan diperkenalkan oleh asisten dan praktikan memperhatikan

serta mencatat deskripsi mengenai alat-alat. Proses melakukan pipeting dilakukan

oleh praktikan dengan pipet yang sudah diletakkan di meja masing-masing,

kemudian tip diambil oleh praktikan sesuai dengan ukuran dari mikropipet. White

tip digunakan untuk mikropipet dengan ukuran 0,1-10µl ; yellow tip digunakan

untuk mikropipet 10-100 µl , 2-20 µl , 20-200 µl ; blue tip digunakkan untuk

mikropipet ukuran 100-1000 µl. Tip tersebut dimasukkan ke dalam mikripipet,

lalu untuk mengambil loading dyes berupa green juice digunakan mikropipet yang

menggunakan white tip dan yellow tip, sedangkan mikropipet yang digunakan

untuk mengmbil aquabides adalah mikropipet yang menggunakan blue tip.

Setelah praktikan mengambil green juice kemudian diletakkan di kertas film

dan dicampur dengan aquabides dengan menggunakan mikropipet dan konsentrasi

10x, kemudian cairan antara green juice dan aquabides yang telah dicampur

tersebut dimasukkan ke dalam agarose.

Page 5: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

BAB IV. PEMBAHASAN PROSES

Alat-alat yang diperkenalkan dalam praktikum teknologi molekuler adalah :

1. Mikropipet

Mikropipet merupakan alat yang digunakan untuk mengambil larutan dalam

jumlah yang sangat kecil. Setiap ukuran mikropipet memiliki ukuran tip yang

berbeda. Tip berfungsi sebagai wadah dari cairan yang akan diambil. Untuk

ukuran mikropipet 0,1-10 µl digunakan tip yang berwarna putih, untuk ukuran

mikropipet 10-100 µl, 2-20 µl, 20-200 µl digunakan tip yang berwarna kuning,

dan untuk ukuran pipet 100-1000 µl menggunakan tip yang berwarna biru. Pada

praktikum pengenalan alat praktikan menggunakan mikropipet dengan ukuran

0,1-10 µl, 10-100 µl, 2-20 µl, 20-200 µl, dan 100-1000 µl.

Bagian – bagian dari alat mikropipet antara lain :

1. Piston untuk memipet

2. Bagian untuk melepaskan tip dari pipet

3. Display yang menunjukkan volume cairan yang akan dipipet

4. Alat pengatur volume pipet

5. Badan pipet yang berisi tabung piston untuk memipet

6. Batang besi yang dipakai untuk melepaskan tip

7. Bagian pipet yang memegang tip

Mikropipet tidak boleh digunakan untuk memipet larutan dengan volume

yang berada diluar jangkauannya. Misalnya, menggunakan mikropipet dengan

skala volume 10 – 100 l untuk memipet larutan sebanyak 1 l (volume terlalu

kecil) dan 200 l (volume terlalu tinggi). Hal ini bisa menyebabkan

ketidakakuratan pengukuran serta bisa merusakkan mesin dalam mikropipet itu

sendiri. Masing-masing mikropipet dilengkapi pengaturan volume yang terletak di

bagian tengah (badan) pipet. Untuk setting, kita bisa memutar-mutar bagian

pengatur atau kepala pipet.

Cara penggunaan mikropipet yaitu mikropipet dipegang dengan genggaman

menyerupai petinju, dengan ibu jari berada di bagian pengatur volume. Tip

ditambahkan pada ujung pipet dengan cara menekan tip yang berada dalam kotak

tip. Untuk memipet larutan, pengaturan berada di tombol bagian atas. Tombol

Page 6: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

bagian atas ditekan hingga setengah lalu ditahan, ujung tip dimasukkan ke dalam

larutan yang akan diambil, dan tekanan dilepas secara perlahan. Setelah itu,

larutan yang telah diambil diletakkan di kertas film atau wadah yang telah

disediakan. Tombol bagian atas ditekan penuh secara perlahan untuk

mengeluarkan larutan dari pipet. Setelah semua larutan keluar, tekanan dilepaskan

secara perlahan.

Pada praktikum dilakukan dengan mangambil sampel green juice dengan

menggunakan mikropipet dengan ukuran 0,1-10l karena akan dibuat

pengenceran 10x, dan aquabides diambil dengan menggunakan mikropipet dengan

ukuran 0,1-10 µl, 10-100 µl, 2-20 µl, 20-200 µl, kemudian kedua larutan tersebut

dicampurkan dan dimasukkan ke dalam sumuran yang terbuat dari agarose.

2. Tip

Tip merupakan suatu wadah berbahan polimer yang berfungsi sebagai

wadah cairan sampel yang diletakkan pada ujung mulut mikropipet. Ukuran dan

warna tip bisa bermacam-macam, tergantung dengan jenis mikropipet yang sesuai.

Penggunaan tip biasanya hanya sekali pakai tetapi ada juga beberapa jenis tip

yang bisa digunakan berulang-ulang karena mampu diautoklaf. Penyimpanan tip

diletakkan di dalam rak tip. Tip yang berbeda jenis disimpan di dalam rak yang

berbeda pula. Berikut jenis-jenis tip yang digunakan dalam praktikum

a. White tip : untuk mikropipet ukuran 0,1-10l

b. Yellow tip : untuk mikropipet ukuran 0,1-10 µl, 10-100 µl, 2-20 µl

c. Blue tip : untuk mikropipet ukuran 100-1000 µl

3. Tube

Tube merupakan suatu wadah berbahan polimer yang berfungsi sebagai

tempat sampel dalam jumlah kecil. Ukuran dan bentuk tube bisa bermacam-

macam, tergantung dengan volume dan fungsinya. Pada penggunaannya, biasanya

tube diberi tanda (marker) agar sampel tidak tertukar. Ukuran tube yang

digunakan dalam praktikum adalah .........

4. Spektrofotometer

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

intensitas sinar pada berbagai panjang gelombang setelah sinar itu diserap oleh

Page 7: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

suatu cuplikan, biasanya langsung terbaca absorbans pada panjang gelombang itu.

Pada alat automatik diperoleh spektrum serapan dari zat yang diperiksa. Pada

bidang molekuler spektrofotometer digunakan untuk mengukur kadar DNA

dimana DNA mempunyai panjang gelombang 260-280 nm.

Beer dan Lambert menemukan hukum yang menerangkan interaksi bahan

kimia dengan gelombang cahaya (elektromagnetik), yang disimpulkan dalam

hukum Lambert-Beer menyebabkan berkembangnya analisis kimia dengan

menggunakan alat instrumentasi yakni spektrofotometer (Tipler, 1991). Suatu

spektrofotometer standar terdiri atas spektrofotometer untuk menghasilkan cahaya

dengan panjang gelombang terseleksi yaitu bersifat monokromatik serta suatu

fotometer yaitu suatu piranti untuk mengukur intensitas berkas monokromati,

penggabungan bersama dinamakan spektrofotometer. Penggabungan alat optik ini

merupakan elektronika sifat kimia dan fisiknya dan detektor yang digunakan

secara langsung mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara

tidak lansung cahaya yang diabsorbsi (Ia). Kemampuan ini bergantung pada

spektrum elektromagnetik yang diabsorb (serap) oleh benda. (Khopkar, 2007).

Fungsi alat spektrofotometer dalam laboratorium adalah mengukur

transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi panjang

gelombang. Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik

maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk

akan dipantulkan, sebagian di serap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan.

Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi

karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Studi spektrofotometri

dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang lebih mendalam dari

absorbsi energi. Hukum Beer menyatakan  absorbansi cahaya berbanding lurus

dengan dengan konsentrasi dan ketebalan bahan/medium (Miller, 2000).

5. PCR (Polymerase Chain Reaction)

Polymerase Chain Reaction (PCR) atau disebut juga thermocycler

merupakan alat yang berfungsi untuk amplifikasi fragmen DNA atau RNA

Page 8: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

tertentu. PCR memiliki bagian berupa Peltier yang berfungsi untuk menaik

turunkan suhu secara cepat agar perhitungan dapat akurat. PCR juga memiliki

pelet yang digunakan untuk meletakkan mikrotube dan Hot lid dengan suhu 1050C

yang berfungsi untuk menyerap penguapan dan memberikan panas dari atas bagi

peltier. Prinsip kerja dari PCR adalah amplifikasi DNA pada suhu tinggi dengan

primer yang sesuai.

PCR dirancang pada tahun 1985 dan telah memberikan dampak besar pada

penelitian biologis dan bioteknologi. PCR telah digunakan untuk memperkuat

DNA dari berbagai macam sumber misalnya fragmen DNA kuno dari gajah purba

(mammoth) berbulu yang telah membeku selama 40.000 tahun; DNA dari sedikit

darah, jaringan atau air  mani yang ditemukan di tempat kejadian perkara

kriminal; DNA dari sel embrionik tunggal untuk diagnosis kelainan genetik

sebelum kelahiran dan DNA gen virus dari sel yang diinfeksi oleh virus yang sulit

terdeteksi seperti HIV (Campbell dkk., 2004:395).

Menurut Darmo dan Ari (2000), teknik PCR dapat digunakan untuk

fasilitasi analisis gen. Selain itu telah dikembangkan banyak sekali aplikasi

praktis. Sebagai contoh teknik dan aplikasi PCR dapat disebutkan sebagai berikut:

kloning hasil PCR; sekuensing hasil PCR; kajian evolusi molekular; deteksi

mutasi penyakit genetik; determinasi seks pada sel prenatal; dan kajian forensik.

6. Centrifuge refrigerate

Centrifuge adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendapkan suatu

presipitasi atau memisahkan cairan dari cairan lainnya berdasarkan gradien

sentrifugasi. Prinsip kerja dari sentrifuge adalah bila mengalami perputaran

dengan kecepatan tertentu. Alat sentrifuge terdiri dari dua bagian besar. Bagian

pertama disebut rotor. Rotor adalah bagian tempat dimana tabung – tabung

ditempatkan dan merupakan bagian yang berputar. Bagian kedua adalah mesin.

Mesin terdiri alat pemutar, timer dan rem.

Prinsip sentrifugasi didasarkan atas fenomena bahwa partikel yang

tersuspensi di dalam suatu wadah (tabung atau bentuk-bentuk lain) akan

mengendap ke dasar wadah karena pengaruh gravitasi. Laju pengendapan tersebut

Page 9: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan pengaruh gravitasional terhadap

partikel. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan tabung berisi suspensi ke

dalam rotor suatu mesin sentrifugasi kemudian diputar dengan kecepatan tinggi

(Yuwono, 2008).

Centriguge refrigerate merupakan alat yang digunakan untuk

mengendapkan suatu presipitasi atau memisahkan cairan dari cairan lainnya

berdasarkan gradien sentrifugasi pada sampel – sampel yang memerlukan suhu

dingin seperti protein dan RNA. Protein mudah terdenaturasi sedangkan RNA

mudah terdegradasi. Centriguge refrigerate memiliki 24 hole dan sampel yang

akan di sentrifugasi harus genap agar keseimbangan rotor terjaga. Pada

Centriguge refrigerate memiliki kecepatan maksimum hingga 13.000 rpm dan

temperatur yang digunakan untuk mengatur suhu (hingga -4oC) sehingga sampel

yang butuh suhu rendah dapat terjaga kondisinya. Pada pengenalan alat digunakan

juga Centriguge non refrigerate yang tidak menggunakan perlakuan dingin.

Penggunaan kedua centrifuge ini tergantung dari metode yang diterapkan.

Contohnya DNA yang tidak membutuhkan suhu dingin dan RNA yang

membutuhkan suhu dingin.

Gambar 8. Centrifuge refrigerate (dokumentasi pribadi, 204)

7. Gel Documentation System (Gel Doc)

Page 10: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Gel Doc merupakan alat yang digunakan untuk visualisasi fragmen DNA.

Sampel yang akan diamati diwarnai dengan ethidium bromide atau cyber safe,

sehingga dapat terlihat di UV Transiluminator. Fungsi UV Transiluminator sendiri

untuk memberi cahaya UV dengan panjang gelombang 300nm sehingga DNA

yang sudah diwarnai akan berpendar. Gel doc juga dilengkapi dengan kamera

polaroid maupun kamera digital yang langsung tersambung dengan sistem

komputer yang memiliki program khusus sehingga hasil gambar dari sampel dapat

langsung terlihat. Pada Gel Doc dilengkapi juga dengan safety door switch yang

menjaga keamanan praktikan saat menggunakan dimana pada waktu kita lupa

mematikan lampu UV, dan kita langsung membuka pintu alat, lampu UV akan

mati dengan otomatis dan tidak membahayakan praktikan, kemudian ada juga EPI

white yang berfungsi untuk mengoraksi sampel apakah ada gelembung atau tidak.

8. Water Bath Shaker

Water Bath Shaker merupakan alat yang digunakan untuk inkubasi melalui

media air. Prinsipnya adalah perantaraan panas secara konveksi dengan media air.

Keuntungan menggunakan inkubasi secara basah dibandingkan dengan inkubasi

Page 11: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

kering adalah kontak permukaan yang lebih luas, dan adanya shaker berfungsi

untuk homogenisasi suhu. Pada bidang molekuler water bath shaker digunakan

untuk ekstraksi DNA.

Adapun hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan waterbath adalah

1. Jumlah air dalam waterbath harus cukup untuk waktu pemanasan dan

selama inkubasi

2. Waterbath dinyalakan dan suhu yang ingin dicapai (SV) diatur. Suhu

dapat dikalibrasi dengan menggunakan termometer. Suhu sekarang

yang ada pada waterbath (PV) juga harus diperhatikan dalam

penggunaan.

3. Waterbath dibiarkan menyala sampai lampu tanda pemanasan

berkedip-kedip, artinya suhu yang diinginkan sudah tercapai. Bila

suhu sudah stabil, waterbath siap untuk digunakan.

4. Waterbath dilengkapi dengan shaker yang dapat diatur kecepatannya

sesuai dengan yang diinginkan. Shaker tersebut berfungsi untuk

menghomogenkan suhu karena ada sirkulasi panas.

5. Waterbath dimatikan setelah inkubasi untuk menghindari bahaya

kebakaran.

9. Micro sentrifuge

Sentrifuge adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendapkan suatu

presipitasi atau memisahkan cairan dari cairan lainnya berdasarkan berat jenisnya.

Alat ini digunakan untuk memisahkan material (dalam hal ini materi genetik) dari

sampel yang sedikit (anonim, 2008). Micro cntrifuge dilengkapi dengan kecepatan

yang dapat mencapai 13.000 rpm, timer, dan indikator rotor. Alat ini juga

dilengkapi dengan 24 hole dengan ukuran tube 1,5- 2 ml. Kelemahan micro

sentrifuge dibandingkan dengan macro sentrifuge antara lain suhu pada micro

sentrifuge tidak dapat diatur.

Page 12: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Gambar 9. Micro sentrifuge (dokumentasi pribadi, 2014)

10. Microwave

Microwave adalah alat yang digunakan untuk pemanasan dalam waktu cepat

dan suhu tinggi dengan gelombang elektromagnetik, dan digunakan untuk

mengurangi penguapan. Pada bidang molekuler microwave digunakan untuk

membuat agarose. Keuntungannya microwave dapat membuat tekstur agarose

tidak menggumpal.

Microwave adalah gelombang electromagnetic yang mempunyai frekunsi

sekitar 0,3 – 300 GHz dan panjang gelombang yang berkisar 1m sampai 1mm.

Microwave bersifat coherent dan terpolarisasi di contrast pada gelombang tampak

(terpisah dari laser). Hukup optik berlaku pada microwave dan dapat di

transmisikan, diserap dan dipantulkan tergantung pada materinya. Pada kehidupan

sehari-hari microwave biasanya digunakan untuk memanaskan makanan atau

memasak makanan dengan aturan waktu. Di amerika microwave hampir dimiliki

setiap rumah. Microwave bisa memanaskan dengan gelombang mikro yang

terdapat di dalam bilik lebih merata dariapada oven konvensional (Creighton,

1999).

Page 13: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

11. Vortex

Vortex merupakan alat yang biasa digunakan dalam proses ekstraksi DNA.

Alat ini digunakan untuk menghomogenkan dan memisahkan larutan. Prinsip

kerja vortex adalah berputar secara tidak teratur untuk menimbulkan agitasi yang

mengakibatkan tercampurnya cairan dalam tabung.

12. Oven

Oven merupakan alat sterilisasi secara fisik dengan cara panas kering.

Oven digunakan sebagai alat untuk mengurangi kadar air, pengeringan dan dapat

digunakan untuk metode LAMP yang membutuhkan suhu 100-2000C.

Page 14: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Oven merupakan alat laboratorium yang fungsinya sebagai tempat sterilisasi

alat-alat mikrobiologi. Alat ini digunakan untuk mensterilkan alat- alat seperti

gelas dan dalam batas-batas tertentu dapat juga digunakan untuk mensterilkan

bahan-bahan seperti kapas, kertas, dan kain. Pada umumnya suhu yang digunakan

adalah 170-1800 C selama paling sedikit dua jam. Lamanya sterilisasi tergantung

pada jumlah dan ketahanan alat atau bahan yang akan disterilkan terhadap panas.

Suhu pada penggunaan oven juga dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan suhu

1000 C untuk proses selama 6-8 jam, sedangkan suhu 1200 C untuk proses selama

2 jam.

13. Freezer box

Freezer box merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan sampel

enzim, loading dyes, dan sampel-sampel yang memerlukan suhu dingin. Freezer

box dapat mencapai suhu -200C. Freezer bekerja dengan membuang panas dari

dalam kompartemen. Proses diawali dengan refrigeran dalam bentuk gas masuk

ke kompresor sehingga refrigeran menjadi sangat panas. Gas panas bergerak

melalui kumparan dan mulai didinginkan. Hal ini menyebabkan gas berubah

menjadi cair. Gas dipaksa menuju katup ekspansi dalam bentuk cair (Anonim,

2014)

Page 15: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Katup ekspansi memiliki bukaan yang sangat kecil yang ketika refrigeran

melalui bukaan itu akan berubah menjadi kabut yang sangat dingin. Saat melewati

kumparan bawah freezer, kabut refrigeran mulai menguap dan berubah kembali

menjadi gas. Suhu kabut bisa mencapai sekitar -27 derajat dan mengambil panas

dari kompartemen freezer (Anonim, 2014)

Sebagai akibatnya suhu refrigeran akan mulai naik lagi karena membawa

keluar panas. Refrigeran kemudian dikirim kembali ke kompresor untuk memulai

proses lagi dari awal. hermostat mendeteksi suhu di dalam kompartemen freezer

dan mengatur siklus di kompresor (Anonim, 2014)

Inilah sebabnya mengapa kadang-kadang freezer seperti mati dan tidak

melakukan siklusnya. Hal ini berarti suhu di kompartemen telah dingin. Freezer

merupakan sistem tertutup sehingga Anda tidak akan melihat refrigeran.

Refrigeran umumnya bersifat racun dan hanya boleh ditangani oleh orang yang

memiliki sertifikat (Anonim, 2014)

14. Elektroforesis

Elektroforesis merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis asam

nukleat dan protein dengan memisahkan DNA, RNA, atau molekul protein

menggunakan medan listrik. Salah satu bahan yang juga penting dalam

penggunaan elektroforesis adalah gel (agarose gel). Pembuatan agarose gel

dilakukan dengan memasukkan gel pada gel tray. Kemudian comb diletakkan

pada gel sehingga akan terbentuk sumuran-sumuran tempat peletakan sampel

DNA. Sumuran yang berisi DNA template diletakkan pada kutub negatif (karena

DNA bermuatan negatif). Hal ini bertujuan untuk menghindari hilangnya atau

larinya DNA template tersebut. Setelah itu gel tray diangkat secara perlahan agar

agarose gel tidak terjatuh. DNA template yang dielektroforesis dapat hilang atau

larinya cepat jika DNA tersebut berantai pendek dan berat molekulnya kecil.

Pada praktikum diperkenalkan 2 macam elektroforesis yaitu elektroforesis

horizontal dan vertikal. Pada elektroforesis horizontal digunakan buffer TBE

sebagai larutan elektrolit yang berfungsi untuk menyangga DNA agar tidak rusak

oleh panas akibat tegangan listrik, sebagai pengencer, dan sebagai penghantar arus

listrik. Pada elektroforesis vertikal memiliki prinsip yang sama dengan

Page 16: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

elektroforesis horizontal, namun media yang digunakan adalah poliakrilamid, dan

pada elektroforesis vertikal pori-porinya lebih kecil sehingga resolusi dan daya

seleksinya lebih ketat daripada elektroforesis horizontal.

Elektroforesis merupakan suatu cara analisis kimiawi yang didasarkan pada

pergerakan molekul-molekul protein bermuatan di dalam medan listrik atau titik

isoelektrik. Pergerakan molekul dalam medan listrik dipengaruhi oleh bentuk,

ukuran, besar muatan dan sifat kimia dari molekul (Titrawani, 1996).

Molekul terlarut dalam medan listrik bergerak atau migrasi dengan

kecepatan yang ditentukan oleh rasio muatan dan massa (David G. Watson, 2007).

Bila arus listrik dialirkan pada suatu medium penyangga yang telah berisi protein

plasma maka komponen-komponen protein tersebut akan mulai bermigrasi

(Ricardson dkk. 1986).

Prinsip kerja dari elektroforesis berdasarkan pergerakan partikel-partikel

bermuatan negatif (anion), dalam hal tersebut DNA, yang bergerak menuju kutub

positif (anode), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan

bergerak menuju kutub negatif (anode)  (Klug & Cummings, 1994: A 6). 

Teknik elektroforesis dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu :

elektroforesis larutan (moving boundary electrophoresis) dan elektroforesis

daerah  (zone electrophoresis). (Titrawani 1996). Media penunjang yang biasa

dipakai adalah gel agarose, gel pati, gel poliakrilamida dan kertas sellulose

poliasetat.

Menurut Sargent & George (1975) elektroforesis daerah disebut sebagai

elektroforesis gel dengan dua buah model yaitu horizontal dan vertikal. Metode

yang biasa digunakan adalah model horizontal, karena mempunyai beberapa

keuntungan yaitu peralatan yang digunakan sangat sederhana, relatif murah dan

pemisahan untuk enzim tertentu dapat menghasilkan pemisahan yang lebih baik.

Beberapa faktor mempengaruhi kecepatan migrasi dari molekul protein

yakni: (Sudarmadji, 1996)

1. Ukuran molekul protein, Migrasi molekul protein berukuran besar lebih

lambat daripada migrasi molekul berukuran kecil.

Page 17: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

2. Konsentrasi gel, Migrasi molekul protein pada gel berkosentrasi rendah

lebih cepat daripada migrasi molekul protein yang sama pada gel

berkosentrasi tinggi.

3. Bufer (penyangga) dapat berperan sebagai penstabil medium pendukung

dan dapat mempengaruhi kecepatan gerak senyawa karena ion sebagai

pembawa protein yang bermuatan.  Kekuatan ion yang tinggi dalam bufer

akan meningkatkan panas sehingga aliran listrik menjadi maksimal. Hal

ini dapat mempercepat gerakan molekul protein. Kekuatan ion rendah

dalam bufer akan menurunkan panas sehingga aliran listrik akan sangat

minimal dan migrasi molekul protein sangat lambat.

4. Medium penyangga, Medium pendukung ideal untuk elektroforesis adalah

bahan kimia inert yang bersifat relatif stabil, mudah ditangani dan

mempunyai daya serap yang baik, sebagai migrasi elektron atau

penyaringan berdasarkan ukuran molekul seperti gel poliakrilamid

(Sudarmadji, 1996).

5. Kekuatan voltase, Voltase yang dipakai rendah (100-500) V, kecepatan

migrasi molekul sebanding dengan tingginya voltase yang digunakan.

6. Temperatur medium disaat proses elektroforesis berlangsung. Jika

temperatur tinggi akan mempercepat proses bermigrasinya protein dan

sebaliknya jika temperatur rendah akan mengurangi kekuatan

bermigrasinya protein.

Elektroforesis melalui gel agarosa atau poliakrilamid merupakan Teknik

ini merupakan teknik yang sederhana, cepat, dan dapat memisahkan molekul yang

diinginkan dari matriksnya yang tidak dapat dilakukan oleh prosedur lainnya,

seperti sentrifugasi gradient. (David G. Watson, 2007).

Metode standar yang digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi dan

memurnikan fragmen DNA adalah elektroforesis gel agarose. Teknik ini

sederhana, cepat terbentuk, dan mampu memisahkan campuran potongan DNA

sesuai dengan ukurannya secara akurat, dibanding dengan densitas gradient

sentrifugasi. (Maniatis T. et al, 1982)

15. Mini Micro Centrifuge

Page 18: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Mini micro sentrifuge merupakan salah satu jenis sentrifuge yang khusus

digunakan untuk tube dengan ukuran 1,5 ml dan memiliki 6 hole. Alat ini hanya

memiliki kecepatan maksimum 6500 rpm dan biasanya digunakan untuk

menurunkan larutan yang menempel pada dinding tube. Mini micro sentrifuge

sering juga disebut dengan qik spin sentrifuge. Alat ini lebih fleksibel dan efisien

dengan rotor yang bisa dirubah-rubah (Westlab, 2014).

Menurut Edwards (2002), Microcentrifuge QikSpin memiliki fleksibilitas

dan efisiensi dengan rotor yang memiliki desain dengan penggunaan kemudahan

dan dirancang secara ergonomis. Hal ini juga menyediakan operasi yang tenang

untuk 6500rpm, 2000xg dan dapat menyimpan hingga 8 x 0,5ml atau 1,5ml

tabung dan dengan rotor sampai dengan 16 x 0.2ml tabung. Microcentrifuge

QikSpin sangat ideal untuk ekstraksi DNA dan konsentrasi DNA alat ini akan

bekerja dengan turun berputar cepat, mikrofiltrasi dan pemisahan sel.

Menurut Edwards (2002), Microcentrifuge QikSpin memiliki fleksibilitas

dan efisiensi dengan rotor yang memiliki desain dengan penggunaan kemudahan

dan dirancang secara ergonomis. Hal ini juga menyediakan operasi yang tenang

untuk 6500rpm, 2000xg dan dapat menyimpan hingga 8 x 0,5ml atau 1,5ml

tabung dan dengan rotor sampai dengan 16 x 0.2ml tabung. Microcentrifuge

QikSpin sangat ideal untuk ekstraksi DNA dan konsentrasi DNA alat ini akan

bekerja dengan turun berputar cepat, mikrofiltrasi dan pemisahan sel.

Microcentrifuge QikSpin memiliki bentuk kecil dan ringan sehingga dapat

dengan mudah dipindahkan pada laboratorium dan akan menghemat ruang

laboratorium. Berikut merupakan gambar dan bagian-bagian dari Microcentrifuge

QikSpin.

Page 19: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Figure 2

Dalam mengoperasikan Microcentrifuge QikSpin langkah pertama yang

tidak boleh lalai adalah sebelum menghubungkan daya ke Microcentrifuge

QikSpin diharapkan menjamin sumber yang benar dari daya AC yang akan

digunakan. Selanjutnya adalah buka tutupnya dengan menekan tombol pembuka

dan dengan tepat menempatkan rotor yang dibutuhkan ke drive heksagonal.

Page 20: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Setelah itu tempatkan jumlah tabung yang akan berputar turun dalam rotor dalam

pengaturan yang ditunjukkan di figure 2 untuk memastikan QikSpin yang

seimbang. Jika tabung berputar 0.5ml kemudian tempatkan tabung dalam urutan

yang ditunjukkan A, B, C, D, E, F, G. Setelah itu tutup rapat QikSpin ketika akan

mempercepat kecepatan pada kecepatan 6500rpm.

Tutup QikSpin jangan dibuka sampai rotor berhenti. Setelah tabung telah

berputar kemudian tombol rilis ditekan. Rotor dengan cepat akan berhenti dan

disaat inilah baru aman untuk membuka tutupnya. Kemudian ambil semua tabung

dan jangan biarkan tutup menutup ketika rotor dan tabung belum benar

ditempatkan. Ketika Microcentrifuge QikSpin tidak berputar biasanya karena alat

ini tidak menerima daya yang cukup. Microcentrifuge QikSpin mungkin pada

bagian cap hexagonalnya telah longer maka kencangkan sekrup dengan kunci

allen bila tidak maka tutup tidak akan menutup.

Cara perawatan Microcentrifuge QikSpin adalah dengan cabut QikSpin

yang sebelumnya dibersihkan dulu. Ketika ada tumpahan terjadi maka hapus

tumpahan tersebut dengan hati-hati dengan menggunakan kain yang sedikit basah.

Jangan pernah dalam pengoperasian Microcentrifuge QikSpin menggunakan

pelarut yang keras atau melakukan pembersihan dengan pembersih abrasive kasar.

Penting untuk secara berkaa memeriksa kerusakan pada kabel listrik karena bila

daya yang diunakan kurang tepat maka akan membuat Microcentrifuge QikSpin

akan rusak.

Page 21: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Gambar 15. Mini Micro Sentrifuge (dokumentasi pribadi, 2014)

Page 22: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

BAB VI. KESIMPULAN

1. Memperkenalkan mahasiswa pada peralatan utama yang diperlukan dalam

penelitian biologi molekuler

2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja alat-alat

tersebut.

3. Mempelajari dan memahami teknik dalam melakukan pipeting.

Page 23: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Microsentrifuge. https://www.wordnik.com/words/microcentrifuge. 12 Maret 2014

Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. (2002). Biologi jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Darmo, H & Ari, R. (2000). Prinsip umum dan pelaksanaan Polymerase Chain

Reakction (PCR). Diakses pada tanggal 12 maret 2014 dari

http://repository.ubaya.ac.id/35/1/ART002.pdf

David G. Watson. 2009. Analisis Farmasi. Jakarta : EGC

Edwards Instrument Co.2002. Operating Instructions Manual for Qikspin Personal

Interchangeable Micro Centrifuge.

http://search.cosmobio.co.jp/cosmo_search_p/search_gate2/docs/EDW-/

QS7001.20060119.pdf. 11 Maret 2014.

Khopkar, S. 2007. Konsep Dasar kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.

Klug, W. S. & M. R. Cummings. 1994. Concepts of genetics. 4th ed.   Prentice

Hall, Englewood cliffs: xvi + 779 hlm.

Miller, J.N. 2000. Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry, 4th ed.

Pratiwi, R. 2001. Mengenal Metode Elektroforesis.

RICHARDSON, B. J, P. R. BAVERSTOCK and M. ADAMS 1986. Allozyme Electro-phoresis. A Handbook for Animal Sys-tematics and Population Studies. Aca- demic Press, Inc. San Diego : 410 pp

Sambrook, L., Fritsch, and Maniatis. 1990. Molecular Cloning. CSH. USA.

SARGENT, J. R. dan S. G. GEORGE 1975. Methods in Zone Electrophoresis BDH Chemical LTD. Poole England: 219 pp.

Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi, 1996. Analisa Bahan Makanan dan

Pertanian. Penerbit Loberty : Yogyakarta

Tipler, P. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid . Penerbit Erlangga.

Bandung.

Titrawani.1996. Biodiversiti kodok genus Rana Ditinjau dari Morfologi,

Kariotip, dan Pola Protein di Kodya Sawahlunto. Program Pasca Sarjana.

IPB: 76 hal.

Page 24: Acara i Pengenalan Alat Newww(1)

Westlab. 2014. Centrifuge, Microcentrifuge, Qikspin. http://www.westlab.com.au/centrifuge-microcentrifuge-qikspin-p-790.html. 12 Maret 2014

Yuwono, T. 2008. Biologi Molekuler. Erlangga. Jakarta

Creighton, T.E. 1999. The Encyclopedia of Moleculer Biology. Library of

Congress Cataloging in Publication Data. Canada.

Anonim. Freezer box. http://www.argos-tech.com/c-3-p-48-id-3.html. 11 Maret

2014