acara 7-fix

Upload: anidafutri

Post on 06-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    1/39

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH

    ACARA VI

    PENGUJIAN TIPE PERKECAMBAHAN

    Oleh:

    Anida Fu!i

    NIM A"L""#$%&

    R'()'n*an "+

    KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS PERTANIANPUR,OKERTO

    +$"-

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    2/39

    I. PENDAHULUAN

    A. Laa! Bela/an*

    Suatu fenomena yang menjadi jalan masuknya zat-zat kedalam tubuh tumbuhan

    adalah imbibisi. Imbibisi merupakan peristiwa migrasi molekul-molekul air kesuatu

    zat lain yang berlubang (berpori) cukup besar dan kemudian molekul-molekul air itu

    menetap didalam zat tersebut. Imbibisi dapat berlangsung bila ada afinitas (daya ikat)

    yang kuat antara imbiban (substansi penyerap air) dan air dari lingkungan sekitarnya.

    Imbibisi merupakan salah satu gejala fisika yang penting pada tumbuhan. Penyerapan

    air oleh imbiban ini mengawali proses perkecambahan. enis biji yang satu dengan

     biji yang lain banyak mengalami perbedaan dalam proses penyerapan air. !ecepatan

    imbibisi pada biji berbeda-beda. Penyerapan air oleh imbiban juga berbeda ketika

    diletakkan pada suhu yang berbeda. "ntuk lebih mengetahui bagaimana proses

    imbibisi yang penting pada tumbuhan terjadi dan mengetahui dengan jelas apa yang

    menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi dalam imbibisi serta bagaimana pengaruh

    suhu terhadap proses imbibisi tersebut maka dilakukan pengamatan tentang imbibisi

    ini.

    Penyerapan air oleh biji ini (imbibisi) adalah merupakan proses pematahan

    dormansi. Proses ini dibantu oleh air# suhu dan zat pendukung di dalam benih yang

    membantu jalannya proses perkecambahan. $iji merupakan suatu organisasi yang

    teratur rapi# mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    3/39

    serta memperpanjang kehidupannya. Proses ini merupakan salah satu akti%itas yang

     menunjang kelangsungan hidupnya. !adar air biji merupakan salah satu komponen

    yang harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan# maupun penyimpanan biji. &elah

    diketahui bahwa kadar air memiliki dampak besar terhadap biji selama

     perkecambahan. Penyerapan air oleh biji akan mempengaruhi proses perkecambahan

    mula-mula air masuk ke dalam biji secara imbibisi dan osmosis# kemudian terjadi

     pelunakan kulit biji# pengembangan embrio dan endosperm# dan pada akhirnya kulit

     biji pecah dan terjadi pengeluaran radikula.

    Imbibisi oleh biji memiliki kemampuan atau batas penyerapan# ketika biji

    tersebut mencapai titik jenuh maka air yang masuk tidak lagi bertambah melainkan

    tetap pada keadaan semula. Penyerapan air oleh biji dipengaruhi dari berbagai factor.

    'aktor inilah yang natinya juga akan mempengaruhi biji untuk mencapai titik jenuh

    dalam penyerapan air. 'aktor tersebut ada yang bersifat mendukung dan meghambat

    dalam lajunya imbibisi. Praktikum ini akan dilakukan dengan berbagai perlakuan dari

    masing-masing indikator yang nanntinya akan diperlihatkan pacuan terhadap imbibisi

     pada benih dari beberapa perlakuan yang ada.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    4/39

    B. Tu0uan

    &ujuan dari praktikum acara imbibisi pada perkecambahan benih adalah sebagai

     berikut

    . *endefinisikan istilah imbibisi air dan arti penting imbibisi pada

     perkecambahan benih.

    +. *embahas proses-proses fisiologis yang berkaitan dengan imbibisi pada

     benih.

    ,. *embedakan komposisi dan permeabilitas benih antar spesies tanaman yang

     berpengaruh terhadap tingkat imbibisi.. *endemontrasikan pemahaman tentang potensial air pada perkecambahan

     benih.

    . *enjelaskan bagaimana soil taster   potensial, persinggungan antara benih-air

    tanah dan hambatan hidrolik tanah mempengaruhi imbibisi.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    5/39

    Perkecambahan merupakan pemulaan kembali pertumbuhan embrio di dalam

     biji. /ang diperlukan adalah suhu yang cocok# banyaknya air yang memadai# dan

     persediaan ongkos yang cukup bagi satu spesies mungkin tidak demikian bagi yang

    lain# namun untuk setiap spesies harus dipenuhi tiga kondisi. Periode dormansi juga

    merupakan persyaratan bagi perkecambahan banyak biji terbuka cahaya untuk waktu

    yang sesuai juga merupakan persyaratan bagi perkecambahan untuk beberapa kasus.

    0da biji yang hanya akan berkecambah setelah lama terkena cahaya matahari.

    Sebaliknya perkecambahan biji tumbuhan gurun pasir tertentu justeru terhalang kalau

    terkena cahaya terlalu lama (Sutopo# +11+).

    Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar niji# baik 

    tanah# udara maupun media tanam lainnya. Perubahan yang teramati adalah

    membesarnya ukuran bji yang disebut tahap imbibisi. $iji menyerap air dari

    lingkungan sekitarnya# baik dari tanah maupun udara dan biji akan melunak.

    !ehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal.

    'itohormon asam absisat menurun kadarnya# sementara giberelin meningkat.

    2iketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompol faktor 

    transkripsi yang mengatur auksin direndam oleh m340. Perubahan pengendalian ini

    merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis# seperti di ujung

    radikula. 0kibatnya ukuran radikula semakin besar dan kulit atau cangkang biji

    terdesak dari dalam# yang pada akhirnya pecah ($awley dan $lack# 56+).

      Salah satu perilaku pertumbuhan dan perkembangan jenis ini adalah proses

     perkecambahan biji serta pertumbuhan semai setelah perkecambahan tersebut.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    6/39

    Perkecambahan adalah proses terbentuknya kecambah (planula). !ecambah sendiri

    didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih

    tergantung pada persediaan makanan yang terdapat dalam biji. !ecambah tersebut

    akan berkembang menjadi semai7 anakan7 seedling# yang pada tahap selanjutnya akan

    tumbuh menjadi tumbuhan yang dewasa (8amara# 551).

    0da beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain

    tingkat kematangan benih# ketidaksempurnaan embrio# daya tembus air dan oksigen

    terhadap kulit biji. 2i samping faktor internal# faktor eksternal seperti suhu# air# dan

    oksigen maupun cahaya juga mempengaruhi perkecambahan biji. Perkecambahan

    tidak dapat terjadi jika benih tidak dapat menyerap air dari lingkungan (9arjadi#

    5:5).

      0ir merupakan syarat esensial untuk perkecambahan. umlah air yang

    dibutuhkan ber%ariasi tergantung pada spesies yang ada. *isalnya seledri

    memerlukan kandungan air tanah dekat kapasitas lapang# sedangkan tomat akan

     berkecambah dengan kandungan air tanah di atas titik layu permanen. "ntuk 

    kebanyakan benih# kondisi lewat basah sangat merugikan# karena menghambat aerasi

    dan merangsang kondisi fa%ortabel untuk perkembangan penyakit (9arjadi#5:5).

     Perkembangan sangat sensiti%e terhadap banjir. ;ariabilitas dalam kemampuan

    untuk tumbuh di bawah air dan di perpanjangan koleoptil bawah ano

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    7/39

    metabolisme dan meminimalkan kerugian. 2alam banjir jangka pendek# pertumbuhan

    ekstensi merugikan karena mempercepat deplesi energy dan meningkatkan kematian.

    &inggi tanaman juga cenderung mengajukan ketika tingkat air berkurang sehingga

    mengakibatkan kehilangan hasil tambahan dan kualitas gabah (=akitan# 55>).

    III. METODE PRAKTIKUM

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    8/39

    A. ,a/u dan Te(1a

    ?aktu pelaksanaan praktikum pematahan dormansi yaitu pada hari senin# 6 juni

    +1 dan tempat pelaksanaan praktikum di =aboratorium 0gronomi dan hortikultura#

    dan Screen House#'akultas Pertanian "ni%ersitas enderal Soedirman.

    B. Ala dan Bahan

    $ahan @bahan yang digunakan dalam praktikum imbibisi pada perkecambahan

     benih meliputiA benih kedelai dan jagung# air destilasi#dan polyethylene Glycol (PBC).

    0lat-alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini meliputi o%en# timbangan

    analitik# cawan petri plastik# bo< perkecambahan dari plastik(1

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    9/39

     b. =ima benih kacang tanah dan lima benih jagung diambil# kemudian dibelah

    menjadi dua bagian sama besar.

    c. !edua kelompok benih ersebut ditimbang secara terpisah dan dicatat.

    d. !edua kelompok benih tersebut dimasukkan kedalam cawan petri yang telah

    diisi air destilasi hingga benih benar-benar terendam.

    e. Setelah menit# benih diambil dan air yang menempel pada biji dikeringkan

    kemudian ditimbang serta catat hasil penimbangannya. Setelah dicatat kedua

    kelompok benih dikembalikan kedalam cawan petri kembali.

    f. "langi langkah sampai perendaman berlangsung selama >1 menit.

    g. Semua hasil pengamatan dicatat dalam tabel.

    ,. Pengaruh kadar air media terhadap imbibisi air 

    a. Sebanyak ,+# gram PBC ditimbang dengan timbangan analitik kemudian

    dilarutkan ke dalam 11 ml air destilasi.

     b. =arutan PBC diaduk hingga homogen.c. Sebanyak dua buah cawan petri disiapkan# cawan petri pertama untuk air 

    destilasi sebagai kontrol dan cawan petri kedua akan berisi larutan PBC.d. Sebanyak 1 benih jagung# 1 benih kedelai biasa# dan 1 benih kedelai

    %aselin disiapkan dan diletakkan pada masing-masing cawan petri sebanyak 

    +1 benih secara terpisah.

    e. 0ntara benih kedelai biasa dan benih jagung dipisahkan dengan benih kedelai

    %aselin menggunakan pembatas plastik.

    f. Setelah benih diletakkan dalam cawan petri# air destilasi dan larutan PBC

    dimasukkan ke dalam masing-masing cawan petri secara hati-hati kemudian

    ditutup.g. Dawan petri dimasukan kedalam inkubator bersuhu + D selama : hari.⁰h. Setelah hari ke-:# cawan petri dikeluarkan dari inkubator dan dihitung jumlah

    kecambah yang tumbuh.i. 2ata hasil pengamatan dicatat dalam tabel pengamatan.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    10/39

    . =uas persinggungan antara benih dan air tanah

    a. &empat pengujian berupa Seed bo< mula-mula diisi dengan pasir steril

    setinggi + cm# kemudian diberi air hingga jenuh.b. Pasir yang sudah jenuh ditambahkan lagi pasir diatasnya dengan ketebalan

    cm#c. Styrofoam k otak sebanyak buah disiapkan#dimana masing-masing styrofoam

    dilubangi dengan diameter lubang berbeda-beda# yaitu > mm# ,. mm# + mm#

    dan mm.

    d. $enih kedelai ditempatkan pada setiap lubang pada semua styrofoam,

    e. Semua kotak styrofoam tersebut ditempatkan di atas pasir di dalam  seed box,

    kemudian  seed box ditutup dengan plastik segel hingga rapat dan direkatkan

    dengan lakban.

     f. Seed box dibiarkan selama : hari# lalu dihitung jumlah benih kedelai yang

     berkecambah normal pada setiap kotak.

     g. 9asil pengamatan dibahas apakah luas persinggungan antara biji dan air 

     berpengaruh terhadap perkecambahan.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    11/39

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Ha2il

    &abel . Imbibisi benih hidup dan mati

    Perlakuan $obot 0wal (g) $obot Setelah Penimbangan (g) E Peningkatan

    $enih *ati #> #>: #>:E

    $enih 9idup ,#,55 ,#65 #6E

    E P benih *ati FBobot setela h perendaman−bobot awal

    Bobot Awal  ×100

    F5,657−5,564

    5,564×100

    F #>:E

    E P benih 9idup FBobot setela h perendaman

    −bobot awal

    Bobot Awal  ×100

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    12/39

    F3,589−3,399

    3,399×100

    F #5E

    !esimpulannya

    Presentasi peningkatan bobot benih hidup setelah perendaman dilakukan lebih

     besar karena pada benih hidup dinding sel dan embrio masih membutuhkan air untuk 

    melakukan metabolisme. Sedangkan pada benih mati# embrio sudah mati sehingga

    tidak membutuhkan air.

    &abel +. =aju imbibisi dua tipe benih (2ata awal pengamatan).

    Spesies

    $obot

    awal

    !adar 

    air 

    $obot

    !ering

    awal

    $obot pengamatan pada menit

    I II III I;

    !acan

    g

    &anah

    #+ g ,#E #+, g #>+g #::5g #6>g #5,5g

    agung #,: g +#6E 1#55+ g #g #> g #:5 g #66 g

    &abel +.+ =aju imbibisi dua tipe benih (2ata perhitungan)

    Spesies 3erata absorbsi air per gram berat kering

    menit ,1 menit menit >1 menit

    !acang

    tanah

    1#>+g 1#1,g 1#1>5g 1#1>g

    agung 1#+:>g 1#1g 1#1+,g G#115g

    E !adar air kacang tanah F E moistur tester < berat awal

      11E

    F ,#E

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    13/39

    F 1#5g

    E !adar air jagung F +#6E < #,:g

    11E

    F 1#g$obot kering awal kacang tanah F bobot awal - E kadar air kacang tanah

    F #+g @ 1#5g

    F #+,g$obot kering awal jagung F bobot awal - E kadar air jagung

    F #,:g @ 1#g

    F 1#55+g3umus rerata absorbsi F $erat (n) - $erat sebelum (4)

    $erat kering awal

    menit kacang tanah F #>+g-#+g F1#6#+,g

    agung F #g-#,:g F1#+:>1#55+g

    ,1 menit kacang tanah F #::5g-#>+g F1#1,#+,g

    agung F #>g-#g F1#1

    1#55+g menit kacang tanah F #6>g-#::5g F1#1>5

    #+,g

    agung F #:5g-#>g F1#1+,1#55+g

    ,1 menit kacang tanah F #5,5g-#6>g F1#1>

    #+,g

    agung F #66g-#:5g F1#115

    1#55+g!esimpulan

    =aju imbibisi pada benih kacang tanah dan jagung pada awal perendaman lebih

    cepat benih jagung dalam menyerap airnya# pada kacang tanah didapat berat rerata

    absorbsi 1#6 sedangkan jagung 1#+:> dan semakin lama perendaman pada menit

    ,1# # >1 pada kedua benih masing-masing mengalami penurunan. 0wal perendaman

     benih jagung lebih cepat karena benih jgung yang digunakan benih kering. 9al ini

    sama dengan yang dikemukakan oleh *iao et, al.$ahwa kulit benih mempengaruhi

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    14/39

     penyerapan air dan pertukaran gas. !andungan air dalam biji berpangaruh terhadap

     penyerapan air oleh benih dari lingkungan.

    &abel ,. Pengaruh kadar air media terhadap imbibisi air ( 2ata awal pengamatan)

    !elompok benih&ekanan Gsmotik ($ars)

    1 - +1!edelai (vaseline) + 1

    !edelai biasa 1 1

    agung 1 1

    Perkecambahan (E) ,>#>: E 1E

    !esimpulan

    Presentase perkecambahan kontrol lebih besar dibandingkan dengan PBC#

    karena PBC merupakan agen penyeleksi benih terhadap cekaman kekeringan.

    Perkecambahan benih kedelai menurun akibat meningkatnya konsentrasi PBC pada

    media perkecambahan. 9al ini terjadi akibat terhambatnya proses pembelahan sel#

     pemanjangan sel# ataupun keduanya akibat cekaman yang disimulasikan dengan PBC.

    Perkecambahan kedelai %aselin lebih banyak dibandingkan dengan kedelai biasa.

    Seharusnya perkecambahan kedelai %aselin lebih sedikit dibandingkan dengan

    kedelai biasa karena %aselin digunakan untuk mengurangi penyerapan air pada proses

     perkecambahan.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    15/39

    . &abel =uas Persinggungan antara benih dan air tanah

     4o

    .

    2iameter 

    =ubangStyrofoam

    umlahbenihberkecamba

    hE Perkecambahan

    mm 1 1E

    + + mm 1 1E, ,# mm 1 1E

    > mm 1 1E

    !esimpulan

    $erdasarkan prasktikum yang telah dilaksanakan pada berbagai perlakuan yaitu

     penempatan biji kedelai di Styrofoam dengan diameter lubang mm# +mm# ,# mm#

    dan > mm tidak ditemukan biji yang berkecambah# sehingga presentase

     perkecambahannya 1E.9al ini dikarenakan biji tidak dapat berkecambah dengan

     baik# ditumbuhi jamur dengan berbagai factor lain seperti kelembaban dan luas

     bidang tumbuh.

    B. Pe()aha2an

    Perkecambahan adalah muncul dan berkembangnya struktur terpenting dari

    embrio serta menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal

     pada keadaan alam yang menguntungkan. Proses imbibisi pada proses

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    16/39

     perkecambahan benih dipengaruhi oleh faktor internal (genetik) dan faktor eksternal

    (lingkungan). 'aktor genetik yang berpengaruh adalah susunan kimiawi benih# kadar 

    air benih# kegiatan enzim dalam benih serta legiatan fisik dan biokimiawi dari kulit

     benih. Sedangkan faktor lingkungan yang sangat berpengaruh adalah air# cahaya# gas#

    suhu# dan oksigen. 0ir merupakan faktor yang sangat berperan dalam perkecambahan

     benih. 2ua faktor penting yang mempengaruhi penyerapan air oleh benih adalah kulit

     pelindung biji dan jumlah air yang tersedia pada medium disekitarnya. $anyaknya air 

    yang diperlukan ber%ariasi tergantung pada jenis benih. &etapi umumnya tidak 

    melampaui dua atau tiga kali dari berat ker ingnya. *enurut =akitan# (55>)# ada

     beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain tingkat

    kematangan benih# ketidaksempurnaan embrio# daya tembus air dan oksigen terhadap

    kulit biji. 2i samping faktor internal# faktor eksternal seperti suhu# air# dan oksigen

    maupun cahaya juga mempengaruhi perkecambahan biji. Perkecambahan tidak dapat

    terjadi jika benih tidak dapat menyerap air dari lingkungan (=akitan# 55>).

    'aktor @ faktor yang mempengaruhi perkecambahan tanaman sebagai berikut

    (Sutopo# +11+)

    0. 'aktor internal

    . !emasakan benih

    $enih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai# tidak 

    mempunyai %iabilitas tinggi. 2iduga pada tingkatan tersebut benih belum memiliki

    cadangan makanan yang cukup dan juga pembentukan embrio yang belum

    sempurna.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    17/39

    +. "kuran benih

    2i dalam jaringan penyimpanannya# benih memiliki karbohidrat# protein# lemak 

    dan mineral. $ahan-bahan ini diperlukan sebagai bahan baku dan energi bagi embrio

     pada saat perkecambahan. 2iduga bahwa benih yang berukuran besar dan berat

    mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingkan dengan benih yang kecil#

    mungkin pula embrionya lebih besar.

    ,. 2ormansi

    Suatu benih dikatakan dorman apabila benih itu sebenarnya %iabel (hidup)

    tetapi tidak mau berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan lingkungan yang

    memenuhi syarat bagi perkecambahannya. &ipe dormansi pada adalah after ripening .

    . 9ormon

    &idak semua hormon tumbuhan (fitohormon) bersifat mendukung proses

     perkecambahan# adapula beberapa fitohormon yang menghambat proses

     perkecambahan. Fitohormon yang berfungsi merangsang pertumbuhan

     perkecambahan antara lain 0uksin# yang berperan untuk *ematahkan dormansi

     biji dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji dengan auksin

    dapat membantu menaikkan kuantitas hasil panen serta dapat memacu proses

    terbentuknya akar.

    $. 'aktor eksternal

    . 0ir  

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    18/39

    0ir salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses perkecambahan benih.

    'ungsi air pada perkecambahan biji antara lainA 0ir yang diserap oleh biji berguna

    untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan

    endosperma hingga kulit biji pecah atau robek. 0ir juga berfungsi sebagai fasilitas

    masuknya oksigen ke dalam biji melalui dinding sel yang di-imbibisi oleh air 

    sehingga gas dapat masuk ke dalam sel secara difusi. Selain itu# air juga berguna

    untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan sejumlah proses

    fisiologis dalam embrio seperti pencernaan# pernapasan# asimilasi dan pertumbuhan.

    Proses-proses tersebut tidak akan berjalan secara normal# apabila protoplasma tidak 

    mengandung air yang cukup. 0ir juga Sebagai alat transportasi larutan makanan dari

    endosperma kepada titik tumbuh pada embryonic axis# yang mana diperlukan untuk 

    membentuk protoplasma baru.

    +. &emperature

    &emperatur merupakan syarat penting yang kedua bagi perkecambahan benih.

    &etapi ini tidak bersifat mutlak sama seperti kebutuhan terhadap air untuk 

     perkecambahan# dimana biji membutuhkan suatu le%el hydration minimum yang

     bersifat khusus untuk perkecambahan.

    ,. Gksigen

    'aktor oksigen berkaitan dengan proses respirasi. Pada saat perkecambahan

     berlangsung# proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya

     pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida# air dan energi yang berupa

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    19/39

     panas. &erbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya

     proses perkecambahan benih.

    . Dahaya

    9ubungan antara pengaruh cahaya dan perkecambahan benih dikontrol oleh

    suatu sistem pigmen yang dikenal sebagai fitokrom# yang tersusun

    darichromophore dan protein. Dhromophore adalah bagian yang peka pada cahaya.

    'itokrom memiliki dua bentuk yang sifatnya reversible (bolak-balik) yaitu fitokrom

    merah yang mengabsorbsi sinar merah dan fitokrom infra merah yang mengabsorbsi

    sinar infra merah.

    Perkecambahan merupakan fase awal perkembangan tanaman berbiji# yaitu

     pertumbuhan embrio yang dimulai kembali setelah penyerapan air atau imbibisi

    (Sutopo# +11+). Pada waktu imbibisi# kandungan air mula-mula meningkat dengan

    cepat# kemudian lebih lambat. *etabolisme jaringan menjadi aktif sehingga

    menyebabkan embrio memproduksi sejumlah kecil giberelin. Selanjutnya hormon ini

     berdifusi ke dalam selapis sel aleuron yang mengelilingi sel cadangan makanan

    endosperma. Sel-sel endosperma akan membentuk enzim# yaitu amilase# protease dan

    lipase untuk mencerna dan menggunakan berbagai bahan cadangan makanan yang

    tersimpan. !emudian sel-sel endosperma mengalami penguraian dan menjadi

     bentukbentuk terlarut. Pada proses ini sitokinin dan auksin terbentuk yang kemudian

    merangsang pertumbuhan embrio dan membuat sel-selnya membelah dan membesar 

    (Cardner et al.# 55 dalam 0i Song# et al.# +11).

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    20/39

    $erlangsungnya proses imbibisi pada benih melibatkan proses-proses fisiologi

    dalam benih. 'isiologi benih proses perkacambahan# melibat kan beberapa tahapan#

    yakni imbibisi# reakti%asi enzim# penguraian bahan simpanan# dan pertumbuhan

    radikel. 'isiologi benih merupakan cabang fisiologi tumbuhan yang ruang lingkup

     pembahasan nya terbatas pada proses-proses yang berlangsung pada tahapan-tahapan

     perkecambahan benih seperti disebutkan diatas (=akitan#55>).

    *enurut Salisbury dan 3oss (55)# proses fisiologis yang terjadi dalam benih

    teridiri dari empat tahap yaitu

    . 9idrasi atau imbibisi A selama kedua periode tersebut# air masuk ke dalam

    embrio dan membasahi protein dan koloid lain.

    +. Pembentukan atau pengaktifan enzim# yang menyebabkan peningkatan akti%itas

    metabolik.

    ,. Pemanjangan sel radikal# diikuti munculnya radikal dari kulit biji

    (perkecambahan sebenarnya) dan pertumbuhan kecambah selanjutnya.

    Perkecambahan merupakan bagian yang sangat penting dari siklus hidup

    tumbuhan berbiji. 9asil perkecambahan adalah pertumbuhan calon akar dan calon

    tunas. Secara %isual dan morfologis suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai

    dengan akar dan daun yang menonjol keluar dari biji (!amil# 5:5). 3angkaian

     proses-proses fisiologis yang berlangsung pada perkecambahan adalah ()

     penyerapan air secaraimbibisi dan osmose# (+) pencernaan atau pemecahan senyawa

    menjadi bermolekul lebih kecil# sederhana# larut dalam air dan dapat diangkut# (,)

     pengangkutan hasil pencernaan# () asimilasi atau penyusunan kembali senyawa hasil

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    21/39

     pencernaan# () pernafasan atau respirasi yang merupakan perombakan cadangan

    makanan# dan (>) pertumbuhan pada titik-titik tumbuh (!amil# 5:5).

    Dopeland H *c.2onald (56) menyatakan imbibisi tergantung pada komposisi kimia

     benih. $enih %iabel dan non-dorman akan berkecambah sempurna. $enih yang%iabel dapat

    diidentifikasi dari pertumbuhan organ seminalnya# bahkan bisadiketahui pada saat munculnya

    radikula dari testa benih tanpa perlu mengetahui pertumbuhan

    tanaman secara keseluruhan (Sadjad 55). *enurut Sadjad (55) %iabilitas benih

    merupakan daya hidup benih yang ditunjukkan oleh fenomena pertumbuhan

     benih# gejala metabolisme# kinerja kromosom atau keadaan organel sitoplasma atau garis

    %iabilitas. Pengujian %iabilitas benih dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan#

    salah satunya adalah melalui pendekatan fisiologi# yaitumengamati proses pertumbuhan di

    laboratorium dan di lapangan. ;iabilitas benihdapat diindikasikan oleh tolok ukur secara

    langsung dengan menilai pertumbuhandengan pendekatan fisiologi. Salah satu indikasi

    langsung menggunakan tolok ukur daya berkecambah (2$)# dan untuk padi sendiri

     perhitungan 2$ pada harike- dan hari ke-:.

    0dapun salah satu contoh yang membedakan kandungan benih yang berbeda dengan

    imbibisi yang berbeda pula *enurut 3uliyansyah (+1)# selama perlakuan in%igorasi juga

    terjadi perubahan akti%itas fisiologi dan biokimia di dalam benih. $eberapa jenis enzim yang

    erat kaitannya dengan perbaikan membran seperti 0&Pase# 0DD sintetase dan isocitrate lyse

    meningkat selama perlakuan in%igorasi. Perubahan komposisi lemak membran akibat

    akti%itas enzim tersebut menyebabkan meningkatnya integritas membran sehingga

    mengurangi kebocoran metabolik (Sutariati#+11 dalam 3uliyansyah# +1).

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    22/39

    Selain contoh diatas kandungan kimiawi pada benih yang berbeda

    mempengaruhi laju imbibisi yang berbeda. *enurut *orris (+111) dalam ?idyawati#

    dkk. (+115)# menyebutkan bahwa dormansi yang disebabkan oleh kulit benih dapat

    terjadi karena adanya komponen penyusun benih baik yang bersifat fisik dan atau

    kimia. Semakin tua benih aren ternyata semakin rendah permeabilitasnya terhadap air 

    meskipun kadar airnya semakin menurun sehingga ketika dikecambahkan proses

    imbibisi benih aren berlangsung sangat lambat. 2iduga hal tersebut disebabkan oleh

    struktur benih aren yang bersifat menghambat masuknya air ke dalam benih.

    &erhambatnya imbibisi menyebabkan perkecambahan benih aren berlangsung cukup

    lama dan saat perkecambahan tidak serentak. 9al ini berepengaruh pada kulit benih#

     pada umumnya kulit benih yang tersusun oleh lignin# tanin# lilin dan sel sklereid yang

    rapat# dapat mengurangi sifat permeabilitasnya terhadap air. 0siedu et al. (+111)

    menyebutkan bahwa tanin dan lignin serta senyawa kimia lain dalam kulit benih

    kacang tunggak berpengaruh nyata terhadap kecepatan penyerapan air dan kerusakan

    akibat imbibisi. !erusakan karena imbibisi lebih besar pada benih buncis (Vicia faba)

    yang tidak mengandung tanin# dibandingkan jenis yang kandungan taninnya tinggi

    (!antar et al .# 55>). Senyawa fenol dalam sarcostesta benih pepaya dapat bertindak 

    sebagai inhibitor atau antioksidan (Sari et al.,+11:). =igin dan tanin merupakan

    senyawa fenol yang banyak menyusun kulit benih. Dhachalis dan Smith (+11)

    menyebutkan bahwa pada kebanyakan kasus# biji yang impermeabel mempunyai

     pori-pori sangat sedikit dan dangkal.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    23/39

    Imbibisi berlangsung jika potensial osmotik larutan disekitar benih lebih rendah

    daripada tekanan osmotik di dalam sel benih.Peningkatan konsentrasi zat-zat terlarut

    diluar benih dapat memperlambat kecepatan imbibisi benih. $enih dapat mengalami

    kekeringan fisiologis# bahkan jika konsentrasi larutan luar sel benih lebih tinggi#

    maka dapat terjadi pergerakan air dalam benih mengalami plasmolisis (*ugnisjah#

    551). Peristiwa imbibisi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses penyusupan atau

     peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel# sehingga dinding selnya akan

    mengembang. 0da dua kondisi yang diperlukan untuk terjadinya imbibisi adalah

    adanya gradient# potensial air antara permukaan adsorban dengan senyawa yang

    diimbibisi dan adanya affinier (daya gabung) antara komponen adsorban dengan

    senyawa yang diimbibisi. =uas permukaan biji yang kontak dengan air# berhubungan

    dengan kedalaman penanaman biji# berbanding lurus dengan kecepatan penyerapan

    air (Cardner# 55).

    0ir yang cukup selam proses imbibisi dan perkecambhan dan air tersebut dapat

    mencapai embryo dan endosperm7daun lembaga. 9al ini terjadi karena air tersebut

    dapat mencapai melalui kulit benih serta air tersedia disekitar benih (around) dan

     berhubungan dengan benih &ujuan dari perlakuan kimia adalah menjadikan kulit

     benih lebih mudah dimasuki air pada waktu proses imbibisi (;icinity) (=akitan#

    55>).

    Pada dasarnya proses imbibisi yang terjadi di dalam biji tumbuhan meliputi dua

     proses yang berjalan bersama-sama yaitu proses difusi dan osmosis. 2ikatakan proses

    difusi karena air bergerak dari larutan yang lebih rendah konsentrasinya di luar biji#

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    24/39

    masuk ke dalam zat di dalam biji yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi

    sedangkan proses osmosis tidak lain terjadi karena kulit biji bersifat permeabel

    terhadap molekul-molekul# sehingga air dapat masuk ke dalam biji melalui pori-pori

    yang ada di dalam kulit biji. Pada Imbibisi tidak ada keterlibatan membran# seperti

     pada osmosis. Imbibisi terjadi karena permukaan struktur-struktur mikroskopik dalam

    sel tumbuhan seperti selulosa# butir pati# protein dan bahan lainnya menarik dan

    memegang molekul-molekul air dengan gaya tarik antar molekul. 2engan kata lain

    imbibisi terjadi oleh potential matrik (&jitrosomo# 56) Pada proses imbibisi juga

    dipengaruhi oleh kadar atau konsentrasi larutan sama seperti pada proses difusi dan

    osmosis.

    Salah satu contoh mengenai keterkaitan atau hubungan dari potensial air dalam

    imbibisi benih menurur 0i Song# et al. (+11)# senyawa PBC bersifat larut dalam air 

    dan dapat menyebabkan penurunan potensial air yang homogen. $esarnya penurunan

     potensial air sangat bergantung pada konsentrasi dan berat molekul PBC. Sifat PBC

    yang demikian dapat dimanfaatkan untuk melakukan simulasi penurunan potensial air 

    (!aufmann dan Bckard# 5:A $ressan et al.# 56 dalam 0i Song# et al. +11).

    Persentase perkecambahan pada PBC -1# *Pa lebih kecil dibandingkan dengan 1

    *Pa. 9al ini disebabkan karena perlakuan PBC -1# *Pa menurunkan potensial air 

    medium yang menginduksi cekaman kekeringan (=agerwerff et al.# 5>A Steuter et 

    al.# 56 dalam 0i Song# et al. +11). Dekaman kekeringan selama pertumbuhan dan

     perkembangan tanaman dapat menurunkan produksi. $esar kecilnya pengaruh

    tergantung pada fase pertumbuhan pada saat kekeringan terjadi dan lamanya

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    25/39

    kekeringan. &anaman mempunyai toleransi yang berbeda terhadap kekeringan karena

     perbedaan dalam mekanisme morfologi# fisiologi# biokimia dan molekular (2handa

    et al.# 55 dalam 0i Song# et al. +11). &oleransi terhadap kekeringan melibatkan

    akumulasi senyawa yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang terjadi pada saat

     potensial air rendah (ones et al.# 56).

    Proses imbibisi akan berbeda antara benih hidup dengan benih mati. Pada benih

    hidup air akan lebih banyak masuk ke dalam benih. 9al tersebut disebabkan karena

     pada benih hidup masih terjadi proses fisiologis di dalam benih tersebut dan masih

    adanya zat-zat aktif yang ada di dalam benih yang mempengaruhi masuknya air ke

    dalam benih. Imbibisi pada benih mati akan lebih rendah dibandingkan dengan benih

    hidup# hal tersebut disebabkan tidak adanya akti%itas yang terjadi di dalam benih.

    Praktikum kali ini menggunakan benih hidup dan benih mati. &ujuannya adalah

    untuk mengetahui dan membedakan proses imbibisi yang terjadi antara benih hidup

    dan benih mati# serta mengetahui pengaruh proses metabolisme pada benih terhadap

    masuknya air ke dalam benih. $enih yang digunakan adalah benih kacang tanah dan

     benih jagung.&ujuannya adalah unuk mengetahui pengaruh komposisi kimia pada

     benih terhadap imbibisi. *enurut &jitrosomo (56,)# benih kacang tanah memiliki

    kandungan lemak dan protein yang cukup tinggi yaitu kadar protein sebesar +>#, E

    dan kandungan lemak sebesar #6 E# serta kandungan air sebesar >#:: E.

    !omposisi kimia benih jagung yaitu terdiri dari protein sekitar :5 E# lemak , E#

    serta kandungan air sebesar +# E. Perbedaan komposisi kimia benih dapat

    mempengaruhi proses masuknya air ke dalam benih. Perendaman yang dilakukan

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    26/39

    secara periodik ditujukan agar diketahui intensitas air yang masuk ke dalam benih

    dalam selang waktu tertentu. 0rtinya# setelah di dapatkan hasil akhir pengamatan#

    maka akan di ketahui laju masuknya air kedalam benih berdasarkan perbedaan

    komposisi kimia pada benih.

    Praktikum kali ini menggunakan Polyethylene glycol  (PBC)# yaitu bahan kimia#

     putih seperti lilin yang menyerupai paraffin. $erupa bentuk padat dalam pada suhu

    kamar#mencair pada suhu 1'# memiliki berat molekul rata-rata 111# mudah larut

    dalam air hangat# tidak beracun# non-korosif# tidak berbau# tidak berwarna dan

    memiliki titik lebur yang sangat tinggi (61').Sifat lainnya yakni larut air# berikatan

    dengan protein dan biomolekul laiinya untuk agregasi dan meningkatkan kelarutan#

    sangat fleksibel# member perawatan terhadap permukaan atau biokonjugasi tanpa

    adanya halangan sterik.Sifat-sifat yang terdapat pada PBC tersebut memungkinkan

    larutan ini aman digunakan untuk uji coba.

    PBC mempunyai kelarutan yang tinggi di dalam air# sehingga menyebabkan

    turunnya potensial air akibat larutan PBC terdispersi secara merata. Semakin banyak 

    dan semakin larut PBC dalam air maka akan semakin pekat air tersebut# sehingga air 

    akan tersedia dalam jumlah yang sedikit.

    PBC adalah salah satu senyawa yang digunakan dalam in%igorasi# PBC

    mempunyai peran dalam membantu imbibisi air oleh benih. Selama penyimpanan

     benih ortodok (seperti rosela) sangat dipengaruhi oleh kadar air# ketika kadar air 

     benih terlalu rendah akan menyebabkan benih menjadi keras sehingga pada waktu

    dikecambahkan benih tidak dapat berimbibisi. Perlakuan in%igorasi dengan PBC

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    27/39

    dapat membantu mempercepat proses imbibisi karena senyawa PBC mampu

    mengikat air. Proses awal perkecambahan adalah proses imbibisi yaitu masuknya air 

    ke dalam benih sehingga kadar air dalam benih mencapai persentase tertentu. 2engan

    adanya air# kulit luar benih akan pecah karena adanya proses imbibisi. Setelah terjadi

     proses tersebut sel-sel yang ada di dalam benih akan membelah dan mengalami

     berbagai reaksi biokimia yang akhirnya benih akan berkembang menjadi tumbuhan

    (&jitrosomo# 56, dalam adid# +11:).

    Semakin tinggi konsentrasi PBC maka kemungkinan benih akan mengimbibisi

    air lebih cepat. 0ir merupakan syarat utama dalam proses perkecambahan. Proses

    awal perkecambahan adalah proses imbibisi yaitu masuknya air ke dalam benih

    melalui proses difusi dan osmosis sehingga kadar air dalam benih mencapai

     persentase tertentu. Proses imbibisi dapat memacu hormone untuk aktif. 9ormon

    tersebut terdapat pada lapisan aleuron# yaitu lapisan antara kotiledon dan endospermaA

    yang dikenal adalah hormon giberelin. 0kibat serapan air tersebut maka hormon

    giberelin terangsang# dan selanjutnya mendorong akti%itas enzim yang berfungsi

    merombak zat cadangan makanan yang terdapat pada kotiledon ataupun endosperma.

    Jat makanan terlarut dari hasil kerja enzim tersebut belum dapat digunakan secara

    langsung untuk akti%itas tumbuh# akan tetapi memerlukan perombakan lebih lanjut

    dengan bantuan oksigen. Sebagai contoh# proses perombakan glukosa menjadi energi

    melalui proses respirasi (0zhari# 55 dalam SaKdiyah +115).

    *enurut SaKdiyah (+115)# dalam penelitian ini menggunakan osmoconditioning 

    dengan PBC >111. =arutan PBC digunakan untuk mempertahankan keseimbangan

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    28/39

     potensial air antara benih dan media osmotik# perlakuan ini juga termasuk  priming .

    *enurut 9adiana (55>)# priming benih adalah perlakuan pada benih dengan larutan

    osmotik untuk memperbaiki kecepatan dan ketidakseragaman pada

     perkecambahan.$erdasarkan hasil penelitian sebelumnya pada berbagai benih# bahwa

     penggunaan PBC efektif terhadap peningkatan perkecambahan yang %iabilitasnya

    rendah dan mempercepat waktu perkecambahan benih. 9al ini karena PBC

    merupakan senyawa yang dapat menurunkan potensial osmotik larutan yang mampu

    mengikat air. smoconditioning dengan PBC telah berhasil dilakukan pada benih

    wortel# padi# jambu mete# adas# kayu manis# dan kedelai (3usmin#+11). $erdasarkan

     penelitian pada tanaman rempah# 3usmin dan ?ahab (55) telah melakukan

     penelitian in%igorasi pada benih kayumanis yaitu dengan perlakuan perendaman

     benih dalam larutan PBC >111 (+1E) selama + jam. 2ari hasil penelitian didapatkan

     bahwa perlakuan in%igorasi dengan perendaman dalam PBC dapat meningkatkan

    daya berkecambah# berat kering kecambah# kecepatan berkecambah dan panjang bibit

    kayu manis yang telah turun mutunya akibat kesalahan dalam prosesing benih.

    Perlakuan in%igorasi dapat meningkatkan daya berkecambah dari ,#,,E menjadi

    >,#,,E. Selanjutnya 3usmin dan Sukarman (+11)# juga telah melakukan penelitian

    tentang in%igorasi pada benih jambu mete yang telah disimpan sampai 1 bulan

     penyimpanan. Pada benih jambu mete yang telah mengalami penyimpanan mulai dari

    > sampai 1 bulan# ternyata pelembaban dalam larutan PBC telah memberikan

     pengaruh terhadap daya berkecambah benih. Setelah benih disimpan selama 1 bulan#

     pelembaban dalam larutan PBC 1E ternyata +1 dapat meningkatkan daya

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    29/39

     berkecambah dari #1E menjadi +5#,E. Pada perlakuan in%igorasi dengan PBC

    1E# dapat meningkatkan daya berkecambah benih jambu mete yang telah turun

    %iabilitasnya selama penyimpanan# dikarenakan pada perlakuan tersebut terjadi

     proses imbibisi# sehingga meningkatkan akti%itas mitokondria dan dapat

    meningkatkan daya berkecambah benih.

    Pada praktikum acara : sub bagian persinggungan antara benih dan air 

    digunakan sterofoam dengan lubang yang ukurannya berbeda# karena bertujuan untuk 

    mengetahui kemampuan biji yang ditanam7disimpan pada ukuran yang mana# yang

    dapat tumbuh berkecambah secara baik serta cepat. &ujuan pasir bagian atasnya tidak 

    dibasahi7disiram# bertujuan agar mengetahui sejauh mana kemampuan benih dalam

    menyerap air# sedangkan fungsi penutupan plastic pada seed boxes yaitu mengurangi

     proses respirasi# sehingga benih akan melakukan proses respirasi# namun energy yang

    dikeluarkan tidak keluar begitu saja. Seperti kita ketahui bahwa imbibisi merupakan

    syarat utama terjadinya proses perkecambahan pada benih yang %ibel. Proses sangat

     penting imbibisi dipengaruhi oleh ketersediaan air di sekitar benih. 0ir masuk ke

    dalam benih melalui membrane pada kulit benih# sehingga semakin banyak air yang

     bersinggungan langsung dengan benih maka proses imbibisi akan berlangsung

    semakin cepat# dengan asumsi permeabilitas membran kulit benih sama.

    *edia yang di gunakan adalah pasir# benih ditanam pada permukaan pasir 

    dengan menggunakan Styrofoam sebagai pembatas.Styrofoamdiberi lubang dengan

    ukuran yang berbeda untuk mengetahui pengaruh persinggungan air dan benih

    terhadap imbibisi dan perkecambahan. Penggunaan styrofoamadalah karena

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    30/39

     styrofoamtidak mempu ditembus oleh air# sehingga air hanya akan mencapai benih

    melalui lubang. *edia pasir yang digunakan sebelumnya disiram menggunakan air 

    terlebih dahulu hingga mencapai kapasitas lapang# penyiraman dilakukan pada

    lapisan bawah pasir setebal + cm# kemudian dilapisi kembali dengan pasir setebal

    cm. 2alam hal ini# pasir yang disiram atau digenang air hanya lapisan bawah# hal

    tersebut ditujukan agar air tidak masuk secara langsung ke dalam lubang-lubang pada

    Styrofoam dan memungkinkan air tersedia dalam jumlah yang sama terhadap benih.

    Setelah semua siap# kemudian media ditutup rapat menggunakan pelasik# tujuannya

    adalah untuk mengurangi e%porasi sehingga air dalam media selalu dalam keadaan

    cukup tanpa harus menambah atau menyiramnya setiap saat.

    'aktor dari dalam biji itu sendiri juga mempengaruhi terjadinya perkecambahan

     biji. !eras atau lunaknya kulit biji sangat mempengaruhi kemampuan biji dalam

    menyerap air. Sehingga pada beberapa jenis biji yang memiliki kulit biji yang sangat

    keras# agar bijinya dapat menyerap air# maka perlu perlakuan tertentu (memecah

    dengan palu# perendaman pada larutan asam# dll). Selain itu# apabila biji tersebut

    memiliki embrio yang sempurna dan telah matang# maka apabila biji diletakkan pada

    kondisi lingkungan yang sesuai untuk perkecambahan# maka biji tersebut akan

     berkecambah. &etapi apabila biji tersebut mengalami dormansi# atau embrionya

     belum masak# maka kemungkinan biji tersebut akan sulit untuk berkecambah#

    walaupun kondisi lingkungan sekitar biji tersebut sangat mendukung untuk terjadinya

     perkecambahan. Sedangkan untuk benih mati# benih tetap mengalami imbibisi yaitu

    masuknya air ke dalam benih# amun dalam prosesnya benih tidak menunjukan adanya

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    31/39

     pertumbuhan dan perkembangan sehingga# tidak muncul radikula dan plumula dari

     benih itu sendiri. ika dibandingkan dengan literature menurut Sutopo (+11+) benih

    hidup dicirikan dengan adanya pemunculan radikula# plumula serta komponen lain

     jika dalam proses perkecambahan sedangkan pada perkecambahan benih yang mati

    tidak dapat berkecambah sama sekali karena factor internal maupun eksternal. Selain

    itu dalam pengujian in%igurasi pada benih mati dan hidup dilakukan dengan cara

    sederhana yakni dengan perendaman didalam air# kemudian hasil pada benih ini akan

    nampak hasilnya dengan bentuk tenggelam atau mengapung.

    Pada percobaan ini dilakukan pelukaan benih. Pelukaan benih bertujuan untuk 

    mempercepat air untuk masuk ke dalam benih. Peristiwa inilah yang dimaksud

    dengan imbibisi. Dara kerja imbibisi yaitu air yang ada pada lingkungan akan masuk 

    kedalam benih melalui kullit biji yaitu melalui membran permiabel. Setelah air masuk 

    kedalam benih air tersebut akan mengaktifkan enzim-enzim agar laju metabolisme

    dalam benih dapat berjalan lancar. Setelah metabolisme dalam biji aktif maka proses

     perkecambahan pun akan terjadi. $egitu juga perendaman yang dilakukan dalam

     percobaan ini. Perendaman dilakukan bertujuan untuk mengetahui proses masuknya

    air ke dalam benih. Perendaman untuk mengetahui laju imbibisi dari benih.

    =aju imbibisi pada benih kacang tanah dan jagung pada awal perendaman lebih

    cepat benih jagung dalam menyerap airnya# pada kacang tanah didapat berat rerata

    absorbsi 1#6 sedangkan jagung 1#+:> dan semakin lama perendaman pada menit

    ,1# # >1 pada kedua benih masing-masing mengalami penurunan. 0wal perendaman

     benih jagung lebih cepat karena benih jgung yang digunakan benih kering. 9al ini

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    32/39

    sama dengan yang dikemukakan oleh *iao et, al.$ahwa kulit benih mempengaruhi

     penyerapan air dan pertukaran gas. !andungan air dalam biji berpangaruh terhadap

     penyerapan air oleh benih dari lingkungan. $esarnya laju absorbsi pada acara ini

    lebih tergantung pada faktor internal dari biji tersebut. !andungan air pada biji lebih

     berpengaruh karena adanya air pada benih dapat merangsang penyerapan air oleh

     benih dari lingkungan. =aju absorbsi pada benih jagung lebih rendah dapat

    disebabkan oleh keadaan benih pada saat direndam sudah terlaku kering sehingga

     penyerapan air menjadi lambat. Sedangkan pada benih kacang tanah# laju absorbsi

    lebih tinggi karena kandungan air dalam biji kedelai sudah memadai dan dapat

    menarik air dari luar biji.

    $erdasarkan hasil dari pengamatan diatas# presentase perkecambahan kontrol

    lebih besar dibandingkan dengan PBC# karena PBC merupakan agen penyeleksi benih

    terhadap cekaman kekeringan. Perkecambahan benih kedelai menurun akibat

    meningkatnya konsentrasi PBC pada media perkecambahan. 9al ini terjadi akibat

    terhambatnya proses pembelahan sel# pemanjangan sel# ataupun keduanya akibat

    cekaman yang disimulasikan dengan PBC. Perkecambahan kedelai %aselin lebih

     banyak dibandingkan dengan kedelai biasa. Seharusnya perkecambahan kedelai

    %aselin lebih sedikit dibandingkan dengan kedelai biasa karena %aselin digunakan

    untuk mengurangi penyerapan air pada proses perkecambahan.

    "ntuk tanaman pangan dan sa-yuran# ;ieira (55) dalam rusmin +1

    melaporkan bahwa benih padi yang telah diin%igorasi pada kondisi cekaman suhu dan

    air# dapat meningkatkan daya berkecambah dan kecepatan berkecambah secara nyata.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    33/39

    *unifah (55:) melakukan pe-nelitian tentang in%igorasi benih dengan melembabkan

     benih dalam air (6 jam) dan merendam benih larutan PBC >111 (- bar selama , <

    + jam)# pada dua lot benih yang berbeda (mutu sedang dan mutu rendah). 2ari hasil

     penelitian didapatkan bahwa dengan in%igorasi dengan air dan PBC mampu

    meningkatkan daya berkecambah dan kecepatan berkecambah benih mutu sedang dan

    mutu rendah# mempercepat fase pertumbuhan %egetatif dan gene-ratif# serta mampu

    meningkatkan kom-ponen hasil# dan mutu benih yang di-hasilkan. 2ari penelitian

    yang dila-kukan didapatkan bahwa in%igorasi benih dengan melembabkan benih

    dalam air memberikan hasil yang lebih baik pada kedua tingkat mutu benih (3usmin#

    +1). Setelah benih disimpan selama 1 bulan pelembaban dalam larutan PBC 1 E

    ternyata dapat meningkat-kan daya berkecambah dari #1 E menjadi +5#, E (, kali

    lipat). *ening-katnya daya berkecambah benih jambu mete yang telah turun

    %iabilitasnya selama penyimpanan# pada perlakuan in%igorasi dengan PBC 1E#

    dikarena-kan pada proses imbibisi pada perlaku-an tersebut lebih teratur# sehingga

    mampu memperbaiki sistim sel dalam benih# meningkatkan akti%itas mitokon-dria#

    sehingga mampu meningkatkan daya berkecambah benih (3usmin# +1).

    Senyawa PBC bersifat larut dalam air dan dapat menyebabkan penurunan

     potensial air yang homogen. $esarnya penurunan potensial air sangat bergantung

     pada konsentrasi dan berat molekul PBC. Sifat PBC yang demikian dapat

    dimanfaatkan untuk melakukan simulasi penurunan potensial air (!aufmann dan

    Bckard# 5:A $ressan et al.# 56 dalam 0i Song# et al.# +11). Perlakuan PBC -1#

    *Pa menghambat pertambahan panjang tunas karena cekaman kekeringan akan

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    34/39

    mempengaruhi aspek pertumbuhan secara morfologi# anatomi dan fisiologi (Sutjahjo

    et al.# +11:). Pada saat kekeringan pertumbuhan daun terhambat yang mengakibatkan

    lebih lambatnya pertambahan luas daun sebelum terjadinya pengaruh pada stomata

    ataupun fotosintesis tiap satuan luas daun (9siao# 5:, 0i Song# et al.# +11).

    Intensitas kekeringan dapat mempengaruhi luas daun pada tanaman produksi dengan

    cara mempercepat laju penuaan daun dan absisi daun yang tua pada saat terbukanya

    stomata terhambat ($egg dan &urner# 5:>). !ekeringan pada tingkat ringan sampai

    menengah mengurangi pelebaran daun dan fotosintesis# sehingga akan menurunkan

     produksi padi ('ukai dan Dooper# 55 dalam 0i Song# et al.# +11). Panjang

    koleoptil pada perlakuan PBC -1# *Pa lebih kecil daripada PBC 1 *Pa seperti

    halnya panjang koleoptil kecambah gandum pada kondisi kontrol kirakira + kali lebih

     besar dibandingkan perlakuan PBC >111 dengan P0 -1 bars (2handa et al.# +11).

    9al ini disebabkan karena pada kondisi kekeringan kecambah memusatkan

     pertumbuhan pada akar (*ahayasa# +11).

    $erdasarkan prasktikum yang telah dilaksanakan pada berbagai perlakuan yaitu

     penempatan biji kedelai di Styrofoam dengan diameter lubang mm# +mm# ,# mm#

    dan > mm tidak ditemukan biji yang berkecambah# sehingga presentase

     perkecambahannya 1E.9al ini dikarenakan biji tidak dapat berkecambah dengan

     baik# ditumbuhi jamur dengan berbagai factor lain seperti kelembaban dan luas

     bidang tumbuh.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    35/39

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Ke2i(1ulan

    $erdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dalam acara pada

     praktikum acara : ini maka dapat disimpulkan

    ". Presentasi peningkatan bobot benih hidup setelah perendaman dilakukan lebih

     besar karena pada benih hidup dinding sel dan embrio masih membutuhkan

    air untuk melakukan metabolisme. Sedangkan pada benih mati# embrio sudah

    mati sehingga tidak membutuhkan air.

    +. =aju imbibisi pada benih kacang tanah dan jagung pada awal perendaman

    lebih cepat benih jagung dalam menyerap airnya# pada kacang tanah didapat

     berat rerata absorbsi 1#6 sedangkan jagung 1#+:> dan semakin lama

     perendaman pada menit ,1# # >1 pada kedua benih masing-masing

    mengalami penurunan. 0wal perendaman benih jagung lebih cepat karena

     benih jgung yang digunakan benih kering. 9al ini sama dengan yang

    dikemukakan oleh *iao et, al.$ahwa kulit benih mempengaruhi penyerapan

    air dan pertukaran gas. !andungan air dalam biji berpangaruh terhadap

     penyerapan air oleh benih dari lingkungan.

    #. Presentase perkecambahan kontrol lebih besar dibandingkan dengan PBC#

    karena PBC merupakan agen penyeleksi benih terhadap cekaman kekeringan.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    36/39

    Perkecambahan benih kedelai menurun akibat meningkatnya konsentrasi PBC

     pada media perkecambahan. 9al ini terjadi akibat terhambatnya proses

     pembelahan sel# pemanjangan sel# ataupun keduanya akibat cekaman yang

    disimulasikan dengan PBC. Perkecambahan kedelai %aselin lebih banyak 

    dibandingkan dengan kedelai biasa. Seharusnya perkecambahan kedelai

    %aselin lebih sedikit dibandingkan dengan kedelai biasa karena %aselin

    digunakan untuk mengurangi penyerapan air pada proses perkecambahan.

    &. Penempatan biji kedelai di Styrofoam dengan diameter lubang mm# + mm#

    ,# mm# dan > mm tidak ditemukan biji yang berkecambah#sehingga

     presentase perkecambahannya 1E. 9al ini dikarenakan biji tidak dapat

     berkecambah dengan baik# ditumbuhi jamur dengan berbagai factor lain

    seperti kelembaban dan luas bidang tumbuh.

    B. Sa!an

    Sebaiknya dalam pengujian setiap perlakuan acara : yang diberikan per sub

    tersebut ada baiknya jika seluruh praktikan melakukannya dengan baik dan setiap sub

     praktikan ikut serta dalam melmpraktikannya tidak menggunakan system pembagian

    kelompok per sub. 9al ini membuat praktikan kurang mengerti akan proses dalam

     praktikum acara ini.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    37/39

    DAFTAR PUSTAKA

    0i Song# et al. B%aluasi Indikator &oleransi Dekaman !ekeringan Pada 'ase

    Perkecambahan Padi (ry!a sativa =.). "urnal #iologi LI; () 1 @

    . Program Studi $iologi. '*IP0. "ni%ersitas Sam 3atulangi.

    *anado.

    0siedu# B.0.# 0.0. Powell# &. Stuchbury. +111. Dowpea seed coat chemical analysis

    in relation to storage seed Muality. 0fric. Drop Sci. . 6(,)+6,-+5.

    $egg# .B.# 4.D. &urner. 5:>. Drop ?ater 2eficit. 0d%. 0gron. +6>-+:.$ewley# . 2. and *. $lack. 56+. Physiology and #iochemistry of Seeds in $elation

    to Germination. Springer-;erlag.4ew /ork.

    Dhachalis# *.=.Smith. +11. Seed Doat 3egulation of ?ater "ptake 2uring

    Imbibition in Soybean (Glycine max (=.) *err.). Seed Sci. &echnol. 

    +51-+.

    Dopeland# =. G. and *.$. *c. 2onald. 56.  Principles of Seed Science and

    %echnology. #urgees Publishing &ompany. 4ew /ork. ,>5p.

    2handa# S.S.# C.S. Sethi# 3.!. $ehl. +11. Indices of 2rought &olerance in ?heat

    Cenotypes as Barly Stages of Plant Crowth. . 0gronomy H Drop

    Science 51>-+.

    Cardner# '.P.# 3.$. Pearce# dan 3.=. *itchell. 55.  Physiology of &rop Plants.

    &erjemahan Susilo 9.# "ni%ersitas Indonesia Press# akarta.

    9adiana# ?. 55>.  Peningkatan Viabilitas dan Vigor #enih 'enif (Hibiscus

    cannabinus = ) dengan Perlakuan Presoaking dan &onditioning .

    Skripsi  tidak dipublikasikan. *alang urusan $udi 2aya Pertanian

    'akultas Pertanian Institut $ogor.

    9arjadi# S.S.# 5:5. Pengantar *gronomi. Cramedia. akarta.

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    38/39

    adid# 4urul. +11:. +i %oleransi *ksesi 'apas (Gossypium hirsutum = ) &ekaman

     'ekeringan dengan menggunakan Polietilena Glikol (P-G) ///.

    Skripsi tidak dipublikasikan. *alang urusan $iologi 'akultas

    Saintek "ni%ersitas Islam 4egeri. Press

    ones# *.*.# 4.D. &urner# D.$. Gsmond. 56. *echanisms of 2rought 3esistance.

    =.C. Paleg# 2. 0spinal (Bds). &he Physiology and $iochemistry of

    2rought 3esistance in Plants. 0cademic Press Sydney. 9al. -,:.

    !amil# .# 5:5.%eknologi #enih. 0ngkasa 3aya. $andung.

    !antar# '.# D.. Pilbeam.# P.2. 9ebblethwaite. 55>. Bffect of tannin content of faba

     bean (Vicia faba) seed on seed %igour# germination and field

    emergence. 0nn. 0ppl. $iol. +66-5,.=akitan# $. 55>.  Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan %anaman. 3ajawali

    Pers. akarta.

    *ahayasa# I.4.?. +11. !arakteristik Pola Perkembangan &anaman =ontar

    ( #orassus sundaicus $ecc.) secara 0lami. urnal $iologi ;olume LI;

     4o.+-6. =aporan Penelitian. 'akultas Pertanian "ni%ersitas 4usa

    Dendana.

    *ugnisjah# ?.8. dan 0. Setiawan. 551.  Pengantar Produksi #enih. P& *elton

    Putra.akarta.

    *unifah# S.# 55:. Pengaruh %igor awal benih dan priming terhadap %iabilitas dan

     produksi benih kedelai (Glycine max (=.) *err.). Skripsi. 'aperta IP$.

    $ogor. > hal.

    *orris# B.D. +111. Cermination response of se%en east 0ustralian Grevillea species

    (Proteaceae) to smoke# heat e

  • 8/17/2019 ACARA 7-FIX

    39/39

    3usmin# 2. dan Sukarman. +11. Viabilitas #enih "ambu 0ete (*nacardium

    occidentale =.) pada beberapa 0etode 1nvigorasi. urnal ilmiah

    Pertanian Cakuryoku Persada. ;ol. ;II .

    3usmin# 2e%i. +11.  Peningkatkan Viabilitas #enih "ambu 0ete (*nacardium

    occidentale l.) 0elalui 1nvigorasi. $alai Penelitian &anaman Gbat dan

    0romatik .

    3usmin# 2e%i. +1. Peningkatan ;iabilitas $enih ambu *ete ( *nacardium

    occidentale =.) *elalui In%igorasi. $alai Penelitian &anmaan Gbat dan

    0romatik.

    SaKdiyah# 9alimatus. +115. Pengaruh In%igorasi *enggunakan Polietilena Clikol

    (PBC) >111 &erhadap ;iabilitas $enih 3osela (Hibiscus sabdariffavar. altissima. Skripsi. urusan $iologi. 'akultas Sains dan &eknologi.

    "ni%ersitas Islam 4egeri *alang.

    Sadjad , S. 55. 0etode +i 2angsung Viabilitas #enih. IP$. $ogor .

    Salisbury# dan 3oss. 55. Fisiologi %umbuhan. ilid ,. $andung I&$.

    Sari# *.# *.3. Suhartanto# B. *urniati. +11:. Pengaruh sarcostesta dan kadar air 

     benih terhadap kandungan total fenol dan daya simpan benih pepaya

    (&arica papaya =.). $ul. 0gron. ,()- 5.

    Sutjahjo# 9.S.# !. 0bdul# *. Ika. +11:. Bfekti%iats Polietilena Clikol sebagai $ahan

    Penyeleksi !alus 4ilam yang 2iiradiasi Sinar Camma untuk &oleransi

    terhadap Dekaman !ekeringan. 2epartemen 0gronomi dan

    9ortikultura. 'akultas Pertanian IP$ $ogor.

    Sutopo# =. +11+. %eknologi #enih. 3aja Crafindo Persada. akarta.

    ;ieira# 4.3.0.# 55. Bnchancement effect of pre sowing treatments on seed

     performance of rice (ry!a sativa =.) 2issertation (Phd). *iss. State

    Ini%.# *.S.

    ?idyawati# dkk. +115. Permeabilitas dan Perkecambahan $enih 0ren ( *renga

     pinnata (?urmb.) *err.). urnal 0gronomi Indonesia ,:(+) +-6.

    'akultas Pertanian. "!S?. Salatiga.