abstrak perkembangan demografi dan … · tidak terlepas dari migrasi penduduk ke perkotaan....

22
i ABSTRAK PERKEMBANGAN DEMOGRAFI DAN PEMANFAATAN RUANG PADA PERMUKIMAN KUMUH DI JALAN KARYA MAKMUR DAN GANG KELAPA MUDA KECAMATAN DENPASAR UTARA Tingkat pertumbuhan penduduk dunia diperkotaan semakin tinggi, hal ini tidak terlepas dari migrasi penduduk ke perkotaan. Kuatnya daya tarik perekonomian diperkotaan mengakibatkan kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kota Denpasar yang merupakan salah satu kota metropolitan memiliki kepadatan dan laju pertumbuhan yang tinggi yang memacu bermunculannya permukiman baru yang bersifat formal dan informal. Akan tetapi permukiman baru seringkali tidak menyediakan sarana dan prasarana permukiman yang memadai sehingga menimbulkan kesan permukiman yang kumuh. Tingkat pertumbuhan, kelahiran dan kematian serta perpindahan penduduk atau sering disebut dengan demografi menjadi permasalahan utama dalam perkembangan permukiman kumuh. Perkembangan demografi pada permukiman kumuh akan berdampak pada pemanfaatan ruang pada kawasan permukiman tersebut. Tingginya angka demografi maka akan semakin tinggi pula angka pemanfaatan ruang pada kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan demografi dan pemanfaatan ruang pada permukiman kumuh di Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar Utara serta untuk mengetahui hubungan perkembangan demografi dan pemanfaatan ruang pada permukiman kumuh di Jalan Karya Makmur dengan Gang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mix method), dimana metode kuantitatif digunakan untuk melihat perkembangan demografi yang terjadi pada permukiman sedangkan metode kualitatif deskriptif digunakan untuk melihat perkembangan pemanfaatan ruang yang terjadi pada permukiman. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa perkembangan demografi mempengaruhi perkembangan pemanfaatan ruang yang terjadi pada permukiman. Perkembangan demografi yang terjadi disebabkan oleh angka mortalitas/ kematian, angka fertilitas/ kesuburan dan angka migrasi yang tinggi. Tersedianya fasilitas pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan mempengaruhi pula perkembangan demografi yang terjadi pada permukiman. Masyarakat pemilik lahan yang sebagian besar menyewakan/ menjual lahannya menjadi salah satu faktor berkembangnya pemanfaatan ruang pada permukiman, disamping perekonomian penduduk, pekerjaan yang tidak tetap, harga sewa lahan/ kontrakan yang mahal dan harga bahan/ kebutuhan sehari- hari yang cenderung meningkat pertahunnya. Perlu adanya peran serta dari berbagai pihak baik dari pihak penghuni permukiman, pemilik lahan, aparat desa dan pemerintahan, serta masyarakat pada umumnya, dalam menanggulangi perkembangan permukiman kumuh pada kawasan Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda. Kata Kunci : Demografi, Pemanfaatan Ruang, Permukiman Kumuh

Upload: vobao

Post on 24-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ABSTRAKPERKEMBANGAN DEMOGRAFI DAN PEMANFAATAN RUANG

PADA PERMUKIMAN KUMUHDI JALAN KARYA MAKMUR DAN GANG KELAPA MUDA

KECAMATAN DENPASAR UTARA

Tingkat pertumbuhan penduduk dunia diperkotaan semakin tinggi, hal initidak terlepas dari migrasi penduduk ke perkotaan. Kuatnya daya tarikperekonomian diperkotaan mengakibatkan kepadatan dan laju pertumbuhanpenduduk yang tinggi. Kota Denpasar yang merupakan salah satu kotametropolitan memiliki kepadatan dan laju pertumbuhan yang tinggi yang memacubermunculannya permukiman baru yang bersifat formal dan informal. Akan tetapipermukiman baru seringkali tidak menyediakan sarana dan prasarana permukimanyang memadai sehingga menimbulkan kesan permukiman yang kumuh. Tingkatpertumbuhan, kelahiran dan kematian serta perpindahan penduduk atau seringdisebut dengan demografi menjadi permasalahan utama dalam perkembanganpermukiman kumuh. Perkembangan demografi pada permukiman kumuh akanberdampak pada pemanfaatan ruang pada kawasan permukiman tersebut.Tingginya angka demografi maka akan semakin tinggi pula angka pemanfaatanruang pada kawasan tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan demografidan pemanfaatan ruang pada permukiman kumuh di Jalan Karya Makmur danGang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar Utara serta untuk mengetahui hubunganperkembangan demografi dan pemanfaatan ruang pada permukiman kumuh diJalan Karya Makmur dengan Gang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar Utara.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixmethod), dimana metode kuantitatif digunakan untuk melihat perkembangandemografi yang terjadi pada permukiman sedangkan metode kualitatif deskriptifdigunakan untuk melihat perkembangan pemanfaatan ruang yang terjadi padapermukiman.

Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa perkembangan demografimempengaruhi perkembangan pemanfaatan ruang yang terjadi pada permukiman.Perkembangan demografi yang terjadi disebabkan oleh angka mortalitas/kematian, angka fertilitas/ kesuburan dan angka migrasi yang tinggi. Tersedianyafasilitas pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan mempengaruhi pulaperkembangan demografi yang terjadi pada permukiman. Masyarakat pemiliklahan yang sebagian besar menyewakan/ menjual lahannya menjadi salah satufaktor berkembangnya pemanfaatan ruang pada permukiman, disampingperekonomian penduduk, pekerjaan yang tidak tetap, harga sewa lahan/ kontrakanyang mahal dan harga bahan/ kebutuhan sehari- hari yang cenderung meningkatpertahunnya. Perlu adanya peran serta dari berbagai pihak baik dari pihakpenghuni permukiman, pemilik lahan, aparat desa dan pemerintahan, sertamasyarakat pada umumnya, dalam menanggulangi perkembangan permukimankumuh pada kawasan Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda.

Kata Kunci : Demografi, Pemanfaatan Ruang, Permukiman Kumuh

ii

ABSTRACTDEVELOPMENT OF DEMOGRAPHIC WITH LAND USE OF SPACE

SLUM PROSPEROUSON THE JALAN KARYA MAKMUR AND GANG KELAPA MUDA

KECAMATAN DENPASAR UTARA

The world's urban population growth rate is higher, it is not apart frompopulation migration to urban areas. The strong appeal of the urban economyresulting density and high population growth rate. Denpasar City which is one ofthe metropolitan cities have density and high rates of growth that spurred theemergence of a new settlement that is both formal and informal. However, newsettlements often do not provide the facilities and infrastructure of adequatehousing so that the impression slum settlements. The growth rate, birth and deathand displacement of the population is often called the demographics becomemajor issues in the development of slums. Demographic developments in theslums will have an impact on the use of space in the residential area. The highnumber of demographics, the higher the number the space utilization in theregion.

The purpose of this study was to determine the demographic developmentsand the use of space in a slum in Jalan Karya Makmur and Gang Kelapa MudaDenpasar District North and to investigate the correlation between demographicdevelopments with the use of space in a slum in Jalan Karya Makmur with GangKelapa Muda Denpasar District North. The method used in this study is a mixedmethods, in which quantitative methods are used to look at demographicdevelopments that occurred in the settlements while descriptive qualitativemethod is used to see the development of space utilization that occurred in thesettlements.

The results of this study found that demographic developments will affectthe development of space utilization that occurred in the settlements.Demographic developments that occur due to mortality / mortality, fertility rate /fertility and migration rates are high. Availability of educational, health andemployment influence the demographic developments that occurred in thesettlements. The land owners, mostly renting / selling the land be one factor in thedevelopment of space utilization in the settlements, in addition to the economy ofthe population, the work is not fixed, the price of land lease / rent is expensive andthe price of materials / the daily needs are likely to increase annually. The needfor the participation of various parties, both from the inhabitants of settlements,land owners, village officials and government and society in general, in tacklingthe development of slums in the area of Jalan Karya Makmur and Gang KelapaMuda.

Keywords : Demography, Land Use, Slum

iii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... iii

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................. v

UCAPAN TERIMA KASIH......................................................................... vi

ABSTRAK.................................................................................................... viii

ABSTRACT.................................................................................................... ix

RINGKASAN ............................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR TABEL......................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................. xix

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 9

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 9

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................... 9

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 10

1.4.1 Manfaat Akademis .................................................... 10

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN

MODEL PENELITIAN ............................................................... 12

2.1 Kajian Pustaka ................................................................... 12

2.2 Kerangka Berpikir dan Konsep.......................................... 21

2.2.1 Kerangka Berpikir ................................................... 21

iv

2.2.2 Konsep..................................................................... 23

2.3 Landasan Teori................................................................... 34

2.3.1 Teori Kependudukan ............................................... 34

2.3.2 Teori Permukiman ................................................... 38

2.3.3 Teori Ruang............................................................. 42

2.4 Model Penelitian ................................................................ 47

BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 49

3.1 Pendekatan Penelitian ........................................................ 49

3.2 Lokasi Penelitian................................................................ 51

3.3 Jenis dan Sumber Data....................................................... 58

3.3.1 Jenis Data .................................................................. 58

3.3.2 Sumber Data.............................................................. 59

3.4 Instrumen Penelitian .......................................................... 60

3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................. 61

3.6 Teknik Analisis Data.......................................................... 63

3.7 Teknik Penyajian Data ....................................................... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 69

4.1 Gambaran Umum Kota Denpasar dan Kecamatan

Denpasar Utara................................................................... 69

4.1.1 Administrasi Wilayah ............................................... 69

4.1.2 Pemanfaatan Ruang Wilayah .................................... 71

4.1.3 Kecamatan Denpasar Utara....................................... 74

4.1.4 Permukiman Kumuh pada Jalan Karya Makmur

dan Gang Kelapa Muda ........................................... 84

4.2 Perkembangan Demografi pada Permukiman Kumuh di

Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda Kecamatan

Denpasar Utara................................................................... 90

v

4.2.1 Mortalitas/ kematian (mortality), Fertilitas/

kesuburan (Fertility) dan Migrasi (Migration)

Penduduk................................................................ 91

4.2.2 Pendidikan, Pendapatan Penduduk, Pekerjaan dan

Kesehatan Penduduk.............................................. 106

4.3 Perkembangan Pemanfaatan Ruang pada Permukiman

Kumuh di Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda.. 119

4.4 Hubungan Perkembangan Demografi dan Pemanfaatan

Ruang pada Permukiman Kumuh di Jalan Karya Makmur

dan Gang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar Utara ........ 151

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 171

5.1 Simpulan ............................................................................ 171

5.2 Saran .................................................................................. 174

5.2.1 Penghuni Permukiman Kumuh ................................. 174

5.2.2 Pemilik Lahan ........................................................... 175

5.2.3 Pemerintah dan Aparat Desa..................................... 175

5.2.4 Warga Masyarakat .................................................... 176

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 178

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Permukiman Kumuh di Kecamatan Denpasar Utara .............................. 53

3.2 Wilayah Kecamatan Denpasar Utara ...................................................... 53

3.3 Permukiman Kumuh di Kecamatan Denpasar Utara .............................. 53

3.4 Permukiman Kumuh di Kecamatan Denpasar Utara .............................. 53

4.1 Peta Wilayah Kota Denpasar .................................................................. 70

4.2 Peta Pola Ruang Kecamatan Denpasar Utara tahun 2010 ...................... 78

4.3 Foto Tampak Visual Permukiman Jalan Karya Makmur Tanpa Skala... 85

4.4 Foto Tampak Visual Permukiman Jalan Karya Makmur Tanpa Skala... 86

4.5 Foto Tampak Visual Permukiman Gang Kelapa Muda Tanpa Skala ..... 88

4.6 Foto Tampak Visual Permukiman Gang Kelapa Muda Tanpa Skala ..... 89

4.7 Rumah dan WC pada Permukiman......................................................... 116

4.8 Perkembangan Pemanfaatan Ruang Jl. Karya Makmur dan Gg Kelapa

Muda ....................................................................................................... 119

4.9 Permukiman Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda .................. 123

4.10 Pemanfaatan Ruang Permukiman Jalan Karya Makmur dan Gang

Kelapa Muda tahun 2005 ....................................................................... 125

4.11 Pemanfaatan Ruang Kota Denpasar tahun 2010................................... 128

4.12 Pemanfaatan Ruang Permukiman Jalan Karya Makmur dan Gang

Kelapa Muda tahun 2010 ........................................................................ 130

4.13 Pemanfaatan Ruang Kota Denpasar tahun 2014................................... 133

4.14 Pemanfaatan Ruang Permukiman Jalan Karya Makmur dan Gang

Kelapa Muda tahun 2015 ........................................................................ 135

4.15 Warung Makanan dan Minuman........................................................... 136

4.16 Akses Jalan Yang Terdapat Pada Permukiman .................................... 137

4.17 Sarana Umum Yang Terdapat Pada Permukiman Gang Kelapa Muda 139

4.18 Jenis Pemanfaatan Ruang Rumah Pada Permukiman........................... 141

4.19 Jenis Pemanfaatan Ruang Rumah Pada Permukiman........................... 143

4.20 Jenis Pemanfaatan Ruang Rumah Pada Permukiman........................... 145

vii

4.21 Jenis Pemanfaatan Ruang Rumah Pada Permukiman........................... 147

4.22 Pemanfaatan Air Bersih ........................................................................ 148

4.23 Sumber Air Bersih Lingkup Kontrakan ................................................ 149

4.24 Grafik Perkembangan Demografi Dengan Pemanfaatan Ruang pada

Permukiman Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda .................. 169

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 20

3.1 Pembagian Wilayah Kecamatan Denpasar Utara ................................... 51

3.2 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Denpasar Utara.. 52

3.3 Jumlah Titik Kumuh di Kecamatan Denpasar Utara .............................. 52

3.4 Kriteria Penentuan Lokasi Penelitian...................................................... 56

3.5 Rincian Jenis Data, Sumber Data, Instrumen Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data Dan Penyajian Hasil Analisis Data......................... 66

4.1 Proporsi Ruang Terbangun dan Ruang Terbuka Hijau di Kota Denpasar

tahun 2010............................................................................................... 76

4.2 Pola Pemanfaatan Ruang di Kecamatan Denpasar Utara tahun 2010 .... 79

4.3 Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kota Denpasar Kurun Waktu

2000- 2015 .............................................................................................. 82

4.4 Perbandingan Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan

Penduduk di Kecamatan Denpasar Utara ............................................... 83

4.5 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga, Jenis Kelamin dan Agama

Kepercayaan tahun 2005......................................................................... 95

4.6 Angka Kelahiran, Kematian dan Imigrasi Penduduk pada Tahun 2005

di Permukiman Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda tahun

2005......................................................................................................... 96

4.7 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga, Jenis Kelamin dan Agama

Kepercayaan tahun 2010......................................................................... 98

4.8 Angka Kelahiran, Kematian dan Imigrasi Penduduk pada Tahun 2010

di Permukiman Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda tahun

2010......................................................................................................... 100

4.9 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga, Jenis Kelamin dan Agama

Kepercayaan tahun 2015......................................................................... 103

ix

4.10 Angka Kelahiran, Kematian dan Imigrasi Penduduk pada Tahun 2015

di Permukiman Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda tahun

2015......................................................................................................... 104

4.11 Pendidikan, Pendapatan Penduduk, Pekerjaan dan Kesehatan tahun

2005......................................................................................................... 107

4.12 Pendidikan, Pendapatan Penduduk, Pekerjaan dan Kesehatan tahun

2010......................................................................................................... 109

4.13 Pendidikan, Pendapatan Penduduk, Pekerjaan dan Kesehatan tahun

2015......................................................................................................... 112

4.14 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga, Jenis Kelamin, Demografi

Penduduk dan Besaran Pemanfaatan Ruang........................................... 157

4.15 Pendidikan, Pendapatan Penduduk, Pekerjaan, Kesehatan dan

Pemanfaatan Ruang ................................................................................ 162

4.16 Perbandingan Perkembangan Demografi dan Pemanfaatan Ruang...... 167

x

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

2.1 Kerangka Berfikir ................................................................................... 22

2.2 Model Penelitian ..................................................................................... 48

xi

DAFTAR SINGKATAN

UN-HABITAT : United Nations Human Settlements ProgrammeSEKNAS : Sekretariat NasionalPP : Peraturan PemerintahRTRWN : Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalKSN : Kawasan Strategis NasionalPKN : Pusat Kegiatan NasionalSARBAGITA : Denpasar Badung Gianyar TabananSDA : Sumber Daya AlamRTRW : Rencana Tata Ruang WilayahBPS : Badan Pusat StatistikDTRP : Dinas Tata Ruang dan PerumahanUU : Undang- undangIUSSP : International Union for the Scientific Study of PopulationRI : Republik IndonesiaPerda : Peraturan DaerahSD : Sekolah DasarDSDP : Denpasar Sewerage Development ProjectRTH : Ruang Terbuka HijauHa : HektarKEPMEN : Keputusan MenteriRS : Rumah SederhanaKDB : Koefisien Dasar BangunanKLB : Koefisien Lantai BangunanGSB : Garis Sempadan BangunanPDAM : Perusahaan Daerah Air MinumMCK : Mandi Cuci KakusBapeda : Badan Perencanaan DaerahDPU : Dinas Pekerjaan UmumRUKO : Rumah TokoRUKAN : Rumah KantorLC : Land ConsolidationBTID : Bali Turtle Island DevelopmentRDTR : Rencana Detail Tata RuangTPA : Tempat Pembuangan AkhirKIPEM : Kartu Ijin Penduduk SementaraKTP : Kartu Tanda Penduduk

1

BAB I

Pendahuluan

Pada Bab I akan memaparkan mengenai latar belakang penelitian yang

dilaksanakan terkait dengan perkembangan demografi dan pemanfaatan ruang

pada permukiman kumuh. Latar belakang menjelaskan konflik yang terjadi pada

daerah penelitian sehingga dapat dirumuskan dalam rumusan masalah yang

merupakan permasalahan pokok yang ingin dipecahkan dalam penelitian.

Rumusan masalah mengarahkan peneliti kepada tujuan dan manfaat penelitian

yang memberikan penjelasan terkait informasi yang disajikan dalam penelitian

serta manfaatnya untuk generasi selanjutnya.

1.1 Latar Belakang

Tingkat pertumbuhan penduduk dunia di perkotaan semakin tinggi.

Pertumbuhan ini dapat berasal melalui migrasi dari perdesan ke perkotaan,

migrasi antar kota, maupun pertumbuhan penduduk alami. Beberapa faktor

terjadinya migrasi ke kota adalah karena faktor dorong dan tarik. Faktor dorong

misalnya terjadinya bencana alam atau perubahan ekologi yang mengakibatkan

berkurangnya peluang kerja, sedangkan faktor tarik ke kota karena adanya

peluang kerja lebih baik, fasilitas pendidikan dan kesehatan yang baik.

Pertumbuhan penduduk dunia sudah terlihat pada permulaan masa revolusi

industri sekitar tahun 1750, populasi dunia mencapai 728 juta jiwa. Selama 200

tahun berikutnya (tahun 1750- 1950) penduduk dunia sudah bertambah menjadi

2

1,7 milyar jiwa dan 25 tahun berikutnya (tahun 1950- 1975) penduduk dunia

bertambah 1,5 milyar jiwa. Pada tahun 2005 jumlah penduduk dunia sudah

mencapai angka 6,45 milyar jiwa (World Population Data Sheet, UN Publication:

2005).

Penghasilan yang rendah dari bidang pertanian di desa merupakan faktor

lain yang menyebabkan migrasi ke kota. Perubahan iklim yang terjadi sekarang

ini sangat mempengaruhi masa dan hasil panen. Banyak petani terlilit hutang dan

kehilangan tanah, serta terpaksa mencari lapangan kerja lain di kota. Migrasi ke

kota juga merupakan strategi hidup masyarakat perdesaan. Seringkali migrasi

terjadi secara temporer dan rutin, di mana masyarakat desa pergi ke kota dan

mencari peluang kerja dengan menjadi pedagang kaki lima atau berjualan di

warung. Setelah mengumpulkan sejumlah uang, mereka akan kembali ke desa

(Buletin Seknas Habitat, Oktober 2012).

Kabupaten Badung dan Kota Denpasar merupakan preferensi pilihan

bermukim, hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa pertumbuhan penduduk kedua

kabupaten tersebut 75% akibat migran (Ardin Bali, 2011). Hal ini didukung juga

kemajuan sarana dan prasarana transportasi, mobilitasnya dapat dengan cara ulang

alik (commuting atau di Bali disebut ngajag) atau mondok (circulation)

(Rustariyuni, 2013). Tipologi migrasi di Badung dan Denpasar pada khususnya

terjadi interaksi dominan bergeanologis sama, sebagai konsekuensi pilihan migran

Bali yang tidak memilih keluar Bali. Sampai saat ini hubungan interaksi antara

para migran di Kota Denpasar nyaris tidak ditemui permasalahan yang berarti

(Paturusi, 2016: 3). Kota Denpasar merupakan salah satu kota dengan kepadatan

3

penduduk yang tinggi, menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2012

menyebutkan jumlah penduduk adalah 833.900 jiwa dengan konsentrasi terpadat

terdapat di Kecamatan Denpasar Barat yaitu 10.062 jiwa/km². Jika suatu saat

jumlah penduduk mencapai 1.000.000 jiwa maka Kota Denpasar disebut sebagai

Kota Metropolitan (Salain, 2016: 1).

Tingginya angka migrasi penduduk maka akan berpengaruh terhadap

kepadatan penduduk yang terjadi di Kota Denpasar, semakin tinggi angka

pertumbuhan penduduk maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhan terhadap

sandang, pangan dan papan. Meningkatnya kebutuhan penduduk terhadap pangan

dan papan maka akan berdampak pada pemanfaatan ruang disekitar

permukimannya dengan tidak mempertimbangkan dampak akan timbul terhadap

lingkungan (ecologi the environmental). Dalam konsep pembangunan nasional

jumlah penduduk yang begitu besar menjadi modal dasar pembangunan dan bisa

menjadi beban pembangunan (Smansa Sungailiat, Hubungan Kependudukan

dengan Lingkungan Hidup: 2013).

Jumlah penduduk yang begitu besar sedangkan sumber daya manusia

sangat rendah akan rentang terhadap masalah kemiskinan. Kemiskinan terjadi

akibat adanya ketidak seimbang dalam perolahan atau penggunaan sumber daya

alam atau ketidak mampuan penduduk. Pertumbuhan penduduk dengan segala

permasalahannya akan sangat berpengaruh terhadap sumber daya alam (SDA)

baik secara kuantitaf maupun kualitatif terutama terhadap sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaharui. Pengaruh langsung dari pertumbuhan penduduk

4

terhadap sumber daya alam dapat dilihat dari kehidupan nyata masyarakat

(Smansa Sungailiat, 2013).

Pertumbuhan Kota Denpasar selain telah menghasilkan kemajuan-

kemajuan dalam berbagai bidang penghidupan dan kehidupan perkotaan, juga

telah menimbulkan masalah pembangunan dan perkembangan perkotaan.

Meningkatnya kebutuhan lahan permukiman merupakan permasalahan yang

langsung dapat dirasakan masyarakat Kota Denpasar. Makin tingginya alih fungsi

lahan pertanian, kemacetan lalu lintas, menurunnya tingkat pelayanan sarana dan

prasarana perkotaan, masalah sosial kependudukan dan permasalahan dalam

penyediaan lapangan kerja. Permasalahan perkotaan tersebut harus segera

dicarikan jalan keluarnya karena apabila tidak segera ditangani pada akhirnya

akan menurunkan produktivitas kawasan perkotaan. Kawasan kumuh menjadi

permasalahan yang utama dalam hal permukiman di perkotaan (Dinas Tata Ruang

dan Perumahan Kota Denpasar, 2011: 1).

Kawasan permukiman kumuh perlu mendapatkan penanganan tidak saja di

kawasan permukiman kumuh yang menjadi bagian kota metropolitan atau kota

besar, tetapi juga perlu dilakukan di kawasan permukiman kumuh yang ada di

kota sedang dan kecil. Penanganan kawasan permukiman kumuh di kota besar,

sedang dan kota kecil menjadi cukup strategis manakala kawasan itu memiliki

kaitan langsung dengan bagian- bagian kota metropolitan seperti kawasan pusat

kota metropolitan, kawasan pusat pertumbuhan kota metropolitan, maupun

kawasan- kawasan lain misalnya kawasan industri, perdagangan, pergudangan dan

perkantoran. Selain memiliki kaitan langsung, diduga kawasan permukiman

5

kumuh di daerah penyangga memberi andil kesulitan penanganan permukiman

kumuh yang ada di kota metropolitan (Kementrian Pekerjaan Umum, 2010:1).

Kota Denpasar termasuk wilayah dalam kategori tingkat kepadatan

penduduk dan laju pertumbuhan yang tinggi. Berdasarkan data hasil sensus

penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Kota Denpasar sebanyak 522.440 jiwa

dan hasil sensus penduduk tahun 2010 penduduk Kota Denpasar mencapai

778.445 jiwa. Sedangkan sensus penduduk tahun 2015 jumlah penduduk Kota

Denpasar meningkat menjadi 880.600 jiwa. Hal ini menunjukkan telah terjadi

lonjakan jumlah penduduk yang sangat tinggi dalam kurun waktu 15 tahun

sebesar 48%. Peningkatan jumlah penduduk selama periode 2000-2015 mencapai

4% pertahun (Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar, 2011:2).

Perbedaan angka tersebut menunjukkan betapa pesatnya pertambahan angka

kepadatan di Kota Denpasar. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kota Denpasar

merupakan kota terpadat di Provinsi Bali. Kepadatan merupakan salah satu

pemicu lahirnya perumahan dan permukiman kumuh bila tidak dikelola dengan

baik dan benar (Salain, 2013: 9).

Pertumbuhan penduduk yang tinggi di perkotaan membawa dampak pada

perubahan pemanfaatan ruang, khususnya pada daerah pinggiran kota.

Berkurangnya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi permukiman dan

bertambahnya permukiman liar yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan. Lahan

pertanian dan tegalan dirubah menjadi permukiman sehingga berdampak pada

berkurangnya ruang terbuka hijau kota. Hal ini sangat bertentangan dengan arahan

rencana pola ruang Kota Denpasar yang tertuang dalam RTRW Kota Denpasar

6

No. 27 tahun 2011 yaitu mempertahankan kawasan Denpasar bagian utara sebagai

kawasan pertanian yang sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau kota dan

memanfaatkan kawasan budidaya yang dapat berfungsi lindung, yaitu kawasan

pertanian lahan basah sebagai ruang terbuka hijau kota (Dinas Tata Ruang dan

Perumahan Kota Denpasar, 2013).

Kondisi ini berdampak pada timbulnya permasalahan perumahan yang

kompleks terutama terkait dengan ketersediaan lahan dan daya tampung wilayah

yang sudah melampaui batas pemanfaatan ruang yang ada. Potensi permasalahan

perumahan dan permukiman di Kota Denpasar bukan hanya terkait dengan rumah

kumuh atau rumah yang tidak layak huni, namun terkait juga dengan adanya

perumahan- perumahan yang dibangun oleh para pengembang dengan luas yang

sangat bervariasi dan lokasi yang menyebar. Jika perencanaan, pelaksanaan

maupun pengawasan pembangunan perumahan ini tidak dilaksanakan dengan

tepat maka dikhawatirkan akan menambah persoalan di Kota Denpasar khususnya

yang terkait dengan perumahan dan permukiman (Kementrian Pekerjaan Umum,

2010:2 ).

Salah satu daerah di Kota Denpasar yang memiliki laju pertumbuhan

penduduk yang cukup tinggi adalah Kecamatan Denpasar Utara. Pada tahun 2014

jumlah penduduk di Kecamatan Denpasar Utara mencapai 191.180 jiwa. Angka

jumlah penduduk yang cukup tinggi dengan luas wilayah Denpasar Utara yang

hanya mencapai 3.112 Ha maka kepadatan penduduknya cukup tinggi (Badan

Pusat Statistik, 2015).

7

Kepadatan jumlah penduduk yang terdapat di Denpasar Utara diakibatkan

oleh tingginya arus urbanisasi yang terjadi. Hal ini tidak terlepas dari munculnya

permukiman- permukiman baru dengan kondisi yang kurang layak dan terkesan

kumuh (Bali Post, Kamis 10 Pebruari 2011). Berdasarkan hasil wawancara

dengan Bapak Murjana Yasa Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (4

Desember 2015), salah satu penyebab munculnya permukiman baru dan terkesan

kumuh adalah disewakannya lahan pertanian yang sudah tidak produktif oleh

pemilik lahan kepada penduduk pendatang dengan jangka waktu tertentu dimana

penduduk ini yang mendirikan bangunan dengan sifat semi permanen dan sarana

prasana penunjang permukiman yang seadanya.

Perkembangan yang terjadi pada permukiman kumuh disebabkan oleh

banyak faktor salah satunya mengenai kependudukan atau disebut dengan

demografi. Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang kependudukan baik

yang terkait dengan jumlah, struktur, komposisi dan perkembangan (perubahan)

penduduk (Alfiyanto, dalam rakyat-sejahtera.html Sabtu, 29 Juni 2013).

Laju perkembangan penduduk pada permukiman yang tidak terkendali

yang tidak dibarengi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai

menyebabkan muncul dan berkembangnya permukiman kumuh. Permasalahan

permukiman kumuh inilah yang perlu dilaksanakan penelitian karena berdasarkan

SK Walikota Denpasar No. 188.45/509/HK/2012 luasan permukiman kumuh di

Kecamatan Denpasar Utara mencapai 9.5814 Ha dengan potensi perkembangan

luasan kawasan kumuh mencapai 54.5473 Ha (Bappeda Kota Denpasar, 2015: 7).

8

Jumlah titik permukiman kumuh yang terdapat di Kecamatan Denpasar

Utara sebanyak 9 buah dan titik permukiman kumuh yang mengalami

perkembangan cukup pesat yaitu permukiman kumuh Jalan Karya Makmur dan

Gang Kelapa Muda. Perkembangan yang terjadi terkait dengan demografi/

kependudukan dan dibarengi dengan perkembangan pemanfaatan ruang yang

terjadi pada permukiman. Akan tetapi perkembangan pemanfaatan ruang yang

terjadi tidak sesuai dengan aturan dimana GSB (garis sempadan bangunan), KDB

(koefisien dasar bangunan) dan KLB (koefisien lantai bangunan) tidak terpenuhi.

Bangunan yang langsung berada dipinggir jalan, jarak antar bangunan yang

berdekatan, tidak adanya ruang kosong yang diperuntukan untuk ruang terbuka

hijau, infrastruktur jalan dan drainase yang kurang memadai sehingga

menimbulkan kesan permukiman menjadi kumuh.

Penelitian yang dilaksanakan ini terfokus pada permasalahan

perkembangan demografi permukiman kumuh di Jalan Karya Makmur dan Gang

Kelapa Muda dan perkembangan pemanfaatan ruang permukiman kumuh di Jalan

Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar Utara. Serta

korelasi antara perkembangan demografi dengan pemanfaatan ruang pada

permukiman kumuh yang terdapat di Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa

Muda Kecamatan Denpasar Utara. Melalui penelitian ini diharapkan dapat

menemukan solusi yang lebih bermanfaat dalam penanganan permukiman kumuh

di Kota Denpasar serta dapat menjadi referensi dalam penelitian yang terkait.

9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan demografi yang terjadi pada permukiman

kumuh di Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda Kecamatan

Denpasar Utara?

2. Bagaimana perkembangan pemanfaatan ruang pada permukiman kumuh di

Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar Utara?

3. Bagaimana hubungan antara perkembangan demografi dan pemanfaatan

ruang pada permukiman kumuh di Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa

Muda Kecamatan Denpasar Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dilaksanakannya penelitian dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus adalah sebagai

berikut:

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

perkembangan permukiman kumuh yang terdapat di Kota Denpasar khususnya di

Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar Utara.

10

1.3.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan

demografi dan perkembangan pemanfaatan ruang pada permukiman kumuh yang

terdapat di Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda Kecamatan Denpasar

Utara serta hubungan antara perkembangan demografi dan pemanfaatan ruang

pada permukiman kumuh di Jalan Karya Makmur dan Gang Kelapa Muda

Kecamatan Denpasar Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dilaksanakan penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

manfaat akademis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat akademis

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi terkait

dengan permukiman kumuh khususnya terkait dengan demografi dan pemanfaatan

ruang dari permukiman kumuh tersebut, serta hubungan antara perkembangan

demografi dan pemanfaatan ruang yang terdapat pada permukiman kumuh

sehingga dapat menunjang pelaksanaan penelitian selanjutnya dalam konteks

permukiman kumuh. Selain itu dapat pula memperkaya referensi hasil- hasil

penelitian mengenai aspek manajemen kota dalam kaitannya dengan Perancangan

Kota.

11

1.4.2 Manfaat praktis

Hasil analisis dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

serta memberikan masukan serta antisipasi perbaikan bagi pemerintah maupun

pihak terkait dalam menanggulangi perkembangan permukiman kumuh yang

terjadi khususnya di Kota Denpasar. Disamping itu diharapkan dapat memberikan

masukan dalam pemecahan permasalahan permukiman di Kota Denpasar

khususnya terkait dengan permukiman kumuh.