abstrak - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

29

Upload: others

Post on 05-Nov-2019

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak
Page 2: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

ABSTRAK

Sebagai upaya pendayagunaan sumber daya air (SDA) di Wilayah Sungai (WS) Lombok (4.738 km2 ; 197 Daerah Aliran Sungai/DAS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah dilakukan pemanfaatan SDA melalui infrastuktur irigasi dan sektor lainnya di 52 DAS utilitas (3.486 km2 ; 74% luas WS). Rencana penjatahan air (alokasi air) konsumtif/non konsumtif di intake setiap bangunan utama (BU) dalam DAS utilitas dituangkan

dalam rencana alokasi air tahunan (RAAT). RAAT disusun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BWS NT I) berdasarkan prakiraan ketersediaan air (permukaan) untuk setahun mendatang. RAAT merupakan “kebijakan teknis” sebagai pedoman pihak pengelola SDA, irigasi dan sektor lainnya dalam menyusun rencana tindak operasional.

Dalam RAAT ini ditargetkan penjatahan air optimal antar BU yang terhubung secara hidrolis ( in-stream) berdasarkan prioritas dan indeks defisit air, sebagai indikator keadilan dan efisiensi daya guna air. Penjatahan air sesuai skala prioritas yaitu untuk rumah tangga dan perkotaan (RUMKOT) oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Kab/Kota), irigasi kewenangan pemerintah, pemerintah Prov/Kab/Kota dan desa termasuk budidaya perikanan di sejumlah lokasi di DAS basah, sosial, instansi, niaga, industri dan khusus (SINIK) yang juga oleh PDAM, tenaga listrik berijin/memiliki surat ijin penggunaan air (SIPA), dengan memperhatikan kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai/penggelontoran sungai lintas kota. Setelah diperoleh penjatahan air sesuai prioritas, maka dilakukan equalisasi terhadap sesama jenis pengguna air. Khusus sektor irigasi, bahwa rencana tata tanam tahunan (RTT) sebagai bagian RAAT memuat awal tanam, luas tanam, jenis tanaman, intensitas tanam dan indeks defisit air di setiap BU.

Mengacu prakiraan musim hujan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa tahun 2015/2016 di 10 zona musim (ZOM) di P Lombok berpeluang terjadi sifat hujan normal dan bawah normal dengan awal musim hujan Desember I – Desember II (pasca El Nino, mundur 2-

3 periode dari kondisi tahun lalu), maka diperkirakan selama November II 2015 – November I 2016 terdapat ketersediaan air efektif 2.327 juta m3. Lebih lanjut, melalui optimasi diperoleh total penjatahan air consumptive use 1.091 juta m3, yaitu untuk RUMKOT 1.396 lt/dt merata (termasuk kebutuhan air minum penduduk lokal/desa sekitar sumber air), irigasi seluas 120.184 ha berkisar 804 lt/dt – 50.463 lt/dt untuk rencana intensitas tanam 266% (padi 180% dan palawija 86%), SINIK berkisar 6,86 lt/dt – 47,69 lt/dt, dan non consumptive use untuk pemeliharaan sungai berkisar 1 lt/dt – 387 lt/dt, perikanan yang mengikuti irigasi, dan pembangkit listrik tenaga air berkisar 1.011 lt/dt – 15.849 lt/dt. Dari penjatahan itu, secara umum di seluruh DAS didapat indeks pemanfaatan air atau release available ratio (RAR) 62%, dan indeks pemenuhan atas kebutuhan air konsumtif atau release demand ratio (RDR) 57%. Lebih lanjut, untuk menyikapi RAAT, maka instansi teknis perlu menyusun rencana kegiatan teknis bagi sektor irigasi dan sektor lainnya melalui wadah koordinasi masing-masing.

Kata kunci : alokasi air, indeks defisit air, ketersediaan air, prakiraan musim, RTT.

Page 3: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengelolaan SDA yang mencakup aspek konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air bertujuan mewujudkan kemanfaatan SDA yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Sebagai bagian dari pendayagunaan SDA, untuk meningkatkan kemanfaatan SDA di setiap WS/DAS disusun rencana penyediaan SDA atau RAAT, dahulu disebut RAAG. Rencana penyediaan SDA harus memperhatikan ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau. Penyediaan SDA adalah upaya mewujudkan kebutuhan pokok air sehari-hari sebagai prioritas utama dan kebutuhan air irigasi untuk pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang ada. Penyediaan air d imaksud berupa penjatahan optimal dari waktu ke waktu dari BU yang terhubung secara hidrolis di jaringan sumber air, dengan prinsip “adil dan efisien”.

Peran BWS NT I dalam melaksanakan sebagian tugas wajib balai berupa penyelenggaraan alokasi air di WS Lombok diawali dari penyiapan RAAT. Naskah ini dibahas rinci dan disepakati oleh Tim Teknis dari rumpun PU-SDA se P Lombok, dan IWAF. Forum berkala IWAF merupakan wadah jejaring (networking) dari unsur BWS NT I (selaku Ketua), Dinas PU-SDA Prov NTB, BPSDA, BISDA, Dinas PU Kab/Kota se P Lombok, DPTPH, DKP, BLHP, Korem 162 Wirabhakti, PERPAMSI, serta BMKG. Setelah mendapat rekomendasi Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) WS Lombok, dokumen ini disampaikan kepada Menteri PUPR, dalam hal ini Dirjen SDA untuk mendapat penetapan.

Setelah penetapan RAAT, pada sektor irigasi perlu segera menyiapkan Keputusan/Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota tentang RTT sebagai acuan operasional di DI sesuai kewenangan, demikian pula dengan unsur pengguna air pada sektor lainnya. Untuk melaksanakan pengendalian lapangan melalui mekanisme DIRTO, maka BWS NT I akan menyiapkan/menetapkan RAAR.

1.2. Dasar Hukum

a. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. b. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air. d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai. e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi. f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran. g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air. h. Peraturan Menteri PUPR Nomor 4/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai. i. Peraturan Menteri PUPR Nomor 6/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Pemeliharaan Bangunan Pengairan. j. Peraturan Menteri PUPR Nomor 9/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air. k. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan. l. Peraturan Menteri PUPR Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. m. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi. n. Peraturan Menteri PUPR Nomor 17/PRT/M/2015 tentang Komisi Irigasi.

Page 4: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

1.3. Maksud, Tujuan dan Manfaat

a. Maksud RAAT adalah melaksanakan sebagian wewenang pemerintah dalam tugas wajib balai, guna mewujudkan kemanfaatan SDA yang adil, efisien dan berkelanjutan.

b. Tujuan RAAT adalah memberikan prediksi gambaran besaran volume, lokasi dan waktu penyediaan air atas kebutuhan air multi sektor sesuai prioritas, berdasarkan prakiraan ketersediaan air (permukaan) tiap periode setengah bulanan di setiap bangunan pengambilan air sebagai BU di jaringan sumber air (mata air, sungai, waduk) dalam DAS utilitas dan atau lintas DAS basah-kering untuk 1 tahun hidrologi yang akan datang.

c. Manfaat RAAT adalah sebagai rekomendasi kebijakan teknis/arahan bagi pengelola SDA WS (river administrator/BWS NT1), penyedia air

RUMKOT & SINIK (PDAM), pengelola irigasi dan para pihak dalam: 1. Penyusunan peraturan/keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang RTT di DI yang dikelola masing-masing/sesuai kewenangannya. 2. Penyusunan dokumen RAAR untuk menunjang pelaksanaan DIRTO penyediaan air domestik (RUMKOT), irigasi, non domestik (SINIK)

dan listrik PLTA/PLTMH di lapangan. 3. Rekomendasi teknis dalam usulan penerbitan SIPA, pertimbangan pengembangan SDA dan review pola/rencana pengelolaan SDA.

1.4. Ruang Lingkup Wilayah

RAAT disusun berbasis BU di 52 DAS utilitas (3.486 km2, sekitar 74% dari luas WS Lombok), yaitu 11 DAS dependent (1.737 km2 ) yang terinterkoneksi jaringan HLD lintas DAS basah-kering, dan 41 DAS independent (1.749 km2 ), dan di dalamnya terdapat BU sebagai berikut :

a. Air domestik pada 25 unit BU PDAM untuk penyediaan air RUMKOT dan SINIK. b. Air irigasi pada 573 unit BU irigasi mencakup sawah irigasi fungsional seluas 120.184 ha mencakup kewenangan pemerintah 10.947 ha,

pemprov 43.594 ha, pemkab/kota 58.043 dan DI desa 7.350 ha. c. Air tenaga listrik pada 5 unit BU PLTA/PLTMH yang telah memiliki SIPA oleh Dirjen SDA.

1.5. Ruang Lingkup Kegiatan

Dalam penyusunan RAAT terdapat lingkup kegiatan sebagai berikut :

a. Pengumpulan data statis dan dinamis antara lain dari BWS NT I, BISDA, BLHP, Dinas PU, BMKG, PDAM, DPTPH dan BPS. b. Survey lokasi/koordinat BU di DAS utilitas. c. Analisis hidrologi terapan berupa hujan, iklim, penggambaran peta isohyet, kebutuhan air irigasi dan ketersediaan air di setiap BU dengan

masing-masing tinjauan lokal pada sub CA. d. Tinjauan kondisi hidrologi mengacu sifat hujan dan awal musim hujan pada 10 ZOM di P Lombok sebagaimana prakiraan BMKG sebagai

skenario andalan (forecast). Adapun sebagai pembanding berupa nilai hujan dan ketersediaan air sesuai probabilitas tertentu untuk tahun normal (50%), tahun kering (80%, dry), dan tahun basah (20%, wet).

Page 5: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

e. Analisis optimasi alokasi air sesuai objective function dilakukan di setiap BU dalam DAS dan lintas DAS, hanya untuk skenario andalan (forecast), mengingat tinjauan ini merupakan nilai yang diandalkan/potensial dapat terjadi.

1.6. Metodologi

Secara umum prinsip yang digunakan untuk tercapainya fungsi tujuan (goal objective function) “adil dan efisiensi” di setiap BU dalam DAS dan antar DAS, yaitu meminimumkan dan menyetarakan defisit air (kekurangan penyediaan air terhadap kebutuhan air) atas air yang diberikan di setiap intake BU berdasarkan penggunaan air sejenis. Mengingat dalam sistim sungai didominasi kebutuhan air irigasi, maka sebagai basis

optimasi menggunakan pendekatan irigasi dengan tetap mengutamakan penyediaan air RUMKOT dan pemeliharaan sungai terlebih dahulu.

Perhitungan optimasi alokasi air menggunakan pendekatan/asumsi/estimasi/lingkup sebagai berikut :

a. Analisis berbasis BU, berupa bendung, embung dan bendungan dengan luas CA lokal antar BU 0,04 – 177,7 km2.

b. DAS utilitas dikelompokkan menjadi DAS saling ketergantungan atau dependent, yaitu DAS yang terinterkoneksi jaringan HLD lintas DAS basah-kering dan DAS tunggal atau independent.

c. Perhitungan hujan probabilitas tertentu menggunakan metode ranking Weibull dengan pendekatan basic month. d. Perhitungan hujan forecast menggunakan metode Thomas-Fierring sesuai prakiraan ZOM BMKG terkini. Analisis hidrologi dalam RAAT ini

tidak menggunakan pendekatan probabiitas sebagaimana lazimnya di lingkup SDA, karena mengingat UU RI 31 tahun 2009 tentang MKG, dan ketersediaan data dan perangkat komputasi. Namun sebelum analisis, terlebih dahulu dilakukan evaluasi atas seri data prak iraan BMKG, guna mengetahui tingkat akurasi prakiraan terhadap realisasi.

e. Ketersediaan air merupakan ketersediaan air permukaan yang berasal dari hujan, base flow (aliran dasar) dan mata air yang mengalir di sepanjang sungai. Ketersediaan air efektif DAS ditinjau sampai lokasi BU terhilir dalam DAS utilitas.

f. Perhitungan ketersediaan air lokal antar BU (local inflow) berdasarkan analisis transformasi hujan (rain-run) dengan metode FJ. Mock yang

terkalibrasi dengan pengukuran debit pos AWLR dan BU terkait, di samping mempertimbangkan debit mata air (sesuai observasi dan dianggap merata).

g. Kebutuhan air RUMKOT dan SINIK mengacu pada pedoman dan standar yang berlaku, data PDAM se P Lombok dan data penyediaan air sebagaimana diterbitkan BPS.

h. Alokasi air sebagian penduduk lokal sesuai zona permukiman desa, langsung dari sumber mata air. i. Kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai ditentukan pada 95% probability distribution function (PDF) atas ketersediaan air, dan diterapkan

pada DAS basah tertentu. j. Parameter yang digunakan dalam perhitungan kebutuhan air di sawah NFR (Net Field Requirement) mencakup neraca air atas hujan,

evapotranspirasi aktual atas hasil observasi panci evaporasi, koefisien tanaman dan perkolasi yang bervariasi antar waktu. k. Kebutuhan air perikanan (kolam ikan dan keramba) tidak dihitung secara khusus karena belum ada data, sehingga dianggap mengikuti pola

distribusi air irigasi dengan meminjam air (non konsumtif). Letak budi daya perikanan di sebagian kecil jaringan irigasi di DAS basah. l. Tidak memperhitungkan kebutuhan air ternak, dengan asumsi tidak mengambil air di sungai dan mata air, tetapi disediakan melalui sumur dangkal/

sumur bor/ embung lapangan (off-stream). m. Karena kelengkapan data dimensi konstruksi BU yang masih kurang, maka dianggap kapasitas intake BU dan saluran induk sedemikian rupa

sehingga mampu dilalui debit pemberian air (release).

Page 6: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

n. DI yang ditinjau mencakup seluruh DI pemerintah dan pemda dan sebagian DI desa, yaitu memiliki nama, koordinat dan luas sawah. o. Memperhitungkan suplesi (water transfer) yang dikondisikan dari DAS basah ke DAS kering (dependent), dengan tetap mengutamakan

indeks neraca air di DAS basah. p. Walaupun belum ada data/penelitian valid, pada beberapa zona “DI dalam DI”, interkoneksi anak sungai/sungai dalam DAS, interkoneksi

antar jaringan irigasi dalam DAS dan sebaran embung rakyat/sumur dangkal, bahwa kearifan lokal sangat menentukan. Dalam kondisi ini memperhatikan adanya return flow dan pemanfaatan air yang dilakukan secara berulang atau re-use, re-cycle, re-duce (R3), sehingga diberikan koefisien peningkatan pemanfaatan air melalui efisiensi irigasi sebesar 5 – 15%.

q. Pada umumnya kualitas air di sungai utilitas lintas kota masih sesuai baku mutu air nasional (kecuali di beberapa sungai tercemar limbah rumah tangga/coly), sehingga relatif dapat dipenuhi oleh debit pemeliharaan sungai.

r. Di setiap proses optimasi, akan ditentukan nilai indeks kekurangan air (defisit), yaitu nilai bobot selisih pemberian air atas kebutuhan air irigasi, atau analog faktor-K (RDR). Nilai ini mengindikasikan klasifikasi distribusi air dalam jaringan irigasi sebagai berikut :

Klasifikasi Defisit Faktor-K (RDR)

Perlakuan Operasional Ilustrasi Kondisi

C1 0 - 25% 100% - 75% Terus menerus

(continuous flow) Pemberian air dari BU cukup, pemberian air dapat

sebesar kebutuhan, tanpa giliran

C2 >25% - 50% <75% – 50% Giliran

(rotation) Pemberian air dari BU sedang, giliran di tingkat petak

tersier secara berurutan

C3 >50% - 75% <50% - 25% Terputus

(intermittent) Pemberian air dri BU kurang, giliran ketat/secara penuh di

tingkat pengelompokkan petak/sekunder Sumber : Pedoman Pengalokasian Air, Ditjen Pengairan, 1998 dan Permen PUPR 12/PRT/M/2015 yang diolah/dirincikan dan telah disepakati IWAF, 2015.

Jika nilai defisit air lebih dari 75%, disebut dengan emergency, maka diperlukan operasional giliran sangat ketat antar BU/blok primer.

Jenis dan sumber data yang digunakan sebagai berikut :

a. Peta dan luas DAS dan WS. b. Peta administrasi, berdasarkan peta rupa bumi (RBI) skala 1 : 25.000 (Bakosurtanal). c. DI berbasis DAS dan DI berbasis sumber air (nama DI, luas sawah irigasi, lokasi, koordinat dan lintas kab/kota), termasuk estimasi efisiensi

irigasi dari instansi PU-SDA sesuai kewenangan se-Pulau Lombok, tahun 2014-2015 yang disepakati IWAF. d. Data hujan dengan pencatatan lebih dari 20 tahun dari pos ARR, sumber dari BWS NT I dan BISDA. e. Data klimatologi berupa evaporasi panci dari BWS NT I, BISDA dan BMKG. f. Data lokasi dan mata air dari BISDA, BLHP dan BWS NT I.

g. Data debit dari pos AWLR pencatatan BISDA dan BWS NT I. h. Data debit BU pencatatan BWS NT I dan Dinas PU. i. Data prakiraan musim hujan, berupa sifat hujan dan awal musim hujan dari BMKG. j . Data kebutuhan air untuk berbagai penggunaan (irigasi dan sektor lainnya), sumber dari Dinas PU dan PDAM se-Pulau Lombok. k. Data target luas tanam DPTPH. l. Data luas panen, luas sawah, penyediaan air PDAM dan data lain terkait SDA didapat dari BPS.

Page 7: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

Data di atas mencakup data primer dan sebagaian besar sekunder, kemudian dipilah dan diolah menjadi lebih dari 200.000 untaian data selama 24 periode sebagai input proses “mesin kalkulasi alokasi air ”. Berikut bagan alur analisis RTT dalam RAAT :

1.7. Jangka Waktu Perencanaan

RAAT disusun untuk satu tahun hidrologi ke depan yaitu tahun 2015/2016 (24 periode). RAAT dapat ditinjau/direvisi jika terjadi kondisi perbedaan signifikan atas prakiraan BMKG dan atau jika deviasi rencana dan realita lapangan cukup besar (misal terjadi perubahan ekstrim), dengan terlebih dahulu diusulkan BWS NT I untuk mendapat rekomendasi/persetujuan TKPSDA.

Adil?

Page 8: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

II. GAMBARAN UMUM

2.1. Wilayah Sungai

WS Lombok (luas 4.738 km2 ; 3,23 juta jiwa ; 4 kabupaten dan 1 kota sebagai ibukota Prov NTB) merupakan WS strategis nasional. Di sebelah Timur WS ini terdapat WS Sumbawa yang juga strategis nasional. Ke-dua WS ini berada di wilayah Prov NTB. Sebagian besar sungai di WS Lombok bersumber dari kawasan Segara Anak (G. Rinjani), sebagai danau yang relatif constant storage/head dapat mengalirkan air melalui permukaan/rembesan/bawah tanah ke segenap penjuru, antara lain sungai utama (S) ke Utara yaitu S Putih, ke Barat S Jangkok dan S Babak, ke Timur S Tanggik dan ke Selatan S Renggung.

Sifat aliran sungai ke Barat adalah phereneal dengan debit cukup, ke Timur sebagian bervariasi phereneal dan ephemeral/intermitent, ke Utara panjang sungai lebih pendek dan semi phereneal, sedangkan ke Selatan aliran ephemeral/intermitent namun tersebar hamparan sawah potensial

dengan perkolasi < 1 mm/hari. Potensi air tanah banyak tersebar di sebelah Utara dan Timur, sedangkan ke Selatan tidak terdapat potensi air tanah dalam. Laju evaporasi 3 - 6 mm/hari dan mata air 132 titik dengan debit 1,16 lt/dt sampai 1.967 lt/dt atau sejumlah 381 juta m 3. Ketersediaan air permukaan di WS Lombok yaitu kondisi basah 7.141 juta m3 (20%, hujan 2.515 mm), normal 3.724 juta m3 (50%, hujan 1.240 mm), dan kering 1.707 juta m3 (80%, hujan 604 mm).

Pengguna air terbesar di WS Lombok adalah untuk irigasi (1.769 juta m3 atau sekitar 97% dari total kebutuhan air). Untuk transfer air dari kawasan Barat (DAS basah) digunakan saluran HLD menuju DAS kering dengan areal sawah terhampar luas itu. NTB menjadi swasembada beras (1984) dan sebagai salah satu lumbung padi nasional (1986). Saat ini, produksi padi di NTB ditargetkan 2,20 juta ton, d isertai palawija (jagung dan kedelai). Adanya pengembangan irigasi, menyebabkan alokasi air menjadi rumit, saling ketergantungan, dan sangat rawan konflik multi dimensi (antar pengguna, antar pengelola, antar wilayah dan antar waktu).

2.2. Daerah Aliran Sungai

Dari sejumlah 197 DAS (sebagian besar bentuk memanjang dan agak curam) di WS Lombok, terdapat 52 DAS dengan SDA sudah termanfaatkan atau disebut DAS utilitas. Pada kondisi normal (50%) terdapat ketersediaan air efektif sampai BU terhilir dengan debit 0,358 lt/dt sampai 3.437 lt/dt atau sejumlah 1.987 juta m3. Di DAS yang tersebar BU ini dapat dikelompokkan menjadi 11 DAS dependent dan 41 DAS independent. DAS dependent terinterkoneksi melalui sistem jaringan HLD yang memindahkan air dari DAS basah di bagian Barat ke DAS kering di bagian Tengah, Selatan dan sebagian Timur dengan tingkat kepadatan BU tinggi dan didominasi fungsi irigasi, yaitu:

a. Kategori DAS basah berupa DAS Jangkok, DAS Meninting-Midang, DAS Babak, DAS Kelongkong Remening, b. Kategori DAS antara basah-kering berupa DAS Dodokan, DAS Aikampat, dan c. Kategori DAS kering DAS Renggung-Perempung, DAS Palung, DAS Pare Ganti, DAS Rere Penembem dan DAS Moyot

Page 9: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

2.3. Bangunan Utama

Pada DAS utilitas terdapat BU sebagai BPA, yaitu 573 unit BU irigasi berupa 3 unit bendungan, 155 unit embung dan 415 unit bendung. Selain itu terdapat 25 unit BU PDAM dan 5 unit BU PLTA/PLTMH berijin (legal). Data prasarana SDA di WS Lombok disajikan pada tabel berikut:

2.4. Isu Utama

Beberapa isu utama terkait alokasi air di WS Lombok, yaitu:

a. Prakiraan BMKG tahun 2015/2016 adalah bersifat normal (zona cakupan sekitar 54%) dan di bawah normal (zona cakupan sekitar 46 %)

dengan awal musim hujan pada Desember I – Desember II (pasca El Nino), bahwa jika dibandingkan terhadap tahun 2014/2015 lalu

terjadi pemunduran 2-3 periode pada sebagian besar zona.

b. Perubahan iklim global yang mempengaruhi pola hujan dan aliran sungai di WS Lombok.

c. Eksisting tata tanam masih dilakukan secara turun temurun, tradisional dan menggunakan Keputusan Gubernur/Bupati /Walikota yang

“kadaluarsa” dan belum mengacu RAAT.

d. Tingkat pemenuhan kebutuhan air irigasi belum merata/setara di setiap BU, ditandai dengan pemberian air di BU bagian hulu cenderung

berlebihan dan di bagian hilir cenderung kekurangan dan memanfaatkan air lebih/buangan irigasi dari hulu (return-flow).

e. Semakin meningkatnya sebaran dan kebutuhan air pada kolam ikan/keramba, munculnya investor PLTMH (legal/illegal), menurunnya

kualitas air di sungai-sungai lintas perkotaan dan rumitnya sistem sungai, antar sungai dan jaringan irigasi, antar jaringan irigasi dan

meningkatnya pelanggaran pola tanam yaitu luas tanam dan penanaman padi pada MT III.

Jenis Prasarana SDA Sat. WS Lombok Total NTB

Bendung bh 415 527

Bendungan bh 3 10

Embung (embung skala bendungan) bh 155 (13) 219 (40)

Embung rakyat & desa bh 2.028 2.028

Saluran suplesi/interkoneksi (HLD) km 30 30

Pos Hidroklimatologi

(BISDA dan BWS NT I) bh

54

(41 ; 13)

76

(60 ; 16)

PLTA/PLTMH

Legal + ilegal unit

27

(5 ; 22)

36

(5 ; 31)

Luas sawah dan jumlah DI

Pem/Pemda ha 112.834 ; 350 DI 210.735 ; 462 DI

-Irigasi PU < 1000 ha (kab/kota) ha 58.043 ; 295 DI 97.528 ; 384 DI

Jenis Prasarana SDA Sat. WS Lombok Total NTB

-Irigasi PU 1000-3000 ha (Prov) ha 43.844 ; 49 DI 77.904 ; 69

-Irigasi PU >3000 ha (Pusat)

ha 10.947 ; 6 DI 27.677 ; 9

Luas sawah irigasi desa ha 7.350 71.150

Luas sawah fungsional Pem/Pemda (DI)

di dalam kawasan Interkoneksi HLD ha 86.707 ; 365 DI 86.707 ; 365 DI

Luas tadah hujan ha 14.781 35.193

Jaringan irigasi lahan kering ha 2.061 3.904

Pompa air tanah (JIAT) bh (ha) 235 (3.515) 479 (7.785)

Page 10: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

f. Keberadaan PLTA/PLTMH di hilir lokasi BU irigas i strategis yang dapat menimbulkan rawan tuntutan “penyelewengan” alokasi air.

g. Dalam hal penyelenggaraan operasional alokasi air, terdapat permasalahan antara lain:

kuantitas data base belum sepenuhnya menginventarisasi lokasi/kondisi/besaran seperti BU, kapasitas intake/saluran primer, bangunan ukur debit, mata air, DI desa, parameter/koefisien yang terkait aspek hidrologi dan irigasi dan return flow,

sistem monitoring data numerik dan visual belum sepenuhnya mampu menangkap kondisi real-time di lapangan,

kondisi alat atur (pintu) dan alat ukur (pheilscaal) pada BU sebagian besar rusak/belum terkalibrasi dan memiliki tingkat error yang tinggi,

operator BU irigasi hampir seluruhnya berstatus PNS/honorer PemProv/PemKab/Kota dan tenaga sukarelawan, sehingga kesulitan dalam instruksional,

baru menyusun model optimasi RAAR untuk pelaksanaan DIRTO di Jangkok (percontohan), dengan didukung nota perjanjian kerjasama (PKS) antar unsur pemerintah dan pemda antara lain mengatur penggunaan bawah kendali operasi (BKO) operator BU dan berbagi kegiatan operasional,

baru dibentuk 2 unit PS sebagai ujung tombak BWS NT I, yaitu PS Jangkok-Babak dengan wilayah kerja 13 DAS, 663 km2 dan PS Renggung-Palung dengan wilayah kerja 23 DAS, 981 km2, dan

lemahnya peran KOMIR Prov/Kab dalam pengusulan rancangan RTT, penyiapan rancangan keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang RTT termasuk sosialisasi awal atas rancangan RAAT yang telah direkomendasikan TKPSDA.

Page 11: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

III. PENGGUNAAN AIR

3.1. Rumah Tangga dan Perkotaan

Kebutuhan air RUMKOT sebagai prioritas utama dalam perhitungan optimasi RAAT. WS Lombok terdapat 25 unit BU PDAM dari sumber mata air dengan total debit kebutuhan air tahun 2015/2016 sebesar 1.396 lt/dt, flat sepanjang tahun yang tersebar pada 14 DAS utilitas, yaitu:

No. DAS / BU PDAM Debit

Kebutuhan (lt/dt)

Nama Pengelola

I DAS Jangkok (HLD) 731,2 1 Orong Petung 4,81 PDAM Giri Menang Mataram

2 Ranget 473,43 PDAM Giri Menang Mataram

3 Saraswaka 76,38 PDAM Giri Menang Mataram

4 Sarasuta 176,6 PDAM Giri Menang Mataram

II DAS Babak (HLD) 318,58 1 Aik Bone 57,4 PDAM Kab. Lombok Tengah

2 Benang Stukel 49,2 PDAM Kab. Lombok Tengah

3 Tibu Nangklok 131,2 PDAM Kab. Lombok Tengah

4 Lembah Sempaga 80,78 PDAM Giri Menang Mataram

III DAS Aikampat (HLD) 53,38 1 Duren Dua 49,2 PDAM Kab. Lombok Timur

2 Tibu Bunter 4,18 PDAM Kab. Lombok Timur

IV DAS Meninting Midang (HLD) 13,12 1 SPAM Penimbung 13,12 PDAM Giri Menang Mataram

V DAS Kelongkong Remening (HLD) 20,42 1 Montong 20,42 PDAM Giri Menang Mataram

VI DAS Dodokan (HLD) 69,7 1 WTP Penujak 69,7 PDAM Kab. Lombok Tengah

No. DAS / BU PDAM Debit

Kebutuhan (lt/dt)

Nama Pengelola

VII DAS Renggung Perempung (HLD) 21,32 1 Nyeredep 21,32 PDAM Kab. Lombok Tengah

VIII DAS Palung (HLD) 6,15 1 Otak Kokok 6,15 PDAM Kab. Lombok Timur

IX DAS Blimbing 75,85 1 Hutan Tojang 49,2 PDAM Kab. Lombok Timur

2 Merobot 8,2 PDAM Kab. Lombok Timur

3 Aik Ambung 61,15 PDAM Kab. Lombok Timur

4 Gamang 12,3 PDAM Kab. Lombok Timur

X DAS Desa 8,2 1 Lemor 8,2 PDAM Kab. Lombok Timur

XI DAS Kukusan Tanggek 16,4 1 Tibu Paok 16,4 PDAM Kab. Lombok Timur

XII DAS Reak 18,35 1 Bangket Bayan 18,35 PDAM Kab. Lombok Utara

XIII DAS Segara 31,25 1 Jong Plangka 31,25

XIV DAS Tojang 6,15 1 Mualan 6,15 PDAM Kab. Lombok Utara

Page 12: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

3.2. Sosial, Instansi, Niaga, Industri dan Khusus

Selain kebutuhan air RUMKOT pada 25 unit BU PDAM seperti di atas, terdapat juga kebutuhan air SINIK dengan total debit kebutuhan air tahun 2015/2016 sebesar 307 lt/dt, flat sepanjang tahun yang tersebar pada 14 DAS utilitas. Berikut kebutuhan air SINIK tiap BU di mata air :

3.3. Irigasi

Data irigasi yang diinventarisasi/disepakati dari anggota IWAF, bahwa sawah irigasi fungsional seluas 120.184 ha, mencakup kewenangan pemerintah 10.947 ha, pemprov 43.844 ha, pemkab/kota 58.043 ha dan DI desa seluas 7.350 ha. Sektor irigasi merupakan pengguna air terbesar dengan kebutuhan air mencapai 1.769 juta m3 (fluktuatif sepanjang tahun). KOMIR Kab/Prov belum mengusulkan RTT, sehingga dilakukan pendekatan umum/sementara yang diolah dari data BPS dan IWAF, sebagai berikut:

No. DAS / BU PDAM Debit

Kebutuhan (lt/dt)

Nama Pengelola

I DAS Jangkok (HLD) 160,51 1 Orong Petung 1,06 PDAM Giri Menang Mataram

2 Ranget 103,92 PDAM Giri Menang Mataram

3 Saraswaka 16,77 PDAM Giri Menang Mataram

4 Sarasuta 38,77 PDAM Giri Menang Mataram

II DAS Babak (HLD) 69,93 1 Aik Bone 12,6 PDAM Kab. Lombok Tengah

2 Benang Stukel 10,8 PDAM Kab. Lombok Tengah

3 Tibu Nangklok 28,8 PDAM Kab. Lombok Tengah

4 Lembah Sempaga 17,73 PDAM Giri Menang Mataram

III DAS Aikampat (HLD) 11,72 1 Duren Dua 10,8 PDAM Kab. Lombok Timur

2 Tibu Bunter 0,92 PDAM Kab. Lombok Timur

IV DAS Meninting Midang (HLD) 2,88 1 SPAM Penimbung 2,88 PDAM Giri Menang Mataram

V DAS Kelongkong Remening (HLD) 4,48 1 Montong 4,48 PDAM Giri Menang Mataram

VI DAS Dodokan (HLD) 15,3 1 WTP Penujak 15,3 PDAM Kab. Lombok Tengah

No. DAS / BU PDAM Debit

Kebutuhan (lt/dt)

Nama Pengelola

VII DAS Renggung Perempung (HLD) 4,68 1 Nyeredep 4,68 PDAM Kab. Lombok Tengah

VIII DAS Palung (HLD) 1,35 1 Otak Kokok 1,35 PDAM Kab. Lombok Timur

IX DAS Blimbing 16,65 1 Hutan Tojang 10,8 PDAM Kab. Lombok Timur

2 Merobot 1,8 PDAM Kab. Lombok Timur

3 Aik Ambung 1,35 PDAM Kab. Lombok Timur

4 Gamang 2,7 PDAM Kab. Lombok Timur

X DAS Desa 1,8 1 Lemor 1,8 PDAM Kab. Lombok Timur

XI DAS Kukusan Tanggek 3,6 1 Tibu Paok 3,6 PDAM Kab. Lombok Timur

XII DAS Reak 4,03 1 Bangket Bayan 4,03 PDAM Kab. Lombok Utara

XIII DAS Segara 1,36 1 Jong Plangka 1,36

XIV DAS Tojang 1,35 1 Mualan 1,35 PDAM Kab. Lombok Utara

Page 13: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

Kab/Kota Luas Sawah Irigasi

(Ha)

Intensitas Tanam (CI)

Padi Palawija Total

Kota Mataram 1.202 300% 0% 300%

Lobar 11.130 230% 70% 300%

KLU 7.997 136% 84% 219%

Loteng 53.136 170% 45% 215%

Lotim 46.720 148% 36% 184%

Jumlah WS Lombok 120.184 173% 46% 219%

3.4. Tenaga Listrik

Di WS Lombok terdapat 27 unit PLTA/PLTMH, namun yang memiliki SIPA/legal baru 5 unit, selebihnya sedang dalam pengajuan/proses SIPA. Kebutuhan air minimal dan maksimal agar turbin dapat beroperasi diberikan sesuai SIPA dan ketersediaan air, berikut tabel kebutuhan minimal dan maksimal masing-masing PLTMH :

No. BU PLTA DAS Debit Operasi

(lt/dt) Nama Pengelola

1 PLTMH Sesaot Jangkok Minimal 1.000

PT. Tirta Daya Rinjani Maksimal 5.000

2 PLTMH Sayang-Sayang Jangkok Minimal 1.000

PT. Tirta Daya Rinjani Maksimal 5.000

3 PLTMH Segara Segara Minimal 1.000

PT. Suar Investindo Capital Maksimal 4.100

4 PLTMH Santong Sidutan Minimal 600

PT. Suar Investindo Capital Maksimal 1.500

5 PLTMH Kokok Putih Putih Minimal 280

PT. Nusantara Indo Energi Maksimal 1.600

3.5. Aliran Pemeliharaan Sungai

Untuk menjaga keberlangsungan habitat sungai dan ekosistem sungai, maka pada RAAT perlu diperhitungkan debit pemeliharaan sungai. Namun dalam perhitungan disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik sungai/DAS dan kearifan lokal, sehingga tidak semua DAS mendapatkan debit pemeliharaan. Pada RAAT ini kebutuhan air pemeliharaan sungai dihitung berdasarkan ketersediaan air dengan probablitas 95% (PDF),

sehingga diperoleh debit pemeliharaan sungai (QM) berkisar 1 – 387 lt/dt untuk DAS utilitas yang tergolong DAS basah.

Page 14: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

IV. NERACA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI

4.1. Ketersediaan Air

Ketersediaan air tahunan ditinjau pada 4 (empat) skenario, yaitu andalan (sesuai prakiraan BMKG) dan probabilitas (sebagai pembanding), seperti tabel di bawah ini:

No. Skenario/Probabilitas Hujan Rerata Wilayah

(mm)

Ketersediaan Air Permukaan (juta m3)

WS Lombok (Bruto)

52 DAS Utilitas (Efektif s/d BU Terhilir)

1 Andalan (Forecast, prakiraan BMKG ) 1.213 3.643 1.934

2 Tahun Basah (Wet, probabilitas 20%) 2.515 7.141 3.790

3 Tahun Normal (Normal, probabilitas 50%) 1.240 3.724 1.977

4 Tahun Kering (Dry, probabilitas 80%) 604 1.707* 906

*) Ketersediaan air andalan (80%) menurut Pola PSDA WS Lombok tahun 2010 sebesar 2.84 Mm3.

4.2. Kebutuhan Air

Besarnya kebutuhan air tahunan berdasarkan prioritas penggunaan air sebagai berikut :

Urutan Prioritas

Penggunaan Air Kebutuhan Air

Debit (lt/dt) Volume (juta m3)

1 RUMKOT 1.396 44

2 Irigasi 56.082 1.769

3 SINIK 307 10

4 Tenaga Listrik (non konsumtif)

280 – 5.000 9 – 158

Page 15: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

4.3. Status Neraca Air

Pada kondisi forecast 2015/2016, secara umum status neraca air permukaan di 52 DAS utilitas (ketersediaan air efektif) adalah defisit pada 19 DAS (DAR 102 - 571%) dan surplus pada 33 DAS (DAR 0% - 99%), seperti tabel di bawah ini. Dalam suatu DAS dapat terjadi status neraca air surplus, namun setelah dilakukan optimasi alokasi air, hasilnya tidak merupakan cerminan neraca air global itu, karena kemungkinan di bagian hulu DAS berkondisi defisit, kendala topografi dari anak sungai (tributary) dan pola distribusi ketersediaan air dalam setahun.

No. DAS

Ketersedia-

an air jt m3/thn

Kebutuhan air Deviasi

Jt m3/thn

DAR Indikasi Neraca Air

No. DAS

Ketersedia- an air

jt m3/thn

Kebutuhan air Deviasi m3/thn

DAR Indikasi

Neraca Air RUMKOT

jt m3/thn

Irigasi

jt m3/thn

SINIK

jt m3/thn

RUMKOT jt m3/thn

Irigasi jt m3/thn

SINIK j t m3/thn

1 Amoramor 35 7 27.2 24% Surplus 29 Putih 33 0 33.4 0% Surplus

2 Ancar 20 3 17.4 13% Surplus 30 Rajak 13 2 11.0 16% Surplus

3 Balak 0 1 -0.1 163% Defisit 31 Reak 28 1 28 0 -0.6 165% Defisit

4 Bangketlamin 1 2 -0.7 231% Defisit 32 Rembat 1 1 -0.5 571% Defisit

5 Beburung 74 9 64.6 12% Surplus 33 Sambelia 32 20 12.0 97% Surplus

S 6

Belik 1 1 0.9 49% Surplus 34 Segara 121 1 11 0 108.2 9% Surplus

7 Bengkang 2 2 0.3 102% Defisit 35 Sidutan 103 28 74.6 28% Surplus

8 Bentek (Rupek) 26 3 23.4 11% Surplus 36 Siung 7 4 3.5 56% Surplus

9 Blimbing 79 2 110 1 -34.1 155% Defisit 37 Sokong 26 2 24.0 7% Surplus

10 Buruan 13 2 11.4 15% Surplus 38 Supak 2 2 0.2 96% Surplus

11 Desa 41 0 19 0 21.6 103% Defisit 39 Tiupupus 36 5 30.9 14% Surplus

12 Gems Serodang 32 20 11.0 87% Surplus 40 Tojang 26 0 27 0 -0.9 99% Surplus

13 Jelateng 18 4 14.4 27% Surplus 41 Unus (Berenyok) 15 10 5.5 99% Surplus

14 Kelep 11 5 5.9 60% Surplus 42 Jangkok (Hid) 373 23 23 5 322.0 10% Surplus

15 Koangan 8 3 5.3 37% Surplus 43 Babak (HLD) 212 3 399 1 -191.2 117% Defisit

16 Kukusan Tanggek 129 1 139 0 -10.3 112% Defisit 44 Aikampat (HLD) 66 2 92 0 -28.7 166% Defisit

17 Lebah Pebali 2 4 -2.2 0% Surplus 45 Meninting Midang (HLD) 95 0 18 0 76.2 15% Surplus

18 Lebak 1 2 -0.5 344% Defisit 46 Kelongkong Remening (HLD) 61 1 12 0 48.4 19% Surplus

19 Luk 27 4 23.8 13% Surplus 47 Dodokan (HLD) 267 2 188 0 76.7 49% Surplus

20 Mawun 1 1 -0.3 214% Defisit 48 Renggung Perempung (HLD) 98 1 144 0 -47.2 62% Surplus

21 Menangapaok 1 1 -0.2 139% Defisit 49 Pare Ganti (HLD) 17 90 -73.0 145% Defisit

22 Menangen 1 1 -0.3 422% Defisit 50 Rere Penembem (HLD) 18 34 -15.4 295% Defisit

23 Mentareng 6 0 5.9 7% Surplus 51 Palung (HLD) 55 0 231 0 -175.9 115% Defisit

24 Nangka 21 13 8.3 88% Surplus 52 Moyot (HLD) 6 27 -21.4 156% Defisit

25 Peak (Jerowaru) 4 8 -4.3 263% Defisit DAS NON – HLD 1048 5 511 1 531 100% Defisit

26 Pelangan 39 2 37.7 4% Surplus DAS HLD 1267 32 1258 7 -30 105% Defisit

27 Pemokong 8 4 3.3 63% Surplus Total DAS 2315 27 1768 8 501 102% Defisit

28 Penggolong 2 2 0.2 94% Surplus

Page 16: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

V. RENCANA ALOKASI AIR - SKENARIO ANDALAN

5.1. Rumah Tangga dan Perkotaan

Rencana alokasi air RUMKOT di 25 unit BU PDAM sebesar 1.396 lt/dt merata (flat) selama 24 periode setengah bulanan atau 44 juta m3 dari sejumlah 25 titik mata air, termasuk untuk kebutuhan air minum penduduk lokal/desa sekitar sumber mata air.

5.2. Irigasi

Diperoleh luas tanam 319.984 ha, CI 266% dengan awal tanam Nov II, Des I, Des II, Jan I dan Jan II. Rencana alokasi air berkisar 1.687 lt/dt - 3.656 lt/dt maksimum selama 24 periode atau 1.038 juta m3. Pada kondisi ini luas tanam padi mencapai 216.427 ha dan luas tanam palawija mencapai 103.557 ha. Rekap hasil yang ditransformasi ke bentuk sajian informasi setiap kabupaten/kota sebagai berikut :

Kab/Kota Luas Sawah Irigasi (ha)

Kewenangan dan Luas (ha) Rencana Intensitas Tanam Kebutuhan Air Total (juta m3) Pemerintah/Pemda Desa Padi Palawija Total

Kota Mataram 1.202 1.202 - 200% 100% 300% 13

Lobar 11.130 10.074 1.056 194% 96% 290% 159

KLU 7.997 7.330 667 174% 73% 248% 102

Loteng 53.136 50.002 3.134 175% 87% 263% 742

Lotim 46.720 44,226 2,493 183% 84% 267% 752

Jumlah WS Lombok 120.184 112.834 7.350 180% 86% 266% 1.769

5.3. Sosial, Instansi, Niaga, Industri dan Khusus

Untuk penyediaan air SINIK pada 25 unit BU PDAM dapat dipenuhi dengan debit 6,86 – 47,69 lt/dt selama 18-24 periode setengah bulanan atau 9 juta m3 dapat dialokasikan setelah tercukupinya kebutuhan air untuk RUMKOT, irigasi dan pemeliharaan sungai/penggelontoran sungai lin tas kota.

Page 17: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

5.4. Tenaga Listrik

No. Intake PLTA/PLTMH DAS Debit Operasi

(lt/dt) Periode Operasi dalam setahun

1 PLTMH Sesaot Jangkok 1.175 - 3.653 11

2 PLTMH Sayang-Sayang Jangkok 1.789 - 5.000 22

3 PLTMH Segara Segara 1.011 - 4.100 19

4 PLTMH Santong Sidutan 691 - 1.500 17

5 PLTMH Kokok Putih Putih 301 - 1.600 16

5.5. Diagram Alokasi Air Global

Keterangan: : Ketersediaan Air : Kebutuhan Air : Penyediaan Air

5%

S UT DAS UT EF

Page 18: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

5.6. Rekapitulasi RAAT WS Lombok Tahun 2015/2016

NO DAS Bangunan Utama

Luas Sawah (ha)

Kewe- nangan

QA

(jt ms)

QM

(jt ms)

QL

(jt ms)

QD (jt m3) QR (jt m3) Luas Tanam (ha) Intensitas Tanam Awal

Tanam

Rerata

Dealt

Class

Distribusi Air

dominan dlm JI RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik MT1 MT2 a LIT2b MT3

Total MT1 MT2a LIT2b MT3

Total Pd Pd PlLA PlLA Pd Pd PlLA PlLA

1 AMORAMOR B SAMBIK JENGKEL 245 KLU 32.63 2.53 32.63

4.08

4.08

245 245 0

245 735 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 0% C1

B PAWANG KATES 210 KLU 2.01 0.00 2.01

3.35

1.62

200 208 0

168 575 95% 99% 0% 80% 274% JAN I 36% C1

2 ANCAR B BERTAIS 108 MTR 2.69 0.00 2.69

1.18

1.01

108 108 0

108 324 100% 100% 0% 100% 300% DES II 11% C1

B PAMOTAN 135 MTR 17.24 0.00 15.35

1.35

1.35

135 135 0

135 405 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

3 BALAK E UWUNG 45 LOTENG 0.49 0.00 0.49

0.60

0.35

42 31 0

38 110 93% 68% 0% 84% 245% JAN I 28% C1

4 BANGKETLAMIN E BUMBANG 100 LOTENG 0.79 0.00 0.79

1.52

0.61

100 78 0

92 270 100% 78% 0% 92% 270% JAN I 43% C3

5 BEBURUNG B TIMBA GADING 138 LOTIM 27.87 0.00 27.87

1.87

1.69

138 138 0

138 414 100% 100% 0% 100% 300% DES I 8% C1

B LENDANG LUAR 243 LOTIM 2.89 0.00 2.89

3.62

3.18

243 243 0

243 729 100% 100% 0% 100% 300% DES II 9% C1

B LENDANG TINGGI 265 LOTIM 43.27 0.40 43.27

3.91

3.73

265 265 0

265 795 100% 100% 0% 100% 300% DES II 3% C1

6 BELIK E OBEL-OBEL 40 LOTIM 1.45 0.00 1.45

0.53

0.40

40 40 0

16 96 100% 100% 0% 41% 241% JAN I 18% C1

7 BENGKANG B BENGKANG 120 LOBAR 2.00 0.00 2.00

1.68

1.20

104 120 0

120 344 87% 100% 0% 100% 287% JAN I 18% C1

8 BENTEK (RUPEK) B BANTEK 9 KLU 5.78 0.37 5.78

0.11

0.11

9 9 0

9 27 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B KERUJUK 1 14 KLU 9.57 0.60 9.57

0.15

0.15

14 14 0

14 42 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B KERUJUK 2 34 KLU 0.65 0.04 0.65

0.40

0.40

34 34 0

34 102 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B MENGGALE 120 KLU 7.69 0.50 7.69

1.42

1.42

120 120 0

120 360 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B ELONG - ELONG 69 KLU 2.50 0.16 2.50

0.76

0.76

69 69 0

69 207 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

9 BLIMBING B PENGADANGAN 517 LOTIM 8.89 0.79 8.89

7.81

3.72

517 517 0

450 1484 100% 100% 0% 87% 287% JAN I 38% C3

B SUKETIEN 187 LOTIM 11.29 1.16 11.29

2.58

1.22

187 187 0

163 537 100% 100% 0% 87% 287% JAN I 38% C3

B MENCERIT 150 LOTIM 1.09 0.14 1.09

2.39

1.17

150 150 0

131 431 100% 100% 0% 87% 287% JAN I 38% C3

B TEMPASAN 496 LOTIM 4.41 0.53 4.41

8.32

4.06

496 496 0

432 1424 100% 100% 0% 87% 287% JAN I 37% C3

B PRINGGESELE 533 LOTIM 2.37 0.30 2.37

9.82

4.87

533 533 0

464 1530 100% 100% 0% 87% 287% JAN I 37% C3

B GAPUK 433 LOTIM 7.97 0.91 7.97

7.28

3.55

433 433 0

377 1243 100% 100% 0% 87% 287% JAN I 37% C3

B ANJANI 290 LOTIM 0.22 0.03 0.22

5.39

2.70

290 290 0

267 847 100% 100% 0% 92% 292% JAN I 37% C3

B TEBABAN 261 LOTIM 0.62 0.09 0.62

4.82

2.40

261 261 0

240 762 100% 100% 0% 92% 292% JAN I 37% C3

B KRONGKONG 658 LOTIM 3.21 1.11 3.21

12.81

6.90

658 658 0

592 1908 100% 100% 0% 90% 290% DES II 37% C3

B DAMAR JENGKANG 42 LOTIM 0.38 0.16 0.38

0.80

0.46

42 42 0

40 124 100% 100% 0% 96% 296% DES II 35% C1

B BELEONG 250 LOTIM 0.54 0.24 0.54

5.47

3.16

250 250 0

238 738 100% 100% 0% 95% 295% DES II 36% C1

TOTAL IRDES 63 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.99

0.62

63 63 0

63 189 100% 100% 0% 100% 300% DES II 30% C1

B JONTAK 22 LOTIM 5.00 0.64 5.00

0.35

0.22

22 22 0

22 66 100% 100% 0% 100% 300% DES II 30% C1

B BEREMBUN 147 LOTIM 1.10 0.00 1.10

2.19

1.00

147 121 0

104 372 100% 82% 0% 71% 253% DES II 45% C3

TOTAL IRDES 439 LOTIM 0.00 0.00 0.00

8.19

4.98

439 439 0

439 1317 100% 100% 0% 100% 300% DES II 30% C1

B KERUAK 116 LOTIM 4.30 0.59 4.30

2.16

1.32

116 116 0

116 348 100% 100% 0% 100% 300% DES II 30% C1

B TOJANG 131 LOTIM 10.30 0.18 1.43 1.81 2.06 0.40

1.81 1.52 0.40

131 131 0

131 393 100% 100% 0% 100% 300% DES II 16% C1

B IR UDANG KARAPAN 45 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.87

0.65

45 45 0

45 135 100% 100% 0% 100% 300% DES II 16% C1

B SIMBE 334 LOTIM 1.31 0.43 1.31

6.43

4.80

334 334 0

334 1002 100% 100% 0% 100% 300% DES II 16% C1

TOTAL IRDES 144 LOTIM 0.00 0.00 0.00

2.27

1.38

144 144 0

114 402 100% 100% 0% 79% 279% JAN I 28% C1

B PANCOR BARONG 46 LOTIM 3.90 0.47 3.27 0.39 0.72 0.09

0.39 0.44 0.09

46 46 0

36 128 100% 100% 0% 79% 279% JAN I 28% C1

B AMBUNG 95 LOTIM 1.74 0.22 1.43 0.19 1.51 0.04

0.19 0.86 0.04

95 95 0

59 249 100% 100% 0% 62% 262% JAN I 32% C1

B RUGAH II 196 LOTIM 0.68 0.00 0.68

1.39

0.56

108 61 6

47 221 55% 31% 3% 24% 113% JAN I 46% C3

B AIK ANYAR 209 LOTIM 1.42 0.49 1.42

4.22

3.02

209 209 0

209 627 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 18% C1

B DASAN LEKONG 192 LOTIM 0.84 0.30 0.84

3.65

2.78

192 192 0

192 576 100% 100% 0% 100% 300% DES II 15% C1

B SANGKON 34 LOTIM 0.86 0.33 0.86

0.66

0.51

34 34 0

34 102 100% 100% 0% 100% 300% DES II 15% C1

B REBAN TEBU 114 LOTIM 1.20 0.50 1.20

2.31

1.77

114 114 0

114 342 100% 100% 0% 100% 300% DES II 15% C1

B JENJEK 61 LOTIM 0.99 0.44 0.99

1.28

1.01

61 61 0

61 183 100% 100% 0% 100% 300% DES II 14% C1

IR DASAN BANTEK 82 LOTIM 4.50 1.89 4.50

1.59

1.56

82 82 0

82 246 100% 100% 0% 100% 300% DES II 1% C1

10 BURUAN B TERENGAN 18 KLU 5.32 0.33 5.32

0.23

0.23

18 18 0

18 54 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 0% C1

B BURUAN 43 KLU 0.19 0.01 0.19

0.55

0.55

43 43 0

43 129 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 0% C1

B LENDANG GALUH 13 KLU 0.52 0.03 0.52

0.17

0.17

13 13 0

13 39 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 0% C1

B LENDANG TERENGAN 8 KLU 2.57 0.16 2.57

0.10

0.10

8 8 0

8 24 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B KELEBUTAN 73 KLU 4.71 0.30 4.71

0.88

0.88

73 73 0

73 219 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

11 DESA B GRENGGENGAN 165 LOTIM 20.06 0.13 20.06

2.38

2.06

165 165 0

165 495 100% 100% 0% 100% 300% DES II 11% C1

B SAPIT 170 LOTIM 3.48 0.02 3.48

2.34

1.39

170 168 0

41 379 100% 99% 0% 24% 223% JAN I 30% C1

B DASAN KOAK 20 LOTIM 0.80 0.00 0.80

0.32

0.25

20 20 0

14 54 100% 100% 0% 68% 268% JAN I 18% C1

B LEKONG PULUT 135 LOTIM 7.27 0.05 7.27

1.52

0.94

135 97 0

27 259 100% 72% 0% 20% 192% JAN I 31% C1

B BANTEK LAWANG 375 LOTIM 0.43 0.00 0.43

4.66

3.03

375 255 0

60 690 100% 68% 0% 16% 184% JAN I 31% C1

B SUBAK BARU 50 LOTIM 6.76 0.04 6.76

0.79

0.70

50 50 0

42 142 100% 100% 0% 84% 284% JAN I 11% C1

B LEMOR 196 LOTIM 0.75 0.00 0.44 0.26 0.26 0.06

0.26 0.13 0.04

39 8 0

8 55 20% 4% 0% 4% 28% JAN I 47% C3

E KEMBAR 2 558 LOTIM 0.22 0.00 0.22

0.82

0.41

95 22 0

6 123 17% 4% 0% 1% 22% JAN I 47% C3

B SUNTALANGU 75 LOTIM 0.58 0.13 0.58

1.33

1.18

75 75 0

75 225 100% 100% 0% 100% 300% DES II 11% C1

B BANDE 80 LOTIM 0.18 0.05 0.18

1.50

1.34

80 80 0

80 240 100% 100% 0% 100% 300% DES II 11% C1

B BATU PUTEK 66 LOTIM 0.23 0.07 0.23

1.29

1.16

66 66 0

66 198 100% 100% 0% 100% 300% DES II 11% C1

B DINING 75 LOTIM 0.01 0.00 0.01

1.41

1.25

75 75 0

75 225 100% 100% 0% 100% 300% DES II 11% C1

E BATU TINJA 250 LOTIM 0.62 0.15 0.62

0.84

0.40

55 45 3

40 143 22% 18% 1% 16% 57% DES II 39% C3

12 GERES SERODANG B TIMBE EMAT 46 LOTIM 23.17 2.17 23.17

0.64

0.64

46 46 0

46 138 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

TOTAL IRDES 183 LOTIM 0.00 0.00 0.00

3.33

3.33

183 183 0

183 549 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B PAOK PONDONG 116 LOTIM 1.21 0.33 1.21

2.11

2.11

116 116 0

116 348 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B BAGIK TUNGKA 287 LOTIM 3.45 0.95 3.45

5.18

5.16

287 287 0

287 861 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 0% C1

B IJO BALIT 719 LOTIM 3.67 0.00 3.67

9.22

3.49

575 360 0

403 1337 80% 50% 0% 56% 186% DES II 53% C3

13 JELATENG E TELEKONG I 30 LOBAR 0.26 0.00 0.26

0.29

0.15

13 30 0

30 73 44% 100% 0% 100% 244% DES II 32% C1

E TELEKONG II 28 LOBAR 0.52 0.00 0.52

0.31

0.16

18 28 0

28 74 64% 100% 0% 100% 264% JAN I 30% C1

E SAYONG 240 LOBAR 1.94 0.00 1.94

2.98

1.52

146 240 0

240 626 61% 100% 0% 100% 261% JAN I 31% C1

IR TANGGLOK 42 LOBAR 15.70 1.41 15.70

0.49

0.49

42 42 0

42 126 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

14 KELEP E MASJID (BATU JANGKIH) 25 LOBAR 1.28 0.13 1.28

0.35

0.35

25 25 0

25 75 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 0% C1

E KEDARO (KENGKANG) 200 LOBAR 2.05 0.00 2.05

2.03

1.14

44 200 0

200 444 22% 100% 0% 100% 222% DES II 24% C1

E TELAGA LEBUR 223 LOBAR 8.03 0.77 8.03

3.10

3.01

216 223 0

223 662 97% 100% 0% 100% 297% JAN I 2% C1

15 KOANGAN B BATU RAKIT 190 KLU 7.99 0.00 7.99

2.70

2.26

190 190 0

190 570 100% 100% 0% 100% 300% DES I 13% C1

16 KUKUSAN TANGGEK B MELOANG 168 LOTIM 14.07 1.34 14.07

2.37

1.52

168 168 0

168 504 100% 100% 0% 100% 300% DES II 26% C1

B MADANG 1 260 LOTIM 25.12 2.36 25.12

3.88

2.46

260 260 0

260 780 100% 100% 0% 100% 300% DES II 26% C1

Page 19: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

NO DAS Bangunan Utama

Luas Sawah (ha)

Kewe- nangan

QA

(jt ms)

QM

(jt ms)

QL

(jt ms)

QD (jt m3) QR (jt m3) Luas Tanam (ha) Intensitas Tanam

Awal

Tanam

Rerata

W a i t

Class

Distribusi Air

dominan dlm JI RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik MT1 MT2 a MT2b MT3

Total MT1 MT2a MT2b MT

Total Pd Pd Plwj Plwj Pd Pd Plwj Plwj

B MADANG 2 46 LOTIM 0.62 0.08 0.62

0.76

0.51

46 46 0 46 138 100% 100% 0% 100% 300% DES II 26% C1

B RENGAK 267 LOTIM 20.50 0.35 2.96

4.46

2.94

267 267 0 267 801 100% 100% 0% 100% 300% DES II 26% C1

B BAGEK NYAKE 193 LOTIM 2.81 0.35 2.81

3.32

2.09

193 193 0 193 579 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 27% C1

B MAMBEN 486 LOTIM 3.43 0.44 3.43

8.95

5.65

486 486 0 486 1458 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 27% C1

B KUKUSAN 2107 LOTIM 0.23 0.07 0.23

47.13

30.17

2107 2107 0 2107 6321 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 26% C1

B JOWET 179 LOTIM 0.77 0.04 0.14 0.52 3.26 0.11

0.52 2.21 0.11

179 179 0 179 536 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C1

B TEGARON 178 LOTIM 2.44 0.79 2.44

3.28

2.24

178 178 0 178 534 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C1

B KEDATUK 303 LOTIM 3.76 0.39 3.76

4.67

2.68

273 303 0 288 864 90% 100% 0% 95% 285% DES II 31% C1

B LEMBAK 154 LOTIM 9.39 0.43 3.43 0.20 2.56 0.04

0.20 1.71 0.04

154 154 0 154 462 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C1

B REBAN AJI 507 LOTIM 0.71 0.26 0.71

11.37

7.46

507 507 0 507 1521 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 26% C1

B KERUMUT 170 LOTIM 0.42 0.16 0.42

3.48

2.30

170 170 0 170 510 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 26% C1

B SUKAMULIA 309 LOTIM 0.35 0.13 0.35

6.72

4.42

309 309 0 309 927 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 26% C1

B PAOK DANGKE 259 LOTIM 24.38 2.21 24.38

4.11

3.38

259 259 0 259 777 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 11% C1

B BEBIDAS 280 LOTIM 9.82 0.96 9.82

4.63

3.83

280 280 0 280 840 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 11% C1

B TIBU PANDAN 300 LOTIM 0.57 0.07 0.57

5.38

4.49

300 300 0 300 900 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 11% C1

B SONGGEN 257 LOTIM 1.21 0.32 1.21

4.88

4.12

257 257 0 257 771 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 11% C1

B BATU YANG 428 LOTIM 6.53 1.83 6.53

7.96

6.83

428 428 0 428 1284 100% 100% 0% 100% 300% DES II 11% C1

E SENANG 300 LOTIM 2.27 0.62 2.27

3.39

1.47

240 168 0 192 600 80% 56% 0% 64% 200% DES II 46% C3

B SENANG 178 LOTIM 0.08 0.03 0.08

2.24

0.98

137 98 0 110 345 77% 55% 0% 62% 194% DES II 46% C3

17 LEBAH PEBALI B BAGEK KEMBAR 428 KLU 2.01 0.00 2.01

4.25

1.78

428 171 4 175 779 100% 40% 1% 41% 182% JAN II 48% C3

18 LEBAK E GEGURIK 200 KLU 1.04 0.00 1.04

1.55

0.74

84 106 0 78 268 42% 53% 0% 39% 134% JAN I 33% C1

19 LUK B SOLOH 2 / B PANGGUNG 45 KLU 2.06 0.17 2.06

0.61

0.61

45 45 0 45 135 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B REMPEK 163 KLU 23.06 1.77 23.06

2.02

2.02

163 163 0 163 489 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 0% C1

B SOLOH 1 79 KLU 2.19 0.19 2.19

0.93

0.87

55 79 0 79 213 70% 100% 0% 100% 270% NOV II 5% C1

20 MAWUN E PANCOR 119 LOTENG 0.90 0.00 0.90

1.22

0.59

81 101 0 68 250 68% 85% 0% 57% 210% JAN I 35% C1

21 MENANGAPAOK E PENGOROS 60 LOTIM 0.48 0.00 0.48

1.05

0.43

60 47 0 53 161 100% 79% 0% 89% 268% JAN I 46% C3

B TIBU REJENG 11 LOTIM 0.53 0.00 0.53

0.22

0.22

11 11 0 11 33 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

22 MENANGEN E LOKOK TAWAH 213 KLU 1.02 0.00 1.02

1.36

0.72

79 70 0 75 224 37% 33% 0% 35% 105% JAN I 30% C1

23 MENTARENG B MENTARENG 30 LOTIM 6.32 0.07 6.32

0.41

0.41

30 30 0 30 90 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

24 NANGKA B BELANTING 915 LOTIM 21.36 0.00 21.36

13.02

7.86

915 851 0 201 1967 100% 93% 0% 22% 215% JAN I 28% C1

25 PEAK (JEROWARU) E TEMBENG 80 LOTIM 0.79 0.00 0.79

1.48

0.63

80 74 0 80 234 100% 93% 0% 100% 293% JAN I 43% C3

E RUNGKANG 410 LOTIM 3.42 0.00 3.42

6.98

2.78

390 308 0 369 1066 95% 75% 0% 90% 260% JAN I 47% C3

26 PELANGAN B PELANGAN 108 LOBAR 39.22 3.71 39.22

1.57

1.57

108 108 0 108 324 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

27 PEMOKONG E BATU RARUNG 235 LOTIM 7.80 1.58 7.80

4.46

3.70

233 235 0 235 703 99% 100% 0% 100% 299% NOV II 11% C1

28 PENGGOLONG B KOPONG SEBANGUN 15 KLU 0.18 0.02 0.18

0.20

0.11

15 15 0 15 45 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 32% C1

B SAMBIK BANGKOL 86 KLU 0.84 0.07 0.84

1.22

0.64

86 86 0 86 258 100% 100% 0% 100% 300% JAN II 32% C1

B OMAN TELAGE 20 KLU 0.20 0.02 0.20

0.29

0.15

20 20 0 20 60 100% 100% 0% 100% 300% JAN II 33% C1

B KELONGKONG 25 KLU 1.04 0.09 1.04

0.33

0.33

25 25 0 25 75 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 0% C1

29 PUTIH BE KOKOK PUTIH

KLU 33.37 0.36 33.37

50.46

25.49

30 RAJAK B KOKOK RAJAK 118 LOTIM 12.78 0.00 12.78

1.83

1.62

118 118 0 118 354 100% 100% 0% 100% 300% DES II 9% C1

31 REAK B SENDANG GILE 496 KLU 12.71 0.00 12.71

5.95

3.38

496 377 0 169 1042 100% 76% 0% 34% 210% JAN I 32% C1

B TERES GENIT 516 KLU 3.21 0.00 3.21

3.03

1.83

294 186 5 46 531 57% 36% 1% 9% 103% DES II 32% C1

B LOKOK EMPOK 256 KLU 2.25 0.00 2.25

1.82

1.02

143 141 0 36 320 56% 55% 0% 14% 125% DES II 33% C1

B SOPAK 432 KLU 8.76 0.00 4.41 0.58 5.90 0.13

0.58 3.26 0.12

432 328 0 276 1037 100% 76% 0% 64% 240% JAN I 32% C1

B LOLOAN 740 KLU 0.78 0.01 0.78

10.93

6.01

740 548 0 459 1746 100% 74% 0% 62% 236% JAN I 32% C1

32 REMBAT E BAYAN 134 KLU 0.56 0.00 0.56

1.02

0.44

134 59 3 4 200 100% 44% 2% 3% 149% JAN I 36% C3

33 SAMBELIA B SAMBELIA 1229 LOTIM 31.61 0.00 31.61

19.64

12.38

1229 946 0 283 2458 100% 77% 0% 23% 200% JAN I 31% C1

34 SEGARA BE SEGARA

KLU 72.40 4.14 72.40

129.30

61.49

B PEKATAN 806 KLU 41.85 2.40 40.40 0.99 9.85 0.22

0.99 9.85 0.22

806 806 0 806 2418 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 0% C1

B LEKOK 120 KLU 6.48 0.41 6.48

1.40

1.40

120 120 0 120 360 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

35 SIDUTAN BE SANTONG

KLU 33.35 2.44 33.35

47.30

26.43

B SANTONG 1468 KLU 0.07 0.01 0.07

25.28

20.83

1468 1468 0 1468 4404 100% 100% 0% 100% 300% DES I 11% C1

E IR SANSEGAR 26 KLU 0.00 0.00 0.00

0.38

0.38

26 26 0 26 78 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B LENDANG JURANG 166 KLU 68.52 0.57 6.47

2.43

2.43

166 166 0 166 498 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B IR JUGIL 17 KLU 0.00 0.00 0.00

0.25

0.25

17 17 0 17 51 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B IR SUMUR MOYO 10 KLU 1.15 0.10 1.15

0.15

0.15

10 10 0 10 30 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

36 SIUNG E TIBU KUNING 266 LOBAR 6.98 0.00 6.98

3.51

3.25

266 266 0 266 798 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 4% C1

37 SOKONG TOTAL IRDES 48 KLU 0.00 0.00 0.00

0.53

0.53

48 48 0 48 144 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B PRAWIRA 117 KLU 25.81 1.55 25.22

1.29

1.29

117 117 0 117 351 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

38 SUPAK E KEMALIK ARAN 2 100 LOTENG 1.85 0.25 1.85

1.63

1.11

100 100 0 100 300 100% 100% 0% 100% 300% DES II 20% C1

39 TIUPUPUS B SENGKUKUN 325 KLU 35.29 2.28 33.11

4.62

4.62

325 325 0 325 975 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

40 TOJANG B IR REBAN SALAK 101 LOTIM 0.00 0.00 0.00

1.45

1.04

101 101 0 101 303 100% 100% 0% 100% 300% DES I 21% C1

B LOANG GALI 160 LOTIM 14.16 0.00 14.16

2.29

1.65

160 160 0 160 480 100% 100% 0% 100% 300% DES I 21% C1

B BATU MALANG 495 LOTIM 0.48 0.00 0.48

8.57

6.05

495 495 0 495 1485 100% 100% 0% 100% 300% DES II 22% C1

B AS MALANG 243 LOTIM 0.50 0.00 0.50

4.38

3.11

243 243 0 243 729 100% 100% 0% 100% 300% DES II 21% C1

B KULUR 112 LOTIM 9.13 0.00 1.59 0.19 1.76 0.04

0.19 1.63 0.04

112 112 0 112 336 100% 100% 0% 100% 300% DES I 4% C1

B PELEMENG 255 LOTIM 1.73 0.60 1.73

4.69

4.38

255 255 0 255 765 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 4% C1

B ORONG ATAS 137 LOTIM 0.05 0.02 0.05

2.55

2.38

137 137 0 137 411 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 4% C1

41 UNUS (BERENYOK) B TEMBELOK 112 MTR 6.25 0.10 6.25

1.29

1.06

112 112 0 112 336 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 14% C1

B KELUNCING 519 LOBAR 1.76 0.03 1.76

2.99

1.44

519 140 5 78 742 100% 27% 1% 15% 143% JAN I 44% C3

B UNUS 261 MTR 4.14 0.06 4.14

2.89

2.37

261 261 0 261 783 100% 100% 0% 100% 300% DES II 14% C1

B PESONGORAN 240 MTR 3.16 0.05 3.16

2.61

2.13

240 240 0 240 720 100% 100% 0% 100% 300% DES II 14% C1

42 JANGKOK (HLD) BS JANGKOK 0 LOBAR 93.13 1.35 84.08

0.00

B/S SESAOT 1195 LOBAR 98.01 0.65 37.43

15.97

15.97

1195 1195 0 1195 3585 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

BE SESAOT 0 LOBAR 1.42 0.02 1.42

157.68

40.68

B MONTANG 176 LOBAR 7.76 0.10 7.76

1.57

1.54

176 176 0 176 528 100% 100% 0% 100% 300% DES I 2% C1

B/S NYURBAYA 443 LOBAR 76.37 0.42 30.21 15.08 4.65 3.31 √

15.08 4.65 3.31 √

443 443 0 443 1329 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B MENCONGAH 244 LOBAR 0.47 0.01 0.47

2.57

2.57

244 244 0 244 732 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

Page 20: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

NO DAS Bangunan Utama

Luas Sawah (ha)

Kewe- nangan

QA

(jt ms)

QM

(jt ms)

QL

(jt ms)

QD (jt m3) QR (jt m3) Luas Tanam (ha) Intensitas Tanam Awal

Tanam

Rerata

W a i t

Class

Distribusi Air

dominan dlm JI RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik MT1 MT2 a MT2b MT3

Total MT1 MT2a MT2b MT

Total Pd Pd Plwj Plwj Pd Pd Plwj Plwj

B MENJELI 97 LOBAR 23.57 0.06 4.24 7.98 0.89 1.75 V

7.98 0.89 1.75 V

97 97 0 97 291 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 0% C1

B/S REPOK PANCOR 224 LOBAR 0.30 0.00 0.30

2.12

V

2.12

V

224 224 0 224 672 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 0% C1

B MATARAM 346 MTR 16.81 0.01 0.73

3.22

V

3.22

V

346 346 0 346 1038 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 0% C1

BE SAYANG 0 MTR 0.92 0.01 0.92

157.68

104.37

43 BABAK (HLD) B LANTAN 150 LOTENG 33.30 1.14 13.28 5.69 2.79 1.25

5.69 0.75 1.25

150 150 0 150 450 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 64% C3

TOTAL IRDES 250 LOTENG 0.00 0.00 0.00

5.05

1.39

250 250 0 250 750 100% 100% 0% 100% 300% DES II 66% C3

B JENGGUAR 293 LOTENG 24.56 1.06 12.00

5.92

V

1.63

V

293 293 0 293 879 100% 100% 0% 100% 300% DES II 66% C3

BS BABAK 0 LOBAR 1.69 0.15 1.62

0.00

B BENJOR 220 LOTENG 10.71 0.22 2.21 1.81 4.12 0.40 V

1.81 1.17 0.40 V

220 220 0 220 660 100% 100% 0% 100% 300% DES II 63% C3

B SIDEMEN 613 LOTENG 27.57 0.48 27.38

12.76

V

3.52

V

613 613 0 613 1839 100% 100% 0% 100% 300% DES II 66% C3

TOTAL IRDES 645 LOTENG 0.00 0.00 0.00

14.32

3.84

645 645 0 645 1935 100% 100% 0% 100% 300% DES II 69% C3

B/S JURANG SATE 10258 LOTENG 19.54 1.52 15.15

227.80

61.03

10258 10258 0 10258 30774 100% 100% 0% 100% 300% DES II 69% C3

TOTAL IRDES 135 LOTENG 0.00 0.00 0.00

2.54

2.07

135 135 0 135 405 100% 100% 0% 100% 300% DES II 13% C1

B SIMBE 1 116 LOTENG 9.63 0.91 9.26

2.18

V

1.77

V

116 116 0 116 348 100% 100% 0% 100% 300% DES II 13% C1

B SIMBE 2 47 LOTENG 1.78 0.09 0.81

0.84

V

0.70

V

47 47 0 47 141 100% 100% 0% 100% 300% DES II 11% C1

B SEPAKEK 143 LOTENG 1.51 0.17 1.51

2.20

1.11

136 119 0 119 373 95% 83% 0% 83% 261% DES II 38% C3

E EAT TEREP 260 LOTENG 0.00 0.00 0.00

1.98

0.63

260 260 0 260 780 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

BS KERU FIDER 0 LOBAR 14.42 0.17 10.64 2.55

0.56

2.55

0.56

B SANGKAREANG 870 LOBAR 2.94 0.29 2.84

19.00

V

5.25

V

870 870 0 870 2610 100% 100% 0% 100% 300% DES II 69% C3

E TIBU BARE 65 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.41

0.13

34 13 0 18 65 52% 20% 0% 28% 100% JAN I 57% C3

E/S GULE LIAT 210 LOTENG 1.84 0.15 1.50

1.33

0.43

109 42 0 59 210 52% 20% 0% 28% 100% JAN I 57% C3

TOTAL IRDES 45 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.28

0.09

23 9 0 13 45 52% 20% 0% 28% 100% JAN I 57% C3

B BERAMBANG 268 LOTENG 4.78 0.33 3.27

1.69

0.54

139 54 0 75 268 52% 20% 0% 28% 100% JAN I 57% C3

B/S GDE BONGOH 2644 LOTENG 1.20 0.13 1.20

17.91

5.47

1296 449 344 449 2538 49% 17% 13% 17% 96% JAN I 57% C3

B IR MONTONG GOAK 50 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.91

0.57

50 50 0 50 150 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 25% C1

B MESONE 140 LOTENG 4.40 0.47 4.40

2.54

1.60

140 140 0 140 420 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 25% C1

B IR WERENG 80 LOTENG 0.00 0.00 0.00

1.44

0.91

80 80 0 80 240 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 25% C1

B MERTAK PAOK 115 LOTENG 2.52 0.28 2.52

2.07

1.30

115 115 0 115 345 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 25% C1

IR ANTAK ANTAK 45 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.81

0.51

45 45 0 45 135 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 25% C1

B SEPAKEK TIMUR 65 LOTENG 0.96 0.11 0.96

1.16

0.73

65 65 0 65 195 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 25% C1

B/S BELEPE 3 LOTENG 2.02 0.23 2.02

0.05

0.03

3 3 0 3 9 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 24% C1

B PERESAK 120 LOTENG 1.94 0.22 1.94

2.15

1.37

120 120 0 120 360 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 25% C1

B PIDADE 120 LOTENG 3.12 0.35 3.12

2.17

1.66

120 120 0 120 360 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 15% C1

B GEBONG 1785 LOBAR 8.34 0.15 8.34

38.89

31.83

1785 1785 0 1785 5355 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 11% C1

B DATAR 434 LOBAR 6.83 0.60 6.83

8.36

6.87

434 434 0 434 1302 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 11% C1

B BATU RITI 558 LOBAR 12.15 0.99 12.15

11.71

9.76

558 558 0 558 1674 100% 100% 0% 100% 300% JAN I 11% C1

44 AIKAMPAT (HLD) TOTAL IRDES 55 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.54

0.16

55 55 0 55 165 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

B JIMSA 111 LOTIM 10.51 0.95 9.88 0.13 1.09 0.03

0.13 0.33 0.02

111 111 0 111 333 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

TOTAL IRDES 257 LOTIM 0.00 0.00 0.00

3.64

1.12

257 257 0 257 771 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

B BOROK LELET 575 LOTIM 8.55 0.86 8.14

8.14

2.50

575 575 0 575 1725 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

TOTAL IRDES 37 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.45

0.14

37 37 0 37 111 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

B PENYONGGOK 125 LOTIM 8.51 0.21 1.96 1.55 1.53 0.34

1.55 0.49 0.18

125 125 0 125 375 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

B IR PINARAN 20 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.24

0.08

20 20 0 20 60 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

B KEPAK 57 LOTIM 4.13 0.42 4.13

0.68

0.22

57 57 0 57 171 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

B IR JELITONG 34 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.45

0.14

34 34 0 34 102 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

B/S BANGKA 256 LOTIM 4.24 0.49 4.24

3.40

1.09

256 256 0 256 768 100% 100% 0% 100% 300% DES II 57% C3

TOTAL IRDES 159 LOTIM 0.00 0.00 0.00

2.42

0.77

159 159 0 159 477 100% 100% 0% 100% 300% DES II 60% C3

B RUNGKANG 639 LOTIM 2.33 0.31 2.33

9.71

3.09

639 639 0 639 1917 100% 100% 0% 100% 300% DES II 60% C3

B SIKUR 757 LOTIM 0.86 0.12 0.86

11.98

3.85

757 757 0 757 2271 100% 100% 0% 100% 300% DES II 60% C3

B ENDUT 176 LOTIM 0.66 0.19 0.66

2.54

0.84

176 176 0 176 528 100% 100% 0% 100% 300% DES II 56% C3

B SADAR 276 LOTIM 0.26 0.08 0.26

4.33

1.44

276 276 0 276 828 100% 100% 0% 100% 300% DES II 56% C3

B PONDOL 113 LOTIM 0.21 0.07 0.21

1.75

0.59

113 113 0 113 339 100% 100% 0% 100% 300% DES II 56% C3

B IR PACANG 20 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.32

0.12

20 20 0 20 60 100% 100% 0% 100% 300% DES II 54% C3

B PERESAK SIREN 148 LOTIM 1.70 0.59 1.70

2.40

0.85

148 148 0 148 444 100% 100% 0% 100% 300% DES II 54% C3

B LENTING 213 LOTIM 0.51 0.18 0.51

3.74

1.33

213 213 0 213 639 100% 100% 0% 100% 300% DES II 54% C3

TOTAL IRDES 107 LOTIM 0.00 0.00 0.00

1.71

0.82

107 107 0 107 321 100% 100% 0% 100% 300% DES I 39% C1

B LADON 110 LOTIM 7.00 1.31 4.51

1.76

0.84

110 110 0 110 330 100% 100% 0% 100% 300% DES I 39% C1

B JANTUK 211 LOTIM 0.06 0.02 0.06

3.40

1.65

211 211 0 211 633 100% 100% 0% 100% 300% DES I 39% C1

B IR SELAJANG 84 LOTIM 0.00 0.00 0.00

1.34

0.66

84 84 0 84 252 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 42% C1

B DENGGEN 81 LOTIM 0.98 0.37 0.98

1.29

0.64

81 81 0 81 243 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 42% C1

B LEDANG 295 LOTIM 0.78 0.31 0.78

5.06

2.50

295 295 0 295 885 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 41% C1

B PENEDA 1A 60 LOTIM 0.81 0.33 0.81

1.01

0.50

60 60 0 60 180 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 41% C1

B PENEDA 1B 209 LOTIM 0.09 0.04 0.09

3.80

1.89

209 209 0 209 627 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 41% C1

B PENEDA 2 183 LOTIM 1.16 0.49 1.16

3.18

1.58

183 183 0 183 549 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 41% C1

B PANCOR MANIS 102 LOTIM 0.32 0.12 0.32

0.31

0.12

9 9 32 18 68 9% 9% 31% 18% 67% DES I 44% C3

B BAGEK LONGGEK 212 LOTIM 0.88 0.33 0.88

1.11

0.47

36 49 66 76 227 17% 23% 31% 36% 107% DES I 43% C3

B KUANG MANGET 126 LOTIM 0.73 0.30 0.73

1.25

0.64

60 66 0 112 238 48% 52% 0% 89% 189% DES I 37% C1

BS ESOT 0 LOTIM 1.76 0.77 1.76

0.00

0.00

0

B ESOT 210 LOTIM 0.74 0.30 0.74

3.87

2.41

210 210 0 210 630 100% 100% 0% 100% 300% NOV II 28% C1

45 MENINTING MIDANG (HLD) B IR PESANGGRAHAN 22 LOBAR 0.00 0.00 0.00

0.21

0.21

22 22 0 22 66 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B/S PENIMBUNG 450 LOBAR 30.77 0.40 30.77 0.41 4.19 0.09

0.41 4.19 0.09

450 450 0 450 1350 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B IR KETAPANG 150 LOBAR 0.84 0.01 0.84

1.41

1.41

150 150 0 150 450 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

TOTAL IRDES 16 LOBAR 0.00 0.00 0.00

0.14

0.14

16 16 0 16 48 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B IR GELANSAR 34 LOBAR 1.98 0.03 1.98

0.30

0.30

34 34 0 34 103 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B SANDIK 330 LOBAR 16.29 0.99 16.29

3.39

3.39

330 330 0 330 990 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B IR WADON 6 LOBAR 5.56 0.08 5.56

0.06

0.06

6 6 0 6 17 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B MEDAS 67 LOBAR 6.75 0.09 6.75

0.64

0.64

67 67 0 67 201 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

TOTAL IRDES 254 LOBAR 0.00 0.00 0.00

2.40

2.40

254 254 0 254 762 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

Page 21: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

NO DAS Bangunan Utama

Luas Sawah (ha)

Kewe- nangan

QA

(jt ms)

QM

(jt ms)

QL

(jt ms)

QD (jt m3) QR (jt m3) Luas Tanam (ha) Intensitas Tanam Awal

Tanam

Rerata

W a i t

Class

Distribusi Air

dominan dlm JI RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik MT1 MT2 a MT2b MT3

Total MT1 MT2a MT2b MT

Total Pd Pd Plwj Plwj Pd Pd Plwj Plwj

B GEGUTU 144 LOBAR 26.67 0.36 26.67

1.36

1.36

144 144 0 144 432 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B IR TANAK MALIT 47 LOBAR 0.00 0.00 0.00

0.52

0.52

47 47 0 47 141 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B MIDANG/IRENG DAYE 329 LOBAR 1.52 0.02 1.52

3.62

3.62

329 329 0 329 987 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

46 KELONGKONG REMENING (HLD) B BATU KANTAR 9 LOBAR 18.93 0.07 4.58 0.64 0.09 0.14

0.64 0.09 0.14

9 9 0 9 26 100% 100% 0% 100% 300% DES I 5% C1

B LEMADUR 30 LOBAR 2.99 0.00 2.99

0.34

0.34

30 30 0 30 90 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B DASAN TERENG 220 LOBAR 23.55 0.00 8.27

2.70

2.70

220 220 0 220 660 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B JUWET 476 LOBAR 2.54 0.00 2.54

5.58

5.58

476 476 0 476 1428 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

IR BENGKEL 20 LOBAR 0.00 0.00 0.00

0.22

0.22

20 20 0 20 60 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B BENGKEL 33 LOBAR 2.00 0.17 2.00

0.36

0.36

33 33 0 33 99 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

TOTAL IRDES 197 LOBAR 0.00 0.00 0.00

2.05

2.05

197 197 0 197 591 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

IR KELONGKONG 28 LOBAR 10.77 0.87 10.77

0.29

0.29

28 28 0 28 84 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

47 DODOKAN (HLD) E DAO 400 LOTENG 2.07 0.23 2.07

2.83

1.23

352 272 0 252 876 88% 68% 0% 63% 219% DES I 44% C3

B PAOK DENGKOL 300 LOTENG 3.76 0.42 3.76

2.38

0.98

264 204 0 264 732 88% 68% 0% 88% 244% DES I 44% C3

B TAIN PETUK 363 LOTENG 1.62 0.19 1.62

3.02

1.25

334 247 0 319 900 92% 68% 0% 88% 248% DES I 44% C3

B MUNCAN 324 LOTENG 0.76 0.09 0.76

2.69

1.10

288 220 0 285 794 89% 68% 0% 88% 245% DES I 44% C3

E MUNCAN 316 LOTENG 0.79 0.09 0.79

2.81

1.15

316 215 0 316 847 100% 68% 0% 100% 268% DES I 44% C3

B GERINTUK 220 LOTENG 0.92 0.10 0.92

1.22

0.48

121 125 0 86 332 55% 57% 0% 39% 151% DES I 44% C3

E MENTEANG 200 LOTENG 2.15 0.24 2.15

1.75

0.71

200 136 0 200 536 100% 68% 0% 100% 268% DES I 44% C3

TOTAL IRDES 106 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.56

0.24

76 51 0 38 165 72% 48% 0% 36% 156% DES I 45% C3

B IWAN I 20 LOTENG 4.21 0.49 4.21

0.11

0.04

14 10 0 7 31 72% 48% 0% 36% 156% DES I 45% C3

B IWAN II 300 LOTENG 0.81 0.09 0.81

1.71

0.72

228 144 0 108 480 76% 48% 0% 36% 160% DES I 45% C3

B/S PARUNG 1254 LOTENG 0.60 0.07 0.60

8.03

3.34

903 564 13 439 1919 72% 45% 1% 35% 153% DES I 48% C3

TOTAL IRDES 106 LOTENG 0.00 0.00 0.00

1.12

0.45

106 71 0 106 283 100% 67% 0% 100% 267% DES I 47% C3

B SURABAYA 2880 LOTENG 9.67 1.08 9.67

30.56

12.19

2880 1930 0 2880 7690 100% 67% 0% 100% 267% DES I 47% C3

B IR MUNTE 50 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.52

0.47

50 50 0 50 150 100% 100% 0% 100% 300% DES I 5% C1

E SADE 200 LOTENG 4.83 0.54 4.83

2.08

1.88

200 200 0 200 600 100% 100% 0% 100% 300% DES I 5% C1

B TIWU TAMBUN 47 LOTENG 2.00 0.22 2.00

0.47

0.47

47 47 0 47 141 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

E IR BENGAK 89 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.89

0.78

89 89 0 89 267 100% 100% 0% 100% 300% DES I 7% C1

B BATU APIT 75 LOTENG 3.64 0.38 3.64

0.75

0.66

75 75 0 75 225 100% 100% 0% 100% 300% DES I 7% C1

B GAGAR 17 LOTENG 0.99 0.10 0.99

0.17

0.17

17 17 0 17 51 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B IR PERANDAP 35 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.37

0.37

35 35 0 35 105 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B MONTONG GAMANG/KALI S E214 LOTENG 3.92 0.40 3.92

2.29

2.29

214 214 0 214 642 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

B GERANTUNG 150 LOTENG 2.08 0.22 2.08

1.55

1.03

150 150 0 150 450 100% 100% 0% 100% 300% DES I 21% C1

E TANGGOR 20 LOTENG 1.09 0.12 1.09

0.22

0.21

20 20 0 20 60 100% 100% 0% 100% 300% DES I 3% C1

E DAKUNG 16 LOTENG 0.76 0.08 0.76

0.18

0.17

16 16 0 16 48 100% 100% 0% 100% 300% DES I 3% C1

E BUAL PANCOR 75 LOTENG 1.13 0.12 1.13

0.84

0.79

75 75 0 75 225 100% 100% 0% 100% 300% DES I 3% C1

E ENEM 125 LOTENG 4.98 0.53 4.98

1.39

1.38

125 125 0 125 375 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

TOTAL IRDES 90 LOTENG 0.00 0.00 0.00

1.19

1.19

90 90 0 90 270 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

BD BATUJAI 2890 LOTENG 39.92 3.87 37.24 2.20 38.15 0.48

2.20 38.15 0.48

2890 2890 0 2890 8670 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

E BATU BOKAH 305 LOTENG 2.40 0.30 2.40

2.40

1.11

61 281 0 207 549 20% 92% 0% 68% 180% DES I 31% C1

E ORONG GEDANG 133 LOTENG 0.49 0.06 0.49

1.33

0.70

77 133 0 117 327 58% 100% 0% 88% 246% DES I 30% C1

E BOMBAS 206 LOTENG 0.99 0.12 0.99

1.19

0.60

82 122 0 72 276 40% 59% 0% 35% 134% DES I 32% C1

E SEPIT 175 LOTENG 0.91 0.11 0.91

1.26

0.63

138 119 0 67 324 79% 68% 0% 38% 185% DES I 35% C1

E IR JOWET 51 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.55

0.38

22 51 0 51 124 43% 100% 0% 100% 243% DES I 18% C1

E JANGKIH JAWE 320 LOTENG 6.10 0.73 6.10

3.44

2.40

138 320 0 320 778 43% 100% 0% 100% 243% DES I 18% C1

TOTAL IRDES 810 LOTENG 0.00 0.00 0.00

11.38

11.38

810 810 0 810 2430 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

BD PENGGA 2911 LOTENG 109.21 12.20 109.21

40.89

40.89

2911 2911 0 2911 8733 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

E MAPASAN 85 LOTENG 2.11 0.19 2.11

0.79

0.75

77 85 0 85 247 90% 100% 0% 100% 290% DES I 3% C1

B IR PAGUTAN 46 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.47

0.46

46 46 0 46 138 100% 100% 0% 100% 300% DES II 1% C1

B GENTENG 23 LOTENG 2.39 0.25 2.39

0.23

0.23

23 23 0 23 69 100% 100% 0% 100% 300% DES II 1% C1

B BUNTOPENG 190 LOBAR 13.03 1.27 13.03

1.86

1.86

190 190 0 190 570 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B KURIPAN 25 LOBAR 2.79 0.25 2.79

0.23

0.23

25 25 0 25 75 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

TOTAL IRDES 42 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.41

0.41

42 42 0 42 126 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B IR JELANTIK 60 LOTENG 5.75 0.59 5.75

0.59

0.59

60 60 0 60 180 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B BEBIE 50 LOTENG 1.71 0.18 1.71

0.51

0.34

50 50 0 50 150 100% 100% 0% 100% 300% DES II 22% C1

B BABI 431 LOTENG 4.29 0.44 4.29

4.59

2.97

431 431 0 431 1293 100% 100% 0% 100% 300% DES II 23% C1

E BATU TULIS 190 LOTENG 5.47 0.55 5.47

1.90

1.83

190 190 0 190 570 100% 100% 0% 100% 300% DES II 2% C1

B TIBU RAMPAK 86 LOTENG 0.68 0.06 0.68

0.84

0.81

86 86 0 86 258 100% 100% 0% 100% 300% DES II 2% C1

TOTAL IRDES 22 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.22

0.22

22 22 0 22 66 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B GUNDUL 17 LOTENG 11.14 1.13 11.14

0.17

0.17

17 17 0 17 51 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B KELING 43 LOTENG 0.52 0.05 0.52

0.40

0.40

43 43 0 43 129 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B JAGERAGE 203 LOBAR 1.49 0.13 1.49

1.89

1.89

203 203 0 203 609 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B BATU DENDENG 23 LOBAR 2.11 0.18 2.11

0.20

0.20

23 23 0 23 69 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

B KEROYE 40 LOTENG 1.06 0.09 1.06

0.36

0.36

40 40 0 40 120 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

48 RENGGUNG PEREMPUNG (HLD) B NYEREDEP 88 LOTENG 14.00 1.15 13.18 0.67 0.63 0.15

0.67 0.28 0.11

88 88 0 88 264 100% 100% 0% 100% 300% DES I 37% C1

E BUAL 134 LOTENG 0.27 0.03 0.27

0.36

0.14

29 48 0 24 102 22% 36% 0% 18% 76% DES I 44% C3

B LENDANG TELAGE 158 LOTENG 5.76 0.36 3.68

1.54

0.69

158 158 0 158 474 100% 100% 0% 100% 300% DES II 44% C3

B PENGANAK PEKAT 158 LOTENG 0.11 0.01 0.11

1.62

0.74

158 158 0 158 474 100% 100% 0% 100% 300% DES II 44% C3

B PAOK RENGGE 416 LOTENG 1.04 0.11 1.01

4.39

2.04

416 416 0 416 1248 100% 100% 0% 100% 300% DES II 44% C3

B IR REBAN BARU 12 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.13

0.06

12 12 0 12 36 100% 100% 0% 100% 300% DES II 44% C3

B/S BISOK BOKAH 37 LOTENG 1.47 0.16 1.47

0.39

0.18

37 37 0 37 111 100% 100% 0% 100% 300% DES II 44% C3

TOTAL IRDES 86 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.97

0.45

86 86 0 86 258 100% 100% 0% 100% 300% DES II 44% C3

B OTAK DESA 299 LOTENG 3.84 0.44 3.84

3.36

1.55

299 299 0 299 897 100% 100% 0% 100% 300% DES II 44% C3

B MEROBOT 208 LOTENG 2.01 0.23 2.01

0.96

0.35

166 67 0 50 283 80% 32% 0% 24% 136% DES II 58% C3

B JURIT 1188 LOTENG 1.28 0.15 1.28

6.37

2.24

927 368 0 238 1533 78% 31% 0% 20% 129% DES II 61% C3

B MENTINGGO 57 LOTENG 3.54 0.43 3.54

0.60

0.29

57 57 0 57 171 100% 100% 0% 100% 300% DES II 44% C3

B/S RENGGUNG 1291 LOTENG 2.09 0.25 2.09

16.49

7.68

1291 1291 0 1291 3873 100% 100% 0% 100% 300% DES I 46% C3

TOTAL IRDES 183 LOTENG 0.00 0.00 0.00

2.40

1.12

183 183 0 183 549 100% 100% 0% 100% 300% DES I 46% C3

Page 22: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

NO DAS Bangunan Utama

Luas Sawah (ha)

Kewe- nangan

QA

(jt ms)

QM

(jt ms)

QL

(jt ms)

QD (jt m3) QR (jt m3) Luas Tanam (ha) Intensitas Tanam Awal

Tanam

Rerata

W a i t

Class

Distribusi Air

dominan dlm JI RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik MT1 MT2 a MT2b MT3

Total MT1 MT2a MT2b MT

Total Pd Pd Plwj Plwj Pd Pd Plwj Plwj

B/S KATON 1885 LOTENG 15.01 1.82 15.01

24.73

11.49

1885 1885 0 1885 5655 100% 100% 0% 100% 300% DES I 46% C3

TOTAL IRDES 121 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.91

0.30

7 120 0 74 201 6% 99% 0% 61% 166% DES I 41% C3

E GUSI 45 LOTENG 1.25 0.17 1.25

0.34

0.11

3 45 0 27 75 6% 99% 0% 61% 166% DES I 41% C3

TOTAL IRDES 586 LOTENG 0.00 0.00 0.00

8.65

4.02

586 586 0 586 1758 100% 100% 0% 100% 300% DES I 43% C3

B MUJUR 1 815 LOTENG 18.91 2.36 18.91

12.03

5.59

815 815 0 815 2445 100% 100% 0% 100% 300% DES I 43% C3

B MUJUR 2 3229 LOTENG 1.35 0.16 1.35

49.92

22.54

3229 3229 0 3229 9687 100% 100% 0% 100% 300% DES I 44% C3

E IR PONJOL 25 LOTENG 2.97 0.35 2.97

0.30

0.30

25 25 0 25 75 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

E IR KIDANG 56 LOTENG 13.01 1.59 13.01

0.68

0.68

56 56 0 56 168 100% 100% 0% 100% 300% DES I 0% C1

TOTAL IRDES 317 LOTENG 0.00 0.00 0.00

2.24

1.06

143 181 0 105 428 45% 57% 0% 33% 135% DES II 36% C1

E PENGKEMIT 300 LOTENG 3.47 0.41 3.47

2.12

1.00

135 171 0 99 405 45% 57% 0% 33% 135% DES II 36% C1

E PEJANGGIK 135 LOTENG 2.19 0.25 2.19

1.68

1.12

135 135 0 123 393 100% 100% 0% 91% 291% DES II 22% C1

B IR MENGKALAH 60 LOTENG 4.53 0.52 4.53

0.72

0.72

60 60 0 60 180 100% 100% 0% 100% 300% DES II 0% C1

49 PARE GANTI (HLD) E PAJERUK 114 LOTENG 0.59 0.00 0.59

1.15

0.49

114 73 0 86 272 100% 64% 0% 75% 239% JAN I 44% C3

E PEROK 26 LOTENG 0.18 0.00 0.18

0.32

0.14

26 21 0 25 72 100% 81% 0% 96% 277% JAN I 43% C3

E LOANG MAKA 100 LOTENG 0.88 0.00 0.88

1.30

0.64

100 88 0 100 288 100% 88% 0% 100% 288% JAN I 38% C1

E TASIK ASIK 25 LOTENG 0.30 0.00 0.30

0.31

0.18

25 22 0 25 72 100% 88% 0% 100% 288% DES II 31% C1

E REBAN 25 LOTENG 0.31 0.00 0.31

0.31

0.18

25 22 0 25 72 100% 88% 0% 100% 288% DES II 31% C1

E MELAT I 65 LOTENG 0.67 0.00 0.67

0.85

0.45

65 57 0 65 187 100% 88% 0% 100% 288% JAN I 35% C1

E MELAT II 25 LOTENG 0.23 0.00 0.23

0.34

0.18

25 22 0 25 72 100% 88% 0% 100% 288% JAN I 35% C1

E JONGKOR 15 LOTENG 0.62 0.00 0.62

0.20

0.12

15 13 0 15 43 100% 88% 0% 100% 288% JAN I 31% C1

B TIBU NANGKA 2284 LOTENG 3.04 0.00 3.04

37.16

21.65

2284 2010 0 2284 6578 100% 88% 0% 100% 288% JAN I 31% C1

B KULEM 518 LOTENG 2.64 0.00 2.64

7.71

4.42

518 456 0 518 1492 100% 88% 0% 100% 288% JAN I 30% C1

B PETANEM 500 LOTENG 0.37 0.00 0.37

7.28

4.15

500 440 0 500 1440 100% 88% 0% 100% 288% DES II 30% C1

B KEMEANG 600 LOTENG 0.50 0.00 0.50

8.79

5.01

600 528 0 600 1728 100% 88% 0% 100% 288% DES II 30% C1

E PARE 600 LOTENG 3.06 0.00 3.06

8.87

5.07

600 528 0 600 1728 100% 88% 0% 100% 288% DES II 30% C1

B PARE 600 LOTENG 0.39 0.00 0.39

9.23

5.26

600 552 0 600 1752 100% 92% 0% 100% 292% DES II 30% C1

B PARE BERIGI 115 LOTENG 1.67 0.00 1.67

1.58

0.91

115 106 0 115 336 100% 92% 0% 100% 292% DES II 29% C1

E BATU NAMPAR 315 LOTIM 1.13 0.00 1.13

4.55

2.60

315 290 0 315 920 100% 92% 0% 100% 292% DES II 30% C1

50 RERE PENEMBEM (HLD) E BRINGE 350 LOTENG 1.30 0.00 1.30

1.88

0.82

140 112 0 112 364 40% 32% 0% 32% 104% DES II 46% C3

E IR TOPOR 25 LOTENG 0.00 0.00 0.00

0.12

0.06

10 8 0 9 27 40% 32% 0% 36% 108% DES I 46% C3

E INAN RATU 100 LOTENG 1.23 0.00 1.23

0.48

0.22

40 32 0 36 108 40% 32% 0% 36% 108% DES I 46% C3

B PELAPAK 768 LOTENG 0.84 0.00 0.84

3.90

1.70

276 215 15 246 753 36% 28% 2% 32% 98% DES II 46% C3

E TUNDAK 350 LOTIM 6.14 0.00 6.14

4.11

1.87

308 238 0 266 812 88% 68% 0% 76% 232% DES II 44% C3

B PENENDEM 837 LOTIM 1.80 0.00 1.80

10.65

4.80

711 561 0 628 1900 85% 67% 0% 75% 227% DES II 44% C3

E KALI UJUNG 184 LOTIM 0.57 0.00 0.57

0.99

0.43

48 68 9 72 197 26% 37% 5% 39% 107% DES I 41% C3

B LINGKOK LAMUN 164 LOTIM 1.32 0.00 1.32

2.25

1.02

118 162 0 164 444 72% 99% 0% 100% 271% DES I 40% C3

B PELAMBIK 342 LOTIM 4.31 0.00 4.31

5.32

2.56

301 342 0 342 985 88% 100% 0% 100% 288% DES I 38% C3

E JEROWARU 263 LOTIM 0.99 0.00 0.99

4.21

2.05

242 258 0 263 763 92% 98% 0% 100% 290% DES I 38% C3

51 PALUNG (HLD) B GEGE 1 67 LOTIM 4.30 0.40 4.30

0.68

0.38

67 67 0 54 188 100% 100% 0% 80% 280% DES I 33% C1

B GEGE 2 157 LOTIM 0.91 0.09 0.91

1.36

0.77

157 157 0 126 440 100% 100% 0% 80% 280% DES I 31% C1

B GEGE 3 145 LOTIM 0.13 0.01 0.13

1.29

0.73

145 145 0 116 406 100% 100% 0% 80% 280% DES I 31% C1

E GUNUNG PAOK 49 LOTIM 0.41 0.04 0.41

0.44

0.24

49 49 0 35 133 100% 100% 0% 71% 271% DES II 35% C3

B SELAK EAT 144 LOTIM 0.47 0.05 0.47

1.38

0.74

144 144 0 115 403 100% 100% 0% 80% 280% DES II 35% C1

B TETE KOPONG 302 LOTIM 1.95 0.21 1.95

3.04

1.65

302 302 0 242 846 100% 100% 0% 80% 280% DES II 35% C1

B LEKAK 79 LOTIM 1.80 0.21 1.80

0.78

0.42

79 79 0 66 224 100% 100% 0% 84% 284% DES II 35% C1

B TEMUSIK 648 LOTIM 1.67 0.20 1.67

7.47

4.05

648 648 0 518 1814 100% 100% 0% 80% 280% DES II 37% C3

TOTAL IRDES 149 LOTIM 0.00 0.00 0.00

1.40

0.94

149 149 0 149 447 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C2

B BANGLE 43 LOTIM 3.96 0.33 3.38 0.19 0.40 0.04

0.19 0.27 0.04

43 43 0 43 129 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C2

B CAMEK 229 LOTIM 4.62 0.16 1.39

2.51

1.70

229 229 0 229 687 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C2

B SOLONG 150 LOTIM 0.97 0.12 0.97

1.59

1.10

150 150 0 150 450 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C2

E SOLONG 125 LOTIM 0.43 0.05 0.43

0.68

0.29

80 69 0 34 183 64% 55% 0% 27% 146% DES II 42% C2

B SUNDI 35 LOTIM 1.12 0.15 1.12

0.39

0.27

35 35 0 35 105 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C2

B TERARA 264 LOTIM 1.43 0.20 1.43

3.20

2.22

264 264 0 264 792 100% 100% 0% 100% 300% DES II 25% C2

TOTAL IRDES 135 LOTIM 0.00 0.00 0.00

1.87

1.36

135 135 0 135 405 100% 100% 0% 100% 300% DES I 25% C2

B RUTUS 1040 LOTIM 7.83 1.09 7.83

14.44

10.49

1040 1040 0 1040 3120 100% 100% 0% 100% 300% DES I 25% C2

TOTAL IRDES 385 LOTIM 0.00 0.00 0.00

51.70

36.96

385 385 0 385 1155 100% 100% 0% 100% 300% DES I 26% C2

BD PANDAN DURI 0 LOTIM 10.01 2.94 10.01

B/S PANDAN DURI 3012 LOTIM 0.10 0.03 0.10

47.90

34.71

3012 2500 512 3012 9036 100% 83% 17% 100% 300% DES I 25% C2

B SWANGI TH 1916 3151 LOTIM 1.11 0.36 1.11

51.70

36.96

3151 2615 536 3151 9453 100% 83% 17% 100% 300% DES I 26% C2

B PANCOR DEWA 83 LOTIM 2.43 0.18 1.52

0.58

0.24

80 46 0 30 156 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B PELOLAT 280 LOTIM 1.68 0.21 1.68

2.03

0.82

269 157 0 101 526 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B TEMILING 223 LOTIM 0.41 0.06 0.41

1.72

0.70

214 125 0 80 419 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

TOTAL IRDES 40 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.34

0.13

38 22 0 14 75 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B JOGOK 434 LOTIM 3.59 0.56 3.59

3.64

1.45

417 243 0 156 816 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B IR TIBU PACE 6 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.06

0.02

6 3 0 2 11 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B PUNGKANG 289 LOTIM 0.69 0.23 0.69

2.69

1.08

277 162 0 104 543 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B IR KARON 2 60 LOTIM 0.00 0.00 0.00

0.58

0.23

58 34 0 22 113 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B KANGKEK LEPANG 230 LOTIM 1.67 0.56 1.67

2.21

0.89

221 129 0 83 432 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B REBAN TALAT 210 LOTIM 0.53 0.19 0.53

2.09

0.87

202 118 0 76 395 96% 56% 0% 36% 188% DES II 42% C3

B SAKRA TH 1927 1855 LOTIM 0.66 0.25 0.66

20.41

9.46

1725 1020 0 649 3395 93% 55% 0% 35% 183% DES II 42% C3

52 MOYOT (HLD) B PERAKO 119 LOTIM 1.53 0.53 1.53

1.57

0.90

119 119 0 76 314 100% 100% 0% 64% 264% DES I 30% C1

B KUANG DEREK 239 LOTIM 0.54 0.20 0.54

3.43

1.98

239 239 0 163 641 100% 100% 0% 68% 268% DES I 30% C1

B KWANG BERORA 105 LOTIM 0.26 0.10 0.26

1.48

0.85

105 105 0 71 281 100% 100% 0% 68% 268% DES I 30% C1

B MONTONG TANGI 295 LOTIM 0.84 0.34 0.84

4.52

2.40

295 295 0 201 791 100% 100% 0% 68% 268% DES II 30% C1

B KONDAK 490 LOTIM 0.94 0.40 0.94

7.75

4.14

490 490 0 333 1313 100% 100% 0% 68% 268% DES II 30% C1

B BURUNG 125 LOTIM 0.75 0.35 0.75

1.93

1.04

125 125 0 85 335 100% 100% 0% 68% 268% DES II 30% C1

B REBAN WARU 200 LOTIM 0.25 0.11 0.25

3.37

1.83

200 200 0 136 536 100% 100% 0% 68% 268% DES II 30% C1

B SURABAYA 196 LOTIM 0.64 0.29 0.64

3.13

1.70

196 192 0 127 515 100% 98% 0% 65% 263% DES II 30% C1

Page 23: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

NO DAS Bangunan Utama

Luas Sawah (ha)

Kewe- nangan

QA

(jt ms)

QM

(jt ms)

QL

(jt ms)

QD (jt m3) QR (jt m3) Luas Tanam (ha) Intensitas Tanam

Awal

Tanam

Rerata Dealt

Class

Distribusi Air

dominan dlm JI RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik RUMKOT Irigasi SINIK Ikan Listrik MT1 MT2a MT2b MT3

Total MT1 MT2a MT2b MT3

Total Pd Pd Plwj Plwj Pd Pd Plwj Plwj

DAS NON-HLD 33477 1048 60 933 5 510 1 5 348 1 31317 29323 26 26382 87048 94% 88% 0% 79% 260% NJOVAN IIII- 20% C1-C3

DAS HLD 86707 1267 78 1000 39 1259 9 39 690 8 81009 74778 1526 75623 232936 93% 86% 2% 87% 269% NOV II -

JAN I 30% C1-C3

TOTAL DAS 120184 2315 138 1934 44 1769 10 44 1038 9 112326 104101 1552 102006 319984 93% 87% 1% 85% 266% NJOVAN IIII- 25% C1-C3 Keterangan : QA = Debit Tersedia, QM = Debit Pemeliharaan Sungai, QL = Debit Lokal, QD = Debit Kebutuhan, QR = Debit Release, Rumkot = (Rumah Tangga dan Perkotaan), SINIK = (Sosial, Instansi, Niaga, Industri dan Khusus), MT = Musim Tanam, JI = Jaringan

Irigasi, C1 = Pemberian air secara terus - menerus, C2 = Giliran antar tersier, C3 = Giliran antar sekunder, E = Kondisi Emergency

= Kondisi emergency

Page 24: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

VI. PROSEDUR ALOKASI AIR – KESEPAKATAN IWAF TAHUN 2014

6.1. SOP Perencanaan Alokasi Air (A) No. Kegiatan/Perlakuan Waktu Pelaku Utama

1 Pengumpulan data hidrologi dari BISDA dan BMKG Maksimal s/d Jul I BWS NT I

2 Pengumpulan data usulan kebutuhan air irigasi/RTTG dan sektor lain Jul II BWS NT I

3 Perhitungan kebutuhan air irigasi dan sektor lain Agt I BWS NT I

4 Perhitungan ketersediaan air Agt II BWS NT I

5 Perhitungan neraca air Sep I BWS NT I

6 Optimasi/penyusunan RAAT Sep II BWS NT I

7 Pembahasan tahap I usulan RAAT oleh IWAF Okt I BWS NT I

8 Pembahasan tahap II usulan RAAT oleh TKPSDA Okt I BWS NT I

9 Pengiriman rancangan RAAT ke Menteri PUPR Okt I BWS NT I

10 Penetapan RAAT oleh Menteri PUPR/pendelegasian ke Dirjen SDA/Gub NTB Okt II BWS NT I

11 Sosialisasi RAAT kepada anggota IWAF, GUB/BUP/WK dan PDAM/pengguna sektor lainnya Okt II BWS NT I

12 Optimasi/penyusunan RAAR berbasis BPA/main BU Okt II BWS NT I

13 Pembahasan usulan RAAR oleh IWAF Nov I BWS NT I

14 Penetapan RAAR oleh Ka BWSNT1 Nov I BWS NT I

15 Sosialisasi RAAR kepada anggota IWAF, PDAM dan pengguna sektor lainnya serta PS Nov I BWS NT I

6.2. SOP Pelaksanaan Alokasi Air (B)

No. Kegiatan/Perlakuan Waktu Pelaku Utama

1 Pengumpulan data dinamis periodik Tiap periodik/jika perlu BWS NT I

2 Running optimasi pemberian air Tiap periodik/jika perlu BWS NT I

3 Instruksi operasional kepada PS/operator BPA Tiap periodik/jika perlu BWS NT I / DPU Kab/Kota/BPSDA

4 Eksekusi buka/tutup pintu air di BPA Tiap periodik/jika perlu Operator BPA/PS

5 Kembali ke butir (A1), (A2), (A3), (A4) dan (A5) SOP Perencanaan Alokasi Air (A) di atas - -

Page 25: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

6.3. SOP Pengawasan dan Pengendalian Alokasi Air (C)

No. Kegiatan/Perlakuan Waktu Pelaku Utama

1 Inspeksi rutin operasional BPA dan kondisi BPA (termasuk kinerja sungai dan inventarisasi penggunaan air ilegal)

Tiap 2-3 hari/ tiap minggu

PS

2 Inspeksi operasional BPA Tiap bulan

BWS NT I/

DPU Kab/Kota/ BPSDA

3 Inspeksi kondisi BPA Tiap bulan BWS NT I / DPU Kab/Kota/BPSDA

4 Inspeksi penertiban penggunaan air di sumber air Tiap triwulan

PPNS dan

BWS NT I/DPU Kab/Kota/BPSDA/PS

5 Inspeksi saluran induk irigasi dan saluran HLD (efisiensi saluran, penggunaan air ilegal dll) Tiap semester

BWS NT I/

DPU

Kab/Kota/BPSDA

6 Pembahasan oleh IWAF atas usulan rencana perubahan RAAR (jika terjadi deviasi defisit > 40 %).

Jika perlu

BWS NT I /

DPU

Kab/Kota/BPSDA

7 Pembahasan oleh TKPSDA atas usulan rencana perubahan RAAR (jika defisit (QD-QA) >30% dan/atau gejala konflik)

Jika perlu BWS NT I

8 Penetapan hasil rapat perubahan RAAR (sesuai hasil butir (6) dan atau (7) di atas) Jika perlu BWS NT I

9 Penyesuaian pemberian air (sesuai butir (8) di atas) Jika perlu

BWS NT I/

DPU

Kab/Kota/BPSDA

10 Penyusunan laporan wasdal Tiap triwulan, tahun /

jika perlu

BWS NT I/

DPU

Kab/Kota/BPSDA 11 Ke butir (B1) SOP Pelaksanaan Alokasi Air (B) di atas - -

Page 26: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

6.4. SOP Pemantauan dan Evaluasi (D)

No. Kegiatan/Perlakuan Waktu Pelaku Utama

1

Monitoring rutin harian/mingguan data debit/tampungan air di BPA serta laporan kondisi BPA

dan faktor lainnya (seperti visual : kualitas air/kerusakan ringan BPA/ hujan/badai/kejadian

alam/konflik) kepada penyelenggara alokasi air DAS (BWS NT I/DPU Kab/Kota/BPSDA) tembusan ke PS

Tiap hari dan tiap akhir

pekan (pagi dan sore) Operator BPA

2 Rekapitulasi laporan butir (1) di atas kepada penyelenggara alokasi air DAS (BWS NT I/DPU Kab/Kota/BPSDA)

Tiap periodik PS

3 Rekapitulasi laporan berbasis DAS butir (2) di atas kepada penyelenggara utama alokasi air

WS (BWS NT I) Tiap bulan

BWS NT I/

DPU

Kab/Kota/BPSDA

4 Monitoring data observasi pos hidrologi untuk diteruskan kepada penyelenggara alokasi air

DAS (BWS NT I/DPU Kab/Kota/BPSDA)

Tiap triwulan, tahun /

jika perlu

BWS NT I

5 Pertimbangan atas prakiraan sifat hujan wilayah oleh BMKG untuk diteruskan kepada penyelenggara alokasi air DAS (BWS NT I/DPU Kab/Kota/BPSDA)

Tiap triwulan, tahun / jika perlu

BWS NT I/

6 Evaluasi RAAR : Perhitungan deviasi debit rencana dan realisasi Tiap hari (pagi dan sore) dan tiap periodik

BWS NT I/

DPU Kab/Kota/ BPSDA

7 Evaluasi RAAT : kesesuaian MT terhadap RAAT Tiap menjelang akhir

MT

BWS NT I/

DPU

Kab/Kota/BPSDA

8 Evaluasi indikator kinerja pengelolaan “Management Performance Ratio” (MPR) Tiap triwulan

BWS NT I /

DPU

Kab/Kota/BPSDA

9 Penyusunan laporan monev Tiap triwulan, tahun / jika perlu

BWS NT I /

DPU

Kab/Kota/BPSDA 10 Ke butir (C4), (C5), (C6) dan (C7) SOP Pengawasan dan Pengendalian Alokasi Air (C) di atas Jika perlu -

Page 27: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Mengacu prakiraan BMKG bahwa pada tahun 2015/2016 di WS Lombok berpeluang terjadi sifat hujan normal dan bawah normal dengan awal musim hujan Desember I sampai Desember II (mundur 2 – 3 periode pasca El Nino), dengan cakupan wilayah 54 % : 46 %, terhitung hujan tahunan berkisar 557 - 1.841 mm, ketersediaan air permukaan efektif 1.934 juta m3, dan kebutuhan air irigasi 1.769 juta m3 dan sektor lainnya (RUMKOT dan SINIK) 45 juta m3 yang dioptimasi dan menghasilkan penjatahan air untuk :

1) RUMKOT di 25 unit BU PDAM sebesar 1.396 lt/dt merata selama 24 periode setengah bulanan atau 44 juta m3 dari 25 titik mata air, termasuk untuk kebutuhan air minum penduduk lokal/desa sekitar sumber mata air.

2) Irigasi di 573 unit BU berkisar sebesar 804 lt/dt (November II) – 50.463 lt/dt (April II) selama 24 periode setengah bulanan atau 1.038 juta m3 untuk rencana capaian luas tanam 319.984 ha, intensitas tanam 266% (padi 180% dan palawija 86%), dengan ketentuan :

Awal tanam pada November II (16 unit BU, 3.464 ha), Desember I (103 unit BU 41.130 ha), Desember II (171 unit BU ; 47.481 ha), Januari I (87 unit BU ; 27.575 ha) dan Januari II (3 unit BU ; 539 ha).

Klasifikasi operasional distribusi air dalam jaringan irigasi mencakup :

Klasifikasi Indeks Defisit Air Faktor-K

(RDR) Perlakuan Operasional Frekuensi Terjadi

C1 0 – 25% 100% - 75% Terus menerus (continuous flow) 59%

C2 >25% - 50% <75% – 50% Giliran (rotation) 12%

C3 >50% - 75% <50% - 25% Terputus (intermittent) 25%

Selain kondisi seperti tabel di atas terdapat 37 unit BU yang berpeluang terjadi kondisi emergency (frekuensi terjadi 4%), dengan areal 11.687 ha dan intensitas tanam 22% – 149%.

Air irigasi dapat dialokasikan setelah tercukupinya kebutuhan pemeliharaan sungai/penggelontoran sungai lintas kota, kecuali pada sungai kering perlu mengutamakan alokasi air irigasi.

Di beberapa lokasi BU di DAS basah (Jangkok-Babak), kebutuhan air untuk budidaya perikanan (non consumptive use) mengikuti

penyediaan air irigasi. 3) SINIK di 25 unit BU PDAM berkisar sebesar 6,86 lt/dt (November II) – 47,69 lt/dt (September I) selama 18-24 periode setengah bulanan

atau 9 juta m3 dapat dialokasikan setelah tercukupinya kebutuhan air untuk RUMKOT, irigasi dan pemeliharaan sungai/penggelontoran sungai lintas kota.

4) Pembangkit listrik tenaga air di 5 lokasi BU PLTA/PLTMH berkisar sebesar 1.011 lt/dt (Oktober I) – 15.849 lt/dt (Januari I) non konsumtif selama 11-22 periode setengah bulanan atau 260 juta m3.

b. Secara umum indeks pemanfaatan air RAR 62%, karena di bagian hulu DAS berkondisi defisit, kendala topografi dari anak sungai (tributary) dan pola distribusi ketersediaan air musim hujan dan musim kemarau sangat fluktuatif/kurang selaras dengan pola distribusi kebutuhan air, serta terdapat lebih banyak BU jenis bendung daripada waduk/embung. Adapun indeks pemenuhan atas kebutuhan air konsumtif RDR 57%.

Page 28: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak

Berdasarkan uraian dan kesimpulan di atas, maka disarankan antara lain perlu:

a. Mengutamakan penyediaan air RUMKOT, disusul irigasi pertanian rakyat (termasuk jaringan irigasi yang terdapat keramba/kolam ikan) dan selanjutnya air SINIK, dengan tetap menjaga ketersediaan air untuk pemeliharaan sungai khususnya di sungai-sungai lintas kota.

b. Melakukan pengaturan air dalam reservoir untuk mencapai pelayanan atas kebutuhan air SINIK selama 24 periode oleh PDAM. c. Meningkatkan efisiensi saluran perpipaan (PDAM) dan saluran irigasi, termasuk menurunkan angka kehilangan air akibat pengambilan liar; d. Memperendek durasi tanam, karena pasca El Nino, yaitu dengan mempersingkat land preparation dan memberlakukan tanpa jeda antar MT.

e. Memanfaatkan kemampuan pemanenan hujan yang disimpan oleh ribuan embung/embung rakyat khususnya yang tersebar di dalam sawah irigasi sebagai emergency storage akhir MT I/awal MT II.

f. Meminimalkan pelanggaran pola tata tanam khususnya pada zona-zona yang cenderung mengarah pada 3 kali tanam padi/start lebih awal. g. Mewaspadai dan menyiapkan tindakan pengetatan pembagian air di DAS-DAS yang memiliki titik emergency (defisit air lebih dari 75%) di 37

titik pada sawah irigasi seluas 11.687 ha, yaitu di:

DAS HLD (6 DAS), yaitu DAS Babak, DAS Aikampat, DAS Dodokan, DAS Renggung Perempung, DAS Rere Penembem, DAS Palung,

DAS Non HLD (9 DAS), yaitu pada DAS Blimbing, DAS Desa, DAS Jelateng, DAS Kelep, DAS Lebak, DAS Menangen, DAS Reak, DAS Rembat, DAS Unus (Berenyok).

h. Mengurangi kepekatan limbah keluaran rumah tangga/coly dan industri khususnya di sungai lintas perkotaan yaitu Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Meninting, Sungai Midang, Sungai Berenyok, Sungai Babak, Sungai Dodokan, Sungai Palung, Sungai Moyot, Sungai Segara dan Sungai Sokong.

i. Menyusun rencana kegiatan teknis tindak lanjut RAAT bagi sektor irigasi dan sektor lainnya oleh instansi teknis terkait untuk dibahas di wadah koordinasi masing-masing.

j. Membangun waduk/embung cascade dan embung off-stream secara, serta membangun saluran interkoneksi untuk meningkatkan water transfer antar DAS dan antar jaringan irigasi dalam jangka menengah, sehingga meningkatkan indeks daya guna air.

Daftar Pustaka :

1. Pedoman Pengalokasian Air, Departemen PU, Direktorat Jenderal Pengairan, Direktorat Pendayagunaan dan Pengamanan Sumber Daya Air, Desember 1998. 2. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan Irigasi (KP 01 – KP 07), Departemen Pekerjaan Umum, 2010. 3. Surat Edaran Dirjen SDA Kemen PU No. 04/SE/D/2012, Petunjuk Teknis Penyusunan Neraca Air dan Penyelenggaraan Alokasi Air, Apr il 2012. 4. Sumber Daya Air Dalam Angka Wilayah Sungai Pulau Lombok, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, BWS NT I, Juni 2010. 5. NTB Dalam Angka 2014, BPS Provinsi NTB, 2014. 6. Rancangan RAAG 2011-2012, sampai Rancangan RAAT 2014-2015, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, 2011, 2014. 7. Prakiraan musim 2012/2013 sampai 2015/2016, BMKG, 2012, 2015

dan buku referensi oleh berbagai penerbit dalam/luar negeri, jurnal teknik dan laporan studi/laporan kegiatan lingkup hidrologi, alokasi air dan irigasi, tahun 1990 – 2015.

Page 29: ABSTRAK - bpsdm.pu.go.id fileabstrak