abses serebri

21
ABSES SEREBRI FEBRIVAN WAHYU ASRIZAL 1110312093

Upload: evan

Post on 03-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

abses

TRANSCRIPT

ABSES SEREBRI

ABSES SEREBRIFEBRIVAN WAHYU ASRIZAL1110312093BAB 1. PENDAHULUAN DEFENISIAbses serebri adalah infeksi purulen pada parenkim otak yang diikuti kerusakan jaringan dan edema di sekitarnya serta terdapat lesi desak ruang

ETIOLOGIa. Penyebaran langsung infeksib. Trombosis sinus septikc. penyebaran hematogenGejala KlinisTanda neurologis fokalEpilepsiDemamTanda peninggian intrakranialDiagnosis a. Anamnesis5Kemungkinan ada infeksi akut atau kronis di telinga tengah, mastoid, sinus paranasalis, paru-paru dan jantung.Gejala peningkatan tekanan intracranialAdanya gejala fokal serebral dan sereberal.b. Pemeriksaan fisik dan neurologik untuk konfirmasi hasil anamnesis5

Pemeriksaan Penunjang Leukosit ( > 10.000 sel/mm) Laju Endap Darah (LED) meningkat pada 60% kasus C reactive protein meningkat 85-90% Kultur darah/ abses Scanning ArteriografiLumbal punksiFunduskopiFoto thoraks dan tengkorakEEGCT-ScanMRIPenatalaksanaan 1. Terapi konservatif yaitu dengan antibiotik 4-8 minggu, bila pasien dalam kondisi imunosupresi dapat diberikan antibiotik sampai 1 tahun, seperti Ampisilin dengan dosis 4x3-4 gram tiap hari atau kloramfenikol dengan dosis 4x1 gram perhari.2. Tindakan bedah ada 2 cara : eksisi atau drainase dengan cara steriotaktik untuk menghindari kerusakan sekecil mungkin. Biasanya ukuran abses lebih dari 2,5 cm atau menimbulkan lesi desak ruang.3. Peran steroid untuk meredakan edema di sekitar abses diberikan selama 3-7 hari tapering off dan nilai per individu seperti deksametason atau kortison 4. Manitol dapat diberikan bila tekanan intra kranial meningkat, dengan dosis awal 0,5-1 gr/kgbb selama lebih dari 10 menit, kemudian diikuti dengan dosis 0,25-0,5 gr/kgbb tiap 6 jam.Bab 2. Laporan KasusIDENTITAS PASIENNama: WDJenis Kelamin: PerempuanUmur: 14 tahunAlamat: Alahan Panjang

Alloanamnesis dan autoanamnesis :Seorang pasien pasien perempuan berusia 14 tahun masuk bangsal syaraf sejak 16 Februari 2015.

Keluhan Utama :Kejang berulangRiwayat Penyakit Sekarang :Kejang berulang sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Kejang diawali dengan kepala menoleh kekiri dan mata melirik ke kiri diikuti kejang pada wajah kiri yang menjalar ke bahu kiri dan tangan kiri. Lama kejang kira-kira 30 detik. Saat kejang lidah pasien tergigit dan pasien mengompol.demam sejak 15 hari yang lalu, demam terus-menerus dan tidak terlalu tinggi, tidak menggigil dan berkeringat banyak.Demam disertai dengan nyeri kepala sejak 15 hari yang lalu, nyeri kepala dirasakan semakin berat dan terasa diseluruh kepala. Awalnya berkurang dengan obat tradisional. Sejak 1 minggu ini nyeri kepala bertambah berat dan lemah anggota kiri sejak 5 hari yang terjadi berangsur-angsur. Pasien merasakan anggota gerak makin lama makin berat dimana pasien terpaksa berjalan dengan menyeret.

Pasien sebelumnya suadah berobat ke RSUD Arosuka. Pasien dirawat selama 4 hari dan mendapatkan pengobatan IVFD RL O2 3L/menit, cefriaxon 2x1gr (IV), Ampicillin inj 4x500mg (iv), PCT 3x1 tablet perhari. Karena kejang pasien dirujuk ke RSUP DR. M. Djamil Padang.Penglihatan ganda (-), gangguan pendengaran (-), gangguan penciuman (-) rasa kebas sisi wajah (-), gangguan menelan (-).

Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat mimisan sejak 1 bulan yang lalu dan mengalami peningkatan frekuensiTidak pernah mengalami kejang seperti ini sebelumnyaRiwayat infeksi di telinga tidak ada, dan batuk demam (-)Riwayat kelainan jantung/ penyakit jantung bawaan (-)Riwayat tumor pada leher, paru, dan saluran cerna (-)Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini.Riwayat pekerjaan, sosek, dan ekonomiPasien seorang pelajar SMP.PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis :Keadaan umum: pasien tampak sakit beratKesadaran : komposmentis Tekanan darah: 120/70 mmHgNadi: 108x/menit, nadi teraba kuat, teratur, Nafas: 22x/menit, torakoabdominal, teraturSuhu: 38oC

Status Neurologis : Kesadaran : komposmentis kooperatif, GCS : E4 M6 V5 : 15Tanda rangsangan meningeal : - Kaku kuduk (-) - Brudzinsky I (-) - Brudzinsky II (-) - Kernig (-)Tanda peningkatan tekanan intracranial : - muntah proyektil (-)- sakit kepala progresif (+)

Nn Kranialis : - N I: penciuman baik- N II: reflek cahaya +/+- N III, IV, VI: pupil isokor, bulat, diameter 3 mm, gerakan bola mata bisa digerakkan ke segala arah- N V: bisa membuka mulut, menggerakkan rahang ke kiri dan ke kanan- N VII: bisa menutup mata, mengangkat alis : simetris, plica nasolabialis kanan dan kiri simetris dan perasaan 2/3 lidah depan normal.- N VIII : fungsi pendengaran baik, nistagmus tidak ada- N IX, X : arcus faring simetris, uvula di tengah, refleks muntah (+), perasa 1/3 belakang lidah baik.- N XI : bisa mengangkat bahu dan bisa melihat kiri dan kanan- N XII: kedudukan lidah dalam dan dijulurkan simetris/di tengah, tremor (-).

Motorik

Anggota gerak kanan :Kekuatan: 5/5/5 5/5/5Tonus: eutonusTrofi: eutrofiAnggota gerak kiri :Kekuatan: 3/3/3 3/3/3Tonus: eutonusTrofi: eutrofiSensorik- Eksteroseptif: baik- Proprioseptif: baikFungsi otonomBAK dan BAB normal

Reflek fisiologis : Reflek biceps ++/++, Reflek triceps ++/++, Reflek KPR ++/++, Reflek APR ++/++

Reflek patologis : babinski group -/-

DIAGNOSA KERJA :Diagnosa Klinis: hemiparesis sinistra + acute symptomatic SeizureDiagnosa Topik: supratentorial serebri hemisfer dextraDiagnosa Etiologi: SOL Intrakranial et causa susp Abses serebriDiagnosis Diferensial: Tumor intrakranialDiagnosis Sekunder: epistaksis et causa ???TERAPIUmum :Infus RL 12 jam /kolfDiet MBKhusus : Cefriaxon 2x2gr IVMetronidazol 4x50mg ivParacetamol 4x500 mg p.oCarbamazepin 2x200mg iv

Pemeriksaan Anjuran :Konsul THTEKGLPBrain Ct-scan