abses hepar

22
REFERAT ABSES HEPAR Oleh : Linda Yulianingsih (2010730061) Pembimbing : dr. H. Wiyoto Sukardi, Sp.B

Upload: linda-alzanaby

Post on 17-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

abs

TRANSCRIPT

  • REFERATABSES HEPAROleh : Linda Yulianingsih (2010730061)Pembimbing: dr. H. Wiyoto Sukardi, Sp.B

  • PENDAHULUANMerupakan penyakit dari organ hati yang masih menjadi masalahan kesehatan beberapa negara Asia, Afrika dan Amerika. Prevalensi yang tinggi sangat erat hubungannya dengan sanitasi yang jelek, status ekonomi yang rendah serta gizi yang buruk. Dapat di sebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, maupun jamur yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati. Abses hati dibagi menjadi 2 abses hati amebik dan abses hati piogenik di mana kasus abses hati amebik lebih sering terjadi dibanding abses hati piogenik.

  • ANATOMI Merupakan organ intestine terbesar (1,2-1,8 kg atau kurag lebih 25% berat badan orang dewasa)Berada sejajar dengan ruang intercostal V kanan dan batas bawah menyerong keatas dari iga IX kanan ke iga VIII kiriMempunyai dua facies (permukaan) yaitu:Facies DiaphragmatikaFacies Visceralis

  • VASKULARISASI

  • FISIOLOGI Fungsi dasar hati dapat dibagi menjadi :Fungsi Vaskular untuk menyimpan dan menyaring darahFungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme tubuh Fungsi sekresi dan ekskresi yang berperan membentuk empedu yang mengalir melalui saluran empedu ke saluran pencernaan.

  • ETIOLOGI Abses hati amebik disebabkan oleh strain virulen Entamoeba hystolitica yang tinggi. Infeksi biasanya terjadi setelah meminum air atau memakan makanan yang terkontaminasi kotoran yang mengandung tropozoit atau kista tersebut. Dinding kista akan dicerna oleh usus halus tropozoit imatur. Tropozoit dewasa tinggal di usus besar terutama sekum.Abses piogenik disebabkan oleh Enterobactericeae, Microaerophilic streptococci, Anaerobic streptococci, Klebsiella pneumoniae, Bacteriodes, Fusobacterium, Staphilococcus aereus, Staphilococcus milleri, Candida albicans, Aspergillus, Eikenella corrodens, Yersinis enterolitica, Salmonella thypii, Brucella melitensis dan fungalAbses hati dapat disebabkan infeksi dapat berasal dari sistem porta dan hematogen melalui arteri hepatika.

  • Infeksi secara hematogen biasanya disebabkan oleh bakteremia dari endokarditis, sepsis urinarius, dan intravenous drug abuseAbses pada hepar diduga berasal dari invasi sistem vena porta, pembuluh limfe mesenterium, atau penjalaran melalui intraperitoneal.Dilaporkan 21-30% dari abses hepar berasal dari penyakit biliaris yaitu obstruksi ekstrahepatik, kolangitis, koledolitiasis, tumor jinak atau ganas biliaris.

  • PATOGENESIS Penempelan E. Histolytica pada mukus usus, diikuti oleh perusakan sawar intestinal, lisis sel epitel intestinal serta sel radang disebabkan oleh endotoksin E. histolytica kemudian penyebaran amoeba ke hati melalui vena porta.

  • MANIFESTASI KLINISabses hati piogenik apabila ditemukan sindrom klinis klasik berupa nyeri spontan perut kanan atas, yang ditandai dengan jalan membungkuk ke depan dengan kedua tangan diletakkan di atasnya. nyeri pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun terjadi atelektesis, rasa mual dan muntah, berkurangnya nafsu makan, terjadi penurunan berat badan, demam, malaise, anemia

  • DIAGNOSISAnamnesisPemeriksaan FisikLaboratoriumUSG dan CT Scan sensitivitas 85-95 %

  • PEMERIKSAAN FISIKNyeri tekan kuadran kanan atas abdomenHepatomegali 3 jari sampai 6 jari di bawah arcus-costaIkterus terdapat pada 25 % kasus dan biasanya berhubungan dengan penyebabnya yaitu penyakit traktus biliaris, abses biasanya multipel, massa di hipokondrium atau epigastrium, efusi pleura, atelektasis, dan tanda-tanda peritonitis

  • PEMERIKSAAN LABORATORIUMDarah rutin kadar Hb darah, jumlah leukosit darah, kecepatan endap darah dan percobaan fungsi hati, termasuk kadar bilirubin total, total protein dan kadar albumin dan glubulin dalam darah.Pemeriksaan yang didapat leukositosis yang tinggi dengan pergeseran ke kiri, anemia, laju endap darah , alkalin fosfatase , enzim transaminase dan serum bilirubin, kadar albumin serum dan waktu protrombin yang memanjang kegagalan fungsi hati yang disebabkan abses hati.Hiperbilirubinemia didapatkan hanya pada 10 % penderita abses hepar.

  • Kriteria diagnostik untuk hepatic amoebiasis menurut Lamont dan Pooler :1. Pembesaran hati yang nyeri tekan pada orang dewasa.2. Respons yang baik terhadap obat anti amoeba.3. Hasil pemeriksaan hematologis yang menyokong : leukositosis.4. Pemeriksaan Rontgen (PA Lateral) yang menyokong.5. Trophozoit E. histolytica positif dalam pus hasil aspirasi.6. "Scintiscanning" hati adanya "filling defect".7. "Amoeba Hemaglutination" test positif

  • KOMPLIKASISistem plueropulmonum merupakan sistem tersering terkena. Efusi pleura, empyema abses pulmonum atau pneumonia abses menembus diafragma Fistula bronkopleura, biliopleura dan biliobronkial ruptur abses amuba. Ludah yang berwarna kecoklatan yang berisi amuba.

  • Perforasi dapat berlanjut ke paru sampai ke bronkus sehingga didapat sputum yang berwarna khas coklat. Perforasi ke perikard menyebabkan efusi perikard dan tamponade jantung.

  • PENATALAKSANAANAntibiotik Penisilin, selanjutnya kombinasi antara ampisilin dan aminoglikosida atau sefalosforin generasi III,dan Klindamisin atau metronidazol. Dosis Metronidazole 50 mg/kgBB/hari diberikan tiga kali sehari selama 10 hari menyembuhkan 95% penderita abses amuba hepar. Metronidazol gagal Emetin, dehidroemetin, dan klorokuinKombinasi klorokuin dan emetin dapat menyembuhkan 90% penderita amubiasis ekstrakolon yang resisten.

    AspirasiBerguna untuk mengurangi gejala-gejala penekanan dan menyingkirkan adanya infeksi bakteri sekunder.

  • Drainase perkutanBerguna pada penanganan komplikasi paru, peritoneum, dan perikardial. Operasi

  • HepatektomiPengangkatan lobus hati yang terkena abses.Hepatektomi dapat dilakukan pada abses tunggal atau multipel, lobus kanan atau kiri, juga pada pasien dengan penyakit saluran empedu.

  • PROGNOSIS

  • KESIMPULANDibedakan menjadi 2 abses hati amebik dan abses hati piogenik.Gejala-gejala demam tinggi, nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, hepatomegali, ikterus. Diagnosis pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan laboratorium. Terapi yang diberikan antibiotika spektrum luas, aspirasi cairan abses, drainase, laparatomi dan hepatektomi. Abses hepar dapat disembuhkan bila ditangani dengan cara yang tepat dalam waktu yang secepatnyaOleh karena itu sangatlah penting untuk dapat mendiagnosanya sedini mungkin.

  • REFERENSIPerhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi keempat. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta 2006 ; 462 463Sjamsuhidaja,R & deJong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran. 2004Guyton & Hall.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran.1997Sobotta. Atlas Anatomi Manusia. Edisi 21. Jakarta. EGC Penerbit buku kedokteran.2000.Christophers Textbook of Surgery. Philadelphia and London: Saunder Company. 1960; 797-799Junita, Arini, et al. Beberapa Kasus Abses Hati Amuba. Denpasar: www.ejournal.unud.ac.id. Peralta, Ruben. Liver Abscess. Dominica: www.emedicine.medscape.com. 2008

    ***************Mengurangi risiko ruptur pada abses yang volumenya lebih dari 250 ml, atau lesi yang disertai rasa nyeri hebat dan elevasi diafragma.

    ******