abortus inkomplit

17
 ABOR TUS INKOMPLIT A.  KONSEP DASAR KEPERAWA T AN 1. Defnisi Abortus adaa! an"a#an atau $en%euaran !asi &onse$si $ada usia &e!a#ian &uran% dari '( #in%%u atau berat )anin &uran% dari *(( %ra#+ sebeu# )anin #a#$u !idu$ diuar &andun%an ,Nu%ro!o+'(1(- . Abortus in&o#$it ada a! di#ana seba%ian )ar in%an !asi &onse$si #asi! tertin%%a di daa# uterus di#ana $erdara!an na #asi! ter)adi dan  )u#a!na bisa bana& atau sedi&it ber%antun % $ada )arin%an an% ters isa+ an% #e nebab&a n seba%i an $ a"enta si te #a si ! terb u& a se!in%%a $erdara!an ber)aan terus ,Su)iatini d&&+'((/- Abortus in&o#$it adaa! $erdara!an $ada &e!a#ian #uda di#ana seba%aian dari !asi &onse$si tea! &euar dari &a0u# uteri #eaui &anais ser0i&a an% tertin%%a $ada desidua atau $asenta , Ai ee!+ '(1(-. '. Etioo%i Penebab &e%u%uran seba%ian besar tida& di&eta!ui se"ara $asti+ teta$i terda$at bebera$a 2a&tor seba%ai beri&ut3 a. Keainan Pertu#bu!an 4asi Konse$si Keainan $ertu#bu!an !asi &onse$si da$at #enebab&an &e#atian )anin dan "a"at ba5a!an an% #e nebab&a n !asi &onse$si di &e uar& an. 6an%%uan $ertu#bu!an !asi &onse$si da$at ter)adi &arena 3 1- 7a&tor &ro#oso#+ %an%%uan ter)adi se)a& se#ua $erte#uan &ro#oso#+ ter#asu& &ro#oso# se&s. '- 7a&tor in%&un%an endo#etriu# a- Endo#etriu# an % be u# sia$ untu& #eneri#a i#$antasi !asi &onse$si. b- 6i8i ibu &uran% &arena ane#ia atau )ara& &e!a#ian terau $ende&. 9- Pen%aru! uar a- In2e&si endo#etriu#+ endo#etriu# tida& sia$ #eneri#a !asi &onse$ si b- 4asi &onse$si ter$en%aru! o e! obat dan radiasi #enebab&an $ertu#bu!an !asi &onse$ si ter%an%%u.

Upload: yulirohma

Post on 04-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

ABORTUS INKOMPLITA.KONSEP DASAR KEPERAWATAN1.DefinisiAbortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin mampu hidup diluar kandungan (Nugroho,2010).Abortus inkomplit adalah dimana sebagian jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus dimana perdarahannya masih terjadi dan jumlahnya bisa banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan sebagian placental site masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus (Sujiyatini dkk,2009)Abortus inkomplit adalah perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagaian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikal yang tertinggal pada desidua atau plasenta ( Ai Yeyeh, 2010).2.EtiologiPenyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut:a.Kelainan Pertumbuhan Hasil KonsepsiKelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin dan cacat bawahan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan. Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena :1)Faktor kromosom, gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom seks.2)Faktor lingkungan endometriuma)Endometriumyangbelumsiapuntukmenerimaimplantasi hasil konsepsi.b)Gizi ibu kurang karena anemia atau jarak kehamilan terlalu pendek.3)Pengaruh luara)Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsib)Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.b.Kelainan Pada Plasenta1)Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga plasenta tidak dapat berfungsi.2)Gangguan pada pembuluh darah plasenta yang diantaranya pada penderita diabetes mellitus3)Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darahplasenta sehingga menimbulkan keguguran.c.Penyakit IbuPenyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, sifilis, anemia dan penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, dan penyakit diabetesmilitus.d.Kelainan yang terdapat dalam rahim. Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, uterus arkuatus, uterus septus, retrofleksia uteri, serviks inkompeten, bekasoperasipada serviks (konisasi, amputasi serviks), robekan serviks postpartum (Manuaba, 2010).3.PatofisiologiPada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerloisi jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis belum menembus desidua serta mendalam sehingga hasil konsepsi dapat keluar seluruhnya. Apabila kehamilan 8-14 minggu villi khoriasli sudah menembus terlalu dalam hingga plasenta tidak dapat dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan dari pada plasenta.Apabila mudigah yang mati tidakdikeluarkan dalamwaktu singkat,maka dia dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses modifikasi janin mengering dan karena cairan amion menjadi kurang oleh sebab diserap. Ia menjadi agak gepeng. Dalam tingkat lebih lanjut ia menjadi tipis.Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadinya maserasi, kulit terkelupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar karena terasa cairan dan seluruh janin bewarna kemerah-merahan (Ai Yeyeh, 2010).

4.Tanda dan Gejelaa.Abortus inkomplit ditandai dengan dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus, sehingga sisanya memberikan gejala klinis sebagai berikut:1)Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu2)Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis3)Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat4)Terjadi infeksi dengan ditandai suhu tinggi5)Dapat terjadi degenerasi ganas/koriokarsinoma (Manuaba, 2010).b.Gejala lain dari abortus incomplit antara lain:1)Perdarahan biasa sedikit/banyak dan biasa terdapat bekuan darah .2)Rasa mules (kontraksi) tambah hebat.3)perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva4)Ostium uteri eksternum atau serviks terbuka.5)Pada pemeriksaan vaginal, jaringan dapat diraba dalam cavum uteri ataukadang-kadang sudahmenonjol dari eksternum atau sebagian jaringan keluar.6)Perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa janin dikeluarkan dapat menyebabkan syok (Maryunani, 2009).5.Penatalaksaan Medisa.Pemeriksaan umum:1)Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien, termasuk tanda-tanda vital.2)Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik kurang 90 mmHg, nadi lebih 112 kali per menit).3)Jika dicurigai terjadi syok, segeralakukanpenanganan syok. Jika tidak terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk memulai penanganan syok dengan segera.4)Jika pasien dalam keadaan syok, pikirkaan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu.5)Pasang infus dengan jarum infus besar (16 G atau lebih), berikan larutan garam fisiologik atau ringer laktat dengan tetesan cepat 500 cc dalam 2 jam pertama (Syaifuddin, 2006).b.Penanganan Abortus Inkomplit1)Menentukan besar uterus, kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat, syok dan sepsis)2)Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan < 16 minggu, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan:a)Aspirasi Vacum Manual merupakan metode evakuasi yang terpilih. Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika AVM tidak tersedia.b)Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera,beri ergometrium 0,2 mg im (diulangi setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulangi setelah 4 jam jikaperlu).3)Jika kehamilan > 16 mingguana)Berikan infusoksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan IV (garam fisiologis arau RL ) dengankecepatan 40 tetes / menitsampai terjadi ekspulsi konsepsi.b)Jika perlu berikan misoprostol 200 mgpervaginam setiap 4 jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi(maksimal 80 mg)c)Evakuasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus4)Bila tidak ada tanda-tanda infeksi beri antibiotika profilaksis (sulbenisillin 2 gram/IM atau sefuroksim 1 gram oral).5)Bila terjadi infeksi beri ampicillin 1 gram dan Metrodidazol 500mg setiap 8 jam.6)Bila pasien tampak anemik, berikan sulfasferosus 600 mg/hari selama 2 minggu (anemia sedang) atau transfusi darah (anemia berat).7)Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan (Syaifuddin, 2006).c.Pemeriksaan Penunjang1)DarahKadar Hb, dimana Hb normal pada ibu hamil adalah 11 gr% (TM I dan TM III 11 gr % dan TM II 10,5 gr %).Hb 11 gr% : tidak anemiaHb 9-10 gr% : anemia ringanHb 7-8 gr% : anemia sedangHb 7 gr% : anemia berat2)UrineUntuk memeriksa protein urine dan glukosaurine.untukklien dengan kehamilan dan persalinan normal protein dan glukosa urine negatif.3)USGUntuk memeriksa apakah kantong gestasi masih utuh dan cairan amnion masih ada.B.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN1.Pengkajian Keperawatana.Identitas Klienb.Keluhan Utama:Sakit perut, perdarahan, nyeri pada luka jahitan, takut bergerak.c.Riwayat Kesehatan, terdiri dari:-Kesehatan sekarang-Kesehatan masa lalud.Riwayat Pembedahane.Riwayat penyakit yang pernah dialamif.Riwayat kesehatan keluargag.Riwayat kesehatan reproduksi: Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainyah.Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas: Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.i.Riwayatseksual: Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya.j.Riwayat pemakaian obat: Kaji riwayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.k.Pola aktivitas sehari-hari: Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.l.Pemeriksaan Fisik-InspeksiHal yang diinspeksi antara lain : mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fisik, dan seterusnya.-PalpasiSentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.-Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor.Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang abnormal-PerkusiMenggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi.Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak-Auskultasi-mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin.(Johnson & Taylor, 2005 : 39)m.Pemeriksaan psikososial-Respondanpersepsi keluarga-Status psikologis ayah, respon keluarga terhadap bayi2.Diagnosa Keperawatana.Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterusb.Resiko tinggi syok hemorarge berhubungan dengan perdarahan aktifc.Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya pendarahan dan proses kuretased.Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan (kurang informasi/tidak mengenalnya sumber-sumber informasi) tentang prosedur kuretase3.Rencana Asuhan KeperawatanNo.TujuanIntervensiRasional

1Nyeri klien berkurang dalam 3 24 jam perawatan dengan kriteria evaluasi-Skala nyeri 0 (tidak ada)-Klien tidak mengeluh nyeri lagi-Raut muka klien tidak menangis lagi-TTV dalam batas normalTD:Sistol