91795400 sap all pijat oksitosin

Upload: tieh-adelyya-gaein

Post on 31-Oct-2015

1.023 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • SATUAN ACARA PENYULUHAN

    PERAWATAN PAYUDARA

    Pokok Bahasan : Perawatan pada ibu post partum

    Sub Pokok Bahasan : Perawatan payudara, pijat oksitosin, dan teknik menyusui

    Sasaran : Ibu post partum yang akan pulang

    Waktu : 20 menit

    Hari / Tanggal :

    Tempat : Ruang Widya RST Ciremai

    Penyuluh : Mahasiswa Kebidanan Poltekes Yapkesbi

    1. LATAR BELAKANG

    Banyak ibu post partum yang kurang mengetahui tentang perawatan

    payudara, pijat oksitosin untuk memperlancar ASI, dan teknik menyusui yang

    baik dan benar. Untuk itu perlu diberikan pembelajaran tentang hal tersebut agar

    pengetahuan ibu bertambah dan dapat hidup lebih sehat dan baik.

    2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

    Agar ibu dapat memahami tentang cara melakukan perawatan payudara,

    pijat oksitosin, dan teknik menyusui yang baik dan benar.

    3. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

    a. Ibu mengerti tentang cara perawatan payudara

    b. Ibu mengerti tentang cara dan manfaat pijat oksitosin

    4. METODE

    - Ceramah dan tanya jawab

    5. MEDIA

    - Leaflet

    1 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 6. ISI MATERI

    a. Menjelaskan cara perawatan payudara

    b. Menjelaskan cara dan manfaat pijat oksitosin

    7. SUSUNAN ACARA

    No KEGIATAN RESPON PESERTA WAKTU1. Pendahuluan

    a. Menyam

    paikan salam

    b. Menjelas

    kan Tujuan

    c. Aperseps

    i

    - Membalas salam

    - Memperhatikan

    - Memberikan

    respon

    3 menit

    2. Penyampaian materi

    a. Menjelas

    kan dan menguraikan materi

    Menjelaskan cara

    merawat payudara

    Menjelaskan cara

    dan manfaat pijat

    oksitosin

    b. Memberi

    kan kesempatan bertanya

    kepada peserta

    c. Menjawa

    b pertanyaan peserta

    penyuluhan.

    d. Mengeva

    luasi dengan cara

    memberikan pertanyaan

    kepada peserta penyuluhan.

    - Mendengarkan dan

    memperhatikan

    penyuluhan dengan

    baik

    - Menanyakan hal

    yang belum jelas

    - Memperhatikan

    jawaban penyuluh

    - Menjawab

    pertanyaan

    10 menit

    2 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 3 Penutup

    a. Menyim

    pulkan hasil materi

    b. Menutup

    penyuluhan dengan mengucap

    salam

    - Mendengarkan dan

    memperhatikan

    penjelasan

    - Menjawab salam

    7 menit

    8. SETING TEMPAT

    Di ruang Widya perawatan ibu nifas

    9. METODE EVALUASI

    a. Formatif :

    1). Antusiasme peserta dalam mengikuti penyuluhan

    2). Keaktifan peserta dalam mengikuti penyuluhan

    b. Sumatif :

    1) Peserta mampu menjelaskan dan mempraktekkan cara perawatan

    payudara 75%

    2) Peserta mampu menjelaskan manfaat dan cara melakukan pijat

    oksitosin 75 %

    3) Peserta mampu menjelaskan dan mempraktekkan teknik menyusui 75%

    3 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • LAMPIRAN MATERI

    A. PERAWATAN PAYUDARA

    Tujuan perawatan payudara antara lain :

    - Membantu mengurangi pembengkakan payudara

    - Memperlancar pengeluaran ASI

    - Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu agar terhindar

    dari infeksi

    - Mengetahui secara dini kelainan puting susu (datar) dan memperbaiki bentuk

    puting susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik

    - Mencegah bendungan ASI

    Segeralah atasi keluhan yang muncul agar tidak semakin parah. Adapun

    keluhan yang umum terjadi saat menyusui adalah :

    1) Payudara bengkak atau keras

    Hal ini biasanya ditimbulkan akibat produksi ASI yang berlebihan

    tetapi belum dihisap oleh bayi atau akibat adanya sumbatan. Kompreslah

    payudara dengan air hangat selama beberapa menit, setelah itu keluarkan

    ASI sedikit secara manual lalu menyusui bayi.

    2) Puting terasa perih

    Bila hal ini terjadi, batasi setiap waktu menyusu selama 10 menit

    atau hentikan kegiatan menyusui (minimal 24 jam) agar tidak terjadi infeksi.

    Jaga payudara dalam kondisi kering, saat masih terluka gunakan pelindung

    puting yang terbuat dari bahan karet lunak saat menyusui. Pastikan cara dan

    posisi menyusui bayi sudah tepat , masukkan semua bagian puting sampai

    areola ke dalam mulut bayi.

    3) Air susu merembes

    4 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • Adanya air susu yang merembes selain mengurangi keindahan

    penampilan juga kurang baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Payudara yang

    lembab bisa menjadi media yang efektif bagi bakteri dan jamur sehingga

    mudah menimbulkan iritasi dan infeksi. Untuk menghindarinya pilihlah

    breast pad (bantalan dalam BH) dengan bahan yang halus dan berdaya serap

    baik. Jangan lupa sering mengganti breast pad minimal 2 kali sehari.

    Pemakaian BH tidak boleh terlalu ketat karena dapat menekan payudara dan

    membuat tidak nyaman.

    4) Puting tenggelam

    Bagi ibu yang memiliki puting susu datar dianjurkan untuk

    melakukan gerakan menarik puting susu secara manual dan dilakukan rutin

    hingga puting susu menonjol.

    B. Perawatan Payudara dengan Message ( Pijat Oksitosin )

    1. Anjurkan ibu untuk duduk santai bersandar ke depan dan bertumpu pada

    bantal

    2. Membuka pakaian ibu bagian atas dan memasang handuk di pangkuan ibu

    3. Memposisikan ibu dalam posisi membungkuk

    4. Gunakan lotion atau baby oil untuk melakukan massage

    5. Melakukan pemijatan dengan kedua ibu jari pada daerah punggung sejajar

    dengan tulang belakang, pijatan pertama ke arah atas sampai leher, pijatan

    kedua ke bawah sampai tulang koksigis, masing-masing pijatan dilakukan

    20-30 kali

    6. Menepuk-nepuk scapula selama 5 menit

    7. Massage dari belakang sejajar dengan payudara selama 5 menit

    8. Melakukan pemijatan ringan pada payudara yang mengalami bendungan

    9. Melakukan kompres payudara dengan air hangat dan dingin secara

    bergantian pada kedua payudara

    10. Merangsang pengeluaran puting secara manual pada puting yang tidak

    menonjol

    11. Membersihkan dan mengeringkan payudara

    5 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • SATUAN ACARA PENYULUHAN

    TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

    Pokok Bahasan : Teknik Menyusui yang benar

    Sub Pokok Bahasan :

    1. Pengertian Cara menyusui yang benar

    2. Teknik menyusui yang benar

    3. Posisi menyusui yang benar

    4. Cara menyangga payudara

    5. Cara menyendawakan bayi

    6. Cara memasukkan puting ke mulut bayi

    Hari/tgl :

    Tempat : Di Ruang Perinatologi RST Ciremai

    Waktu : 15 menit

    Sasaran : Ibu yang memiliki bayi di R. Widya RST Ciremai

    Petugas : Mahasiswa Kebidanan Poltekes Yapkesbi

    A. TIU (Tujuan Instruksional Umum)

    Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan Ibu menyusui di

    ruang Perinatologi mampu mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara

    menyusui yang benar.

    B. TIK(Tujuan Instruksional Khusus)

    Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ibu menyusui di

    ruang widya mampu :

    6 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 1. Menyebutkan kembali pengertian cara menyusui yang benar

    2. Mendemontrasikan cara menyusui yang benar

    3. Menjelaskan kembali Posisi menyusui yang benar

    4. Mendemontrasikan cara menyangga payudara yang benar

    5. Menjelaskan kembali cara menyendawakan bayi yang benar

    6. Menjelaskan kembali cara memasukkan putting ke mulut bayi

    C. Materi

    1. Pengertian cara menyusui yang benar

    2. Teknik menyusui yang benar

    3. Posisi menyusui yang benar

    4. Cara menyangga payudara

    5. Cara menyendawakan bayi

    6. Cara memasukkan putting ke mulut bayi yang benar

    D. Metode

    1. Ceramah

    2. Tanya jawab

    E. Media

    1. Leafleat

    F. Kegiatan belajar mengajar

    Waktu/

    Tahap

    Kegiatan Pemberi Materi Kegiatan Sasaran Media

    Orientasi

    (3 menit)

    a) Mengucapkan

    salam

    b) Memperkenalkan

    diri

    c) Menyampaikan

    tujuan

    (TIU & TIK)

    a) Menjawab

    salam

    b) Mendengarka

    n

    c) Mendengarka

    n

    7 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • d) Apersepsi

    (Mengkaji

    pengetahuan klien)

    d) Menjawab

    apa yang

    diketahui

    tentang cara

    menyusui yang

    benarKerja

    (10 menit)

    a) Menjelaskan tentang :

    Pengertian cara

    menyusui yang

    benar

    Teknik menyusui

    yang benar

    Posisi menyusui

    yang benar

    Cara menyangga

    payudara yang

    benar

    Cara

    menyendawakan

    bayi

    Cara memasukkan

    putting ke mulut

    bayi yang benar

    b) Memberi kesempatan

    bertanya

    c) Menjawab pertanyaan

    dari sasaran

    d) Memberikan

    reinforcement positif

    a) Mendengarkan

    b) Mengajukan

    pertanyaan

    c) Mendengarkan

    d) Sasaran terlihat

    senang

    (tersenyum)

    Leaf

    leat

    Flipchar

    t

    Terminasi

    (2 menit) Mengevaluasi

    penyuluhan

    Menjawab

    pertanyaan yang

    8 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • Menyimpulkan

    Kontrak waktu

    berikutnya

    Menutup dengan salam

    diberikan

    presentator

    Mendengarkan

    Memberi kontrak

    waktu berikutnya

    Menjawab

    dengan salamG. Evaluasi

    1. Prosedur

    a) Coba jelaskan pengertian cara menyusui yang benar

    b) Ulangi teknik menyusui yang benar

    c) Ulangi bagaimana posisi menyusui yang benar

    d) Ulangi cara menyangga payudara

    e) Coba jelaskan cara menyendawakan bayi

    f) Coba peragakan cara memasukkan putting ke mulut bayi yang benar

    2. Kriteria

    a) Struktur:

    Menyiapkan SAP

    Menyiapkan media

    Menyiapkan tempat

    Menyiapkan kontrak waktu dengan sasaran

    b) Proses :

    Sasaran memperhatikan saat diberi Pendkes

    Sasaran mendengar , bertanya, menjawab dengan aktif

    Sasaran mampu mengulangi materi

    c) Hasil:

    Penyuluhan dikatakan berhasil bila sasaran mampu menjawab

    pertanyaan sebesar >80%

    Penyuluhan dikatakan cukup berhasil bila sasaran mampu

    menjawab pertanyaan sebesar 50-80%

    9 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • Penyuluhan dikatakan kurang berhasil bila sasaran kurang mampu

    menjawab pertanyaan

    Materi SAP Cara Menyusui yang benar:

    1. Pengertian cara menyusui yang benar

    Merupakan cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu

    dan bayi yang benar.

    Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan

    perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 2000).

    2. Cara Menyusui yang benar

    a. Mencuci tangan dengan sabun sampai bersih

    b. Kedua putting susu dibersihkan dengan kapas air hangat

    c. Ibu dalam posisi yang nyaman

    d. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri lalu ke sebelah

    kanan

    e. Setelah selesai menyusui, mulut dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan

    kapas air hangat

    f. Sebelum ditidurkan bayi disendawakan dulu supaya udara yang terhisap

    bisa keluar

    3. Posisi Menyusui yang Benar

    a. Posisi Mendekap

    Posisi yang sering digunakan pd minggu pertama

    b. Posisi mendekap silang

    Posisi ini digunakan pada masa awal menyusui ,Posisi ini menggunakan

    penyanggah bantal yang diletakkan pada pangkuan ibu dan berfungsi untuk

    menaikkan posisi badan bayi agar mencapai putting susu ibu

    10 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • c. Posisi mencekeram atau sepak bola

    Posisi ini sangat baik untutk ibu yang melahirkan seacra sesar, dengan

    posisi ini bayi berada jauh dari luka operasi

    d. Posisi tidur Menyamping

    Posisi ini banyak digunakan ibu karena mereka lebih merasa nyaman

    dengan berbaring saat menyusui di malam hari.Agar lebih nyaman anda

    dapat meletakkan bantal penyanggah di bagian punggung, kaki, atau lutut.

    4. Cara Menyangga Payudara

    Sanggalah payudara kiri anda dengan keempat jari tangan kanan dan ibu jari di

    atasnya. Menyanggah payudara akan memindahkan berat payudara ibu dari

    dagu bayi sehingga bayi l;ebih dapat menyusui secara baik dan efektif.

    5. Cara Menyendawakan bayi

    Gendong bayi dalam keadaan tyegak, kemudian sandarkan bayi dipundak ibu

    lalu tepuklah punggung bayi secara pelan- pelan agar udara yang terhisap bayi

    bisa keluar

    6. Cara memasukkan puting ke mulut bayi

    a. Dekatkan atau tempelkan putting ibu ke bibir bawah bayi

    b. Sentuh mulut bayi dengan putting sehingga mulut bayi membuka lebar

    c. Kemudian secara pelan- pelan posisikan putting anda ke dalam mulut

    bayi kearah langit- langit mulut.

    d. Masukkan seluruh putting sampai ke areola (lingkat hitam sekitar

    putting ) kedalam mulut bayi

    e. Kemudian dekatkan bayi anda dengan posisi dagu menempel

    f. Jika bayi anda sudah kenyang, lepaskan dengan cara meletakkan jari

    anda ke mulut bayi secara perlahan.

    11 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • DAFTAR PUSTAKA

    Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC

    Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas

    Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

    Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta

    Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara

    Hubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65. Jakarta : EGC

    Siregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhinya

    Varney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

    12 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8.

    Jakarta : EGC

    Chayatin, Nurul dkk. 2009. Salema media.

    FKUI. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2, Edisi 3. Media Auskulapius :

    Jakarta.

    SATUAN ACARA PENYULUHAN

    PERAWATAN TALI PUSAT

    Pokok Bahasan : Perawatan pada Bayi Baru Lahir

    Sub Pokok Bahasan : Perawatan tali pusat

    Sasaran : Ibu dan keluarga yang memiliki bayi baru lahir

    Waktu : 20 menit

    Hari / Tanggal :

    Tempat :

    Penyuluh : Mahasiswa Kebidanan Poltekes Yapkesbi

    A. Peralatan

    Peralatan yang diperlukan adalah :

    1. 2 baskom air DTT : - 1 untuk membasahi dan sabuni

    - 1 untuk membilas

    2. Handscoone

    13 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 3. Kassa steril secukupnya

    4. Kapas cebok dan kom

    5. Larutan Alkohol 70 %

    6. Lidi kapas

    B. Prosedur Pelaksanaan

    1. Cuci tangan.

    2.Dekatkan alat.

    3.Siapkan 1set baju bayi yang telah tersusun rapi, Yaitu : celana, baju,

    bedong yang sudah digelar.

    4.Buka bedong bayi.

    5.Lepas bungkus tali pusat.

    6.Ceboki dengan kapas cebok 2-3 x dari atas ke bawah.

    7.Pindahkan bayi kebaju dan bedong yang bersih.

    8.Bersihkan tali pusat

    - Pegang bagian ujung

    - Basahi dengan waslap dari ujung melingkar ke batang

    - Disabuni pada bagian batang

    - Bersihkan sampai sabunnya hilang

    - Terakhir usap dengan waslap bersih

    - Tanpa dikeringkan.

    9. Tutup tali pusat dengan kassa steril.

    10. Pakaian popok.

    11. Ujung atas popok dibawah tali pusat.

    12. Talikan di pinggir.

    Keuntungan : Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak ke tali pusat dulu,

    tetapi ke bagian popok dulu.

    13. Kalau pakai alcohol / betadin

    14. Teori baru ( Tali pusat tidak di bungkus ).

    14 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • MATERI PERAWATAN TALI PUSAT

    A. Pengertian

    Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru lahir

    sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput (mengering dan lepas),

    dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat bayi dan

    mempercepat penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat.

    B. Tujuan

    Tujuan merawat tali pusat adalah mencegah terjadinya infeksi dan tetanus pada

    bayi baru lahir.

    C. Alat dan Bahan

    Air hangat

    Kasa steril

    Kapas yang streril

    D. Cara Perawatan

    1. Cuci tangan dengan sabun sampai bersih, keringkan dengan handuk

    yang bersih.

    2. Buka balutan pada tali pusat yang akan diganti dengan lembut dan

    hati-hati dan buang ke tempat sampah. Bila lengket basahi dengan air

    hangat.

    3. Bersihkan tali pusat dan daerah sekitar tali pusat menggunakan

    kapas yang dibasahi air hangat, lakukan dengan lembut dan hati-hati.

    4. Keringkan tali pusat dan balut kembali menggunakan kasa steril

    kering.

    E. Waktu Perawatan Tali Pusat

    1. Sehabis mandi pagi/.sore hari

    2. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing/kotoran bayi.

    3. Lakukan sampai tali pusat kering/puput.

    F. Tanda Tanda Infeksi Tali Pusat

    1. Pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah/bengkak.

    2. Keluar cairan yang berbau dan bernanah.

    15 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 3. Ada darah yang keluar terus menerus.

    4. Kejang.

    5. Bayi mengalami demam.

    G. Hal yang perlu diperhatikan

    1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi, karena dapat

    menimbulkan iritasi/luka/gatal-gatal pada daerah sekitar tali pusat (kulit

    yang menjadi tempat penempelan plester)

    2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan

    bersih.

    3. Bila pada tali pusat atau daerah sekitar tali pusat terdapat tanda-tanda infeksi

    seperti warna kemerahan, ada nanah, bayi demam/rewel, segera hubungi

    petugas kesehatan/bawa ke puskesmas.

    16 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • SATUAN ACARA PENYULUHAN

    PERAWATAN LUKA POST SC

    Pokok Bahasan : Operasi SC

    Sub Pokok Bahasan : Perawatan Luka Post SC

    Hari/tgl :

    Tempat : Di Ruang Widya RST Ciremai

    Waktu : 15 menit

    Sasaran : Ibu Post SC di R. Widya RST Ciremai

    Petugas : Mahasiswa Kebidanan Poltekes Yapkesbi

    A. Tujuan Umum

    Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan luka post SC diharap ibu

    dapat lebih mengerti dan memahami cara merawat luka post operasi.

    B. Tujuan Khusus

    Setelah di berikan penyuluhan tentang perawatan luka post SC diharapkan ibu

    dapat mengetahui cara merawat luka post SC setelah sampai di rumah:

    C. Kegiatan

    No Tahap Waktu Kegiatan penyaji Kegiatan Audience Media1

    2

    3

    Pembukaan

    Pelaksanaan

    Penutup

    ...........

    WIB

    .........

    WIB

    ..........

    WIB

    Memperkenalkan

    diri

    menjelaskan tujuan

    Menjelaskan materi

    melakukan Tanya

    jawab

    Mengevaluasi

    kembali materi

    Memperhatikan

    penyaji

    Memperhatikan

    materi dari penyaji

    Audience bertanya

    tentang keluhannya

    Audience mengerti

    tentang cara

    -leaflet

    17 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • merawat luka post

    SCD. Metode

    1. Ceramah

    2. Diskusi dan Tanya jawab

    E. Evaluasi

    1. Standar Persiapan : media,materi dan tempat telah dipersiapkan

    2. Standar Proses : pelaksanaan berlangsung selama 20 menit

    3. Standar hasil : ibu dan balita mengerti cara pencegahan diare dan

    i. bagaimana cara darurat untuk mengatasinya

    F. Pustaka

    Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2 nd :

    Brown Co Biston.

    G. Lampiran

    1. Leaflet

    2. Materi

    MATERI

    PERAWATAN LUKA POST OPERASI CAESAR (SC)

    Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya, namun

    jika salah dalam merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu pastikan

    Anda tidak salah dalam merawat luka operasi.

    1. Setiap satu minggu kasa harus di buka

    Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu sekali. Tidak

    terlalu sering agar luka cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel

    pada kasa sehingga sulit untuk kering. Maka mintalah kepada keluarga Anda

    untuk membukanya selama satu minggu sekali.

    2. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa

    Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar

    tidak basah atau lembab oleh darah. Kerena darah merupakan kuman yang bisa

    cepat menyebar ke seluruh bagian luka.

    18 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 3. Jaga luka agar tak lembab

    Usahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab akan

    menjadikan kuman cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu dingin

    dengan AC yang membuat ruangan lembab. Bisa jadi luka anda pun ikut

    lembab. Hindari ruangan lembab, dan atur suhu AC Anda.

    4. Menjaga kebersihan

    Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat

    berkembangnya kuman, maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda

    semaksimal mungkin harus dijaga. Jauhkan luka dari kotoran, untuk itu seprei

    dan bantal harus selalu bersih dari debu.

    5. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)

    Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda bersentuhan

    dengan air, gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk

    melindungi luka bekas operasi agar tidak terkena air. Upayakan agar luka tidak

    sampai basah, karena bisa mempercepat pertumbuhan kuman.

    6. Makan dan minum sesuai dengan kebutuhan

    Hidup sehat dengan minum air putih. Atur minum Anda dengan 8-9 gelas

    standar per hari. Anggapan salah jika anda minum air putih bikin luka sulit

    mengering. Tidak demikian halnya, karena jika tubuh sehat luka akan cepat

    mengering dan sembuh. Hindari makan makanan yang mengandung bahan

    kimia dan pedas.

    7. Makan makanan bergizi

    Makanan bergizi terdapat pada sayuran hijau, lauk-pauk dan buah. Konsumsi

    sayur hijau seperti bayam, sawi, kol dan sayur hijauh lainnya menjadi sumber

    makanan bergizi. Untuk lauk pauk Anda bisa memilih daging, ayam, ikan, telur

    dan sejenisnya.

    Perawatan Luka Perineum pada Post Partum

    Pengertian Perawatan Luka Perinium

    Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis,

    19 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat

    (Aziz, 2004). Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi

    oleh vulva dan anus (Danis, 2000). Post Partum adalah selang waktu antara

    kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada

    waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002). Perawatan perineum adalah

    pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi

    vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai

    dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.

    Tujuan Perawatan Perineum

    Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002), adalah mencegah

    terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.

    Sedangkan menurut Moorhouse et. al. (2001), adalah pencegahan terjadinya

    infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran

    anak atau aborsi.

    Bentuk Luka Perineum

    Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :

    1. Rupture

    Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan

    secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat

    proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan

    yang robek sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).

    2. Episotomi

    Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar

    muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi

    (Eisenberg, A., 1996).

    20 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang

    sedang dalam keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum

    diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan

    infiltrasi perineum dengan anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah diberi

    anestasi epiderual. Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau

    mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak

    banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah

    diperbaiki (Jones Derek, 2002).

    Pada gambar berikut ini dijelaskan tipe episotomi dan rupture yang sering

    dijumpai dalam proses persalinan yaitu :

    1. Episiotomi medial

    2. Episiotomi mediolateral

    Sedangkan rupture meliputi

    1. Tuberositas ischii

    2. Arteri pudenda interna

    3. Arteri rektalis inferior

    Gambar 1. Tipe-Tipe Episiotomi

    Lingkup Perawatan

    Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-

    organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang

    masuk melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan

    bakteri pada peralatan penampung lochea (pembalut) (Feerer, 2001).

    Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah

    1. Mencegah kontaminasi dari rektum

    2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma

    21 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 3. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.

    Waktu Perawatan Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah

    1. Saat mandi

    Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka

    maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang

    tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian

    pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan

    pembersihan perineum.

    2. Setelah buang air kecil

    Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar

    terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu

    pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan

    perineum.

    3. Setelah buang air besar.

    Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran

    disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke

    perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan

    anus dan perineum secara keseluruhan.

    Penatalaksanaan

    1. Persiapan

    a. Ibu Pos Partum

    Perawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu

    jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.

    b. Alat dan bahan

    Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air

    22 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air

    hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).

    2. Penatalaksanaan

    Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi

    rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan

    penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002)

    adalah sebagai berikut:

    a. Mencuci tangannya

    b. Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat

    c. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke

    rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.

    d. Berkemih dan BAB ke toilet

    e. Semprotkan ke seluruh perineum dengan air

    f. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang.

    g. Pasang pembalut dari depan ke belakang.

    h. Cuci kembali tangan

    3. Evaluasi

    Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil perawatan adalah:

    a. Perineum tidak lembab

    b. Posisi pembalut tepat

    c. Ibu merasa nyaman

    Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Perineum

    1. Gizi

    Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses

    penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat

    membutuhkan protein.

    23 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 2. Obat-obatan

    a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon

    inflamasi normal.

    b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.

    c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum

    pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan

    setelah luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.

    3. Keturunan

    Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam

    penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah

    kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat, sehingga menyebabkan

    glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan protein-kalori.

    4. Sarana prasarana

    Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan

    perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya

    kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik.

    5. Budaya dan Keyakinan

    Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum,

    misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi

    asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.

    Dampak Dari Perawatan Luka Perinium

    Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal

    berikut ini :

    1. Infeksi

    Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang

    perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada

    perineum.

    24 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

  • 2. Komplikasi

    Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung

    kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya

    komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.

    3. Kematian ibu post partum

    Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya

    kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum

    masih lemah (Suwiyoga, 2004).

    25 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

    MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012

    Perawatan Luka Perineum pada Post Partum