9. drainase sistem polder

27
SISTEM POLDER

Upload: jwiciardo

Post on 28-Jan-2016

349 views

Category:

Documents


70 download

DESCRIPTION

Drainase Perkotaan _ Drainase Sistem Polder

TRANSCRIPT

Page 1: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

Page 2: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM DRAINASE DAERAH RENDAH

Drainase dari daerah yang rendah bisa dilakukan dengan salah

satu atau lebih cara-cara berikut:

1) Pembangunan tanggul pasang di sekeliling daerah rendah

tersebut.

2) Pembangunan tanggul sepanjang sungai dan saluran

drainase yang melewati daerah rendah tersebut.

3) Pembangunan polder

4) Penggunaan pintu pengendali di keluaran untuk mencegah

aliran balik pada saat pasang naik dan/atau saat air tinggi.

Pintu pengendali bisa otomatis atau yang dioperasikan secara manual, yakni pintu geser.

5) Penggunaan peralatan pompa.

6) Penyediaan suatu cekungan penahan air hujan sementara.

Page 3: 9. Drainase Sistem Polder

PENANGANAN BANJIR/GENANGAN AKIBAT

PASANG AIR LAUT

PermasalahanPasang air laut

pemecahan

Pembuatanpintu air & pompa air

PembuatanTanggul sungai

PengaturanAir tanah

Air sungaimelimpah

Pemukimankebanjiran

banjir

Area sawah

IRIGASI PINTU AIRPembuatan tanggul ditepi sungai sampai dengan pengeruh pasang maksimal

PEMBUATAN BENDUNG GERAK

LAUT

Pemecahan melalui caraFORMAL

Pemecahan melalui cara FORMAL

PINTU AIRPINTU AIR

dilengkapi pompa air

SUMURARTETIS

PENYEDOTANAIR TANAHAGAR DIBATASI

PINTU AIR

AIR LAUT MASUK KEDARATANAGAR DICEGAH

TANGGUL DAPAT SEBAGAI PEMECAH OMBAK DAN MENGATASI ABRASI

Pemecahanmelalui caraFORMAL

TANGGUL DILENGKAPI DENGAN POMPA AIR

PENGHIJAUANBAKAU

Page 4: 9. Drainase Sistem Polder

DRAINASE SISTEM POLDER

Sistem polder adalah suatu sistem yang secara hidrologis terpisah dari sekelilingnya baik secara alamiah maupun buatan yang dilengkapi dengan tanggul, sistem drainase internal, pompa dan/atau waduk, serta pintu air;

Page 5: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

Polder didefinisikan sebagai suatu kawasan atau

lahan reklamasi, dengan kondisi awal mempunyai

muka air tanah tinggi, yang diisolasi secara

hidrologis dari daerah di sekitarnya dan kondisi

muka air (air permukaan dan air tanah) dapat

dikendalikan. Kondisi lahannya sendiri dibiarkan

pada elevasi asalnya atau sedikit ditinggikan

Polder adalah sebidang tanah yang rendah,

dikelilingi oleh embankment / timbunan

atau tanggul yang membentuk semacam

kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada

kontak dengan air dari daerah luar selain yang

dialirkan melalui perangkat manual.

Page 6: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

Page 7: 9. Drainase Sistem Polder

DIMANA SISTEM POLDER

DITERAPKAN?

Daerah rendah;

Daerah yang terpengaruh pasang surut (rob);

Page 8: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

Polder mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1) Polder adalah daerah yang dibatasi dengan baik, dimana

air yang berasal dari luar kawasan tidak boleh masuk, hanya

air hujan (dan kadang-kadang air rembesan) pada

kawasan itu sendiri yang dikumpulkan.

2) Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti

pada daerah tangkapan air alamiah, tetapi dilengkapi

dengan bangunan pengendali pada pembuangannya

(dengan penguras atau pompa) untuk mengendalikan

aliran ke luar.

3) Muka air di dalam polder (air permukaan maupun air bawah

permukaan) tidak bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi lahan,

sifat-sifat tanah, iklim, dan tanaman

Page 9: 9. Drainase Sistem Polder

Waduk Saluran keliling

(ring-kanal)

Pintu air/

saringan sampah

Tanggul

keliling

Saluran drainase

sub makro/internal

Sungai

Badan Air Penerima

Daerah polder

Saluran pembuang

utama /sungai

Stasiun

Pompa

ILUSTRASI TENTANG SISTEM

DRAINASE POLDER

Page 10: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

Komponen-komponen yang harus ada pada

sistem polder meliputi:

1) Tanggul keliling dan/atau pertahanan laut

(sea defense), atau konstruksi isolasi lainnya

2) Sistem drainase lapangan (field drainage

system)

3) Sistem pembawa (conveyance system)

4) Kolam penampung dan stasiun pompa

(outfall system)

5) Badan air penerima (recipient waters).

Page 11: 9. Drainase Sistem Polder

Polder Tawang,

Semarang

Page 12: 9. Drainase Sistem Polder

1. Tanggul keliling untuk melindungi dari rob

2. Dam untuk membendung sungai. Dam merupakan

bagian dari tanggul keliling.

3. Stasiun pompa, untuk mengalirkan air hujan dan

menjaga tinggi muka air dalam polder

4. Kolam retensi

Polder Banger,

sedang dibangun di

Semarang.

Page 13: 9. Drainase Sistem Polder
Page 14: 9. Drainase Sistem Polder

PINTU PENGATUR BANJIR

dapat digunakan pada wilayah yang terpengaruh pasang surut,

namun wilayahnya tidak selalu berada di bawah muka air laut, atau

pada outlet drainase yang masuk ke sungai utama dimana pada

saat banjir air sungai lebih tinggi dari wilayah yang di drain.

Pintu air sorong Pintu air klep

otomatis

Page 15: 9. Drainase Sistem Polder

Pintu Air Mekanik

PINTU PENGATUR BANJIR

Page 16: 9. Drainase Sistem Polder

POMPA ARCHEMEDIAN SCREW

Page 17: 9. Drainase Sistem Polder

POMPA CENTRIFUGAL

Untuk Hulu tinggi dan aliran sedang

Page 18: 9. Drainase Sistem Polder

POMPA AXIAL

Untuk Hulu rendah dan aliran besar

Page 19: 9. Drainase Sistem Polder

MIXED FLOW CENTRIFUGAL

Untuk Hulu sedang dan aliran sedang

Page 20: 9. Drainase Sistem Polder

PEMILIHAN JENIS POMPA

Page 21: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

Perencanaan system folder :

a. Data primer

Identifikasi masalah (survey)

Letak dan kondisi bangunan drainase (survey + dipetakan)

Genangan yang terjadi (suvey + dipetakan)

Tata guna lahan (survey + dipetakan)

Profil melintang dan memanjang saluran (pengukuran +

digambarkan)

Peta topografi (pengukuran + dipetakan)

Penyelidikan tanah (lapangan + laboratorium)

Page 22: 9. Drainase Sistem Polder

b. Data sekunder

Data hujan (harian atau jangka pendek)

Peta jaringan drainase

Rencana detail tata ruang kota

Elevasi muka air bagian hilir/data pasang surut

outlet (sungai atau laut)

SISTEM POLDER

Page 23: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

c. Analisis data

Analisis hidrologi (intensitas hujan, debit banjir)

Analisis hidrolika

Analisis kapasitas kolam tampungan

Analisis bangunan air

Analisis pompa

Analisis pintu air

d. Penggambaran

e. RKS & RAB

Page 24: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

1. Analisis hidrologi

Analisis sistem drainase

Penetapan batas DAS / sub DAS

Perhitungan koefisien limpasan

Perhitungan dan pemilihan hujan rencana (Normal, Log

normal, Pearson, Log Pearson, Gumbel)

Perhitungan intensitas hujan (mononobe, Talbot,

Sherman, Ishiguro)

Perhitungan debit banjir (rasional, hidrograf satuan

sintetis, hidrograf satuan)

Page 25: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

2. Analisis hidrolika

Perhitungan dimensi saluran

Perhitungan profil muka air (integrasi grafis, integrasi numeris,

langkah langsung)

Analisis tinggi tanggul dan genangan

3. Analisis kapasitas kolam tampungan

Kapasitas kolam tampungan didasarkan input hasil analisis

hidrologi (aliran permukaan, rembesan, hujan di tampungan),

Ketersediaan lahan (tampungan)

output (infiltrasi dan pompa)

Page 26: 9. Drainase Sistem Polder

Perencanaan dinding kolam (gaya horisontal dan

vertical, penentuan dimensi dinding dan analisis

stabilitas geser dan guling)

Perencanaan pilar dan abutmen antara lain : gaya

yang bekerja (berat sendiri, tekanan hidrostatis),

analisis stabilitas (geser, guling, eksentrisitas, daya

dukung tanah)

3. Analisis bangunan air

SISTEM POLDER

Page 27: 9. Drainase Sistem Polder

SISTEM POLDER

4. Analisis Pompa

Pemilihan tipe pompa

Perhitungan jumlah pompa (dikaitkan input, perubahan

tampungan dan output)

5. Analisis pintu air

Pemilihan tipe pintu air

Perencanaan dimensi pintu air

Perencanaan tebal plat, stang ulir dan bagian

pendukungnya