61 KUNCI UNTUK SUKSESDALAM KEHIDUPAN

Oleh:Prof. Slamet PH, MA, MEd, MA, MLHR,

Ph.D

KESUKSESAN HIDUP SESEORANG SANGAT DIPENGARUHI OLEH KUALITAS DIRINYA. TULISAN BERIKUT MEMAPARKAN 61 KUNCI UNTUK SUKSES DALAM KEHIDUPAN YANG DIGALI DARI PEMIKIRAN PENULIS DAN DARI PENGALAMAN ORANG-ORANG LAIN YANG DIANGGAP TELAH SUKSES DALAM HIDUPNYA. JUMLAH 61 BUKANLAH ANGKA STATIS, PADA SAATNYA AKAN BERTAMBAH SESUAI DENGAN DINAMIKA PENGALAMAN YANG AKAN DATANG.

DEFINISI SUKSES1. Sukses dalam beriman dan

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Sukses dalam kemajuan pada dirinya sendiri

3. Sukses dalam persaingan dengan orang lain (dibanding dengan orang lain)

4. Sukses = Kesiapan + Peluang5. Sukses = Berpikir + Bertindak6. Sukses = Membaca + Belajar

dari orang-orang sukses7. Sukses memimpin = Kemauan

kuat + Rendah hati

KUALITAS MANUSIA

Kualitas Manusia

Kualitas Dasar

Kualitas Instrument

al

Daya pikir

Daya qolbu

Daya pisik

Kualitas ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olah raga

KUALITAS DASAR MANUSIA

Berfikir Analitis

Berfikir Kritis

Berfikir Inovatif

Berfikir Kreatif

Berfikir Deduktif

Berfikir Induktif

Berfikir Ilmiah

Berfikir Nalar

Berfikir Lateral

Berfikir Sistem

1.Daya Pikir

Iman & Takwa terhadap Tuhan YME

Rasa kasih sayang

Kesopanan

Toleransi

Kejujuran & kebersihan

Disiplin diri

Harga diri

Tanggung jawab

Respek thd. diri sendiri & orang lain

2. Daya Qolbu

Integritas Keberanian moral Kerajinan Komitmen Loyalitas Seni /estetika

Kesehatan Ketahanan Kestaminaan Keterampilan (kejuruan, olah raga,

dsb.)

3. Daya Pisik (Kinestetika)

SENI (ESTETIKA, KEINDAHAN CITA RASA)

•Seni musik•Seni suara•Seni tari•Seni kriya•Seni lukis•Seni yang lain?

Kualitas Instrumental (Disiplin Ilmu)

Disiplin Ilmu

Ilmu Keras:- Matematika- Fisika- Kimia- Biologi- Astronomi

Ilmu Lunak:

- Sosiologi- Politik- Ekonomi- Psikologi- Antropologi- Seni- Dsb.

Teknologi:- Konstruksi- Manufaktur- Transportasi- Komunikasi- Bio- Energi- Bahan

Rekayasa Sosial:- Pemerintaha

n- Kebijakan- Manajemen- Tata Kelola- Kepemimpin

an- Perpolitikan- Perekonomia

n - Dsb.

1. Kehidupan di dunia ini ada yang menciptakan dan bukan kebetulan sehingga menyembah kepada Sang Pencipta itu sudah merupakan keharusan

2. Kehidupan diciptakan oleh-Nya serba berpasang-pasangan (sebab-akibat) dan oleh karenanya marilah kita membuat sebab yang baik agar akibatnya juga baik. Kehidupan merupakan koleksi dari sejumlah tujuan yang ingin dicapai (sebab) dan upaya-upaya perlu ditempuh untuk mencapai tujuan (akibat)

3. Apapun yang kita lakukan di dunia haruslah dipuji oleh Tuhan Yang Maha Esa dan bukannya dicela oleh-Nya

4. Kehidupan diciptakan oleh-Nya serba sistem dan jika manusia ingin menyentuh hakekat (kebenaran seutuhnya) segala yang ada dalam kehidupan ini tidak dapat lain kecuali mengenalinya (hal-hal) sampai pada sistemnya. Mengenali sistem ciptaan-Nya dilakukan dengan cara berpikir sistem. Sistem memiliki ciri “utuh dan benar” dengan catatan utuh dan benar menurut Hukum-Hukum Ketetapan-Nya

5. Karena yang ada hanyalah sistem ciptaan-Nya, maka sebenarnya manusia tidak berhak mendefinisi langsung sistem, seseorang perlu lebih dahulu menangkapnya (sistem ciptaan-Nya) dan kemudian mengungkapkannya

6. Karena kehidupan yang diciptakan oleh Nya serba sistem, maka apa yang kita upayakan di dunia ini seyogyanya menuju kearah sistem (utuh dan benar) dengan catatan utuh dan benar menurut Hukum-Hukum Ketetapan-Nya

7. Hati kehidupan adalah kehidupan hati dan manakala hati sudah mati, disitu sudah tidak ada lagi kehidupan yang sejati. Hati yang baik berisi nilai-nilai dasar yang merupakan saripati kualitas batiniah/ rohaniah manusia. Oleh karena itu, kita harus kaya hati selain kaya materi. Jangan mendetotalisasi kehidupan hanya untuk materi dengan mengorbankan hati sehingga kita menjadi orang yang kaya materi tetapi miskin hati, dan ini dibenci oleh Illahi

8. Dengan kalimat yang serupa, hati pendidikan adalah pendidikan hati

9. Kita harus memiliki kelebihan kualitas dibanding orang lain dan berpacu dalam kebaikan agar dipuji oleh Allah SWT dan agar dapat memiliki pilihan-pilihan dalam kehidupan “saat ini” (duniawi) yaitu karir, pengaruh, penghasilan, prestise, dsb.) maupun “setelah saat ini” (ukrawi) yaitu surga. Dengan kata lain, kita harus mampu mengerjakan pekerjaan yang orang lain tidak mampu mengerjakan agar kita memperoleh imbal jasa yang lebih besar dibanding orang lain

10.Hidup adalah pembelajaran sepanjang hayat

11.Hidup adalah keindahan citarasa dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan/ solidaritas

12.Uruslah dirimu dan rumah tanggamu sebaik-baiknya sebelum mengurus orang lain

13.Tanamkan pemikiran, kamu akan memanen tindakan; tanamkan tindakan, kamu akan memanen kebiasaan; tanamkan kebiasaan, kamu akan meraih karakter; dan tanamkan karakter, kamu akan mencapai tujuan

14.Setiap masalah saat ini diselesaikan akan selalu menjadi bibit-bibit permasalahan yang akan datang (karena keterbatasan kemampuan manusia). Untuk itu pilihlah cara penyelesaian masalah yang tidak akan menimbulkan masalah yang lebih besar.

15.Mulailah pekerjaan yang bersumber dari tujuan akhir (surga) dalam melakukan pekerjaan saat ini (dunia)

16.Kenali jati dirimu dan gunakan potensimu semaksimal mungkin (Jawa: ketoken budimu; Inggris: all out) dan jangan putus asa. Pasrah itu haruslah dimaknai sebagai puncak ihtiar.

17.Kehidupan haruslah ke depan, tidak perlu terpukau dengan keberhasilan di masa lalu dan juga tidak perlu menyusahi kegagalan yang lalu karena semuanya sudah selesai dan telah menjadi sejarah

18.Marilah berpikir, bersikap dan bertindak secara proaktif dan jangan hanya aktif apalagi reaktif (akan tertinggal oleh perubahan)

19.Hidup janganlah setengah-setengah, itu tidak enak, harus tuntas

20.Kita harus bisa menerima kenyataan dalam kehidupan (enak dan tidak enak) dan lingkungan kita adalah netral, yang tidak netral adalah tanggapan kita terhadap lingkungan (mau nikmat, marah, frustasi, dsb. sangat tergantung pada kita sendiri)

21. Perbedaan itu harus direspeki, jangan dikonflikkan apalagi dibenturkan. Kita harus mampu memangkas egoisme diri kita seraya membangun kebersamaan. Punya musuh satu itu terlalu banyak dan punya kawan seribu itu terlalu sedikit

22. Dalam menjalankan kehidupan, lakukanlah secara ikhlas, cerdas, trengginas, tangkas, tuntas, ber-wawasan luas, dan hasilnya pantas serta selaras dengan perkembangan lingkungan lokal, nasional, regional dan internasional

23.Menerapkan 9 kebiasaan perilaku orang tangguh: proaktif dan tidak sekadar aktif apalagi hanya reaktif, mulailah dengan mengacu pada tujuan akhir, dahulukan yang utama (buat prioritas), berfikir menang-menang (saling menghidupi), mendengar baru didengar, bersinergi (kerjasama kreatif yang memberi nilai tambah), pembaruan secara terus menerus (pro-perubahan), berjiwa kewirausahaan, dan spirit baru untuk maju (Stephen Covey, 2005; Slamet PH, 2008)

24.Cara efektif untuk menemukan bagaimana kesuksesan itu dicapai adalah dengan mempelajari cara berpikir, bersikap dan bertindak para orang yang telah terbukti sukses pada apa yang mereka kerjakan. Anda diharapkan melakukan hal tersebut

25.Kita harus rajin memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain dan jangan tertambat pada aksioma yang ada sehingga kita akan mampu menemukan hal-hal diluar yang sudah ada serta gunakanlah kecerdasan majemuk (intelektual, spiritual, moral, estetikal, dan kinestetikal) agar buah pikirannya asli dan bukannya replikasi, baru dan bukannya meniru, memberi kontribusi dan bukannya membuat rugi

26. Hari esok harus lebih kreatif dari pada hari ini (ikuti asas evolusi kreatif dalam gejala kehidupan)

27. Setiap akan bertindak, selalu bertanyalah pada dirimu sendiri: “Apakah ini benar dan bermoral/baik?”

28. Memiliki budaya yang berdaya preservatif (melestarikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia) dan berdaya progresif (mengembangkan nilai-nilai moderen yang sesuai dengan konteks Indonesia)

29. Berwawasan lokal, nasional, regional dan global di profesinya termasuk teknologi informasi dan komunikasi (ICT), bahasa, dan budayanya

30. Kehidupan adalah perubahan sehingga jika seseorang tidak membuat perubahan berarti tidak ada kehidupan padanya. Jangan tertambat pada tradisi dan kebiasaan masa lalu. Oleh karena itu, lakukanlah perubahan sekecil apapun, baik peningkatan, pengem-bangan maupun perbaikan

31. Lakukan apa saja yang terbaik sesuai kata hati, jalan menuju ke puncak akan terbuka

32. Setiap orang memiliki kemampuan, akan tetapi banyak orang yang tidak tepat dalam mengelola kemampuannya

33.Menggunakan agama sebagai panglima dalam kehidupan

34.34.Kita harus cerdas yaitu selalu berpikir Kita harus cerdas yaitu selalu berpikir dari yang sudah ada dan keluar dari dari yang sudah ada dan keluar dari yang sudah ada (memikirkan sesuatu yang sudah ada (memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan), dari yang belum pernah dipikirkan), dari yang sekadar materiil ke yang yang sekadar materiil ke yang imateriil agar kita kaya materi dan imateriil agar kita kaya materi dan kaya hati, dari yang terhingga ke yang kaya hati, dari yang terhingga ke yang tak terhingga, dari yang terbatas ke tak terhingga, dari yang terbatas ke yang tak terbatas, dari hal-hal yang yang tak terbatas, dari hal-hal yang dapat disentuh ke hal-hal yang tidak dapat disentuh ke hal-hal yang tidak dapat disentuh, dari yang dapat dapat disentuh, dari yang dapat diukur ke yang tidak dapat diukur, dan diukur ke yang tidak dapat diukur, dan kita harus mencari makna dan tujuan kita harus mencari makna dan tujuan hidup berdasarkan nilai-nilai hidup berdasarkan nilai-nilai kehidupan menurut Hukum-Hukum kehidupan menurut Hukum-Hukum Ketetapan-Nya Ketetapan-Nya

35.35. Bagi kita, lingkungan adalah Bagi kita, lingkungan adalah netral, yang tidak netral adalah netral, yang tidak netral adalah tanggapan kita terhadap lingkung-tanggapan kita terhadap lingkung-anan

36.36. Kita harus selalu mencari makna Kita harus selalu mencari makna dan tujuan hidup, mencari hal-hal dan tujuan hidup, mencari hal-hal diluar pengertian dan pengalaman diluar pengertian dan pengalaman manusia biasa, mencari hal-hal manusia biasa, mencari hal-hal yang sukar dipahami, membangun yang sukar dipahami, membangun perasaan kebersamaan, serta perasaan kebersamaan, serta sadar bahwa hidup mengandung sadar bahwa hidup mengandung saling keterkaitan (tidak steril saling keterkaitan (tidak steril satu sama lain)satu sama lain)

37.37. Berfikir positif dan berkeyakinan Berfikir positif dan berkeyakinan positif merupakan modal dasar untuk positif merupakan modal dasar untuk menuju suksesmenuju sukses

38.38. Hidup haruslah ada manfaat/gunanya Hidup haruslah ada manfaat/gunanya dan oleh karena itu kita memohon dan oleh karena itu kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi umur panjang. Tetapi jika hidup diberi umur panjang. Tetapi jika hidup sudah tidak ada gunanya, mohon sudah tidak ada gunanya, mohon dicabut saja nyawanyadicabut saja nyawanya

39.39. Milikilah spirit hidup yang hebat, Milikilah spirit hidup yang hebat, keinginan besar, kemauan keras untuk keinginan besar, kemauan keras untuk maju, jangan kerdil, dan insyaallah maju, jangan kerdil, dan insyaallah akan terbuka jalan menuju suksesakan terbuka jalan menuju sukses

40.40.Membiasakan membaca 1-2 jam per Membiasakan membaca 1-2 jam per hari pada bidang profesinya dan hari pada bidang profesinya dan bacaan-bacaan lain yang terkaitbacaan-bacaan lain yang terkait

41.41.Setiap orang harus mau dan mampu Setiap orang harus mau dan mampu menghargai dirinya sendiri sebelum menghargai dirinya sendiri sebelum menghargai orang lainmenghargai orang lain

42.42.Percaya diri merupakan modal dasar Percaya diri merupakan modal dasar bagi kesuksesan seseorang dan ini bagi kesuksesan seseorang dan ini dapat dibangun melalui penguasaan dapat dibangun melalui penguasaan disiplin ilmu tertentu: ilmu lunak disiplin ilmu tertentu: ilmu lunak serta terapannya yaitu rekayasa serta terapannya yaitu rekayasa sosial; ilmu keras serta terapannya sosial; ilmu keras serta terapannya yaitu teknologi; seni yang penuh yaitu teknologi; seni yang penuh keindahan citarasa; dan olahraga keindahan citarasa; dan olahraga yang penuh kesehatanyang penuh kesehatan

43.43.Melalui pendidikan yang terarah, kita Melalui pendidikan yang terarah, kita dapat keluar dari belenggu kesengsaraan dapat keluar dari belenggu kesengsaraan dalam hidupdalam hidup

44.44.Seseorang yang mau belajar dari praktek-Seseorang yang mau belajar dari praktek-praktek yang baik dan mau belajar dari praktek yang baik dan mau belajar dari kesalahan-kesalahannya serta mau kesalahan-kesalahannya serta mau melakukan perbaikan atas kesalahannya melakukan perbaikan atas kesalahannya akan berkembang dan menjadi pelopor/ akan berkembang dan menjadi pelopor/ promotor pembaruan (perubahan)promotor pembaruan (perubahan)

45.45.Kehidupan memerlukan kecerdasan Kehidupan memerlukan kecerdasan majemuk: daya pikir (intelektual), daya majemuk: daya pikir (intelektual), daya qolbu (spiritual, moral, estetikal, dsb.), qolbu (spiritual, moral, estetikal, dsb.), dan daya fisik (kinestetikal). Oleh karena dan daya fisik (kinestetikal). Oleh karena itu kembangkanlah mereka secara itu kembangkanlah mereka secara seimbang (intelektualias: banyak cara seimbang (intelektualias: banyak cara berpikir yangberpikir yang

digunakan yaitu berpikir kreatif, inovatif, digunakan yaitu berpikir kreatif, inovatif, realistis, strategis, reflektif, alternatif, realistis, strategis, reflektif, alternatif, dsb.); spiritualitasnya (iman dan takwa dsb.); spiritualitasnya (iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tujuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tujuan dan upaya hidup tak terbatas), dan upaya hidup tak terbatas), moralitas, emosi, perasaan, solidaritas, moralitas, emosi, perasaan, solidaritas, bahasa, estetika/seni; intrapersonal, bahasa, estetika/seni; intrapersonal, interpersonal, mawas diri, etika, dan interpersonal, mawas diri, etika, dan komitmennya terhadap pengembangan komitmennya terhadap pengembangan diri anda); dan kinestetika/fisiknya diri anda); dan kinestetika/fisiknya (kesehat-an, ketahanan/ stamina, (kesehat-an, ketahanan/ stamina, keterampilan)keterampilan)

KECERDASAN MAJEMUK

PI O

46. Berfikir, bersikap dan bertindak secara sistem (utuh dan benar)

Input (I) Proses (P) Output (O)

47.47. Musuh itu bagaikan duri dalam daging Musuh itu bagaikan duri dalam daging sehingga punya musuh satu terlalu sehingga punya musuh satu terlalu banyak dan punya kawan seribu terlalu banyak dan punya kawan seribu terlalu sedikitsedikit

48.48. Penguasaan ilmu itu memiliki sifat Penguasaan ilmu itu memiliki sifat alamiah untuk menjadi tua, layu dan alamiah untuk menjadi tua, layu dan kering, jika tidak dijaga, dipelihara, kering, jika tidak dijaga, dipelihara, disiram, dibangun, dan dikembangkandisiram, dibangun, dan dikembangkan

49.49. Jika kita memiliki kelebihan kualitas Jika kita memiliki kelebihan kualitas kecerdasan majemuk dibanding orang kecerdasan majemuk dibanding orang lain, kita akan menjadi pusat lain, kita akan menjadi pusat keunggulan dan pusat gravitasi bagi keunggulan dan pusat gravitasi bagi orang lainorang lain

50.50. Jika kita tidak memiliki kelebihan Jika kita tidak memiliki kelebihan kualitas dibanding orang lain, kita tidak kualitas dibanding orang lain, kita tidak berhak memiliki pilihan-pilihan dalam berhak memiliki pilihan-pilihan dalam kehidupan (karir, penghasilan, kehidupan (karir, penghasilan, pengaruh, prestise, dan bahkan surga)pengaruh, prestise, dan bahkan surga)

51.51.Kita lebih menyukai apa yang kita Kita lebih menyukai apa yang kita ketahui dari pada apa yang belum ketahui dari pada apa yang belum kita ketahui padahal apa yang belum kita ketahui padahal apa yang belum kita ketahui akan membawa kita ketahui akan membawa perubahan (peningkatan, kemajuan, perubahan (peningkatan, kemajuan, pengembang- an)pengembang- an)

52.52.Kita juga lebih menyukai kehidupan Kita juga lebih menyukai kehidupan “saat ini” dari pada kehidupan “saat ini” dari pada kehidupan “setelah saat ini” sehingga kita “setelah saat ini” sehingga kita kurang memikirkan kehidupan di kurang memikirkan kehidupan di masa depan, akibatnya kita stagnan, masa depan, akibatnya kita stagnan, tidak progresif dan bahkan regresif tidak progresif dan bahkan regresif serta tidak menuju ke arah serta tidak menuju ke arah kehidupan jangka panjangkehidupan jangka panjang

53.53.Kembangkan kecerdasan majemuk Kembangkan kecerdasan majemuk anda: intelektualitasnya, spiritualitas-anda: intelektualitasnya, spiritualitas-nya, moralitasnya, emosinya, nya, moralitasnya, emosinya, perasa-annya, solidaritasnya, perasa-annya, solidaritasnya, bahasanya, estetika/seninya, bahasanya, estetika/seninya, kinestetikanya/pisik-nya, kinestetikanya/pisik-nya, intrapersonalnya, interpersonal-nya, intrapersonalnya, interpersonal-nya, mawas dirinya, etikanya, dan mawas dirinya, etikanya, dan komitmennya terhadap komitmennya terhadap pengembangan diri andapengembangan diri anda

54.54.Satukan pikiran, hati, ucapan, dan Satukan pikiran, hati, ucapan, dan tindakan untuk mencapai tujuan tindakan untuk mencapai tujuan yang diidamkanyang diidamkan

55.55. Makna nilai hidup tidak sekadar diukur Makna nilai hidup tidak sekadar diukur dari berapa lama kita hidup, tetapi yang dari berapa lama kita hidup, tetapi yang lebih penting adalah seberapa besar lebih penting adalah seberapa besar hidup kita bermanfaat atau memberi hidup kita bermanfaat atau memberi kontribusi terhadap kehidupan di dunia kontribusi terhadap kehidupan di dunia ini, khususnya bagi orang lain, bangsa ini, khususnya bagi orang lain, bangsa dan negara kita, dan bahkan duniadan negara kita, dan bahkan dunia

56.56. Jadilah manusia sebagai Jadilah manusia sebagai agen agen perubahanperubahan yang yang mampu dan sanggup mampu dan sanggup mentransformasi sumberdaya yang ada mentransformasi sumberdaya yang ada di sekitarnya untuk memperoleh nilai di sekitarnya untuk memperoleh nilai tambah yang mengun-tungkan, baik tambah yang mengun-tungkan, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi, secara ekonomi maupun non-ekonomi, pribadi maupun sosial/organisasipribadi maupun sosial/organisasi

57.57. Jadilah orang yang profesional yaitu Jadilah orang yang profesional yaitu orang yang benar-benar menguasai orang yang benar-benar menguasai pengetahuan profesional, pengetahuan profesional, melaksanakan praktek profesional, melaksanakan praktek profesional, dan komitmen tinggi terhadap dan komitmen tinggi terhadap profesinyaprofesinya

58.58. Kita lebih banyak belajar dari Kita lebih banyak belajar dari kesuksesan dari pada belajar dari kesuksesan dari pada belajar dari kegagalan, padahal kegagalan dapat kegagalan, padahal kegagalan dapat menceritakan lebih banyak tentang menceritakan lebih banyak tentang “pembelajaran” dari pada kesuksesan“pembelajaran” dari pada kesuksesan

59.59. Milikilah dan terapkanlah kewirausahaan Milikilah dan terapkanlah kewirausahaan dalam hidup Anda yaitu melakukan kegiatan-dalam hidup Anda yaitu melakukan kegiatan-kegiatan kreatif, inovatif, dan terorganisir kegiatan kreatif, inovatif, dan terorganisir dalam menciptakan hal-hal (produk) baru dalam menciptakan hal-hal (produk) baru dan pasar baru yang disertasi keberanian dan pasar baru yang disertasi keberanian mengambil resiko atas hasil ciptaannya dan mengambil resiko atas hasil ciptaannya dan melaksanakannya secara terbaik (sungguh-melaksanakannya secara terbaik (sungguh-sungguh, ulet, gigih, tekun, progresif, pantang sungguh, ulet, gigih, tekun, progresif, pantang menyerah, dsb.) sehingga nilai tambah menyerah, dsb.) sehingga nilai tambah (pelipatgandaan hasil kerja) yang diharapkan (pelipatgandaan hasil kerja) yang diharapkan dapat dicapai (ekonomi/non-ekonomi). Hasil dapat dicapai (ekonomi/non-ekonomi). Hasil kegiatan kreatif adalah daya cipta hal-hal kegiatan kreatif adalah daya cipta hal-hal (produk) baru dan pasar baru, hasil kegiatan (produk) baru dan pasar baru, hasil kegiatan inovatif adalah perbaikan/pengembangan dari inovatif adalah perbaikan/pengembangan dari hal-hal (produk) dan pasar yang ada ke yang hal-hal (produk) dan pasar yang ada ke yang lebih baik).lebih baik).

60.60. Jadilah orang yang lebih nyaman Jadilah orang yang lebih nyaman dengan perubahan, terbiasa memikirkan dengan perubahan, terbiasa memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan (kreatif dan inovatif), lebih menyukai (kreatif dan inovatif), lebih menyukai apa yang belum pernah diketahui dari apa yang belum pernah diketahui dari pada yang sudah diketahui, lebih pada yang sudah diketahui, lebih senang menyelesaikan hal-hal yang senang menyelesaikan hal-hal yang lebih sulit dari pada yang lebih mudah lebih sulit dari pada yang lebih mudah karena kalau mampu menyelesaikan karena kalau mampu menyelesaikan kesulitan tersebut akan terbuka pintu kesulitan tersebut akan terbuka pintu lebar bagi kita, rela meninggalkan zona lebar bagi kita, rela meninggalkan zona kenyamanan yang dicapai saat ini untuk kenyamanan yang dicapai saat ini untuk menuju ke kenyamanan yang lebih baik, menuju ke kenyamanan yang lebih baik, dan lebih senang mengotak-atik masa dan lebih senang mengotak-atik masa depan dari pada masa lalu. Masa lalu depan dari pada masa lalu. Masa lalu sudah merupakan sejarah, yang penting sudah merupakan sejarah, yang penting adalah hikmahnya bagi masa depanadalah hikmahnya bagi masa depan

61.61. Milikilah kelebihan kualitas, Milikilah kelebihan kualitas, kemampuan belajar cara belajar, kemampuan belajar cara belajar, keberanian untuk berbeda, sifat pro-keberanian untuk berbeda, sifat pro-perubahan karena perubahan pasti perubahan karena perubahan pasti berlangsung (dengan atau tanpa kita), berlangsung (dengan atau tanpa kita), jiwa kewirausahaan kuat, rasa jiwa kewirausahaan kuat, rasa keingintahuan tinggi, dan motivasi/ keingintahuan tinggi, dan motivasi/ kemauan/semangat/nafsu/ambisi/spirit kemauan/semangat/nafsu/ambisi/spirit kuat untuk maju karena kuat untuk maju karena mereka ini mereka ini semua mampu mengalahkan semua mampu mengalahkan segala ketakutan dan keraguan segala ketakutan dan keraguan yang ada pada diri kita.yang ada pada diri kita.