56038998 sistem informasi persediaan barang

Upload: eddy-purwoko

Post on 14-Jul-2015

551 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANGStudi kasus pada TOKO GADGETANDA

SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Akhir Strata

Disusun oleh :

DENIS MI 0891004

PROGRAM STUDI STRATA SATU SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA BANDUNG 2010

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL SUB JUDUL PENYUSUN NPM

: : : :

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG STUDI KASUS PADA TOKO GADGETANDA DENIS MI0891004

Telah diperiksa dan disetujui oleh : Pembimbing I Pembimbing II

Wawa Wikusna, S.T NIDN. 0429067403

Rosalin Samiharjdo, S.T NIDN.

Disahkan oleh: Ketua Jurusan Sistem Informasi Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia

Ucu Nugraha, S.T NIDN. 0424027901

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSISaya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG STUDI KASUS PADA TOKO GADGETANDA, yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menempuh Ujian Akhir Sarjana pada Program Studi Sistem Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari tugas akhir yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapat gelar Sarjana di lingkungan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Bandung, Desember 2010

Denis __ NPM. MI0891004

iii

ABSTRAKPersediaan barang merupakan salah satu aktifitas kerja yang sangat penting bagi perkembangan toko Gadgetanda. Pada perkembangannya muncul permasalahan-permasalahan yaitu kesulitan untuk mendapatkan informasi persediaan barang yang cepat, tepat dan akurat, adapun penyebab munculnya permasalahan tersebut adalah sering terjadi kesalahan pencatatan data transaksi pemesanan, pembelian dan penjualan, pengontrolan informasi persediaan barang tidak dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Penulisan Skripsi ini menggunakan metode pengembangan sistem SDLC (Sistem Development Life Cycle) yang mencangkup System Engeneering, Analisis, Design, implementasi dan Testing. Metode yang digunakan dalam penulisan ini dengan menggunakan alat pemodelan berupa Flow Map ( Bagan Alir Dokumen ), DFD (Data Flow Diagram), dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dan wawancara. Sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan MySQL dan bahasa pemograman Visual Basic 6.0.

Kata kunci

: Persediaan barang, pemesanan, pembelian, penjualan, retur.

iv

ABSTRACTInventories of goods is one of a very important activities for development Gadgetanda store. In the development problems which appear difficult to obtain inventory information quickly, precisely and accurately, while the reason for the rise problems are often transaction data recording errors reservations, purchases and sales, inventory control information can not be done in a short time. This final writing system development method SDLC (System Development Life Cycle) which covers Engeneering System, Analysis, Design, implementation and Testing. The method used in this writing by using a modeling tool in the form of Flow Map (Flow Chart Document), DFD (Data Flow Diagram), and techniques of data collection by observation, and interviews. Meanwhile, development tools and MySQL database applications using Visual Basic 6.0 programming language.

Keywords: inventory, ordering, purchasing, sales, returns.

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala berkah, rahmat dan karunia-Nya, hingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi dengan judul Sistem Informasi Persedian Barang Studi Studi Kasus Pada Toko Gadgetanda tepat pada waktunya. Dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik moril maupun materil. Terutama untuk kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan kasih sayang yang tulus, doa serta nasehat yang akan penulis ingat untuk bekal melangkah dihari mendatang. Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Wawa Wikusna, S.T., selaku Pembimbing utama yang telah menyediakan waktu, tenaga dan kesabaran, dalam membimbing penulis guna menyelesaikan Skripsi ini. 2. Ibu Rosalin Samihardjo, S.T., selaku Pembimbing kedua yang telah menyediakan waktu, tenaga dan kesabaran, dalam membimbing penulis guna menyelesaikan Skripsi ini. 3. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia yang telah menyediakan waktu untuk bertukar pikiran dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penulis. 4. Dr. Ir. Bob Foster, M. M. selaku Rektor Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI). 5. Nes Yandri Kahar, DR, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 6. Seluruh Staff dan Pimpinan Toko Gadgetanda yang telah menyediakan waktu, kesabaran dan ilmu yang diberikan beserta data-data yang dibutuhkan penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

vi

7.

Ibu Heti selaku staff akademik yang telah membantu dalam proses seminar dan sidang skripsi penulis.

8.

Rekan-rekan Alumni mahasiswa-mahasiswi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia angkatan 2004.

9.

Siti Mariam Sopianti yang telah memberikan dorongan serta semangat dan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. 11.

Agus Kurnia yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini. Rekan Durencell yang mendukung penulis baik moril maupun materil. Skripsi ini bukanlah sebuah karya yang sempurna, untuk itu penulis mohon

maaf atas segala kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini. Kritik dan saran akan penulis terima dengan terbuka demi perbaikan dan kesempurnaan Skripsi ini. Penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kegunaan.

Wassalamualaikum Waramatullahi Wabarakatuh

Bandung, Desember 2010

Penulis

vii

DAFTAR ISI

Hal. ABSTRAK .............................................................................................................. iii ABSTRACT ............................................................................................................. iv KATA PENGANTAR ............................................................................................. v DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii DAFTAR SIMBOL ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 BAB II Latar Belakang Masalah ..................................................................1 Identifikasi dan Batasan Masalah ....................................................2 Maksud dan Tujuan .........................................................................3 Kegunaan .........................................................................................4 Metode Pendekatan..........................................................................4 Lokasi dan Waktu Kegiatan ............................................................5 Sistematika Penulisan ......................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7 2.1 Konsep Dasar Sistem ........................................................................7 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.2 Definisi Sistem ....................................................................8 Karakteristik Sistem ............................................................8 Klasifikasi Sistem ................................................................9

Konsep Dasar Informasi ...................................................................11 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 Definisi Informasi ................................................................12 Siklus Informasi...................................................................12 Kualitas Informasi ...............................................................13 Nilai Informasi.....................................................................14

2.3

Konsep Dasar Sistem Informasi........................................................14

2.3.1 2.3.2 2.4

Definisi Sistem Informasi ....................................................14 Komponen Sistem Informasi ...............................................16

Konsep Dasar Persediaan Barang .....................................................17 2.4.1 2.4.2 2.4.3 Pengertian Persediaan Barang..............................................17 Fungsi Persediaan ................................................................18 Maksud dan Tujuan Persediaan ...........................................19

2.5

Alat Bantu Pemodelan Sistem ..........................................................20 2.5.1 2.5.2 Flowmap ..............................................................................20 Data Flow Diagram ( DFD ) ................................................22 2.5.2.1 2.5.2.2 2.5.2.3 Context Diagram .................................................22 DFD leveled ........................................................23 Aturan-Aturan Dalam Pembuatan Data Flow Diagram .....................................................25 2.5.3 2.5.4 Kamus Data ..........................................................................25 Entity Relationship Diagram (ERD) ....................................26 2.5.4.1 Simbol-Simbol dalam Entity Relationship Diagram ...............................................................26

2.6 2.7

Pendekatan Sistem ............................................................................28 Konsep Dasar Basis Data ..................................................................29 2.7.1 2.7.2 Definisi Basis Data ..............................................................30 Abstraksi Data dalam Basis Data ........................................30

2.8

Konsep Dasar Database dan Pengertian Structured Query

Language (SQL) ................................................................................................31 2.8.1 2.8.2 2.8.3 2.8.4 2.9 Sejarah Structured Query Language ....................................32 MySQL Sebagai Bahasa Structured Langguage (SQL) ......33 Tipe Data pada MySQL.......................................................34 Bahasa SQL .........................................................................35

Mengenal Visual Basic 6.0 ...............................................................39 2.9.1 Komponen Visual Basic 6.0 ................................................39

BAB III ANALISIS SISTEM ................................................................................43

3.1

Kondisi dan Gambaran Umum Objek Observasi.............................43 3.1.1 3.1.2 Struktur Organisasi .............................................................44 Tugas dan Wewenang.........................................................45

3.2

Analisis Sistem Informasi Persediaan Barang .................................47 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 Uraian Prosedur ..................................................................47 Analisis Dokumen ..............................................................49 Analisis Entitas ...................................................................51 Flowmap Berjalan Sistem Persediaan Barang ....................52

3.3

Evaluasi Sistem ...............................................................................53

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM .........................54 4.1 Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ..........................54 4.1.1 4.1.2 Uraian Prosedur Usulan ......................................................54 Flowmap Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang Toko Gadgetanda.................................................................57 4.1.3 Data Flow Diagram ...........................................................58 4.1.3.1 Diagram Konteks...................................................58 4.1.3.2 Data Flow Diagram Levelled ................................60 4.1.3.2.1 0.....60 4.1.3.2.2 Data Flow Diagram Level 1 proses 1.. 61 4.1.3.2.3 Data Flow Diagram Level 1 proses 2...62 4.1.3.2.4 Data Flow Diagram Level 1 proses 3...62 4.1.3.2.5 Data Flow Diagram Level 1 proses 4...63 4.1.3.2.6 Data Flow Diagram Level 1 proses 5. .64 4.1.4 Kamus Data ........................................................................64 4.1.4.1 4.1.4.2 Penjelasan Aliran Data .......................................65 Penjelasan Data Store ........................................73 Data Flow Diagram Level

4.1.5 4.1.6 4.1.7 4.1.8

Entity Relationship Diagram ..............................................78 Relasi Antar Tabel ..............................................................80 Struktur Tabel .....................................................................81 Rancangan Aplikasi Pendukung Sistem Informasi

Persediaan Barang ...........................................................................87 4.1.8.1 4.1.8.2 4.1.8.3 4.2 Struktur Menu ....................................................87 Rancangan Masukan ..........................................91 Rancangan Proses ...............................................93

Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang ........................97 4.2.1 Kebutuhan Sumber Daya ....................................................98 4.2.1.1 Sumber Daya Pengembangan Aplikasi ..............98 4.2.1.1.1 4.2.1.1.2 4.2.1.2 Spesifikasi Perangkat Keras ............98 Spesifikasi Perangkat Lunak ...........99

Sumber Daya Pengoperasian Aplikasi ...............99 4.2.1.2.1 4.2.1.2.2 Spesifikasi Sumber Daya Manusia .99 Spesifikasi Perangkat

Keras...101 4.2.1.2.3 Spesifikasi Perangkat

Lunak..102 4.2.1.2.4 Cara Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang Toko Gadgetanda ..102 BAB TESTING.................................................................................................128 5.1 Tesing (Pengujian Perangkat V

Lunak)..128 5.2 Teknik Pengujian Black-Box.

...130 5.3 Pengujian fusngsional Aplikasi Sistem Informasi Persediaan

Barang

Toko

Gadgetanda

.....131 5.3.1 Login......131 5.3.2 Login..133 5.3.3 Barang...136 5.3.4 Barang...140 5.3.4 Black-Box Test Case Modul Input Data Transaksi Penjualan..146 BAB PENUTUP................................................................................................153 6.1 Kesimpulan.153 6.2 Saran...154 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 154 V Black-Box Test Case Modul Ubah Data Black-Box Test Case Modul Input Data Black-Box Test Case Modul Verifikasi Data Test Case Modul Verifikasi Data

DAFTAR SIMBOL

Simbol-simbol dalam Data Flow Diagram Gane/Sarson Yordan/De Marco Keterangan

Entitas Entitas Luar Entitas Luar

Luar,

dapat

berupa orang/unit terkait yang berinteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem Orang, unit yang atau

mempergunakan Proses Proses melakukan data.

transformasi fisik

Komponen

tidak diidentifikasikan. Aliran Data Aliran Data Aliran data dengan arah khusus dari sumber ke tujuan Penyimpanan data atau Data Store Data Store tempat data disimpan

oleh proses.

Simbol-simbol dalam Flowmap Simbol Keterangan

Menunjukan titik awal, akhir, atau pemberhentian Terminator dari suatu proses

Menunjukan arah atau alur dari suatu dokumen Aliran Data

Menunjukan input atau output media record berupa Dokumen dokumen

Proses Manual

Menunjukan Proses yang dilakukan secara manual

Proses Komputerisasi

Menunjukan

Proses

yang

dilakukan

secara

terkomputerisasi

Input Manual

Menunjukan masukan secara manual

Arsip Menunjukan Arsip atau simpanan data manual

Keputusan

Menunjukan

pengambilan

keputusan

yang

menghasilkan dua kemungkinan (Ya/Tidak)

Terminasi untuk halaman yang sama On Page Connector

Terminasi untuk halaman yang berbeda Off Page Connector

DAFTAR TABELH al 9

Tabel

2.1

Klasifikasi

Sistem Tabel 2.2 Flowmap................................... Tabel 4.1 Penjelasan Aliran Permintaan Barang ..................... Tabel 4.2 Penjelasan Aliran Data Faktur Penjualan .... Tabel 4.3 Penjelasan Aliran Data Laporan Penjualan ...... Tabel 4.4 Penjelasan Aliran Data Daftar Permintaan Barang ...................... Tabel 4.5 Penjelasan Aliran Data Daftar Pemesanan Barang ...................... Tabel 4.6 Penjelasan Aliran Data Laporan Pemesanan Barang ....... Tabel 4.7 Penjelasan Aliran Data PO(Purchase Order) ............................... Tabel 4.8 Penjelasan Aliran Data Faktur Pembelian Tabel 4.9 Penjelasan Aliran Data Laporan Pembelian ..... Tabel 4.10 Penjelasan Aliran Data Laporan Persediaan Barang .................... Tabel 4.11 Penjelasan Aliran Data Barang Retur ...... Tabel 4.12 Penjelasan Aliran Data Tanda Terima Retur Barang ... Tabel 4.13 Penjelasan Aliran Data Surat Jalan Barang .............................. Tabel 4.14 Struktur Data Store Barang ...... Tabel 4.15 Struktur Data Store Persediaan Barang ........ Tabel 4.16 Struktur Data Store Pemasok ... Tabel 4.17 Struktur Data Store Konsumen .... Tabel 4.18 Struktur Data Store Transaksi Permintaan ... Tabel 4.19 Struktur Data Store Transaksi Pemesanan ... Tabel 4.20 Struktur Data Store Transaksi Penjualan ..... Tabel 4.21 Struktur Data Store Transaksi Pembelian ........................... Tabel 4.22 Struktur Data Store Transaksi Retur

20 65 65 66 67 67 68 69 69 70 71 71 72 72 73 73 74 74 75 75 76 77 77

.... Tabel 4.23 Struktur Tabel Barang .............. Tabel 4.24 Struktur Tabel Persediaan Barang .................... Tabel 4.25 Struktur Tabel Konsumen .... Tabel 4.26 Struktur Tabel Pemasok ....... Tabel 4.27 Struktur Tabel Permintaan ....... Tabel 4.28 Struktur Tabel Detail Permintaan ............ Tabel 4.29 Struktur Tabel Pemesanan .................... Tabel 4.30 Struktur Tabel Detail Pemesanan ..... Tabel 4.31 Struktur Tabel Pembelian ................................ Tabel 4.32 Struktur Tabel Detail Pembelian ..... Tabel 4.33 Struktur Tabel Penjualan ............. Tabel 4.34 Struktur Tabel Detail Penjualan .............. Tabel 4.35 Struktur Tabel Retur .... Tabel 4.36 Struktur Tabel Detail Retur ..... Tabel 5.1 Test case modul verifikasi data login........................ Tabel 5.2 Daftar black-box test case modul pencarian data barang............. Tabel 5.3 Daftar black-box test case modul input data barang Tabel 5.4 Daftar black-box test case modul ubah data barang .... Tabel 5.5 Daftar black-box test case modul input data transaksi penjualan.

81 81 81 82 82 82 83 83 83 84 85 85 86 86 118 120 123 128 134

DAFTAR GAMBARH al Gambar 2.1 Gambar 2.2 Siklus Informasi. Blok Bangunan .. 12 17

Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 Gambar 4.19 Gambar 4.20 Gambar 4.21 Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24 Gambar 4.25 Gambar 4.26 Gambar 4.27 Gambar 4.28 Gambar 4.29 Gambar 4.30 Gambar 4.31 Gambar 4.32 Gambar 4.33 Gambar 4.34 Gambar 4.35 Gambar 4.36

Notasi Entitas . Notasi Relasi .. Notasi Atribut .... Contoh Penggunaan Kardinalitas .. Jendela Project Explorer ............................................................ Form Standart ... Tool Box .................... Jendela Propertis ........................ Jendela Kode.......................... Gambaran Struktur Organisasi Toko Gadgetanda.................... Struktur Menu ........................ Rancangan Form Verifikasi Login ............ Rancangan Form Manipulasi Data Barang...... Rancangan Form Manipulasi Data Member.......... Rancangan Form Manipulasi Data Pemasok............................. Rancangan Form Manipulasi Data Hak Akses .......... .. Rancangan Form Transaksi Permintaan.................................... Rancangan Form Transaksi Pemesanan.................................... Rancangan Form Transaksi Pembelian.................................... Rancangan Form Transaksi Penjualan..................................... Rancangan Form Transaksi Retur............................................. Rancangan Form Laporan Pemesanan Barang......................... Rancangan Form Laporan Pembelian Barang........................... Rancangan Form Laporan Penjualan Barang .. Rancangan Form Laporan Persediaan Barang.... Splash Screen Informasi Persediaan Barang............................. Form Menu Sistem Informasi Persediaan Barang..................... Form Verivikasi Login Sistem Informasi Persediaan Barang.. Form Data Barang......................... Form Data Konsumen.................. Form Data Pemasok................................................................. Form Data Pengguna.................... Form Transaksi Permintaan.............................. Form Transaksi Pemesanan.................. Form Transaksi Pembelian............ Form Transaksi Penjualan........................................................ Form Transaksi Retur................... Form Laporan Pemesanan Barang........................................... Form Laporan Pembelian Barang.............................................. Form Laporan Penjualan Barang .. Form Laporan Persediaan Barang.. Form Laporan Retur Barang...................................................... Form Profil Sistem Informasi Persediaan Barang..................... Form Tutorial............................................................................ Form Setting Harga Jual............................................................ Form Setting Merk Barang........................................................

27 27 27 28 40 40 41 41 42 45 87 91 91 92 92 93 93 94 94 95 95 96 96 97 97 103 103 104 105 106 107 108 109 110 111 113 114 115 116 116 117 118 118 119 120 121

Gambar 4.37 Gambar 4.38 Gambar 4.39 Gambar 4.40 Gambar 4.41 Gambar 4.42 Gambar 4.43 Gambar 4.44 Gambar 4.45 Gambar 4.46 Gambar 4.47 Gambar 4.48 Gambar 4.49

Form Setting Wallpaper............................................................ Form Ubah Password................................................................ Daftar Purchase Order............................................................... Daftar Pembelian.......................... Daftar Penjualan............................... Tanda Terima Retur................................................................... Surat Jalan Retur....................................................................... Laporan Pemesanan .................................................................. Laporan Pembelian................................................................... Laporan Penjualan.................................................................... Laporan Persediaan Barang...................................................... Rekapitulasi Persediaan Barang............................................... Laporan Retur Barang..........................................

121 121 122 122 123 123 124 124 125 125 126 127 127

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dengan adanya sistem informasi, organisasi atau perusahaan dapat menjamin kualitas informasi yang disajikan dan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut. Sekarang informasi dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat berkat adanya teknologi informasi. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang diharapkan adalah pada sistem informasi persedian barang. Toko Gadgetanda adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat komunikasi khususnya smartphone dan aksesorisnya yang didirikan pada tahun 2008. Toko Gadgetanda merupakan perusahaan yang mempelopori penjualan smartphone dan aksesorisnya di Bandung. Seiring dengan

berkembangannya perusahaan, perusahaan menambah barang dagangan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memberi kepuasan kepada konsumen. Dengan semakin bertambahnya jumlah barang dagangan muncul permasalahan yaitu kesulitan untuk mendapatkan informasi persediaan barang yang cepat, tepat dan akurat. Adapun penyebab munculnya permasalahan tersebut adalah pengolahan data transaksi membutuhkan beberapa tahapan dan sering terjadi kesalahan pencatatan dalam faktur, form serta laporan yang dibuat. Selain itu pengolahan data transaksi menjadi informasi persediaan barang sering ditunda oleh petugas. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan sistem informasi persedian barang yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan toko Gadgetanda. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan sistem informasi persediaan barang yang dituangkan dalam skripsi berjudul SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG STUDI KASUS PADA TOKO GADGETANDA BANDUNG .

1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Proses pencatatan data pembelian, penjualan dilakukan dengan cara menuliskannya pada faktur kemudian dicatat kembali dalam sebuah form laporan harian setelah itu data transaksi tersebut disimpan dalam sebuah file spreed sheet dengan penyimpanan file yang tidak sistematis. Proses tersebut memerlukan waktu yang tidak singkat selain itu pada data transaksi-transaksi tersebut sering terjadi kesalahan pencatatan, akibatnya informasi persediaan barang menjadi tidak tepat dan akurat. 2. Pengelolaan dan pengontrolan informasi mengenai persediaan barang masih dilakukan dengan cara mencari pada file spreed sheet yang berisi catatan data transaksi-transaksi yang terjadi. pengolahan data pemesanan, pembelian, penjualan, dan persediaan barang yang terdapat pada toko Gadgetanda

memungkinkan petugas menundanunda tugas yang diberikan. Akibatnya informasi persediaan barang tidak dapat disajikan pada saat dibutuhkan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: Dengan memperhatikan identifikasi masalah tersebut penulis dapat

merumusakan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana sistem informasi persediaan barang dan sejauh mana pengaruh aliran informasi yang sedang berjalan pada toko Gadgetanda? 2. Bagaimana sistem informasi persediaan barang usulan yang sesuai dengan kebutuhan toko Gadgetanda? 3. Bagaimana rancangan database yang sesuai dengan kebutuhan informasi? 4. Bagaimana rancangan antarmuka dan kemampuan apa saja yang dimiliki aplikasi sistem informasi persediaan barang pada toko Gadgetanda? 5. Bagaimana pengujian yang akan dilakukan untuk menguji fungsionalfungsional yang dimiliki oleh aplikasi sistem informasi persediaan barang toko Gadgetanda?

Agar pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang dari latar belakang masalah yang telah ditentukan diatas, serta dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis membatasi pembahasan permasalahan pada sistem informasi persediaan barang toko Gadgetanda.

1.3

Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat kelulusan pada Program Strata satu Fakultas Teknologi dan Informatika Program Studi Manajemen Informatika di Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Menggambarkan dan mengevaluasi sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada toko Gadgetanda. 2. Menggambarkan sistem informasi persediaan barang usulan yang sesuai dengan kebutuhan toko Gadgetanda. 3. Membuat rancangan database yang sesuai dengan kebutuhan informasi 4. Membuat rancang bangun antar muka dan kemampuan yang akan dimiliki oleh aplikasi, yang dapat digunakan pada proses persediaan barang pada toko Gadgetanda 5. Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun untuk mendukung sistem informasi Persediaan barang pada toko Gadgetanda.

1.4

Kegunaan Penulisan Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Penulis

a. Penulis dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama studi kedalam dunia kerja atau lingkungan sesungguhnya. b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam membangun sebuah sistem informasi. 2. Instansi a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data transaksi persediaan barang sehingga Informasi yang dihasilkan menjadi lebih mudah dan efisien. b. Memberikan solusi alternatif dalam sistem informasi akuntansi Toko Gadgetanda. 3. Pembaca a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai pembangunan sistem informasi dan aplikasi serta teknik pembuatannya. b. Dapat menjadi salah satu acuan atau referensi dalam membuat sistem informasi di kemudian hari.

1.5

Metode Pendekatan Dalam penyusuanan skripsi ini penulis menggunakan metode pendekatan

deskriptif, dengan cara menggambarkan alur sistem, dan menginterpretasikan hasil penelitian berdasarkan kondisi yang sebenarnya pada masa sekarang. Untuk mendapatkan data penunjang dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara (Interview) Suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab yang berhubungan dengan permasalahan. Penulis melakukan wawancara langsung kepada nara sumber. 2. Pengamatan (Observasi)

Suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung pada tempat penelitian terhadap obyek yang di bahas untuk mendapat informasi.

Adapun metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem adalah dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC).

1.6

Lokasi dan Waktu Kegiatan Untuk memperoleh data yang diperlukan, Penulis melakukan studi kasus

pada bagian administrasi umum di Toko Gadgetanda Bandung yang berlokasi di jalan Purnawarman Lt UG C-17 Istana Bandung Electronic Center. Adapun waktu kegiatan studi kasus dilaksanakan selama satu bulan dari tanggal 1 September 2009 sampai dengan tanggal 1 November 2009.

1.7

Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari 6 (lima) Bab yang masing-

masing Bab telah dirancang dengan suatu tujuan tertentu. Berikut penjelasan tentang masing-masing Bab :

.1.1.1.1

BAB I PENDAHULUANPada bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunanan penelitian, metode penelitian yang dilakukan, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan.

.1.1.2 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan teori tentang permasalahan yang mendukung perancanagan dan pengembangan serta metodelogi yang

akan digunakan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi pada saat perancangan dan pengembangan. BAB III ANALISIS SISTEM Membahas tentang kondisi dan gambaran umum objek observasi, analisis dan evaluasi sistem yang sedang berjalan. BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Membahas tentang perancangan sistem berdasarkan hasil evaluasi sistem, batasan implementasi, lingkungan perangkat keras, perangkat lunak serta sumber daya manusia.

.1.1.3 BAB Vdibuat.

PENGUJIAN

Pada bab ini menguraikan tentang pengujian aplikasi yang telah

.1.1.4 BAB VI

PENUTUP

Menguraikan tentang kesimpulan dan saran, yaitu dapat berupa pendapat baru, koreksi atau pendapat lama, atau menumbuhkan pendapat lama yang berkaitan dengan observasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem Secara umum ada dua pendekatan dalam mendefinisikan dan memahami sistem, antara lain melalui pendekatan sebagai berikut : 1. Pendekatan prosedur Yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu, urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. 2. Pendekatan komponen/elemen Yaitu kumpulan komponen yang saling dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem tersebut dapat terdiri juga dari subsistem yang lebih kecil. Secara umum sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen atau elemen yang saling bekerja sama untuk tujuan tertentu. Sistem informasi bertugas mengumpul, menyimpan, dan mengolah data untuk menyajikan informasi tertentu kepada orang yang membutuhkan, dalam hubungan instansi atau organisasi sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan laporan yang tertentu. Sistem sangat dibutuhkan dalam mencapai suatu tujuan. Sistem terdiri dari sub-subsistem yang saling berkaitan satu sama lain dalam mencapai tujuannya.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem informasi terlebih dahulu akan dibahas pengertian sistem dan informasi.

2.1.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan dari sub-subsistem. Menurut Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul Analis dan Desain Sistem Informasi berpendapat bahwa Sistem adalah suatu kumpulan dari eleman-eleman yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu ( 2001:2). Dari pendapat mengenai definisi sistem diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem Karakteristik sistem menurut Jogiyanto HM, suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu : 1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Sistem dapat berupa subsistem yang mempunyai sifat-sifat sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3.

Lingkungan Sistem Lingkungan sistem terdiri dari lingkungan internal sistem yaitu lingkungan yang berada di dalam batasan sistem dan lingkungan eksternal sistem yaitu lingkungan yang berada di luar sistem.

4.

Penghubung Sistem Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya sehingga dapat berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan.

5.

Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem agar suatu sistem dapat beroperasi dan energi yang diproses menghasilkan keluaran.

6.

Keluaran Sistem Keluaran (output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7.

Pengolah Sistem Merupakan perubahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output).

8.

Sasaran Sistem Merupakan tujuan dari suatu sistem yang sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem agar dapat dikatakan berhasil karena tujuannya dapat tercapai.

2.1.3 Klasifikasi Sistem Klasifikasi sistem diperlukan untuk membedakan antara sistem satu dengan sistem lainya, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini:Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem

Kriteria Lingkungan Asal pembuatannya Sistem terbuka Buatan manusia

Klasifikasi Sistem tertutup Buatan Allah / alam

Keberadaanya Kesulitan Output / kinerjanya Waktu keberadaanya Wujudnya Tingkatnya Fleksibelitas

Sistem berjalan Sulit / komplek Dapat dipastikan Sementara Abstrak Sub sistem / sistem Bisa beradaptasi

Sistem konsep Sederhana Tidak dapat dipastikan Selamanya Ada secara phisik Super sistem Tidak bisa beradaptasi

1. Sistem terbuka dan tertutup Sistem dikatakan terbuka bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkunganya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup apabila aktivitas didalamnya tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkunganya. 2. Sistem buatan manusia dan alam Suatu sistem diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut dapat diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Allah) dan buatan manusia. 3. Sistem berjalan dan konseptual Sistem berjalan adalah sistem yang saat ini sedang digunakan sedangkan sistem konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau belum diterapkan. 4. Sistem sederhana dan kompleks Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan subsistem, sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan atau subsistem. 5. Kinerjanya dapat dipastikan dan tidak dapat dipastikan Kinerja yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Kinerja yang tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat ditentukan dari awal dan tergantung pada situasi yang dihadapi. 6. Sementara dan selamanya

Suatu sistem digunakan sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu suatu sistem digunakan selamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan. 7. Ada secara fisik dan abstrak / non fisik Sistem dapat dilihat dari wujudnya. Perusahaan atau organisasi bukanlah merupakan organisasi yang dapat disentuh secara fisik. 8. Sistem, subsistem dan supersistem Berdasarkan tingkatanya suatu sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan supersistem adalah sistem yang lebih besar. 9. Bisa beradaptasi dan tidak beradaptasi Bisa artinya bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Tidak bisa beradaptasi artinya tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

2.2

Konsep Dasar Informasi Secara umum informasi dapat diartikan sebagai hasil pengolahan data yang

telah memunculkan arti dan manfaat bagi penerima. Sedangkan data dapat diartikan sebagai : 1. Sekumpulan fakta yang belum terorganisir. 2. Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. 3. Representasi dunia nyata yang mewakili sautu objek, seperti; manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan lain-lain, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

2.2.1 Definisi Informasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar/berita tentang sesuatu serta keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat di bagian-bagian amanat tersebut (2003 :432) Gordon B davis dalam buku yang berjudul Management Information system mengemukakan bahwa : Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerimaan dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang (1974 : 3-4).

2.2.2 Siklus Informasi Sistem menghasilkan suatu informasi yang diolah dari data. Data adalah sumber informasi berupa fakta atau angka yang relatif kemudian diolah atau diproses untuk menghasilkan suatu informasi. Perubahan data yang menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi dan informasi disajikan dalam bentuk lisan atau tertulis oleh pengolah informasi.

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi mengemukakan Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menhasilkan informasi (2007:46). Pengertian informasi di dalam buku Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat (2004 : 40). Sedangkan menurut Jogiyanto HM dalam bukunya Analis dan Desain adalah Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (2001:8). Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari suatu pemrosesan data yang diolah menjadi bentuk yang mudah dipahami yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamanya terhadap fakta-fakta yang ada.

2.2.3 Kualitas Informasi Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas harus memperhatikan halhal sebagai berikut : 1. Akurat Informasi yang didapat kepada si penerima harus bebas dari kesalahankesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi mencerminkan maksudnya, sehingga informasi yang disampaikan kepada penerima tidak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga

diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan menerimannya.

3. Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

2.2.4 Nilai Informasi Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat berupa gabunga dari beberapa elemen teknologi berbasis komputer yang saling berinteraksi dan bekerja sama berdasarkan suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan, dimana memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam mendukung keputusan. Sistem infromasi dapat dikatakan sebagai kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

2.3.1 Defini Sistem Informasi Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyatakan bahwa sistem informasi merupakan:

Sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dalam menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan(1983:63). Sedangkan menurut Raymond McLeod, Jr. dalam buku Sistem Informasi Manajemen mengemukakan bahwa: Sistem Informasi adalah kumpulan dari subsistem baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna ( Jilid1, 2001, 13). Suatu Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen, komponenkomponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain antara lain : 1. Perangkat Keras (Hardware), dapat terdiri dari CPU (Central Processing Unit), Disk, terminal, printer. 2. Perangkat Lunak (Software), dapat terdiri dari Sistem Operasi, Sistem Manajemen Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi. 3. Personil, yaitu orang, unit atau bagian tertentu yg mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. 4. 5. Data, berupa data-data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu. Prosedur, berupa instruksi dan kebijakan tertentu untuk mengoperasikan sistem yang bersangkutan. Berdasarkan definisi tersebut diatas Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam organisasi yang merupakan kombinasi dari orangorang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang

ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses file transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada pihak manajemen atau pihak yang berkepentingan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

2.3.2 Komponen Sitem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski, ("Information Systems Theory and Practice", John Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai blok bangunan (block building). Blok bangunan (block building) tersebut tersusun atas sebagai berikut: 1. Blok Masukan (Input Block) Meliputi, metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model (Model Block) Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu. 3. Blok Keluaran (Output Block) Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. 4. Blok Teknologi (Technology Block) Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data (Database Block) Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali (Controls Block)

Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.

Pemakai

Pemakai

Input Pemakai Technology

Model Database

Output Control Pemakai

Pemakai

Pemakai

Gambar 2.2 Blok Bangunan (Building Block)

2.4 Konsep Dasar Persediaan Barang Persedian barang merupakan siklus arus pembelian dan penjualan yang aktivitasnya mengawali pengolahan transaksi hingga menghasilkan laporan stock barang.

2.4.1 Pengertian Persediaan Barang Dalam perusahaan, persedian barang merupakan faktor yang perlu diperhatikan, adapun persediaan menurut Drs. Sofyan Assauri dalam Manajemen produksi adalah :

Persedaian merupakan sejumlah bahan-bahan dalam proses produksi, serta bahan jadi atau bahan produksi yang diselesaikan untuk memenuhi permintaan dari konsumen/langganan setiap waktu . (Drs. Sofyan Assauri,1996:176 )

Sedangkan menurut Freddy Rangkuti dalam buku manajemen persedian aplikasi dibidang bisnis :

Persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinyu diperoleh, ubah kemudian dijual kembali . (Freddy Rangkuti,1989:11) Dalam pengadaan persediaan, perusahaan membutuhkan sejumlah dana oleh sebab itu setiap perusahaan dapat mempertahankan suatu jumlah persedian yang cukup untuk menjamin kegiatan perusahaan. Jika persedian terlalu sedikit, maka akan timbul permaslahan yang mengakibatkan tertundanya proses transaksi

penjualan oleh sebab itu persedian harus diatur dan dikendalikan agar dapat memenuhi kebutuhan dalam jumlah, mutu, waktu yang tepat dengan jumlah biaya yang serendah rendahnya.

2.4.2 Fungsi persediaan Fungsi perasedian adalah membantu untuk memisahkan pemasok, produsen, dan konsumen, persediaan juga mengizinkan pedagang barang agar dapat

membantu jalannya operasional. Pada dasarnya persedian akan mempermudah atau memperlancar jalanya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara

berturut-turut untuk memproduksi barang-barang selajutnya menyampaikan kepada langganan atau konsumen, fungsi persediaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tepat produksi Prosedur dilaksanakan dalam proses yang harus sesuai dengan kebutuhan 2. Tepat jenis Maksudnya dari tepat jenis adalah terpenuhinya kebutuhan barang yang paling sesuai dengan kebutuhan, karena setiap barang biasanya meliki karateristik yang berbeda 3. Tepat mutu

Maksud dari tepat mutu akan menyebabkan barang tersebut tidak mudah mengalami kerusakan/tidak sebelum waktunya 4. Tepat waktu Tepat waktu merupakan hal yang penting, barang datangnya tidak tepat waktu dapat merugikan pihak perusahaan pembeli serta dapat menghambat kelancaran pekerjaan-pekerjaan dan keterlambatan barang 5. Tepat jumlah Persedain barang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan, dengan merencanakan terlebih dahulu berapa jumlah suatu barang yang dibutuhkan.

2.4.3 Maksud dan tujuan persediaan Persedian dimaksudkan untuk merealisasikan kebutuhan yang dirasakan kurang oleh pihak perusahaan. Adapun tujuannya adalah agar proses persediaan atau kegiatan operasional suatu perusahaan tidak mengalami kemacetan karena kekurangan persedian barang yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatannya adapun tujuan persedian adalah sebagai berikut : 1. Sebagian besar kekayaan perusahaan pada umumnya tertanam pada persediaan oleh karenanya perlu disusun suatu sistem dan prosedurnya agar persedian dapat ditingkatkan efektifitasnya. 2. Persediaan ini diharapkan dapat membantu mengatasi keamanankemungkinan dari kehilangan, kerusakan dan lain-lain demi

mempertahankan kontinyuitas perusahaan. 3. Persediaan harus ditangani dengan baik selain penyimpanan dan pengeluarannya juga penerimaan ke perusahaan. Kesalahan dalam penerimaan yang disebabkan karena kualitas dan harga akan

mempengaruhi terhadap harga pokok penjualan. 4. Persediaan yang terdapat digudang harus dijaga keberadaaannya dan jumlah persedian dan stock yang terdapat didalamnya agar permintaan

yang dilakukan baik dari pemakaian atau bukan pemakaian dapat selalu terpenuhi.

2.5 Alat Bantu Pemodelan Sitem Dalam menganalisis, merancang dan mendokumentasikan Sistem Informasi, Penulis menggunakan alat bantu berupa simbol-simbol grafik yang

menggambarkan proses-proses yang terjadi. Pengguna simbol-simbol grafik ini ditujukan untuk mempermudah dalam memahami proses-proses yang terjadi.

2.5.1 Flowmap Flowmap atau Bagan Aliran Dokumen adalah Alat dokumentasi untuk menggambarkan sistem informasi baik pada tahap analisis maupun perancangan sistem yang menelusuri aliran dokumen termasuk didalamnya dari mana dokumen tersebut berasal, kemana tujuannya dan bagaimana proses pembuatan dokumen tersebut. Flowmap merupakan Flowchart yang dipetakan kedalam kolom-kolom, setiap kolom mewakili atau menunjukan suatu bagian, divisi, atau jabatan dalam struktur organisasi yang bersangkutan, dan orang atau pihak-pihak yang berinteraksi dengan sistem secara tidak langsung. Simbol-simbol yang digunakan dalam Flowmap memiliki kesamaan dengan simbol-simbol dalam Flowchart. Sebagian besar dari simbol-simbol yang digunakan dalam Flowmap dapat dilihat pada daftar simbol.

Tabel 2.2 Flowmap (Bagan aliran Dokumen)

No

Simbol

Nama

Keterangan Titik awal, akhir, atau

1

Terminal

pemberhentian dalam satu proses

Menunjukan sumber atau 2 Input / output keluaran dari hasil pemrosesan Garis arus simbol yang 3 Aliran Data menunjukan arah suatu dokumen Fungsi masukan / keluaran 4 Dokumen yang menyatakan media record berupa dokumen Menunjukan pemrosesan 5 Proses komputerisasi yang dilakukan dengan menggunakan komputer Menunjukan pemrosesan 6 Proses Manual secara manual

Langkah pengambilan 7 Pengujian keputusan yang meghasilkan dua keputusan ya / tidak Stored data / Penyimpanan data Tempat untuk penyimpanan data secara komputerisasi Untuk melakukan 9 Arsip penyimpanan secara manual Menunjukan perpindahan 10 Connector / konektor pada satu halaman.

8

CONNECTOR11

Menunjukan perpindahan pada halaman lain

OFF PAGE /

KONEKTOR SATU HALAMANMenunjukan alat 12 Punched Paper Tape pembayaran (uang)

Menunjukan alat input 13 Manual Input manual

2.5.2 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. Penggunaan DFD Sebagai Modeling Tool dipopulerkan Oleh De Marco & Yordan (1979) dan Gane & Sarson (1979) dengan menggunakan pendekatan Metoda Analisis Sistem Terstruktur. DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled).

2.5.2.1 Context Diagram Context Diagram atau Diagram Konteks berfungsi memetakan model lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem, yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem secara global. Entitas Luar merupakan entitas atau pihakpihak tertentu yang berinteraksi dengan sistem tanpa melakukan pengolahan data, serta bertindak sebagai pemberi masukan (input) atau penerima keluaran (output) dari sistem.Permintaan Barang Faktur Pembelian

Faktur Penjualan & Data Barang Rerur

Faktur Pembelian Tidak Valid

Konfirmasi Permintaan Barang Tidak Terpenuhi Konsumen Faktur Penjualan

Sistem Informasi Persediaan Barang Toko Gadgetanda

PO Surat Jalan Retur Barang

Pemasok

Tanda Terima Retur Barang Data Barang Retur dan Data Barang tidak valid

Laporan Pembelian Barang

Daftar Pemesanan Barang

Daftar Pemesanan Barang Laporan Retur Barang

Laporan Persediaan Barang LaporanPenjualan Barang Kepala Toko

Diagram 2.1 Contoh Diagram Context

2.5.2.2 DFD Levelled DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi. Dalam DFD levelled dapat terjadi penurunan level, dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled dapat dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan atau dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif. Dalam penggambaran DFD, terdapat beberapa simbol yang digunakan baik berdasarkan versi Gane/Sarson maupun berdasarkan Yordan/De Marco, simbolsimbol tersebut dapat dilihat pada daftar simbol.

Konsumen

Permintaan Barang

Persediaan Barang

Konsumen

1.0 Faktur Penjualan Penjualan Barang Laporan Penjualan Barang Kepala Toko

Konfirmasi Permintaan Barang Tidak Terpenuhi Permintaan Barang Tidak Terpenuhi Transaksi Penjualan Daftar Permintaan Barang Transaksi Permintaan

2.0 Pemintaan Barang

3.0 Pemesanan Barang

Daftar Pemesanan Barang Laporan Pemesanan Barang

Pemasok PO Faktur Pembelian Pemasok Faktur Pembelian Tidak Valid 4.0 Pembelian Barang

Laporan Pembelian Barang Laporan PersediaanBarang

Laporan Retur Barang Persediaan Barang Retur

Surat Jalan Retur Barang Faktur Penjualan & Data Barang Rerur

5.0 Retur Barang

Konsumen

Data Barang Retur dan Data Barang tidak valid Tanda Terima Retur barang

Diagram 2.2 Contoh Data Flow Diagram Levelled

2.5.2.3 Aturan-aturan dalam Pembuatan Data Flow Diagram Dalam pembuatan DFD, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan, sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan, aturanaturan tersebut antara lain : 1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

2.

Tidak diperbolehkan adanya aliran data antara entitas eksternal dengan data store.

3.

Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas eksternal atau data store dapat digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor.

4. 5. 6. 7. 8.

Satu aliran data dapat mengalirkan beberapa paket data. Bentuk anak panah aliran data dapat bervariasi. Semua objek harus mempunyai nama. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses, jika melebihi maka sebaiknya dikelompokkan kembali kedalam beberapa proses yang bekerja bersama-sama didalam suatu subsistem.

2.5.3 Kamus Data (Data Dictionary) Kamus Data (Data Dictionary) adalah daftar semua elemen data yang terdefinisi dengan tepat sehingga pengguna (user) dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output dalam sistem. Kamus data mempunyai fungsi yang sama besar dalam pemodelan sistem dan juga berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara terperinci, dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut : 1. 2. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran. misalnya data alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos. 3. 4. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran.

5.

Mendeskripsikan hubungan secara terperinci antar penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam Entity Relationship Diagram (ERD).

2.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model dari basis data yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan antar entitas didalam basis data dan membantu menggambarkan relasi secara lengkap antara dua table/file atau lebih.

2.5.4.1 Simbol-simbol dalam Entity Relationship DiagramAgar dapat memahami dan menggunakan Entity Relationship Diagram sebagai alat pemodelan dan perancangan basis data, diperlukan pemahaman terhadap simbol-simbol yang digunakan, beserta definisi dari setiap simbol yang bersangkutan. Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram antara lain: 1. Entitas (Entity) Entitas adalah sebuah Objek yang dapat dibedakan dari objek lain. Contoh : a. b. c. d. e. Individu : Pegawai, Pelanggan , Mahasiswa, Distributor. Tempat Objek : Ruang, Bangunan, Kantor, Lapangan, Kampus. : Buku, Motor, Paket Software, Produk.

Peristiwa : Pendaftaran, Pemesanan, Penagihan. Konsep : Rekening, Kualifikasi.

Notasi Entitas (Entity) Digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3 Notasi Entitas

2.

Relasi (Relationship) Relasi adalah Hubungan/Asosiasi antara dua atau lebih Entitas yang dinamai dengan kata kerja.

Gambar 2.4 Notasi Relasi

3.

Atribut (Attribute) Atribut merupakan karakteristik dari Entitas yang menentukan properti suatu objek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda

Gambar 2.5 Notasi Atribut

4.

Kardinalitas (Kardinality) Adalah angka yang menunjukan banyaknya kemunculan suatu objek terkait dengan kemunculan objek lain pada suatu relasi. Kombinasi angka yang mungkin terjadi yaitu 1 : 1, 1 : n, dan n : n.

Gambar 2.6 Contoh Penggunaan Notasi Kardinalitas

5.

Modalitas (Modality) Merupakan partisipasi sebuah entitas dalam suatu relasi, dipetakan menggunakan angka nol (0) dan angka satu (1). Angka nol (0) menunjukan partisipasi bersifat Optional atau Parsial, dan angka satu (1) jika partisipasi bersifat Wajib atau Total.

2.6. Pendekatan Sistem Didalam melakukan pengembangan sistem dibutuhkan suatu metodologi, adapun metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep konsep pekerjaan, dan aturan-aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, ataupun disiplin lain. Sebagian besar dari metodologi yang dibuat dimaksudkan hanya untuk tahap desain saja, akan tetapi banyak juga yang digunakan untuk tahap analisis sistem. Metodologi yang digunakan penulis dalam perancangan ini adalah pendekatan sistem SDLC. SDCL adalah proses-proses pengembangan sistem yang terdiri dari : 1. Perencanaan sistem Tahap perencanaan merupakan pedoman atau landasan dasar untuk melakukan pengembangan sistem kebutuhan-kebutuhan apa saja dibutuhkan untuk melakukan pengembangan sistem serta mendukung operasinya setelah diterapkan. 2. Analisis Merupakan tahap awal pengembangan sistem beserta aplikasi perangkat lunak pendukung sistem, dengan cara mengumpulkan data-data dan menganalisa sistem yang sedang berjalan sehingga kebutuhan aplikasi perangkat lunak pendukung sistem dapat terdefinisi dengan jelas. 3. Perancangan Dalam tahap ini penulis merancang sistem beserta aplikasi perangkat lunak pendukung sistem, berdasarkan pada hasil yang didapat dari tahap analisis dan

memberikan gambaran mengenai rancangan sistem serta aplikasi perangkat lunak pendukung sistem yang dibangun. 4. Implementasi Pada tahap ini semua spesifikasi yang dihasilkan pada tahap perancangan diterjemahkan kedalam bahasa pemograman sehingga menghasilkan sebuah aplikasi perangkat lunak pendukung sistem rancangan penulis. 5. Pengujian ( Testing ) Pada tahap pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahankesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. 6. Perawatan sistem Tahap perawatan sistem merupakan tahapan setelah pengembangan sistem selesai dilakukan dan sistem telah dioperasikan.

2.7

Konsep Dasar Basis Data Basis Data (Database) merupakan komponen utama sistem informasi

karena semua informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berasal dari pengolahan data didalam basis data. Pengelolaan basis data yang buruk dapat mengakibatkan tidak tersedianya data penting yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. Basis Data adalah sekumpulan informasi mengenai suatu subjek tertentu, yang memiliki keterkaitan logis, lengkap, dan terstruktur. Basis data menyediakan struktur bagi informasi, dan memungkinkannya untuk digunakan bersama-sama oleh berbagai aplikasi yang berbeda.

2.7.1 Definisi Basis Data Menurut Fatansyah dalam buku yang berjudul Basis Data menyatakan bahwa:

Basis Data merupakan kumpulan file/berkas/arsip yang berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa yang disimpan secara bersama dalam penyimpanan elektronis agar kelak dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. (2001, 2). Menurut Andi Kristanto yang tertuang dalam buku yang berjudul Konsep dan Perancangan Database menjelaskan bahwa Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antar satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu (1994:3).

2.7.2 Abstraksi Data dalam Basis Data Kegunaan utama sistem basis data adalah agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan abstraksi dari data. Bayangan mengenai data tidak lagi memperhatikan kondisi sesungguhnya bagaimana suatu data masuk kedalam basis data dan disimpan dalam sektor mana, tetapi menyangkut secara menyeluruh bagaimana data tersebut dapat diabstraksikan mengenai kondisi yang dihadapi oleh pemakai sehari-hari. Sistem yang sesungguhnya, tentang teknis bagaimana data disimpan dan dipelihara seakan-akan disembunyikan kerumitan, kemudian diungkapkan dalam bahasa dan gambar yang mudah dimengerti. Terdapat tiga kelompok pemakai dalam tingkatan abstraksi saat memandang suatu basis data, antara lain : 1. Level Fisik Level ini merupakan level abstraksi paling rendah karena menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya. 2. Level Konseptual

Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam basis data dan hubungan relasi yang terjadi antara data dari keseluruhan basis data. Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur level fisik lagi, penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis, dan hubungan secukupnya. 3. Level Pandangan Pemakai (View level) Level ini merupakan level abstraksi data tertinggi yang menggambarkan hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai dari keseluruhan basis data, hal ini disebabkan beberapa pemakai basis data tidak membutuhkan semua isi basis data.

2.8 Konsep Dasar Database dan Pengertian Structured Query Language (SQL) Structured Query Language disingkat SQL adalah bahasa standar yang digunakan dalam database management system (DBMS) untuk berkomunikasi dengan basis data atau database, yang meliputi perintah-perintah untuk mengganti isi atau memodifikasi struktur database, mengganti setting dan membuat sistem security data, memberi dan menentukan wewenang user pada database atau tabel, mentransfer data dari satu database ke database lain, menangani proses transaksi dalam suatu aplikasi (Kok Yung, 2003). Database itu sendiri dapat dianggap sebagai suatu penyusunan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat, yang disimpan secara terstruktur dalam suatu media pengingat yang sering disebut dengan harddisk. Database merupakan sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain dan disimpan dengan beberapa cara pengorganisasian, dimana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, mengubah, menganalisis, menambah, serta memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut (Kok Yung, 2003).Database Management System (DBMS) dapat melakukan pekerjaan untuk menambah, menghapus, memanipulasi serta memperoleh data atau informasi berdasar

perintah SQL yang diberikan melalui sebuah aplikasi yang berupa program develop menggunakan Visual Studio, .NET, Java, Phyton, Borland dan bahasa program lainnya. Jika ingin mendapatkan suatu informasi, maka perintah SQL tersebut diketikkan pada aplikasi database. Perintah-perintah tersebut akan diteruskan ke DBMS untuk diproses. Pada saat DBMS melakukan tugasnya, DBMS tersebut akan mengambil atau memanipulasi data-data dalam database sesuai perintah SQL yang diterimanya, dan kemudian memberikan atau mengembalikan data yang telah diproses.

2.8.1 Sejarah Structured Query Language (SQL) Pertengahan tahun 1970-an, vendor database berlomba-lomba

mengimplementasikan database relational yang berbasiskan model relational. IBM sendiri tengah mengembangkan produk relasionalnya yang bernama System/R, untuk bahasa querynya IBM menciptakan SEQUEL. Ciri-ciri bahasa ini adalah mirip bahasa Inggris, deklaratif, dan high level yang mirip dengan bahasa pemrograman COBOL.Ternyata System/R tidak sukses di pasaran, sehingga IBM pada tahun 1979 menciptakan produk database relasional yang lain yaitu DB/2. Namun bahasa SEQUEL ternyata diminati oleh vendor lain seperti Oracle dan Ingres yang akhirnya diubah menjadi SQL oleh IBM.Awal tahun 1980-an sudah ada produk database yang menggunakan SQL. Badan standar Amerika, ANSI akhirnya mengadopsi SQL menjadi standar tahun 1986. Satu tahun kemudian ISO mengangkat SQL sebagai bahasa standar. Standar pertama ini sering disebut SQL-86 atau SQL-87.Standar berikutnya adalah SQL-89 yang merupakan versi minor dari SQL-87. dokumen standar SQL89 (belum schema, full outer join, dan cascade update/delete untuk foreign key constraint. SQL-92 merupakan generasi kedua standar SQL dan sering disebut SQL2, penambahannya antara lain : information schema, berbagai tipe join, union di view, tipe-tipe data tanggal, domain, ALTER TABLE, CASE. SQL-1999 merupakan generasi ketiga standar SQL dan dijuluki SQL3, penambahan fiturnya

antara lain tabel inheritance, tipe data komposit (array, row) dan tipe data referensi (pointer), recursive query, regex, trigger, tipe data Boolean dan savepoint. SQL:2003 merupakan standar SQL yang berkaitan dengan XML.

2.8.2 MySQL sebagai bahasa Structured Query Language (SQL) MySQL merupakan salah satu database relasional yang mendukung pemakaian Structured Query Language (SQL) dan dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitektur client-server, yang memungkinkan pengguna untuk mengolah data didalam database tersentral pada komputer pusat yang disebut dengan server. Sedangkan informasi yang dihasilkan dapat digunakan bersamasama oleh beberapa user didalam komputer lokalnya yang disebut client. (Ridwan Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003). Pada awalnya MySQL dioperasikan hanya pada satu platform saja. Namun seiring perkembangan teknologi, maka MySQL dapat dioperasikan ke dalam berbagai platform seperti Windows, Linux dan Free BSD. Kecepatan akses MySQL dan kemampuannya untuk integrasi ke dalam berbagai bahasa pemrograman yang menjadikannya standar dalam pemrograman. MySQL dapat dengan bebas didownload melalui http://www.mysql.com atau melalui server terdekat dengan Indonesia,antara lainhttp://mysql.hjc.edu.sg (Singapura),http://mysql.ntcu.edu.tw(Taiwan),danhttp://mirror.aarnet.edu.au/mysq l (Australia).Pada platform sistem operasi Linux, MySQL merupakan paket aplikasi database yang sangat populer dan hampir setiap distro Linux telah membundlenya. Untuk masing-masing distro telah memaketkan sesuai jenis distronya, misalkan debiat / ubuntu (*.deb), Mandriva, OpenSuse (*rpm) dan lain sebagainya. Untuk mempermudah pengaturan juga telah disediakan MySQL Admin dalam versi GUI, sehingga kita tidak perlu report harus menghafalkan sintax-sintax SQL.

Sedangkan untuk dapat mencoba mengoperasikan perintah-perintah SQL dapat menggunakan MySQL Monitor. long, single, double, currency, string, byte, Boolean, date, object, variant.Adapun jenis tipe data MySQL antara lain: Tabel

2.8.3 Tipe Data pada MySQL 1. TypeRange Tinyint ukuran terkecil dari integer.Signed range : -128 s.d 127 unsigned range : 0 s.d 255 2. Smallint ukuran kecil dari integer.Signed range : -32768 s.d 32767 unsigned range : 0 s.d 65535 3. Mediumint ukuran menengah dari integer Signed range : -8388608 s.d 8388607 unsigned range : 0 s.d 16777215int 4. IntegerIntegerSigned range : -2147483648 s.d 2147483647Unsigned range : 0 s.d 4294967295 5. Bigint ukuran terbesar dari integer signed range : -9223372036854775808 s.d 9223372036854775808 unsigned range : 0 s.d

18446744073709551615 6. FloatPresisi tunggal Range : -3.402823466E+38 s.d -1.175494351E-38,0, 1.175494351E-38 s.d 3.402823466E+38 TypeRange double, double precision, real Presisi ganda Range : -7976931348623157E+308 s.d 2.2250738585072014E-308, 0, dan 2.2250738585072014E-308 s.d

1.7976931348623157E+308 decimal, numeric Pecahan dengan range seperti tipe data DOUBLEDateTanggalFormat : 'YYYYMM-DD'datetimeKombinasi tanggal dan jamRange : '1000-01-01 00:00:00' s.d 9999-12-31 23:59:59'Format : 'YYYY-MM-DD

HH:MM:SS'timestampKombinasi tanggal dan jam yang berisi waktu saat tabel diakses.Range : '1970-01-01 00:00:00' s.d Tahun 2037Format :

YYYYMMDDHHMMSS, YYMMDDTimeJamRange

YYMMDDHHMMSS, : '-838:59:59' s.d

YYYYMMDD, '838:59:59'Format

atau :

'HH:MM:SS'YearTahunRange : 1901 s.d

2155 (4 digit),1970-2069 (2

digit)Format : 'YYYY'CharKarakter dengan panjang tetap sesuai saat pembuatan tabel dengan karakter spasi dihilangkan pada saat penyimpananRange : 1 s.d 255 charactersnchar,national char Karakter dengan panjang tetap sesuai saat pembuatan tabel namun karakter spasi tidak dihilangkan pada saat penyimpananRange : 1 s.d 255

characters.varcharKarakter dengan panjang sesuai saat panjang karakter ditulis, dengan karakter spasi dihilangkan pada saat penyimpanan.Range : 1 s.d 255 characters. tinyblob, tinytext TEXT/BLOB dengan panjang maksimal 255 karaktermediumblob, mediumtext 65535 TypeRange longblob, longtext

16777215enum ('value1', 'value2', ) Obyek string yang hanya boleh diisi dari daftar pilihan value yang diberikan, NULL, atau error valueMaksimum value : 65535set ('value1', 'value2', ) Obyek string yang hanya boleh diisi dari daftar pilihan value yang diberikan, NULL, atau error valueMaksimum value : 64Sumber : Ridwan Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003

2.8.4 Bahasa SQL Dalam SQL terdapat tiga subbahasa, yaitu 1. Data Definition Language (DLL) yang digunakan untuk membangun objekobjek dalam database, seperti tabel dan indeks; 2. Data Manipulation Language (DML) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dalam tabel; dan 3. Data Control Language (DCL) yang digunakan untuk menangani masalah sekuriti dalam database. Ketiga komponen ini dapat diakses setelah database dibuka atau dipanggil. (Ridwan Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003). Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan database adalah penulisan nama database tidak diperbolehkan menggunakan spasi dan karakter non standar. Bentuk penulisan perintah untuk membuat database baru adalah : Create database nama_databases;

Untuk membuat database latihan: create database latihan; Sedangkan untuk melihat keseluruhan database dapat digunakan perintah : shows databases; Untuk memanggil atau menggunakan database digunakan perintah: use nama_database; Untuk menggunakan database latihan: use latihan; Untuk menghapus database digunakan perintah: drop database nama_database; Untuk menghapus database latihan: drop database latihan; 1. Sintak Data Definition Language (DLL) Sintak Data Definition Language terdiri atas create, alter, dan drop. DDL bertugas untuk membuat objek SQL dan menyimpan definisinya dalam tabel. Contoh obyek yang dimaksud adalah tabel, view, dan index. Pembuatan tabel, serta perintah untuk menghapus tabel, dilakukan dengan subbahasa yang tergolong dalam DDL. a.Membuat TabelStruktur penulisan: create table nama_table (nama_field type, ); Sintaks membuat tabel produk :c reate table produk (nama varchar(25), harga bigint); b. Mengganti nama tabelStruktur penulisan: alter table nama_table_lama rename nama_table_baru; Sintaks mengganti tabel produk menjadi tabel barang: alter table produk rename barang; c. Menghapus tabelStruktur penulisan: drop table nama_table; Sintaks menghapus tabel barang: drop table barang; 2. Sintak Data Manipulation Language (DML)Data Manipulation Language (DML) terdiri dari select, update, insert, dan delete

a. Memasukkan data (insert)Ada dua perintah yang dapat digunakan untuk memasukkan data ke dalam tabel: insert into nama_table values (isi_field1, isi_field2, ..., isi_fieldn); Contoh: insert into barang values (Buku, 45000); Jenis perintah yang kedua: insert into nama_table (nama_field1, nama_field2, ..., nama_fieldn) values (isi_field1, isi_field2, ..., isi_fieldn); Contoh: insert into barang (nama, harga) values (Buku, 45000); b. Menampilkan data (select)Perintah select digunakan untuk menampilkan data. Perintah ini hampir 90% digunakan dalam pemakaian database MySQL untuk menampilkan informasi berdasarkan kriteria dan urutan tertentu.Struktur penulisan select [fields] from [nama_tabel]where [kondisi]order by [nama_field] group by [nama_field] asc|desclimit [batasan]; Setelah penulisan select, [fields] dapat diganti dengan menyebutkan satu nama field saja atau beberapa field sekaligus yang dipisah dengan tanda koma (,), penulisan field-field tersebut digunakan untuk memunculkan data dari kolom mana saja yang akan ditampilkan. Jika seluruh kolom akan ditampilkan, dapat menggunakan tanda asterik (*) untuk mewakilinya.Kemudian perintah dilanjutkan dengan penulisan from [nama_tabel], yang dimaksudkan untuk menyebutkan nama tabel yang akan digunakan sebagai sumber untuk menampilkan kolomkolom yang telah disebutkan sebelumnya.Contoh penulisan: select * from produk;select nama, harga from produk; Sedangkan pada baris where [kondisi], dituliskan kriteria apa saja yang disyaratkan untuk menampilkan data. Contoh : untuk menampilkan produk pasta gigi: select * from produk where nama = Pasta Gigi; Klausa order by

digunakan untuk mengurutkan hasil. Untuk mengurutkan berdasarkan urutan terkecil ke besar dapat menggunakan asc (ascending), sedangkan untuk mengurutkan data yang terbesar ke yang kecil digunakan desc

(descending).Contoh : select * from produk order by nama desc; Mengubah data (Update)Digunakan untuk proses update (memperbaharui data) agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan.Struktur penulisan: update nama_tabel set nama_field1=isi_baru1, nama_field2=isi_baru2, . . ., nama_fieldn=isi_barun where kriteria; Contoh untuk mengubah nama produk pasta gigi menjadi odol: update produk set nama=Odol where nama=Pasta gigi; d.Menghapus data (Delete)Digunakan untuk menghapus data apabila terdapat kesalahan data atau data sudah tidak dipakai lagi.Struktur penulisan: delete from nama_tabel where kriteria; Contoh untuk menghapus nama produk pasta gigi: delete from produk where nama=Pasta gigi; 1.Sintaks Data Control Language (DCL)Data Control Language (DCL) merupakan alat kontrol keamanan terhadap database dan tabelnya yang terdiri dari dua yaitu grant dan revoke.Yang berhak pemberian perintah ini adalah adalah user yang mempunyai hak sebagai admin (root).a.GrantGrant digunakan untuk mengizinkan user mengakses table dalam database tertentu. Struktur penulisan: grant [privileges] on nama_tabel | nama_database.namatabel] to [nama_user]; Privileges dapat diisi dengan all privileges , jika hak akses terhadap database atau tabel tertentu diberikan semuanya. Jika hanya diberikan untuk satu tabel tertentu atau beberapa saja, dapat memilih diantara privileges alter, create, delete, drop, file, reload, index, insert, process, references, reload, select, shutdown, update, dan

usage. Contoh penggunaan grant untuk mengizinkan user farazinux mengakses semua isi (disimbolkan dengan asterik atau *) yang ada pada database latihan. grant all priveleges on latihan.* to farazinux@localhost;flush privileges; b.RevokeKebalikan dari Grant, Revoke digunakan untuk mencabut kembali izin yang sudah diberikan sebelumnya oleh grant. Struktur penulisan: revoke [privileges] on [nama_tabel | nama_database.namatabel] to [nama_user]; Contoh penggunaan revoke untuk mencabut user farazinux dari hak delete pada semua database latihan revoke delete on latihan.* to farazinux@localhost;flush privileges;

2.9

Mengenal Visual Basic 6 Visual Basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk

membuat program aplikasi berbabasis orientasi objek atau Objek Oriented Program (OOP). Visual Basic merupakan pengembangan dari bahasa Basic yang pernah popular. Dengan Visual Basic, perancangan sebuah program akan lebih mudah dan menyenangkan karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap yang memiliki standar Windows.

2.9.1 Komponen Visual Basic 6 Visual basic terdiri dari beberapa komponen antara lain : Project adalah kumpulan modul yang dimiliki oleh sebuah program, sekaligus sebagai kontrol utama dari program. Di project ini terkandung komponenkomponen pendukung Visual Basic yang lain seperti : a. Jendela Project Explorer

Adalah jendela yang menampilkan nama project dan komponenkomponen yang disertakan dalam sebuah project, misalnya form, module, file resource, dan lainnya.

Gambar 2.7 Jendela Project Explorer

b.Form Form adalah sebuah objek yang digunakan sebagai alat berinteraksi antara program dengan pemakai (user).

Gambar 2.8 Form Standard

c. Objek Kontrol Objek Kontrol adalah objek-objek yang terdapat pada Visual Basic untuk kontrol program.

Gambar 2.9 Toolbox

d. Jendela Properties Jendela Properties adalah jendela yang memuat jenis-jenis properti yang dimiliki oleh suatu objek dan digunakan untuk mengubah properti suatu objek pada saat mendesain form.

Gambar 2.10 Jendela Properties

e.

Event Event adalah sebuah peristiwa atau kejadian yang merupakan hasil interaksi dari perintah yang diterima oleh objek. Jenis dan contoh event 1. Event untuk Mouse : Click, DblClick, DragOver, Drag Drop, MouseDown, Mouse Up, Mouse Move. 2.Event untuk Keyboard : KeyPress, KeyDown, KeyUp.

3. Event

untuk

perubahan

:

Activate,

Decativate,

load,

queryUnload, Unload, GotFocus, LostFocus, Initialize, Paint, resize, Change. 4. Event OLE : LinkOpen, LinkClose, LinkExecute, LinkError, Link Notify 5.Event lainnya : Timer, Scroll, Validate, dan lain-lain. f. Metode Metode adalah prosedur atau fungsi yang sudah dimiliki oleh suatu objek dan digunakan untuk mengatur perilaku objek tersebut. Beberapa metode yang sering di gunakan diantaranya Hide, Show, Setfocus, Refresh, ZOrder, Move. g.Module Standart dan Module Class Module Standart merupakan tempat pendeklarasian variable, prosedur, atau fungsi. Module Class adalah modul yang berupa objek kelas yang mempunyai properti dan metode yang telah tersdefinisi. h. Jendela Kode Jendela Kode adalah tempat perintah-perintah dituliskan. Bentuk perintah (kemudian disebut kode) biasa disebut syntax.

Gambar 2.11 Jendela Kode

BAB III ANALISIS SISTEM

2.1

Kondisi dan Gambaran Umum Objek Observasi Toko Gadgetanda merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan alat komunikasi khususnya smartphone dan aksesorisnya, perusahaan ini merupakan salah satu dari pelopor perusahaan lainnya yang sejenis, yang berkonsentrasi pada penjualan barang-barang kepada konsumen atau toko sejenis. Pada awal berdiri, toko Gadgetanda tidak mengalami kendala yang berarti dalam menjalankan usahanya, ini dikarenakan jumlah barang dagangan Toko Gadgetanda belum begitu banyak, sehingga proses pembukuan dan

pendokumentasian data dilakukan dengan cara menuliskan pada faktur, form dan laporan harian, setelah itu data transaksi disimpan pada file Spreed Sheet. Seiring berjalannya waktu, toko Gadgetanda mengalami perkembangan yang terus meningkat, jumlah permintaan barang terus bertambah yang menyebabkan toko

Gadgetanda

mengalami

kesulitan

dalam

melakukan

pembukuan

dan

pendokumentasian data transaksi, sehingga muncul kendala sebagai berikkut : 3. Proses pencatatan data pembelian, penjualan dilakukan dengan cara menuliskannya pada faktur kemudian dicatatat kembali dalam sebuah form laporan harian setelah itu data transaksi tersebut disimpan dalam sebuah file spreed sheet dengan penyimpanan file yang tidak sistematis. Proses tersebut memerlukan waktu yang tidak singkat selain itu pada data transaksi-transaksi tersebut sering terjadi kesalahan pencatatan, akibatnya informasi persediaan barang menjadi tidak tepat dan akurat. 4. Pengelolaan dan pengontrolan informasi mengenai persediaan barang masih dilakukan dengan cara mencari pada file spreed sheet yang berisi catatan data transaksi-transaksi yang terjadi. pengolahan data pemesanan, pembelian, penjualan, dan persediaan barang yang terdapat pada toko Gadgetanda

memungkinkan petugas menundanunda tugas yang diberikan. Akibatnya informasi persediaan barang tidak dapat disajikan pada saat dibutuhkan. Atas dasar permasalahan tersebut, kepala toko merasa perlu mengadakan perombakan dalam proses bisnis perusahaan dan memutuskan untuk melakukan pengolahan data transaksi secara terkomputerisasi dengan menggunakan aplikasi khusus dengan harapan dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan,

meminimalisir kesalahan yang terjadi, serta sirkulasi persediaan barang dan distribusi barang berjalan dengan baik.

2.1.1 Struktur Organisasi Toko Gadgetanda dikepalai oleh seorang kepala toko yang sekaligus merupakan pendiri dan pemilik perusahaan. Dalam melakukan kegiatan operasional, kepala toko mempekerjakan tiga orang karyawan, dengan tugas dan fungsi yang sama dibawah pengawasan kepala toko, sehingga dalam melakukan tugasnya tiga karyawan tersebut bekerja sama. Tugas dan wewenang masingmasing karyawan tidak terdefinisi dengan jelas, sehingga toko Gadgetanda tidak

mempunyai struktur organisasi yang resmi. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk menggambarkan struktur organisasi, sesuai dengan kenyataan yang terjadi berdasarkan proses bisnis pada toko Gadgetanda. Berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi pada toko Gadgetanda.

Gambar 3.1 Gambaran Struktur Organisasi Toko Gadgetanda

2.1.2 Tugas dan Wewenang Berikut ini merupakan uraian tugas dan wewenang setiap bagian atau unit yang terlibat dalam proses bisnis perusahaan berdasarkan gambaran struktur organisasi toko Gadgetanda : 1. Kepala Toko Kepala toko mempunyai kekuasaan penuh untuk mengatur kegiatan operasional perusahaan. Tugas dan wewenang kepala toko, antara lain sebagai berikut : a. Menetapkan kebijakan perusahaan. b. Merancang dan menetapkan program kerja perusahaan. c. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan.

d. Mewakili perusahaan pada kegiatan pertemuan yang diselenggarakan oleh Pemasok. e. Menuntukan Barang yang akan dijual di toko. 2. Bagian Administrasi Bagian administrasi bertanggung jawab atas pendokumentasian setiap kegiatan transaksi- transaksi perusahaan. Tugas dan wewenang bagian administrasi antara lain sebagai berikut : a. Bertanggung jawab terhadap kepala toko. b. Melakukan pemesanan barang, pembelian dan meretur pada pemasok. c. Melakukan pembayaran kepada pemasok sesuai dengan catatan

pembukuan dan rincian tagihan dari pemasok. d. Melakukan pembukuan atas setiap transaksi yang terjadi baik dengan pemasok maupun dengan konsumen. e. Mengontrol persedian barang. f. Membuat Laporan pembelian, penjualan, persedian barang, retur, keuangan. 3. Bagian Penjualan Bagian penjualan bertanggung jawab atas terjaganya hubungan harmonis antara konsumen dengan perusahaan mengenai penjualan barang. Tugas dan wewenang Bagian pemasaran antara lain sebagai berikut : a. Bertanggung jawab terhadap kepala toko. b. Melakukan penawaran, promosi barang kepada konsumen. c. Melakuakn penjualan barang baik pada konsumen atau toko lain. d. Melayani keluhan konsumen. e. Melakukan kegiatan promosi untuk mendapatkan konsumen baru. f. Melaporkan data transaksi penjualan harian kepada bagian administrasi. 4. Bagian Teknisi Bagian teknisi bertanggung jawab atas terjaganya hubungan harmonis antara konsumen dengan perusahaan mengenai keluhan konsumen pada hal hal yang teknis. Tugas dan wewenang bagian teknisi antara lain sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab terhadap kepala toko. b. Menangani keluhan konsumen. c. Melakukan perbaikan barang bila terjadi kerusakan. d. Membantu konsumen dalam pengoperasi barang. e. Melaporkan data transaksi perbaiakan dan retur harian kepada bagian administrasi.

2.2

Analisis Sistem Informasi persediaan Barang Bagian ini membahas dan menguraikan sistem informasi yang terjadi pada

toko Gadgetanda baik secara narasi maupun menggunakan alat bantu Flowmap, menjabarkan dokumen-dokumen yang mengalir dan entitas yang terlibat dalam sistem informasi persediaan barang pada toko Gadgetanda.

2.2.1 Uraian Prosedur Berikut ini merupakan uraian prosedur sistem, yang sedang berjalan pada toko Gadgetanda, secara narasi : 6. Proses Penjualan a. Konsumen melakukan permintaan barang pada bagian penjualan. b. Bagian penjualan mengecek persediaan barang yang diminta oleh konsumen dan terdapat dua kemungkinan yaitu a. Permintaan barang konsumen tidak tersedia pada persediaaan barang maka permintaan tidak terpenuhi. Bagian penjualan mengembalikan permintaan pada konsumen. b. Permintaan barang tersedia pada persediaaan barang maka permintaan terpenuhi. Apabila barang terpenuhi maka bagian penjualan membuat faktur penjualan sebanyak dua rangkap. Lembar pertama diserahkan pada konsumen, lembar kedua diserahkan pada bagian administrasi.

c.

Bagian penjualan akan membuat laporan harian penjualan pada saat transaksi terakhir telah selesai dan dilaporan tersebuat diserahkan pada bagian administrasi.

d.

Bagian Administrasi akan mengecek faktur barang dan laporan penjulan harian jika sesuai maka akan diinputkan pada file Spreed Sheet penjualan dan dicatatat pada file Spreed Sheet persediaan barang dan mengurangi persediaan barang yang telah terjual.

7. Proses Pemesanan Bagian administrasi akan melakukan pencarian persediaan barang yang kosong.lalu akan membuatkan PO (Purchase Order) dari data persediaan barang kosong tersebut lalu dikirim ke pemasok. 8. Proses Pembelian a. b. Pemasok akan memberikan faktur pembelian barang Bagian Administrasi mengecek kesesuaian data faktur pembelian dengan data pemesanan barang. Jika tidak sesuai maka akan dikembalikan pada pemasok dan jika faktur pembelian sesuai maka bagian adminstrasi akan memcatatat transaksi pembelian pada file Spreed Sheet pembelian dan menambar persediian barang pada file Spreed Sheet persediaan barang. 9. Proses Retur Bagian teknisi menerima faktur penjualan kemudian dilakuakan pengecekan antara faktur penjualan dengan barang yang akan di retur, Apabila sesuai maka akan dibuatkan faktur retur barang. Faktur retur barang diberikan pada bagian administrasi. 10. Pada akhir bulan, bagian administrasi mengerjakan tugas bulanannya antara lain : a. Mengecek data persedian barang dan mencetaknya untuk dijadi