5 hemostatika

62
HEMOSTATIKA OLEH: ALKHAMUDI, S,Si. Apt. 2009

Upload: zifa-ardilaf

Post on 28-Nov-2015

192 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

farmakologi

TRANSCRIPT

Page 1: 5 Hemostatika

HEMOSTATIKA

OLEH:

ALKHAMUDI, S,Si. Apt.

2009

Page 2: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 2

HEMOSTASIS

• Hemostasis

• Antikoagulan

• Antitrobotik

• Trombolitik

Page 3: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 3

HEMOSTASIS• Hemostasis merupakan proses penghentian

perdarahan pd pemb darah yg cedera. • Dlm proses tsb berperan factor pembuluh

darah, trombosit dan factor pembekuan darah. • Dalam proses tsb pembuluh darah akan

mengalami vasokonstriksi, trombosit akan beragregasi membentuk sumbat trombosit. Secara garis besar proses pembekuan darah adalah:

– aktifasi tromboplastin.– pembentukan trombin dari protombin– pembentukan fibrin dari fibrinogen.

Page 4: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 4

Trombogenesis• Hemostasis merupakan penghentian

perdarahan spontan dari pembuluh darah yang rusak.

• Respon hemostasis segera dari kerusakan pembuluh darah adalah spasme.

• Dalam waktu beberapa detik, platelet menempel pada kolagen yg terpapar dari endotelium yg rusak (adhesi platelet) dan melekat satu sama lain (agregasi platelet)

• Platelet kehilangan membran dan membentuk suata masa seperti agar (gelatinous), sumbat platelet ini dengan cepat menghentikan perdarahan.

Page 5: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 5

Pembekuan darah

• Darah membeku melalui transformasi fibrinogen menjadi fibrin yg tdk larut.

• Faktor zimogen (faktor VIII) mengalami proteolisis menjadi protease aktif (faktor VIIIa).

• Protease ini mengaktifkan faktor selanjutnya (faktor IX) hingga terbentuk bekuan (Clot) fibrin yg solid.

• Fibrinogen (faktor I) suatu prekursor yg larut utk substrat enzim ( faktor IIa). Protease ini dibentuk selama proses pembekuan oleh pengakifan zimogen (faktor II).

• Protrombin diikat oleh kalsium pada phospolipid (PL), dimana faktor X yg diaktifkan faktor Xa, dengan kehadiran faktor Va mengubah menjadi trombin.

Page 6: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 6

Factor Pembekuan Darah

Page 7: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 7

PROSES PEMBEKUAN DARAH• Secara in vitro aktivasi tromboplastin, yg akan mengubah

protrombin (factor II) menjadi trombin (factor IIa) terjadi mekanisme intrinsik dan ektrinsik.

• Pada mekanisme ekstrinsik, tromboplastin jaringan yg rusak (factor III) akan bereaksi dengan factor VIIa yg dengan adanya kalsium (factor IV) akan mengaktifkan factor X.

• Factor X bersama-sama dengan factor Va, kalsium dan fospolipid trombosit akan mengubah protombin menjadi trombin.

• Oleh pengaruh trombin, fibrinogen (factor I) akan diubah menjadi fibrin monomer (factor Ia) yang tidak stabil.

• Fibrin monomer atas pengaruh factor XIIIa akan menjadi stabil dan resisten terhadap ensim proteolitik misalnya plasmin.

Page 8: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 8

• Pada mekanisme intrinsic, semua factor yg digunakan dalam pembekuan darah ada didalam darah.

• Pembekuan dimulai dari factor Hageman (factor XII) kontak dengan sesuatu yg bermuatan negative missal pembuluh darah yg rusak menjadi faktor XIIIa.

• Selanjutnya akan mengaktivasi factor XI dan factor XIa bersama ion kalsium akan mengaktivasi factor IX,

• Faktor IX aktif, bersama factor VIII, ion kalsium dan fospolipid akan mengaktifasi factor X.

Page 9: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 9

PROSES PEMBEKUAN DARAH

Page 10: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 10

Drugs That Affect the Hematological System

Page 11: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 11

Hemostatik • Absorbable hemostatika: pembentukan

bekuan dipermukaan. – Contoh: spon gelatin, selulose oksida.

• Adstringen: pengendapan protein darah. – Contoh: Feri klorida, perak nitrat, asam tanat.

• Koagulan: mempercepat pembentukan trombin, menggumpalkan fibrinogen.

• Vasokonstriktor: penyempitan pembuluh darah. – Contoh: epinefrin, norepinefrin, vasopresin.

Page 12: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 12

Page 13: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 13

Penghentian Pembekuan Darah

• Proses pembekuan darah akan dihentikan oleh system antikoagulan dan fibrinolitik di dalam tubuh.

• Faktor yg menghentikan proses pembekuan darah:– larutnya factor pembekuan darah dalam darah yg mengalir– bersihan bentuk aktif factor pembekuan darah oleh hati (heparin).– mekanisme umpan balik dimana trombin menghambat aktifitas

faktor V dan VIII– adanya mekanisme antikoagulasi alami terutama oleh antitrombin

III (AT-III),

• AT-III dikenal sebagai kofaktor heparin merupakan inhibitor fisiologik utama thd trombin dan factor pembekuan darah lainnya, termasuk factor IXa, Xa, XIa, XIIa.

• Untuk mencegah terjadinya trombosis diperlukan kadar normal AT-III.

Page 14: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 14

• Protein C dan S, sintesisnya tergantung pada vitamin K.

• Protein C aktif, menginaktivasi factor pembekuan V dan VIII.

• Protein S merupakan kofaktor untuk meningkatkan aktifitas protein C.

• System fibrinolitik terdiri dari:– plasminogen – activator plasminogen yg mrpk enzim dlm darah– inhibisi spesifik yaitu a2 antiplasmin dan inhibitor

plasminogen.

Page 15: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 15

Tromboemboli

• Tromboemboli merupakan penyebab sakit dan kematian yg banyak terjadi, yg merupakan penyulit pada kasus gagal jantung, diabetus mellitus, dll.

• Obat untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli ialah golongan antikoagulan, antitrombosit dan trombolitik serta obat untuk mengatasi perdarahan.

Page 16: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 16

Antikoagulan• Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah

dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa factor pembekuan darah.

• Atas dasar ini antikoagulan digunakan untuk mencegah dan meluasnya thrombus dan emboli.

• Antikoagulan oral dan heparin menghambat pembetukan fibrin dan digunakan secara profilaktik untuk mengurangi tromboemboli.

• Pada thrombus yang sudah terbentuk, antikoagulan hanya mencegah meluasnya thrombus dan mencegah terjadinya emboli.

• Antikoagulan dibagi tiga:– heparin– antikoagulan oral (dikumarol, warfarin)– antikoagulan yg mengikat ion kalsium.

Page 17: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 17

Heparin• Heparin endogen merupakan mukopolisakarida yg

mengandung sulfat. • Heparin dibuat dgn cara semisintetik yg disebut

heparinoid.• Efek farmakologi heparin pada pemberian iv

– Gangguan terhadap koagulasidarah– Penurunan konsentrasi trigliserid dalam plasma.

• Mekanisme kerja. – Heparin mengikat antitrombin III membentuk kompleks

yg berafinitas lebih besar dari antitrombin III sendiri,terhadap factor pembekuan darah aktif.

– Dosis kecil heparin dengan AT-III menginaktifasi factor Xa dan mencegah pembekuan dengan mencegah perubahan protrombin menjadi trombin.

– Heparin juga menginaktifasi factor XIIIa dan mencegah terbetuknya fibrin yg stabil.

Page 18: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 18

Heparin (lanjutan)

• Kontrasepsi oral yg mengandung estrogen dapat mengurangi aktivitas antitrombin III, sehingga cenderung menigkatkan terjadinya penyakit tromboembolik.

• Heparin dapat menurunkan trigliserid karena heparin melepaskan enzim lipoprotein lipase yg menghidrolisis trigliserid dan VLDL (verylow density lipoprotein)

• Heparin sulit menembus sel karena ukuran BM besar dan bersifat polar, oleh karena itu tidak diabsorbsi juka diberikan oral atau sublingual.

• Satuan Heparin adalah unit. Satu unit heparin adalah heparin yg mencegah pengumpulan 1 ml plasma domba yg diberi sitrat selama 1 jam setelah penambahan 0,2 ml larutan 1% CCl2

Page 19: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 19

Heparin (lanjutan)

• Efek lain heparin dilaporkan menekan kecepatan sekesi aldosteron, menghambat aktifator fibrinolitik, menghambat penyembuhan luka dan menekan imunitas seluler.

• Farmakokinetika. – Heparin tidak diabsorbsi secara oral, karena itu diberikan sk

atau iv. – Heparin cepat dimetabolisme di hati. – Heparin di ekresi dalam bentuk utuh. – Heparin tidak melalui plasenta dan tidak terdapat dalam air susu

ibu.

• Posologi. – Heparin tersedia dalam injeksi 1000-40.000 unit/ml. – Pemberian iv (intermiten) pada dewasa dimulai dari 5000 unit

bisa dinaikkan tiap 4-6 jam.

Page 20: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 20

Dosis dan cara Pemakaian

• Untuk terapi tromboembolism vena : dosis yang diberikan melalui i.v : 5000 - 10000 unit diikuti dengan infus i.v kontinyu, 1000-2000 unit/jam atau injeksi sub kutan 15000 unit setiap 12 jam.

• Untuk profilaksis tromboembolism vena post operasi : 5000 unit, diberikan secara sub kutan, 2 jam sebelum operasi, kemudian setiap 8-12 jam selama 7 hari sampai pasien keluar dari rumah sakit.

• Dosis yang sama diberikan untuk mencegah tromboembolism pada wanita hamil pada wanita dengan riwayat trombosis vena atau embolism paru-paru, dosis mungkin ditingkatkan menjadi 10000 unit setiap 12 jam setelah trimester ke tiga.

Page 21: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 21

Dosis dan cara Pemakaian

• Untuk penanganan angina tidak stabil atau embolism arterial perifer heparin diberikan melalui infus i.v kontinyu dengan dosis yang sama dengan dosis rekomendasi untuk terapi tromboembolism.

• Dosis untuk pencegahan oklusi arteri koroner setelah terapi infark miokard adalah 5000 unit diberikan secara i.v diikuti 1000 unit/jam; dosis 12500 unit, sub kutan setiap 12 jam selama 10 hari untuk mencegah terjadinya trombosis.

Page 22: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 22

• Heparin juga bisa diberikan sk. Untuk profilaksis tromboemboli pada operasi diberikan 5000 unit 2 jam sebelum operasi.

• Pemakaian im tidak dianjurkan lagi karena sering terjadi perdarahan.

• Efek samping. Bahaya utama pada pemberian iv atau sk adalah terjadinya perdarahan. Terjadinya perdarahan dapat dikurangi dengan:– mengawasi/mengatur dosis– menghindari penggunaan bersamaan obat yg

mengadnung aspirin– seleksi pasien– memperhatikan kontraindikasi heparin.

Page 23: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 23

Reaksi Hipersensitifitas dan Kontraindikasi

• Reaksi hipersensitifitas antara lain:– menggigil, demam, urtikaria atau syok

anafilaktik. – Pada penggunaan jangka panjang dpt terjadi

mialgia, nyeri tulang dan osteoporosis.

• Kontraindikasi heparin:– Pasien perdarahan missal pasien hemofilia,

permeabilitas kaapiler meningkat, perdarahan intracranial, lesi ulceratif, anesthesia lumbal atau regional.

Page 24: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 24

• Indikasi : – heparin merupakan antikoaguloan parenteral,

merupakan obat pilihan emboli paru-paru, trombosis vena, infark miokard.

• Intoksikasi heparin. – Perdarahan ringan karena heparin cukup

diatasi dengan penghentian pemberian heparin. Untuk kasus berat dapat diberikan antagonis heparin protamin sulfat.

Page 25: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 25

Kontra Indikasi

• Hipersensitifitas terhadap heparin atau komponen lain dalam sediaan.

• Semua gangguan perdarahan atau risiko perdarahan : gangguan koagulasi, hemofilia, trombositopenia, penyakit hati berat, ulkus peptikum, perdarahan intrakranial, karsinoma visceral, abortus, retinopati, perdarahan hemoroid, tuberculosis aktif, endokarditis.

Page 26: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 26

Efek Samping• Sakit dada, vasospasmus, syok hemoragi,

demam, sakit kepala, kedinginan,urtikaria, purpura, ekzema, nekrosis kutan, plak erithemathosus, hiperkalemia, hiperlipidemia, mual, muntah, konstipasi, hemorage, ditemukan darah pada urin, epistaksis, hemoragi adrenal, hemoragi retriperitonial, trombositopenia, peningkatan enzim SGOT, SGPT, ulserasi, nekrosis kutan yang disebabkan oleh injeksi sub kutan, neuropati perifer, osteoporosis, konjungtivitis, hemoptisis, hemoragi pulmonari, asma, artritis, rinitis, bronkospasma, reaksi alergi, reaksi anafilaktik.

Page 27: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 27

Interaksi• Risiko pendarahan berhubungan dengan

heparin dapat ditingkatkan dengan antikoagulan oral (warfarin), trombolitik, dekstran dan obat yang mempengaruhi fungsi platelet (misalnya aspirin, obat antiinflamasi non steroid, dipiridamol, tiklopidin, klopidogrel.

• Heparin masih digunakan bersamaan dengan terapi trombolitik atau pada awal terapi dengan warfarin untuk memastikan efek antikoagulan dan melindungi kemungkinan hiperkoagulasi transien.

Page 28: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 28

Antikoagulan Oral

• Dalam golongan ini dikenal derivate 4-hidroksi kumarin dan indan-1,3 dion.

• Antikoagulan oral adalah obat yang mengurangi perubahan fibrinogen menjadi fibrin, dan dapat diberikan peroral. Merupakan antagonis vitamin K

• Vitamin K adalah kofaktor yg berperan aktifasi factor II, VII, IX,X.

• Untuk berfungsi vit K harus mengalami siklus oksidasi dan reduksi di hati. Antikoagulan oral mencegah vit K teroksidasi.

• Obat yg mengurangi respon antikoagulan oral: barbiturate, glutetimid dan rifampisin.

• Obat yg meningkatkan respon terhadap antikoagulan oral: fenilbutason, oksifenbutason dan asam mefenamat.

Page 29: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 29

Warfarin• Merupakan antikoagulan oral yang banyak dipakai.• Warfarin merupakan sediaan ssintetik dari dikumarol

(suatu antikoagulan alamiah).• Warfarin sering disebut antikoagulan tak langsung,

karena hanya dapat bekerja secara in vivo, sedang heparin disebut antikoagulan langsung karena dapat bekerja in vitro.

• Efek terapi timbul 8-12 jam setelah pemberian oral maupun iv.

• Indikasi: Profilaksis dan terapi thrombosis vena, embolism pulmonari dan disorder thromboembolik, atrial fibrilasi dengan risiko embolism dan sebagai tambahan pada profilaksis embolism sistemik setelah infark miokardiak.

• Efek farmakologi: – Efek utama adalah hambatan pembekuan darah dengan cara

mengganggu sintesis faktor pembekuan bergantung vitamin K (faktor II, VII, IX, dan X).

Page 30: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 30

• Warfarin bekerja sebagai antagonis vit K.• Dalam hati vit K direduksi menjadi K Hidrokinon yg

diperlukan oleh protrombin menjadi trombin. Reaksi ini yg dihambat sehinga kekurangan vit k hidrokinon.

• Farmakokinetika. – Warfarin dapat diberikan iv atau im. – Absorbsi dari sal cerna berlangsung cepat dan hampir

sempurna. – Waktu puncak 1 jam setelah di minum.– Metabolisme dihati dengan waktu paruh 40 jam.

• Obat antikoagulan oral dapat menembus plasenta dan dapat berada di ASI sehingga membahayakan janin dan bayi selama menyusui.

Page 31: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 31

Dosis dan cara pemberian

• Anak:– Oral : 0.05 - 0.34 mg/kg/hari, bayi < 12 bulan memerlukan dosis

sama dengan atau mendekati rentang ini, antikoagulasi konsisten akan sulit untuk dipertahankan pada anak< 5 tahun.

• Dewasa:– dosis awal tergantung individu (pertimbangkan pasien dengan

gangguan fungsi hati, fungsi kardiak, status nutrisi, terapi lanjutan, risiko pendarahan).

– Awali dengan dosis 5-10 mg/hari, dosis pemeliharaan biasanya 2-10 mg setiap hari (mungkin diperlukan dosis loading dan pemeliharaan di luar pedoman ini). Dosis awal yang lebih rendah diperlukan pasien dengan gangguan fungsi hati, gizi buruk, gagal jantung kongestif, pasien lanjut usia, risiko pendarahan dan pasien yang lemah kondisinya.

Page 32: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 32

Kontra Indikasi

• Hipersensitif terhadap warfarin atau komponen lain dalam sediaan, hemoragi, hemofilia, trombositopenia, leukemia, operasi mata atau saraf, anestesia blok lumbar regional atau operasi besar lainnya,

• Pasien yang mengalami pendarahan pada saluran pencernaan, pernapasan, aborsi, defisiensi asam askorbat, prostatektomi, poliartritis, pendarahan pada kolon, hemoragi serebrovaskular, eklampsia dan pre-eklampsia, hipertensi tidak terkontrol,

• Penyakit hepatik parah, perikarditis atau efusi perikardial, endokarditis bakteri sub akut, visceral carcinoma, riwayat nekrosis yang diinduksi warfarin, pasien tidak patuh, kehamilan.

Page 33: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 33

Efek samping

• Antikoagulan, pendarahan, edema, syok hemoragi, demam, nyeri, sakit kepala, pusing, stroke, rash, dermatitis, urtikaria, pruritus, alopesia, anoreksia, mual, muntah, kram perut, sakit abdominal, diare, flatulen, pendarahan intestinal, gangguan rasa, ulkus mulut, hematuria, hemoragi, leukopenia, tempat pendarahan yang tidak diketahui yang dapat diatasi dengan antikoagulasi, hematoma retroperitonial, agranulositosis, luka pada hati, peningkatan transaminase, osteoporosis, epitaksis, hipersensitifitas dan reaksi alergi.

Page 34: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 34

• Efek samping: dapat terjadi perdarahan. • Dapat diatasi dengan penghentian

pemberian warfarin atau dikumarol. Perdarahan hebat dapat diatasi dengan pemberian vitamin K.

• Dikumarol dan warfarin dapat menyebabkan anoreksia, mual, muntah, lesi kulit berupa purpura dan urtikaria.

• Indikasi: antikoagulan oral berguna untuk mencegah dan mengobati tromboemboli.

Page 35: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 35

Faktor yang meningkatkan efek antikoagulan oral

• Asupan vitamin K kurang (sayur, buah-buahan).

• Penyakit tertentu: penyakit hati, gangguan sintesis pembekuan darah, demam.

• Banyak obat yg meningkatkan efek antikoagulan oral: – Aspirin dan AINS– Obat yg menggeser antikoagulan oral dari

ikatan dengan albumin: fenilbutazon, kloralhidrat.

Page 36: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 36

Faktor yang menurunkan efek antikoagulan oral

• Kehamilan, kemungkinan karena adanya peningkatan kadar faktor VII, VII dan X.

• Keadaan patologis seperti anemia dan sindrom nefrotik.

• Obat yang menginduksi enzim mikrosom hati (barbiturat, glutetimid), kontrasepsi oral.

Page 37: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 37

Antikoagulan Pengikat Ion Kalsium

• Natrium sitrat dalam darah mengikat menjadi komplek kalsium sitrat, bahan ini banyak digunakan dalam tranfusi darah karena tidak toksik.

• Asam oksalat digunakan antikoagulan in vitro, sebab in vivo teralu toksisk.

• Natrium edetat, mengikat kalsium menjadi kompleks shb bersifat sebagai antikoagulan.

Page 38: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 38

Page 39: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 39

ANTITROMBOTIK

• Antitrombotik adalah obat yg dapat menghambat agregasi trombosit sehinga menyebabkan terhambatnya pembentukan thrombus yang terutama sering terjadi pada system arteri.

• Aspirin, sulfinpirazon, dipiridamol dan dekstran merupakan obat yg termasuk golongan ini.

Page 40: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 40

Aspirin• Aspirin menghambat sintesa tromboksan (TXA2)

dengan menghambat enzim siklooksigenase, akibatnya terjadi pengurangan agregasi trombosit.

• Pada infark miokard, aspirin sangat bermanfaat mencegah kambuhnya infark.

• Pada penderita TIA (transient ischemia attack) juga bemanfaat mencegah kekambuhan TIA.

• Dosis Untuk mengurangi resiko berulangnya TIA, stroke, kematian : 50 - 325mg/hari

• Efek samping: rasa tidak enak di perut, mual dan perdarahan sal cerna.

Page 41: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 41

Dipiridamol• Dipiridamol menghambat enzim

fofodilesterase trrombosist dan meningkatkan siklik AMP.

• Dipiridamol mengambat ambilan dan metabolisme adenosine oleh eritrosit dan pembuluh darah, dengan demikian kadar dlm plasma meningkat. Adenosine menghambat fungsi trombosit.

• Efek samping; nyeri kepala.

Page 42: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 42

Tiklopidin• Stimulasi adenilsiklase peningkatan kadar

cAMP dari trombosit.• Dapat mengurangi kambuhnya stroke, infark

miokard dan mengurangi resiko kematian pasien baru stroke karena tromboemboli.

• Efek samping gangguan sal cerna, komplikasi perdarahan , urtikaria, ruam kulit dan gangguan darah( leucopenia, agranulositosis, pensitopenia)

• Dosis 250-500 mg/hari.• Kontraindikasi: gangguan hati berat,

kecenderungan perdarahan, kehamilan

Page 43: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 43

Klopidrogel • Sebagai antagonis ADP menghambat

pengikatan ADp pada reseptor trombosit secara selektif pencegahan adhesi lempeng-lempeng darah.

• Dosis 75 mg/hari• Efek samping: perdarahan GIT,

perdarahan hidung, hematoma.• Kontraindikasi: gangguan hati berat,

kecenderungan perdarahan, kehamilan.

Page 44: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 44

Sulfinpirazon

• Adalah senyawa pirazol yg mirip dgn fenilbutazon, tetapi tidak memiliki aktivitas antiradang.

• Sulofinpirazon dapat menghambat perlengketan dan reaksi pembebasan trombosit.

Page 45: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 45

Page 46: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 46

TROMBOLITIK/FIBRINOLITIK• Berbeda dengan antikoagulan yg mencegah

terbentuk dan meluasnya tromboemboli, trombolitik melarutkan thrombus yg sudah terbentuk.

• Indikasi golongan obat ini ialah untuk infark miokard akut, trombosis vena dan emboli paru-paru, tromboemboli arteri.

• Untuk penderita infark miokard akut agar perfusi tercapai baik, obat harus diberikan dalam 3-4 jam setelah gejala.

• Efek samping: trombolitik dapat menyebabkan perdarahan.

Page 47: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 47

StreptokinaseStreptokinase.• Streptokinase berasal dari Streptococcus C

hemoliticus, berguna untuk mengobati fase dini emboli paru akut dan infark miokard.

• Streptokinase mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu dengan bergabung lebih dulu dengan plaminogen. Selanjutnya mengakatalisis plasminogen bebas menjadi plasmin.

• Dosis. Iv.dosis total 1,5 juta iu secara infuse 1 jam.

Page 48: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 48

Streptokinase• Indikasi: Agen trombolitik digunakan untuk

pengobatan 'deep vein thrombosis' (DVT) yang berat, emboli paru, infark miokard, dan sumbatan pada arteri.

• Dosis: ewasa: 1.500.000 IU infus IV dalam waktu 60 menit. Untuk pengobatan emboli paru, deep venous thrombosis (DVT), atau tromboembolisme arteri akut: Dewasa: 250.000 IU secara IV, diikuti dengan 100.000 IU/jam melalui infus IV.

• Infus diberikan selama 72 jam untuk DVT, 24 jam untuk emboli paru dan 24-72 jam untuk tromboembolisme arteri.

Page 49: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 49

Urokinase. • Diisolasi dari urin manusia. • Urokinase langsung mengaktifkan plasminogen. • Secara farmakokinetika bila diberikan infus

intavena urokinase mengalami bersihan yg cepat oleh hati kira kira 20 menit.

• Dosis. Dianjurkan loading dose 1000-4500 iu/kg.

Page 50: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 50

Penggunaan Terapi antikoagulan, antitrombotik, fibrinolitik

• Tromboembolisme vena– Umumnya dipakai heparin utk jangka pendek,

jangka panjang dipakai warfarin.– Untuk mencegah trombosis vena dalam

penderita harus berbaring dalam waktu lama misal pasca operasi, stroke, payah jantung dan infark miokard.

• Tromboembolisme anteri – Pengobatan dengan fibrinolitik streptokinase,

urokinase, asam aminokaproat.

Page 51: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 51

HEMOSTATIK.• Hemostatika ialah zat yg digunakan untuk

mengentikan perdarahan. • Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi

salah satu factor prembekuandarah (missal factor VIII).

• Defisiensi dapat diatasi dengan meberikan factor yang kurang.

• Perdarahan juga dapat dihentikan dengan memberikan obat yg dapat meningkatkan pembentukan factor pembekuan darah missal vitamin K, atau yg menghambat mekanisme fibrinolitik seperti asam traneksamat.

Page 52: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 52

Vitamin K

• Pencegahan dan pengobatan hipoprotrombinemia yang disebabkan oleh induksi turunan kumarin atau obat lain yang menginduksi defisiensi vitamin K, hipoprotrombinemia yang disebabkan oleh malabsorpsi atau ketidakmampuan untuk mensintesis vitamin K, pendarahan pada bayi

Page 53: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 53

Dosis

• Dosis anak-anak : – 1-3 tahun : 30 mcg/hari, – 4-8 tahun : 55 mcg/hari,– 9-13 tahun : 60 mcg/hari,– 14-18 tahun: 75 mcg/hari.

• Dewasa : – Pria :120 mcg/hari,– Wanita; 90 mcg/hari

• Bayi– profilaksis melalui I.M : 0,5 - 1 mg setelah 1 jam kelahiran,

pengobatan : I.M ; subkutan: 1 mg/dosis/hari; dosis lebih tinggi mungkin diperlukan jika ibu sudah menerima antikoagulan oral.

Page 54: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 54

Efek samping

• Cyanosis, hipotensi, pusing, lesi seperti scleroderma, hiperbilirubinemia, rasa tidak enak pada perut, reaksi pada tempat penyuntikan (pada pemberian secara i.v), dyspnea, reaksi anafilaksis, diaforesis, reaksi hipersensitifitas.

Page 55: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 55

Asam Traneksamat

• Indikasi: Asam traneksamat adalah obat antifibrinolitik yang menghambat pemutusan benang fibrin.

• Asam traneksamat digunakan untuk profilaksis dan pengobatan pendarahan yang disebabkan fibrinolisis yang berlebihan dan angiodema hereditas.

• Asam traneksamat diabsorbsi dari saluran cerna dengan konsentrasi plasma puncak tercapai setelah 3 jam. Bioavailabilitasnya sekitar 30-50%, didistribusikan hampir ke seluruh permukaan tubuh dan mempunyai ikatan protein yang lemah.

Page 56: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 56

Dosis dan cara pemberian

• Dosis oral : 1-1.5 gram (atau 15-25 mg/kg) 2 sampai 4 kali sehari.

• Dosis injeksi intravena perlahan : 0.5 -1 g (atau 10 mg/kg) 3 kali sehari.

• Dosis infus kontinyu : 25-50 mg/kg setiap hari.

• Dosis infus kontinyu : 25-50 mg/kg setiap hari.

Page 57: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 57

Page 58: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 58

Page 59: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 59

Page 60: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 60

Haemophilia• The haemophilias are bleeding disorders caused by low concentrations of

specific coagulation factors. • Acquired haemophilia is rare and most patients have inherited forms. The

most well known are haemophilia A (factor VIII deficiency) and haemophilia B (factor IX deficiency). Factor XI deficiency, originally called haemophilia C, is mentioned under Inherited Haemorrhagic Disorders, .

• Haemophilia A (classical haemophilia, factor VIII deficiency) is the most common of the serious hereditary bleeding disorders.

• 1 It is an X-linked recessive disorder and therefore, with rare exceptions, males are affected and females are carriers. The condition is due to deficiency of factor VIII and severity of bleeding is related to the residual factor level. The condition is severe when there is less than 1% of normal factor VIII activity, moderate when the factor VIII concentration is 1 to 5% of normal, and mild when the factor concentration is greater than 5%. Clots are slow to form and break up easily, and bleeding after trauma or surgery may be prolonged. In moderate and severe haemophilia A bleeding may occur into major joints producing long-term joint destruction, a major cause of morbidity in haemophilia. Other frequent sites of bleeding are large muscles, and renal and intestinal tracts. CNS haemorrhage may also occur, especially after trauma.

Page 61: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 61

Page 62: 5 Hemostatika

17/04/23 19:06 62

• Absorbsi dikumarol di sal cerna berlangsung lambat dan tidak sempurna.

• Waktu paruh warfarin 48 jam,

• Waktu paruh dikumarol 10-30 jam