491879716 mekflu kelompok 2 kelas 1
DESCRIPTION
bleh bleh blehTRANSCRIPT
Tugas UO 2 (Mekanika Fluida)
“Pemompaan Alkohol 60% dari Tangki Penampung ke Kolom
Destilasi dengan Tinggi 12 meter dan Debit 60 lt/det”
Disusun oleh:
Kelompok 2 / Kelas 1
1. Ambarsari (21030112130120)
2. Dani Puji Utomo (21030112130131)
3. M. Barin Elyasa (21030112140172)
4. Ulul Ilma Navia (21030112140185)
5. Vicky Kartika Firdaus (21030112130146)
JURUSAN S-1 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Mekanika fluida berhubungan dengan perilaku fluida pada keadan diam dan bergerak.
Pada logikanya, fluida merupakan substansi yang terdeformasi secara berkelanjutan yang
diakibatkan oleh adanya tegangan geser walaupun seberapa kecilnya nilai dari tegangan geser
tersebut. Fluida terdiri dari fasa cair, gas dan padat. Perbedaan antara fluida cair dengan
fluida padat sangat jelas yakni jika dibandingkan reaksi fisik dari keduanya. Fluida padat
memiliki keterbatasan reaksi deformasi ketika menerima gaya geser, yakni deformasi tidak
akan berkelanjutan seiring perubahan terhadap waktu.
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distorsi) secara
permanen. Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida
tersebut akan terbentuk lapisan-lapisan di mana lapisan yang satu akan mengalir di atas
lapisan yang lain, sehingga tercapai bentuk baru. Selama perubahan bentuk tersebut, terdapat
tegangan geser (shear stress), yang besarnya bergantung pada viskositas fluida dan laju alir
fluida relatif terhadap arah tertentu. Bila fluida telah mendapatkan bentuk akhirnya, semua
tegangan geser tersebut akan hilang sehingga fluida berada dalam keadaan kesetimbangan.
Pada temperatur dan tekanan tertentu, setiap fluida mempunyai densitas tertentu. Jika
densitas hanya sedikit terpengaruh oleh perubahan yang suhu dan tekanan yang relatif besar,
fluida tersebut bersifat incompressible. Tetapi jika densitasnya peka terhadap perubahan
variabel temperatur dan tekanan, fluida tersebut digolongkan compresible. Zat cair biasanya
dianggap zat yang incompresible, sedangkan gas umumnya dikenal sebagai zat yang
compresible.
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluida itu
berada di bawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Di daerah yang pengaruh gesekan
dinding kecil, tegangan geser dapat diabaikan dan perilakunya mendekati fluida ideal, yaitu
incompresible dan mempunyai viskositas 0. Aliran fluida ideal yang demikian disebut aliran
potensial. Pada aliran potensial berlaku prinsip-prinsip mekanika Newton dan hukum
kekekalan massa. Aliran potensial mempunyai 2 ciri pokok:
1. tidak terdapat sirkulasi ataupun pusaran sehingga aliran potensial itu disebut aliran
irotasional
2. tidak terjadi gesekan sehingga tidak ada disipasi (pelepasan) dari energi mekanik
menjadi kalor.
Prinsip-prinsip dasar yang paling berguna dalam penerapan mekanika fluida adalah
persamaan-persamaan neraca massa atau persamaan kontinuitas; persamaan-persamaan
neraca momentum linear dan neraca momentum angular (sudut), dan neraca energi mekanik.
Persaman-persamaan itu dapat dituliskan dalam bentuk diferensial yang menunjukkan
kondisi pada suatu titik di dalam elemen volume fluida, atau dapat pula dalam bentuk integral
yang berlaku untuk contoh volume tertentu atau massa tertentu.
Transportasi fluida dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pengangkutan yang
menggunakan tempat dan dengan pengaliran fluida pada jaringan pengaliran yang sudah
tertentu. Cara pengaliran ada 2 macam, yaitu sistem terbuka yang berhubungan dengan udara
luar dan sistem tertutup yang biasanya menggunakan pipa. Dalam industri kimia yang perlu
diperhitungkan atau diperhatikan secara khusus dalam perancangan adalah sistem aliran
fluida secara tertutup yang dilakukan dalam pipa.
Dalam perancangan pengaliran secara tertutup, perlu diperhatikan sifat dari fluidanya.
Desain dari transportasi fluida bahan dari satu tempat ke tempat lain yang melibatkan pompa,
pipa, dan sambungan-sambungan pada pipa, akan sangat dipengaruhi oleh sifat aliran bahan,
sebagai contoh, daya pompa untuk mengalirkan bahan yang kental akan berbeda dengan
daya pompa untuk bahan yang cair. Oleh sebab itu, kondisi operasinya perlu dirancang
sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi persyaratan untuk mengalirkan masing-masing
fluida.
BAB II DESKRIPSI
PROGRAM
1. Spesifikasi Bahan, Alat, dan Kondisi Operasi
A. Bahan
1. Ethanol murni
Konsentrasi : 100% b/b
Densitas : 0,78506 g/cm3
Viskositas : 1,2 cP
Temperatur : 77°F (25°C)
2. Air murni
Konsentrasi : 100% b/b
Densitas : 0,997 g/cm3
Viskositas : 8,96 x 10-4 Kg/m.s
Temperatur : 77°F (25°C)
3. Ethanol 60% b/b
Densitas
Viskositas
[ ]
[ ]
Temperatur : 77°F (25°C)
B. Alat
Tangki Penampung
Fungsi : Menampung etanol 60% sementara
Jenis : Tangki silinder tegak dengan tutup bawah dan atas elipsoidal
Jumlah : 1 tangki
Bahan : Carbon Steel SA-287 grade C
Diameter : 26.2467 ft
Tinggi : 32,8084 ft
Volume : 17751,0623 ft3
Pdesain : 14,6959 lbf/in2
Tebal plat : 2 in
Pompa
Fungsi : Memompakan larutan etanol 60% ke menara destilasi
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan : Commersial steel/Wrought Iron
Debit : 2,1189 cuft/s
Nominal size pipe : 10 in
Schedule number : 40
ID : 10,020 in
OD : 10,750 in
Luas penampang pipa : 0,5475 ft2
Efisiensi motor : 75%
Daya pompa : 14,5523 HP
Daya motor : 19,4031 HP
Menara Distilasi (MD)
Fungsi : Mendestilasi etanol 60 % menjadi etanol 96 %
Jenis : sieve tray
Bahan Konstruksi : carbon steel SA 283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Op e r a si Temperatur
: 194°F Tekanan :
14,6959 psi Diameter :
13.1234 ft Tinggi :
39.3701 ft Tebal :
3/16 in
Pipa
Fungsi : Mentransportasikan cairan ethanol 60% dari tangki ke kolom distilasi
Jenis : Straight pipe
Bahan Konstruksi : Commercial steel/Wrought Iron
Nominal size pipe : 10 in
Schedule number : 40
ID : 10,020 in
OD : 10,750 in
Luas penampang pipa : 0,5475 ft2
Panjang pipa : 183,7270 ft
Fittings
a. Elbow
Fungsi : Membelokkan pipa.
Jenis : 90 degrees standard elbow
Bahan Konstruksi
ID
: Commercial steel
: 10,020 in
b.
Equivalent Length
Gate valve
: 25,05 ft
Fungsi
Jenis
: Membuka dan menghentikan aliran fluida
: Fully Open
Bahan Konstruksi
ID
: Commercial steel
: 10,020 in
c.
Equivalent Length
Globe Valve
: 10,86 ft
Fungsi
Jenis
: Untuk mengatur aliran fluida pada pipa
: Conventional, fully open
Bahan Konstruksi
ID
: Commercial steel
: 10,020 in
d.
Equivalent Length
Venturimeter
: 283,90 ft
Fungsi : Instrument yang digunakan mengukur aliran fluida
pada pipa.
Jenis
Dmeter/Dpipa
: Conventional
: 0,7
Equivalent Length : 100,20 ft
e. Entrance (Keluar tangki)
Fungsi
Jenis
: Pengeluaran fluida dari tangki ke pipa.
: Ordinary entrance, Sharp edged entrance
Bahan Konstruksi
ID
: Commercial steel
: 10,020 in
K
Equivalent Length
: 0,5
: 25,05 ft
f. Exit (Masuk Tangki)
Fungsi : Pemasukkan fluida dari pipa ke tangki
Jenis
Bahan Konstruksi
: Sudden enlargement, Sharp edged exit
: Commercial steel
ID
K
: 10,020 in
: 1,0
Equivalent Length : 50,10 ft
2. Perhitungan daya pompa dan motor
Data-data : ⍴ : 54,2701 lbm/cuft
µ : 7,2465 x10-4 lbm/ft.s
qf : 2,1189 cuft/s
Kondisi :
Adiabatis dan Isotermal
Persamaan bernoulli :
a. Perhitungan diameter optimum (Dopt)
Untuk Di > 1 in, karena debit cukup besar yaitu 60 l/det (2,1189 cuft/s)
b. Penentuan nominal size, diameter dalam, dan diameter luar
Dari nilai Dopt, kemudian dicari nilai nominal size berdasarkan tabel standar pipa
baja (lampiran 1).
Sch : 40
Nominal size : 10 in
Din : 10,020 in
Dout : 10,750 in
Area : 0,5475 ft2
c. Penentuan nilai relative roughness ( )Berdasarkan grafik hubungan diameter bahan dengan jenis bahan (lampiran 2),
untuk pipa jenis baja komersial (commercial steel) dengan diameter pipa 10,020
in, maka nilai ( ) =
0,00018.
d. Penentuan nilai faktor friksi (f)
Untuk menentukan faktor friksi dibutuhkan data bilangan Reynold,
Nilai faktor friksi dapat diperoleh menggunakan data bilangan Reynolds dan
relative roughness pada grafik hubungan faktor friksi, relative roughness dan
bilangan reynolds (lampiran 3).
e. Menentukan nilai friksi total (∑F)
Pipa dan
fitting
Jenis Jumlah
(n)
Le
(ft)
n.Le
Pipa Straight - 183,73 183,73
Elbow Standard 90° 9 25,05
(lampiran 4)
225,45
Gate valve Fully open 3 10,86
(lampiran 4)
35,56
Globe valve Fully open 1 283,90
(lampiran 4)
283,90
Entrance Conventional,
sharp edged
1 25,05
(lampiran 4 & 5)
25,05
Exit Conventional,
sharp edged
1 50,10
(lampiran 4 & 5)
50,10
Venturi Conventional 1 100,20
(lampiran 6)
100,20
∑n.Le 903,99
( )
f. Menghitung daya pompa (Preal)
Aliran steady state maka ∆v = 0
Tekanan tangki dan kolom distilasi sama maka ∆P = 0
Beda elavasi ∆z = 39,37 ft
Daya pompa adalah hasil kali (-wf) dengan laju kapasitas massa (qm)( )( )
Untuk menghitung daya pompa nyata diperlukan efisiensi pompa, efisiensi (η)
dihitung menggunakan grafik hubungan efisiensi dengan kapasitas (lampiran 7).
Berdasarkan grafik pada lampiran 6, maka dengan debit 951,12 gal/min diperoleh
effisiensi pompa sebesar 60%.
g. Perhitungan daya motor.
Efisiensi motor adalah 75%
3. Pemilihan Jenis Pompa
Pada proses distilasi alkohol ini digunakan jenis pompa sentrifugal. Dalam
kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat besar
bagi manusia, terutama pada bidang industri. Pompa sentrifugal mempunyai prinsip kerja
yaitu mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis)
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
Pompa sentrifugal adalah jenis yang paling banyak digunakan dalam industri kimia
untuk mentransfer cairan dari semua bahan yaitu jenis bahan baku ataupun produk jadi
untuk layanan umum penyediaan air, umpan boiler, sirkulasi kondensor, kondensat,dll.
Pompa ini tersedia melalui berbagai macam ukuran, dalam kapasitas dari kapasitas
rendah 0,5 m3 / jam sampai kapasitas tinggi 2 × 104 m3/ jam (2 gal / menit – 105 gal /
min), dan discharge head (tekanan) dari beberapa meter ke sekitar 48 MPa (7000
lbf/in2). Keuntungan utama dari pompa sentrifugal adalah:
1. Struktur Sederhana dan kuat
Pompa sentrifugal, dalam bentuk yang paling sederhana, terdiri dari impeller yang
berputar di dalam casing atau selubung. Impeller terdiri dari sejumlah pisau, baik
terbuka atau tertutup, terpasang pada poros yang berada di luar selubungnya.
Gambar Pompa sentrifugalSumber : Perry Chemical Engineering Handbook
2. Harga murah
Konstruksi yang sederhana menyebabkan pompa sentrifugal relatif lebih murah dari
pompa lainnya yang mempunyai strukur kontruksi lebih rumit dan pada umumnya
untuk volume yang sama dengan pompa displacement, harga pembelian pompa
sentrifugal lebih rendah.
3. Aliran seragam (nonpulsating)
Aliran fluida tidak terputus-putus.
4. Biaya perawatan yang rendah,
Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya),
sehingga pemeliharaannya mudah dan murah.
5. Operasi yang tenang.
Operasinya berjalan dengan tenang, sehingga pondasi dapat dibuat ringan.
6. Lebih sedikit memerlukan tempat
7. Kemampuan beradaptasi untuk digunakan dengan motor atau drive turbin.
Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan langsung
oleh sebuah elektromotor atau turbin.
Berikut spesifikasi dan kondisi operasi pompa sentrifugal yang digunakan :
Fungsi : Memompakan larutan etanol 60% ke menara destilasi
Jenis : centrifugal pump standard
Bahan : Stainless steel
Debit : 60 liter/detik
Nominal size pipe : 10 in
Schedule number : 40
ID : 10,020 in
OD : 10,750 in
Luas penampang pipa : 0,5475 ft2
Daya pompa : 14,5523 Hp
Daya motor : 19,4031 Hp
Efisiensi Motor : 75%
Cara Kerja Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu bahwa benda
yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik
pusat lintasan yang melengkung tersebut. Besarnya gaya sentrifugal yang timbul
tergantung dari masa benda, kecepatan gerak benda, dan jari-jari lengkung lintasannya.
Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk
memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang ada dalam impeler
akan ikut berputar karena dorongan sudut‐sudut. Karena timbulnya gaya sentrifugal,
maka zat cair mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran diantara sudut dan
meninggalkan impeller dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair yang keluar dari impeler
dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir melalui saluran yang penampangnya
makin membesar (volute/diffuser), sehingga terjadi perubahan dari head kecepatan
menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya
bertambah besar. Pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeler,
ruang diantara sudut‐sudut menjadi vakum sehingga zat cair akan terisap masuk. Selisih
energi per satuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar (tekan) dan flens
masuk (isap) disebut head total pompa.
Gambar bagian‐bagian pompa sentrifugal
BAB III
KESIMPULAN
Transportasi fluida dilakukan dengan 2 cara, salah satunya adalah cara pengaliran. Ada
2 macam cara pengaliran, yaitu sistem terbuka yang berhubungan dengan udara luar dan
sistem tertutup yang biasanya menggunakan pipa. Dalam industri kimia yang perlu
diperhitungkan atau diperhatikan secara khusus dalam perancangan adalah sistem aliran
fluida secara tertutup yang dilakukan dalam pipa. Dalam perancangan pengaliran secara
tertutup, perlu diperhatikan sifat dari fluidanya karena akan mempengaruhi pemilihan
pompa, pipa, dan sambungan-sambungan pada pipa. Oleh sebab itu, kondisi operasinya perlu
dirancang sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi persyaratan untuk mengalirkan masing-
masing fluida.
Pada proses distilasi alkohol ini alat yang digunakan adalah pipa dengan jenis straight
pipe, menara destilasi, tangki penampung, serta beberapa macam fittings. Selain itu juga
digunakan pompa dengan jenis pompa sentrifugal. Setelah melalui proses perhitungan,
ternyata daya pompa dan daya motor yang di butuhkan untuk memompakan larutan etanol
60% ke menara destilasi adalah 15,5523 Hp dan 19,4031 Hp.
Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat
besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Pompa sentrifugal mempunyai prinsip
kerja yaitu mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis)
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
DAFTAR PUSTAKA
htt p:/ /en.wiki pedia.org/w iki /Ethanol_(data_pa ge)
Brown, G.G. 1978. Unit Operations. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Handayani, Sri Utami. Bahan Ajar Pompa dan Kompresor. Universitas Diponegoro
Holman, J.P.(Ed). 2010. Heat Transfer 10th Ed. McGraw-Hill Book Company, New york
Ikhsan, D., Suherman. 2002. Operasi Teknik Kimia I. Diktat Mata Kuliah Jurusan Teknik
Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro
Perry. R.H, Jhon H.(Ed).2008.Perry’s Chemical Engineers’ Handbook.Edisi Kedelapan,
McGraw-Hill Book Company, New york
LAMPIRAN
Lampiran
(sumber : Brown, 1978)
Tabel 1. Dimensi Pipa Standar
Lampiran
Gambar 1. Grafik hubungan relative roughness, diameter pipa dan jenis pipa (Brown, 1978)
Lampiran
Gambar 2. Hubungan relative roughness dengan Reynolds dan factor friksi (Brown, 1978)
Lampiran 4.
Tabel 2. Tabel panjang Ekivalen
(Sumber : Diktat mata kuliah Operasi Teknik Kimia, oleh Ir. Diyono Ikhsan dan SuhermanST.MT)
Lampiran
Gambar 3. Nomogram panjang ekivalen dan harga K
Lampiran
Gambar 4. Grafik hubungan diameter dengan panjang ekivalen (Diktat Makul OTK I)
Lampiran
Gambar 4. Grafik hubungan kapasitas dengan efisiensi pompa (warthington pump. Inc dalamDiktat Makul OTK I)