4. pembahasan 4.1. bagan, sistem, dan prosedur kerja ... · 4.1. bagan, sistem, dan prosedur kerja...

18
4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah sebagai berikut: Gambar 4.1. Bagan Prosedur kerja pendampingan 37 Universitas Kristen Petra

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

4. PEMBAHASAN

4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan

4.1.1. Bagan

Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Bagan Prosedur kerja pendampingan

37 Universitas Kristen Petra

Page 2: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

38

4.1.2. Sistem Kerja Pendampingan

Sistem kerja pendampingan di Apotek Febby ini dapat diilustrasikan dari

gambar di bawah ini:

Gambar 4.2. Sistem Kerja Pendampingan

Berdasarkan ilustrasi proses di atas, maka sistem kerja pendampingan dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Universitas Kristen Petra

Page 3: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

39

1. Wawancara awal:

Wawancara awal dilakukan dengan pemilik sebagai bentuk pengenalan

ketika melakukan praktek kerja di Apotek Febby, dilakukan pada:

Tabel 4.1. Waktu Wawancara Awal

Tanggal Durasi Materi 09 April 2006 35 menit Penjelasan visi dan misi Apotek Febby

10 April 2006 40 menit Lingkup tugas dan tanggung jawab tiap bagian dalam struktur organisasi

2. Penempatan:

Penempatan selama proses pendampingan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Waktu Proses Penempatan Praktek Kerja Pendampingan

Tanggal Penempatan 11 April – 20 April 2006 Asisten Apoteker 21 April – 17 Mei 2006 Gudang obat

3. Praktek kerja:

a. Observasi

Observasi dilakukan pada proses penjualan, mulai dari pembeli

memesan obat sampai dengan obat diterima oleh pembeli. Temuan

dari hasil observasi ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3. Waktu Observasi Praktek Kerja Pendampingan

Waktu Fokus observasi Temuan

Prosedur penjualan

• Prosedur penjualan bisa berjalan namun kurang cepat karena terjadi perangkapan fungsi, yaitu fungsi penerima pesanan, pembukuan, dan bagian obat Mulai 11 April – 17 Mei

2006

Sistem pembagian kerja

• Telah terjadi pembagian kerja sesuai dengan struktur organisasi Apotek Febby, hanya saja, namun pembagian kerja tiap bagian tersebut tidak efektif karena adanya perangkapan fungsi.

Universitas Kristen Petra

Page 4: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

40

b. Wawancara

Wawancara dilakukan disela-sela proses pendampingan untuk

mengetahui berbagai permasalahan yang sebenarnya terjadi di

lingkungan Apotek Febby. Wawancara yang dilakukan selama proses

pendampingan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4. Waktu Wawancara dan Materi Praktek Kerja Pendampingan Waktu Bagian yang

Diwawancarai Materi wawancara

11 April 2006 Pemilik sarana apotek

• Penjelasan mengenai tujuan, visi, misi Apotek Febby

• Pengenalan bagian-bagian dalam apotek dan aturan kerja di apotek

• Penjelasan mengenai kendala-kendala sistem penjualan sebelumnya

29 April 2006 Asisten Apoteker

• Masalah-masalah kerja yang dihadapi asisten apoteker di apotek

• Penyelesaian masalah yang dilakukan oleh asisten apoteker menghadapi masalah kerja

08 Mei 2006 Pemilik sarana apotek

• Menjelaskan kepada PSA mengenai masalah lingkup kerja di apotek berdasarkan hasil pengamatan

• Menyampaikan alternative solusi dari masalah yang dihadapi asisten apoteker

• Memperhatikan masukan-masukan dari PSA terkait dengan solusi yang diajukan penulis atas masalah di prosedur kerja di Apotek Febby.

4.1.3. Prosedur Kerja Pendampingan

Dalam prosedur kerja pendampingan ini terdapat serangkaian proses yang

harus dilalui, yaitu:

1. Pengenalan lokasi

Pada tahap ini, penulis diberikan pengertian mengenai keberadaan Apotek

Febby dan tujuan-tujuan perusahaan yang hendak dicapai. Penjelasan ini

disampikan oleh pemilik sarana apotek tanggal 11 April 2006. Tujuan dari

Universitas Kristen Petra

Page 5: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

41

pengenalan lokasi ini adalah untuk mengetahui pisah batas dan tanggung

jawab tiap bagian dalam struktur organisasi Apotek Febby. Selain itu,

melalui pengenalan lokasi ini bisa mengetahui kemungkinan alternative

solusi yang diajukan berkaitan dengan masalah yang dimungkinkan terjadi

di Apotek Febby.

2. Pengenalan tugas setiap bagian

Pada tahap ini, penulis diberikan penjelasan mengenai tugas masing-

masing mulai dari asisten apoteker sampai kerja apoteker di lingkungan

apotek. Selain itu, tugas Pemilik Sarana Apotek juga dijelaskan dalam

lingkungan operasional apotek. Adapun tugas setiap bagian ini

sebagaimana dijelaskan dalam bab 3 (gambaran umum perusahaan).

3. Realisasi praktek magang

Pada tahap ini, penulis seolah diperlakukan sebagai karyawan di Apotek

Febby sehingga penulis ini diperbantukan di tiap bagian yang

membutuhkan. Realisai praktek magang ini mulai Mulai 11 April – 17

Mei 2006

4.2. Mekanisme Interaksi dengan Pejabat Perusahaan

Interaksi antara pejabat perusahaan dan penulis dibatasi pada interaksi

tugas dan tanggung jawab. Penulis diberikan tanggung jawab untuk mengerjakan

pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh asisten apoteker.

Bentuk dari tanggung jawab kerja pendampingan ini adalah laporan kerja

yang disampaikan kepada pejabat perusahaan. Penulis diharuskan memberikan

penjelasan mengenai semua laporan yang diserahkan kepada pejabat perusahaan.

Laporan-laporan yang diajukan kepada pemilik sarana apotek sehubungan praktek

kerja pendampingan ini adalah sebagai berikut:

• Hasil evaluasi mengenai pola kerja penjualan di Apotek Febby

Data ini berupa uraian mengenai hasil pengamatan dan alur dokumen dalam

proses penjualan di Apotek Febby.

• Hasil evaluasi mengenai analisis ketepatan kerja asisten apotek dilihat dari

struktur organisasi perusahaan

Universitas Kristen Petra

Page 6: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

42

Hasil ini berdasarkan pada pembandingan antara tugas dan tanggung jawab

sesuai dengan struktur organisasi dengan realisasi praktek kerja dan tanggung

jawabnya di Apotek Febby.

• Memberikan laporan mengenai solusi atau alternatif penyelesaian masalah

yang bisa diajukan ke Apotek Febby.

Solusi atau alternatif ini berdasarkan pada hasil evaluasi atas berbagai

penyebab masalah yang terjadi di lingkungan Apotek Febby. Berbagai solusi

tersebut disertai cara penerapannya dengan memperhatikan keterbatasan-

keterbatasan Apotek Febby misalnya keterbatasan jumlah sumber daya

manusia.

4.3. Proses Pengumpulan data, Realisasi Kerja, dan Temuan Lapangan

Selama Kerja Pendampingan

4.3.1. Proses Pengumpuan Data

Proses pengumpulan data dilakukan selama melakukan kerja

pendampingan di Apotek Febby yaitu mulai 11 April 2006 – 17 Mei 2006.

wawancara dengan melibatkan dua bagian yaitu pemilik sarana apotek dan

asisten apoteker.

Cara pengumpulan data dikelompokkan menjadi tiga, yaitu wawancara,

observasi, dan dokumentasi (mengutip data perusahaan), dengan deskripsi sebagai

berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, informasi

yang digali dalam proses ini adalah informasi mengenai pola kerja dan

masalah yang dihadapi asisten apoteker di lingkungan kerja sehubungan

dengan proses dan prosedur penjualan. Selain itu wawancara ini juga

menjelaskan mengenai kemungkinan penerapan solusi dari masalah yang

dihadapi.

2. Observasi

Observasi ini berkaitan dengan proses penjualan. Informasi yang digali adalah

sistem penjualan, dokumen yang digunakan, dan bagian-bagian yang terlibat

Universitas Kristen Petra

Page 7: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

43

dalam proses dan prosedur penjualan di Apotek Febby. Observasi ini

dilakukan selama melakukan praktek kerja pendampingan di Apotek Febby.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan pada tanggal 03 Mei 2006, meliputi: dokumentasi atas

sejarah Apotek Febby, visi dan misi, tujuan pendirian Apotek Febby, jumlah

karyawan, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab setiap bagian

dalam organisasi Apotek Febby.

Semua informasi yang digali selama praktek kerja pendampingan ini

berguna untuk penyusunan tugas akhir sebagai bentuk pertanggung jawaban

selama melakukan praktek kerja pendampingan di Apotek Febby.

4.3.2. Realisasi Kerja

Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dari Force One kegiatan pendampingan

yang penulis lakukan di Apotek Febby Surabaya minimal 72 jam. Realisasi kerja

praktek pendampingan di Apotek Febby ini adalah sebagai berikut:

Tanggal: 11 April – 17 April 2006

• Input pesanan obat dari pembeli

• Proses penyusunan laporan dari input pembelian

• Memisahkan pesanan yang terealisasi karena produk tersedia dan pesanan

yang dibatalkan

Tanggal: 18 April – 24 April 2006

• Input barang masuk gudang (obat dari sales atau distributor obat)

• Menyusun laporan penerimaan obat kepada PSA

Tanggal: 25 April – 1 Mei 2006

• Pendampingan asisten apoteker yaitu melayani pembeli yang memesan

obat

• Membukukan resep dokter dalam buku penjualan obat

• Menghitung dan mencocokkan antara barang keluar (penjualan) dengan

barang masuk dan menghitung saldo (sisa) obat dalam gudang

penyimpanan obat

Universitas Kristen Petra

Page 8: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

44

Tanggal: 2 Mei – 8 Mei 2006

• Wawancara dengan pemilik sarana apotek

• Wawancara dengan asisten apoteker

• Menyusun temuan-temuan selama kerja pendampingan.

4.3.3. Temuan Lapangan Selama Kerja Pendampingan

Temuan-temuan selama proses kerja pendampingan adalah penurunan

penjualan mulai Mei 2005 – Mei 2006, perangkapan fungsi dalam operasional

apotek yang menyebabkan semakin lamanya waktu untuk menyelesaikan satu kali

proses transaksi.

4.3.3.1. Penurunan Penjualan

Berdasarkan data penjualan Apotek Febby, ditemukan bahwa apotek ini

mengalami penurunan penjualan mulai Mei 2005 – Mei 2006, khususnya untuk

obat bebas dan obat bebas terbatas. Data yang menunjukkan adanya penurunan

penjualan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5. Penjualan Obat Bebas dan Obat bebas Terbatas Apotek Febby

April 2002 – Mei 2006 Periode Jenis Obat* Periode Jenis Obat*

Bebas Bebas Terbatas Bebas Bebas

Terbatas April 2002 3245 1654 Mei 2004 5083 2431 Mei 2002 3654 1456 Juni 2004 4987 2532 Juni 2002 3675 1345 Juli 2004 4456 2432 Juli 2002 3871 1432 Agustus 2004 4675 2198 Agust 2002 4098 1676 September 2004 4875 2543 Sept 2002 4567 1652 Oktober 2004 5253 2502 Okt 2002 4563 1765 Nopember 2004 5257 2543 Nop 2002 4563 1872 Desember 2004 4908 2432 Des 2002 4325 1768 Januari 2005 5432 2312 Januari 2003 4453 1543 Februari 2005 5467 2322 Februari 2003 4235 2675 Maret 2005 5674 2209 Maret 2003 4456 2314 April 2005 4653 2310 April 2003 4456 2242 Mei 2005 4322 1987 Mei 2003 4675 2345 Juni 2005 4092 1876 Juni 2003 4563 1978 Juli 2005 3763 1654 Juli 2003 4876 1998 Agustus 2005 3563 1542 Agustus 2003 4753 2098 September 2005 3534 1421

dilanjutkan

Universitas Kristen Petra

Page 9: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

45

Lanjutan tabel 4.5 September 2003 4533 2132 Oktober 2005 3123 1123 Oktober 2003 3343 2234 Nopember 2005 3098 1098 Nopember 2003 4675 2323 Desember 2005 2876 1002 Desember 2003 4654 2342 Januari 2006 2783 970 Januari 2004 4490 2422 Februari 2006 2766 967 Februari 2004 4760 2532 Maret 2006 2673 762 Maret 2004 4987 2432 April 2006 2654 761 April 2004 5212 2453 Mei 2006 2653 654

* = Kuantifikasi berdasarkan satuan obat (botol, tablet, dan lainnya)

Berdasarkan pada tabel 4.5. di atas, ditemukan bahwa selama Mei 2005 –

Mei 2006 penjualan untuk obat bebas dan obat bebas terbatas mengalami

penurunan dan berbeda pada satu tahun sebelumnya yaitu mulai Mei 2004 –Mei

2005.

Perbedaan penjualan yang mencolok antara dua periode tersebut dapat

diilustrasikan dalam grafik berikut:

Grafik 4.1. Penjualan Obat bebas dan Bebas Terbatas Apotek Febby

Periode Mei 2004 – Mei 2005 dan Mei 2005 – Mei 2006

Penjualan Obat Bebas dan bebas Terbatas Apotek Febby

0

2000

4000

6000

8000

10000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Periode

Penj

uala

n

Periode Mei 2004-Mei 2005 Periode Mei 2005-Mei 2006

Sumber: Data internal Apotek Febby, diolah

Universitas Kristen Petra

Page 10: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

46

Berdasarkan ilustrasi grafik di atas, dapat ditemukan bahwa jika Apotek

Febby mampu mempertahankan kinerja seperti kinerja pada periode Mei 2004 –

Mei 2005, maka kecenderungan penjualan yang mampu dicapai oleh apotek ini

akan meningkat.

Besarnya persentase penjualan obat bebas dan bebas terbatas di Apotek

Febby tersebut disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.6. Perbandingan Penjualan Obat bebas dan Bebas Terbatas Apotek Febby

Periode Mei 2004 – Mei 2005 dan Mei 2005 – Mei 2006

Periode Mei 2004-Mei 2005 Penjualan* Periode Mei 2005-Mei2006 Penjualan* Kenaikan

(Penurunan) (%)

Mei 2004 7514 Mei 2005 6309 (16,04)

Juni 2004 7519 Juni 2005 5968 (20,63)

Juli 2004 6888 Juli 2005 5417 (21,36)

Agustus 2004 6873 Agustus 2005 5105 (25,72)

September 2004 7418 September 2005 4955 (33,20)

Oktober 2004 7755 Oktober 2005 4246 (45,25)

Nopember 2004 7800 Nopember 2005 4196 (46,21)

Desember 2004 7340 Desember 2005 3878 (47,17)

Januari 2005 7744 Januari 2006 3753 (51,54)

Februari 2005 7789 Februari 2006 3733 (52,07)

Maret 2005 7883 Maret 2006 3435 (56,43)

April 2005 6963 April 2006 3415 (50,96)

Mei 2005 6309 Mei 2006 3307 (47,58)

Sumber: Data internal Apotek Febby, diolah

* = penjualan obat bebas dan obat bebas terbatas

Tabel 4.6. di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan yang besar

dalam penjualan obat bebas dan bebas terbatas. Bahkan penurunan penjualan

mencapai 48 % dari penjualan pada periode yang sama di Apotek Febby. Hal ini

menunjukkan bahwa Apotek Febby harus melakukan evaluasi terhadap pola kerja

di apotek agar meningkatkan kepuasan konsumen.

4.3.3.2. Prosedur Kerja penjualan

Berdasarkan temuan dalam praktek kerja pendampingan ini, prosedur kerja

penjualan di Apotek Febby adalah sebagai berikut:

Universitas Kristen Petra

Page 11: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

47

1. Proses penjualan, mulai dai pesanan obat sampai realisasi penerimaan ke

konsumen. Ilustrasi dari proses tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3. Alur Penjualan Apotek Febby

Sumber: pengamatan proses di Apotek Febby

Deskripsi dari alur penjualan berdasarkan alur dokumen dijelaskan sebagai

berikut:

Pembeli, melakukan pesanan dengan menggunakan dokumen pesanan

rangkap tiga (tiga lembar) yang diserahkan pada bagian asisten apoteker.

Universitas Kristen Petra

Page 12: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

48

Selanjutnya, pembeli menerima satu lembar dokumen pesanan yang sudah dicatat

bagian asisten apoteker dari bagian ini dan menyimpannya sebagai arsip.

Asisten apoteker, menerima order pembelian melalui penyerahan 3 (tiga)

lembar dokumen pesanan dari pembeli. Kemudian, bagian asisten apoteker

mencatat tiga lembar dokumen pesanan tersebut. Lembar satu dan dua diserahkan

ke gudang (bagian tempat penyimpanan obat pada apotek).

Bagian gudang obat, menerima 2 (dua) lembar pesanan dari bagian asisten

apoteker, kemudian mencatatnya. Selanjutnya, dokumen pesanan tersebut

disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kesatu diserahkan kepada kasir. Kasir

membukukan pesanan dan menerbitkan kwitansi dua rangkap untuk diserahkan

kepada asisten apoteker dan diteruskan kepada pembeli. Setelah menyerahkan

uang kepada asisten apoteker, maka kwitansi ditandatangani pembeli dengan

mengetahui asisten apoteker dan diserahkan kepada kasir.

4.3.4. Temuan Observasi

Selama observasi di Apotek Febby, kami menemukan beberapa

kekurangan yaitu sebagai berikut :

1. Penurunan Penjualan

Berdasarkan pada data penjualan yang dikutip dari Apotek Febby tersebut,

diketahui bahwa Apotek Febby mengalami fluktuasi penjualan. Secara garis besar

fluktuasi penjualan ini dapat dikelompokkan pada dua kelompok yaitu penjualan

periode Mei 2004 – Mei 2005 dan Penjualan Periode Mei 2005 – Mei 2006.

Dalam dua periode yang berbeda dan penjualan yang berbeda tersebut, dapat

diambil sebuah kesimpulan bahwa Apotek Febby sebenarnya mampu mencapai

profitabilitas yang tinggi jika kinerja penjualan optimal. Berdasarkan data dua

periode tersebut, maka dapat disusun sebuah proyeksi penjualan. Adapun hasil

proyeksi penjualan tersebut disajikan tabel berikut:

Universitas Kristen Petra

Page 13: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

49

Tabel 4.7. Formulasi Regresi Sederhana Untuk Penjualan Apotek Febby Periode

Mei 2004 – Mei 2005

Periode Penjualan

(Y) X X2 XY

1 7.419 (6) 36 (44.514)

2 7.665 (5) 25 (38.325)

3 7.514 (4) 16 (30.056)

4 7.519 (3) 9 (22.557)

5 6.888 (2) 4 (13.776)

6 6.873 (1) 1 (6.873)

7 7.418 - 0 -

8 7.755 1 1 7.755

9 7.800 2 4 15.600

10 7.340 3 9 22.020

11 7.744 4 16 30.976

12 7.789 5 25 38.945

13 7.883 6 36 47.298

97.607 - 182 6.493

Sumber: data internal Apotek Febby, diolah

Hasil dari kalkulasi tersebut dapat dimasukkan dalam formula regresi

linear sederhana dengan hasil sebagai berikut:

→ Y = a + bx

Dimana;

∑ Y 97,607 a = ⎯⎯ = ⎯⎯⎯⎯ = 6,972 n 14 ∑ XY 6,493 b = ⎯⎯ = ⎯⎯⎯ = 35,68 ∑ X2 182

sehingga:

→ Penjualan Berdasarkan data Mei 2004 – Mei 2005 (Y) =

6,972 + 35,68(X)

Universitas Kristen Petra

Page 14: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

50

Dengan cara yang sama, maka persamaan regresi untuk penjualan obat

bebas dan bebas terbatas Apotek Febby periode Mei 2005 – Mei 2006 adalah

sebagai berikut:

→ Penjualan Berdasarkan data Mei 2005 – Mei 2006 (Y) =

4,703 - 344,14(X)

Berdasarkan pada dua persamaan tersebut, maka proyeksi penjualan 14

bulan setelah data proyeksi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8. Proyeksi Penjualan Apotek Febby

Berdasarkan data Mei 2004 - Mei 2005 dan Mei 2005 - Mei 2006 Proyeksi Penjualan Data Periode Mei

2004-Mei 2005 Proyeksi

Penjualan* Proyeksi Penjualan Data Periode Mei

2005-Mei2006 Proyeksi

Penjualan*

Bulan ke-1 7514 Bulan ke-1 6309

Bulan ke-2 7519 Bulan ke-2 5968

Bulan ke-3 6888 Bulan ke-3 5417

Bulan ke-4 6873 Bulan ke-4 5105

Bulan ke-5 7418 Bulan ke-5 4955

Bulan ke-6 7755 Bulan ke-6 4246

Bulan ke-7 7800 Bulan ke-7 4196

Bulan ke-8 7340 Bulan ke-8 3878

Bulan ke-9 7744 Bulan ke-9 3753

Bulan ke-10 7789 Bulan ke-10 3733

Bulan ke-11 7883 Bulan ke-11 3435

Bulan ke-12 6963 Bulan ke-12 3415

Bulan ke-13 6309 Bulan ke-13 3307

Sumber: data internal Apotek Febby, diolah

Terdapat dua ketimpangan dalam proyeksi penjualan berdasarkan dua

data yang berbeda yaitu data Mei 2004 - Mei 2005 dan Mei 2005-Mei 2006,

dimana berdasarkan data Mei 2004 - Mei 2005 maka proyeksi penjualan Apotek

Febby kecenderunganya meningkat, namun berdasarkan data Mei 2005 - Mei

2006 maka proyeksi penjualan Apotek Febby mempunyai kecenderungan terus

menurun.

Universitas Kristen Petra

Page 15: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

51

2. Perangkapan fungsi

Terdapat perangkapan fungsi yang dilakukan asisten apoteker. Sedangkan

fungsi yang ada di Apotek Febby meliputi fungsi: penerimaan order, fungsi kasir,

fungsi gudang (penyiapan obat), fungsi pembukuan, dan fungsi pengiriman (untuk

penjualan obat yang memerlukan pengantaran). Terdapat ketimpangan antara

jumlah karyawan yang ada dan fungsi operasional yang dibutuhkan, sehingga

kondisi ini menganggu kelancaran penjualan di Apotek Febby. Secara teoritis,

seharusnya tidak terdapat perangkapan fungsi yang dilakukan oleh setiap

karyawan karena hal ini sangat rawan terhadap penyimpangan dan sangat

menghambat kelancaran proses penjualan. Akibat dari perangkapan fungsi ini,

maka proses setiap transaksi menjadi lebih lama. Data hasil observasi yang

menunjukkan perhitungan waktu proses adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9. Kalkulasi Waktu Proses Penjualan Apotek Febby

Aktivitas Waktu (menit)

Pemesanan obat 2 Pencarian obat di gudang obat 5 Pembayaran ke kasir 2 Input data oleh kasir 2 Total waktu 11

Sumber: hasil observasi

Terjadinya perangkapan fungsi antara fungi asisten apoteker dengan fungsi

bagian gudang obat. Terjadinya perangkapan fungsi ini menyebabkan waktu antri

yang relatif lebih lama karena lamanya proses setiap transaksi.

Pada periode sebelum Mei 2005, asisten apoteker di Apotek Febby juga

berjumlah 4 orang. Namun Pemilik Sarana Apotek (PSA) juga ikut bekerja

sebagai kasir dan dibantu oleh anaknya yaitu bertugas untuk menyediakan obat

yang dipesan konsumen. Namun mulai periode Mei 2005 – Mei 2006, pemilik

sarana apotek sering meninggalkan apotek karena mempunyai bisnis lainnya,

sedangkan anaknya melanjutkan kuliah di luar kota, sehingga secara otomatis

pekerjaan asisten apoteker menjadi lebih banyak.

Universitas Kristen Petra

Page 16: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

52

Hasil kuesioner terhadap 15 orang konsumen Apotek Febby berkaitan

dengan bauran pemasaran dan kecepatan layanan Apotek Febby disajikan dalam

tabel-tabel berikut:

Tabel 4.10. Frekuensi Jawaban Responden Atas Bauran Pemasaran dan Layanan

di Apotek Febby

Sang

at ti

dak

setu

ju

Tida

k se

tuju

Bias

a-bi

asa

Setu

ju

Sang

at s

etuj

u

Jum

lah

No Pertanyaan

Frekuensi

1 Harga obat di Apotek Febby terjangkau oleh daya beli Saudara - - 2 9 4 15

2 Harga obat di Apotek Febby bersaing dengan harga obat apotek lain - - 2 11 2 15

3 Obat di Apotek Febby lengkap - - 3 10 2 15

4 Apotek Febby tidak pernah menjual obat yang telah jatuh tempo pemakaian (kadaluwarsa)

- - - 10 5 15

5 Desain internal Apotek Febby menunjukkan bahwa Apotek Febby spesialis menjual obat

- - 3 7 5 15

6 Apotek Febby dikenal di lingkungan Anda - - - 10 5 15

7 Apotek Febby tidak pernah kehabisan stock (obat) - - - 6 9 15

8 Assisten apoteker cepat memberikan tanggapan ketika konsumen melakukan pembelian

- 4 10 1 - 15

9 Kecepatan layanan dalam pembelian obat lebih cepat dibandingkan apotek lain - 3 12 - - 15

Sumber: data isian kuesioner

Berdasarkan tabel isian kuesioner tersebut, diketahui bahwa sebagian besar

konsumen menilai setuju dan sangat setuju atas bauran pemasaran Apotek Febby

yang meliputi harga, produk, promosi, dan distribusi. Namun sebagian besar

responden menilai bahwa kualitas layanan Apotek Febby masih rendah dan

diindikasikan dari sebagian besar konsumen yang memberikan jawaban biasa dan

Universitas Kristen Petra

Page 17: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

53

tidak setuju atas kecepatan tanggapan asisten apoteker dan kecepatan dalam

memberikan layanan obat kepada konsumen.

Berdasarkan pada temuan ini, dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan

layanan Apotek Febby masih perlu untuk ditingkatkan sehingga kepuasan

konsumen tetap terjaga. Konsumen selalu membandingkan antara kualitas layanan

di Apotek Febby dengan kualitas layanan apotek lainnya, dan hal ini menjadi

pertimbangan tertentu untuk memilih salah satu apotek.

4.4. Analisa Hasil Akhir

Berdasarkan pada hasil proyeksi penjualan Apotek Febby berdasarkan data

penjualan Mei 2004 - Mei 2005 dan berdasarkan data penjualan Mei 2005 - Mei

2006 tersebut, dapat diilustrasikan dalam grafik berikut:

Grafik 4.2. Proyeksi Penjualan Berdasarkan data Mei 2004 - Mei 2005 dan

Mei 2005 - Mei 2006

-4000

-2000

0

2000

4000

6000

8000

10000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

bulan ke-

Penj

uala

n

Penjualan obat bebas + bebas terbatas mei 2004 - mei 2005Penjualan obat bebas + bebas terbatas mei 2005 - mei 2006

Sumber: data internal Apotek Febby, diolah

Berdasarkan ilustrasi dalam grafik 4.2. tersebut, ditemukan bahwa

proyeksi penjualan Apotek Febby berdasarkan pada penjualan Mei 2004 - Mei

2005 mempunyai kecenderungan naik. Namun jika didasarkan pada data Mei

2005 - Mei 2006 penjualan terus mengalami penurunan.

Universitas Kristen Petra

Page 18: 4. PEMBAHASAN 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja ... · 4.1. Bagan, Sistem, dan Prosedur Kerja Pendampingan 4.1.1. Bagan Bagan dari alur kerja selama proses pendampingan adalah

54

Berdasarkan pada hasil skoring kuesioner, ditemukan bahwa sebagian

besar konsumen menilai bauran pemasaran yang diterapkan Apotek Febby sudah

baik karena sebagian besar konsumen menjawab setuju pertanyaan atas harga,

produk, promosi, dan distribusi. Namun untuk kualitas layanan, 10 orang dari 15

orang konsumen menilai bahwa Apotek Febby kurang cepat dalam memberikan

tanggapan atas pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Disamping itu 12 orang

konsumen dari 15 orang konsumen menyatakan bahwa kecepatan layanan Apotek

Febby masih rendah dibandingkan dengan kecepatan layanan apotek lainnya.

Universitas Kristen Petra