38853512 refrat tht nasofaring angiofibroma

Upload: ceer1991

Post on 18-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bvbvbvb

TRANSCRIPT

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    1/27

    REFERAT

    JUVENILE NASOPHARYNGEAL

    ANGIOFIBROMA

    Disusun oleh :Dasa P!a"hana #$#%#$%#&'

    Pe()i()in* :

    D!% Anna Ma!ia S S+%THT

    ,e+ani-e!aan lini il(u +en.ai- HRu(ah Sai- D!% H% Ma!/oei Mah"i

    Pe!io"e 0 Juni 1 '' Juli 2##3

    FA,ULTAS ,EDO,TERAN UNIVERSITAS TRISA,TI

    JA,ARTA

    2##3

    [Type text]

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    2/27

    Lembar Pengesahan

    Nama Penulis : Daksa Pradhana

    NIM : 030.03.051

    Judul Referat : Juvenile Nasopharn!eal "n!iofi#roma

    $elah diterima dan disetu%ui oleh pem#im#in! Dr. "nna Maria &' &p.$($Pada hari dan tan!!al ) Juli *00+

    Bogor, Juli 2009

    Dr. Anna Maria S, Sp.THT

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 2

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    3/27

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W. atas segala limpahan

    rahmatnya serta karunianya! sehingga syukur Alhamdulillah penulis dapat

    menyelesaikan Refrat dengan judul "Juvenile Nasopharyn# Angiofibroma$. Refrat ini

    disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik % di

    Rumah Sakit &r. %. 'ar(oeki 'ahdi yang dimulai tanggal ) Juni *++, sampai --

    Juli *++,.

    Penulis menyadari baha Refrat ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari

    berbagai pihak! untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih

    yang sebesar/besarnya kepada yang terhormat &r. Anna 'aria S! Sp. % ! atas

    keluangan aktu dan bimbingannya dalam 0ara menyusun Refrat yang baik dan

    benar dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama penulis

    menjalani 1epaniteraan klinik di bagian %.

    Penulis menyadari baha dalam kurangnya pengetahuan dan pengalaman

    penulis! aktu yang terbatas untuk pengumpulan data dan membuat penulisan

    referat ini masih memiliki banyak kekurangan. 2leh karena itu! kami sangat terbuka

    untuk menerima segala kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan referat

    ini Akhirnya semoga Refrat ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan setiap

    pemba0a pada umumnya Amin...

    Wassalamu3alaikum Wr. Wb.

    Penulis

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 3

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    4/27

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN 2

    KATA PENGANTAR 3

    DAFTAR ISI 4

    BAB I PENDAHULUAN 5

    BAB II ANATOMI NASOFARING 6

    BAB III JUVENILE NASOPHARYNGEAL ANGIOFIBROMA 7

    ETIOLOGI 7

    LOKASI 8

    PATOLOGI 8

    PATOFISIOLOGI 10

    MANIFESTASI KLINIS 11

    PEMERIKSAAN PENUNJANG 13

    STADIUM 16

    DIFFERENSIAL DIAGNOSIS 17

    PENATALAKSANAAN 17

    KOMPLIKASI 21

    PROGNOSIS 21BAB IV

    RADIOSURGERY SEBAGAI ALTERNATIF TERAPI JNA DI MASA DEPAN 23

    REFERENSI 26

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 4

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    5/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Angiofibroma nasofaring 4angiofibroma nasopharyn#5 nasopharyngeal angiofibroma6

    adalah suatu tumor jinak nasofaring yang se0ara histologik jinak namun se0ara klinis

    bersifat ganas karena mendestruksi tulang dan meluas ke jaringan sekitarnya!

    seperti ke sinus paranasalis! pipi! mata dan tengkorak 4cranial vault6! serta sangat

    mudah berdarah yang sulit dihentikan. Jinak tetapi merupakan tumor pembuluh

    darah lokal yang agresif dari anak atau remaja laki/laki! pernah juga dilaporkan pada

    perempuan tetapi sangat jarang. 7tulah sebabnya tumor ini disebut juga

    angiofibroma nasofaring belia 4"Juvenile nasopharyngeal angiofibroma$6. etapi

    istilah juvenile ini tidak sepenuhnya tepat karena neoplasma ini kadang ditemukan

    juga pada pasien yang lebih tua. Sebutan lain untuk angiofibroma di dalam literatur

    antara lain8juvenile angiofibroma!juvenile nasopharyngeal angiofibroma! JNA! nasal

    cavity tumor, nasal tumor, benign nasal tumor! tumor hidung 4nose tumor6!

    nasopharyngeal tumor! angiofibroma nasofaring belia. Sekarang ada kesepakatan

    bersama baha ini semata/mata penyakit dari laki/laki dan umur rata/rata yang

    terkena sekitar -9 tahun 4%arrison! -,:;6. Jaraknya! bervariasi antara umur : dan -,

    tahun 4'artin! dari tumor kepala dan leher. 7nsiden dari

    angiofibroma tinggi dibeberapa bagian dari belahan dunia! seperti pada imur

    engah dan Amerika. 'artin!

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    6/27

    BAB II

    ANATOMI NASOFARING

    Ruang nasofaring yang relatif ke0il terdiri dari atau mempunyai hubungan yang erat

    dengan beberapa struktur yang se0ara klinis mempunyai arti penting.

    -. Pada dinding posterior meluas ke arah kubah adalah jaringan adenoid.

    *. erdapat jaringan limfoid pada dinding faring lateral dan pada resessus faringeus!

    yang dikenal sebagai fossa Rosenmuller.

    B. orus tubarius! refleksi mukosa faring di atas bagian kartilago saluran tuba

    eusta0hii yang berbentuk bulat dan menjulang tampak sebagai tonjolan seperti ibu

    jari ke dinding lateral nasofaring tepat diatas perlekatan palatum mole.9. 1oana pada posterior rongga hidung.

    =. Coramina kranial! yang terletak berdekatan dan dapat terkena akibat perluasan

    dari penyakit nasofaring! termasuk foramen jugularis yang dilalui oleh saraf kranial

    glossofaringeus! vagus! dan spinal assesori.

    ;. Struktur pembuluh darah yang penting yang letaknya berdekatan termasuk sinus

    petrosus inferior! vena jugularis interna! 0abang/0abang meningeal dari oksiput dan

    arteri faringea asendens! dan foramen hipoglossus yang dilalui saraf hipoglossus.

    :. ulang temporalis bagian petrosa dan foramen laserum yang terletak dekat bagianlateral atap nasofaring.

    ). 2stium dari sinus/sinus sfenoid.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 6

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    7/27

    BAB III

    JUVENILE NASOPHARYNGEAL ANGIOFIBROMA

    ETIOLOGI

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    8/27

    respiratorius bagian atas. Dautham dkk menyelidiki hubungan perubahan pada

    DS'- pada pasien non perokok yang menderita JNA. %asilnya menunjukkan tiga

    dari delapan pasien tidak menunjukkan tidak terdapatnya DS'-.

    &roth factor yang mirip dengan insulin 77 47DC776 adalah protein perangsang

    pertumbuhan yang terlibat dalam pertumbuhan janin. 7DCC77 ditemukan bersamaan

    dengan pertumbuhan jaringan tumor pada =B > dari pasien JNA. 7ni juga

    membuktikan baha gen 7DC77 mungkin terlibat pada pertumbuhan tumor JNA.

    %ubungan kausal sudah pernah dilaporkan antara JNA dengan familiar

    adenomatous polyposis syndrome 4CAP6. Sindrom ini adalah suatu kondisi

    autosomal dominan yang ditandai dengan beberapa adenoma di traktus

    gastrointestinal! ke0enderungan terjadinya adenokarsinoma dan keganasan/

    keganasan lain di ekstrakolon. JNA merupakan salah satu maifestasi CAP

    ekstrakolon dengan JNA yang terjadi dengan frekuensi *= kali lebih tinggi pada

    pasien dengan sindrom ini.

    Pengetahuan tentang patologi dari JNA sudah mulai ditelti sejak beberapa dekade

    yang lalu. &engan kemajuan di bidang studi anatomopatoEogik masih sedikit

    penelitian mengenai aspek genetik dan molekular dari JNA. 1ebanyakan penelitian

    tentang genetika JNA memberikan hasil yang tidak bisa disimpulkan atau tidakmenambah banyak informasi tambahan terhadap pengetahuan tentang tumor

    tersebut.

    LOKASI

    ?okasi dari tumor masih menjadi perdebatan. Aalnya dikira mun0ul dari akar

    nasofaring atau dinding anterior dari tulang sfenoid tetapi sekarang diper0aya mun0ul

    dari bagian posterior dari kavum nasi dekat dengan tepi dari foramen

    sphenopalatina. &ari sini tumor bertumbuh masuk kedalam kavum nasi! nasofaringdan kedalam fossa pterygopalatina! berjalan dibelakang dinding posterior dari sinus

    maksillaris dimana menekan kedepan dari pertumbuhan tumor.

    PATOLOGI

    Se0ara makroskopik! angiofibroma nampak sebagai keras! berlobulasi membengkak

    agak lembut! menyesuaikan dengan peningkatan umur. Warnanya bervariasi dari

    merah muda sampai putih. agian yang terlihat di nasofaring dan karena itu

    dibungkus oleh membran mukous tetap berarna merah muda! sedangkan bagian

    yang keluar ke daerah yang berdekatan ekstrafaringeal sering berarna putih atau

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 8

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    9/27

    abu/abu. Se0ara histologik! angiofibroma kebanyakan terdiri dari jaringan fibrosa

    padat menyisipkan dengan pembuluh darah dari ukuran bervariasi dan konfigurasi.

    Pembuluh darah biasanya mudah pe0ah dan dilapisi oleh lapisan tunggal dari

    endotelium. 1arena dindingnya hanya dari lapisan elastik dan lapisan otot halus!

    pembuluh darah ini tidak dapat mengalami vasokonstriksi ketika terjadi trauma!

    menyebabkan perdarahan yang berlimpah.

    umor yang berlangsung lama! 0enderung kearah penekanan perlahan dari sinusoid!

    jadi batas endotelial sel terdorong saling berlaanan arah seperti kabel! sementara

    lainnya terjadi trombosis intravaskular. 1omponen fibrosa biasanya padat dan

    seluler. Sel stromal! yang melambangkan fibroblas dan atau miofibroblas!

    mengelilingi pada nukleus stellata dan kadang/kadang! nekleolus prominent. 'itosis

    tidak ada. 'ikroskop elektron memperlihatkan karakteristik dari granula kromatin

    padat terdistribusi dalam nukleus dari fibroblas.

    G!"# 1$ R%&%'&( )&* +)%#&( ,#( JNA$ T!)' &%"-. !&& / "% (,'

    "%#'( sessile "%## '%!%#. / &%"%-!/ "%#, ,! &+#($

    JNA 9- ,) "%#"%-' "%#'( pedunculated - polypoid

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 9

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    10/27

    G!"# 2$ G!"# .(&++(& ,#( JNA$ T!)' !"# ("#+&( "%#"%-'

    "( , : ,! +! 9#( (' , )%!"--. ,#. "%#,(,( ()(&

    , ).

    PATOFISIOLOGI

    'enurut 'ansfield < 4*++;6 ! asal mula JNA terletak di sepanjang dinding posterior/

    lateral di atap nasofaring! biasanya di daerah margin superior foramen sfenopalatina

    dan aspek posterior dari middle turbinate. %istologi janin mengkonfirmasikan luasnya

    area jaringan endotel di daerah ini.

    ukannya menyerbu jaringan disekitarnya! namun tumor ini berpindah dan berubah

    menyandarkan diri pada tekanan sel/sel yang telah mati 4necrosis6 untuk merusak

    dan menekan melalui perbatasan yang banyak tulangnya.

    Pada -+/*+> kasus! terjadi perluasan intrakranial.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 10

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    11/27

    'enurut efik ? 4*++:6! tumor mulai tumbuh di dekat foramen sfenopalatina.

    umor/tumor yang besar seringkali memiliki dua lobus 4bilobed6 atau dumbbell%

    shaped! dengan satu bagian tumor mengisi nasofaring dan bagian yang lainnya

    meluas ke fossa pterigopalatina.

    Pertumbuhan anterior terjadi pada membran mukosa nasofaring! memindahkannya

    ke anterior dan inferior menuju ke ruangpostnasal. Pada akhirnya! rongga hidung

    terisi pada satu sisinya! dan septumnya berdeviasi 4$bengkok$6 ke sisi lainnya.

    Pertumbuhan superior langsung menuju sinus sfenoid! yang dapat juga terjadi erosi

    4eroded6. Fekungan sinus 4cavernous sinus6 dapat "diserbu$ atau diinvasi juga jika

    tumor berkembang lebih lanjut.

    Penyebaran lateral langsung menuju fossa pterigopalatina! mendesak dinding

    posterior sinus maksila. ?alu! fossa infratemporal dimasuki atau diinvasi.

    Adakalanya! bagian sfenoid yang lebih besar 4the greater ing of the sphenoid6

    dapat ter/erosi! membuka middle fossa dura. erjadi proptosis dan atrofi nervus

    optikus jika fissura orbita didesak oleh tumor.

    1ejadian angiofibroma ekstranasofaring sangatlah jarang dan 0enderung terjadi pada

    pasien yang lebih tua! terutama pada anita! namun tumor jenis ini lebih sedikit

    melibatkan pembuluh darah 4less vascular6 dan kurang agresif 4less aggressive6 jika

    dibandingkan dengan JNA.

    MANIFESTASI KLINIS

    G%9

    1. 2bstruksi nasal 4)+/,+>6 dan ingus 4rhinorrhea6. 7ni merupakan gejala yangpaling sering! terutama pada permulaan penyakit.

    2. Sering mimisen 4epista$is6 atau keluar 0airan dari hidung yang berarna

    darah 4blood%tinged nasal discharge6. 'imisen! yang berkisar 9=/;+> ini!

    biasanya satu sisi 4unilateral6 dan berulang 4recurrent6.

    B. Sakit kepala 4*=>6! khususnya jika sinus paranasal terhalang.

    4. Pembengkakan di ajah 4facial selling6! kejadiannya sekitar -+/-)>.

    5. uli konduktif 4conductive hearing loss6 dari obstruksi tuba eusta0hius.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 11

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    12/27

    6. 'elihat dobel 4diplopia6! yang terjadi sekunder terhadap erosi menuju ke

    rongga kranial dan tekanan pada kiasma optik.

    :. Dejala lainnya yang bisa juga terjadi misalnya8 keluar ingus satu sisi

    4unilateral rhinorrhea6! tidak dapat membau 4anosmia6! berkurangnya

    sensitivitas terhadap bau 4hyposmia6! recurrent otitis media! nyeri mata 4eye

    pain6! tuli 4deafness6! nyeri telinga 4otalgia6! pembengkakan langit/langit mulut

    4selling of the palate6! kelainan bentuk pipi 4deformity of the cheek6! dan

    rhinolalia.

    T,

    1. ampak massa merah keabu/abuan yang terlihat jelas di faring nasal

    posteriorE nonencapsulateddan seringkali berlobus 4lobulated6E dapat tidak

    bertangkai 4sessile6 atau bertangkai 4pedunculated6. Angka kejadian massa di

    hidung 4nasal mass6 ini men0apai )+>.

    2. 'ata menonjol 4proptosis6! langit/langit mulut yang membengkak 4a bulging

    palate6! terdapat massa mukosa pipi intraoral 4an intraoral buccal mucosa

    mass6! massa di pipi 4cheek mass6! atau pembengkakan -ygoma4umumnya

    disertai dengan perluasan setempat6. Angka kejadian massa di rongga mata

    4orbital mass6 ini sekitar -=>! sedangkan angka kejadian untuk mata

    menonjol 4proptosis6 sekitar -+/-=>.

    B. anda lainnya termasuk8 otitis serosa karena terhalangnya tuba eusta0hius!

    pembengkakan (ygomati0us! dan trismus 4kejang otot rahang6 yang

    merupakan tanda baha tumor telah menyebar ke fossa infratemporal. Juga

    terdapat penurunan penglihatan yang dikarenakan optic nerve tenting! namun

    hal ini jarang terjadi.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 12

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    13/27

    G!"# 3$ F++ &%+# ' ,% JNA$ P%#.(' )%+9+ ! , "(

    %. 9./ '#% )%%' ,#( -!+#$

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    L"+#+#(-!

    Anemia yang kronis merupakan keadaan yang sering ditemukan pada keadaan ini.

    B(+)&(

    Pada pemeriksaan histologis! ditemukan jaringan serabut yang telah deasa5matang

    4mature fibrous tissue6 yang mengandung berma0am/ma0am pembuluh darah yang

    berdinding tipis. Pembuluh/pembuluh darah ini dilapisi dengan endothelium! namun

    mereka kekurangan elemen/elemen otot yang dapat berkontraksi se0ara normal.

    7nilah yang dapat menjelaskan tentang ke0enderungan terjadi perdarahan.

    1arena karakteristik klinis dan gambaran raadiografi mungkin banyak klinisi yang

    merasa perlu untuk melakukan biopsi. Akan tetapi biopsi dari lesi JNA dapat

    mengakibatkan perdarahan hebat. 1ebanyakan kasus dari angiofibroma nasofaring

    juvenile tidak dianjurkan untuk biopsi sebelum reseksi defenitif. Walaupun

    didapatkan gambaran radiologis yang klasik! bagaimanapun! tidak ada tanda absolut

    dari angiofibroma. Jika tumor atipikal atau jika gambaran klinik tidak biasa!

    seharusnya dipertimbangkan untuk biopsi sebelum tumor direseksi. ila diperlukan!

    biopsi dari kasus yang di0urigai angiofibroma dapat dilakukan di ruang operasi.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 13

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    14/27

    P%!%#('& R,(++(&

    C22 S7NAR/G

    Pada foto sinar/G tumor nampak sebagai massa jaringan lunak dalam nasofaring.%olman dan 'iller menggambarkan karakteristik dari tumor ini pada foto lateral! yaitu

    pendorongan prosesus pterigoideus ke belakang sehingga fissura pterigopalatina

    membesar. Akan terlihat juga adanya massa jaringan lunak di daerah nasofaring

    yang dapat mengerosi dinding orbita! arjus (igoma dan daerah di sekitar nasofaring.

    F SFAN dan 'R7 4'ADN

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    15/27

    G!"# 4 & '(#($ ;T &* *+#+ ,#( %&( / !%(&( #+ .(,- '(#( ,&(-& %.!+(,(&$ L%&( 9- !%--) &(-& !'&(#(& , !%,+#+ &%)-! &("%#,%

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    16/27

    AND72DRAC7

    &engan angiografi terlihat gambaran vaskuler yang banyak 4ramai6. Pada Angiografi

    ini terlihat lesi vaskuler yang terutama disuplai oleh 0abang dari arteri ma#illaris

    interna. Angiografi terutama dilakukan pada kasus dengan ke0urigaan adanya

    penyebaran intrakranial atau pada pasien dimana pada penanganan sebelumnya

    gagal.

    G!"# 5$ G!"# (+#! JNA

    STADIUM

    Sebagai neoplasma dari nasofaring! stadium tumor berdasarkan pada daerah yang

    terlibat adalah penting untuk evaluasi individu dan pengobatannya. .ifferent Staging

    System diperlukan untuk memilih pendekatan bedah untuk mengeluarkan JNA!

    Fhandler dkk merekomendasikan sistem stadium untuk kanker nasofaring oleh AJF 8

    Stadium 7 8 umor di nasofaring.

    Stadium 77 8 umor meluas ke rongga hidung dan atau sinus sfenoid.

    Stadium 777 8 umor meluas kedalam antrum! sinus ethmoid! fossa

    pterygomaksillaris! fossa infratemporalis. 2rbita dan atau pipi.

    Stadium 7I 8 umor meluas ke rongga intrakranial.

    K&(('&( M%-#- S%&&(+&

    Stadium 7A umor terbatas di nares posterior dan atau ruang nasofaring.

    Stadium 7 umor meliputi nares posterior dan atau ruang nasofaring

    dengan keterlibatan sedikitnya satu sinus paranasal.

    Stadium 77A umor sedikit meluas ke lateral menujupterygoma$illary fossa.

    Stadium 77 umor memenuhipterygoma$illary fossadengan atau tanpa

    erosi superior dari tulang/tulang orbita.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 16

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    17/27

    Stadium 777A umor mengerosi dasar tengkorak 4yakni8 middle cranial

    fossapterygoid base6E perluasan intrakranial minimal.

    Stadium 777 umor telah meluas ke intrakranial dengan atau tanpa

    perluasan ke sinus kavernosus.

    K&(('&( M%-#- F(&*.

    Stadium 7 umor terbatas di rongga hidung dan nasofaring tanpa kerusakan

    tulang.

    Stadium 77 umor menginvasi fossa pterigomaksilaris! sinus paranasal

    dengan kerusakan tulang.

    Stadium 777 umor menginvasi fossa infratemporal! orbita dan atau regio

    parasellarE sisanya di lateral sinus kavernosus.

    Stadium 7I umors menginvasi sinus kavernosus! regio kiasma optik! dan

    atau fossa pituitari.

    DIFFERENSIAL DIAGNOSIS

    -. Penyebab lain dari obstruksi nasal! 4seperti polip nasal! polip antrokoanal!

    teratoma! en0ephalo0ele! dermoids! inverting papilloma! rhabdomyosar0oma!

    karsinoma sel skumous6.

    *. Penyebab lain dari epistaksis! sistemik atau lokal.

    B. Penyebab lain dari proptosis atau pembengkakan orbita.

    9. Dranuloma piogenik 4pyogeni0 granuloma6.

    =. Polip koanal 40hoanal polyp6.

    ;. Polip angiomatosa 4angiomatous polyp6.

    :. 1ista nasofaringeal 4nasopharyngeal 0yst6.

    ). 1ordoma 40hordoma6.

    ,. 1arsinoma nasofaring.

    PENATALAKSAAN

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    18/27

    dalam pembuluh darah untuk membendung aliran darah. iasanya agen embolisasi

    dimasukkan melalui arteri karotis eksterna lalu ke arteri maksilaris interna. Suplai

    darah yang 0ukup masih bisa didapat dari arteri karotis interna dan arteri/arteri

    etmoidalis. &engan embolisasi saja 0ukup untuk menghentikan perdarahan hidung!

    atau dapat langsung diikuti dengan pembedahan untuk mengangkat tumor.

    G!"# 6 '(#($ G!"# (+#( JNA &%"%-! %!"+(&&(

    G!"# 6" '$ G!"# (+#( &%%. %!"+(&&(

    2P

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    19/27

    mendapatkan pembukaan yang 0ukup untuk mengeluarkan lesi. Pendekatan facial

    translocationdikombinasikan dengan /eber%'erguson incisiondan untuk perluasan

    koronal digunakan frontotemporal craniotomy dengan midface osteotomies untuk

    jalan masuk. Pendekatan lateral melalui fossa infratemporal diperlukan untuk

    mereseksi tumor yang membesar ke regio tersebut.

    erapi medikamentosa dengan diethylstilbestrol */B minggu pre/operatif untuk

    mengurangi perdarahan saat operasi. Anastesi yang bersifat hipotensif juga dipilih

    untuk lebih baik lagi mengurangi perdarahan.

    Dambar :a dan :b. 2perasi pembedahan JNA dengan pendekatan midfacial degloving.

    &engan pendekatan ini bisa dibuka akses membuka tulang/tulang midfasial tanpa

    meninggalkan luka5s0ar di ajah.eberapa fraktur fasial dan tumor/tumor midfasial lain juga

    bisa ditangani dengan pendekatan ini. ampak JNA yang sangat besar sedang diangkat dari

    ruang post nasal.

    ;++. S-- K&-& , T.) O)%#&( R.(++!/ L%#>

    Anak laki/laki dengan riayat sumbatan hidung sebelah kiri yang telah lama dan

    riayat tiga bulan epistaksis bilateral berulang. Pemeriksaan memperlihatkan massa

    pada hidung kiri. Suatu angiofibroma nasofaring juvenile setelah pemeriksaan F

    S0an. 2perasi pengangkatan dilakukan setelah pre/operatif angiografi dengan

    embolisasi dari tumor. 2perasi berjalan tanpa komplikasi atau membutuhkan

    transfusi darah perioperatif. ujuh tahun setelah pengangkatan tumor dengan tidak

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 19

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    20/27

    buktirekuren.

    -. ?ateral rhinotomy sinistra dan membelah bibir. 'embuat osteotomies maksillaris

    medial.

    *. Segmen maksillaris anterior dan lekukan hidung dibuka untuk melihat tumor yang

    terletak dibaah.

    B. 'aksillotomy anterior diperluas kelateral untuk jalan masuk ke bagian lateral dari

    tumor. Sphenoethmoide0tomy dan dinding posterior sinus maksillaris dibuka untuk

    penglihatan yang luas agar aman mengangkat tumor dari dasar tengkorak dan fossa

    pterygomaksillaris atau infra temporal.

    9. umor besar berbentuk "dumbell$ diangkat.

    =. 'embuat da0ro0ystorhinostomy dan medial 0anthope#y. Favum diisi dengan

    pasta bismuth/iodoform/paraffin kaat impregnated. Segmen maksillaris media

    dikembalikan dan difiksasi dengan kaat interosseous. 1artilago nasal bagian atas

    samping disambungkan ke tulang untuk men0egah kolaps dari valvula nasal.

    ;. 7nsisi eksternal dan intraoral ditutup lapis demi lapis.

    %2R'2NA?

    1arena JNA berhubungan dengan pubertas pada pria muda! penggunaan terapi

    hormonal digunakan sebagai terapi tambahan untuk JNA. Penghambat reseptor

    testosteron flutamide dilaporkan mengurangi tumor stadium 7 dan 77 sampai 99>.

    Walaupun mereduksi tumor dengan hormon! jalan ini tidak digunakan se0ara rutin.

    RA&72 dengan terapi radiasi. Penggunaanradioterapi sebagai modalitas utama untuk penatalaksanaan JNA yang berhasil

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 20

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    21/27

    pernah dilaporkan oleh HF?A. &ari *: pasien yang dilaporkan! tumor berhasil

    dikendalikan pada *B 4)=>6 dan empat pasien akhirnya mengalami rekurensi setelah

    dua hingga lima tahun. Akan tetapi komplikasi jangka panjang dari radioterapi

    mun0ul pada empat pasien 4-=>6 yaitu gangguan pertumbuhan! panhipopituitarisme!

    nekrosis lobus temporalis! katarak! dan keratopati radiasi. Selain itu beberapa juga

    melaporkan keganasan kepala dan leher sekunder sebagai efek samping dari

    radioterapi terhadap JNA.

    agaimanapun! menganggap hubungan efek potensial dari radiasi membuat terapi

    radiasi tidak berguna dalam banyak kasus. Selain itu perlu diperhatikan juga efek

    samping dari radioterapi. Prognosis dari radioterapi sendiri ditentukan oleh stadium

    tumor. @ang mana lebih baik pada tumor stadium rendah tapi kurang memberi hasil

    pada tumor stadium akhir.

    KOMPLIKASI

    1omplikasi tidak dapat dipisahkan dengan perluasan intrakranial 4penyakit stadium

    7I6! perdarahan yang tak terkontrol dan kematian! dan iatrogenic injury terhadap

    struktur vital. 7nfeksi SSP dan defisit neurologis bisa terjadi apabila tumor sudah

    berekspansi ke intrakranial atau pas0a operasi basis 0ranii.

    1omplikasi lainnya meliputi8 perdarahan yang banyak 4e$cessive bleeding6.

    1ebutaan sementara 4transient blindness6 sebagai hasil embolisasi! namun ini jarang

    terjadi. 'ati rasa di pipi 4anesthesia of the cheek6 sering terjadi dengan insisi Weber/

    Cerguson.

    Hntuk komplikasi dari radioterapi 0steoradionecrosis dan atau kebutaan karena

    kerusakan saraf mata! katarak! ransformasi keganasan 4malignant transformation6!

    gangguan pertumbuhan! panhipopituitarisme! dan nekrosis lobus temporalis.

    PROGNOSIS

    erbagai faktor risiko yang berkaitan dengan berulangnya JNA adalah8 keberadaan

    tumor di fossa pterigoideus dan basisphenoid! erosi clivus! perluasan intrakranial!

    suplai makanan dari arteri karotid interna! usia muda! dan ada tidaknya sisa tumor.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 21

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    22/27

    dengan reseksi lengkap dari JNA ekstrakranial dan :+> dengan tumor intrakranial.

    Rerata kesembuhan ,+> berhubungan dengan pembedahan kedua jika terjadi

    kekambuhan.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 22

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    23/27

    BAB IV

    RADIOSURGERY SEBAGAI ALTERNATIF TERAPI JNA DI MASA DEPAN

    Radiosurgery adalah prosedur medis yang masih 0ukup baru. Pertama kali

    dikembangkan pada -,=-. eknologi 0anggih dan alat yang rumit dan mahal

    membuat belum banyak instansi kesehatan memilikinya. Apalagi di negara

    berkembang seperti 7ndonesia. Radiosurgery mempunyai prinsip dasar seperti

    radioterapi yaitu menggunakan radiasi pengion untuk membunuh sel/sel tumor.

    Perbedaannya adalah sinar pengion diarahkan dengan presisi tinggi sehingga tidak

    merusak sel/sel yang sehat.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 23

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    24/27

    Radiosurgery umumnya digunakan untuk keganasan/keganasan SSP yang biasanya

    lokasinya 0ukup sulit untuk dijangkau dengan pembedahan terbuka atau beresiko

    melukai jaringan/jaringan vital disekitarnya seperti arteri dan nervus. Hntuk JNA

    sendiri Radiosurgery belum menjadi indikasinya akan tetapi ada satu kasus yang

    dilaporkan oleh Fhul 1ee Park dkk yang berhasil menangani JNA rekuren dengan

    salah satu alat radiosurgery yang disebut Damma 1nife surgery 4D1S6.

    1asusnya adalah seorang pria 9) tahun dengan keluhan berkurangnya ketajamanpenglihatan mata kanan yang ditemukan dalam medi0al 0he0k up rutin. Iisus

    penglihatan di mata kanan dan kiri berurutan adalah +!9 dan -!* tidak ditemukan

    adanya kelainan dalam pemeriksaan neurologi termasuk pemeriksaan lapang

    pandang dan gerakan mata.. pemeriksaan fisik ditemukan eksophtalmus ringan. 'R7

    menunjukkan sebuah massa infraorbital sebesar B 0m di orbita kanan. 2S kemudian

    menjalani 0raniotomi frontotemporal kanan dengan pembukaan dinding lateral dan

    langit/langit orbita untuk mendapatkan akses langsung menuju massa. 'assa

    dikeluarkan se0ara subtotal agar fungsi penglihatan terjaga. Iisus pos/operatif

    langsung dari mata kanan terjaga pada +!=. Pemeriksaan histologis pada jaringan

    massa mengkonfirmasi baha massa itu suatu JNA. Akan tetapi penglihatan 2S

    se0ara perlahan semakin memburuk dan sama sekali menghilang empat tahun

    setelah operasi. 'R7 menunjukkan pertumbuhan kembali dari massa dalam orbita

    kanan. 1arena reseksi total dari tumor sulit dilakukan karena struktur vital 4mata6

    yang berada di dekatnya! 2S 0oba ditangani dengan D1S. Ilume tumor diukur

    sebesar ;!) 0mB dan dosis radiasi sebesar -: Dy kepada =+> dari garis isodosis

    batas tumor.karena penglihatan mata kanan 2S sudah menghilang pada saat D1S

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 24

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    25/27

    dilakukan! dilakukan peraatan pada 0hiasma optikum dan nervus optikus

    kontralateral. &osis radiasi maksimal pada bagian nervus optikus ini adalah =!9 Dy.

    Penutup digunakan untuk mengurangi dosis radiasi ke lensa mata bilateral untuk

    mengurangi kemungkinan terjadinya katarak aikbat radiasi. 2S berhasil mentoleransi

    terapi tanpa komplikasi. 'R7 CKfollo up rutin dilakukan setiap tahun dan

    menunjukkan pengurangan ukuran tumor se0ara bertahap. 9 tahun setelah D1S

    tumor hampir benar/benar menghilang. idak ada komplikasi yang timbul se0ara

    klinis dan radiologis selama follo up.

    aik bedah maupun radioterapi sudah dilaporkan sangat efektif sebagai

    penatalaksanaan JNA dengan angka rata/rata kesembuhan men0apai )+>. Akan

    tetapi perlu dipikirkan komplikasi serius dari dari kedua moda terapi. Jika komplikasi

    serius intervensi bedah seperti perdarahan masif dan infeksi bersifat langsung!

    komplikasi dari radioterapi lebih lama dengan masa laten sekitar *+ tahun sebelum

    mun0ulnya komplikasi. Jadi menentukan penatalaksanaan yang paling optimal

    diantara * moda tersebut menjadi sumber kontroversi. Fummings dan %arood dkk

    menganalisa resiko komplikasi kumulatif relatif diantara kedua moda terapi se0ara

    numerik! dan mereka menyimpulkan kedua moda tersebut memiliki angka kumulatif

    resiko sebesar -8-++

    Radiosurgery mempunyai beberapa kelebihan dibanding bedah dan radioterapi.

    Radiosurgery tidak invasif dan bebas dari komplikasi akut bedah seperti perdarahan

    masif. Selain itu aktu pemulihan tentu lebih 0epat ketimbang pemulihan post/

    operasi. Hntuk komplikasi jangka panjang! radiosurgery mempunyai resiko lebih ke0il

    ketimbang radioterapi konvensional se0ara teori karena peren0anaan dosimetri yang

    lebih akurat dengan jaringan sehat yang lebih sedikit terpapar radiasi.

    Walaupun begitu radiosurgery bukan tanpa kelemahan. Radiosurgery sulit untuk

    massa yang berukuran lebih dari B0m karena dibutuhkan dosis radiasi yang besar.

    Selain itu aktu untuk men0apai hasil yang diinginkan juga tetap lebih lama karena

    massa tumor memerlukan aktu untuk regresi. entu ini bukan pilihan bagi kasus/kasus yang gaat. ?aporan keberhasilan terapi JNA dengan radiosurgery ini

    mungkin bisa menjadikan JNA sebagai indikasi dilakukan radiosurgery. Akan tetapi

    penelitian dan pengalaman lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektifitas

    radiosurgery untuk terapi JNA. erutama untuk efek samping jangka panjangnya.

    Referat Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma 25

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    26/27

    R%%#%&(

    -6 Cau0i! et.al. 4

  • 7/14/2019 38853512 Refrat THT Nasofaring Angiofibroma

    27/27

    -*6 Anurogo!&ito. 'isteri &ibalik 1eajaiban umor %idung Angiofibroma. &alam8

    http5netsains4com+6676)misteri%di%balik%keajaiban%tumor%hidung%

    angiofibroma . 'ei , *++,

    -B6 Ali! Alhamsyah. Referat8 Angiofibroma Nasofaring Juvenile. &alam8

    http855.alhamsyah.0om5*++:5+-5*)5referat/angiofibroma/nasofaring5 .

    Januari *) *++:

    -96 Andrade! Nilvano Alves et.al. Nasopharyngeal Angiofibroma8 Revie of the

    Deneti0 and 'ole0ular Aspe0ts. 7n8

    http855.arOuivosdeorl.org.br50onteudo5a0ervoeng.aspQidK==B.

    7nternational Ar0hives of 2torhinolaryngology. No.B! Iol -*! *++)

    -=6 Park! Fhul/1ee et.al. Re0urrent Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma

    reated ith Damma 1nife Surgery. 7n8 http855jkms.org5fullte#t5html5jkms/*-/

    ::B.html. 8orean Academy of Medical Sciences4August *- *++;

    -;6 Rahmani! Shervin et.al. 'eningitis And Foma As he Cirst 'anifestation 2f

    Juvenile Angiofibroma. 7n8

    http855.ispub.0om5journal5theinternetjournalofotorhinolaryngology5vol

    ume9number-B:5arti0le5meningitisand0omaasthefirstmanifestatio

    nofjuvenileangiofibroma.html. The 9nternet Journal of 0tolaryngology

    9SSN5()+:%:;+6.

    http://netsains.com/2009/05/misteri-di-balik-keajaiban-tumor-hidung-angiofibroma/http://netsains.com/2009/05/misteri-di-balik-keajaiban-tumor-hidung-angiofibroma/http://www.alhamsyah.com/2007/01/28/referat-angiofibroma-nasofaring/http://www.arquivosdeorl.org.br/conteudo/acervo_eng.asp?id=553http://www.arquivosdeorl.org.br/conteudo/acervo_eng.asp?id=553http://jkms.org/fulltext/html/jkms-21-773.htmlhttp://jkms.org/fulltext/html/jkms-21-773.htmlhttp://jkms.org/fulltext/html/jkms-21-773.htmlhttp://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_otorhinolaryngology/volume_4_number_1_37/article/meningitis_and_coma_as_the_first_manifestation_of_juvenile_angiofibroma.htmlhttp://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_otorhinolaryngology/volume_4_number_1_37/article/meningitis_and_coma_as_the_first_manifestation_of_juvenile_angiofibroma.htmlhttp://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_otorhinolaryngology/volume_4_number_1_37/article/meningitis_and_coma_as_the_first_manifestation_of_juvenile_angiofibroma.htmlhttp://netsains.com/2009/05/misteri-di-balik-keajaiban-tumor-hidung-angiofibroma/http://netsains.com/2009/05/misteri-di-balik-keajaiban-tumor-hidung-angiofibroma/http://www.alhamsyah.com/2007/01/28/referat-angiofibroma-nasofaring/http://www.arquivosdeorl.org.br/conteudo/acervo_eng.asp?id=553http://jkms.org/fulltext/html/jkms-21-773.htmlhttp://jkms.org/fulltext/html/jkms-21-773.htmlhttp://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_otorhinolaryngology/volume_4_number_1_37/article/meningitis_and_coma_as_the_first_manifestation_of_juvenile_angiofibroma.htmlhttp://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_otorhinolaryngology/volume_4_number_1_37/article/meningitis_and_coma_as_the_first_manifestation_of_juvenile_angiofibroma.htmlhttp://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_otorhinolaryngology/volume_4_number_1_37/article/meningitis_and_coma_as_the_first_manifestation_of_juvenile_angiofibroma.html