3.1 model pengembangan - unja
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian R & D (Reserach and
development). Sebelum melakukan pengembangan, peneliti telah melakukan
penelitian dengan beberapa langkah penelitian yaitu, merumuskan masalah,
kemudian membuat instrumen penelitian, mengumpulkan data menggunakan
instrumen penelitian, kemudian menarik kesimpulan. Produk yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul elektronik. Model yang
digunakan dalam pengembangan modul elektronik adalah menggunakan model
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and
Evaluation) yang dilakukan secara bertahap dan sistematis. “The ADDIE concept
is used to develop performance-based learning” (Branch, 2009: 2). (Konsep
ADDIE digunakan untuk mengembangkan pembelajaran berbasis kinerja).
Pembelajaran berbasis kinerja merupakan pembelajaran yang mendominasi
kegiatan siswa dari pada guru.
Peneliti menggunakan Model ADDIE dalam pengembangan ini karena
model ADDIE memiliki prosedur yang sistematis dan sederhana. Setiap tahap
dalam ADDIE selalu ada perbaikan sehingga memudahkan peneliti dalam
mengembangkan produk dan meningkatkan keefektifan produk yang dihasilkan.
Selain itu menurut Putra, DKK, (2014: 4).“ Model ADDIE disusun secara
terprogram sebagai upaya menyelesaikan masalah belajar yang berkaitan dengan
media belajar”. Media belajar tentu sangat mendukung dalam proses pembelajara
31
sehingga diperlukan model pengembangan yang dapat menghasilkan media
belajar dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristi peserta didik.
3.2 Prosedur Pengembangan
Proses pengembangan Modul Elektronik berbasis kearifan lokal
menggunakan aplikasi 3D Pageflip Professional membutuhkan prosedur
penelitian yang sistematis sehingga dapat memperlancar proses penelitian. Sesuai
dengan pendapat Tegeh, DKK, (2013: 13), “Model ADDIE memiiliki lima tahap
dalam pengembangan produk yaitu, (1) Analyze, (2) Desaign, (3) Development,
(4) Implementation, dan (5) Evaluation.
Gambar 3.1 Model ADDIE
Prosedur pengembangan Modul Elektronik berbasis kearifan lokal
memiliki tahap-tahap yang sistematis, tahap-tahap tersebut memiliki tujuan yang
berbeda-beda. Berikut merupakan penjelasan setiap tahap dalam model ADDIE :
Analyze
Desaign
Evaluation
Implementation
Development
32
3.2.1. Tahap Analisis (Analyze)
Tahap yang pertama harus dilakukan sebelum melakukan pengembangan
adalah menganalisis beberapa faktor yang diperlukan dalam upaya memulai
pengembangan Modul Elektronik agar mendapatkan gambaran dari hasil Modul
Elektronik yang diharapkan. Hal yang perlu dianalisis adalah menganalisis
kebutuhan yang terdiri atas wawancara dinas pendidikan tokoh masyarakat, dan
tokoh adat, kemudian analisis bahan ajar dengan mewawancarai guru di sekolah
dasar, analisis karakteristik peserta didik, baik aspek sikap, pengetahuan dan
sosio-emosional. Dan menganalisis kurikulum khususnya pada kelas IV untuk
mengetahui pada pembelajaran mana kearifan lokal cocok dikaitkan.
1. Analisis kebutuhan
Analisis Kebutuhan digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
mengembangkan produk berupa Modul Elektronik berbasis kearifan lokal.
Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan mewawancarai Tokoh Masyarakat.
Tokoh adat, dan dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Tebo untuk
mengetahui kearifan lokal tari Nek Pung.
Wawancara dilakukan bersama dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat
setempat yang memiliki pemahaman mengenai kearifan lokal daerah setempat.
Hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa tari Nek Pung merupakan kearifan
lokal daerah kabupaten Tebo, tepatnya di desa sungai keruh. Tari Nek Pung
menceritakan seorang gadis sedang merasa sedih dan kemudian dihibur oleh ibu
beserta para dayang. Nilai-nilai yang terkandung adalah tidak boleh berlarut-larut
dalam kesedihan. Tari Nek pung sering ditampilkan sebagai hiburan dibeberapa
acara daerah setempat dengan harapan para generasi muda dapat mengenali
33
kearifan lokal daerah setempat. Sehingga keberadaan tari Nek Pung tetap lestari
dengan kehadiran para generasi muda yang mampu mengenali bahkan mampu
mengembangkan kearifan lokal yang ada.
Harapan agar tari nek pung tetap lestari juga disampaikan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Tebo. Beberapa upaya telah dilakukan oleh dinas
pendidikan dan kebudayaan kabupaten Tebo dalam melesatrian kearifan lokal
daerah setempat, baik menampilkan di acara besar ataupun sosialisasi kepada guru
Sekolah Dasar. Seperti dibeberapa gugus KKG dihimbau agar mengkaitkan
kearifan lokal provinsi jambi didalam RPP yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Meskipun sosialisasi tersebut belum menyeluruh namun sedang
diusahakan oleh Dinas Pendidikan agar peserta didik mengenali kearifan lokal
kabupaten Tebo dan umumnya didaerah provinsi Jambi.
2. Analisis karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar tentu memiliki perbedaan baik dari
segi kognitif, sosio-emosional, dan fisik. Perkembangan Kognitif peserta didik
kelas IV yaitu memiliki daya berfikir kritis yang baik dan mampu menelaah suatu
masalah secara mendalam.(Bujuri, 2018 : 46) . peserta didik tidak hanya mampu
menghitug saja namun mampu membandingkan objek-objek yang ada. Selain itu
anak dapat memecahkan suatu permasalahan perkalian dengan narasi atau cerita.
Pada fase ini guru dapat menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu
pembelajaran berkelompok dan bekerjasama, pembelajaran kooperatif ini dapat
melatih komunikasi peserta didik Untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Selain itu, menurut Alfin, (2015: 195). bahwa “Pada masa sekolah dasar yaitu
rentang umur 7-11 tahun peserta didik mengetahui simbol matematis namun tidak
34
mengatahui hal-hal yang abstark”. Simbol matematis dimaksud sebagai simbol
matematika, peserta didik sudah memiliki keahlian dalam melakukan perhitungan
baik yang sederhana maupun sedikit rumit menggunakan rumus0rumus yang ada.
Pada kelas IV tentu peserta didik sudah memiliki pemikiran untuk berprestasi
sehingga dia akan memotivasi dirinya untuk melakukan kegiatan berprestasi.
Beradaptasi dengan lingkungan, Mudah bergaul dengan orang lain dan teman
sebaya, serta cepat beriteraksi dengan seseorang merupakan capaian dari
perkembangn sosio-emosional peserta didik di Sekolah Dasar. Seorang peneliti
pernah melakukan penelitian mengenai sosio-emosional usia sekolah dasar dan
kelas IV menjadi target penelitian, ia berpendapata bahwa “ada beberapa sikap
sosio-emosional peserta didik yang tecapai yaitu sikap peduli dan interaktif
sehingga dapat dikatakan memiliki sosio-emosional yag baik”.(Assingkily, dan
Hardiyati, 2019 : 30). Perkembangan sosio-emosional merupakan faktor penting
yang dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didik, sehingga seorang guru
diharapkan mampu mengembangkan sosio-emosional peserta didik agar terbantu
dalam mencapai keberhasilanya.
perkembangan sosio-emosional peserta didik tentuu tidak lepas dari peran
guru dalam proses pembelajaran. peserta didik akan memiliki sikap sosio-
emosional yang baaik apabila lingkungannya mendukung. Pada usia sekolah dasar
khususnya kelas tinggi, yaitu IV, V dan VI biasanya peserta didik sudah mulai
memiliki sikap yang baik. Seperti yang dikatakan oleh Sinson & Wedyawati
(2017 : 26) bahwa “peserta didik mampu bekerja sama, percaya diri,
memperhatikan dengan baik, menghargai pendapat orang lain”. Meskipun
terkadang dilapangan peserta didik belum memiliki sosio-emosional yang baik
35
secara keseluruhan, namun jika lingkungan mendukung tentu peserta didik akan
memiliki sosio-emosional yang baik.
Mencapai keberhasilan tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk
faktor perkembangan fisik . Perkembangan fisik seseorang memiliki 4 aspek
yaitu, sistem saraf, otot, kelenjar endokrin dan struktur tubuh. Pada kelas IV
peserta didik berumur sekitar 10-11 tahun. “kekuatan anak laki-laki lebih kuat dari
pada perempuan”.(Alfin, 193) Pada usia ini kenaikan darah dan metabolisme lebih
tajam. Sehingga menuju ke umur 12 tahun peserta didik perempuan mulai
memiliki kematangan seksual, sedangkan peserta didik laki-laki lebih lambat
dalam mencapai kematanagn seksual. Pada usia ini guru harus memiliki perhatian
yang cukup untuk peserta didik sebagau upaya mengontrol perkemangan fisik
peserta didik.
Perkembangan fisik peserta didik memang sangat bervariasi, kembali lagi
pada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembanagn fisik peserta didik.
Yaitu kondisi sosial ekonomi peserta didik, faktor budaya, jenis kelamin,
pertumbuhan, gaya belajar dan kemampuan belajar. Artiya lingkungan sangat
mempengaruhi perkembanagn peserta didik. Jika lingkungan mendukung maka
perkembangan peserta didik dapat berproses sesuai umur, sedangkan jika
lingkungan kurang mendukung maka perkembangan peserta didik dapat saja
mengalami penurunan atau keterlambatan.
3. Analisis kurikulum
Analisis kurikulum kelas IV semester ganjil menggunakan buku guru kelas
IV revisi 2017. Dan mengkaji Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Yaitu sebagai
berikut :
36
Tabel 3.1 Analisis Kurikulum Kelas IV semester ganjil
Tema Subtema KD
1
Indahnya
kebersamaan
1
Keberagaman
budaya bangsaku
Bahasa Indoneia
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan
pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis,
atau visual
Matematika
3.8 Menganalisis sefiat-sifat segi banyak
beraturan dan segi banyak tidak beraturan
Ppkn
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah
IPA
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran
IPS
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,
budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa Indonesia; serta
hubungannya dengan karakteristik ruang.
2
Kebersamaan
dalam keberagaman
Bahasa Indoneia
3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan
yang didapat
dari teks lisan, tulis, atau visual.
Matematika
3.12 menjelaskan dan menentukan ukuran sudut
pada bangun datar dalam satuan baku
menggunakan busur derajat
Ppkn
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah
IPA
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran
IPS
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,
budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa Indonesia; serta
37
hubungannya dengan karakteristik ruang.
3
Bersyukur atass
keberagaman
Bahasa Indoneia
3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan
yang didapat
dari teks lisan, tulis, atau visual
Matematika
3.12 menjelaskan dan menentukan ukuran sudut
pada bangun datar dalam satuan baku
menggunakan busur derajat
Ppkn
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah
IPA
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran
IPS
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,
budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa Indonesia; serta
hubungannya dengan karakteristik ruang
2
Selalu Berhemat
Energi
1
Sumber Energi
Bahasa Indoneia
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan
pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis,
atau visual
Matematika
3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari
jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
Ppkn
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan
hak sebagai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.2 Memahami tanda tempo dan tinggi rendah
nada.
IPA
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan
bentuk energi, dan sumber energi alternatif
(angin, air,
matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir)
38
dalam kehidupan sehari-hari.
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi
2
Manfaat Energi
Bahasa Indoneia
3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan
dua alat yang
sama dan berbeda.
Matematika
3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan
gambar dan model konkret.
3.2 Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa,
campuran,
desimal, dan persen) dan hubungan di antaranya.
3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari
jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun
pecahan dan desimal
Ppkn
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan
hak sebagai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.2 Memahami tanda tempo dan tinggi rendah
nada.
IPA
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan
sehari-hari
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi
3
Energi Alteratif
Bahasa Indoneia
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan
pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis,
atau visual
3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan
dua alat yang sama dan berbeda.
Matematika
3.2 Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa,
campuran, desimal, dan persen) dan hubungan di
antaranya.
3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari
39
jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal
Ppkn
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan
hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.2 Memahami tanda tempo dan tinggi rendah
nada.
IPA
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan
sehari-hari
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
3
Peduli terhadap
makhluk hidup
1
Hewan dan
tumbuhan
dilingkungan
rumahku
Bahasa Indoneia
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh
melalui wawancara menggunakan daftar
pertanyaan.
Matematika
3.3 menjelaskan dan melakukan penaksiran dari
jumlah, selisish, hasil kali dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal
Ppkn
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan
hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.4 Memahami karya seni rupa teknik tempel.
IPA
3.1 menganalisis hubungan antara bentuk dan
fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan
dan pelestarian sumber daya alam di
lingkungannya.
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat
40
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
2
Keberagaman
makhluk hidup
dilingkuganku
Bahasa Indoneia
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh
melalui wawancara menggunakan daftar
pertanyaan.
Matematika
3.3 menjelaskan dan melakukan penaksiran dari
jumlah, selisish, hasil kali dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal
Ppkn
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan
hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.4 Memahami karya seni rupa teknik tempel.
IPA
3.1 menganalisis hubungan antara bentuk dan
fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan
dan pelestarian sumber daya alam di
lingkungannya.
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
3
Ayo cintai
lingkungan
Bahasa Indoneia
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh
melalui wawancara menggunakan daftar
pertanyaan.
Matematika
3.3 menjelaskan dan melakukan penaksiran dari
jumlah, selisish, hasil kali dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal
Ppkn
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan
hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
PJOK
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
SBdP
3.4 Memahami karya seni rupa teknik tempel.
IPA
3.1 menganalisis hubungan antara bentuk dan
fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan
dan pelestarian sumber daya alam di
41
lingkungannya.
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
4
Berbagai
pekerjaan
1
Jenis-jenis
pekerjaan
Bahasa Indoneia
3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi
buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).
Matematika
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan
luas persegi, persegi panjang,dan segitiga serta
hubungan akar dua dengan akar pangkat dua
Ppkn
3.1 Memahami makna hubungan simbol dengan
sila-sila Pancasila.
PJOK
3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor dan non-
lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri
SBdP
3.1 Memahami gambar dan bentuk tiga dimensi.
IPA
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan
dan pelestarian sumber daya alam di
lingkungannya.
IPS
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan
hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan,
serta kehidupan sosial dan budaya dilingkungan
sekitar sampai provinsi
2
Pekerjaan
disekitarku
Bahasa Indoneia
3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi
buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).
Matematika
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan
luas persegi, persegi panjang,dan segitiga serta
hubungan akar dua dengan akar pangkat dua
Ppkn
3.1 Memahami makna hubungan simbol dengan
sila-sila Pancasila.
PJOK
3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor dan non-
lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri
SBdP
3.1 Memahami gambar dan bentuk tiga dimensi.
IPA
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan
dan pelestarian sumber daya alam di
lingkungannya.
IPS
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan
hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan,
serta kehidupan sosial dan budaya dilingkungan
sekitar sampai provinsi
3 Bahasa Indoneia
42
Pekerjaan
orangtuaku
3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi
buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).
Matematika
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan
luas persegi, persegi panjang,dan segitiga serta
hubungan akar dua dengan akar pangkat dua
Ppkn
3.1 Memahami makna hubungan simbol dengan
sila-sila Pancasila
PJOK
3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor dan non-
lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri
SBdP
3.1 Memahami gambar dan bentuk tiga dimensi
IPA
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan
dan pelestarian sumber daya alam di
lingkungannya.
IPS
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan
hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan,
serta kehidupan sosial dan budaya dilingkungan
sekitar sampai provinsi
Dengan melakukan analisis kurikulum tersebut, maka ada beberapa KD yang
cocok untuk dikaitkan dengan kearifan lokal tari nek pung kedalam proses
pembelajaran. Peneliti tertarik untuk mengkaitkan kearifan lokal tari nek pung
dengan tema 1 yaitu “Indahnya Kebersamaan” dengan subtema “Keberagamaman
Budaya Bangsaku”, karena kearifan lokal tari nek pung merupakah salah satu
keberagaman budaya yang ada di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi.
Sehingga diharapkan jika dikaitkan kedalam pembelajaran dapat mempertahankan
leragaman budaya bangsa Indonesia agar tetap lestari.
Setelah mengkaji buku guru dan buku siswa kelas IV revisi 2017, Ada
beberapa kompetensi dasar yang dapat dikaitkan dengan kearifan lokal tari Nek
Pung, KD tersebut ada pada tema 1 “Indahnya Kebersamaan”, Subtema 1
“keberagaman budaya bangsaku” pada pembelajaran 1, yaitu sebagai Berikut ;
43
Kompetensi Dasar IPS
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di
provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya
dengan karakteristik ruang.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya,
etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia;
serta hubungannya dengan karakteristik ruang.
Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks
lisan, Tulis atau visual
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar
gagasan kedalam kerangka tulisan
Kompetensi Dasar IPA
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran
4.6 menyajikan laporan hasil percobaan mengenai keterkaitan sifat bunyi dan
indera pendengaran
3.2.2 Tahap Perancangan (Design)
Tahap perencanaan bertujuan untuk mengetahui apa saja yang
dibutuhkan dalam proses pengembangan Modul Elektronik berbasis kearifan
lokal. Informasi yang didapat dijadikan sebagai landasan dalam pembuatan Modul
Elektronik berbasis kearifan lokal. sehingga dalam proses pembuatan Modul
44
Eleketronik dapat berjalan dengan sistematis. Selain itu peneliti juga
mempertimbangkan saran dari tokoh masyarakat, dinas pendidikan dan
kebudayaan daerah Tebo, serta guru kelas yang sempat diwawancarai.
1. Hasil wawancara dengan Tokoh Masyarakat
Setelah mewawancarai tokoh masyarakat peneliti Mengetahui kearifan lokal
tari Nek Pung baik arti, cerita tari Nek Pung, latar belakang munculnya tari Nek
Pung dan dan peralatan yang digunakan pada saat menari. Selain itu mengetahui
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tari Nek Pung, tokoh masyarakat tersebut
juga memberikan saran agar ada upaya dalam pelestarian kearifan lokal yang ada,
meskipun di daerah tersebut telah ada sanggar sebagai upaya pelestarian
kebudayaan, tokoh masyarakat mengharapkan agar para generasi muda mengenali
kebudayaan yang ada disekitar tempat tinggal, contohnya diakitkan kedalam
pembelajaran.
2. Hasil wawancara dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dinas pendidikan dan kebudayaan telah berupaya ikut melestarian
kebudayaan daerah dengan mengadakan suatu kegiatan “seniman masuk sekolah”,
namun kegiatan tersebut belum terlaksana di seluruh sekolah, sehingga perlu
adanya metode lain dalam melestarikan kearifan lokal daerah dengan upaya
pengenalan kearifan lokal kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Dinas
Pendidikan dan kebudayaan sangat mendukung dengan rencana peneliti yang
akan mengembangkan modul elektronik berbasis kearifan lokal tari nek pung,
sehingga tari nek pung dapat dikenalkan sejak dini kepada peserta didik Sekolah
Dasar. Secara perlahan Dinas pendidikan dan kebudayaan membantu dengan cara
45
sosialisasi kepada gugus tertntu pada saat KKG untuk integrasikan kearifan lokal
kedalam RPP.
3. Hasil wawancara dengan Guru kelas
Peserta didik dalam satu kelas tentu beragam, dan memiliki daya tangkap
materi yang berbeda dalam proses pembelajaran. sehingga perlu pemahaman
bagaimanakah bahan ajar yang disukai oleh peserta didik. Guru memberikan saran
yang berarti kepada peneliti, yaitu kembangkan bahan ajar yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan memberikan masukan mengenai kriteria bahan ajar
yang disukai oleh peserta didik. Peserta didik menyukai bahan ajar yang menarik,
praktis dan mudah dipahami. Tentunya tidak terdapat banyak sekali teks, namun
lebih kepada gambar dan animasi. Sehingga dapat meningkatkan antusias dan rasa
ingin tahu peserta didik.
Berdasarkan beberapa saran yang telah diberikan dan peneliti telah
mengkaji mengenai kurikulum maka peneliti akan mengintegrasikan kearifan
lokal Kabupaten Tebo Tari Nek Pung kedalam KD IPS, KD Bahasa Indonesia dan
KD IPA pada Tema 1 Indahnya Kebersamaan, Subtema 1 Keberagaman Budaya
Bangsaku, Pembelajaran 1. Sebelum merancang Modul Elektronik berikut adalah
hal yang perlu diperhatikan yaitu mengintegrasikan hasil wawancara dengan
tokoh masyarakat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Guru Kelas kedalam
Modul Elektronik berbasis kearifan lokal.
Adapun Story Board pada Modul Elektronik berbasis kearifan lokal
sebagai berikut :
46
Tabel 3.2 Srory Board
No. Bagian-bagian
Modul
Kerangka Modul
1.
Cover
a. Judul dan penulis
b. Gambar dan kelas
c. Pewarnaan cover adalah gradasi biru
dan merah
2.
Kata Pengantar
a. Kata pengantar
b. Isi kata pengantar
c. Bingkainya akan ada animsi kartun
dibagian bawah
3.
Daftar Isi
a. Daftar Isi
b. Sub judul
c. Nomor halaman
d. Bingkai berwarna coklat muda
4.
Petunjuk
penggunaan
Modul
a. Petunjuk penggunaan modul
b. Poin – poin petunjuk penggunaan
modul
c. Animasi membuka buku akan
diletakkan bagian bawah
b
c
a
a
b
a
b c
a
b
47
5. Kompetensi
Inti
a. Kompetensi Inti
b. KI 1, KI 2, KI 3, KI 4
c. Bagian bawah akan diberikan animasi
orang berlari
6.
Kompetensi
Dasar
&
indikator
a. Kompetensi Dasar
b. KD IPS & Indikator
c. KD IPA & Indikator
d. KD Bahasa Indonsisa & Indikator
e. Setiap ujung kotak akan ditambah
animasi lucu
7. Tujuan
Pembelajaran
a. Sub Judul
b. Tujuan KD IPS
c. Tujuan KD IPA
d. Tujuan KD Bahasa Indonesia
e. Bagian tujuan akan dilengkapi
gambat animasi berfikir
8. Pre-test
a. Sub judul
b. 3 buah pertanyaan
c. Akan dibuat perorang yang berfikir
dengan 1 pertanyaan satu animasi
peserta didik
a
b
a
b
c
d
a
b
c
d
a
b
48
9. Pembelajaran
(cerita tari Nek
Pung)
a. Elina si penari cantik
b. Cerita
c. Menggunakan hurus kristen ITC
10. Tugas
a. Perintah (tugas)
b. Kalimat utama
c. Kalimat pendukung
d. Kalimat utama
e. Kalimat pendukung
f. Dan seterusnya
g. Setiap kotak akan diberi warna yang
berbeda
11. Materi
a. Sub judul
b. Uraian materi
c. Diengkapi gambar dan video bila
perlu
12. Tugas
a. Sub judul Pertanyaan
b. Pertanyaan yang berkaitan dengan
materi
a
b
a b
c
d
e
a
b
a
b
49
3.2.3 Tahap Pengembangan (Development)
Pada tahap ini peneliti akan menciptakan produk berupa Modul Elektronik
berbasis kearifan lokal dengan menggunakan beberapa peralatan, seperti aplikasi
microsoft office 2010, aplikasi edit video Flimorago dan aplikasi 3D Pageflip
Professional. serta beberapa peralatan lain yang menunjang dalam pengembangan
Modul Elektronik. Selanjutnya dalam penulisan Modul Elektronik peneliti
menggunakan huruf yang bervariasi seperti Kristen ITC, Book Antique, dan Times
New Roman. Selain itu Modul Elektronik akan dilengkapi dengan beberapa video,
animasi dan gambar yang dapat menarik perhatian peserta didik. Berikut
merupakan peta konsep isi dari modul elektronik yang akan dikembangkan.
Gambar 3.2 Peta Konsep Materi
Modul Elektronik
KD IPS KD IPA KD B.I
mengidentifikasi
mengenai budaya
provinsi setempat
sebagai identitas bangsa
Membuktikan
keterkaitan sifat-sifat
bunyi dengan indera
pendengaran
Mengidentifikasi
gagasan pokok dan
gagasan pendukung dari
teks
Peserta didik diminta
mengidentifikasi pesan
yang ada pada kearifan
lokal
Peserta didik
menjelaskan sifat bunyi
Peserta didik
menentukan gagasan
pokok dan pendukung
pada teks cerita
50
Materi yang diintegrasikan kedalam modul elektronik berbasis kearifan
lokal tari nek pung menggunakan aplikasi 3D Pageflip Proffesional pada kelas IV
tema Indahnya Kebersamaan akan divalidasi oleh ahli materi, media dan bahasa.
Serta ahli praktisi. Berikut adalah kisi-kisi validasi oleh ahli materi, media dan
bahasa serta praktisi oleh guru :
Tabel 3.3 Tabel Indikator validasi ahli materi
Variabel Indikator Deskriptor No Butir
Pengembangan
Modul
Elektronik
berbasis
kearifan lokal
Tari Nek Pung
menggunakan
aplikasi 3D
Pageflip
professioal pada
kelas IV
Sekolah Dasar
Tema Indahnya
Kebersamaan
Kelayakan Isi Kelengkapan materi yang
disajikan
1,2
Keluasan materi yang
disajikan
3,4
Kesesuaian materi dengan
KD
5,6
Komponen
kebahasaan
Koherensi antar paragraf 7
Keakuratan istilah-istilah 8
Kompoonen penyajian Menggunakan gambar dan
ilustrasi dalam kehidupan
sehari-hari
9
Menggunakan kasus yang
terdapat dalam kehidupan
sehari-hari
10
Sumber : Hastuti dalam jafnihirda, dkk, (2019 :48)
Tabel 3.4 Tabel Indikator validasi ahli media
Variabel Indikator Deskriptor No. Butir
Pengembangan
Modul Elektronik
berbasis kearifan
lokal Kabupaten
Tebo
menggunakan
aplikasi 3D
Pageflip
professioal pada
kelas IV Sekolah
Dasar Tema
Indahnya
Kebersamaan
Ukuran Modul
Elektronik
Kesesuaian materi dengan
isi Modul Elektronik
1
kemenarikan setiap unsur
pada Modul Elektronik
2
Desain sampul Modul
Elektronik
Warna judul Modul
Elektronik sesuai dengan
kontras warna latar belakang
3,4
Tidak banyak variasi huruf 5.6
Desain isi Modul
Elektronik
Penempatan unsur tata letak
konsisten dengan pola
7,8
Penempatan hiasan tidak
mengganggu isi Modul
Elektronik
9
Ilustrai isi mampu mampu
mengungkapkan makna dari
objek
10
Sumber : (BSNP 2012)
51
Tabel 3.5 Indikator Validasi Bahasa
Variabel Indikator Deskriptor No. Butir
Pengembangan
Modul Elektronik
berbasis kearifan
lokal Kabupaten
Tebo menggunakan
aplikasi 3D Pageflip
professioal pada
kelas IV Sekolah
Dasar Tema
Indahnya
Kebersamaan
Lugas Ketepatan struktur kalimat
yang digunakan
1
Kefektifan kalimat yang
digunakan
2
Komunikatif Pemahaman terhadap pesan 3,4
Kesesuaian dengan
perkembangan intelektual
peserta didik
5
Dialogis dan
interaktif
kemampuan memotivasi
peserta didik
6
Kesesuaian dengan
perkembanagn
peserta didik
Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan emosional
peserta didik
7
Kesesuaian dengan
kebutuhan peserta didik
8
Kesesuaian dengan
kaidah bahasa
Ketepatan dalam tata
bahasa
9
Ketepatan ejaan sesuai
dengan ejaan yang
disempurnakan
10
Sumber : (BSNP 2012)
Setelah validasi ahli materi, Media dan Bahasa mengisi angket maka
hasilnya dihitung menggunakan rumus sebagai berikut dan kemudian ditetapkan
menggunakan skala yang diuraikan.
∑
Keterangan:
R = Rata-rata validasi ahli
Vij = skors hasil penilaian
n = banyaknya ahli yang menilai
m = banyaknya kriteria
Berikut adalah skala yang digunakan untuk mengukur hasil dari validasi
ahli materi, media dan bahasa
:
52
Tabel 3.6 Skala Pengukuran Validasi Ahli
Rentang Kategori validitas
1,00- 1,99 Tidak valid
2,00 -2,99 Kurang valid
3,00 -3,49 Valid
3,50- 4,00 Sangat valid
Pada tabel skala diatas telah dituliskan bahwa rentang 1,00-1,99 masuk
kepada kategori tidak valid, untuk rentang 2,00-2,99 termasuk kategori kurang
valid artinya modul elektronik jika masuk pada kategori ini belum bisa digunakan
sehingga perlu adanya perbaikan, sedangkan rentang 3,00-3,49 termasuk kategori
valid, dan rentang 3,50-4,00 masuk kedalam kategori sangat valid. Angket
validasi materi ini digunakan untuk memvalidasi modul elktronik yang telah
dikembangkan, sehingga didapat kesimpulan apakah produk yang dihasilkan valid
digunakan atau tidak valid digunakan. Setelah pengukuran validasi ahli media,
bahasa dan materi, maka kemudian melakukan penilaian kepraktisan modul
dengan guru seklah dasar. Berikut adalah kisi-kisinya :
Tabel 3.7 Indikator Validasi Kepraktisan
Variabel Indikator Deskriptor No. Butir
Pengembangan
Modul Elektronik
berbasis kearifan
lokal Kabupaten
Tebo menggunakan
aplikasi 3D
Pageflip
professioal pada
kelas IV Sekolah
Dasar Tema
Indahnya
Kebersamaan
Jelas dan rapi Penyajian modul elektronik
1,2
Bersih dan menarik Modul Elektronik bersih 3
Modul Elektronik memiliki
penyajian yang menarik
4
Cocok dengan
sasaran
Sesuai dengan peserta didik 5
Sesuai dengan tujuan
pembelajaran
6
Praktis, tahan dan
luwes
Mudah dibawa kemana-
mana
7
Lebih ringan 8
Berkualitas baik Memiliki kualitas yang baik 9
Ukuran sesuai
dengan kebutuhan
siswa
Mudah disimpan 10
Adaptasi : Asyhar (2011)
53
3.2.4 Tahap Pelaksanaan (Implementation )
Pada rencana awal, model elektronik berbasis kearifan lokal tari nek pung
ini akan di implementasikan kepada peserta didik, dengan dua uji coba kelompok
yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar, namun karena
keadaan saat ini tidak memungkinkan penggunaan dari modul tersebut. Sehingga
modul ini tidak dapat diuji cobakan kepada peserta didik, mengingat peserta didik
melakukan pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Peneliti mengharapkan
jika kondisi sudah normal kembali, modul ini dapat dimanfaatkan kedalam
pembelajaran sebagai bahan ajar berbasis kearifan lokal.
3.3 Subjek Uji Coba
Subjek uji coba produk ini adalah peserta didik kelas IV SN 112/1 Muara
Bulian. Subjek Uji coba dilakukan dengan uji kelompok kecil dan kelompok
besar. Kelompok kecil untuk menguji keterbacaan dan keterpakaian, sedangkan
uji kelompok besar untuk menguji kepraktisan. Dikarenakan situasi sedang tidak
memungkinkan untuk peneliti melakukan kegiata nbersama peserta didik. Maka
peneliti tidak melakukan uji coba kepada peserta didik.
3.4 Jenis Data dan Sumber Data
Pada penelitian pengembangan ini jenis data yang akan digunakan adalah
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan dari saran dan
komentar ahli media dan ahli materi pada saat memvalidasi Modul Elektronik,
selain itu data kualitatif didapatkan dari guru IV SD Negeri 112/I Muara Bulian.
Data kualitatif akan digunakan oleh peneliti dalam menyempurnakan Modul
54
Elektronik berbasis kearifan lokal tari nek pung menggunakan aplikasi 3D
Pageflip Proffesional pada kelas IV tema Indahnya Kebersamaan.
Data kuantitatif didapatkan dari penghitungan angket respon guru dan,
serta perhitungan dari seluruh ahli yang memvalidasi modul elektronik berbasis
kearifan lokal tari nek pung menggunakan aplikasi 3D Pageflip Proffesional pada
kelas IV tema Indahnya Kebersamaan. Baik ahli materi, ahli media dan ahli
bahasa. Sehingga data-data tersebut dapat dihitung menggunakan rumus yang
telah ditentukan.
Sumber data pada penelitian ini adalah ahli media, ahli materi, ahli bahasa,
dan guru kelas IV SD Negeri 112/I Muara Bulian.
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen data yang akan digunakan pada penelitian pengembangan
mengenai Modul Elektronik berbasis kearifan lokal adalah angket yang dibagikan
kepada guru. “angket merupakan sejumlah pertanyaan yang disipakan oleh
penelitian dan memiliki kriteria jelas, singkat serta mudah dijawab”, (Mustari &
Rahman, 2012: 58-59). Angket yang diberikan untuk menilai kelayakan dari
Modul Elektronik berbasis kearifan lokal tari Nek Pung menggunakan 3D
Pageflip Professioanl pada kelas IV Tema 1 Indahnya Kebersamaan.
3.5.1 Angket Validasi
Angket merupakan tekhnik pengumpulan data dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden. Angket
yang digunakan adalah angket validasi dan anget responden. Anget validasi akan
diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa.
55
1. Angket validasi ahli
Tabel 3.8 Indikator Validasi Materi
Variabel Indikator Deskriptor No Butir
Pengembangan
Modul
Elektronik
berbasis
kearifan lokal
Kabupaten
Tebo
menggunakan
aplikasi 3D
Pageflip
professioal pada
kelas IV
Sekolah Dasar
Tema Indahnya
Kebersamaan
Kelayakan Isi Kelengkapan materi yang
disajikan
1,2
Keluasan materi yang
disajikan
3,4
Kesesuaian materi dengan
KD
5,6
Komponen bahasaan Keakuratan gambar,
diagram dan ilustrasi
7
Keakuratan istilah-istilah 8
Kompoonen penyajian Menggunakan gambar dan
ilustrasi dalam kehidupan
sehari-hari
9
Menggunakan kasus yang
terdapat dalam kehidupan
sehari-hari
10
Sumber : Hastuti dalam jafnihirda, dkk, (2019 :48)
2. Angket validasi media
Tabel 3.9 Indikator Validasi ahli Media
Variabel Indikator Deskriptor No. Butir
Pengembangan
Modul Elektronik
berbasis kearifan
lokal Kabupaten
Tebo
menggunakan
aplikasi 3D
Pageflip
professioal pada
kelas IV Sekolah
Dasar Tema
Indahnya
Kebersamaan
Ukuran Modul
Elektronik
Kesesuaian materi dengan
isi Modul Elektronik
1
kemenarikan setiap unsur
pada Modul Elektronik
2
Desain sampul Modul
Elektronik
Warna judul Modul
Elektronik sesuai dengan
kontras warna latar belakang
3,4
Tidak banyak variasi huruf 5.6
Desain isi Modul
Elektronik
Penempatan unsur tata letak
konsisten dengan pola
7,8
Penempatan hiasan tidak
mengganggu isi Modul
Elektronik
9
Ilustrai isi mampu mampu
mengungkapkan makna dari
objek
10
Sumber : (BSNP, 2012)
3. Angket Validasi Bahasa
Tabel 3.10 Indikator Validasi Bahasa
Variabel Indikator Deskriptor No. Butir
Pengembangan
Modul Elektronik
berbasis kearifan
lokal Kabupaten
Tebo menggunakan
aplikasi 3D Pageflip
Lugas Ketepatan struktur kalimat
yang digunakan
1
Kefektifan kalimat yang
digunakan
2
Komunikatif Pemahaman terhadap pesan 3,4
Kesesuaian dengan 5
56
professioal pada
kelas IV Sekolah
Dasar Tema
Indahnya
Kebersamaan
perkembangan intelektual
peserta didik
Dialogis dan
interaktif
kemampuan memotivasi
peserta didik
6
Kesesuaian dengan
perkembanagn
peserta didik
Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan emosional
peserta didik
7
Kesesuaian dengan
kebutuhan peserta didik
8
Kesesuaian dengan
kaidah bahasa
Ketepatan dalam tata
bahasa
9
Ketepatan ejaan sesuai
dengan ejaan yang
disempurnakan
10
Sumber : (BSNP 2012)
3.5.2 Angket validasi kepraktisan oleh guru
Respon merupakan tindakan yang diberikan oranglain setelah menerima,
merasakan dan menggunakan suatu hal. Dalam hal ini kepraktisan yang dibutuhkan
adalah dari guru SD N 112/I Muara Bulian, yang telah menggunakan Modul Elektronik
berbasis kearifan lokal Tari Nek Pung menggunakan aplikasi 3D Pageflip professioal
pada kelas IV Sekolah Dasar Tema Indahnya Kebersamaan. Berikut merupakan agket
kepraktisan yang digunakan.
Tabel 3.11 Indikator Validasi Kepraktisan
Variabel Indikator Deskriptor No. Butir
Pengembangan
Modul Elektronik
berbasis kearifan
lokal Kabupaten
Tebo menggunakan
aplikasi 3D
Pageflip
professioal pada
kelas IV Sekolah
Dasar Tema
Indahnya
Kebersamaan
Jelas dan rapi Penyajian modul elektronik
1,2
Bersih dan menarik Modul Elektronik bersih 3
Modul Elektronik memiliki
penyajian yang menarik
4
Cocok dengan
sasaran
Sesuai dengan peserta didik 5
Sesuai dengan tujuan
pembelajaran
6
Praktis, tahan dan
luwes
Mudah dibawa kemana-
mana
7
Lebih ringan 8
Berkualitas baik Memiliki kualitas yang baik 9
Ukuran sesuai
dengan kebutuhan
siswa
Mudah disimpan 10
Adaptasi : Asyhar (2011)
57
3.6 Tekhnik Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Kuantitatif
1. Analisis data Ahli Materi, Bahasa dan Media
Data hasil validasi ahli materi, bahasa dan media dianalisis menggunakan
Rumus rata-rata, selain menghitung menggunakan sebagai berikut :
∑
Keterangan:
R = Rata-rata validasi ahli
Vij = skors hasil penilaian
n = banyaknya ahli yang menilai
m = banyaknya kriteria
Hasil rat-rata yang telah diperoleh kemudian dikategorikan dnegan kriteria
yang telah ditentukan. Dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Rentang skors dimulai dari 1-4
b. Kriteria : sangat valid, valid, kurang valid dan tidak valid
c. Rentang skors dibagi menjadi empat kelas interval
Tabel 3.12 skala validsi ahli
Rentang Kategori validitas
1,00- 1,99 Tidak valid
2,00 -2,99 Kurang valid
3,00 -3,49 Valid
3,50- 4,00 Sangat valid
2. Analisis kepraktisan
Berdasarkan angket Validasi ahli praktisi oleh guru, kemudian dianalisis dengan
menggunakan rumus modifikasi dari Riduwan (2013:14). Rumus tersebut untuk
58
menentukan rata-rata hasil penilaian. Kemudian hasil penilaian tersebut dijumlahkan. Dan
dikategorikan kepraktisannya.
∑
Keterangan:
R = Rata-rata validasi ahli
Vij = skors hasil penilaian
n = banyaknya ahli yang menilai
m = banyaknya kriteria
Tabel 3.13 kategori validasi ahli prkatisi
Rentang Kategori kepraktisan
46-54 Sangat praktis
37-45 Praktis
28-36 Cukup
19-27 Kurang praktis
10-18 Tidak praktis
Setelah angket validasi praktisi oleh guru terisi dan sudah ada hasilnya
maka akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dalam hitungan
mean, modus dan median. Mean merupakan hasil perhitungan dari jumlah data
dibagi banyaknya data. (Maharani, 2014 : 211). Sedangkan modus adalah nilai
yang paling banyak frekuensinya dalam satu deretan nilai. (Suharsiwi &
Musifudin, 2013 :75). Untuk median merupakan nilai tengah dari suatu deretan
nilai yang telah diurutkan berdasakan angka terkecil ke tertinggi. (Wedianti,
DKK, 2016 : 24)
59
3. 6. 2. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan terhadap data yang dikumpulkan
berdasarkan saran dan komentar para ahli, baik ahli media, ahli materi dan ahli
bahasa. Kemudian hasil data yang diperoleh dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan revisi produk yang dikembangkan. Analisis data menggunakan hukum
milles and huberman dengan tiga tahan, yaitu reduksi data, penyajian data dan
menarik kesimpulan. Pada tahap reduksi, peneliti akan memilah dan milih data
yang didaptkan dari wawancara tokoh adat, tokoh masyarakat dan dinas
pendidikan dan kebudayaan serta guru, dan juga saran kmomentar dari validator
kemudian menyajikan data yaitu mendeskripsikan setiap data yang diperoleh.
Baik dari guru, maupun validator ahli, dan beberapa tokoh di daerah Tebo, setelah
itu adalah tahap menarik kesimpulan data-data yang telah dideskripsikan.