3.1 model pengembangan - unja

30
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian R & D (Reserach and development). Sebelum melakukan pengembangan, peneliti telah melakukan penelitian dengan beberapa langkah penelitian yaitu, merumuskan masalah, kemudian membuat instrumen penelitian, mengumpulkan data menggunakan instrumen penelitian, kemudian menarik kesimpulan. Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul elektronik. Model yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik adalah menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) yang dilakukan secara bertahap dan sistematis. “The ADDIE concept is used to develop performance-based learning” (Branch, 2009: 2). (Konsep ADDIE digunakan untuk mengembangkan pembelajaran berbasis kinerja). Pembelajaran berbasis kinerja merupakan pembelajaran yang mendominasi kegiatan siswa dari pada guru. Peneliti menggunakan Model ADDIE dalam pengembangan ini karena model ADDIE memiliki prosedur yang sistematis dan sederhana. Setiap tahap dalam ADDIE selalu ada perbaikan sehingga memudahkan peneliti dalam mengembangkan produk dan meningkatkan keefektifan produk yang dihasilkan. Selain itu menurut Putra, DKK, (2014: 4).“ Model ADDIE disusun secara terprogram sebagai upaya menyelesaikan masalah belajar yang berkaitan dengan media belajar”. Media belajar tentu sangat mendukung dalam proses pembelajara

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian R & D (Reserach and

development). Sebelum melakukan pengembangan, peneliti telah melakukan

penelitian dengan beberapa langkah penelitian yaitu, merumuskan masalah,

kemudian membuat instrumen penelitian, mengumpulkan data menggunakan

instrumen penelitian, kemudian menarik kesimpulan. Produk yang akan

dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul elektronik. Model yang

digunakan dalam pengembangan modul elektronik adalah menggunakan model

pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and

Evaluation) yang dilakukan secara bertahap dan sistematis. “The ADDIE concept

is used to develop performance-based learning” (Branch, 2009: 2). (Konsep

ADDIE digunakan untuk mengembangkan pembelajaran berbasis kinerja).

Pembelajaran berbasis kinerja merupakan pembelajaran yang mendominasi

kegiatan siswa dari pada guru.

Peneliti menggunakan Model ADDIE dalam pengembangan ini karena

model ADDIE memiliki prosedur yang sistematis dan sederhana. Setiap tahap

dalam ADDIE selalu ada perbaikan sehingga memudahkan peneliti dalam

mengembangkan produk dan meningkatkan keefektifan produk yang dihasilkan.

Selain itu menurut Putra, DKK, (2014: 4).“ Model ADDIE disusun secara

terprogram sebagai upaya menyelesaikan masalah belajar yang berkaitan dengan

media belajar”. Media belajar tentu sangat mendukung dalam proses pembelajara

Page 2: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

31

sehingga diperlukan model pengembangan yang dapat menghasilkan media

belajar dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristi peserta didik.

3.2 Prosedur Pengembangan

Proses pengembangan Modul Elektronik berbasis kearifan lokal

menggunakan aplikasi 3D Pageflip Professional membutuhkan prosedur

penelitian yang sistematis sehingga dapat memperlancar proses penelitian. Sesuai

dengan pendapat Tegeh, DKK, (2013: 13), “Model ADDIE memiiliki lima tahap

dalam pengembangan produk yaitu, (1) Analyze, (2) Desaign, (3) Development,

(4) Implementation, dan (5) Evaluation.

Gambar 3.1 Model ADDIE

Prosedur pengembangan Modul Elektronik berbasis kearifan lokal

memiliki tahap-tahap yang sistematis, tahap-tahap tersebut memiliki tujuan yang

berbeda-beda. Berikut merupakan penjelasan setiap tahap dalam model ADDIE :

Analyze

Desaign

Evaluation

Implementation

Development

Page 3: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

32

3.2.1. Tahap Analisis (Analyze)

Tahap yang pertama harus dilakukan sebelum melakukan pengembangan

adalah menganalisis beberapa faktor yang diperlukan dalam upaya memulai

pengembangan Modul Elektronik agar mendapatkan gambaran dari hasil Modul

Elektronik yang diharapkan. Hal yang perlu dianalisis adalah menganalisis

kebutuhan yang terdiri atas wawancara dinas pendidikan tokoh masyarakat, dan

tokoh adat, kemudian analisis bahan ajar dengan mewawancarai guru di sekolah

dasar, analisis karakteristik peserta didik, baik aspek sikap, pengetahuan dan

sosio-emosional. Dan menganalisis kurikulum khususnya pada kelas IV untuk

mengetahui pada pembelajaran mana kearifan lokal cocok dikaitkan.

1. Analisis kebutuhan

Analisis Kebutuhan digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai

mengembangkan produk berupa Modul Elektronik berbasis kearifan lokal.

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan mewawancarai Tokoh Masyarakat.

Tokoh adat, dan dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Tebo untuk

mengetahui kearifan lokal tari Nek Pung.

Wawancara dilakukan bersama dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat

setempat yang memiliki pemahaman mengenai kearifan lokal daerah setempat.

Hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa tari Nek Pung merupakan kearifan

lokal daerah kabupaten Tebo, tepatnya di desa sungai keruh. Tari Nek Pung

menceritakan seorang gadis sedang merasa sedih dan kemudian dihibur oleh ibu

beserta para dayang. Nilai-nilai yang terkandung adalah tidak boleh berlarut-larut

dalam kesedihan. Tari Nek pung sering ditampilkan sebagai hiburan dibeberapa

acara daerah setempat dengan harapan para generasi muda dapat mengenali

Page 4: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

33

kearifan lokal daerah setempat. Sehingga keberadaan tari Nek Pung tetap lestari

dengan kehadiran para generasi muda yang mampu mengenali bahkan mampu

mengembangkan kearifan lokal yang ada.

Harapan agar tari nek pung tetap lestari juga disampaikan oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Tebo. Beberapa upaya telah dilakukan oleh dinas

pendidikan dan kebudayaan kabupaten Tebo dalam melesatrian kearifan lokal

daerah setempat, baik menampilkan di acara besar ataupun sosialisasi kepada guru

Sekolah Dasar. Seperti dibeberapa gugus KKG dihimbau agar mengkaitkan

kearifan lokal provinsi jambi didalam RPP yang akan digunakan dalam

pembelajaran. Meskipun sosialisasi tersebut belum menyeluruh namun sedang

diusahakan oleh Dinas Pendidikan agar peserta didik mengenali kearifan lokal

kabupaten Tebo dan umumnya didaerah provinsi Jambi.

2. Analisis karakteristik peserta didik

Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar tentu memiliki perbedaan baik dari

segi kognitif, sosio-emosional, dan fisik. Perkembangan Kognitif peserta didik

kelas IV yaitu memiliki daya berfikir kritis yang baik dan mampu menelaah suatu

masalah secara mendalam.(Bujuri, 2018 : 46) . peserta didik tidak hanya mampu

menghitug saja namun mampu membandingkan objek-objek yang ada. Selain itu

anak dapat memecahkan suatu permasalahan perkalian dengan narasi atau cerita.

Pada fase ini guru dapat menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu

pembelajaran berkelompok dan bekerjasama, pembelajaran kooperatif ini dapat

melatih komunikasi peserta didik Untuk berinteraksi dengan lingkungan.

Selain itu, menurut Alfin, (2015: 195). bahwa “Pada masa sekolah dasar yaitu

rentang umur 7-11 tahun peserta didik mengetahui simbol matematis namun tidak

Page 5: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

34

mengatahui hal-hal yang abstark”. Simbol matematis dimaksud sebagai simbol

matematika, peserta didik sudah memiliki keahlian dalam melakukan perhitungan

baik yang sederhana maupun sedikit rumit menggunakan rumus0rumus yang ada.

Pada kelas IV tentu peserta didik sudah memiliki pemikiran untuk berprestasi

sehingga dia akan memotivasi dirinya untuk melakukan kegiatan berprestasi.

Beradaptasi dengan lingkungan, Mudah bergaul dengan orang lain dan teman

sebaya, serta cepat beriteraksi dengan seseorang merupakan capaian dari

perkembangn sosio-emosional peserta didik di Sekolah Dasar. Seorang peneliti

pernah melakukan penelitian mengenai sosio-emosional usia sekolah dasar dan

kelas IV menjadi target penelitian, ia berpendapata bahwa “ada beberapa sikap

sosio-emosional peserta didik yang tecapai yaitu sikap peduli dan interaktif

sehingga dapat dikatakan memiliki sosio-emosional yag baik”.(Assingkily, dan

Hardiyati, 2019 : 30). Perkembangan sosio-emosional merupakan faktor penting

yang dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didik, sehingga seorang guru

diharapkan mampu mengembangkan sosio-emosional peserta didik agar terbantu

dalam mencapai keberhasilanya.

perkembangan sosio-emosional peserta didik tentuu tidak lepas dari peran

guru dalam proses pembelajaran. peserta didik akan memiliki sikap sosio-

emosional yang baaik apabila lingkungannya mendukung. Pada usia sekolah dasar

khususnya kelas tinggi, yaitu IV, V dan VI biasanya peserta didik sudah mulai

memiliki sikap yang baik. Seperti yang dikatakan oleh Sinson & Wedyawati

(2017 : 26) bahwa “peserta didik mampu bekerja sama, percaya diri,

memperhatikan dengan baik, menghargai pendapat orang lain”. Meskipun

terkadang dilapangan peserta didik belum memiliki sosio-emosional yang baik

Page 6: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

35

secara keseluruhan, namun jika lingkungan mendukung tentu peserta didik akan

memiliki sosio-emosional yang baik.

Mencapai keberhasilan tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk

faktor perkembangan fisik . Perkembangan fisik seseorang memiliki 4 aspek

yaitu, sistem saraf, otot, kelenjar endokrin dan struktur tubuh. Pada kelas IV

peserta didik berumur sekitar 10-11 tahun. “kekuatan anak laki-laki lebih kuat dari

pada perempuan”.(Alfin, 193) Pada usia ini kenaikan darah dan metabolisme lebih

tajam. Sehingga menuju ke umur 12 tahun peserta didik perempuan mulai

memiliki kematangan seksual, sedangkan peserta didik laki-laki lebih lambat

dalam mencapai kematanagn seksual. Pada usia ini guru harus memiliki perhatian

yang cukup untuk peserta didik sebagau upaya mengontrol perkemangan fisik

peserta didik.

Perkembangan fisik peserta didik memang sangat bervariasi, kembali lagi

pada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembanagn fisik peserta didik.

Yaitu kondisi sosial ekonomi peserta didik, faktor budaya, jenis kelamin,

pertumbuhan, gaya belajar dan kemampuan belajar. Artiya lingkungan sangat

mempengaruhi perkembanagn peserta didik. Jika lingkungan mendukung maka

perkembangan peserta didik dapat berproses sesuai umur, sedangkan jika

lingkungan kurang mendukung maka perkembangan peserta didik dapat saja

mengalami penurunan atau keterlambatan.

3. Analisis kurikulum

Analisis kurikulum kelas IV semester ganjil menggunakan buku guru kelas

IV revisi 2017. Dan mengkaji Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Yaitu sebagai

berikut :

Page 7: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

36

Tabel 3.1 Analisis Kurikulum Kelas IV semester ganjil

Tema Subtema KD

1

Indahnya

kebersamaan

1

Keberagaman

budaya bangsaku

Bahasa Indoneia

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan

pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis,

atau visual

Matematika

3.8 Menganalisis sefiat-sifat segi banyak

beraturan dan segi banyak tidak beraturan

Ppkn

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk

keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah

IPA

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan

keterkaitannya dengan indera pendengaran

IPS

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,

budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat

sebagai identitas bangsa Indonesia; serta

hubungannya dengan karakteristik ruang.

2

Kebersamaan

dalam keberagaman

Bahasa Indoneia

3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan

yang didapat

dari teks lisan, tulis, atau visual.

Matematika

3.12 menjelaskan dan menentukan ukuran sudut

pada bangun datar dalam satuan baku

menggunakan busur derajat

Ppkn

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk

keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah

IPA

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan

keterkaitannya dengan indera pendengaran

IPS

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,

budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat

sebagai identitas bangsa Indonesia; serta

Page 8: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

37

hubungannya dengan karakteristik ruang.

3

Bersyukur atass

keberagaman

Bahasa Indoneia

3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan

yang didapat

dari teks lisan, tulis, atau visual

Matematika

3.12 menjelaskan dan menentukan ukuran sudut

pada bangun datar dalam satuan baku

menggunakan busur derajat

Ppkn

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk

keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah

IPA

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan

keterkaitannya dengan indera pendengaran

IPS

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,

budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat

sebagai identitas bangsa Indonesia; serta

hubungannya dengan karakteristik ruang

2

Selalu Berhemat

Energi

1

Sumber Energi

Bahasa Indoneia

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan

pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis,

atau visual

Matematika

3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari

jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua

bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.

Ppkn

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan

hak sebagai

warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.2 Memahami tanda tempo dan tinggi rendah

nada.

IPA

3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,

perubahan

bentuk energi, dan sumber energi alternatif

(angin, air,

matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan

nuklir)

Page 9: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

38

dalam kehidupan sehari-hari.

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan

sumber daya alam untuk kesejahteraan

masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai

tingkat provinsi

2

Manfaat Energi

Bahasa Indoneia

3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan

dua alat yang

sama dan berbeda.

Matematika

3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan

gambar dan model konkret.

3.2 Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa,

campuran,

desimal, dan persen) dan hubungan di antaranya.

3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari

jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua

bilangan cacah maupun

pecahan dan desimal

Ppkn

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan

hak sebagai

warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.2 Memahami tanda tempo dan tinggi rendah

nada.

IPA

3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,

perubahan bentuk energi, dan sumber energi

alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan

bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan

sehari-hari

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan

sumber daya alam untuk kesejahteraan

masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai

tingkat provinsi

3

Energi Alteratif

Bahasa Indoneia

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan

pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis,

atau visual

3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan

dua alat yang sama dan berbeda.

Matematika

3.2 Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa,

campuran, desimal, dan persen) dan hubungan di

antaranya.

3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari

Page 10: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

39

jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua

bilangan cacah maupun pecahan dan desimal

Ppkn

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan

hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari.

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.2 Memahami tanda tempo dan tinggi rendah

nada.

IPA

3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,

perubahan bentuk energi, dan sumber energi

alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan

bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan

sehari-hari

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat

kota/kabupaten sampai tingkat provinsi

3

Peduli terhadap

makhluk hidup

1

Hewan dan

tumbuhan

dilingkungan

rumahku

Bahasa Indoneia

3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh

melalui wawancara menggunakan daftar

pertanyaan.

Matematika

3.3 menjelaskan dan melakukan penaksiran dari

jumlah, selisish, hasil kali dan hasil bagi dua

bilangan cacah maupun pecahan dan desimal

Ppkn

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan

hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari.

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.4 Memahami karya seni rupa teknik tempel.

IPA

3.1 menganalisis hubungan antara bentuk dan

fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan

3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan

dan pelestarian sumber daya alam di

lingkungannya.

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat

Page 11: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

40

kota/kabupaten sampai tingkat provinsi

2

Keberagaman

makhluk hidup

dilingkuganku

Bahasa Indoneia

3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh

melalui wawancara menggunakan daftar

pertanyaan.

Matematika

3.3 menjelaskan dan melakukan penaksiran dari

jumlah, selisish, hasil kali dan hasil bagi dua

bilangan cacah maupun pecahan dan desimal

Ppkn

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan

hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari.

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.4 Memahami karya seni rupa teknik tempel.

IPA

3.1 menganalisis hubungan antara bentuk dan

fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan

3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan

dan pelestarian sumber daya alam di

lingkungannya.

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat

kota/kabupaten sampai tingkat provinsi

3

Ayo cintai

lingkungan

Bahasa Indoneia

3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh

melalui wawancara menggunakan daftar

pertanyaan.

Matematika

3.3 menjelaskan dan melakukan penaksiran dari

jumlah, selisish, hasil kali dan hasil bagi dua

bilangan cacah maupun pecahan dan desimal

Ppkn

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan

hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari.

PJOK

3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan

konsep, tubuh, ruang dan keterhubungan dalam

permainan bola besar sederhana dan atau

tradisional*

SBdP

3.4 Memahami karya seni rupa teknik tempel.

IPA

3.1 menganalisis hubungan antara bentuk dan

fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan

3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan

dan pelestarian sumber daya alam di

Page 12: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

41

lingkungannya.

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat

kota/kabupaten sampai tingkat provinsi

4

Berbagai

pekerjaan

1

Jenis-jenis

pekerjaan

Bahasa Indoneia

3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi

buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).

Matematika

3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan

luas persegi, persegi panjang,dan segitiga serta

hubungan akar dua dengan akar pangkat dua

Ppkn

3.1 Memahami makna hubungan simbol dengan

sila-sila Pancasila.

PJOK

3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor dan non-

lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni

beladiri

SBdP

3.1 Memahami gambar dan bentuk tiga dimensi.

IPA

3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan

dan pelestarian sumber daya alam di

lingkungannya.

IPS

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan

hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan,

serta kehidupan sosial dan budaya dilingkungan

sekitar sampai provinsi

2

Pekerjaan

disekitarku

Bahasa Indoneia

3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi

buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).

Matematika

3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan

luas persegi, persegi panjang,dan segitiga serta

hubungan akar dua dengan akar pangkat dua

Ppkn

3.1 Memahami makna hubungan simbol dengan

sila-sila Pancasila.

PJOK

3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor dan non-

lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni

beladiri

SBdP

3.1 Memahami gambar dan bentuk tiga dimensi.

IPA

3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan

dan pelestarian sumber daya alam di

lingkungannya.

IPS

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan

hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan,

serta kehidupan sosial dan budaya dilingkungan

sekitar sampai provinsi

3 Bahasa Indoneia

Page 13: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

42

Pekerjaan

orangtuaku

3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi

buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).

Matematika

3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan

luas persegi, persegi panjang,dan segitiga serta

hubungan akar dua dengan akar pangkat dua

Ppkn

3.1 Memahami makna hubungan simbol dengan

sila-sila Pancasila

PJOK

3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor dan non-

lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni

beladiri

SBdP

3.1 Memahami gambar dan bentuk tiga dimensi

IPA

3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan

dan pelestarian sumber daya alam di

lingkungannya.

IPS

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan

hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan,

serta kehidupan sosial dan budaya dilingkungan

sekitar sampai provinsi

Dengan melakukan analisis kurikulum tersebut, maka ada beberapa KD yang

cocok untuk dikaitkan dengan kearifan lokal tari nek pung kedalam proses

pembelajaran. Peneliti tertarik untuk mengkaitkan kearifan lokal tari nek pung

dengan tema 1 yaitu “Indahnya Kebersamaan” dengan subtema “Keberagamaman

Budaya Bangsaku”, karena kearifan lokal tari nek pung merupakah salah satu

keberagaman budaya yang ada di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi.

Sehingga diharapkan jika dikaitkan kedalam pembelajaran dapat mempertahankan

leragaman budaya bangsa Indonesia agar tetap lestari.

Setelah mengkaji buku guru dan buku siswa kelas IV revisi 2017, Ada

beberapa kompetensi dasar yang dapat dikaitkan dengan kearifan lokal tari Nek

Pung, KD tersebut ada pada tema 1 “Indahnya Kebersamaan”, Subtema 1

“keberagaman budaya bangsaku” pada pembelajaran 1, yaitu sebagai Berikut ;

Page 14: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

43

Kompetensi Dasar IPS

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di

provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya

dengan karakteristik ruang.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya,

etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia;

serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks

lisan, Tulis atau visual

4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar

gagasan kedalam kerangka tulisan

Kompetensi Dasar IPA

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran

4.6 menyajikan laporan hasil percobaan mengenai keterkaitan sifat bunyi dan

indera pendengaran

3.2.2 Tahap Perancangan (Design)

Tahap perencanaan bertujuan untuk mengetahui apa saja yang

dibutuhkan dalam proses pengembangan Modul Elektronik berbasis kearifan

lokal. Informasi yang didapat dijadikan sebagai landasan dalam pembuatan Modul

Elektronik berbasis kearifan lokal. sehingga dalam proses pembuatan Modul

Page 15: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

44

Eleketronik dapat berjalan dengan sistematis. Selain itu peneliti juga

mempertimbangkan saran dari tokoh masyarakat, dinas pendidikan dan

kebudayaan daerah Tebo, serta guru kelas yang sempat diwawancarai.

1. Hasil wawancara dengan Tokoh Masyarakat

Setelah mewawancarai tokoh masyarakat peneliti Mengetahui kearifan lokal

tari Nek Pung baik arti, cerita tari Nek Pung, latar belakang munculnya tari Nek

Pung dan dan peralatan yang digunakan pada saat menari. Selain itu mengetahui

nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tari Nek Pung, tokoh masyarakat tersebut

juga memberikan saran agar ada upaya dalam pelestarian kearifan lokal yang ada,

meskipun di daerah tersebut telah ada sanggar sebagai upaya pelestarian

kebudayaan, tokoh masyarakat mengharapkan agar para generasi muda mengenali

kebudayaan yang ada disekitar tempat tinggal, contohnya diakitkan kedalam

pembelajaran.

2. Hasil wawancara dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Dinas pendidikan dan kebudayaan telah berupaya ikut melestarian

kebudayaan daerah dengan mengadakan suatu kegiatan “seniman masuk sekolah”,

namun kegiatan tersebut belum terlaksana di seluruh sekolah, sehingga perlu

adanya metode lain dalam melestarikan kearifan lokal daerah dengan upaya

pengenalan kearifan lokal kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Dinas

Pendidikan dan kebudayaan sangat mendukung dengan rencana peneliti yang

akan mengembangkan modul elektronik berbasis kearifan lokal tari nek pung,

sehingga tari nek pung dapat dikenalkan sejak dini kepada peserta didik Sekolah

Dasar. Secara perlahan Dinas pendidikan dan kebudayaan membantu dengan cara

Page 16: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

45

sosialisasi kepada gugus tertntu pada saat KKG untuk integrasikan kearifan lokal

kedalam RPP.

3. Hasil wawancara dengan Guru kelas

Peserta didik dalam satu kelas tentu beragam, dan memiliki daya tangkap

materi yang berbeda dalam proses pembelajaran. sehingga perlu pemahaman

bagaimanakah bahan ajar yang disukai oleh peserta didik. Guru memberikan saran

yang berarti kepada peneliti, yaitu kembangkan bahan ajar yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan memberikan masukan mengenai kriteria bahan ajar

yang disukai oleh peserta didik. Peserta didik menyukai bahan ajar yang menarik,

praktis dan mudah dipahami. Tentunya tidak terdapat banyak sekali teks, namun

lebih kepada gambar dan animasi. Sehingga dapat meningkatkan antusias dan rasa

ingin tahu peserta didik.

Berdasarkan beberapa saran yang telah diberikan dan peneliti telah

mengkaji mengenai kurikulum maka peneliti akan mengintegrasikan kearifan

lokal Kabupaten Tebo Tari Nek Pung kedalam KD IPS, KD Bahasa Indonesia dan

KD IPA pada Tema 1 Indahnya Kebersamaan, Subtema 1 Keberagaman Budaya

Bangsaku, Pembelajaran 1. Sebelum merancang Modul Elektronik berikut adalah

hal yang perlu diperhatikan yaitu mengintegrasikan hasil wawancara dengan

tokoh masyarakat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Guru Kelas kedalam

Modul Elektronik berbasis kearifan lokal.

Adapun Story Board pada Modul Elektronik berbasis kearifan lokal

sebagai berikut :

Page 17: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

46

Tabel 3.2 Srory Board

No. Bagian-bagian

Modul

Kerangka Modul

1.

Cover

a. Judul dan penulis

b. Gambar dan kelas

c. Pewarnaan cover adalah gradasi biru

dan merah

2.

Kata Pengantar

a. Kata pengantar

b. Isi kata pengantar

c. Bingkainya akan ada animsi kartun

dibagian bawah

3.

Daftar Isi

a. Daftar Isi

b. Sub judul

c. Nomor halaman

d. Bingkai berwarna coklat muda

4.

Petunjuk

penggunaan

Modul

a. Petunjuk penggunaan modul

b. Poin – poin petunjuk penggunaan

modul

c. Animasi membuka buku akan

diletakkan bagian bawah

b

c

a

a

b

a

b c

a

b

Page 18: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

47

5. Kompetensi

Inti

a. Kompetensi Inti

b. KI 1, KI 2, KI 3, KI 4

c. Bagian bawah akan diberikan animasi

orang berlari

6.

Kompetensi

Dasar

&

indikator

a. Kompetensi Dasar

b. KD IPS & Indikator

c. KD IPA & Indikator

d. KD Bahasa Indonsisa & Indikator

e. Setiap ujung kotak akan ditambah

animasi lucu

7. Tujuan

Pembelajaran

a. Sub Judul

b. Tujuan KD IPS

c. Tujuan KD IPA

d. Tujuan KD Bahasa Indonesia

e. Bagian tujuan akan dilengkapi

gambat animasi berfikir

8. Pre-test

a. Sub judul

b. 3 buah pertanyaan

c. Akan dibuat perorang yang berfikir

dengan 1 pertanyaan satu animasi

peserta didik

a

b

a

b

c

d

a

b

c

d

a

b

Page 19: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

48

9. Pembelajaran

(cerita tari Nek

Pung)

a. Elina si penari cantik

b. Cerita

c. Menggunakan hurus kristen ITC

10. Tugas

a. Perintah (tugas)

b. Kalimat utama

c. Kalimat pendukung

d. Kalimat utama

e. Kalimat pendukung

f. Dan seterusnya

g. Setiap kotak akan diberi warna yang

berbeda

11. Materi

a. Sub judul

b. Uraian materi

c. Diengkapi gambar dan video bila

perlu

12. Tugas

a. Sub judul Pertanyaan

b. Pertanyaan yang berkaitan dengan

materi

a

b

a b

c

d

e

a

b

a

b

Page 20: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

49

3.2.3 Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap ini peneliti akan menciptakan produk berupa Modul Elektronik

berbasis kearifan lokal dengan menggunakan beberapa peralatan, seperti aplikasi

microsoft office 2010, aplikasi edit video Flimorago dan aplikasi 3D Pageflip

Professional. serta beberapa peralatan lain yang menunjang dalam pengembangan

Modul Elektronik. Selanjutnya dalam penulisan Modul Elektronik peneliti

menggunakan huruf yang bervariasi seperti Kristen ITC, Book Antique, dan Times

New Roman. Selain itu Modul Elektronik akan dilengkapi dengan beberapa video,

animasi dan gambar yang dapat menarik perhatian peserta didik. Berikut

merupakan peta konsep isi dari modul elektronik yang akan dikembangkan.

Gambar 3.2 Peta Konsep Materi

Modul Elektronik

KD IPS KD IPA KD B.I

mengidentifikasi

mengenai budaya

provinsi setempat

sebagai identitas bangsa

Membuktikan

keterkaitan sifat-sifat

bunyi dengan indera

pendengaran

Mengidentifikasi

gagasan pokok dan

gagasan pendukung dari

teks

Peserta didik diminta

mengidentifikasi pesan

yang ada pada kearifan

lokal

Peserta didik

menjelaskan sifat bunyi

Peserta didik

menentukan gagasan

pokok dan pendukung

pada teks cerita

Page 21: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

50

Materi yang diintegrasikan kedalam modul elektronik berbasis kearifan

lokal tari nek pung menggunakan aplikasi 3D Pageflip Proffesional pada kelas IV

tema Indahnya Kebersamaan akan divalidasi oleh ahli materi, media dan bahasa.

Serta ahli praktisi. Berikut adalah kisi-kisi validasi oleh ahli materi, media dan

bahasa serta praktisi oleh guru :

Tabel 3.3 Tabel Indikator validasi ahli materi

Variabel Indikator Deskriptor No Butir

Pengembangan

Modul

Elektronik

berbasis

kearifan lokal

Tari Nek Pung

menggunakan

aplikasi 3D

Pageflip

professioal pada

kelas IV

Sekolah Dasar

Tema Indahnya

Kebersamaan

Kelayakan Isi Kelengkapan materi yang

disajikan

1,2

Keluasan materi yang

disajikan

3,4

Kesesuaian materi dengan

KD

5,6

Komponen

kebahasaan

Koherensi antar paragraf 7

Keakuratan istilah-istilah 8

Kompoonen penyajian Menggunakan gambar dan

ilustrasi dalam kehidupan

sehari-hari

9

Menggunakan kasus yang

terdapat dalam kehidupan

sehari-hari

10

Sumber : Hastuti dalam jafnihirda, dkk, (2019 :48)

Tabel 3.4 Tabel Indikator validasi ahli media

Variabel Indikator Deskriptor No. Butir

Pengembangan

Modul Elektronik

berbasis kearifan

lokal Kabupaten

Tebo

menggunakan

aplikasi 3D

Pageflip

professioal pada

kelas IV Sekolah

Dasar Tema

Indahnya

Kebersamaan

Ukuran Modul

Elektronik

Kesesuaian materi dengan

isi Modul Elektronik

1

kemenarikan setiap unsur

pada Modul Elektronik

2

Desain sampul Modul

Elektronik

Warna judul Modul

Elektronik sesuai dengan

kontras warna latar belakang

3,4

Tidak banyak variasi huruf 5.6

Desain isi Modul

Elektronik

Penempatan unsur tata letak

konsisten dengan pola

7,8

Penempatan hiasan tidak

mengganggu isi Modul

Elektronik

9

Ilustrai isi mampu mampu

mengungkapkan makna dari

objek

10

Sumber : (BSNP 2012)

Page 22: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

51

Tabel 3.5 Indikator Validasi Bahasa

Variabel Indikator Deskriptor No. Butir

Pengembangan

Modul Elektronik

berbasis kearifan

lokal Kabupaten

Tebo menggunakan

aplikasi 3D Pageflip

professioal pada

kelas IV Sekolah

Dasar Tema

Indahnya

Kebersamaan

Lugas Ketepatan struktur kalimat

yang digunakan

1

Kefektifan kalimat yang

digunakan

2

Komunikatif Pemahaman terhadap pesan 3,4

Kesesuaian dengan

perkembangan intelektual

peserta didik

5

Dialogis dan

interaktif

kemampuan memotivasi

peserta didik

6

Kesesuaian dengan

perkembanagn

peserta didik

Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan emosional

peserta didik

7

Kesesuaian dengan

kebutuhan peserta didik

8

Kesesuaian dengan

kaidah bahasa

Ketepatan dalam tata

bahasa

9

Ketepatan ejaan sesuai

dengan ejaan yang

disempurnakan

10

Sumber : (BSNP 2012)

Setelah validasi ahli materi, Media dan Bahasa mengisi angket maka

hasilnya dihitung menggunakan rumus sebagai berikut dan kemudian ditetapkan

menggunakan skala yang diuraikan.

Keterangan:

R = Rata-rata validasi ahli

Vij = skors hasil penilaian

n = banyaknya ahli yang menilai

m = banyaknya kriteria

Berikut adalah skala yang digunakan untuk mengukur hasil dari validasi

ahli materi, media dan bahasa

:

Page 23: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

52

Tabel 3.6 Skala Pengukuran Validasi Ahli

Rentang Kategori validitas

1,00- 1,99 Tidak valid

2,00 -2,99 Kurang valid

3,00 -3,49 Valid

3,50- 4,00 Sangat valid

Pada tabel skala diatas telah dituliskan bahwa rentang 1,00-1,99 masuk

kepada kategori tidak valid, untuk rentang 2,00-2,99 termasuk kategori kurang

valid artinya modul elektronik jika masuk pada kategori ini belum bisa digunakan

sehingga perlu adanya perbaikan, sedangkan rentang 3,00-3,49 termasuk kategori

valid, dan rentang 3,50-4,00 masuk kedalam kategori sangat valid. Angket

validasi materi ini digunakan untuk memvalidasi modul elktronik yang telah

dikembangkan, sehingga didapat kesimpulan apakah produk yang dihasilkan valid

digunakan atau tidak valid digunakan. Setelah pengukuran validasi ahli media,

bahasa dan materi, maka kemudian melakukan penilaian kepraktisan modul

dengan guru seklah dasar. Berikut adalah kisi-kisinya :

Tabel 3.7 Indikator Validasi Kepraktisan

Variabel Indikator Deskriptor No. Butir

Pengembangan

Modul Elektronik

berbasis kearifan

lokal Kabupaten

Tebo menggunakan

aplikasi 3D

Pageflip

professioal pada

kelas IV Sekolah

Dasar Tema

Indahnya

Kebersamaan

Jelas dan rapi Penyajian modul elektronik

1,2

Bersih dan menarik Modul Elektronik bersih 3

Modul Elektronik memiliki

penyajian yang menarik

4

Cocok dengan

sasaran

Sesuai dengan peserta didik 5

Sesuai dengan tujuan

pembelajaran

6

Praktis, tahan dan

luwes

Mudah dibawa kemana-

mana

7

Lebih ringan 8

Berkualitas baik Memiliki kualitas yang baik 9

Ukuran sesuai

dengan kebutuhan

siswa

Mudah disimpan 10

Adaptasi : Asyhar (2011)

Page 24: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

53

3.2.4 Tahap Pelaksanaan (Implementation )

Pada rencana awal, model elektronik berbasis kearifan lokal tari nek pung

ini akan di implementasikan kepada peserta didik, dengan dua uji coba kelompok

yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar, namun karena

keadaan saat ini tidak memungkinkan penggunaan dari modul tersebut. Sehingga

modul ini tidak dapat diuji cobakan kepada peserta didik, mengingat peserta didik

melakukan pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Peneliti mengharapkan

jika kondisi sudah normal kembali, modul ini dapat dimanfaatkan kedalam

pembelajaran sebagai bahan ajar berbasis kearifan lokal.

3.3 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba produk ini adalah peserta didik kelas IV SN 112/1 Muara

Bulian. Subjek Uji coba dilakukan dengan uji kelompok kecil dan kelompok

besar. Kelompok kecil untuk menguji keterbacaan dan keterpakaian, sedangkan

uji kelompok besar untuk menguji kepraktisan. Dikarenakan situasi sedang tidak

memungkinkan untuk peneliti melakukan kegiata nbersama peserta didik. Maka

peneliti tidak melakukan uji coba kepada peserta didik.

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

Pada penelitian pengembangan ini jenis data yang akan digunakan adalah

data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan dari saran dan

komentar ahli media dan ahli materi pada saat memvalidasi Modul Elektronik,

selain itu data kualitatif didapatkan dari guru IV SD Negeri 112/I Muara Bulian.

Data kualitatif akan digunakan oleh peneliti dalam menyempurnakan Modul

Page 25: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

54

Elektronik berbasis kearifan lokal tari nek pung menggunakan aplikasi 3D

Pageflip Proffesional pada kelas IV tema Indahnya Kebersamaan.

Data kuantitatif didapatkan dari penghitungan angket respon guru dan,

serta perhitungan dari seluruh ahli yang memvalidasi modul elektronik berbasis

kearifan lokal tari nek pung menggunakan aplikasi 3D Pageflip Proffesional pada

kelas IV tema Indahnya Kebersamaan. Baik ahli materi, ahli media dan ahli

bahasa. Sehingga data-data tersebut dapat dihitung menggunakan rumus yang

telah ditentukan.

Sumber data pada penelitian ini adalah ahli media, ahli materi, ahli bahasa,

dan guru kelas IV SD Negeri 112/I Muara Bulian.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen data yang akan digunakan pada penelitian pengembangan

mengenai Modul Elektronik berbasis kearifan lokal adalah angket yang dibagikan

kepada guru. “angket merupakan sejumlah pertanyaan yang disipakan oleh

penelitian dan memiliki kriteria jelas, singkat serta mudah dijawab”, (Mustari &

Rahman, 2012: 58-59). Angket yang diberikan untuk menilai kelayakan dari

Modul Elektronik berbasis kearifan lokal tari Nek Pung menggunakan 3D

Pageflip Professioanl pada kelas IV Tema 1 Indahnya Kebersamaan.

3.5.1 Angket Validasi

Angket merupakan tekhnik pengumpulan data dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden. Angket

yang digunakan adalah angket validasi dan anget responden. Anget validasi akan

diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa.

Page 26: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

55

1. Angket validasi ahli

Tabel 3.8 Indikator Validasi Materi

Variabel Indikator Deskriptor No Butir

Pengembangan

Modul

Elektronik

berbasis

kearifan lokal

Kabupaten

Tebo

menggunakan

aplikasi 3D

Pageflip

professioal pada

kelas IV

Sekolah Dasar

Tema Indahnya

Kebersamaan

Kelayakan Isi Kelengkapan materi yang

disajikan

1,2

Keluasan materi yang

disajikan

3,4

Kesesuaian materi dengan

KD

5,6

Komponen bahasaan Keakuratan gambar,

diagram dan ilustrasi

7

Keakuratan istilah-istilah 8

Kompoonen penyajian Menggunakan gambar dan

ilustrasi dalam kehidupan

sehari-hari

9

Menggunakan kasus yang

terdapat dalam kehidupan

sehari-hari

10

Sumber : Hastuti dalam jafnihirda, dkk, (2019 :48)

2. Angket validasi media

Tabel 3.9 Indikator Validasi ahli Media

Variabel Indikator Deskriptor No. Butir

Pengembangan

Modul Elektronik

berbasis kearifan

lokal Kabupaten

Tebo

menggunakan

aplikasi 3D

Pageflip

professioal pada

kelas IV Sekolah

Dasar Tema

Indahnya

Kebersamaan

Ukuran Modul

Elektronik

Kesesuaian materi dengan

isi Modul Elektronik

1

kemenarikan setiap unsur

pada Modul Elektronik

2

Desain sampul Modul

Elektronik

Warna judul Modul

Elektronik sesuai dengan

kontras warna latar belakang

3,4

Tidak banyak variasi huruf 5.6

Desain isi Modul

Elektronik

Penempatan unsur tata letak

konsisten dengan pola

7,8

Penempatan hiasan tidak

mengganggu isi Modul

Elektronik

9

Ilustrai isi mampu mampu

mengungkapkan makna dari

objek

10

Sumber : (BSNP, 2012)

3. Angket Validasi Bahasa

Tabel 3.10 Indikator Validasi Bahasa

Variabel Indikator Deskriptor No. Butir

Pengembangan

Modul Elektronik

berbasis kearifan

lokal Kabupaten

Tebo menggunakan

aplikasi 3D Pageflip

Lugas Ketepatan struktur kalimat

yang digunakan

1

Kefektifan kalimat yang

digunakan

2

Komunikatif Pemahaman terhadap pesan 3,4

Kesesuaian dengan 5

Page 27: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

56

professioal pada

kelas IV Sekolah

Dasar Tema

Indahnya

Kebersamaan

perkembangan intelektual

peserta didik

Dialogis dan

interaktif

kemampuan memotivasi

peserta didik

6

Kesesuaian dengan

perkembanagn

peserta didik

Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan emosional

peserta didik

7

Kesesuaian dengan

kebutuhan peserta didik

8

Kesesuaian dengan

kaidah bahasa

Ketepatan dalam tata

bahasa

9

Ketepatan ejaan sesuai

dengan ejaan yang

disempurnakan

10

Sumber : (BSNP 2012)

3.5.2 Angket validasi kepraktisan oleh guru

Respon merupakan tindakan yang diberikan oranglain setelah menerima,

merasakan dan menggunakan suatu hal. Dalam hal ini kepraktisan yang dibutuhkan

adalah dari guru SD N 112/I Muara Bulian, yang telah menggunakan Modul Elektronik

berbasis kearifan lokal Tari Nek Pung menggunakan aplikasi 3D Pageflip professioal

pada kelas IV Sekolah Dasar Tema Indahnya Kebersamaan. Berikut merupakan agket

kepraktisan yang digunakan.

Tabel 3.11 Indikator Validasi Kepraktisan

Variabel Indikator Deskriptor No. Butir

Pengembangan

Modul Elektronik

berbasis kearifan

lokal Kabupaten

Tebo menggunakan

aplikasi 3D

Pageflip

professioal pada

kelas IV Sekolah

Dasar Tema

Indahnya

Kebersamaan

Jelas dan rapi Penyajian modul elektronik

1,2

Bersih dan menarik Modul Elektronik bersih 3

Modul Elektronik memiliki

penyajian yang menarik

4

Cocok dengan

sasaran

Sesuai dengan peserta didik 5

Sesuai dengan tujuan

pembelajaran

6

Praktis, tahan dan

luwes

Mudah dibawa kemana-

mana

7

Lebih ringan 8

Berkualitas baik Memiliki kualitas yang baik 9

Ukuran sesuai

dengan kebutuhan

siswa

Mudah disimpan 10

Adaptasi : Asyhar (2011)

Page 28: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

57

3.6 Tekhnik Analisis Data

3.6.1 Analisis Data Kuantitatif

1. Analisis data Ahli Materi, Bahasa dan Media

Data hasil validasi ahli materi, bahasa dan media dianalisis menggunakan

Rumus rata-rata, selain menghitung menggunakan sebagai berikut :

Keterangan:

R = Rata-rata validasi ahli

Vij = skors hasil penilaian

n = banyaknya ahli yang menilai

m = banyaknya kriteria

Hasil rat-rata yang telah diperoleh kemudian dikategorikan dnegan kriteria

yang telah ditentukan. Dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Rentang skors dimulai dari 1-4

b. Kriteria : sangat valid, valid, kurang valid dan tidak valid

c. Rentang skors dibagi menjadi empat kelas interval

Tabel 3.12 skala validsi ahli

Rentang Kategori validitas

1,00- 1,99 Tidak valid

2,00 -2,99 Kurang valid

3,00 -3,49 Valid

3,50- 4,00 Sangat valid

2. Analisis kepraktisan

Berdasarkan angket Validasi ahli praktisi oleh guru, kemudian dianalisis dengan

menggunakan rumus modifikasi dari Riduwan (2013:14). Rumus tersebut untuk

Page 29: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

58

menentukan rata-rata hasil penilaian. Kemudian hasil penilaian tersebut dijumlahkan. Dan

dikategorikan kepraktisannya.

Keterangan:

R = Rata-rata validasi ahli

Vij = skors hasil penilaian

n = banyaknya ahli yang menilai

m = banyaknya kriteria

Tabel 3.13 kategori validasi ahli prkatisi

Rentang Kategori kepraktisan

46-54 Sangat praktis

37-45 Praktis

28-36 Cukup

19-27 Kurang praktis

10-18 Tidak praktis

Setelah angket validasi praktisi oleh guru terisi dan sudah ada hasilnya

maka akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dalam hitungan

mean, modus dan median. Mean merupakan hasil perhitungan dari jumlah data

dibagi banyaknya data. (Maharani, 2014 : 211). Sedangkan modus adalah nilai

yang paling banyak frekuensinya dalam satu deretan nilai. (Suharsiwi &

Musifudin, 2013 :75). Untuk median merupakan nilai tengah dari suatu deretan

nilai yang telah diurutkan berdasakan angka terkecil ke tertinggi. (Wedianti,

DKK, 2016 : 24)

Page 30: 3.1 Model Pengembangan - UNJA

59

3. 6. 2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan terhadap data yang dikumpulkan

berdasarkan saran dan komentar para ahli, baik ahli media, ahli materi dan ahli

bahasa. Kemudian hasil data yang diperoleh dijadikan sebagai pedoman dalam

melakukan revisi produk yang dikembangkan. Analisis data menggunakan hukum

milles and huberman dengan tiga tahan, yaitu reduksi data, penyajian data dan

menarik kesimpulan. Pada tahap reduksi, peneliti akan memilah dan milih data

yang didaptkan dari wawancara tokoh adat, tokoh masyarakat dan dinas

pendidikan dan kebudayaan serta guru, dan juga saran kmomentar dari validator

kemudian menyajikan data yaitu mendeskripsikan setiap data yang diperoleh.

Baik dari guru, maupun validator ahli, dan beberapa tokoh di daerah Tebo, setelah

itu adalah tahap menarik kesimpulan data-data yang telah dideskripsikan.