3 proposal aulia

38
1 A. Identitas Mahasiswa Nama Lengkap : ELVIANI NIM : 07 20717 038 Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Alamat : Taman Sudian Indah Blok J2 No. 1, Makassar B. Judul Penelitian Analisis Unsur Religius yang Terkandung dalam Novel “Nafsul Muthmainnah” karya Anfika Noer. C. Latar Belakang Sastra adalah bahasa, kata-kata gaya bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab, bukan bahasa sehari-hari kesusastraan karya kesenian yang diwujudkan dengan bahasa seperti prosa dan puisi yang indah-indah di dalamnya termuat berbagai peristiwa yang telah melewati tahap seleksi yang ketat oleh penulis, isinya memang melewati tahap

Upload: rusdi

Post on 02-Jul-2015

196 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3 Proposal Aulia

1

A. Identitas Mahasiswa

Nama Lengkap : ELVIANI

NIM : 07 20717 038

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Alamat : Taman Sudian Indah Blok J2 No. 1, Makassar

B. Judul Penelitian

Analisis Unsur Religius yang Terkandung dalam Novel “Nafsul Muthmainnah” karya Anfika Noer.

C. Latar Belakang

Sastra adalah bahasa, kata-kata gaya bahasa yang dipakai dalam kitab-

kitab, bukan bahasa sehari-hari kesusastraan karya kesenian yang

diwujudkan dengan bahasa seperti prosa dan puisi yang indah-indah di

dalamnya termuat berbagai peristiwa yang telah melewati tahap seleksi

yang ketat oleh penulis, isinya memang melewati tahap seleksi yang ketat

oleh penulis. Isinya memang hayalan tetapi dia memberikan makna yang

dalam bagi kehidupan. Lewat karya sastra dapat diperoleh pendidikan dari

berbagai sektor kehidupan. Oleh sebab itu, karya sastra selalu menarik

perhatian seseorang untuk dibaca karena merupakan hasil perasaan dan

pikiran yang diekspresikan secara teratur, baik dalam dirinya maupun dari

lingkungan.

Page 2: 3 Proposal Aulia

2

Bila pembaca telah bersentuhan dengan karya sastra, seperti novel,

maka secara tidak langsung berusaha menemukan gambaran dunia yang

diangkat pengarang dalam kreasinya. Pengalaman kehidupan sehari-hari

juga ikut menentukan kelancaran dan kekayaan pemahamannya,

pemahaman yang relevan dengan uraian tersebut adalah modal religius

termasuk di dalamnya pesan keagamaan.

Dari uraian tersebut di atas, maka penulis mengalisis novel nafsul

mutmainnah menggunakan pendekatan religius yang pada hakikatnya

apakah novel tersebut merupakan peneladanan yang mengandung ajaran-

ajaran agama masyarakat Indonesia yaitu agama islam.

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah tersebut di

atas, maka untuk memperjalas arah penelitian ini penulis merumuskan

masalah yan dikaji dan dibahas. Adapun masalahnya adalah apakah nilai

religius tang terdapat dalam novel “Nafsul Muthmainnah” Karya Anfika

Noer.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut di atas, maka untukk mengarahkan

penelitian ini, pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh jawaban akan

Page 3: 3 Proposal Aulia

3

masalah dan mendeskripsikan nilai-nilai relilgius yang terdapat dalam novel

“Nafsul Mutmainnah” karya Anfika Noer.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yang dapat diperoleh yakni:

1. Mengamalkan nilai-nilai religius yang terdapat dalam novel

“Nafsul Mutmainnah” dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sebagai bahan perenungan dalam kehidupan di dunia yang harus di

landasari ajaran-ajaran agama sebagai pedomana dalam kehidupan.

F. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir dan Hipotesis

1. Tinjauan pustaka

a. Pengertian novel

Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita

pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca

oleh para pembaca. Karya– karya modern klasik dalam kesusasteraan,

kebanyakan juga berisi karya– karya novel.

Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia.

Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang

luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi

dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian

memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang

mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius.

Page 4: 3 Proposal Aulia

4

Sebuah novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang

indah, menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada kita.

Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya

adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas

setelah orang habis membacanya.

Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik

adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya.

Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka.

Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk

menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola – pola.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social,

sedang novel hiburan Cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social

lantaran novel yang baik ikut membina orang tua masyarakat menjadi

manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang

dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa

novel memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.

Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau

definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda

karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi

– definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :

1. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk

sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran

Page 5: 3 Proposal Aulia

5

daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Sumardjo(dalam

Arianto, 2008)).

2. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-

nilai budaya sosial, moral, dan pendidikan (Nurhadi, Dawud,

Pratiwi, Roni (dalam Arianto, 2008)).

3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsure, yaitu :

undur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan

karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra

(Rostamaji dan Priantoro(dalam Arianto, 2008)).

4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai

unsur-unsur intrinsik (Arianto, 2008)

b. Jenis-jenis novel

Menurut hasil penelitian Hamsidar (2003: 7; dalam Arianto 2008)

novel terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu:

1. Novel percintaan, yaitu novel yang melibatkan peranan tokoh

wanita dan pria secara lansung.

2. Novel petualangan, yaitu bacaan kamu pria karena di dalamnya

melibatkan masalah laki-laki.

3. Novel fantasi, yaitu novel yang berisi tentnag hal-hal yang serta

tidak mungkin dilihat dari segi pengalaman sehari-hari.

c. Unsur-unsur novel

Page 6: 3 Proposal Aulia

6

Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur

tersebut adalah :

1) Unsur Intrinsik

Unsur Intrinsik ini terdiri dari :

a) Tema

Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari

jalan cerita novel (Rustamaji dan Priantoro (dalam Arianto, 2008))

b) Setting

Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan

cerita, setting ini meliputi waktu, tempat, social budaya (Rustamaji,

Priantoro (dalam Arianto, 2008)).

c) Sudut Pandang

Sudut pandang dijelaskan perry Lubback dalam bukunya The Craft Of

Fiction (dalam Arianto, 2008).

Menurut Show (dalam Arianto, 2008) sudut pandang dibagi menjadi 3

yaitu :

1. Pengarang menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang

pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan

mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.

Page 7: 3 Proposal Aulia

7

2. Pengarang mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih

banyak mengamati dari luar daripada terlihat di dalam cerita

pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.

3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali

berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu.

Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu

mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

d) Alur / Plot

Alur / plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur

dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila

peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju

alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada

kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung (Tukan (dalam

Arianto, 2008)).

e) Penokohan

Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa

diketahu karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat

tinggal. (Rustamaji dan Priantoro(dalam Arianto, 2008))

f) Gaya Bahasa

Merupakan gaya yang dominant dalam sebuah novel (Rustamaji dan

Priantoro (dalam Arianto, 2008)).

Page 8: 3 Proposal Aulia

8

2) Unsur Ekstinsik

Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi

pengarang, dan lain – lain, di luar unsure intrinsic. Unsur – unsur yang ada

di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur – unsur ini akan

membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra (Rustamaji dan

Priantoro (dalam Arianto, 2008)).

d. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel

1) Nilai Sosial

Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami

kehidupan manusia lain.

2) Nilai Ethik

Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang

isinya dapat memausiakan para pembacanya, Novel-novel demikian yang

dicari dan dihargai oleh para pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari

seorang pengarang untuk menyempurnakan dirinya sebagai manusia.

3) Nilai Hedorik

Page 9: 3 Proposal Aulia

9

Nilai hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada

pembacanya sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang

diberikan.

4) Nilai Spirit

Nialai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang

sikap hidup dan kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan

kepribadian yang tangguh percaya akan dirinya sendiri.

5) Nilai Koleksi

Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus

membelinya sendiri, menyimpan dan diabadikan.

6) Nilai Kultural

Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban

masyarakat, sehingga pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat

lain daerah.

e. Jenis novel sastra

Novel sastra serius dan novel sastra hiburan mempunyai beberapa

unsur yang membedakan keduanya. Unsur-unsur novel sastra serius adalah

sebagai berikut :

1. Dalam teman : Karya sastra tidak hanya berputar – putra dalam

masalah cinta asmara muda – mudi belaka, ia membuka diri

Page 10: 3 Proposal Aulia

10

terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan

hidup manusia. Masalah cinta dalam sastra kadangan hanya

penting untuk sekedar menyusun plot cerita belaka, sedang

masalah yang sebenarnya berkembang diluar itu.

2. Karya sastra : Tidak berhenti pada gejala permukaan saja, tetapi

selalu mencoba memahami secara mendalam dan mendasar suatu

masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan dengan

kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.

3. Kejadian atau pengalaman yang diceritakan dalam karya sastra

bisa dialami atau sudah dialami oleh manusia mana saja dan kapan

saja karya sastra membicarakan hal – hal yang universal dan nyata.

Tidak membicarakan kejadian yang artificial (yang dibikin – bikin)

dan bersifat kebetulan.

4. Sastra selalu bergerak, selalu segar dan baru. Ia tidak mau berhenti

pada konvensialisme. Penuh inovasi.

5. Bahasa yang dipakai adalah bahasa standard an bukan silang atau

mode sesaat.

Sedangkan novel sastra hiburan juga mempunya unsure – unsure

sebagai berikut :

1. Tema yang selalu hanya menceritakan kisah asmara belaka,

hanya itu tanpa masalah lain yang lebih serius.

Page 11: 3 Proposal Aulia

11

2. Novel terlalu menekankan pada plot cerita, dengan mengabaikan

karakterisasi, problem kehidupan dan unsur-unsur novel lain.

3. Biasanya cerita disampaikan dengan gaya emosional cerita

disusun dengan tujuan meruntuhkan air mata pembaca, akibatnya

novel demikian hanya mengungkapkan permukaan kehidupan,

dangkal, tanpa pendalaman.

4. Masalah yang dibahas kadang-kadang juga artificial, tidak hanya

dalam kehidupan ini. Isi cerita hanya mungkin terjadi dalam

cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.

5. Karena cerita ditulis untuk konsumsi massa, maka pengarang

rata-ratatunduk pada hokum cerita konvensional, jarang kita

jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab

demikian itu akan meninggalkan masa pembacanya.

6. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang actual, yang hidup

dikalangan pergaulan muda-mudi kontenpores di Indonesia

pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hariamat

berpengaruh dalam novel jenis ini.

f. Makna religius

Page 12: 3 Proposal Aulia

12

Kata religius berasal dari kata relgio atau relego (bahasa latin) yang

berarti memeriksa lagi, menimbang, menurunkan keberatan hati nurani.

Menurut Gunawan (1999: 446), religi berarti kepercayaan akan adanya

kekuasaan adi kudrati.

Adapun makna dari relgius adalah sebagai berikut:

1. Memberi isyarat kepada kita bahwa religius bukan memperkeruh

sebuah cara pandang tentang sebuah kehidupan.

2. Religius juga bermakna spirit, yatu semangat/motivasi perjuangan

dalam makna yang sangat luas yang berhubungan dengan syariat

dan pelaksanaan ibadah dalam rangka menanggapi keridhon Allah

swt.

3. Makna relius, relevansinya lebih kepada bentuk penyikapan

terhadap sebuah kehidupan untuk menemukan kesejatian disi

sebagai cahaya pencerahan.

4. Makna relgius lebih melihat aspek yang ada di dalam lubuk hati

manusia, riak getaran hati nurani manusia. Sikap personal yang

sedikit banyak misteri bagi orang lain, merupakan emitasi jiwa.

Aqidah, berasal dari kata aqada “ya qidu, aqdatun wa aqidatun” berarti

ikatan, yang artinya segala dasar keyakinan yang bersumber dari ajaran

islam yang wajib dipegang oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan

yang mengikat. Akhlak, secara etimologi akhlak (bahasa arab) adalah

bentuk jamak yang berarti budi pekerti, tingkah laku atau taubat.

Page 13: 3 Proposal Aulia

Novel“Nafsul Mutmainnah”

Pembaca

Perilaku Pembaca

Menilai Unsur religius

13

2. Kerangka pikir

Dalam kehidupan sehari-hari saat ini, tidak lepas dari membaca

sebuah hasil karya, salah satu karya yang saat ini populer di baca adalah

buku berjudul “Nafsul Mutmainnah” karya Anfika Noer.

Dalam buku tersebut diberikan sebuah amanat cerita yang

beralatarkan ajaran-ajaran islam utamanya ketajaman hati seorang insan

manusia dalam mengarungi kisah hidup dan kisah cintanya.

Buku ini memberikan kita sebuah asas bagaimana menjalani hidup itu

dengan sebaik-baiknya, kandungan buku ini mengambarkan unsur religius

di dalamnya, sehingga wajar jika peneliti meneliti unsur religiusnya.

Peneliti juga berusaha untuk mengehui apakah dengan membaca buku

ini maka pembaca akan merasa belajar akan tingkah laku dan pola hidup

yang sesuai dengan amanat cerita ataukah sebaliknya.

Gambar 1 Kerangka pikir

G. Metode Penelitian

1. Lokasi penelitian

Page 14: 3 Proposal Aulia

14

Karena penelitian ini merupakan penelitian pustaka maka, tidak

memiliki lokasi khusus dalam melakukan penelitian, yang pastinya peneliti

melakukan penelitian ini ditempat yang sesuai dengan kondisi peneliti.

2. Desain Penelitian

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial

dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu

gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan

responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell,

1998:15; dalam Afriani, 2009). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3)

mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat

penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci.

Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas

jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti

menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat

nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk

mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial,

Page 15: 3 Proposal Aulia

15

untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan

meneliti sejarah perkembangan.

3. Populasi dan sampel penelitian

Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka populasi

dalam sampel penelitian ini adalah keseluruhan pembaca dalam buku

“Nafsul Mutmainnah” karya Anfika Noer.

Adapun sampel penelitian ini adalah 2 Dosen ahli, 20 pembaca buku

tersebut. Adapun dasar pengambilan sampel ini, didasarkan pada kurangnya

pemilik dan pembaca buku tersebut, 20 orang ini diambil dari pembaca

buku tersebut dengan menanyakan kepada masyarakat siapa yang telah

membaca buku tersebut, utamanya dikalangan mahasiswa dan pelajar, 2

dosen ahli sebagai ahli yang akan menanggapi tentang buku tersebut yang

berasal dari dosen sastra.

4. Instrumen penelitian

Adapun instrumen penelitian ini adalah berupa lembar wawancara,

lembar observasi dan dokumen/buku “Nafsul Mautmainnah” karya Anfika

Noer.

5. Teknik pengumpulan data

Page 16: 3 Proposal Aulia

16

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap

informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara

yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.

Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif

lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat

mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara,

sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam

mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu

autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden)

dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips

saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah,

mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan

menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali

jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

b. Observasi

Page 17: 3 Proposal Aulia

17

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang

(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu,

dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk

menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab

pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk

evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan

umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang

dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi,

observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

1. Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer

atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

2.  Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan

tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti

atau pengamat harus mampu mengembangkan daya

pengamatannya dalam mengamati suatu objek.

3. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara

berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Page 18: 3 Proposal Aulia

18

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah

topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus

kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.

c. Dokumen

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-

surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya.

Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi

peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di

waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam,

yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial,

klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk,

data tersimpan di website, dan lain-lain.

6. Teknik analisis data

Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:

1. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden

seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut

berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis

secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan,

dan pekerjaan.

Page 19: 3 Proposal Aulia

19

2. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.

3. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.

4. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah

yang dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut.

5. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti

interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan

konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman

hidup individu.

6. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk

narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang

berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup

individu tersebut

7. Keabsahan data

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena

beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan

dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah

wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan

secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang

kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena

itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:

Page 20: 3 Proposal Aulia

20

a. Kredibilitas

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya.

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang

detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan

dengan hasil penelitian lain, dan member check.

Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:

1. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan

untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti

dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

2. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan

atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal

tersebut secara rinci.

3. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut.

4. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.

Page 21: 3 Proposal Aulia

21

5. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya

pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan

tentang data.

b. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada

situasi yang lain.

c. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada

kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan

menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk

menarik kesimpulan.

d. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan

kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang

dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini

dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang

tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar

hasil dapat lebih objektif.

8. Reliabilitas

Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu

suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut

pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan

Page 22: 3 Proposal Aulia

22

kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta

hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)

9. Sistematika penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

SAMPUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Tinjauan Pustaka terdiri atas: Pengertian Novel, Jenis-jenis Novel,

Unsur novel, Makna religius; dan kerangka pikir

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis

data, keabsahan data, dan realiabel data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian, dan pembahasan

BAB V PENUTUP

Kesimpulan dan saran

Page 23: 3 Proposal Aulia

23

10. Jadwal penelitian

No Jenis KegiatanMaret April Mei Juni Juli Agustus1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapana. Pengajuan Judulb. Penyusunan Proposalc. Konsultasi Dosend. Perbaikan Proposal

2 Pelaksanaana. Pengumpulan datab. Analisis data

3 Penyelesaiana. Seminar ujian skripsib. Perbaikan hasil

seminarc. Pemasukan skripsi

Page 24: 3 Proposal Aulia

24

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Iyan. H.S. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-metode-penelitian-kualitatif.html. didapat tanggal 14 April 2011.

Arianto, 2008. Pengertian Novel. http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04 /pengertian-novel.html. didapat pada tanggal 14 April 2011

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.

Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta

Gunwan. 1999. Makna Kehidupan. Jakarta : PT. Rineka Cipta