3. metodologi penelitian 3.1 definisi konseptual 3.1.1

13
38 Universitas Kristen Petra 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1 Humorous Communication Theory Humor didefinisikan sebagai kualitas tindakan, ucapan, atau menulis yang menimbulkan hiburan, keanehan, kelucuan, kejenakaan, dan menyenangkan (Simpson and Weiner, 1989, p.486). Di sisi lain, humor juga merupakan salah satu cara melahirkan suatu pikiran, baik dengan kata-kata (verbal) atau dengan jalan lain yang melukiskan suatu ajakan yang menimbulkan simpati dan hiburan (Hidayati, 2009). Oleh sebab itu, humor memiliki peranan yang cukup sentral dalam kehidupan manusia. Dalam penelitian yang berjudul Humorous Communication: Finding a Place For Humor In Communication Research (Lynch, 2002), telah disebutkan ada tiga teori yang luas dan saling bersaing untuk menjelaskan mengapa kita menggunakan humor, yaitu to express superiority, to relieve tension, to make sense of incongruity. Adapun penjelasan dari masing-masing teori adalah sebagai berikut: 1. The Superiority Theory of Humor ( Teori Superioritas ) Teori ini berhubungan dengan tindakan mentertawakan kekurangan orang, dengan menjadikannya sebagai target cemooh atau ejekan. Pada prinsipnya, humor sebagai ekspresi superioritas dapat berupa mekanisme kontrol atau bentuk perlawanan. 2. The Relief Theory of Humor ( Teori Pembebasan ) Teori ini ingin menjelaskan bagaimana lelucon atau tawa dapat digunakan untuk mengurangi tensi dan stress. Dimana menurut analisis milik Freud (1905/1960), teori ini memiliki dua sifat, yaitu kualitas penyembuhan serta menyamarkan agresi dan sanksi resistensi. 3. The Incongruity Theory of Humor ( Teori Keganjilan ) Teori ini berasal dari pengakuan bahwa ada sesuatu yang dirasakan tidak konsisten dengan alam rasional yang diharapkan dari lingkungan. Teori ini berpendapat, bahwa sesuatu yang lucu dapat ditemukan dari hal-

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

38 Universitas Kristen Petra

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Konseptual

3.1.1 Humorous Communication Theory

Humor didefinisikan sebagai kualitas tindakan, ucapan, atau

menulis yang menimbulkan hiburan, keanehan, kelucuan, kejenakaan, dan

menyenangkan (Simpson and Weiner, 1989, p.486). Di sisi lain, humor juga

merupakan salah satu cara melahirkan suatu pikiran, baik dengan kata-kata

(verbal) atau dengan jalan lain yang melukiskan suatu ajakan yang

menimbulkan simpati dan hiburan (Hidayati, 2009). Oleh sebab itu, humor

memiliki peranan yang cukup sentral dalam kehidupan manusia.

Dalam penelitian yang berjudul Humorous Communication:

Finding a Place For Humor In Communication Research (Lynch, 2002),

telah disebutkan ada tiga teori yang luas dan saling bersaing untuk

menjelaskan mengapa kita menggunakan humor, yaitu to express

superiority, to relieve tension, to make sense of incongruity.

Adapun penjelasan dari masing-masing teori adalah sebagai berikut:

1. The Superiority Theory of Humor ( Teori Superioritas )

Teori ini berhubungan dengan tindakan mentertawakan kekurangan

orang, dengan menjadikannya sebagai target cemooh atau ejekan. Pada

prinsipnya, humor sebagai ekspresi superioritas dapat berupa mekanisme

kontrol atau bentuk perlawanan.

2. The Relief Theory of Humor ( Teori Pembebasan )

Teori ini ingin menjelaskan bagaimana lelucon atau tawa dapat

digunakan untuk mengurangi tensi dan stress. Dimana menurut analisis

milik Freud (1905/1960), teori ini memiliki dua sifat, yaitu kualitas

penyembuhan serta menyamarkan agresi dan sanksi resistensi.

3. The Incongruity Theory of Humor ( Teori Keganjilan )

Teori ini berasal dari pengakuan bahwa ada sesuatu yang dirasakan

tidak konsisten dengan alam rasional yang diharapkan dari lingkungan.

Teori ini berpendapat, bahwa sesuatu yang lucu dapat ditemukan dari hal-

Page 2: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

39 Universitas Kristen Petra

hal yang tidak masuk akal, paradoksal (berlawanan), tidak logis, kacau,

keliru, dan atau tidak pantas.

Kategori ini tentu sangat berguna untuk membuat kita mengetahui

tujuan dari penggunaan humor itu sendiri. Dimana, dalam sebuah interaksi

sosial, penggunaan humor memiliki perbedaan dan persamaan oleh laki-laki

dan perempuan, manajemen dan bawahan, dan dari orang-orang dengan asal

etnis yang berbeda (Holmes & Marra, 2006, p.119). Sedangkan dalam

organisasi, humor memiliki kekuatan penting dalam sebuah kegiatan

negosiasi pekerjaan, yang kemudian dibagi ke dalam empat katagori, yaitu

humor sebagai managerial control, social control, sanctioned resistance,

dan subsersive resistance.

3.1.2 Meme Gambar

Meme adalah sebuah fenomena baru dalam dunia maya yang

berbentuk ide yang tertuang dalam bentuk wacana dan tersebar di dunia

maya melalui sosial media. Kata meme sendiri berasal dari bahasa Yunani

mimesis yang artinya meniru atau mimikri (Dawkins, 1976, p.192). Namun

meme yang ada di dunia maya mempunyai keunikan karena penyebarannya

melalui media maya yang mempunyai keunggulan dalam hal cakupan jarak

dan kecepatan waktu.

3.2 Definisi Operasional

Unit Of Content dalam penelitian ini adalah 286 meme gambar bertemakan

gender di akun Instagram :Dagelan. Untuk unit of recording dalam penelitian ini

adalah objek gambar / foto, latar belakang dan kalimat yang ada di dalam meme

bertema gender di akun Instagram :Dagelan. Sedangkan Unit of classification

dalam penelitian ini adalah 13 perangkat komik untuk menciptakan / membuat

sebuah humor terutama dalam media visual / sketsa. Humor dalam setiap lelucon

dan sketsa dapat dijelaskan oleh setidaknya satu dan lebih dari tiga belas metode

humor ini. Adapun 13 teori itu terdiri dari :

Page 3: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

40 Universitas Kristen Petra

Tabel 3.1 Definisi dan contoh dimensi 13 Comic Devices

1. Clownish / Silly

Berhubungan dengan melakukan sesuatu yang bodoh.

Contoh :

2. Logical implausibility

Menunjukkan sesuatu yang impossible atau tidak mungkin terjadi.

Contoh :

3. Slapstick

Menggunakan tindakan fisik

Contoh :

4. Surprise

Memberikan elemen kejutan yang dapat terlihat dari kata-kata atau gerakan tubuh

yang dihasilkan.

Contoh :

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah tindakan

bodoh, yaitu dengan melumuri wajah

menggunakan bedak yang sangat tebal dan

tidak rata.

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah premis

atau bayangan terhadap sebuah keinginan

yang sebenarnya tidak mungkin terjadi dalam

kehidupan sehari-hari kita.

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah bentuk

kekerasan yang dilakukan oleh seorang

perempuan yang menginjak tubuh seorang

laki-laki dengan menggunakan sepeda motor

Dalam meme ini ditunjukkan ekspresi terkejut

saat melihat kecoa

Page 4: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

41 Universitas Kristen Petra

5. Misunderstanding

Perkataan yang saling salah paham atau tidak nyambung.

Contoh :

6. Irony

Memberikan sindiran halus dengan mengungkapkan kebalikannya atau lawannya.

Contoh :

7. Satire

Memberikan sindiran berdasarkan konstruksi sosial yang ada di masyarakat

Contoh :

8. Parody

Memutarbalikkan dari peran, sifat, atau sikap aslinya.

Contoh :

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah

percakapan yang tidak nyambung antara yang

dimaksud oleh laki-laki dan ibu polisi

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah sindiran

tentang perbedaan sikap seorang perempuan

saat sedang bersama teman dan orang yang

disukai

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah sindiran

mengenai sikap atau konstruksi mengenai

gambaran seorang perempuan di masyarakat

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah

kebalikan sikap antara laki-laki dan

perempuan

Page 5: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

42 Universitas Kristen Petra

9. Socially Inappropriate Humor

Membahas topik yang tidak pantas atau kontroversial.

Contoh :

10. Gross humor

Membahas topik yang kotor atau menjijikkan.

Contoh :

11. Self-deprecation

Memberikan humor dengan tindakan merendahkan diri.

Contoh :

12. Invective

Menggunakan kata-kata memaki, menghina, atau mengejek.

Contoh :

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah

pembicaraan tentang poligami yang menjadi

kontroversi di masyarakat

Dalam meme ini ditunjukkan tindakan orang

sedang buang air kecil, yang seharusnya

menjadi sebuah privasi dan tidak untuk

diperlihatkan secara umum

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah

perkataan merendahkan diri tentang apa yang

dimiliki seorang laki-laki

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah perkataan

menghina terhadap perempuan dengan

memberikan sebutan / nama lain.

Page 6: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

43 Universitas Kristen Petra

13. Wordplay

Melakukan permainan kata.

Contoh :

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif (descriptive research). Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat

deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat

populasi atau objek tertentu (Kriyantono, 2006, p.69). Sedangkan menurut Mayer

dan Greenwood (dalam Silalahi, 2009, p.28) penulisan deskriptif kuantitatif

merupakan, jenis penelitian yang menyajikan tahap yang lebih lanjut dari observasi.

Dimana setelah peneliti memiliki seperangkat skema klasifikasi tersebut, peneliti

kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu diantara anggota-anggota

kelompok tertentu.

Jenis penelitian deskriptif kuantitatif kemudian dibagi lagi menjadi dua,

yaitu survey dan studi kasus (Bungin, 2005, p.35). Sedangkan untuk penulisan ini,

penulis menggunakan jenis penulisan deskriptif studi kasus, yang merupakan

penulisan eksplorasi dan memainkan peran yang amat penting dalam menciptakan

sebuah hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variable sosial. Format

deskriptif studi kasus memiliki ciri pemairan (menyebar di permukaan), tetapi tetap

memusatkan pada suatu unit tertentu dari berbagai variable.

3.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kuantitatif.

Peneliti menggunakan metode ini karena, analisis isi adalah suatu teknik penulisan

yang objektif, sistematik, dan menggambarkan secara kuantitatif isi pernyataan

Dalam meme ini ditunjukkan sebuah permainan

kata untuk menggambarkan seorang laki-laki

Page 7: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

44 Universitas Kristen Petra

suatu komunikasi (Barelson dalam Bulaeng, 2004, p.164). Dimana peneliti hanya

menggambarkan secara detail teks tertentu, tidak ada hipotesis, dan

menggambarkan aspek-aspek / karakteristik dari suatu pesan (Eriyanto, 2011, p.47).

Sehingga penulis dapat mempelajari gambaran isi, karakteristik pesan, dan

perkembangan (tren) dari suatu isi (Eriyanto, 2011, p.11).

3.5 Subjek Dan Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah teknik humor yang terdapat dalam meme

gambar bertema gender di akun Instagram :Dagelan. Sedangkan subjek

penelitiannya adalah 286 meme gambar yang bertemakan gender di akun Instagram

:Dagelan

3.6 Populasi Dan Sampling

3.6.1 Populasi

Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh penulis untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2002, p.55). Populasi dalam penelitian digunakan untuk menyebutkan

serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penulisan (Bungin,

2005, p.100). Sedangkan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh meme gambar yang bertema gender yang berjumlah 286 gambar,

yang ada di akun Instagram :Dagelan, dari tanggal 1 Februari 2015 hingga

tanggal 30 April 2015. Tanggal tersebut dipilih berdasarkan hasil posting

terbaru dan teraktual (3 bulan terakhir), serta adanya prediksi sebuah

perusahaan jasa solusi marketing (email marketing service), Campaigner

yang mengatakan pada tahun 2015 ini, 90 persen informasi di internet dapat

ditransmisikan ke otak dengan cara visual dan informasi visual 60.000 kali

lebih cepat diproses oleh otak daripada tulisan. Campaigner menambahkan

bahwa 40 persen orang akan merespons informasi visual lebih baik daripada

pesan teks, salah satunya melalui meme. (sumber : careernews.id)

Page 8: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

45 Universitas Kristen Petra

3.6.2 Sampling

Sampel adalah satu subset atau bagian dari populasi berdasarkan

apakah itu representatif atau tidak. Peneliti menggunakan teknik Total

Population Sampling untuk menentukan sampel dalam penulisan ini.

Teknik Total Population Sampling adalah salah satu jenis teknik purposive

sampling yang melibatkan seluruh populasi (yaitu total populasi) yang

memiliki satu set karakteristik khusus. Total sampling adalah biasanya

dilakukan jika dibutuhkan atau diperlukan sebuah hasil akurasi tinggi

(http://dissertation.laerd.com/articles/total-population-sampling-an

overview. php) Berikut adalah daftar yang gambar meme yang dipilih :

Meme bulan Februari 2015

Gambar 3.1 Meme gambar bertema gender di bulan Februari 2015

Sumber : Akun Instagram :Dagelan

Page 9: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

46 Universitas Kristen Petra

Meme bulan Maret 2015

Gambar 3.2 Meme gambar bertema gender di bulan Maret 2015

Sumber : Akun Instagram :Dagelan

Page 10: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

47 Universitas Kristen Petra

Meme bulan April 2015

Gambar 3.3 Meme gambar bertema gender di bulan April 2015

Sumber : Akun Instagram :Dagelan

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan

melakukan dokumentasi pada meme gambar yang telah terpilih untuk menjadi

sampel, kemudian peneliti melakukan pengkodingan hasil dokumentasi ke dalam

lembar koding (coding sheet), yang dibuat bersadarkan indikator yang telah

ditetapkan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

3.7.1 Jenis Sumber Data

a. Sumber Primer

Sumber primer adalah suatu objek, dokumen original atau material

mentah, yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi

(Silalahi, 2009, p.289). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah 286

meme gambar bertema gender di akun Instagram :Dagelan

Page 11: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

48 Universitas Kristen Petra

b. Sumber Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari

tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum

penelitian dilakukan (Silalahi, 2009, p.291). Sumber data sekunder dalam

penulisan ini adalah buku-buku tentang teori terkait penulisan, data yang

diperoleh dari internet, serta data dari penulisan terdahulu tentang meme dan

teknik humor.

3.8 Teknik Analisis Data

Keseluruhan data yang diperoleh dan dikumpulkan akan dianalisa

berdasarkan teori yang terkait. Kemudian seluruh data tersebut akan dideskripsikan

dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu pembahasan data yang bersifat

deskriptif. Teknik analisa menurut Bulaeng (2004, p.127) tahapannya adalah

sebagai berikut:

1. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis

2. Mendefinisikan populasi yang diteliti, yaitu berupa 286 meme gambar

bertema gender di akun Instagram :Dagelan dari tanggal 1 Februari 2015

hingga 30 April 2015

3. Memilih sampel yang sama dengan jumlah dari populasi, yaitu sebanyak

286 meme gambar.

4. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis, yang kemudian

dituangkan dalam lembar koding

5. Mengkode isi menurut definisi yang telah dikumpulkan

6. Menganalisis data yang telah dikumpulkan

7. Membuat kesimpulan berdasarkan perhitungan statistik dari data yang

telah didapatkan

Teknik analisa dilakukan dengan pembuatan alat ukur atau kategori yang

akan digunakan untuk anlisa berdasarkan rumusan masalah atau pertanyaan

penulisan, dan acuan tertentu. Pengumpulan atau coding data dilakukan dengan

menggunakan lembar kode (coding sheet) yang sudah dipersiapkan. Sedangkan

data yang digunakan adalah dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk

Page 12: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

49 Universitas Kristen Petra

mengetahui kemunculan frekuensi dari masing-masing kategori atau indikator dan

kemudian ditarik kesimpulannya, dan diinterpretasikan.

3.9 Uji Reliabilitas

Kategorisasi dalam analisis isi merupakan instrumen pengumpul data yang

memiliki fungsi sama seperti kuisioner dalam survei. Supaya objektif, maka

kategorisasi harus dijaga reliabilitasnya. Di sini peneliti dan seorang hakim /

pembanding akan melakukan pre-test dengan mengkoding sampel ke dalam

kategorisasi, kemudian hasil pengkodingan tersebut akan dibandingkan dengan

menggunakan rumus. Dalam penelitian ini menggunakan Formula Ole R. Holsti.

Adapun rumus ntuk menghitung reliabilitas antar-coder (intracoder reliability) dari

Holsti sebagai berikut (Kriyanto, 2006, p.234-235) :

𝐶𝑅 =2𝑀

𝑁1 + 𝑁2

Keterangan :

CR : Coeficient Reliability

M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan peneliti

N1,N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan peneliti

Hasil perhitungan reliabilitas antar-coder (coeficient reliability), berkisar

antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada satupun yang disetujui oleh para coder

dan 1 berarti persetujuan sempurna antara para coder. Makin tinggi angka, makin

tinggi pula Reabilitasnya. Dalam formula Holsty, angka Reabilitas minimun adalah

0,7 atau 70%. Jika hasil perhitungan menunjukkan angka di atas 0,7 maka alat ukur

adalah reliabel. Namun, jika hasil perhitungan di bawah 0,7 maka alat ukur (coding

sheet) tidak reliabel (Eriyanto, 2011, p.290).

Hakim yang akan membantu penulis untuk melakukan uji reliabilitas dalam

penulisan ini adalah Lisa Amelia, alumni mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas

Kristen Petra. Alasan pemilihan hakim ini karena Lisa Amelia pernah melakukan

penulisan mengenai analisis isi teknik humor pada film warkop DKI pada tahun

2014. Sehingga peneliti memilihnya dengan melihat bahwa Lisa, memiliki

Page 13: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual 3.1.1

50 Universitas Kristen Petra

pengalaman dalam melakukan penelitian terhadap teknik humor dengan metode

analisis isi. Selain itu karena penelitiannya masih terhitung baru dilakukan,

sehingga daya ingat serta pengetahuannya mengenai uji Reabilitas dalam analisis

isi masih kuat.