29. kapita selekta

Upload: taufik-agus-tanto

Post on 07-Jul-2015

5.080 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Kapita Selekta

TRANSCRIPT

Daftar isiPedoman Umum Mata Kuliah ................................................................................................................... 1 Tinjauan Mata Kuliah ......................................................................................... 1 Struktur Materi Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar......................... 1 Standar Kompetensi yang ingin dicapai sesuai Standar Kompetensi Guru kelas SD/MI lulusan S1 PGSD (Tinjauan Instruksional Umum) ................................. 2 Kompetensi Dasar ............................................................................................. 2 Indikator Mata Kuliah ......................................................................................... 2 Petunjuk Mempelajari Bahan Ajar ...................................................................... 2 Bahan Ajar ............................................................................................. 3 Rencana Penyelesaian Bahan Bacaan dan Tugas ............................................... 5 Tugas Mata Kuliah ............................................................................................. 6 Bab I Pengenalan Konsep-Konsep Pembelajaran........................................................................ 8 1. Pendahuluan ............................................................................................. 8 2. Uraian Materi ............................................................................................. 8 3. Tindak Lanjut ............................................................................................. 15 BaB II Pembelajaran Melalui Permainan Edukatif........................................................................16 1. Pendahuluan ............................................................................................. 16 2. Uraian Materi ............................................................................................. 16 3. Tindak Lanjut ............................................................................................. 19 BaB III Pembelajaran Melalui Pengalaman Langsung/Eksplorasi Di lingkungan Sekitar ............................................................................................................................... 20 1. Pendahuluan ............................................................................................. 20 2. Uraian Materi ............................................................................................. 21 3. Tindak Lanjut ............................................................................................. 23 BaB IV Pembelajaran dengan Pendekatan Terpadu.................................................................... 24 1. Pendahuluan ............................................................................................. 24 2. Uraian Kegiatan ............................................................................................ 24 3. Tindak Lanjut ............................................................................................. 26 BaB V Pengembangan Kurikulum di Sekolah ................................................................................. 27 1. Pendahuluan ............................................................................................. 27 2. Uraian Kegiatan............................................................................................. 27 3. Tindak Lanjut ............................................................................................. 29 Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 31

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

Pedoman Umum Mata Kuliah

Tinjauan Mata Kuliah Mata kuliah Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar merupakan suatu mata kuliah yang diberikan bagi mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Mata kuliah ini berbobot 2 SKS. Bahan ajar dikemas dalam bentuk bahan ajar cetak yang terdiri atas Buku Pedoman Umum Mata Kuliah serta Materi Kompilasi / bacaan dari beberapa buku sumber yang relevan. Pembahasan materi dalam mata kuliah ini meliputi materi lintas bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, PPKN, Matematika, Pendidikan Jasmani serta Bahasa dan Seni untuk anak sekolah dasar. Dalam mengikuti mata kuliah ini Anda akan mendapat pengalaman belajar dalam bentuk mengkaji berbagai konsep dan contoh penerapannya, serta melakukan perancangangn pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). Konsep konsep yang akan Anda pelajari adalah sebagai berikut: 1. Pengenalan konsep pembelajaran 2. Pembelajaran melalui permainan edukatif 3. Pembelajaran melalui pengalaman langsung/eksplorasi di lingkungan sekitar 4. Pembelajaran Terpadu 5. Pengembangan kurikulum di sekolah dasar Setelah selesai mempelajari mata kuliah ini, Anda akan memiliki kompetensi atau kemampuan untuk merancang pembelajaran yang mendidik sekaligus menyenangkan bagi siswa sekolah dasar. Untuk mencapai kompetensi tersebut, Anda akan dibekali strategi pembelajaran yang disingkat PAKEM, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Untuk dapat menciptakan pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan bagi siswa SD, Anda sebagai guru seyogyanya mengenali mereka dengan cara mengidentifikasi prilaku awal dan karakteristik mereka. Selanjutnya Anda harus mampu memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat melalui pemahaman dan penerapan berbagai konsep pembelajaran untuk berbagai mata pelajaran di SD atau pembelajaran terpadu. Pendekatan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak sekolah dasar adalah pendekatan dengan permainan dan pengalaman atau eksplorasi langsung. Mata kuliah ini akan membekali Anda agar mampu merancang pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan baik melalui permainan maupun eksplorasi langsung, secara terpadu untuk semua mata pelajaran di SD yang menjadi tanggung jawab Anda Struktur Materi Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar Mata kuliah ini membahas konsep strategi pembelajaran PAKEM dengan pendekatan permainan, Sains Teknologi Masyarakat (STM), dan integratifPanduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

1

serta langkah perancangan pembelajaran berdasarkan pendekatan-pendekatan tersebut. Standar Kompetensi yang ingin dicapai sesuai Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI Lulusan S1 PGSD (Tujuan Instruksional Umum): Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, Anda diharapkan dapat merancang pembelajaran yang mendidik bagi siswa sekolah dasar. Kompetensi Dasar :

Mahasiswa dapat memahami konsep tentang belajar, pendekatan dan modelmodel pembelajaran, serta mampu merancang pembelajaran yang mendidik bagi siswa sekolah dasar. Indikator mata kuliah Setelah mempelajari seluruh bahasan dan menyelesaikan soal-soal latihan dalam mata kuliah Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar, Anda diharapkan mampu: 1. menjelaskan teori-teori belajar yang mendasari pembelajaran di sekolah dasar; 2. menjelaskan pendekatan dan model-model pembelajaran; 3. menjelaskan pembelajaran melalui permainan; 4. merancang pembelajaran melalui permainan edukatif; 5. menjelaskan pembelajaran melalui pengalaman langsung/eksplorasi di lingkungan sekitar; 6. merancang pembelajaran melalui pengalaman langsung (pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat) untuk bidang IPA dan IPS; 7. menjelaskan pembelajaran terpadu; 8. merancang pembelajaran terpadu; dan 9. mengembangkan kurikulum di sekolah dasar Petunjuk Mempelajari Bahan Ajar Agar Anda berhasil dalam mempelajari bahan ajar ini, ikuti petunjuk belajar sebagai berikut: 1. Perhatikan bahwa bahan ajar yang harus Anda terima adalah Buku Kapita Selekta Pembelajaran di SD yang terdiri dari petunjuk belajar/panduan umum mata kuliah dan kompilasi bacaan 2. Bacalah dengan cermat materi dalam buku tersebut 3. Kompilasi bacaan terdiri atas 26 judul bacaan yang membahas 5 topik utama. Bacaan yang diberikan meliputi bahasan mengenai pengenalan konsep pembelajaran, pembelajaran melalui permainan edukatif, pembelajaran melalui pengalaman langsung/eksplorasi di lingkungan

2

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

sekitar, pembelajaran terpadu dan pengembangan kurikulum di sekolah dasar. Seluruh pembahasan meliputi/ mencakup kajian bidang ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, PPKN, Matematika, Pendidikan Jasmani serta Bahasa dan Seni 4. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang dianjurkan seperti: Bacalah lebih lanjut sejumlah topik bacaan seperti tertulis dalam kotak, Garis-bawahi konsep-konsep penting, dan sebagainya. 5. Bahan ajar ini dilengkapi dengan daftar referensi buku sumber bacaan yang digunakan penulis bahan ajar ini untuk memaparkan uraian materi dan contoh. 6. Bahan ajar belum dilengkapi dengan senarai, berupa kamus kecil berisi tentang arti kata baru, teknis, asing, kata penting yang tercantum dalam uraian materi pada setiap bacaan. Silakan Anda mencoba membuat catatan bagi Anda sendiri. Bahan Ajar Bahan ajar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah bahan ajar pokok yang wajib Anda pelajari. Bahan ajar pokok yang digunakan dalam mata kuliah Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut. Bab I. Pengenalan Konsep Pembelajaran 1.1. Teori Belajar Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan menyenangkan: Bab I. Jakarta: Departemen Pendidikan Pitajeng. (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Nasional 1.2. Pengenalan Konsep Konsep Pembelajaran di Sekolah Dasar Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Lily Barlia. (2006). Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar: Bab II dan IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Muslichach Asyari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-TeknologiMasyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar: Bab I. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Rabad Sihabuddin. (2006). Indahnya Pelangi dalam Kesadaran Multikultur Masyarakat Indonesia: Bab I dan VI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Bab II: Pembelajaran Melalui Permainan Pembelajaran Melalui Permainan Dadan Djuanda (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan: Bab V dan VI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pitajeng (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan: Bab I, III, IV, V, VI, VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

3

Rabad Sihabuddin (2006). Indahnya Pelangi dalam Kesadaran Multikultur Masyarakat Indonesia: Bab II dan V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Sumanto (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar: Bab II dan III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Wira Indra Satya (2006). Membangun Kebugaran Jasmani dan Kecerdasan melalui Bermain: Bab III dan IV Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Bab III. Pembelajaran dengan Pendekatan Terpadu Pembelajaran dengan Pendekatan Terpadu Bidang Studi IPA, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Dadan Djuanda (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Ichlas Hamid, S. dan Tuti I. Ichlas (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar: Bagian III, Bab V Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Bab IV. Pembelajaran melalui Pengalaman Langsung/Eksplorasi Di Lingkungan Sekitar Penerapan Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran pada bidang studi IPA dan IPS Dadan Djuanda (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan: Bab III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Lily Barlia. (2006). Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar: Bab IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Muslichach Asyari (2006). Penerapan Pendekatan Sains-TeknologiMasyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar: Bab II, III, dan V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Bab V. Pengembangan Kurikulum di Sekolah Dasar Pengembangan rancangan Pembelajaran Ichlas Hamid, S. dan Tuti I. Ichlas (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar: Bagian I dan III; Bab V dan VI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Lily Barlia. (2006). Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar: Bab III dan V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Muslichach Asyari (2006). Penerapan Pendekatan Sains-TeknologiMasyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar: Bab IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Sumanto (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional .

4

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

Rencana Penyelesaian Bahan Bacaan dan Tugas Dalam satu semester Anda akan mendapat dua bentuk tutorial yaitu tutorial tatap muka selama masa residensial dan tutorial online di tempat masingmasing. Mata kuliah Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar mensyaratkan Anda sebagai mahasiswa untuk mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran. Tutorial tatap muka dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan, tiap pertemuan berlangsung selama 2,5 jam (150 menit). Sedang tutorial on line Anda akan mendapat 5 inisiasi yang berisi pembimbingan pembahasan materi dan tugastugas yang harus Anda kerjakan dan kembalikan pada tutor sesuai jadwal. Rencana kegiatan tutorial akan dilakukan sebagai berikut. No Waktu Pertemuan Tutorial Tatap Muka 1 Keg. Tutor Membimbing mahasiswa membahas : Konsep pembelajaran Membimbing mahasiswa membahas : Pendekatan dan Model Pembelajaran di SD Membimbing mahasiswa membahas: Pendekatan pembelajaran melalui permainan Edukatif. Memberi Tugas 1. Keg. Mahasiswa Membahas Konsep pembelajaran Membahas Pendekatan dan Model Pembelajaran di SD Membahas pendekatan Pembelajaran melalui permainan Edukatif. Menerima Tugas 1. Merancang Pembelajaran melalui permainan Edukatif di SD Tutorial on line Keg. Tutor Memberi inisiasi dan tugas tuton 1 Memberi inisiasi dan tugas tuton 2 Keg. Mahasiswa Mengikuti inisiasi dari tutor

2

Mengembalikan tugas tuton 1. Mengikuti inisiasi dari tutor

3

Memberi inisiasi dan tugas tuton 3

Mengikuti inisiasi dari tutor Mengembalikan tugas tuton 2.

4

5

Membimbing mahasiswa merancang : Pendekatan pembelajaran melalui permainan Edukatif di SD Membimbing mahasiswa membahas : Pembelajaran melalui pengalaman

Memberi inisiasi dan tugas tuton 4

Mengikuti inisiasi dari tutor Mengembalikan tugas tuton 3.

Membahas pembahasan pendekatan pembelajaran melalui

Memberi inisiasi dan tugas tuton 5

Mengikuti inisiasi dari tutor Mengembalikan tugas tuton 4.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

5

No

Waktu Pertemuan Tutorial Tatap Muka Keg. Tutor langsung/eksplorasi di lingkungan sekitar Keg. Mahasiswa pengalaman langsung/ eksplorasi di lingkungan sekitar Merancang Pembelajaran melalui pengalaman langsung/ eksplorasi di lingkungan sekitar Membahas Konsep Model Pembelajaran Terpadu. Menerima tugas 2. Merancang Model Pembelajaran Terpadu di SD Tutorial on line Keg. Tutor Keg. Mahasiswa

6

Membimbing mahasiswa dalam merancang : Pembelajaran melalui pengalaman langsung/eksplorasi di lingkungan sekitar

Mengembalikan tugas tuton 5

7

8

Membimbing mahasiswa membahas: Konsep Model Pembelajaran Terpadu. Memberi tugas 2. Membimbing mahasiswa merancang : Model Pembelajaran Terpadu di SD Tes Formatif

Tugas Mata Kuliah Ada dua tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama mengikuti kegiatan tutorial tatap muka dan nilai tugas-tugas ini menyatu dalam Tes Formatif yang diberikan diakhir kegiatan tutorial tatap muka. Selain itu ada lima (5) tugas yang diberikan melalui kegiatan tutorial online. Masing-masing tugas diberikan pada saat tutorial online 1, 2, 3, 4 dan 5. Seluruh tugas yang diberikan mempunyai bobot nilai tertentu (sesuai dengan panduan penilaian) sehinggga nilai tugas akan dapat membantu kelulusan anda dalam mata kuliah ini. Seluruh tugas diterangkan sebagai berikut. 1. Tutorial Tatap Muka Tugas 1: Mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran melalui permainan edukatif Tugas 2: Mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran melalui pembelajaran terpadu Kedua tugas ini Anda serahkan pada tutor dan dibahas selama kegiatan tutorial tatap muka dan sebelum diadakan Tes Formatif.6Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

2. Tutorial Online Tugas 1: Mereview pendekatan pembelajaran di SD. Materi tugas ini Anda terima pada inisiasi ke 1 dari kegiatan tutorial online dan jawaban harus Anda serahkan sebelum inisiasi ke 2 diberikan. Tugas 2: Mengkaji contoh-contoh pembelajaran melalui permainan edukatif di SD. Materi tugas ini Anda terima pada inisiasi ke 2 dari kegiatan tutorial online dan jawaban harus Anda serahkan sebelum inisiasi ke 3 diberikan. Tugas 3 : Merancang pembelajaran melalui permainan edukatif di SD. Materi tugas ini Anda terima pada inisiasi ke 3 dari kegiatan tutorial online dan jawaban harus Anda serahkan paling lambat satu minggu setelah inisiasi 4 diberikan. Tugas 4: Merancang pembelajaran melalui pengalaman langsung/eksplorasi di lingkungan sekitar. Materi tugas ini Anda terima pada inisiasi ke 4 dari kegiatan tutorial online dan jawaban harus Anda serahkan sebelum inisiasi ke 5 diberikan. Tugas 5 : Merancang pembelajaran melalui pembelajaran terpadu. Materi tugas ini Anda terima pada inisiasi ke 5 dari kegiatan tutorial on line dan jawaban harus Anda serahkan paling lambat satu minggu setelah inisiasi 5 diberikan.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

7

BAB I PENGENALAN KONSEP-KONSEP PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan Materi yang akan dibahas pada Bab I ini meliputi beberapa teori belajar diantaranya teori (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, (3) konstruktivisme, dan (4) humanisme. Selain itu akan dibahas pula beberapa pendekatan atau modelmodel pembelajaran yang digunakan di sekolah dasar baik untuk mata pelajaran Matematika, IPA, IPS serta Bahasa dan Seni. Materimateri tersebut sangat erat kaitannya dengan tugas Anda sebagai pendidik di sekolah dasar. Anda akan dibekali dengan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip pembelajaran yang melandasasi perkembangan berfikir siswa sehingga melalui penguasaan materi ini akan membantu Anda dalam merancang program pembelajaran yang dibutuhkan bagi siswa, dan bagi Anda sendiri dalam memahami latar kelas. Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan mampu menjabarkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Secara khusus setelah mempelajari materi ini, Anda dapat: 1. menjelaskan prinsip-prinsip belajar dari pandangan behaviorisme, behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanisme; 2. menjelaskan peran belajar dalam pembelajaran; 3. menjelaskan pengaruh teori belajar dalam pembelajaran; 4. menjelaskan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran; 5. menjelaskan metode discovery dan inquiry dalam pembelajaran; dan 6. Menjelaskan macam-macam keterampilan proses 2. Uraian Materi 2.1. Teori Belajar Pemahaman terhadap berbagai macam teori belajar akan sangat membantu Anda sebagai guru untuk merancang proses pembelajaran. Teori belajar umumnya tidak mempunyai sifat yang ekstrim, yaitu hanya berfokus pada satu komponen pembelajaran sepertia, siswa, proses belajar, guru atau kurikulum saja. Titik fokus yang menjadi perhatian suatu teori belajar memang ada tetapi komponen-komponen pembelajaran yang lain diperlukan pula untuk menjelaskan teori belajar tersebut. Di sini akan dibahas empat teori belajar yaitu (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, (3) konstruktivisme, dan (4) humanisme. Teori behaviorisme berfokus pada hasil dari proses belajar (Suciati & Irawan, 2005). Teori kognitivisme dan konstruktivisme menekankan pada proses belajar. Teori humanisme memperhatikan isi dari apa yang dipelajari. Behaviorisme. Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Artinya perubahan prilaku siswa dari tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu melakukan sesuatu adalah merupakan hasil interaksi antara stimulus (yang berasal8Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

dari luar siswa) dan respons (yang berasal atau yang ditunjukkan oleh siswa). Teori ini dikembangkan oleh Ivan Pavlov (1849 1936), yang menerangkan bahwa adanya stimulus dapat menyebabkan adanya respon. Stimulus yang bermakna dapat menghasilkan respon yang bermakna pula dengan kondisi tertentu. Behaviorisme memandang ada tiga tahapan yang melandasi pembelajaran yaitu stimulus, respon dan penguatan. Belajar dipandang sebagai perubahan tingkah laku, dan perubahan tingkah laku atau perilaku baru diperoleh sebagai hasil respon terhadap suatu stimulus. Lingkungan berperan sebagai stimulus bagi seseorang dalam memberi respons. Banyak ahli pendidikan berkontribusi besar pada perkembangan teori belajar behaviorisme diantaranya E.L. Thorndike (1874-1949) yang terkenal dengan teori konektivisme, mengusulkan tiga dalil/hukum yang berhubungan dengan pembelajaran menurut pandangan behaviorisme, yaitu hukum kesiapan (law of readiness), hukum latihan (law of exercise), dan hukum akibat (law of effect). Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang dapat berupa ide, sikap atau gerak) dan respons yang dapat pula berbentuk ide, sikap atau gerak. Dengan kata lain perubahan prilaku dapat berbentuk hal yang dapat diamati atau konkret atau hal yang tidak dapat diamati atau non-konkret. B.F. Skinner (1904-1990) memperkenalkan teori behaviorisme yang dinamakannya Operant Conditioning. Skinner menjelaskan bahwa sewtiap stimulus yang diberikan berinteraksi satu sama lain, dan stimulus ini mempengaruhi respons yang dihasilkan. Respons yang dihasilkan juga memberikan beberapa konsekuensi yang dapat berbentuk penguatan, yang pada akhirnya mempengaruhi prilaku yang baru dipelajari siswa. Dengan kata lain, Skinner menekankan bahwa pengkondisian suatu respon sangat bergantung pada penguatan yang dilakukan secara berulang-ulang. Kognitivisme. Teori belajar kognitivisme lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar bukan sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respons tetapi melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Teori ini berusaha menerangkan bagaimana suatu informasi/pengetahuan/keterampilan baru diintegrasikan dengan informasi/pengetahuan/keterampilan yang telah dikuasai siswa. Menurut teori ini, kemampuan individu terbangun melalui proses interaksi yang terus menerus dan menyeluruh dengan lingkungannya. Teori ini berkembanga menjadi tahap-tahap perkembangan kognitif yang diusulkan oleh Piaget, belajar bermakna yang dipelopori oleh Ausubel dan belajar melalui penemuan secara bebas/free discovery learning yang dikembangkan oleh Jerome Bruner. Kognitivisme dalam psikologi Gestalt dipelopori oleh Jean Piaget (18961980). Pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas seseorang. Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses pembentukan pengalaman secara empirik. Seseorang belajar dengan mengadakan pembentukan kembali atas skema/pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, sehingga akan menambah maupun mengganti skema/pengetahuan tersebut. Menurut Piaget, proses belajar terdiri dari tiga tahap, yaitu asimilasi, akomodasi dan equilibrasi/penyeimbangan. Asimilasi adalah proses mendapatkan informasi dan pengalaman baru yang langsung dintegrasikan dengan struktur mental yang sudah dimiliki seseorang. Akomodasi merupakan proses menstrukturPanduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

9

kembali mental sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru. Sedangkan equilibrasi adalah penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Belajar dipandang sebagai gejala mental seseorang yang dapat dilihat dalam perilaku maupun yang tidak dapat terlihat. Dalam wawasan kognitivisme, dunia pengalaman dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya (skemata) dimanfaatkan untuk menerima pengetahuan baru. Auzubel memperkenalkan istilah advance organizer untuk membantu siswa melihat struktur pengetahuan yang akan atau sudah dipelajari. Peran guru menjadi sangat penting untuk membimbing siswa menemukan struktur informasi atau pengetahuan yang akan dipelajari dengan susunan yang logis dan ringkas tetapi mencakup semua materi yang dipelajari. Bruner mengusulkan apa yang dinamakannya sebagai free discovery learning. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri aturan seperti konsep, teori, definisi, dengan mempelajari contoh-contoh yang mewakili aturan tersebut. Dengan kata lain guru membimbing siswa secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum atau yang diterima bersama. Konstruktivisme. Menurut teori konstruktivisme, belajar adalah mengkonstruksi skema kognitif, kategori, konsep dan struktur dalam membangun pengetahuan. Dengan demikian setiap individu siswa memiliki skema pengetahuan yang berbeda. Keaktifan siswa untuk melakukan proses abstraksi dan refleksi terhadap berbagai pengalaman belajar yang diterimanya sangat berpengaruh pada skema yang dibentuknya. Alat/sarana yang tersedia untuk mengetahui itu adalah pancaindera. siswa itu sendiri belajar merupakan proses negosiasi makna yang terus menerus terhadap pengalaman-pengalaman baru. Konstruktivisme ini dilandasi pandangan Piaget, Vigotsky dan Bruner. Humanisme. Teori belajar humanisme menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai dan berakhir dari dan pada diri siswa. Teori ini mementingkan isi dari proses belajar yang harus disesuaikan dengan karakteristik dan gaya belajar siswa. Teori ini merumuskan ide belajar yang ideal yaitu memanusikan manusia sampai tahap aktualisasi diri. Teori ini berkembang menjadi apa yang disebut belajar bermakna atau maningful learning yang dikembangkan oleh Ausubel, walaupun teori belajar bermakna ini masuk ke dalam kategori kognitivisme. Teori humanisme ini berusaha menjelaskan bahwa siswa sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial, memiliki minat, motivasi, pola pikir, dan gaya belajar yang tidak sepenuhnya sama dan yang semua itu harus diperhitungkan untuk mempermudah proses belajar. Rincian dari berbagai teori belajar dapat Anda baca pada bacaan berikut ini:1. Bacaan 1, Memahami Teori Pembelajaran Matematika (Pitajeng.

(2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Nasional). 2. Bacaan 2, Teori Belajar Bahasa (Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan menyenangkan: Bab I. Jakarta: Departemen Pendidikan)

10

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

2.1.1. Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda mengerjakan latihan berikut. 1. Coba Anda jelaskan teori belajar menurut pandangan Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme dan Humanisme. 2. Jelaskan teori koneksionisme dari Thorndike. 3. Jelaskan pengaruh konstruktivisme dalam proses pembelajaran 4. Jelaskan bagaimana belajar dapat terbentuk sementara siswa mempunyai kebutuhan yang berbeda. 5. Bagaimana menurut Anda tentang pemberian latihan soal-soal matematika di sekolah dasar? 2.1.2. Petunjuk Jawaban latihan: 1. Bahaslah definisi dan prinsip belajar yang melandasi pandangan Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme dan Humanisme. Tekankan bahwa pada pandangan behaviorisme perubahan tingkah laku diperoleh sebagai hasil respon terhadap suatu rangsangan. Pada kognitivisme jelaskan bagaimana seseorang memproses secara mental informasi yang diperoleh dan menggunakannya untuk menghasilkan perilaku tertentu. Pada konstruktivisme tekankan bagaimana seseorang membangun pengetahuan, makna, konsep melalui suatu pengalaman. Pada Humanisme jelaskan bagaimana isi pelajaran proses sangat dipengaruhi oleh minat, motivasi, pola pikir siswa yang tidak selalu sama. Dengan demikian jika guru memperhatikan hal ini maka ida dapat merancang pembelajaran yang memudahkan siswanya belajar. 2. Bahaslah berdasarkan kekuatan respons yang memberi akibat/efek kesenangan yang bisa diperoleh. 3. Perhatikan bahwa pembelajaran bukanlah pemindahan pengetahuan akan tetapi suatu kegiatan membangun pengetahuan melalui penalaran individu. Bahaslah apa yang harus dilakukan oleh guru dalam membangun proses belajar siswa. 4. Bahaslah berdasarkan pandangan Humanistik bahwa tiap-tiap individu mempunyai minat, motivasi, dan gaya belajar yang berbeda. 5. Bahaslah berdasarkan hubungan stimulus respon yang akan menjadi kuat jika proses pengulangan sering terjadi. 2.2. Pendekatan/Model dalam Pembelajaran Pendekatan adalah seperangkat asumsi yang saling berkaitan. Fungsi pendekatan dalam pengajaran ialah sebagai pedoman umum untuk langkah-langkah metode dan teknik pengajaran yang akan digunakan. Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar pada diri siswa. Penggunaan pendekatan dalam pengajaran menentukan dalam cara pandang seseorang dalam menyikapi materi, teknik dan proses, perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran.Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

11

Pendekatan Proses. Pendekatan ini banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang ilmu baik matematika, ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan sosial. Pendekatan proses dalam pembelajaran sains di sekolah dasar, didasarkan pada pandangan bahwa sains merupakan cara kerja, cara pikir, dan cara memecahkan masalah yang meliputi serangkaian kegiatan dimulai dari mengumpulkan data, menghubungkan fakta, menginterpretasi data dan menarik kesimpulan. Cara kerja sains ini dikenal dengan istilah Metode Ilmiah untuk memperoleh produk sains. Untuk melakukan proses sains tersebut dibutuhkan berbagai macam keterampilan antara lain keterampilan: mengobservasi, mengklasifikasi, menyimpulkan, menginferensi/memprediksi, mengukur, dan mengkomunikasikan produk ilmiah tersebut Keterampilan mengobservasi adalah keterampilan mendapatkan data dengan menggunakan indera dengan melihat, meraba, membau dan mendengar. Misalnya mengamati bentuk-bentuk daun, perubahan warna, ukuran, gerak, suara dan masih banyak lagi. Keterampilan mengklasifikasikan atau menggolongkan, yaitu keterampilan untuk mengelompokkan atau memisahkan sesuatu sesuai dengan persamaan atau perbedaan dari obyek yang diamati. Misalnya kelompok tanaman yang mempunyai bagian bunga lengkap dan tidak lengkap. Keterampilan menyimpulkan adalah keterampilan menyatakan hasil penilaian atas suatu obyek atau kejadian. Misalnya, siswa mengamati perubahan warna kertas lakmus yang ditetesi berbagai cairan. Siswa tersebut dapat menyimpulkan bahwa cairan yang bersifat asam mengubah warna kertas lakmus dari kuning menjadi merah. Jika cairan bersifat basa maka kertas lakmus akan berubah dari kuning menjadi biru. Keterampilan menginferensi adalah keterampilan untuk membuat ramalan tentang kejadian yang akan datang berdasarkan hasil observasi yang pernah dilakukan. Misalnya, jika siswa diminta meramalkan perubahan warna kertas lakmus jika ditetesi air gula, jus belimbing dan shampoo. Keterampilan mengukur adalah keterampilan untuk menentukan kuantitas atau ukuran suatu obyek dengan menggunakan alat ukur yang sesuai. Misalnya siswa mengukur suhu dengan termometer dan mengukur berat dengan timbangan. Keterampilan mengkomunikasikan adalah keterampilan dalam menyampaikan hasil atau temuan pada orang lain baik secara lisan maupun secara tulisan. Pembelajaran bidang Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai untuk diri siswa sebagai individu, maupun sosial dan budaya. Pendekatan keterampilan proses yang digunakan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial bertujuan membekali peserta didik untuk mampu mencari, mengolah dan menggunakan informasi. Pendididkan pengetahuan sosial pada dasarnya bertujuan mengembangkan kemampuan anak dalam berhubungan sosial dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, bersimpati terhadap orang lain, sikap (terutama sikap demokratis), moral dan nilai, terutama ditekankan pada nilai dalam masyarakat yang majemuk berupa keseimbangan antara hak individu dan sosial. dan berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan mampu memecahkan masalah yang nyata. Untuk pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan penerapan pendekatan nilai dapat menerapkan model Inkuiri, VCT, Bermain Peta, ITM, Role Playing12Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

dan Portofolio. Model Inkuiri membimbing siswa untuk melakukan discovery (pencarian) hingga menemukan (inkuiri) melalui keaktifan siswa untuk mencari, berpikir kritis, reflektif, dan kreatif. Pendekatan ini cocok untuk mengajarkan IPS yang bertujuan melatih siswa bertanggungjawab dan berpartisipasi aktif sebagai anggota masyarakat dan warganegara. Pendekatan VCT atau Value Clarification Technique, melatih siswa untuk belajar menilai, mengambil keputusan terhadap suatu nilai secara umum dan melaksanakannya sebagai warga masyarakat. Model Bermain Peta membimbing siswa untuk belajar memanfaatkan peta dan bola dunia, Siswa belajar menentukan arah, skala, memahami lambang-lambang dan perbedaan warna pada peta atau bola dunia. Pendekatan ITM (Ilmu, Teknologi dan Masyarakat). Pendekatan ini juga dikenal sebagai pendekatan STM (Sains, Teknologi dan Masyarakat) atau istilah lain Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat). Pendekatan in berlaku pula untuk pembelajaran IPA. Pendekatan ini dikembangkan untuk tujuan pembelajaran yang berkaitan langsung antara teori dan realitas di lingkungan sekitar, dengan melibatkan siswa secara aktif untuk mencari solusi pemecahan masalah sehari-hari. Pendekatan ini menerapkan ketrampilan proses untuk melakukan metode ilmiah. Model Role Playing. Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami berbagai perannya sebagai warganegara dan anggota masyarakat atau peran sosialnya. Harapannya dengan roleplaying dapat membantu siswa mengembangkan sikap dan nilai sebagai pribadi maupun anggota masyarakat sekitarnya. Dan sebagai warganegara. Model Portofolio. Model ini berperan dalam penilaian produk pembelajaran yang berupa kinerja siswa yang dikumpulkan dalam map untuk ditunjukkan siswa kepada guru untuk dipertimbangkan dalam memberi penilaian. Pembelajaran bahasa menggunakan beberapa pendekatan seperti: 1) whole languange, 2) terpadu, dan 3) komunikatif. Pendekatan whole language adalah pandangan tentang hakikat belajar dan bagaimana mendorong proses tersebut agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga mencapai hasil yang optimal. Pendekatan terpadu adalah pandangan yang menekankan bahwa keterampilan membaca, menulis, berbicara dan menyimak tidak dilihat sebagai komponen yang terpisah-pisah untuk diajarkan sendiri-sendiri akan tetapi merupakan suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Pendekatan komunikatif adalah pengungkapan gagasan, pikiran, ide, pendapat yang disampaikan dalam kata, kalimat, paragraf, ejaan dan tanda baca yang benar dan mudah diterima oleh orang lain. Secara rinci uraina mengenai berbagai pendekatan/model pembelajaran dapat Anda baca pada bacaan berikut ini.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

13

1. Bacaan 3, Pembelajaran Sains yang Ideal ( Muslichach Asyari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar: Bab I. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional ). 2. Bacaan 4, Pendekatan Pembelajaran Bahasa (Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan menyenangkan: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan). 3. Bacaan 5, Teknik Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (Lily Barlia. (2006). Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan) 4. Bacaan 6, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Menggunakan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar (Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan menyenangkan: Bab III. Jakarta: Departemen Pendidikan) 5. Bacaan 7, Apakah Pendidikan IPS itu? (Rahad Sihabuddin. (2006). Indahnya Pelangi Dalam Kesadaran Multikultur masyarakat Indonesia: Bab I. Jakarta: Departemen Pendidikan) 6. Bacaan 8, Prospek Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (Rahad Sihabuddin. (2006). Indahnya Pelangi Dalam Kesadaran Multikultur masyarakat Indonesia: Bab VI. Jakarta: Departemen Pendidikan) 7. Bacaan 9, Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar (Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan)

2.2.1. Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda kerjakan latihan berikut dan jawablah dengan mengacu pada bacaan yang dirujuk pada bahasan ini. 1. Coba jelaskan pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan Bahasa Indonesia di sekolah dasar? 2. Apa yang dimaksud dengan discovery - inquiry learning? Keterampilan proses apa yang dapat diharapkan melalui ke dua metoda tersebut dalam pembelajaran IPA? 3. Jelaskan penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar. 4. Dalam memberikan pembelajaran menggambar di sekolah dasar pendekatan apa yang akan Anda berikan? 5. Apakah metoda inquiry dapat diberikan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar? Jelaskan bagaimana caranya!

14

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

2.2.2. Petunjuk Jawaban latihan: 1. Bahaslah berdasarkan penggunaan pendekatan 1) whole languange, 2) terpadu, dan 3) komunikatif 2. Bahaslah berdasarkan pembelajaran melalui penemuan terbimbing dan penemuan yang menuntut kemampuan yang lebih kompleks. Bahas pula berdasarkan keterampilan keterampilan proses apa yang dapat dimiliki siswa melalui kegiatan discovery dan inquiry. 3. Metode inkuiri sosial diimplikasikan dalam bentuk pembelajaran dengan model inkuiri. Bahaslah tahapan model inkuiri mulai dari 1) perumusan masalah, 2) perumusan hipotesa, 3) definisi masalah, 4) pengumpulan data, 5) evaluasi dan analisis data, 6) pengujian hipotesis untuk membentuk generalisasi dan teori. 4. Anda dapat memilih berbagai variasi mengajar namun perhatikan bahwa pendekatan mengajar yang digunakan hendaknya dapat memadukan keaktifan siswa dalam belajar, baik fisik, mental maupun emosional. Dasar pertimbangannya adalah 1) memberikan kesempatan bagi anak untuk mengekspresikan dirinya sendiri, 2) mengembangkan potensi kreatif anak, dan 3) mempertajam kepekaan anak akan nilai-nilai keindahan 5. Tentu dapat. Bahaslah dengan mempertimbangkan peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa yang aktif mencari sendiri pengetahuan serta jawaban dari permasalahan yang dihadapi. 3. Tindak Lanjut Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari bahasan ini lakukanlah langkah berikut: 1. Baca dan pahamilah uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 2. Buatlah rangkuman materi bahasan 1 dan 2 dari sejumlah topik bacaan yang dianjurkan, catatlah konsep-sonsep utama dan kata-kata kunci yang ada dalam bacaan tersebut. 3. Kerjakan soal-soal latihan yang disediakan. Perhatikan bahwa petunjuk jawaban latihan hanya digunakan sebagai rambu-rambu dalam menjawab soal, selanjutnya jabarkan jawaban Anda sesuai dengan uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 4. Bila Anda telah menjawab seluruh soal latihan dengan sesuai dengan materi yang tercantum dalam bacaan-bacaan tersebut dengan lengkap, silakan Anda melanjutkan ke Bab berikutnya.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

15

BAB II PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN EDUKATIF1. Pendahuluan Pembelajaran melalui permainan edukatif, membahas tentang bagaimana pembelajaran dilakukan dengan melakukan suatu permainan. Bermain merupakan dorongan dalam diri anak dan sudah menjadi suatu kebutuhan hidupnya. Melalui bermain anak tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup akan tetapi mampu meningkatkan perkembangan kognitif dan sosial anak. Dorongan bermain pada anak harus disalurkan secara baik dan terkontrol agar perkembangan imajinasi dan sikap sosial anak dapat terjaga. Pendekatan pembelajaran melalui permainan edukatif dimaksudkan untuk memberi pemahaman tentang cara melakukan/merancang pembelajaran agar dapat dipahami oleh siswa. Melalui materi ini Anda akan dibekali dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang menerapkan pendekatan permainan edukatif. Dengan demikian Anda akan mampu mengembangkan program pembelajaran di kelas, khususnya merancang pendekatan pembelajaran yang dalam memudahkan para siswa mempelajari konsep-konsep yang sulit, bersifat abstrak ataupun yang menakutkan. Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan mampu merancang program pembelajaran dengan pendekatan permainan. Secara khusus setelah mempelajari materi ini Anda dapat: 1. menjelaskan manfaat penerapan pembelajaran melalui pendekatan permainan; 2. menjabarkan fungsi bermain yang dimaksudkan dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan permainan; 3. menjelaskan strategi pembelajaran dengan pendekatan permainan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar; 4. menjelaskan strategi pembelajaran dengan pendekatan permainan dalam mata pelajaran matematika di sekolah dasar; dan 5. merancang cara mengukur keberhasilan/cara mengevaluasi penerapan pendekatan permainan. 2. Uraian Materi Banyak ahli pendidikan mengatakan bahwa salah satu cara mendidik anakanak adalah dengan bermain. Bermain bagi anak, selain merupakan alat belajar juga merupakan kebutuhan hidup seperti bergerak, berlari, dan berfikir. Belajar dengan bermain akan membantu anak dalam: 1) mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri, 2) mendapatkan sarana untuk bersosialisasi, 3) melepaskan diri dari ketegangan, 4) meningkatkan pertumbuhan mentalnya, 4) mengeluarkan energi yang ada dalam dirinya ke dalam aktivitas yang menyenangkan 5) mengembangkan imajinasi, 6) melatih belajar bekerja sama, menerima peraturan dan saling berbagi, 7) mengembangkan kreativitas, dan 8) melatih konsentrasi atau pemusatan perhatian pada tugas tertentu. Belajar melalui bermain dapat mengembangkan bahasa, emosi, fisik dan kreativitas anak, karena anak terlatih16Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

untuk dapat berkomunikasi serta menghargai orang lain. Permainan terdiri atas beraneka ragam dan dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran di sekolah dasar. Pendekatan permainan dalam matematika misalnya, dapat digunakan untuk meningkatkan minat siswa untuk mempelajari materi matematika yang biasanya menakutkan banyak siswa karena dipersepsi sebagai hal yang sulit. Pendekatan permainan dalam Bahasa Indonesia dapat digunakan untuk melatih keterampilan berbahasa serta berkomunikasi. Dengan demikian pendekatan pembelajaran melalui permainan akan dapat membuat siswa tidak merasa terpaksa mempelajari suatu topik yang sulitdan dapat melatih siswa untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Pembelajaran melalui pendekatan permainan dimaksudkan untuk membawa siswa dalam suasana belajar yang menyenangkan. Siswa tidak merasa terpaksa untuk mempelajari suatu konsep, karena siswa dapat memahami konsep melalui pengalaman langsung terhadap suatu kegiatan dilakukannya. Belajar akan lebih bermakna bagi anak bila dilakukan dengan permainan edukatif yang bertujuan untuk dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan sosial anak. Selain itu pembelajaran melalui permainan akan memungkinkan anak meneliti lingkungan, dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Teknik pembelajaran melalui permainan memerlukan keterampilan tersendiri yang harus dimiliki guru. Permainan akan menjadi efektif bila guru benar-benar mempersiapkan permainan, tersedia tempat atau ruang dan alat permainan yang cukup, serta jumlah siswa masih dapat ditangani oleh guru. Beberapa pertimbangan dalam pembelajaran dengan pendekatan permainan antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmani seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh, dan fakor psikologis meliputi intelegensia, perhatian, minat, bakat, motivasi dan kematangan siswa. Faktor eksternal di antaranya meliputi faktor keluarga dan faktor sekolah seperti penggunaan metode dan media pembelajaran serta kesiapan guru. Pertimbangan lain yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan permainan yaitu: 1) situasi dan kondisi, 2) peraturan permainan, 3) pemain, dan 4) pemimpin permainan. Dalam pendidikan, keluarga amat berperan dalam membangun fungsi sosial bagi anggota keluarga termasuk bagi anak-anak. Melalui pendidikan dalam keluarga berkembang dasar nilai-nilai yang membangun keterampilan hidup dalam kebersamaan, yaitu 1) nilai-nilai kepribadian, 2) nilai-nilai moral dan 3) nilai-nilai sosial. Menurut kodratnya anak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Dengan bantuan atau interaksi dan komunikasi dengan orang lain maka pengembangan diri anak akan lebih baik. Anak akan memahami dirinya setelah ia hidup bersama dan berinteraksi dengan orang lain termasuk kedua orang tuanya dan dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Rincian materi mengenai pendekatan pembelajaran melalui permainan dapat dibaca pada bacaan-bacaan berikut :

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

17

1. Bacaan 10, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Menggunakan Permainan (Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang komunikatif dan Menyenangkan: Bab V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 2. Bacaan 11, Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan (Pitajeng. (2006). Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan: Bab... Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 3. Bacaan 12, Sikap Hidup Kebersamaan (Rabad Sihabuddin (2006). Indahnya Pelangi Kesadaran Multikultur Masyarakat Indonesia: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 4. Bacaan 13, Bermain(Wira Indra Satya (2006). Membangun Kebugaran Jasmani dan Kecerdasan Melalui Bermain: Bab III. Jakarta: 2.1. A. Latihan Departemen Pendidikan Nasional) 5. Bacaan 14, Membangun Kebugaran dengan Bermain (Wira Indra Satya (2006). Membangun Kebugaran Jasmani dan Kecerdasan Melalui Bermain: Bab IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)

2.1. A.Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda kerjakan latihan berikut dan jawablah dengan mengacu pada bacaan yang dirujuk pada bahasan ini. 1. Jelaskan manfaat bermain bagi anak-anak sekolah dasar. 2. Apa yang harus disiapkan guru dalam menggunakan pendekatan permainan?. 3. Bagaimana cara memilih permainan yang mampu mengembangkan kreativitas anak? 4. Kembangkanlah contoh pembelajaran dengan pendekatan permainan untuk mengajarkan salah satu konsep matematika di Sekolah Dasar. 5. Bagaimana cara mengevaluasi penggunaan pendekatan permainan?. 2.1.B. Petunjuk Jawaban Latihan 1. Bahaslah dengan mempertimbangkan kebutuhan anak sebagai individu yang unik. 2. Perhatikan bahwa pembelajaran melalui permainan memerlukan tempat, waktu dan media yang khusus. Bahaslah dengan memperhatikan keterampilan guru dalam menyiapkan program pembelajaran dan kemampuannya dalam mengikuti perkembangan belajar siswa. 3. Bahaslah berdasarkan fungsi permainan yang mampu mengembangkan kognitif, sosial dan emosi anak. 4. Kembangkan suatu rancangan pembelajaran dengan pendekatan permainan, pilihlah salah satu topik misalnya pengenalan bentuk bangun, jabarkan mulai dari fungsi permainan, alat permainan dan cara menggunakannya.

18

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

5. Bahaslah berdasarkan kegiatan evaluasi yang biasa dilakukan dimulai dari peninjauan kompetensi dasar yang ingin dicapai, ketersediaan waktu, ketepatan penggunaan alat dan hasil belajar siswa yang diharapkan. 3. Tindak Lanjut Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari bahasan ini lakukanlah langkah berikut. 1. Baca dan pahamilah uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 2. Buatlah rangkuman materi bahasan dari sejumlah topik bacaan yang dianjurkan/dirujuk, catatlah konsep-sonsep utama dan kata-kata kunci yang ada dalam bacaan tersebut. 3. Kerjakan soal-soal latihan yang disediakan. Perhatikan bahwa petunjuk jawaban latihan hanya digunakan sebagai rambu-rambu dalam menjawab soal, selanjutnya jabarkan jawaban Anda sesuai dengan uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 4. Bila Anda telah menjawab seluruh soal latihan sesuai dengan materi yang tercantum dalam bacaan-bacaan tersebut dengan lengkap, silakan Anda melanjutkan ke Bab berikutnya.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

19

BAB III PEMBELAJARAN MELALUI PENGALAMAN LANGSUNG/EKSPLORASI DI LINGKUNGAN SEKITAR

1. Pendahuluan Pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar, membahas tentang bagaimana menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Sumber belajar dapat secara khusus dirancang atau sengaja dibuat untuk belajar mengajar namun ada pula sumber belajar yang tidak dirancang khusus akan tetapi dimanfaatkan untuk memberi kemudahan dalam belajar mengajar. Biasanya sumber belajar tersebut ada di sekitar kita. Salah satu pendekatan yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah Sains-TeknologiMasyarakat (STM). Pendekatan ini dimaksudkan untuk memberi pemahaman dalam mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan/keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. pendekatan STM sudah resmi tercantum sejak berlakunya Kurikulum 2004 namun belum banyak diterapkan. Dalam kurikulum tersebut dijelaskan bahwa sains, lingkungan, teknologi dan msyarakat merupakan salah satu aspek yang dipelajari di sekolah dasar. Melalui materi ini Anda akan dibekali prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan STM sehingga akan membantu Anda dalam mengembangkan program pembelajaran yang dibutuhkan siswa Anda. Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan mampu mengembangkan program pembelajaran dengan pendekatan STM. Secara khusus setelah mempelajari materi ini Anda dapat: 1. menjelaskan karakteristik pembelajaran melalui pendekatan STM; 2. mengidentifikasi apa yang harus dilakukan guru dalam menggunakan pendekatan STM; 3. menjelaskan strategi pembelajaran dengan pendekatan STM; 4. merancang pembelajaran dengan menerapkan pendekatan STM; dan 4. merancang pengukuran keberhasilan/cara mengevaluasi penggunaan pendekatan STM.

20

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

2. Uraian Materi Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar tidak selalu membawa anak ke luar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas, ataupun melalui tayangan gambar serta video pembelajaran. Pembelajaran dengan mengaplikasikan pendekatan lingkungan alam sekitar, dimaksudkan untuk mendekatkan siswa pada aspek kehidupan masyarakat tempat siswa tinggal. Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar. Salah satu pendekatan lingkungan yang digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan sains-teknologi-masyarakat (STM). Pendekatan STM merupakan pendekatan yang mengkaitkan antara sains dan terknologi dengan permasalahan yang muncul di masyarakat/lingkungan sekitar atau di lingkungan anak. Adapun karakteristik pembelajaran dengan pendekatan STM dimulai dari adanya masalah lokal atau yang ada dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan sumber daya dan media yang mendukung terselenggaranya pembelajaran, melibatkan siswa secara aktif dalam mencari informasi dan memecahkan masalah, menyediakan pembelajaran yang dapat dilakukan di luar dan/atau di dalam kelas, menekankan pada keterampilan proses, menciptakan kesempatan untuk membuka wawasan siswa dan memberikan pengalaman belajar siswa dalam memecahkan masalah. Dengan demikian melalui pendekatan STM pembelajaran akan lebih bermakna dan membuat siswa menikmati kegiatan-kegiatan sains yang akan tersimpan lama dalam ingatan siswa. Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan STM yaitu: 1) tahap invitasi, 2) tahap eksplorasi, 3) tahap solusi, dan 4) tahap aplikasi. Tahap invitasi adalah tahap perolehan isu/masalah yang aktual yang dapat dimunculkan oleh guru atau digali dari pendapat/keinginan siswa. Tahap eksplorasi adalah tahap perolehan informasi yang diperoleh dari pengamatan/observasi, wawancara, buku, majalah, surat kabar dan lain lain. Tahap solusi adalah tahap pembangunan konsep yang sesuai dengan kondisi latar yang diduga mampu untuk menjawab permasalahan yang ada. Tahap aplikasi adalah tahap penggunaan konsep yang telah dibangun sebelumnya dan pada tahap ini siswa melakukan aksi nyata seperti; terjun langsung mengatasi masalah yang telah diidentifikasi atau membuat suatu karya tulis tentang penanganan suatu masalah. Setiap kegiatan pembelajaran pada umumnya diikuti dengan adanya evaluasi guna mengetahui sejauhmana pencapaian tujuan dan keberhasilan kegiatan yang dilakukan. Melalui kegiatan evaluasi siswa dapat menilai keberhasilan dari program yang telah dilaksanakannya. Kegiatan STM diakhiri dengan membuat kesimpulan dari hasil kerja siswa dan kesimpulan dibangun bersama antara guru dan siswa.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

21

Rincian pendekatan STM ini dapat Anda pelajari dari bacaan-bacaan berikut. 1. Bacaan 15, Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar (Muslichach Asyari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat, Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 2. Bacaan 16, Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (Muslichach Asyari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat, Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar: Bab III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 3. Bacaan 17, Pendekatan STM di Sekolah Dasar. (Muslichach Asyari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat, Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar: Bab V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 4. Bacaan 18, Pengalaman Belajar di Laboratorium Lingkungan Alam Sekitar (Lily Barlia. (2006). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar: Bab IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 5. Bacaan 19, Prosedur Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (Lily Barlia. (2006). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar: Bab V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 6. Bacaan 20, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Menggunakan Lingkungan sebagai Sumber Belajar (Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Komunikatif dan Menyenangkan: Bab III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)

2.1. A. Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda kerjakan latihan berikut dan jawablah dengan mengacu pada bacaan yang dirujuk pada bahasan ini. 1. Jelaskan karakteristik pembelajaran melalui pendekatan STM! 2. Apa yang harus dilakukan guru dalam menggunakan pendekatan STM?. 3. Bagaimana cara mendapatkan masalah atau topik yang tepat bagi siswa sekolah dasar untuk pembelajaran dengan pendekatan STM?. 4. Kembangkanlah contoh pembelajaran dengan pendekatan STM di Sekolah Dasar. 5. Bagaimana cara mengevaluasi penggunaan pendekatan STM?. 2.1.B. Petunjuk Jawaban latihan: 1. Bahaslah secara lebih mendalam dimulai dari adanya masalah lokal atau yang ada dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan sumber daya dan media yang mendukung terselenggaranya pembelajaran,

22

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

2.

3. 4.

5.

keterlibatan siswa secara aktif dalam mencari informasi dan memecahkan masalah, penyediaan pembelajaran yang dapat dilakukan di luar dan/atau di dalam kelas, penekanan adanya keterampilan proses, terciptanya kesempatan untuk membuka wawasan siswa dan pengalaman belajar siswa dalam memecahkan masalah. Bahaslah berdasarkan peran guru dalam membangun keterampilan proses yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan STM. Bahaslah berdasarkan issue yang aktual yang dapat digali dari siswa atau dimunculkan oleh guru. Kembangkan suatu rancangan pembelajaran dengan pendekatan STM, kembangkan issue yang aktual dalam kehidupan sehari-hari, dan bahaslah dengan mengkaitkan penyebab/gejala yang muncul, kondisi lingkungan, solusi perbaikan dan kemungkinan aplikasinya. Bahaslah berdasarkan kegiatan evaluasi yang biasa dilakukan dimulai dari peninjauan tujuan pembelajaran, proses belajar yang terjadi serta produk belajar yang dihasilkan.

3. Tindak Lanjut Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari bahasan ini lakukanlah langkah berikut: 1. Baca dan pahamilah uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 2. Buatlah rangkuman materi bahasan dari sejumlah topik bacaan yang dianjurkan, catatlah konsep-sonsep utama dan kata-kata kunci yang ada dalam bacaan tersebut. 3. Kerjakan soal-soal latihan yang disediakan. Perhatikan bahwa petunjuk jawaban latihan hanya digunakan sebagai rambu-rambu dalam menjawab soal, selanjutnya jabarkan jawaban Anda sesuai dengan uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 4. Bila Anda telah menjawab seluruh soal latihan sesuai dengan materi yang tercantum dalam bacaan-bacaan tersebut dengan lengkap, silakan Anda melanjutkan ke Bab berikutnya.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

23

BAB IV PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN TERPADU1. Pendahuluan Pembelajaran dengan pendekatan terpadu, membahas tentang keterkaitan antara konsep-konsep dalam satu bidang studi maupun dalam lintas bidang studi. Pendekatan ini dimaksudkan untuk memberi pemahaman tentang adanya hubungan/keterkaitan yang saling mempengaruhi antar berbagai mata pelajaran dalam membahas suatu topik/tema. Melalui materi ini Anda akan dibekali prinsipprinsip pembelajaran dengan pendekatan terpadu yang akan membantu Anda dalam mengembangkan program pembelajaran yang dibutuhkan bagi siswa Anda. Selain itu, materi dalam bagian ini akan membekali Anda dalam mengembangkan contoh pembelajaran yang bermakna bagi siswa serta meningkatkan keterampilan Anda dalam membimbing siswa. Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan mampu mengembangkan program pembelajaran dengan pendekatan terpadu. Secara khusus setelah mempelajari materi ini Anda dapat: 1 menjelaskan karakteristik pembelajaran melalui pendekatan terpadu; 2 mengkaji contoh-contoh pembelajaran terpadu yang tercantum dalam bacaan rujukan. 3 menjelaskan contoh pendekatan terpadu dalam satu mata pelajaran. 4 merancang contoh pembelajaran terpadu (lintas mata pelajaran) bagi siswa kelas V sekolah dasar; dan 5 merancang pengukuran keberhasilan/cara mengevaluasi dalam program pembelajaran yang menerapkan pendekatan terpadu. 2. Uraian Kegiatan Keterpaduan adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran atau sejumlah materi, konsep, aktivitas yang berhubungan untuk memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa. Konsepkonsep dan aspek-aspek dari bidang studi terkait dijadikan alat dan wahana untuk mempelajari suatu topik dalam kegiatan belajar mengajar dan memadukan keaktifan siswa, baik secara fisik, mental maupun emosional dalam belajarnya. Adapun pertimbangan yang digunakan adalah: 1) perkembangan anak SD bersifat holistik, 2) melibatkan anak secara aktif dengan teman/orang lain, 3) memungkinkan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, dan 4) memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan/keterampilannya termasuk keterampilan proses. Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan terpadu diharapkan pembelajaran akan berpusat pada anak, memberi pengalaman langsung pada anak, tidak menunjukkan adanya pemisahan antar bidang studi, dan pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan minat anak. Kegiatan pembelajaran terpadu dimulai dari adanya suatu tema/topik yang dikembangkan bersama antara guru dan siswa atau dikembangkan oleh guru atas kejadian aktual yang diketahui siswa. Berdasarkan topik yang ada dijabarkan sub24Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

sub topik yang berkaitan dan mampu membangun pengetahuan siswa terkait dengan komponen materi mata pelajaran lain. Selanjutnya dikembangkan suatu pemetaan dari keterkaitan antara sub-sub topik yang telah dikembangkan. Tentunya pemetaan komponen materi pelajaran didasarkan atas standart kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum serta visi dan misi pendidikan. Secara rinci, pendekatan pembelajaran terpadu ini dapat Anda baca dari bahan bacaan berikut. 1. Bacaan 21, Pengorganisasian dan Proses Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar- Madrasah Ibtidaiyah : Pengembangan Materi dan Desain Pembelajaran Pengetahuan Sosial Berbasis oleh Ichlas Hamid, S. pada KelasIchlas; SD/MI. (Ichas Hamid, S. dan Tuti I. Ichas. Tematik dan Tuti I. Awal 2006). (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar: Bab V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 2. Bacaan 22, Pengorganisasian dan Proses Pembelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI: Meramu Isi dan Mengembangkan Makna Pembelajaran Pengetahuan Sosial pada Kelas Orientasi (III-IV). (Ichas Hamid, S. dan Tuti I. Ichas. (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar: Bab V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 2.1. A. Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda kerjakan latihan berikut dan jawablah dengan mengacu pada bacaan yang dirujuk pada bahasan ini. 1. Jelaskan karakteristik pembelajaran melalui pendekatan terpadu! 2. Kajilah contoh-contoh pembelajaran terpadu yang tercantum dalam bacaan rujukan. Bagaimana cara pemilihan materi pelajaran yang diberikan? 3. Jelaskan penggunaan pendekatan terpadu dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Sastra. 4. Kembangkanlah contoh pembelajaran terpadu (lintas mata pelajaran) di Sekolah Dasar Kelas V. 5. Bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran dengan pendekatan terpadu ?. 2.1.B. Petunjuk Jawaban latihan: 1. Bahaslah secara lebih mendalam dimulai dari penentuan topik, penentuan sub-sub-topik bahasan, dan keterkaitan antara topik dengan sub-sub topik. 2. Perhatikan contoh pembelajaran terpadu dengan tema: Rumah Sehat serta tema: Menabung. Bahaslah berdasarkan pemetaan komponen materi pelajaran atau konsep-konsep yang harus dikuasai siswa dalam suatu mata pelajaran. 3. Bahaslah berdasarkan keterkaitan antara pembelajaran berbicara, membaca, dan menulis dengan menggunakan sastra.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

25

4. Kembangkan suatu rancangan pembelajaran dengan pendekatan terpadu, kembangkan topik yang aktual yang mudah dimengerti oleh siswa dan terjangkau ketercapaiannya sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada. 5. Bahaslah berdasarkan kegiatan evaluasi yang biasa dilakukan dimulai dari peninjauan kompetensi dasar, kompetensi-kompetensi yang diharapkan dari masing-masing mata pelajaran terkait serta proses pembelajarannya (pemilihan metode, media, alat peraga dan lain-lain). 3. Tindak Lanjut Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari bahasan ini lakukanlah langkah berikut: 1. Baca dan pahamilah uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 2. Buatlah rangkuman materi bahasan dari sejumlah topik bacaan yang dianjurkan, catatlah konsep-sonsep utama dan kata-kata kunci yang ada dalam bacaan tersebut. 3. Kerjakan soal-soal latihan yang disediakan. Perhatikan bahwa petunjuk jawaban latihan hanya digunakan sebagai rambu-rambu dalam menjawab soal, selanjutnya jabarkan jawaban Anda sesuai dengan uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 4. Bila Anda telah menjawab seluruh soal latihan sesuai dengan materi yang tercantum dalam bacaan-bacaan tersebut dengan lengkap, silakan Anda melanjutkan ke Bab berikutnya.

26

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

BAB V PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH DASAR1. Pendahuluan Beberapa prinsip pembelajaran dan pendekatan pembelajaran telah dibahas dalam bab-bab terdahulu. Materi-materi tersebut berkaitan erat dengan pembahasan tentang pengembangan kurikulum di sekolah dasar. Pengembangan kurikulum di sekolah dasar, membahas bagaimana guru mengembangkan pembelajaran dengan pemikiran secara komprehensif dan hati-hati serta mempertimbangkan beberapa faktor seperti kematangan siswa, keadaan sosial budaya, serta sikap terhadap sains dan teknologi. Pendekatan ini dimaksudkan untuk memberi pemahaman dalam merencanakan suatu pembelajaran di sekolah dasar. Melalui materi ini Anda akan dibekali prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran sehingga akan membantu Anda dalam mengembangkan program pembelajaran di kelas. Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan mampu merencanakan program pembelajaran di sekolah dasar. Secara khusus setelah mempelajari materi ini Anda dapat: 1. menjelaskan maksud standar kompetensi dan kompetensi dasar; 2. menjelaskan cara mendeskripsikan indikator dalam kegiatan pembelajaran yang Anda kembangkan; 3. menjabarkan kompetensi dasar yang dapat dimiliki siswa dalam pembelajaran seni rupa; 4. melakukan analisis kurikuler untuk mengembangkan desain pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam format keterpaduan kelas III SD; dan 5. mengembangkan rencana pembelajaran siswa kelas 5 dengan standar kompetensi yang telah ditentukan 2. Uraian Kegiatan Kompetensi adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu (Puskur, Balitbang Depdiknas, 2002). Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi maka kurikulum di SD dapat dijabarkan menjadi beberapa komponen di antaranya yaitu: 1) standar kompetensi 2) kompetensi dasar, 3) hasil belajar, 4) Indikator, 5) Materi Pokok, 6) Tema, dan 7) Sub-tema. Seluruh komponen tersebut dideskripsikan sesuai dengan jabaran dari standar kompetensi yang ada. Selanjutnya dalam mengembangkan disain pembelajaran dilengkapi dengan topik bahasan, bentuk kegiatan yang akan diberikan, alokasi waktu, pendekatan, media dan sumber yang digunakan serta evaluasi pembelajarannya.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

27

Kurikulum 2004 menetapkan bahwa pada jenjang kelas awal SD/MI peserta didik belum diperkenalkan dengan materi pembelajaran berdasar satuan bidang studi akan tetapi masih berdasarkan hakikat kebutuhan belajar dan karakteristik peserta didik. Implikasinya adalah adanya pola pengembangan kegiatan harian yang menggunakan pendekatan tematik. Pembelajaran dengan pendekatan tematik menuntut kemahiran guru dalam membaca isi keseluruhan kurikulum yang tersusun dalam peta keberkaitan serta alokasi waktu yang telah ditetapkan. Dalam merancang disain pembelajaran secara keseluruhan perlu dipetakan analisis proporsi beban pelajaran menurut petunjuk kurikuler yang berlaku. Dalam kurikulum standar nasional tersebut terdapat pula komponen materi pelajaran muatan lokal seperti bahasa daerah atau lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan setempat. Secara teknis tema dapat ditetapkan menjadi sentral pengembangan materi pelajaran, dengan tetap mengacu pada kompetensi dasar, hasil belajar, indikator dan topik bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu pengalaman belajar merupakan bagian yang tak kalah penting dalam merancang pembelajaran karena melalui pengalaman belajar yang diharapkan diperoleh siswa, guru dapat mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan belajar yang dilakukan dapat pula dilengkapi dengan lembar pengamatan. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai siswa dapat dibuat Lembar Kerja Siswa. Rincian pengembangan kurikulum untuk setiap mata pelajaran atau berdasarkan pendekatan tematik dapat dibaca pada bacaan-bacaan berikut

1. Bacaan 23, Mengembangkan Kurikulum Sekolah Ke Lingkungan Alam Sekitar (Lily Barlia. (2006). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar: Bab III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 2. Bacaan 24, Peluang Penerapan Pendekatan STM di Indonesia (Muslichach Asyari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-TeknologiMasyarakat Dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar: Bab IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 3. Bacaan 25, Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar. (Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 4. Bacaan 26, Latar Belakang Pembaharuan Kurikulum Pengetahuan Sosial SD/MI Tahun 2004 (Ichas Hamid, S. dan Tuti I. Ichas. (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar: Bab 1 Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)

28

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

2.1. A. Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda kerjakan latihan berikut dan jawablah dengan mengacu pada bacaan yang dirujuk pada bahasan ini. 1. Jelaskan maksud standar kompetensi dan kompetensi dasar seperti tercantum dalam kurikulum sekolah dasar 2004! 2. Bagaimana cara mendeskripsikan indikator dalam kegiatan pembelajaran yang Anda kembangkan? 3. Jabarkan kompetensi dasar yang dapat dimiliki siswa dalam pembelajaran seni rupa. 4. Buatlah analisis kurikuler untuk mengembangkan desain pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam format keterpaduan kelas III SD 5. Kembangkan rencana pembelajaran siswa kelas 5 dengan standar kompetensi kemampuan memahami keragaman kenampakan alam, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia. 2.1.B. Petunjuk Jawaban latihan: 1. Bahaslah mulai dari definisi kompetensi sampai dengan maksud kompetensi dasar sesuai dengan penjelasan dalam kurikulum 2004. 2. Jabarkan rincian indikator yang didasarkan pada kompetensi dasar serta hasil belajar yang diharapkan dalam suatu pembelajaran. 3. Bahaslah berdasarkan kompetensi dasar: a) ide dasar berolah seni, b) merancang karya seni, 3) membuat karya seni, 4) melaporkan karya seni dan 5) mengapresiasi karya seni. 4. Bahaslah mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar hingga Sub-tema yang dipilih. 5. Kembangkan suatu rancangan pembelajaran yang dimulai dengan kompetensi dasar dengan menerapkan pendekatan pembelajaran terpadu, 3. Tindak Lanjut Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari bahasan ini lakukanlah langkah berikut: 1. Baca dan pahamilah uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan. 2. Buatlah rangkuman materi bahasan dari sejumlah topik bacaan yang dianjurkan, catatlah konsep-sonsep utama dan kata-kata kunci yang ada dalam bacaan tersebut. 3. Kerjakan soal-soal latihan yang disediakan. Perhatikan bahwa petunjuk jawaban latihan hanya digunakan sebagai rambu-rambu dalam menjawab soal, selanjutnya jabarkan jawaban Anda sesuai dengan uraian materi yang ada dalam topik bacaan-bacaan yang dianjurkan.

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

29

Bila Anda telah menjawab seluruh soal latihan sesuai dengan materi yang tercantum dalam bacaan-bacaan pada Bab V dengan lengkap, silakan Anda membaca kembali semua materi dari mata kuliah Kapita Selekta Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Coba buat peta konsep dari semua konsep penting dari semua bahan bacaan yang telah diberikan. Hal ini untuk memudahkan Anda belajar untuk persiapan menghadapi ujian akhir semester. Selamat belajar semoga sukses.

30

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

Daftar Pustaka

Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Komunikatif dan Menyenangkan: Bab III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Ichas Hamid, S. dan Tuti I. Ichas. (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar: Bab 1 Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Lily Barlia. (2006). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar: Bab III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Muslichach Asyari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar: Bab IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pannen, P. (2005). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: PAU-PPI Universitas Terbuka Pannen, P.; Sekarwinahyu, M.; Mustafa D. Konstruktivisme Dalam pembelajaran. Jakarta: PAU-PPI Universitas Terbuka Pitajeng. (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Nasional Rabad Sihabuddin (2006). Indahnya Pelangi dalam Kesadaran Multikultur Masyarakat Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Suciati & Irawan P. (2005). Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: PAU-PPI Universitas Terbuka Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar: Bab II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Wira Indra Satya (2006). Membangun Kebugaran Jasmani dan Kecerdasan melalui Bermain: Bab III dan IV Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Panduan Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran

31

Kata PengantarPendidikan Jarak Jauh (PJJ) memiliki ciri utama keterpisahan ruang dan waktu antara mahasiswa dengan dosennya. Dalam PJJ, keberadaan bahan ajar memiliki peran strategis. Melalui bahan ajar, mahasiswa secara mandiri mampu belajar, berefleksi, berinteraksi, dan bahkan menilai sendiri proses dan hasil belajarnya. Paket bahan ajar PJJ S1 PGSD ini tidak hanya berisi materi kajian, tetapi juga pengalaman belajar yang dirancang untuk dapat memicu mahasiswa untuk dapat belajar secara aktif, bermakna, dan mandiri. Paket bahan ajar ini dikemas secara khusus dalam bentuk bahan ajar hybrid yang meliputi: a. Bahan ajar cetak, b. Bahan ajar audio, c. Bahan ajar video, serta d. Bahan ajar berbasis web.

Seluruh paket bahan ajar ini dikembangkan oleh Konsorsium PJJ S1 PGSD yang terdiri dari 10 Perguruan Tinggi (PT), yaitu Universitas Sriwijaya, Universitas Katolik Atmajaya, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Tanjungpura, Universitas Nusa Cendana, Universitas Negeri Makassar, Universitas Cendrawasih, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Universitas Pattimura, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Jember, Universitas Lampung, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Mataram, Universitas Negeri Semarang, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Negeri Solo, dan Universitas Haluoleo. Proses pengembangan bahan ajar ini difasilitasi oleh SEAMOLEC. Semoga paket bahan ajar ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program PJJ S1 PGSD di tanah air.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pjs. Direktur Ketenagaan,

Supeno Djanali NIP. 130368610

Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar

i

DAFTAR ISIHal. Bahan Ajar dan Sumber Belajar .................................................................... 1 BAB I. Pengenalan Konsep-konsep Pembelajaran........................................ 3 1.1. Teori Belajar Bacaan 1: BAB II. Memahami Teori Pembelajaran Matematika .......................... 4 A. Teori Pembelajaran Piaget ................................................................ 4 B. Teori Pembelajaran Bruner ............................................................... 5 C. Teori Pembelajaran Dienes ............................................................... 8 D. Teori Pembelajaran Skemp ............................................................... 11 E. Teori Pembelajaran Brownell ........................................................... 12 F. Teori Pembelajaran Skinner.............................................................. 13 G. Teori Pembelajaran Thorndike ......................................................... 14 H. Teori Pembelajaran Van Hiele.......................................................... 16 I. Penerapan Teori Pembelajaran dalam Pembelajaran Matematika.... 19 J. Resume ................................................................................... 20 Daftar Pustaka .................................................................................... 21 Bacaan 2: BAB I. Teori Belajar Bahasa .................................................................. 22 A. Teori Behaviorisme .......................................................................... 22 B. Mentalisme .............................................................................. 25 C. Kognitivisme .............................................................................. 26 D. Konstruktivisme .............................................................................. 27 E. Fungsionalisme .............................................................................. 29 F. Humanisme .............................................................................. 31 1.2. Pendekatan/Model dalam Pembelajaran Bacaan 3: BAB I. Pembelajaran Sains yang Ideal..................................................... 34 A. Hakikat Sains ................................................................................... 34 Bacaan 4 BAB II. Pendekatan Pembelajaran Bahasa............................................. A. Pendekatan Whole Language ........................................................... B. Pendekatan Terpadu .................................................................. C. Pendekatan Komunikatif...................................................................

45 45 50 56

Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar

i

Bacaan 5 BAB II Teknik Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar................ A. Inkuiri di dalam Laboratorium Lingkungan Alam Sekitar....................... B. Pendekatan Pengalaman Langsung Dalam Belajar Mengenal Tumbuhan C. Pendekatan Tabel Kunci Untuk Mengenal Burung.................................. D. Pendekatan Eksplorasi dalam Mengenal Batuan dan Mineral ................. E. Pemecahan Masalah Tentang Sungai ....................................................... F. Field Trip dengan Penuntun Kegiatan ...................................................... G. Rangkuman ....................................................................................... Bacaan 6: BAB III. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Menggunakan Lingkungan sebagai Sumber Belajar .............................................................. A. Lingkungan sebagai Sumber Belajar BI di SD ....................................... B. Memilih Sumber Belajar ..................................................................... C. Tujuan Penggunaan Lingkungan sebagai Sumber Belajar B I di Sekolah Dasar .................................................................................

60 61 66 70 74 75 80 84

85 85 87 90

Bacaan 7 BAB I Apakah Pendidikan IPS Itu? ............................................................... 98 1.1.Konsep dan Karakteristik Pendidikan IPS .............................................. 98 1.2.Tujuan Pendidikan IPS .......................................................................... 105 1.3.Iktisar .................................................................................................. 110 Bacaan 8 BAB VI Prospek Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar................................. 111 6.1.Materi dalam Pembelajaran IPS.............................................................. 112 6.2.Metode Inkuiri Sosial dalam Pembelajaran IPS .................................... 113 6.3.Pembelajaran Fakta dan Konsep dalam IPS............................................ 119 6.4.Pendidikan IPS dengan Model Pembelajaran Multi Etnik dan Pembelajaran Kooperatif ............................................................................................... 121 6.5.Model Inkuiri untuk Pembelajaran Nilai dalam IPS ............................... 126 6.6.Iktisar ............................................................................................... 129 Bacaan 9: BAB II. Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar ........................................ 131 A. Dasar Konseptual Pendidikan Senirupa di SD....................................... 131 B. Fungsi, Tujuan dan Pendekatan Pembelajaran Senirupa di SD .............. 134 C. Kompetensi Dalam Pembelajaran Senirupa di SD.................................. 137 D. Karakteristik Ungkapan Kreatif Senirupa Anak SD .............................. 141 E. Bentuk Kreativitas Senirupa Anak SD.................................................... 147 F. Pengembangan Kreativitas Senirupa di SD ............................................ 147 G. Penilaian Pendidikan Senirupa di SD ...................................................... 151 Rangkuman ......................................................................................... 154

ii

Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar

BAB II. PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN EDUKATIF Bacaan 10 BAB V. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Menggunakan Permainan ............................................................................. 157 A. Pengertian Bermain .................................................................... 160 B. Karakteristik Kegiatan Bermain ................................................... 161 C. Fungsi Bermain dalam Pendidikan ............................................... 163 a. Pengembangan Kognitif ............................................................. 163 b.Pengembangan Sosial ................................................................ 163 c. Pengembangan Emosional ......................................................... 164 d.Pengembangan Fisik .................................................................. 164 e. Pengembangan Bahasa ............................................................... 164 f. Permainan Bahasa .................................................................... 165 D. Macam-macam Permainan Bahasa ............................................... 166 Bacaan 12 BAB II Sikap Hidup Kebersamaan........................................................... 172 1.1.Peran Keluarga dalam Pendidikan untuk Membangun Semangat 1.2.Hidup dalam Kebersamaan ........................................................... 172 1.3.Seribu Satu Suku Bangsa .............................................................. 177 1.4.Rukun dalam Kehidupan Beragama .............................................. 183 1.5. Hamparan Zamrud Khatulistiwa................................................... 184 1.6. Pelangi Bahasa Nusantara............................................................. 185 1.7.Persatuan dan Kesatuan Bangsa..................................................... 186 Bacaan 13 BAB III. Bermain ................................................................................... 189 A. Latar Belakang ................................................................................ 189 B. Arti dan Manfaat Bermain bagi Siswa SD........................................ 189 1. Menurut beberapa tokoh ............................................................ 190 2. Manfaat Bermain Bagi Anak ..................................................... 190 C. Karakteristik Bermain .................................................................... 191 D. Menstimulasi Fungsi Otak ............................................................... 196 1. Gerakan Pompa Otot Betis ......................................................... 197 2. Gerakan Menyilang .................................................................... 198 3. Gerakan Angka Delapan ............................................................ 199 E. Meningkatkan Kecerdasan Dengan Bermain ................................... 200 F. Rangkuman ................................................................................... 202 Bacaan 14 BAB IV. Membangun Kebugaran dengan Bermain ............................... 204 A. Latar Belakang ............................................................................. 204 B. Jantung Sebagai Pompa Ajaib .......................................................... 204 C. Kerangka, Otot Siswa Sekolah Dasar ............................................... 207 D. Permainan Pindah Bintang Meningkatkan Daya Tahan Jantung..... 208 E. Lintas Alam Sambil Berkreasi .......................................................... 209

Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar

iii

F. Permainan Antar Etnis ............................................................................. 211 G. Permainan Merebut Tempat .................................................................... 212 H. Rangkuman ............................................................................................ 213 BAB III. PEMBELAJARAN MELALUI PENGALAMAN LANGSUNG / EKSPLORASI DI LINGKUNGAN SEKITAR Bacaan 15 BAB II. Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar .......................................... 216 A. Pembelajaran di Sekolah Dasar ........................................................ 216 B. Beberapa Pendekatan dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. 221 Bacaan 16 BAB III. Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat .................................. 229 1. Latar belakang Pengembangan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) ..................................................................................................... 229 2. Pendekatan STM di Indonesia ......................................................... 230 3. Keterkaitan Sains dan Teknologi dengan Pendekatan STM ............ 231 4. Karakteristik Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat .................. 233 5. Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan STM ............................. 236 6. Penerapan STM dengan Pola Salingtemas ....................................... 241 7. Nilai Tambah Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat ................. 244 8. Kritik dan Kendala dalam penerapan pendekatan Sains-TeknologiMasyarakat ...................................................................................... 247 Bacaan 17 BAB V. Pendekatan STM di Sekolah Dasar ............................................... 249 1. Pembelajaran STM di kelas I dan II ................................................. 249 2. Pembelajaran STM di kelas III ........................................................ 254 3. Pembelajaran STM di kelas IV ........................................................ 257 4. Pembelajaran STM di kelas V ......................................................... 260 5. Pembelajaran STM di kelas VI ........................................................ 263 Bacaan 20 BAB III. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Menggunakan Lingkungan sebagai Sumber Belajar .......................................................... 267 A. Lingkungan sebagai Sumber Belajar BI di SD ................................... 267 B. Memilih Sumber Belajar .................................................................... 269 C. Tujuan Penggunaan Lingkungan sebagai Sumber Belajar B I di Sekolah Dasar ............................................................................. 272

BAB IV. PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN TERPADU Bacaan 21 BAB V. Pengorganisasian dan Proses Pembelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI ..................................................................................................... 282 A. Analisis Isi Kurikulum Kelas Awal SD/MI2004 ................................ 282iv Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar

B. Pengembangan Materi dan Disain Pembelajaran Pengetahuan Sosial Kelas I SD/MI .................................................................... 285 C. Pengembangan Materi dan Disain Pembelajaran Pengetahuan Sosial Kelas Dua SD/MI .................................................................... 298 Bacaan 22 BAB VI. Meramu Isi dan Mengembangkan Makna Pembelajaran Pengetahuan Sosial pada Kelas Orientasi (III-IV) SD/MI ..................... 313 A. Analisis Isi Kurikulum Pengetahuan Sosial Kelas III-IV SD/MI 2004 .................................................................... 313 B. Pengembangan Materi dan Disain Pembelajaran Pengetahuan Sosial Kelas III SD/MI .......................................................................... 317 C. Pengembangan Materi dan Disain Pembelajaran Pengetahuan Sosial Kelas Empat SD-MI .......................................................................... 324

BAB V. PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH DASAR ....... 335 Bacaan 23 BAB III Memngembangkan Kurikulum Sekolah ke Lingkungan Alam Sekitar ...................................................................................... 336 A. Guru Sebagai Pemimpin Kegiatan di lingkungan Alam Sekitar ...................................................................................... 337 B. Aktifitas Belajar Di lingkungan Alam Sekitar..................................... 338 C. Kesempatan Baik Untuk Mengajar Den