24 media bina ilmiah issn no. 1978-3787 getas... · besar dalam dunia kedokteran seperti bagian...

3
24 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 _____________________________________ Volume 6, No. 5, September 2012 http://www.lpsdimataram.com PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH MENCIT PUTIH (Mus musculus) JANTAN SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN FILTRAT DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) Oleh: I Wayan Getas Maruni Wiwin Diarti Sri Hardianti Dosen Poltekkes Kemenkes Mataram Abstrak: Kesehatan manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang kompleks, salah satunya adalah penyakit asam urat yang dapat diobati dengan obat dari golongan urikosurik dan dari golongan penghambat xantin oksidase. Pemberian obat-obat sintetis dari bahan kimia dalam jangka panjang memiliki efek samping, oleh karena itu perlu pengobatan alternatif dari bahan herbal yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah salah satunya adalah daun salam (syzygium polyanthum). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ” apakah ada perbedaan kadar asam urat dalam darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (syzygium polyanhtum)?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan sesudah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum). Rancangan penelitian ini adalah True experiment dimana terdapat kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diambil secara purposive sampling, kemudian dilakukan pretest, intervensi kemudian posttest pada kedua kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa rata-rata penurunan kadar asam urat pada mencit putih setelah pemberian filtrat daun salam konsentrasi 100% sebesar 2.26 mg/dl dan terdapat perbedaan yang dibuktikan dengan hasil uji Wilcoxon Rank Test menunjukkan bahwa probabilitasnya 0.041<0.05. Kata kunci: kadar asam urat, mencit (Mus musculus), daun salam (Syzygium polyanthum) PENDAHULUAN Kesehatan manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang kompleks, salah satunya adalah penyakit asam urat. Penyakit asam urat merupakan salah satu penyakit degeneratif yang ditandai dengan adanya kelebihan kadar asam urat dalam darah dan kristal asam urat pada urine. Penyakit asam urat bisa dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan cairan sendi untuk melihat adanya Kristal urat dan juga pemeriksaan radiologi untuk melihat proses yang terjadi dalam sendi dan tulang serta untuk melihat proses pengapuran dalam tofus. Pederita asam urat dapat diberikan obat-obatan penurun kadar asam urat darah dari golongan urikosurik dan dari golongan penghambat xantin oksidase. Obat sintetis pada asam urat jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama memiliki efek samping, maka pengobatan herbal sebagai pengobatan alternatif yang menurunkan dan mengontrol kadar asam urat dalam darah dengan harga yang murah, mudah diperoleh, mudah diolah sendiri dan yang paling penting obat-obat tradisional tidak memiliki efek samping yang dapat membahayakan tubuh. Salah satunya daun salam (Syzygium polyanthum). Daun salam dikenal sebagai bumbu masakan selain itu daun salam ternyata memiliki khasiat yang besar dalam dunia kedokteran seperti bagian akar yang digunakan sebagai obat gatal dan daun digunakan untuk menurunkan kadar asam urat darah, kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes), gastritis, dan diare. (Wahyu, 2008). Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan sebenarnya dari daun salam (Syzygium polyanthum) secara ilmiah yaitu telah ditemukannya beberapa kandungan pada daun salam seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri dengan kandungan minyak sitral dan eugenol yang diduga mampu menurunkan asam urat dalam darah (Sarker & Nahar, 2009; Mangoting, et al, 2005). Berdasarkan penelitian tentang decocta (infusa) daun salam pada dosis 1,25 g/kg BB, infus daun salam pada dosis 5,0 g/kg BB, dan ekstrak etanol daun salam pada dosis 420 mg/kg BB mampu menurunkan kadar asam urat dalam serum darah mencit putih (Mus musculus) jantan yang hasilnya setara dengan allopurinol dosis 10 mg/kg BB (Handayani, 2007; Ma’rufah, 2007), sedangkan penggunaan filtrat daun salam secara keseluruhan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan kadar asam urat belum pernah dilaporkan sehingga peneliti ingin melakukan penelitian tentang perbedaan kadar asam urat dalam darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum).

Upload: truonghanh

Post on 18-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

24 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

_____________________________________ Volume 6, No. 5, September 2012 http://www.lpsdimataram.com

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH MENCIT PUTIH (Mus musculus) JANTAN SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN FILTRAT DAUN SALAM (Syzygium polyanthum)

Oleh:

I Wayan Getas

Maruni Wiwin Diarti Sri Hardianti

Dosen Poltekkes Kemenkes Mataram

Abstrak: Kesehatan manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang kompleks, salah satunya adalah penyakit asam urat yang dapat diobati dengan obat dari golongan urikosurik dan dari golongan penghambat xantin oksidase. Pemberian obat-obat sintetis dari bahan kimia dalam jangka panjang memiliki efek samping, oleh karena itu perlu pengobatan alternatif dari bahan herbal yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah salah satunya adalah daun salam (syzygium polyanthum). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ” apakah ada perbedaan kadar asam urat dalam darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (syzygium polyanhtum)?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan sesudah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum). Rancangan penelitian ini adalah True experiment dimana terdapat kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diambil secara purposive sampling, kemudian dilakukan pretest, intervensi kemudian posttest pada kedua kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa rata-rata penurunan kadar asam urat pada mencit putih setelah pemberian filtrat daun salam konsentrasi 100% sebesar 2.26 mg/dl dan terdapat perbedaan yang dibuktikan dengan hasil uji Wilcoxon Rank Test menunjukkan bahwa probabilitasnya 0.041<0.05. Kata kunci: kadar asam urat, mencit (Mus musculus), daun salam (Syzygium polyanthum) PENDAHULUAN

Kesehatan manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang kompleks, salah satunya adalah penyakit asam urat. Penyakit asam urat merupakan salah satu penyakit degeneratif yang ditandai dengan adanya kelebihan kadar asam urat dalam darah dan kristal asam urat pada urine.

Penyakit asam urat bisa dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan cairan sendi untuk melihat adanya Kristal urat dan juga pemeriksaan radiologi untuk melihat proses yang terjadi dalam sendi dan tulang serta untuk melihat proses pengapuran dalam tofus. Pederita asam urat dapat diberikan obat-obatan penurun kadar asam urat darah dari golongan urikosurik dan dari golongan penghambat xantin oksidase. Obat sintetis pada asam urat jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama memiliki efek samping, maka pengobatan herbal sebagai pengobatan alternatif yang menurunkan dan mengontrol kadar asam urat dalam darah dengan harga yang murah, mudah diperoleh, mudah diolah sendiri dan yang paling penting obat-obat tradisional tidak memiliki efek samping yang dapat membahayakan tubuh. Salah satunya daun salam (Syzygium polyanthum).

Daun salam dikenal sebagai bumbu masakan selain itu daun salam ternyata memiliki khasiat yang besar dalam dunia kedokteran seperti bagian akar

yang digunakan sebagai obat gatal dan daun digunakan untuk menurunkan kadar asam urat darah, kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes), gastritis, dan diare. (Wahyu, 2008).

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan sebenarnya dari daun salam (Syzygium polyanthum) secara ilmiah yaitu telah ditemukannya beberapa kandungan pada daun salam seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri dengan kandungan minyak sitral dan eugenol yang diduga mampu menurunkan asam urat dalam darah (Sarker & Nahar, 2009; Mangoting, et al, 2005).

Berdasarkan penelitian tentang decocta (infusa) daun salam pada dosis 1,25 g/kg BB, infus daun salam pada dosis 5,0 g/kg BB, dan ekstrak etanol daun salam pada dosis 420 mg/kg BB mampu menurunkan kadar asam urat dalam serum darah mencit putih (Mus musculus) jantan yang hasilnya setara dengan allopurinol dosis 10 mg/kg BB (Handayani, 2007; Ma’rufah, 2007), sedangkan penggunaan filtrat daun salam secara keseluruhan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan kadar asam urat belum pernah dilaporkan sehingga peneliti ingin melakukan penelitian tentang perbedaan kadar asam urat dalam darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum).

ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 25 ………...…………………………………………….…………………………………………………

_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com Volume 6, No. 5, September 2012

METODE

Penelitian ini adalah True Experiment artinya pengelompokan anggota kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dilakukan berdasarkan purposive sampling, dengan rancangan penelitian pretest-postest group only design. Subyek penelitian menggunakan Mencit (Mus musculus) dengan kriteria mencit jantan, sehat, berumur 2-3 bulan dengan berat 20-30 gram, dan perlakuannya dengan pemberian filtrat daun salam. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperiment dengan rancangan penelitian pretest-postest group only design. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum).

Penelitian ini menggunakan 10 ekor mencit, yang diberi hyperurisemia dengan menggunakan tahu olahan kacang kedelai. Adapun hasil kadar asam urat darah mencit putih sebelum dan setelah pemberian kondisi hyperurisemia seperti terlihat pada tabel 1

Tabel 1. Data hasil kadar asam urat darah mencit putih sebelum dan setelah Hyperurisemia dengan pemberian tahu

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata hasil pemeriksaan kadar asam urat dalam darah mencit sebelum pemberian tahu adalah 2.58 mg/dl dan setelah pemberian tahu adalah 5.72 mg/dl, dari 10 mencit yang mengalami hyperurisemia dibagi menjadi dua kelompok, 5 ekor untuk perlakuan dan 5 ekor untuk kontrol. Data hasil dapat terlihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kadar asam urat darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum) 100%

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata hasil pemeriksaan kadar asam urat dalam darah mencit putih sebelum pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum) adalah 5.74 mg/dl dan rata-rata hasil pemeriksaan kadar asam urat dalam darah mencit putih setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum) adalah 3.48 mg/dl. Kadar asam urat tertinggi sebelum pemberian filtrat daun salam adalah 6.9 mg/dl dan terendah 5.4 mg/dl, sedangkan kadar asam urat tertinggi setelah pemberian filtrat daun Salam adalah 4.5 mg/dl dan terendah setelah pemberian filtrat daun Salam adalah 3.0 mg/dl. Sedangkan kadar asam urat darah kontrol rata-rata sebelum perlakuan 5.74 mg/dl dan setelah perlakuan 5.72 mg/dl. Terjadi penurunan rata-rata kadar asam urat dalam darah mencit (Mus musulus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum) sebesar 2.26 mg/dl. PENUTUP a. Simpulan 1. Rata-rata hasil pemeriksaan kadar asam urat

dalam darah mencit putih (Mus musculus) sebelum pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum) adalah 5.74 mg /dl.

2. Rata-rata hasil pemeriksaan kadar asam urat dalam darah mencit putih (Mus musculus) setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum) adalah 3,48 mg/dl. Rata-rata penurunan kadar asam urat sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum) pada mencit putih (Mus musculus) adalah 2.26 mg/dl.

3. Ada perbedaan yang bermakna kadar asam urat dalam darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium polyanthum).

26 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

_____________________________________ Volume 6, No. 5, September 2012 http://www.lpsdimataram.com

b. Saran 1. Untuk peneliti selanjutnya

Aplikasi penurunan kadar asam urat dengan pemberian filtrat daun salam pada manusia belum diteliti lebih lanjut. Jika volume air filtrat daun salam pada penelitian dikonversi dari mencit ke manusia memerlukan jumlah daun salam yang banyak, sehingga perlu diteliti kadar asam urat pada mencit putih (Mus musculus) dengan perlakuan air filtrat daun salam dengan konsentrasi v/v.

2. Bagi masyarakat a) Bagi masyarakat yang mengalami

hyperurisemia dapat menggunakan daun salam sebagai obat alternatif untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.

b) Bagi masyarakat yang tidak mengalami hyperurisemia sebagai informasi tentang manfaat daun salam sabagai obat tradisional untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.

DAFTAR PUSTAKA

Anna. 2012. Dosis Ekstrak Etanol 70% Daun Ceplukan yang Menunjukkan Efek Diuretik pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar . Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bangun, A.P. 2008. Khasiat Tanaman Obat Untuk

Rematik dan Asam Urat. Sarana Pustaka Prima. Jakarta

Dalimartha, S. 2003. Resep Tumbuhan Obat untuk Asam Urat. Penebar Swadaya. Jakarta .

Dalimartha, S. 2008. Resep Tumbuhan Obat untuk Asam Urat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Harmita & Maksum R. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. EGC Kedokteran. Jakarta

Hasan. 2011. Asal-usul-asam-urat,http.//hasan.wordpress.com.diakses pada hari jum’at, 23 Desember 2011.

Human. 2005. Human Gesellschaft fϋr Biochemica und Diagnostica mbH. Germany . Wiesbaden.

Krisnatuti,D,&,Yenrina, R. 2008. Perencanaan Menu untuk Penderita Gangguan Asam Urat. Penebar Swadaya. Jakarta

Mangoting, D; Irawan, I; Abdullah S, 2005 . tanaman lalap berkhasiat obat . Penebar Swadaya . Jakarta.

Muhammad, A. 2010. Waspadai asam urat . Diva

press. Jogjakarta. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Putra, IGL. 2006. Teknik Pemilihan Alat Analisis dan Interpretasi Hasil Uji Statistika Jilid I (Analisis Univariat dan Bivariat). UNTB. Mataram .

Sarker, S. D & Lutfun N. 2009. Kimia Untuk Mahasiswa Farmasi ; Bahan Kimia Organik, Alam dan Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Utami, P dan Tim Lentera. 2005. Tanaman Obat untuk Mengatasi Reumatik & Asam Urat. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Wachjudi,R.G; Sumartini D; Laniyati H; Riardi P. 2006. Diagnosis & Terapi Penyakit Reumatik. Sagung Seto. Jakarta.

Wahyu, IU. 2008. Efek fraksi air ekstra etanol daun salam (Syzygium polyanthum Wight ) terhadap penurunan kadar asam urat pada mencit putih (Mus musculus) jantan galur BALB-C yang diinduksi dengan kalium oksanat. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widmann, F.K. 1995. Clinical Interpretation Of

Laboratory Test. ECG. Jakarta. Zainuddin, Muhamad. 2000. Metodologi Penelitian.

Surabaya