20c5 sma kimia

34
5. KIMIA I. PENDAHULUAN Penyusunan kurikulum Sains pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi. Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Sains dilakukan secara menyeluruh untuk mempersiapkan suatu struktur pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur hidup. Sains dengan metode investigasinya memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri (rasa ingin tahu) yang dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan kemampuan menganalisa dan berpikir kritis. Begitu pula, Sains dalam Kurikulum SBI memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan metode ilmiah dalam mempelajari Sains dan mengeksplorasi keterlibatan sains dalam perkembangan dunia. Sains dalam Kurikulum SBI berfungsi untuk menciptakan peserta didik yang dapat menghargai keterikatan antara sains dan kehidupan sehari-hari. Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 205

Upload: no-oo

Post on 14-Feb-2015

78 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

soal kimia

TRANSCRIPT

Page 1: 20c5 SMA Kimia

5. KIMIA

I. PENDAHULUAN

Penyusunan kurikulum Sains pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi

dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan

penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang

mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara

mengadaptasi atau mengadopsi.

Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Sains dilakukan secara menyeluruh

untuk

mempersiapkan suatu struktur pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu

yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur hidup.

Sains dengan metode investigasinya memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri (rasa

ingin tahu) yang dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan kemampuan

menganalisa dan berpikir kritis. Begitu pula, Sains dalam Kurikulum SBI memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan metode ilmiah dalam mempelajari

Sains dan mengeksplorasi keterlibatan sains dalam perkembangan dunia. Sains dalam

Kurikulum SBI berfungsi untuk menciptakan peserta didik yang dapat menghargai keterikatan

antara sains dan kehidupan sehari-hari.

Hal itu sesuai dengan hakikat Sains yang menekankan pada pemberian pengalaman belajar

secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah

yang diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) diperkaya

denganmengadaptasi kurikulum bertaraf internasional dari salah satu negara anggota OECD

dan/ atau negara maju yang mengembangkan: (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2)

Kesadaran interkultural, dan (3) Komunikasi, yang ditungkan lebih lanjut pada ruang linkup

pembelajaran.

Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana

gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika,

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 205

Page 2: 20c5 SMA Kimia

dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA mempelajari segala sesuatu

tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika

zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.

Sesuai dengan konsep Sekolah Bertaraf International, maka pembelajaran kimia di SBI

merupakan pengayaan terhadap standar nasional pendidikan. Pengayaan ini ditekankan pada

aplikasi ilmu dalam kehidupan nyata dan pengembangan berbagai ketrampilan/ keahlian

peserta didik yang dapat menunjang daya saing lulusan baik di tingkat nasional maupun

international.

Mata pelajaran kimia dapat dipelajari melalui model yang dibuat, eksperimen (menggunakan

alat dan bahan dengan baik dan benar), belajar di alam atau belajar di luar ruang, merancang

dan membuat eksperimen dengan memperhatikan keselamatan di dalam laboratorium,

menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kimia dan mampu menganalisa dan

memberi solusi tentang masalah tersebut.

Dalam kurikulum SBI, mata pelajaran kimia dikenal dua istilah yaitu HL (high level) dan SL

(Standard level) yang dilaksanakan dengan sistem pre -requisite, artinya bahwa untuk mata

pelajaran tertentu (high level), peserta didik harus mengambil mata pelajaran di standard level.

Kimia Hl adalah kimia yang diperuntukkan bagi peserta didik yang berminat menekuni bidang

kimia atau bidang Sains/teknologi lainnya yang memerlukan kimia secara mendalam di

perguruan tinggi. Sebaliknya kimia SL adalah kimia yang diperuntukkan bagi peserta didik

untuk membuka wawasannya tentang kimia dan keterkaitannya dengan kehidupan.

Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under

lined), yang merupakan bagian yang memperkaya Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau

adaptasi dari kurikulum negara yang diacu.

II. TUJUAN

Tujuan pengajaran dan pembelajaran kimia di SMA dalam kurikulum SBI adalah untuk

mengembangkan kemampuan dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk:

Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah

satu ciptaan Tuhan.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 206

Page 3: 20c5 SMA Kimia

Mengkomunikasikan isu-isu saintifik, pendapat, dan hasil-hasil eksperimen secara akurat

dengan berbagai cara

Berpikir secara analitik, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah, menilai suatu

pendapat, dan membuat suatu kesimpulan dalam konteks sains dan cabang ilmu lainnya

Menyadari keterikatan kimia terhadap teknologi dan lingkungan sosial

Mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik dalam ilmu kimia.

Menyiapkan peserta didik dalam bidang keilmuwan kimia agar dapat menyesuaikan diri

dengan dunia kerja maupun universitas.

Mengembangkan sikap kepedulian peserta didik terhadap lingkungan dan isu-isu global.

Menciptakan peserta didik yang mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

suatu percobaan ilmiah.

Membentuk peserta didik yang dapat bersosialisasi

III.RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kurikulum Sains meliputi:

1. Pendekatan belajar dengan : (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2)

Kesadaran interkultural, dan (3) Komunikasi serta Implikasi dari konsep

Pembelajaran yang menyeluruh

Para guru sains diharapkan untuk:

Dapat bekerja sama dengan sesama guru, baik di bidang sains maupun dari bidang lainnya

Memberikan kesempatan mengintegrasikan topik yang diajarkan dalam segala cabang sains

dengan mata pelajaran lainnya

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menghargai kontribusi yang

telah diberikan oleh sains terhadap kehidupan dan kualitas hidup manusia

Kesadaran interkultural (lintas budaya)

Sains memberikan kontribusi dalam pengembangan kesadaran lintas budaya dengan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi isu-isu sains, baik lokal maupun global.

Dengan memberi kesempatan peserta didik untuk mengekplorasi topik-topik secara kritis, melalui

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 207

Page 4: 20c5 SMA Kimia

perspektif global dan multikultural, diharapkan dapat menumbuhkan rasa toleransi, saling

menghormati, dan empati. Selain itu, peserta didik juga mendapatkan kesempatan untuk

merefleksikan peran dan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan mereka dan dunia.

Komunikasi

Sains memfokuskan kepada pentingnya pengembangan kemampuan untuk memahami dan

mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran saintifik secara efektif. Untuk mengembangkan

kemampuan berkomunikasi, peserta didik harus diberikan kesempatan untuk membaca, menulis,

dan mendiskusikan masalah-masalah yang berhubungan dengan sains. Peserta didik harus diberi

kesempatan untuk menggunakan bermacam-macam cara/metode komunikasi, yaitu secara oral

atau tertulis, secara visual, simbol matematika dan multimedia.

2. Area Interaksi yang meliputi: (a) Pendekatan pembelajaran (approaches to

learning/ATL); (b) Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya (community and

service); (c) Apresiasi terhadap perkembangan sains; (d) Lingkungan; (e) Kesehatan dan

kehidupan sosial

Pendekatan pembelajaran: Kemampuan dan tingkah laku yang diharapkan dapat dikembangkan

adalah:

Kemampuan memahami konsep-konsep saintifik

Aplikasi pengetahuannya: dengan menggunakan berbagai macam strategi untuk

memecahkan masalah

Kemampuan analisa: mampu mengenali hubungan atau pola pada suatu data

Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan peserta didik lainnya

Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan

sebagai pelayanan terhadap komunitas adalah:

Menyelidiki suatu isu dalam sains dan implikasinya terhadap lingkungan at sekitarnya atau

dunia umumnya

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 208

Page 5: 20c5 SMA Kimia

Kampanye mengenai kesehatan dan lingkungan hidup di sekolah atau lingkungan

sekitarnya

Homo faber: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai homo faber adalah

Investigasi mengenai bagaimana terbentuknya suatu teori dalam sains

Evaluasi terhadap implikasi sosial dan etik dari perkembangan sains dan teknologi

Lingkungan: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai area interaksi lingkungan

adalah:

Investigasi mengenai dampak intervensi manusia terhadap lingkungannya, seperti

perubahan iklim, kepunahan suatu spesies, penggundulan hutan.

Membuat suatu rencana untuk menjaga keseimbangan lingkungan

Pendidikan Kesehatan dan Kehidupan sosial: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan

sebagai area interaksi pendidikan kesehatan dan kehidupan sosial adalah:

Riset mengenai malnutrisi di berbagai budaya dan keadaan ekonomi

Menyelidiki bahwa kehidupan sosial dan peer pressure dapat membahayakan kesehatan

Riset mengenai topik-topik kesehatan dan sosial di berbagai Negara

3. KONSEP-KONSEP DASAR KIMIA SMA

Materi Utama (standar level )

1. Stoikiometri

2. Teori atom

3. Tatanama senyawa

4. Sistem periodik

5. Ikatan kimia

6. Wujud zat

7. Energitika

8. Kinetika

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 209

Page 6: 20c5 SMA Kimia

9. Kesetimbangan kimia

10. Asam dan basa

11. Hasil kali kelarutan ( Ksp )

12. Sifat koligatif larutan

13. koloid

14. Oksidasi dan reduksi

15. Kimia unsur

16. Kimia organik

Materi tambahan (high level)

1. Teori atom

2. Sistem periodik

3. Ikatan kimia

4. Energitika

5. Kinetika

6. Kesetimbangan kimia

7. asam dan basa

8. Oksidasi dan reduksi

9. Kimia organik

Materi pilihan (Standar level /high level )

1. Obat-obatan

2. Biokimia

3. Kimia Lingkungan

4. Kimia Industri

5. Bahan bakar dan energi

Materi pilihan ( High level )

1. kimia analitik modern

2. kimia organik lanjutan

Pokok Bahasan SL HLA. Materi Utama1. Stoikiometri konsep mol

Rumus kimia Reaksi kimia

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 210

Page 7: 20c5 SMA Kimia

Pokok Bahasan SL HL

2.Teori atom

3. Tata nama Senyawa

4. Sistem periodik

5. Ikatan kimia

6. Wujud Zat

7. Energitika

8. Kinetika

9. Kesetimbangan kimia

Hukum hukum dasar kimia

Perkembangan teori atom Struktur atom konfigurasi elektron ( NA 1 s.d

30 )

senyawa biner Kation dan anion

Sejarah perkembangan tabel periodik unsur

Sifat fisik dan sifat kimia unsur Sifat keperiodikan unsur

Ikatan ion Ikatan kovalen - bentuk molekul - kovalen polar dan non polar Gaya antar molekul Ikatan logam

Zat padat, cair, dan gas

Hk. Kekekalan energi Sistem dan lingkungan Reaksi eksoterm dan endoterm Perubahan entalpi Hk. Hess

Konsentrasi Larutan (kemolaran)

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Teori tumbukan Orde reaksi Peranan katalis dalam makhluk

hidup dan industri

Kesetimbangan dinamis Faktor-faktor yang

mempengaruhi arah pergeseran kesimbangan

Tetapan kesetimbangan ( Kc, Kp )

Proses Haber Bosch dan proses

konfigurasi elektron untuk atom yang terletak pada blok s, p, d, dan f

pemahaman mendalam tentang bentuk orbital dan tingkat energi elektron pada suatu atom

Menghubungkan sifat kimia dan fisika suatu unsur dengan sifat keperiodikan Hibridisasi.

Kalor lebur dan Kalor uap Entropi (∆S) Energi bebas (∆G) Mekanisme reaksi

Fase zat dalam Kesetimbangan

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 211

Page 8: 20c5 SMA Kimia

Pokok Bahasan SL HL

10. Asam dan basa

11. Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan ( Ksp)

12. Sifat koligatif larutan

13. Koloid

14. Oksidasi dan reduksi

15. KImia Unsur

kontak

Teori asam basa Sifat larutan asam dan basa Derajat keasaman (Skala pH) Derajat ionisasi dan tetapan

asam dan basa Titrasi asam basa Larutan buffer Hidrolisis garam

Kesetimbangan dalam larutan jenuh atau sukar larut

Kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut

Prediksi terbentuknya suatu endapan

Konsentrasi Larutan Pengertian sifat koligatif

larutan Tekanan uap jenuh larutan Titik beku dan titik didih

larutan elektrolit dan non elektrolit

Tekanan osmotik larutan elektrolit dan non elektrolit

Sistem koloid Sifat koloid Pembuatan koloid Peranan koloid dalam

kehidupan

Konsep oksidasi dan reduksi Bilangan oksidasi Persamaan reaksi redoks Sel volta Sel elektrolisis Korosi Hukum Faraday

Unsur Alkali dan alkali tanah Unsur gas mulia Unsur Halogen Unsur periode 3 Unsur transisi periode 4 Karbon, nitrogen, fosfor,

Sulfur, dan oksigen.

grafik titrasi asam basa

Argentometri Permanganometri Iodometri

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 212

Page 9: 20c5 SMA Kimia

Pokok Bahasan SL HL

16. Kimia organik

B. Materi Pilihan

1. Obat-obatan

2. Biokimia

3. Kimia lingkungan

4.5. Kimia Industri

Identifikasi atom C, H, dan O Sifat khas atom karbon Atom C primer, sekunder,

tertier dan kuarterner Alkana, alkena, dan alkuna Sfat fisika dan kimia alkana,

alkena, dan alkuna Minyak bumi Struktur dan tata nama turunan

alkana Isomer Reaksi senyawa karbon Struktur dan tata nama

Benzena dan turunannya Reaksi benzena Sifat fisik dan sifat kimia

senyawa benzena Kegunaan dan bahaya

beberapa senyawa organik

Farmasi Obat maag Obat analgesik Obat antidepresi Obat anti bakteri Obat anti virus

Diet Protein Karbohidrat Lemak Vitamin Hormon

Pencemaran udara Pencemaran air .pencemaran tanah

Industri Metalurgi Industri pupuk Industri detergen Industri zat aditif makanan

Minyak bumi Bahan bakar alternatif

Mekanisme reaksi senyawa karbon

Mekanisme reaksi senyawa benzene dan turunannya

(alkilasi, halogenasi, nitrasi, sulfonasi,...)

Anestesis Menghilangkan

ketergantungan drugs

Enzim Asam nukleat Ion logam dalam sistem sel

biologi

Energi nuklir

Analisis kualitatif Analisis kuantitatif

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 213

Page 10: 20c5 SMA Kimia

Pokok Bahasan SL HL6. Bahan bakar dan energi

7. Kimia analitik modern

8. Kimia organik lanjutan

Mekanisme Reaksi pembuatan hidro karbon dan turunannya

Mekanisme reaksi identifikasi hidrokarbon dan turunannya

Skill (psikomotorik) 1. merancang penelitian2. melaksanakan penelitian3. mengkomunikasikan

informasi dan pemahaman 4. mengembangkan cara

berfikir ilmiah dan penyelesaian masalah

5. dapat bekerja secara individu dan kelompok

Sama untuk SL dan HL tetapi diterapkan dalam konsep-konsep yang sesuai SL atau HL.

Nilai dan sikap (afektif) terhadap1. diri sendiri2. orang lain3. pembelajaran sebagai

proses sepanjang hayat4. kimia5. lingkungan

Sama untuk SL dan HL.

1.Stoikiometri

Memahami hukum-hukum dasar kimia

dan penerapannya dalam perhitungan

kimia

1.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

1.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia

1.1 Menjelaskan konsep mol dan mengamplikasikan ke dalam zat.

1.2 Menghitung jumlah partikel ( molekul, senyawa dan ion )

1.3 Mendefinisikan massa atom

1.4 Mengkonversikan massa atom dengan mol

1.5 Membedakan massa atom ,massa molekul relatif dan

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 214

Page 11: 20c5 SMA Kimia

massa rumus.

1.6 Mendefinikan rumus empiiris dan rumus molekul

1.7 Menentukan rumus empiris dan rumus molekul dari suatu senyawa.

1.8 Menentukan persamaan reaksi kimia

1.9 Menghitung jumlah massa zat dikonversi dari gram, jumlah partikel ,volume gas pada tekanan dan suhu tertentu atau mol.

1.10 Mengamplikasikan hukum Avogadro dalam reaksi dalam bentuk-bentuk gas.

1.11 Menghitung konsentrasi larutan dengan molaritas (mol/L )

2. Teori atom

3.Tata nama senyawa

2.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

2.2 Menjelaskan atom terdiri atas inti atom dan electron yang bergerak mengelilinginya.2.3 Menjelaskan partikel dasar penyusun atom berdasarkan hasil ekperimen penemunya2.4 Menentukan nomor atom dan nomor masa berdasarkan jumlah proton dan jumlah electron atau sebaliknya.2.5 Menghitung jumlah proton , electron dan neutron dalam atom dari massa atom, nomor atom dan ion ( positif dan negative ).

3.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan

organik sederhana serta persamaan reaksinya

3.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia

4. Sistem Periodik 4.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik

4.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul

4.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya

4.1 Menjelaskan darsar penggolongan unsur-unsur dalam sistem periodik.

4.2 Menjelaskan kemiripan sifat unsure-unsur dalam golongan dan

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 215

Page 12: 20c5 SMA Kimia

5. Ikatan kimia

6. Wujud zat

7.nergiika

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

8. Kinetika

Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri

9. Kesetimbangan Kimia

10. Asam dan basa

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa,

metode pengukuran, dan terapannya

11. Kelarutan dan hasil kali kelarutan

perubahan dari logam ke non logam unsur pada periode 3.

5.1 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

6.1 Mnjelaskan dan membandingkan fase zat padat, cair dan gas.

7.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm

7.2 Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan

8.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

8.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

9.1 Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan

9.2 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi keseimbangan

9.3 Menjelaskan penerapan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

10.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

10.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa

10.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis

10.4 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

10.5 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 216

Page 13: 20c5 SMA Kimia

12. Sifat koligatif larutan

Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan

non-elektrolit dan elektrolit

13. Koloid

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta

penerapannya dalam kehidupan sehari

hari

14. Oksidasi dan reduksi

Menerapkan konsep reaksi oksidasi-

reduksi dan elektrokimia dalam

teknologi dan kehidupan sehari-hari

15. Kimia Unsur

Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

16. Kimia Organik

16.1 Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul

16.2 Memahami senyawa organik dan

reaksinya, benzena dan turunannya, dan

makromolekul

11.1 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan

12.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan

12.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

13. 1 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya

13.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

14.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri

14.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel

elektrolisis

14.2 Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan

elektrolit

15.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut

15.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)

15.3 Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari

15.4 Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya

16.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon

16.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa

16.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya

16.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 217

Page 14: 20c5 SMA Kimia

17. Obat-obatan( SL dan HL )

18. Kimia Industri(HL)

hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni, dan estetika

16.5 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)

16.6 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya

16.7 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)

16.8 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak

17.1 Menjelaskan bagaimana diet yang tepat dan menghitung banyaknya kalori pembakaran dalam tubuh manusia.

17.2 Membandingkan struktur kolesterol dan hormon sex.

17. 3 Menjelaskan berbagai cara kontrasepsi melalui mulut

17.4 Menjelaskan kegunaan dan penyalahgunaan steroid.

18.1 Menjelaskan kelimpahan sumber-sumber material

18.2Mengidentifikasikan faktor-faktor yang menentukan lokasi pendirian industri kimia

18.3Menerangkan garis besar industri menjadi industri menengah dan industri produksi.

19. Bahan bakar dan energi (SL dan HL )

18.4 Menerangkan garis besar prinsip-prinsip yang digunakan untuk pemisahan materi secara fisik.

18.5 Mendiskusikan prinsip-prinsip kimia dalam ektraksi logam dari bijihnya.

18.6 Menerangkan sifat-sifat , sumber dan penggunaan macam-macam logam.

18.7 Menjelaskan proses distilasi minyak bumi

18.8 Menerangkan sifat-sifat , struktur polimer.

18.9 Menerangkan berbagai cara modifikasi polimer.

19.1 Menerangkan karakteristik dan potensi dari berbagai sumber energi.

19.2 Mendeskripsikan formasi dan karakter dari berbagai bahan bakar fosil

19.3 Menjelaskan komposisi dan karakter dari bagian minyak bumi yang digunakan untuk bahan bakar

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 218

Page 15: 20c5 SMA Kimia

20. Kimia Organik lanjutan (HL )

19.4 Menerangkan hubungan antara bahan bakar minyak dengan kadar oktan .

19.5 Menjelaskan proses terbentuknya polusi dari pembakaran minyak bumi.

19.6 Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari berbagai bahan bakar fosil.

19.7 Mempelajari dasar-dasar dari energi nuklir , energi matahari ( solar energy ), dan energi elektrokimia.

20.1 Menjelaskan isomer geometri dalam alkena non siklik.

20.2 Menjelaskan perbedaan sifat fisika dan kimia dari isomer geometri.

20.3 Menjelaskan cahaya polarisasi pada bidang datar dan hubungannya dengan enantiomer.

20.4 Menjelaskan fase reaksi gas alkana dan metil benzena dengan halogen.

20.5 Menjelaskan fase reaksi dari kloro alkana dapat mempengaruhi ozon.

20.6 Menjelaskan nitrasi pada benzena

20.7 Menjelaskan efek langsung dan relatif dari dari keecepatan reaksi pengganti pada cincin benzena.

20.8 Menjelaskan sifat-sifat asam dari fenol dan pengganti fenol yang berhubungan dengan ikatan

20.9 Membandingkan sifat basa relatif dari amoniak , amina dan amida.

IV. PROSES PEMBELAJARAN

Dalam proses pembelajaran butir-butir tujuan di atas dilaksanakan dengan:

1. Menunjukkan pemahaman konsep, fakta, metodologi, istilah, dan cara

mempresentasikan data saintifik dengan cara:

o Menjelaskan suatu istilah saintifik dengan tepat

o Menggambar suatu diagram

o Mengurutkan suatu peristiwa saintifik

o Mengukur suatu material

o Menyebutkan suatu istilah saintifik

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 219

Page 16: 20c5 SMA Kimia

2. Mengaplikasikan dan menggunakan fakta, konsep, metodologi, istilah saintifik

untuk berkomunikasi secara efektif, metodologi yang sesuai untuk mempresentasikan

informasi saintifik dengan cara :

o Memberikan keterangan singkat pada suatu diagram atau grafik

o Mengapliksikan teori, persamaan dan prinsip-prinsip dasar pada situasi yang baru

o Menggunakan tehnik matematika untuk menjawab suatu pertanyaan

o Membandingkan persamaan dan perbedaan dari suatu benda atau keadaan

o Memberikan informasi secara detail

o Menjelaskan perbedaan antara dua atau lebih benda atau keadaan

o Menaksir suatu nilai yang tidak diketahui berdasarkan informasi yang diberikan dan

latar belakang teori

o Memberi jawaban berdasarkan berbagai macam pilihan situasi atau keadaan

o Menjelaskan secara singkat

3. Menyusun, menganalisa, dan mengevaluasi hipotesa, metodologi, dan

penjelasan saintifik dengan cara:

o Menginterpretasikan data untuk mencapai suatu kesimpulan

o Membuat suatu grafik

o Membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan

o Memanipulasi persamaan matematika untuk menghasilkan persamaan yang baru

o Membuat rencana eksperimen atau model saintifik

o Menentukan jawaban yang benar

o Memberikan argument atau alternative hipotesa

o Menganalisa implikasi dan kekurangan suatu eksperimen

o Memberi penjelasan secara detail, yang termasuk sebab akibat dan mekanisme suatu

kondisi

o Memprediksi hasil suatu eksperimen

o Menjawab pertanyaan dengan menggunakan tehnik aljabar dan angka

o Menawarkan suatu hipotesa atau kemungkinan lain

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 220

Page 17: 20c5 SMA Kimia

4. Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan orang lain

o Menghargai pendapat kawan

o Dapat memberi petunjuk bila diperlukan

o Mengemukakan pendapat dengan sopan

o Sabar

o Mau menerima perbedaan pendapat

Pada Kimia SMA ditambah dengan:

o mendiskusikan dan menganalisis data dari jurnal penelitian atau informasi

lainnya mengenai isu-isu global yang berhubungan dengan kimia

o M engkomunikasikan hasil penelitian atau proyek .

V. Penilaian

Penilaian dilakukan pada prises maupun hasil berdasarkan pengetahuan dan pemahaman

materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara

individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.

Program Fisika memiliki prioritas utama yaitu meningkatkan:

- Skill dan teknik praktikum dari peserta didik.

- mengumpulkan data dan merepresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel secara

tepat.

- membuat analisa yang akurat dan lengkap.

Oleh karena itu 20% dari nilai akhir peserta didik berasal dari laporan praktikum di kelas. 20%

penilaian sekolah. Untuk standarisasi dari hasil pembelajaran maka 60% nilai peserta didik diambil

dari nilai Ujian Akhir.

A. Prinsip-prinsip penilaian

Prinsip-prinsip penilaian meliputi: validitas, bersifat mendidik, eksplisit, adil dan komprehensif.

1. Bersifat Valid berarti penilaian seharusnya menyediakan informasi yang valid pada gagasan,

proses, produk dan nilai aktual yang diharapkan dari peserta didik.

o Berdasar serangkaian pengukuran yang secara jelas mendokumentasikan proses dan

solusi (contoh:internal marking scheme)

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 221

Page 18: 20c5 SMA Kimia

o Menggunakan berbagai bukti (kriteria penilaian pada internal marking scheme).

o Fokus pada perkembangan, adaptasi, dan aplikasi solusi yang dimiliki peserta didik

dalam memenuhi tuntutan (fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses,

analisa dan evaluasi dari peserta didik).

o Meliputi evaluasi diri peserta didik; jurnal peserta didik; refleksi guru saaat

berinteraksi dengan berbagai individu peserta didik (fokus nilai di kriteria penilaian

adalah pada proses, analisa dan evaluasi dari peserta didik).

2. Bersifat Mendidik berimplikasi bahwa penilaian harus mempunyi kontribusi positif pada

pembelajaran peserta didik

o Menyatu dengan perkembangan proses tehnologi baik dalam bentuk tes formatif,

sumatif, maupun diaknostik

o Punya kontribusi langsung dalam pembelajaran jangka panjang.Memfokuskan pada

perbaikan hasil kerja peserta didik dan bukan sekadar ceklist atau analisis angka

saja.

o Mendorong peserta didik mau ambil risiko (risk taker)dalam memenuhi parameter

dan mengolah data

o Meningkatkan jiwa kompetitif diantara peserta didik.

3. Eksplisit berarti penilaian harus jelas dan bersifat terbuka, (diketahui peserta didik, guru,

orangtua, sekolah)

o Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum

memulai aktivitas (internal marking scheme).

o Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang

berpusat pada peserta didik, memberdayakan peserta didik dengan cara

meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik

merefleksikan bagaimana peserta didik belajar.

o Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan

penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik memecahkan masalah.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 222

Page 19: 20c5 SMA Kimia

4. Adil mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak bersifat

diskriminatif, dan tidak didasarkan pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan

pembelajaran.

o Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan

endukung terciptanya tujuan yang diraih individu peserta didik, tanpa membedakan

kondisinya.

o Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang

sama

o Komprehensif

o Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti

o Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik

B. Bentuk Penilaian:

Terdapat dua bentuk penilaian yaitu formatif dan sumatif. Keduanya merupakan:

1. Refleksi dari keberhasilan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

2. Nilai yang didasarkan pada kesepakatan bersama antara para pengajar pada tingkat

pendidikan tertentu dan harus dikomunikasikan kepada peserta didik dan orang tua

3. Kesempatan bagi peserta didik untuk menganalisa cara belajar mereka dan menyadari

kekurangan yang perlu diperbaiki

C. Kriteria Penilaian

Penilaian didasarkan kepada:

1. Peserta didik harus dapat menunjukkan pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan

dengan:

o Fenomena, fakta, hukum, definisi, konsep dan berbagai teori kimia.

o Perbendaharaan kata, istilah (terminology), simbol, besaran dan unit sains.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 223

Page 20: 20c5 SMA Kimia

o Alat dan bahan dan teknik dalam mengoperasikan dan aspek keamanan dalam

praktikum kimia.

o Applikasi kimia dan teknologi yang berhubungan dengan dampaknya(implikasi)

pada sosial, ekonomi dan lingkungan.

2. Peserta didik harus dapat mengkomunikasikan idenya dalam berbagai bentuk presentasi

ataupun tulisan (contoh: simbol, grafik, angka, dll.), dengan cara:

o memilih, menyeleksi dan mengatur berbagai informasi dari banyak sumber.

o menterjemahkan informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

o memanipulasi data.

o Menggunakan informasi untuk mengidentifikasi pola, trend, dan mengambil

kesimpulan berdasarkan analisa data.

o Memaparkan penjelaskan dari fenomena, pola dan keterkaitannya.

o Membuat perkiraan dan hipotesis yang dilengkapi dengan alasan yang bersifat

sains.

o Menyelesaikan permasalahan yang berdasar pada data dan analisis yang telah

dibuat.

3. Peserta didik harus memiliki kemampuan dalam melakukan praktikum dan melakukan

investigasi, dengan cara:

o merencanakan dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan

praktikum.

a. menggunakan teknik, alat dan bahan (termasuk mengikuti langkah-langkah

instruksi secara lengkap dan terpadu)

b. mengumpulkan dan mengolah data dan hasil pengukuran.

c. Menginterpretasikan dan mengevaluasi dan hasil pengamatan atau praktikum.

d. Mengevaluasi metode dan memberikan kemungkinan pengembangan dan perbaikan

(termasuk pemilihan metode, alat dan bahan).

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 224

Page 21: 20c5 SMA Kimia

4. Peserta didik mampu mengaitkan kimia yang dipelajarinya dengan isu-isu global

yang diperoleh dari berbagai sumber informasi.

5. Laporan ilmiah: Peserta didik mampu membuat laporan ilmiah secara sistematis.

6. Peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lainnya.

Penilaian dilakukan pada proses maupun hasil berdasarkan pengetahuan dan pemahaman

materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara

individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.

Program Kimia memiliki prioritas utama yaitu meningkatkan:

- Skill dan teknik praktikum dari peserta didik.

- mengumpulkan data dan merepresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel secara

tepat.

- membuat analisa yang akurat dan lengkap.

Oleh karena itu 20% dari nilai akhir peserta didik berasal dari laporan praktikum di kelas. 20%

penilaian sekolah. Untuk standarisasi dari hasil pembelajaran maka 60% nilai peserta didik diambil

dari nilai Ujian Akhir.

D. Tehnik penilaian

1. Penilaian unjuk kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan

peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai

ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti

praktik di laboratorium.

Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih

mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 225

Page 22: 20c5 SMA Kimia

2. Penilaian sikap

Data penilaian sikap berasal dari hasil pengamatan guru terhadap sikap peserta didik yang

berkaitan dengan prilaku umum (di dalam maupun di luar kelas) peserta didik yang

menonjol baik positif maupun negatif seperti kedisiplinan, keaktifan, tanggung jawab,

kerajinan, kerapian, ketelitian.

Contoh penilaian sikap di dalam sains: penilaian sikap ilmiah peserta didik dalam

memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan sains.

3. Penilaian tertulis

Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana

soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan, namun jawaban yang

diberikan peserta didik bisa dalam bentuk tulisan, mewarnai, menggambar, memberi tanda,

melakukan sesuatu dan lain sebagainya.

Bentuk penilaian tertulis dalam bidang sains misalnya: tes pilihan berganda, menjodohkan,

isian singkat, uraian,dan sebab-akibat.

4. Penilaian proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak

dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, pelaporan dan

penyajian data.

Bentuk penilaian proyek dalam bidang sains misalnya: Penilaian proses pengerjaan proyek

ilmiah yang mewajibkan peserta didik untuk melaporkan perkembangan proyeknya secara

berkala dimulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, melaksanakan serangkaian

percobaan, pengolahan data hasil percobaan, pelaporan dan penyajian hasil dalam bentuk

demonstrasi dan penyampaian secara lisan maupun tulisan

5. Penilaian produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.

Penilaian produk dalam bidang sains misalnya : penilaian hasil percobaan dalam

laboratorium baik secara lisan maupun tulisan.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 226

Page 23: 20c5 SMA Kimia

6. Penilaian portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan

informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik secara individu

dalam satu periode tertentu.

Penilaian portofolio dalam bidang sains misalnya: penilaian suatu bentuk koleksi yang

berkaitan dengan sains (serangga, daun, mineral, berita ilmiah, dan lain-lain).

7. Penilaian diri

Penilaian diri adalah suatu tehnik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai

dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang

dipelajarinya.

Penerapan penilaian diri (self assessment) dalam bidang sains dapat dilakukan dengan cara

memberikan lembaran survey setelah peserta didik menuntaskan suatu tugas / kegiatan

(misalnya: proyek ilmiah, percobaan, presentasi, dan lain-lain)

8. Komunikasi (Presentasi)

Menilai kemampuan peserta didik menyalurkan ide, menyusun data, menganalisa dan

mengambil kesimpulan secara jelas dan lengkap dalam laporan praktikum yang dilakukan

secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka buat. Kemampuan

komunikasi peserta didik juga dapat dinilai selama kegiatan Strategi Belajar Terpadu (SBT)

contohnya dalam diskusi atau debat ilmiah di kelas.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 227