WAHYU KURNIAWAN2071210047

KEPANITERAAN KLINIK ILMU FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG2015

Beta blockers adalah obat-obatan yang digunakan untuk berbagai indikasi, tetapi terutama untuk pengelolaan aritmia jantung, cardioprotection setelah infark miokard (serangan jantung), dan hipertensi.

Contoh obat: acebutolol, betaxolol, bisoprolol, esmolol, propranolol, atenolol, labetalol, carvedilol, metoprolol, dan nebivolol.

Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan norepinephrine pada jantung dan organ lainnya. Beta blocker mengurangi denyut jantung pada saat istirahat. Selama melakukan aktivitas, beta-blocker membatasi peningkatan denyut jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen. Dengan begitu nyeri dada oleh karena kekurangan asupan oksigen dapat dikurangi karena menurunnya kerja jantung.

Absorpsi. Sebagian besar obat-obatan ini dapat diabsorpsi dengan baik diusus, puncak kadar di dalam plasma tercapai sekitar 1-3 jam.

Bioavalibilitas Propanolol di dalam hati menjalani metabolisme yang ekstensif oleh karena itu bioavailabilitasnya menjadi relatif rendah. Proporsi obat yang mencapai sirkulasi meningkat sesuai peningkatan dosis, hal ini menunjukkan bahwa mekanis ekstraksi hati dapat menjadi jenuh. Konsekuensi utama dari rendahnya bioavailabilitas propanolol setelah pemberian oral adalah kadar obat ini pada pemberian oral dapat sangat kecil dibandingkan dengan pemberian intravena. Namun demikian terdapat variasi individual dalam hal kadar plasma yang dapat dicapai setelah pemberian oral

DistribusiObat-obat β antagonis didistribusikan secara cepat dan memiliki volume distribusi yang besar. Propanolol dan penbutolol merupakan obat yang agak lipofilik dan dapat melintasi sawar otak. Sebagian besar antagonis β memiliki waktu paruh 3-10 jam.