2. bahan ajar kwu

82
MATERI BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN KEPALA SEKOLAH KEWIRAUSAHAAN DAN PENGELOLAAN SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANPENDIDIKAN DASAR 2014

Upload: wilansantoso

Post on 16-Sep-2015

109 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KEWIRAUSAHAAN DAN PENGELOLAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah adalah kewirausahaan. Kewirausahaan dalam hal ini bermakna untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial bukan untuk kepentingan bisnis yang mengkomersilkan sekolah/madrasah. Kewirausahaan dalam bidang pendidikan yang diambil adalah karakteristiknya (sifatnya) seperti inovatif, bekerja keras, motivasi yang kuat, pantang menyerah,kreatif untuk mencari solusi terbaik, dan memiliki naluri kewirausahaan. Karakteristik inilah yangsangat bermanfaat bagi Kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan/pengembangan sekolah/madrasah, dalam rangka mencapai keberhasilan ,sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam mengelola kegiatan sekolah/madrasah sebagai sumber belajar siswa belajar.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi kompetensi minimal yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial,serta didukung dengan Permen 19 Tahun 2007 tentang Standart Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Strategi bimtek kewirausahaan dan pengelolaan sekolah yang telah dilaksanakan selama ini ternyata belum mendekati sempurna, masih perlu perbaikankarena belum memadai untuk menjangkau seluruh kepala sekolah/madrasah dalam waktu yang relatif singkat. Intensitas dan kedalaman penguasaan materi kurang dapat dicapai dengan kedua strategi ini karena terbatasnya waktu.

Berdasarkan kenyataan tersebut,untuk mendukung peran kepala sekolah/madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/ madrasah maka dibutuhkan kepala sekolah/madrasah yang kuat yang dapat membimbing, menjadi contoh, dan menggerakkan guru dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah/madrasah sehingga akhirnya dapat mewujudkan kualitas siswa yang kreatif, inovatif, berpikir kritis, dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship) serta dapat mengelola sekolah dengan baik sesuai dengan tuntutan peraturan yang berlaku.B. Ruang lingkup Materi Materi bimtek kewirausahaan dan pengelolaan sekolah bagi kepala sekolah/madrasah merupakan penjabaran dari Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah dan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang meliputi pendalaman konsep kewirausahaan, menumbuhkembangkan inovasi, menanamkan kerja keras, memberikan motivasi dan pantang menyerah, menanamkan kreativitas, pengembangan budaya sekolah, evaluasi diri sekolah dengan menggunakan instrumen analisis dan pengelolaan sekolah dengan landasan Hukum Permen yang ada dawali dengan penyusunan program sekolah yang RKS,RKAS untuk selalu memberikan arah jelas dalam menuju pendidikan yang bermutu dan dapat mencari solusi terbaik dalam berbagai masalah di sekolah/madrasah.C. Tujuan Bimtek Tujuan bimtek kewirausahaan dan pengelolaan sekolah bagi kepala sekolah/madrasah adalah sebagai berikut.1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.

3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.

4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.

5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.6. Memiliki sikap positif terhadap perubahan, dan meningkatnya daya inisiatif dalam melakukan perubahan

7. Dalam pengembangan sekolah diawali dengan, mendeskripsikan definisi budaya sekolah, merumuskan elemen budaya

8. Melakukan evaluasi diri sekolahmelalu instrumen analisis sehingga cepat dan mudah dalam mendapatkan temuan-temuan masalah yang muncul.9. Memahami prinsip-prinsip, alur dan proses penyusunan RKS,RKT,dan RKAS serta

10. Dapat Menyusun rencana kerja sekolah (RKS) yang meliputi rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan (RKT) dan lima tahunan.D. Langkah-langkah Pembelajaran

Materi Bintek ini dirancang untuk dipelajari oleh kepala sekolah/madrasah dalam dengan sederhana dalam waktu pola 60 jam. Oleh karena itu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup aktivitas individual dan kelompok. Secara umum aktivitas individual meliputi: (1) membaca materi Bimtek, (2) mengikuti materi dengan disiplin tinggi /mengerjakan tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan pembelajaan, (3) membuat rangkuman, dan (4) melakukan refleksi. Sedangkan aktivitas kelompok meliputi: (1) mendiskusikan materi pelatihan, (2) bertukar pengalaman (sharing) dalam melakukan latihan menyelesaikan masalah/kasus, dan (3) membuat rangkuman. Langkah-langkah pembelajaran materi kewirausahaan dan pengelolaan sekolah dapat digambarkan seperti berikut.

Gambar 1 Langkah-langkah Kegiatan Pelatihan

BAB II KEWIRAUSAHAN DAN PENGELOLAAN SEKOLAHA. Konsep dasar Kewirausahaan1. Pengertian

Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002).Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti memperbaiki/memodifikasi/mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya.

Ada yang berpendapat bahwa istilah kewirausahaan itu merupakan singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Ambisi, Negosiatif. (Anonim 1, 2005). Sebenarnya, masih banyak lagi sifat-sifat yang harus dimiliki seorang wirausaha misalnya berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan, mampu memanfaatkan peluang, komunikatif, mampu memasarkan, mampu bernegosiasi. Namun pada materi pelatihan ini dibatasi pada sifat-sifat kewirausahaan yang terdapat dalam lima kompetensi kewirausahaan menurut Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

2. Tujuan Pengembangan Kewirausahaan

Tujuan pengembangan kewirausahaan bagi kepala sekolah adalah agar kepala sekolah menumbuhkembangkan inovasi, menanamkan kerja keras, memberikan motivasi dan pantang menyerah, dan membangkitkan kreativitas dalam mencari solusi terbaik sehingga mampu menjadi contoh bagi warga sekolahnya.3. Karakteristik/Dimensi-Dimensi Kewirausahaan

Ada dua jenis karateristik atau dimensi kewirausahaan yaitu: (1) kualitas dasar kewirausahaan meliputi kualitas daya pikir, daya hati, dan daya fisik; dan (2) kualitas instrumental kewirausahaan yakni penguasaan lintas disiplin ilmu (Slamet, 2009). Selanjutnya, dijelaskan Slamet (2009) sebagai berikut.

a. Kualitas Dasar Kewirausahaan

1) Daya Pikir

Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut: berpikir kreatif; berpikir inovatif; berpikir asli/baru/orisinil; berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir berpikir; berpikir menciptakan produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain; berpikir sebab-akibat; berpikir lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai perubah (agen perubahan); berpikir kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir maksimal; terampil mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas berpikir sangat tinggi.

2) Daya Hati

Kualitas dasar daya hati kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut: prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif apalagi hanya reaktif; berani mengambil resiko; berani berbeda; properubahan dan bukan pro kemapanan; kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki tanggungjawab moral yang tinggi; hubungan interpersonal bagus; berintegritas tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja keras; berkomitmen tinggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain; melakukan apa saja yang terbaik; melakukan perbaikan secara terus menerus; mau memetik pelajaran dari kesalahan, dari kesuksesan, dan dari praktek-praktek yang baik; membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan lincah; percaya diri; pencipta peluang; memiliki sifat daya saing tinggi, tetapi mendasarkan pada nilai solidaritas; agresif/ofensif; sangat humanistik dan hangat pergaulan; terarah pada tujuan akhir, bukan tujuan sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan tantangan baru; selalu membangun keindahan cita rasa melalui seni (kriya, musik, suara, tari, lukis, dsb.); bersikap mandiri akan tetapi supel; tidak suka mencari kambing hitam; selalu berusaha menciptakan dan meningkatkan nilai tambah sumberdaya; terbuka terhadap umpan balik; selalu ingin mencari perubahan yang lebih baik (meningkatkan/mengembangkan); tidak pernah merasa puas, terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan selanjutnya; dan keinginan menciptakan sesuatu yang baru.3) Daya Fisik

Kualitas dasar daya fisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut: menjaga kesehatan secata teratur; memelihara ketahanan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi yang tinggi; dan keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup.

b. Kualitas Instrumental Kewirausahaan

Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan sukses tidak cukup hanya memiliki kualitas dasar kewirausahaan, akan tetapi kualitas instrumental kewirausahaan (penguasaan disiplin ilmu). Misalnya, seorang kepala sekolah, pengawas, atau kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas di bidang pekerjaan yang menjadi kewenangan dan tanggung jawabnya. c. Cara-Cara Mengembangkan Kewirausahaan

Cara-cara mengembangkan kewirausahaan dilakukan melalui pentahapan sebagai berikut:a. Melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kepemilikan kewirausahaan. Ini dapat dilakukan melalui pengisian daftar kualitas kewirausahaan atau menjawab sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan yang dilakukan setulus-tulusnya dan sejujur-jujurnya (lihat Lampiran tentang Instrumen Profil Diri Kualitas Dasar Kewirausahaan, oleh Slamet PH). Hasil pengisian daftar/jawaban tersebut berupa profil diri kewirausahaan. b. Berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan), selanjutnya ditempuh melalui berbagai upaya yang disebut belajar.c. Mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya: berpikir sendiri (otak kita kaya untuk berpikir), membaca (buku, jurnal, internet/web-site), magang, kursus pendek, belajar dari wirausahawan sukses, pengamatan langsung dilapangan, dialog dengan wirausahawan sukses, mengikuti seminar, mengundang wirausahawan sukses, menyimak acara-acara kewirausahaan di televisi, atau cara-cara lain yang dianggap tepat bagi dirinya untuk mempelajari kewirausahaan Slamet, 2009).

4. Manfaat kompetensi kewirausahaan bagi Kepala sekolah

Meningkatnya kompetensi kewirausahaan bagi kepala sekolah adalah sebagai berikut.a. Mampu menciptakan kreativitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah/madrasah.b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif.c. Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah.d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala sekolah/madrasah.e. Memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa, dan

f. Menjadi teladan bagi guru dan siswa di sekolahnya, khususnya mengenai kompetensi kewirausahaan.

5. Menjadi Seorang Wirausaha yang Sukses

Kepala sekolah/madrasah sebagai seorang wirausahawan yang sukses harus memiliki tiga kompetensi pokok yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan. Ketiga kompetensi tersebut saling berkaitan.Kompetensi merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang disimpan di otak dan dapat dipanggil jika dibutuhkan. Keterampilan adalah kemampuan menerapkan pengetahuan. Sikap adalah sekumpulan kualitas karakter yang membentuk kepribadian seseorang (Anonim 4, 2005). Seseorang yang tidak memiliki ketiga kompetensi tersebut akan gagal sebagai wirausahawan yang sukses.Keterkaitan ketiga kompetensi tersebut digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2: Kompetensi (Anonim 4, 2005)

Keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan menurut Hisrich & Peters (2002) adalah keterampilan teknikal, manajemen bisnis, dan jiwa kewirausahaan personal. Keterampilan teknikal meliputi: mampu menulis, berbicara, mendengar, memantau lingkungan, teknik bisnis, teknologi, mengorganisasi, membangun jaringan, gaya manajemen, melatih, bekerja sama dalam kerja tim (teamwork). Manajemen bisnis meliputi: perencanaan bisnis dan menetapkan tujuan bisnis, pengambilan keputusan, hubungan manusiawi, pemasaran, keuangan, pembukuan, manajemen, negosiasi, dan mengelola perubahan. Jiwa wirausahawan personal meliputi: disiplin (pengendalian diri), berani mengambil risiko diperhitungkan, inovatif, berorientasi perubahan, kerja keras, pemimpin visioner, dan mampu mengelola perubahan.Berikut disajikan contoh entrepreneur sukses dalam bidang pendidikan antara lain adalah Raden Ajeng Kartini yang berupaya keras pada jamannya merintis kesadaran tentang hak kaum perempuan, KI Hajar Dewantoro sebagai pendiri Taman Siswa, Ciputra dengan Universitas Entrepreneurship, dan pendiri sekolah Global Jaya.6. Contoh Kasus

Berikut sebuah kasus, melalui menayangan video, kepada peserta disajikan video Pipo dan Embro. Lakukan ha-hal berikut:

a. Identifikasikan sifat-sifat wirausaha yang tampak nyata (tersurat).

b. Identifikasikan sifat-sifat wirausaha yang tersembunyi (tersirat).

c. Mana dari sifat-sifat jawaban 1 dan 2 yang menunjang kompetensi wirausaha menurut Permendiknas Nomor 13 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah/madrasah?

B. Mengembangkan Inovasi1. Definisi Inovasi

Kreativitas dan inovasi merupakan dimensi-dimensi penting kewirausahaan. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Sedang inovasi adalah penciptaan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya (Drucker, 1985). Contoh: hasil inovasi adalah kantin jujur, pembelajaran anti korupsi, pembelajaran PAIKEM, manajemen sekolah/madrasah bersertifikasi ISO, unit produksi sekolah/madrasah sebagai tempat praktik siswa untuk memperoleh pengalaman nyata di dunia kerja, dan lain-lain.

2. Tujuan Kepala Sekolah Memiliki Kompetensi Inovasi

Kepala sekolah/madrasah perlu memiliki kompetensi inovasi agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya selalu memikirkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya melalui perbaikan, pengembangan, pengayaan, pemodifikasian, dsb. Dalam rangka untuk memajukan dan mengembangkan sekolah/madrasahnya.

3. Ciri-ciri Seorang Inovator

Seorang inovator memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. mengerjakan tugas dengan cara yang tidak konvensional;

b. menemukan masalah dan memecahkannya dengan cara yang tidak liniear;

c. lebih tertarik pada hasil dari pada proses;

d. tidak senang pada pekerjaan yang bersifat rutin;

e. kurang senang pada kesepakatan; dan

f. kurang sensitif terhadap orang lain (Kirton, 1976); 4. Cara Melakukan Inovasi

Cara melakukan inovasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. anda harus ke luar dari kawasan yang membuat anda nyaman (comfort zone);

b. jangan berpikir dengan cara yang sudah terbiasa ada/dilakukan;

c. bergerak lebih cepat dibanding orang lain (pesaing) agar tidak didahului orang lain;

d. dengarkan ide stakeholders sekolah/madrasah;

e. bertanyalah kepada warga sekolah/madrasah dan stakeholders apa yang perlu diubah di sekolah/madrasah ini secara berkala;

f. dorong diri sendiri dan orang lain untuk cepat bergerak tetapi selamat;

g. berharap untuk menang, dan memiliki kesehatan dan kekuatan; dan

h. rekreasi secukupnya untuk mendapatkan ide-ide baru (Anonim 3, 2005).

5. Contoh Kasus

Diskusikan kasus berikut untuk siswa-siswa SD! Selesaikan kasus dengan pendekatan kewirausahaan!. Buat powerpointnya! Sajikan di depan kelompok lainya untuk mendapat komentar-komentar dan saran-saran sebagai masukan.

James Shieh, usahawan Singapura menyatakan bahwa sejak kecil pikiran anak-anak Singapura sudah diisi dengan pemahaman tentang kewirausahaan (entrepreneurship). Anak-anak diberitahu bahwa hidup mereka berarti dan beradab kalau bisa berjualan. Dari 10 pintu rezeki, delapan ada di berjualan. Anak-anak kecil itu diajari memahami cara menaikkan nilai suatu barang. Mereka diajak memahami bahwa Singapura negara kecil dan untuk bisa bertahan (survive), mereka harus kreatif, inovatif, kerja keras, dan pantang menyerah.

James Shieh mencontohkan, anak-anak kecil diajarkan bagaimana mengkreasi nilai benda. Satu pepaya, hanya akan dihargai satu buah pepaya kalau dijual begitu saja. Tetapi ketika pepaya itu dikreasikan menjadi jus, atau dijus atau dijus dan ditambah buah lain sehingga menambah kenikmatannya, maka nilai jual buah pepaya itu sudah menjadi lain. Begitu pula dengan durian yang bisa dikreasikan dengan amat banyak varian produk. Ini baru contoh kecil tentang buah.

Anak-anak kecil juga diajarkan bahwa mereparasi barang yang rusak tentu baik. Akan tetapi akan jauh lebih hebat kalau barang yang direparasi itu diberi nilai tambah sehingga nilainya menjadi berlipat-lipat. Tidak sampai di sini, anak-anak itu diajarkan pula untuk memahami bahwa merusak jauh lebih gampang daripada membuat. Sebaliknya, tutur James, anak-anak dibawa ke lokasi pembuangan sampah. Di situ ditunjukkan betapa banyaknya benda yang masih bisa digunakan tetapi sudah dibuang. Anak-anak diminta mencari sampah yang masih bisa digunakan bahkan dikreasikan.

Seorang guru besar sastra di Singapura yang ditemui terpisah, Prof Tan Tan Sen menambahkan, dalam konteks kewirausahaan dibutuhkan pikiran-pikiran sangat kreatif. Untuk melatih kreasi, dan inovasi, pikiran harus jernih, sebab Anda butuh pengalaman, misalnya bagaimana membuat barang rongsokan menjadi sangat bernilai?

Apa yang diuraikan di atas sudah sering kita dengar. Hanya saja, sebagian di antara kita belum membuka mata, hati dan pikiran untuk menerima pemahaman tentang kreasi dan inovasi itu bagi siswa SD kita. Sebagian orang tua/wali murid yang kaya raya melarang anaknya bekerja hanya demi sebuah gengsi. Bagaimana caranya agar anak-anak SD kita kreatif, inovatif, mau bekerja keras, dan pantang menyerah?

C. Budaya Bekerja Keras

Usaha mengembangkan sekolah/madrasah memerlukan banyak tenaga, pikiran, dan biaya serta membutuhkan kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lama. Kita harus bekerja keras secara terus-menerus. Anda sebaiknya jangan hanya mengandalkan bekerja keras yang mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga mengandalkan kerja cerdas yang mengandalkan kekuatan otak. Keras keras dan cerdas saja belum cukup tanpa diikuti oleh kerja ikhlas, kerja lugas, kerja lekas, kerja tuntas, dan kerja puas (memuaskan segala pihak (Collis & Le Boeuf, 1997).

1. Definisi Kerja Keras

Kerja keras adalah berusaha sekuat daya dan tenaga, pantang menyerah, tidak pernah ada kata putus asa untuk mencapai hasil yang maksimal. Orang yang keranjingan kerja keras disebut workcholic. Kita harus fokus pada pekerjaan.

2. Tujuan Kepala sekolah/madrasah berkerja keras

Kepala sekolah/madrasah bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Berikut disampaikan beberapa cara untuk mempengaruhi seseorang agar mau bekerja keras.

a. Tanamkan keyakinan bahwa banyak bukti keberhasilan seseorang karena kerja keras. Apabila kita ditanya tentang keberhasilan kita, maka jawaban kita adalah berkat kerja keras..

b. Tanamkan keyakinan, Saya harus bekerja keras agar yang saya butuhkan tercapai. Jangan mengharapkan sesuatu, jika tidak berbuat sesuatu.

c. Tanamkan keyakinan, saya ingin jadi orang yang bermanfaat. Banyak penganggur ingin bekerja. Mengapa mereka yang sudah mendapat pekerjaan ingin menganggur?

d. Tentukan target yang harus dicapai.

e. Tunjukkan kerja keras Anda untuk dijadikan contoh bawahan Anda.

f. Kelima cara di atas dapat dilakukan sendiri-sendiri atau dikombinasikan agar saling melengkapi.

3. Contoh Kasus

Saya selalu kurang dan tak pernah merasa puas dengan keberhasilan sekolah/madrasah. Ujian Nasional sudah mencapai 6,5 ingin 7,0. UN 7,0 ingin 7.5. Saya juga ingin menjadi kepala sekolah/madrasah/madrasah berprestasi tingkat kabupaten. Prestasi tersebut sudah tercapai. Namun, saya masih belum puas. Saya bercita-cita ingin menjadi kepala sekolah/madrasah/madrasah berprestasi tingkat propinsi bahkan tingkat nasional. Untuk mencapai itu semua saya bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Dengan cita-cita setinggi langit itu, saya bekerja keras mengarahkan dan membimbing guru agar mengejar prestasi yang tinggi. Akibatnya saya merasa jenuh,dan sering melupakan kegiatan keluarga.D. Memiliki Motivasi Kuat dan Pantang Menyerah

Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan. Pengetahuan tentang motivasi membantu para Kepala sekolah/madrasah untuk menumbuhkan motivasi baik bagi dirinya maupun warga sekolah. Kepala sekolah/madrasah sebagai wirausahawan harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai sukses.

1. Definisi Motivasi

Motivasi adalah keinginan yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan sesuatu (Husaini Usman, 2011). Tentu masih banyak definisi lain, tetapi intinya jelas yaitu seseorang termotivasi mengerjakan sesuatu apabila didasari oleh sesuatu dari kebutuhan.

2. Cara Menumbuhkan Motivasi yang Kuat untuk Diri Sendiri

Sebelum memotivasi orang lain, motivasilah diri sendiri terlebih dahulu. Caranya antara lain adalah sebagai berikut:a. Berpikiran positif. Ketika mengkritik orang begitu terjadi ketidakberesan, tetapi kita lupa memberi dorongan positif agar mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain kalau kita sendiri tidak mampu memberi contoh terlebih dahulu. Kepala sekolah/madrasah dalam hal ini sebagai model.b. Menciptakan perubahan yang kuat. Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi mau. Kata, Saya juga bisa dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi. Kepala sekolah/madrasah dalam hal ini sebagai agent of change.c. Membangun harga diri. Banyak kelebihan kita sendiri yang tidak dimiliki orang lain.d. Memantapkan pelaksanaan. Ungkapkan dengan jadwal yang jelas dan laksanakan.

e. Binalah keberanian, kerja keras, bersedia belajar dari orang lain.

f. Ingin selalu melakukan yang terbaik

g. Membasmi sikap suka menunda-nunda. Hilangkan sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan segeralah untuk memulai.

3. Karakter Pantang Menyerah

Pantang menyerah adalah daya tahan seseorang bekerja sampai sesuatu yang diinginkannya tercapai. Pantang menyerah adalah kombinasi antara bekerja keras dengan motivasi yang kuat untuk sukses. Orang yang pantang menyerah selalu bekerja keras dan motivasi kerjanya juga tak pernah pudar.

Kepala sekolah/madrasah perlu memiliki sifat pantang menyerah agar tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan permasalahan, menghadapi tantangan dan kendala yang ada di sekolahnya/madrasahnya. Sudah banyak bukti hasil penelitian bahwa kepala sekolah/madrasah yang memiliki sifat pantang menyerah akan mampu memajukan sekolahnya/madrasahnya dengan sukses.

4. Cara Menumbuhkan Sifat Pantang Menyerah

Cara untuk menumbuhkan sifat pantang menyerah adalah dengan menguatkan hati diri sendiri dan warga sekolah/madrasah agar tidak mudah berputus asa dalam mencapai sesuatu yang diinginkan, dan selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga agar tidak mudah letih atau sakit.

5. Contoh Kasus

Diskusikan kasus berikut selama 10 menit! Buat powerpointnya. Sajikan di depan kelompok lainnya untuk mendapatkan komentar-komentar dan saran-saran sebagai umpan balik!Akhir-akhir ini motivasi kerja saya menurun tanpa sebab yang jelas. Saya teringat akan hasil penelitian Pidarta yang menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa termalas nomor 3 di dunia. Kemalasan saya muncul mungkin karena kejenuhan saya bekerja atau mungkin pula karena penggajian pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak signifikan membedakan antara PNS yang berprestasi dengan yang malas-malas saja. Gaji PNS yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi untuk pangkat/golongan/masa kerja yang sama, setiap bulannya sama saja. Saya sebagai Kepala sekolah/madrasah tidak ingin motivasi kerja saya yang rendah ini tampak di mata bawahan saya karena saya adalah pemimpin yang harus menjadi contoh.

E. Mengembangkan Kreativitas

Salah satu tugas Kepala sekolah/madrasah adalah menemukan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan, permasalahan, dan kendala-kendala di sekolah/madrasah. Untuk menemukan solusi terbaik tersebut, berikut disampaikan dua teori yang dapat dipraktekkan di sekolah/madrasah Anda, yaitu kreativitas dan pemecahan/solusi masalah. 1. Definisi Kreativitas

Kreativitas diartikan sebagai proses menggunakan imajinasi dan keahlian untuk melahirkan gagasan baru, asli, unik, berbeda atau bermanfaat (Couger, 1996; Linberg, 1998; Oldham dan Cummings, 1996). Kreativitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau melakukan sesuatu yang baru (Anonim 3, 2005). Agar memiliki kreativitas, Kepala sekolah/madrasah perlu membuka pikiran dan mata (Anonim 3, 2005).Seseorang yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. cenderung melihat suatu persoalan sebagai tantangan untuk menunjukkan kemampuan diri;

b. cenderung memikirkan alternatif solusi/tindakan yang tidak dilakukan oleh orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan;

c. tidak takut untuk mencoba hal-hal baru;

d. tidak takut dicemoohkan oleh orang lain karena berbeda dari kebiasaan;

e. tidak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh;

f. toleran terhadap kegagalan dan frustasi;

g. memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan atau dikerjakan dari suatu kondisi, keadaan atau benda;

h. melakukan berbagai cara yang mungkin dilakukan dengan tetap berdasar pada integritas, kejujuran, menjunjung sistem nilai, dan bertujuan positif

2. Tujuan Kepala sekolah/madrasah memiliki Kreativitas

Kepala sekolah/madrasah harus memiliki kreativitas agar apa yang dilakukan membawa perubahan-perubahan baru kearah yang lebih bagi sekolahnya/madrasahnya dan memiliki alternatif solusi terbaik untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi.

3. Cara Berkreativitas

Beberapa cara untuk mengembangkan/meningkatkan kreativitas seseorang:

a. curah pendapat (brain storming) adalah sebuah teknik untuk menghasilkan ide-ide baru;

b. mengubah ide-ide yang sudah ada;

c. mempelajari teknik berpikir kreatif dari buku-buku;

d. mengikuti pendidikan dan pelatihan kreativitas dan mempraktikkannya;

e. bergaul dengan orang-orang yang kreatif;

f. pelajari proses perubahan ide;

g. apresiasi terhadap seni

4. Contoh Kasus

Salah satu sekolah/madrasah di Ambon tidak memiliki lahan yang cukup untuk membuat lapangan basket yang utuh (2 ring berhadapan), maka kepala sekolah/madrasah memutuskan untuk menyewa pelatih basket yang profesional untuk melatih siswa membentuk tim yang handal. Dengan bermodalkan 1 ring basket saja sekolah/madrasah tersebut mampu meraih juara basket tingkat propinsi. Disinilah wujud dari kreativitas untuk mencari solusi terbaik.

F. Manajemen perubahan

Gagalnya suatu perusahaan besar masa kini adalah mereka tidak mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam organisasi .Pemikiran mereka terbias kesuksesan mereka di masa lampau.Begitu juga jika dikaitkan dengan dunia pendidikan karena kita terlena dengan kesuksesan pendidikan kita di masa lalu.Manajemen perubahan merupakan pendekatan dalam mengubah perilaku secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan ,sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada individu, tim dan organisasi yang akan terkena dalam proses perubahan itu sendiri ,yang focus pada usaha mengubah keadaan menjadi lebih baik dan mencegah kemandegan ,karena sikap yang menolak perubahan. Dalam organisasi ,perubahan itu meliputi individu,tim,organisasi ,struktur,proses,pola pikir dan budaya.Oleh karena itu kita melihat bahwa dalam waktu yang relatif pendek,kebanyakan organisasi dan pekerjanya telah mengalami perubahan secara subtansial tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya, Mereka mengetahui tujuan dan manfaat dari perubahan, bagaimana merencanakan perubahan.Dalam pelaksanaan agen perubahan perlu ada dukungan pengembangan kompetensi dan pengetahuan baru. inti dari kesuksesan perubahan terletak pada manusianya yang memiliki rasa keinginan untukmelakukan berubahan

Mitos Manajemen perubahan dikemukakan oleh Potts dan LaMars adalah sebagai berikut. Orang akan selalu menerima perubahan. Manajer tahu bagaimana mengelola perubahan. Perubahana pasti terjadi tidak harus di kelola. Pentingnya manajemen perubahan. Perubahan merupakan suatu fenomena yang pernah terjadi dalam kehidupan organsasi,meskipun banyak yang berpendapat bahwa kecepatan dan besaran perubahan telah meningkat secara signifikan beberpa tahun belakang ini . Oleh karena itu kita melihat bahwa dalam waktu yang relatif pendek,kebanyakan organisasi dan pekerjanya telah mengalami perubahan secara subtansial tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya (Burnesss 200:250).1. Pengertian Manajemen Perubahan dalam Pengelolaan Sekolah Manajemen perubahan merupakan pendekatan dalam mengubah perilaku individu, tim dan organisasi yang focus pada usaha mengubah keadaan menjadi lebih baik dan mencegah kemandegan ,karena sikap yang menolak berubah. Dalam organisasi ,perubahan itu meliputi individu,tim,organisasi ,struktur,proses,pola pikir dan budaya.Menurut pendapat lain Manajemen Perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan penegtahuan,sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dalam proses tersebut (Pott dan La Marssh ,2004:16).

2. Pendekatan Manajemen perubahan dalam Pengelolaan SekolahTerdapat dua pendekatan utama untuk manajmen perubahan, yaitu sebagai berikut.a. Plannned change (perubahan terencana)

Bulloock dan Batter ( Burnes,200:272) mengemukakan bahwa untuk melakukan peubahan terencana perlu dilakukan empat fase tindakan yaitu sebagai berikut. Exploration phase (fase eksplorasi)

Planning phase (fase pernencanaan)

Action phase (fhase tindakan

Integration phase(fase integrasi)

b. Emergent Approach (pendekatan Darurat )

Memberikan arahan dengan melakukan penekanan pada lima gambaran organisasi yang dapat mengembangkan atau menghargai keberhasilan perubahan yaitu sebagai berikut:

Organisational Struktur (struktur organissi)

Organizational cultur (budaya organisasi)

Organitational learning (organisasi pembelajaran)

Manajerial behaviour( perilaku manajerial)

Power and politics (kekuatan dan politk)Dalam melakukan ememrgent change(Petiggrew dan Whipp (Burnes,200:294) mengusulkan model untuk mengelola perubahan strategis dan oprasional dengan melibatkan lima faktor yang saling berkaitan yaitu sebagai berikut:

Environmental assesment (penelusuran lingkung)

Leading change (memimpin perubahan)

linking strtegic and oprational change (menghubungkan perubahan stratrategi dan oprasional).

Human resources sebagai assets dan liabilities (sumber daya manusia sebagai kekuatan dan beban3. Model Manajemen PerubahanBurnes (200:462) Mengemukakan bahwa perubahan organisasional dapat dilihat sebagai produk dari tiga proses organisasi yang bersifat interependen antara lain:

a. The choice Process(prosess pilihan). The choiice process terdiri dari tiga elemen yaitu sebagai berikut :

organizational context ( kontek organisasional)

Focus of choice (fokus pilihan

Organizational Trajectory (Lintasan organisasional)

b. The Trajectory Process (proses Lintasan) The Trajectory Process terdiri dari tiga elemen berikut:

a.Vision (Visi)

b.Startegy (stratrgi)

c..Change (perubahan)

c. The change process (Proses Perubahan) Proses perubahan terdiri dari tiga elemen yang saling berhubungan yaitu :

1) Objectives and Outcomes (tujuan dan manfaat ) Bunnes (200:470) mempunyai empat pendekatan yaitu :

a) The Trigger (pemicu) organisasi harus hanya menginvestigasikan perubahan untuk salah satu alasan yaitu visi dan strategi perubahan menyoroti kebutuhan untuk perubahan,kinerja saat ini mengindikasi bahwa seberapa masalah atau kepentingan muncul,dan peluang yang timbul secara potensial menawarkan manfaat yang penting bagi organisasi.

b) The Remit (Pembatalan). Hal ini harus dinyatakan dengan jelas alasan untuk pengukuran,tujuan,skala waktu,dan siapa yang harus dilibatkan serta dikonsultasikan. The remit harus menekankan kebutuhan untuk fokus pada aspek manusia sebanyak pertimbangan teknis dilibatkan.

c) The assesement team (tim pengukuran ) dalam hal ini,tim ini harus besifat multi disiplin yang terdiri perwakilan dari bidang yang berpengaruh (managr dan staf) staf spesialis(keuangan,teknis,dan personal )

d) The assessment (pengukuran) tugas utama assement team adalah me-review dan jika perlu mengkalisifikasi atau mengamandemen perubahan.

2) Planning The change (merencanakan perubahan)

Berikut adlah enam kegiatan yang saling berkaitan dalam melakukan proses perencanaan dan perubahan yaitu:

a) Establishing a Change manajmen team ( membentuk tim manajmen perubahan)

b) Management structure(struktur manajmen).

c) Activity planning (perencanaan aktivitas)

d) Comitment planning(perencanaan komitmen

4. People

Terdapat tiga kegiatan yang berhubungan dengan manusia yang perlu dilakukan untuk melakukan perubahan yaitu:

a. Menciptakan keinginan untuk berubah.

Dengan maksud mencapai hal ini ada empat langkah yang harus dilakukan organisasi yaitu sebagai berikut :

.Membuat orang peduli terhadap perubahan

.Memberikan umpan balik secara reguler terhadap proses kinerja individual

dan bidang kegiatan di dalam organisasi

Mempublikasikan keberhasilan perubahan

memahami ketakutan dan kepentingan orang

b. Melibatkan Orang

Tipe melibatkan orang dalam proses perubahan mempuyai dua faktor utama yaitu sebagai berikut;

Menciptakan proses komunikasi reguler dan efektif

.Membuat orang terlibat dalam proses perubahan dan membuat mereka bertanggung jawab untuk itu

c. Melanjutkan Momentum .

Organisasi harus melakukan hal sebagai berikut:

Melakukan dukungan pada agen perubahan

.Mengembangkan kompetensi dan ketrampilan baru

.Memperkuat perilaku yang diinginkan

5. Peran dan tanggung jawab

Di dalam menjalankan manajemen perubahan dikenal adanya pemeran utama sehingga menyangkut pula tanggung jawab yaitu disebut sebagai berikut (Polt dan La Marsh)2004:62-92):

a. Change advocates

Langkah pertama yang dilakukan change advocate. Adalah mencari sponsor ,yang dapat menunjuk seseorang menjadi change aget dan mengushakan sumber daya dan mendukung perubahan agar benar-benar terjadi

b. Sponsor

Sponsor harus mengalami perubahan mengelola atau mengawasi perubahan, dan berhubungan dengan orang yang terkena dampak perubahan,engan demikian tanggung jawab seorang sponsor adalah:

(1) Memahamimkeadaan yang diinginnkan dan dampak yang didapat pada tenaga kerja.

(2) Mengelola dan mengevaluasi perubahan

(3) Sponsor berkaitan dengan orang yang terkena pengaruh perubahanc. Change agents

Sponsor meminta change agent untuk memahami pada tingkat strategis bagaimana bagaimana perubahahan akan membuat perubahan bisnis dan membuatnnya lebih baik. Sebaiknya target memrlukan change agent menjelaskan semua hal tentang erubaan dengan cara yang mereka paham, dan target ingin mendapat penjelasan dari change agent bahwa perubahan berharga bagi mereka.

Pekerjaan Change agent adalah merencanakan dan mengimplementasikan perubahan atas namanya sendiri, kadang kadang peran sponsor dan change agent dijalankan oleh orang yang sama

d. Targets

Target adalah seseorang yang harus berubah. Sering dikira bahwa target adalah kelompok kecil orang, dimana perubahan akan mempunyai dampak besar,Akan tetapi, sebenarnya target termasuk orang diluar organisasi ,seperti pelanggan, targt dapat mengajukanperubahan keberadaan apabila tidak diberi kesempatan berpartisipassi dalam perubahan. Jika sponsor bersikap positif terhadap target dan berusaha melibatkan mereka dalam perubahan kebertan mungkin kurang terjadi.

e. Stakeholders

Masing-masing peran sponsor, change agent dan target saling bergantung satu sama lainnya,Jika sponsor tidak membuat keputusan untuk berubah dab mengusahakan sumber daya yang diperlukan untuk perubahan,agen perubahan tidak mempunyai avtivitas perubahan untuk dikerjakan dan targetnya tidak ada.

Sama halnya jika target berubah, pekerjaan sponsor dan agen perubahan akan sia-sia, oleh karena itu,kita harus sepakat dan mendefinisikan tentng tangung jawab dan tindakan yang bersamaan dengan masing-masing peran.

Mereka semua yang terlibat dan dipengaruhi oleh perubahan juga dinakan stakeholder, termasuk semua sponsor, change agent,dan target,kadang-kadang stakeholder dipakei sebagai pengganti kata target,

6. Peran kepala sekolah dalam perubahan dalam pengelolaan sekolah, Arah perubahan Manajemen Sekolah merupakan Mind Set dalam Manajemen Perubahan dalam mengelola Sekolah khususnya dalam kepemimpinan dan Manajemen Sekolah (pengelolaan. Kepala Sekolah sebagai manajer/agen perubahan memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran di sekolahnya. Sebagai Manaje :

a. Peran Kepala Sekolah dalam pengelolaan sekolah :

1) Harus menyadari tetang perlunya perubahan. Individu harus merasa yakin perubahan akan memiliki manfaat postif dalam pengelolaan sekolah.2) Menyadari adanya hambatan dalam setiap perubahan organisasi dan majemen3) Manajer harus mampu meningkatkan daya dorong dan mereduksi hambatan

4) Manajer memberitahukan komponen-komponen apa yang perlu berubah

5) Manajer mampu mengendalikan perubahan dan memantapkan perubahan yang terjadi dalam pengelolaan sekolah.b. Tugas Kepala Sekolah Dalam MemimpinPerubahan

1) Merencanakan perubahan berbasis data yang aada2) Memilih sekala prioritas dalam pengelolaan sekolah3) Mengatur anggota tim di sekolah yang di pimpinnya4) Mengarahkan sesuai dengan visi dan misi

5) Menetralkan pihak yang beropsisi

6) Mengevaluasi perubahan yang terjadic. AktivitasKepalaSekolahDalamPembelajaran

1) Praktek merancang rencana implementasi manajemen perubahan dalam2) Pengelolaan sekolah. 3) Praktek menggunakan instrument pemantauan keterlaksnaan dan keberhasilan4) Praktik mengevaluasi pelaksnaan dan keberhasilan melaksanakan 5) Praktek membandingkan kondisi nyata dan kondisi yang diharapkan

6) Praktik merancang strategi perubahan manajemen sekolah

7) Merumuskan instrument pemantauan keterlaksanaan dan keberhasilan. d .HarapanKepala sekolah mampu:

1) Menentukan komponen perubahan sebagai Change advocates2) Menentukantujuan danmanfaat perubahan

3) Analisiskondisisaatinidankondisi yang diharapkan

4) Mendesainstrategi

5) Merencanakanintrumenpemantauan

6) Dapat menyeimbangkan soft skills dan hard skills yng meliputi aspek kompetensi 7) sikap,ketrampilan dan pengetahuan8) Dapat menentukan perubahan yang terjadi pada kurikulum 2013G. PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH Budaya sekolah berwujud dalam norma, nilai-nilai, keyakinan, tata upacara, ritual, tradisi, mitos yang mereka pahami serta melandasi gagasan, semangat, perbuatan, dan karya seluruh warga sekolah. Semua itu diarahkan kepada upaya peningkatan prestasi belajar siswa baik yang behubungan dengan nilai akademik dan non akademik Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.Peranan Kepala Sekolah

Peran kepala sekolah dalam pengembangan budaya sekolah,. Berhubungan dengan upaya membangun suasana sekolah dan suasana kelas yang dapat menunjang upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Suasana sekolah harus mendapat dukungan dari peran orang tua siswa atau Komite sekolah, sedangkan untuk suasana kelas jelas-jelas peran guru sangat besar. Pola pikir Kepala sekolah dalam peningkatan prestasi belajar siswa, harus berdasarkan pada nilai-nilai,keyakinan dan norma yang berlaku di sekolah. Hal ini perlu juga didukung oleh sikap karakter, motif berprestasi dari smua warga sekolah, yang dimotiori oleh Kepala sekolah

Prinsip pengembangan budaya sekolah, harus didasarkan pada keyakinan dan kepatuhan warga sekolah terhadap norma dan nilai-nilai di sekolahnya. Oleh karena itu makin kuat pemahaman keyakinan dankepatuhan warga terhadap norma dan nilai-nilaii sekolahnya, makin tinggi kebanggaan terhadap sekolahnya. Rassa persatuan dari seluruh warga sekolah akan makin menguatkan motifberprestasi dan daya belajarnya.

Dalam hubungannya dengan hal-hal tersebut, maka semua Kepala sekolah harus mampu mendeskrifsikan pengertian budaya sekolah, untuk dijadikan bahan dalam merancang strategi pembangunan budaya sekolah, bertolak dari kondisi nyata dan kondisi yang diharapkan . Dimana pada akhirnya Kepala sekolah diharapkan mampu melaksanakanperbaikan budaya pembelajaran, mengembangkan budaya mutu pengembangan dalam karya siswa, mengolah data perkembangan budaya sekolah dalam menunjang efektivitas implementasi kurikulum 2013. Dari kegiatan-kegiatan perbaikan budaya pembelajaran, pengembangan udaya mutu pengembangan dalam karya siswa dan implementasi kurikulum 2013, diwujudkan dalam bentuk penilaian. Hasl pengolahan data penilaian tersebut dijadikan dasa perbaikan budaya sekolah selanjutnya.

Dalam pelaksanaan pengembangan budaya peran kepala sekolah sangat besar untuk menunjang keberhasilannya.Peran kepala sekolah yang langsung berhubungan dengan perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, kegiatan dan hasil belajar siswa. Kemudian dalam hubungnnya dengan kegiatan manajemen kepala sekolah, banyak hal peran kepala sekolah yang harus disiapkan dan dilakukan, seperti:

Dalam menyikapi pelaksanaan kurikulum 2013, Kepala sekolah harus memiliki ketrampilan-ketrampilan dalam merancang model pengembangan model budaya sekolah. Kegiatan tersebut dimulai dari analisis kondisi saat ini, kemudian, merumuskan target, mendisain cara atau strategi untuk mencapai target, diakhiri dengan merencanakan penjaminan untuk menunjang pelaksanaan kurikuluim 2013.Hal ini harus dimulai dengan upaya perubahan mindset keyakinan harapan dalam penerapan kurikulum 2013.

Dilandasi oleh pengembangan hubungan kerja yang harmonis dengan semua warga sekolah dan pengembangan motiv berprestasi mutu kebiasan individu maupun kelompok. Sehinggga kepala sekolah akana mampu merancangpengembangan budaya sekolahdalam menunjang implementasi kurikulum 2013. Dalam implementasi kurikulum 2013 Kepala sekolah seyogyanya memiliki ketrampilan seperti:

a. melaksanakan perbaikan budaya dalam pembelajaran dengan pendekatan scientific,project based, problem based,inquiry learning,

b. melaksanakan budaya perbaikan penilaian ,

c. mengembangkan budaya mutu dalam karya siswa. .

d. Pada akhirnya Kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam melaksnakan penilaian kinerja pengembangan budaya sekolah dalam menunjang efektivitas pelaksanaan kurikulum 2013.

Ruang lingkup pengembangan budaya skolah misalnya untuk mewujudkan model sekolah aman dan kondusif tempat siswa belajar meliputi:

1. Keharmonisan hubungan antar semua warga sekolah, untuk itu perlu adanya, komunikasi, kolaborasi dan partisipasi yang baik

2. Keamanan dalam hal, fisik, psikologis, budaya dan ramah social

3. Lingkungan agamis, fisik nyaman, akademis kondusif , berdisiplin,, kompetitif

Dalam rangka pengembangan budaya sekolah harus didukung oleh karakter Kepala sekolah sebagai berikut:

1. Visioner , tujuan terukur dan objektif

2. Pemimpin partisipatif dalam pengambilan keputusan secara bersama

3. Inovatif dan yakin guru dan siswa dapat beprestasi

4. Membangun persefsiu dia pemimpin yang benar

5. Mengembangkan kerja sama pendidik secara formal dan nonformal

Beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh Kepala sekolah dalam mengimplementasikan budaya sekolah, diantaranya:

1. Menyepakati slogan yang dilandasi norma dan nilai nilai yang melandasi semangat persatuan ,kekompakan dan berprestasi , dari seluruh warga sekolah

2. Memasukan gerakan peduli pengembangan sekolah dalam program tahunan

3. Melakukan pertemuan berkala untuk mengevaluasi perkembangan budaya sekolah

Pada akhirnya dalam pengembangan budaya sekolah, kepala sekolah harus memiliki ketrampilan-ketrampilan:

1. Merancang pengembangan budya sekolah dalam menunjang implementasi kurikulum 2013

2. Menyunun instrument pemantauan perkembangan pelaksanaan dan perbaikan budaya sekolah

3. Menilai keterlaksanaan dan keberhasilan

4. Menyusun saran dan rencana tindak lanjut perbaikan.

Beberapa hal untuk didiskusikan:

1. Apakah kepala sekolah terinpirasi untuk mengembangkan budaya sekolah dan keunggulan-keunggulannya?

2. Apakah kepala sekolah sudah melakukan dalam pengembangan budaya sekolah

3. Apakah kepala sekolah telah berperan sesuai dengan konsep pengembangan budaya sekolah

4. Apakah kepala sekolahberhasil atau belum dalam mengembangkan budaya sekolah

5. Tindakan apa yang kepala sekoah rencanakan dalam pengembangan budaya sekolah dalam pelaksanaan kurikulum 2013

6. Apakah kepala sekolah akan mengevaluasi efektivitas tindakannya dalam penerapan manajemen perubahan pada pelaksanaan kurikulum 2013?

H. EVALUASI DIRI SEKOLAH1. Apa itu Evaluasi Diri Evaluasi secara umum merupakan suatu proses pengumpulan serta pemrosesan data dan informasi yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengelolaan dan pengembangan sekolah.Evaluasi adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang menghasilkan kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta kinerja dari lembaga pendidikan atau unit kerja yang dievaluasi, kemudian menggunakan hasil evaluasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Evaluasi diri (self evaluation) menekankan pada proses untuk membangun budaya mutu di tingkat satuan pendidikan yang dilakukan bertahap dan terus-menerus atas seluruh komponen-komponen pendidikan. Evaluasi diri merupakan upaya sekolah untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh sekolah sendiri berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman. Pengkajian dan analisis itu dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pakar sejawat dari luar sekolah, sehingga evaluasi-diri dapat dilaksanakan secara objektif.

Ada beberapa hal penting yang kita perhatikan disini:

a. Evaluasi yang bersifat internal dilakukan oleh dan untuk mereka sendiri, bukan dilaksanakan oleh orang lain. Ini adalah evaluasi internal, bukan evaluasi external oleh pihak luar.

b. Akan mengevaluasi seluruh kinerja sekolah yang akan meliputi aspek-aspek manajerial dan akademis.

c. Mengacu pada SPM dan 8 SNP yang hasilnya akan membantu program nasional dalam upaya penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan secara umum.

d. Untuk kepentingan sekolah itu sendiri, bukan untuk perbandingan dengan sekolah lain atau untuk akreditasi sekolah menjadi Ae. Hasil Evaluasi diri merupakan bahan masukan dan dasar dalam penulisan RPS/RKS maupun RAPBS/RAKS.

f. Dilaksanakan minimal setahun sekali oleh semua stakeholder pendidikan di sekolah, bukan hanya oleh kepala sekolah/madrasah saja dengan bimbingan dan Pengawas sekolah.

2. Tujuan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Tujuan utama EDS adalahagar sekolah mengevaluasi mutu pendidikan yang mereka berikan berdasarkan indikator utama untuk dapat mengetahui kelebihan mereka dan mengidentifikasi bidang yang membutuhkan perbaikan. Informasi tersebut kemudian dipergunakan untuk perencanaan dan memprioritaskan bidang untuk perbaikan dan pengembangan sekolah. Proses ini menyediakan informasi mengenai tingkatan standar dan mutu di sekolah yang dapat diberikan melalui sistem data yang akan mengarahkan data tersebut untuk perencanaan pada tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional. Proses peningkatan mutu berkelanjutan sangat diperlukan bagi akreditasi sekolah.

Evaluasi diri dimaksudkan untuk hal-hal berikut:

a. Penyusunan profil sekolah yang komprehensif dengan data mutakhir.b. Perencanaan dan perbaikan-diri secara berkelanjutan.

c. Penjaminan mutu internal sekolah.

d. Pemberian informasi mengenai sekolah kepada masyarakat dan pihak tertentu yang memerlukannya (stakeholders).

e. Persiapan evaluasi eksternal (akreditasi).Tujuan khusus pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan berbasis Evaluasi Diri Sekolah adalah :

a. Memberikan data yang akurat dalam pengkajian komitmen sekolah terhadap mutu pendidikan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan;

b. Mengukur seberapa besar tingkat pencapaian kinerja dan mutu sekolah dibandingkan dengan rencana program dan kebijakan mutu yang ditetapkan oleh sekolah berdasarkan SPM dan SNP;c. Memetakan sekolah dalam pencapaian standar mutu layanan pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan PSDMPK dan PMP Kemendikbud;d. Melakukan analisis kebutuhan program pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional dalam rangka penjaminan mutu pendidikan;

e. Menganalisis dan melaporkan mutu pendidikan kepada pemangku kepentingan untuk standarisasi kualitas pendidikan secara regional dan nasional;

f. Mendorong sekolah untuk melaksanakan evaluasi diri secara rutin sebagai persiapan menghadapi akreditasi atau sistem penjaminan mutu eksternal;

g. Mendorong sekolah untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu layanan pendidikan yang berkualitas;

h. Memberikan jaminan bahwa sekolah yang telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BSNP, mampu memberikan jaminan mutu layanan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas bagi masyarakat;

i. Menciptakan budaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah secara berkelanjutan

Evaluasi diri disekolah sangat diperlukan, sebab sampai sekarang belum ada satupun alat yang dapat dipakai oleh sekolah untuk memberikan gambaran umum dalam aspek SPM dan 8 SNP secara nyata, akurat dan berdasarkan bukti-bukti tentang seluruh kinerja sekolah sebagai dasar untuk membuat RPS/RKS dan peningkatan mutu professional seluruh pemangku kepentingan sekolah.

Walaupun sudah ada beberapa upaya evaluasi di sekolah, kebanyakannya adalah evaluasi yang dilakukan oleh pihak luar, jadi sifatnya eksternal, untuk menilai sekolah umpama untuk akreditasi, pemberian bantuan dsb. Dengan demikian kehadiran Evaluasi diri amat diperlukan oleh sekolah karena evaluasi ini adalah evaluasi internal yang dilakukan oleh dan untuk sekolah sendiri gunamengetahui kekuatan dan kelemahannya sendiri semacam cermin muka yang dapat dipakai dalam melihat kekuatan dan kelemahannya sendiri untuk selanjutnya dipakai dasar dalam upaya memperbaiki kinerjanya.

Hasil Evaluasi diri juga dapat dipakai oleh Pengawas untuk laporan kepada pihak Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag kab/kota melalui kegiatan Monitoring Sekolah Oleh Pemerintah Daerah (MSPD) sebagai masukan untuk dasar Perencanaan Peningkatan mutu Pendidikan dan dasar pemberian bantuan / intervensi ke sekolah sekolah.

Tugas

Isilah tabel dibawah ini dengan berbagai jenis Evaluasi yang dilakukan di Sekolah Anda pada tahun lalu dan beberapa waktu sebelumnya:

Jenis Evaluasi

Tahun

Tujuan

Dampak

3. Siapa Pelaksana evaluasi diri di Sekolah?

Evaluasi diri sebaiknya dilaksanakan oleh semua stakeholder atau pemangku pendidikan di sekolah sebab Evaluasi diri bukan hanya tugas dan tanggung jawab kepala sekolah saja dan agar ada kebersamaan dan rasa memiliki bersama. Keterlibatan mereka juga diharapkan akan dapat memberikan gambaran akan kebutuhan nyata sekolah secara menyeluruh. Untuk menangani EDS ini sebaiknya sekolah membentuk satu tim EDS khusus yang bisa disebut Tim Pengembang Sekolah (TPS) dengan beranggotakan unsur-unsur dibawah ini:

(1) Kepala sekolah/madrasah sebagai penanggung jawab.

(2) Wakil dari unsur tenaga pendidik.

(3) Wakil dari unsur Komite Sekolah.

(4) Wakil dari unsur orang tua peserta didik.

(5) Pengawas sebagai pihak yang memberi bimbingan.

Karena kedudukannya, Pengawas bisa dianggap sebagai anggota TPS atau bukan anggota TPS. Yang penting adalah dia terlibat dalam Evaluasi diri di sekolah yang menjadi binaannya dalam memberikan bimbingan dan masukannya dalam pelaksanaan Evaluasi diri . Pelaksanaan Evaluasi diri dilapangan juga melibatkan para tenaga pendidik lainnya di sekolah, khusunya ketika membicarakan standar-standar yang berhubungan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan demikian Evaluasi diri dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah dan bukan hanya tanggung jawab kepala sekolah saja.

4. Manfaat Evaluasi Diri Sekolaha. Bagi Sekolah:

1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran. Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan serta kekurangannya sendiri dan merencanakan pengembangan ke depan.2. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan (institusional evaluation) dan analisis-diri.

3. Mendorong sekolah untuk meninjau kembali kebijakan yang telah usang.

4. Memberi informasi tentang status sekolah dibandingkan dengan sekolah lain.

5. Sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar untuk pengembangan dan peningkatan di masa mendatang

6. Sekolah dapat mengidentifikasikan peluang dan tantangan untuk meningkatkan mutu pendidikan 7. Hasil EDS dapat dimanfaatkan untuk membuat program peningkatan mutu pendidikan melalui BOS dalam rangka penjaminan mutu pendidikan.

8. Hasil EDS dapat dimanfaatkan untuk mendorong sekolah guna meningkatkan mutu sebagai persiapan menghadapi akreditasi atau sistem penjaminan mutu eksternal;

9. Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada pemangku kepentingan demi meningkatkan akuntabilitas sekolah. Hasil EDS dapat dimanfaatkan sebagai ukuran jaminan mutu layanan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas bagi masyarakat;10. Hasil EDS dapat dimanfaatkan untuk menciptakan budaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah secara berkelanjutan. Refleksi

Bagi Kepala Sekolah dari beberapa manfaat Evalusi diri yang Anda ketahui, dan manfaatnya ,harap tulis 4 manfaat yang Anda anggap paling penting dan mengapa:

1.

2.

3.4.

I. PENYUSUNAN PROGRAM SEKOLAH1. Perumusan visi,misi, dan tujuan sekolah

Sesuai dengan Lampiran Permendiknas N0 19 Tahun 2007 Bagiab A .4 bahwa yang dimaksud dengan , Rencana kerja sekolah adalah salah satu komponen dari perencanaan program sekolah. Rencana kerja sekolah menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu sebagai dasar pengelolaan sekolah dalam mendukung peningkatan mutu lulusan

Rencana Kerja Sekolah merupakan dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Dalam penyusunannya Rencana kerja sekolah harus disusun secara komprehensif dan menggambarkan upaya sekolah dalam mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP) sesuai dengan potensi sekolah dan dukungan lingkungan setempat. Oleh karena itu proram kerja sekolah disusun berdasarkan hasil analisis evaluasi diri sekolah (EDS) yang mencakup:

a. Standar Nasional Pendidikan (SNP) (Standar Isi,Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian, StandarPengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar SaranaPrasarana dan Standar Pembiayaan);

b. kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik,pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program lainnya;

c. peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungansekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasiprofesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.

Kepala Sekolah merupakan penanggungjawab dalam pengelolaan sekolah ,harus menyusun program kerja sekolah ,sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan di sekolahnya.Dalam menyusun program sekolah selain bertolak dari hasil EDS, juga harus bertolak dari visi dan misi sekolah yang telah disusun. Apakah sekolah anda telah memiliki visi dan misi sekolah ? Bagaimana peran visi dan misi yang telah ada itu dipakai sebagai kekuatan dalam mencapai tujuan sekolah Anda. Pada perumusan biasanya merupakan proses yang melelahkan bahkan sering menjadi perdebatan antar warga sekolah.. Diharapkan pada saat pelaksanaannya harus sesuai dengan harapan,tidak hanya menjadi hiasan dinding atau slogan. Berikut ini akan di jelaskan hal yang berhubungan dengan visi, misi, tujuan, rencana kerja sekolah.

2. Visi Sekolah.

Visi merupakan mimpi/harapan yang ingin dicapai oleh warga sekolah. Visi sekolah:

a. dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;

b. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;

c. dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;

d. diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah;

e. disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;

f. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

3. Misi Sekolah Misi sekolah merupakan upaya/tindakan yang dilakukan oleh warga sekolah untuk mewujudkan visi sekolah.

Misi sekolah:

a. memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;

b. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;

c. menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;

d. menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah;

e. memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah;

f. memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat;

g. dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah;

h. disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;

i. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

4. Tujuan Sekolah Tujuan sekolah adalah hasil penyelenggaraan pendidikan yang akan dicapai.

Tujuan sekolah:

a. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan);

b. mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat;

c. mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah;

d. mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah;

e. disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.

5. Rencana Kerja Sekolah a. Sekolah membuat:

1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;

2) rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.

b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah:

1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah;

2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.

c. Rencana kerja empat tahunan disesuaikan denganpersetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah. d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

e. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai 8 Standar Nasional Pendidikan:

1) Standar Isi;

2) Standar Proses;

3) Standar Kompetensi Lulusan;

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

5) Standar Sarana dan Prasarana;

6) Standar Pengelolaan;

7) Standar Pembiayaan;

8) Standar Penilaian.

6. Tujuan Penyusunan RKSTujuan penyusunan RKS adalah:

1) Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah dapat dicapai;

2) Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;

3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu;

4) Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;

5) Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;

6) Menjamin penggunaan sumber daya sekolah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.

7. Pentingnya RKS

RKS penting dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan kepada para pelaku sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa depan

a) Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS(1) Terpadu, mencakup keseluruhan program. (2) Multi tahun, mencakup periode 4 tahun. (3) Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.(4) Berbasis kinerja, memiliki indikator yang jelas. (5) Partisipatif, melibatkan berbagai unsur. (6) Integrasi Pendidikan Karakter Bangsa.(7) Sensitif terhadap isu gender. (8) Responsif terhadap keadaan bencana.(9) Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasib) Langkah-langkah penyusunan RKS, RKTdan RKAS

c) Alur Proses Penyusunan RKS

Tabel. 1 Contoh Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)Sekolah

:Kecamatan :Kabupaten/Kota :Provinsi

:Proyeksi Penerimaan Anggaran Sekolah Empat Tahun Yang Akan Datang (20.. -20..)

d) Struktur Isi Rencana Kerja SekolahSampul Sekurang-kurangnya memuat:

a. Logo sekolah atau logo pemerintah kabupataen/kota dimana sekolah tersebut berada,

b. Nama RENCANA KERJA SEKOLAH.

c. Satuan Pendidikan (Nama Sekolah),

d. Periode Rencana Kerja Sekolah,

e. Kabupaten/Kota dan Provinsi tempat sekolah tersebut berada.

Sistematika Penyusunan Rencana Kerja Sekolah

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Lampiran

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Sekolah

1.2 Tujuan Dan Manfaat RKS

1.3 Landasan HukumBAB II : VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

2.1 Visi Sekolah

2.2 Misi Sekolah

2.3 Tujuan Sekolah

BAB III: PROFILSEKOLAH (Kondisi Sekolah saat ini)BAB IV: HARAPAN PEMANGKU KEPENTINGAN (Kondisi Sekolah yang diharapkan)

BAB V: PROGRAM KERJA SEKOLAH

5.1 Sasaran

5.2 Program

5.3 Indikator Kinerja/Keberhasilan

5.4 Penanggung Jawab Program

5.5 Kegiatan

5.6 Jadwal KegiatanBAB VI: RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH

6.1 Rencana Biaya Program

6.2 Perkiraan Sumber Pendanaan

6.3 Rencana Biaya dan Sumber PendanaanBAB VII : PENUTUP

7.1 Kesimpulan

7.2 Rekomendasi LAMPIRAN8. Pengertian Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Rencana kerja tahunan adalah gambaran tujuan yang akan dicapai sekolahuntuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia dan merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Sekolah.

a. Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan adalah:

1) Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan pada tahun berjalan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.2) Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu.

4) Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,pelaporan dan pengawasan.5) Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.6) Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

b. Prinsip Penyusunan RKT1) Terintegrasi, mencakup keseluruhan program.

2) Multi Sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.

3) Partispatif, melibatkan berbagai unsur.

4) Monitoring dan evaluasi, oleh berbagai pihak.

5) Kesetaraan Gender.

c. Alur Proses Penyusunan RKT

Tabel. 2 Contoh Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)Sekolah

:Kecamatan

:Kabupaten/Kota:Provinsi

:

PENERIMAAN (dalam Rp.)PENGELUARAN/BELANJA

NoNo.KodeUraianJumlah(Rp)NoNo.KodeUraianJumlah (Rp)

12345678

I1SISA TAHUN LALUI1PROGRAM SEKOLAH

1.1Pengembangan Kompetensi Lulusan

II2PENDAPATAN RUTIN1.2Pengembangan kurikulum /KTSP

2.1Gaji PNS1.3Pengembangan proses pembelajaran

2.2Gaji Pegawai Tidak Tetap1.4Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

2.3Belanja Barang dan Jasa1.5Pengembangan sarana dan prasarana sekolah

2.4Belanja Pemeliharaan1.6Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah

2.5Belanja Lain-lain *1.7Pengembangan dan penggalian Sumber Daya Pendidikan

1.8Pengembangan dan implementasi Sistem Penilaian

III3BOSII 2BELANJA LAINNYA

3.1BOS Pusat2.1Belanja .

3.2BOS Provinsi2.2Belanja .

3.3BOS Kabupaten/Kota2.3Belanja .

IV4BANTUAN

4.1Dana Dekonsentrasi

4.2Dana Tugas Pembantuan

4.3Dana Alokasi Khusus

4.4Lain-lain*Bantuan luar negeri/ donasi

V5PENDAPATAN ASLI SEKOLAH

5.1Warnet dll.

JUMLAH PENERIMAANJUMLAH PENGELUARAN

SURPLUS/DEFISIT

d. Sistematika Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Lampiran

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Dan Manfaat RKT

1.3 Landasan HukumBAB II: VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

2.1 Visi Sekolah

2.2 Misi Sekolah

2.3 Tujuan Sekolah

BAB III: PROFIL SEKOLAH (Kondisi Sekolah saat ini)BAB IV: HARAPAN PEMANGKU KEPENTINGAN (Kondisi Sekolah yang diharapkanpada tahun.)

BAB V: PROGRAM KERJA SEKOLAH TAHUN.

5.1 Sasaran

5.2 Program

5.3 Indikator Kinerja/Keberhasilan

5.4 Penanggung Jawab Program

5.5 Kegiatan

5.6 Jadwal KegiatanBAB VI: RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH

6.1 Rencana Biaya Program

6.2 Perkiraan Sumber Pendanaan

6.3 Rencana Biaya dan Sumber PendanaanBAB VII: PENUTUP

7.1 Kesimpulan

7.2 Rekomendasi LAMPIRAN

e. Kasus

Pada bulan Maret 2012 saudara Fulan diangkat dan ditugaskan menjadi kepala sekolah di SD Permata.Setelah satu bulan yangbersangkutan bekerja, tidak menemukan Rencana Kerja Sekolah yang telah disusun di sekolah tersebut, akhirnya saudara Fulan menugaskan kepada salah seorang guru untuk menyusun RKS. Karena merasa kebingungan guru tersebut minta bantuan kepada Kepala Sekolah di SD Mutiara dan mengcopy RKS yang telah disusun oleh SD Mutiara. Dengan mengadopsi RKS dari SD Mutiara, akhirnya SD Permata di bawah kepemimpinan saudara Fulan memiliki RKS.

Diskusikan dalam kelompok!

3.3.1 Rumuskanlah permasalahan utama pada kasusdi atas!

3.3.2 Berdasarkan kasus di atas, bagaimanakah pendapat saudara mengenai akuntabilitas proses penyusunan RKS di SD Permata?

3.3.3 Apakah proses penyusunan RKS di SD Permata telah sesuai dengan kriteria atau alur penyusunan RKS?

3.3.4 Bagamanakah kinerja saudara kepala SD Permata dalam mempertanggungjawabkan penyusunan RKS? Berikan alasan pada jawaban anda!

4. Evaluasi

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini diharapkan saudara menjawab pertanyaan berikut secara Individu!

4.3.1 Apa yang dimaksud dengan Rencana Kerja Sekolah berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007?

...

4.3.2 Jelaskan tujuan utama dari penyusunan RKS dan RKT !...

4.3.3 Mengapa RKS merupakan dokumen penting yang harus dimiliki oleh sekolah ?...

4.3.4 Jelaskan prinsip-prinsip penyusunan RKS!...

...

4.3.5 Bagaimana langkah-langkah penyusunan RKS, RKT, dan RKAS ?...

...

5. Refleksi

MateriPelatihan:...,

Tanggal

: ...,

Nama Peserta:...,

Sekolah Asal:...,

Setelah kegiatan berakhir saudara dapat melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut ini secara Individu!

BAB III PENUTUP

A. Rangkuman

Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah. Tujuan pengembangan kewirausahaan bagi kepala sekolah adalah untuk meningkatkan kualitas kewirausahaannya dan mengembangkan sekolah/madrasahnya. Banyak karakteristik kewirausahaan yang dapat dimiliki oleh kepala sekolah sebagai wirausaha. Tetapi, pada materi ini dibatasi pada inovasi, kerja keras, motivasi tinggi, pantang menyerah. Dan kreatif untuk mencari solusi terbaik. Untuk menjadi wirausahawan sukses harus memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan kewirausahaan.

Inovasi adalah mengembangkan sesuatu yang sudah ada menjadi berbeda atau tampil beda (lebih baik). Inovasi bagi Kepala sekolah/madrasah adalah untuk mengembangkan sekolah/ madrasahnya agar lebih inovatif (lebih baik). Setidaknya ada enam ciri seorang inovator dan ada delapan cara untuk melakukan inovasi.

Kerja keras ialah kegiatan maksimal yang banyak menguras tenaga, pikiran, dan waktu untuk menyelesaikan sesuatu. Kerja keras adalah untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah. Lima cara agar orang mau bekerja keras.

Motivasi kerja adalah keinginan melakukan sesuatu untuk memenuhi kepentingan yang bersumber dari kebutuhan. Kepala sekolah/madrasah perlu memiliki motivasi yang kuat agar sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan menjadi teladan bagi warga sekolah/madrasah. Tujuh cara memotivasi diri sendiri dan orang lain. Pantang menyerah adalah daya tahan seseorang bekerja keras sampai sesuatu yang diinginkannya tercapai. Kepala sekolah/ madrasah perlu memiliki sifat pantang menyerah agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan, permasalahan, dan kendala yang dihadapi oleh sekolah/madrasah. Cara untuk menumbuhkan sifat pantang menyerah adalah selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga serta menguatkan hati untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Kreativitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau melakukan sesuatu dengan cara baru atau berbeda (Anonim 3, 2005). Seseorang yang kreatif memiliki 11 ciri. Kepala sekolah/madrasah/madrasah meiliki kreativitas sebagai alat untuk mendapatkan solusi terbaik. Cara mendapatkan solusi terbaik melalui kreativitas dengan 12 cara.

DAFTAR PUSTAKAAnonim 1. 2005. Apakah Usaha dan Kewirausahaan Itu? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.-----------33. 2005. Bagaimana Seharusnya Wirausaha Bersikap dan Bertindak? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.

-----------34. 2005. Bagaimana Menjadi Seorang Wirausaha? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.

-----------Collis, J., & Boeuf, L.M. 1997. Bekerja Lebih Pintar Bukan Lebih Keras. Cetakan Kelima (Terjemahan Dabara). Solo: Dabara Publisher.

--------Husaini Usman. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hisrich, R.D. & Peters, M.P. 2002. Entrepreneurship. Fifth Edistion. New York: McGraw Hill Irwin.

Slamet PH (2009). Pengembangan Jiwa Kewirausahaan (Makalah Disampaikan dalam Penataran Pengawas Sekolah yang Diselenggarakan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan Tanggal 19-21 Desember 2009) di Hotel Mars, Puncak, Bogor.

Overton, R. 2002. Are You an Entrepreneur? Singapore: Wharton.BACAAN YANG DIANJURKAN

-----------1. 2005. Siapa Wirausaha Itu? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.

-----------2. 2005. Bagaimana Seharusnya Wirausaha Bersikap dan Bertindak? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.

-----------3. 2005. Bagaimana Mendapatkan Ide Bisnis yang Bagus? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.

---------- 4. 2005. Apa Langkah Selanjutnya untuk Menjadi Seorang Wirausaha? Turin, Italiy: International Training.

---------- 5. 2002. Memiliki dan Melaksanakan Kreativitas Inovasi dan Jiwa Kewirausahaan. Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama Ditjen Dikdasmen. Depdiknas.

6. Kao, J.J. 1991. The Entrepreneur. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.

........... 7. Kuratko, D.E., & Hodgetts, R.M. 1989. Entrepreneurship A Contemporary Approach. Chicago: The Dryden Press.

..8. Lambing, P.A., & Kuehl, C.R. 2003. Entrepreneurship. Third Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.

..9. Meridith, G.G., Nelson, R.E., & Neck, N.P. 1984. Kewirausahaan Teori dan Praktik. (Terjemahan: Andre Asparsayogi). Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Hastama.

Latihan 1 SHAPE \* MERGEFORMAT

Berikan tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mengisi salah satu kotak disebelah kiri setiap pernyataan. Ini bukan ujian. Pikirkan dengan seksama sebelum menanggapi apakah pernyataan tersebut sesuai dengan pribadi anda.

BenarSalahTidak PastiPERNYATAAN

A----------------------Ide-ide saya tidak selalu mudah dijelaskan kepada orang lain

B----------------------Saya lebih baik bekerja untuk menemukan fakta-fakta baru ketimbang mengajarkannya kepada orang lain

C----------------------Saya tidak suka membuang-buang waktu dan tenaga untuk ide-ide yang yang mungkin tidak dapat diwujudkan

D----------------------Saya merasa lebih mudah mewujudkan ide-ide daripada memikirkan ide-ide baru

E----------------------Saya memilih solusi cepat untuk menyelesaikan suatu masalah daripada berhadapan dengan ketidakpastian.

F----------------------Cara berfikir saya tentang sesuatu sering dianggap berbeda atau tidak biasa

G----------------------Saya merasa mudah menghentikan sebuah kegiatan ketika ada teman yang menelepon atau berkunjung

H----------------------Saya merasa lebih nyaman dengan fakta-fakta dibandingkan dengan teori

I----------------------Saya lebih suka mengarang cerita yang bagus dibandingkan dengan menceritakannya kepada orang lain

J----------------------Saya memiliki kesulitan memberikan ide-ide saya jika hanya untuk menyenangkan orang lain

K----------------------Saya lebih baik merancang baju daripada memperagakannya

L----------------------Saya memilih bekerja untuk ide-ide sendiri dibandingkan dengan orang lain

M----------------------Hal-hal yang tidak biasa lebih menarik bagi saya dibandingkan dengan hal-hal yang biasa

N----------------------Ketika saya mendapat ide, saya menekuninya, bahkan meskipun orang lain berfikir bahwa ide tersebut terlalu jauh dan tidak praktis

O----------------------Saya akan melanjutkan ide-ide saya meskipun itu berarti saya akan sering sendirian

Kunci Penilaian kreativitas

BENARSALAHTDK PASTI

A201

B201

C031

D021

E031

F301

G031

H031

I201

J301

K201

L301

M201

N321

O201

Setelah semua pernyataan dinilai, minta peserta menjumlah poin untuk semua pernyataan. Minta peserta mengacu pada lembar kerja 1. Beritahu kepada mereka bahwa mereka dapat menginterpretasikan nilai-nilai mereka sebagai berikut:

1. Deskripsi I berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai 23 poin atau lebih

2. Deskripsi II berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai antara 11 dan 22 poin.

3. Deskripsi III berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai 10 poin atau kurang.

Deskripsi I

Anda tidak terpaku pada cara berfikir yang biasa. Anda dapat mengembangkan dan melihat gabuangan ide-ide Anda dengan cara yang baru. Anda bersedia melakukan eksperimen, meskipun Anda tidak yakin pekerjaan itu akan dihargai. Karena Anda jarang bergantung kepada orang lain, Anda dapat memberikanbroikan waktu dan tenaga bagi diri Anda sendiri, dan menyendiri untuk kegiatan-kegiatan kreatif. Anda tidak mudah berkecil hati atau tergantung oleh orang lain begitu Anda telah tertarik pada sebuah tugas yang menantang.

Deskripsi II

Anda dapat mengenali dan menghargai ide yang kreatif, meskipun Anda tidak biasa menghasilkan ide-ide sendiri. Anda mungkin terlibat dalam kegiatan-kegiatan kreatif yang melibatkan penggunaan tangan Anda atau melibatkan benda-benda yang dapat Anda lihat atau Anda sentuh. Anda kadang-kadang memulai proyek-proyek yang kreatif, tetapi Anda mungkin kehilangan kesabaran dan minat ketika proyek menuntut Anda sendirian untuk bekerja pada jangka waktu yang panjang.

Deskripsi III

Anda biasa lebih tertarik dengan urusan-urusan yang praktis dan membumi dibandingkan mengejar mimpi-mimpi. Karena Anda cenderung sangat realistis, Anda mungkin kurang menyadari bahwa ide-ide yang tidak biasa diperlukan juga untuk pemecahan masalah secara kreatif. Karena Anda memilih bekerja dengan orang lain, Anda jarang menyisihkan waktu untuk bekerja sendiri untuk ide-ide Anda. Anda mungkin lebih banyak menghabiskan waktu pada kegiatan-kegiatan yang langsung menghasilkan sesuatu bagi Anda dan yang mungkin dapat dibagi dengan orang lain.

Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mendiskusikan hasil penilaian tersebut.

(1) Apakah Anda terkejut dengan hasil penilaian tersebut? Mengapa?

(2) Apa yang anda sukai tentang deskripsi yang dihasilkan dari penilaian kertas kerja tersebut?

(3) Bagaimana dengan deskripsi yang ingin Anda ubah atau Anda perbaiki?

(4) Dengan cara seperti apa deskripsi tersebut memiliki kesamaan? Dengan cara seperti apa deskripsi tersebut berbeda?

(5) Apa kelebihan yang mungkin dimiliki oleh seseorang dari setiap deskripsi tersebut sebagai seseorang yang berwirausaha? Kurangnya?

(6) Perubahan apa yang akan Anda lakukan terhadap diri Anda setelah melakukan kegiatan 1?

Latihan 2Kepala sekolah/madrasah diharapkan mampu mengenal naluri kewirausahaan mereka sebagai bekal untuk menjadi contoh dan sumber belajar siswa-siswanya. Naluri kewirausahaan yang dimiliki Kepala sekolah/madrasah saat ini dapat menggunakan angket berikut ini.

Isilah angket ini dengan sejujur-jujurnya. Pilih jarang (tidak) atau sering (ya) yang paling sesuai dengan diri Anda.

1 A. Pekerjaan harus diselesaikan.

B. Saya senang berteman dengan orang banyak sehingga saya mendapat masukan tentang pekerjaan saya.

2. A. Saya gembira jika tanggung jawab saya bertambah.

B. Saya akan menetap di suatu tempat mengikuti jalan kehidupan yang terjadi.

3. A. Saya tidak berbuat yang dapat menyebabkan kerugian.

B. Pemahaman cara mendapat uang adalah langkah pertama berwirausaha.

4. A. Saya tidak akan berusaha melakukan apapun, bagaimanapun baiknya, jika kegagalan akan mengakibatkan saya diolok-olok.

B. Selain melakukan pekerjaan saya, saya juga akan memikirkan

kesejahteraan orang lain.

5. A. Saya akan mengupayakan kemajuan dalam kegiatan wirausaha apa pun yang saya mulai

B. Saya hanya akan melakukan tindakan yang akan membuat saya aman.

6. A. Orang-orang akan memperolok saya jika saya gagal.

B. Saya memerlukan nasihat orang lain, meskipun saya percaya pada diri sendiri.

7. A. Saya akan menemukan solusi bagi kesulitan yang saya hadapi.

B. Jika saya gagal dalam usaha baru ini, saya melanjutkan pekerjaan yang lama.

8. A. Saya melaksanakan ide baru, jika saya merasa ide tersebut benar.

B. Saya dapat melakukan lebih baik dari yang saya lakukan saat ini.

9. A. Meskipun bekerja, saya akan selalu memperhatikan pentingnya hubungan pribadi.

B. Apapun yang terjadi, saya mempunyai kesempatan kesempatan untuk belajar dari pengalaman.

10. A. Meskipun saya gagal dalam usaha saya, saya telah belajar sesuatu.

B. Saya senang memilki kehidupan yang nyaman.

11. A. Saya akan berinvestasi dalam undian berhadiah karena suatu saat nanti keberuntungan memihak saya.

B. Jika saya gagal dalam pekerjaan saya, saya telah belajar sesuatu.

12. A. Saya akan menganggap pegawai saya sebagai teman sama rata dengan teman lainnya.

B. Jika saya mendapat pekerjaan yang lebih baik, saya akan meninggalkan pekerjaan yang sekarang.

13. A. Saya akan berpikir hati-hati sebelum melaksanakan ide baru.

B. Saya tidak keberatan jika pekerjaan saya sekarang kurang berhasil demi kemajuan teman saya.

14. A. Saya dapat mengembangkan kewirausahaan di sekolah/ madrasah jika ada modal.

B. Saya ingin dapat membuat keputusan penting sendirian.

15. A. Saya tidak akan bertindak tidak peduli bila kebaikan saya dihianati.

B. Jika sesuatu tidak terwujud sesuai keinginan saya, saya akan mencari alternatif lain.

16. A. Saya akan membuat kesalahan.

B. Saya senang mengobrol.

17. A. Saya ingin agar uang saya dapat disimpan di bank dengan aman.

B. Saya percaya kepada pekerjaan saya saat ini.

18. A. Saya ingin mempunyai banyak uang agar dapat hidup nyaman.

B. Saya ingin mendapat bantuan seseorang dalam membuat keputusan.

19. A. Orang pertama-tama mengurus keluarganya dulu.

B. Saya menikmati pemecahan masalah yang sulit.

20. A. Meskipun saya menderita, saya berusaha agar tidak membuat orang tidak enak.

B. Uang adalah harus untuk mengembangkan usaha.

21. A. Saya berharap usaha saya cepat tumbuh sehingga saya tidak mempunyai masalah keuangan.

B. Saya hati-hati agar tidak disalahkan atas kegagalan saya.

22. A. Saya senang dibiarkan bertindak bebas sesuai pikiran saya.

B. Kebahagian saya adalah memiliki uang banyak untuk masa depan.

23. A. Jika saya gagal akibat kesalahan orang lain.

B. Saya hanya akan melakukan hal-hal yang dapat memuaskan saya.

24. A. Sebelum bertindak, saya hati-hati agar tidak merusak nama saya.

B. Saya ingin seperti orang lain yaitu dapat membeli barang mahal.

25. A. Saya ingin rumah tinggal yang nyaman.

B. Saya belajar dari kesalahan saya.

26.A. Sebelum melakukan pekerjaan apa pun, saya memikirkan akibatnya untuk jangka panjang.

B. Saya ingin agar segala sesuatu dapat terjadi menurut perintah saya.

27. A. Uang mendatangkan kenyamanan karena itu tujuan utama saya adalah mendapatkan uang.

B. Saya senang bekerja sehingga sering berkumpul teman-teman.

28. A. Saya tidak takut dikritik orang.

B. Saya tidak enak dengan diri saya jika saya gagal.

29. A. Saya sering mendapatkan kesulitan dengan pekerjaan saat ini sehingga ingin mencari pekerjaan baru.

B. Sebelum memulai pekerjaan, saya minta nasihat teman dahulu.

30. A. Semua pengalaman mendukung saya.

B. Saya ingin memiliki banyak uang.

31. A. Saya senang santai dalam hidup ini tanpa kekhawatiran.

B. Jika saya gagal, saya ingin mencari apa penyebabnya.

32. A. Saya benci jika orang lain turut campur dengan yang saya lakukan.

B. Saya melakukan apa saja demi uang.

(Anonim 2, 2005).

Petunjuk Jawaban Latihan

No.AbjadpointNo.AbjadpointNo.Abjadpoint

1A112A123A0

B2B1B2

2A213A224A1

B1B0B1

3A014A125A1

B1B1B2

4A015A126A1

B1B2B1

5A216A227A1

B1B1B1

6A017A028A2

B2B2B0

7A218A129A0

B0B0B1

8A119A030A2

B2B2B1

9A120A131A1

B2B1B2

10A221A132A1

B1B0B0

11A022A1

B2B1

Interpretasi: 0 - 25 = bernaluri kewirausahaan pada level kurang.

26 36 = bernaluri kewirausahaan pada level sedang

37 47 = bernaluri kewirausahaan pada level baik.

48 ke atas= benaluri kewirausahaan pada level sangat baik.REFLEKSI

Mata Diklat

:

Waktu

:

Nama

:

Sekolah Asal:

Setelah kegiatan berakhir saudara dapat melakukan refleksi dengan menjawabpertanyaan berikut ini secara Individu!

MATERI BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN KEPALA SEKOLAH

KEWIRAUSAHAAN DAN PENGELOLAAN SEKOLAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANPENDIDIKAN DASAR

2014

Aktivitas Kelompok

Aktivitas Individu

Membaca Materi Pelatihan

MendiskusikanMateri Pelatihan

Melaksanakan Latihan/Tugas/Studi Kasus

Sharingdalam latihan menyelesaikan masalah/kasus

Membuat Rangkuman

Membuat Rangkuman

Melakukan Refleksi

Keterampilan

Kualitas dasar

Kewirausahaan

Pengetahua

Sikap

PERSETUJUAN, PENGESAHAN, dan SOSIALISASI

Persetujuan oleh rapat dewan pendidik

Pengesahan oleh pihak berwenang

Sosialisasi kepada pemangku kepentingan

PENYUSUNAN

Pendahuluan

Kondisi sekolah saat ini

Kondisi sekolah yang diharapkan

Program, indikator kinerja, dan kegiatan

Penanggungjawab kegiatan dan jadwal

Rencana Anggaran Sekolah

RKT/RKAS

PERSIAPAN

Pembentukan TPS (Tim Pengembang Sekolah) sebagai Tim Penyusun RKS

Pembekalan/ Memberi arahan teknis kepada TPS tentang penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS)

Alur Proses Penyusunan RKS

TAHAP 1

Melaksanakan Evaluasi Diri

(Mengisi Instrumen dan menganalisis EDS)

Merumuskan Profil Sekolah/Madrasah (Kondisi sekolah saat ini) sebagai Kesimpulan dari Rekomendasi hasil EDS

TAHAP 2

Merumuskan tantangan sekolah

Menetapkankan tantangan utama/terpilih

Merumuskan alternatif pemecahan tantangan utama

Menetapkan alternatif pemecahan tantangan utama terpilih

Menetapkan Sasaran

TAHAP 3

Menetapkan Program

Merumuskan Indikator Kinerja/Keberhasilan Program

Menetapkankan Penanggung Jawab Program

Merumuskan Kegiatan

Menentukan Jadwal Kegiatan

Menetapkan kondisi Sekolah yang diharapkan (Harapan Pemangku Kepentingan)

Merumuskan rekomendasi hasil EDS

TAHAP 4

Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RKAS/RAPBS)

Mempelajari Peraturan Penggunaan Dana

Menyusun Rencana Biaya Program

Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan

Menyusun Rencana Pendanaan Program

Alur Proses Penyusunan RKT

TAHAP 1

Mempelajari dan menetapkan RKS

Merumuskan RKT

Menetapkan Profil Sekolah (Kondisi sekolah saat ini)

Menetapkan kondisi Sekolah yang diharapkan

(Harapan Pemangku Kepentingan)

TAHAP2

Menetapkan Sasaran Tahun ke .

Menetapkan Program Tahun ke .

Menetapkan Indikator Kinerja/Keberhasilan Program

Menetapkankan Penanggung Jawab Program/Kegiatan

Merumuskan Kegiatan Tahunan

Menentukan Jadwal Kegiatan Tahunan

TAHAP 3

Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RKAS/RAPBS)

Mempelajari Peraturan Penggunaan Dana

Menyusun Rencana Biaya Program

Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan

Menyusun Rencana Pendanaan Program

Apa yang anda pahami setelah mempelajari materi ini ?

..

..

..

2. Pengalaman penting apa yang anda peroleh setelah mempelajari