113351609 makalah tanin stikes nwu farmasi
TRANSCRIPT
MAKALAH FITOMEDICINE
“TANIN“
Pengampu : Istianatus Sunah.,S.Farm.,Apt.
Disusun oleh :
Estu Sugesti 050110a018
Firkiawan Nursi B 050110a020
Hendy Prastika H 050110a021
I Kadek Santi K 050110a022
Erap 050110a023
Agnes 050212a001
PROGRAM STUDI ILMU FARMASI
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam metabolisme sekunder yang terjadi pada tumbuhan akan menghasilkan beberapa
senyawa yang tidak digunakan sebagai cadangan energi melainkan untuk menunjang
kelangsungan hidupnya seperti untuk pertahanan dari predator. Beberapa senyawa seperti
alkaloid, triterpen dan golongan phenol merupakan senyawa-senyawa yang dihasilkan dari
metabolisme skunder. Golongan fenol dicirikan oleh adanya cincin aromatik dengan satu atau
dua gugus hidroksil. Kelompok fenol terdiri dari ribuan senyawa, meliputi flavonoid,
fenilpropanoid, asam fenolat, antosianin, pigmen kuinon, melanin, lignin, dan tanin, yang
tersebar luas di berbagai jenis tumbuhan Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yng
termasuk ke dalam golongan polifenol. Senyawa tanin ini banyak di jumpai pada tumbuhan.
Tanin dahulu digunakan untuk menyamakkan kulit hewan karena sifatnya yang dapat mengikat
protein. Selain itu juga tanin dapat mengikat alkaloid dan glatin.Tanin secara umum
didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari
1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Berdasarkan strukturnya, tanin dibedakan
menjadi dua kelas yaitu taninterkondensasi (condensed tannins) dan tanin-terhidrolisiskan
(hydrolysable tannins) .Tanin memiliki peranan biologis yang kompleks. Hal ini dikarenakan
sifat tanin yang sangat kompleks mulai dari pengendap protein hingga pengkhelat logam. Maka
dari itu efek yang disebabkan tanin tidak dapat diprediksi. Tanin juga dapat berfungsi sebagai
antioksidan biologis.
2. KLASIFIKASI TANIN
Senyawa tanin termasuk kedalam senyawa poli fenol yang artinya senyawa yang
memiliki bagian berupa fenolik. Senyawa tanin dibagi menjadi dua yaitu yaitu tanin yang
terhidrolisis dan tanin yang terkondensasi. Jenis-jenis senyawa diatas akan dibahas lebih lanjut
sebagai berikut :
1. Tanin Terhidrolisis (hydrolysable tannins).
Tanin ini biasanya berikatan dengan karbohidrat dengan membentuk jembatan oksigen,
maka dari itu tanin ini dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sulfat atau asam klorida.
Salah satu contoh jenis tanin ini adalah gallotanin yang merupakan senyawa gabungan dari
karbohidrat dengan asam galat. Selain membentuk gallotanin, dua asam galat akan membentuk
tanin terhidrolisis yang bisa disebut Ellagitanins. Ellagitanin sederhana disebut juga ester asam
hexahydroxydiphenic (HHDP). Senyawa ini dapat terpecah menjadi asam galic jika dilarutkan
dalam air.
2. Tanin terkondensasi (condensed tannins).
Tanin jenis ini biasanya tidak dapat dihidrolisis, tetapi dapat terkondensasi meghasilkan
asam klorida. Tanin jenis ini kebanyakan terdiri dari polimer flafonoid yang merupakan senyawa
fenol. Nama lain dari tanin ini adalah Proanthocyanidin. Proanthocyanidin merupakan polimer
dari flavonoid yang dihubungkan melalui C 8 dengan C4. Salah satu contohnya adalah Sorghum
procyanidin, senyawa ini merupakan trimer yang tersusun dari epiccatechin dan catechin.
Senyawa ini jika dikondensasi maka akan menghasilkan flavonoid jenis flavan dengan bantuan
nukleofil berupa floroglusinol.
3. SIFAT UMUM TANIN.
A. Sifat Fisika.
Sifat fisika dari tanin adalah sebagai berikut :
a. Jika dilarutkan kedalam air akan membentuk koloid dan memiliki rasa asam dan sepat.
b. Jika dicampur dengan alkaloid dan glatin akan terjadi endapan
c. Tidak dapat mengkristal.
d. Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut
sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.
B. Sifat kimia.
a. Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol yang sukar
dipisahkan sehingga sukar mengkristal.
b. Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi.
c. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic dan pemberi warna.
C. Sifat tanin sebagai pengkhelat logam.
Senyawa phenol yang secara biologis dapat berperan sebagai khelat logam. Proses
pengkhlatan akan terjadi sesuai pola subtitusi dan pH senyawa phenolik itu sendiri.
Karena itulah tanin terhidrolisis memiliki potensial untuk menjadi pengkhelat logam.
Hasil khelat dari tanin ini memiliki keuntungan yaitu kuatnya daya khelat dari senyawa
tanin ini membuat khelat logam menjadi stabil dan aman dalam tubuh. Tetapi jika tubuh
mengkonsumsi tanin berlebih maka akan mengalami anemia karena zat besi dalam darah
akan dilhelat oleh senyawa tanin tersebut .
4 . IDENTIFIKASI ZAT
A. CARA IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN
Berdasarkan sifat-sifat diatas maka untuk menganalisis tanin dapat dilakukan
berbagai cara sesusai tujuanya. Untuk analisis secara kualitatif dapat dilakukan dengan
mengunakan metode :
a. Diberikan larutan FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan.
b. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat.
c. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromat berwarna coklat.
Sedangkan untuk menganalisis secara kuantitatif dapat dilakukan dengan
mengunakan metode :
a. Metode analisis umum phenolik, karena tanin merupakan senyawa phenolik (Metode
blue prussian dan Metode Folin).
b. Metode analisis berdasarkan gugus fungsinya
c. Dengan menggunakan HPLC, dan UV-Vis
d. Metode presipitasi menggunakan protein.
I. Cara ekstraksinya :
1. Serbuk simplisia diekstraksi dengan etanol 80%. Kenapa etanol? karena TM nya cukup rendah
sehingga mudah diuapkan. Etanol juga merupakan pelarut yang polar sehingga efektif dalam
menarik tanin.
2. Ekstrak etanol kemudian diuapkan di atas waterbath
3. Sisa penguapan kemudian dilarutkan dalam air panas dan diaduk. Kenapa air panas? karena
untuk meningkatkan kelarutan si tanin tersebut, selain itu untuk menyari senyawa yang lebih
polar lagi dalam ekstrak tersebut
4. Dinginkan dan kemudian disentrifuge, lalu lapisan diatas didekantasi
5. Tambahkan NaCl 10%, saring untuk memisahkan pengotor yang berupa protein atau senyawa
amida. NaCl membuat larutan menjadi jenuh sehingga protein-protein mengendap. Ekstrak
pastinya akan diidentifikasi kandungannya.Cara identifikasi setiap senyawa berkaitan dengan
bagaimana sifatnya.
II. Untuk tanin, ada 5 macam identifikasi yang dapat digunakan :
1. ditambah dengan gelatin. Cek endapan coklat hitam. Tanin akan dan dapat mengendapkan
gelatin (protein)
2. ditambah dengan NaCl-gelatin. NaCl membuat larutan menjadi jenuh sehingga terjadi salting
out atau penggusiran gelatin dari larutan. Hal ini menyebabkan endapan coklat hitam menjadi
lebih banyak dibandingkan reaksi no 1.
3. ditambah Pb(II)Asetat, positif bila terdapat endapan putih hingga coklat terang. Reaksi ini
harus dilakukan pada suasana asam lemah dengan pH berkisar antara 3-6. Jika terlalu basa,
ditakutkan ada endapan pengecoh yang berupa Pb(OH)2.
4. FeCl3 3%. Larutan ini ditambah dengan ekstrak tanin untuk membedakan tanin terhidrolisis
(gallotanin) dan tanin terkondensasi (proantosianin). Pada tanin terhidrolisis, larutan akan
berubah warna menjadi biru - biru kehitaman, sedangkan pada tanin terkondensasi berubah
menjadi hijau.
5. Test fluorosensi. Ekstrak tanin+NaOH untuk membuat tanin berubah menjadi asam fenolat
yang mempunyai gugus kromofor sehingga dapat terbaca di spektro 365nm warna hijau terang.
Untuk memisahkan adanya gugus kromofor lain yang (mungkin) dapat mengganggu
ditambahkan petroleum eter pada ekstrak NaOH-tanin dan diambil larutan petroleum eter
sebelum dispekrto.
BAB II
PEMERIAN TANAMAN
1. Daun jambu biji
1. Nama latin : psidium guajava
2. Nama daerah :Tanaman ini tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada
ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut.
3. Familly/suku :Myrtaceae
4. Zat yang terkandung : Kandungan kimia dari buah, daun dan kulit batang pohon jambu
biji yaitu tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji
juga mengandung zat lain selain tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat,
asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu
biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 87 mg -
Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg - Besi 1,1 mg - Protein 0,9 mg -
Lemak 0,3 gram - Air 86 gram.
5. Aksi farmakologi secara spesifik : Keguanaan dari daun jambu biji sangat banyak
beberapa diantaranya yaitu: sebagai obat diare, obat maag, masuk angin, beser,
prolapsisani, sariawan, sakit kulit dan obat luka baru. Selain itu daun jambu biji juga bisa
dimanfaatkan sebagai antioksidan, obat batuk dan membantu mengobati penyakit
diabetes mellitus.
6. Bagian tanaman yang paling banyak : Daun, buah, kulit batang pohon jambu biji yaitu
yang mengandung tanin dan tidak mengandung tanin ialah bunganya
2. Tanaman Obat Kemuning
1. Nama Latin:(Murraya paniculata [L..] Jack.)
2. Sinonim : M. banati Elm. = M. exotica, Linn. = M. exotica var. sumatrana Koord. et Val. = M.
glenieli Thw. = M. odorata, Blanco. = M. sumatrana, Roxb. = Chalcas paniculata, Linn. = C. camuneng
Burm.f. = C. intermedia, Roem. = Connarus foetens, Blanco, = C. santaloides, Blanco.
3. Familia : Rutaceac
4. Uraian :
Kemuning biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan
tanaman pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian 400 m dpl. Variasi morfologi besar sekali.
Yang biasa ditanam untuk memagari pekarangan, biasanya jenis yang berdaun kecil dan lebat. Semak atau
pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3 – 8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Daun majemuk,
bersirip ganjil dengan anak daun 3 – 9,. letak berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulat telur
sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2 – 7 cm, lebar 1 –
3 cm, permukaan licin, mengilap, wamanya hijau, bila diremas tidak berbau. Bunga majemuk berbentuk
tandan, 1 – 8, warnanya putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buah buni berdaging,
bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8 – 12 mm, masih muda hijau setelah tua merah mengilap,
berbiji dua.
5. Nama Lokal :
Kamuning (Sunda), kemuning, kumuning (Jawa).; Kajeni, kemuning, kemoning (Bali), kamoneng
(Madura),; Kamuning (Menado, Makasar), kamoni (Bare), palopo (Bugis).; Kamuni (Bima). eseki, tanasa,
kamone, kamoni (Maluku).; Jiu li xiang, yueh chu (China), Orange jessamine (Inggris).;
6. Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkhitis), ; Infeksi saluran kencing, kencing
nanah, keputihan, sakit gigi,; Haid tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, ; Nyeri pada
tukak (ulkus), kuli kasar, memar akibat benturan,; Rematik, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa,
ekzema,; Bisul, koreng, epidemik encephalitis B, luka terbuka di kulit.;
7. BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Daun, ranting dan akar. Kulit batang juga berkhasiat obat.
8. INDIKASI :
a) Daun dan ranting berguna untuk mengatasi:
- radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkitis), infeksisaluran kencing, kencing
nanah,keputihan,datang haid tidak teratur,lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak
(ulkus),sakit gigi, kulit kasar.
b) Akar berguna untuk mengatasi:
- memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo,
- digigit serangga dan ular berbisa, bisul, ekzema, koreng.
- epideniik encephalitis B.
c) Kulit batang berguna untuk mengatasi:
- sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus).
9. CARA PEMAKAIAN :
Akar dan daun kering sebanyak 9- 1 5 g atau daun segar sebanyak 30-60 g, direbus atau direndam arak, lalu
rninum. Untuk pemakaian luar, daun segar dipipis lalu diletakkan pada tempat yang sakit, atau direbus,
airnya untuk cuci.
10. CONTOH PEMAKAIAN :
1. Bisul
Akar kemuning kering sebanyak 30 g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air
bersih sampai air rebusannya tersisa l gelas. Setelah dingin disaring Lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-
masing 1/2 gelas.
2. Rematik, keseleo, memar :
Akar kemuning kering sebanyak 15 – 30 g dicuci Lalu dipotong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan
air masing-masing 1 1/2gelas, Lalu direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, Lalu diminum 2
kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
3. Memar :
Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu digiling halus.Tambahkan
sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
4. Nyeri rematik sendi :
Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua
bahan dipotong-potong seperlunya Lalu tambahkan air secukupnya sampai terendam. Semua bahan
tersebut Lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya diminum sekaligus.
5. Sakit gigi :
Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.
6. Melangsingkan badan :
Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing segenggam penuh dan temu
giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata.
Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
7. Radang buah zakar:
9 Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35 g dicuci lalu direbus dengan 3
gelas air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-
masing gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
8. Infeksi saluran kencing:
Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa
separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
9. Datang haid tidak teratur :
Daun kemuning dan daun pacar kuku (Lawsonia inermis) masing- masing bahan segar sebanyak 1/2
genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih
Lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-
masing 1/2 gelas.
10. Kulit kasar
Daun kemuning segar sebanyak 30 g dicuci Lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas
sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur.
11. CATATAN :
- Di luar negeri sudah dibuat obat paten dengan nama Tongzhongling.
- Kapsul prolipid juga mengandung tumbuhan obat ini.
12. Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA :
Daun kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene, P-earyophyllene,
geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, s-guaiazulene, osthole, paniculatin, tanin, dan
coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7-dimethoxy-8- (2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin.
Sedangkan bunga kemuning mengandung scopeletin, dan buahnya mengandung semi-ec-carotenone. Efek
Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Infus daun kemuning dengan dosis 1.000 mg serbuk/kg bb mencit
albino pada percobaan analgesik dengan bahan pembanding asetosal 52 mg/kg bb, memberikan efek
analgesik (Pudjiastuti, dkk., Cermin Dunia Kedokteran No.59, 1989). 2. Infus daun kemuning dengan dosis
210 mg, 420 mg dan 840 mgl 200 g bb diberikan per oral pada tikus sesaat sebelum penyuntikkan 0,2 ml
larutan karagenin 1 % dalam NACI fisiologis secara subplantar (zat pembuat udern buatan). Pada infus
daun kemuning dengan dosis 840 mg/200 g bb menunjukkan efek anti-inflamasi mendekati natrium
diklofenak dengan dosis 8 mg/200 g bb yang digunakan sebagai pembanding (Farida Ibrahim, Jubeini,
Katrin, Rosrini, Jurusan Farmasi FMIPA Ul – warta Perhipba No.Lllll, Jan-Maret 1995). 3. Infus daun
kemuning 10%, 20%, 30%, 40% sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badan secara
bermakna (Ika Murni Sugiarti, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1990).
13.
3. Tanaman Obat Kelapa.
1. (Cocos nucifera, Linn.)
2. Familia : Palmaceae
3. Uraian :
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran cukup
besar. Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10 – 14 meter
lebih. Daunnya berpelepah, panjangnya dapat mencapai 3 – 4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang
menopang tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk
memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur dapat
menghasilkan 2 – 10 buah kelapa setiap tangkainya.
4. Nama Lokal : Coconut (Inggris), Cocotier (Perancis); Kelapa, Nyiur (Indonesia), Kambil, Kerambil,
Klapa (Jawa);
5. Penyakit Yang Dapat Diobati :
Keracunan, Panas dalam, Sakit panas, Demam berdarah, morbili; Influenza, Kencing batu, Sakit
saat haid, Cacing kremi, Sakit gigi; Ubanan, Ketombe;
6. Pemanfaatan :
1. Keracunan
Bahan : 1 butir kelapa hijau;
Cara membuat : dilubangi ujungnya;
Cara menggunakan: Airnya diminum sampai habis.
2. Sakit panas dalam
Bahan : 1 butir buah kelapa hijau dan 1 butir telor ayam kampung mentah;
Cara membuat : buah kelapa dilubangi ujungnya, telur ayam kampung yang masih mentah dipecah dan
dibuang kulitnya, kemudian dimasukan ke dalam buah kelapa tersebut;
Cara menggunakan: diminum pada siang hari.
3. Sakit panas
Bahan : 1 gelas air kelapa muda dan 1 sendok madu;
Cara membuat : kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai rata;
Cara menggunakan:
Untuk dewasa : diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Untuk balita : 2 kali sehari, 1/2 cangkir teh;
4. Demam berdarah
Bahan : 1 butir buah kelapa dan 1 butir jeruk nipis;
Cara membuat : buah kelapa dilubangi ujungnya, jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
air jeruk nipis dimasukan ke dalam buah kelapa dan diaduk sampai merata;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
5. Kencing batu
Bahan : 1 butir buah kelapa hijau dan 1 butir telur ayam kampung mentah;
Cara membuat : buah kelapa dilubangi ujungnya, telur ayam kampung yang masih mentah dipecah dan
dibuang kulitnya, kemudian dimasukan ke dalam buah kelapa tersebut.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
6. Mengurangi sakit waktu haid
Bahan : 1 gelas air kelapa hijau dan 1 potong gula aren;
Cara membuat : Kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai merata;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore, selama 3 hari berturut-turut.
7. Influenza
Bahan : 1/4 butir buah kelapa dan 1 rimpang kencur sebesar ibu jari;
Cara membuat : buah kelapa dan kencur diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur merata,
ditambah 1 gelas air masak dan diperas untuk diambil airnya;
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
8. Morbili
Bahan : 2 helai daun kelapa kering, 1/2 genggam daun korokot, 1/2rimpang dringo bengle, 1/2
genggam daun petai cina, adas pulawaras secukupnya;
Cara membuat : semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus;
Cara mengunakan: digunakan sebagai bedak untuk seluruh tubuh si penderita.
9. Mengusir cacing kremi
Bahan : 1/4 butir buah kelapa dan 1 buah wortel;
Cara membuat : buah kelapa dan wortel diparut, kemudian kedua
bahan tersebut dicampur, ditambah 1 gelas air, diperas dan disaring;
Cara menggunakan: diminum malam hari menjelang tidur.
10. Sakit gigi berlubang
Bahan : tempurung (batok)
Cara membuat: tempurung kelapa dibakar dan minyak yang keluar di pinggir api diambil dengan kapas
dan digulung sebesar lubang gigi;
Cara menggunakan : dimasukan ke dalam lubang gigi yang sakit.
11. Ubanan
Bahan : 1/2 butir buah kelapa tua , air buah kelapa itu sendiri;
Cara membuat : buah kelapa diparut dan diperas dengan air kelapa itu sendiri untuk diambil santannya;
kemudian air santan tersebut diberi garam secukupnya dan diaduk sampai merata, kemudian diembunkan
semalam di luar rumah;
Cara menggunakan: Sebagian dari santan tersebut dipergunakan untuk mengurut bagian yang beruban
dan dibiarkan 10 -15 menit, sebagian santan lagi dipergunakan untuk keramas secara teratur 3hari sekali.
12. Ketombe
Bahan : 1/2 butir buah kelapa tua dan 1/4 buah nanas, 1 butir jeruk nipis, 11/2 gelas air kelapa
itu sendiri;
Cara membuat: buah kelapa dan nenas diparut untuk diambil airnya, kemudian semua bahan tersebut
dicampur sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan: dipergunakan untuk keramas 5 hari sekali.
7. Komposisi :
Buah kelapa yang sudah tua mengandung kalori yang tinggi, sebesar 359 kal per 100 gram; daging
kelapa setengah tua mengandung kalori 180 kal per 100 gram dan daging kelapa muda mengandung kalori
sebesar 68 kal per 100 gram. Sedang nilai kalori rata-rata yang terdapat pada air kelapa berkisar 17 kalori
per 100 gram. Air kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin atau
antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim
yang mampu mengurai sifat racun. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa antara
lain asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau potassium. Mineral yang
terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa.
Kadar air yang terdapat
4. Tanaman Obat Kapasan
1. (Abelmoschus moschatus [L.] Medic.)
2. Sinonim :Hibiscus abelmoschus L.
3. Familia :malvaceae
4. Uraian :
Kapasan ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat terbuka pada tanah terlantar maupun semak-
semak atau ditanam di kebun-kebun. Kapasan dapat ditemukan pada ketinggian 1-650 m dpl. Semak,
berumur pendek, tumbuh tegak, tinggi 0,5-2,5 m. Batang bulat, bagian pangkalnya umumnya berkayu,
percabangan sedikit, ditumbuhi rambut kasar. Daun tunggal, bertangkai panjang. Helaian daun berlekuk,
bercangap, atau berbagi 5 yang sangat dalam, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung,
pertulangan menjari, kedua permukaan berambut kasar, panjang 6-22 cm, lebar 5-20 cm, berwarna hijau.
Bunga tunggal, berbentuk lonceng, berukuran besar, keluar dari ketiak daun, daun mahkota 5 buah, panjang
3,5-10 cm, berwarna kuning. Buahnya buah kotak, bulat telur, berusuk lima, meruncing, panjang 5-8 cm,
berambut seperti sikat, jika sudah masa.k akan terbuka dengan 5 katup. Biji berbentuk ginjal, pipih, keras,
berwarna kelabu, bergaris halus dari pangkal sampai ujung, baunya wangi. Bijinya menghasilkan minyak
kasturi yang digunakan sebagai campuran kosmetik, obat gosok rematik, serta campuran pada bedak untuk
melembutkan kulit dan obat ruam kulit. Kapasan dapat diperbanyak dengan biji.
5. Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: Gandapura, kapas sedeki (Lampung). Jawa: kakapasan, kaworo
(Sunda), kapasan, kasturi, regula, rewulaw, waron (Jawa), kastore bukal (Madura). Maluku: kasturi
(Ternate). NAMA ASING Huang kui (C), musk mallow (I). NAMA SIMPLISIA Abelmoschi Radix (akar
kapasan)
6. Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar rasanya agak manis, sifatnya sejuk. Pereda panas (antipiretik), peluruh kencing (diuretik),
antiradang, dan melancarkan pengeluaran nanah.
7. BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian utama yang digunakan adalah akar. Selain itu, biji, daun, dan bunga juga berkhasiat sebagai obat.
Daun dan akar digunakan sebagai bahan segar.
8. INDIKASI
Akar digunakan untuk pengobatan :
- demam tinggi,
- batuk,
- sukar buang air besar (konstipasi), dan
- batu saluran kencing.
Biji digunakan untuk mengatasi :
- sakit kepala.
9. CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 10-15 g akar segar, lalu air rebusannya diminum. Untuk
pemakaian luar, cuci daun segar, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan tersebut pada bisul, koreng,
atau pada tulang yang patah (fraktur), lalu balut dengan kain perban. Cara lain, rendam bunga dalam
minyak kelapa, lalu oleskan pada luka bakar atau luka akibat tersiram air panas.
10. CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
-Batuk : Cuci 10 g akar kapasan segar, lalu potong tipis-tipis. Rebus dalam 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
-Catatan : Daun, bunga, dan biji bisa digunakan untuk membasmi serangga.
-Komposisi : Akar mengandung minyak asiri, lemak, asam palmitat, sterol/ terpen. Biji mengandung
a-cephalin, fosfatidilserine, plasmalogen, fosfatidilkoline plasmalogen, ambrettolid, ambretol,
afamesol, furfural, tanin clan minyak asiri. Daun kering mengandung a-sitosterol, a-D-glikosida,
dan tanin. Bunga mengandung a-sitosterol, mirisetin, dan glikosida.
5. Tanaman Obat Kaki Kuda
1. (Centella asiatica, (Linn), Urban.)
2. Sinonim :Hydrocotyle asiatica, Linn. Pasequinus, Rumph.
3. Familia : Umbelliferae
4. Uraian : Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai
tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir
selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau
sebagai tanaman sayuran (sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.
Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang
merayap dengan panjang 10 cm – 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang
membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm – 15 cm berbentuk ginjal.
Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm – 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 –
10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam
karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm –
50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2 – 2,5 mm, baunya wangi dan
rasanya pahit. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim Ketinggian tempat : 1 m – 2.500 m di atas permukaan laut Curah
hujan tahunan : 1.500 mm – 2.500 mm/tahun Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 9 bulan Bulan kering
(di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan – 4 bulan Suhu udara : 20′ C – 25′ C Kelembapan : tinggi Penyinaran :
sedang b. Tanah Tekstur : pasir sampai liat Drainase : sedang – baik Kedalaman air tanah : 25 cm – 50 cm
dari permukaan tanah Kedalaman perakaran : 5 cm – 25 cm dari permukaan tanah Kemasaman (pH) : 5 – 7
Kesuburan : sedang 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah Tanaman kaki kuda umumnya dikenal
sebagai tumbuhan liar. Meskipun demikian tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek batang. Buat
lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm Stek bibit ditanam pada lubang tersebut dengan dengan
jarak tanam 1 m x 1 m. Batangnya tumbuh merayap,menghasilkan cabang-cabang yang membentuk
rumpun yang menutupi tanah. Di daerah Jawa Barat, tanaman kaki kuda kadang-kadang ditanam sebagai
penutup tanah di perkebunan teh.
5. Nama Lokal : Pegagan, Gagan-gagan, Rendeng, Kerok batok (Jawa); Daun kaki kuda
(Indonesia), Pegaga (Ujung Pandang); Antanan gede, Antanan rambat (Sunda), Dau tungke (Bugis); Kos
tekosan ( Madura), Kori-kori (Halmahera);
6. Penyakit Yang Dapat Diobati :Typus, Busung, Sakit kepala, Influenza, Keracunan Jengkol, Ayan;
7. Pemanfaatan :
1. Tyfus
Bahan : 1 genggam daun kaki kuda, genggam daun jintan dan 5
batang tapakliman.
Cara membuat : semua bahan tersebut dicuci bersih dan dikukus untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: hasilnya ditambah dengan 1 sendok makan madu dan diminum.
2. Busung
Bahan : tumbuhan kaki kuda lengkap (akar, batang dan daunnya), 3 batang alang-alang, 1
potong kulit kamboja.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal gelas.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 cangkir.
3. Sakit Kepala
Bahan : 1 genggam daun kaki kuda dan seujung sendok makan jintan.
Cara membuat : kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal gelas.
Cara menggunakan: disaring dan ditambah dengan 1 sendok makan madu, kemudian diminum.
4. Influenza
Bahan : 1 genggam daun kaki kuda.
Cara membuat : ditumbuk halus (dipipis) untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: ditambah sedikit garam dan diminum.
5. Keracunan jengkol
Bahan : 10-15 daun kaki kuda.
Cara membuat : direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum.
6. Ayan
Bahan : daun kaki kuda secukupnya yang sudah kering daun gula aren secukupnya.
Cara membuat : daun kaki kuda ditumbuk halus kemudian diambil 1 sendok dan dicampur dengan gula
aren secukupnya. Kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas (masak).
Cara menggunakan: disaring dan diminum; diulangi secara teratur.
8. Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Rasa manis, sejuk. Anti infeksi, antitoxic, penurun panas, peluruh air seni.
KANDUNGAN KIMIA :
Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic
acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral seperti garam kalium,
natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut
asiaticoside dan senyawaan sejenis, mempunyai kasiat anti lepra (Morbus Hansen), Daun kaki kuda
mengandung senyawa glikosida trigergepnoida, alkaloid hidrokotilin, steroid, tanin, minyak atsiri, gula
pereduksi dan garam-garam mineral seperti garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium,
magnesium, kalsium dan besi.
6. Tanaman Obat Jombang
1. (Taraxacum officinale Weber et Wiggers)
2. Sinonim : T. mongolicum Hand.-Mazz., T. officinale Wigg., T. ceratophyllum DC, T.
corniculatum DC, T. dens-lionis Desf., T. sinense DC, Leontodon taraxacum L., L. taraxacum.
3. Familia : compositae (asteraceae).
4. Uraian :Umumnya, jombang tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan sisi
jalan di daerah yang berhawa sejuk. Terna menahun, tinggi 10 -25 cm, seluruh bagian tumbuhan
mengandung cairan, seperti susu. Daun berkumpul membentuk roset akar, bagian pangkal rebah menutup
tanah. Daun tunggal, berbentuk lanset, sungsang, ujung runcing, pangkal menyempit menyerupai tangkai
daun, tepi bergerigi tidak teratur, kadang berbagi sangat dalam, panjang 6 -15 cm, lebar 2 – 3,5 cm,
berwarna hijau dilapisi rambut halus berwarna putih. Bunga tunggal, bertangkai panjang yang dilapisi
rambut halus berwarna putih, berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning, diameter 2,5 – 3,5 cm.
Buahnya berbentuk tabung, berwarna putih. Akarnya panjang, tunggal, atau bercabang. Daun muda dapat
dimakan sebagai lalap atau dibuat salad yang berkhasiat tonik. Daun tua dapat dikukus atau dimasak
sebagai sayuran. Bunganya dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada minuman atau kain.
Jombang dapat diperbanyak dengan biji.
5. Nama Lokal :
NAMA DAERAH Jombang, taraksakum (Jawa).
NAMA ASING Pu gong ying (C), dandelion (I).
NAMA SIMPLISIA Taraxaci Herba (herba jombang).
6. Penyakit Yang Dapat Diobati :
Jombang rasanya manis, sedikit pahit, sifatnya dingin. Herba ini masuk meridian hati (liver) dan
lambung, serta berkhasiat tonik pada liver dan darah. Selain itu, juga berkhasiat antibiotik, antiradang;
menghilangkan bengkak, menghancurkan sumbatan, peluruh kencing (diuretik kuat), membersihkan panas
dan racun, serta meningkatkan produksi empedu. Akar sedikit pahit, berkhasiat antitoksik, peluruh kencing
(diuretik), pereda panas (antipiretik), penguat lambung, meningkatkan nafsu makan (stomakik),
melancarkan pengeluaran empedu ke usus (kolagoga), melancarkan pengeluaran AS1 (laktagoga), laksatif
ringan, dan menurunkan kadar gula darah (hipoglikemik). Akar lebih berkhasiat jika digunakan setelah
tumbuhan berumur 2 tahun. Khasiat antitoksik akar jombang membantu mekanisme kerja hati dan kandung
empedu untuk mengeluarkan sisa metabolisme serta merangsang ginjal mengeluarkan racun melalui air
kemih. Selain itu, jombang berperan dalam proses pembuangan racun yang terbentuk pada infeksi dan
polusi. Kandungan polisakarida dari tumbuhan jombang dapat menghambat perkembangan sel kanker paru-
paru manusia yang ditransplantasikan pada tikus dan menghambat perkembangan sarcoma. Herba jombang
berkhasiat menghambat perkembangan Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolyticus, dan Neisseria
catarrhalis. Ekstrak alkohol herba jombang berkhasiat melancarkan pengeluaran empedu ke usus
(kolagoga) pada tikus. Melindungi kerusakan liver (hati) tikus yang diberi zat karsinogenik CCl4. Air
rebusan jombang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengaktifkan
makrofag, merangsang pembentukan limfosit, dan pembentukan antibodi. Daun jombang berkhasiat
diuretik kuat. Namun, tidak menyebabkan kekurangan kalium karena tumbuhan ini mengandung cukup
kalium (Journal Planta Medica, 1974). Akar jombang berkhasiat membersihkan hati, merangsang produksi
cairan empedu, dan laksatif ringan (peneliti German, 1959).
7. Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Bagian tumbuhan yang digunakan adalah herba dan akar segar maupun
yang telah dikeringkan.
INDIKASI
Herba jombang digunakan untuk pengobatan :
- radang, seperti radang tenggorokan, radang mata merah (konjungtivitis), radang akut usus buntu (akut
apendisitis), radang panggul, radang hati (hepatitis), radang kandung empedu (kolesistitis), serta radang dan
abses payudara,
- infeksi dan batu saluran kencing,
- gondongan (parotitis),
- diare, disentri,
- sakit maag (gastritis), tidak nafsu makan,
- kencing manis (diabetes mellitus),
- tekanan darah tinggi (hipertensi),
- kurang darah (anemia),
- kaki bengkak karena timbunan cairan,
- keputihan (leukore),
- produksi air susu ibu (ASI) sedikit,
- bisul, koreng, borok yang dalam, gigitan ular,
- cellulite,
- pembesaran prostat,
- meningkatkan pembuangan asam urat,
- bercak hitam di muka (freckles),
- tumor pada sistem pencernaan (esofagus, lambung, usus, hati, dan pankreas),
- kanker (payudara, paru-paru, leher rahim/serviks, dan gusi), serta
- leukemia granulositik kronik.
Akar digunakan untuk pengobatan :
- hepatitis, sakit kuning (jaundice),
- infeksi kandung empedu, mencegah timbulnya batu empedu,
- memperbanyak ASI,
- buang air besar tidak lancar (sembelit),
- penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, psoriasis,
- rematik,termasuk osteoarthritis dan gout.
8. CARA PEMAKAIAN :
Untuk obat yang diminum, rebus atau tumbuk 15-30 g herba segar, lalu peras. Selanjutnya, minum
air perasannya atau dapat digunakan untuk campuran resep. Khusus untuk mengobati kanker, tumor, atau
penyakit berat, gunakan herba sebanyak 20 – 60 g. Cara lain, rebus 10 – 30 g akar, lalu air rebusannya
diminum. Di beberapa negara, akar dikeringkan lalu digiling sampai halus. Ambil 1 – 2 sendok teh, lalu
seduh dengan air panas. Jika diperlukan, tambahkan air perasan jeruk nipis untuk memperbaiki rasa.
Untuk pemakaian luar, giling herba segar atau akar sampai halus, kemudian bubuhkan ke tempat yang
sakit, seperti payudara yang bengkak, bisul, dan luka bakar. Selain itu, daunnya pun dapat direbus, lalu
gunakan airnya untuk mandi atau menguapkan wajah. Cara ini bertujuan untuk menyegarkan tubuh dan
memelihara kulit wajah dari flek dan jerawat.
9. CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
1. Radang dan abses payudara :
Cuci 60 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus, lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
Untuk pemakaian luar, cuci tumbuhan segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Bubuhkan pada payudara
yang sakit.
2. Radang kandung empedu :
Cuci 30 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
3. Kanker :
Rebus 20-60 g herba jombang segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air
saringannya diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.
4. Keputihan akibat infeksi, kanker serviks, atau radang panggul :
Sediakan 30 g herba jombang segar (untuk kanker clan radang panggul sebanyak 60 g), lalu cuci sampai
bersih. Selanjutnya, potong-potong dan rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring
dan air saringannya diminum sekaligus, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Selain direbus, herba pun dapat
ditumbuk sampai halus. Selanjutnya, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2
gelas.
5. Radang kandung empedu disertai hepatitis :
Cuci 30-60 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air
sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 3 kali minum, sehari 3 kali,
masing-masing 1/2 gelas.
6. Kencing manis, tekanan darah tinggi :
Cuci 30 g herba jombang segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air
rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing
setengah gelas.
10. Komposisi :
Herba mengandung taraxasterol, taraxacerin, taraxarol, kholine, inulin, pektin, koumestrol, dan
asparagin. Akar mengandung taraxol, taraxerol, taraxicin, taraxasterol, b-amyrin, stigmasterol, b-sitosterol,
choline, levulin, pektin, inulin, kalsium, kalium, glukosa, dan fruktosa. Daun mengandung lutein,
violaxanthin, plastoquinone, tanin, karotenoid, kalium, natrium, kalsium, choline, copper, zat besi,
magnesium, fosfor, silikon, sulfur, dan vitamin (A, BI, B2, C dan D). Bunga mengandung arnidiol dan
flavoxanthin. Pollen mengandung -sitoserol, 5a-stigmast-7-en-3-ol, asam folat, dan vitamin C.
7. Tanaman Obat Johar
1. (Cassia siamea Lamk,)
2. Sinonim :Cassia florida Valh.
3. Familia : Caesalpiniceae (Leguminosae).
4. Uraian :
Tanaman herba tahunan, menjalar. Batang bulat, menjalar, beruas-ruas, berlubang, gundul,
bercabang, panjang lebih kurang 3 meter, warna hijau. Daun tunggal, berseling, bentuk lanset, ujung
runcing, tepi rata, pangkal rompang, panjang 3-15 cm, lebar 1-9 cm, pertulangan menyirip, warna hijau.
Bunga tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, panjang 3-5 cm, diameter lebih kurang 5 cm, warna ungu.
Buah kotak, bulat telur, gundul, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda berwarna hijau pucat setelah tua
berwarna cokelat.
5. Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA: Cassiae siameae Folium; Daun Johar.
6. Penyakit Yang Dapat Diobati :
Khasiat Antipiretik. PENELITIAN Salim Hanggara Purno, 1991. Fakultas Farmasi, UGM.
Pembimbing: Drs. Wahyono, SU. Apt. dan Drs. Imono Argo Donatus, SU. Apt. Telah melakukan
penelitian efek hipoglikemik air rebusan daun Johar, pada tikus putih jantan, dibandingkan dengan
tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternya ta air rebusan daun Johar dosis 2,5, 5,0, dan 10,0 g / kg bb
mampu menurunkan LDDK (Luas daerah di bawah kurva) kadar glukosa darah terhadap kontrol negatif,
pada kelompok tikus normal yang diberi beban glukosa (DMTTI – UTGO = Diabetes melitus tidak
tergantung insulin. Uji toleransi glukosa oral). Pada kelompok tikus normal yang tidak diberi beban
glukosa (DMTTI), air rebusan daun Johar dosis 10,0 g / kg bb mampu menurunkan LDDK kadar glukosa
darah sebesar 15.06% terhadap kontrol negatif. C. Yudhi Setyandarta, 1993. Jurusan Farmasi, FMIPA UI.
Telah melakukan penelitian pengaruh hepatoprotektif infus daun Johar pada tikus putih yang diberikan
karbon tetraklorida. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Johar mempunyai pengaruh
hepatoprotektif. Daun Johar mengandung senyawa yang dapat menghambat peningkatan aktivitas GPT-
plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CC14 dan terdapat hubungan antara dosis dan efek. Aan Risma
Uli N., 1994. Jurusan Farrnasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian pengaruh antimikroba dari infus
daun Johar terhadap beberapa bakteri dan Jamur penyebab penyakit kulit. Dari hasil penelitian tersebut,
ternyata infus daun Johar mempunyai pengaruh antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, dan Proteus.vulgaris, tetapi tidak menunjukkan aktivitas antijamur terhadap Candida albicans,
Trichophyton mentagrophytes dan Microsporum canis.
7. Pemanfaatan :
Bagian yang Digunakan, Daun muda.
Kegunaan
1. Demam.
2. Kencing manis.
3. Malaria.
4. Tonik.
5. Luka (obat luar) .
RAMUAN DAN TAKARAN
Kencing Manis dan Malaria
Ramuan:
Daun Johar segar 1 genggam
Air 220 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 2 hari sekali 200 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari. Selanjutnya dosis dikurangi, 1 kali sehari 100 ml.
Peringatan : Bagi yang rentan, hati-hati penggunaan simplisia ini. Simplisia mengandung bahan
beracun (alkaloid).
8. Komposisi :
Daun: Barakol, alkaloid, flavoniod, steroida antrakinon, dan tanin. Kulit akar: Lupeol, betalin, dan
diantrakinon. Biji: Minyak lemak dan sitosterin.
8. Tanaman Obat Jeruk Purut
1. (Citrus hystrix D.C.)
2. Sinonim : C. paeda Miq.
3. Familia :rutaceae.
4. Uraian :
Jenuk purut banyak ditanam orang di pekarangan atau di kebun kebun. Daunnya merupakan daun
majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian
anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai
meruncing, tepi beringgit, panjang 8 -15 cm, lebar 2 – 6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik bintik
kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengilap, permukaan bawah hijau muda
atau hijau kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih
kemerah-merahan atau putih kekuningkuningan. Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut,
berbenjolbenjol, rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan
kue,atau dibuat manisan. Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji.
5. ~Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: unte mukur, u. pangir (Batak), lemau purut, l. sarakan (Lampung), lemao
puruik (Minangkabau), dema kafalo (Nias). Jawa: limau purut, jeruk wangi, jeruk purut (Sunda, Jawa).
Bali: jeruk linglang, jeruk purut. Flores: mude matang busur, mude nelu. Sulawesi: ahusi lepea (Seram),
lemo puru (Bragi.s). Maluku: Munte kereng (Alf’uru), usi ela (Amhoh), lemo jobatai, wama faleela
(Halmahera).
NAMA ASING Kaffir lime leaf and zest (I), bai magrut (T), Kabuyao, percupin orange, citron combara.
NAMA SIMPLISIA Citri hystricis Folium (daun jeruk purut), Citri hystricis Pericaipium (kulit buah jeruk
purut).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daun jeruk purut berkhasiat stimulan dan penyegar. Ku lit buah berkhasiat stimultan, berbau khas
aromatik, rasanya agak asin, kelat, dan lama-kelamaan agak pahit.
6. Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Bagian yang digunakan adalah buah dan daun.
~INDIKASI
Buah,jeruk purut digunakan untuk mengatasi :
- influenza,
- badan terasa lelah,
- rambut kepala yang bau (mewangikan kulit), serta
- kulit bersisik dan mengelupas.
Daun,jeruk purut digunakan untuk mengatasi :
- badan letih dan lemah sehabis sakit berat.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, sediakan 1 – 2 buah air jeruk purut yang telah masak, lalu minum.
Untuk pemakaian luar, belah jeruk purut menjadi 2 – 4 bagian, lalu gosokkan ke kulit yang bersisik atau air
perasan buahnya digunakan untuk membasahi rambut setelah keramas.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
1. Influenza
Potong sebuah jeruk purut masak dan banyak airnya, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60
cc air panas. Minum sekaligus selagi hangat.
2. Kulit bersisik dan mengelupas
Belah jeruk purut tua menjadi dua bagian. Gosokkan pada kulit yang bersisik, kering, dan mudah
mengelupas di kulit kepala atau bagian lain dari tubuh. Lakukan satu kali sehari, malam sebelum tidur.
3. Mewangikan rambut kepala
Cuci 1 buah jeruk purut masak sampai bersih, lalu parut. Tambahkan 1 sendok makan air bersih,
lalu remas dan saring. Gunakan air saringannya untuk menggosok rambut setelah keramas.
4. Badan lelah setelah bekerja atau letih sehabis sakit berat
Sediakan 2 genggam daun jeruk purut segar. Rebus dalam 3 liter air sampai mendidih (selama 10
menit). Tuangkan ramuan tersebut ke dalam 1 ember air hangat dan gunakan untuk mandi.
7. Komposisi :
Daun mengandung tanin 1,8%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri 1 – 1,5% v/b. Kulit buah
mengandung saponin, tanin I%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri yang mengandung sitrat 2 – 2,5%
v/b.
9. Daun Teh
Teh diperoleh dari pengolahan daun tanaman teh ( Camelia sinensis L ) dari familia Theaceae. Tanaman ini
diperkirakan berasal dari daerah pegunungan Himalaya dan daerah – daerah pegunungan yang berbatasan dengan
Republik Rakyat China , India dan Burma. Tanaman ini dapat tubuh subur didaerah tropik dsan subtropik dengan
menuntut cakup sinar matahari dan hujan sepanjang tahun.
Teh mengandung tanin yang bersifat sebagai antibakteri dan astringen atau menciutkan dinding usus yang
rusak karena asam atau bakteri. Oleh karena itu zaman dahulu sebelum ada oralit, bayi mencret diberi teh kental
sebagai usaha mengatasi hal itu. berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, manfaat teh hijau untuk
kesehatan sangatlah banyak.Teh hijau mengandung zat antioksidan yang dapat menolak racun yang akan masuk ke
tubuh kita. Teh hijau juga mengandung vitamin E dan vitamin C yang bermanfaat untuk memperkuat daya tahan
tubuh, kesehatan kulit, dan kesehatan rambut.
Dalam teh Hijau kandungan senyawa polifenol yang sangat banyak berperan sebagai pelindung terhadap
kanker. Polifenol tergolong dalam antioksidan yang sangat ampuh. Senyawa ini akan menetralkan radikal bebas
yang menjadi penyebab kanker tersebut. Radikal bebas sendiri terbentuk secara alami dalam tubuh. Molekul ini
dapat merusak sel-sel manusia. Orang menduga bahwa molekul inilah salah satu penyebab kanker, termasuk
berbagai jenis penyakit lain seperti penyakit jantung dan penuaan.
Daun teh hijau yang telah dikeringkan terdiri dari 40% polifenol. Selain dapat memerangi kanker payudara,
zat ini juga diyakini dapat menurunkan risiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, dubur, hati, dan pankreas.
Manfaat Teh Hijau antara lain adalah sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan
kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah,
melancarkan sirkulasi darah. Maka, tidak heran bila minuman ini disebut-sebut sebagai minuman kaya manfaat.
Polifenol teh atau yang disebut dengan tanin merupakan zat yang unik karena berbeda dengan tanin yang
berada dalam tanaman lain. Tanin dalam teh tidak bersifat menyamak dan tidak berpengaruh buruk terhadap
pencernaan makanan. Tanin dalam teh termasuk tanin terkondensasi yang secara biosintetis terbentuk dari
kondensasi katekin tunggal yang membntuk senyawa dimet kemudian oligomer yang lebih tinggi. Pada daun teh
segar terdapat sekitar 30 % senyawa tanin dan lebih rendah kandungan tanin dalam daun teh tua, yang sebagian
besar dari golongan katekin dan daun teh juga dilengkapi enzim polfenol oksidase yang siap bekerja merubah tanin
menjadi senyawa turunan tanin yaitu, theaflavin dan thearubigin. Pada proses ini daun teh berubah menjadi coklat
muda lalu coklat tua
A. Kandungan senyawa dalam daun teh dan fungsinya :
1. KATEKIN
Menurunkan kadar kolesterol Menurunkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah
Anti kanker, factor anti mutant Membantu kerja ginjal mencegah terjadinya batu empedu
2. POLIFENOL/TANIN
Memperlancar pencernaan, membunuh bakteri disentri Memiliki fungsi anti oksidan
Melarutkan lemak.
3. KAFEIN (Theophyiline Theobromine)
Menstimulasi pusat syaraf Memperlancar sirkulasi darah, membantu fungsi ginjal
Meningkatkan konsentrasi
4. MINYAK ESENSI
Memperlancar pencernaan dan melarutkan lemak Sumber aroma teh
5. FLAVANOLS
Menguatkan pembuluh darah, memiliki fungsi antioksidan
6. FLUORIDE (Menganese, Zinc, Potassium)
Mencegah kerusakan gigi
7. VITAMIN C
Mencegah dan melawan influenza Mengurangi stress Menurunkan tekanan darah tinggi Memiliki
fungsi anti oksidan Melindungi kornea mata dan sinar UV (mencegah katarak)
8. VITAMIN E
Mencegah penuaan dini Mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke Mencegah pembentukan
lemak di pembuluh darah.
9. VITAMIN B Kompleks
Membantu metabolism karbohidart
10. MONOCITRATE
Mencegah bau mulut (nafas tidak segar)
11. CHLOROPIL
Mengharumkan mulut
KESIMPULAN
Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yng termasuk ke dalam golongan polifenol.
Senyawa tanin ini banyak di jumpai pada tumbuhan. Tanin dahulu digunakan untuk
menyamakkan kulit hewan karena sifatnya yang dapat mengikat
protein. Selain itu juga tanin dapat mengikat alkaloid dan glatin.Tanin secara umum
didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari
1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Berdasarkan strukturnya, tanin dibedakan
menjadi dua kelas yaitu taninterkondensasi (condensed tannins) dan tanin-terhidrolisiskan
(hydrolysable tannins)
Tanaman yang mengandung tanin :
1. Daun jambu biji
Nama latin : psidium guajava
Aksi farmakologi secara spesifik : Keguanaan dari daun jambu biji sangat banyak
beberapa diantaranya yaitu: sebagai obat diare, obat maag, masuk angin, beser,
prolapsisani, sariawan, sakit kulit dan obat luka baru. Selain itu daun jambu biji
juga bisa dimanfaatkan sebagai antioksidan, obat batuk dan membantu mengobati
penyakit diabetes mellitus.
2. Kemuning
Nama Latin:(Murraya paniculata [L..] Jack.)
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkhitis), ; Infeksi
saluran kencing, kencing nanah, keputihan, sakit gigi,; Haid tidak teratur, lemak
tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, ; Nyeri pada tukak (ulkus), kuli kasar, memar
akibat benturan,; Rematik, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa, ekzema,;
Bisul, koreng, epidemik encephalitis B, luka terbuka di kulit.;
3. Kelapa
Nama Latin : Cocos nucifera, Linn.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Keracunan, Panas dalam, Sakit panas, Demam berdarah, morbili;
Influenza, Kencing batu, Sakit saat haid, Cacing kremi, Sakit gigi; Ubanan,
Ketombe;
4. Kapasan
Abelmoschus moschatus [L.] Medic.)
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar rasanya agak manis, sifatnya sejuk. Pereda panas (antipiretik),
peluruh kencing (diuretik), antiradang, dan melancarkan pengeluaran nanah
5. Tanaman Kaki kuda
Centella asiatica, (Linn), Urban.)
Penyakit Yang Dapat Diobati :Typus, Busung, Sakit kepala, Influenza, Keracunan
Jengkol, Ayan
6. Jombang
(Taraxacum officinale Weber et Wiggers)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Harbon J.B. 1987. Metode Fitokimia : Penentuan cara modern
menganlisis tumbuhan. Terbitan ke dua. Terjemahan Kosasih Padmawinata dan iwang
soediro. Bandung. ITBPress.
Rangana. S. 1977. Manual of Analysis of Fruit and Vegetables Product. McGraw Hill
Publishing Company Ltd: New Delhi.
Markham, R. K. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. ITB: Bandung
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
ITB: Bandung