1 laporan kasus hepatoma

Upload: krisna-dwi-saputra

Post on 01-Jun-2018

623 views

Category:

Documents


60 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    1/34

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Karsinoma hepatoselular (Hepatocellular Carcinoma = HCC) meliputi 5,6%

    dari seluruh kasus kanker pada manusia serta menempati peringkat kelima pada laki-

    laki dan kesembilan pada perempuan sebagai kanker tersering di dunia, dan urutan

    ketiga dari kanker sistem saluran cerna setelah kanker kolorektal dan kanker

    lambung. ingkat kematian (rasio antara mortalitas dan insidensi) HCC !uga sangat

    tinggi, di urutan kedua setelah kanker pankreas. "ecara geogra#is di dunia terdapat

    tiga kelompok $ilaah tingkat kekerapan HCC, aitu tingkat kekerapan rendah (& '

    kasus) menengah ('-* kasus) dan tinggi (+ * kasus) per **.*** penduduk.ingkat kekerapan tertinggi tercatat di sia imur dan enggara serta di #rika

    engah, sedangkan ang terendah di ropa tara, merika engah, ustralia dan

    "elandia /aru.-'

    HCC akan membunuh hampir semua pasien ang menderitana dalam $aktu

    satu tahun. 0ada tahun 11*, organisasi kesehatan dunia (2H3) memperkirakan

    bah$a ada kira-kira 4'*,*** kasus HCC di seluruh dunia, dan suatu !umlah ang

    serupa dari pasien-pasien ang meninggal sebagai suatu akibat dari penakit ini.

    "ekitar tiga per empat dari seluruh kasus HCC ditemukan di sia enggara (China,

    Hong Kong, ai$an, Korea, dan apan). HCC !uga sangat umum ditemukan di #rika

    "ub-"ahara (o7ambi8ue dan #rika "elatan).',4

    9rekuensi HCC di sia enggara dan #rika "ub-"ahara adalah 5** kasus per

    **.*** populasi. 9rekuensi HCC diantara pribumi laska sebanding dengan ang

    dapat ditemui di sia enggara. /erla$anan denganna, #rekuensi HCC di merika

    tara dan ropa /arat adalah !auh lebih rendah,& 5 kasus per **.*** populasi.

    :ebih !auh, data terakhir menun!ukan bah$a #rekuensi HCC di merika secara

    keseluruhanna meningkat. 0eningkatan ini disebabkan terutama oleh hepatitis C

    (HC;).

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    2/34

    0uncak insiden meningkat pada dekade ketiga hingga kelima kehidupan di

    negara /arat, tetapi satu hingga dua dekade lebih a$al di sia dan #rika. lasan

    utama dari insidensi ang tinggi di sia dan #rika adalah meningkatna in#eksi

    kronis irus hepatitis / (H/;) dan irus hepatitis C (HC;). "tudi di sia mengenai

    prealensi HCC pada pasien terin#eksi H/; menun!ukkan insiden kanker ini ** kali

    lebih besar pada pasien dengan in#eksi H/;. nsiden karsinoma hepatoseluler pada pasien sirosis dengan hepatitis C sebesar ,5-

    4% pertahun.

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    3/34

    BAB II

    DAFTAR PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Karsinoma hepatoselular merupakan tumor ganas hati primer ang berasal dari

    hepatosit, demikian pula dengan karsinoma #ibrolamelar dan hepatoblastoma. umor

    ganas hati lainna, seperti kolangiokarsinoma dan sistoadenokarsinoma berasal dari

    sel epitel bilier, sedangkan angiosarkoma dan leiomiosarkoma berasal dari sel

    mesenkim. ndonesia paling banak

    ditemukan pada umur antara 5*-6* tahun laki-laki lima kali lebih banak dibanding

    $anita.5

    '

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    4/34

    2.3 Eiologi

    A. !i"#s $ep%iis B &HB!'

    Hubungan antara in#eksi kronik H/; dengan timbulna HCC terbukti kuat,

    baik secara epidemiologis, klinis maupun eksperimental. "ebagian besar $ilaah

    ang hiperendemik H/; menun!ukkan angka kekerapan HCC ang tinggi.

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    5/34

    menun!ukkan bah$a in#eksi HC; berperan penting dalam patogenesis HCC pada

    pasien ang bukan pengidap H/;. 0ada kelompok pasien penakit hati akibat

    trans#usi darah dengan anti-HC; positi#, interal antara saat trans#usi hingga

    ter!adina HCC dapat mencapai ?1 tahun. Hepatokarsinogenesis akibat in#eksi HC;

    diduga melalui akti#itas nekroin#lamasi kronik dan sirosis hati.?-5

    (. Si"osis $%i

    "irosis hati ("H) merupakan #aktor resiko utama HCC di dunia dan

    melatarbelakangi lebih dari @*% kasus HCC. "etiap tahun '-5% dari pasien "H akan

    menderita HCC, dan HCC merupakan penebab utama kematian pada "H. 3topsi

    pada pasien "H mendapatkan ?*-@*% diantarana telah menderita HCC. 0ada 6*-@*% dari "H makronodular dan '-*% dari "H mikronodular dapat ditemukan

    adana HCC.?-6

    D. Afl%o)sin

    #latoksin / (9/) merupakan mikotoksin ang diproduksi oleh !amur

    Aspergillus.

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    6/34

    peningkatan angka mortalitas sebesar 5 kali akibat kanker hati pada kelompok

    indiidu dengan berat badan tertinggi (> '5-4* kgDm?) dibandingkan dengan

    kelompok indiidu dengan > normal. "eperti diketahui, obesitas merupakan #aktor

    resiko utama untuk non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD), khususna non-

    alcoholic steatohepatitis (NAH) ang dapat berkembang men!adi sirosis hati dan

    kemudian dapat berlan!ut men!adi HCC.?-5

    F. Di%+ees meli#s

    elah lama ditengarai bah$a

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    7/34

    !uga meningkat secara bermakna pada pasien dengan H/sg- positi# atau anti-HC;

    positi#. >ni menun!ukkan adana peran sinergistik alkohol terhadap in#eksi H/;

    maupun in#eksi HC;. capkali penalahgunaan alkohol merupakan prediktor bebas

    untuk ter!adina HCC pada pasien dengan hepatitis kronik atau sirosis akibat in#eksi

    H/; atau HC;. #ek hepatotoksik alkohol bersi#at dose-dependent, sehingga asupan

    sedikit alkohol tidak meningkatkan resiko ter!adina HCC.?,',5

    H. F%)o" "esi)o l%in

    "elain ang telah disebutkan di atas, bahan atau kondisi lain ang merupakan

    #aktor resiko HCC namun lebih !arang di!umpai, antara lain E

    ). 0enakit hati autoimunHepatitis autoimun 0/CD sirosis bilier primer

    ?). 0enakit hati metabolik

    Hemokromatosis genetik de#isiensi antitripsin-al#a penakit 2ilson

    '). "ena$a kimia

    horotrast inil klorida nitrosamin insektisida organoklorin asam tanik

    4). embakau (masih kontroersial).?,4

    2.- Kl%sifi)%si

    Karsinoma hati primer dibedakan atasE

    .Karsinoma ang berasal dari E

    - sel-sel hati disebut karsinoma hepatoselular

    - sel-sel saluran empedu disebut karsinoma kolangioselular

    - campuran kedua sel tersebut disebut kolangiohepatoma

    ?.Kasinoma ang berasal dari !aringan ikat E

    - 9ibrosarkoma

    - Hemangioma-endotelioma maligna

    - :im#oma maligna

    B

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    8/34

    - :eiomiosarkoma

    enurut 2H3 secara histologik HCC dapat diklasi#ikasikan berdasarkan

    organisasi struktural sel tumor sebagai berikutE) rabekular (sinusoidal),

    ?) 0seudoglandular (asiner),

    ') Kompak (padat),4) "erous.

    "ecara makroskopis dibedakan atas E

    a. ipe massi#

    /iasana di lobus kanan, batas tegas, dapat disertai nodul-nodul kecil di

    sekitar massa tumor, bisa dengan atau tanpa sirosis.

    b. ipe nodular

    erdapat nodul-nodul tumor dengan ukuran ang berariasi tersebar diseluruh

    hati.

    c. ipe di#us

    "ecara makroskopis sukar ditentukan daerah massa tumor.5

    2. P%ogenesis

    ekanisme karsinogenesis HCC belum sepenuhna diketahui. papun agen

    penebabna, trans#ormasi maligna hepatosit, dapat ter!adi melalui peningkatan

    perputaran (turn over) sel hati ang diinduksi oleh cedera dan regenerasi kronik

    dalam bentuk in#lamasi dan kerusakan oksidati#

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    9/34

    berperan langsung pada patogenesis molekular HCC. #latoksin dapat menginduksi

    mutasi pada gen supresor tumor p5' dan ini menun!ukkan bah$a #aktor lingkungan

    !uga berperan pada tingkat molekular untuk berlangsungna proses

    hepatokarsinogenesis.,4,6

    "ecara makroskopis biasana tumor ber$arna putih, padat, kadang nekrotik

    kehi!auan atau hemoragik. cap kali ditemukan trombus tumor di dalam ena

    hepatika atau porta intrahepatik. 0embagian atas tipe mor#ologisna adalahE

    . kspansi#

    /atas !elas, tipe ekspansi# lebih sering ditemukan pada hati non-sirotik.

    ?. >n#iltrati#

    enebar atau men!alar.'. ulti#okal.6

    Karakteristik terpenting untuk memastikan HCC pada tumor ang diameterna

    lebih kecil dari ,5 cm adalah bah$a sebagian besar tumor hana terdiri dari sel-sel

    ang berdi#erensiasi baik, dengan sedikit atipia selular atau struktural. /ila tumor ini

    berproli#erasi, berbagai ariasi histologik beserta de-di#erensiasina dapat terlihat di

    dalam nodul ang sama. Aodul kanker ang berdiameter kurang dari cm,

    seluruhna terdiri dari !aringan kanker ang berdi#erensiasi baik. /ila diameter tumor

    antara -' cm, 4*% dari nodulna terdiri atas lebih dari ? !aringan kanker dengan

    dera!at di#erensiasi ang berbeda-beda.',5

    2./ ,e0%l% Klinis

    ndonesia HCC ditemukan tersering pada dekade kelima dan keenam,

    dengan predominasi pada laki-laki. asio antara kasus laki-laki dan perempuan

    berkisar antara ?-6 E . ani#estasi klinisna sangat berariasi, dari asimptomatik

    hingga dengan ge!ala dan tanda ang sangat !elas dan disertai gagal hati. Fe!ala ang

    paling sering dikeluhkan adalah neri atau perasaan tak naman di kuadran kanan

    atas abdomen. 0asien sirosis hati ang makin memburuk kondisina, disertai neri

    abdomen atau teraba pembengkakan lokal di hepar patut dicurigai menderita HCC.

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    10/34

    koma setelah diberi terapi ang adekuat atau pasien penakit hati kronik dengan

    Hbsg atau anti-HC; positi# ang mengalami perburukan kondisi secara mendadak.

    uga harus di$aspadai bila ada keluhan rasa penuh di abdomen disertai perasaan lesu,

    penurunan berat badan dengan atau tanpa demam.,?

    Keluhan gastrointestinal lain adalah anoreksia, kembung, konstipasi atau diare.

    "esak napas dapat dirasakan akibat besarna tumor ang menekan dia#ragma, atau

    karena sudah ada metastasis di paru. "ebagian besar pasien HCC sudah menderita

    sirosis hati, baik ang masih dalam stadium kompensasi, maupun ang sudah

    menun!ukkan tanda-tanda gagal hati seperti malaise, anoreksia, penurunan berat

    badan dan ikterus.4,6

    0enemuan #isik tersering pada HCC adalah hepatomegali dengan atau tanpaGbruit hepatik, splenomegali, asites, ikterus, demam dan atro#i otot. "ebagian dari

    pasien ang diru!uk ke rumah sakit karena perdarahan arises eso#agus atau

    peritonitis bakterial spontan ("/0) ternata sudah menderita HCC. "uatu laporan

    serial nekropsi didapatkan bah$a 5*% dari pasien HCC telah menderita asites

    hemoragik, ang !arang ditemukan pada pasien sirosis hati sa!a. 0ada *% hingga

    4*% pasien dapat ditemukan hiperkolesterolemia akibat dari berkurangna produksi

    en7im beta-hidroksimetilglutaril koen7im- reduktase, karena tiadana kontrol

    umpan balik ang normal pada sel hepatoma.',5

    2. Dee)si Dini d%n Di%gnos% K%n)e" H%i Sel#l%" & Hep%om% '

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    11/34

    ?. Kriteria non-inasi# (khusus untuk pasien sirosis hati)E

    a. Kriteria radiologis

    Koinsidensi ? cara imaging ("FD C-spiralD >D angiogra#i).

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    12/34

    E satu #okal tumor berdiameter & ' cm ang berbatas hana

    pada salah satusegmenttetapi bukan disegment > hati.

    "tadium >> E satu #okal tumor berdiameter + ' cm. umor terbatas pada

    segment > atau multi#okal tumor terbatas pada lobus kanan

    atau kiri hati.

    "tadium >>> E tumor pada segment > meluas ke lobus kiri ( segment >; )

    atau ke lobus kanan segment ; dan ;>>> atau tumor denganinasi peripheral ke sistem pembuluh darah ( ascular ) atau

    pembuluh empedu ( ,iliary duct) tetapi hana terbatas pada

    lobus kanan atau lobus kiri hati.

    "tadium >; E multi-#okal atau diffuse tumor ang mengenai lobus kanan

    dan lobus kiri hati.

    - atau tumor denagn inasi ke dalam pembuluh darah hati

    (intra hepaticvascular) ataupun pembuluh empedu

    (,iliary duct)

    - atau tumor dengan inasi ke pembuluh darah di luar hati

    (e.tra hepatic vessel) ataupun pembuluh darah limpa

    (vena lienalis)

    - tau ena caa in#erior.

    - tau adana metastase keluar dari hati (e.tra hepatic

    metastase

    2. Peme"i)s%%n pen#n0%ng

    :/33>

    ?

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    13/34

    0emeriksaan laboratorium akan menun!ukkan gangguan tes #ungsi hepar berupa

    peningkatan bilirubin serum, alkali #os#atase dan gamma glutamltranspeptidase.

    "F3 dan "F3 bahkan meningkat ?-' kali di atas normal. ata-rata pasien datang

    dengan anemia. ika terdapat nekrosis tumor dan demam, leukosit akan mengalami

    peningkatan.

    l#a #etoprotein (90) dan 0rotein >nduced b bsence o# ;itamin K or b

    antagonist >> (0>;K->>) merupakan tumor marker spesi#ik untuk hepatoseluler

    karsinoma.

    90 merupakan protein ang diproduksi hepar, memiliki berat molekul 65.***

    dengan susunan asam amino ang mirip dengan albumin. 0rotein ini duluna

    berperan penting dalam pengaturan tekanan koloid osmotik !anin dan sebagaipengikat estrogen. 0rotein ini normal ada pada #etus namun menghilang beberapa

    minggu setelah lahir. 0ada orang de$asa normal, kadar 90 normalna kurang dari

    *-?* mgDml. 0asien dengan hepatoseluler karsinoma berukuran kecil biasana hana

    mengalami sedikit ataupun tidak ada peningkatan kadar 90. 0eningkatan kadar lebih

    4** ngDml biasana ditemukan pada tumor-tumor ang besar atau tumor ang pesat

    pertumbuhanna dan kadar ang besarna lebih dari '*** ngDml hampir selalu dapat

    memastikan diagnosis tumor ini. Kenaikan kadar 90 ang ringan ditemukan pada

    penderita sirosis tanpa keganasan. 0eningkatan sementara 90 !uga ditemukan pada

    pasien dengan penakit hepar atau sirosis. 0engukuran kadar 90 digunakan dalam

    memonitor rekurensi tumor sebab kadarna seharusna menurun setelah reseksi

    tumor. "tudi terakhir !uga menun!ukkan adana korelasi antara peningkatan kadar

    90, stadium tumor dan prognosis. 0ada orang de$asa, kadar 90 ang tinggi (+ 5**

    ngDml) !uga dapat ditemukan pada keadaanE

    Ferm cell tumor (Ca testis dan oarium)

    Karsinoma ang metastasis pada hepar

    2anita hamil terutama dengan !anin ang memiliki kelainan de#ek saluran

    neural

    '

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    14/34

    "ensiti#itas 90 untuk karsinoma hepatoseluler adalah berkisar 6*%,

    kepustakaan lain menebut angka 65-B5%. "ensiti#itas 0>;K->> berkisar 55-6?%.

    0engukuran kadar 90 dan 0>;K->> saling melengkapi satu sama lain dalam

    menegakkan diagnosis hepatoseluler karsinoma.

    umor marker lain ang sedang diselidiki kaitanna dengan tumor ini adalah

    des-gamma-carboIprothrombin (

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    15/34

    0emetriksaan sintigra#i bergantung pada aktiitas #ungsi #agosit hati. 0ada kanker

    Hati primer akan memperlihatkan penampungan 7at radio#armaka karena kamker hati

    merupakan suatu kelaiana ang askuler dan masih bersi#at memiliki aktiitas

    metabolisme.'

    5. ngiogra#i

    ngiogra#i berman#aat untuk menentukan lokasi, diagnosis dan menentukan

    apakah dapat di operasi atau tidak serta untuk melihat seberapa luas kanker ang

    sebenarna. Kanker ang kita lihat "F ang diperkirakan kecil sesuai dengan

    ukuran "F bisa sa!a ukuran ang senenarna dua atau tiga kali lebih besar. '

    6 &agnetic esonansi #maging( > )

    dapat men!elaskan secara akurat ( tepat ) keterlibatan parenkim

    dan batas-batas tumor. "truktur askuler, erutama ena hepatic dan ena kaa

    in#erior, lebih !elas bahkan pada pasien terkecil sekalipun. > lebih dapat menetkan

    secara lebih akurat stadium tumor sebelum pengobatan dibanding C "can.'

    B. /iopsi hati

    /iopsi hati menggunakan teknik biopsi aspirasi !arum halus ( fine needle

    aspiration ,iopsy ) terutama untuk menilai apakah suatu lesi ang ditemukan pada

    pemeriksaan radiolog imaging dan laoratorium 90 itu benar pasti suatu hepatoma.

    /iopsi dilakukan sesuai dengan petun!uk "F atau C "can dan mempunai nilai

    diagnostik dan akurasi ang lebih tinggi.',4

    2.15 Pengo+%%n

    0emilihan terapi kanker hati ini sangat tergantung pada hasil pemeriksaan

    radiologi dan berdasarkan atas ada tidakna sirosis, !umlah ( soliter D multipel ) dan

    5

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    16/34

    ukuran tumor, atau merupakan satu kanker ang sangat besar berkapsul, atau kanker

    sudah merata pada seluruh hati, serta ada tidakna metastasis ke tempat lain. ntuk

    pasien dalam kelompok non-sirosis ang biasana mempunai #ungsi hati normal

    pilihan terapina adalah reseksi hepatik, sedangkan bagi pasien dengan sirosis hati,

    transpalntasi hati memberikan kemungkinan untuk meningkirkan tumor dan

    menggantikan perenkim hati ang mengalami dis#ungsi.,?

    0ilihan pengobatan diantarana reseksi, transplantasi, kemo-embolisasi arteri

    hepatika, in!eksi etanol intratumor, dan krioablasi. Kemoterapi sistemik dan terapi

    radiasi sangat dibatasi. 0ilihan terapi sangat indiidual karena tidak ada terapi tunggal

    ang berdiri sendiri. ransplantasi hati ditu!ukan pada pasien dengan tumor berukuran

    kecil, tanpa penakit ekstrahepatik, dan #ungsi hati ang buruk.

    ,@,1

    A. Pen%ng%n%n Non Bed%$

    1. T"%ns6%$eer Arterial Chemoembolisation (Tae / Tace)

    eknik ini merupakan kombinasi kemoterapi intraarterial dan oklusi arteri

    hepatica dengan materi embolisasi dengan tu!uan memperpan!ang $aktu kontak

    antara tumor dengan agen dan untuk menginduksi nekrosis massi# dari tumor secara

    iskemik. 0ertama kali diperkenalkan oleh Foldstein dan dikembangkan oleh Jamada.

    gen kemoterapi dapat diin#us ke hepar sebelum atau sesudah hepar diembolisasi

    dengan bubuk busa gelatin. 0enggunaan C3?microbubble-angiosonograph dapat

    membantu melokalisir askuler tumor. C tidak diindikasikan pada pasien dengan

    kadar total bilirubin melebihi ' mgDdl. ika kadar bilirubin total melebihi ? mgDdl,

    area hepar ang akan diembolisasi tidak boleh melebihi -? leel Couinaud.

    Komplikasi post C atau ang lebih dikenal sebagai 0ost mbolisation "ndrome

    dapat berupa neri perut (51%), demam (4B%), ulkus gaster-duodenum, pankreatitis

    dan kolesistitis. Hal ini dapat diatasi dengan diprone atau hidrokortison.

    2. PERCUTANEOUS ETHANO !N"ECT!ON (PE! / PE!T)

    0rinsip 0> adalah dengan e#ek degenerati# protein dan e#ek trombotik dapat

    menginduksi nekrosis tumor. etode ini pertama kali diperkenalkan oleh "hiniga$a

    6

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    17/34

    pada tahun 1@5.

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    18/34

    lkus peptik

    1.TRANSPLANTASI HEPAR

    0enanganan HCC dengan cara transplantasi telah diperdebatkan oleh karena

    kemampuan iabilitas organ donor dan rekurensina setelah ransplantasi ang diduga

    akibat sel-sel tumor ang bersirkulasi ang kemudian merusak donor. 0asien sebelum

    transplantasi harus men!alani pemeriksaan lengkap khususna C "can dan "F

    abdomen untuk mengeksklude metastasis atau adana lim#onodus ang terkena.

    Fugenheim dkk melaporkan rerata rekurensi post transplantasi hepar pada tumor

    ukuran diameter & 5cm dan !umlah tumor L ' nodul ,% namun ukuran diameter +

    5cm dan !umlah tumor ' nodul mencapai **%.

    2.KE7*TERAPI

    Kemoterapi sistemik baik tunggal maupun kombinasi hana memiliki sedikit e#ek

    terapi. Kemoterapi sistemik ang pertama digunakan adalah #luorouracil ang

    berespon *-*% dan median surial '-5 bln. 9luorouracil ini kemudian dikombinasi

    dengan asam #olat dosis tinggi namun tetap tidak mempengaruhi hasil terapi. espon

    lebih baik dengan penggunaan pirubicin dan Cisplatin. 3bat kemoterapi ang

    diakini paling akti# adalah doIorubicin dengan rerata respons 1%. ('-'?%).

    >ndikasi pemberian kemoterapi untuk tumor ini adalahE

    dana kelainan ekstrahepatik

    idak dapat dilakukan penanganan lain

    dana trombosis ena porta

    "tatus per#ormans ang baik (Karno##sk B* ke atas)

    9ungsi hepar ang baik

    "aat ini beragam kemoterapi regional diu!i terutama melalui in#us intra arteri

    hepatika setelah sebelumna dilakukan laparotom atau angiograph. gen dapat

    diberi sekali, in#us kontinu le$at sringe pump atau dengan kateter port untuk in!eksi

    !angka pan!ang. lasan pemberian intraarteri adalahE

    @

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    19/34

    "uplai darah untuk karsinoma hepatoseluler melalui arteri hepatica sehingga

    konsentrasi tinggi obat langsung ke tumor

    oksisitas sistemik ang lebih rendah

    3bat-obat ini dimetabolisme di hepar

    3.KRI*TERAPI

    erapi ini berupa pembekuan tumor pada batas cm dari !aringan hepar ang

    sehat dengan menggunakan nitrogen cair ang diin!eksi melalui cropobe akum

    diba$ah bimbingan "F atau selama laparoskopi atau laparotomi. Hana ada data

    terbatas dalam penggunaanna. Mhou dan ang dkk melaporkan 'B,1 % 5 ear

    surial rate pada 1 pasien dan 5',% pada 56 pasien dengan tumor lebih kecil dari

    5 cm. erapi lan!ut dengan ablasi alkohol setelah krioterapi dapat digunakan dalam

    penanganan sisa tumor dan mengontrol rekurensi. Komplikasi lan!ut adalah

    kerusakan struktur berdekatan, terutama ena porta dan ena hepatica, paru serta

    dapat ter!adi gagal hepar.

    -.TERAPI I7UN

    gen imunologi secara teori berguna dalam penanganan tumor ini. >nter#eron

    ang diketahui memegang peranan dalam reproduksi irus misal hepatitis /DC dan

    akti#itas sel-sel lmphokine actiated killer (:K) berkurang pada pasien dengan

    tumor ini. "aat ini, imunoterapi dilaporkan belum menun!ukkan dampak signi#ikan

    pada surial dan beberapa komplikasi berat telah dilaporkan. gen ang telah

    dipela!ari adalah inter#eron-(>9A- ) dan dikombinasi dengan doIorubicin atau

    #luorouracil.

    .TERAPI H*R7*NAL

    erapi sistemik lain adalah dengan manipulasi endokrin. 0enelitian dengan

    terapi hormonal misal dengan antiestrogen dan antiandrogen dilaporkan terus

    1

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    20/34

    menun!ukkan hasil men!an!ikan. "aat ini terapi hormonal ang paling sering

    digunakan adalah tamoIi#en. erapi hormonal dilakukan berdasarkan penelidikanE

    - aringan tumor mengandung reseptor estrogen dan androgen

    - 0redominansi tumor pada pria

    - Kesuksesan dengan terapi hormonal pada tumor lain

    /. RADI*TERAPI

    adioterapi eksternal memiliki keterbatasan dalam penanganan HCC.

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    21/34

    Ideni%s P%sien

    Aama E n.J

    enis Kelamin E :akiNlaki

    mur E 54 tahun

    lamat E aluk Kuantan

    0eker!aan E 0etani

    anggal asuk " E @

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    22/34

    - 0asien tidak memiliki ri$aat penakit

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    23/34

    :idah E idak kotor, #aring tidak hiperemis.

    :eher kiri E KF/ tidak ada pembesaran

    ;0 5-? cm H?3

    T$o"%)

    0aru E

    - > E C ;

    - 0e E /atas !antung kanan E :";9<

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    29/34

    " E Aeri perut kanan atas, mual (P), na#su makan menurun, perut terasa penuh,

    kaki bengkak.

    3 E "klera ikterik, kon!ungtia anemis, udem pada tungkai (P), hepar teraba 5 !ari

    /C dan 1 !ari /0Q, asites (-)

    < E '*D@* mmHg, nadi E ?4IDmnt, perna#asan E B IDmnt, " E '6,5*C

    E hepatosplenomegali e.c hepatoma

    0 E >;9< :E;9<

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    30/34

    0 E 3mepra7ol I?* mg

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    31/34

    PE7BAHASAN

    ndonesia ), aitu E

    . Hati membesar berben!ol-ben!ol denganDtanpa disertai bising arteri.

    ?. 90 (Alphafetoprotein ) ang meningkat lebih dari 5** mgDml.

    '. %ltrasonography( "F ),Nuclear &edicine' Computed omography cann( C

    "cann ), &agnetic esonance #maging ( > ), Angiogrphy, ataupun *ositron

    +mission omography( 0 ) ang menun!ukkan adana Kanker Hati "elular.

    4. *eritoneoscopydan biopsi menun!ukkan adana Kanker Hati "elular.

    5. Hasil biopsi atau aspirasi biopsi !arum halus menun!ukkan adana Kanker Hati

    "elular.

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    32/34

    tubuhE > '5-4* kgDm?). 3besitas merupakan #aktor risiko utama untuk non-

    alcoholic fatty liver disease (NAFLD) khususna non alcoholic steatohepatitis

    (NAH) ang dapat berkembang men!adi sirosis hati dan kemudian dapat berlan!ut

    men!adi hepatomaAamun pada pasien ini tidak pernah mengalami berat badan ang

    berlebih hingga obesitas. #latoksin / (9/) merupakan mikotoksin ang

    diproduksi oleh !amur spergillus, bersi#at karsinogen, mampu membentuk ikatan

    dengan

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    33/34

    tidak mengeluhkan // hitam. nemia !uga dapat disebabkan oleh adana parasit

    seperti cacing, dan seharusna pada pasien ini dilakukan pemeriksaan #eses, hal ini

    !uga disarankan oleh dokter spesialis patologi klinik. 0ada pasien hepatoma dapat

    ter!adi anemia ang disebut anemia pada penakit kronik atau anemia pada kanker

    (cancer related anemia). nemia pada penakit kronis ditandai dengan pemendekan

    masa hidup eritrosit, gangguan metabolisme besi, dan gangguan produksi eritrosit

    akibat tidak e#ekti#na rangsangan eritropoetin. /erdasarkan penelitian initro pada

    sel hepatoma dimana sel hepatoma atau sel-sel ang rusak mengeluarkan sitokin

    seperti >:- dan A9-R ang berperan mengurangi sintesis eritropoetin. /anak

    penelitian ang membuktikan bah$a #aktor-#aktor ang dihasilkan oleh sel-sel ang

    mengalami in#lamasi menurunkan respons eritropoetin endogen dan eksogen. 0adapemeriksaan laboratorium gambaran anemia ang didapatkan berupa normokrom-

    normositer.

    DAFTAR PUSTAKA

    ''

  • 8/9/2019 1 Laporan Kasus Hepatoma

    34/34

    . sselbacher K. Carcinomas of he Liverin Harrison0s*rinciples of #nternal &edicine 6thed. cFra$-HillE Ae$ Jork, ?**5.

    ?. /udihusodo .1arsinoma Hati 2u!u A3ar #lmu *enya!it Dalam 4ilid #. disi

    >;. akartaE 0usat 0enerbitan lmu 0enakit , ?**B.

    '. 9allon . Hepatic umors in Cecil0s e.t,oo! of &edicine. :ondonE 2./.

    "aunders, ?***.

    4. :a$rence ", 9riedman. Hepatocellular Carcinoma in Current medicalDiagnosis 5 reatment. "E cFra$-Hill, ?**@.

    5. Ke$ C. Hepatic umors and Cysts in Feldman6 leisenger 5 Fordtran0s

    $astrointestinal and liver disease 7thed. :ondonE lseier, ?**?.

    6. Kumar 0, Clark . Liver umours in Clinical &edicine 8th ed. :ondonE

    lseier, ?**4.

    B. Haes C0, acka 2.1arsinoma Hepatoseluler 2u!u a!u Diagnosis dan

    erapi. akartaE FC, 11B.

    @. ani , "ugondo ", 2i!aa >0, dkk. Hepatoma *anduan *elayanan &edi!

    *A*D# akartaE 0usat 0enerbitan lmu 0enakit ,

    ?**6.

    9 Herma$an F. Hepatoma 2ed ide eaching #lmu *enya!it Dalam. "urakartaE"ebelas aret niersit 0ress, ?**6. 6-B.

    :; $$$.medscape.com