1. bedah buku kelompok e fix

7/25/2019 1. Bedah Buku Kelompok E Fix

1/61

BED

SYOK, PERARAHAN PADA KEHAMUDA, LANJUT DAN PERSA

Edelen Nauli Purba, Qonita , Ricky Rand

Nugrahanitya, Yuni Hend


2/61

Syok

Perdarahan Pada Kehamilan

Muda

Perdarahan Pada KehamilanLanjut dan Persalinan


3/61

Syok


4/61

SYOK

Merupakan kegagalan sistem sirkulasi untukmempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organvital. Syok merupakan suatu kondisi yang mengancamjiwa dan membutuhkan tindakan segera dan intensif

efinisi

!akikardi dan nadi lemah "##$ kali per menit atau lebih%

&ipotensi "sistolik '($ mm&g% Pucat Kulit atau keringat yang terasa dingin dan lembab !akipneu )$*+,menit elisah,bingung atau hilangnya kesadaran liguria ' )$ ml per jam

!anda dan ejala . iagnosis syok jikaterdapat tanda atau gejala berikut /


5/61

Syok &ipovolemik 0akibat pendarahan Syok 1eurogenik 0rasa nyeri Syok Kardiogenik-gagal jantung Syok Septik-sepsis Syok 2nafilaktik-alergi

Penyebab Syok pada kasus gawatdaurat Obstetri

u!uan uta"a "elakukan penanganan awaldan khusus untuk # Menstabilkan kondisi pasien Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah Mengefisiensikan sistem sirkulasi darah

Setelah pasien stabil tentukan penyebab syok

Prinsip dasar penanganan Syok


6/61

Syok &ipovolemik


7/61

Syok &ipovolemikkelas $u"lah perdarahan %e!ala klinik

3 #45 "ringan% - !ekanan darah dan nadinormal

- !es !ilit "6%

33 7$-745 "sedang% - !akikardi 0 takipnea- !ekanan nadi ' )$mm&g

- !ekanan darah sistolikrendah

- Pengisian darah kapilerlambat

333 )$-)45 "berat% - Kulit dingin, berkerut,pucat

- !ekanan darah sangat

rendah- elisah

- liguria "')$ ml+jam%- 2sidosis metabolik "p& '

8,4%

39 :$-:45 "sangat berat% - &ipotensi berat- &anya nadi karotis yang

teraba- Syok ireversibel


8/61

- rangsangan+reflek simpatis/ respons pertama terhadapkehilangan darah adalah vasokonstriksi pembuluh darah

perifer untuk mempertahankan pasokan darah ke rongga vital.ejala klinis / pucat, takikardia, takipnea

;ase kompensasi

- perdarahan lebih dari #$$$ml pada pasien normal ataukurang karena faktor-faktor yang ada

;ase dekompensasi

- 2sidosis metabolik - ilatasi arteriol - Koagulasi intravaskuler yang luas "3


9/61

Penanganan!!

Shock position

Pasang 39 7 line

?esusitasi/ kristaloid, koloid, whole blood

a. 2nalgesik / morfin #$-#4mg iv jika ada rasa sakit atau kerusakan jaringan b. Kortikosteroid / hidrokortison #g + deksametason 7$mg iv c. Sodium bikarbonat / #$$m>@ iv jika terdapat asidosis d. 9asopresor / dopamin 7,4 mg+kg+menit iv

!erapi obat-obatan /

8. Monitoring /


10/61

Syok Septik


11/61


12/61

Penyebab obstetrik pada syok septik

A2bortus septik

A Ketuban pecah yang lama+korioamnionitis

A 3nfeksi pasca persalinan/ manipulasi dan instrumentasi

A !rauma

A Sisa placenta

A Sepsis puerperalis

A Pielonefritis akuta


13/61


14/61

Penanganan


15/61

Syok Kardiogenik


16/61

Syok kardiogenik

A Penyebab utama adalah penyakit pembuluh darah yang berat. Pa

kardiogenik ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang cukukeseluruh jaringan. Sebagai kompensasi terjadi takikardi, tetapi hi

dapat menyebabkan edema paru dan edema menyeluruh. Kekura

oksigen dapat menyebabkan kerusakan sel, kegagalan multiorgan

kematian

A !anda klinis/ dilatasi vena-vena dileher, dispnea, desah sistol dan

edema yang menyeluruh

A Kardiomiopati dan infark miokard


17/61


18/61

Penanganan


19/61


20/61

&'OR(S

efinisi


21/61


22/61


23/61


24/61

!atalaksana Bmum


25/61

!atalaksana Khusus


26/61

2bortus 3minens 2bortus 3nsipiens


27/61

2bortus Kompletus 2bortus 3nkomple

Mi d 2b i


28/61

Missed 2bortion


29/61

&bortus Habitualis&bortus )nfeksiosu dan

&bortus septik


30/61

K>&2M3L21 >K!P3K'uku refrensi #

)l"u *andungan edisi ketiga

PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,+--


31/61

efinisiA *eha"ilan ektopik "erupakan keha"ilan yang ter!adi diluar k

;aktor ?isiko


32/61


33/61


34/61


35/61

ML2 &32!3S2"&2M3L 21B?%'uku refrensi #

)l"u *andungan edisi ketiga

PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,+--


36/61


37/61


38/61

!atalaksana Khusus


39/61

Prognosa

A Prognosis mola hidatidosa umumnya baik

A ?isiko untuk kejadian mola hidatidosa berulang adalah #.7-#.:5


40/61


41/61

Solutio Plasenta


42/61


43/61


44/61

Plasenta Previa

KL2S3;3K2S3


45/61

KL2S3;3K2S3

A Plasenta pre.ia totalis/ plasenta menutupi seluruh ostium u

internum

A Plasenta pre.ia parsialis / plasenta menutupi sebagian osti

internum

A Plasenta pre.ia "arginalis / ujung plasenta berada pada p

ostium uteri internum

A Plasenta letak rendah / plasenta berimplantasi pada segme

rahim sehingga tepi bawahnya berjarak kurang dari 7 cm dar

uteri internum

A 0asa pre.ia / pembuluh darah janin melewati membran dan

pada ostium uteri internum


46/61

KL2S3;3K2S3

A Pada beberapa kasus klasifikasi plasenta previa bergantung

seberapa besar dilatasi cerviks saat pemeriksaanA Plasenta letak rendah pada 7 cm dilatasi cerviks dapat menja

previa parsialis pada C cm dilatasi

A Plasenta previa totalis sebelum dilatasi dapat menjadi plasen

parsialis pada : cm dilatasi

A Na"un 0 tidak boleh dilakukan untuk "e"eriksa perubplasenta terhadap ostiu" uteri internu", karena akan

"enyebabkan perdarahan hebat


47/61

M>K213SM> P>?2?2&21

A Pembentukan segmen bawah uteri dan dilatasi ostium uteri intera menyebabkan robeknya perlekatan plasenta

A Myometrium pada segmen bawah rahim tidak dapat berkontraksi A Perdarahan dapat berlangsung setelah lahirnya plasenta, dapat te

laserasi serviks dan segmen bawah rahim karena pelepasan plasemanual


48/61

321S3S

A Semua wanita dengan perdarahan uteri pervaginam harus dicurigplasenta previa atau solusio plasenta

A 9! hanya boleh dilakukan jika kelahiran telah direncanakan dan poperasi dengan persiapan dilakukan caesar segera

A >valuasi BS dapat menentukan lokasi plasenta dan menajamka


49/61

P>M>?3KS221 P>1B1D21

A (S% transabdo"inalmerupakan metode termudah, teraman, da"(C5% untuk menentukan lokasi plasenta

A (S% trans.aginal lebih dapat memvisualisasikan ostium uteri inteinvasif tapi pada beberapa penelitian dikatakan aman

A (S% transperinealA 1R) penggunaan rutin jarang dilakukan, dapat mendiagnosis plac


50/61

(S% sebaiknya dilakukan secara

untuk "elihat posisi plasenta


51/61

M212D>M>1

A Pada kehamilan preterm tanpa indikasi untuk kelahiran

A;etus sudah mature

A Kelahiran telah dimulai

A Perdarahan sangat hebat dimana kelahiran harus dilakukan


52/61

K>&2M3L21 P?>!>?M !21P2 313K2S3 K>L2

A bservasi ketat terhadap perdarahan pervaginam dilaku

ibuA M?S hingga menjelang kelahiran sebenarnya ideal, nam

biasanya bisa pulang jika perdarahan berhenti dan fetus

sehat

A Pada penelitian didapatkan tidak didapatkan perbedaan

pada tingkat mortalitas ibu dan bayi pada outpatientdan"Eing and colleagues, #((Fa%


53/61

Pendarahan saatpersalinan

K>L2&3?21


54/61

K>L2&3?21

A Kelahiran secara caesar harus dilakukan pada semua ibu dengprevia, dapat dilakukan insisi transversal maupun vertikal

A Setelah plasenta dilepaskan akan terjadi perdarahan yang hebat segmen bawah rahim yang tidak dapat berkontraksi maksimal

A Perdarahan ditangani secara konservatif, jika tidak bisa dilakukatempat perlekatan dengan benang 0-chromic secara interrupted s

A Dika perdarahan masih masif, histerektomi dilakukan, terutama dimana tempat implantasi plasenta di anterior bekas insisisebelumnya

P>?2?2&21 K2L2 !32


55/61

P>?2?2&21 K2L2 !32

A Perdarahan terjadi pada kala tiga dikarenakan adanya pelepparsial plasenta, dimana darah dapat keluar langsung lewat v"mekanisme Duncan% atau terkumpul di belakang plasenta hplasenta dilahirkan "mekanisme Schultze%

A Masase fundus uteri dilakukanA =ila terdapat tanda lepasnya plasenta, penekanan pada fund

secara manual dapat dilakukanA =ila perdarahan berlanjut, dilakukan pelepasan plasenta secA 1elahirkan plasenta dengan cord traction, teruta"a bila atonia uterus, dapat "enyebabkan in.ersio uteri

S>!>L2& PL2S>1!2 3L2&3?K21


56/61

S>!>L2& PL2S>1!2 3L2&3?K21

A Palpasi fundus harus selalu dilakukan untuk menilai kontuterus

A Masase fundus dilakukan untuk mencegah perdarahan ppartum karena atonia

A apat diberikan infus 7$ B oksitosin pada #$$$ ml ?L+1sebanyak #$ ml+min - 7$$ mB oksitosin per menit bersamdengan masase fundus uteri

A $angan "e"berikan oksitosin yang tidak diencerkanbolus intra.ena karena dapat "enyebabkan hipotensdan arit"ia


57/61


58/61

!atalaksana Khusus


59/61

!atalaksana Khusus

?eference


60/61

?eference

A Eorld &ealth rganiGation "E&%, 7$#$. Pelayanan Keseh

Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujuan, 2va

http/++www.searo.who.int+indonesia+documents+(8F-F$7-7)4-7F4-

pelayanan-kesehatan-ibu.pdf.

A 3lmu Kandungan edisi ketigaPT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroha
http://www.searo.who.int/indonesia/documents/976-602-235-265-5-buku-saku-pelayanan-kesehatan-ibu.pdfhttp://www.searo.who.int/indonesia/documents/976-602-235-265-5-buku-saku-pelayanan-kesehatan-ibu.pdfhttp://www.searo.who.int/indonesia/documents/976-602-235-265-5-buku-saku-pelayanan-kesehatan-ibu.pdfhttp://www.searo.who.int/indonesia/documents/976-602-235-265-5-buku-saku-pelayanan-kesehatan-ibu.pdf


61/61

Aeri"akasih

1. bedah buku kelompok e fix

Documents