01-batuk ((pneumonia, bronkiektasis, tb paru, ppok, bronkitis, bronkiolitis))

Upload: syukur1991

Post on 09-Mar-2016

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

batuk yahoo

TRANSCRIPT

  • Cough Sumber: diktat, Harrison, kitab pudjo,catatan kakak kelas, soca monyet,internet

    By : Steffiany 2012 060 173

    Apa sih batuk itu??

    Manuver expulsive paksa ketika glottis tertutup yang bertujuan untuk mengeluarkan benda asing ( yang dapat berisiko

    dalam menyebabkan inflamasi, atelectacsis ataupun masalah respirasi lainnya)dari dalam saluran pernapasan ataupun

    sebagai reaksi dari rangsangan terhadap reseptor batuk yang ada di beberapa bagian.

    Mekanisme Batuk

    Batuk dapat di stimulasi baik oleh adanya rangsangan terhadap serabut saraf pada reseptor batuk ataupun karena zat

    kimia.

    Reseptor afferent Pusat batuk Efferent Effektor

    Larynx N X BRAIN

    STEM

    NX Laryngeal,tracheal and bronchial

    muscles Trachea

    Bronchus

    Ear canal

    Stomach

    Nose paranasal

    sinuses

    N V N XI Diaphragma.intercostal,abdominal

    And lumbal muscle

    Pharynx N IX N V,VII,XII Airway muscle and accesory

    respiration muscle Pericard

    diaphragma

    N XI

    Iritant type:

    Inflamatory mediator

    Chemical irtans

    Osmotic stimuli

    Mechanical stimuli

    Psychogenic

    Sistem pernapasan memiliki lini pertahanan utama bernama mucociliary system yang terdapat di nasopharynx-

    bronchiolus. Sistem ini berfungsi untuk melindungi dan melapisi terdiri dari : glikoprotein(mucin), lemak, substrate

    organik, air 95%

    fungsi mukus:

    sebagai barier terhadap infeksi dan partikel iritative

    media untuk transport dan pengeluaran dari sel,partikel dan debris yang terperangkap

    memberikan kelembaban dan menghangatkan udara yang masuk

    mempertahankan lingkungan yang baik untuk kerja silia

    Tahapan pada batuk

    fase inspirasi:

    Efektor di muskulus

    Pusat batuk

    Reseptor batuk

    iritasi

    Afferent

    Efferent

  • Glotis terbuka, udara masuk cepat

    Iga bawah terfiksasi akibat kontraksi otot toraks,perut dan diafragma sehingga terjadi peningkatan volume

    paru

    Fase kompresi:

    Glotis tertutup (konduksi otot adduktor kartilago artenoidea) +- 0.2 s

    Tekanan intratorak meningkat (300mmHg) agar terjadi batuk yang efektif

    Fase ekspirasi

    glotis terbuka tiba-tiba sehingga terjadi pengeluaran udara, benda asing/bahan lain dalam jumlah besar

    dengan kecepatan tinggi

    Suara sekret merupakan hasil dari getaran sekret yang ada dan getaran pita suara

  • PNEUMONIA Morphology

    Bacterial pneumonia has two patterns of anatomic distribution: lobular bronchopneumonia and lobar pneumonia. Patchy

    consolidation of the lung is the dominant characteristic of bronchopneumonia, while fibrinosuppurative consolidation of

    a large portion of a lobe or of an entire lobe defines lobar pneumonia

    Etiologi

    Dapat disebabkan oleh berbagai macam organisme seperti bakteri,virus jamur dan protozoa. Pneumonia yang

    acquired di masyarakat disebabkan oleh bakteri gram positif.

    Patogenesis :

    Dapat terjadi melalui berbagai cara:

    1. inhalasi langsung dari udara

    2. aspirasi bakteri yang terdapat di bagian nasofaring dan orofaring

    3. perluasan yang berlangsung dari daerah lain

    4. penyebaran secara hematogen

    5. luka tusuk

    Patofisiologis

    gangguan terjadi pada jaringan parenkim paru disertai dengan bronkiolitis dan gangguan interstitial. Perubahan patologis

    meliputi kerusakan epitel, pembentukan mukus dan akhirnya terjadi penyumbatan bronkus. Lalu terjadi infiltrase=i sel

    radang peribronkial dan terjadi infeksi baik pada jaringan interstitial duktus alveolaris dan maupun dinding alveolus.dapat

    terjadi pembentukan membran hialin dan pendarahan intraalveolar.

    Proses inflamasi oleh makrofag alveolar:

    IL-1 dan TNF menyebabkan demam

    IL-8 dan GCSF melepaskan netrofil menyebabkan sekret purulent dan karena terlokalisir di paru Menyebabkan

    leukositosis perifer

    Mediator inflamasi menyebabkan capilary leak sehingga eritrosit keluar dari kapiler dan menyebabkan hemoptysis

    Peningkatan laju pernapasan menyebabkan alkalosis respiratory

    4 tahap dalam lobar pneumonia

    congestion paru-paru menjadi berat, boggy dan merah. Hal ini diakibatkan oleh pembesaran vaskular

    sehingga intra alveolar terisi dengan neutorfil dan sedikit bakteri.

    red hepatization merupakan kelanjutan dari tahap kongesti dimana jumlah bakteri,fibrin,neutrofil dan

    eritrosit terus bertambah sehingga terjadi kumpulan eksudat di intra alveolar.secara makroskopis, paru-paru

    terlihat merah dan kurang udara yang mirip seperti liver.

    gray hepatization diikuti dengan disintegrasi progresive dari sel-sel yang terdapat dalam fibrinosupurative

    intra alveolar. Sehingga, paru-paru terlihat abu-abu, dan permukaannya kering.

    resolution merupakan tahap akhir dimana terjadi konsolidasi eksudat di dalam alveolar dengan penggunaan

    progresif enzymatic untuk mendiggest sel-sel yang terdapat dalam alveolar.

    Gejala

    demam

    Menggigil

    Sakit tenggorokan

    Nyeri pada otot dan sendi

    Batuk

    Tanda dan gejala Tipik Atipik

    Onset Akut gradual

    Suhu Tinggi, menggigil Kurang tinggi

    Batuk Produktif Nonproduktif

    Sputum Purulent Mukoid

    Gejala lain Jarang Nyeri kepala,mialgia,sakit

  • tenggorokan

    Gejala luar paru Lebih jarang Sering

    Radiologik Konsolidasi lobar Patchy

    laboratorium Leukosit tinggi Leukosit tinggi/normal/rendah

  • Bronkiektasis Definisi

    dilatasi abnormal yang permanen (daerah proksimal) disertai dengan rusaknya dinding bronkus (destruksi otot dan

    jaringa. Biasanya didalamnya ditemukan inflamasi transmural,ulsersi dengan neovaskularisasi dan timbul obstruksi

    berulang karena infeksi. Keadaan yang sering menginduksi terjadi kehilangan elastic dindingnya bronkiektasis adalah

    infeksi,kegagalan drainase secret,obstruksi jalan napasbronkus).

    Pathogenesis

    Bronkiektasis dapat terjadi baik congenital maupun didapat. Pada congenital, terjadi pada kegagalan pembentukan

    cabang-cabang bronkus.Sementara pada orang dewasa, terjadi karena kerusakan komponen otot dan jaringan elastic

    dinding bronkus yang terjadi merupakan hasil induksi oleh agen infeksi serta respon penderita sendiri, dan juga terjadi

    karena proses inflamasi akibat kerusakan jaringan alveolar peribronkial sehingga terjadi fibrosis peribronkial. Diatas

    disebutkan, bahwa salah satu penginduksi bronkiektasis adalah karena proses drainase mucus yang kurang,bronkiektasis

    disebabkan karena kegagalan pembersihan secret menyebabkan kolonisasi kuman dan timbul infeksi oleh organism

    pathogen yang ikut berkontribusi terhadap sputum yang purulen.

    3 klasifikasi bronkiektasis

    silindrik (tubular)

    o terdapat penambahan diameter bronkus bersifat regular dan lumen bronkus tidak begitu

    membesar.pada tipe ini juga ditemukan edem mukosa.

    Varikosa (fusiform)

    o Pada tipe ini, pelebaran bronkus lebih lebar dari bentuk silindris dan bersifat ireguler. Pada tipe ini

    juga didapatkan obstruksi berulang karena infeksi

    Sakuler/ bentuk kistik

    o Dilatasi bronkus sangat progresif menuju ke perifer bronkus. Pelebaran bronkus terlihat seperti

    balon. Kelainan ini juga biasanya terjadi pada bronkus yang besar dan dapat muncul pada

    bronkiektasis congenital. Di dalam bronkus, ditemukan juga ulserasi.

    Etiologi

    Infeksi primer(bakteri,jamur,virus)

    Rokok

    Obstruksi bronkus (tumor endobronkial,atau stenosis bronkus akibat penekan kelenjar getah bening di leher)

    Sindrom young

    Immunodefisiensi

    Defisiensi Alpha 1 tripsin

    Komplikasi sindrom sjogren dan reumatik

    Gambaran klinis

    Tergantung dari beratnya penyakit. Gejala yang disebabkan oleh bronkiektasis : batuk kronik,purulen,panas,lemah, berat

    badan menurun

    Batuk dengan banyak dahak yang bersifat purulen terutama pada pagi hari. Terdapat 3 lapis sputum yaitu lapisan

    busa,lapisan purulen dan lapisan mukoid. Terkadang juga ada bronkiektasis tanpa banyak dahak (tergantung pada tempat

    terserangnya, apakah alirannya baik atau tidak). Penghitungan dahak dapat mengklasifikasikan bronkiektasis ringan,

    sedang, berat.

    15 ml/hari bronkiektasis berat

    Keluhan penyerta

    dyspnea

    nyeri dada pleuritik karena eksaserbasi akut infeksi/batuk kronik

    mengi

    Demam

    Batuk darah (bronkiektasis kering)

    clubbing finger

  • Ronki basah di basal paru karena dahak

    *bronkiektasis kering ditandai dengan batuk darah episodeik, dengan atau tanpa sputum dan biasanya merupakan gejala

    sisa tuberculosis

    PF

    Ronkhi basah

    Ronkhi kering

    Wheezing

    Clubbing finger

    Sianosis

    Pemeriksaan penunjang:

    Dengan CT scan toraks/ radiologi ditemukan gambaran honey comb lung

    bronkografi

    lekositosis (pada proses supuratif aktif)

    DD:

    Def. alpha 1 tripsin

    Aspirasi pneumonia

    Asma

    Bronchitis

    PPOK

    Emfisema

    Empiema

    GERD

    TB

  • TUBERCULOSIS PARU Definisi

    disebabkan oleh bacteri Mycobacterium tuberculosis, yang berbentuk batang sekitar 1-4 mikron. Kuman ini bersifat

    aerob, dan akan tumbuh maksimal pada suhu 37oC dengan PH optimal 6,4-7. Kuman ini disebut sebagai BTA karena

    memiliki lapisan lipid yang meliputunya. Transmisi melalui droplet.

    Pathogenesis

    Dalam perjalanannya, orang yang terkena M.tuberculosis dapat menderita penyakit TB, tergantung dari daya tahan pasien

    dan kekuatan dari imun sel orang itu sendiri.

    TB sendiri dibagi menjadi 2, TB primer dan TB post primer

    Pda awal mulanya, bakteri M tuberculosis masuk melalui droplet dan normalnya akan ditahan oleh system mucocilliary.

    Akan tetapi, sebagian kecil dari kkuman yang tidak tersaring akan diteruskan menuju alveolus. Di alveolus, kuman-

    kuman taddi di fagosit oleh sel makrofag alveolus (dust cell). Tapi, dari seluruh kuman yang di fagosit ini, ada kuman-

    kuman pintar yang dapat bertahan dalam fagosom. ( cara bertahannya, dengan menurunkan ion ca2+ yang akan masuk

    kedalam sel oleh glikolipid dinding sel bakteri, selain itu juga ditemukan adanya hambatan PI3P pada fagosom M

    tuberculosis.) si kuman ini juga hebat karena bisa memblok muncul antigen baru yang untuk dikenali buat autofagi. Nah,

    kalo si kuman bisa melakukan ini semua, dia bakal bisa bertahan dan bereplikasi di dalam fagosom.

    Tuberculosis Primer:

    Terjadi beberapa saat setelah mendapat infeksi M. tuberculosis. Biasanya disertai oleh demam dan kadang-kadang

    terdapat pleuritic chest pain. (kalo di daerah yang endemic dengan TB, biasanya terjadi pada anak-anak). Lesi yang

    paling sering terlihat pada pemeriksaan rontgen thoraks terdapat pada lobus media dan lobus basalis dikarenakan udara

    yang dihirup lebih banyak didistribusikan ke daerah bagian situ. Lesi yang muncul disebut ghon focus. Ghon focus ini

    muncul karena adanya bakteri-bakteri yang dimakan oleh makrofag. Nantinya si ghon focus ini bakal kalsifikasi dan buat

    ghon complex (The Ghon focus, with or without overlying pleural reaction, thickening, and regional lymphadenopathy).

    Biasanya kita dapat menemukan ghon focus di daerah perifer dan biasanya disertai dengan transient hilar serta

    limfadenopati paratrakeal. (di beberapa pasien ada erythema nodusum di kaki dan phlyctenular conjunctivitis. Efusi

    pleura yang biasanya ada pada 2/3 pasien merupakan hasil dari penetrasi basil ke ruang pleural yang sumberny dari focus

    yang ada di subpleural. Kalo dikasus yang parah, lesi-lesi itu pasti akan progress cepat dan akan nekrosis dan bentuk

    kavitas.

    Selanjutnya kompleks ghon ini akan berkembang menjadi:

    Sembuh tanpa meninggalkan cacat

    Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas

    Berkomplikasi dengan menyebar secara hematogen, limfogen dan bronkogen

    Gambaran mikroskopik Tb millier

    TB post primer

    Kuman yang dorman pada TB primer dapat kembali menjadi aktif jika ada induksi dari luar maupun tidak.

    Kejadian ini akan terjadi setelah beberapa tahun setelah TB primer. Dimulai dari serangan dini yang berlokasi pada

    region atas paru dan mengadakan invasi ke parenkim dan tidak ke hilus paru. Hal ini bergantung pada virulensi serta

    imunitas pasien. Dan dapat menjadi

    Teresorbsi tanpa cacat

    Mula-mula meluas tetapi segera menyembuh dengan serbukan fibrosis, dan ada yang membungkus diri dan

    membentuk perkapuran

    Meluas dimana granuloma berkembang dan menghancurkan jaringan sekitarnya membentuk perkijuan. Dan

    jika dibatukkan, akan membentuk kavitas yang semula berdinding tipis lalu mengeras.

  • Manifestasi klinis :

    Batuk-batuk

    Batuk darah

    Sesak nafas

    Nyeri dada

    Demam

    Lemas

    Keringat malam

    Anoreksia

    PF:

    pada awalnya tidak ada keluhan

    pada perkusi, pada bagian apex/ basilar paru terdapat perubahan suara

    pada auskultasi ditemukan suara nafas melemah, ronkhi basah

    PP:

    BTA positif:

    mikroskopik +

    mikroskopik +, biakan +

    mikroskopik + radiologic +

    #kita ga bisa bilang pasien ini + TB kalau Cuma liat dari gambaran radiologic aja

    BTA negative:

    Radiologic + klinis +

    Mikroskopik -. Biakan

    Mikroskopik Biakan +

    Bekas Tb paru:

    Radiologic + (kavitas, infiltrate)

    Gejala -,biakan -, mikroskopik

    Cek radiologi

    Tes tuberculin (untuk infeksi latent)

  • PPOK Terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema

    Terjadinya kelainan ini sebagian besar karena rokok. Dmn mekanismenya adalah:

    Cotinin, metabolit yang toksik drpd nikotin, dpt menurunkan detak mukosilier

    Iritasi asap rokok menyebabkan perubahan sel goblet yaitu membesar dan bertambah banyak. Hal ini

    menyebabkan peningkatan sekresi mukus. Slain itu, tjd juga gangguan dalam transport klorida. Dlm keadaan

    normal, Cl- keluar dari sel epitel melalui Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator (CFTR) ke

    mukus. Hal ini menyebabkan keluarnya Na+ yg sifatnya positif utk mempertahankan keseimbangan elektrik,

    disertai dgn keluarnya air, shg mukus menjadi lbih cair

    Mengganggu siliogenesis (dipengaruhi oleh kadar asap rokok)

    Membawa masuk ROS kedalam parenkim paru

    Asap rokok dpt membawa perubahan kpd mukosa respiratorius ataupun parenkim paru scr langsung, ttp kerusakan pd

    PPOK scr total jg dipengaruhi oleh krn respon imun kt sendiri. Respon imun ini jg berperan bilamana iritasi disebabkan

    bukan oleh asap rokok ttp oleh iritan lainnya (polusi, dll)

    Mekanisme bagaimana CD8 menghancurkan epitel alveolar adalah dgn menghasilkan granzim dan perforin. Kedua zat

    tsb menginduksi apoptosis alveolus. Dlm keadaan normal, metaplasia drpd sel goblet jg tjd melalui mekanisme yg EGFR-

    induced. Mekanismeny adalah neutrofil mensekresikan TNF-alpha yg menyebabkan EGFR diekspresikan. Stlh itu,

    neutrofil jg menghasilkan ROS dan pro-TNF alpha yg bila dicleave jd TNF-alpha yg dpt jd ligand bagi EGFR. Slain

    metaplasia, pembentukan mucin jg tjd didalam sel shg tjd hipersekresi (ditandai dgn bulatan hitam pd gambar)

  • Inspeksi

    Barrel chest disebabkan oleh penumpukan udara didlm paru2 yg sulit utk dikeluarkan lagi. Hal ini dpt tjd krn

    pada saat ekspirasi, saluran udara proximal drpd alveoli berada dlm keadaan kolaps. Hal ini dpt disebabkan oleh

    fibrosis otot polos, padahal tonus otot poloslah yg menjaga agar bronkiolus dpt ttp paten. Penyebab lainnya

    adalah daripada parenkim paru yang seratnya adalah serat elastin. Hal ini menyebabkan paru2 tdk dpt kembali

    dgn baik ke ukuran pre-inspirasiny

    Pursed-lips breathing suatu usaha utk menjaga saluran udara ttp paten utk waktu yg lebih lama pd org dgn

    PPOK, shg ekspirasi dpt dilakukan hingga slesai

    Penggunaan otot bantu napas

    Gejala gagal jantung kanan bilamana PPOK menyebabkan cor pulmonale

    Emfisema pink puffer. Pink krn pd emfisema, tdk terjadi ventilation-perfusion mismatch. Hal ini krn pd

    emfisema kerusakan parenkim paru jg disertai dgn kerusakan PD. Krn itu, daerah yg tdk mendapat ventilasi baik

    memang perfusinya tdk baik. Krn itu, darah dpt dialirkan ke daerah lain yg ventilasinya masih baik. Hal ini

    menyebabkan hypoxia tdk terlalu parah -> pink. Puffer -> a short forceful exhalation of breath (Farlex). Pd

    emfisema, kerusakan jaringan elastin menyebabkan end-expiratory volume drpd paru lebih besar krn gangguan

    recoil. Hal ini menyebabkan inflasi paru tdk bs sempurna -> inspirasi jd tdk bs maksimal. Sbagai kompensasi,

    akan tjd hiperventilasi. Napas jg menjadi forceful krn kolaps saluran napas, shg perlu pakai otot2 pernapasan

    tambahan

    Bronchitis kronik blue bloater. Krn tdk tjd kerusakan pembuluh darah, maka darah dpt dialirkan ke area yg

    ventilasinya tdk baik. Hal ini menyebabkan ventilation-perfusion mismatch yg menyebabkan hypoxia menjadi

    lebih berat blue. Bloater adalah hasil drpd edema perifer yg disebabkan oleh cor pulmonale -> gagal jantung

    kanan

  • Bunyi napas tambahan Mengi /wheezing : bunyi terus menerus yang mempunyai durasi lebih dari 250 milidetik, dan timbul akibat penyumbatan

    jalan napas. Tingkatan bunyi yang dihasilkan tergantung dari seberapa tinggi derajat obstruksi dan kecepatan udara yang

    ada. Jika kecepatan udara tinggi dan obstruksi berat maka suara yang dihasilkan tinggi.

    Ronkhi / rales: terjadi karena terdapat gelembung udara yang keluar masuk di saluran napas.

    bunyi ronkhi dibagi 2

    ronkhi basah : biasanya kita sebut dengan crackles (bunyinya ini juga bisa terdengar di akhir inspirasi karena alveoli yang

    kolapsdan berusaha mengembang saat inspirasi)

    Ronkhi basah kasar terjadi pada saat inspirasi dan terdengar seperti suara gelembung pecah yg keras karena

    terdapat di saluran napas besar

    Ronkhi basah sedang terjadi karena adanya secret yang menumpuk di cabang2 bronkus dan tidak terlalu

    banyak suara gelembungnya

    Ronkhi basah halus, bunyinya seperti gesekan rambut dan tidak terdengar ada suara gelembung pecah.

    (bronkopnemonia awal)

    Ronkhi sebagai indikasi adanya penyakit paru interstitial dan adanya secret di saluran pernapasan

    Ronkhi kering/coarse ronkhi :

    o Terjadi karena adanya obstruksi dari saluran pernapasan pada saat ekspirasi sehingga kadang muncul

    suara bernada tinggi seperti mengi.

    Pleural friction rub : suara yang diakibatkan karena adanya inflamasi antara pleura parietalis dan pleura visceralis.

    Karakteristik bunyi ini dengan adanya bunyi kriat-kriut (creaking) yang terdengar selama inspirasi dan kadang saat

    ekspirasi.

    Stridor : suara yang terdengar pada bagian trakea dan laring. Terjadi karena adanya benda asing ataupun obstruksi pada

    dinding saluran napas bagian atas. Mekanisme terjadinya stridor sama dengan wheezing dimana aliran udara yang

    tinggi mendesak keluar terhadap saluran pernapasan yang sempit.

    Bronchial leak squeak: tanda yang menunjukkan adanya fistula bronkopleurokutaneus, dan terjadi saat melakukan

    maneuver valsava. Mekanismenya : turbulensi aliran udara bertekanan tinggi yang melalui saluran yang sempit.

    (jarang)

  • BRONKHITIS Merupakan peradangan pada saluran bronkus

    Akut: batuk dengan atau tanpa sputum < 3 minggu

    Kronis: batuk dengan sputum selama 3 bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun

    Etiologi:

    Akut: bakteri(jarang),virus(RSV)

    Kronis: polusi udara dan rokok

    Patofisiologi

    Etiologiiritasi saluran napas inflamasikerusakan mukosiliarsekresi mukus>> penumpukan mukusobstruksi

    bronkuslebih mudah terkena infeksi tambahan

    Inflamasi juga dapat menyebabkan kolapsnya bronkus.

    Asap rokok dapat menyebabkan perubahan di daerah bronkus dengan adanya hiperplasia sel goblet dan pembesaran

    kelenjar mukosa.

    Pada bronkhitis, akan ditemukan adanya neutrofil serta infiltrasi monosit dan sel CD8+ di sputum.(pembeda dengan

    ASTHMA)

    Untuk mekanisme infeksi hingga sekarang belum diketahui bagaimana mekanisme secara langsungnya.

    Pada bronchitis, akan ditemukan beberapa perubahan seperti peribronchial fibrosis, hypertropi sel kelenjar

    serta otot polos serta neovascularisasi. Ke empat fenomena ini sebenarnya merupakan kompensasi perbaikan

    dari trauma yang muncul. Tetapi sebagai gantinya, fenoomena ini akan menyebabkan penghambatan jalan

    napas.

    PF :

    Sputum terdapat monocyte,cd8+dan neutrofil

    Barrel chest karena hipertrofi otot nafas

    Pursed lips breathing untuk mengeluarkan CO2(?)

    PP:

    Tes spirometri

    FVC/FEV menurun

  • Bronkiolitis Inflamasi pada bronkiolus yang biasanya jarang terjadi pada orang dewasa dan sering terjadi pada anak-anak terutama

    usia

  • PP:

    Hiperinflasi paru

    Diafragma mendatar saat rontgen

    Sebenarnya, bronkiolitis merupakan penyakit yang self limiting karena merupakan infeksi dari RSV, namun jika berlanjut

    dapat menyebabkan kelainan paru seperti emfisema dan bronkiolitis obliterans

    Penggunaan bronkodilatator tidak berfungsi pada penyakit ini

    Tatalaksana yang paling cepat untuk mengatasi bronkiolitis akut yaitu dengan pemberian oksigen

    Sulit untuk men-judge apakah bronkhitis dan bronkiolitis terjadi sendiri-sendiri atau tidak.

    Batuk yang terjadi pada bronkiolitis,bronkhitis,asthma merupakan hasil perangsangan inflamasi terhadap reseptor batuk

    yang ada di saluran pernapasan, serta merupakan suatu reaksi fisiologis dari sel mukosiliar untuk mengeluarkan mukus

    yang mengendap di saluran pernapasan.