009 akbid bab i-iv titin

Upload: saswin-usman

Post on 19-Jul-2015

975 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya yang di laksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, Walaupun masih di jumpai berbagai masalah dan hambatan. Untuk meningkatkan daya ungkit pembangunan kesehatan, Departemen Kesehatan Mencanangkan Visi terbaru yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Peningkatan pembangunan kesehatan ditujukan untuk

meningkatkan kualitas manusia Indonesia agar dapat memiliki daya juang dalam melaksanakan pembangunan nasional (Depkes RI, 2009). WHO (World Health Organization) menerangkan bahwa memberikan ASI selama 6 bulan dapat menyelamatkan 1,3 juta jiwa di seluruh dunia, termasuk 22% nyawa yang melayang setelah kelahiran. Beberapa penyebab kematian bayi dikarenakan gizi kurang, gizi buruk, dan gangguan pencernaan atau diare. Sementara itu , menurut UNICEF ASI Esklusif dapat menekan angka kematian bayi di Indonesia.UNICEF menyatakan bahwa 30.000 kematian bayi di indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap tahun bisa dicegah dengan pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan sejak jam pertama setelah kelahirannya tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada bayi (Sunar, 2009).

1

Angka kematian bayi baru lahir secara nasional adalah 34 jiwa per 1.000 kelahiran hidup, dan angka kematian anak dibawah lima tahun mencapai 44 jiwa per 1.000 kelahiran hidup. Ibu-ibu melahirkan baru sekitar 22% memberikan ASI eksklusif kepada bayinya (Kepmenkes, 2010). Pemberian ASI secara Esklusif dilakukan berdasarkan Kepmenkes No. 450/Menkes/SK/IV/2004, tentang pemberian air susu ibu secara eksklusif bagi bayi Indonesia menetapkan pemberian ASI secara eksklusif sejak bayi lahir sampai dengan bayi berusia enam bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun. WHO (World Health Organization) telah

merekomendasikan bahwa agar bayi baru lahir mendapat ASI Eksklusif (tanpa tambahan apa-apa) selama enam bulan , sebab ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai dengan pertumbuhan optimal (Depkes, 2007). ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lainnya, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur enam bulan. Salah satu kekaguman kita tentang cinta Tuhan Kepada umatnya kita dapat rasakan ketika ibu mulai menyusui bayinya dengan ASI (Air Susu Ibu). Proses ini merupakan mukjizat yang harus disyukuri dan dimanfaatkan seoptimal mungkin. ASI dikatakan sebagai mukjizat, hal ini dapat kita pahami dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa tidak ada makanan di dunia ini yang sesempurna ASI (Hubertin, 2003).

2

WHO menganjurkan pemberian ASI Eksklusif, yaitu ASI saja tanpa tambahan apapun selama 6 bulan pertama. Berbagai penelitian menunjukan bahwa pemberian ASI saja dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi hingga bersusia 6 bulan (RSP Cibubur, 2010). Modal dasar pembentukan manusia berkualitas di mulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI), sejak dini. Terutama pemberian ASI Eksklusif yaitu pemberian hanya ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia enam bulan. Dalam meningkatkan program ASI Eksklusif seorang ibu berperan sangat dominan dalam pemberian ASI Eksklusif kepada bayinya. Peran seorang ibu dalam keluarga adalah sebagai pengasuh, pendidik, pelindung bagi sanak-anaknya. Saat ini banyak Ibu-ibu yang berperan selain ibu rumah tangga juga sebagai pencari nafkah, sehingga waktu untuk menyusui bayinya sangat kurang dan kebutuhan nutrisi atau makanan bergizi tidak terpenuhi (Utami, 2000). Banyak alasan yang sering didapat dalam masyarakat mengapa tidak memberikan ASI secara ekslusif. Alasan itu seperti budaya, mitos serta pengetahuan atau pemahaman ibu tentang cara pemberian ASI eksklusif masih kurang di kalangan masyarakat (Nadin, 2009). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2009 terlihat bahwa jumlah bayi sebanyak 43.389 jiwa, bayi yang diberi ASI ekslusif sebanyak 20.274 bayi (46.7%), sedangkan bayi yang tidak diberi ASI ekslusif sebanyak 23.115 bayi (53.3%) (Dinkes sulteng, 2009).

3

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi Biromaru pada tahun 2010 terlihat bahwa jumlah sasaran pada bayi sebanyak 2242 bayi, dengan jumlah bayi yang diberi ASI ekslusif sebanyak 1391 bayi (62%), dan bayi yang tidak diberi ASI ekslusif sebanyak 848 bayi (38%) (Dinkes Kabupaten Sigi, 2010). Data yang diperoleh dari Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi pada tahun 2011 dari bulan Januari-April sebanyak 672 bayi, sedangkan bayi yang mendapatkan ASI ekslusif 137 bayi (20,4%), sedangkan bayi yang mendapat MP-ASI sebelum 6 bulan sebanyak 535 bayi (79,6%) (Puskesmas Biromaru, 2011). Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Biromaru kecamatan Sigi tahun 2011. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kecamatan Sigi tahun 2011?. C. Tujuan Penelitian Diketahuinya pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kecamatan Sigi tahun 2011.

4

D. Manfaat Penelitian 1. Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan bagi institusi Akademi Kebidanan Graha Ananda Sulawesi Tengah agar dapat menjadi bahan pustaka bagi mahasiswa yang akan datang 2. Institusi Puskesmas Biromaru Sebagai bahan acuan dalam peningkatan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Biromaru Kecamatan Sigi. 3. Bagi Peneliti Sebagai pengalaman yang paling berharga dalam penerapan metode penelitian.4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat memberikan informasi dan bahan acuan untuk peneliti berikutnya mengenai ASI Eksklusif.

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusifa. ASI Eksklusif adalah bayi yang diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan

seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim, kecuali vitamin dan mineral, dan obat (Utami, 2000).b. ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan,

diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan lainnya walaupun hanya air putih sampai bayi berumur enam bulan (Depkes, 2008). 2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif. Manfaat pemberian ASI bagi bayi, bagi ibu, keluarga dan negara adalah: a. Bagi Bayi1)

ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi.

2)3)

ASI merupakan merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi. Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit ketimbang bayi yang tidak memperoleh ASI. Ketika ibu tertular penyakit melalui makanan, seperti gastroenteritis atau polio, maka antibodi ibu terhadap penyakit akan di berikan kepada bayi melalui ASI.

6

4) Bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit

kuning. Jumlah bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring di berikannya kolostrum yang dapat mengatasi kekuningan, asal bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tidak diberi pengganti ASI. 5) Menigkatkan kecerdasan karena ASI mengandung lebih dari 100 jenis zat gizi dalam ASI antara lain AA, DHA, Taurin dan Spigomielin.6) Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI makin

mendekatkan hubungan ibu dan anak, bayi merasa aman, nyaman dan terlindung.7) Beberapa penyakit yang jarang menyerang bayi yang diberi ASI

antara lain Kolik, kematian bayi secara mendadak atau SIDS Sudden Infont Death Syndrome ), eksem, dan ulcerative colitis. b. Bagi Ibu.

(

1) Mengecilkan rahim karena sekresi oksitosin juga menyebabkan

rahim kembali kebentuk sebelum hamil, proses pengecilan ini akan lebih cepat di bandingkan dengan ibu yang tidak menyusui. 2) Lemak di sekitar pinggul dan paha yang di timbun pada masa kehamilan berpindah kedalam ASI, sehingga ibu cepat langsing kembali.3) Resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang

menyusui bayi lebih rendah daripada yang tidak menyusui bayi.

7

4) Menyusui lebih menghemat waktu karena ibu tidak perlu menyiapkan botol susu, dot, dan lain sebagainya. 5) ASI selalu bebas kuman, sedangkan campuran susu formula belum tentu steril.6) Menjarangkan kehamilan, biasanya ibu yang memberikan ASI

Eksklusif akan mengalami keterlambatan menstruasi. Metode LAM (the Lactation Amenorrhea Method) termasuk salah satu tehnik kontrasepsi atau KB alamiah, hasil penelitian menjelaskan bahwa ibu yang memberikan ASI Eksklusif dan belum mengalami mentruasi, maka biasanya tidak akan hamil selama 6 bulan setelah melahirkan. 7) Ibu menyusui bayinya memperoleh manfaat fisik dan emosional. c. Bagi Keluarga. 1) Tidak perlu menghabiskan banyak uang yang memberi susu formula, botol susu, serta kayu bakar atau minyak tanah untuk merebus air, susu, dan peralatanya. 2) Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan sedikit biaya guna parawatan kesehatan. 3) Penjarangan kehamilan akibat efek kontrasepsi LAM dan ASI Eksklusif. 4) Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap sedia.

8

d. Bagi Masyarakat Dan Negara.1) Menghemat devisa negara lantaran tidak perlu menginpor susu

formula dan peralatan lainya. 2) Bayi sehat membuat negara lebih sehat. 3) Penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit. 4) Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian.3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan ASI Eksklusif

a. Aspek psikologik menyusui 1) Rasa Percaya Diri Untuk Menyusui Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu. Kemauan yang besar dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produkasi ASI. 2) Hubungan / interaksi ibu bayi Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada ikatan bayi tersebut. Hubungan interaksi ibu dan bayi paling mudah terjadi selama 1/2 jam pertama dan mulai terjalin beberapa menit sesudah bayi mulai disusui sedini mungkin, yaitu dalam 5 menit setelah bayi dilahirkan.

9

3) Pengaruh kontak langsung antara ibu bayi

Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit ( skin to skin contact ) dan mencium aroma yang khas antara ibu dan bayi merasa aman dan puas karena melalui denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim. b. Aspek Kecerdasan Interaksi ibu bayi dalam kandungan nilai gizi ASI yang di butuhkan untuk perkembangan system syarap otak dapat meningkatkan kecerdasan bayi. c. Aspek Neurologis Mengisap dan bernafas dapat terjadi pada bayi baru lahir dengan mengisap payudara ketidak sempurnaan kordinasi syaraf tersebut dapat lebih baik. d. Aspek Ekonomis5) Dengan menyusui secara dini, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya

dan makanan bayi sampai sedikitnya umur 6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula serta membeli peralatan dan biaya pengobatan yang disebabkan oleh dampak negatif penggunaan susu formula (Sunar, 2009).

10

4. Beberapa Permasalahan Dalam Pemberian Makanan Bayi/Anak Umur 0

24 bulan. a. Pemberian makanan pralaktal (makanan sebelum asi keluar). Pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa,air tajin,air teh, madu, dan pisang yang diberikan kepada bayi baru lahir sebelum ASI keluar.Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan bayi,dan mengganggu keberhasilan menyusui b. Kolostrum dibuang Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memberikan colostrum kepada bayinya. c. Penggunaan satu payudara Penggunaan hanya satu payudara, dimana menyusui hanya Satu payudara berarti ASI yang dikonsumsi tidak cukup. Kombinasi pemberian ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan bayi kurang gizi.pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini dapat menurunkan konsumsi ASI dan menimbulkan gangguan pencernaan/diare. Sedang bila terlambat menyebabkan bayi kurang gizi. d. Pemberian MP-ASI yang terlalu dini atau terlambat Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 6 bulan) menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak. e. Kebersihan kurang

11

Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat menyediakan dan memberikan makan pada anak. Masih banyak ibu yang menyuapi anak dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare dan lain-lain. f. Pemberian MP-ASI yang di berikan tidak cukup Pemberian MP-ASI pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan tidak cukup baik kualitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak, dapat menyebabkan anak kurang gizi terutama energi dan protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak. g. Pemberian MP-ASI sebelum ASI Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MPASI dapat menyebabkan ASI kurang di konsumsi. Pada periode ini zatzat yang di perlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan pemberian MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI. h. Frekuensi pemberian MP-ASI

12

Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi anak tidak terpenuh.i. Pemberian MP-ASI terhenti karena ibu kembali bekerja di daerah semi

perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena kurangnya pemahaman tentang manajemen laktase pada ibu bekerja. Hal ini menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang di perhatikan.5. Komposisi ASI

a. Kolostrum 1) Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan tidak jarang kita mendengar seorang ibu mengatakan ASI saya belum keluar, sebenarnya meski ASI yang keluar pada hari tersebut sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada pada payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 2 hari. 2) Cairan yang encer dan sering kali berwarna kuning atau dapat pula berwarna jernih, ini lebih menyerupai darah dari pada susu sebab mengandung sel hidup yang mempunyai sel darah putih yang dapat membunuh kuman. 3) Merupakan pancahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan datang.

13

4) Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matang, mengandung zat anti infeksi 10 17 kali lebih banyak di bandingkan ASI matang. Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang. 5) Volume kolostrum 150 300ml / 24 jam.6) Kolostrum harus diberikan pada bayi

Adapun manfaat kolostrum adalah a) Sebagai obat yang mengandung zat kekebalan yang sangat berguna bagi bayi, karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi dan alergi.b) Kolostrum harus segera di berikan kepada bayi, karena

colostrum dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi hari-hari pertama setelah kelahiran.c) Jumlah colostrum yang harus diproduksi, bervariasi tergantung

dari isapan bayi pada hari-hari pertam kelahiran, walapun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi oleh karena itu harus diberikan pada bayi.d) Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi,

karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama setelah persalinan.e) Membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran bayi yang

pertama berwarna hitam kehijaun (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru

14

lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibody yang siap melindungi ketika kondisi bayi sangat lemah. Kandungan hidrat arang dalam kolostrum lebih rendah di banding ASI matur. Karena adanya tripsin inhibator, hidrrohsisprotein didalam usus bayi menjadi sempurna. Hal ini sangat menguntungkan karena dapat melindungi bayi. Bila protein asing yang masuk, akan terhambat sehingga menimbulkan alergi. b. ASI Transisi 1) ASI yang keluar dari hari ke-1 atau ke-7 sampe hari ke-10 atau ke-14 setelah kolostrum ASI matang. 2) Kadar protein merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meningkat. 3) Volume akan makin meningkat. c. ASI Matur1) Merupakan ASI yang

dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan

seterusnya komposisi relatif constant.2) Pada ibu yang sehat produksi ASI cukup,ASI merupakan makanan

satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan (Utami, 2000).6. Tanda-tanda Posisi Menyusui yang benar a. Tanda pertama adalah tidak adanya rasa nyeri,tampak sehat.

15

b. Tanda kedua adalah memperhatikan payudara ditopang dengan baik oleh

jari-jari yang jauh dari puting.c. Tanda ketiga adalah seluruh badan bayi ditopang

dan mendekati ke

payudara hidung berhadapan dengan puting.d. Tanda keempat adalah irama isapan lambat. e. Tanda kelima adalah bayi puas dengan tenang pada akhir menyusui. 7. Langkah-langkah Menyusui a. Cuci tangan dengan benar terlebih dahulu menggunakan sabun dan air

bersih.b. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting dan areola mamae. c. Letakkan bayi menghadap perut ibu/payudara, mulai dari payudara yang

terakhir belum dikosongkan.d. Terutama jika payudara terlalu besar, pegang payudara dengan dengan

ibu jari di atas dan jari lainnya menopang bagian bawah payudara.e. Jika perlu, rangsang bayi untuk membuka mulut dengan menyentuhkan

jari ke sisi mulutnya.f. Dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, dengan puting dan

areola mamae dimasukan ke mulut bayi.g. Setelah payudara yang dihisap bayi terasa kosong, lepaskan isapan bayi

dengan menekan dagunya ke bawah atau jari kelingking ibu dimamsukkan ke mulut bayi.h. Susui berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong.

16

i. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting dan areola sekitarnya,

kemudian biarkan kering dengan sendirinya (jangan dilap).j. Sendawakan bayi (Depkes, 2008). 8.

Keunggulan- keunggulan ASI sebagai berikut :

a. ASI bersih/bebas kontaminasi meskipun memungkinkan terkontaminasi

melalui punting susu, akan tetapi bakteri ini tidak diberi kesempatan berkembang baik karena ASI yang di minum tidak mengandung zat infeksi.b. Imonoglobulin, terutama Imunoglobulin (IgA) kadarnya lebih tinggi

dalam kolostrum di bandingkan dengan ASI.c. Laktoferin sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan

dalam ASI yang mengikat zat besi (ferum) di saluran pencernaan.d. Lysosime suatu enzim yang juga melindungi bayi terhadap bakteri dan

virus yang merugikan. Lysosime dalam jumlah yang 300 kali lebih banyak pada ASI dari pada susu sapi. Enzim ini aktif mengatasi bakteri E.coli dan salmonella.e. Sel darah putih, selama 2 minggu aktif pertama ASI mengandung lebih

dari 4000 leukosit (Sunardi, 2008).

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengidraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan oleh pancaindra manusia yakni indra penglihatan, penciuman, rasa, dan raba.

17

Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2007). Secara umum, tingkat pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:1. Tahu ( know )

Tahu diartikan sebagai suatu pengikat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang speksifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Menurut peneliti tahu adalah kemampuan dari responden untuk mengingat kembali dan mampu untuk menyebutkan, menyatakan hal-hal yang telah dipelajari, contonya: dapat menyebutkan manfaat ASI Eksklusif.2. Memahami (comprehension).

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan meramalkan dan sebagainya terhadapat objek yang di pelajari. Menurut peneliti memahami diartikan sebagai kemampuan dari responden untuk dapat memberikan gambaran atau penjelasan, contonya dapat menjelaskan mengapa ASI Eksklusif itu penting.3. Amplikasi (application)

Amplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Amplikasi

18

ini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam kontek atau situasi lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statisik dalam perhitungan-perhitungan hasil

penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (Problerm Solving Cycle) kasus yang di berikan.4. Analisasi (analysis)

didalam pemecahan masalah kesehatan dari

Analisasi adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisasi ini dapat dari penggunaan kata-kata kerja, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya. Menurut pengertian analisasi diartikan sebagai kemampuan dari responden untuk dapat menganalisasi, menjabarkan suatu materi mengenai ASI Eksklusif.

5. Sintensis (synthensisi)

Sintensis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menggabungkan bagian-bagian dari suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dari kata lain sintensis ini suatu kemampuan untuk menyusun formula baru dari Formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun dan sebagainya terdapat suatu teori atau Rumusan-rumusan yang telah ada.

19

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian-penelitian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria yang ada. Misalnya, dapat membandingkan antara bayi yang cukup ASI Eksklusif dengan bayi yang tidak.

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERSIONAL

A. Kerangka Konsep Kerangka Konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010).

20

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kerangka Konsep

Pengetahuan ibu menyusui

ASI Eksklusif

B. Definisi Opersional Definisi Opersional adalah suatu definisi yang diberikan kepada variabel dengan cara memberikan arti mepspesifikan kegiatan atau pun memberikan operasional yang di perlukan untuk mengukur variabel tersebut. 1. Pengetahuan ibu Definisi : Pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang pemberian ASI

Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan yang meliputi pengertian, kandungan, manfaat bagi ibu dan bayi dan teknik menyusui. Alat Ukur Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur : Kuesioner : Pengisian Kuesioner : Ordinal : Baik jika jumlah skor 6 Kurang baik jika jumlah skor < 6

21

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu memberikan gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif di wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi tahun 2011. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Biromaru pada bulan September-Oktober 2011.

22

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau yang di teliti (Notoatmodjo, 2010). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2011 yaitu sebanyak 672 orang. 2. Sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007). Sampel diambil dari kunjungan rata-rata para ibu yang memiliki balita yang berkunjung ke wilayah kerja Puskesmas Biromaru. Tekhnik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah tekhnik nonprobability sampling pengambilan sampling dilakukan secara aksidental sampling dimana cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru selama 2 minggu. Setelah dilakukan penelitian, Peneliti mendapatkan masalah pada hari kesepuluh jarang para ibu yang memiliki balita datang ke Puskesmas, maka peneliti berinisiatif untuk mengikuti Posyandu. Pada penelitian ini yang termasuk kriteria inklusi adalah :1. Ibu yang mempunyai bayi umur 0-6

2. Ibu yang memberikan Asi Eksklusif 3. Ibu yang bersedia menjadi respondent

23

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi.pada penelitian ini yang termasuk kriteria eksklusi adalah : 1. Ibu yang tidak memberikan Asi Eksklusif D. Pengumpulan Data.1. Data Primer adalah Data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. a. Kuesioner untuk pengetahuan 10 pertanyaan b. Kuesioner ini menggunakan skala Guttman dengan alternatif jawaban ya dan tidak. 1)2)

Bila jawaban ya diberi skor 1 Bila jawaban tidak diberi skor 0

2. Data Sekunder adalah merupakan data yang diperoleh peneliti dari pihak

lain Puskesmas Biromaru pada tahun 2011. Dalam melakukan pengolahan data dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yaitu :a. Editing, yaitu memeriksa kembali data yang sudah dikumpulkan apakah

ada kesalahan atau tidak.b. Coding, yaitu pemberian nomor kode atau bobot pada jawaban yang

bersifat kategori.

24

c. Tabulating, yaitu penyusunan atau perhitungan data berdasarkan variabel

yang diteliti.d. Describing, yaitu menggambarkan atau menjelaskan data yang sudah

dikumpulkan. E. Analisa Data Untuk keperluan analisa data, maka sumber data yang diperoleh dari hasil penelitian dikumpulkan kemudian dianalisa dan dituangkan secara deskriptif menggunakan analisa univariat dengan cara : 1. Median :

menghitung nilai tengah kelompok data yang diurutkan (Array Data) untuk menentukan nilai median harus ditentukan posisi. Dengan Rumus

n 2

Keterangan : n = sampel 2. frekuensi P= Distribusi

F x 100% = ..% N

P = Proporsi F = Jumlah jawaban dari setiap alternatif

25

N = Banyaknya responden yang menjawab (Notoatmodjo,2010) F. Penyajian Data Bentuk penyajian data adalah textular dan tabular tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian.

26