muchlasyulianto.weebly.commuchlasyulianto.weebly.com/.../1/3/3/11336146/proposal.docx · web...

32
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains). Al-Quran dan Al-Sunah mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang lebih tinggi.(Mahdi.1994:39) Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Quran mengindahkan teknologi sebagai suatu ilmu yang murni dan lengkap, tetapi hanya menyinggung beberapa aspek penting dari teknologi itu dengan menyebutkan beberapa kasus atau peristiwa teknik. Perlu diingat bahwa Al-Qur’an bukan buku teknik sebagaimana juga buku astronomi, fisika, dan lain-lain, melainkan kitab suci yang berisi petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Karenanya kalau Al-Quran menyinggung masalah teknik, maka 1

Upload: dinhnga

Post on 18-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah

penekanannya terhadap masalah ilmu (sains). Al-Quran dan Al-Sunah mengajak

kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan serta menempatkan

orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang lebih tinggi.(Mahdi.1994:39)

Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan.

Al-Quran mengindahkan teknologi sebagai suatu ilmu yang murni dan

lengkap, tetapi hanya menyinggung beberapa aspek penting dari teknologi itu dengan

menyebutkan beberapa kasus atau peristiwa teknik. Perlu diingat bahwa Al-Qur’an

bukan buku teknik sebagaimana juga buku astronomi, fisika, dan lain-lain, melainkan

kitab suci yang berisi petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Karenanya kalau

Al-Quran menyinggung masalah teknik, maka maksudnya untuk menunjukkan bahwa

Al-Qur’an juga memberikan perhatian kepada masalah teknik dan menghimbau agar

umat Islam memperhatikan dan mempelajari ilmu ini.

Berbagai permasalahan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat

digambarkan dalam bentuk persamaan matematika. Apabila persamaan tersebut

mempunyai bentuk sederhana, penyelesaiannya dapat dilakukan secara analitik.

Tetapi pada umumnya bentuk persamaan sulit diselesaikan secara analitik, sehingga

penyelesaiannya dilakukan secara numerik. Penghitungan numerik adalah suatu

tehnik untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diformulasikan secara

matematis dengan cara operasi hitungan. Hasil dari penyelesaian numerik merupakan

1

nilai perkiraan atau pendekatan dari penyelesaian analitik atau eksak. Karena

merupakan nilai pendekatan, maka terdapat kesalahan terhadap nilai eksak. Nilai

kesalahan tersebut diupayakan sekecil mungkin terhadap tingkat kesalahan yang

ditetapkan.

Banyak orang yang beranggapan bahwa Fisika hanya sekedar ilmu biasa yang

hanya mempelajari ilmu alam tanpa ada penerapannya. Terutama masih banyak orang

yang beranggapan bahwa Fisika hanya mempelajari rumus. Dan tak sedikit yang 

tidak menyadari bahwa banyak peristiwa bahkan hal-hal yang sangat dekat dengan

kita melibatkan ilmu Fisika. Bahkan Fisika merupakan ilmu dasar yang sangat

dibutuhkan oleh cabang ilmu-ilmu lain. Mengapa Fisika sangat penting dalam

kehidupan kita? Tentu karena banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang

melibatkan ilmu Fisika baik kita sadari maupun tan.pa kita sadari. Semakin kita

memahami Fisika kita akan mengetahui bahwa Fisika mempunyai cakupan yang luas.

Berikut adalah salah satu contoh aplikasi ilmu Fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan

sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat. Gerak bersifat

relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang

bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti

dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang

melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari. Gerak

semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat

I.2 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apakah kecepatan dan percepatan benda dipengaruhi oleh suatu permukaan ?

2. Apakah kecepatan dan percepatan benda dipengaruhi oleh massa beban ?

2

I.3 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana mencari nilai percepatan dan kecepatan pada suatu benda dengan

menggunakan bidang permukaan lurus.

I.4 BATASAN MASALAH

Batasan masalah dari kecepatan dan percepatan suatu benda. Metode yang

digunakan adalah gerak lurus berubah beraturan (GLBB) pada papan permukaan

bidang lurus.

BAB II

3

TINJAUN PUSTAKA

II.1 DESKRIPSI TEORI

A. Gerak

Benda-benda di alam semesta ini ada yang diam ada pula yang

bergerak. Perhatikan batu-batu di pinggir jalan, mereka diam terhada jalan

kecuali mendapat dorongan dari luar misalkan ditendang oleh kaki seorang

anak. Perhatikan rumah-rumah di sekeliling kita, mereka diam terhadap

pohon-pohon di sekelilingnya. Perhatikan pula orang yang berolah raga lari di

jalan, ia bergerak terhadap batu di pinggir jalan maupun terhadap rumah-

rumah dan pohon-pohon. Dengan demikian apakah yang dimaksud gerak?

Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan

kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan. Jadi jelaslah bahwa gerak

adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap suatu titik acuan tertentu.

Penempatan kerangka acuan dalam peninjauan gerak merupakan hal yang

sangat penting, mengingat gerak dan diam itu mengandung pengertian yang

relatif. Sebagai contoh seorang yang duduk di dalam kereta api yang bergerak,

dapat dikatakan bahwa orang tersebut diam terhadap bangku yang

didudukinya dan terhadap kereta api tersebut. Namun orang tersebut bergerak

relatif terhadap stasiun maupun terhadap pohon-pohon yang dilewatinya.

Sekarang orang tersebut berjalan-jalan di dalam kereta api searah dengan

kecepatan kereta. Dapat dikatakan bahwa orang tersebut bergerak relatif

terhadap kereta, terhadap stasiun, terhadap pohon, tetapi orang tersebut diam

terhadap buku yang dipegangnya.

Menurut para ahli, lintasan gerak dapat dibedakan menjadi berbagai

macam misalnya gerak lurus, gerak parabola, gerak melingkar dan

sebagainya. Kereta api ekspress banyak menempuh lintasan lurus selama

perjalanannya. Gerak suatu benda dalam lintasan lurus dinamakan gerak lurus.

4

Sebuah mobil melaju di jalan raya yang lurus merupakan contoh gerak lurus.

Seorang siswa berlari mengelilingi lapangan sepakbola juga merupakan

contoh dari gerak lurus dengan empat segmen lintasan lurus yang berbeda

pada saat menempuh sisi-sisi lapangan yang berbeda. Berdasarkan kelajuan

yang ditempuhnya gerak lurus dapat dibedakan menjadi dua yaitu Gerak

Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Untuk

dapat membedakan GLB dan GLBB Anda bersama guru dapat melakukan

percobaan dengan menggunakan ticker timer dan perlengkapannya.

B. Jarak dan Perpindahan

Selama bergerak benda mengalami perubahan kedudukan. Menurut

Bresnick, garis lurus terpendek yang menghubungkan titik awal dan titik

akhir, tanpa mempedulikan lintasannya disebut dengan perpindahan Jadi

selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal disebut dengan perpindahan.

Sedangkan seluruh lintasan yang ditempuh benda disebut sebagai jarak. Jarak

merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan termasuk besaran vektor.

Sebagai contoh, seorang siswa yang berlari mengelilingi lapangan sepakbola

satu kali putaran, dikatakan ia menempuh jarak sama dengan keliling

lapangan itu, namun ia tidak menempuh perpindahan karena ia kembali ke

titik semula berarti selisih kedudukan awal dan akhir adalah nol.

C. Kecepatan

Ketika Kamu melakukan perjalanan dengan mobil dari suatu kota ke

kota lain tentulah kamu melewati jalan yang tidak selalu lurus dan naik turun.

Misalnya dari Bandung ke Bogor melewati puncak. Kendaraan yang kamu

gunakan kecepatannya berubah-rubah. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang

ditunjukan speedometer pada kendaraan. Oleh karena kecepatannya tidak

tetap maka sering digunakan istilah kecepatan rata- rata. Kecepatan rata-rata

didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan benda dengan selang waktu

5

yang diperlukan, sedangkan kelajuan rata-rata merupakan jarak yang

ditempuh seluruhnya dibagi dengan selang waktu tempuh. Kecepatan dan

kelajuan dapat dirumuskan sebagai berikut.

V= ∆ s∆ t

V = kecepatan, ∆ s = perpindahan,

∆ t = selang waktu

Kecepatan dapat dihitung dengan V = ∆ s∆ t , jika titik B mendekati titik A,

maka selang waktu t menjadi kecil, Untuk selang waktu t mendekati nol , B

akan berimpit di A, maka ketika itu kecepatan yang terjadi disebut kecepatan

sesaat. Arah kecepatan sesaat di suatu titik searah dengan garis singgung di

titik tersebut. Kecepatan sesaat sering disebut dengan kecepatan benda.

V sesaat = lim ∆ s

∆t

t 0

Kecepatan akhir pada saat tertentu berbeda dengan kecepatan awal pada saat t

= 0 yaitu saat peninjauan gerak dilakukan.Persamaan untuk menentukan

kecepatan akhir , jarak yang ditempuh, dan hubungan antara kecepatan akhir

dengan jarak, serta grafik hubungan V−t dapat dinyatakan sebagai berikut.

GAMBAR (2.1) grafik hubungan V−t

6

V t=V 0+at

s=V 0t +12

a t 2

V t2=v02+2 as

s=v0+vt

2.t

Hampir semua gerak yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak

lurus berubah beraturan. Namun demikian ada juga yang kombinasi antara

GLB dan GLBB secara berselang-seling. Grafik atau kurva perubahan jarak

terhadap perubahan waktu dapat di tunjukkan sebagai berikut.

s

t

GAMBAR (2.2) Grafik perubahan jarak terhadap perubahan waktu

Sedangkan grafik percepatan terhadap perubahan waktu dapat di tunjukkan

sebagai berikut.

a

t

GAMBAR (2.3) Grafik percepatan terhadap perubahan waktu

7

D. Percepatan

Benda yang bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan akan

mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu. Benda tersebut

dikatakan mengalami percepatan.

Besarnya percepatan atau perlambatan (akselerasi) dapat ditentukan dengan

membagi perubahan kecepatan dengan selang waktu yang ditempuh.

a = ∆ v∆ t =

peruba han kecepatanselang waktu

dimana a adalah percepatan dalam m/s2 dan v adalah perubahan kecepatan

dan t adalah selang waktu.

Berikut ini grafik hubungan perubahan kecepatan terhadap selang waktu

vt v

tvot (selang waktu)                           t (selang waktu)

GAMBAR (2.4) dan (2.5) Grafik hubungan perubahan kecepatan terhadapselang waktu

Dari grafik (2.4) terlihat bahwa perubahan kecepatan dalam selang waktu

tertentu sama dengan kemiringan grafik. Semakin besar kemiringan grafik

semakin besar percepatan benda. Pada grafik (2.5) percepatan terbesar adalah

A, kemudian B dan C, karena kemiringan grafik terbesar adalah A, B

kemudian C.

8

A

C

B

E. Bilangan Kompleks

Fisika matematika adalah cabang ilmu yang mempelajari "penerapan

matematika untuk menyelesaikan persoalan fisika dan pengembangan metode

matematis yang cocok untuk penerapan tersebut, serta formulasi teori fisika".

Ilmu ini dapat dianggap sebagai penunjang fisika teoritis dan fisika

komputasi. Salah satu aplikasi dalam fisika matematika dalam bilangan

kompleks adalah penggunaan turunan :

Z=x+ iy dengan x dan y merupakan fungsi t

dzdt

=dxdt

+i dydt

Sedangkan harga mutlak dari kedua turunan di atas adalah

|dzdt|=√( dx

dt )²+( dydt ) ²

|d2 zd t2 |=√( d2 x

d t2 ) ²+( d2 ydt 2 ) ²

Metode ini digunakan dalam fisika, dimana jika z menyatakan kedudukan

suatu benda dalam bidang maka dapat dicari besar kecepatan dan percepatan

dari benda tersebut.

Besar kecepatan sebagai

V= st

dvdt

=dsdt

v'=dsdt

=dxdt

9

dan besar percepatan

a= vt

dadt

=dvdt

a '=d ² sdt ²

Dalam matematika, bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk a+bi

dimana a dan b adalah bilangan riil, dan i adalah bilangan imajiner tertentu

yang mempunyai sifat i2=−1. Bilangan riil a disebut juga bagian riil dari

bilangan kompleks, dan bilangan real b disebut bagian imajiner1. Jika pada

suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks tersebut

menjadi sama dengan bilangan real a. Sebagai contoh: 3+2 i adalah bilangan

kompleks dengan bagian riil 3 dan bagian imajiner 2 i. Bilangan kompleks

dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan riil, namun

bilangan kompleks juga mempunyai sifat-sifat tambahan yang menarik.

Misalnya, setiap persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan

kompleks, tidak seperti bilangan riil yang hanya memiliki sebagian. Dalam

bidang-bidang tertentu (seperti teknik elektro, dimana i digunakan sebagai

simbol untuk arus listrik), bilangan kompleks ditulis a+bj. Himpunan

bilangan kompleks umumnya dinotasikan dengan C, atau C Bilangan real, R

, dapat dinyatakan sebagai bagian dari himpunan C dengan menyatakan setiap

bilangan real sebagai bilangan kompleks: a=a+0i Bilangan kompleks

ditambah, dikurang, dan dikali dengan menggunakan sifat-sifat aljabar seperti

asosiatif, komutatif, dan distributif, dan dengan persamaan i2=−1:

1 http://www.scribd.com/doc/23509148/BILANGAN-KOMPLEKS

10

(a+bi )+ (c+di )=(a+c )+ (b+d )

(a+bi )−(c−di )=(a−c )+(b−d )

(a+bi ) (c+di )=ac+bci+adi+bd i2=( ac−bd )+ (bc+ad ) i

Pembagian bilangan kompleks juga dapat didefinisikan (lihat dibawah). Jadi,

himpunan bilangan kompleks membentuk bidang matematika yang, berbeda

dengan bilangan real, berupa aljabar tertutup. Dalam matematika, adjektif

"kompleks" berarti bilangan kompleks digunakan sebagai dasar teori angka

yang digunakan. Sebagai contoh, analisis kompleks, matriks kompleks,

polinomial kompleks, dan aljabar Lie kompleks. Definisi formal bilangan

kompleks adalah sepasang bilangan real (a , b ) dengan operasi sebagai berikut:

(a , b )+ (c ,d )= (a+c ,b+d )

(a , b ) . (c , d )=(ac−bd , bc+ad )

Dengan definisi diatas, bilangan-bilangan kompleks yang ada membentuk

suatu himpunan bilangan kompleks yang dinotasikan dengan C. Karena

bilangan kompleks a+bi merupakan spesifikasi unik yang berdasarkan

sepasang bilangan riil (a , b ), bilangan kompleks mempunyai hubungan

korespondensi satu-satu dengan titik-titik pada satu bidang yang dinamakan

bidang kompleks. Bilangan riil a dapat disebut juga dengan bilangan

kompleks (a , 0 ), dan dengan cara ini, himpunan bilangan riil R menjadi bagian

dari himpunan bilangan kompleks C. Dalam C, berlaku sebagai berikut:

1. identitas penjumlahan ("nol"): (0 ,0 )

2. identitas perkalian ("satu"): (1 , 0 )

3. invers penjumlahan (a , b ): (−a ,−b )

4. invers perkalian (reciprocal) bukan nol (a ,b ): ( aa2+b2 , −b

a2+b2 )

II.2 KERANGKA BERPIKIR

11

Konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) mengandung empat konsep,

yaitu konsep gerak, lurus, berubah, dan beraturan. Konsep gerak mengandung arti

perubahan kedudukan terhadap titik acuan. Konsep lurus mengandung arti perubahan

kedudukan terjadi sepanjang lintasan lurus. Konsep berubah berarti perubahan

kedudukan tersebut terjadi sebagai akibat perubahan kecepatan. Konsep beraturan

menyatakan bahwa perubahan kecepatan yang terjadi selama selang waktu tertentu

bersifat tetap. Perubahan kecepatan per satuan waktu disebut percepatan. Jadi GLBB

adalah gerak sepanjang lintasan lurus dengan percepatan konstan.

Berdasarkan pengertian bahwa percepatan merupakan perubahan kecepatan

per satuan waktu, maka percepatan dalam gerak lurus berubah beraturan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a=v−v0

t ……………………………………………………………1

dengan:

a = percepatan benda (m/s2)

v = kecepatan benda setelah menempuh t detik (m/s)

v0 = kecepatan awal benda (m/s)

t = waktu (sekon)

Kecepatan dari sebuah benda setelah melakukan GLBB selama rentang waktu

tertentu dapat dicari menggunakan persamaan 1). Hal itu dapat dilakukan dengan

mengalikan t pada kedua ruas serta menambahkan v0 pada kedua ruas sehingga

diperoleh,

v=v0+at ..........……………………………………………………2

II.3 HIPOTESIS PENELITIAN

12

1. Semakin besar jarak suatu benda semakin besar pula kecepatannya.

2. Kecepatan adalah sebagai jarak yang ditempuh oleh tubuh dalam satuan

waktu tertentu terlepas dari arahnya.

3. Percepatan berbanding sama dengan kecepatan jadi bila kecepatan besar maka

percepatannya pun besar.

4. Percepatan terjadi karena adanya perubahan dari kecepatan.

BAB III

13

TUJUAN DAN MANFAAT

III.1 TUJUAN PENELITIAN

Maksud kami melakukan percobaan adalah agar kita dapat memahami cara

kerja dari praktikum yang kami lakukan tentang GLBB sehingga dari pemahaman

tersebut kita memperoleh ilmu serta pelajaran dari percobaan praktikum tersebut.

Selain itu ,Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :

1. Diharapkan siswa lebih memahami tentang gerak benda, apa saja yang

mempengaruhi gerak benda

2. Mempraktekan dengan baik tentang pengaruh gaya terhadap gerak

benda pada sebuah percobaan dan diharapkan dapat diambil banyak

manfaat dari praktek tersebut.

3. Mengetahui hubungan antara kecepatan dengan selang waktu yang

diperlukan

III.2 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua aspek yaitu sumbangan bagi

pengembangan ilmu (aspek teoritis) dan manfaat bagi penerapannya di masyarakat

(aspek praktis). Manfaat penelitian pengamatan ini yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam

penerapan ilmu fisika matematika, khususnya mengenai gambaran

pengetahuan tentang bilangan kompleks.

2. Manfaat Praktis

Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,

khususnya dalam penerapan rumus matematika dalam fisika.

3. Manfaat bagi penulis

14

Penelitian ini akan menjadi rujukan bagi penulis untuk mengetahui segala hal

yang berhubungan dengan fisika matematika sehingga nantinya akan dapat

dijadikan acuan untuk proses pembelajaran, baik sekarang maupun di masa

mendatang. Dan untuk lebih meningkatkan pemanfaatan laboratorium fisika

dasar sebagai sarana belajar, sehingga mampu menambah pengalaman praktek

fisika. Dan juga sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan

materi fisika matematika sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam

mengajar.

4. Manfaat bagi masyarakat

Sebagai rujukan akan pentingnya metode fisika matematika dalam

pembelajaran fisika di kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan peserta didik

yang berkualitas.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

15

IV.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Pada proses penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen.

Pembuatan sampel dan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar

FKIP UHAMKA. Penelitian dilakukan pada:

Waktu : Februari - Juni 2012

Tempat : Laboratorium Fisika Dasar

IV.2 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Jadwal kegiatan penelitian seperti pada tabel (4.1)

No KegiatanBulan

Februari Maret April Mei Juni

1.Perencanaan

dan Pembuatan Proposal

√ √

2.Pengumpulan

Data√ √ √

3.Diskusi Materi

Laporan√

4.Peminjaman

Alat Laboratorium

√ √ √

5. Revisi Laporan √ √

6.Pembuatan

Laporan Akhir√ √

IV.3 ALAT DAN BAHAN

1. Mobil-mobilan

2. Beban ( m1 = 20 gr, m2 = 30 gr)

3. Mistar / penggaris

16

4. Stopwatch

5. Dinamik cart

6. Tiang statip

7. Tali / benang

8. Meja

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil percobaan, pengamatan dan perhitungan maka, sebuah

mobil-mobilan dikaitkan tali pada katrol yang diberi beban dilepas dari suatu bidang

datar tertentu memiliki kecepatan yang selalu berubah, semakin besar beban semakin

besar kecepatannya. Bila jarak yang ditempuh oleh sebuah benda adalah sama untuk

setiap interval waktu yang sama, kita katakan bahwa kecepatan tetap, apabila jarak

yang ditempuh berubah-ubah untuk setiap interval waktu yang sama, maka dikatakan

benda itu bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah. Kecepatan adalah seberapa

cepat sebuah benda bergerak atau berapa cepat posisi benda itu berubah. Berapa cepat

kecepatan sebuah benda itu berubah disebut percepatan. Dan kecepatan dan

percepatan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu: jarak, arah dan waktu. massa tidak

mempengaruhi percepatan benda. Rumus percepatan a= vt

Ket :

17

v = kecepatan (m/s)

s = jarak (m)

t = waktu (s)

dilihat dari rumus tersebut dapat dikatakan bahwa massa tidak mempengaruhi

percepatan, rumus percepatan yaitu a= vt dimana v merupakan kecepatan dan t

merupakan waktu yang diperlukan. Yang mempengaruhi percepatan adalah jarak,

karena v diatas merupakan hasil bagi jarak persatuan waktu. Jarak mempengaruhi

percepatan, karena rumus percepatan berbanding lurus dengan kecepatan yang

dimana rumusnya terdapat jarak yang ditempuh persatuan waktu dan pada rumus

percepatan akan berbanding terbalik dengan waktu.

Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu dengan massa benda 20 gr dan

jarak 50cm dan 100 cm

v

55

50

45

40

t

18

0 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90

Grafik (5.1)

Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu dengan massa benda 30 gr dan jarak 50cm dan 100 cm.

v

80

75

70

60

55

50

45

40

t

0 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90

Grafik (5.2)

Salah satu aplikasi dalam fisika matematika dalam bilangan kompleks adalah

penggunaan turunan :

Z=x+ iy dengan x dan y merupakan fungsi t

dzdt

=dxdt

+i dydt

19

Metode ini digunakan dalam fisika, dimana jika z menyatakan kedudukan suatu

benda dalam bidang maka dapat dicari besar kecepatan dan percepatan dari benda

tersebut.

Besar kecepatan sebagai

v= st

dvdt

=dsdt

dvdt

=u ' v−v ' uv2

Misal, u=s

u'=0

v=t

v'=1

dvdt

=0.t−1. st 2 =−s

t2

dvds

=u ' v−v ' uv2

Misal, u=s

u'=1

v=t

v'=0

dvds

=1. t−0. st 2 = t

t 2 =1t

v'=dsdt

=dxdt

20

dan besar percepatan

a= vt

dadt

=dvdt

dadv

=u' v−v' uv2

Misal, u=v

u'=0

v=t

v'=1

dadv

=0.t−1. vt 2 =−v

t 2

dadt

=u' v−v' uv2

Misal, u=v

u'=1

v=t

v'=0

dadt

=1.t−0. vt 2 = t

t 2

a '=d ² sdt ²

21

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dalam praktikum ini, sebuah benda memiliki percepatan artinya sebuah benda

tersebut dapat dikatakan melakukan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Gerak

Lurus Berubah Beraturan memiliki percepatan yang konstan (tetap). Namun pada

22

percobaan ini percepatannya tidak tetap karena terdapat kesalahan dalam melakukan

percobaan ini, berupa kesalahan kalibrasi yaitu gesekan antar bagian di dalam suatu

alat (katrol) dan kesalahan akibat perbedaan keadaan saat bekerja dan perbedaan saat

alat di kalibrasi. Dengan mengetahui kecepatan dan percepatan sebuah benda kita

dapat mengukur waktu yang di perlukan untuk sebuah benda dalam mencapai titik

terakhir pada jarak tertentu. Kecepatan dan percepatan dapat diperoleh dengan

percobaaan gerak menggunakan mobil-mobilan pada bidang datar dikaitkan pada

katrol yang diberi beban.

SARAN

1. Jumlah alat diperbanyak yang keadaannya baik, seperti stopwatch, mistar,

beban dan katrol

2. Dalam melakukan penelitian dibutuhkan sikap cermat dan teliti

3. Memilih alat-alat yang baik

23