“Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja” Markus 10:18

Bagaimana Allah menunjukkan bahwa Dia baik?

Melalui Penciptaan (Kejadian 1: 31) Rahmat-Nya tetap untuk selamanya (1 Tawarikh 16: 34) Dia menunjukkan jalan yang benar kepada orang berdosa (Mazmur 5:8, 9;

Mikha 6: 8) Dia suka mengampuni (Mazmur 86: 5) Rahmat-Nya kepada semua ciptaan (Mazmur 145: 9) Dia adalah tempat pengungsian saat kesusahan (Nahum 1: 7) Dia menepati janji-janji-Nya (Nehemia 9: 25) Dia melupakan dosa (Mazmur 25: 7) Dia menguatkan kita (Mazmur 27: 13, 14) Dia mencukupi kebutuhan orang miskin (Mazmur 68: 10, 11) Dia memberikan Anak-Nya kepada kita (Efesus 2: 7) Dia menyempurnakan kehendak kita untuk berbuat baik (2 Tesalonika 1: 11) Dia menunjukkan kasih kepada semua orang (Titus 3: 4)

KEBAIKAN MANUSIA

Hanya Allah yang baik, tetapi kita dapat mencapai satu tingkat kebaikan, meskipun kita tidak memiliki kebaikan yang sempurna.

Bagaimana kita dapat mengukur tingkat

kebaikan kita?

ATURAN UNTUK MENGUKUR KEBAIKAN

“Oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa” (Roma 7: 7)

Hukum Allah adalah aturan untuk membedakan yang baik dan yang jahat.

Hukum mengajarkan kita bagaimana bertindak, bukan hanya bagaimana menjadi baik, tetapi juga bagaimana untuk melakukan yang kebaikan kepada orang lain. Ini adalah tanda dari tabiat Allah yang baik.

“Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak”

(Roma 3:12)

Siapakah yang dapat menjadi baik ketika dia diukur dengan Aturan Hukum

Allah?

“Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?”

(Yeremia 13:23)

Tidak seorang pun yang dapat menjadi baik hanya oleh dirinya sendiri.

Kita dapat melakukan pekerjaan yang baik, tetapi itu tidak menjadikan kita orang yang baik.

Kebaikan adalah buah Roh, dan hanya Roh Kudus yang dapat menaruh buah itu di dalam kita.

“Salah satu doa yang sungguh-sungguh yang dicatat di dalam Firman Allah adalah doa Daud ketika dia memohon, ‘Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah.’ Jawaban Allah terhadap doa itu adalah, Sebuah hati yang baru akan Kuberikan kepadamu. Ini adalah pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia fana. Manusia pertama sekali harus mencari Allah dengan sangat sungguh-sungguh untuk pengalaman Kristiani yang sesungguhnya. Mereka akan merasakan kuasa kreatif dari Roh Kudus.

E.G.W. (SDA Bible Commentary, vol. 4, hal. 1165, s.v. Yehezkiel 36: 26)

Mereka akan menerima hati yang baru, yang terpelihara tetap lemah lembut dan murah hati oleh anugrah surga. Roh mementingkan diri sendiri dibersihkan dari jiwa. Mereka harus memandang kepada Yesus untuk mendapatkan tuntunan dan kekuatan.”

“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan” (Yakobus 3:13)

Sebagai orang Kristen kita dipanggil untuk menghasilkan pekerjaan yang baik, “yang dipersiapkan Allah sebelumnya” (Efesus 2: 10)

Kebaikan bukan hanya sebuah perasaan di dalam hati saja; itu harus ditunjukkan dalam tindakan kepada orang lain.

Kita “baik” karena hati kita, tujuan kita dan tindakan kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita benar-benar melayani Allah.

Kita tidak “baik” karena kita menerima keselamatan, tetapi karena kebaikan Allah yang memberikan keselamatan kepada kita.

E.G.W. (SDA Bible Commentary, vol. 5, hal. 1122, s.v. Lukas 16: 10)

“Kita diterima hanya berdasarkan jasa Kristus saja; dan tindakan kebaikan yang kita lakukan adalah buah-buah dari iman; dan itu menjadi berkat bagi kita; karena upah kita berdasarkan perbuatan kita. Ini adalah keharuman dari jasa Kristus yang membuat kebaikan kita diterima oleh Allah, dan anugrah-lah yang menyanggupkan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan oleh mana Dia memberikan upah kepada kita.”