-pencemaran udara dan air-

60
MAKALAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PENCEMARAN AIR & UDARA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan Lingkungan Hidup Dosen Pengampu : Drs. Budiyono Disusun Oleh : Sugeng Hermawan (6102413028/PJKR) Muhammad Bima Riyadi (6102413045/PJKR) Samuel Kristian (6411413121/IKM) Nimas Dwi Ayu R izki (6411413126/IKM) Ziko Nuzulul Imanu (6411413142/IKM) Rita Martiwi (6411413143/IKM)

Upload: nimas-dwi-ayu-r

Post on 08-Feb-2016

121 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pendidikan Lingkungan Hidup

TRANSCRIPT

Page 1: -Pencemaran Udara dan Air-

MAKALAHPENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN AIR & UDARA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu : Drs. Budiyono

Disusun Oleh :

Sugeng Hermawan (6102413028/PJKR)

Muhammad Bima Riyadi (6102413045/PJKR)

Samuel Kristian (6411413121/IKM)

Nimas Dwi Ayu Rizki (6411413126/IKM)

Ziko Nuzulul Imanu (6411413142/IKM)

Rita Martiwi (6411413143/IKM)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: -Pencemaran Udara dan Air-

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Pencemaran Air dan Udara” guna

memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup.

Makalah ini disusun dari hasil pengumpulan data serta informasi yang

kami peroleh dari buku panduan serta infomasi dari media massa yang

berhubungan dengan tema makalah ini.

Sesuai pepatah ‘tak ada gading yang tak retak’, makalah ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para

pembaca agar makalah kami kedepan menjadi lebih baik. Akhirnya, kami

berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Semarang, 23 Maret 2014

Tim Penyusun

ii

Page 3: -Pencemaran Udara dan Air-

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL------------------------------------------------------------------------------------ i

KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------------------------------- ii

DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------------------------- iii

1. PENDAHULUAN----------------------------------------------------------------------------------- 1

1.1. Latar Belakang--------------------------------------------------------------------------------- 1

1.2. Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------------------ 1

1.3. Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------- 2

2. PEMBAHASAN------------------------------------------------------------------------------------- 3

2.1. Pencemaran Udara----------------------------------------------------------------------------- 3

2.1.1. Pengertian Pencemaran Udara -------------------------------------------------------- 3

2.1.2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara-------------------------------------------- 4

2.1.3. Dampak Pencemaran Udara----------------------------------------------------------- 10

2.1.4. Penanggulangan Pencemaran Udara-------------------------------------------------- 19

2.2. Pencemaran Air-------------------------------------------------------------------------------- 21

2.2.1. Definisi Pencemaran Air--------------------------------------------------------------- 21

2.2.2. Indikator Pencemaran Air-------------------------------------------------------------- 21

2.2.3. Sumber Pencemaran Air--------------------------------------------------------------- 25

2.2.4. Komponen Pencemaran Air----------------------------------------------------------- 26

2.2.5. Dampak Pencemaran Air--------------------------------------------------------------- 28

2.2.6. Penanggulangan Pencemaran Air----------------------------------------------------- 30

3. PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------------------- 32

3.1. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------- 32

3.2. Saran--------------------------------------------------------------------------------------------- 32

KATA PENUTUP--------------------------------------------------------------------------------------- 33

DAFTAR PUSTAKA----------------------------------------------------------------------------------- 34

iii

Page 4: -Pencemaran Udara dan Air-

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai

ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat brfungsi lagi

sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pada awal sejarah manusia, sifat dan ragam pencemaran yang dilakukan manusia adalah

sederhana. Jenis zat atau senyawa yang terlihat di dalam masalah tidak terlalu kompleks.

Peningkatan jumlah penduduk yang disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi

juga sifat dan ragam pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu umumnya

kurang bersifat fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam pencemaran masa sekarang ini.

Banyak pencemaran yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup, dan banyak juga pencemaran

yang bersifat secara lambat-lambat mematikan terhadap manusia.

Udara dan air merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk

hidup diseluruh muka bumi. Air dan udara yang bersih sangat didambakan oleh semua makhluk

hidup, terutama manusia. Namun, pembangunan yang terjadi mengakibatkan beragam polusi,

antara lain: Polusi udara, polusi air, polusi suara dan sebagainya.

Permasalahan yang sering terjadi di Negara berkembang adalah bagaimana mengatasi

dampak negatif dari pembangunan. Diantara dampak negatif tersebut adalah polusi udara dan air

serta dampak yang diakibatkannya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dalam makalah

ini kami akan memaparkan secara khusus tentang pencemaran lingkungan, yakni pencemaran

udara dan pencemaran air.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian pencemaran udara dan air?

2. Apa penyebab terjadinya pencemaran udara serta air?

3. Bagimana dampak dari terjadinya pencemaran udara dan air ?

4. Bagaimana cara untuk menanggulangi terjadinya pencemaran udara dan air?

4

Page 5: -Pencemaran Udara dan Air-

1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian pencemaran udara dan pencemaran air.

2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pencemaran udara dan pencemaran air.

3. Uintuk mengetahui dampak dari pencemaran udara dan pencemaran air.

4. Untuk mengetahui cara penanggulangan./pencegahan pencemaran udara dan air.

5

Page 6: -Pencemaran Udara dan Air-

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENCEMARAN UDARA

2.1.1. Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan

terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan

tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi dikota-kota besar dan juga daerah padat

industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.

Poluta adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut

polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk

hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak merusak.

Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlah melebihi jumlah normal 

2. Berada pada waktu yang tidak tepat.

3. Berada pada tempat yang tidak tepat

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,

atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,

dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara

dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.

Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan

terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan

tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi dikota-kota besar dan juga daerah padat

industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Tingkat

pencemaran udara di Indonesia semakin memprihatinkan. Bahkan salah satu studi melaporkan

bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia.

World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar

polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Di Indonesia sendiri,

sebagaimana data yang dipaparkan oleh Pengkajian Ozon dan Polusi Udara Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jawa Barat menduduki peringkat polusi udara

tertinggi di Indonesia.

6

Page 7: -Pencemaran Udara dan Air-

Kelembaban udara bergantung pada konsentrasi uap air, dan H2O yang berbeda-beda

konsentrasinya di setiap daerah. Kondisi udara di dalam  atmosfer tidak pernah ditemukan dalam

keadaan bersih, melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang

tidak kita perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga

yang dihasilkan dari aktivitas manusia ini terus-menerus masuk ke dalam udara dan

mengotori/mencemari udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan troposfer.

Apabila bahan pencemar tersebut dari hasil pengukuran dengan parameter yang telah

ditentukan oleh WHO konsentrasi bahan pencemarnya melewati ambang batas (konsentrasi yang

masih bisa diatasi), maka udara dinyatakan dalam keadaan tercemar. Pencemaran udara terjadi

apabila mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi

seperti gas-gas CO, CO2, SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti

suhu yang sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Hasil-hasil pembakaran dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan pemanasan atau

kegiatan masak-memasak di rumah merupakan sumber terbesar dari pada pencemaran udara

yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia. Dari sekian banyak zat-zat yang dilepaskan

dengan cara ini ke dalam atmosfer telah diketahui lebih dari 100 yang merupakan kontaminan.

Benda-benda padat yang termasuk di dalamnya lebih dari 20 diantaranya adalah unsur-unsur

logam.

.

2.1.2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara

Dengan menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak

antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat

tingkatan pencemaran sebagai berikut:

Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian

bagi manusia.

Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi

manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.

Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal

tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.

Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut

dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.

7

Page 8: -Pencemaran Udara dan Air-

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 70 persen penduduk kota di

dunia pernah sesekali menghirup udara yang tidak sehat, sedangkan 10 persen lain menghirup

udara yang bersifat "marjinal". Tetapi bahkan di AS, yang tingkat pencemaran udaranya

cenderung jauh lebih rendah daripada di kota-kota di negara berkembang, studi oleh para peneliti

di Universitas Harvard menunjukkan bahwa kematian akibat pencemaran udara berjumlah antara

50.000 dan 100.000 per tahun.

Secara umum penyebab polusi udara ada dua macam yaitu :

1. Faktor Internal (alamiah)

Contoh : Debu yang berterbangan akibat tiupan angin proses pembusukan sampa

dan lain-lain.

2. Faktor Eksternal (Hasil Kegiatan Manusia)

Contoh : Hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industry

pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan keudara, suara bising akibat

kendaraan bermotor, asap orang merokok dan lain-lain.

Pencemaran yang di akibatkan oleh kegiatan – kegiatan manusia antara lain :

Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga,

industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan

seperti asap, debu, pasir halus, dan lain-lain.

Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang

semacamnya. Bahan pencemaran yang ditimbulkan seperti asap dan debu.

Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.Pencemarannya

seperti dari instalasi pengolahan air buangannya.

Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses

pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang

dihasilkan seperti debu, uap dan gas-gas.

Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral dan logam. Bahan pencemar

yang dihasilkan terutama adalah debu.

Di Indonesia sendiri, sebagaimana data yang dipaparkan oleh Pengkajian Ozon dan

Polusi Udara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jawa Barat menduduki

peringkat polusi udara tertinggi di Indonesia.

8

Page 9: -Pencemaran Udara dan Air-

Dari semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai

penyumbang pencemaran udara tertinggi di Indonesia, yakni sekitar 85 persen. Hal ini

diakibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang tinggi. Sebagian besar

kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang

kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misalnya

kadar timbal yang tinggi). Kebakaran hutan dan industri juga turut berperan.

Telah disinggung di muka bahwa debu merupakan pencemar udara. Dari segi kesehatan,

debu ini dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yakni debu kasar dan debu halus. Dalam

hubungannya dengan kesehatan, debu kasar kurang membahayakan. Debu ini karena ukurannya,

tidak dapat menembus saluran paru-paru. Tambahan lagi, oleh kemajuan teknologi, debu-debu

kasar ini telah banyak dikurangi jumlahnya yang terhambur ke luar. Lain halnya dengan debu-

debu halus. Debu-debu halus ini telah benar-benar merupakan masalah kesehatan. Debu-debu

halus hanya sebagian kecil saja yang dapat tertahan oleh mekanisme saringan alami dalam sistem

pernafasan. Selebihnya dapat masuk ke paru-paru.

Akan lebih gawat lagi pengaruh debu halus ini apabila terdapat faktor yang menimbulkan

komplikasi, seperti halnya senyawa 3,4 benzopiris yang menyebabkan kanker, dan oksida logam

berat, seperti senyawa vanadium, yang bertindak sebagai katalisator. Lebih jauh lagi, oleh

pengaruh katalisator oksida-oksida berbagai logam, maka dioksida belerang berbentuk gas (bila

ada) dapat diubah menjadi trioksida belerang yang sangat berbahaya, senyawa ini dengan uap air

yang ada di dalam saluran paru-paru akan membentuk asam belerang.

Berdasarkan pada proses industrial yang menghasilkan debu-debu halus tadi, maka racun-

racun berikut ini telah didefinisikan : arsenik, berillium, cadmium, timol, selenium, thallium,

uranium, asbes, senyawa khromium dan senyawa air raksa. Asap yang keluar dari knalpot yang

merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan dari cerobong-cerobong

asap dari kilang-kilang pengolahan minyak mengandung debu-debu halus yang terdiri dari

butiran-butiran timah.

Selain pencemaran sebagai akibat debu halus seperti yang dikemukakan, masih ada

beberapa pencemaran yang ditimbulkan industri, misalnya industri kimia, dan industri minyak

bumi.

Untuk lebih deteil, berikut penjelasan dari bahan-bahan/gas-gas yang merupakan sumber

pencemaran udara:

9

Page 10: -Pencemaran Udara dan Air-

Karbon monoksida.

WHO telah membuktikan bahwa karbon monoksida yang secara rutin mencapai

tingkat tak sehat di banyak kota dapat mengakibatkan kecilnya berat badan janin,

meningkatnya kematian bayi dan kerusakan otak, bergantung pada lamanya seorang

wanita hamil terpajan, dan bergantung pada kekentalan polutan di udara. Asap kendaraan

merupakan sumber hampir seluruh karbon monoksida yang dikeluarkan di banyak daerah

perkotaan.

Haemoglobin dalam darah secara normal berfungsi dalam sistem transpor untuk

membawa oksigen (O2) dalam bentuk oksi haemoglobin ()2Hb). Dari paru-paru ke sel

tubuh dan membawa karbon dioksida dalam bentuk CO2Hb dari sel-sel tubuh ke paru-

paru. Dengan adanya karbondioksida haemoglobin dapat membentuk

karbonsihaemoglobin (COHb). Jika reaksi demikian yang terjadi maka kemampuan darah

untuk menstranspor oksigen menjadi berkurang.

COHb dalam darah dengan konsentrasi yang tinggi berpengaruh terhadap sistem

saraf sentral, reaksi pancaindera tidak normal, pandangan kabur.

Bila konsentrasi COHb lebih tinggi lagi, dapat mengakibatkan kepala pusing,

mual, berkunang-kunang, pinsan, sulit bernafas, dan dapat mengakibatkan kematian.

Nitrogen Oksida.

Nitrogen oksida merupakan kelompok gas diatmosfer, terdiri dari gas nitrit oksida

(NO) dan nitrogen dioksida (NO2). NO merupakan gas yang tidak berwarna, dan tidak

berbau. Sebaliknya, NO2 merupakan gas yang berwarna coklat kemerahan dan berbau

menyengat.

Gas NO2 di udara terutama berasal dari buatan hasil pembakaran dan generator

pembangkit listrik stationer atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar gas alam,

kebakaran hutan, pembakaran sampah padat, pembakaran sampah pertanian.

NO mempunyai kemampuan membatasi kadar oksigen dalam darah, seperti

halnya CO mudah bereaksi dengan oksigen membentuk NO2. Bila NO2 bertemu dengan

uap air di udara atau dalam tubuh manusia akan membentuk HNO3 yang sangat merusak

tubuh manusia. Oleh karena itu, NO2 akan terasa sangat perih bila mengganggu mata,

saluran nafas, dan jantung.

10

Page 11: -Pencemaran Udara dan Air-

Konsentrasi yang tinggi dapat mengakibatkan kematian. NO2 akan merusak

bahan-bahan logam, menimbulkan karat dan mengabsorrsi sinar ultraviolet dari matahari.

Sulfur Dioksida.

Emisi sulfur dioksida terutama timbul dari pembakaran bahan bakar fosil yang

mengandung sulfur terutama batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik

atau pemanasan rumah tangga. Oksida asam berasal dari kawah gunung berapi dan

pembakaran bahan bakar fosil.

Sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen gas yang tidak

berwarna, yaitu sulfur diosida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3). SO2 mempunyai

karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar di udara dan SO3 bereaksi dengan uap air

membentuk asam sulfat yang akan merusak permukaan logam, merusak batu-batuan,

merubah warna benda, dan menjadi rapuh. SOx mengakibatkan iritasi pada sistem

pernapasan. Pencemaran SOx di udara terutama dari pemakaian batu bara yang digunakan

dalam kegiatan industri, transportasi dan proses industri.

Benda Partikulat.

Zat ini sering disebut sebagai asap atau jelaga; benda-benda partikulat ini sering

merupakan pencemar udara yang paling kentara, dan biasanya juga paling berbahaya.

Sebagian benda partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi

yang paling berbahaya adalah "partikel-partikel halus" butiran-butiran yang begitu kecil

sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru.

Partikel berpengaruh terhadap tanaman terutama debunya, dimana debu terbut

mengandung uuapa air atau air hujan akan membentuk kerak tebal yang pada permukaan

daun yang tidak dapat dibilas oleh air hujan kecuali dengan menggosoknya.

Lapisan kerak tersebut akan menggangu berlangsuknya proses fotosintesis pada

tanaman, karena menghambart masuknya sinar matahari pada permukaan daun dan

mencegah adanya pertukaran karbon dioksida dan oksigen, akibatnya tanaman tidak

dapat bernapas dan berfotosintesis.

Hidrokarbon.

Zat ini kadang-kadang disebut sebagai senyawa organik yang mudah menguap

("volatile organic compounds/VOC"), dan juga sebagai gas organic reaktif ("reactive

11

Page 12: -Pencemaran Udara dan Air-

organic gases/ROG"). Hidrokarbon merupakan uap bensin yang tidak terbakar dan

produk samping dari pembakaran tak sempurna.

Jenis-jenis hidrokarbon lain, yang sebagian menyebabkan leukemia, kanker, atau

penyakit-penyakit serius lain, berbentuk cairan untuk cuci-kering pakaian sampai zat

penghilang lemak untuk industri.

Timah.

Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini

merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang

biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah.

Logam berat ini merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi

kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi.

Zat-zat ini mulai dari asbes dan logam berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel

dan zink) sampai bermacam-macam senyawa organik (seperti benzene dan hidrokarbon

lain dan aldehida).

Cloroflorocarbon (CFC)

CFC atau dikenal dengan nama freon dihasilkan dari lemari pendingin (kulkas)

dan AC. Gas ini merupakan penyebab utama menipisnya lapisan lapisan ozon, sehingga

sinar matahari terutama sinar ultraviolet dapat menembus permukaan bumi dan memacu

timbulnya kanker kulit.

Pencemmaran udara sekunder yaitu semua unsur pencemaran udara yang sudah berubah

karena reaksi tertentu antra dua atau lebih poluitan. Umumnya polutan sekunder tersebut

merupakan hasil antara polutan primer dengan polutan yang ada diudara. Misalnya ozon, yang

terjadi antara molekul-molekul hidrokarbon yang ada diudara dengan nitrogen oksida yang ada

diudara melalui pengaruh sinar ultra violet dari matahari.

Selain itu, penyebab dari udara menjadi tercemar adalah Nilai Ambang Batas (NAB)

yang dilanggar oleh industri. NAB diartikan sebagai batas aman suatu polotan agar kualitas

udara masih tetap terlindungi. Ada istilah lain yaitu Kadar Tertingggi diperkenankan (KDT).

NAB dapat diguanakan bagi uadara bebas untuk suatui polutan sedangkan KDT lebih sesuai

digunakan pada lingkungan kerja misalnya di suatu pabrik , didalam kompleks industri, yang

12

Page 13: -Pencemaran Udara dan Air-

pada dasarnya untuk melindungi para pekerja yang sehari-hari berada dalam lingkungan dimana

baha- bahan pencemar secara terus menerus ada.

2.1.3. Dampak Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup, manusia,

hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kebakaran hutan dan gunung api yang meletus menyebabkan

banyak hewan yang kehilangan tempat berlindung, banyak hewan dan tumbuhan mati bahkan

punah. Gas-gas oksida belerang (SO2 dan SO3) bereaksi dengan uap air, dan air hujan dapat

menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat merusak gedung-gedung, jembatan, patung-

patung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati atau tidak bisa tumbuh. Gas karbon monoksida

bila terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi dengan haemoglobin menyebabkan terjadinya

keracunan darah dan masih banyak lagi dampak negatif yang disebabkan oleh pencemaran udara.

Dari segi kesehatan, pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunya kesehatan dan

pertumbuhan anak-anak. Misalnya anemia. Memang, di masa pertumbuhan sel-sel darah merah

terus diproduksi. Namun, karena masuknya timbal akan merusak sel darah merah, maka

jumlahnya makin lama makin berkurang dan akhirnya anak menderita anemia.

Timbal yang masuk ke dalam tubuh juga akan merusak sel-sel darah merah yang

mestinya dikirim ke otak. Akibatnya, terjadilah gangguan pada otak. Hal yang paling

dikhawatirkan, anak bisa mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya tangkap lambat, dan

tingkat IQ rendah. Dalam hal pertumbuhan fisik, keberadaan timbal ini akan berdampak pada

beberapa gangguan, seperti keterlambatan pertumbuhan dan gangguan pendengaran pada

frekuensi-frekuensi tertentu.

Pada orang dewasa, timbal dapat mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan. Zat

ini dapat mengurangi jumlah dan fungsi sperma sehingga menyebabkan kemandulan. Timbal

juga mengganggu fungsi jantung, ginjal, dan menyebabkan penyakit stroke serta kanker. Ibu

hamil akan menghadapi risiko yang tinggi jika kadar timbal dalam darahnya di ambang batas

normal. Timbal ini akan menuju janin dan menghambat tumbuh-kembang otaknya. Risiko lain

adalah ibu mengalami keguguran. Yang perlu diketahui, timbal layaknya musuh dalam selimut.

Awalnya, kadar timbal yang tinggi dalam darah tidak akan menunjukkan gejala penyakit.

Dampak baru muncul dalam jangka panjang.

13

Page 14: -Pencemaran Udara dan Air-

Sudah banyak studi yang dilakukan berkaitan dengan pencemaran timbal. Pada tahun

2001 anak-anak pernah dijadikan sampel riset dampak timbal. Dari sampel darah sebanyak 400

yang diambil dari siswa SD kelas II dan III di Jakarta, hasilnya sekitar 35 persen sampel ternyata

memiliki kadar timbal dalam darah di atas normal. Angka ini berarti melebihi ambang batas

kadar timbal pada tubuh anak-anak yang ditetapkan CDC (Center for Deseases Control and

Prevention) yang hanya 10 mikrogram per desiliter.

Secara lebih detail berikut penjelasan rinci dari pencemaran udara:

1. Gangguan Kesehatan

Kualitas udara yang layak harus tersedia untuk mendukung terciptanya kesehatan

masyarakat.  Standar tentang batas-batas pencemar udara secara kuantitatif diatur dalam baku

mutu udara ambient dan baku mutu emisi. Berbagai polutan udara dapat menyebabkan gangguan

kesehatan bagi manusia dan makhluk hidup lain antara lain:

a. Karbon monoksida

Gas CO yang terhirup dapat bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah

seningga menghalangi pengangkutan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh.  Efek yang

ditimbulkan diantaranya adalah pusing, sakit kepala, rasa mual, ketidaksadaran (pingsan),

kerusakan otak, dan kematian. Gas CO yang terhirup dapat pula berdampak pada kulit

dan menyebabkan masalah jangka panjang pada penglihatan.

b. Sulfur oksida, nitrogen oksida dan ozon

Gas sulfur oksida, nitrogen oksida, dan ozon pada konsentrasi rendah dapat

menyebabkan iritasi mata dan saluran pernapasan. Menghirup ketiga gas tersebut dalam

waktu cukup lama dapat menyebabkan gangguan pernapasan kronis seperti bronkitis,

amfisema, dan asma.  Penyakit-penyakit ini umumnya ditandai dengan kesulitan bernapas

(sesak) akibat kerusakan organ pernapasan.

Gas-gas ini juga dapat memperparah gagguan pernapasan yang sedang diderita

seseorang. Sulfur oksida dan ozon dapat membahayakan kehidupan tumbuhan karena

beersifat racun bagi tumbuhan.

Polutan SOx mempunyai pengaruh terhadap manusia dan hewan pada konsentrasi

jauh lebih tinggi dari pada yang diperlukan untuk merusak tanaman.  Kerusakan pada

tanaman terjadi pada konsentrasi sebesar 0,5 ppm,

14

Page 15: -Pencemaran Udara dan Air-

Oksida nitrogen memiliki dua macam bentuk yaitu NO dan NO2.  Penelitian

terhadap aktivitas mortalitas kedua komponen tersebut menunjukkan NO2 empat kali

lebih beracun dari pada NO, tetapi No pada konsentrasi udara ambient yang normal NO

dapat mengalami oksidasi menjadi NO2 yang lebih beracun terutama terhadap paru-paru.

Oksidan fotokimia seperto ozon dapat menyebabkan iritasi pada mata.  Kontak

dengan ozon pada konsentrasi 1,0 sampai 3,0 ppm selama 2 jam mengakibatkan pusing

yang berat dan kehilangan koordinasi pada beberapa orang yang sensitive.  Kontak

dengan ozon pada konsentrasi sekitar 3,0 ppm selama beberapa waktu mengakibatkan

edema pulmonary pada kebanyakan orang.

c. Materi partikulat

Materi-materi partikulat yang banyak terdapat di area pabrik, konstruksi

bangunan, dan pertambangan seperti serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, dan

serat asbes, dapat menyebabkan penyakit paru-paru.  Tingkat keparahan penyakit dapat

beragam, mulai dari peradangan sampai pembentukan tumor paru-paru.

Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan

bebagai macam penyakit saluran pernapasan atau pneumoconiosis.  Pneumoconiosis

adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang

masuk atau mengendap di dalam paru-paru.  Partikel yang berukuran kurang dari 5

mikron tertahan di saluran pernapasan bagian atas, partikel berukuran 3 sampai 5 mikron

akan tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah, sedangkan partikel yang berukuran

1 sampai 3 mikron akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru kemudian menempel

pada alveoli.  Partikel yang kurang dari 1 mikron akan ikut keluar saat napas

dihembuskan.

Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah kegiata

indutri dan teknologi antara lain:

1) Silikosis

Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2 yang

terhisap masuk ke paru-paru, kemudian mengendap dengan masa inkubasi sekitar 2

sampai 4 tahun.  Penyakit silikosis di tndai dengan sesak napas yang disertai batuk,

seringkali tidak disertai dahak.  Bila silikosis sudah berat, sesak napas akan semakin

15

Page 16: -Pencemaran Udara dan Air-

parah, kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan

mengakibatkan kegagalan kerja jantung.

2) Asbestosis

Penyakit asbestosis disebabkan oleh debu atau serat asbes, yaitu campuran dari

berbagai macam silikat terutama magnesium silikat.  Gejala yang ditunjukkan berupa

sesak napas dan batuk dengan dahak.  Pemeriksaan pada dahak akan menunjukkan

adanya debu asbes dalam dahal tersebut.  Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak

membesar atau melebar.

3) Bisinosis

Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh serat kapas. 

Masa inkubasinya yaitu sekitar 5 tahun,  dengan tanda-tanda awal berupa sesak napas

dan terasa berat pada dada.  Pada bisinosis tingkat lanjut atau berat, biasanya diikuti

dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan emphysema.

4) Antrakosis

Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batu

bara.  Masa inkubasi antara 2 sampai 4 tahun.  Karena pada debu batu bara terkadang

juga terdapat debu silikat, penyakit antrakosis juga sering disertai dengan penyakit

silikosis sehingga disebut silikoantrakosis.

Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu:

Antrakosis murni

Silikoantrakosis

Tuberkolosilikoantrakosis

5) Beriliosis

Beriliosis disebabkan oleh debu logam, baik berupa logam murni, oksida, sulfat,

maupun dalam bentuk halogenida.  Debu logam dapat menyebabkan nesoparingitis,

bronchitis, dan pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batuk kering

dan sesak napas.  Penyakit beriliosis banyak timbul pada pekerja industry yang

menggunakan logam campuran berilium, tembaga, seng, mangan, pada pekerja pabrik

fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio, dan pengolahan bahan penunjang industry

nuklir, dengan masa inkubasi 5 tahun.  Penyakit beriliosis ditandai dengan gejala

mudah lelah, berat badan yang menurun dan sesak napas. 

16

Page 17: -Pencemaran Udara dan Air-

Materi partikulat lain yang dapat membahayakan kesehatan adalah timbal. 

Timbal sangat beracun (toksik) dan dapat terakumulasi dalam tubuh, serta menyerang

berbagai sistem tubuh, seperti sistem pencernaan dan sistem saraf, fungsi jantung dan

ginjal.

Anak-anak lebih rentan terhadap efek timbal dibandingkan orang dewasa.  Timbal

dapat menyebabkan keterbelakangan mental pada anak-anak.  Hasil penelitian

menunjukkan bahwa timbal dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada hewan.

d. Asap rokok

Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti benzo-α-pyrene dan

formaldehid yang berpotensi menimbulkan bermacam-macam penyakit seperti ganggua

pernapasan, penyakit jantung dan kanker paru-paru.

e. Zat-zat penyebab kanker

zat-zat penyebab kanker antara lain kloroform, para-diklorobenzena,

tetrakloroetilen, trikloroetan, dan radioaktif (misalnya radon).  Zat-zat tersebut umumnya

merupakan jenis polutan udara di dalam ruangan (indoor air pollutans).

f. Suara

Kontak dengan suara bising dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan

organ pendengaran yang bersifat permanen (tuli).  Suara yang dikategorikan

menimbulkan kebisingan berkekuatan di atas 50 dB.  Gangguan yang timbul terutama

pada system pendengaran, sedangkan gangguan lain diantaranya:

Ketegangan yang pada akhirnya menyebabkan sulit tidur

Perubahan tekanan darah

Perubahan denyut nadi

Dapat mengganggu janin dalam kandungan

Kontraksi perut

Gangguan jantung

Gangguan ingatan

Gangguan kejiwaan, strees bahkan gila serta penyakit-penyakit lain.

17

Page 18: -Pencemaran Udara dan Air-

g. Bahan radioaktif

Polusi bahan radioaktif berasal dari debu radioaktif yang berasal dari ledakan bom

dan reactor atom.  Bahaya radiasi yang ditimbulkan oleh α, β, γ, serta partikel neutron

hasil pembelahan inti.  Dampak polusi bahan radioaktif, antara lain:

Terjadinya perubahan struktur zat dan pola reaksi kimia sehingga dapat merusak

sel tubuh

Penurunan kemampuan otak

Penurunan sel darah putih sehingga daya tahan tubuh menurun

Kehilangan nafsu makan

Turunnya berat badan

Diare dan demam

Peningkatan denyut jantung

Pusing-pusing

Kanker darah (leukemia)

Kanker tulang akibat konsentrasi Sr dalam tulang yang mengandung Ca.

2. Asbut

Istilah asbut (asap kabut) di adaptasi dari bahasa Inggris smog (smoke dan fog). Istilah ini

muncul sekitar awal abad ke-20, ketika asap dan kabut tebal tampak di kota London akibat

revolusi industri di kota tersebut. Berdasarkan jenis polutan penyebabnya, asbut dapat dibedakan

menjadi asbut industri dan asbut fotokimia.

Polutan utama penyebab asbut industri adalah sulfur oksida dan materi partikulat yang

berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri, warnanya tampak keabuan.  Asbut ini

sering terlihat keluar dari cerobong asap pabrik.

Polutan utama penyebab asbut fotokimia adalah nitrogen oksida yang berasal dari

kendaraan bermotor dan hidrokarbon yang berasal dari berbagai sumber.  Kedua polutan ini akan

mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon.  Ozon tersebut dapat bereaksi dengan berbagai

polutan udara lainnya membentuk ratusan jenis polutan sekunder yang membahayakan

kesehatan.  Nitrogen oksida menyebabkan asbut fotokimia tampak berwarna kecoklatan.  Asbut

ini sering terlihat di langit kota-kota besar, seperti Jakarta.

18

Page 19: -Pencemaran Udara dan Air-

Asbut dapat mengganggu penglihatan sehingga menghambat berbagai aktivitas manusia,

seperti penerbangan.  Selain itu, asbut juga mengganggu pernapasan sehingga dapat

menyebabkan kematian.  Contoh akibat asbut yang fatal adalah asbut industri yang terjadi pada

tahun 1952 di kota London, yang menyebabkan kematian 12.000 orang.  Di Indonesia, kasus

asbut cukup sering terjadi, misalnya akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra atau

karena banyaknya pabrik dan kendaraan bermotor di kota-kota besar.

3. Hujan Asam

Hujan sebenarnya secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah enam) karena CO2

dengan uap air di udara membentuk asam lemah yang bermanfaat untuk melarutkan mineral

dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan.  Namun berbagai polutan udara dapat

meningkatkan keasaman air hujan, sehingga disebut hujan asam.

Hujan asam didefinisikan sebagai hujan dengan pH di bawah 5,6.  Polutan yang

menyebabkan hujan asam adalah nitrogen oksida dan sulfur dioksida.  Zat-zat ini di atmosfer

akan bereaksi dengan uap air, membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan asam nitrit yang mudah

larut sehingga jatuh bersama air hujan.  Air hujan tersebut akan meningkatkan kadar keasaman

tanah dan air permukaan.

Dampak dari hujan asam di antaranya adalah: 

Mempengaruhi kualitas air permukaan bagi biota yang hidup di dalamnya.  Suatu

penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang erat antara penurunan pH dengan

penurunan populasi ikan dan biota air lainnya di perairan.

Merusak tanaman.  Hujan asam dapat merusak jaringan tanaman sehingga

menghambat pertumbuhannya dan dapat menyebabkan kematian.

Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi

kualitas air tanah dan air permukaan.  Air yang tercemar logam berat jika dikonsumsi

dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Bersifat korosif, sehingga merusak berbagai bahan logam seperti mobil dan pagar,

monumen dan patung atau komponen bangunan.

Menyebabkan penyakit pernapasan

Pada ibu hamil, dapat menyebabkan bayi lahir prematur dan meninggal.

19

Page 20: -Pencemaran Udara dan Air-

4. Pemanasan Global

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya suhu rata-rata bumi, akibat efek rumah

kaca. Efek rumah kaca merupakan peristiwa tertahannya atau terperangkapnya panas matahari di

lapisan atmosfer bumi bagian bawah oleh gas-gas rumah kaca yang membentuk lapisandi

atmosfer.

Gas-gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global meliputi berbagai polutan

udara, seperti :

Karbondioksida (CO2)

Metan (CH4)

Nitrat oksida (N2O)

Hidrofluorokarbon (HFC)

Klorofluorokarbon (CFC)

Terjadinya peningkatan suhu bumi akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan

meningkatkan suhu air laut.  Dampak lebih lanjut antara lain:

Menambah volume air laut sehingga permukaan air laut akan naik.

Menimbulkan banjir di daerah pantai.

Dapat menenggelamkan pulau-pulau da kota-kota besar yang berada di tepi laut.

Meningkatkan penyebaran penyakit menular.

Curah hujan di daerah yang beriklim tropis akan lebih tinggi dari normal

Tanah akan lebih cepat kering, walaupun sering terkena hujan.  Kekeringan akan

mengakibatkan banyak tanaman mati sehingga di beberapa tempat dapat mengalami

kekurangan makanan.

Akan terjadi angin besar di berbagai tempat.

Berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin.

Musnahnya hewan dan tumbuhan, termasuk manusia yang tidak mampu berpindah atau

beradaptasi dengan suhu yang lebih tinggi.

Meningkatnya suhu global juga diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan

lain, seperti meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah

dan pola presipitasi.

20

Page 21: -Pencemaran Udara dan Air-

5. Penipisan Lapisan Ozon

Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi

fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan

jangka pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi

pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma,

bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang

tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.

Sejumlah senyawa polutan yang dapat menghancurkan ozon sehingga jumlahnya

berkurang adalah senyawa yang mengandung unsur klorin (Cl) dan bromin (Br). Contohnya

adalah klorofluorokarbon (CFC), yang berasal terutama dari aerosol, lemari pendingin dan

pendingin udara (AC). 

Contoh senyawa lain adalah metil bromida yang dapat ditemukan dalam pestisida dan

metil kloroform serta karbon tetraklorida yang banyak digunakan sebagai pelarut di industri.

Penipisan lapisan ozon menyebabkan sebagian besar radiasi sinar UV terpancar ke

permukaan bumi.  Sinar UV memiliki dampak yang buruk terhadap makhluk hidup, diantaranya

menimbulkan mutasi, kanker kulit, penyakit pada tumbuhan, dan pada akhirnya menurunkan

populasi makhluk hidup.  Penelitian menunjukkan bahwa penuruna populasi fitoplankton dan

ikan-ikan di perairan antartika berhubungan langsung dengan penipisan ozon tersebut.

Dengan berkurangnya lapisan ozon dalam atmosfer, maka radiasi ultraviolet lebih banyak

sampai kepermukaan bumi. Badan proteksi lingkungan Amerika (EPA) memperkirakan 5% ozon

yang berkurang akan dapat menyebabkan gannguan pada makhluk hidup sebagai berikut:

Lebih banyak kangker sel basal dan sel squamous, tetapi akan segera sembuh bila

cepat diobati.

Lebih banyak kasus kangker kulit melanoma yang sering berakibat fatal dan

menyebapkan kematian tiap tahun.

Menaikan kasuk katarak pada mata, kulit terbakar pada matahari dan kangker pada

mata sapi.

Menghambat daya kebal pada manusia sehingga lebih mudah terinfeksi penyakit.

Peningkatan kasus kerusakan mata akibat asap fotokimia.

Penurunan produksi tanaman pangan seperti beras, jagung dan kedelai.

21

Page 22: -Pencemaran Udara dan Air-

Kenaikan suhu udara (pengaruh gas rumah kaca) karena terjadi perubahn iklim,

penurunan produksi pertanian, dan kematian hewan liar yang dilindungi

6. Tumbuhan Terganggu

Menghambat fotosistesis tumbuhan. Terhadap tanaman yang tumbuh di daerah dengan

tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara

lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat

menghambat proses fotosintesis.

7. Efek Rumah Kaca

Meningkatkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2,

CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang

dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan

menimbulkan fenomena pemanasan global. Pemanasan global sendiri akan berakibat pada;

Pencairan es di kutub, Perubahan iklim regional dan global, Perubahan siklus hidup flora dan

fauna.

Proses terjadinya efek rumah kaca Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi

matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di

lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan

akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi

semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca.

Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan

di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca

tidak dapat keluar.

2.1.4. Penanggulangan Pencemaran Udara

Langkah-langkah nyata yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran udara

antara lain:

Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak

menghasilkan gas karbon monoksida.

Pengolahan atau daur ulang limbah asap industri

Penghijauan dan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon pengganti

Menghentikan pembakaran hutan.

22

Page 23: -Pencemaran Udara dan Air-

Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang banyak mengeluarkan asap

serta gas-gas polutan lainnya, serta menggagalkan pemakaian bahan bakar yang tidak

mencemarkan lingkungan.

Melakukan pengolahan asap sebelum dilepas keudara, misalnya dengan memasang

saringan atau bahan penyerap polutan. Gas buangan atau asap dialirkan kedalam air atau

larutan penyakit sebelum dibebaskan ke atmosfer . untuk mencegah terjadinya

pencemaran panas, gas yang akan dibuang ke udara diturunkan dahulu suhunya.

Sedangkan untuk sumber pencemaran yang bergerak, yaitu mobil juga perlu memiliki

saringan partikel atau gas-gas lainnya.

Membangun cerobong asap yang cukup tinggi hingga asap dapat menembus lapisan

inverse thermal agar tidak menambah polutan yang terperangkap di atas kota atau di atas

daerah pemukiman.

Memilih sistem transformasi yang efisien dan tidak menimbulkan banyak polutan.

Misalnya menggunakan bensin tanpa Pb, menciptakan mesin mobil yang hemat bensin

atau mengurangi angkutan pribadi dan menambah angkutan umum.

Memperbanyak penghijauan dan taman-taman dalam kota, agar banyak lebih banyak

CO2 yang diserap tumbuhan untuk proses fotosintesis. Penghijauan juga bermanfaat

uantuk menambah kadar oksigen. Selain itu tumbuhan dapat bermanfaat pula sebagai

penahan debu dan partikel lainnya. Bila dalam udara terdapat bahan pencemar yang

berbahaya atau kadar tinggi, maka efeknya dapat dilihat lebih dahulu pada tumbuhan,

sehingga tumbuhan tersebut merupakan indicator pencemaran.

Mendorong terlaksananya peraturan pencegahan pencemaran serta pelaksanaan sanksi

bagi para pelanggr aturan.

Karena penyebab utama kerusakan lapisan ozon adalah CFC, maka perlu dilakukan

pembatasan penggunaan CFC dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sebagai berikut:

Penghentian penggunaan CFC dalam penyemprotan aerosol dan pendingin ruangan.

Penghentian produk busa plasktik yang menggunakan bahan lain.

Bengkel mobil untuk pengisian Freon untuk AC yang mudah bocor harus diganti atau

dihentikan

23

Page 24: -Pencemaran Udara dan Air-

2.2. PENCEMARAN AIR

2.2.1. Definisi Pencemaran Air

Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air

didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,

zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai

makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan

aspek akibat (Setiawan, 2001).

Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa

masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan

kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang

pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan

limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia.

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah

tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat

berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian tingkat tertentu

dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar

(tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke

batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air. Sebagai

contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air

minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas,

yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air

bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam

PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).

2.2.2. Indikator Pencemaran Air

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau

tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :

24

Page 25: -Pencemaran Udara dan Air-

- Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat

kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna,

bau dan rasa

- Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat

kimia yang terlarut, perubahan pH

- Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan

mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.

Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau

konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen

biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical

Oxygen Demand, COD).

2.2.2.1. pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen

Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH sekitar 6,5 –

7,5. Air akan bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Bila pH di bawah pH

normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai pH di atas pH normal

bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan industri akan mengubah pH air yang akhirnya

akan mengganggu kehidupan biota akuatik.

Tabel : Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan

Nilai pH Pengaruh Umum

6,0 – 6,5 1.Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun

2.Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak

mengalami perubahan

5,5 – 6,0 1.Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin

tampak

2.Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masih belum

mengalami perubahan yang berarti

3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona litoral

5,0 – 5,5 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton,

perifilton dan bentos semakin besar

2.Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton

25

Page 26: -Pencemaran Udara dan Air-

dan bentos

3. Algae hijau berfilamen semakin banyak

4. Proses nitrifikasi terhambat

4,5 – 5,0 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton,

perifilton dan bentos semakin besar

2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan

bentos

3. Algae hijau berfilamen semakin banyak

4. Proses nitrifikasi terhambat

Sumber : modifikasi Baker et al., 1990 dalam Efendi, 2003

2.2.2.2. Oksigen terlarut (DO)

Tanpa adanya oksegen terlarut, banyak mikroorganisme dalam air tidak dapat hidup

karena oksigen terlarut digunakan untuk proses degradasi senyawa organic dalam air. Oksigen

dapat dihasilkan dari atmosfir atau dari reaksi fotosintesa algae. Oksigen yang dihasilkan dari

reaksi fotosintesa algae tidak efisien, karena oksigen yang terbentuk akan digunakan kembali

oleh algae untuk proses metabolisme pada saat tidak ada cahaya. Kelarutan oksigen dalam air

tergantung pada temperature dan tekanan atmosfir. Berdasarkan data-data temperature dan

tekanan, maka kalarutan oksigen jenuh dalam air pada 25o C dan tekanan 1 atmosfir adalah

8,32 mg/L (Warlina, 1985).

Kadar oksigen terlarut yang tinggi tidak menimbulkan pengaruh fisiologis bagi

manusia. Ikan dan organisme akuatik lain membutuhkan oksigen terlarut dengan jumlah cukup

banyak. Kebutuhan oksigen ini bervariasi antar organisme. Keberadaan logam berta yang

berlebihan di perairan akan mempengaruhi system respirasi organisme akuatik, sehingga pada

saat kadar oksigen terlarut rendah dan terdapat logam berat dengan konsentrasi tinggi,

organisme akuatik menjadi lebih menderita (Tebbut, 1992 dalam Effendi, 2003).

2.2.2.3. Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD)

Dekomposisi bahan organic terdiri atas 2 tahap, yaitu terurainya bahan organic menjadi

anorganik dan bahan anorganik yang tidak stabil berubah menjadi bahan anorganik yang stabil,

misalnya ammonia mengalami oksidasi menjadi nitrit atau nitrat (nitrifikasi). Pada penentuan

26

Page 27: -Pencemaran Udara dan Air-

nilai BOD, hanya dekomposisi tahap pertama ynag berperan, sedangkan oksidasi bahan

anorganik (nitrifikasi) dianggap sebagai zat pengganggu.

Dengan demikian, BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh

mikroorganisme dalam lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organic

yang ada dalam air menjadi karbondioksida dan air. Pada dasarnya, proses oksidasi bahan

organic berlangsung cukup lama.

Untuk kepentingan praktis, proses oksidasi dianggap lengkap selama 20 hari, tetapi

penentuan BOD selama 20 hari dianggap masih cukup lama. Penentuan BOD ditetapkan selam

5 hari inkubasi, maka biasa disebut BOD5. Selain memperpendek waktu yang diperlukan, hal

ini juga dimaksudkan untuk meminimumkan pengaruh oksidasi ammonia yang menggunakan

oksigen juga. Selama 5 hari masa inkubasi, diperkirakan 70% - 80% bahan organic telah

mengalami oksidasi. (Effendi, 2003).

Jumlah mikroorganisme dalam air lingkungan tergantung pada tingkat kebersihan air.

Air yang bersih relative mengandung mikroorganisme lebih sedikit dibandingkan yang

tercemar. Air yang telah tercemar oleh bahan buangan yang bersifat antiseptic atau bersifat

racun, seperti fenol, kreolin, detergen, asam cianida, insektisida dan sebagainya, jumlah

mikroorganismenya juga relative sedikit. Sehingga makin besar kadar BOD nya, maka

merupakan indikasi bahwa perairan tersebut telah tercemar, sebagai contoh adalah kadar

maksimum BOD5 yang diperkenankan untuk kepentingan air minum dan menopang kehidupan

organisme akuatik adalah 3,0 – 6,0 mg/L berdasarkan UNESCO/WHO/UNEP, 1992.

Sedangkan berdasarkan Kep.51/MENKLH/10/1995 nilai BOD5 untuk baku mutu limbah cair

bagi kegiatan industri golongan I adalah 50 mg/L dan golongan II adalah 150 mg/L.

2.2.2.4. Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD)

COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air

dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun

yang sukar didegradasi. Bahan buangan organic tersebut akan dioksidasi oleh kalium bichromat

yang digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2 dan gas H2O serta

sejumlah ion chrom.

27

Page 28: -Pencemaran Udara dan Air-

Jika pada perairan terdapat bahan organic yang resisten terhadap degradasi biologis,

misalnya tannin, fenol, polisacharida dansebagainya, maka lebih cocok dilakukan pengukuran

COD daripada BOD. Kenyataannya hampir semua zat organic dapat dioksidasi oleh oksidator

kuat seperti kalium permanganat dalam suasana asam, diperkirakan 95% - 100% bahan organic

dapat dioksidasi.

Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan

perikanan dan pertanian. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20

mg/L, sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih dari 200 mg/L dan pada limbah industri

dapat mencapai 60.000 mg/L (UNESCO,WHO/UNEP, 1992).

2.2.3. Sumber Pencemaran Air

Banyak penyebab sumber pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan

menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung

meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber

tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir

berupa hujan (Pencemaran Ling. Online, 2003). Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal

dari industri, rumah tangga dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas

pertanian misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas

manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Pengaruh bahan pencemar

yang berupa gas, bahan terlarut, dan partikulat terhadap lingkungan perairan dan kesehatan

manusia dapat ditunjukkan secara skematik sebagai berikut:

28

Page 29: -Pencemaran Udara dan Air-

2.2.4. Komponen Pencemaran Air

Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air dapat dikelompokkan sebagai

bahan buangan:

1. padat

2. organic dan olahan bahan makanan

3. anorganik

4. cairan berminyak

5. berupa panas

6. zat kimia.

2.2.4.1. Bahan buangan padat

Yang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang berbentuk

padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air

menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan

koloidal.

Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau

berat jenis air akan naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna

air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar

matahari ke dalam air. Sehingga proses fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah

oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan organisme dalam air juga terganggu.

Terjadinya endapan di dasar perairan akan sangat mengganggu kehidupan organisme

dalam air, karena endapan akan menutup permukaan dasar air yang mungkin mengandung telur

ikan sehingga tidak dapat menetas. Selain itu, endapan juga dapat menghalangi sumber

makanan ikan dalam air serta menghalangi datangnya sinar matahari.

Pembentukan koloidal terjadi bila buangan tersebut berbentuk halus, sehingga sebagian

ada yang larut dan sebagian lagi ada yang melayang-layang sehingga air menjadi keruh.

Kekeruhan ini juga menghalangi penetrasi sinar matahari, sehingga menghambat fotosintesa

dan berkurangnya kadar oksigen dalam air.

29

Page 30: -Pencemaran Udara dan Air-

2.2.4.2. Bahan buangan organic dan olahan bahan makanan

Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau

terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi

mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak tertutup kemungkinan dengan

berambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi

manusia. Demikian pula untuk buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga

bahan buangan organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan

mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi senyawa

yang mudah menguap dan berbau busuk (misal. NH3).

2.2.4.3. Bahan buangan anorganik

Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah

logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air.

Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan

unsure-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri

(Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll.

Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan

air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi melalui

proses pengkaratan (korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak pada peralatan.

Apabila ion-ion logam berasal dari logam berat maupun yang bersifat racun seperti Pb,

Cd ataupun Hg, maka air yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya bagi

tubuh manusia, air tersebut tidak layak minum.

2.2.4.4. Bahan buangan cairan berminyak

Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi

permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan

terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut.

Penyusutan minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada

permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu

yang lama.

30

Page 31: -Pencemaran Udara dan Air-

Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini

disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi diffusi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga

oksigen terlarut akan berkurang. Juga lapisan tersebut akan menghalangi masuknya sinar

matahari ke dalam air, sehingga fotosintesapun terganggu. Selain itu, burungpun ikut

terganggu, karena bulunya jadi lengket, tidak dapat mengembang lagi akibat kena minyak.

2.2.4.5. Bahan buangan berupa panas (polusi thermal)

Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau

spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan

bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan

atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi thermal inipun harus dihindari.

Sebaiknya industri-industri jika akan membuang air buangan ke perairan harus memperhatikan

hal ini.

2.2.4.6. Bahan buangan zat kimia

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini akan

dikelompokkan menjadi :

a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),

b. Bahan pemberantas hama (insektisida),

c. Zat warna kimia,

d. Zat radioaktif

2.2.5. Dampak Pencemaran Air

Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum,

meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau,

pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004)

- dampak terhadap kehidupan biota air

- dampak terhadap kualitas air tanah

- dampak terhadap kesehatan

- dampak terhadap estetika lingkungan

31

Page 32: -Pencemaran Udara dan Air-

2.2.5.1. Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar

oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang

membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian

dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman

dan tumbuhan air.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang

seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai.

Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah

tidak didinginkan dahulu.

2.2.5.2. Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi

dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.

Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

2.2.5.3. Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

- air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen

- air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

- jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat

membersihkan diri

- air sebagai media untuk hidup vector penyakit.

Tabel : Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya

Agen Penyakit

Virus

Rotavirus Diare pada anak

Virus Hepatitis A Hepatitis A

Virus Poliomyelitis Polio (myelitis anterior acuta)

Bakteri

Vibrio cholerae Cholera

32

Page 33: -Pencemaran Udara dan Air-

Escherichia Coli Diare/Dysenterie

Enteropatogenik

Salmonella typhi Typhus abdominalis

Salmonella paratyphi Paratyphus

Shigella dysenteriae Dysenterie

Protozoa

Entamuba histolytica Dysentrie amoeba

Balantidia coli Balantidiasis

Giarda lamblia Giardiasis

Metazoa

Ascaris lumbricoides Ascariasis

Clonorchis sinensis Clonorchiasis

Diphyllobothrium latum Diphylobothriasis

Taenia saginata/solium Taeniasis

Schistosoma Schistosomiasis

Sumber : KLH, 2004

2.2.5.4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka

perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau

lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat

sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan

penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

2.2.6. Penanggulangangan Pencemaran Air

Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian

Pencemaran Air. Secara umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-

instansi. Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian

pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini merupakan

33

Page 34: -Pencemaran Udara dan Air-

upaya untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang berasal dari kegiatan usaha skala

menengah dan besar, serta dilakukan secara bwertahap untuk mengendalikan beban

pencemaran dari sumber-sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman

di bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH, 2004).

Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu

penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu

suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan

perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk

kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran.

Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri sendiri. Dalam

keseharian, dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah

(minimize) yang tiap orang hasilkan setiap hari. Selain itu, dapat pula mendaur ulang (recycle)

dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut.

Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila kita

ingin benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus

dilaksanakan pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social (kolektif)

yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat

pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan

bijaksana.

Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang

dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang

aman, bersih dan sehat.

34

Page 35: -Pencemaran Udara dan Air-

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai

ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat brfungsi lagi

sesuai peruntukya

Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan

terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan

tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi dikota-kota besar dan juga daerah padat

industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.

Secara umum penyebab polusi udara ada dua macam yaitu: (1) Faktor Internal (alamiah)

Contoh : Debu yang berterbangan akibat tiupan angin proses pembusukan sampa dan lain-lain.

(2) Faktor Eksternal (Hasil Kegiatan Manusia), Contoh : Hasil pembakaran bahan bakar fosil,

debu/serbuk dari kegiatan industry pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan keudara, suara

bising akibat kendaraan bermotor, asap orang merokok dan lain-lain.

Adapun dampak yang ditimbulan oleh pencemaran udara ini sangatlah banyak, namun

secara umum, dampak bagi kehidupan yaitu: Gangguan Kesehatan, Asbut, Hujan Asam,

Pemanasan Global, Penipisan Lapisan Ozon, Tumbuhan Terganggu, dan Efek Rumah Kaca

A. SARAN

Dengan berbagai dampak buruk yang terjadi akibat pencemaran air maupun pencemaran

udara, kita sebagai mahluk hidup yang mempunyai adab serta aturan seharusnya dapat

meminimalisir adanya pencemaran di lingkungan kita. Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal

kecil, dan mulai dari sekarang kita mencintai dan menyayangi lingkungan kita.

35

Page 36: -Pencemaran Udara dan Air-

KATA PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan

dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah

ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran

yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di

kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya

juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

36

Page 37: -Pencemaran Udara dan Air-

DAFTAR PUSTAKA

Purwatiningsih. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Surakarta: PT. Pabelan.

Tim Dosen IAD. 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Makassar: UNM.

Anymous. 2012. Tingkat Pencemaran Udara di Indonesia. www.alamendah.wordpress.com.

Diakses pada 20 Maret 2014

Andrea. 2012. Pencemaran Udara. andreas81.blogspot.com. Diakses pada 20 maret 2014.

Anymous. 2012. Terjadinya Pencemaran Udara dan Penanggulangannya. chem-is-try.org.

Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

Anymous. 2012. Makalah mengenai polusi udara. http://education.poztmo.com. Diakses

pada 20 Maret 2014

Anymous. 2012 Penyebab Polusi Udara. . id.shvoong.com. Diakses pada 20 Maret 2014

Anymous. 2012. Pencemaran Udara. id.wikipedia.org/wiki/09/05/2012/Pencemaran_udara.

Diakses pada 20 Maret 2014

Anymous. 2011. Pencemaran Air. http://repository.binus.ac.id. Diakses pada 20 Maret 2014

Baity, Anni Nur. 2013. Pencemaran Tanah. http://anninurbaity.wordpress.com/. Diakses

pada 22 Maret 2014

Anymous. 2012. Pencemaran Udara. http://berburumakalah.blogspot.com/2012/05/pencemaran-

udara.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2014

Anymous. 2011. Makalah Pencemaran Udara. http://downloads.ziddu.com. Diakses pada tanggal 22

Maret 2014

Laksamana, I. 2012. Pencemaran Air. http://laksamanaibp.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal

22 Maret 2014

Anymous. 2013. Pencemaran. http://xa.yimg.com/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2014

37