skripsieprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(asetil sistein) dan kontrol...

21
i SKRIPSI FATHIMATUZ ZAHROH UJI AKTIVITAS MUKOLITIK FRAKSI ETANOL BUNGA BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola) TERHADAP MUKOSA USUS SAPI SECARA IN VITRO PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

i

SKRIPSI

FATHIMATUZ ZAHROH

UJI AKTIVITAS MUKOLITIK FRAKSI ETANOL

BUNGA BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola)

TERHADAP MUKOSA USUS SAPI SECARA IN VITRO

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017

Page 2: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

ii

Page 3: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

iii

Page 4: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah

membantu perjuangan beliau dalam mensyiarkan ajaran Islam di muka bumi ini.

Sehingga tugas akhir yang berjudul “UJI AKTIVITAS MUKOLITIK FRAKSI

ETANOL BUNGA BELIMBING (Averrhoa carambola) SECARA IN

VITRO” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat terakhir yang

harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1),

pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Malang.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan

bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Engrid Juni,

M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh

kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi kepada

saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. dan Dian Ermawati, S.Farm., M.Farm.,

Apt sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang

membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok

Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., atas kesempatan yang diberikan

untuk mengikuti program sarjana.

Page 5: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

v

4. Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi yang

senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya

untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.

5. Engrid Juni, M.Farm., Apt sebagai dosen wali saya yang senantiasa dengan

sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya untuk lebih baik lagi

dalam menimba ilmu.

6. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt., selaku kepala laboratorium

farmasi, yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas

laboratorium dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah

memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

8. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak Maulan dan Ibu Hamimah , dan juga

kepada adik tercinta saya Lia Fahmiyati atas doa yang selalu dipanjatkan

untuk kesuksesan penulis, atas curahan kasih sayang yang tiada hentinya,

serta segala bentuk motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama

menempuh pendidikan sampai di tingkat perguruan tinggi.

9. Untuk Sahabat Ferawati Fajriyah, Novan Fisia, Yuni suryani, Aditya P.

Paramitha dan surayda rahmawati yang selalu memberikan dorongan agar

lebih semangat dari awal hingga akhir dalam meyelesaikan penelitian skripsi

dan tak henti-hentinya memberikan semangat, motivasi dan selalu mendoakan

agar cepat sarjana.

10. Siti Hasanah, Erlinda Hesti , Ardini, Intan Yunindiska Herunanda, dan

Ruliana Hida Safira, teman seperjuangan dalam penelitian dari awal sampai

akhir atas batuan selama penelitian, penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

11. Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi mbak Evi atas segala

bentuk bantuan dan kerja samanya selama penelitian.

12. Teman-teman farmasi angkatan 2012, khususnya Farmasi C 2012. Semoga

kita jadi orang yang sukses dan berguna dimasa depan. Amin.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuannya, baik moril maupun material.

Page 6: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

vi

Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran

dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi

penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan

semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Amin Ya

Rabbal’Alamain.

Wassalamualaikum, warohmatullahi wabarokaatuh

Malang, 2 April 2017

Penulis,

Fathimatuz Zahroh

Page 7: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

vii

RINGKASAN

Batuk merupakan suatu mekanisme refluk yang sangat penting untuk

menjaga jalan nafas agar tetap terbuka dengan cara menyingkirkan hasil sekresi

lendir yang menumpuk pada jalan pernafasan. Tidak hanya lendir yang akan

disingkirkan oleh reflex batuk, tetapi juga gumpalan darah dan benda asing

(Djojodibroto, 2009).

Batuk secara definisi dapat diklasifikasikan menurut waktu dan

produktifnya. batuk menurut waktu dibagi menjadi tiga yaitu batuk akut, batuk

subakut dan batuk kronis. Pertama, batuk akut adalah batuk yang berlangsung

selama kurang dari tiga minggu. Kedua, batuk subakut merupakan batuk yang

berlangsung selama tiga hingga delapan minggu. Ketiga, batuk kronis yaitu batuk

yang terjadi dalam waktu lebih dari delapan minggu (Dicpinigaitis, 2009). Batuk

menurut produktifnya dibagi menjadi dua yaitu batuk produktif dan batuk tidak

produktif. Pertama, batuk produktif adalah batuk yang menghasilkan dahak atau

lendir (sputum) sehingga lebih dikenal dengan sebutan batuk bedahak. Kedua,

batuk tidak produktif adalah batuk yang tidak menghasilkan dahak (spetum) atau

lebih dikenal dengan sebutan batuk kering (junaidi, 2010). Kita membahas obat

batuk mukolitik yang dibutuhkan, contoh obat mukolitik yang beredar di

masyarakat adalah bromheksin, asetilsistein, dan ambroksol (Adhi, et al, 2015).

Secara empiris bunga belimbing buah (Averrhoa carambola) juga sebagai

mukolitik (Redaksi agromedia, 2008). Maka perlu adanya penelitian lebih lanjut

untuk mendukung asumsi masyarakat.

Ekstraksi bunga belimbing manis dilakukan dengan metode masetasi

bertingkat mulai dari pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol. Metode ini

bertujuan untuk memisahkan senyawa yang terkandung di dalam bunga belimbing

manis (Averhoa carambola) berdasarkan kepolarannya. Residu etil asetat bunga

Averrhoa carambola diekstraksi dengan etanol sebanyak 7500,0 ml direndam

selama 24 jam. Kemudian disaring dengan corong buchner dan kemudian

dipekatkan dengan rottary evaporator setelah itu di oven dengan suhu 40ºC

hingga diperoleh ekstrak kental yang selanjutnya disebut dengan fraksi etanol

bunga Averrhoa carambola. Pada penelitian ini proses ekstraksi dilakukan

sebanyak 4 kali.

Uji mukolitik dilakukan pengujian viskositas menggunakan viskometer

Ostwald dengan cara menghitung waktu. Kosentrasi fraksi etanol belimbing manis

menggunakan 0.5%, 1% dan 1,5% yang dibandingkan dengan kontrol positif

(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu

membuat larutan mukus 20% dapar fosfat pH 7 dengan dicampur tween dan fraksi

etanol bunga Averrhoa carambola. Hasil uji viskositas kontrol negatif yaitu 2,40;

2,83; 2,43 dengan rata-rata 2,55. Pada uji kontrol positif diperoleh 1,76; 1,89;

1,90 dengan rata-rata 1,85 dan memiliki efek mukolitik 27,45%. Uji viskositas

fraksi etanol bunga Averrhoa carambola Hasil perhitungan viskositas pada

kosentrasi 0,5% diperoleh hasil 1,75 cps, 1,65 cps, 1,64 cps dengan rata-rata 1,68

cps dan efek mukolitik 34,12% . Pada kosentrasi 1% diperoleh hasil sebagai

berikut: 2,41 cps, 2,40 cps, 2,34 cps dengan rata-rata 2,38 cps dan memiliki efek

Page 8: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

viii

mukolitik 6,67%. Pada kosentrasi 1,5% diperoleh hasil sebgai berikut: 2,66 cps,

2,42 cps, 2,51 cps dengan rata-rata 2,53 cps dan memeiliki efek mukolitik 0,78.

Darai hasil diatas dapat diketahui bahwa semakin besar kosentrasi larutan uji

semakin besar nilai viskositasnya, sedangkan secara teoritis, apabila larutan uji

mempunyai aktivitas mukolitik, maka semakin besar kadar yang ditambahkan,

semakin kecil viskositas mukus, sehingga larutan uji 0,5% mempunyai aktivitas

mukolitik yang lebih besar dibandingkan dengan laruan uji 1% dan 1,5%.

Uji kandungan senyawa yang terdapat dalam fraksi etanol bunga Averrhoa

carambola dari hasil uji warna adalah saponin, alkaloid dan polifenol. Hasil uji

identifikasi senyawa dengan uji buih positif saponin, uji mayer, wagner positif

saponin dan uji FeCl3 yang positif polifenol.

Page 9: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

ix

DAFTAR PUSTAKA

Judul .......................................................................................................................i

Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii

Lembar Pengujian ................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

RINGKASAN ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTRA GAMBAR……………………………………………………………xvi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xvii

DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………...xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2.Rumusan masalah ..................................................................................... 3

1.3.Tujuan penelitian ....................................................................................... 3

1.4.Manfaat penelitian .................................................................................... 4

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5

2.1 Tinjauan Tentang Tanaman ....................................................................... 5

2.1.1.Taksonomi Averrhoa carambola ..................................................... 5

2.1.2. Morfologi Averrhoa carambola ...................................................... 5

2.1.3.Kandungan Kimia Averrhoa carambola .......................................... 6

2.1.4.Khasiat dan Kegunaan Averrhoa carambola ................................... 6

2.2 Tinjauan Tentang Batuk ........................................................................... 6

2.2.1.Pengertian Tentang Batuk ............................................................... 6

2.2.2.Etiologi Batuk .................................................................................. 7

2.2.3.Mekanisme Batuk............................................................................. 8

2.2.4.Jenis-Jenis Batuk .............................................................................. 10

2.2.5.Jenis Obat Batuk .............................................................................. 12

Page 10: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

x

2.3. Tinjauan Tentang Asetilsitein ................................................................... 13

2.4.Tinjauan Ekstraksi ..................................................................................... 14

2.4.1.Pengertian Ekstraksi ......................................................................... 14

2.4.2.Jenis-Jenis Ekstraksi ......................................................................... 15

2.4.3.Faktor yang Mempengaruhi Ekstraksi ............................................. 16

2.5.Maserasi ..................................................................................................... 17

2.6.Pelarut ........................................................................................................ 18

2.6.1.Etanol ............................................................................................... 18

2.7.Tinjauan Tentang Mukus ........................................................................... 19

2.6.1.Mukus Manusia ................................................................................ 20

2.6.2.Mukus Usus Sapi .............................................................................. 20

2.8.Tinjauan pengujian Mukolitik Secara In Vitro .......................................... 21

2.9. Tinjauan Uji Kepekaan Mukolitik ............................................................ 21

2.10. Tinjauan Pemilihan Kosentrasi .............................................................. 22

2.11.Tinjauan Viskositas ................................................................................. 22

2.11.1.pengertian viskositas ...................................................................... 22

2.11.2.Viskometer ..................................................................................... 23

2.12.Tinjauan Tentang Skrining Fitokimia dengan Pewarnaan ...................... 24

2.12.1.Saponin ........................................................................................... 24

2.12.2.Flavonoid ........................................................................................ 25

2.12.3.Polifenol dan Tanin ........................................................................ 25

2.12.4.Alkaloid .......................................................................................... 26

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ................................................................. 27

3.1.Uraian kerangka Konseptual ..................................................................... 27

3.2.Kerangka Konseptual ................................................................................ 30

BAB 4 METODE PENELITIAN.......................................................................... 31

4.1.Jenis Penelitian ......................................................................................... 31

4.2.Tempat Penelitian ...................................................................................... 31

4.3.Variabel Penelitian ................................................................................... 31

4.3.1.Variabel Bebas ................................................................................. 31

Page 11: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

xi

4.3.2.Variabel Tergantung ......................................................................... 31

4.4.Definisi Operasional penelitian ................................................................. 31

4.5.Sampel Penelitian ...................................................................................... 32

4.6.Alat dan Bahan .......................................................................................... 32

4.6.1.Alat ................................................................................................... 32

4.6.2.Bahan ................................................................................................ 33

4.7.Prosedur Penelitian .................................................................................... 33

4.7.1.Tahap Persiapan Bahan .................................................................... 33

4.7.2.Penipisan Fitokimia .......................................................................... 34

4.8.Analisis Data ............................................................................................. 38

4.8.1.Analisis Data Aktivitas Mukolitik .................................................... 38

4.8.2. Analisis Skrining Fitokimia ............................................................ 38

4.9. Bagan Alir Penelitian ............................................................................... 40

4.9.1. Kerangka Oprasional ....................................................................... 40

4.9.2.Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ......................................................... 41

4.9.3. Pembuatan Mukus Dapar Posfat 20% ............................................ 41

4.9.4. Pembuatan Kontrol Positif Acetylsistein 0,1% ............................... 42

4.9.5. Pembuatan Larutan Uji .................................................................... 43

4.9.6. Uji Aktivitas Mukolitik dengan Viskometer Oswald ...................... 44

4.10. Bagan Alir Skrining Fitokimia ............................................................... 45

4.10.1. Flavonoid ....................................................................................... 45

4.10.2. Saponin .......................................................................................... 46

4.10.3. Polifenol ........................................................................................ 47

4.10.4. Alkaloid ......................................................................................... 48

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 49

5.1. Determinasi Bunga Belimbing Manis ....................................................... 49

5.2. Fraksinasi Bunga Belimbing Manis .......................................................... 49

5.2.1. Persiapan Serbuk Bunga Averrhoa carambola ............................... 49

5.2.2. Kelembapan Moisture Content (MC) .............................................. 50

5.2.3. pembuatan Fraksi Etanol Bunga Averrhoa carambola ................... 50

5.3. Uji Aktivitas Mukolitik ............................................................................. 51

Page 12: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

xii

5.4. Identifikasi Senyawa Fraksi Bunga Averrhoa carambola ........................ 52

5.4.1. Identifikasi Senyawa Alkaloid ........................................................ 52

5.4.2. Identifikasi Senyawa Saponin ......................................................... 53

5.4.3. Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin ...................................... 54

5.4.4.Identifikasi Senyawa Flavonoid ....................................................... 55

5.5. Analisis Data ............................................................................................. 55

BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 57

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 63

7.1. Kesimpulan ................................................................................................ 63

7.2. Saran .......................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64

LAMPIRAN .......................................................................................................... 69

Page 13: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

xiii

DAFTAR TABEL

2.1. Komponen Refleks Batuk .............................................................................. 8

2.2. Sifat-Sifat Umum Kelarutan .......................................................................... 17

2.3. Sifat-Sifat Fisika Etanol ................................................................................. 19

5.1. Hasil Pengayakan Serbuk Bunga Averrhoa carambola ................................. 48

5.2. Hasil Mc Bunga Averrhoa carambola ........................................................... 49

5.3. Hasil Uji Aktivitas Mukolitik Bunga Averrhoa carambola ........................... 50

5.4. Hasil Uji Mann-Whitney ............................................................................... 55

Page 14: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1. Tanaman Averrhoa carambola ...................................................................... 5

2.2. Stematik Mekanisme Terjadinya Fase Batuk ................................................. 10

2.3. Diagram Aliran Dan Perubahan Tekanan Subglotis ...................................... 10

3.1. Kerangka Konseptual ..................................................................................... 28

4.1. Kerangka Operasional .................................................................................... 33

4.2. Proses Ekstraksi bunga Averrhoa carambola pelarut etanol .......................... 38

4.3. Pembuatan Mukosa Dapar Pospat 20% ......................................................... 39

4.4. Pembuatan Kontrol Positif Asetilsisitein ....................................................... 40

4.5. Pembutan Larutan Uji .................................................................................... 40

4.6. Uji Aktivitas Mukolitik dengan Viskositas Ostwald ..................................... 41

4.7. Skrining Fitokimia Flavonoid ........................................................................ 42

4.8. Skrining Fitokimia Saponin ........................................................................... 43

4.9. Identifikasi senyawa Polifenol dan Tanin ...................................................... 44

4.10. Skrining Alkaloid ......................................................................................... 47

5.1. Serbuk Simplisia Bunga Averrhoa carambola ............................................... 49

5.2. Fraksi Kental Etanol bunga Averrhoa carambola .......................................... 50

5.3. Viskositas Larutan Uji Fraksi Etanol Bunga Averrhoa carambola ................ 51

5.4. Efak Mukolitik Larutan Uji ........................................................................... 51

5.5. Hasil Uji Mayer dan Wagner ......................................................................... 52

5.6. Hasil Uji Buih ................................................................................................ 52

5.7. Uji Liebermen-burchart dan Salkowski ......................................................... 53

5.8. Uji Gelatin ...................................................................................................... 53

5.9. Uji Fecl3 ......................................................................................................... 54

5.10. Uji Bate Smith-methalf dan Wiltstater ......................................................... 54

Page 15: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 68

Lampiran 2. Surat Pernyataan ............................................................................... 69

Lampiran 3. Determinasi Averrhoa carambola .................................................... 70

Lampiran 4. Perhitungan ....................................................................................... 71

Lampiran 5. Bagan Kerja Penelitian ..................................................................... 74

Lampiran 6. Hasil Penelitian ................................................................................. 83

Lampiran 7 Hasil analisis Data ............................................................................. 84

Lampiran 8. Gambar dan Bahan Penelitian .......................................................... 94

Page 16: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

xvi

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization

mdpl : meter diatas permukaan laut

m : meter

Cm : Centi Meter

Mmhg : Milimeter Merkuri (Hydrargyrum)

C : Celsius

Atm : Atmosfer

Kpa : Kapasitas Pertukaran Ion

Mol : Molekul

L : Liter

Mpa : amega Pascal

Cps :centipoise

Ph : Potential of Hydrogen

NaOH : Natrium Hidroksida

KH2PO4 : kalium dihidrogen fosfat

Pa : Pro analisis

MC : Moisture content

Page 17: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

64

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad., S.A., 1986, Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Kamunika Jakarta

universitas Terbuka.

Aditama, T.Y., 1993. Patofisiologi Batuk, dalam Cermin Dunia Kedokteran.

Jakarta : Grup PT Kalbe Farma.

Agromedia Redaksi., 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. cetakan pertama,

Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Anonim., 1995.Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan

RI.

Anonim, 1987, Analisis Obat Tradisional, Jilid I. Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Ami, M., Mimiek, et al, 2011. Mucolytic Activity of Ethanolic Extract of Red

Hibiscus Flowers (Hibiscus rosa-sinensis L.) on Bovine Intestine Mucus by

In Vitro Method. The 2nd

International Conferencee on Pharmacy and

Advance Pharmaceutical Sciences.

Ardananurdi, A., 2004. Uji Efekifitas Dekok Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa

bilimbi) Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Salmonella typhi secara In

Vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XX, No. 1.

Azhari, A., Fitrianingsih, S.P., And Choesrina, R., 2015. Uji Aktivitas Mukolitik

Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.) Secara In Vitro.

Prosiding Penelitian SPeSIA.

Azmi, Nur., 2013. Skrining Fitokimia dan Ujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Etanol serta Fraksi-Fraksi Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L)

Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia. Medan:

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Badan POM RI., 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman

Obat Citeureup. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia.

Balitbangkes Depkes., 2004. Konsumsi Rokok dan Prevalensi Merokok.

http/www.litbang.depkes.go.id/tobaccofree/media/TheTobaccoSourceBook/

BukuTembakau/ch.1-march.ino_SB1.mar04.pdf. 18 Desember 2010.

Beers, M. H., Fletcher, A. J., 2003. The Merck Manual of Medical

Information. 2nd

ed. New York : Pocket Books.

Page 18: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

65

Bhat, S.V., Nagasampagi, B. A. and Meenakshi S., 2009. Natural Products :

Chemistry and Application. India: Narosa Publishing House, New Delhi.

Brain,J.D., proctor, D.F., and Reid, L.M., 1977, Respiratory Defense Mechanism,

Part 1 and 2, 290-301, 405-408, Marcel Dekker Inc, New York and Basel.

Cowan, M. M., 1999. Plant Products As Antimicrobial Agents. Clinical

Microbiology Review. America: Society For Microbiology.

Chung KF, Pavord ID., 2008. Prevalence, pathogenesis, and causes of chronic

cough

. Lancet 371 (9621).

Dalimartha, S., 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 5. Jakarta :

Pustaka Bunda, grup Puspa Swara

Departemen kesehatan Ri, 2000. Parameter standar Umum ekstrak Tumbuhan

Obat. Jakarta : Diktorat jendral POM depkes RI.

Digpinigaitis, P., V., 2009. Acute Cough: A Diagnostic and Therapeutic

Challenge, USA. http://www.coughjournal.com/content/5/1/11. [Accessed

7 March 2010]

Dirjen POM, 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Dirjen PPOM, Depkes RI., 1983. Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Jakarta

Directorat Pengawasan Obat tradisional.

Djojodibroto, D., 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC

Estuningtyas,A., Arif,A., 2008. Obat Lokal. Farmakologi dan terapi. Edisi v,

Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Dukes, H.H., 1995. The Physiology of Domestic Animal, Seventh Edition 398,

New York : Comstock Publishing Associated Advision of Cornelic

University Press.

Fahrunnida., Pratiwi, R., 2015. Kandungan Saponin Buah, Daun Dan Tangkai

Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Prosiding KPSDA. Vol 1,

No. 1.

Frandson, R.D., 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gajah Mada

University- Press.

Frandson, R.D.,1986. Anatomy And Phisiology Of Farm Animal, 4 Th

Edition. Philadelphia : Lea And Febiger.

Page 19: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

66

Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri jilid 1. Jakarta: Universitas Indonesia.

Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern

Menganalisis Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Haque, R. A., Chung, K. F., 2005. Cough: Meeting The Needs of A Growing

Field, London. http://www.coughjournal.com/content/1/1/1/.[Accessed 8

March 2010].

Husein, H., 1998. Prescribing for Cough: The Use of Antitussive and

Expectorants.

Folia Medica Indonesiana. Fakultas Kedokteran Iniversitas Airlangga.

Istiqomah, 2013. Pembandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi

Terhadap

Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis retrofrancti fructose). Jakarta:

Skripsi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Junaidi, I., 2010. Penyakit Paru dan Saluran Napas. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu

Populer.

Kintoko., 2014. Studi Kemotaksonomik Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)

dengan Marker DMDD yang diisolasi dari Akar Belimbing Manis (Averrhoa

Carambola L). Farmasains, vol 2 No. 3.

Krik, R.E. and Othmer, D.F., 1951, “Ensyclopedia of Chemical

Technology”,Interscience Ensyclopedia, Inc., New York.

Martin, E. A., 2007. Oxford Concise Medical Dictionary. 7thed. New York:

Oxford University Press.

Martin, A., 1993., Farmasi Fisika, jilid 2, terjemahan Yoshita dan Baihaka.

Jakarta: Universitas Indonesia press.

Meyna,s.et. al., 2015. Laporan praktikum galenika maserasi curcuma aerugenusa.

F-mipa Universitas Yogyakarta.

Mulyani S. dan Gunawan, D.. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1.

Jakarta : Penebar Swadaya.

Murrukmihadi, M., Wahyuono, S., Marchaban, and Martono, S., 2013, Aktivitas

Mukolitik pada Sari Etanol Bunga Sepatu Merah (Hibiscus rosa-sinensis L)

dilendir Usus Sapi dengan Menggunakan Metode In Vitro. Jurusan Ilmu

Farmasi, Fakultas Farmasi universitas Gajah Mada.

Page 20: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

67

O’Regan, A.W., Berman, J.S., 2004. Baums Textbook of Pulmonary Disease 7

th Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Walkins.

Pramono, S., 2002, Kontribusi bahan obat alam dalam mengatasi krisisbahan obat

di Indonesia, Jurnal Bahan Alam Indonesia

Polverino M, 2012. Anatomy And Neuro-Pathophysiology Of The Cough Reflex.

Multidisciplinary Respiratory Medicine.

Price SA.Wilson LM., 1984. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses

Penyakit. Jakarta : EGC.

Rahardja K, dan Tjay., 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Sartono. 1993. Apa yang sebaiknya anda ketahui tentang Obat-Obat Bebas

dan Bebas Terbatas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sukadana, IM. 2009. Senyawa Antibakteri Golongan Flavonoid dari Buah

Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.L). Jurnal Kimia, Vol. 3, No.

2, p 109-116.

Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, Balai

Pustaka, Jakarta.

Sholekhudin, M., 2014, Buku Obat Sehari-hari. Jakarta PT. Elex Media

Komputindo.

Sudarma, I Made. 2010. Uji Fitokimia, Ekstraksi, Isolasi,dan Transformasi

Senyawa Bahan Alam. Mataram : Fakultas MIPA Universitas Mataram.

Setiawan D, 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus

Agriwidya.

Saifuddin A, Rahayu, Yuda Hilwan. 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sirait, M., 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung: Institut

Teknologi Bandung.

Song W, 2015. Defining Chronic Cough: A Systematic Review Of The

Epidemiological Literature. Academy of Pediatric Allergy and Respiratory Disease Korean.

World Health Organization 2013. Middle East respiratory syndrome

coronavirus.

Page 21: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42561/1/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149...(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu membuat larutan mukus 20% dapar

68

Widjayakusuma, H., Wirian, A.S., Yaputra, T., Dalimartha, S., & Wibowo, B.,

1994,

Tanaman Berkhasiat Obat, Jilid Kedua, Cetakan Kedua, Jakarta:

Pustaka Kartini.

Wijayanti, A.W, 2008. uji aktivitas mukolitik infusa daun pare (momordica

chantia L) pada mucus usus sapi secara invitro, laporan penelitian,

fakultas farmasi, universitas muhammadiyah Surakarta

Windriyati, Y.N., Budiarti, A., and Syahida, I.A., 2011. Aktivitas Mukolitik

Invitro Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocotum Ruiz dan Pav.)

Pada Mucus Usus Sapi dan Identifikasi Kandungan Kimianya. Fakultas

Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang.

Wulandari, Ririn L., Windriyati, Yulias N., Budiarti, Aqnes., 2012. Aktivitas

Mukolitik Fraksi Metanol dari Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper

crocotum Ruiz and Pav.) Pada Mukosa Usus Sapi dan Kandungan

Kimianya. Semarang: e-Publikasi Ilmiah Fakultas Farmasi Unwahas

Semarang, p 64-70

Yuliana., 1997. Uji Pendahuluan Khasiat Mukolitik Infusa Bunga Belimbing

Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) 10 dan 35 Pada Mucus Trakea Sapi dengan

Metode Alcian Blue Secara Spektrofotometri Sinar Tampak. Fakultas

Farmasi Universitas Surabaya.